Penatalaksanaan TBC

Embed Size (px)

Citation preview

  • 7/30/2019 Penatalaksanaan TBC

    1/45

    Anna Andany Lestari

    1010211056

  • 7/30/2019 Penatalaksanaan TBC

    2/45

    2

    Tuberkulosis dapat menyerang beberapa organ tubuh, diantaranya paru-paru, ginjal, tulang, dan usus. Pembahasan disini diarahkan terutama terhadap pengobatan tuberkulosisparu.

    Tujuan pengobatan tuberkulosis ialah memusnahkan basiltuberkulosis dengan cepat dan mencegah kambuh. Idealnya

    pengobatan untuk menghasilkan pemeriksaan sputum negatifbaik pada uji hapusan dahak maupun biakan kuman, dan hasilini tetap negatif untuk selama-lamanya.

    pemilihan obat, resistensi,

    paduan terapi, paduan terapi tuberkulosis pada penderita defisiensi imun, efek samping, pengobatan pencegahan, terapi kortikosteroid pada tuberkulosis, dan

    penilaian hasil pengobatan.

  • 7/30/2019 Penatalaksanaan TBC

    3/45

    3

    PEMILIHAN OBAT. Ada dua prinsip pengobatan tuberkulosis, yaitu paling

    sedikit menggunakan dua obat, dan pengobatan harusberlangsung setidaknya 3-6 bulan setelah sputum negatifuntuk tujuan sterilisasi lesi dan mencegah kambuh.

    Hanya basil yang sedang membelah yang dapat dibunuholeh antituberkulosis. Mycobacterium tuberculosisbersifat aerob obligat, karenanya frekuensi pembelahandan aktivitas metabolismenya bervariasi tergantungkadar oksigen di tempat hidupnya. Selain itu, basil ini

    juga dipengaruhi oleh pH hngkungan sekitarnya.

  • 7/30/2019 Penatalaksanaan TBC

    4/45

    4

    Ada hipotesis yang menyatakan bahwa kumantuberkulosis yang berkembang dalam lesi dapatdibedakan atas 3 kelompok berdasarkan tempat basilberada.

    Pertama, basil yang berada dalam kavitas (lesi rongga)dan aktif membelah karena tekanan oksigen dalam

    kavitas ini tinggi dan suasananya netral atau agak basa. Kedua, basil yang berada dalam lesi berkiju tertutup danmembelah secara lambat atau intermiten (berselang)karena tekanan oksigen di sini rendah dan suasananyanetral.

    Kelompok ketiga adalah basil yang berada dalam sel

    makrofag yang suasananya asam. Basil di sini relatiflambat membelah. Kemudian ada bukti bahwa efektivitasantituberkulosis berbeda tergantung dari kecepatanpembelahan populasi basil dan pH lingkungannya. Inilahyang mendasari pengobatan tuberkulosis dalam duapuluh tahun terakhir ini

  • 7/30/2019 Penatalaksanaan TBC

    5/45

    5

    Pengobatan tuberkulosis paru-paru hampir selalumenggunakan tiga obat INH, rifampisin, danpirazinamid pada dua bulan pertama selama tidak adaresistensi terhadap satu atau lebih antituberkulosisprimer ini.

    Isoniazid dan rifampisin adalah dua obat yang sangatkuat dan bersifat bakterisid untuk basil ekstrasel, intrasel(dalam makrofag), dan basil dalam jaringan yang berkiju.tetapi, rifampisin dan pirazinamid lebih aktif pada basildalam sel (makrofag) dan dalam jaringan berkijudaripada isoniazid (lihat tabel).

