75
LKjIP Dinas Kesehatan Kabupaten Batang 2017 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dengan diberlakukannya Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah dan Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah, memberikan kewenangan kepada daerah provinsi/kabupaten/kota untuk mengurus dan memajukan daerahnya sendiri. Hal ini diarahkan untuk mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan pelayanan, dan pemberdayaan peran serta masyarakat. Dalam pelayanan di bidang kesehatan, Dinas Kesehatan mempunyai tugas pokok dan fungsi melaksanakan urusan pemerintahan daerah dan tugas pembantuan di bidang kesehatan. Agar berbagai program dan kegiatan yang akan dilaksanakan dimasa mendatang dapat berhasil dengan baik, maka harus disusun dalam suatu perencanaan yang matang. Perencanaan yang disusun tentunya harus mempertimbangkan keadaan yang ada dan memprediksikan keadaan yang akan datang dengan berbagai dukungan dan hambatan yang akan timbul. B. Landasan Hukum Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Kesehatan Kabupaten Batang Tahun 2017 dilandasi dengan dasar hukum sebagai berikut : 1. TAP MPR RI Nomor XI/MPR/1998, tentang Penyelenggaraan negara yang bersih dan bebas korupsi, kolusi dan nepotisme. 2. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang bersih, dan bebas korupsi, kolusi dan nepotisme, sebagai tindak lanjut dari Tap MPR. 3. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Laporan Keuangan dan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. 4. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. 5. Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi. 6. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Penysunan Perjanjian Kinerja dan Pelaporan Kinerja dan Tata cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.

PENDAHULUAN A. Latar Belakang filepeningkatan pelayanan, ... disusun berdasarkan dokumen perencanaan dalam kerangka Sistem ... Sebagai acuan untuk perencanaan kegiatan di tahun mendatang,

Embed Size (px)

Citation preview

LKjIP Dinas Kesehatan Kabupaten Batang 2017 1

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dengan diberlakukannya Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014tentang Pemerintahan Daerah dan Undang-Undang Nomor 33 Tahun2004 tentang Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah, memberikankewenangan kepada daerah provinsi/kabupaten/kota untukmengurus dan memajukan daerahnya sendiri. Hal ini diarahkan untukmempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat melaluipeningkatan pelayanan, dan pemberdayaan peran serta masyarakat.

Dalam pelayanan di bidang kesehatan, Dinas Kesehatanmempunyai tugas pokok dan fungsi melaksanakan urusanpemerintahan daerah dan tugas pembantuan di bidang kesehatan.

Agar berbagai program dan kegiatan yang akan dilaksanakandimasa mendatang dapat berhasil dengan baik, maka harus disusundalam suatu perencanaan yang matang.

Perencanaan yang disusun tentunya harus mempertimbangkankeadaan yang ada dan memprediksikan keadaan yang akan datangdengan berbagai dukungan dan hambatan yang akan timbul.

B. Landasan Hukum

Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) DinasKesehatan Kabupaten Batang Tahun 2017 dilandasi dengan dasarhukum sebagai berikut :

1. TAP MPR RI Nomor XI/MPR/1998, tentang Penyelenggaraan negarayang bersih dan bebas korupsi, kolusi dan nepotisme.

2. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang PenyelenggaraanNegara yang bersih, dan bebas korupsi, kolusi dan nepotisme,sebagai tindak lanjut dari Tap MPR.

3. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang LaporanKeuangan dan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.

4. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.

5. Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2004 tentang PercepatanPemberantasan Korupsi.

6. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara danReformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk TeknisPenysunan Perjanjian Kinerja dan Pelaporan Kinerja dan Tata caraReviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.

LKjIP Dinas Kesehatan Kabupaten Batang 2017 2

C. Maksud dan Tujuan

Dengan diterbitkannya Peraturan Menteri PendayagunaanAparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentangPetunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata CaraReviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah sebagai tindak lanjutdari Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, setiap instansipemerintah sebagai unsur penyelenggara negara memiliki kewajibanuntuk mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas, fungsi danperanannya dalam pengelolaan sumber daya dan kebijakan yangdipercayakan dalam Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP), yangdisusun berdasarkan dokumen perencanaan dalam kerangka SistemAkuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP).

Penyusunan LKjIP Dinas Kesehatan Kabupaten Batang Tahun 2017dimaksudkan sebagai bentuk pertanggungjawaban atas pelaksanaanvisi, misi dan rencana kerja tahun 2017.

Sedangkan tujuan dari penyusunan Laporan Kinerja InstansiPemerintah (LKjIP) Tahun 2017 Dinas Kesehatan Kabupaten Batangadalah :

1. Untuk mengetahui pencapaian kinerja sasaran Dinas KesehatanKabupaten Batang sebagaimana yang telah ditetapkan dalamRenstra Dinas Kesehatan Kabupaten Batang;

2. Sebagai acuan untuk perencanaan kegiatan di tahun mendatang,khususnya dalam perencanaan kinerja di tahun mendatang;

3. Sebagai bukti akuntabilitas kepada publik atas penggunaansumber daya dalam rentang waktu satu tahun.

D. Gambaran Umum Organisasi

Beradasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Batang Nomor 3Tahun 2008 Tentang Pembentukan Susunan Organisasi dan Tata KerjaDinas Daerah Kabupaten Batang sebagaimana telah diubah denganPeraturan Daerah Kabupaten Batang Nomor 24 Tahun 2011 tentangPerubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten Batang Nomor 3 Tahun2008 dan Peraturan Bupati Batang Nomor 27 tahun 2008 Tentang TugasPokok, Fungsi, Uraian Tugas dan Tata Kerja Dinas Kesehatan KabupatenBatang.

Tugas Dinas Kesehatan adalah melaksanakan urusanpemerintahan daerah dan tugas pembantuan di bidang kesehatan.

Adapun Fungsi Dinas Kesehatan adalah :a. Perumusan kebijakan teknis di bidang kesehatan;b. Penyusunan rencana teknis pelayanan kesehatan masyarakat;c. Pelaksanaan pembinaan dan pengembangan puskesmas, usaha

kesehatan khusus, kefarmasian dan alat kesehatan;

LKjIP Dinas Kesehatan Kabupaten Batang 2017 3

d. Pencegahan dan pemberantasan penyakit menular dan tidakmenular, surveilans, epidemiologi, dan penanggulangan terjadinyawabah;

e. Penyelenggaraan upaya kesehatan lingkungan dan pemantauandampak pembangunan terhadap kesehatan;

f. Penyelenggaraan pengumpulan, pengolahan data statistik,penyebaran informasi kesehatan serta sistem informasi kesehatan;

g. Penyelenggaraan usaha peningkatan gizi keluarga, perbaikan gizimasyarakat, pelayanan kesehatan ibu dan anak serta kesehatanusia lanjut dan kontrasepsi;

h. Pengembangan peran serta masyarakat di bidang kesehatan sertaUpaya Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat (UKBM);

i. Pengembangan promosi kesehatan;j. Penyelenggaraan kegiatan pengembangan usaha institusi, dan

upaya kesehatan di sekolah;k. Pelayanan perijinan profesi tenaga kesehatan, sarana pelayanan

kesehatan, industri rumah tangga, makanan dan minuman;l. Pembinaan organisasi profesi di bidang kesehatan;m. Pengembangan sumberdaya kesehatan melalui pendidikan dan

latihan serta pendidikan kesehatan berkelanjutan;n. Pengawasan obat, makanan dan minuman serta bahan-bahan

berbahaya;o. Penyelenggaraan peningkatan dan pengembangan kegiatan

sumber daya kesehatan;p. Pembinaan terhadap UPTD/Unit Pemberi Pelayanan Kesehatan

(UPP);q. Penyelenggaraan ketatausahaan yang meliputi segala kegiatan di

bidang umum, perlengkapan, kepegawaian dan keuangan;r. Pengkoordinasian program yang mencakup perencanaan,

pelaksanaan, pengendalian, pengawasan dan evaluasi sertapelaporan di bidang kesehatan;

s. Pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Bupati sesuaitugas dan fungsinya.

Dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi tersebut Dinas KesehatanKabupaten Batang didukung oleh sumber daya sebagai berikut :

1. Sumber Daya ManusiaDinas Kesehatan Kabupaten Batang mempunyai sumber dayamanusia sebanyak 896 pegawai, yang terdiri dari 680 orang PNS,182 CPNS, 20 orang PTT Daerah dan 14 PTT Pusat.Jumlah tengan kesehatan di Dinas Kesehatan terdiri dari :a. Dokter Spesialis : 1 orang.b. Dokter umum : 30 orang.c. Dokter gigi : 6 orang.d. Perawat : 197 orang.

LKjIP Dinas Kesehatan Kabupaten Batang 2017 4

e. Perawat gigi : 22 orang.f. Bidan : 403 orang.g. Apoteker : 1 orang.h. Kefarmasian : 12 orang.i. Kesehatan masyarakat : 6 orang.j. Sanitarian : 12 orang.k. Nutrisionis : 19 orang.l. Analis kesehatan : 10 orang.m. Rekam medis : 4 orang.n. Radiografer : 1 orang.

2. Sarana Pelayanan Kesehatan

Jumlah Sarana Pelayanan Kesehatan di Kabupaten Batang

a. Rumah Sakit : 3 (2 Pemerintah, 1 Swasta)b. Puskesmas Rawat Inap : 4c. Puskesmas Rawat Jalan : 17d. Puskesmas Pembantu : 43e. Puskesmas Keliling : 29f. Ambulan : 22g. Poliklinik Kesehatan Desa (PKD) : 179

3. Sumber Daya KeuanganPada tahun 2017 Dinas Kesehatan Kabupaten Batang dalampelaksanaan tugas dan fungsinya didukung anggaran sebesarRp.154.628.474.420,- . Dengan rincian sebagai berikut :

Tabel 1.1Anggaran Belanja Dinas Kesehatan Kabupaten Batang Tahun 2017

No Jenis Pembiayaan Nilai (Rp)1 Belanja Tidak langsung 51.000.063.580,002 Belanja langsung 103.628.410.840,00

- Belanja Pegawai 7.898.599.600,00- Belanja barang dan Jasa 77.304.286.110,00- Belanja Modal 18.425.525.130,00

JUMLAH 154.628.474.420,00

E. Isu-Isu Penting Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi Dinas Kesehatan.

Berdasarkan hasil pelaksanaan program dan kegiatan di bidangkesehatan di Kabupaten Batang, maka masih banyak berbagaipermasalahan yang dihadapi oleh Dinas Kesehatan yang perlusegera mendapatkan pemecahan masalah, yaitu :

LKjIP Dinas Kesehatan Kabupaten Batang 2017 5

1. Masih tingginya Angka Kematian Ibu, meskipun tahun 2017 jumlahkematian ibu di Kabupaten Batang sedah memenuhi targetRencana Strategis sebesar 16 kasus kematian (127,27 per 100.000per kelahiran hidup), namun jumlah kematian ini masih samadengan tahun 2016 sebesar 16 kasus. Angka ini masih di atasangka Jawa Tengah tahun 2016 sebesar 109,7 per 100.000kelahiran hidup.

2. Masih tingginya Angka Kematian Bayi (AKB), meskipun AKBmenunjukkan penurunan dari 15,39 per 1.000 kelahiran hidup padatahun 2016 menjadi 12,73 per 1.000 kelahiran hidup, namun angkaini masih di atas target renstra Dinas Kesehatan sebesar 11,5 dan diatas angka Jawa Tengah tahun 2016 sebesar 10 per 1.000 kelairanhidup.

3. Masih tingginya Angka Kematian Balita (AKBA), meskipunmenunjukkan penurunan dari 18,98 per 1.000 pada tahun 2016menjadi 15,59 per 1.000 kelahiran hidup, namun angka ini masih diatas target renstra Dinas Kesehatan sebesar 15,5 dan di atasangka Jawa Tengah tahun 2016 sebesar 11,8 per 1.000 kelairanhidup.

4. Kabupaten Batang terletak di jalur pantura dengan mobilitaspenduduk yang tinggi antar wilayah, hal ini mempercepatsebaran penyakit menular. Kondisi ini mengakibatkan angkakesakitan yang disebabkan penyakit menular masih cukup tinggi,misalnya HIV/AIDS, Demam Berdarah Dengue dan Malaria.

5. Kondisi geografis beberapa wilayah (pegunungan) menghambatakses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan.

6. Masih adanya budaya/mitos/kepercayaan yang menghambatprogram kesehatan, misalnya pertolongan persalinan oleh dukunbayi, menolak imunisasi, menolak menyusui, pantang makanantertentu baik pada masa kehamilan maupun saat menyusui, tidakboleh keluar sebelum 40 hari setelah melahirkan, hal inimengakibatkan masih tingginya angka kematian ibu, angkakematian bayi, angka kematian balita, balita gizi buruk dantimbulnya penyakit yang sebenarnya dapat dicegah denganimunisasi (PD3I)

7. Kesadaran sektor lain bahwa kesehatan merupakan tanggungjawab bersama dan bukan hanya menjadi tanggung jawab DinasKesehatan masih kurang, hal ini mengakibatkan kurangnyadukungan sektor lain terhadap pembangunan kesehatan(pengembangan desa siaga, usaha kesehatan sekolah/UKS,kebersihan lingkunag dll).

8. Terbatasnya tenaga kesehatan terutama dokter spesialiskandungan, hal ini mengakibatkan terlambatnya penangananpada kasus-kasus kebidanan, tenaga analis kesehatan, tenagadokter gigi dan perawat gigi, sanitarian, gizi, tenaga kefarmasian,

LKjIP Dinas Kesehatan Kabupaten Batang 2017 6

hal ini mengakibatkan kurang optimalnya pelaksanaan programkesehatan.

9. Tidak adanya tenaga yang mempunyai latar belakang bangunan,sehingga kesulitan didalam pelaksanaan kegiatanpembangunan/rehabilitasi sarana pelayanan kesehatan.

10. Semakin berkurangnya tenaga administrasi menimbulkanpermasalahan tersendiri, yaitu tugas-tugas keadministrasian(Bendahara dll) di rangkap oleh tenaga kesehatan (Bidan,Perawat dll), sehingga pelaksanaan kegiatan kurang maksimal.

11. Sistem informasi kesehatan untuk mendukung manajemenkesehatan masih belum optimal, terutama akses informasiketepatan, akurasi, kecepatan dan kelengkapan.

F. Sistematika Penyusunan LKj IP Dinas Kesehatan Kabupaten Batang

Sistematika Penyusunan Laporan Kinerja Instansi PemerintahDinas Kesehatan Kabupaten Batang Tahun 2017, adalah sebagaiberikut :Ringkasan Eksekutif

Bab I : PendahuluanMenyajikan latar belakang, Landasan Hukum, Maksud danTujuan, Gambaran Umum Organisasi, Isu-isu pentingpenyelenggaraan tugas dan fungsi Dinas Kesehatan danSistematika penyajian LKjIP.

Bab II : Perencanaan Kinerja.Menyajikan ikhtisar tujuan/sasaran utama yang ingin diraihpada tahun 2017.

Bab III : Akuntabilitas KinerjaMenyajikan pengukuran dan realisasi anggaran

Bab IV : Penutup

Lampiran-lampiran

LKjIP Dinas Kesehatan Kabupaten Batang 2017 7

BAB IIPERENCANAAN KINERJA

A. Perencanaan KinerjaPerencanaan kinerja tahun 2017 disusun berdasarkan dokumenRencana Strategis (Renstra Dinas Kesehatan Tahun 2012 – 2017 yangmengacu pada Rencana Jangka Menengah Daerah (RPJMD)Kabupaten Batang Periode Tahun 2012 – 2017 dan memperhatikanRencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah sertamemperhatikan situasi/kondisi riil daerah dan adanya kebijakan lokal,regional dan nasional.1. Rencana Strategik.

Visi penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan DinasKesehatan Kabupaten Batang yang tertuang dalam dokumenperencanaan (Rensra) periode 2012 – 2017 adalah MewujudkanMasyarakat Batang Sehat pada Tahun 2017.Untuk mewujudkan visi tersebut maka misi yang dilaksanakanadalah sebagai berikut :

a. Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan.b. Memberdayakan masyarakat dalam upaya

pembangunan kesehatan.c. Meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu merata

dan terjangkau bagi masyarakat.d. Mewujudkan ketersediaan obat dan perbekalan kesehatan

serta melaksanakan pembinaan, pengendalian danpengawasan bidang farmasi dan makanan minuman.

e. Meningkatkan surveilans, pengendalian dan pencegahanpenyakit serta penanggulangan kejadian luar biasa.

f. Mengembangkan sistem informasi kesehatan terpadu.

Visi dan misi Dinas Kesehatan tersebut dijabarkan lebihoperasional ke dalam 8 tujuan, yaitu :

a. Meningkatnya kualitas kesehatan lingkungan.b. Meningkatnya peran serta masyarakat dalam

pembangunan kesehatan.c. Meningkatnya kesadaran masyarakat untuk berperilaku

hidup bersih dan sehat.d. Meningkatnya pemerataan dan mutu pelayanan

kesehatan.e. Terpenuhinya kebutuhan obat dan perbekalan kesehatan.f. Terpantaunya peredaran obat, makanan dan minuman

yang beredar di masyarakat.

LKjIP Dinas Kesehatan Kabupaten Batang 2017 8

g. Mencegah dan memberantas penyakit menular sertamengendalikan penyebarannya.

h. Tersedianya informasi kesehatan secara cepat, lengkap,tepat dan akurat.

Adapun sasaran yang hendak dicapai melalui penetapankebijakan dan pelaksanaan program dan kegiatan adalahsebagai berikut :

Rincian sasaran, indikator kinerja beserta target setiap tahunMisi 1. Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan.

Tujuan : Meningkatnya kualitas kesehatan lingkungan.Sasaran Strategis Indikator 2012 2013 2014 2015 2016 2017

Meningkatkankualitas sanitasidasar

Cakupan rumahyang memenuhisyarat kesehatan

60,90% 61% 62% 63% 64% 65%

Meningkatkankualitas sanitasi diTTU, TUPM, TP3

Cakupan tempatumum yangmemenuhi syaratkesehatan

70% 71% 72% 75% 80% 85%

Misi 2. Memberdayakan masyarakat dalam upaya pembangunan kesehatanTujuan 1 : Meningkatnya peran serta masyarakat dalam pembangunan kesehatan.

Sasaran Strategis Indikator 2012 2013 2014 2015 2016 2017Meningkatkankuantitas dankualitas UpayaKesehatanBersumberdayamasyarakat(UKBM)

CakupanPosyandu mandiri

9,69% 16,13% 17% 18% 19% 20%

Cakupan desasiaga aktif

71% 72% 100% 100% 100% 100%

Tujuan 2 : Meningkatnya kesadaran masyarakat untuk berperilaku hidup bersih dan sehat.Sasaran Strategis Indikator 2012 2013 2014 2015 2016 2017

Pembudayaanperilaku hidupbersih dan sehatpada masyarakat

Cakupan rumahtanggaBerperilaku HidupBersih dan Sehat(PHBS)

74,13% 82,63% 85% 86% 87% 88%

Misi 3 : Meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu merata dan terjangkau bagi masyarakatTujuan : Meningkatkan Pemerataan dan mutu pelayanan kesehatan

Sasaran Strategis Indikator 2012 2013 2014 2015 2016 2017Peningkatanmutu pelayanandi Puskesmas danjaringannya

Cakupankunjungan rawatjalan

19% 21,73% 30% 35% 40% 45%

Cakupankunjungan rawatinap

0,80% 1,34% 2% 2,50% 3% 3,50%

Cakupanpuskesmasterakreditasi

24% 24% 24% 62% 62% 62%

Cakupan saranakesehatan yangberijin

90% 92% 95% 98% 99% 99%

Cakupan tenagakesehatan yangberijin

45% 58% 70% 75% 85% 90%

Meningkatkanpemerataanpelayanan

Rasio puskesmasper 30.000penduduk

0,88 0,88 0,88 0,88 0,88 0,88

LKjIP Dinas Kesehatan Kabupaten Batang 2017 9

kesehatan

Rasio Rumah sakitper 100.000penduduk

0,28(2 RS)

0,28(2 RS)

0,28(2 RS)

0,28(2 RS)

0,28(2 RS)

0,41(3 RS)

Cakupanpelayanan level 1yang harusdiberikan saranakesehatan (RS) dikabupaten

100% 100% 100% 100% 100% 100%

Rasio dokterspesialis per100.000penduduk

1,82 1,67 2 2 2,1 2,2

Rasio dokterumum per100.000penduduk

9,51 8,35 10 10,5 11 11,5

Rasio dokter gigiper 100.000penduduk

1,26 1,11 1,3 1,4 1,5 1,6

Rasio tenagaperawat per100.000penduduk

75,1 73 75 80 85 90

Rasio tenagabidan per 100.000penduduk

66 65,6 70 73 75 77

Terjaminnyapelayanankesehatanmasyarakat miskin

Cakupanpeleyanankesehatan dasarmasyarakatmiskin

50,13% 51,60% 52% 52% 55% 55%

Cakupanpelayanankesehatanrujukanmasyarakatmiskin

10,58% 9,91% 11% 11% 11% 11%

Cakupanmasyarakatmiskin yangmempunyaijaminanpelayanankesehatan

100% 100% 100% 100% 100% 100%

Meningkatkanupaya kesehatanpada masyarakatsekolah

Cakupan sekolahUKS denganstrata optimaldan paripurna

6% 12% 15% 20% 23% 25%

Cakupanpenjaringankesehatan siswakelas I SD/MI dansetingkat

100% 100% 100% 100% 100% 100%

Cakupanpenjaringankesehatan siswakelas I SLTP dansetingkat

55% 60% 65% 80% 85% 90%

Cak penjaringankesehatan siswakelas I SLTA dansetingkat

45% 50% 55% 60% 65% 70%

LKjIP Dinas Kesehatan Kabupaten Batang 2017 10

Cakupanpemeriksaananak berkala

22,57% 50% 50% 50% 50%

Meningkatkanpelayanankesehatan khusus(jiwa dan gigi)dan pelayanankesehatan waktulebaran

Cakupanpelayanangangguankejiwaan

2% 2,54% 5% 7,5% 10% 13%

Cakupanpelayanankesehatan gigidan mulut

2,5% 5% 6% 7% 8% 9%

Cakupan muridSD/MI mendapatpemeriksaan gigidan mulut

32% 42% 45% 50% 60% 70%

Cakupan muridSD/MI mendapatperawatan gigidan mulut

67% 76% 76% 78% 80% 85%

Tersedianyaposko kesehatanlebaran

5 posko 5 posko 6 posko 6 posko 6 posko 6 posko

MeningkatnyaStatus Gizimasyarakat

Cakupan balitagizi burukmendapatkanperawatan.

