Upload
others
View
36
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
i
PENATAAN
SURAT/
DOKUMEN
KANTOR
MODUL Administrasi
Umum
NAMA :
KELAS :
ABSEN :
untuk
SMK/MK
KELAS X
PENYUSUN : AINUN ULUMIYAH
ii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirabbil’alamin, puji syukur penulis panjatkan kepada Allah Yang Maha
Esa yang telah melimpahkan rahmat serta hidayahnya sehinnga penulis bisa menyelesaikan
modul untuk memenuhi tugas Strategi Belajar Mengajar ADP Berbasis TIK ini dengan baik
dan tepat pada waktunya.
Penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada dosen pembimbing mata kuliah
Strategi Belajar Mengajar ADP Berbasis TIK, Ibu Dr. Heny Kusdiyanti, S.Pd., M.M yang
selama ini telah memberikan banyak ilmu dalam bidang strategi pembelajaran ADP. Penulis
juga mengucapkan banyak terimakasih kepada teman-teman, orang tua, dan semua pihak yang
terlibat dalam penyusunan modul ini sehingga modul ini dapat diselesaikan. Modul ini
merupakan pegangan bagi guru dan peserta didik dalam kegiatan mengajar disekolah. Melalui
modul ini penulis berusaha menyajikan materi beserta evaluasi dalam bentuk praktik langsung
sehingga mempermudah murid dalam mencapai tujuan kompetensi yang akan dicapai.
Penulis sangat berharap agar modul ini dapat memberikan manfaat pada pembaca.
Kritik dan saran juga diharapkan penulis agar modul ini bisa menjadi lebih sempurna karena
penulis menyadari bahwa dalam penyusunan modul ini masih terdapat banyak kekurangan.
Malang, 3 November 2019
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................................... ii
DAFTAR ISI ............................................................................................................................ iii
PENDAHULUAN .................................................................................................................... iv
DESKRIPSI UMUM ....................................................................................................................... 1
PRASYARAT ................................................................................................................................... 1
PETUNJUK BELAJAR .................................................................................................................. 2
KOMPETENSI INTI ....................................................................................................................... 3
KOMPETENSI DASAR ................................................................................................................. 4
INDIKATOR .................................................................................................................................... 4
PAPARAN ISI MATERI ........................................................................................................... 6
PENGERTIAN PENATAAN SURAT/DOKUMEN .................................................................. 7
BAHAN DAN ALAT PENATAAN SURAT/DOKUMEN. ................................................... 19
TATA CARA PENATAAN SURAT/DOKUMEN .................................................................. 23
PROSEDUR PENATAAN SURAT/DOKUMEN .................................................................... 24
TUJUAN FILING SYSTEM ........................................................................................................ 25
LATIHAN SOAL .................................................................................................................... 27
PETUNJUK PENILAIAN ....................................................................................................... 33
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 39
DAFTAR ISI
iv
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
DESKRIPSI UMUM
PRASYARAT
PETUNJUK BELAJAR
KI-KD-INDIKATOR
MATERI PEMBELAJARAN
1
DESKRIPSI UMUM
Nama Modul : Modul Administrasi Umum
Ruang Lingkup Isi : Penataan Surat / Dokumen Kantor dengan Sistem yang Berlaku
Kaitan Modul : Modul ini digunakan untuk mata pelajaran Adminitrasi Umum,
sebelum melanjutkan ke modul nerikutnya.
Hasil yang diharapkan : Setelah mempelajari modul ini peserta didik/siswa diharapkan
mampu :
Memahami tentang pengertia n penataan surat/dokumen
kantor
Mampu menyebutkan peralatan dan bahan yang
dibutuhkan dalam penataan kantor
Memahami penataan surat/dokumen dengan system yang
berlaku
Manfaat di Industri : Setelah mempelajari modul ini, peserta didik/siswa diharapkan
dapat :
Mengimplementasikan penataan surat/dokumen sesuai
dengan system yang berlaku.
PRASYARAT 1. Modul ini dibuat khusus untuk peserta didik/siswa dengan jurusan Administrasi
Perkantoran atau sesuai dengan bidan/jurusan.
2. Untuk mempelajari modul ini tidak ada unit kompetensi dan pengetahuan yang harus
dikuasai
PENDAHULUAN
DESKRIPSI UMUM
PRASYARAT
2
PETUNJUK BELAJAR
1. Untuk Peserta Didik
a. Petunjuk Umum
Bacalah bahan ajar dengan seksama, terutama bagian instruksi
Pahami tujuan anda mempelajari bahan ajar, sasaran yang diharapkan, tingkat
penguasaan yang diharapkan serta waktu yang ditargetkan
Kerjakanlah tugas dan latihan yang terdapat didalamnya dengan jujur tanpa melihat
kunci jawaban sebelum anda mengerjakannya
Gunakan teknik membaca cepat dalam mempelajari bahan ajar
Laporkan kemajuan anda kepada pendidik sebelum anda melanjutkan ke bahan ajar
selanjutnya.
b. Anda diperbolehkan bertanya kepada pendidik jika dianggap perlu
c. Usahakan menyelesaikan setiap bahan ajar lebih cepat dari waktu yang ditentukan
d. Jika ada bagian yang belum anda pahami, coba terlebih dahulu mendiskuskan dengan
teman yang sedang mengerjakan bagian yang sama, sebelum anda bertanya pada
pendidik. Kalua perlu, anda harus berusaha mencari tahu jawabannya pada sumber yang
lain
e. Tingkat pemahaman minimal yang diharapkan sebesar 75% jika tingkat penguasaan
anda kurang dari 75%, pelajari materi/bagian-bagian dari bahan ajar yang belum anda
kuasai, atau mintalah saran-saran dari pendidik. Ikuti ketentuan yang berlaku dalam
setiap bahan ajar sebelum anda melanjutkan ke bagian lain atau ke bahan ajar
berikutnya.
2. Untuk Pendidik
a. Pendidik harus menguasai sepenuhnya isi bahan ajar dan mempunyai daftar bagian
bahan ajar yang mungkin sulit bagi peserta didik dan memersiapkan
penjelasan/jawaban yang diperlukan.
b. Pendidik harus mempunyai catatan posisi dan kemajuan setiap peserta didik dan
sekaligus memikirkan sumber informasi lain yang dapat disarankan kepada peserta
didik
c. Pendidik hendaknya dapat meningkatkan motivasi peserta didik setiap saat terutama
bagi peserta didik yang berhasil (memberi pujian, penghargaan, hadiah kecil, dll)
PETUNJUK BELAJAR
3
d. Sebelum memberikan verifikasi keberhasilan peserta didik, pendidik harus
mengevaluasi keberhasilan peserta didik dengan memberikan pertanyaan, , test dan
sebagainya yang telah dipersiapkan terlebih dahulu
e. Bahan ajar yang digunakan oleh peserta didik harus dimulai secara berurutan
f. Setiap satu bahan ajar selesai, peserta didik harus melaporkannya kepada fasilitator dan
diverifikasi oleh fasilitator melalui tes sederhana, tanya jawab dan sebagainya
g. Peserta didik ditugaskan untuk membuat rangkuman setiap bahan ajar yang telah
mereka pelajari. h. Bahan ajar ini merupakan edisi awal materi kurikulum 2013. Oleh
karena itu, pendidik diharapkan:
Membuat catatan rinsi mengenai kekurangan bahan ajar ini
Menambahkan materi yang diangap lebih baik dari yang ada, sesuai dengan
kondisi setempat.
