Penatalaksanaan Kanker Rongga Mulut

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/15/2019 Penatalaksanaan Kanker Rongga Mulut

    1/25

    PENATALAKSANAN KANKER RONGGA MULUT

    REFERAT

    Oleh

    Bagus Satrio Pambudi

     NIM 122011101020

    Dokter Pembimbing

    dr. Primanto Bhakti Leksmana. Sp.B

    SMF BEDAH RSD. DR. SOEBANDI

    FAKULTAS KEDOKTERAN

    UNIVERSITAS JEMBER 

    2016

    PENATALAKSANAN KANKER RONGGA MULUT

    i

  • 8/15/2019 Penatalaksanaan Kanker Rongga Mulut

    2/25

    REFERAT

    Disusun untuk memenuhi tugas kepaniteraan klinik 

    di SM ilmu bedah !SD dr. Soebandi "ember 

    Oleh

    Bagus Satrio Pambudi

     NIM 122011101020

    Dokter Pembimbing

    dr. Primanto Bhakti Leksmana. Sp.B

    SMF BEDAH RSD. DR. SOEBANDI

    FAKULTAS KEDOKTERAN

    UNIVERSITAS JEMBER 

    2016

    DAFTAR ISI

    #alaman

    HALAMAN SAMPUL ................................................................................... i

    HALAMAN JUDUL....................................................................................... ii

    DAFTAR ISI ................................................................................................... iii

    BAB 1. PENDAHULUAN ............................................................................. 1

    BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA .................................................................... 2

    2.1 Definisi ...................................................................................... 22.2 An!"i R!n## M$%$& ............................................................ 2

    2.' E(i)e"i!%!#i ............................................................................. $

    2.* E&i!%!#i )n F+&!, Resi+! ..................................................... %

    2.- P!fisi!%!#i ............................................................................... &

    2.6 Mnifes&si K%inis .................................................................... &

    2. K%sifi+si ................................................................................. '

    2./ Di#n!s&i+ ................................................................................. 10

    2. Pen&%+snn ...................................................................... 1$

    2.10 P,!#n!sis.................................................................................... 22

    BAB '. KESIMPULAN ................................................................................. 2(

    BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA .................................................................... 2$

    ii

  • 8/15/2019 Penatalaksanaan Kanker Rongga Mulut

    3/25

    iii

  • 8/15/2019 Penatalaksanaan Kanker Rongga Mulut

    4/25

    1

    BAB 1. PENDAHULUAN

    )umor ganas rongga mulut atau lebih sering disebut sebagai kanker rongga

    mulut meliputi semua malignansi *ang mun+ul dari perbatasan kulit,mukosal

     bibir atas dan ba-ah sampai ke perbatasan palatum durum,palatum molle di

     bagian atas dan garis sirkumalatae di bagian ba-ah. Organ tubuh *ang dimaksud

    meliputi bibir atas dan ba-ah/ selaput lendir mulut/ bagian atas trigonum

    retromolar/ lidah bagian 2( depan/ dasar mulut/ serta palatum durum

    !eksopra-iro/ 200( dan Soepardi/ 200&3.

    Oral s4uamous +ell +ar+inoma merupakan bentuk *ang paling umum dari

    kanker rongga mulut. 5dapun 6aktor resiko ter7adin*a kanker rongga mulut dibagi

    men7adi 2 kelompok/ *aitu *ang terde6inisikan dengan 7elas -ell,established3

    sebagai pen*ebab merokok/ konsumsi alkohol/ dan adan*a lesi potensial

    malignan3 dan 6aktor *ang mungkin memiliki kontribusi ter7adin*a kanker rongga

    mulut seperti in6eksi irus dserta de6isiensi unsur makanan Laronde/ 200' 8ol66/

    20123.

    Penegakan diagnosis kanker mulut hampir sama seperti pada pen*akit

    lainn*a/ mulai dari anamnesis/ pemeriksaan 6isik/ dan pemeriksaan penun7ang

    terutama pemeriksaan histopatologi sebagai gold standard. 5dapun ie,*ears

    surial rate untuk stadium dini '29 sedangkan untuk semua stadium :1 9.

    Permasalahann*a adalah lebih dari setengah kanker rongga mulut sudah

    mengalami metastase baik itu regional maupun 7auh pada saat terdeteksi. #al ini

    akan mengurangi %,*ears surial rate men7adi kurang dari %0 9 untuk kanker 

    dasar mulut dan lidah )+iptoningsih/ 201$3.

    BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

    2.1 Definisi

    ;anker rongga mulut merupakan tumor ganas *ang terdapat pada rongga

    mulut/ mulai dari perbatasan kulit,selaput lendir bibir atas dan ba-ah sampai ke

  • 8/15/2019 Penatalaksanaan Kanker Rongga Mulut

    5/25

    2

     perbatasan palatum durum,palatum mole di bagian atas dan garis sirkumalata di

     bagian ba-ah. Organ tubuh *ang dimaksud meliputi bibir atas dan ba-ah/ selaput

    lendir mulut/ bagian atas trigonum retromolar/ lidah bagian dua pertiga depan/

    dasar mulut/ serta palatum durum !eksopra-iro/ 200( dan Soepardi/ 200&3.

    2.2 An&!"i R!n## M$%$&

    !ongga mulut merupakan sebuah bagian tubuh *ang terdiri dari bibir/

    lidah bagian oral dua pertiga bagian anterior dari lidah3/ dasar mulut/ trigonum

    retromolar/ mukosa bukal/ gingia/ dan palatum durum. Osteum mandibula dan

    maksila adalah bagian tulang *ang membatasi rongga mulut ;imple/ 201$ dan

    )+iptoningsing/ 201$3.