100% 100% 100% 100% 100% 100%

PrevalensiKekurangan gizi(Gizi Buruk dangizi kurang

12,36% 11,83% 11,70% 11% 10,70% 10,50%

Cakupanpemberian MP-ASI pada balita(6-24 bl) darikeluarga miskin

2,53% 3,19% 3,50% 4,50% 5,50% 6,50%

Cakupankeluarga sadargizi

24,10% 30,65% 32% 35% 38% 40%

Meningkatnyastatus kesehatanmasyarakat usialanjut

MeningkatnyaUsia harapanHarapan Hidup

70,57 70,97 70,98 70,99 71 71

Cakupanpelayanankesehatan prausila dan usila

68,99% 69,11% 69,50% 70% 70,50% 71%

Meningkatnyastatus kesehatanibu dan anak

Angka kematianibu per 100.000kelahiran hidup(kasus)

25 14 19 18 17 16

Angakakematian bayiper 1.000 KH

13,14 14,85 13 12,5 12 11,5

Angka kematianbalita per 1.000KH

14,72 18,12 17 16,5 16 15,5

Cakupankunjungan ibuhamil K4

93,93% 93,66% 95% 96% 97% 97,5%

Cak. pertlongnpersalinan olehnakes ygmempunyaikompetensi

99,89% 95,41% 96% 96,5% 97% 97,5%

LKjIP Dinas Kesehatan Kabupaten Batang 2017 11

Cakupankomplikasikebidananyang ditangani

110,63% 120,67% 100% 100% 100% 100%

Cakupanpelayann nifas

99,95% 95,34% 96% 97% 97,5% 98%

Cakupanpeserta KB Aktif

83,03% 81,08% 81,50% 82% 82,5% 83%

Cakupankunjungan bayi

97,35% 96,36% 97% 97,5% 98% 98,5%

Cakupanneonatusdengankomplikasi yangditangani

80% 99% 99,45% 99,50% 99,55% 99,60%

Cakupanpelayanananak balita

83% 83,17% 84% 85% 86% 87%

Misi 4 : Mewujudkan ketersediaan obat dan perbekalan kesehatan serta melaksanakan pembinaan,pengedalian dan pengawasan bidang farmasi dan makanan minuman

Tujuan 1 : Terpenuhinya kebutuhan obat dan perbekalan kesehatanSasaran Indikator 2012 2013 2014 2015 2016 2017

Terpenuhinyakebutuhan obatdan perbekalankesehatan dipuskesmas danjaringannya

Ketersediaanjenis dan jumlahobat esensial

95% 95% 96% 100% 100% 100%

Ketersediaanjenis dan jumlahobat generik

95% 95% 96% 100% 100% 100%

Ketersediaanjenis dan jumlahobat penunjang

78% 80% 95% 100% 100% 100%

Tujuan 2 : Terpantaunya peredaran obat, makanan dan minuman yang beredar di masyarakatSasaran Strategis Indikator 2012 2013 2014 2015 2016 2017

Pemantauan danpembinaanpengelolaanobat di saranakesehatan danpengawasanmakanan danminuman yangberedar dimasyarakat

Cakupanpemantauandan pembinaanpengelolaanobat di saranakesehatan

100% 100% 100% 100% 100% 100%

Cakupan Apotikdan Toko Obatyang dibina

36,35% 50% 100% 100% 100% 100%

TerpantaunyaPengan IndustriRumah Tanggayang Berijin.

29,38% 83% 83% 85% 87% 90%

Misi 5 : Meningkatkan surveilans, pengendalian dan pencegahan penyakit serta penanggulangankejadian luar biasa

Tujuan : Mencegah dan memberantas penyakit menular serta mengendalikan penyebarannyaSasaran Strategis Indikator 2012 2013 2014 2015 2016 2017

Menurunkanangka kesakitandan kematianakibat penyakitmenulat

Desa/kelurahanUniversal ChildImmunization(UCI)

95,16% 87,58% 98% 98,50% 100% 100%

AFP rate per100.000penduduk <15tahun

2,26 2,25 >2 >2 >2 >2

LKjIP Dinas Kesehatan Kabupaten Batang 2017 12

Incident ratekasus DemamBerdarah Dengueper 100.000penduduk.

37,8 61,66 <20 <20 <20 <20

PrevalensiPenderita TB per100.000penduduk

81 80 79 78 77 76

Prevalensipenderita Kustaper 10.000penduduk

0,67 0,85 <1 <1 <1 <1

Angkapenemuankasus TBC BTAPositif

77,28% 72,85% 77% 78% 79% 80%

Cakupan balitadenganpneumoni yangditangani

25,13% 14,59% 35% 45% 50% 55%

Cakupanpenderita DBDditemukan danditangani

100% 100% 100% 100% 100% 100%

Cakupanpenderita diareditangani

39,06% 43,91% 50% 60% 70% 80%

Kesembuhanpenderita TBBTA +

92,06% 87,5% 89% 89,5% 90% 90%

KlienmendapatkanpenangananHIV/AIDS

100% 100% 100% 100% 100% 100%

Kasus IMS yangditangani

100% 100% 100% 100% 100% 100%

Angkakematian DBD

3,7% 2,48% <1% <1% <1% <1%

Angkakematian diare

<0,001% <0,001% <0,001% <0,001% <0,001% <0,001%

Penderitamalaria yangdiobati

100% 100% 100% 100% 100% 100%

Penderita kustayang selesaiberobat

88,24% 91,67% >90% >90% >90% >90%

Kasus filariasisyang ditangani

100% 100% 100% 100% 100% 100%

Desa/kelurahanmengalami KLByang ditangani< 24 jam

100% 100% 100% 100% 100% 100%

Misi 6 : Mengembangkan sistem informasi kesehatan terpaduTujuan : Tersedianya informasi kesehatan secara cepat, lengkap, tepat dan akurat

Sasaran Strategis Indikator 2012 2013 2014 2015 2016 2017

LKjIP Dinas Kesehatan Kabupaten Batang 2017 13

Membangun danmengembangkansistem informasikesehatan

Cakupanpuskesmas yangmenerapkansistem informssikesehatanberbasiskomputer.

53,28% 100% 100% 100% 100% 100%

2. Rencana Kinerja Tahun (RKT) 2017Dengan memperhatikan hasil evaluasi pelaksanaan programdan kegiatan tahun 2016 serta, hasil musyawarah rencanapembangunan (Musrenbang) dan kebijakan lokal, regional sertanasional yang ada, maka untuk tahun 2017 Dinas KesehatanKabupaten Batang menyusun rencana kinerja tahun 2017sebagai berikut :

NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET1. Meningkatkan kualitas sanitasi

dasar1. Cakupan rumah yang memenuhi

syarat kesehatan65%

2. Meningkatkan kualitas sanitasidi Tempat Umum

2. Cakupan Tempat Tempat Umum yangmemenuhi syarat kesehatan

85%

3. Meningkatkan kuantitas dankualitas Upaya KesehatanBersumberdaya Masyarakat(UKBM)

3. Cakupan posyandu mandiri 38%4. Cakupan desa siaga aktif 100%

4. Pembudayaan perilaku hidupbersih dan sehat padamasyarakat

5. Cakupan rumah tangga BerperilakuHidup Bersih dan Sehat (PHBS)

88%

5. Peningkatan mutu pelayanandi Puskesmas dan jaringannya

6. Cakupan puskesmas terakreditasi 62%7. Cakupan pelayanan gawat darurat

level 1 yang harus diberikan di saranakesehatan (RS) di kabupaten

100%

6. Meningkatkan pemerataanpelayanan kesehatan

8. Rasio puskesmas per 30.000 penduduk 0,889. Rasio Rumah Sakit per 100.000

penduduk0,41

7. Terjaminnya pelayanankesehatan masyarakat miskin

10 Cakupan peleyanan kesehatan dasarbagi masyarakat miskin

55%

11.

Cakupan pelayanan kesehatanrujukan bagi masyarakat miskin

11%

12.

Cakupan masyarakat miskin yangmempunyai jaminan pelayanankesehatan

100%

8. Meningkatkan upayakesehatan pada masyarakatsekolah

13.

Cakupan penjaringan kesehatan siswakelas I SD/MI dan setingkat

100%

9. Meningkatnya Status Gizimasyarakat

Cakupan balita gizi buruk yangmendapat perawatan

100%

Cakupan pemberian MakananPendamping Air Susu Ibu (MP-ASI)pada anak usia 6-24 bulan keluargamiskin

6,5%

Prevalensi kekurangan gizi (gizi burukdan gizi kurang)

10,5%

10. Meningkatnya status kesehatanmasyarakat usia lanjut

Cakupan pelayanan pra usila danusila.

71%

Tercapainya Usia Harapan Hidup 70,80 tahun

LKjIP Dinas Kesehatan Kabupaten Batang 2017 14

11. Meningkatnya status kesehatanibu dan anak

Cakupan kunjungan ibu hamil K4 97,50%

Cakupan pertolongan persalinanoleh tenaga kesehatan yangmemiliki kompetensi kebidanan

97,50%

Cakupan komplikasi kebidananyang ditangani

100%

Cakupan pelayanan nifas 98%Cakupan peserta KB Aktif 84%Angka kematian ibu per 100.000kelahiran hidup (Kasus)

16 kasus

Cakupan kunjungan bayi 98,50%Cakupan neonatus dengankomplikasi yang ditangani

99,60%

Cakupan pelayanan anak balita(12 - 59 bulan)

87%

Angka kematian bayi per 1.000 KH 11,5Angka kematian balita per 1.000 KH 15,5

12. Pemantauan dan pembinaanpengelolaan obat di saranakesehatan dan pengawasanmakanan dan minuman yangberedar di masyarakat

Cakupan pemantauan danpembinaan pengelolaan obat disarana kesehatan (puskesmas)

100%

Cakupan Pangan Industri RumahTangga berijin

90%

13. Menurunkan angka kesakitandan kematian akibat penyakitmenular

Desa/kelurahan Universal ChildImmunization (UCI)

100%

AFP rate per 100.000 penduduk <15tahun

>2

Cakupan balita denganpneumoni yang ditangani

55%

Cakupan penemuan pasien baruTB BTA positif

80%

Persentase kesembuhanpenderita TBC BTA positif (CR)

90%

Prevalensi Penderita TB per 100.000penduduk

76

Cakupan Penderita DemamBerdarah Dengue (DBD) yangditemukan dan ditangani

100%

Angka Incident kasus DemamBerdarah Dengue per 100.000penduduk

<20

Cakupan Penderita Diare yangditangani

95%

Prevalensi penderita Kusta per 10.000penduduk

<1

Cakupan desa/kelurahanmengalami KLB yang dilakukanpenyelidikan epidemiologi <24jam

100%

14. Membangun danmengembangkan sisteminformasi kesehatan

Cakupan puskesmas yangmenerapkan sistem informasikesehatan berbasis komputer.

100%

LKjIP Dinas Kesehatan Kabupaten Batang 2017 15

B. Perjanjian Kinerja.Setelah melalaui berbagai tahapan, dengan

mempertimbangkan berbagai aspek, ternyata rencana kinerjatahunan Tahun 2017, mengalami perubahan.

Adapun perubahan dimaksud sebagaimana telah ditetapkandalam Perjanjian Kinerja (PK) yang telah disepakati antara kepalaDinas Kesehatan Kabupaten Batang dengan Kepala Daerah Tahun2017, yaitu sebagai berikut :

NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET1. Meningkatkan kualitas sanitasi dasar 1. Cakupan rumah yang memenuhi

syarat kesehatan65%

2. Meningkatkan kualitas sanitasi diTempat Umum

2. Cakupan Tempat Tempat Umum yangmemenuhi syarat kesehatan

85%

3. Meningkatkan kuantitas dan kualitasUpaya Kesehatan BersumberdayaMasyarakat (UKBM)

3. Cakupan posyandu mandiri 38%4. Cakupan desa siaga aktif 100%

4. Pembudayaan perilaku hidup bersihdan sehat pada masyarakat

5. Cakupan rumah tangga BerperilakuHidup Bersih dan Sehat (PHBS)

88%

5. Peningkatan mutu pelayanan diPuskesmas dan jaringannya

6. Cakupan puskesmas terakreditasi 62%7. Cakupan pelayanan gawat darurat

level 1 yang harus diberikan di saranakesehatan (RS) di kabupaten

100%

6. Meningkatkan pemerataanpelayanan kesehatan

8. Rasio puskesmas per 30.000 penduduk 0,889. Rasio Rumah Sakit per 100.000

penduduk0,41

7. Terjaminnya pelayanan kesehatanmasyarakat miskin

10 Cakupan peleyanan kesehatan dasarbagi masyarakat miskin

65%

11.

Cakupan pelayanan kesehatanrujukan bagi masyarakat miskin

11%

12.

Cakupan masyarakat miskin yangmempunyai jaminan pelayanankesehatan

100%

8. Meningkatkan upaya kesehatan padamasyarakat sekolah

13.

Cakupan penjaringan kesehatan siswakelas I SD/MI dan setingkat

100%

9. Meningkatnya Status Gizi masyarakat Cakupan balita gizi buruk yangmendapat perawatan

100%

Cakupan pemberian MakananPendamping Air Susu Ibu (MP-ASI)pada anak usia 6-24 bulan keluargamiskin

6,5%

Prevalensi kekurangan gizi (gizi burukdan gizi kurang)

10,50%

10. Meningkatnya status kesehatanmasyarakat usia lanjut

Cakupan pelayanan pra usila danusila.

71%

Tercapainya Usia Harapan Hidup 7111. Meningkatnya status kesehatan ibu

dan anakCakupan kunjungan ibu hamil K4 97,50%

Cakupan pertolongan persalinanoleh tenaga kesehatan yangmemiliki kompetensi kebidanan

97,50%

Cakupan komplikasi kebidananyang ditangani

100%

Cakupan pelayanan nifas 98%Cakupan peserta KB Aktif 83%

LKjIP Dinas Kesehatan Kabupaten Batang 2017 16

Angka kematian ibu per 100.000kelahiran hidup (Kasus)

16 kasus

Cakupan kunjungan bayi 98,50%Cakupan neonatus dengankomplikasi yang ditangani

99,60%

Cakupan pelayanan anak balita(12 - 59 bulan)

87%

Angka kematian bayi per 1.000 KH 11,5Angka kematian balita per 1.000 KH 15,5

12. Pemantauan dan pembinaanpengelolaan obat di saranakesehatan dan pengawasanmakanan dan minuman yang beredardi masyarakat

Cakupan pemantauan danpembinaan pengelolaan obat disarana kesehatan (puskesmas)

100%

Cakupan Pangan Industri RumahTangga berijin

90%

13. Menurunkan angka kesakitan dankematian akibat penyakit menular

Desa/kelurahan Universal ChildImmunization (UCI)

100%

AFP rate per 100.000 penduduk <15tahun

>2

Cakupan balita denganpneumoni yang ditangani

55%

Cakupan penemuan pasien baruTB BTA positif

80%

Persentase kesembuhanpenderita TBC BTA positif (CR)

90%

Prevalensi Penderita TB per 100.000penduduk

76

Cakupan Penderita DemamBerdarah Dengue (DBD) yangditemukan dan ditangani

100%

Angka Incident kasus DemamBerdarah Dengue per 100.000penduduk

<20

Cakupan Penderita Diare yangditangani

80%

Prevalensi penderita Kusta per 10.000penduduk

<1

Cakupan desa/kelurahanmengalami KLB yang dilakukanpenyelidikan epidemiologi <24jam

100%

14. Membangun dan mengembangkansistem informasi kesehatan

Cakupan puskesmas yangmenerapkan sistem informasikesehatan berbasis komputer.

100%

Apabila dicermati, antara RKT dengan PK, maka terdapatperbedaan target kinerja sebagai berikut :

Sasaran strategis Indikator kinerja TargetRKT Target PK Keterangan

(1) (2) (3) (4) (5)Peningkatkankualitas sanitasidasar

1. Cakupan rumah yangmemenuhi syaratkesehatan

65% 65%

Meningkatkan 1. Cakupan tempat 85% 85%

LKjIP Dinas Kesehatan Kabupaten Batang 2017 17

kualitas sanitasi diTempat Umum

umum yangmemenuhi syarat

Peningkatankuantitas dankualitas UKBM

1. Cakupan posyandumandiri

38% 38%

2. Cakupan desa siagaaktif

100% 100%

PembudayaanPerilaku HidupBersih dan Sehat

1. Cakupan rumahtangga berperilakuhidup bersih dansehat (PHBS)

88% 88%

Peningkatan mutupelayanan diPuskesmas danjaringannya

1. Cakupan Puskesmasterakreditasi

62% 62%

2. Cakupan pelayanangawat darurat level 1yang harus diberikansarana kesehatan(RS) di kabupaten.

100% 100%

Meningkatkanpemerataanpelayanankesehatan

1. Rasio puskesmas per30.000 penduduk

0,88 0,88

2. Rasio Rumah sakit per100.000 penduduk

0,41 0,41

Terjaminnyapelayanankesehatanmasyarakat miskin

1. Cakupan pelayanankesehatan dasar bagimasyarakat miskin

55% 65% Hal ini karenacakupan tahun 2016sudah diatas 55%.

2. Cakupan pelayanankesehatan rujukanbagi masyarakatmiskin

11% 11%

3. Cakupan masyarakatmiskin yangmempunyai jaminanpelayanankesehatan.

100% 100%

Meningkatkanupaya kesehatanpada masyarakatsekolah

1. Cakupan penjaringankesehatan siswa kelasI SD/MI dan setingkat

100% 100%

Meningkatkanstatus gizimasyarakat

1. Cakupan balita giziburuk yangmendapatkanperawatan

100% 100%

2. Cakupan pemberianmakananpendamping ASI (MP-ASI) pada anak usia6-24 bulan keluargamiskin.

6,5% 6,5%

3. Prevalensikekurangan gizi (giziburuk dan gizi kurang)

10,5% 10,5%

Meningkatnyastatus kesehatanusia lanjut

1. Cakupan pelayanankeswhatan usia lanjut

71% 71%

2. Tercapainya UHH 70,80 th 71 th Adanya perubahanfariabel dalampenghitungan UHH

LKjIP Dinas Kesehatan Kabupaten Batang 2017 18

Meningkatnyastatus kesehatanibu dan anak

1. Cakupan kunjunganibu hamil K4

97,50% 97,50%

2. Cakupanpertolonganpersalinan olehtenaga kesehatanyang mempunyaikompetensi

97,50% 97,50%

3. Cakupan ibu hamildengan komplikasiyang ditangani

100% 100%

4. Cakupan pelayanannifas

98% 98%

5. Cakupan peserta KBaktif

84% 83% Cakupan tahun2016 baru mencapai81,38%

6. Angka Kematian Ibuper 100.000 kelahiranhidup

16 kasus 16 kasus

7. Cakupan kunjunganbayi

98,50% 98,50%

8. Cakupan neonatalresti/komplikasi yangditangani

99,60% 99,60%

9. Cakupan pelayanananak balita

87% 87%

10 Angka Kematian Bayiper 1.000 kelahiranhidup

11,5 11,5

11 Angka KematianBalita per 1000kelahiran hidup

15,5 15,5

Pemantauan danpembinaanpengelolaan obatdi saranakesehatan danpengawasanmakanan danminuman yangberedar dimasyarakat

1. Cakupanpemantauan danpembinaanpengelolaan obat disarana kesehatan(puskesmas)

100% 100%

2. Cakupan PanganIndustri RumahTangga yang berijin

90% 90%

Menurunkanangka kesakitandan kematianakibat penyakitmenular

1. Desa/kelurahanUniversal ChildImmunization (UCI)

100% 100%

2. AFP rate per 100.000penduduk <15 tahun

>2 >2

3. Cakupan balitadengan pneumoniyang ditangani

55% 55%

4. Angka penemuaankasus TBC BTA positif(CDR)

80% 80%

5. Persentasekesembuhanpenderita TBC BTA +(CR)

90% 90%

LKjIP Dinas Kesehatan Kabupaten Batang 2017 19

6. Prevalensi TB Paru BTA+ per 100.000penduduk

76 76

7. Cakupan penderitaDBD ditemukan danditangani

100% 100%

8. Angka InsidentDemam BerdarahDengue per 100.000penduduk

<20 <20

9. Cakupan penderitadiare yang ditangani

95% 80% Cakupan tahun2016 baru sampai86,87%. dankecenderunganlaporan diare darikader kesehatanmenurun.

