14
PENCEMARAN LINGKUNGAN AKIBAT BENCANA ALAM Tugas Mata Kuliah Kesuburan dan Kesehatan Tanah Oleh : EBNU ROFI (09710029) NUNIK EKA DIANA (09710036)

PENCEMARAN LINGKUNGAN

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENCEMARAN LINGKUNGAN

PENCEMARAN LINGKUNGAN AKIBAT BENCANA ALAM

Tugas Mata KuliahKesuburan dan Kesehatan Tanah

Oleh :EBNU ROFI (09710029)

NUNIK EKA DIANA (09710036)

JURUSAN AGRONOMIFAKULTAS PERTANIAN PETERNAKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG2011

Page 2: PENCEMARAN LINGKUNGAN

I. PENDAHULUAN

I.1Latar belakang

Kerusakan lingkungan diakibatkan oleh berbagai faktor, antara lain oleh

pencemaran. Pencemaran ada yang diakibatkan oleh alam, dan ada pula yang

diakibatkan oleh perbuatan manusia. Pencemaran akibat alam antara lain letusan gunung

berapi. Bahan-bahan yang dikeluarkan oleh gunung berapi seperti asap dan awan panas

dapat mematikan tumbuhan, hewan bahkan manusia. Lahar dan batu-batu besar dapat

merubah bentuk muka bumi. Pencemaran akibat manusia adalah akibat dari aktivitas

yang dilakukannya. Lingkungan dapat dikatakan tercemar jika dimasuki atau

kemasukan bahan pencemar yang dapat mengakibatkan gangguan pada mahluk hidup

yang ada didalamnya. Gangguan itu ada yang segera nampak akibatnya, dan ada pula

yang baru dapat dirasakan oleh keturunan berikutnya. Kerusakan lingkungan akibat

aktivitas manusia di mulai dari meningkatnya jumlah penduduk dari abad ke abad.

Akibat selanjutnya lingkungan semakin rusak dan mengalami pencemaran.

Pencemaran lingkungan terbagi atas tiga jenis, berdasarkan tempat terjadinya, yaitu

pencemaran udara, pencemaran air dan pencemaran tanah. Di Indonesia, kerusakan

lingkungan akibat pencemaran udara, air dan tanah sudah sangat kritis. Bencana alam

sering mengakibatkan polusi udara yang luas di kota-kota besar. kebakaran hutan yang

tidak terkontrol, menyebabkan pencemaran luas atas hamparan yang luas di dunia.

I.2 Tujuan

Tujuan penulisan makalah ini adalah :

1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah kesuburan dan kesehatan tanah

2. Untuk mengetahui penyebab pencemaran lingkungan terutama yang disebabkan

oleh bencana alam.

Page 3: PENCEMARAN LINGKUNGAN

II. PENCEMARAN LINGKUNGAN AKIBAT BENCANA ALAM

II.1 Pengertian Lingkungan

Berdasarkan UU No. 23 Tahun 1997, lingkungan hidup adalah kesatuan ruang

dengan semua benda dan kesatuan makhluk hidup termasuk di dalamnya manusia dan

perilakunya yang melangsungkan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta

makhluk hidup lainnya.

Unsur-unsur lingkungan hidup dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu:

1. Unsur Hayati (Biotik)

Unsur hayati (biotik), yaitu unsur lingkungan hidup yang terdiri dari makhluk

hidup, seperti manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, dan jasad renik. Jika kalian

berada di kebun sekolah, maka lingkungan hayatinya didominasi oleh tumbuhan.

Tetapi jika berada di dalam kelas, maka lingkungan hayati yang dominan adalah

teman-teman atau sesama manusia.

2. Unsur Sosial Budaya

Unsur sosial budaya, yaitu lingkungan sosial dan budaya yang dibuat manusia yang

merupakan sistem nilai, gagasan, dan keyakinan dalam perilaku sebagai makhluk

sosial. Kehidupan masyarakat dapat mencapai keteraturan berkat adanya sistem

nilai dan norma yang diakui dan ditaati oleh segenap anggota masyarakat.