  • 8/15/2019 Penatalaksanaan Kanker Rongga Mulut

    6/25

    3

    2.2.1 Bibir 

    Bibir atau disebut 7uga labia/ adalah lekukan 7aringan lunak *ang

    mengelilingi bagian terbuka dari mulut. Bibir terdiri dari otot orbikularis oris *ang

    dilapisi oleh kulit pada bagian eksternal dan membran mukosa pada bagian

    internal. Se+ara anatomi/ bibir dibagi men7adi dua bagian *aitu bibir bagian atas

    dan bibir bagian ba-ah. Bibir bagian atas terbentang dari dasar hidung pada

     bagian superior sampai ke lipatan nasolabial pada bagian lateral dan batas bebas

    dari sisi ermilion pada bagian in6erior. Sedangkan bibir bagian ba-ah terbentang

    dari sisi ermilion pada bagian superior sampai ke komisura pada bagian lateral

    dan mandibula pada bagian in6erior. Permukaan bibir bagian dalam dari bibir atas

    maupun ba-ah berlekatan dengan gusi pada masing,masing bagian bibir oleh

    sebuah lipatan *ang berada di bagian tengah dari membran mukosa *ang disebut

    6renulum labial )+iptoningsing/ 201$3.

    2.2.2 Palatum

    Palatum merupakan sebuah dinding atau pembatas *ang membatasi rongga

    mulut dengan rongga hidung sehingga membentuk atap bagi rongga mulut.

    Palatum se+ara anatomis dibagi men7adi dua bagian *aitu palatum durum

    palatum keras3 dan palatum mole palatum lunak3. Palatum durum terletak di

     bagian anterior dari atap rongga mulut. Palatum durum merupakan sekat *ang

    terbentuk dari tulang *ang memisahkan rongga mulut dan rongga hidung. Palatum

    durum dibentuk oleh tulang maksila dan tulang palatina *ang dilapisi oleh

    membran mukosa. Bagian posterior dari atap rongga mulut dibentuk oleh palatum

    mole. Palatum mole merupakan sekat berbentuk lengkungan *ang membatasi

     bagian oro6aring dengan naso6aring. Palatum mole terbentuk dari 7aringan otot

  • 8/15/2019 Penatalaksanaan Kanker Rongga Mulut

    7/25

    4

    *ang sama haln*a dengan paltum durum/ 7uga dilapisi oleh membran mukosa

    )+iptoningsing/ 201$3.

    2.2.( Lidah

    Lidah tersusun dari otot lurik *ang dilapisi oleh membran mukosa. Lidah

     beserta otot,otot *ang berhubungan dengan lidah merupakan bagian *ang

    men*usun dasar dari rongga mulut. Lidah dibagi men7adi dua bagian se+ara lateral

    oleh septum mediana. Lidah menempel pada tulang h*oid pada bagian in6erior/

     prosesus st*loid dari tulang temporal dan mandibula )au6i4urrahman/ 201$3.

    Setiap bagian lateral dari lidah memiliki komponen otot,otot ekstrinsik 

    dan intrinsik *ang sama. Otot ekstrinsik lidah terdiri dari otot h*oglossus/ otot

    genioglossus dan otot st*loglossus. Otot,otot tersebut berasal dari luar lidah

    menempel pada tulang *ang ada di sekitar bagian tersebut3 dan masuk kedalam

     7aringan ikat *ang ada di lidah. Otot,otot eksternal lidah ber6ungsi untuk 

    menggerakkan lidah dari sisi *ang satu ke sisi *ang berla-anan. Selain itu/ otot,

    otot ekstrintik 7uga ber6ungsi sebagai pembentuk dari dasar rongga mulut dan

    mempertahankan agar posisi lidah tetap pada tempatn*a.Otot,otot intrisik lidah

     berasal dari dalam lidah dan berada dalam 7aringan ikat lidah. Otot ini ber6ungsi

    untuk mengubah bentuk dan ukuran lidah pada saat berbi+ara dan menelan. Otot

    tersebut terdiri atas otot longitudinalis superior/ otot longitudinalis in6erior/ otot

    transersus linguae/ dan otot erti+alis linguae. renulum lingualis merupakan

    lipatan membran mukosa *ang menghubungkan lidah bagian entral dengan dasar 

    rongga mulut )au6i4urrahman/ 201$3.

    2.' E(i)e"i!%!#i

    Insidensi kanker rongga mulut di Indonesia belum di ketahui se+ara pasti.rekuensi relati6 insidensi kanker rongga mulut di Indonesia diperkirakan sebesar 

    1/%9 , %9 ;anker rongga mulut lebih ban*ak terdapat pada laki,laki daripada

     perempuan dengan perbandingan (

  • 8/15/2019 Penatalaksanaan Kanker Rongga Mulut

    8/25

    5

    tahun terdapat 1&.$00 pasien baru kanker rongga mulut/ ?%9 terdapat pada

    mereka *ang berusia diatas $0 tahun dengan rata,rata usia :0 tahun. Sekitar ?%9

    kanker rongga mulut merupakan karsinoma sel skuamosa dan paling sering

    mengenai lidah $093/ dasar mulut 1%93/ serta bibir 1(93 !eksopra-iro/

    200( dan Soepardi/ 200&3.

    2.* E&i!%!#i )n F+&!, Resi+!

    Pen*ebab pasti dari kanker rongga mulut tidak dapat diketahui/ tidak ada

     pen*ebab tunggal *ang men*ebabkan kanker rongga mulut. aktor merokok dan

    alkohol disebut,sebut sebagai pen*ebab utama. Penting diketahui bah-a ke7adian

    kaker rongga mulut berhubungan erat dengan laman*a kontak antara @at

    karsinogen dengan selaput lendir rongga mulut. Selain merokok dan konsumsi

    alkohol/ terdapat berbagai 6aktor resiko *ang berhubungan dengan kanker rongga

    mulut/ seperti memamah sirih atau tembakau/ in6eksi #PA  Human Papilloma

    Virus3/ 7enis kelamin/ usia/ nutrisi/ dan penurunan sistem imun Laronde/ 200'

    8ol66/ 2012 dan hi/ 201%3.

    a. Merokok 

    Insidensi lesi premalignant pada rongga mulut meningkat seiring dengan

     7umlah rokok *ang dikonsumsi. Odd ratio ke7adian kanker rongga mulut antara

     perokok dan bukan perokok adalah sebesar 1?/'. ;ombinasi merokok dan

    konsumsi alkohol memberikan e6ek multiplikasi dan meningkatkan angka tersebut

    men7adi 1&&. 5sap rokok/ sebagai suatu @at *ang men*ebabkan iritasi/ se+ara teori

    mengakitkan reaksi in6lamasi pada selaput lendir rongga mulut dan meningkatkan

     permeabilitas selaput lendir. Paparan se+ara terus,menerus/ memungkinkan

    adan*a pen*erapan @at karsinogen *ang terkandung dalam asap tembakau

    kedalam selaput lendir rongga mulut 8ol66/ 20123.