10.

Prevalensi kusta per10.000 penduduk

<1 <1

11 Desa/kelurahanmengalami KLB yangditangani <24 jam

100% 100%

Membangun danmengembangkanSistem InformasiKesehatan

1 Cakupan puskesmasyang menerapkansistem informasikesehatan berbasiskomputer.

100% 100%

LKjIP Dinas Kesehatan Kabupaten Batang 2017 20

BAB IIIAKUNTABILITAS KINERJA

Akuntabilitas kinerja dapat diartikan sebagai kewajiban untukmempertanggung jawabkan secara transparan mengenai keberhasilanatau kegagalan pencapian tujuan dan sasaran dalam mewujudkan visidan misi organisasi kepada pihak-pihak yang berwenang menerimapelaporan akuntabilitas .

Akuntabilitas kinerja menggambarkan capaian kinerja sasaranatas Penetapan Kinerja (PK) Dinas Kesehatan. Penetapan kinerjatersebut merupakan prasarat untuk melakukan pengukuran kinerja danmerupakan target kinerja yang harus dicapai sebagai wujud komitmendari pimpinan dan seluruh staf Dinas Kesehatan. Selanjutnya dilakukanpengukuran kinerja yang merupakan perbandingan antara targetkinerja (performance plan) yang telah ditetapkan dengan realisasinya(performance result) untuk mengetahui celah kinerja (performancegap). Atas celah tersebut kemudian dianalisis untuk mengetahuipenyebab keberhasilan dan kegagalannya. Jika berhasil akan menjadidasar dalam penetapan target tahun berikutnya, dan jika gagal akanmenjadi bahan perbaikan untuk peningkatan kinerja di masa datang(performance improvement).

Untuk lebih menggambarkan keberhasilan dalam pencapaiantujuan dan sasaran maka digunakan skala pengukuran sebagai berikut :

Skala KategoriLebih dari 100% Sangat Berhasil/sangat baik

75 - 100% Cukup Berhasil/cukup baik55 - 75% Kurang Berhasil/kurang baik

Kurang dari 55 % Tidak Berhasil/tidak baik

A. Capaian Kinerja Organisasi1. Pengkuran Kinerja

Pengukuran kinerja di Dinas Kesehatan yang dilakukan untukmengetahui capain kinerja ternyata masih terkendala olehbeberapa hal antara lain, belum optimalnya sasaran yangselaras dengan kegiatan dan program, belum tepatnyaperumusan indikator kinerja sebagai tolok ukur untuk mengetahuicapaian kinerja yang sebenarnya, belum adanya mekanismepengumpulan data kinerja serta beberapa indikator belumdapat menyajikan penentuan target secara tepat.Gambaran keberhasilan Dinas Kesehatan Kabupaten Batangdalam mencapai sasaran, direpresentasikan oleh capaian

LKjIP Dinas Kesehatan Kabupaten Batang 2017 21

Indikator Kinerja Utama (IKU) yang tertuang dalam Penetapankinerja tahun 2017.Hasil pengukuran kinerja yang telah diperjanjikan dalamPenetapan Kinerja Tahun 2017 adalah sebagai berikut :

Sasaran strategis, Indikator kinerja, target, realisasinya dancapaian kinerja dapat digambarkan sebagai berikut :

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasikinerja

CapKinerja

(%)(1) (2) (3) (4) (5)

Meningkatkan kualitassanitasi dasar

1. Cakupan rumah yangmemenuhi syaratkesehatan

65% 48,98% 75,35

Rata-rata capaian kinerja sasaran strategis 1 75,35Peningkatan kualitassanitasi di TTU, TUPM,TP3 dan Institusi

1. Cakupan TempatUmum yangmemenuhi syarat.

85% 62,08% 73,04

Rata-rata total capaian sasaran strategis 2 73,04

Peningkatan kuantitasdan kualitas UKBM

1. Cakupan posyandumandiri

38% 47,79% 125,76

2. Cakupan desa siagaaktif

100% 100% 100

Rata-rata total capaian sasaran strategis 3 112,88

Pembudayaanperilaku hidup bersihdan sehat

1. Cakupan rumahtangga ber PerilakuHidup Bersih Sehat

88% 83,18% 94,52

Rata-rata total capaian sasaran strategis 4 94,52

Peningkatan mutupelayanan dipuskesmas danjaringannya

1. Cakupan Puskesmasterakreditasi.

62% 66,67% 107,53

2. Cakupan pelayanangawat darurat level 1yang harus diberikandi sarana kesehatan(RS) di kabupaten

100% 100% !00

Rata-rata total capaian sasaran strategis 5 103,77

Meningkatkanpemerataanpelayanan kesehatan

1. Rasio Puskesmas per30.000 penduduk

0,88 0,83 94,32

2. Rasio Rumah Sakit per100.000 penduduk.

0,41 0,40 97,56

Rata-rata capaian kinerja sasaran strategis 6 95,94

Terjaminnyapelayanan kesehatanmasyarakat miskin

1. Cakupan pelayanankesehatan dasar bagimasyarakat miskin.

65% 85,65% 131,77

2. Cakupan pelayanankesehatan rujukanbagi masyarakatmiskin.

11% 5,73% 70,27

LKjIP Dinas Kesehatan Kabupaten Batang 2017 22

3. Cakupannmasyarakat miskinyang mempunyaijaminan pelayanankesehatan

100% 100% 100

Rata-rata capaian kinerja sasaran strategis 7 108,67

Meningkatkan upayakesehatan padamasyarakat sekolah

1. Cakupan penjaringankesehatan siswa kelasI SD/MI dan setingkat

100% 99,60% 99,60

Rata-rata capaian kinerja sasaran strategis 8 99,60

Meningkatkan statusgizi masyarakat

1. Cakupan balita giziburuk yangmendapatpenanganan

100% 100% 100

2. Cakupan MP ASIpada Balita (6-12 bl)dari keluarga maskin

6,50% 4,08% 62,77

3. Prevalensi kekurangangizi (gizi buruk dan gizikurang)

10,5% 7,11% 132,29

Rata-rata capaian kinerja sasaran strategis 9 98,35

Meningkatnya statuskesehatan usia lanjut

1. Cakupan pelayanankesehatan usia lanjut.

71% 53,87% 75,87

2. Tercapainya UsiaHarapan Hidup

71 74,46 104,87

Rata-rata capaian kinerja sasaran strategis 10 103,45

Meningkatnya statuskesehatan ibu dananak

1. Cakupan kunjunganibu hamil K4.

97,50% 93,92% 96,33

2. Cakupan pertolonganpersalinan olehtenaga kesehatanyang mempunyaikompetensi

97,50% 99,97% 102,53

3. Cakupan ibu hamildengan komplikasiyang ditangani

100% 100% 100

4. Cakupan pelayanannifas.

98% 99,93% 101,97

5. Cakupan peserta KBaktif.

83% 83% 100

6. Angka Kematian Ibu(AKI) per 100.000Kelehiran hidup

127,27(16

kasus)

127,27(16

kasus)

100

7. Cakupan kunjunganbayi.

98,50% 96,66% 98,13

8. Cakupan neonatalkomplikasi yangditangani.

99,60% 100% 100,40

9. Cakupan pelayanananak balita (12-59 bl).

87% 79,09% 90.91

10. Angka Kematian Bayi(AKB) per 1.000kelahiran hidup.

11,5 12,73 89,30

11. Angka KematianBalita (AKBA) per1.000 kelahiran hidup

15,5 15,59 99,42

LKjIP Dinas Kesehatan Kabupaten Batang 2017 23

Rata-rata capaian kinerja sasaran strategis 11 89,83

Pemantauan danpembinaanpengelolaan obat disarana kesehatan danpengawasanmakanan danminuman yangberedar di masy.

1. Cakupanpemantauan danpembinaanpengelolaan obat disarana kesehatan(puskesmas)

100% 100% 100

2. Cakupan panganIndustri RumahTangga yang berijin

90% 66% 73,33

Rata-rata capaian kinerja sasaran strategis 12 86,67

Menurunkan angkakesakitan dankematian akibatpenyakit menular.

1. Desa/kelurahanUniversal ChildImmunization (UCI)

100% 100% 100

2. Acute Flacid Paralysis(AFP) rate per 100.000penduduk <15 tahun.

>2 2,18 108

3. Cakupan balitadengan pneumoniyang ditangani

55% 40,35% 73,36

4. Angka penemuanpasien baru TBC BTAPositif (CDR).

80% 66,89% 83,61

5. Persentasekesembuhanpenderita TBC BTApositif (CR).

90% 87,12% 96,8

6. Prevalensi penderitaTB per 100.000penduduk

76 104,75 62,17

7. Cakupan penderitaDBD ditemukan danditangani

100% 100% 100

8. Angka IncidentDemam BerdarahDengue (DBD) per100.000 penduduk

<20 6,88 165,6

9. Cakupan penderitadiare ditangani

80% 78,10% 97,63

10. Prevalensi kusta per10.000 penduduk

<1 0,56 144

11. Cakupandesa/kelurahanmengalami KLB yangdilakukanpenyeledikanepidemiologi <24 jam

100% 100% 100

Rata-rata capaian kinerja sasaran strategis 13 102,83

Membangun danmengembangkanSistem InformasiKesehatan

1. Cakupan puskesmasyang menerapkansistem informasikesehatan berbasiskomputer

100% 100% 100

Rata-rata capaian kinerja sasaran strategis 14 100Rara-rata Capaian Kinerja Strategis 96,06

LKjIP Dinas Kesehatan Kabupaten Batang 2017 24

Secara rata-rata capaian kinerja sasaran strategis berdasarkanindikator kinerja tahun 2017 Dinas Kesehatan adalah 96,06%(cukup berhasil/cukup baik)Adapun keberhasilan atau hambatan yang terjadi diuraikandalam analisis hasil pengukuran kinerja .

2. Analisis Hasil Pengukuran Kinerja

Analisis atas realisasi dan capaian setiap indikator kinerjabertujuan untuk mengetahui keberhasilan dan kendala yangdijumpai, sehingga dapat diupayakan langkah-langkahperbaikan pelaksanaan program/ kegiatan di tahun berikutnya.Analisis tersebut dilakukan dengan menganalisis atas perbedaankinerja (performance gap) yang terjadi baik terhadap penyebabterjadinya gap maupun strategi pemecahan masalah yang telahdan akan dilakukan.

Uraian hasil analisis atas realisasi dan capaian setiap indikatorkinerja untuk mengetahui kemajuan dan kendala pencapaiansasaran strategis Dinas Kesehatan pada tahun 2017 adalahsebagai berikut :

1) Sasaran strategis meningkatkan kualitas sanitasi dasar.

Gambaran ketercapaian sasaran strategis meningkatkankualitas sanitasi dasar diukur dengan indikator kinerja sebagaiberikut :

No. Indikator Target2017

Realisasi Kinerja Capaian Kinerja2017 2016 2017 2016

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)1 Cakupan rumah yang

memenuhi syaratkesehatan

65% 48,98% 47,89% 75,35% 74,83%

Rata-rata capaian kinerja sasaran 75,35% 74,83%

Capaian kinerja sasaran strategis meningkatkan kualitassanitasi dasar sebesar 75,35%, maka capaian kinerja tersebutmasuk dalam kategori cukup berhasil/cukup baik, capainkinerja ini menunjukkan peningkatan jika dibandingkandengan tahun 2016 sebesar 74,83%.

Capaian kinerja sasaran strategis tersebut diukur dari realisasikinerja indikator dibandingkan dengan target yangditetapkan, dimana realisasi kinerja tahun 2017 sebesar 48,98%masih dibawah target yang ditetapkan sebesar 65%, hal inidisebabkan beberapa hal, yaitu :

LKjIP Dinas Kesehatan Kabupaten Batang 2017 25

Terbatasnya sumber daya manusia, baik kuantitasmaupun kualitas yang menangani program kesehatanlingkungan. Dari 21 puskesmas yang ada, hanya ada 13tenaga yang mempunyai latar belakang kesehatanlingkungan.

Kurang optimalnya dalam kegiatan promosi kesehatantentang pentingnya menciptakan dan memeliharakesehatan lingkungan permukiman.

Kurangnya koordinasi dengan lintas program dan sektoraldalam penyelenggaraan program kesehatan lingkungan.

Masih banyaknya rumah di daerah pedesaan yang belumada langit-langit rumah dan lantai rumah masih daritanah.

Masih adanya rumah yang menpunyai ventilasi (jendela)tetapi tidak dimanfaatkan (tidak dibuka setiap hari).

Pelaksanaan kegiatan inspeksi sanitasi rumah sehat tidakberjalan maksimal karena petugas mempersiapkanpenilaian akreditasi puskesmas.

Belum baiknya sistem pencatan dan pelaporan dalamprogram kesehatan lingkungan.

Realisasi kinerja indikator cakupan rumah yang memenuhisyarat kesehatan menunjukkan peningkatan, dari 47,89%pada tahun 2016 menjadi 48,98% pada tahun 2017, hal inidisebabkan karena adanya upaya melakukan pembinaanpada rumah yang belum memenuhi syarat kesehatan danpemberian stimulant jamban keluarga.

Capaian kinerja indikator cakupan rumah yang memenuhisyarat kesehatan menunjukkan peningkatan, dari 74,83%pada tahun 2016 menjadi 75,35% pada tahun 2017, hal inidisebabkan adanya peningkatan realisasi kinerja padaindikator ini.

Sampai dengan akhir periode renstra Dinas Kesehatan,realisasi kinerja indikator cakupan rumah yang memenuhisyarat kesehatan sebesar 48,98%, angka ini masih di bawahtarget akhir periode renstra Dinas Kesehatan sebesar 65%. Haltersebut disebabkan selain karena terbatasnya jumlah dankualitas tenaga yang mengelola program kesehatanlingkungan juga belum optimalnya dalam pengelolaanprogram kesehatan lingkungan serta dipengaruhi faktor sosialekonomi di masyarakat.

LKjIP Dinas Kesehatan Kabupaten Batang 2017 26

Upaya yang telah dilakukan untuk meningkatkan capaiankinerja sasaran strategis peningkatan kualitas sanitasi dasaradalah :

Melakukan inspeksi sanitasi rumah sehat dan sanitasi dasaruntuk mengetahui score penilaian rumah yang memenuhisyarat kesehatan.

Melakukan pembinaan pada masyarakat yang rumahnyabelum masuk kategori rumah yang memenuhi syaratkesehatan, sesuai dengan permasalahan hasil dariinspeksi sanitasi.

Meningkatkan pembinaan pada pengelola programkesehatan lingkungan di puskesmas.

Pemberian stimulan jamban keluarga untuk keluarga yangkurang mampu.

Melakukan koordinasi dengan lintas sektor (Bapermades),dengan memberikan informasi/masukan lokasi rumahtidak memenuhi syarat kesehatan berkaitan denganprogram rumah tidak layak huni.

Upaya yang akan ditempuh Dinas Kesehatan untukmeningkatkan capaian kinerja sasaran strategismeningkatkan kualitas sanitasi dasar adalah :

Melakukan advokasi pada stakeholder untukmendapatkan dukungan sumberdaya, baik tenaga yangmempunyai latar belakang sanitasi maupun anggaranuntuk pelatihan/refresing dan pembinaan petugas sanitasipuskesmas.

Memberikan tugas tambahan bagi tenaga puskesmasyang tidak ada tenaga sanitasinya dengan memberikanbimbingan/pelatihan teknis tentang hygiene sanitasi.

Memperbaiki sistem pencatatan dan pelaporan programkesehatan lingkungan.

Meningkatkan koordinasi lintas sektoral maupun lintasprogram dalam pengembangan program kesehatanlingkungan.

Meningkatkan pembinaan ke rumah-rumah yang belummemenuhi syarat kesehatan.

Meningkatkan program CSR untuk peningkatan kesehatanlingkungan permukiman.

2) Sasaran strategis meningkatkan kualitas sanitasi di TempatTempat Umum (TTU).Gambaran ketercapaian sasaran strategis tersebut diukurdengan indikator kinerja sebagai berikut :

LKjIP Dinas Kesehatan Kabupaten Batang 2017 27

No. Indikator Target2017

Realisasi Kinerja Capaian Kinerja2017 2016 2017 2016

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)1 Cakupan tempat umum

yang memenuhi syaratkesehatan

85 % 62,08% 64,26% 73,04% 80,33%

Rata-rata capaian kinerja sasaran strategis 73,04% 80,33%

Capaian kinerja sasaran strategis meningkatkan kualitassanitasi di TTU, TUPM, TP3 sebesar 73,04%, maka capaiankinerja tersebut masuk dalam kategori kurang berhasil/kurangbaik, menurun jlka dibandingkan dengan capaian kinerjatahun 2016 sebesar 80,33%.

Capaian kinerja sasaran strategis tersebut diukur dari realisasikinerja indikator dibandingkan dengan target yangditetapkan, dimana realisasi kinerja tahun 2017 sebesar 62,08%di bawah target yang ditetapkan sebesar 85%, hal inidisebabkan :

Terbatasnya sumberdaya yang ada, terutama tenagakesehatan yang mempunyai letar belakan kesehatanlingkungan, dari 21 puskesmas yang mempunyai tenagakesehatan lingkungan hanya 13 puskesmas (61,9%).

Belum adanya basis data TTU, TPUM dan TP3 di puskesmas,sehingga pembinaan belum dapat dilaksanakan secaramaksimal.

Terbatasnya kemampuan tenaga kesehatan lingkungandi puskesmas, terutama yang tidak mempunyai latarbelakang kesehatan lingkungan.

Pelaksanaan kegiatan inspeksi sanitasi lingkungan TTUtidak berjalan masimal karena petugas mempersiapkanpenilaian akreditasi puskesmas.

Sampai dengan tahun 2017, realisasi kinerja indikator cakupanTempat-Tempat Umum yang memenuhi syarat kesehatanadalah 62,08%, realisasi kinerja indikator tersebut belummemenuhi target akhir periode renstra Dinas Kesehatansebesar 85%.

Upaya yang telah dilakukan untuk meningkatkan capaiankinerja sasaran strategis peningkatan kualitas sanitasi di TTU,TUPM dan TP3 adalah :

Melakukan pendataan TTU, TUPM dan TP3 secarabertahap.

LKjIP Dinas Kesehatan Kabupaten Batang 2017 28

Melakukan pembinaan pada pengelola programkesehatan lingkungan di puskesmas.

Meningkatkan pembinaan pada pengelola TTU, TUPM danTP3.

Kedepan, upaya yang akan ditempuh oleh Dinas Kesehatanuntuk meningkatkan capaian kinerja sasaran strategispeningkatan kualitas sanitasi di TTU, TUPM dan TP3 adalah :

Melakukan advokasi pada stakeholder agarmendapatkan dukungan anggaran untuk mengadakanpelatihan/refresing maupun pembinaan pada pengelolaTTU, TUPM dan TP3.

Meningkatkan pembinaan/pelatihan/refresing padapengelola program kesehatan lingkungan di puskesmas.

Meningkatkan koordinasi lintas sektoral maupun lintasprogram dalam pembinaan pada pengelola TTU, TUPMdan TP3.

Meningkatkan pembinaan pada pengelola TTU, TUPM danTP3.

Memperbaiki sistem pencatatan dan pelaporan programkesehatan lingkungan (berbasis komputerais).

3) Sasaran strategis meningkatkan kuantitas dan kualitas UpayaKesehatan Bersumberdaya masyarakat (UKBM)

Gambaran ketercapaian sasaran strategis tersebut diukurdengan indikator kinerja sebagai berikut :

No. Indikator Target2017

Realisasi Kinerja Capaian Kinerja2017 2016 2017 2016

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)1 Cakupan posyandu

mandiri38% 47,79% 41,44% 125,76% 112%

2 Cakupan desa siagaaktif

100% 100% 100% 100% 100%

Rata-rata capaian kinerja sasaran 112,88% 106%

Capaian kinerja sasaran strategis meningkatkan kuantitas dankualitas Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM)tahun 2017 sebesar 112,88%, maka capaian kinerja tersebutmasuk dalam kategori sangat berhasil/sangat baik,meningkat jika dibandingkan dengan capaian tahun 2016sebesar 106%.