  • 7/30/2019 Penatalaksanaan TBC

    6/45

    Kebanyakan Obat TBC dapat menimbulkan efeksamping, yaitu:

    Mual dan/atau muntah

    Sakit kuning (kulit dan mata berwarna kuning,kencing berwarna gelap)

    Demam yang tidak biasanya atau rasa lelah

    Kesemutan pada tangan atau kaki / sakit padapersendian

    Gatal-gatal pada kulit, lebam

    Penglihatan menjadi kabur atau buta warnamerah/hijau

  • 7/30/2019 Penatalaksanaan TBC

    7/45

    Rifampicin (salah satu obat TBC) menyebabkanperubahan warna air kencing, keringat danairmata menjadi dadu-jingga. Ini adalah reaksi

    yang normal dan tidak menimbulkan masalahkecuali jika Anda mengenakan lensa kontak.

  • 7/30/2019 Penatalaksanaan TBC

    8/45

    Pada saat Anda diobati untuk TBC, Anda perlumelakukan kunjungan bulanan ke Klnik TBC.Tujuan dari kunjungan ini adalah:

    Untuk memastikan bahwa pengobatan berjalandengan baik dan Anda minum tablet-tabletdengan benar.

    Memeriksa berat badan dan kesehatan secaraumum, memastikan bahwa tidak ada kuman

    dalam dahak Anda, dan rontgen dada Andamengalami kemajuan.

    Untuk memastikan bahwa Anda tidak mengalamiefek sampingan dari tablet-tablet tersebut.

  • 7/30/2019 Penatalaksanaan TBC

    9/45

    Obat yang digunakan untuk TBCdigolongkan atas dua kelompok yaitu :

    Obat primer: RHZE (Rifampisin Isoniazid Pirazinamid Etambutol)dan S (Streptomisin)Obat sekunder: Exionamid,Paraaminosalisilat, Sikloserin,

    Amikasin, Kapreomisin danKanamisin.

    Kemasan : kombipak dan FDC

  • 7/30/2019 Penatalaksanaan TBC

    10/45

  • 7/30/2019 Penatalaksanaan TBC

    11/45

    Mekanisme kerja:isoniazid diaktivasi olehM.tuberculosis catalase-peroxidaseenzyme KatG hasilkanunsur radikal bebas dari oksigen(superoxide, hydrogenperoxide, danperoxynitrite) dan radikal bebas

    organikmenghambat pembentukanmycolic acid

    pada dinding sel bakteri kerusakan

    DNA kematian basil (bakterisid)

  • 7/30/2019 Penatalaksanaan TBC

    12/45

    Nama generik : isoniazidNama dagang: inoxin, kapedoxin, pulmolin,

    suprazidIndikasi : tuberkulosis dalam kombinasi dengan

    obat lainKontra-indikasi : penyakit hati yang aktifBentuk sediaan : tabletDosis dan aturan pakai : dewasa : 5 mg/kg per

    hari (dosis yang biasanya 300 mg/hari), 10mg/kg/hari 3 kali seminggu atau 15 mg/kg 2kali seminggu (maksimal 900 mg)

  • 7/30/2019 Penatalaksanaan TBC

    13/45

    Anak : 10-15 mg/kg/hari dalam 12 dosis terbagi(maksimal 300 mg/hari), 20-30 mg/kg 3 kali seminggu(maksimal 900 mg)

    Efek samping: mual, muntah, konstipasi, neuritis perifer,

    dengan dosis tinggi, neuritis optic, kejang, episodepsikosis, vertigo, reaksi hipersensitif seperti demam,eritema multiforme, purpura, agranulositosis, anemiahemolitik, anemia aplastik, hepatitis (terutama padausia lebih dari 35 tahun), sindrom Sistemik Lupus

    Eritema, elagra, hiperrefleksia,hiperglikemia danginekomastia

    Resiko khusus : kelainan fungsi hati

  • 7/30/2019 Penatalaksanaan TBC

    14/45

    Mekanisme kerja : Dihidrolisismenjadi asam pirazinoat yang

    merupakan metabolit utamayang menghambat bakteri dimonosit oleh enzim

    pirazinamidase (bakterisid)

  • 7/30/2019 Penatalaksanaan TBC

    15/45

    Nama generik : pirazinamidNama dagang: corsazinamid, prazina,

    sanazet, TB ZetIndikasi : tuberkulosis dalam kombinasi dengan

    obat lainKontra-indikasi : porfiria gangguan fungsi hati

    berat, hipersensitifitas terhadap pirazinamidBentuk sediaan : tablet

    Dosis dan aturan pakai : dewasa : 15-30mg/kg/hari, 50 mg/kg dua kali seminggu, 25-30 mg/kg ( maksimal 2,5 g) 3 kali seminggu.