     b. 5lkohol

    Serupa dengan merokok/ insidensi lesi premalignant pada rongga mulut

    meningkat seiring dengan 7umlah alkohol *ang dikonsumsi se+ara oral. Odd ratio

    ke7adian kanker rongga mulut antara peminum alkohol dan bukan peminum

    alkohol adalah sebesar %/%. ;ombinasi merokok dan konsumsi alkohol

    memberikan e6ek multiplikasi dan meningkatkan angka tersebut men7adi 1&&.

    5lkohol mengakibatkan ter7adin*a reaksi pembakaran pada selaput rongga mulut/

  • 8/15/2019 Penatalaksanaan Kanker Rongga Mulut

    9/25

    6

    mengakibatkan ter7adin*a proses in6lamasi *ang meningkatkan permeabilitas

    selaput lendir rongga mulut 8ol66/ 20123.

    +. )embakau

    ;onsumsi tembakau dalam bentuk lain/ seperti betel quid dan gutka  7uga

    meningkatkan resiko ter7adin*a kanker rongga mulut.  Betel quid dan  gutka

    merupakan kebiasaan penduduk asia tenggara dan beberapa negara lainn*a berupa

    kegiatan memamah buah pinang *ang dibalut dengan daun sirih dan tembakau.

    d.  Human Papilloma Virus  HPV 16 3In6eksi #PA/ terutama pada tonsil lidah/ tonsil palatum/ palatum molle/

    dan dasar lidah merupakan 6aktor resiko *ang berhubungan erat dengan insidensi

    kanker rongga mulut. )erdapat lebih dari 120 serotipe #PA *ang telah terdeteksi/

    namun han*a dua serotipe *ang dikaitkan dengan insidensi kanker rongga mulut/

    *aitu #PA,1: dan #PA,1'. Sekitar ?09 kanker rongga mulut dengan in6eksi #PA

     positi6 menun7ukkan adan*a in6eksi dari #PA,1: Laronde/ 200'3.

    e. Nutrisi *ang buruk 

    Diet tinggi buah dan sa*uran menurunkan ke7adian lesi premalignant dan

    keganasan pada rongga mulut. ;onsumsi itamin dan karoten *ang ban*ak 

    terdapat pada buah dan sa*uran ber-arna kuning kemerahan menurunkan

    insidensi kanker rongga mulut Laronde/ 200'3.

    6. Penurunan sistem imun dan kelainan genetik 

    ;anker rongga mulut lebih sering di7umpai pada orang,orang dengan

    sistem kekebalan tubuh *ang lemah. Sistem kekebalan tubuh *ang lemah dapat

    disebabkan oleh kelainan kongenital/ acquired immunodeficiency syndrome

    5IDS3 / dan obat,obatan tertentu imunosupressan3. ;elainan genetik 7uga

    memegang peranan/ kelainan genetik *ang dimaksud adalah anemia 6an+onia dan

    diskeratosis kongenital Laronde/ 200'3.

    2.- P&!fisi!%!#i

    Sel,sel kanker terbentuk dari sel,sel normal *ang mengalami perubahan

    kromosomal akibat pa7anan @at karsinogen. )rans6ormasi tersebut mengakibatkan

    suatu ke+a+atan gen *ang diikuti dengan ekspansi klonal. ;e+a+atan gen *ang

    dimaksud men*ebabkan deregulasi pertumbuhan sel dan kematian sel/ meliputi

    ekspresi berlebihan dari onkogen/ serta inaktiasi dari )SCs tumor suppressor 

     genes3. ;ombinasi dari kedua hal tersebut mengakibatkan pertumbuhan sel *ang

  • 8/15/2019 Penatalaksanaan Kanker Rongga Mulut

    10/25

    7

    tidak terkontrol dan in6iltrasi sel kanker *ang mengakibatkan kerusakan sel

    normal di sekitarn*a Mehrotra/ 200: dan S+ull*/ 201:3.

    Pada karsinoma sel skuamosa rongga mulut/ perubahan )SCs ter7adi

    akibat de6ek pada kromosom (/ ?/ 11/ dan 1&. Normaln*a/ )SCs berperan dalam

    mengendalikan pertumbuhan sel/ namun dengan adan*a mutasi pada kromosom

    tersebut/ 6ungsi )SCs dalam menghambat sin*al pertumbuhan sel men7adi hilang.

    )SCs *ang paling sering teridenti6ikasi mengalami kelainan pada keganasan

    adalah tp16   *ang terletak pada kromosom ? dan tp53  pada kromosom 1&

    Mehrotra/ 200: dan S+ull*/ 201:3.

    Selain kerusakan pada gen )SCs/ karsinoma sel skuamosa rongga mulut 7uga dapat ter7adi akibat kerusakan pada gen *ang berperan dalam memi+u

     pertumbuhan sel. Perubahan pada onkogen mengakibatkan pertumbuhan sel *ang

    tidak terkendali. Onkogen *ang paling sering terlibat adalah epidermal growt

     factor receptor   !"#$3/ + yclin %1  P$&%13 *ang terletak pada kromosom 11 dan

    gen ar'ey ras  H(ras3 *ang terletak pada kromosom 1& Mehrotra/ 200: dan

    S+ull*/ 201:3.

    2.6 Mnifes&si +%inisMani6estasi klinis dari kanker rongga mulut merupakan akibat dari

     pertumbuhan sel kanker *ang meliputi gangguan massa dan gangguan 6ungsional

     pada rongga mulut. Lesi pada selaput lendir rongga mulut dengan asal *ang tidak 

     7elas dan berdurasi lebih dari 2 minggu harus di+urigai sebagai tanda a-al dari

    keganasan pada rongga mulut 8ol66/ 2012 eller/ 2012 dan hi/ 201%3/ hal ini

    meliputi<

    a. Bintik merah atau putih eritroplakia dan leukoplakia3 pada selaput lendir 

    rongga mulut. b. De6ek atau ulkus pada selaput lendir rongga mulut.