Capaian kinerja sasaran strategis tersebut diukur dari realisasikinerja 2 (dua) indikator dibandingkan dengan target-targetyang ditetapkan, yaitu :

LKjIP Dinas Kesehatan Kabupaten Batang 2017 29

a) Realisasi kinerja cakupan posyandu mandiri tahun 2017sebesar 47,79%, sudah di atas target yang ditetapkansebesar 38%.

b) Realisasi kinerja cakupan desa siaga aktif tahun 2017sebesar 100%, sudah mencapai target yang ditetapkansebesar 100%.

Perbandingan realisasi kinerja tahun 2016 dan tahun 2017 dari2 (dua) indikator yang ada dalam sasaran strategis ini adalah:

a) Realisasi kinerja cakupan posyandu mandiri menunjukkanpeningkatan, dari 41,44% pada tahun 2016 menjadi47,79% pada tahun 2017, hal ini disebabkan adanya danadesa yang dialokasikan untuk kegiatanposyandusehingga meningkatkan kemandirian posyandu.

b) Realisasi kinerja cakupan desa siaga aktif menunjukkanangka yang sama antara tahun 2016 dan 2017 sebesar100%.

Perbandingan capaian kinerja tahun 2016 dan tahun 2017dari 2 (dua) indikator yang ada dalam sasaran strategis iniadalah:

a) Capaian kinerja cakupan posyandu mandiri menunjukkanpeningkata, dari 112% pada tahun 2016 menjadi 125,76%pada tahun 2017.

b) Capaian kinerja cakupan desa siaga aktif menunjukkanangka yang sama antara tahun 2016 dan 2017 sebesar100%.

Perbandingan realisasi kinerja tahun 2017 dengan target akhirperiode renstra Dinas Kesehatan pada 2 (dua) indikatorsasaran strategis ini adalah:

a) Realisasi kinerja cakupan posyandu mandiri tahun 2017sebesar 47,79%, sudah di atas target akhir renstra DinasKesehatan sebesar 20%.

b) Realisasi kinerja cakupan desa siaga aktif tahun 2017sebesar 100%, sudah mencapai target akhir renstra DinasKesehatan sebesar 100%.

Upaya yang telah dilakukan untuk meningkatkan capaiankinerja sasaran strategis meningkatkan kuantitas dan kualitasUpaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM)adalah:

LKjIP Dinas Kesehatan Kabupaten Batang 2017 30

Memberikan uang transport kader Rp. 10.000,-/bulan. Melakukan pembinaan ke posyandu setiap bulan sekali. Meningkatkan pembentukan posyandu model. Melakukan pembinaan ke desa dalam pengembangan

desa siaga. Mengadakan jambore kader posyandu. Mengadakan lomba desa siaga.

Kedepan, upaya yang akan ditempuh oleh Dinas Kesehatanuntuk menyempurnakan capaian kinerja sasaran strategismeningkatnya kuantitas dan kualitas UKBM adalah :

Melakukan advokasi pada stakeholder gunamendapatkan dukungan anggaran untuk pelatihan/refresing kader maupun memberi tambahan stimulanpada kader.

Meningkatkan pembinaan/refresing bagi petugaspemberdayaan masyarakat di puskesmas.

Meningkatkan koordinasi lintas program dan sektoralmelalui pertemuan rutin tiga bulanan, baik ditingkatkabupaten maupun kecamatan.

Meningkatkan pencataan dan pelaoran di posyandu,puskesmas dan Dinas Kesehatan.

Mengadakan pelatihan/refresing bagi tenaga kaderkesehatan.

Meningkatkan pengembangan posyadu model. Meningkatkan pembinaan dan pendampingan pada

masyarakat untuk pengembangan desa siaga. Mengadakan jambore kader posyandu. Mengadakan lomba desa siaga.

4) Pembudayaan perilaku hidup bersih dan sehat padamasyarakat.

Gambaran ketercapaian sasaran strategis tersebut diukurdengan indikator kinerja sebagai berikut :

No. Indikator Target2017

Realisasi Kinerja Capaian Kinerja2017 2016 2017 2016

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)1 Cakupan rumah tangga

berperilaku hidup bersihdan sehat

88% 83,18% 83,64% 94,52% 96,14%

Rata-rata capaian kinerja sasaran strategis 94,52% 96,14%

Sasaran strategis pembudayaan perilaku hidup bersih dansehat pada masyarakat, terdiri dari 1 (satu) indikator, dengan

LKjIP Dinas Kesehatan Kabupaten Batang 2017 31

capaian kinerja sebesar 94,52%, maka capaian kinerjatersebut masuk dalam kategori cukup berhasil/cukup baik,menunjukkan penurunan jika dibandingkan dengan capaiankinerja tahun 2016 sebesar 96,14%.

Capaian kinerja sasaran strategis tersebut diukur dari realisasikinerja indikator dibandingkan dengan target yangditetapkan, dimana realisasi kinerja tahun 2017 sebesar 83,18%masih di bawah target yang ditetapkan sebesar 88%, hal inidisebabkan :

Tiga dari enam belas indikator perilaku hidup bersih dansehat dalam tatanan rumah tangga sulit dicapai, yaituindikator tidak merokok di dalam rumah, pemberian ASIEkslusif pada bayi usia 0-6 bulan dan belum semua rumahtangga menjadi peserta jaminan kesehatan.

Terbatasnya kuantitas dan kualitas tenaga promosikesehatan, baik di Dinas Kesehatan maupun di Puskesmas.

Terbatasnya sarana dan prasarana kegiatan promosikesehatan

Lemahnya koordinasi baik lintas program maupun lintassektoral.

Perbandingan realisasi kinerja tahun 2016 dan 2017 dariindikator sasaran strategis ini adalah :Realisasi kinerja cakupan rumah tangga berperilaku hidupbersih dan sehat (ber PHBS) menunjukkan penurunan, dari83,64% pada tahun 2016 menjadi 83,18% pada tahun 2017.

Perbandingan capaian kinerja tahun 2016 dan 2017 dariindikator sasaran strategis ini adalah:Capaian kinerja rumah tangga ber PHBS menunjukkanpenurunan, dari 96,14% pada tahun 2016 menjadi 94,52%pada tahun 2017.

Perbandingan realisasi kinerja tahun 2017 dengan akhirperiode rencana strategis Dinas Kesehatan pada indikatorsasaran strategis ini adalah :

Sampai dengan tahun 2017, realisasi kinerja indikator rumahtangga sehat adalah 83,18%, masih dibawah target akhirperiode renstra Dinas Kesehatan sebesar 88%.

Upaya yang telah dilakukan dalam rangka meningkatkancapaian kinerja sasaran pembudayaan perilaku hidup bersihdan sehat pada masyarakat adalah:

LKjIP Dinas Kesehatan Kabupaten Batang 2017 32

Melaksanakan kegiatan promosi kesehatan denganmelalui berbagai macam media (penyuluhan kelompok,leaflet, balliho, siaran radio).

Melekukan pemetaan rumah tangga sehat danmelakukan penyuluhan pada rumah tangga yang belummemenuhi indikator rumah tangga sehat.

Upaya yang akan ditempuh oleh Dinas Kesehatan untukmenyempurnakan realisasi dan capaian kinerja pada sasaranstrategis pembudayaan perilaku hidup bersih dan sehat padamasyarakat adalah :

Melakukan advokasi pada stakeholder gunamendapatkan dukungan, sarana, tenaga dan anggaranuntuk pengembangan program promosi kesehatan.

Meningkatkan kegiatan promosi kesehatan lewatberbagai macam media dengan sasaran berbagaikelompok masyarakat (berbagai elemen masyarakat,masyarakat sekolah, pondok pesantren, ormas dll).

Menjalin kemitraan dengan lintas sektor (pemerintah,swasta dan lembaga kemasyarakatan) terkait dalampengembangan program promosi kesehatan danpengembangan desa siaga.

5) Sasaran strategis peningkatan mutu pelayanan di puskesmasdan jaringannya.

Gambaran ketercapaian sasaran strategis tersebut diukurdengan indikator kinerja sebagai berikut :

No. Indikator Target2017

Realisasi Kinerja Capaian Kinerja2107 2016 2017 2016

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)1 Cakupan puskesmas

terakreditasi62% 66,67% 42,86% 107,53% 69,13%

2. Cakupan pelayanangawat darurat level 1yang harus diberikan disarana kesehatan (RS) dikabupaten

100% 100% 100% 100% 100%

Rata-rata capaian kinerja sasaran 103,77% 84,57%

Sasaran strategis peningkatan mutu pelayanan di puskesmasdan jaringannya, terdiri dari 2 (dua) indikator, dengan rata-rata capaian kinerja sebesar 103,77%, maka capaian kinerjatersebut masuk dalam kategori sangat berhasil/sangat baik,meningkat jika dibandingkan dengan tahun 2016 sebesar84,57%.

LKjIP Dinas Kesehatan Kabupaten Batang 2017 33

Capaian kinerja tersebut diukur dari realisasi kinerja dengantarget yang ditetapkan dari 2 (dua) indikator yaitu :

a) Realisasi kinerja cakupan puskesmas terakreditasi tahun2017 sebesar 66,67%, sudah di atas target yang ditetapkansebesar 62%.

b) Realisasi kinerja cakupan pelayanan gawat darurat level 1yang harus diberikan di sarana kesehatan (RS) dikabupaten tahun 2017 sebesar 100%, sudah mencapaitarget yang ditetapkan sebesar 100%.

Dari 2 (dua) indikator tersebut, semuanya sudah mencapaitarget yang ditetapkan.

Perbandingan realisasi kinerja tahun 2016 dan tahun 2017 dari2 (dua) indikator yang ada dalam sasaran strategis ini adalahsebagai berikut :

a) Realisasi kinerja cakupan puskesmas terakreditasi tahun2017 sebesar 66,67%, meningkat jika dibandingkandengan tahun 2016 sebesar 42,86%.

b) Realisasi kinerja cakupan pelayanan gawat darurat level 1yang harus diberikan di sarana kesehatan (RS) dikabupaten tahun 2017 sebesar 100%, sama denganrealisasi kinerja tahun 2016 sebesar 100%.

Dari 2 (dua) indikator, satu indikator menunjukkanpeningkatan dan satu indikator menunjukkan angka yangsama dengan tahun sebelumnya.

Perbandingan capaian kinerja tahun 2016 dan tahun 2017dari 2 (dua) indikator yang ada dalam sasaran strategis iniadalah sebagai berikut :

a) Capaian kinerja cakupan puskesmas terakreditasi tahun2017 sebesar 107,53%, menunjukkan peningkatan jikadibandingkan dengan tahun 2016 sebesar 69,13%.

b) Capaian kinerja cakupan pelayanan gawat darurat level1 yang harus diberikan di sarana kesehatan (RS) dikabupaten tahun 2017 sebesar 100%, sama denganrealisasi kinerja tahun 2016 sebesar 100%.

Perbandingan realisasi kinerja tahun 2017 dengan target akhirperiode rencana strategis Dinas Kesehatan pada 2 (dua)indikator sasaran strategis ini adalah :

LKjIP Dinas Kesehatan Kabupaten Batang 2017 34

a) Realisasi kinerja cakupan puskesmas terakreditasi tahun2017 sebesar 66,67%, sudah di atas target akhir perioderencana strategis Dinas Kesehatan sebesar 62%.

b) Realisasi kinerja cakupan pelayanan gawat darurat level 1yang harus diberikan di sarana kesehatan (RS) dikabupaten tahun 2017 sebesar 100%, sudah mencapaitarget akhir periode rencana strategis Dinas Kesehatansebesar 100%.

Upaya yang telah dilakukan untuk meningkatkan realisasikinerja dan capaian kinerja indikator-indikator yang adadalam sasaran strategis peningkatan mutu pelayanan dipuskesmas dan jaringannya adalah:

Melakukan sosialisasi dan persiapan akreditasi puskesmasuntuk penilaian akreditasi oleh Tim penilai akreditasi pusat(Kemenkes).

Membuat road map puskesmas yang akan dilakukanakreditasi.

Meningkatkan sarana dan prasarana Rumah SakitLimppung.

Upaya yang akan ditempuh Dinas Kesehatan untukmenyempurnakan capaian indikator kinerja adalah :

Meningkatkan pembinaan untuk menyiapkan puskesmasyang akan diajukan untuk penilaian akreditasi puskesmas(tahun 2018 sebanyak 6 puskesmas dan tahun 2019sebanyak 1 puskesmas dan 9 re akreditasi).

Meningkatkan sumbadaya Rumah Sakit Limpung secarabertahap.

6) Sasaran strategis meningkatkan pemerataan pelayanankesehatan.

Gambaran ketercapaian sasaran tersebut diukur denganindikator kinerja sebagai berikut :

No. Indikator Target2017

Realisasi Kinerja Capaian Kinerja2017 2016 2017 2016

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)1

2.

Rasio Puskesmas per30.000 penduduki.

Rasio Rumah Sakit per100.000 penduduk.

0,88

0,41

0,83

0,40

0,88

0,28

94,32%

97,56%

100%

100%

Rata-rata capaian kinerja sasaran 95,94% 100%

LKjIP Dinas Kesehatan Kabupaten Batang 2017 35

Sasaran strategis meningkatkan pemerataan pelayanankesehatan terdiri dari 2 (dua) indikator, dengan rata-ratacapaian kinerja sebesar 95,94%, maka capaian kinerjatersebut masuk dalam kategori cukup berhasil/cukup baik,menunjukkan penurunan jika dibandingkan dengan capaiankinerja tahun 2016 sebesar 100%.

Capaian kinerja tersebut diukur dari realisasi kinerja 2 (dua)indikator yaitu :

a) Realisasi kinerja rasio puskesmas per 30.000 penduduktahun 2017 sebesar 0,83, masih di bawah target yangditetapkan sebesar 0,88, hal ini dikarenakan jumlahpuskesmas tidak ada penambahan tetapi jumlahpenduduk meningkat.

b) Realisasi kinerja rasio rumah sakit per 100.000 penduduktahun 2017 sebesar 0,40, masih di bawah target yangditetapkan sebesar 0,41.

Dari 2 (dua) indikator kinerja tersebut, semuanya belummencapai target yang ditetapkan.

Perbandingan realisasi kinerja tahun 2016 dan 2017 dari 2(dua) indikator yang ada dalam sasaran strategis ini adalahsebagai berikut :

a) Realisasi kinerja rasio puskesmas per 30.000 pendudukmenunjukkan sedikit penurunan yaitu 0,88 pada tahun2016 menjadi 0,83 pada tahun 2017, hal ini dikarenakanjumlah puskesmas tetap sedangkan jumlah pendudukmeningkat.

b) Realisasi kinerja rasio rumah sakit per 100.000 pendudukmenunjukkan peningkatan, dari 0,28 pada tahun 2016menjadi 0,40 pada tahun 2017, hal ini karena adapenambahan 1 (satu) Rumah Sakit.

Perbandingan capaian kinerja tahun 2016 dan 2017 dari 2(dua) indikator yang ada dalam sasaran strategis ini adalahsebagai berikut :

a) Capaian kinerja rasio puskesmas per 30.000 pendudukmenunjukkan penurunan yaitu tahun 2016 sebesar 100%,menjadi 94,32% pada tahun 2017.

b) Capaian kinerja rasio rumah sakit per 100.000 penduduktahun 2016 sebesar 100% menjadi 97,56% pada tahun2017.

LKjIP Dinas Kesehatan Kabupaten Batang 2017 36

Perbandingan realisasi kinerja tahun 2017 dengan akhirperiode rencana strategis Dinas Kesehatan pada 2 (dua)indikator sasaran strategis ini adalah :

a) Realisasi kinerja rasio puskesmas per 30.000 penduduktahun 2017 sebesar 0,83, masih di bawah target akhirperiode renstra Dinas Kesehatan sebesar 0,88.

b) Realisasi kinerja rasio rumah sakit per 100.000 penduduktahun 2017 sebesar 0,40, masih di bawah target akhirperiode renstra Dinas Kesehatan sebesar 0,41.

Upaya yang telah dilaksanakan dalam rangka meningkatkanrealisasi kinerja dan capaian kinerja ke dua indikator sasaranstrategis meningkatkan pemerataan pelayanan kesehatanadalah :

Untuk mengatasi masih rendahnya rasio puskesmasterhadap penduduk, maka dilakukan pembangunanpuskesmas pembantu, untuk memudahkan aksesmasyarakat ke sarana pelayanan kesehatan.

Melakukan koordinasi dengan OPD terkait dalamkegiatan pembangunan/rehabilitasi sarana kesehatan.

Menambah jumlah puskesmas keliling, untuk lebihmendekatkan sarana pelayanan kesehatan padamasyarakat.

Melakukan rehabilitasi puskesmas dan jaringannya secarabertahap.

Mengoperasionalkan Rumah Sakit Umum Daerah Limpungsecara bertahap.

Upaya yang akan ditempuh Dinas Kesehatan untukmenyempurnakan capaian indikator kinerja adalah :

Meningkatkan koordinasi dengan OPD terkait dalamkegiatan pembangunan/rehabilitasi sarana kesehatan.

Mengajukan usulan tenaga yang mempunyai latarbelakang pendidikan di bidang konstruksi bangunan.

Melakukan advokasi pada stakeholders untukmendapatkan dukungan anggaran untukpembangunan/rehabilitasi sarana pelayanan kesehatan.

7) Sasaran strategis terjaminnya pelayanan kesehatanmasyarakat miskin.

LKjIP Dinas Kesehatan Kabupaten Batang 2017 37

Gambaran ketercapaian sasaran tersebut diukur denganindikator kinerja sebagai berikut :

No. Indikator Target2017

Realisasi Kinerja Capaian Kinerja2017 2016 2017 2016

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)1 Cakupan pelayanan

kesehatan dasar bagimasyarakat miskin

65% 85,65% 71,37% 131,77%

118,95%

2 Cakupan pelayanankesehatan rujukanmasyarakat miskin

11 % 5,73% 5,4% 52,09% 49,09%

3. Cakupan masyarakatmiskin yang mempunyaijaminan pelayanankesehatan

100% 100% 100% 100% 100%

Rata-rata capaian kinerja sasaran 94,62% 89,35%

Sasaran strategis terjaminnya pelayanan kesehatanmasyarakat miskin terdiri dari 3 (tiga) indikator, dengan rata-rata capaian kinerja sebesar 94,62%, maka capaian kinerjatersebut masuk dalam kategori cukup berhasil/cukup baik,meningkat jika dibandingkan dengan tahun 2016 sebesar89,35%.

Capaian kinerja tersebut diukur dari realisasi kinerja 3 (tiga)indikator yaitu :

a) Realisasi kinerja cakupan pelayanan kesehatan dasarbagi masyarakat miskin tahun 2017 sebesar 85,65%, sudahdi atas target yang ditetapkan sebesar 65%, hal inidisebabkan karena adanya peningkatan kunjungan sehatuntuk pasien miskin di puskesmas.

b) Realisasi kinerja cakupan pelayanan kesehatan rujukanmasyarakat miskin tahun 2017 sebesar 5,4%, masih dibawah target yang ditetapkan sebesar 11%, hal inidisebabkan semakin meningkatnya kesedaranmasyarakat untuk memeriksakan kesehatan secara dini.

c) Realisasi kinerja cakupan masyarakat miskin yangmempunyai jaminan pelayanan kesehatan tahun 2017sebesar 100%, sudah mencapai target yang ditetapkansebesar 100%, hal ini disebabkan setiap masyarakat miskinyang belum mempunyai jaminan pelayanan kesehatanapabila sakit dijamin oleh jamkesda.

Dari 3 (tiga) indikator kinerja tersebut, 1 (satu) indikator masihdi bawah target yang ditetapkan, hal ini karena masih adabeberapa permasalahan yang dihadapi, yaitu :

LKjIP Dinas Kesehatan Kabupaten Batang 2017 38

Belum baiknya sistem pencatatan dan pelaporanpelayanan kesehatan rujukan masyarakat miskin.

Belum tersedianya data total masyarakat miskin diKabupaten Batang, sehingga menghambat dalampenyusunan perencanaan dan penganggaranpelayanan kesehatan masyarakat miskin.

Perbandingan realisasi kinerja tahun 2016 dan 2017 dari 2(dua) indikator yang ada dalam sasaran strategis ini adalahsebagai berikut :

a) Realisasi kinerja cakupan pelayanan kesehatan dasarbagi masyarakat miskin menunjukkan peningkatan dari71,37% pada tahun 2016 menjadi 85,65% pada tahun2017.

b) Realisasi kinerja cakupan pelayanan kesehatan rujukanmasyarakat miskin menunjukkan peningkatan, dari 5,4%pada tahun 2016 menjadi 5,73% pada tahun 2017.

c) Realisasi kinerja cakupan masyarakat miskin yangmempunyai jaminan pelayanan kesehatan tahun 2016dan 2017 nenunjukkan angka yang sama sebesar 100%,

Perbandingan capaian kinerja tahun 2016 dan 2017 dari 3(tiga) indikator yang ada dalam sasaran strategis ini adalahsebagai berikut :

a) Capaian kinerja cakupan pelayanan kesehatan dasarbagi masyarakat miskin menunjukkan peningkatan dari118,95% pada tahun 2016 menjadi 131,77% pada tahun2017.

b) Capaian kinerja cakupan pelayanan kesehatan rujukanmasyarakat miskin menunjukkan peningkatan, dari 49,09%pada tahun 2016 menjadi 52,09% pada tahun 2017.

c) Capaian kinerja cakupan masyarakat miskin yangmempunyai jaminan pelayanan kesehatan tahun 2016dan 2017 nenunjukkan angka yang sama sebesar 100%,

Perbandingan realisasi kinerja tahun 2017 dengan akhirperiode rencana strategis Dinas Kesehatan pada 3 (tiga)indikator sasaran strategis ini adalah :

a) Realisasi kinerja cakupan pelayanan kesehatan dasarbagi masyarakat miskin tahun 2017 sebesar 85,65%, sudahdi atas target akhir periode renstra Dinas Kesehatansebesar 55%.

b) Realisasi kinerja cakupan pelayanan kesehatan rujukanmasyarakat miskin tahun 2017 sebesar 5,73%, masih di

LKjIP Dinas Kesehatan Kabupaten Batang 2017 39

bawah target akhir periode renstra Dinas Kesehatansebesar 11%.

c) Realisasi kinerja cakupan masyarakat miskin yangmempunyai jaminan pelayanan kesehatan tahun 2017sebesar 100%, sudah mencapai target akhir perioderenstra Dinas Kesehatan sebesar 100%.