  • 7/30/2019 Penatalaksanaan TBC

    16/45

    anak : 15-30 mg/kg/hari (maksimal 2 g/hari), 50mg/kg/dosis 2 kali seminggu (maksial 4g/dosis)

    Efek samping: hepatotoksisitas termasukdemam, anoreksia, hepatomegali,splenomegali, jaundice, kerusakan hati, mual,muntah, urtikaria, artralgia, anemiasideroblastik.

    Resiko khusus : kelainan hati kronik

  • 7/30/2019 Penatalaksanaan TBC

    17/45

    Mekanisme kerja : Hambattranskripsi gen mikobakteri dgn

    memblok polimerase RNA

    cegahbakterisintesis mRNA dan proteinkematian sel.

    Bersifat bakterisid

  • 7/30/2019 Penatalaksanaan TBC

    18/45

    Nama generik : rifampisin

    Nama dagang: lanarif, medirif, rifabiotic,rimactane, rifamtibi, rifacin

    Indikasi : bruselosis, legionelosis, infeksi beratstafilokokus kombinasi dengan obat lain.Tuberkulosis dalam kombinasi dengan obatlain

    Kontra-indikasi : jaundice (sakit kuning)

    Bentuk sediaan : kapsul, kaptab

  • 7/30/2019 Penatalaksanaan TBC

    19/45

    Dosis dan aturan pakai : 10 mg/kg (8-12 mg/kg)per hari, maksimal 600 mg/hari 2 atau 3 kaliseminggu

    Efek samping: gangguan saluran cerna sepertianoeksia, mual, muntah, sakit kepala.

  • 7/30/2019 Penatalaksanaan TBC

    20/45

    Mekanisme kerja : menghambatenzimarabinosyltransferase yang

    dihasilkan oleh embB gene yangmerubah arabinose menjadiarabinogalactan.

    Bersifat bakteriostatik

  • 7/30/2019 Penatalaksanaan TBC

    21/45

    Nama generik : etambutol

    Nama dagang: bacbutol, corsabutol,parabutol

    Indikasi : tuberkulosis dalam kombinasi denganobat lain

    Kontra-indikasi : anak di bawah 6 tahun, neurotis

    optic, gangguan penglihatanBentuk sediaan : tablet

  • 7/30/2019 Penatalaksanaan TBC

    22/45

    Dosis dan aturan pakai : dewasa : 15-25mg/kg/hari, 50 mg/kg 2 kali seminggu, 25-30mg/kg 3 kali seminggu

    anak (di atas 6 tahun) : 15-20 mg/kg/hari(maksimal 1 g/hari), 50 mg/kg 3 kaliseminggu (maksimal 4 g/dosis)

