25
Jakarta, 19 Agustus 1974 Jabatan : Jan 2013 sd Sept 2015 : Kasi Kepesertaan Jamsos Dalam Hubungan Kerja Sept 2015 sd Sekarang : Kasi Penyelesaian Perselisihan secara BiparHt Kantor : Jln. Jend. Gatot Subroto Kav. 51 Jakarta Selatan Rumah : Jln. Sosial 56D, JaHwaringin, Bekasi HP. 0821 258 20 400 Email : [email protected] Riwayat Hidup Feryando Agung Santoso, SH, MH.

Pencegahan Perselisihan-Feryando

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Pencegahan Perselisihan-Feryando

•  Jakarta,  19  Agustus  1974  •  Jabatan  :    

-­‐  Jan   2013   sd   Sept   2015   :   Kasi   Kepesertaan   Jamsos  Dalam  Hubungan  Kerja  

-­‐  Sept   2015   sd   Sekarang   :   Kasi   Penyelesaian  Perselisihan  secara  BiparHt  

•  Kantor  :  Jln.  Jend.  Gatot  Subroto  Kav.  51  Jakarta  Selatan  •  Rumah  :  Jln.  Sosial  56D,  JaHwaringin,  Bekasi  •  HP.    0821  258  20  400  •  Email  :  [email protected]  

Riwayat Hidup Feryando Agung Santoso, SH, MH.

Page 2: Pencegahan Perselisihan-Feryando

Pendidikan Formal

•  Sarjana  Hukum  pada  Fakultas  Hukum  Univ.  Gadjah  Mada  Yogyakarta  

•  Magister  Hukum  Program  Studi  Hukum  Ekonomi  Pada  Program  Pascasarjana  Universitas  Indonesia  

Page 3: Pencegahan Perselisihan-Feryando

Pengalaman Pekerjaan •  2000  sd  2005  :  Advokat    •  2005  sd  2009  :  Pengumpul  Bahan  /Staf  Perselisihan  •  2009  sd  2013  :  Mediator  HI    •  2013  sd  sekarang  :  Struktural  pada  Direktorat  

Penyelesaian  Perselisihan  HI.  •  Saksi  Ahli  Kasus  Pidana  Ketenagakerjaan  •  Tim  Penyusun  Peraturan  Pelaksana  UU  SJSN  dan  UU  

BPJS  •  Narasumber  :  Hubungan  Kerja,  Penyelesaian  

Perselisihan,  Jaminan  Sosial  •  dsb  

Page 4: Pencegahan Perselisihan-Feryando

Disampaikan pada : Workshop Pencegahan Perselisihan Hubungan Industrial

Media Pekerja BUMN

BANDUNG, OKTOBER 2015

BINA HUBUNGAN

INDUSTRIAL

KEMENTERIAN KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA

Page 5: Pencegahan Perselisihan-Feryando

HUBUNGAN INDUSTRIAL 1.  Hubungan industrial adalah suatu sistem

hubungan yang terbentuk antara pelaku dalam proses produksi barang/jasa yang terdiri dari unsur pengusaha, pekerja/buruh dan pemerintah yang didasarkan pada nilai-nilai Pancasila dan UUD’45 (pasal 1 butir 3 UU No. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan)

2.  Tujuan hubungan industrial bertujuan untuk mewujudkan hubungan industrial yang harmonis, dinamis dan berkeadilan untuk menjamin kelangsungan usaha dan kelangsungan bekerja.