Upaya yang telah dilakukan dalam rangka meningkatkanrealisasi kinerja dan capaian kinerja ke tiga indikator sasaranstrategis terjaminnya pelayanan kesehatan masyarakat miskinadalah :

Melakukan validasi data masyarakat miskin, baik yangmasuk kuota program Jaminan Kesehatan Nasionalmaupun masyarakat miskin yang tidak masuk kuotaprogram Jaminan Kesehatan Nasional.

Mengusulkan penggatian peserta masyarakat miskin yangmasuk kuota tetapi tidak masuk kriteria miskin atau sudahmeninggal, dengan masyarakat miskin yang belum masukkuota program Jaminan Kesehatan Nasional.

Melakukan advokasi pada stakeholder untuk menambahanggaran pelayanan masyarakat miskin diluar kuotaprogram Jaminan Kesehatan Nasional (Jamkesda).

Malakukan integrasi peserta jamkesda ke peserta BPJSdengan biaya APBD secara bertahap.

Mengadakan kerjasama dengan Rumah Sakit untukpelayanan kesehatan masyarakat miskin di luar programJaminan Kesehatan Nasiona (Jamkesda).

Upaya yang akan ditempuh Dinas Kesehatan untukmenyempurnakan capaian indikator kinerja adalah :

Melakukan sosialisasi dan advokasi pada stakeholderuntuk mendapatkan tambahan anggaran untukmeningkatkan jumlah (membiayai) masyarakat miskindiluar kuota program Jaminan Kesehatan Nasional(Jamkesda) ikut/integrasi ke Jaminan Kesehatan Nasional(BPJS) secara bertahap.

Meningkatkan koordinasi dengan instansi terkait untukmelakukan validasi data masyarakat miskin.

Meningkatkan sistem pencatatan dan pelaporan/informasi program pelayanan kesehatan untukmasyarakat miskin.

8) Sasaran strategis meningkatkan upaya kesehatan padamasyarakat sekolah.

LKjIP Dinas Kesehatan Kabupaten Batang 2017 40

Gambaran ketercapaian sasaran tersebut diukur denganindicator kinerja sebagai berikut :

No. Indikator Target2017

Realisasi Kinerja Capaian Kinerja2017 2016 2017 2016

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)1 Cakupan penjaringan

kesehatan siswa kelas ISD/MI dan setingkat

100% 99,60% 99,85% 99,60% 99,85%

Rata-rata capaian kinerja sasaran 99,60% 99,85%

Capaian sasaran strategis meningkatkan upaya kesehatanpada masyarakat sekolah terdiri dari 1 (satu) indikator dengancapaian kinerja sebesar 99,60%, maka capaian kinerjatersebut masuk dalam kategori cukup berhasil/cukup baik,menurun jika dibandingkan dengan tahun 2016 sebesar99,85%.

Capaian kinerja sasaran strategis tersebut diukur dari realisasikinerja indikator dibandingkan dengan target yangditetapkan, dimana realisasi kinerja tahun 2017 sebesar 99,60%masih di bawah target yang ditetapkan sebesar 100%, hal inidisebabkan :

Dalam pelaksanaan penjaringan kesehatan di sekolah,ada siswa yang tidak masuk (baik karena sakit maupunkepentingan keluarga).

Terbatasnya kuantitas dan kualitas tenaga pelaksanaprogram UKS, tenaga UKS puskesmas rata-ratamerangkap dengan program/kegiatan lain.

Lemahnya koordinasi Tim Pembina UKS yang ada ditingkat kabupaten dan kecamatan.

Belum baiknya sistem pencatatan dan pelaporankegiatan UKS.

Perbandingan realisasi kinerja tahun 2016 dan 2017 darisasaran strategis ini adalah :Realisasi kinerja cakupan penjaringan kesehatan siswa kelas ISD/MI dan setingkat menunjukkan penurunan, dari 99,85%pada tahun 2016 menjadi 99,60% pada tahun 2017.

Perbandingan capaian kinerja tahun 2016 dan 2017 darisasaran strategis ini adalah:Capaian kinerja cakupan penjaringan kesehatan siswa kelas ISD/MI dan setingkat menunjukkan penurunan, dari 99,85%pada tahun 2016 menjadi 99,60% pada tahun 2017.

LKjIP Dinas Kesehatan Kabupaten Batang 2017 41

Perbandingan realisasi kinerja tahun 2017 dengan akhirperiode rencana strategis Dinas Kesehatan pada indikatorsasaran strategis ini adalah :

Sampai dengan tahun 2017, realisasi kinerja indikator cakupanpenjaringan kesehatan siswa kelas I SD/MI dan setingkatadalah 99,60%, masih dibawah target akhir periode renstraDinas Kesehatan sebesar 100%.

Upaya yang telah dilakukan dalam rangka meningkatkancapaian kinerja sasaran meningkatkan upaya kesehatanpada masyarakat sekolah adalah :

Mengadakan pelatihan guru UKS tingkat SD/MI Meningkatkan kegiatan penjaringan kesehatan pada

anak kelas I, SD/MI dan setingkat. Mengadakan lomba dokter kecil dan kader kesehatan

remaja Tingkat Kabupaten Batang Melaksanakan pembinaan UKS ke sekolah secara

berkala. Pengadaan UKS kit untuk 21 puskesmas. Pembinaan petugas UKS puskesmas.

Upaya yang akan ditempuh Dinas Kesehatan untukmenyempurnakan capaian indikator kinerja adalah :

Melakukan advokasi pada stakeholder untukmendapatkan dukungan anggaran, sarana danprasarana UKS.

Meningkatkan koordinasi Tim UKS, baik tingkatkabupaten maupun kecamatan.

Meningkatkan koordinasi dengan sekolah/gugus untukpelatihan dokter kecil.

Peningkatan pengetahunan dan ketrampilan guru UKSmelalui pelatihan guru UKS.

Pelatihan dokter kecil untuk meningkatkan rasio dokterkecil terhadap jumlah siswa.

Peningkatan pengetahuan dan ketrampilan dokterkecil.

Meningkatkan pembinaan/refresing pengelola programUKS di Puskesmas.

Meningkatkan sistem pencatatan dan pelaporanprogram UKS.

LKjIP Dinas Kesehatan Kabupaten Batang 2017 42

9) Sasaran strategis meningkatkan status gizi masyarakat.

Gambaran ketercapaian sasaran tersebut diukur denganindikator kinerja sebagai berikut :

No. Indikator Target2017

Realisasi Kinerja Capaian Kinerja2017 2016 2017 2016

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)1 Cakupan balita gizi buruk

yang mendapatpenanganan

100% 100% 100% 100% 100%

2 Cakupan MP ASI padabalita (6-24 bl) darikeluarga miskin

6,5 % 4,08% 3,82% 62,77% 69,49%

3 Prevalensi kekurangan gizi(gizi buruk dan gizi kurang)

10,5% 7,11% 6,42% 132,29%

108,29%

Rata-rata capaian kinerja sasaran 98,35% 92,59%

Sasaran strategis meningkatnya status gizi masyarakat terdiridari 3 (tiga) indikator, dengan rata-rata capaian kinerjasebesar 98,35%%, maka capaian kinerja tersebut masukdalam kategori cukup berhasil/cukup baik. Capain kinerja inimeningkat jika dibandingkan dengan tahun 2016 sebesar92,59%

Capaian kinerja tersebut diukur dari realisasi kinerja 3 (tiga)indikator yaitu :

a) Realisasi kinerja cakupan balita gizi buruk yang mendapatpenanganan tahun 2017 sebesar 100%, sudah mencapaitarget yang ditetapkan sebesar 100%.

b) Realisasi kinerja cakupan MP ASI pada balita (6-24 bl) darikeluarga miskin tahun 2017 sebesar 4,08%, masih di bawahtarget yang ditetapkan sebesar 6,50%.

c) Realisasi kinerja prevalensi kekurangan gizi (gizi buruk dangizi kurang) tahun 2017 sebesar 7,11%, sudah di bawahtarget yang ditetapkan sebesar 10,5%

Dari 3 (tiga) indikator tersebut, 1 (satu) indikator belummemenuhi target, hal ini disebabkan :

Terbatasnya anggaran untuk pengadaan MP ASI,sementara MP ASI droping dari pusat terbatas, belummemenuhi jumlah sasaran yang ada.

Sulitnya mencari data balita miskin, karena sampai saat inidata masyarakat miskin masih terus meningkat.

Perbandingan realisasi kinerja tahun 2016 dan 2017 dari 3(tiga) indikator yang ada dalam sasaran strategis ini adalahsebagai berikut :

LKjIP Dinas Kesehatan Kabupaten Batang 2017 43

a) Realisasi kinerja cakupan balita gizi buruk yangmendapatkan perawatan menunjukkan angka yangsama yaitu sudah mencapai 100%.

b) Realisasi kinerja cakupan MP ASI pada balita (6-24 bl) darikeluarga miskin menunjukkan peningkatan, dari 3,82%pada tahun 2016 menjadi 4,08% pada tahun 2017, hal inidikarenakan tahun 2017 mendapatkan bantuan MP ASIdari Kemenkes.

c) Realisasi kinerja prevalensi kekurangan gizi (gizi buruk dangizi kurang) menunjukkan trend yang negatif yaitu angkaprevalensi kekurangan gizi meningkat dari 6,42% padatahun 2016 menjadi 7,11% pada tahun 2017.

Perbandingan capaian kinerja tahun 2016 dan 2017 dari 3(tiga) indikator yang ada dalam sasaran strategis ini adalahsebagai berikut :

a) Capaian kinerja cakupan balita gizi buruk yangmendapatkan perawatan menunjukkan angka yangsama yaitu sudah mencapai 100%.

b) Capaian kinerja cakupan MP ASI pada balita (6-24 bl) darikeluarga miskin menunjukkan penurunan, dari 69,49%pada tahun 2016 menjadi 62,77% pada tahun 2017.

c) Capaian kinerja prevalensi kekurangan gizi (gizi buruk dangizi kurang) menunjukkan peningkatan dari 108,29% padatahun 2016 menjadi 132,29% pada tahun 2017.

Perbandingan realisasi kinerja tahun 2017 dengan target akhirperiode rencana strategis Dinas Kesehatan pada 3 (tiga)indikator sasaran strategis ini adalah :

a) Realisasi kinerja cakupan balita gizi buruk yang mendapatpenanganan tahun 2017 sebesar 100%, sudah mencapaitarget akhir periode rencana strategis Dinas Kesehatansebesar 100%.

b) Realisasi kinerja cakupan MP ASI pada balita (6-24 bl) darikeluarga miskin tahun 2017 sebesar 4,08%, masih di bawahtarget akhir periode rencana strategis Dinas Kesehatansebesar 6,50%.

c) Realisasi kinerja prevalensi kekurangan gizi (gizi buruk dangizi kurang) tahun 2017 sebesar 7,11%, sudah di bawahtarget akhir periode rencana strategis Dinas Kesehatansebesar 10,50%

Upaya yang telah dilakukan untuk meningkatkan capaiankinerja sasaran strategis meningkatkan status gizi masyarakatadalah :

LKjIP Dinas Kesehatan Kabupaten Batang 2017 44

Pemberian PMT pemulihan pada balita gizi buruk. Pemberian PMT penyuluhan di kegiatan posyandu. Pemberian MP ASI untuk balita masyarakat miskin yang

hasil timbangannya dibawah garis merah (BGM). Melakukan advokasi untuk peningkatan anggaran

pengadaan dan pendistribusian MP ASI bagi bayi (6-24 bl)masyarakat miskin.

Melakukan pembinaan dan pelayanan kesehatan diposyandu.

Upaya yang akan ditempuh Dinas Kesehatan untukmenyempurnakan capaian indikator kinerja adalah :

Meningkatkan advokasi pada stakeholder untukmendapatkan dukungan anggaran untukpengembangan progam perbaikan gizi masyarakat.

Meningkatkan koordinasi dengan sektor terkait untukmelakukan pendataan sasaran pemberian MP-ASI (balita6-24 bulan) dari keluarga miskin.

Meningkatkan pemberian PMT penyuluhan danpemulihan pada balita gizi buruk dan gizi kurang.

Meningkatkan pembinaan dan pelayanan di posyandu. Pemberian PMT pada ibu hamil KEK untuk mencegah

terjadinya bayi lahir BBLR.

10) Sasaran strategis meningkatknya status kesehatanmasyarakat usia lanjut.

Gambaran ketercapaian sasaran tersebut diukur denganindikator kinerja sebagai berikut :

No. Indikator Target2017

Realisasi Kinerja Capaian Kinerja2017 2016 2017 2016

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)1.

2.

Tercapainya Usia HarapanHidup (th)

Cakupan pelayanankesehatan usia lanjut

71

71%

74,46

53,87%

74,42

75,26%

104,87%

75,87%

103,36%

100,07%

Rata-rata capaian kinerja sasaran 90,37% 101,72%

Sasaran strategis meningkatknya status kesehatanmasyarakat usia lanjut terdiri dari 2 (dua) indikator, denganrata-rata capaian kinerja sebesar 90,37%, maka capaiankinerja tersebut masuk dalam kategori cukup berhasil/cukupbaik. Capaian kinerja ini menunjukkan penurunan jikadibandingkan dengan tahun 2016 sebesar 101,72%

LKjIP Dinas Kesehatan Kabupaten Batang 2017 45

Capaian kinerja tersebut diukur dari realisasi kinerja 2 (dua)indikator yaitu :

a) Realisasi kinerja tercapainya usia harapan hidup tahun2017 sebesar 74,46 tahun, sudah mencapai target yangditetapkan sebesar 71 tahun.

b) Realisasi kinerja cakupan pelayanan kesehatan usia lanjuttahun 2017 sebesar 53,87%, masih di bawah target yangditetapkan sebesar 71%.

Dari 2 (dua) indikator tersebut, 1 (satu) indikator masihdibawah target yang ditetapkan, yaitu cakupan peayanankesehatan usia lanjut, hal ini dikarenakan belum adanyapersamaan persepsi definisi operasional pelayanankesehatan usia lanjut, dengan adanya permenkes 43 tahun2016 tentang Standar Pelayanan Minimal.

Perbandingan realisasi kinerja tahun 2016 dan 2017 dari 2(dua) indikator yang ada dalam sasaran strategis ini adalahsebagai berikut :

a) Realisasi kinerja tercapainya usia harapan hidupmenunjukkan peningkatan, dari 74,42 tahun pada tahun2016 menjadi 74,46 tahun pada tahun 2017.

b) Realisasi kinerja cakupan pelayanan kesehatan usia lanjutmenunjukkan penurunan, dari 72,05% pada tahun 2016menjadi 53,87% pada tahun 2017.

Perbandingan capaian kinerja tahun 2016 dan 2017 dari 2(dua) indikator yang ada dalam sasaran strategis ini adalahsebagai berikut :

a) Capaian kinerja tercapainya usia harapan hidupmenunjukkan peningkatan dari 103,36% pada tahun 2016menjadi 104,87% pada tahun 2017.

b) Capaian kinerja cakupan pelayanan kesehatan usialanjut menunjukkan penurunan, dari 100,07% pada tahun2016 menjadi 53,87% pada tahun 2017, hal ini karenadefinisi operasional pelayanan kesehatan usila mengikutiPermenkes 43 tahun 2016 tentang Standar PelayananMinimal, pelayanan dilaksanakan sesuai standar.

Perbandingan realisasi kinerja tahun 2017 dengan target akhirperiode rencana strategis Dinas Kesehatan pada 2 (dua)indikator sasaran strategis ini adalah :

a) Realisasi kinerja tercapainya usia harapan hidup tahun2017 sebesar 74,46 tahun, sudah mencapai target akhir

LKjIP Dinas Kesehatan Kabupaten Batang 2017 46

periode rencana strategis Dinas Kesehatan sebesar 71tahun.

b) Realisasi kinerja cakupan pelayanan kesehatan usia lanjuttahun 2017 sebesar 53,87%, masih di bawah target akhirperiode rencana strategis Dinas Kesehatan sebesar 71 %.

Upaya yang telah dilakukan untuk meningkatkan realisasikinerja dan capaian kinerja sasaran strategis meningkatkanstatus kesehatan masyarakat usia lanjut adalah:

Pembentukan dan pengaktifan posyandu lansia yangada dengan melakukan pembinaan secara rutin.

Pembinaan petugas puskesmas yang mengelola programlansia.

Penyuluhan dan pelayanan pada masyarakat usia lanjutdi puskesmas dan posyandu lansia.

Pemberian sarana dan prasarana pada posyandu lansia.

Upaya yang akan ditempuh Dinas Kesehatan untukmenyempurnakan capaian indikator kinerja adalah :

Melakukan pelatihan/refresing kader untuk pelaksanakegiatan posyandu lansia.

Menambah sarana dan prasarana posyandu lansia (lansiakit, buku pedoman kesehatan lansia dan KMS lansia).

Melakukan advokasi pada para stakeholder gunamendapatkan dukungan dana dan sarana untukkegiatan kesehatan lansia.

Revitalisasi posyandu lansia. Pembentukan dan pembinaan posyandu lansia

percontohan.

11) Sasaran strategis meningkatkan status kesehatan ibu dananak.

Gambaran ketercapaian sasaran tersebut diukur denganindikator kinerja sebagai berikut :

No. Indikator Target2017

Realisasi Kinerja Capaian Kinerja2017 2016 2017 2016

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)1 Angka Kematian Ibu per

100.000 kelahiran hidup127,2716 kss

127,2716 kss

127,6116 kss

100% 105,89%

2 Angka Kematian Bayi per1000 kelahiran hidup

11,5 12,73 15,39 89,30% 71,75%

3 Angka kematian Balita per1000 kelahiran hidup

15,5 15,59 18,98 99,42% 81,38%

4 Cakupan kunjungan ibuhamil K4

97,50% 93,92% 92,93% 96,33% 95,80%

5 Cakupan pertolongan 97,50% 99,97% 99,97% 102,53 100,07

LKjIP Dinas Kesehatan Kabupaten Batang 2017 47

persalinan oleh nakesyang mempunyaikompetensi

% %

6 Cakupan ibu hamildengan komplikasi yangditangani

100% 100% 137,47%

100% 137,47%

7 Cakupan pelayanan nifas 98% 99,93% 99,41% 101,97%

99,51%

8 Cakupan peserta KB Aktif 83% 83% 79,89% 100% 96,36%

9 Cakupan kunjungan bayi 98,50% 96,66% 94,12% 98,13% 96,04%10 Cakupan neonatal

resti/komplikasi yangditangani

99,60% 100% 100,53%

100,40%

100,98%

11 Cakupan pelayanan anakbalita

87% 79,09% 79,88% 90,91% 92,88%

Rata-rata capaian kinerja sasaran 98,09% 98,01%

Sasaran strategis meningkatkan status kesehatan ibu dananak terdiri dari 11 (sebelas) indikator, dengan rata-ratacapaian kinerja sebesar 98,09%, maka capaian kinerjatersebut masuk dalam kategori cukup berhasil/cukup baik.Capaian kinerja sasaran strategis ini meningkat biladibandingkan dengan tahun 2016 sebesar 98,01% hal inidisebabkan adanya penurunan Angka Kematian Bayi danAngka Kematian Balita, peningkatan cakupan kunjungan ibuhamil K4, peningkatan cakupan peserta KB Aktif di tahun2017.