    Efek samping: neuritis optic, buta warna

    merah/hijau, neuritis periferResiko khusus : kelainan ginjal

  • 7/30/2019 Penatalaksanaan TBC

    23/45

    Mencegah sintesis proteinmengganggu permeabilitas

    membran hingga lisis Konsentrasi rendah hanya

    menghambat pertumbuhan

    Bersifat bakteriostatik dan bakterisid

  • 7/30/2019 Penatalaksanaan TBC

    24/45

    Nama generik : streptomisin

    Nama dagang: streptomisin sulfat meiji

    Indikasi : tuberkulosis dalam kombinasi dengan

    obat lainKontra-indikasi : hipersensitif terhadap

    aminoglikosida

    Bentuk sediaan : serbuk injeksi 1g/vial, 5 g/vial

  • 7/30/2019 Penatalaksanaan TBC

    25/45

  • 7/30/2019 Penatalaksanaan TBC

    26/45

  • 7/30/2019 Penatalaksanaan TBC

    27/45

  • 7/30/2019 Penatalaksanaan TBC

    28/45

    Kemungkinan obat yang dipakai dalam kasusadalah Rimfapisin

  • 7/30/2019 Penatalaksanaan TBC

    29/45

    Rifampisin adl derivat semisintetik rifamisin B yaitusalah satu anggota ketompok antibiotik makrosiklik ygdisbt rifamisin.

    Kelompok ini dihasilkan oleh Streptomyces mediterranei. Obat ini merupakan ion zwitter, larut dlm pelarut

    organik dan air yg pH nya asam.

    AKTIVITAS ANTIBAKTERI. Rifampisin menghambat pertumbuhan berbagai kuman

    gram-positif dan gram-negatif. Thd kuman gram-negatifkerjanya lbh lemah dp tetrasiklin, kloramfenikol,kanamisin, dan kolistin.

    Dpt menghhambat pertumbuhan beberapa jenis virus. In vitro, rifampisin dalam kadar 0,005-0,2 g/ml dpt

    menghambat pertumbuhanM. tuberkulosis. In vivo, rifampisin meningkatkan aktivitas streptomisin

    dan isoniazid thdM. tuberculosis, tetapi tdk bersifat aditif

    thd etambutol. 29

  • 7/30/2019 Penatalaksanaan TBC

    30/45

    Mekanisme kerja Rifampisin terutama aktif thd sel yg sedang

    bertumbuh. Kerjanya menghambat DNA-dependent RNA

    polymerase dr mikobakteria danmikroorganisme lain dg menekan mulaterbtknya (bukan pemanjangan) rantai dlmsintesis RNA.

    Inti RNA Polymerase dr berbagai sel eukariotik

    tdk mengikat rifampisin dan sintesis RNAnyatdk dipengaruhi. Rifampisin dpt menghambat sintesis RNA

    mitokondria mamalia tetapi diperlukan kadar yglbh tinggi dp kdr utk penghambatan pd kuman.

    30

  • 7/30/2019 Penatalaksanaan TBC

    31/45

    FARMAKOKINETIK. Pemberian rifampisin per oral menghasilkan kdr puncak dlm

    plasma setelah 2-4 jam; dosis tunggal sebesar 600 mgmenghasilkan kdr sekitar 7 g/ml. Asam para-amino salisilatdpt memperlambat absorpsi rifampisin, shg kadar terapirifampisin dlm plasma tdk tercapai. Bila rifampisin harus

    digunakan bersama asam para amino salisilat, makapemberian kedua sediaan harus berjarak waktu 8-12 jam. Setelah diserap dari saluran cerna, obat ini cepat diekskresi

    melalui empedu dan kmd mengalami sirkulasi enterohepatik. Obat ini cepat mengalami deasetilasi, shg dlm waktu 6 jam

    hampir semua obat yg berada dlm empedu berbtk deasetil

    rifampisin, yg mempunyai aktivitas antibakteri penuh. Rifampisin menyebabkan induksi metabolisme, shg walaupun

    bioavailabilitasnya tinggi, eliminasinya meningkat pdpemberian berulang.

    Rifampisin didistribusi ke seluruh tubuh.

    31

  • 7/30/2019 Penatalaksanaan TBC

    32/45

    INTERAKSI OBAT. Pemberian PAS bersama rifampisin akan menghambat

    absorpsi rifampisin sehingga kadarnya dalam darahtidak cukup. Rifampisin merupakan pemacumetabolisme obat yang cukup kuat, sehingga berbagaiobat hipoglikemik oral, kortikosteroid, dan kontrasepsioral akan berkurang efektivitasnya bila diberikanbersama rifampisin.