3. Unsur Fisik (Abiotik)

Unsur fisik (abiotik), yaitu unsur lingkungan hidup yang terdiri dari benda-benda

tidak hidup, seperti tanah, air, udara, iklim, dan lain-lain. Keberadaan lingkungan

fisik sangat besar peranannya bagi kelangsungan hidup segenap kehidupan di bumi.

Bayangkan, apa yang terjadi jika air tak ada lagi di muka bumi atau udara yang

dipenuhi asap? Tentu saja kehidupan di muka bumi tidak akan berlangsung secara

wajar. Akan terjadi bencana kekeringan, banyak hewan dan tumbuhan mati,

perubahan musim yang tidak teratur, munculnya berbagai penyakit, dan lain-lain.

( Soemarwoto, 1991)

II.2 Pengertian Bencana Alam

Bencana alam adalah konsekuensi dari kombinasi aktivitas alami (suatu

peristiwa fisik, seperti letusan gunung, gempa bumi, tanah longsor) dan aktivitas

Page 4: PENCEMARAN LINGKUNGAN

manusia. Karena ketidakberdayaan manusia, akibat kurang baiknya manajemen keadaan

darurat, sehingga menyebabkan kerugian dalam bidang keuangan dan struktural, bahkan

sampai kematian(Anonymous, 2011).

Bencana alam adalah peristiwa alam yang menimbulkan resiko dan bahaya

terhadap kehidupan manusia. Bencana alam itu terjadi dimana-mana, dan terjadi pada

masa lampau, masa sekarang, dan masa yang akan datang. Kejadian bencana alam

seperti tsunami, gempa bumi, letusan gunungapi, longsor lahan, amblesan tanah, badai

taipon, banjir, kebakaran hutan, dan badai salju adalah bencana yang banyak melanda

berbagai negara dan bangsa, dan menimbulkan banyak kerugian baik berupa harta,

benda, bahkan nyawa manusia. (Sutikno, 1985).

II.3 Pengertian Pencemaran Lingkungan dan Macamnya

Polusi atau pencemaran lingkungan adalah masuknya atau dimasukkannya

makluk hidup, zat energi, dan atau komponen lain ke dalam lingkungan atau

berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam sehingga

kualitas lingkungan turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan

menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya (UU Pokok

Pengelolaan Lingkungan Hidup No. 4 Tahun 1982).

Macam pencemaran lingkungan berdasarkan tempat terjadinya antara lain :

a. Pencemaran Udara

Pencemaran udara disebabkan oleh asap buangan, misalnya gas CO2 hasil

pembakaran, SO, SO2, CFC, CO, dan asap rokok.

b. Pencemaran Air

Pencemaran air adalah peristiwa masuknya zat, energi, unsur, atau komponen

lainnya kedalam air sehingga menyebabkan kualitas air terganggu. Kualitas air yang

terganggu ditandai dengan perubahan bau, rasa, dan warna.

c. Pencemaran Tanah

Pencemaran tanah banyak diakibatkan oleh sampah-sampah rumah tangga, pasar,

industri, kegiatan pertanian, dan peternakan(Anonymous, 2011).

Page 5: PENCEMARAN LINGKUNGAN

II.4 Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Akibat Bencana Alam

Berbagai bentuk bencana alam yang akhir-akhir ini banyak melanda Indonesia

telah menimbulkan dampak rusaknya lingkungan hidup. Dahsyatnya gelombang

tsunami yang memporak-porandakan bumi Serambi Mekah dan Nias, serta gempa 5

skala Ritcher yang meratakan kawasan DIY dan sekitarnya, merupakan contoh

fenomena alam yang dalam sekejap mampu merubah bentuk muka bumi.

Peristiwa alam lainnya yang berdampak pada kerusakan lingkungan hidup antara

lain:

a. Letusan gunung berapi

Letusan gunung berapi terjadi karena aktivitas magma di perut bumi yang

menimbulkan tekanan kuat keluar melalui puncak gunung berapi. Bahaya yang

ditimbulkan oleh letusan gunung berapi antara lain berupa:

1) Hujan abu vulkanik, menyebabkan gangguan pernafasan.