Capaian kinerja tersebut diukur dari realisasi kinerja 11(sebelas) indikator yaitu :

a) Realisasi kinerja Angka Kematian Ibu per 100.000 kelahiranhidup (kasus) tahun 2017 sebesar 127,27 per 100.000kelahiran hidup (16 kasus kematian ibu), sudah mencapaitarget yang ditetapkan sebesar 127,27 per 100. 000Kelahiran hidup (16 kasus kematian ibu).

b) Realisasi kinerja Angka Kematian Bayi per 1.000 kelahiranhidup tahun 2017 sebesar 12,73 per 1.000 kelahiran hidup,masih di atas target yang ditetapkan sebesar 11,5 per1.000 kelahiran hidup.

c) Realisasi kinerja Angka Kematian Balita per 1.000 kelahiranhidup tahun 2017 sebesar 15,59 per 1.000 kelahiran hidup,masih di diatas target yang ditetapkan sebesar 15,5 per1.000 kelahiran hidup.

d) Realisasi kinerja cakupan kunjungan ibu hamil K4 tahun2017 sebesar 93,92%, masih di bawah target yangditetapkan sebesar 97,50%.

e) Realisasi kinerja cakupan pertolongan persalinan olehtenaga kesehatan yang mempunyai kompetensi, tahun

LKjIP Dinas Kesehatan Kabupaten Batang 2017 48

2017 sebesar 99,97%, sudah di atas target yang ditetapkansebesar 97,50%.

f) Realisasi kinerja cakupan ibu hamil dengan komplikasiyang ditangani tahun 2017 sebesar 100%, sudahmencapai target yang ditetapkan sebesar 100%.

g) Realisasi kinerja cakupan pelayanan nifas tahun 2017sebesar 99,93%, sudah di atas target yang ditetapkansebesar 98%.

h) Realisasi kinerja cakupan peserta KB aktif tahun 2017sebesar 83%, sudah mencapai target yang ditetapkansebesar 83%.

i) Realisasi kinerja cakupan kunjungan bayi tahun 2017sebesar 96,66%, masih di bawah target yang ditetapkansebesar 98,50%.

j) Realisasi kinerja cakupan neonatal resti/komplikasi yangditangani tahun 2017 sebesar 100%, sudah diatas targetyang ditetapkan sebesar 99,60%.

k) Realisasi kinerja cakupan pelayanan anak balita tahun2017 sebesar 79,09%, masih di bawah target yangditetapkan sebesar 87%.

Dari 11 (sebelas) indikator tersebut, 5 (lima) indikator masihdibawah target yang ditetapkan, hal ini disebabkanbeberapa hal, yaitu :

Masih banyaknya kasus ibu hamil dengan anemia dankekurangan energy kronis, sehingga bayi yang dilahirkandengan berat badan lahir rendah yang pada akhirnyarentan terhadap penyakit dan kematian.

Masih kurangnya pengetahuan, kesadaran dankepedulian masyarakat (ibu hamil, suami dan keluarga)tentang manfaat pemeriksaan dan pemeliharaankehamilan.

Kesibukan orang tua sehingga tidak memeriksakanbayi/balita ke posyandu, mau datang keposyandu/puskesmas dan jaringannya hanya kalauanaknya sakit.

Terbatasnya pengetahuan dan keterampilan tenagabidan, baik pengetahuan tentang kesehatan masyarakatmaupun pengelolaan keadministrasian.

Masih belum baiknya sistem pencataan dan pelaporanpelayanan kesehatan ibu dan anak, sehingga validitasdata yang dilaporkan masih kurang.

Lemahnya koordinasi lintas program dan sektoral dalampelaksanaan program kesehatan ibu dan anak.

Kurang optimalnya pelayanan kesehatan ibu dan anak dipuskesmas dan jaringannya (kurangnya keaktifan petugas

LKjIP Dinas Kesehatan Kabupaten Batang 2017 49

kesehatan melaksanaan kunjungan rumah untukmenjemput bola pada sasaran yaitu ibu hamil).

Masih banyaknya remaja yang beresiko tinggi sebelummenikah.

Perbandingan realisasi kinerja tahun 2016 dan 2017 dari 11(sebelas) indikator yang ada dalam sasaran strategis iniadalah sebagai berikut :

a) Realisasi kinerja Angka Kematian Ibu per 100.000 kelahiranhidup menunjukkan sedikit penurunan (trend positif), dari127,61 per 100.000 kelahiran hidup (16 kasus) pada tahun2016 menjadi 127,27 per 100.000 kelahiran hidup (16 kasus)pada tahun 2017. Jumlah kematian antara tahun 2016dan 2017 sama sebesar 16 kasus, sedangkan jumlah ibubersalin menunjukkan peningkatan, dari 12.531 padatahun 2016 menjadi 12.563 ibu bersalin pada tahun 2017.Sehingga AKI menunjukkan penurunan

b) Realisasi kinerja Angka Kematian Bayi per 1.000 kelahiranhidup menunjukkan penurunan (trend positif), dari 15,39per 1.000 kelahiran hidup pada tahun 2016 menjadi 12,73per 1.000 kelahiran hidup pada tahun 2017.

c) Realisasi kinerja Angka Kematian Balita per 1.000 kelahiranhidup menunjukkan penurunan (trend positif), dari 18,98per 1.000 kelahiran hidup pada tahun 2016 menjadi 15,59per 1.000 kelahiran hidup pada tahun 2017.

d) Realisasi kinerja cakupan kunjungan ibu hamil K4menunjukkan peningkatan, dari 92,93% pada tahun 2016menjadi 93,92% pada tahun 2017.

e) Realisasi kinerja cakupan pertolongan persalinan olehnakes yang mempunyai kompetensi menunjukkan angkayang sama pada tahun 2016 dan tahun 2017 sebesar99,97%.

f) Realisasi kinerja cakupan ibu hamil dengan komplikasiyang ditangani menunjukkan penurunan, dari 137,47%pada tahun 2016 menjadi 100% pada tahun 2017. Hal inidisebabkan sasaran ibu hamil komplikasi kebidananmenyesuaikan dengan jumlah ibu hamil komplikasi yangditangani, sedangkan pada tahun 2016 sasaran ibu hamilkomplikasi kebidanan sebesar 20% dari jumlah ibu hamil.

g) Realisasi kinerja cakupan pelayanan nifas menunjukkanpeningkatan, dari 99,41% pada tahun 2016 menjadi99,93% pada tahun 2017.

h) Realisasi kinerja cakupan peserta KB aktif menunjukkanpeningkatan, dari 79,89% pada tahun 2016 menjadi 83%pada tahun 2017.

LKjIP Dinas Kesehatan Kabupaten Batang 2017 50

i) Realisasi kinerja cakupan kunjungan bayi menunjukkanpeningkatan, dari 94,12% pada tahun 2016 menjadi96,66% pada tahun 2017.

j) Realisasi kinerja cakupan neonatal resti/komplikasi yangditangani menunjukkan penurunan, dari 100,53% padatahun 2016 menjadi 100% pada tahun 2017. Hal inidisebabkan sasaran neonatal resti/komplikasi tahun 2017menyesuaikan dengan jumlah neonatal resti/komplikasiyang ditangani, sedangkan sasaran neonatal komplikasipada tahun 2016 sebesar 15% dari jumlah neonatalkomplikasi.

k) Realisasi kinerja cakupan pelayanan anak balitamenunjukkan penurunan, dari 79,88% pada tahun 2016menjadi 79,09% pada tahun 2017.

Dari 11 (sebelas) indikator, terdapat 3 (tiga) indikator yangmenurun realisasi kinerjanya, yaitu :

Realisasi kinerja cakupan ibu hamil dengan komplikasiyang ditangani, hal ini disebabkan realisasi kinerjatahun 2016 diatas 100% karena angka ibu hamilkomplikasi yang ditangani melebihi angka 20% dari ibuhamil sedangkan penyebutnya menggunankan angka20% ibu hamil. Sedangkan realisasi kinerja tahun 2017100% karena penyebutnya tidak menggunakan angka20% ibu hamil tetapi menggunakan data jumlah ibuhamil komplikasi yang ditangani.

Realisasi kinerja cakupan neonatal resti/komplikasi yangditangani, hal ini sama dengan indikator ibu hamilkomplikasi yang ditangani.

Realisasi kinerja cakupan pelayanan anak balitamenunjukkan penurunan, hal ini disebabkan beberapabalita yang sudah besar tidak mau ditimbang diposyandu.

Perbandingan capaian kinerja tahun 2016 dan 2017 dari 11(sebelas) indikator yang ada dalam sasaran strategis iniadalah sebagai berikut :

a) Capaian kinerja Angka Kematian Ibu per 100.000 kelahiranhidup menunjukkan penurunan, dari 105,89% pada tahun2016 menjadi 100% pada tahun 2017.

b) Capaian kinerja Angka Kematian Bayi per 1.000 kelahiranhidup menunjukkan peningkatan, dari 71,75% pada tahun2016 menjadi 89,30% pada tahun 2017.

LKjIP Dinas Kesehatan Kabupaten Batang 2017 51

c) Capaian kinerja Angka Kematian Balita per 1.000kelahiran hidup menunjukkan peningkatan, dari 81,38%pada tahun 2016 menjadi 99,42% pada tahun 2017.

d) Capaian kinerja cakupan kunjungan ibu hamil K4menunjukkan penurunan, dari 95,80% pada tahun 2016menjadi 96,33% pada tahun 2017.

e) Capaian kinerja cakupan pertolongan persalinan olehnakes yang mempunyai kompetensi menunjukkanpeningkatan, dari 100,07% pada tahun 2016 menjadi102,53% pada tahun 2017.

f) Capaian kinerja cakupan ibu hamil dengan komplikasiyang ditangani menunjukkan penurunan, dari 137,47%pada tahun 2016 menjadi 100% pada tahun 2017.

g) Capaian kinerja cakupan pelayanan nifas menunjukkanpeningkatan, dari 99,51% pada tahun 2016 menjadi101,97% pada tahun 2017.

h) Capaian kinerja cakupan peserta KB aktif menunjukkanpeningkatan, dari 96,36% pada tahun 2016 menjadi 100%pada tahun 2017.

i) Capaian kinerja cakupan kunjungan bayi menunjukkanpeningkatan, dari 96,04% pada tahun 2016 menjadi98,13% pada tahun 2016.

j) Capaian kinerja cakupan neonatal resti/komplikasi yangditangani menunjukkan penurunan, dari 100,98% padatahun 2016 menjadi 100,40% pada tahun 2017.

k) Capaian kinerja cakupan pelayanan anak balitamenunjukkan penurunan, dari 92,88% pada tahun 2016menjadi 90,91% pada tahun 2017.

Dari 11 (sebelas) indikator, terdapat 4 (empat) indikator yangmenurun capaian kinerjanya, yaitu :

Angka Kematian Ibu hal ini disebutkan jumlah kematianibu tahun 2016 dan 2017 sama sebanyak 16 kasus,namun tahun 2016 target 17 kasus, sedangkan tahun2017 target 16 kasus.

Cakupan ibu hamil dengan komplikasi yang ditangani,hal ini disebabkan karena penyebut untuk realisasikinerja sebesar 20% dari jumlah hamil, sedangkan tahun2017 penyebutnya sejumlah bumil komplikasi yangditangani,

Cakupan neonatal resti/komplikasi yang ditangani,sama dengan indikator cakupan ibu komplikasi yangditangani.

Cakupan pelayanan anak balita, karena realisasipelayanan balita turun.

LKjIP Dinas Kesehatan Kabupaten Batang 2017 52

Perbandingan realisasi kinerja tahun 2017 dengan target akhirperiode rencana strategis Dinas Kesehatan pada 11 (sebelas)indikator sasaran strategis ini adalah :

a) Realisasi kinerja Angka Kematian Ibu per 100.000 kelahiranhidup tahun 2017 sebesar 127,27 per 100.000 kelahiranhidup (16 kasus), sudah mencapai target akhir perioderencana strategis Dinas Kesehatan sebesar 16 kasus.

b) Realisasi kinerja Angka Kematian Bayi per 1.000 kelahiranhidup tahun 2017 sebesar 12,73 per 1.000 kelahiran hidup,masih di atas target akhir periode rencana strategis DinasKesehatan sebesar 11,5 per 1.000 kelahiran hidup.

c) Realisasi kinerja Angka Kematian Balita per 1.000 kelahiranhidup tahun 2017 sebesar 15,59 per 1.000 kelahiran hidup,masih di atas target akhir periode rencana strategis DinasKesehatan tahun 2017 sebesar 15,5 per 1.000 kelahiranhidup.

d) Realisasi kinerja cakupan kunjungan ibu hamil K4 tahun2017 sebesar 93,92%, masih di bawah target akhir perioderencana strategis Dinas Kesehatan sebesar 97,5%.

e) Realisasi kinerja cakupan pertolongan persalinan olehtenaga kesehatan (nakes) yang mempunyai kompetensitahun 2017 sebesar 99,97 %, sudah di atas target akhirperiode rencana strategis Dinas Kesehatan sebesar97,50%.

f) Realisasi kinerja cakupan ibu hamil dengan komplikasiyang ditangani tahun 2017 sebesar 100%, sudahmencapai target akhir periode rencana strategis Dinassebesar 100%.

g) Realisasi kinerja cakupan pelayanan nifas tahun 2017sebesar 99,93%, sudah di atas target akhir perioderencana strategis Dinas Kesehatan sebesar 98%.

h) Realisasi kinerja cakupan peserta KB aktif tahun 2017sebesar 83%, sudah mencapai target akhir perioderencana strategis Dinas Kesehatan sebesar 83%.

i) Realisasi kinerja cakupan kunjungan bayi tahun 2017sebesar 96,66%, masih di bawah target akhir perioderencana strategis Dinas Kesehatan sebesar 98,50%%.

j) Realisasi kinerja cakupan neonatal resti/komplikasi yangditangani tahun 2017 sebesar 100%, sudah di atas targetakhir periode rencana strategis Dinas Kesehatan sebesar99,60%%.

1) Realisasi kinerja cakupan pelayanan anak balita tahun2017 sebesar 79,88%, masih di bawah target akhir perioderencana strategis Dinas Kesehatan sebesar 87%.

LKjIP Dinas Kesehatan Kabupaten Batang 2017 53

Dari 11 (sebelas) indikator, terdapat 5 (lima) indikator yangbelum mencapai target akhir periode rencana strategis DinasKesehatan.

Upaya yang telah dilakukan untuk meningkatkan capaiankinerja sasaran strategis meningkatnya status kesehatan ibudan anak adalah :

Melakukan penyuluhan dan perawatan kehamilan,bersalin dan nifas pada ibu hamil dan suami melaluipembentukan kelas ibu dengan jumlah maksimal 15orang ibu hamil tiap satu kelas (meskipun belummenjangkau semua ibu hamil).

Melakukan penyuluhan dan perawatan anak balitapada ibu balita dan suami melalui pembentukan kelasibu balita dengan jumlah maksimal 15 orang ibu balitatiap satu kelas (meskipun belum menjangkau semua ibubalita).

Melakukan pelayanan Kesehatan Ibu Anak (KIA) sesuaistandar di dalam gedung maupun di luar gedungtermasuk pelayanan di posyandu.

Melakukan pemeriksaan kesehatan pada anak balitadan prasekolah di PAUD dan TK.

Melakukan deteksi dini terhadap ibu hamil danneonatal yang mempunyai resiko tinggi untuk segeradilakukan penanganan.

Melakukan pelayanan persalinan di fasilitas kesehatan. Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan ibu hamil

dengan perawatan ante natal care terpadu. Pemberian PMT pada ibu hamil KEK. Meningkatkan pengetahuan dan kemampuan tenaga

bidan dalam upaya meningkatkan kompetensi baiksecara teknis maupun administrasi.

Melakukan audit maternal dan perinatal jika terjadikematian ibu, bayi dan balita, untuk mengetahuipenyebab kemaian ibu, bayi, balita dan upayapencegahannya.

Melaksanaka kegiatan Program PerencanaanPersalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K).

Pemberian tablet Fe pada remaja putrid. Melakukan kegiatan konseling pada remaja putrid

khususnya malalui kegiatan PKPR.

Upaya yang akan ditempuh Dinas Kesehatan untukmenyempurnakan capaian indikator kinerja sasaran strategisini adalah :

LKjIP Dinas Kesehatan Kabupaten Batang 2017 54

Meningkatkan kuantitas dan kualitas pelaksanaan kelasibu hamil dan ibu balita.

Melakukan advokasi pada stake holder untukmengadakan program tugas belajar bagi tenagadokter ke program dokter spesialis (kandungan) dansetelah lulus harus kembali ke daerah asal.

Meningkatkan pemeriksaan deteksi dini dan tumbuhkembang anak balita dan prasekolah di PAUD dan TK.

Meningkatkan pembinaan pada tenaga bidan di desadalam mengatasi permasalahan kesehatan yangterjadi diwilayahnya.

Peningkatan pengetahuan dan keterampilan tenagabidan baik teknis kebidanan, kesehatan masyarakatmaupun manajemen pelayanan kesehatan.

Meningkatkan sarana dan prasarana di ruangpersalinan untuk peskesmas rawat jalan secarabertahap.

Meningkatkan koordinasi baik lintas program maupunsektoral dalam pelayanan kesehatan ibu dan anak.

Meningkatkan kualitas pelaksanaan kegiatan P4K. Meningkatkan koordinasi lintas program dan lintas

sektor dalam pelaksanaan kegiatan peningkatankesehatan keluarga.

Melakukan monitoring dan evaluasi secara berkalapada pelaksanaan pelayanan kesehatan ibu dan anakdi puskesmas dan jaringannya.

12) Sasaran pemantauan dan pembinaan pengelola obat disarana kesehatan dan pengawasan makanan dan minumanyang beredar di masyarakat.

Gambaran ketercapaian sasaran strategis tersebut diukurdengan indikator kinerja sebagai berikut :

No. Indikator Target2017

Realisasi Kinerja Capaian Kinerja2017 2016 2017 2016

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)1 Cakupan pemantauan

dan pembinaanpengelolaan obat disarana kesehatan(Puskesmas)

100% 100% 100% 100% 100%

2. Cakupan Pangan IndustriRumah Tangga yangberijin

90% 66% 66% 73,33% 75,86%

Rata-rata capaian kinerja sasaran 86,67% 87,93%

Sasaran strategis pemantauan dan pembinaan pengelolaobat di sarana kesehatan dan pengawasan makanan dan

LKjIP Dinas Kesehatan Kabupaten Batang 2017 55

minuman yang beredar di masyarakat terdiri dari 2 (dua)indikator, dengan rata-rata capaian kinerja sebesar 86,67%,maka capaian kinerja tersebut masuk dalam kategori cukupberhasil/cukup baik, menunjukkan penurunan jlkadibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2016 sebesar87,93%.

Capaian kinerja tersebut diukur dari realisasi kinerja 2 (dua)indikator yaitu :a) Realisasi kinerja cakupan pemantauan dan pembinaan

pengelolaan obat di sarana kesehatan (Puskesmas) tahun2017 sebesar 100%, sudah mencapai target yangditetapkan sebesar 100%.

b) Realisasi kinerja cakupan Pangan Industri Rumah Tanggayang berijin tahun 2017 sebesar 66%, masih di bawahtarget yang ditetapkan sebesar 90%.

Dari 2 (dua) indikator tersebut, 1 (satu) belum mencapaitarget yang ditetapkan, hal ini disebabkan karena :

banyaknya IRTP yang habis masa berlaku ijinnya tetapibelum memperpanjang.

Belum adanya data jumlah total IRTP di puskesmas. Masih kurangnya pembinaan pada IRTP terkait dengan

perijinan.

Perbandingan realisasi kinerja tahun 2016 dan 2017 dari 2(dua) indikator yang ada dalam sasaran strategis ini adalahsebagai berikut :

a) Realisasi kinerja cakupan pemantauan dan pembinaanpengelolaan obat di sarana kesehatan (Puskesmas)tahun 2016 dan 2017 menunjukkan angka yang samasebesar 100%.

b) Realisasi kinerja cakupan Pangan Industri Rumah Tanggayang berijin tahun 2016 dan 2017 menunjukkan angkayang samasebesar 66%.

Perbandingan capaian kinerja tahun 2016 dan 2017 dari 2(dua) indikator yang ada dalam sasaran strategis ini adalahsebagai berikut :

a) Capaian kinerja cakupan pemantauan dan pembinaanpengelolaan obat di sarana kesehatan (Puskesmas)tahun 2016 dan 2017 menunjukkan angka yang samasebesar 100%.

LKjIP Dinas Kesehatan Kabupaten Batang 2017 56

b) Capaian kinerja cakupan Pangan Industri Rumah Tanggayang berijin menunjukkan penurunan dari 75,86% padatahun 2016 menjadi 73,33% pada tahun 2017.

Sampai dengan tahun 2017, dari 2 (dua) indikator kinerjayang ada dalam sasaran strategis pemantauan danpembinaan pengelola obat di sarana kesehatan danpengawasan makanan dan minuman yang beredar dimasyarakat masih satu indikator yang belum mencapaitarget akhir periode renstra Dinas Kesehatan tahun 2017, yaitucakupan Pangan Industri Rumah Tangga yang berijin, dimanatarget tahun 2017 sebesar 90%.

Upaya yang telah dilakukan untuk meningkatkan capaiankinerja sasaran pemantauan dan pembinaan pengelola obatdi sarana kesehatan dan pengawasan makanan danminuman yang beredar di masyarakat adalah:

Pemantauan pengelolaan obat di puskesmas untukmenjaga mutu obat.

Melakukan pembinaan pada Industri Rumah TanggaPengan yang telah mengajukan ijin.

Melakukan pemantauan peredaran makanan danminuman menjelang lebaran di 15 kecamatan.