Page 6: Pencegahan Perselisihan-Feryando

CIRI-CIRI HUBUNGAN INDUSTRIAL YANG HARMONIS

1.   Kemitraan pekerja/buruh dan pengusaha secara kongkrit (mitra dalam proses produksi, mitra dalam keuntungan, mitra dalam tanggung-jawab)

2.   Terbentuk dan optimalnya peran serta fungsi sarana hubungan industrial di perusahaan.

3.   Terlaksananya semua ketentuan peraturan perundang-undangan secara sadar, konsisten dan konsekuen di perusahaan.

4.   Mekanisme bipartit dan sosial dialog dilaksanakan secara efektif di perusahaan.

Page 7: Pencegahan Perselisihan-Feryando

SARANA HUBUNGAN INDUSTRIAL 1.   Serikat pekerja/serikat buruh 104 2.   Organisasi pengusaha 105 3.   Lembaga Kerjasama Bipartit 106 4.   Lembaga Kerjasama Tripartit 107 5.   Peraturan Perusahaan 108 6.   Perjanjian Kerja Bersama 116 7.   Peraturan Perundang-undangan

Ketenagakerjaan 8.   Lembaga Penyelesaian Perselisihan Hubungan

Industrial

Page 8: Pencegahan Perselisihan-Feryando

a.  Serikat Pekerja/Serikat Buruh b.  Lembaga Kerjasama Bipartit c.  Peraturan Perusahaan d.  Perjanjian Kerja Bersama

2.  Tingkat Makro (Di Luar Perusahaan) a.  Organisasi Pengusaha b.  LKS Tripartit c.  Peraturan Perundang-undangan Ketenagakerjaan d.  Lembaga Penyelesaian Perselisihan Hubungan

Industrial

1. Tingkat Mikro (Di Perusahaan)

SARANA HUBUNGAN INDUSTRIAL

8

Page 9: Pencegahan Perselisihan-Feryando

Pasal 27 (2) UUD 45

GLOBALISASI

Peraturan Per-UU-an

PENGANGGURAN

KESRA TK

IPOLEKSOSBUD

KUALITAS Knowld Skill Attitude

- HI HARMONIS - PENGEM. USAHA

TK PRODUKTIF

SARANA H I -  SP/SB -  ORGANISASI PENGUSAHA -  LKS BIPARTIT -  LKS TRIPARTIT -  PP, PKB -  PER – UU – AN -  LEMBAGA PPHI

Page 10: Pencegahan Perselisihan-Feryando

Manager, Section Head

Pleno & BPH

KONSEP HUBUNGAN INDUSTRIAL DI PERUSAHAAN

Undang-undang Ketenagakerjaan

Perusahaan Karyawan

LKS Bipartit Serikat Pekerja PKB Peraturan

Perusahaan

Forum Bipartit

Meeting Rutin

Forum Silaturahmi (Informal Communication)

Olah Raga

5 menit meeting Remunerasi

Reward QCC

Kerohhanian

Koperasi Perumahan

Bakti Sosial Kerohanian Musik

Rekreasi Piknik Bazar

Family Day

Page 11: Pencegahan Perselisihan-Feryando

PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL

Perbedaan pendapat yg mengakibatkan pertentangan antara pengusaha atau

gabungan pengusaha dengan pekerja/buruh atau

serikat pekerja/serikat buruh karena adanya perselisihan mengenai hak, perselisihan

kepentingan, perselisihan pemutusan hubungan kerja,

perselisihan antar serikat pekerja/serikat buruh dalam 1 (satu) perusahaan

Page 12: Pencegahan Perselisihan-Feryando

PENYEBAB TERJADINYA PERSELISIHAN

PENGUSAHA;

p  KURANG MEMPERHATIKAN HAK-HAK PEKERJA/BURUH

p  MENGABAIKAN KEWAJIBAN SEBAGAI PENGUSAHA

p  KURANG MEMAHAMI PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

p  KURANGNYA MOTIVASI UNTUK MELAKSANAKAN PRINSIP-PRINSIP HUBUNGAN INDUSTRIAL

p  SDM/MENTALITAS

p  DLL

PEKERJA/BURUH;

p  KURANG MENGHORMATI HAK-HAK PENGUSAHA

p  MENGABAIKAN KEWAJIBAN SEBAGAI PEKERJA/BURUH

p  KURANGNYA PEMAHAMAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

p  TIDAK MEMAHAMI PRINSIP-PRINSIP HUBUNGAN INDUSTRIAL

p  SDM/LATAR BELAKANG PEND

p  DLL

Page 13: Pencegahan Perselisihan-Feryando

1. PELAKSANAAN SARANA HI;

§  KEBERADAAN & FUNGSI LKS BIPARTIT §  KEBERADAAN & FUNGSI SP/SB §  PERATURAN PERUSAHAAN (PP) §  PERJANJIAN KERJA BERSAMA (PKB) §  PENYULUHAN/PENATARAN HUBUNGAN