KOMPETENSI INTI
KI 1: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2: Menghayati dan Mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukan
sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3: Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, operasional
dasar dan metakognitif sesuai dengan bidang kajian / kerja Administrasi Umum pada
tingkat teknis, spesifik, detil dan kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan,
teknologi, seni budaya dan humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai
bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional dan
internasional.
KI 4: Melaksanakan tugas pesifik dengan menggunakan alat, informasi dan prosedur kerja
yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai dengan bidang kajian / kerja
Administrasi Umum.
KI-KD-INDIKATOR
4
Menampilakan kinerja dibawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas yang terukur
sesuai dengan standar kompetensi kerja.
Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah dan menyaji secara efektif, kreatif,
produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang sipelajari di sekolah, serta mampu melaksanakan
tugas spesifik dibawah pengawasan langsung.
Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan, gerak mahir,
menjadikan gerak alami dalam ranah kongkret terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajari di sekolah, serta mampu melaksakanakan tugas spesifik di bawah pengawasan
langsung.
KOMPETENSI DASAR
3.7. Menerapkan prosedur penataan surat /dokumen
INDIKATOR
1. Siswa mampu menjelaskan pengertian penataan surat/dokumen
2. Siswa mampu menjelaskan bahan dan alat penataan surat/dokumen kantor
3. Siswa mampu menjelaskan jenis-jenis filing system
4. Siswa mampu menjelaskan prosedur penataan surat/dokumen dengan system tanggal
5. Siswa mampu menjelaskan prosedur penataan surat/dokumen dengan system wilayah
6. Siswa mampu menjelaskan prosedur penataan surat/dokumen dengan system abjad
7. Siswa mampu menjelaskan prosedur penataan surat/dokumen dengan system nomor
8. Siswa mampu menjelaskan prosedur penataan surat/dokumen dengan system subjek
5
MATERI PEMBELAJARAN
PENGERTIAN PENATAAN
SURAT/DOKUMEN
BAHAN DAN ALAT PENATAAN
SURAT/DOKUMEN
PENGERTIAN JENIS-JENIS FILLING
SYSTEM
TATA CARA PENATAAN
SURAT/DOKUMEN
PROSEDUR PENATAAN
SURAT/DOKUMEN
TUJUAN FILLING SYSTEM
6
PAPARAN ISI MATERI
PENGERTIAN PENATAAN SURAT/DOKUMEN
Dokumen adalah komponen penting bagi individu atau lembaga, maupun kantor.
Dokumen-dokumen kantor harus ditata sedemikian rupa, sehingga tetap terawat atau tidak
rusak dan mudah ditemukan jika dibutuhkan.
Secara garis besar kegiatan-kegiatan dokumentasi atau menata dokumen meliputi kegiatan
sebagai berikut.
1. Mencari/mengumpulkan berbagai bahan informasi
Semakin mudahnya arus informasi berkembang menuntut pihak-pihak tertentu untuk
mencari dan mengumpulkan kembali bahan informasi tersebut, sehingga akan tercipta
bahan informasi yang teratur, luwes, dan dapat mengikuti kebutuhan seseorang atau
sekelompok orang untuk menyelesaikan pekerjaannya melalui sumber informasi yang
diperlukan.
2. Menyusun dan mengolah dokumen
Informasi yang telah dikumpulkan kemudian disusun dan diolah secara matang agar
informasi tersebut dapat dijadikan sebagai informasi yang telah disusun sebagai sumber
dalam pengambilan keputusan. Informasi yang telah disusun menjadi suatu dokumen
harus dikelola dengan baik sehingga tetap terawat dan tidak rusak serta jika diperlukan
kembali dapat ditemukan dengan mudah.
3. Mereproduksi dokumen
Untuk memenuhi kebutuhan dokumen yang akan digunakan untuk beberapa pihak
atau dalam jumlah yang banyak, langkah yang dapat ditempuh adalah dengan
PAPARAN ISI MATERI
PENGERTIAN PENATAAN SURAT/DOKUMEN
7
menggandakan naskah yang diperlukan. Hali ini dapat dilakukan dengan menggunakan
mesin-mesin pengganda, seperti mesin fotokopi, mesin stensil atau scanner, dan risograf.
4. Menyajikan dokumen
Dalam menyajikan dokumen memerlukan proses yang teliti, praktis, dan benar sehingga
para pengguna dokumen dapat dengan mudah memahami dan tertarik dengan isi yang
terkandung pada dokumen tersebut.
5. Menyimpan dokumen
Dokumen yang sudah selesai diproses dapat disimpan dengan menggunakan sistem
penyimpanan yang sesuai dengan karakteristik kantor. Menyimpan dokumen
memerlukan petugas yang terampil dan memiliki kemampuan dalam kegiatan
penyimpanan atau kerasipan.
Peralatan kearsipan adalah alat atau sarana yng digunakan dalam bidang kearsipan.
Peralatan ini pada umumnya tahan lama (dapat digunakan bertahun-tahun) karena dibuat
dengan bahan-bahan yang kuat seperti logam, kayu, alumunium, besi, plastik, dsb.
Macam-macam peralatan kearsipan antara lain:
1. FILLING CABINET
Yaitu lemari arsip yang terdiri dari laci, antara 1-6 laci; tetapi
yang paling banyak di gunakan adalah 4 dan 5 laci. Setiap
laci dapat menampung kurang lebih 5.000 lembar arsip
ukuran surat yang di susun berdiri tegak lurus (vertikal)
berderet kebelakang. Filling Cabinet berguna untuk
menyimpan arsip atau berkas yang masih bersifat aktif.
Sebelum arsip di simpan ke laci, terlebih dahulu arsip-arsip
tersebut di masukan ke dalam folder atau folder gantung
BAHAN DAN ALAT PENATAAN
SURAT/DOKUMEN
8
(hanging folder). penyimpanan arsip dalam laci sebaiknya tidak ketat padat, karena di perlukan
ruang longgar untuk memudahkan dalam memasukan dan mengeluarkan arsip ke dan dari laci.
Penyimpanan arsip yang terlalu padat di samping membuat pekerjaan pencarian menjadi sulit,
juga dapat merusak arsip yang ada di dalamnya. Dengan demikian, sebaiknya arsip yang
disimpan tidak lebih dari 4.000 surat, dengan folder sekitar 40-50 folder dan guide 20-40
lembar . Dalam laci filling cabinet di lengkapi dengan sepasang gawang yang di pasang di kiri
dan kanan bagian atas memanjang ke belakang sepanjang lacinya. Gawang tersebut digunakan
untuk menyangkut hanging folder. Filling cabinet dapat terbuat dari plastik atau logam, tetapi
yang paling banyak adalah dari logam, karena lebih kuat.
2. ROTARY
Yaitu semacam filling cabinet tetapi penyimpanan arsip dilakukan secara
berputar. Alat ini dapat digunakan secara berputar sehingga dalam
penempatan dan penemuan kembali arsip tidak banyak memakan tenaga.
Alat ini terbuat dari bahan yang kuat seperti logam atau besi. Arsip
disimpan pada alat ini secara lateral.