Upaya yang akan ditempuh Dinas Kesehatan untukmenyempurnakan capaian indikator kinerja adalah :

Melakukan advoksi agar mendapatkan dukungananggaran untuk melakukan pemantauan danpembinaan di sarana kesehatan, apotik, toko obatserta pada industri rumah tangga pangan danperedaran makanan dan minuman di masyarakat.

Meningkatkan koordinasi lintas program dan lintassektor dalam pemantauan dan pengawasan makanandan minuman yang beredar di sekolah, danmasyarakat umum.

Melaksanakan pelatihan pengelolaan PIRT. Mendelegasikan pelaksanaan kegiatan pembinaan

IRTP pada puskesmas. Meningkatkan pengawasan makanan dan minuman

yang beredar di masyarakat.

13) Sasaran menurunkan angka kesakitan dan kematian akibatpenyakit menular.

Gambaran ketercapaian sasaran tersebut diukur denganindikator kinerja sebagai berikut :

LKjIP Dinas Kesehatan Kabupaten Batang 2017 57

No. Indikator Target2017

Realisasi Kinerja Capaian Kinerja2017 2016 2017 2016

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)1 Desa/kelurahan Universal

Child Immunization (UCI)100% 100% 100% 100% 100%

2 AFP rate per 100.000penduduk <15 tahun

2 2,18 1 108% 50%

3 Cakupan balita denganpneumoni yang ditangani

55% 40,35% 42,04% 73,36% 84,08%

4 Angka penemuan kasusTBC BTA Positif (CDR)

80% 66,89% 64% 83,61% 82,05%

5 Kesembuhan penderita TBBTA + (CR)

90% 87,12% 88,2% 96,8% 98%

6 Prevalensi penderita TBper 100.000 penduduk

76 104,75%

95% 62,17% 76,62%

7 Cakupan penderita DBDditemukan dan ditangani

100% 100% 100% 100% 100%

8 Incident rate DBD per100.000 penduduk

20 6,88 95 165,6% -275%

9 Cakupan penderita diareditangani

80% 78,10% 86,87% 97,63% 93,41%

10 Prevalensi kusta per 10.000penduduk

1 0,56 0,51 144% 149%

11 Desa/kelurahanmengalami KLB yangditangani < 24 jam

100% 100% 100% 100% 100%

Rata-rata capaian kinerja sasaran 102,82%

59,82%

Capaian kinerja sasaran strategis menurunkan angkakesakitan dan kematian akibat penyakit menular sebesar102,82%, maka capaian kinerja tersebut masuk dalamkategori sangat berhasil/sangat baik, meningkat jikadibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2016 sebesar59,82%.

Capaian kinerja tersebut diukur dari realisasi kinerja 11(sebelas) indikator yaitu :

a) Realisasi kinerja desa/kelurahan Universal ChildImmunization (UCI) tahun 2017 sebesar 100%, sudahmencapai target yang ditetapkan sebesar 100%.

b) Realisasi kinerja AFP rate per 100.000 penduduk usia <15tahun tahun 2017 sebesar 2,18 kasus per 100.000penduduk usia <15 tahun, sudah di atas target yangditetapkan sebesar >2 kasus per 100.000 penduduk usia<15 tahun.

c) Realisasi kinerja cakupan balita dengan pneumoni yangditangani tahun 2017 sebesar 40,35%, masih di bawahtarget yang ditetapkan sebesar 50%.

LKjIP Dinas Kesehatan Kabupaten Batang 2017 58

d) Realisasi kinerja angka penemuan kasus TBC BTA Positif(CDR) tahun 2017 sebesar 66,89%, masih di bawah targetyang ditetapkan sebesar 80%.

e) Realisasi kinerja kesembuhan penderita TB BTA positif (CR)tahun 2017 sebesar 87,12%, masih di bawah target yangditetapkan sebesar 90%.

f) Realisasi kinerja prevalensi penderita TB per 100.000penduduk tahun 2017 sebesar 104,75 per 100.000penduduk, masih di atas target yang ditetapkan sebesar76 per 100.000 penduduk.

g) Realisasi kinerja cakupan penderita DBD ditemukan danditangani tahun 2017 sebesar 100%, sudah mencapaitarget yang ditetapkan sebesar 100%.

h) Realisasi kinerja incident rate DBD per 100.000 penduduktahun 2017 sebesar 6,88 per 100.000 penduduk, sudah dibawah target yang ditetapkan sebesar <20 per 100.000penduduk.

i) Realisasi kinerja cakupan penderita diare ditangani tahun2017 sebesar 78,10%, masih di bawah target yangditetapkan sebesar 80%.

j) Realisasi kinerja prevalensi kusta per 10.000 penduduktahun 2017 sebesar 0,56%, sudah di bawah target yangditetapkan sebesar <1%.

k) Realisasi kinerja desa/kelurahan mengalami KLB yangditangani <24 jam, tahun 2017 sebesar 100%, sudahmencapai target yang ditetapkan sebesar 100%.

Dari 11 (sebelas) indikator kinerja tersebut, 5 (lima) indikatorkinerja belum mencapai target yang ditetapkan, hal inidisebabkan karena :

Terbatasnya jumlah tenaga analis kesehatan dipuskesmas, dari 21 puskesmas hanya 10 orang tenagaanalis kesehatan, sehingga kegiatan penemuan pasienTB BTA positif tidak maksimal.

Masih lemahnya penatalaksanaan program P2 ISPA, ,belum adanya persamaan persepsi diantara pemeriksadalam penegakan diagnosa (balita menderitapneumonia tetapi penegakan diagnose ke diagnosalain), rendahnya komitmen petugas puskesmasmenghitung tarikan dinding nafas/memeriksa TarikanDinding Dada bagian bawah Ke dalam, keterbatasanalat bantu hitung nafas (sound timer) dan masih belumbaiknya pencatatan dan pelaporan program P2 ISPA.

Masyarakat/penderita TBC BTA+ tidak mau berobatsecara teratur, sehingga menghambat prosespenyembuhan.

LKjIP Dinas Kesehatan Kabupaten Batang 2017 59

Karena penemuan kasus penderita TB BTA positif kurangoptimal dan penderita yang diobati tidak mau minumobat secara teratur sehingga menghambat prosespenyembuhan maka prevalensi penderita akanmeningkat dan resiko penularan akan semakin besar.

Sistem pencatatan dan pelaporan ProgramPemberantan Penyakit Menular belum baik (di tingkatdesa, puskesmas dan Dinas Kesehatan), sehinggvaliditas data masih kurang.

Perbandingan realisasi kinerja tahun 2016 dan 2017 dari 11(sebelas) indicator yang ada dalam sasaran strategis iniadalah sebagai berikut :

a) Realisasi kinerja desa/kelurahan Universal ChildImmunization (UCI) tahun 2016 dan 2017 sudah mencapai100%.

b) Realisasi kinerja AFP rate per 100.000 penduduk usia <15tahun menunjukkan peningkatan dari 1 per 100.000penduduk usia <15 tahun pada tahun 2016 menjadi 2,18per 100.000 penduduk usia <15 tahun pada tahun 2017.

c) Realisasi kinerja cakupan balita dengan pneumoni yangditangani menunjukkan penurunan dari 42,04% padatahun 2016 menjadi 40,35% pada tahun 2017, hal inikarena masih adanya perbedaan persepsi dalampendefinisian penyakit pneumonia, dan menurunnyapenatalaksanaan pelayanan Manajemen Terpadu BalitaSakit (MTBS).

d) Realisasi kinerja angka penemuan kasus TBC BTA Positif(CDR) menunjukkan peningkatan dari 64% pada tahun2016 menjadi 66,89% pada tahun 2017.

e) Realisasi kinerja kesembuhan penderita TB BTA positif (CR)menunjukkan penurunan dari 88,2% pada tahun 2016tetap 87,12% pada tahun 2017.

f) Realisasi kinerja prevalensi penderita TB per 100.000penduduk menunjukkan peningkatan (trend negatif) dari95 pada tahun 2016 menjadi 104,75 pada tahun 2017.

g) Realisasi kinerja cakupan penderita DBD ditemukan danditangani tahun 2016 dan tahun 2017 menunjukkan angkayang sama sebesar 100%.

h) Realisasi kinerja incident rate DBD per 100.000 pendudukmenunjukkan penurunan (trend positif), dari 95 padatahun 2016 menjadi 6,88 pada tahun 2017.

i) Realisasi kinerja cakupan penderita diare ditanganimenunjukkan penurunan dari 86,87% pada tahun 2016menjadi 78,10% pada tahun 2017.

LKjIP Dinas Kesehatan Kabupaten Batang 2017 60

j) Realisasi kinerja prevalensi kusta per 10.000 pendudukmenunjukkan peningkatan (trend negatif) dari 0,51 padatahun 2016 menjadi 0,56 pada tahun 2017.

k) Realisasi kinerja desa/kelurahan mengalami KLB yangditangani <24 jam tahun 2016 dan tahun 2017menunjukkan angka yang sama sebesar 100%.

Dari 11 (sebelas) indikator kinerja tersebut, 5 (lima) indikatorkinerja menunjukkan penurunan realisasi kinerjanya, hal inidisebabkan karena :

Menurunnya penatalaksanaan pelayanan ManajemenTerpadu Balita sakit (MTBS) sebagai upaya untukpelayanan balita pneumonia.

Meningkatnya penderita TBC BTA positif yang mangkirtidak melanjutkan pengobatannya secara eratur.

Karena penemuan kasus penderita TB BTA positif kurangoptimal yang disebabkan terbatasnya tenaga analiskesehatan, dan penderita yang diobati tidak mauminum obat secara teratur maka akan menghambatproses penyembuhan sehingga prevalensi penderitaakan meningkat dan resiko penularan akan semakinmeningkat.

Belum baiknya pencatan dan pelaporan di puskesmasdan dinas kesehatan (masih sering terlambat) sehinggadata sering tidak sama/berubah-ubah.

Perbandingan capaian kinerja tahun 2016 dan 2017 dari 11(sebelas) indikator yang ada dalam sasaran strategis iniadalah sebagai berikut :

a) Capaian kinerja desa/kelurahan Universal ChildImmunization (UCI) tahun 2016 dan 2017 menunjukkanangka yang sama sebesar 100%.

b) Capaian kinerja AFP rate per 100.000 penduduk usia <15tahun menunjukkan peningkatan dari 50% pada tahun2016 menjadi 108% pada tahun 2017.

c) Capaian kinerja cakupan balita dengan pneumoni yangditangani menunjukkan penurunan dari 84,08% padatahun 2016 menjadi 73,36% pada tahun 2017.

d) Capaian kinerja angka penemuan kasus TBC BTA Positif(CDR) menunjukkan peningkatan dari 82,05% pada tahun2016 menjadi 83,61% pada tahun 2017.

e) Capaian kinerja kesembuhan penderita TB BTA + (CR)menunjukkan penurunan dari 98% pada tahun 2016menjadi 96,8% pada tahun 2017.

LKjIP Dinas Kesehatan Kabupaten Batang 2017 61

f) Capaian kinerja prevalensi penderita TB per 100.000penduduk menunjukkan penurunan dari 76,62% padatahun 2016 menjadi 62,17% pada tahun 2017.

g) Capaian kinerja cakupan penderita DBD ditemukan danditangani tahun 2016 dan tahun 2017 menunjukkan angkayang sama sebesar 100%.

h) Capaian kinerja incident rate DBD per 100.000 pendudukmenunjukkan peningkatan, dari -275% pada tahun 2016menjadi 165,6% pada tahun 2017.

i) Capaian kinerja cakupan penderita diare ditanganimenunjukkan peningkatan dari 93% pada tahun 2016menjadi 97,63% pada tahun 2017.

j) Capaian kinerja prevalensi kusta per 10.000 pendudukmenunjukkan penurunan dari 149% pada tahun 2016menjadi 144% pada tahun 2017.

k) Capaian kinerja desa/kelurahan mengalami KLB yangditangani <24 jam tahun 2016 dan tahun 2017menunjukkan angka yang sama sebesar 100%.

Perbandingan realisasi kinerja tahun 2017 dengan target akhirperiode rencana strategis Dinas Kesehatan pada 11 (sebelas)indikator sasaran strategis ini adalah :

a) Realisasi kinerja desa/kelurahan Universal ChildImmunization (UCI) tahun 2017 sebesar 100%, sudahmencapai target akhir periode rencana strategis DinasKesehatan sebesar 100%.

b) Realisasi kinerja AFP rate per 100.000 penduduk usia <15tahun 2017 sebesar 2,18 kasus per 100.000 penduduk usia<15 tahun, sudah mencapai target akhir periode rencanastrategis Dinas Kesehatan sebesar >2 kasus per 100.000penduduk usia <15 tahun.

c) Realisasi kinerja cakupan balita dengan pneumoni yangditangani tahun 2017 sebesar 40,35%, masih di bawahtarget akhir periode rencana strategis Dinas Kesehatansebesar 55%.

d) Realisasi kinerja angka penemuan kasus TBC BTA Positif(CDR) tahun 2017 sebesar 66,89%, masih di bawah targetakhir periode rencana strategis Dinas Kesehatan sebesar80%.

e) Realisasi kinerja kesembuhan penderita TB BTA + tahun2017 sebesar 87,12%, masih sedikit di bawah target akhirperiode rencana strategis Dinas Kesehatan sebesar 90%.

f) Realisasi kinerja prevalensi penderita TB per 100.000penduduk tahun 2017 sebesar 104,75, masih di atas targetakhir periode rencana strategis Dinas Kesehatan sebesar76.

LKjIP Dinas Kesehatan Kabupaten Batang 2017 62

g) Realisasi kinerja cakupan penderita DBD ditemukan danditangani tahun 2017 sebesar 100%, sudah mencapaitarget akhir periode rencana strategis Dinas Kesehatansebesar 100%.

h) Realisasi kinerja incident rate DBD per 100.000 penduduktahun 2017 sebesar 6,88 per 100.000 penduduk, sudanmencapai target akhir periode rencana strategis DinasKesehatan sebesar <20 per 100.000 penduduk.

i) Realisasi kinerja cakupan penderita diare ditangani tahun2017 sebesar 78,10%, masih di bawah target akhir perioderencana strategis Dinas Kesehatan sebesar 80%.

j) Realisasi kinerja prevalensi kusta per 10.000 penduduktahun 2017 sebesar 0,56, sudah mencapai target akhirperiode rencana strategis Dinas Kesehatan sebesar <1.

k) Realisasi kinerja desa/kelurahan mengalami KLB yangditangani < 24 jam tahun 2017 sebesar 100%, sudahmencapai target akhir periode rencana strategis DinasKesehatan sebesar 100%.

Dari 11 (sebelas) indikator yang ada dalam sasaran strategisini, 7 indikator sudah mencapai target akhir periode rencanastrategis Dinas Kesehatan.

Upaya yang telah dilakukan untuk meningkatkan realisasi dancapaian kinerja sasaran menurunkan angka kesakitan dankematian akibat penyakit menular adalah :

Melakukan pelayanan imunisasi di puskesmas danjaringannya serta di posyandu.

Melakukan kunjungan rumah bayi untuk dilakukanimunisasi, apabila bayi tidak bisa datang ke posyandu.

Memperbaiki sistem pencatatan dan pelaporanprogram imunisasi.

Melakukan swipping imunisasi pada desa yangcakupan imunisasinya masih rendah.

Melakukan pendampingan minum obat padapenderita TBC BTA+ dengan menunjuk anggotakeluarganya sebagai Pendamping Minum Obat (PMO).

Memperbaiki sistem pencatatan dan pelaporanprogram P2 Diare di puskesmas dan jaringannya.

Melakukan pencarian dan pengobatan penderita TBdan kusta sedini mungkin, melalui pemeriksaan dahaksewaktu, pagi, sewaktu dan penegakan penyakit kustajika seseorang mempunyai satu atau lebih tanda utama(cardinal sign/bercak matirasa, penebalan sarafdengan gangguan fisik, BTA positif) kusta yangditemukan pada waktu pemeriksaan klinis.

LKjIP Dinas Kesehatan Kabupaten Batang 2017 63

Melakukan surveilans terhadap kasus penyakit menular. Pengembangan desa siaga untuk membantu

mengatasi terjadinya KLB wabah. Melakukan jumat bersih (PSN) secara serempak di desa

endemis. Melakukan penyuluhan pada masyarakat untuk

melakukan gerakan PSN seminggu sekali. Melakukan pertemuan evaluasi dan perencanaan bagi

petugas P2 .

Upaya yang akan ditempuh Dinas Kesehatan untukmenyempurnakan capaian indikator kinerja adalah :

Meningkatkan advokasi pada stakeholder gunamendapatkan penambahan tenaga analis kesehatandan dukungan anggaran program/kegiatanpencegahan dan pemberantatasan penyakit menular.

Meningkatkan pembinaan ke posyandu, agar bayiyang ada di wilayah posyandu ditimbang dandiimunisasi.

Mengadakan pelatihan/refresing program imunisasidan Program P2 ISPA pada petugas puskesmas/bidandesa.

Melakukan penyuluhan pada penderita TBC BTA positifdan keluarganya untuk berobat secara teratur.

Meningkatkan kegiatan pemeriksaan dahak bagipenderita batuk yang dicurigai menderita TBC(pencarian penderita).

Meningkatkan kegiatan penemuan penderita TB BTApositif melalui pemeriksaan dahak tersangka, denganmelakukan pengiriman sampel dahak ke puskesmasrujukan (puskesmas yang mempunyai tenaga analiskesehatan).

Menggalakkan jumat bersih (PSN serentak) secara rutindi desa endemis Demam Berdarah Dengue (DBD).

Mengaktifkan/membentuk kader jumantik untuk desaendemis DBD.

Mengadakan pelatihan/refresing kader tentangpenatalaksanaan, pencatatan dan pelaporanpenderita diare.

Mengembangkan desa siaga, dalam penanganan KLBwabah penyakit secara dini.

Mengadakan pelatihan petugas untukpenanggulangan KLB wabah penyakit dan siagabencana.

LKjIP Dinas Kesehatan Kabupaten Batang 2017 64

Meningkatkan sistem pencatatan dan pelaporanpenyakit menular termasuk imunisasi dengan kartupemantauan, mulai dari tingkat desa.

Mengadakan pendekatan langsung pada masyarakatyang selama ini belum menerima program imunisasidengan alasan vasin tidak halal.

Menambah tenaga analis di puskesmas dengananggaran BLUD Puskesmas.

13) Membangun dan mengembangkan sistem informasikesehatan.

Gambaran ketercapaian sasaran tersebut diukur denganindikator kinerja sebagai berikut :

No. Indikator Target2017

Realisasi Kunerja Capaian Kinerja2017 2016 2017 2016

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)1 Terlaksananya sistem

informasi berbasiskomputer di puskesmas

100% 100% 100% 100% 100%

Rata-rata capaian kinerja sasaran 100% 100%

Capaian kinerja sasaran membangun dan mengembangkansistem informasi kesehatan sebesar 100%, maka capaiankinerja tersebut masuk dalam kategori cukup berhasil/cukupbaik.Capaian kinerja tersebut diukur dari satu indikator kinerja.

Dari satu indikator kinerja tersebut sudah mencapai targetyang ditetapkan. Meskipun capaian indikator kinerja ini sudahmencapai target, namun ada beberapa hal yang menjadipermasalahan dalam pengembangan sasaran ini, yaitu :

Terbatasanya sumber daya manusia baik kualitasmaupun kuantitas dalam pengembangan sisteminformasi manajemen, baik di Dinas Kesehatan maupundi Puskesmas, sehingga apabila aplikasi SIMPUS adakerusakan, belum dapat memperbaiki sendiri.

Terbatasnya anggaran untuk pemeliharaan danpengembangan sistem informasi manajemenpuskesmas (SIMPUS).

Jika dibandingkan dengan realisasi tahun 2015, dari indikatoryang ada baik realisai kinerja maupaun capaian kinerjamenunjukkan angka yang sama yaitu sudah mencapai targetsebesar 100%..

LKjIP Dinas Kesehatan Kabupaten Batang 2017 65

Sampai dengan tahun 2016, indikator yang ada dalamsasaran ini sudah mencapai target akhir periode renstra DinasKesehatan tahun 2017 sebesar 100%.

Upaya yang telah dilakukan untuk meningkatkan capaiankinerja sasaran membangun dan mengembangkan sisteminformasi kesehatan adalah:

Memelihara hardware dan jaringan SIMPUS yang ada diPuskesmas, dengan anggaran dari kegiatanpemeliharaan peralatan kantor dan BLUD di masing-masing puskesmas.

Memberikan honor bagi tenaga admin SIMPUS diPuskesmas.

Upaya yang akan ditempuh Dinas Kesehatan untukmenyempurnakan capaian indikator kinerja adalah :

Meningkatkan advokasi untuk mendapatkan anggaransetiap tahun dalam pengembangan software SIMPUS diKabupaten Batang.

Melakukan pengembangan software sesuai informasiyang dibutuhkan para pelanggan.

Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan bagitenaga admin SIMPUS di puskesmas.

