Click here to load reader
Upload
irfandi-al-whb
View
53
Download
11
Embed Size (px)
Citation preview
i
ABSTRAK
PENATAAN KAWASAN TEPI AIR PERKOTAAN SEBAGAI
STRATEGI REDEVELOPMENT KAWASAN PUSAT KOTA
Kasus: Kawasan Peunayong-Pante Pirak, Banda Aceh
Oleh
Irfandi
NIM: 256 07 005
Krueng Aceh yang membelah kota Banda Aceh merupakan salah satu elemen
ruang kota yang dapat dijadikan dasar bagi pengembangan waterfront city.
Keberadaan Krueng Aceh telah memberikan sejarah yang panjang bagi
perkembangan Kota Banda Aceh sejak masa kesultanan, masa kolonial Belanda
hingga sekarang. Salah satu segmen kawasan tepi air Krueng Aceh yang penting
bagi perkembangan kota ini adalah Kawasan Peunayong-Pante Pirak yang
merupakan bagian dari pusat kota dan memiliki peran yang strategis dalam
mendukung aktivitas perkotaan di Kota Banda Aceh. Kawasan ini telah
mengalami degradasi fisik dan non-fisik sehingga dapat menurunkan citra kota
dan sosial ekonomi serta kualitas ruang perkotaan. Selain itu juga tidak ada
keterkaitan dan keterhubungan antara kawasan tepi air Krueng dengan kawasan
Peunayong-Pante Pirak, sehingga potensi Krueng Aceh yang besar sebagai
elemen perkotaan tidak termanfaatkan. Kondisi ini menuntut upaya peremajaan
Kawasan Peunayong-Pante Pirak yang komprehensif dengan pendekatan kawasan
tepi air perkotaan sehingga dapat mendukung rencana penerapan waterfront city,
meningkatkan kualitas fisik kawasan pusat kota dan meningkatkan ekonomi
kawasan sekaligus menjaga cagar budaya yang terdapat di dalamnya. Metode
perancangan yang digunakan dalam peremajaan kawasan ini adalah metode
synoptic yang bersifat runut dan sistematik. Kajian tesis ini menyimpulkan bahwa
peremajaan kawasan Peunayong-Pante Pirak dengan pendekatan pengembangan
kawasan tepi air ternyata dapat menciptakan ruang perkotaan yang unik, khas dan
sangat potensial untuk menjadi suatu kawasan yang hidup serta memberikan
kontribusi positif bagi masyarakat. Tipologi mixed use waterfront yang diterapkan
pada kawasan ini dapat menghidupkan kawasan dalam waktu yang lebih lama.
Pengembangan ekonomi pariwisata dengan menjadikan kawasan tepi air Krueng
Aceh sebagai destinasi wisata dan sungai yang atraktif dapat memberikan
kesempatan lapangan pekerjaan dan pengembangan ekonomi lokal, sehingga
meningkatkan perekonomian masyarakat. Penerapan tautan struktural dan visual
dapat menyatukan ketiga kawasan yang ada di dalam peremajaan kawasan ini.
Pentautan dengan bangunan bersejarah dan Mesjid Baiturrahman sebagai tengaran
kota dengan kawasan peremajaan akan menciptakan suatu kawasan tepi air yang
utuh, sehingga citra Kota Banda Aceh akan tercipta dengan baik, hal ini
merupakan salah satu upaya penerapan placemaking pada kawasan untuk
menciptakan makna tempat.
Kata kunci: Krueng Aceh, kawasan Peunayong-Pante Pirak, pengembangan
kawasan tepi air perkotaan, place making.