115
PEMIKIRAN DAKWAH KH. MUHAMMAD IDRIS JAUHARI DALAM BUKU DZIKRULLAH SEPANJANG WAKTU Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I) Oleh ISNA HIDAYATI TF NIM: 106051001835 JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1431 H / 2010 M

PEMIKIRAN DAKWAH KH - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6025/1/ISNA HIDAYATI TF-FDK.pdf · Ilmu Pengetahuan yang seluas-luasnya . 2. DASAR

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PEMIKIRAN DAKWAH KH - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6025/1/ISNA HIDAYATI TF-FDK.pdf · Ilmu Pengetahuan yang seluas-luasnya . 2. DASAR

PEMIKIRAN DAKWAH KH. MUHAMMAD IDRIS JAUHARI

DALAM BUKU DZIKRULLAH SEPANJANG WAKTU

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I)

Oleh

ISNA HIDAYATI TF NIM: 106051001835

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1431 H / 2010 M

Page 2: PEMIKIRAN DAKWAH KH - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6025/1/ISNA HIDAYATI TF-FDK.pdf · Ilmu Pengetahuan yang seluas-luasnya . 2. DASAR

PEMIKIRAN DAKWAH KH. MUHAMMAD IDRIS JAUHARI

DALAM BUKU DZIKRULLAH SEPANJANG WAKTU

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I)

Oleh

ISNA HIDAYATI TF NIM: 106051001835

Di Bawah Bimbingan,

Dr. Fatmawati, MA 197609172001122002

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1431 H / 2010 M

Page 3: PEMIKIRAN DAKWAH KH - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6025/1/ISNA HIDAYATI TF-FDK.pdf · Ilmu Pengetahuan yang seluas-luasnya . 2. DASAR

PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi ini berjudul PEMIKIRAN DAKWAH KH. MUHAMMAD

IDRIS JAUHARI DALAM BUKU DZIKRULLAH SEPANJANG WAKTU

telah diujikan dalam sidang munaqasyah Fakultas Ilmu Dakwah Dan Ilmu

Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada 10 Juni 2010. Skripsi ini telah

diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Komunikasi Islam

(S.Kom.I) pada Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam.

Jakarta, 10 Juni 2010

Sidang Munaqasyah

Ketua Merangkap Anggota, Sekretaris Merangkap Anggota,

Drs. Jumroni, M.si Umi Musyarrofah, MA NIP 19630515 199203 1006 NIP 197108161997032002

Anggota,

Penguji I Penguji II,

Drs. H. Adi Badjuri. MM Dra. Nasichah, MA NIP 10540828 198003 1 001 NIP 196711261996032001

Pembimbing

Dr. Fatmawati, MA NIP 197609172001122002

Page 4: PEMIKIRAN DAKWAH KH - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6025/1/ISNA HIDAYATI TF-FDK.pdf · Ilmu Pengetahuan yang seluas-luasnya . 2. DASAR

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan telah saya cantumkan

sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya

atau hasil jiplakan dari hasil karya orang lain, maka saya bersedia

menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Ciputat, 10 Juni 2010

Isna Hidayati. TF

Page 5: PEMIKIRAN DAKWAH KH - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6025/1/ISNA HIDAYATI TF-FDK.pdf · Ilmu Pengetahuan yang seluas-luasnya . 2. DASAR

MOTTO:

Ora Etra Bora "Berusaha dan berdoa"

Do The Best and Do Like You Thing No Tomorrow

Bagiku Tak Ada Yang Tak Mungkin Kecuali Tidak Mau Melakukan

DEDIKASI PONDOK PESANTREN AL-AMIEN UNTUK KAMI

Ilmu yang diperoleh dari pondok harus senantiasa disadari sebagai:

1. KUNCI yang harus kalian perguanakan sendiri untuk memebuka khasanah Ilmu Pengetahuan yang seluas-luasnya

2. DASAR / PONDASI yang harus kalian bangun di atasnya sebuah bangunan yang kuat dan kokoh

3. MODAL AWAL yang harus kalian putar dan kembangkan sendiri, sehingga mendatangkan keuntungan dan manfaat yang sebesar-besarnya untuk diri kalian sendiri dan orang lain