B. Realisasi Anggaran.Selain melaksanakan tugas pokok dan fungsi sebagai pelaksanakegiatan pembangunan di bidang kesehatan, Dinas Kesehatan jugamempunyai tugas mengelola pendapatan sebagai hasil dari retribusipelayanan kesehatan, sehingga dalam realisasi anggaran perludilaporkan kaitannya dalam pendapatan retribusi pelayanankesehatan sebagai pendapatan daerah.

1. Target Pendapatan Tahun 2017Pada tahun 2017, Dinas Kesehatan ditagetkan untukmenghasilkan pendapatan sebanyak Rp. 31.267.057.900,- namunternyata pendapatan yang diperoleh adalah sebesarRp.33.834.859.488,- atau dicapai sebesar 108,21%.

Rincian target dan realisasi pendapatan dapat dilihat pada tabelberikut ini :

Target dan Realisasi Pendapatan Tahun 2017No Jenis

PendapatanTarget(Rp)

Realisasi(Rp)

selisih %

1 2 3 4 5 6

1.

2.

Hasil RetribusiDaerah.Lain-lain

50.000.000

31.217.057.900

38.443.250

33.796.416.238

(11.556.750)

2.529.358.338

76,89

108,09

LKjIP Dinas Kesehatan Kabupaten Batang 2017 66

Pendapatan AsliDaerah yangsah (JKN)

Tahun 2017 31.267.057.900 33.834.859.488 2.567.801.588 108,21Tahun 2016 30.259.792.383 33.524.480.039,20 3.264.687.656,20 110,79Selisih 1.007.265.517 310.379.448,80

Apabila dibandingkan antara Tahun 2016 dengan 2017, denganmelihat tabel di atas maka dapat dikatakan bahwa terdapatpeningkatan pendapatan sebanyak Rp 310.379.448,80,- atau(0,93%),-. Hal tersebut dipengaruhi adanya peningkatankunjungan puskesmas dan peningkatan dana kapitasi JKN.

2. Pelaksanaan APBD Tahun 2017

Pada tahun 2017 Dinas Kesehatan mendapatkan anggaransebesar Rp 154.628.474.420,- namun dalam realisasinya anggarantersebut terserap sebanyak Rp.135.342.502.050,- atau (87,53%),sehingga terdapat sisa sebanyak Rp.19.285.972.370,- atau(12,47%).

Anggaran sejumlah Rp. 154.628.474.420,00,- tersebut dialokasikanuntuk belanja tidak langsung sebanyak Rp. 51.000.063.580,-(32,98%) dan belanja langsung sebanyak Rp.103.628.410.840,-(67,02%).

Apabila dilihat dari jenis anggaran, maka realisasi belanja tidaklangsung adalah sebanyak Rp.50.246.486.612,- (98,52%) darianggaran yang tersedia sebanyak Rp. 51.000.063.580,-sedangkan belanja langsung dari anggaran yang ada sebanyakRp. 103.628.410.840,- terelaisasi sebesar Rp.85.096.015.438,-(82,12%).

Dalam rangka mewujudkan tujuan dan sasaran yang telahditetapkan dalan renstra, Dinas Kesehatan Kabupaten Batangtelah melaksanakan program dan kegiatan yang dibiayai dariAPBD Kabupaten Batang. Anggaran dan realisasi biayapelaksanaan program dan kegiatan adalah sebagai berikut :

No Program/Kegiatan Anggaran Realisasi %1. Program Pelayananan Administrasi Perkantoran

1. Penyediaan jasa surat menyurat 10.500.000 10.489.000 99,902. Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air

dan listrik439.700.000 304.316.599 69.21

3. Penyediaan jasa pemeliharaan dan perijinankendaraan dinas/operasional

86.719.000 67.613.351 77,97

4.5.

Penyediaan jasa kebersihan kantorPerbaikan peralatan kerja

229.478.000.49.900.000

207.457.90045.489.900

90,4091,16

6. Penyediaan alat tulis kantor 110.221.000 106.336.100 96,487. Penyediaan barang cetakan dan

penggandaan253.060.000 248.328.400 98,13

8. Penyediaan komponen instalasilistrik/penerangan bangunan kantor

34.230.000 34.215.000 99,96

9. Penyediaan peralatan dan perlengkapankantor

198.200.000 195.173.050 98,47

10. Penyediaan peralatan rumah tangga 85.454.800 85.353.900 99,8811. Penyediaan bahan bacaan dan peraturan 8.500.000 3.647.000 42,91

LKjIP Dinas Kesehatan Kabupaten Batang 2017 67

perundang-undangan12. Penyediaan bahan logistic kantor 53.762.500 53.489.685 99,4913. Penyediaan makanan dan minuman 95.000.000 76.925.000 80,9714. Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi di dalam

dank e luar daerah193.000.000 173.760.098 90,03

15. Kegiatan pengelolaan keuangan SKPD 449.999.800 372.531.150 82,78JUMLAH 2.297.725.100 1.985.126.133 86,40

2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur1.2.3.

Pembangunan gedung kantorPengadaan kendaraan dinas/operasionalPengadaan mebeleur

1.436.375.000475.000.00042.000.000

1.279.653.224439.150.00040.092.500

89,0992,4595,46

4. Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor 216.503.240 209.584.800 96,805. Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan

dinas/operasional402.864.000 296.149.888 73,51

6. Pemeliharaan rutin/berkala peralatan gedungkantor

77.000.000 71.965.000 93,46

7. Pemeliharaan rutin/berkala mebeleur 13.500.000 9.900.000 73,338. Pemeliharaan rutin/berkala taman 25.000.000 20.908.000 83,639. Rehabilitasi sedang/berat Kendaraan Dinas

Operasional100.000.000 99.000.000 99,00

JUMLAH 2.788.242.240 2.466.403.412 96,813. Program Peningkatan Disiplin Aparatur

1.

2.

Pengadaan pakaian dinas besertaperlengkapannya.Pengadaan pakaian khusus hari-hari tertentu

34.600.000

5.600.000

28.830.000

5.600.000

83,32

100,00JUMLAH 40.200.000 34.430.000 85,65

4. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur1. Bimbingan teknis implementasi peraturan

perundang-undangan49.800.000 29.625.000 59,49

2. Pembinaan kesamaptaan 207.000.000 206.992.573 100,00JUMLAH 256.800.000 236.617.573 92,14

5. Program Peningkatan pengambangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan1. Penyususnan laporan capaian kinerja dan

ikhtisar realisasi kinerja SKPD175.000.000 134.935.243 77,11

2. Penyusunan laporan keuangan semesteran 3.500.000 2.003.000 57,233. Penyusunan laporan keuangan akhir tahunan 3.500.000 1.303.000 37,23

JUMLAH 182.000.000 138.241.243 75,966. Program Obat dan Pebekalan Kesehatan

1. Pengadaan obat dan perbekalan kesehatan 1.700.000.000 1.546.651.750 90,98JUMLAH 1.700.000.000 1.546.651.750 90,98

7. Program Upaya Kesehatan Masyarakat1. Pemeliharaan dan pemulihan kesehatan 229.245.000 214.959.989 93,772. Pelayanan kefarmasian dan alat kesehatan 175.000.000 165.897.255 94,803. Pengadaan peralatan dan perbekalan

kesehatan termasuk obat generic esensial4.603.115.000 4.432.541.780 96,29

4. Peningkatan kesehatan masyarakat 650.000.000 502.617.760 77,335. Peningkatan pelayanan dan penanggulangan

masalah kesehatan350.000.000 344.892.800 98,54

6. Penyediaan biaya operasional danpemeliharaan

163.100.000 143.145.000 87,77

7.8.

Bantuan Operasional Kesehatan (BOK)Pelayanan kefarmasian dan alat kesehatan(DAK)

9.565.815.000162.231.000

7.220.917.235136.990.329

75,4984,44

JUMLAH15.898.506.000

13.161.962.148

82,79

8. Program Pengawasan Obat dan Makanan1. Peningkatan pengawasan keamanan pangan

dan bahan berbahaya124.294.000 114.418.000 92,05

JUMLAH 124.294.000 114.418.000 92,059. Program Promosi Kesehatan dan pemberdayaan Masyarakat

1. Pengembangan media promosi dan informasisadar hidup sehat

100.000.000 90.500.000 90,50

2. Penyuluhan masyarakat pola hidup sehat 250.000.000 214.924.000 85,973. Peningkatan pendidikan tenaga kesehatan 101.657.500 37.500.000 36,894. Peningkatan pemberdayaan peran serta

masyarakat dalam pengembangan UKBM717.369.000 711.258.000 99,15

JUMLAH 1.169.026.500 1.054.182.000 90.1810. Program Perbaikan Gizi Masyrarakat

LKjIP Dinas Kesehatan Kabupaten Batang 2017 68

1. Perbaikan makanan tambahan dan vitamin 262.306.000 237.762.000 90,642. Pemberdayaan masyarakat untuk pencapaian

keluarga sadar gizi156.854.000 130.194.000 83,00

JUMLAH 419.160.000 367.956.000 87,7811. Program Pengembangan Lingkungan Sehat

1.2.

Pengkajian pengembangan lingkungan sehatPeningkatan kemandirian masy. Akankebutuhan sanitasi dasar

330.275.100164.575.000

302.371.500124.579.200

91,5575,70

3. Pengembangan dan peningkatan lingkungansehat

84.965.000 58.739.985 69,13

JUMLAH 579.815.100 485.690.685 83,7712. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyalit menular

1. Pelayanan vaksinasi bagi balita dan anaksekolah

135.000.000 124.997.500 92,59

2. Pelayanan pencegahan dan penanggulanganpenyakit menular

350.000.000 299.362.000 85,53

3. Pemusnahan/karantina sumber penyebabpenyakit

150.000.000 27.410.250 18,27

4. Surveilans Penyakit menular dan tidak menular 53.380.000 39.660.000 72,30JUMLAH 688.380.000 491.429.750 71,39

13. Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan1. Pembangunan dan pemutakhiran data dasar

standar pelayanan kesehatan158.760.000 122.966.000 77,45

2. Pembangunan dan pengembangan sIsteminformasi kesehatan daerah

100.000.000 98.727.000 98,73

3. Akreditasi Puskesmas 799.175.000 475.249.495 59,47JUMLAH 1.057.935.000 696.942.495 65,88

14. Program Pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana puskesmas/puskesmaspembantu dan jaringannnya1.2.3..

Pembangunan Puskesmas PembantuPengadaan sarana dan prasarana puskesmasPengadaan sarana dan prasarana pustu

203.400.000185.190.00023.665.000

203.030.000181.970.00022.279.300

99,8298,2694,14

4.5.6.

Rehabilitasi sedang/berat Puskesmas PembantuRehab Rumah Dinas Medis/ParamedisPengadaan sarana puskesmas dan jaringannya

501.500.000550.000.000

1.750.000.000

427.167.600548.204.000

1.746.835.673

85,1899,6799,82

7. DAK Bidang Kesehatan Pelayanan Kesehatandasar – Pengadaan Peningkatan danPerbaikan Sarana dan PrasaranaPuskesmas/Puskesmas Pembantu danjaringannya

4.278.603.000 3.907.861.500 91,33

JUMLAH 7.492.358.000 7.037.348.073 93,9315. Program kemitraan peningkatan pelayanan kesehatan

1. Kemitraan pengobatan bagi pasien kurangmampu

22.944.182.000 22.920.987.369

99,90

JUMLAH 22.944.182.000 22.920.987.369

99,90

16 Program peningkatan pelayanan kesehatan lansia1. Pelayanan pemeliharaan kesehatan 52.815.000 41.277.000 78,15

JUMLAH 52.815.000 41.277.000 78,1517 Program Peningkatan Kesehatan Ibu Melahirkan dan Anak

1. Peningkatan pelayanan kesehatan ibu 135.800.000 110.025.000 81,022. Peningkatan pelayanan kesehatan anak 84.000.000 73.600.000 87,623. Peningkatan Pelayanan Kesehatan Ibu (DAK)

Jampersal1.380.114.000 1.150.676.115 83,38

JUMLAH 1.599.914.000 1.334.301.115 83,4018 Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Tidak Menular

1. Pengendalian factor resiko penyakit tidakmenular

270..000.000 248.907.800 92,19

JUMLAH 270.000.000 248.907.800 92,1919 Program Pelayanan Kesehatan (Operasional BLUD)

1. Pelayanan kesehatan (BLUD) 44.067.057.900 30.733.533.892

69,74

JUMLAH 44.067.057.900 30.733.533.892

69,74

TOTAL 103.628.410.840

85.096.015.438

82,12

LKjIP Dinas Kesehatan Kabupaten Batang 2017 69

Berdasarkan tabel diatas, maka persentase penyerapananggaran terendah ada pada Program Standarisasi PelayananKesehatan (65,88%), sedangkan persentase penyerapan tertinggiada pada Program Kemitraan Peningkatan PelayananKesehatan (99,90%).

LKjIP Dinas Kesehatan Kabupaten Batang 2017 70

BAB IVP E N U T U P

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKj IP) Dinas Kesehatan KabupatenBatang telah disusun berdasarkan Peraturan Menteri PendayagunaanAparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentangPetunjuk Teknis Perjanjian Kinerja dan Pelaporan Kinerja dan Tata CaraReviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Dinas Kesehatanmenyadari sekalipun Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi pemerintah(SAKIP) telah dikembangkan sejak awal era reformasi denganditerbitkannya Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang AkuntabilitasKinerja Instansi Pemerintah dan dengan diberlakukannya PeraturanPresiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang SistemAkuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, dalam penerapannya masihmengalami kendala karena pemahaman yang masih parsial, dan jugakarena kesulitan mengubah paradigma untuk membangun manajemenpemerintahan yang berorientasi pada hasil (resalt oriented goverment).

A. Tinjauan Umum KeberhasilanDinas Kesehatan Kabupaten Batang sebagai OPD teknis yang

mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintahandaerah dan tugas pembantuan di bidang kesehatan mempunyaifungsi merumuskan, merencanakan, melaksanakan program dankegiatan di bidang kesehatan.

Agar pelaksanaan tugas dan fungsi tersebut berjalan secaraoptimal maka diperlukan pengelolaan SDM, sumber daya dansarana secara efektif dan se efisien mungkin

Dengan memperhatiakan uraian pada bab III, maka dapatdikatakan bahwa Dinas Kesehatan dalam melaksanakan tugasnyadapat dikatakan berhasil, karena berdasarkan hasil pengukuranpenetapan kinerja Tahun 2017 dapat disimpulkan kinerja semuatarget sasaran yang telah ditetapkan dicapai dengan (cukupberhasil/cukup baik) dengan nilai rata-rata 96,06%, Hal tersebutdidukung dengan data sebagai berikut :

1. Hasil pengukuran pencapian tujuan dan sasaran strategisdicapai, dengan rincian, sebagai berikut :a. Meningkatkan kualitas sanitasi dasar, sebesar 75,35% (cukup

berhasil/cukup baik)b. Meningkatkan kualitas sanitasi di TTU, TPUM dan TP3, sebesar

73,04% (kurang berhasil/kurang baik)c. Peningkatan kuantitas dan kualitas upaya kesehatan

bersumberdaya masyarakat, sebesar 112,88% (sangatberhasil/sangat baik)

LKjIP Dinas Kesehatan Kabupaten Batang 2017 71

d. Pembudayaan perilaku hidup bersih dan sehat, sebesar94,52% (cukup berhasil/cukup baik).

e. Peningkatan mutu pelayanan di puskesmas dan jaringannya,sebesar 103,77% (sangat berhasil/sangat baik)

f. Meningkatkan pemerataan pelayanan kesehatan, sebesar95,54% (cukup berhasil/cukup baik)

g. Terjaminnya pelayanan kesehatan masyarakat miskin, sebesar108,67% (sangat berhasil/sangat baik)

h. Meningkatkan upaya kesehatan pada masyarakat sekolah,99,60% (cukup berhasil/cukup baik)

i. Meningkatnya status gizi masyarakat, sebesar 98,35% (cukupberhasil/cukup baik).

j. Meningkatnya status kesehatan usia lanjut, 103,45% (sangatberhasil/sangat baik)

k. Meningkatnya status kesehatan ibu dan anak, sebesar 89,83%(cukup berhasil/cukup baik)

l. Pemantauan dan pembinaan pengelolaan obat di saranakesehatan dan pengawasan makanan dan minuman yangberedar di masyarakat, sebesar 86,87% (cukup berhasil/cukupbaik)

m. Menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat penyakitmenular, sebesar 102,83% (sangat berhasil/sangat baik).

n. Membangun dan mengembangkan sistem informasikesehatan, sebesar 100% (cukup berhasil/cukup baik).

2. Pendapatan telah mencapai 108,21% dari target yangditetapkan.

3. Dinas Kesehatan menggunakan dana kurang dari dana yangdianggarkan (total realisasi anggaran 87,53%). Hali ini disebabkantidak terserapnya pemanfaatan dana kapitasi JaminanKesehatan Nasional, dimana regulasi pemanfaatan dana belumbegitu jelas, sehingga pemanfaatan dana hanya sebatas jasapelayanan yang baru terealisasi.

B. Permasalahan atau kendala yang berkaitan dengan PencapaianKinerja

Permasalahan atau kendala yang ditemui dalampelaksanaan kegiatan guna mencapi kinerja yang telah ditargetkan,diantaranya :

1. Terbatasnya sumber daya manusia kesehatan, baik kualitasmaupun kuantitas, terutama kurangnya tenaga (dokter spesialiskandungan dan spesialis anak, dokter gigi, perawat gigi, tenagakefarmasian, analis kesehatan, sanitarian).

2. Semakin berkurangnya tenaga administrasi, baik di puskesmasmaupun di Dinas Kesehatan, sehingga banyak tenaga kesehatan(perawat, bidan, sanitarian, analis kesehatan dan gizi)

LKjIP Dinas Kesehatan Kabupaten Batang 2017 72

merangkap tugas administrasi (bendahara dan administrasi lain),sehingga mengganggu tugas pokok sebagai tenaga kesehatan.

3. Tidak adanya tenaga yang mempunyai latar belakangpendidikan konstruksi bangunan, sehingga mengalami kesulitandalam pelaksanaan kegiatan yang berkaitan denganpembangunan/rehabilitasi sarana kesehatan yang padaakhirnya kegiatan pembangunan/rehabilitasi sarana kesehatankurang optimal.

4. Lemahnya koordinasi lintas program dan sektoral dalampelaksanaan penyelenggaraan program/kegiatan kesehatan,sehingga pelaksanaan program kurang optimal.

5. Masih rendahnya peran serta masyarakat dalam pembangunankesehatan.

6. Masih adanya budaya/mitos/kepercayaan yang menghambatpelaksanaan program kesehatan, misalnya pantang makanantertentu pada waktu hamil atau menyusui, menolak imunisasi,tidak boleh keluar rumah selama masa nifas dll.

7. Belum baiknya sistem pencatatan dan pelaporan di puskesmasdan jaringannya.

C. Strategi Pemecahan MasalahStrategi yang dilaksanakan dalam menghadapi

permasalahan tersebut adalah :1. Melakukan advokasi pada stakeholder untuk mendapatkan

dukungan penambahan tenaga, anggaran, sarana danprasaranan kesehatan.

2. Penerapan PPK BLUD pada Puskesmas untuk menambahkekurangan tenaga.

3. Koordinasi dengan OPD terkait dalam kegiatanpembangunan/rehabilitasi sarana kesehatan (Rumah Sakit,Puskesmas, Puskesmas pembantu ).

4. Mengajukan permohonan penambahan tenaga dengan latarbelakang konstruksi bangunan dan teknologi informasi.

5. Meningkatkan kualitas SDM kesehatan melalui pendidikan danpelatihan.

6. Meningkatkan koordinasi lintas program dan sektoral dalamperencanaan dan pelaksanaan program/kegiatan kesehatan.

7. Meningkatkan peran serta masyarakat dalam pembangunankesehatan melalui pengembangan desa siaga.

8. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan di bidangmanajemen dengan mengusulkan tenaga struktural untukmengikuti diklat pimpinan.

9. Meningkatkan promosi kesehatan melalui berbagai macammedia penyuluhan.

LKjIP Dinas Kesehatan Kabupaten Batang 2017 74

Lampiran 2Tabel 2

Pengukuran Pencapian Sasaran (PPS)

Sasaran Indikator Sasaran Target Realisasi % Ket1 2 3 4 5 6

Meningkatnya StatusGizi pada Balita

% Balita gizi buruk padaBalita

2,5 % 2,3 % 125%

LKjIP Dinas Kesehatan Kabupaten Batang 2017 75

Lampiran 3Tabel 3

Anggaran dan Realisasi Belanja tidak Langsung dan Belanja Langsung Tahun .........

No Jenis Blnj Program Kgt JmlAPBD

Realisasi Selisih %

A Belanja TidakLangsung

1. PelayananAdmPerkantoran

- PelayananSuratmenyurat

Rp.75 juta Rp.75 juta 0 100 %

- PengadaanATK

Rp.100 Juta Rp.100 Juta 0 100 %

2.B Belanja Langsung 1. Perbaikan

Gizi Masy.- Pemberian

MaknanTambahanpada Balita

Rp.150 Juta Rp.150 Juta 0 100 %

- BintekPengolahanMakanan

Rp.100 juta Rp.100 Juta 0 100 %

2. Promosi Kesh -