    +. Pembengkakan pada rongga mulut.

    d. Cigi go*ah/ dapat melibatkan lebih dari satu gigi tanpa disertai adan*a

    kelainan periodontal sebelumn*a.

    e. )erasa adan*a benda asing *ang persistent didalam mulut unilateral.

    6. N*eri.

    g. Dis6agia.

    h. ;esulitan berbi+ara.

    i. Berkurangn*a mobilitas dari lidah/ lidah kaku

     7. ;ebas pada bibir/ lidah/ dan gigi.

  • 8/15/2019 Penatalaksanaan Kanker Rongga Mulut

    11/25

    8

    k. Perdarahan pada rongga mulut tanpa sebab *ang 7elas.

    l. Pembengkakan ;CB leher.

    m. etor e oren. Perubahan posisi gigi saat oklusi.

    2. K%sifi+si

    ;lasi6ikasi kanker rongga mulut ditentukan melalui stadium *ang

    didasarkan pada sistem )NM EI Enion 6or International an+er ontrol3

    2002. )atalaksana dari kanker rongga mulut sangat tergantung dari stadium.

    Entuk melukiskan beratn*a proses keganasan pada rongga mulut/ dapat dipakai

    luas ekstensi kanker sebagai ganti dari klasi6ikasi stadium !eksopra-iro/ 200(

    ;imple/ 201$ dan hi/ 201%3.

    )abel 2.1 Stadium karsinoma rongga mulut berdasarkan sistem )NM EI 2002

    S&)i$" T N M

    0 )is  N0 M0

    I )1  N0 M0

    II )2  N0 M0

    III

    )()1)2)(

     N0 N1 N1 N1

    M0M0M0M0

    IA 5)$

    )iap )

     N0/N1 N2

    M0M0

    IA B )iap ) N( M0

    IA )iap ) )iap N M1

    TNM KETERANGAN

  • 8/15/2019 Penatalaksanaan Kanker Rongga Mulut

    12/25

    9

    )0 )idak ditemukan tumor 

    )IS )umor in situ

    )1   ≤ 2 +m

    )2 F2 +m , $ +m

    )( F $ +m

    )$ )erdapat in6iltrasi ke 7aringan sekitar tumor primer 

     N0 )idak terdapat metastase regional

     N1 ;CB Ipsilateral singel/ ≤ ( +m

     N2a ;CB Ipsilateral singel/ F( , : +m

     N2b ;CB Ipsilateral multipel/ G : +m

     N2+ ;CB Bilateral kontralateral/ G : +m

     N( ;CB F : +m

    M0 )idak ditemukan metastasis 7auh

    M1 )erdapat metastasis 7auh

    )abel 2.2 ;lasi6ikasi kanker rongga mulut berdasarkan luas ekstensi

    NO LUAS EKSTENSI

    1 ;anker In Situ

    2 ;anker lokal

    ( >kstensi lokal

    $ Metastasis 7auh

    % >kstensi lokal disertai metastasis 7auh

    2./ Di#n!s&i+ 

    2.'.1 Pemeriksaan ;linis

  • 8/15/2019 Penatalaksanaan Kanker Rongga Mulut

    13/25

    10

    a. 5namnesa

    5namnesa dengan +ara kuesioner terhadap penderita atau keluargan*a

    !eksopra-iro/ 200(3/ meliputi <

    1. ;eluhan

    2. Per7alanan pen*akit

    (. aktor etiologi dan risiko

    $. Pengobatan apa *ang telah diberikan

    %. !espon terhadap pengobatan

     b. Pemeriksaan 6isik 

    1. Status general

    Ditentukan keadaan umum pasien serta kemungkinan adan*a

    metastase melalui pemeriksaan umum dari kepala sampai kaki

    !eksopra-iro/ 200(3.

    2. Status lokal

    ;elainan dalam rongga mulut diperiksa dengan +ara inspeksi palpasi

    menggunakan spatel lidah dan penerangan lampu senter atau lampu

    kepala. Seluruh rongga mulut dilihat/ mulai bibir sampai oro6aring

     posterior. Palpasi lesi rongga mulut dilakukan dengan memasukkan satu

    atau dua 7ari ke dalam mulut. 5pabila ditemukan adan*a lesi/ untuk 

    menentukan kedalamann*a dilakukan perabaan bimanual dengan +ara

    memasukkan satu atau dua 7ari ke dalam rongga mulut dan 7ari,7ari lainn*a

    meraba lesi dari luar mulut !eksopra-iro/ 200(3.

    Entuk melakukan inspeksi pada lidah dan oro6aring/ u7ung lidah

     pasien dibalut dengan kasa berukuran 2 2 +m. Lidah kemudian dipegang

    dengan tangan kiri pemeriksa dan ditarik keluar dari rongga mulut/

    diarahkan kekanan dan kekiri untuk melihat permukaan dorsal/ entral/

    serta lateral lidah. Ditentukan ada tidakn*a tumor/ lokasi tumor/ bentuk tumor/ berapa besarn*a dalam +m/ berapa luas in6iltrasin*a/ dan

     bagaimana operabilitasn*a !eksopra-iro/ 200(3.

    (. Status regional

    Inpeksi palpasi se+ara teliti tidak han*a dilakukan pada regio mulut

    sa7a/ tetapi pada regio leher 7uga. Ditentukan apakah terdapat pembesaran

    kelen7ar getah bening pada leher ipsilateral atau kontralateral. 5pabila

    ditemukan adan*a pembesaran kelen7ar getah bening/ tentukan lokasin*a/

  • 8/15/2019 Penatalaksanaan Kanker Rongga Mulut

    14/25

    11

     7umlahn*a/ ukurann*a *ang terbesar3/ dan mobilitasn*a !eksopra-iro/

    200(3.