4. BIBIT / BENIH yang harus kalian pelihara sebaik mungkin untuk kalian semaikan di atas tanah yang subur dan produktif sehingga ia berbuah selebat-lebatnya

5. PEMANASAN / WARMING UP dari suatu pertandingan besar yang akan kalian hadapi dimasyarakat kelak.

6. LANGKAH-LANGKAH PENDAHULUAN dari seribu, sejuta, selaksa langkah yang akan kalian jalani…..

Page 6: PEMIKIRAN DAKWAH KH - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6025/1/ISNA HIDAYATI TF-FDK.pdf · Ilmu Pengetahuan yang seluas-luasnya . 2. DASAR

BIODATA PENULIS

Nama : Isna Hidayati Taufik TTL : Sumenep, 27 November 1987 Alamat : Pond-Pest Matlabul Ulum Desa Jambu Kec. Lenteng Kab. Sumenep

Madura 69461 Email : [email protected] Pendidikan :

1. Taman Kanak-kanak

2. SDN Elak-Laok Sumenep Madura (Tamat 1999)

3. Pondok Pesantren Al-Amien Prenduan Sumenep Madura dari tahun 1999

s/d 2005 selama 6 tahun

4. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta (2006-2010)

Pengalaman Mengajar:

1. Mengajar di Pond-Pest Ulil Al-bab di Kota Probolinggo, pada pertengahan

tahun 2005 selama setengah tahun, kegiatan ini sebagai utusan PP. Al-

Amien setelah dinyatakan Lulus

2. Guru Teater di Pond-Pest Matlabul Ulum pada tahun 2007 selama 2 bulan

Pengalaman Organisasi:

1. Ketua Konsulat Sumenep di PP. Al-Amien Pada Tahun 2003

2. Wakil Humas (ISTAMA) di PP. Al-Amien Pada Tahun 2004

3. Wakil Bagian Informasi dan Komunikasi (ISTAMA) di PP. Al-Amien

4. Ketua Seni Teater

5. Ketua Kegiatan Pelatihan Kepemimpinan “ Leadership Training” di PP.

Matlabul Ulum Selama Sebulan pada tahun 2009

6. Bagian Pengembangan Kader Padus Voice Of Communication Fakultas

Dakwah pada tahun 2007

7. Bagian Pengembangan Seni dan Budaya Di Badan Eksekutif Mahasiswa

Jurusan KPI pada tahun 2009

Page 7: PEMIKIRAN DAKWAH KH - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6025/1/ISNA HIDAYATI TF-FDK.pdf · Ilmu Pengetahuan yang seluas-luasnya . 2. DASAR

ABSTRAK

Sejalan dengan perintah Allah dalam wahyu pertama yang berisi isyarat Iqra’ yang berarti “Bacalah” dalam surat al-‘Alaq yang berisi tentang perintah terhadap hambanya untuk selalu membaca, yang mana perintah membaca sudah tentu pula selalu diiringi dengan perintah menulis sebagai adanya bahan yang akan dibaca. Aktivitas membaca sangat ditentukan oleh tersedianya bahan bacaan, yang menuntut produktivitas menulis, untuk itu selayaknya bagi kaum intelektual Islam terutama seorang da’i untuk menyalurkan pengetahuannya dan pemikirannya tentang ajaran Islam dalam sebuah tulisan. Berdakwah melalui karya tulis adalah salah satu metode dakwah seorang da’i yang ingin mengajak dan menjelaskan kepada pembaca atau mad’u tentang Islam dan mengajak agar ummat Islam dapat meningkatkan kualitas keimanannya sebagai hamba Allah. KH. Muhammad Idris Jauhari adalah seorang ulama yang berdakwah melalui lembaga sosial yaitu pesantren di Madura dan berdakwah melalui karya tulis. Buku Dzikrullah Sepanjang waktu adalah salah satu karya tulisnya, karya tulis ini mengajak mad’u untuk memahami Dzikrullah sepanjang waktu, dalam keadaan apapun, baik senang maupun sedih dan dimana saja kita berada untuk selalu melaksanakan dzikrullah.