3. LEMARI ARSIP
Adalah lemari tempat menyimpan arsip dalam berbagai bentuk
arsip. Lemari ini dapat terbuat dari kayu atau juga besi yang di
lengkapi dengan daun pintu yang menggunakan engsel, pintu
dorong, atau menggunakan kaca. Penyusunan arsip dapat di
lakukan dengan cara berdiri menyamping (lateral) dengan
terlebih dahulu arsip dimasukkan kedalam ordner atau dengan
cara di tumpuk mendatar (horizontal) dengan terlebih dahulu
arsip di masukkan ke map.
9
4. RAK ARSIP
Adalah lemari tanpa pintu tempat menyimpan arsip
yang di susun secara lateral (menyamping). Arsip-arsip
yang akan disimpan di rak terlebih dahulu dimasukan
ke dalam ordner atau kotak arsip. Ordner atau kotak
arsip ditempatkan di rak arsip sehingga tampak
punggung dari ordner atau kotak arsip, yang ada di
dalam nya. Rak arsip dapat di buat dari kayu atau besi.
5. MAP ARSIP
Adalah lipatan yang terbuat dari karton/kertas tebal atau plastik yang digunakan untuk
menyimpan arsip/surat-surat. Arsip yang disimpan tidak terlalu banyak, berkisar 1-50
lembar. Sebaiknya arsip jangan sampai disimpan terlalu banyak sehingga map sulit ditutup.
Map arsip ada beberapa macam, antara lain sebagai berikut.
Stopmap folio, yaitu map yang terdapat daun
pentup pada setiap sisinya. Daun penutup ini
berfungsi untuk menopang surat yang ada di
dalamnya agar tidak jatuh. Pada umumnya,
stopmap folio digunakan untuk menyimpan arsip
yang sudah inaktif, di mana map yang berisi
kumpulan arsip ini akan dibendel atau diikat
dengan menggunakan tali.
Map snelhecter, yaitu map yang mempunyai penjepit di tengah
map. Map ini tidak mempunyai daun penutup. Untuk menopang
arsip/surat yang ada didalamnya menggunakan penjepit. Arsip
yang disimpan pada umumnya yang bersifat inaktif, tetapi dapat
10
juga untuk menyimpan arsip aktif. Arsip yang ditempatkan di dalamnya terlebih dahulu
harus dilubangi dengan menggunakan perforator.
Folder, yaitu map tanpa dilengkapi dengan daun penutup.
Map ini berupa lipatan kertas tebal/plastik saja. Karena tidak
ada daun penutupnya, maka map ini funginya
untukmenyimpan arsip yang selanjutnya akan dimasukkan ke
dalam kotak arsip secra vertikal. Map ini mempunyai tab
(bagian yang menonjol pada posisi atas) untuk menuliskan
judul/label tentang arsip yang ada di dalam folder tersebut.
Hanging folder, yaitu folder yang mempunyai besi
penggantung. Besi penggantung inidipasang pada
gawang yang ada di filling cabinet. Hanging folder
juga mempunyai tab untuk menuliskan kode atau
indeks arsip yang ada di dalamnya.
6. GUIDE
Lembaran kertas tebal atau karton yang
digunakan sebagai penunjuk dan atau
sekat/pemisah dalam penyimpanan arsip. Guide
terdiri dari dua bagian, yaitu sebagai berikut :
Tab guide, yaitu bagian yang menonjol untuk
menuliskan kode-kode, tanda-tanda, atau index
(pengelompokan) arsip.
Badan Guide, fungsinya untuk menopang arsip-
arsip yang ada di belakang nya. Guide
ditempatkan di depan folder jika penyimpanan
arsip menggunakan filing cabinet, atau dapat juga
11
di depan arsip jika penyimpanan menggunakan ordner atau map snelhecter. Guide dapat
dibuat dengan berbagai ukuran disesuaikan dengan bentuk arsip. Jika arsip berupa surat-
surat dengan menggunakan kertas ukuran folio atau A4, maka badan guide dibuat sesuai
dengan ukuran arsip yang di simpan, tetapi jika arsip ukuran nya kecil maka guide juga
kecil.
Posisi tab guide dapat di atur penempatan nya, yaitu sebagai berikut:
Guide pertama, yaitu Tab Guide terletak pada posisis atas sebelah kiri, untuk
menuliskan kelompok utama ( main subject ).
Guide kedua, yaitu Tab Guide terletak pada posisi atas bagian tengah, untuk menuliskan
kelompok sekunder ( sub subject ).
Guide ketiga, yaitu Tab Guide terletak pada posisi atas sebelah kanan, untuk
menuliskan kelompok tersier ( sub sub subject ) atau untuk yang lebih kusus lagi.
7. ORDNER
Adalah map besar dengan
ukuran punggung sekitar 5
cm yang didalam nya
terdapat besi penjepit. Arsip
yang akan di simpan
didalam ordner terlebih
dahulu di lubangi dengan
menggunakan perforator.
Ordner terbuat dari karton
yang sangat tebak sehingga
cukup kuat jika diletakan
secara lateral pada lemari arsip atau rak arsip. Ordner dapat memuat kurang lebih 500 lembar
arsip surat.
8. STAPLER
Adalah alat yang digunakan untuk menyatukan
sejumlah kertas. Stapler digerakkan dengan
menggunakan tenaga manusia. Cara kerja dan
komponennya mekanik, sserta baru berfungsi
12
apabila diisi dengan staples. Stapler dan staples terbuat dari bahan logam yang cukup kuat.
Jangan memasukkan isi staples melebihi kemampuannya, supaya daya lentur per tetap kuat.
Jika terjadi kemacetan dibagian mulut, uasahakan tidak memukul-mukulkan stapler. Stapler
sangat populer sehingga memiliki banyak nama tidak resmi yang berasal dari suara yang
dikeluarkan alat ini, seperti jekrekan, jepretan, dan cekrekan. Menurut kemampuan dan
bentuknya, stapler dibedakan menjadi :
Stapler kecil, yaitu stapler yang bentuknya kecil dan mampu membendel maksimum 10
lembar kertas.
Stapler sedang, yaitu stapler yang bentuknya sedang dan mampu membendel 10-20
lembar kertas.
Stapler besar, yaitu stapler yang bentuknya besar dan mampu membendel lebih dari 20
lembar kertas.
9. PERFORATOR
Adalah alat untuk melubangi kertas/kartu. perforator
dibedakan antara lain sebagai berikut:
Perforator dengan satu pelubang, digunakan
untuk melubangi kartu perpustakaan, papan nama,
plastik, dan lain-lain.
Perforator dengan dua pelubang, digunakan
untuk melubangi kertas yang akan disimpan dalam map
snelhecter atau ordner.
Perforator dengan lima pelubang, digunakan
untuk melubangi kertas yang akan dimasukkan ke dalam
ordner.
Perforator digerakkan dengan tenaga manusia. Cara kerja dan komponennya mekanis.
Perforator mebuat lubang dengan diameter 5mm. Perforator terbut dari logam. Cara
menggunakan perforator adalah sebagai berikut:
1. Siapkan kertas yang akan diberi lubang, maksimum 10 lembar. Lembar paling atas
dilipat sama lebar untuk menentukan titik tengah, lalu tepi kertas diratakan.
2. Kertas diletakkan di papan kertas pada posisi tengah sampai tepi kertas menyentuh
batas tepi perforator.