    2.'.2 Pemeriksaan Penun7ang

    a. Pemeriksaan toluidine blue

    Entuk mempermudah terlihatn*a sel kanker pada pemeriksaan/ dapat

    digunakan larutan toluidine blue *ang memberikan -arna biru pada sel

    kanker. Larutan toluidine blue terdiri dari toluidine +hlorida 1 gr/ asam

    asetat 10 ++/ alkohol absolut $/2 ++/ dan a4uadest 100 ++. Pemba+aan hasil

     pemeriksaan dilakukan setelah 2$ 7am pas+a pe-arnaan. Pemeriksaan ini

    memiliki sensitiitas dan spesi6isitas sebesar ?09 !eksopra-iro/ 200(3.

    Menurut Mashberg tehnik pe-arnaan rongga mulut dengan

    toluidine blue adalah sebagai berikut<

    1. Berkumur dengan larutan asam asetat 19

    2. Berkumur dengan air 

    (. Berkumur dengan larutan toluidine blue 19

    $. Berkumur dengan larutan asam asetat 19

    %. Berkumur dengan air 

     b. Pemeriksaan radiologisH,6oto polos

    1. H,6oto mandibula 5P/ lateral/ >isler/ panoramik/ oklusal/ diker7akan

     pada tumor gingia/ mandibula atau tumor *ang melekat pada

    mandibula

    2. H,6oto kepala lateral dan 8aters diker7akan pada tumor gingia/

    maksila atau tumor *ang lekat pada maksila

    (. H,6oto #ap diker7akan pada tumor palatum durum

    $. H,6oto thora/ diker7akan untuk mengetahui adan*a metastase paru

    Imaging1. ESC hepar/ diker7akan untuk melihat ada tidakn*a metastase di hepar 

    2. ),s+an atau M!I/ diker7akan untuk menilai luas ekstensi tumor 

    lokoregional

    (. Pemeriksaan Positron >mission )omograph* P>)3

    $. S+an tulang/ diker7akan untuk melihat ada tidakn*a metastase ke

    tulang

    +. Pemeriksaan laboratorium

    Pemeriksaan laboratorium rutin/ seperti darah lengkap/ urine

    lengkap/ SCO)SCP)/ alkali 6os6atase/ BENkreatinin/ albumin/ globulin/

  • 8/15/2019 Penatalaksanaan Kanker Rongga Mulut

    15/25

    12

    serum elektrolit/ dan 6aal hemostasis digunakan untuk menilai keadaan

    umum dan sebagai persiapan operasi pasien !eksopra-iro/ 200(3.

    d. Pemeriksaan sitologi

    Pemeriksaan sitologi merupakan pemeriksaan penun7ang untuk 

    mengetahui abnormalitas suatu 7aringan pada tingkat seluler. Pemba+aan

    hasil dari pemeriksaan sitologi didasarkan pada skala  papanicoleau

    Pemeriksaan sitologi dapat dilakukan dengan dua +ara/ *aitu N5B dan

    sitologi eks6oliati6a. Sitologi eks6oliati6a dari spesimen kerokan atau

    inprint tumor primer diker7akan pada lesi *ang super6isial !eksopra-iro/

    200(3.e. Pemeriksaan histopatologi

    Semua penderita kanker rongga mulut atau diduga kanker rongga

    mulut harus diperiksa se+ara histopatologis dengan teliti. Spesimen

     pemeriksaan diambil dari hasil biopsi tumor/ bisa melalui biopsi eksisi/

    maupun biopsi insisi !eksopra-iro/ 200(3.

    Biopsi eksisi diker7akan apabila ukuran tumor masih ke+il G1 +m3.

    >ksisi *ang diker7akan berupa eksisi luas seperti pada tindakan

     pembedahan de6initi6 1 +m dari tepi tumor3. Biopsi insisi atau biopsi

    +akot  punc biopsy3 diker7akan apabila ukuran tumor besar F1 +m3 atau

    apabila tumor dalam keadaan inoperabel/ biopsi ini dilakukan dengan

    menggunakan tang aligator !eksopra-iro/ 200(3.

    Sebagian besar kanker rongga mulut ?093 berasal dari selaput

    lendir rongga mulut *ang merupakan karsinoma epidermoid atau

    karsinoma sel skuamosa dengan di6erensiasi baik/ di6erensi sedang/

    di6erensiasi 7elek atau anaplastik. 5pabilaila pada pemeriksaan

    histopatologis didapatkan suatu gambaran rabdomiosarkoma/

    6ibrosarkoma/ malignant 6ibrohistio+*toma atau tumor ganas 7aringan

    lunak lainn*a/ perlu diperiksa dengan teliti apakah tumor tersebut

    merupakan tumor primer rongga mulut ataukah suatu tumor ganas dari

     7aringan lunak pipi/ kulit atau tulang *ang mengadakan inasi ke rongga

    mulut !eksopra-iro/ 200(3.

    2. Pen&%+snn

  • 8/15/2019 Penatalaksanaan Kanker Rongga Mulut

    16/25

    13

    Menurut !eksopra-iro 200(3/ penanganan kanker rongga mulut

    sebaikn*a dilakukan se+ara multidisipliner dan melibatkan beberapa bidang

    spesialis *aitu <

    , oncologic surgeon,  plastic ) reconstructi'e surgeon, radiation oncologist , medical oncologist , dentists, reabilitation specialists

    #al *ang harus diperhatikan dalam penanganan kanker rongga mulut

    adalah eradikasi dari tumor/ pengembalian 6ungsi dari rongga mulut/ serta aspek 

    kosmetikpenampilan penderita. Beberapa 6aktor *ang perlu dipertimbangkan

    dalam penentuan terapi kanker rongga mulut meliputi umur penderita/ keadaan

    umum penderita/ 6asilitas *ang tersedia/ kemampuan dokter/ dan pilihan penderita

    !eksopra-iro/ 200(3.

    Entuk lesi *ang ke+il )1,)23/ tindakan pembedahan sa7a atau radioterapi

    sa7a dapat memberikan angka kesembuhan *ang tinggi/ dengan +atatan bah-a

    radioterapi sa7a pada lesi )2 memberikan angka kekambuhan *ang lebih tinggi

    daripada tindakan pembedahan sa7a. Entuk lesi )(  dan )$/ terapi kombinasi

     pembedahan dan radioterapi memberikan hasil *ang paling baik. Neo,ad7uant

    radioterapi dan atau kemoterapi sebelum tindakan pembedahan dapat

    dipertimbangkan dan diberikan pada kanker rongga mulut *ang locally ad'anced 

    )(/)$3 )+iptoningsing/ 201$3.