    Mungkin dapat terjadi kehamilan pada pemberianbersama kontrasepsi oral, Rifampisin mungkin jugamenganggu metabolisme vitamin D sehingga dapatmenimbulkan kelainan tulang berupa osteomalasia.

    STATUS DALAM PENGOBATAN. Rifampisin merupakan obat yang sangat efektif untuk

    pengobatan tuberkulosis dan sering digunakan bersamaisoniazid untuk terapi tuberkulosis jangka pendek.

    32

  • 7/30/2019 Penatalaksanaan TBC

    33/45

    Anna Andany Lestari

    1010211056

  • 7/30/2019 Penatalaksanaan TBC

    34/45

    34

    Inhalasi Mycobacterium tuberculosis

    Kuman matiFagositosis oleh

    makrofag alveolus paru

    Kuman hidup

    berkembang biak

    Pembentukan fokus primer

    Penyebaran limfogen

    Penyebaran hematogen

    Kompleks primerTerbentuk imunitas seluler spesifik

    Uji tuberkulin (+)

    Masa inkubasi

    (2-12 minggu)

    Sakit TB Infeksi TB

    Komplikasi kompleks primer

    Komplikasi penyebaran hematogen

    Komplikasi penyebaran limfogen Imunitas optimal

    Meninggal

    Imunitas turun

    Reaktivasi / reinfeksi

    Sembuh Sakit TB

    Gambar 1. patogenesis tuberkulodid (dibuat berdasarkan beberapa sumber)

    Kalender perjalanan penyakit Tuberkulosis primer

  • 7/30/2019 Penatalaksanaan TBC

    35/45

    35

    Kompleks Primer

    Sebagian besar

    sembuh sendiri(3-24 bulan)

    Pleural effusion

    (3-6 bulan

    Erosi Bronkus

    (3-9 bulan)

    Meningitis

    TB Milier

    (dalam 12 bulan)

    TB Tulang

    (dalam 3 tahun)

    TB Ginjal

    (setelah 5 tahun)

    NFEKSI

    HIPERSENSIVITAS KEKEBALAN

    2-12 minggu

    (6-8 minggu)Risiko tertinggi untuk

    1 tahun

    Komplikasi Lokal dan Diseminasi

    Risiko menurun

    Kalender perjalanan penyakit Tuberkulosis primer

  • 7/30/2019 Penatalaksanaan TBC

    36/45

    1. Berat badan turun tanpa sebab yang jelas atau tidak naikdalam 1 bulan dengan penanganan gizi.

    2. Nafsu makan tidak ada (anorexia) dengan gagal tumbuhdan berat badan tidak naik dengan adekuat (failure tothrive).

    3. Demam lama dan berulang tanpa sebab yang jelas (bukantifus, malaria atau ISNA), dapat disertai keringat malam.

    4. Pembesaran kelenjar limfe superfisial yang tidak sakit danbiasanya multipel.

    5. Batuk lama lebih dari 30 hari.6. Diare persisten yang tidak sembuh dengan pengobatan

    diare.

    36

  • 7/30/2019 Penatalaksanaan TBC

    37/45

    1. TB kulit / skrofuloderma2. TB tulang dan sendi- Tulang punggung (spondilitis) : gibbus- Tulang panggul (koksitis) : pincang- Tulang lutut : pincang dan / bengkak

    Dengan gejala pembengkakan sendi, gibbus, pincang, sulitmembungkuk

    3. TB otak dan saraf- Meningitis : iritabel, kaku kuduk, muntah muntah dan kesadaran

    menurun.4. TB mata

    - Conjunctivitis phlyctenularis- Tuberkel koroid (hanya terlihat dengan funduskopi)

    5. TB organ organ lainnya

    37

  • 7/30/2019 Penatalaksanaan TBC

    38/45

    - Rontgen tidak khas kecuali Milier

    - Non sugestif : infiltrat minimal (flek paru)- Sugestif :