13
3. Tangkai perforator ditekan dengan telapak tangan sampai kertas berlubang.
10. NUMERATOR
Adalah alat unuk membubuhkan nomor pada
lembaran dokumen. Menurut bentuk dan ukurannya,
numerator dibedakan sebagi berikut:
Numerator kecil, yaitu numerator yang ukuran
angkanya kecil dan terdiri dari 4-6 digit.
Numerator besar, yaitu numerator yang ukuran
angkanya lebih besar dan terdir lebih dari 6 digit.
Numerator digerakkan dengan tangan.
Cara kerja dan komponennya mekanis. Terdapat pengatur angka rangkap, dan membuat
angka secaraa otomatis dengan cara menekannya. Jika tidak digunakan, numerator harus
disimpan di tempat tertutup dan kering. Adapun cara kerja numerator sebagai berikut:
1. Beri tinta pada bantalan huruf.
2. Atur nomor awal.
3. Cetak nomor dengan cara menekan tangkai numerator.
11. KOTAK/BOX
Adalah kotak yang digunakan untuk menyimpan arsip yang
bersifat inaktif.Biasanya terbuat dari karton yang tebal.Arsip
yang disimpan di dalam kotak terlebih dahulu disimpan ke
dalam folder.Selanjutnya kotak ini akan ditempatkan pada
rak arsip(lateral berderet ke samping).
12. ALAT SORTIR
Alat sortir adalah alat yang digunakan untuk memisahkan surat
atau warkat yang diterima, diproses, dikirimkan, dan disimpan
14
ke dalam folder masing-masing. Alat sortir mempunyai beragam bentuk dan bahan. Ada
yang berbentuk rak, kotak, bertingkat, dsb. Alat sortir ini terbuat dari berbagai bahan
misalnya logam, kayu, plastik atau karton.
13. LABEL
Adalah alat yang digunakan untuk memberi judul
pada map /folder yang biasanya diletakan pada tab
dari sebuah folder/guide.Label terbuat dari bahan
kertas dengan berbagai ukuran dan mempunyai
perekat pada bagian belakang,sehingga tidak perlu
diberi lem lagi ketika ingin menempelkan label pada
tempat yang di inginkan.
14. TICKLER FILE
Tickler file adalah alat semacam kotak yang
terbuat dari kayu atau besi baja untuk
menyimpan arsip berbentuk kartu atau
lembaran yang berukuran kecil, seperti lembar
pinjam arsip, atau kartu-kartu lain yang
mempunyai jatuh tempo. Namun demikian,
tickler file bisa saja digunakan untuk
menyimpan kartu namaatau kartu
perpustakaan. Di bagian dalam tickler file
dilengkapi dengan guide atau pembatas. Tickler file berfungsi sebagai alat pengingat bagi
petugas arsip.
15
15. CARDEX (CARD INDEX) CABINET
Adalah alat yang digunakan untuk menyimpan kartu
index dengan menggunakan laci-laci yang dapat ditari
keluar memanjang.Di dalam Cardex terdapat smacam
kantung plastik tempat menyimpan kartu index .Alat ini
terbuat dari bahan besi baja.
16. RAK/LACI KARTU
Adalah laci-laci yang disusun
secara teratur dalam rak,untuk menyimpan kartu-kartu ukuran
kecil yang disusun secara vertikal.Alat ini terbuat dari kayu dan
banyaknya laci dapat di sesuaikan dengan kebutuhan.
17. ALAT PENYIMPANAN KHUSUS
Adalah alat yang digunakan untuk menyimpan
arsip dalam bentuk-bentuk yang khusus seperti
flasdisk, CD(Compact Disk),kaset,dan
sebagainya.Alat ini mempunyai beragam
bentuk dan desain,karena sangat tergantung
dari perkembangan kemajuan
teknologi.Sebelum ada flasdisk ,untuk
16
menyimpan data elektronik digunakan discat.Alat ini dapat terbuat dari logam dan plastik.
Alat-alat tersebut diatas sangat memungkinkan untuk mengalami perkembangan,desain
maupun jenisnya,karena mengikuti perkembangan teknologi yang juga semakin
berkembang.
JENIS-JENIS PERLENGKAPAN KEARSIPAN
Bahan-bahan pendukung yang digunakan dalam kegiatan kearsipan biasanya merupakan bahan
yang penggunaannya relatif singkat.
Beberapa perlengkapan kearsipan sebagai berikut:
1. KARTU INDEX
Adalah kartu yang berisi identitas suatu
arsip/warkat yang disimpan ,gunanya sebagai
alat bantu untuk menemukan arsip. Kartu
indeks dapat dibuat dengan ukuran 12,5 cm x
7,5 cm. Kartu indeks mencatat informasi
tentang:
1. Judul/nama surat.
2. Nomor surat
3. Hal surat
4. Tanggal surat,
5. Kode surat,
6. Kode kartu indeks
Kartu indeks digunakan apabila arsip yang disimpan menggunakan system penyimpanan
subjek,tanggal,wilayah, dan nomor. Kartu indeks tidak digunakan jika asrip/dokumen
dengan menggunakan system abjad. Hal ini disebabkan kartu indeks dibuat untuk membantu
menemukan arsip apabila petugas atau si peminjam lupa tentang judul/caption/kode dari
surat yang akan dipinjam. Seseorang biasanya lebih mudah mengingat nama
orang/perusahaan.Oleh karena itu,kartu indeks ini disimpan berdasarkan nama
orang/perusahaan sehingga susunannya diurutkan secara lafabetis. Misalkan suatu arsip
disimpan dengan menggunakan system masalah/subjek. Sebelum arsip tersebut disimpan
,terlebih dahulu dibuat kartu indeks. Untuk mencari ditempat penyimpanan,tetapi jika tidak
mengetahui (tidak ingat), maka sebelum mencari surat di tempat penyimanannya,terlebih
17
dahulu mencari kartu indeks pada laci kardex untuk mengetahui lokasi penyimpanan arsip
tersebut.
2. KARTU TUNJUK SILANG
Salah satu cara yang dapat
digunakan untuk membantu
menemukan arsip selain kartu
indeks adalah dengan menggunakan
kartu tunjuk silang. Kartu tunjuk
silang adalah suatu petunjuk yang
terdapat pada tempat penyimpanan
yang berfungsi untuk menunjukkan
tempat (map) dari suatu
dokumen/arsip yang dicari pada
tempat yang ditunjukkan. Kartu
tunjuk silang dapat dibuat dengan ukuran 12,5cm x 7,5cm. Tidak semua arsip dibuatkan
kartu tunjuk disilangnya,tetapi hanya arsip tertentu saja yang memang benar-benar perlu
dibuatkan kartu tunjuk silangnya. Hal ini disebabkan pembuatan kartu tunjuk silang berarti
menambah beban kerja,waktu dan peralatan. Disamping itu, penggunaan kartu tunjuk silang
yang berlebihan justru menambah keruwetan penyimpanan. Beberapa criteria dari suatu
arsip yang peru dibuatkan kartu tunjuk silangnya antara lain sebagai berikut : a.Jika suatu
arsip mempunyai lebih dari satu judul/captiom/nama.
Contoh : • Abdurrahman Wahid sering dipanggil dengan nama Gus Dur. Kedua nama
tersebut sama-sama popular, maka dapat dibuatkan kartu tunjuk silangnya. b. Jika
surat/arsip yang disimpan pada filling cabinet mempunyai lampiran dokumen lain yang
ukurannya besar dan tidak memungkinkan untuk disimpan pada laci filling cabinet misalnya
berupa peta, gambar, maka hal demikian dapat dibuatkan kartu tunjuk silangnya.