Dari penjelasan di atas, maka penulis merumuskan dua pertanyaan. Bagaimana aktivitas dakwah KH. Muhammad Idris Jauhari? Bagaimana pemikiran dakwah KH. Muhammad Idris Jauhari dalam buku Dzikrullah Sepanjang Waktu?

Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif yaitu penelitian yang menjelaskan fenomena pengumpulan data yang terdiri dari wawancara kepada KH. Muhammad Idris Jauhari, studi pustaka, studi dokumentasi melalui buku-buku, majalah, rekaman dan teknik analisa data. Dengan analisis data yang bersifat deskriptif, yaitu memaparkan situasi atau peristiwa.

Teori Social Construction Of Reality yang diperkenalkan oleh Peter L. Berger dan Thomas Luckmann. Ia menggambarkan proses sosial dimana individu menciptakan secara terus menerus suatu realitas yang dimiliki dan dialami bersama. Realitas simbolis, teori ini menjelaskan sebuah realitas yang diberi makna. Sama halnya dengan KH. Muhammad Idris Jauhari yang dalam buku dzikrullah sepanjang waktu menggambarkan metode praktis dzikrullah yang dapat dilakukan secara situasional, dalam keadaan apa saja dan kapan saja.

Berdakwah melalui karya tulis merupakan sarana penyampaian pemikiran seseorang tentang Islam dan dakwah seseorang untuk memberikan pemahaman tentang Islam kepada pembaca atau mad’u agar dapat meningkatkan kualitas keimanannya. Pemikiran Dakwah KH. Muhammad Idris Jauhari dalam buku Dzikrullah sepanjang waktu bahwa Dzikrullah adalah mengingat dan menyebut Tuhan baik dalam konteks ingatnya sebagai seorang hamba kepada Allah ataupun dalam konteks ingat-Nya Allah kepada sang hamba. Dalam buku dzikrullah sepanjang waktu ini memberikan pengetahuan baru bahwa dalam segala bentuk usaha dan ikhtiar seorang manusia kepada tuhannya yang ia lakukan seharusnya tidaklah terlepas satupun dari Dzikrullah. Baik itu berupa “Prestasi” seorang hamba diMata Tuhannya, baik prestasi imaniyah, ilmiyah, ataupun amaliyah yang dicapai seorang muslim, maupun yang berupa “Musibah” baik ujian, peringatan maupun azab yang menimpa seorang muslim.

i

Page 8: PEMIKIRAN DAKWAH KH - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6025/1/ISNA HIDAYATI TF-FDK.pdf · Ilmu Pengetahuan yang seluas-luasnya . 2. DASAR

KATA PENGANTAR

بسم اهللا الرحمن الرحيم

Puji syukur Alhamdulillah senantiasa selalu kita panjatkan kehadirat Allah

SWT. Yang mana dengan rahmat-Nya yang begitu melimpah, yang telah

menetapkan iman kita sehingga kita selalu diberi kemudahan untuk melaksanakan

segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya sehingga kita termasuk

dari golongan mukmin yang istiqomah di jalan-Nya. Amien ya robbal alamien…

Shalawat berikut salam terhantar untuk Nabi Muhammad SAW, pembawa

perdamaian, pencerahan ummat yang menjadi sejarah besar dalam Islam. Semoga

kita dapat meneladani beliau dan mengamalkan sunnah-sunnahnya. Amien…

Syukur Alhamdulillah penulisan skripsi ini dapat berjalan lancar, meski

tidak mudah melalui proses untuk mencapainya. Akan tetapi dukungan, semangat,

bimbingan, dan yang terpenting Doa dari orang-orang terdekat penulislah yang

mendorong penulis untuk tetap berusaha. Dengan segala kerendahan hati, penulis

pada kesempatan ini ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada:

1. Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta Prof.

DR. Komarudin Hidayat dan para pembantu Rektor.