INDUSTRIAL

UPAYA PENCEGAHAN

Page 14: Pencegahan Perselisihan-Feryando

UPAYA PENCEGAHAN

2. PELAKS. PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN n  PELAKSANAAN UPAH MINIMUM n  PELAKSANAAN HAK CUTI n  PELAKSANAAN LEMBUR n  PELAKSANAAN BPJS n  PELASANAAN HAK THR n  PELAKSANAAN WAJIB LAPOR n  KEBERADAAN DISKRIMINASI n  DAN PELAKSANAAN SYARAT-SYARAT KERJA

LAINNYA

Page 15: Pencegahan Perselisihan-Feryando

3. KESEJAHTERAAN PEKERJA n  KOPERASI PEKERJA n  FASILITAS IBADAH DAN KANTIN n  SARANA OLAH RAGA DA REKREASI n  POLIKLINIK PERUSAHAAN n  PEMBINAAN DAN PENINGKATAN KWALITAS

SDM n  BONUS, PREMI DLL

UPAYA PENCEGAHAN

Page 16: Pencegahan Perselisihan-Feryando

Sikap Pengusaha :

p  Memberikan hak-hak pekerja; p  Memposisikan pekerja sebagai mitra dalam

mencapai kemajuan usaha; p  Pengusaha mengembangkan manajemen terbuka

dan menerima kehadiran Organisasi Pekerja; p  Pengusaha cepat tanggap terhadap keadaan upah

dan kesejahteraan pekerja, bahkan peraturan/ ketentuan yang sifatnya normatif harus dilaksanakan;

p  Pengusaha hendaknya menyediakan forum komunikasi dalam rangka musyawarah pengusaha dengan pekerja dan pekerja dengan pekerja lainnya menyediakan fasilitas-fasilitas lainnya.

Page 17: Pencegahan Perselisihan-Feryando

Sikap Pekerja/Buruh/Serikat Pekerja/Serikat Buruh : •  Melakukan pekerjaan dengan produktif •  Terutama pengurus SP/SB adalah para pekerja

yang komunikatif dan sedikitnya banyak memahami berbagai forum komunikasi untuk bermusyawarah dengan Pengusaha;

•  Sifat konfrontatif dihindarkan; •  Pandai menangkap aspirasi pekerja dan dapat mengkomunikasikannya dengan baik kepada Pengusaha;

•  Kreatif dan inovatif. Kepentingan pekerja tidak lepas dari kepentingan bersama dengan pengusaha.

Page 18: Pencegahan Perselisihan-Feryando

Sikap Pemerintah : •  Membangun dan mendorong sistem hubungan

harmonis antara pekerja & pengusaha, melalui pendidikan & penyuluhan/ pembinaan lainnya;

•  Pembina dan pengayom dalam menyelesaikan perselisihan apabila terjadi perbedaan pendapat tetapi harus berjalan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku;

•  Mendorong pengembangan kelembagaan kerjasama LKS Bipartit di perusahaan;

•  Penerapan peraturan perundangan, pengembangan PP & PKB serta peningkatan pendidikan & penyuluhan ketenagakerjaan dilakukan secara terencana dan berkesinambungan.