Penyimpanan kartu tunjuk silang dapat dilakukan dengan 2 cara, antara lain sebagai berikut:
Disimpan dengan menggunakan tempat tersendiri seperti kotak, disusun secara alfabetis.
Hal ini dilakukan jika kartu tunjuk silang jumlahnya banyak.
Disimpan dibagian paling belakang laci filiing cabinet, dibelakang guide PS (Petunjuk
Silang). Ini dilakukan jika kartu tunjuk silangnya sedikit.
18
3. LEMBAR PINJAM ARSIP (OUT SLIP)
Adalah lembaran/formulir yang digunakan untuk mencatat setiap peminjaman arsip.
Adapun kegunaan dari lembar pinjam arsip, antara lain sebagai berikut :
Sebagai bahan bukti adanya peminjaman arsip.
Sebagai ingatan untuk mengetahui siapa dan kapan batas waktu pengembalian arsip
yang dipinjam.
Sebagai tanda bahwa arsip yang dimaksud sedang dipinjam.
Mencegah terjadinya kehilangan arsip karena peminjaman yang tidak dikembalikan.
Sebagai dasar untuk melakukan penilaian suatu arsip.
Lembar pinjam arsip dibuat rangkap 3, antara lain sebagai berikut:
1. Lembar ke-1 untuk ditempatkan pada tempat penyimpanan arsip yang
dipinjam, sebagai tanda bahwa arsip tersebut sedang dipinjam.
2. Lembar ke-2 untuk peminjaman arsip sebagai bukti peminjaman.
3. Lembar ke-3 untuk petugas arsip (arsiparis) yang disimpan pada tickler file sebagai
bahan ingatan.
Map Penggannti
19
Jika surat yang dipinjam tidak hanya satu surat , tetapi satu map yang berisikan seluruh
surat-surat , maka perlu dibuat satu map penggati (out folder) dan menempatkannnya
ditempat map yang dipinjam.
4. BUKU ARSIP
Buku yang digunakan untuk mencatat penyimpanan arsip.
Sistem pengarsipan atau sistem kearsipan adalah cara pengaturan atau
penyimpanan arsip secara logis dan sistematis dengan memakai abjad, numerik / nomor, huruf
ataupun kombinasi huruf dan nomor sebagai identitas arsip yang terkait. Sistem ini dibuat
untuk mempermudah dalam penyimpanan dan penemuan kembali arsip.
PENGERTIAN JENIS-JENIS FILLING SYSTEM
20
Hal ini merupakan bagian dari pekerjaan kantor yang sangat penting. Informasi yang
tertulis yang tepat harus tersedia apabila diperlukan, agar kantor dapat memberikan pelayanan
yang efektif.
Pada dasarnya sistem kearsipan atau filling adalah kegiatan penyusunan dokumen,
warkat dan arsip pada tempat yang telah ditentukan, sehingga bila diperlukan dapat ditemukan
dengan cepat.
Berikut pengertian sistem kearsipan menurut salah satu ahli:
Menurut Sedarmayanti yang dikutif dalam buku Imasita (2001)pada dasarnya sistem
kearsipan merupakan sistem pencatatan/pengelolaan arsip mulai dari tahap penerimaan sampai
pada tahap penyimpanannya. Sistem kearsipan dikenal ada 3 bagian, yaitu sebagai berikut :
a.Pencatatan dengan mengunakan buku agenda atau sistem pola lama.
b.Pencatatan dengan menggunakan sistem kartu kendali atau sistem pola baru.
c.Pencatatan denga sistem Tata Naskah
Tata naskah adalah suatu kegiatan administrasi di dalam memelihara dan menyusun data-data
dari semua tulisan mengenai segi-segi tertentu dari suatu persoalan pokok secara kronologi
dalam sebuah berkas.
Sistem kearsipan yang sesuai dengan teori ilmu kearsipan terdiri dari 5 macam yaitu :
1) Kearsipan sistem abjad (Alphabetic Filling System)
Cara penataan surat/dokumen dengan
menggunakan sistem abajd merupakan
penataan yang menggunakan urutan urutan
abjad dari nama orang,
badan/perusahaan/organisasi, sesuai yang
tertera pada dokumen tersebut.
21
2) Kearsipan sistem Subjeck ( Subjeck filling system )
Dalam penataan menggunakan system ini,
dokumen disusun berdasarkan kesamaan
subjek atau pokok masalah yang dimuat
dalam suatu surat/dokumen tersebut.
3) Kearsipan sistem, wilayah ( Geographic Filling system)
Sistem penataan surat/dokumen kantor dengan
menggunakan system wilayah ditata secara
sistematis berdasarkan pada pembagian wilayah
yang tertera pada tiap surat/dokumen
4) Kearsipan sistem nomor ( Numeric filling system)
Surat/dokumen disimpan berdarkan pada
urutan nomor dari surat tersebut. Dalam
system ini terdapat beberapa macamnya,
yaitu :
a. Sistem nomor urut
22
System ini menyimpan dokumen secara urut mulai angka 1 dst.
b. Terminal digit filling
System ini menyimpan dokumen dengan menggunakan 2 nomor terakhir dokumen sebagai
indeksnya.
c. Middle digit filling
System ini menyimpan dokumen dengan menggunakan 2 nomor tengah dokumen sebagai
indeksnya.
d. Duplex numerical filling
Menggunakan dua atau lebih kelompok nomor kode, setiap bagian kelompok dipisahkan
dengan garis atau koma, atau titik atau diberi jarak. System ini digunakan untuk system
subjek atau wilayah yang memakai pembagian sub-sub divisi pada setiap kelompoknya.
5) Kearsipan sistem tanggal (chronological filling system)
Surat/dokumen ditata berdasarkan pada
urutan-urutan tanggal yang teetera pada
surat/dokumen tersebut.
23
Tata cara penataan surat/dokumen ada tiga, yaitu :
1. HORIZONTAL FILING (FLAT FILING)
Penyimpanan arsip dengan cara arsip dimasukkan dalam
stofmap atau snelhechter kemudian ditumpuk ke atas dalam
alamari arsip (disusun secara mendatar/ horizontal dari bawah
ke atas).
2. VERTIKAL FILING
Penyimpanan arsip dengan cara arsip dimasukkan dalam folder/
map arsip kemudian diletakkan berdiri/ tegak memanjang (sisi
panjang arsip sejajar dengan lipatan folder/ map) dan disusun
berurutan dari depan ke belakang.
TATA CARA PENATAAN SURAT/DOKUMEN
24
3. LATERAL FILLING
Penyimpanan arsip dengan cara arsip dimasukkan dalam
snelhechter atau brief ordner kemudian diletakkan berdiri
dengan punggung di depan.
Prosedur penataan surat/dokumen yaitu :
1. Meneliti dulu tanda pada lembar disposisi apakah surat tersebut sudah boleh untuk
disimpan (meneliti tanda pelepas surat/ release mark ).
Tanda pelepas surat biasanya berupa disposisi dep. (deponeren) yang menunjukkan
perintah untuk menyimpanan surat.
2. Mengindeks atau memberi kode surat tersebut.
Indeks/ kode surat dibuat sesuai sistem penyimpanan arsip yang dipergunakan dan
dibuat untuk memudahkan penyimpanan dan penemuan kembali surat.