    Entuk karsinoma rongga mulut )( dan )$/ penanganan N0 dapat dilakukan

    deseksi leher selekti6 atau radioterapi regional pas+a bedah. Sedangkan untuk N1,(

    *ang didapatkan pada setiap ukuran )/ deseksi leher radikal harus dilakukan.

    5pabila memungkinkan/ eksisi luas tumor primer dan deseksi leher tersebut harus

    dilakukan se+ara en(block . Pemberian radioterapi regional pas+a bedah

     bergantung terhadap hasil pemeriksaan patologis metastase kelen7ar getah bening

    tersebut Prele+/ 201$ dan )+iptoningsing/ 201$3.

    2.?.1 )erapi ;urati6 

    Menurut !eksopra-iro/ 200(/ terapi kurati6 untuk kanker rongga mulut

    diberikan pada kanker rongga mulut dengan stadium I/ II/ dan III.

    1. Te,(i $&"

  • 8/15/2019 Penatalaksanaan Kanker Rongga Mulut

    17/25

    14

    )erapi utama untuk kanker rongga mulut stadium I dan II adalah

     pembedahan atau radioterapi sa7a *ang mempun*ai kelebihan dan kekurangann*a

    masing,masing. Entuk stadium III dan IA *ang masih operabel/ terapin*a berupa

    kombinasi pembedahan dan radioterapi pas+a bedah. Namun apabila ditemukan

    adan*a metastase pada ;CB regional untuk berapapun grade ) *ang terdeteksi/

    terapi utama *ang diberikan adalah kombinasi pembedahan dengan reseksi leher 

    radikal *ang diikuti dengan radioterapi pas+a bedah !eksopra-iro/ 200( dan

    )+iptoningsih/ 201$3.

    Pada terapi kurati6 haruslah diperhatikan kebenaran dari prosedur *ang

    dilakukan/ 6ungsi mulut untuk bi+ara/ makan/ minum/ menelan/ dan berna6as tetap

     baik/ serta kosmetis *ang +ukup setelah dilakukan pembedahan. Peran kemoterapi

    dalam penanganan kanker rongga mulut tidak terlalu signi6ikan/ kemoterapi han*a

    digunakan sebagai neo,ad7uant pre,operati6 untuk mempertegas batas dari tumor 

    atau ad7uan post,operati6 untuk tindakan sterilisasi apabila terdapat kemungkinan

    adan*a mikro metastasis !eksopra-iro/ 200(3.

    a. Pembedahan

    Indikasi operasi<

    13 )umor operabel.23 Esia penderita relati6 muda.

    (3 ;eadaan umum baik.

    $3 )idak terdapat ko,morbiditas *ang berat.

    #al *ang harus diperhatikan pada pembedahan kanker rongga mulut ialah<

    13 >ksisi luas dari tumor.

    • 5pabila memungkinkan/ harus dilakukan eksisi luas sepan7ang 1,2

    +m dari tepi luar margin tumor. Batas garis eksisi dengan tepi luar 

    margin tumor se+ara histopatologi *ang kurang dari 1 mm disebut

    sebagai positi'e resection margin/ 1,% mm disebut sebagai narrowresection margin/ lebih dari % mm disebut sebagai  safe resection

    margin. 5pabila dalam melakukan eksisi di+urigai adan*a  positi'e

    atau narrow resection margin/ harus dilakukan terapi tambahan

     berupa radioterapi atau kemoterapi pas+a pembedahan 8ol66/

    20123.

    • 5pabila tumor menginasi tulang/ dilakukan eksisi luas *ang

    disertai reseksi pada tulang *ang terinasi.

  • 8/15/2019 Penatalaksanaan Kanker Rongga Mulut

    18/25

    15

    23 Diseksi ;CB regional !ND atau modi6ikasin*a3 harus dilakukan

    apabila terdapat metastase pada ;CB regional NJ13. Diseksi ;CB

    harus diker7akan se+ara enblok dengan tumor primer apabila

    memungkinkan Soepardi/ 200&3.

    (3 !ekonstruksi de6ek *ang ter7adi akibat tindakan pembedahan.

     b. !adioterapi

    !adioterapi dapat diberikan se+ara interstisial atau eksternal.

    )umor *ang ekso6itik dengan ukuran ke+il akan memberikan hasil terapi

    *ang lebih baik daripada tumor *ang endo6itik dengan ukuran besar 

    !eksopra-iro/ 200(3.Indikasi radioterapi<

    13 )umor inoperabel.

    23 )1/2 pada bibir dan bukal.

    (3 ;eganasan pangkal lidah.

    $3 Esia penderita relati6 tua.

    %3 Pasien menolak operasi.

    :3 )erdapat ko,morbiditas *ang berat.

    !adioterapi dapat diberikan dengan +ara<

    13 )eleterapi < Ortooltase/ obalt:0/ atau Line+ dengan dosis total sebesar 

    %000,&000 rads %0,&0 C*3.23 Brakiterapi< implantasi intratumoral 7arum Irridium1?2  atau !adium 22:

    dengan dosis 2000,(000 rads 20,(0 C*3.

    Dosis total radioterapi sebesar %0 = &0 C* diberikan dalam dosis

    *ang ter6raksi. Setiap 6raksi terdiri dari dosis harian sebesar 1/' , 2/0 C*

    *ang diberikan setiap hari selama lima kali dalam seminggu dalam 7angka

    -aktu % , & minggu con'entional dose3/ F10 C* dalam seminggu

    accelerated dose3/ atau 1/1 = 1/2 C* dua kali sehari yperfractionated dose3 8ol66/ 20123.