    - Pembesaran kelenjar hilus atau paratrakeal dgn / tanpa infiltrat- Konsolidasi segmental / Lobar- Milier- Kalsifikasi- Bronkiektasis- Kavitas

    - Efusi pleura,- destroyed lung

    38

  • 7/30/2019 Penatalaksanaan TBC

    39/45

    - PA & LATERAL

    - Rontgen Paru tidak jelas

    CT Scan thoraks

    39

  • 7/30/2019 Penatalaksanaan TBC

    40/45

    40

    Positif

    1. Infeksi TB alamiah

    a. Infeksi TB tanpa sakit

    b. Infeksi TB dan sakit TB

    c. Pasca terapi TB

    2. Imunisasi BCG (Infeksi buatan)

    3. Infeksi M. Atipik / M. Leprae

    Negatif

    1. Tidak ada infeksi TB

    2. Masa inkubasi infeksi TB

    3. Anergi

  • 7/30/2019 Penatalaksanaan TBC

    41/45

    a. Dicurigai Tuberkulosis1. Anak sakit dengan riwayat kontak penderita tuberkulosis dengan diagnosis

    pasti2. Anak dengan : Keadaan klinis tidak membaik setelah menderita campak atau batuk rejan Berat badan menurun, batuk dan mengi yang tidak baik dengan pengobatan

    untuk penyakit pernapasan Pembesaran kelenjar superfisial yang tidak sakit

    b. Mungkin TuberkulosisAnak yang dicurigai tuberkulosis ditambah : Uji tuberkulin positif (10 mm atau lebih) Foto rontgen paru sugestif tuberkulosis Respons yang baik pada pengobatan dengan OAT

    c. Pasti Tuberkulosis (confirmed TB)Ditemukan hasil tuberkulosis pada pemeriksaan langsung atau biakanIdentifikasiMycobacterium tuberculosis pada karakteristik biakan

    41

  • 7/30/2019 Penatalaksanaan TBC

    42/45

    Parameter 0 1 2 3

    Kontak TB Tidak jelas Laporan keluarga(BTA negatif atautidak jelas)

    BTA (+)

    Uji tuberkulin Negatif Positif (=10mm,

    atau = 5 mm padakeadaanimunosupresi)

    Beratbadan/keadaangizi

    BB/TB

  • 7/30/2019 Penatalaksanaan TBC

    43/45

    1. Medika Mentosa2. Penataan Gizi3. Lingkungan : TB anak tidak menular

    TB dewasa ! (sentrifetal sentrifugal)

    Obat utama (first line ) : INH,ripamfisin,PZA,ETB,Strep Obat lain ( second line ) : RAS, viomisin, siklosepin,

    etionamid, kanamisin, kapriomisin.

    43

  • 7/30/2019 Penatalaksanaan TBC

    44/45

    Berat badan (kg) 2 bulan 4 bulan

    RHZ (75/50/150mg)

    RHZ (75/50 mg)

    5 9 1 tablet 1 tablet

    10

    14 2 tablet 2 tablet

    15 19 3 tablet 3 tablet

    20 32 4 tablet 4 tablet

    44

    Catatan

    Bila BB > 33 Kg, dosis di sesuaikan dengan tabel 1 (perhatikan dosisi maksimal).

    Bila BB < 5 kg sebaiknya dirujuk ke RS.

    Obat Tidak Boleh diberikan setengah dosis tablet.

    Anak dengan BB antara 9

    10 diberikan 1 tablet.

  • 7/30/2019 Penatalaksanaan TBC

    45/45

    - Imunisasi BCG

    - KemoprofilaksisINH 5-20 mg/kg bb/hari

    - Primer : cegah infeksi, kontak tidak akti (BTA -)

    - Sekunder : cegah aktifitas infeksi (Mt + ,klinis & rontgen - )* Balita* Morbili* Varisela* Pertusis

    * Imunosupresi lama

    - Hindari kontak- Diagnosis / obati kasus TB dengan benar (DOTS)