3. Menyortir atau memisah-misahkan surat sesuai dengan bagian, masalah atau tujuan
surat.Kegiatan menyortir/ memisah-misahkan surat sebelum disimpan biasanya
dilakukan dengan menggunakan rak/ kotak sortir.
4. Menyimpan surat ke dalam map (folder).
Penyimpanan surat ke dalam map/ folder dapat menggunakan stofmap folio,
snelhechter, brief ordner, portapel ataui folder gantung kemudian dimasukkan ke dalam
almari arsip/ filing cabinet atau alat penyimpanan arsip yang lain.
PROSEDUR PENATAAN SURAT/DOKUMEN
25
5. Menata arsip dengan baik sesuai dengan sistem yang dipergunakan.
Penyimpanan arsip dapat menggunakan sistem penyimpanan arsip sebagai berikut :
a. Sistem Abjad (Alphabetic Filing System)
b. Sistem Tanggal (Chronological Filing System)
c. Sistem Nomor (Numeric Filing System)
d. Sistem Wilayah (Geographic Filing System )
e. Sistem Subyek/ Pokok Masalah (Subject Filing System)
Filing system adalah suatu rangkaian kerjasama secara teratur yang dapat disajikan
pedoman untuk menyimpan arsip sehingga saat diperlukan arsip.
Tujuan dari kegiatan filing system adalah :
1. Menghemat waktu
2. Menghemat tenaga
3. Menghemat tempat
Keuntungan pengunaan sistem penyimpanan dan penemuan arsip (FILING SYSTEM)
yang baik sebagai berikut :
1. Surat menyurat dapat disenggarakan dengan sistematis kearah penciptaan episien kerja
2. Melegkapi bukti apabila timbul kasus yang menyasikan
3. Memberikan keterangan yang membuktikan
4. Arsip-arsip dapat memberitaukan kegiatan-kegiatan yang bersaing
5. Bahan-bahan yang berhubungan dengan keputusan
6. Yang dapat selalu membantu perumusan kebijaksanaan dimasa yang akan datang
7. Pengambilan keputusan yang dapat didasarkan atas system kearsipan yang baik
TUJUAN FILLING SYSTEM
26
Dokumen adalah komponen penting bagi individu atau lembaga, maupun kantor.
Dokumen-dokumen kantor harus ditata sedemikian rupa, sehingga tetap terawat atau tidak
rusak dan mudah ditemukan jika dibutuhkan.
Peralatan kearsipan adalah alat atau sarana yng digunakan dalam bidang kearsipan.
Peralatan ini pada umumnya tahan lama (dapat digunakan bertahun-tahun) karena dibuat
dengan bahan-bahan yang kuat seperti logam, kayu, alumunium, besi, plastik, dsb. Bahan-
bahan pendukung yang digunakan dalam kegiatan kearsipan biasanya merupakan bahan yang
penggunaannya relatif singkat.
Sistem pengarsipan atau sistem kearsipan adalah cara pengaturan atau
penyimpanan arsip secara logis dan sistematis dengan memakai abjad, numerik / nomor, huruf
ataupun kombinasi huruf dan nomor sebagai identitas arsip yang terkait. Sistem ini dibuat
untuk mempermudah dalam penyimpanan dan penemuan kembali arsip.
Penataan surat/dokumen kantor dapat menggunakan sistem penyimpanan arsip
sebagai berikut :
a. Sistem Abjad (Alphabetic Filing System)
b. Sistem Tanggal (Chronological Filing System)
c. Sistem Nomor (Numeric Filing System)
d. Sistem Wilayah (Geographic Filing System )
e. Sistem Subyek/ Pokok Masalah (Subject Filing System)
RANGKUMAN MATERI
27
I. Berilah tanda silang (x) pada jawaban yang tepat !
1. Dokumen adalah komponen penting bagi indivisu atau lembaga maupun kantor
sehingga harus ditata sedemikian rupa sehingga tetap terawatt atau tidak rusak dan
mudah ditemukan jika dibutuhkan, merupakan …
a. Etika penataan surat/dokumen
b. Prinsip penyimpanan dokumen
c. Pengertian penataan surat/dokumen
d. Azas filing system
e. Tata cara penataan surat/dokumen
2. Berikut urutan kegiatan-kegiatan secara garis besar yang benar dalam menata dokumen
adalah …
a. Mencari/mengumpulkan informasi, mereproduksi dokumen, menyusun dan
mengolah dokumen, menyajikan dokumen dan menyimpan dokumen.
b. Mencari/mengumpulkan informasi, menyusun dan mengolah data,
mereproduksi dokumen, menyajikan dokumen dan menyimpan dokumen.
c. Mencari/mengumpulkan informasi, menyajikan dokumen, mereproduksi
dokumen, menyusun dan mengolah data dan menyimpan dokumen.
d. Mereproduksi dokumen, mencari/mengumpulkan informasi, menyusun dan
mengolah, menyimpan dokumen.
e. Mencari/mengumpulkan informasi, mereproduksi dokumen, menyusun dan
mengolah dokumen, menyimpan dokumen dan menyajikan dokumen.
3. Berikut macam-macam peralatan dalam penataan surat atau dokumen kantor, kecuali
…
a. Filling cabinet, ordner, dan indeks arsip
b. Guide, rotary, dan kartu tunjuk silang
c. Ordner, stopmap folio, dan surat masuk
d. Filling cabinet, numerator dan perforator
e. Cardex, indeks, dan alat sortir
LATIHAN SOAL
28
4. Kartu yang berisi identitas suatu surat atau dokumen yang disimpan, gunanya sebagai
alat bantu untuk menemukan surat/dokumen yang ditata dengan menggunakan system
subjek, kronologis, geografis, dan nomor adalah ….
a. Kartu tunjuk silang
b. Kartu outslip
c. Kartu identitas peminjam dokumen
d. Kartu peminjaman arsip
e. Kartu indeks
5. Berikut 5 sistem yang berlaku dalam penataan surat/dokumen kantor, kecuali …
a. System masalah
b. System kronologis
c. System geografis
d. System out slip
e. System abjad
6. Pengertian penataan surat/dokumen kantor dengan system abjad adalah …
a. Penataan surat/dokumen menggunakan urutan-urutan abjad dari nama orang,
badan/perusahaan/organisasi sesuai yang ada di surat/dokumen
b. Penataan surat/dokumen menggunakan urutan-urutan tanggal masuk dari orang,
badan/perusahaan/organisasi sesuai yang ada di surat/dokumen
c. Penataan surat/dokumen menggunakan wilayah dari nama orang,
badan/perusahaan/organisasi sesuai yang ada di surat/dokumen
d. Penataan surat/dokumen menggunakan masalah dari orang,
badan/perusahaan/organisasi sesuai yang ada di surat/dokumen
e. Penataan surat/dokumen menggunakan urutan-urutan nomor WA dari nama
orang, badan/perusahaan/organisasi sesuai yang ada di surat/dokumen
7. Berikut macam-macam system penataan surat/dokumen kantor dengan system nomor,
kecuali …
a. Duplex Numerical Filling
b. Mix Clasification System
c. Terminal Digit Filling
d. Middle Digit Filling
e. System Nomor Urut
29
8. Penataan surat/dokumen dengan cara dimasukkan dalam snelhecter atau brief
diletakkan berdiri dengan punggung didepan merupakan tata cara penataan
surat/dokumen kantor …
a. Chronological Filling
b. Number Filling
c. Horizontal Filling
d. Lateral Filling
e. Vertical Filling
9. Berikut prosedur penataan surat/dokumen yang benar …
a. Memeriksa, mengindeks, menyortir, menyimpan, dan menata.
b. Memeriksa, menyortir, mengindeks, menata dan menyimpan,
c. Mengindeks, memeriksa, menyortir, menata dan menyimpan.
d. Menyortir, memeriksa, mengindeks, menata dan menyimpan.
e. Memeriksa, mengindeks, menata, menyimpan dan mengkode.