2) Lava panas, merusak, dan mematikan apa pun yang dilalui.

3) Awan panas, dapat mematikan makhluk hidup yang dilalui.

4) Gas yang mengandung racun.

5) Material padat (batuan, kerikil, pasir), dapat menimpa perumahan, dan lain-lain.

6) Material halus mengandung unsur-unsur kimia yang bersifat asam sehingga

mampu mengakibatkan korosi terhadap seng dan mesin pesawat, serta dapat

mencemari air tanah.

b. Gempa bumi

Gempa bumi adalah getaran kulit bumi yang bisa disebabkan karena beberapa hal,

di antaranya kegiatan magma (aktivitas gunung berapi), terjadinya tanah turun,

maupun karena gerakan lempeng di dasar samudra. Manusia dapat mengukur

berapa intensitas gempa, namun manusia sama sekali tidak dapat memprediksikan

kapan terjadinya gempa.

Oleh karena itu, bahaya yang ditimbulkan oleh gempa lebih dahsyat dibandingkan

dengan letusan gunung berapi. Pada saat gempa berlangsung terjadi beberapa

peristiwa sebagai akibat langsung maupun tidak langsung, di antaranya:

1) Berbagai bangunan roboh.

2) Tanah di permukaan bumi merekah, jalan menjadi putus.

3) Tanah longsor akibat guncangan.

Page 6: PENCEMARAN LINGKUNGAN

4) Terjadi banjir, akibat rusaknya tanggul.

5) Gempa yang terjadi di dasar laut dapat menyebabkan tsunami (gelombang

pasang).

c. Angin topan

Angin topan terjadi akibat aliran udara dari kawasan yang bertekanan tinggi menuju

ke kawasan bertekanan rendah.

Perbedaan tekanan udara ini terjadi karena perbedaan suhu udara yang mencolok.

Serangan angin topan bagi negara-negara di kawasan Samudra Pasifik dan Atlantik

merupakan hal yang biasa terjadi. Bagi wilayah-wilayah di kawasan California,

Texas, sampai di kawasan Asia seperti Korea dan Taiwan, bahaya angin topan

merupakan bencana musiman. Tetapi bagi Indonesia baru dirasakan di pertengahan

tahun 2007. Hal ini menunjukkan bahwa telah terjadi perubahan iklim di Indonesia

yang tak lain disebabkan oleh adanya gejala pemanasan global.

Bahaya angin topan bisa diprediksi melalui foto satelit yang menggambarkan

keadaan atmosfer bumi, termasuk gambar terbentuknya angin topan, arah, dan

kecepatannya. Serangan angin topan (puting beliung) dapat menimbulkan kerusakan

lingkungan hidup dalam bentuk:

1) Merobohkan bangunan.

2) Rusaknya areal pertanian dan perkebunan.

3) Membahayakan penerbangan.

4) Menimbulkan ombak besar yang dapat menenggelamkan kapal.

d. Banjir

Banjir membawa pengaruh buruk pada air tanah. Kandungan bakteri Eschercia coli

(E Coli) yang mencemari air tanah akibat banjir, rata-rata mencapai 41 persen.

Kandungan bakteri yang cukup tinggi itu, membuat air tanah di Ibukota tidak

memenuhi syarat untuk diminum. E Coli adalah indikator dalam penentuan

tercemarnya air oleh limbah domestik, seperti limbah rumah tangga, hotel, dan lain-

lain. Bakteri E Coli biasanya ke luar menuju alam bebas bersama tinja. Bakteri ini

dijadikan indikator karena paling mudah diindentifikasi dengan pemeriksaan di

laboratorium. Jika E Coli terdeteksi dalam air, berarti air tersebut tercemar tinja

manusia dan sangat mungkin mengandung bibit penyakit berbahaya sehingga air

yang tercemar E Coli perlu diwaspadai atau tidak layak diminum.

Page 7: PENCEMARAN LINGKUNGAN

Bacteri E Coli dapat menimbulkan gangguan kesehatan jika masuk ke saluran

pencernaan, baik melalui minuman maupun makanan. Gangguan kesehatan

tersebut, bisa berupa tifus, kolera, hepatitis, diare, dan lain-lain(Anonymous, 2011).