    2. Te,(i &"n

    )erapi tambahan berupa radioterapi/ pembedahan/ atau kemoterapi

    diberikan pada kasus tertentu keganasan rongga mulut. !adioterapi tambahan

    diberikan pas+a eksisi tumor dengan ukuran )(  dan )$/ pada eksisi *ang

    radikalitasn*a diragukan/ atau ter7adi kontaminasi lapangan operasi oleh sel

  • 8/15/2019 Penatalaksanaan Kanker Rongga Mulut

    19/25

    16

    kanker. !adioterapi pra,bedah diberikan pada kasus *ang operabilitasn*a

    diragukan atau pada kasus *ang inoperabel !eksopra-iro/ 200(3.

    Pembedahan tambahan diker7akan pada kasus keganasan rongga mulut

    *ang terapi utaman*a berupa radioterapi/ dimana setelah dilakukan radioterapi

    tumor men7adi operabel atau pada tumor residi6 *ang mun+ul setelah radioterapi

    !eksopra-iro/ 200(3.

    ;emoterapi diberikan pada kasus keganasan rongga mulut *ang +uriga

    kontaminasi sel kanker pada tempat lain ketika dilakukan pembedahan/ kanker 

    stadium III atau IA atau pada tumor residi6 *ang mun+ul setelah dilakukan

     pembedahan dan atau radioterapi !eksopra-iro/ 200(3.

    2.?.2 )erapi Paliati6 

    Menurut !eksopra-iro 200(3/ erapi paliati6 adalah terapi *ang bertu7uan

    untuk memperbaiki kualitas hidup dan mengurangi keluhan penderita terutama

    untuk penderita *ang sudah tidak dapat disembuhkan lagi. )erapi paliati6 

    diberikan pada penderita kanker rongga mulut *ang<

    1. ;anker dengan stadium IA *ang telah menun7ukkan metastase 7auh.

    2. )erdapat ko,morbiditas *ang berat dengan harapan hidup *ang pendek.

    (. )erapi kurati6 gagal.

    $. Esia sangat lan7ut.

    ;eluhan *ang perlu dipaliasi antara lain<

    1. Loko regional

    a3 Elkus di mulutleher 

     b3 N*eri

    +3 Sukar makan/ minum/ menelan

    d3 Mulut berbau

    e3 5noreksia63 istula oro,kutan

    2. Sistemik<

    a3 N*eri

     b3 Sesak na6as

    +3 Sukar bi+ara

    d3 Batuk,batuk 

    e3 Badan mengurus

    63 Badan lemah

    1. Te,(i $&"

    1. )anpa metastases 7auh

  • 8/15/2019 Penatalaksanaan Kanker Rongga Mulut

    20/25

    17

    • !adioterapi dengan dosis %000,&000 rads %0 = &0 C*3.

    • ;alau perlu dikombinasikan dengan pembedahan

    2. )erdapat metastase 7auh<

    • ;emoterapi

    • ;emoterapi *ang dapat dipakai antara lain<

    13 ;arsinoma epidermoid

    Obat,obat *ang dapat dipakai adalah isplatin/ Methotreate/

    Bleom*+in/ *+lophosphamide/ 5dr*am*+in/ dengan angka remisi

    sebesar 20,$09.

    23 5deno karsinoma

    Obat,obatan *ang dapat dipakai diantaran*a adalah louroura+il/Mithom*+in,/ iplatin/ 5d*am*+in/ dengan angka remisi sebesar 

    20,(09.

    2. Te,(i &"n

    Dilakukan tindakan pembedahan/ radioterapi/ atau kemoterapi lan7utan

    apabila diperlukan.

    5dapun an7uran terapi untuk kanker rongga mulut berdasarkan

    !eksopra-iro 200(3 adalah sebagai berikut<

    )abel 2.2 Pilihan terapi pada kanker rongga mulut berdasarkan klasi6ikasi )NM

    Stad ).N.M. Operasi !adioterapi ;hemoterapi

    I )1.N0.M0 >ksisi

    radikal

    atau ;urati6/

    %0,&0 C*

    )idak

    dian7urkan

    II )2.N0.M0 >ksisi

    radikal

    atau ;urati6/

    %0,&0 C*

    )idak

    dian7urkan

    III )(.N0.M0)1,(.N1.M0

    >ksisi

    radikal

    dan Post operati6/

    (0,$0 C*

    dan ;hemoterapi

    IA5 )$ N0,1.M0)iap ).

     N2.M0

    >ksisi

    radikal

    dan Post operati6/

    (0,$0 C*

    dan ;hemoterapi

  • 8/15/2019 Penatalaksanaan Kanker Rongga Mulut

    21/25

    18

    IAB )iap ).

     N(.M0 ,

    operabel

    , inoperabel

    >ksisi

    radikal

    ,

    dan Post operati6/

    (0,$0 C* 

    Paliati6/

    %0,&0 C*

    dan

     

    ;hemoterapi

    Stad ).N.M. Operasi !adioterapi ;hemoterapi

    IA )iap).

    tiapN. M1

    Paliati6 Paliati6 Paliati6  

    !esidi6 lokal Pembedah

    an untuk 

    residi6 

     post !)

    atau !) untuk

    residi6 post

    op

    dan ;hemoterapi

    Metastase )idak  

    dian7urkan

    )idak 

    dian7urkan

    ;hemoterapi

    a.  *arsinoma bibir )1  < eksisi luas atau radioterapi

    )2 < eksisi luas/ namun apabila lesi mengenai komisura oris/ radioterapi

    akan memberikan kesembuhan dengan 6ungsi dan kosmetik *ang

    lebih baik 

    )(/$  < eksisi luas/ deseksi suprahioid/ dan radioterapi pas+a bedah

     b.  *arsinoma bukal )1/2 < eksisi luas/ namun apabila mengenai komisura oris/ radioterapi