10. System penataan surat/dokumen kantor yang baik akan mempengaruhi pengambilan
keputusan yang tepat, merupakan … filing system
a. Kegiatan
b. Keuntungan
c. Tujuan
d. Azas
e. Pengertian
II. Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan benar dan tepat !
1. Sebut dan jelaskan 5 kegiatan utama dalam menata surat/dokumen kantor !
2. Sebut dan jelaskan 4 jenis perlengkapan dalam penataan surat/dokumen kantor !
3. Jelaskan secara singkat 5 sistem yang berlaku dalam penataan surat/dokumen kantor !
4. Jelaskan prosedur penataan surat/dokumen kantor !
5. Sebutkan 5 keuntungan penataan surat/dokumen kantor dengan system yang berlaku !
30
I. Pilihan Ganda
1. C
2. B
3. D
4. E
5. D
6. A
7. B
8. D
9. A
10. B
II. Essay
1. Secara garis besar kegiatan-kegiatan dokumentasi atau menata dokumen meliputi
kegiatan sebagai berikut.
1. Mencari/mengumpulkan berbagai bahan informasi
Semakin mudahnya arus informasi berkembang menuntut pihak-pihak tertentu untuk
mencari dan mengumpulkan kembali bahan informasi tersebut, sehingga akan tercipta
bahan informasi yang teratur, luwes, dan dapat mengikuti kebutuhan seseorang atau
sekelompok orang untuk menyelesaikan pekerjaannya melalui sumber informasi yang
diperlukan.
2. Menyusun dan mengolah dokumen
Informasi yang telah dikumpulkan kemudian disusun dan diolah secara matang agar
informasi tersebut dapat dijadikan sebagai informasi yang telah disusun sebagai sumber
dalam pengambilan keputusan. Informasi yang telah disusun menjadi suatu dokumen
harus dikelola dengan baik sehingga tetap terawat dan tidak rusak serta jika diperlukan
kembali dapat ditemukan dengan mudah.
3. Mereproduksi dokumen
KUNCI JAWABAN
31
Untuk memenuhi kebutuhan dokumen yang akan digunakan untuk beberapa pihak
atau dalam jumlah yang banyak, langkah yang dapat ditempuh adalah dengan
menggandakan naskah yang diperlukan. Hali ini dapat dilakukan dengan menggunakan
mesin-mesin pengganda, seperti mesin fotokopi, mesin stensil atau scanner, dan
risograf.
4. Menyajikan dokumen
Dalam menyajikan dokumen memerlukan proses yang teliti, praktis, dan benar
sehingga para pengguna dokumen dapat dengan mudah memahami dan tertarik dengan
isi yang terkandung pada dokumen tersebut.
5. Menyimpan dokumen
Dokumen yang sudah selesai diproses dapat disimpan dengan menggunakan sistem
penyimpanan yang sesuai dengan karakteristik kantor. Menyimpan dokumen
memerlukan petugas yang terampil dan memiliki kemampuan dalam kegiatan
penyimpanan atau kerasipan.
2. Beberapa perlengkapan kearsipan sebagai berikut:
1) Kartu indeks
Adalah kartu yang berisi identitas suatu arsip/warkat yang disimpan ,gunanya
sebagai alat bantu untuk menemukan arsip.
2) Kartu Tunjuk Silang
Kartu tunjuk silang adalah suatu petunjuk yang terdapat pada tempat
penyimpanan yang berfungsi untuk menunjukkan tempat (map) dari suatu
dokumen/arsip yang dicari pada tempat yang ditunjukkan.
3) Lembar Pinjam Arsip
Adalah lembaran/formulir yang digunakan untuk mencatat setiap peminjaman
arsip.
4) Buku Arsip
Buku yang digunakan untuk mencatat penyimpanan arsip.
3. Sistem Nomor (Surat/dokumen disimpan berdarkan pada urutan nomor dari surat
tersebut. )
System Subjek (Dalam penataan menggunakan system ini, dokumen disusun
berdasarkan kesamaan subjek atau pokok masalah yang dimuat dalam suatu
surat/dokumen tersebut.
32
System Abjad (Cara penataan surat/dokumen dengan menggunakan sistem abajd
merupakan penataan yang menggunakan urutan urutan abjad dari nama orang,
badan/perusahaan/organisasi, sesuai yang tertera pada dokumen tersebut.)
System Kronologis (Surat/dokumen ditata berdasarkan pada urutan-urutan tanggal yang
teetera pada surat/dokumen tersebut)
System Wilayah (Sistem penataan surat/dokumen kantor dengan menggunakan system
wilayah ditata secara sistematis berdasarkan pada pembagian wilayah yang tertera pada
tiap surat/dokumen)
4. Berikut prosedur penataan surat/dokumen :
1. Meneliti dulu tanda pada lembar disposisi apakah surat tersebut sudah boleh untuk
disimpan (meneliti tanda pelepas surat/ release mark ).
Tanda pelepas surat biasanya berupa disposisi dep. (deponeren) yang menunjukkan
perintah untuk menyimpanan surat.
4. Mengindeks atau memberi kode surat tersebut.
Indeks/ kode surat dibuat sesuai sistem penyimpanan arsip yang dipergunakan dan
dibuat untuk memudahkan penyimpanan dan penemuan kembali surat.
5. Menyortir atau memisah-misahkan surat sesuai dengan bagian, masalah atau tujuan
surat.Kegiatan menyortir/ memisah-misahkan surat sebelum disimpan biasanya
dilakukan dengan menggunakan rak/ kotak sortir.
6. Menyimpan surat ke dalam map (folder).
Penyimpanan surat ke dalam map/ folder dapat menggunakan stofmap folio,
snelhechter, brief ordner, portapel ataui folder gantung kemudian dimasukkan ke
dalam almari arsip/ filing cabinet atau alat penyimpanan arsip yang lain.
7. Menata arsip dengan baik sesuai dengan sistem yang dipergunakan.
Penyimpanan arsip dapat menggunakan sistem penyimpanan arsip
5. Berikut keuntungannya :
a. Surat menyurat dapat disenggarakan dengan sistematis kearah penciptaan episien
kerja
b. Melegkapi bukti apabila timbul kasus yang menyasikan
c. Memberikan keterangan yang membuktikan
d. Arsip-arsip dapat memberitaukan kegiatan-kegiatan yang bersaing
e. Bahan-bahan yang berhubungan dengan keputusan
33
I. PILIHAN GANDA
Jawaban Benar Skor 2
Jawaban Slah Skor 0
Total Skor = Jawaban Benar x 2
= 10 x 2
= 20
II. SOAL ESSAY
Rubrik Penskoran
No Jawaban Kriteria Skor
1 Kegiatan-kegiatan dokumentasi atau menata
dokumen meliputi kegiatan sebagai berikut.