Disamping itu, bahaya banjir lainnnya adalah terjadinya tumpukan sampah yang

menggunung akibat terbawa arus banjir. Hal ini yang dapat memperparah kondisi

lingkungan menjadi semakin tercemar dan rusak, karena sampah yang terhanyut

tidak hanya sampah organik, namun juga sampah an-organik yang sulit terurai.

e. Tanah longsor

Tanah longsor dapat mengakibatkan beberapa hal yang sangat berpengaruh terhadap

kelestarian lingkungan. Diantaranya adalah hilangnya lapisan top soil tanah

sehingga kesuburan tanah dan produktivitas lahan akan berkurang, hilangnya

vegetasi permukaan sehingga berkurangnya keragaman hayati, disamping itu

material-material yang ikut terbawa erosi akan mencemari baik air dan tanah yang

tertimpa material longsoran.

f. Kebakaran Hutan

Kebakaran hutan dapat menyebabkan pencemaran udara, karena asap yang

ditimbulkan mengandung CO2 dan CO. Kadar CO2 yang terlampau tinggi di udara

dapat menyebabkan suhu udara di permukaan bumi meningkat dan dapat

mengganggu sistem pernapasan. Kadar gas CO lebih dari 100 ppm di dalam darah

dapat merusak sistem saraf dan dapat menimbulkan kematian. Gas SO2 dan H2S

dapat bergabung dengan partikel air dan menyebabkan hujan asam. Keracunan NO2

dapat menyebabkan gangguan sistem pernapasan, kelumpuhan, dan kematian. Selain

hal tersebut di atas, dengan adanya kebakaran hutan, dapat mengakibatkan adanya

kabut asap yang dapat mengganggu pernafasan maupun akibat lain pada proses

kehidupan seperti terganggunya jalur transportasi, dll.

Page 8: PENCEMARAN LINGKUNGAN

III. PENUTUP

III.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diperoleh dari pembahasan pada Bab II, adalah sebagai

berikut :

1. Pencemaran lingkungan merupakan tindakan merubah alam baik secara fungsi

maupun kualitasnya baik karena faktor sengaja oleh manusia maupun karena faktor

alam.

2. Pencemaran terbadi dalam 3 jenis berdasarkan tempat terjadinya, yaitu pencemaran

air, pencemaran udara, dan pencemaran tanah.

3. Faktor-faktor yang menyebabkan pencemaran akibat bencana alam antara lain

adanya letusan gunung berapi, gempa bumi, angin topan, dan banjir.

Page 9: PENCEMARAN LINGKUNGAN

DAFTAR PUSTAKA

Anonymous, 2011. http://klm-micro.com/blog/air%20minum/tingginya-pencemaran-air-tak-lepas-dari-bencana-banjir. online, diakses tanggal 30 Maret 2011.

________________.http://afand.abatasa.com/post/detail/2405/linkungan-hidup-kerusakan-lingkungan-pengertian-kerusakan-lingkungan-dan-pelestarian-. Online, diakses tanggal 30 Maret 2011.

________________. http://id.wikipedia.org/wiki/Bencana_alam. online, diakses tanggal 28 Maret 2011.

________________.http://hend-learning.blogspot.com/2009/04/pencemaran-lingkungan.html. online, diakses tanggal 28 Maret 2011.

Rahardjo, S., Dina, L., dan Suyono. 2006. Pengendalian Dampak    Lingkungan. Surabaya : Penerbit Airlangga

Soemarwoto, O., 1991. Ekologi Lingkungan Hidup dan Pembangunan. Jakarta : Penerbit Djambatan.

Sutikno, 1985., Dampak Bencana Alam Terhadap Lingkungan Fisik. Makalah, disampaikan Dalam Acara Ceramah Ilmiah  Lingkungan dalam rangka HUT MAPA GEGAMA Fakultas Geografi UGM. Yogyakarata 1985.

UU Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup No. 4 Tahun 1982