Page 19: Pencegahan Perselisihan-Feryando

2

"   SERIKAT PEKERJA/ SERIKAT BURUH "   PENGUSAHA "   MASYARAKAT "   PEKERJA/BURUH

" HUBUNGAN KERJA " SYARAT-SYARAT KERJA " KEADAAN KETENAGAKERJAAN " PHK " ANTAR SP/SB " TANAH " DISKRIMINASI

LPPHI

Page 20: Pencegahan Perselisihan-Feryando

PRINSIP PPHI

" MUSYAWARAH UNTUK MUFAKAT (BIPARTIT)

" BEBAS MEMILIH LEMBAGA PENYELESAIAN PERSELISIHAN

" CEPAT, TEPAT, ADIL DAN MURAH

PRINSIP DASAR PENYELESAIAN PERSELISIHAN HI

Page 21: Pencegahan Perselisihan-Feryando

21

1.  Penyelesaian di luar Pengadilan Hubungan Industrial a. Penyelesaian secara Bipartit, penyelesaian wajib (Pasal 3

dan Pasal 4 ayat (2) UU No. 2/2004) b. Penyelesaian melalui Mediasi, Konsiliasi, (wajib Pasal 83,

UU No. 2/2004)

2.  Penyelesaian Melalui Pengadilan Hubungan Industrial Hukum Acara yang dipakai adalah Hukum Acara Perdata

Pasal 57 UU No. 2 tahun 2004

PENYELESAIAN PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL

Perselisihan HI, sesuai UU No 2 Tahun 2004, penyelesaian dibagi 2 (dua), yaitu:

21

Page 22: Pencegahan Perselisihan-Feryando

SEPAKAT 2 PIHAK

PERSELISIHAN KEPENTINGAN SP/SB HAK PHK

B I P A R T I T

DINAS YG BERTANGGUNG JAWAB DIBIDANG KETENAGAKERJAAN

ARBITER KONSILIASI MEDIASI

PENGADILAN PHI

MAHKAMAH AGUNG (KASASI)

PUTUSAN FINAL

PB PB

PB 30 HARI KERJA

Ps. 3 (2)

30 HARI KERJA

Ps 15, Ps 25,

Ps 40 (1)

50 HARI KERJA

Ps. 103

30 HARI KERJA

Ps 115

PROSEDUR PENYELESAIAN PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL MENURUT UU. NO. 2 TAHUN 2004

140 HARI

KERJA

P. PHK P. HAK PEMBATALAN

Page 23: Pencegahan Perselisihan-Feryando

Badan Usaha Milik Negara (BUMN)

Pandangan Filosofis Pasal ayat 33 (2) dan (3) UUD 1945 : “cabang-cabang produksi penting bagi Negara yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh Negara” “Bumi, air, dan kekayaan alam yang terkandung d i d a l a m n y a d i k u a s a i o l e h N e g a r a d a n dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat”.

Peningkatan mutu pelayanan masyarakat Memberikan kontribusi dalam meningkatkan

pertumbuhan ekonomi nasional Membantu penerimaan keuangan negara

Page 24: Pencegahan Perselisihan-Feryando

Hubungan Industrial di BUMN Pasal 65 ayat (2) UU No. 19 Tahun 2003 : -  Karyawan merupakan aset BUMN -  PHK berdasarkan peraturan perundang-undangan yang

berlaku. Pasal 87 UU No. 19 Tahun 2003 : (1)  Karyawan BUMN merupakan pekerja BUMN yang

pengangkatan, pemberhentian, kedudukan, hak dan kewajibannya ditetapkan berdasarkan perjanjian kerja bersama sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang ketenagakerjaan.

(2)  Karyawan BUMN dapat membentuk serikat pekerja sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

(3)  Serikat pekerja wajib memelihara keamanan dan ketertiban dalam perusahaan, serta meningkatkan disiplin kerja.

Page 25: Pencegahan Perselisihan-Feryando

PENUTUP 1.  Hubungan industrial yang harmonis antara manajemen

& pekerja tidak hanya u/ kepentingan perusahaan, tetapi juga secara Nasional;

2.  Hubungan Industrial yang Harmonis dapat dilakukan dengan berbagai upaya : - Taat ketentuan : PK, PP, PKB - Mengintensifkan mekanisme Bipartit & Dialog Sosial - Melakukan peningkatan kualitas SDM baik

manajemen maupun pekerja melalui Diklat HI, dll - Penegakan hukum

3. Hubungan industrial di BUMN merupakan representasi Negara dalam memperlakukan warga negaranya.