1. Mencari/mengumpulkan berbagai
bahan informasi
Semakin mudahnya arus informasi
berkembang menuntut pihak-pihak
tertentu untuk mencari dan
mengumpulkan kembali bahan
informasi tersebut, sehingga akan
tercipta bahan informasi yang teratur,
luwes, dan dapat mengikuti kebutuhan
seseorang atau sekelompok orang untuk
menyelesaikan pekerjaannya melalui
sumber informasi yang diperlukan.
2. Menyusun dan mengolah
dokumen
Informasi yang telah dikumpulkan
kemudian disusun dan diolah secara
Sangat Lengkap
Kurang Lengkap
Tidak Lengkap
Jawaban Salah
Tidak Menjawab
16
10
8
3
0
PETUNJUK PENILAIAN
34
matang agar informasi tersebut dapat
dijadikan sebagai informasi yang telah
disusun sebagai sumber dalam
pengambilan keputusan. Informasi yang
telah disusun menjadi suatu dokumen
harus dikelola dengan baik sehingga
tetap terawat dan tidak rusak serta jika
diperlukan kembali dapat ditemukan
dengan mudah.
3. Mereproduksi dokumen
Untuk memenuhi kebutuhan dokumen
yang akan digunakan untuk beberapa
pihak atau dalam jumlah yang banyak,
langkah yang dapat ditempuh adalah
dengan menggandakan naskah yang
diperlukan. Hali ini dapat dilakukan
dengan menggunakan mesin-mesin
pengganda, seperti mesin fotokopi,
mesin stensil atau scanner, dan risograf.
4. Menyajikan dokumen
Dalam menyajikan dokumen
memerlukan proses yang teliti, praktis,
dan benar sehingga para pengguna
dokumen dapat dengan mudah
memahami dan tertarik dengan isi yang
terkandung pada dokumen tersebut.
5. Menyimpan dokumen
Dokumen yang sudah selesai diproses
dapat disimpan dengan menggunakan
sistem penyimpanan yang sesuai dengan
karakteristik kantor. Menyimpan
dokumen memerlukan petugas yang
terampil dan memiliki kemampuan
35
dalam kegiatan penyimpanan atau
kerasipan.
2 Beberapa perlengkapan kearsipan sebagai
berikut:
1) Kartu indeks
Adalah kartu yang berisi identitas
suatu arsip/warkat yang disimpan
,gunanya sebagai alat bantu untuk
menemukan arsip.
2) Kartu Tunjuk Silang
Kartu tunjuk silang adalah suatu
petunjuk yang terdapat pada tempat
penyimpanan yang berfungsi untuk
menunjukkan tempat (map) dari suatu
dokumen/arsip yang dicari pada
tempat yang ditunjukkan.
3) Lembar Pinjam Arsip
Adalah lembaran/formulir yang
digunakan untuk mencatat setiap
peminjaman arsip.
4) Buku Arsip
Buku yang digunakan untuk mencatat
penyimpanan arsip.
Sangat Lengkap
Kurang Lengkap
Tidak Lengkap
Jawaban Salah
Tidak Menjawab
16
10
8
3
0
3 Sistem Nomor (Surat/dokumen disimpan
berdarkan pada urutan nomor dari surat
tersebut. )
System Subjek (Dalam penataan
menggunakan system ini, dokumen
disusun berdasarkan kesamaan subjek
atau pokok masalah yang dimuat dalam
suatu surat/dokumen tersebut.
Sangat Lengkap
Kurang Lengkap
Tidak Lengkap
Jawaban Salah
Tidak Menjawab
16
10
8
3
0
36
System Abjad (Cara penataan
surat/dokumen dengan menggunakan
sistem abajd merupakan penataan yang
menggunakan urutan urutan abjad dari
nama orang,
badan/perusahaan/organisasi, sesuai yang
tertera pada dokumen tersebut.)
System Kronologis (Surat/dokumen ditata
berdasarkan pada urutan-urutan tanggal
yang teetera pada surat/dokumen
tersebut)
System Wilayah (Sistem penataan
surat/dokumen kantor dengan
menggunakan system wilayah ditata
secara sistematis berdasarkan pada
pembagian wilayah yang tertera pada tiap
surat/dokumen)
4 Berikut prosedur penataan surat/dokumen :
Meneliti dulu tanda pada lembar disposisi
apakah surat tersebut sudah boleh untuk
disimpan (meneliti tanda pelepas
surat/ release mark ).
Tanda pelepas surat biasanya berupa
disposisi dep. (deponeren) yang
menunjukkan perintah untuk menyimpanan
surat.
Mengindeks atau memberi kode surat
tersebut.
Indeks/ kode surat dibuat sesuai sistem
penyimpanan arsip yang dipergunakan dan
dibuat untuk memudahkan penyimpanan
dan penemuan kembali surat.
Sangat Lengkap
Kurang Lengkap
Tidak Lengkap
Jawaban Salah
Tidak Menjawab
16
10
8
3
0
37
Menyortir atau memisah-misahkan surat
sesuai dengan bagian, masalah atau tujuan
surat.Kegiatan menyortir/ memisah-
misahkan surat sebelum disimpan biasanya
dilakukan dengan menggunakan rak/ kotak
sortir.
Menyimpan surat ke dalam map (folder).
Penyimpanan surat ke dalam map/ folder
dapat menggunakan stofmap folio,
snelhechter, brief ordner, portapel ataui
folder gantung kemudian dimasukkan ke
dalam almari arsip/ filing cabinet atau alat
penyimpanan arsip yang lain.
Menata arsip dengan baik sesuai dengan
sistem yang dipergunakan.
Penyimpanan arsip dapat menggunakan
sistem penyimpanan arsip
5 Berikut keuntungannya :
a. Surat menyurat dapat
disenggarakan dengan sistematis
kearah penciptaan episien kerja
b. Melegkapi bukti apabila timbul
kasus yang menyasikan
c. Memberikan keterangan yang
membuktikan
d. Arsip-arsip dapat memberitaukan
kegiatan-kegiatan yang bersaing
e. Bahan-bahan yang berhubungan
dengan keputusan
Sangat Lengkap
Kurang Lengkap
Tidak Lengkap
Jawaban Salah
Tidak Menjawab
16
10
8
3
0
38
Skor maksimal soal essay
Nomor 1 : 16
Nomor 2 : 16
Nomor 3 : 16
Nomor 4 : 16
Nomor 5 : 16
Total Skor = 16 x 5
= 80
SKOR KESELURUHAN
Nilai = 20 + 80
= 100
39
1. Halifah, Siti Nur. 2017. Pengertian Sistem Kearsipan, (online)
(http://sitinurhalifahweb.blogspot.com/2017/11/pengertian-sistem-kearsipan.html
), diakses 20 November 2019.
2. Azizah, Nisrina Nur. 2017. Prosedur Penataan Surat Dokumen, (online)
( https://nisrinanurazizah.wordpress.com/2017/11/26/prosedur-penataan-surat-
dokumen/ ), diakses 20 November 2019.
3. Habibi, Muhammad Ikbal. Macam-macam filing Sistem Kearsipan, (online)
( http://ap2habibi.blogspot.com/2016/03/macam-macam-filing-sistem-
kearsipan.html ), diakses 20 November 2019.
DAFTAR PUSTAKA