Pemikiran-Pemikiran Politik Samuel Von Pufendorf

Embed Size (px)

Citation preview

  • 7/30/2019 Pemikiran-Pemikiran Politik Samuel Von Pufendorf

    1/12

    Pemikiran-pemikiran Politik

    Samuel von Pufendorf

    Mutiara Kurniasari

    10/299063/SP/24046

  • 7/30/2019 Pemikiran-Pemikiran Politik Samuel Von Pufendorf

    2/12

    Siapa?

    Baron Samuel von Pufendorf Salah satu pemikir danfilsuf politik abad ke-17

    Lahir pada 1632 di Dorfchemnitz, di wilayah oldSaxony

    Sempat menempuh pendidikan di kepasturanLutheran berkat dorongan ayahnya dan selanjutnyamenempuh pendidikan teologi dan hukum diUniversity of Leipzig dan University of Jena

    Karya-karya terkenal:

    Elements of Universal Jusrisprudence On the Duty of Man and Citizen According to the Natural

    Law

    On the Law of Nature and of Nations

  • 7/30/2019 Pemikiran-Pemikiran Politik Samuel Von Pufendorf

    3/12

    Natural Law

    Manusia pada dasarnya merupakan makhlukyang cinta damai dan aturan-aturanfundamental mengenai sifat dasar manusia

    ini bukan berada di tangan manusia Natural law adalah perintah dari a superior

    willyang sejalan dengan sifat dasar dankondisi manusia yang digunakan untuk

    mengatur hubungan manusia dalamkerangka benar dan salah

  • 7/30/2019 Pemikiran-Pemikiran Politik Samuel Von Pufendorf

    4/12

    Superior Will/Supreme Beings

    Jika natural law ada maka ada divine

    legislator yang mengatur natural law tersebut:

    There can be no natural law without natural

    lawgiver Pufendorf percaya bahwa divine legislator

    yang memberikan natural law pada manusia

    merupakan entitas yang berada di atasmanusia yaitu Tuhan sebagai Superior Will

    dan Supreme Beings

  • 7/30/2019 Pemikiran-Pemikiran Politik Samuel Von Pufendorf

    5/12

    Man, Moral dan Society

    Pufendorf menempatkan moral dalam posisiyang universal dimana manusia mempunyaikewajiban bagi manusia lainnya sebagaihuman beings

    Menurut Pufendorf, manusia mempunyai duasisi: Satu sisi: manusia secara natural mempunyai

    keinginan untuk menjaga dirinya sendiri (self-love

    dan self-preservation untuk well being) Sisi lain: manusia membutuhkan manusia lain

    dalam wadah societyuntuk menciptakan kondisiwell beingtersebut.

  • 7/30/2019 Pemikiran-Pemikiran Politik Samuel Von Pufendorf

    6/12

    Man, Moral dan Society

    Hal-hal tersebut menunjukkan bahwamanusia membutuhkan manusia lainuntuk bisa mempertahankan dan

    mengembangkan dirinya sehinggaberhubungan dengan orang lainmerupakan hal yang wajar dilakukansebagai human beings

    Untuk itulah human sociality merupakanprinsip pertama dari natural law

  • 7/30/2019 Pemikiran-Pemikiran Politik Samuel Von Pufendorf

    7/12

    Civil Society dan Natural State

    Untuk mewujudkan human sociality dan social lifediantara para individu dibutuhkan kondisi civilassociationantarindividu

    Perwujudan hubungan-hubungan konvensionalantarindividu ini ditandai dengan adanya consentberupa pakta dan kontrak

    Pakta dan kontrak dibutuhkan karena adanyakepentingan moral individu yang menghargaiadanya equalitydan kebebasan alami manusiasehingga persetujuan untuk terlibat dalam suatuhubungan sosial penting untuk didapatkan

  • 7/30/2019 Pemikiran-Pemikiran Politik Samuel Von Pufendorf

    8/12

    Civil Society dan Natural State

    Ketika individu-individu setuju dan

    berkomitmen dalam suatu pakta, mereka

    masuk ke tahap civil society yang

    kemudian terdapat suatu momen unifikasidimana mereka tergabung menjadi one

    moral person yang mengikat individu-

    individu tersebut dalam kewajiban gandasebagai individu dan penduduk sebuah

    negara

  • 7/30/2019 Pemikiran-Pemikiran Politik Samuel Von Pufendorf

    9/12

    Supreme Sovereign dalam State

    Dalam suatu negara, kehadiran supremesovereigndiperlukan untuk menegakkanhukum seperti halnya supreme beingsdalamnatural law. Pufendorf menekankan

    pentingnya hukum dalam menjalankan suatunegara karena tanpa hukum, manusiamelanggat sifat alamiahnya sendiri.

    Supreme sovereign berkewajiban

    menentukan standar moralitas untukmenekan para rakyatnya agar mematuhiperaturan

  • 7/30/2019 Pemikiran-Pemikiran Politik Samuel Von Pufendorf

    10/12

    Sovereign Abuse

    Potensi adanya abuse of power dari supremesovereign ada karena adanya unlimitedsovereignty sehingga pihak sovereign bisamengabaikan baik hukum-hukum fundamental

    untuk membatasi kekuasaannya maupun naturallaw dimana no natural superiors amonghumankind

    Untuk meminimalisir potensi ini, individu-individuharus memanfaatkan kesempatan penyusunan

    pakta ataupun kontrak sosial ketika bergabungdengan civil society untuk membentuk sistemdimana supreme sovereign mempunyai otoritasyang absolut

  • 7/30/2019 Pemikiran-Pemikiran Politik Samuel Von Pufendorf

    11/12

    Perang

    Tiap negara mempunyai hak untuk membela dirinya melawankekuatan-kekuatan yang secara tidak adil mengancamnegaranya (dan ada bukti nyata terhadap ancaman tersebut).Namun, Pufendorf tidak melupakan bahwa perdamaianadalah kondisi yang paling sesuai dengan sifat alami manusia

    yang membedakannya dari hewan dan monster Just Warhanya bisa dilakukan jika: To preserve and protect ourselves and our things against others

    who are trying to hurt us or to wake away or destroy those things

    To assert ourselves when others, by whom we are owedanything from a perfect right, refuse to furnish it of themselves

    To obtain reparation for harms by whose infliction we have beeninjured and to wrest from one who has previously hurt us as aguarantee that he will not attack us in the future

  • 7/30/2019 Pemikiran-Pemikiran Politik Samuel Von Pufendorf

    12/12

    Sumber

    Samuel von Pufendorf, Elements of UniversalJurisprudence in Two Books, in Craig L. Carr, ThePolitical Writings of Samuel Pufendorf, OxfordUniversity Press, New York, 1994

    Samuel von Pufendorf, On the Law of Nature andof Nations in Eight Books, in Craig L. Carr, ThePolitical Writings of Samuel Pufendorf, OxfordUniversity Press, Oxford, 1994

    David Boucher, Political Theories of InternationalRelations: From Thucydides to the Present,Oxford University Press, Oxford, 1998