    memberikan kesembuhan dengan 6ungsi dan kosmetik *ang lebih baik 

    )(/$ < eksisi luas/ deseksi supraomohioid/ dan radioterapipas+a bedah

    +.  *arsinoma lida)1/2 < eksisi luas atau radioterapi

    )(/$ < eksisi luas/ deseksi supraomohioid/ dan radioterapi pas+a bedah

    d.  *arsinoma palatum)1  < eksisi luas sampai dengan periost

    )2  < eksisi luas sampai dengan tulang diba-ahn*a

    )(  < eksisi luas sampai dengan tulang diba-ahn*a/ diseksi

    supraomohioid/ dan radioterapi pas+a bedah

  • 8/15/2019 Penatalaksanaan Kanker Rongga Mulut

    22/25

    19

    )$  < maksilektomi in6rastruktural parsialtotal tergantung luas lesi/

    diseksi supraomohiod/ dan radioterapi pas+a bedah

    e.  *arsinoma ginggi'a)1/2 < eksisi luas dengan mandibulektomi marginal

    )(  < eksisi luas dengan mandibulektomi marginal/ diseksi

    supraomohioid/ dan radioterapi pas+a bedah

    )$  < eksisi luas dengan mandibulektomi segmental/ diseksi

    supraomohioid/ dan radioterapi pas+a bedah

    6.  *arsinoma dasar mulut )1  < eksisi luas atau radioterapi

    )2  < eksisi luas apabila tidak melekat pada periosteum/ eksisi luas

    dengan mandibulektomi marginal apabila melekat pada periosteum)(/$ < eksisi luas dengan mandibulektomi marginal/ diseksi

    supraomohioid/ dan radioterapi pas+a bedah

    g.  *arsinoma trigonum retromolar )1/2 < eksisi luas dengan mandibulektomi marginal

    )(  < eksisi luas dengan mandibulektomi marginal/ diseksi

    supraomohioid/ dan radioterapi pas+a bedah

    )$  < eksisi luas dengan mandibulektomi segmental/ diseksi

    supraomohioid/ dan radioterapi pas+a bedah

    2.10 P,!#n!sis

    aktor prognostik paling signi6ikan untuk out+ome terapi pada keganasan

    rongga mulut adalah keterlibatan ;CB serikal. Pada pasien dengan ;CB

    serikal positi6/ angka harapan hidup % tahun berkurang men7adi %09

    dibandingkan dengan tidak adan*a keterlibatan ;CB serikal. Prognosis 7auh

    lebih buruk pada pasien dengan keterlibatan ;CB multipel atau adan*a >>

    etra+apsular etension3. Lokasi metastasis 7auh tersering adalah paru ::93/

    tulang 2293/ dan hati ?/%93 )+iptoningsing/ 201$3.

  • 8/15/2019 Penatalaksanaan Kanker Rongga Mulut

    23/25

    20

    BAB '. KESIMPULAN

    ;anker rongga mulut meliputi semua malignansi *ang mun+ul dari

     perbatasan kulit,mukosal bibir atas dan ba-ah sampai ke perbatasan palatum

    durum,palatum molle di bagian atas dan garis sirkumalatae di bagian ba-ah.

    Organ tubuh *ang dimaksud meliputi bibir atas dan ba-ah/ selaput lendir mulut/

     bagian atas trigonum retromolar/ lidah bagian 2( depan/ dasar mulut/ serta

     palatum durum.

      S4uamous +ell +ar+inoma merupakan bentuk *ang paling umum dari

    kanker rongga mulut. 5dapun 6aktor resiko ter7adin*a kanker rongga mulut dibagi

    men7adi 2 kelompok/ *aitu *ang terde6inisikan dengan 7elas sebagai pen*ebab

    merokok/ konsumsi alkohol/ dan adan*a lesi potensial malignan3 dan 6aktor *ang

    mungkin memiliki kontribusi ter7adin*a kanker rongga mulut in6eksi irus/

    de6isiensi unsur makanan3.

    Entuk penatalaksanaan dari kanker rongga mulut bergantung terhadap

    stadium )NM. )erapi utama untuk kanker rongga mulut stadium I dan II adalah

     pembedahan atau radioterapi sa7a *ang mempun*ai kelebihan dan kekurangann*a

    masing,masing. Entuk stadium III dan IA *ang masih operabel/ terapin*a berupa

    kombinasi pembedahan dan radioterapi pas+a bedah. Namun apabila ditemukan

    adan*a metastase pada ;CB regional untuk berapapun grade ) *ang terdeteksi/

  • 8/15/2019 Penatalaksanaan Kanker Rongga Mulut

    24/25

    21

    terapi utama *ang diberikan adalah kombinasi pembedahan dengan reseksi leher 

    radikal *ang diikuti dengan radioterapi pas+a bedah.

    aktor prognostik paling signi6ikan untuk out+ome terapi pada keganasan

    rongga mulut adalah keterlibatan ;CB serikal. Pada pasien dengan ;CB

    serikal positi6/ angka harapan hidup % tahun berkurang men7adi %09

    dibandingkan dengan tidak adan*a keterlibatan ;CB serikal. Prognosis 7auh

    lebih buruk pada pasien dengan keterlibatan ;CB multipel atau adan*a >>

    etra+apsular etension3. Lokasi metastasis 7auh tersering adalah paru ::93/

    tulang 2293/ dan hati ?/%93.

    DAFTAR PUSTAKA

    5meri+an an+er So+iet*.  8hat are the risk 6a+tors 6or oral +ait* and

    orophar*ngeal +an+ersK. 201$ 22 5pril 201: 5ailable 6rom<

    httptiolog*/

     pathogenesis and prognosti+ alue o6 genomi+ alterations. 0ndian -ournal 

    of +ancer / $(23< :0,::.

  • 8/15/2019 Penatalaksanaan Kanker Rongga Mulut

    25/25

    22

    !eksopra-iro. 200(. Protokol Penatalaksanaan ;asus Bedah Onkologi 200(. Sub

    BagianSM Bedah Onkologi/ ;epala Q Leher BagianSM Ilmu Bedah; ENP5DPer7an !S#S.

    Prele+/ ". Q Laronde/ D. M. 201$. )reatment modalities o6 oral +an+er. +anadian -ournal of %ental Hygiene +an - %ent Hyg 3/ $'13disi ;eenam. "akarta<akultas ;edokteran Eniersitas Indonesia. #alaman 1:(,1&(/ 1?1,1?(.

    S+ull*/ . an+ers o6 the Oral Mu+osa. Meds+ape. 201: 2$ 5pril 201: 5ailabe

    6rom http