2. Dekan Fakultas Dakwah Dan Komunikasi DR. Arief Subhan MA dan Para

Pembantu Dekan: Drs. Wahidin Saputra, M.Ag, Drs. Mahmud Djalal, MA,

dan Drs. Studi Rizal, LK, MA.

3. Ketua Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam Bapak Drs. Jumroni M.Si

dan sekretaris Jurusan Umi Musyarofah, M.Ag.

4. Karyawan Staf Tata Usaha Fakultas Dakwah dan Komunikasi

5. Perpustakaan Utama UIN beserta Staf-stafnya

ii

Page 9: PEMIKIRAN DAKWAH KH - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6025/1/ISNA HIDAYATI TF-FDK.pdf · Ilmu Pengetahuan yang seluas-luasnya . 2. DASAR

6. Perpustakaan Fakultas Dakwah beserta Staf-stafnya

7. Pembimbing skripsi, Dr. Fatmawati, MA yang telah banyak mengarahkan

dan memotivasi penulis selama penyelesaian skripsi ini. Terima kasih

yang sebanyak-banyaknya.

8. Dosen-dosen Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Jakarta

9. Seluruh Jajaran Pimpinan dan Pengasuh Pondok Pesantren Al-Amien

Prenduan Sumenep Madura dan juga Pengasuh Tarbiyatul Muallimat

(TMAI), terima kasih yang telah membimbing, memberikan Ilmu, dan

memberikan bekal Agama untuk masa depan kami seterusnya agar

menjadi Muslim dan muslimah Anfa’uhum Lin nas.

10. Teruntuk kyai kami KH. Muhammad Idris Jauhari,

Terima kasih bapak kyai yang telah menyempatkan waktunya untuk

membagikan ilmu yang kesekian kalinya meski kami telah menjadi

Alumni. Begitu bangga kami bisa bersua kembali dan mengangkat karya

bapak kyai untuk dikaji lebih dalam lagi. Semoga bapak kyai senantiasa

dilimpahkan kesehatan oleh Allah agar kami murid-murid bisa lebih lama

lagi menimba ilmu pada bapak kyai. Amien

11. Spesial untuk kedua Orang tua Penulis, KH. Muhammad Taufikurrahman

dan Hj. Ulfah Umamiyah, yang dengan kesabaran tak terbatas, telah

memberikan kepercayaan untuk menuntut ilmu dikota orang, kasih sayang

aba dan umi sangat berharga untuk nanda, Tak ada apapun didunia ini

yang dapat membalas kasih sayang Aba dan Umi terima kasih yang tiada

batasnya.

iii

Page 10: PEMIKIRAN DAKWAH KH - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6025/1/ISNA HIDAYATI TF-FDK.pdf · Ilmu Pengetahuan yang seluas-luasnya . 2. DASAR

12. Untuk Kakakku tersayang Imam Khodri Taufik. SS penyemangat dan

motivator hidupku, Teteh Ifat dan si bonin.

13. Adekku dan sahabat kecilku Izzatur Rif’ah Sunan, boleh kita sama-sama

berkelana tapi kita harus tetap bersama ya selamanya..

14. My Best Friend Rida Farida Mustopa, terima kasih atas semuanya. Sahabat

adalah orang yang paling mengerti ketika aku berkata “aku lupa” dan

membuka pintu meski aku belum mengetuknya.

15. My Cute Friend Putri Helmalena “Cut Putro”, Aceh punya, satu

perjuangan, satu perantauan.

16. Kawan-kawanku tercinta dan sahabat-sahabatku KPI Kelas-C Angkatan

2006, Broadcast Community, semoga kita tetap bisa bersilaturrahmi.

Terima kasih kawan atas motivasinya, jangan pernah lupa mampir

SURAMADU yang selalu merindukan kawan-kawan semua, miss you all

forever.

17. Kawan-kawanku BEMJ KPI 2009. Mahasiswa adalah Agen Perubahan.

Hidup mahasiswa….

18. Kawan-kawan senimanku LSO. Voice Of Communication Fakultas

Dakwah dan Komunikasi. Ditangan Ku berkarya Disuara Ku Bernada.

Buat penerus Adek-adek VOC lagu untuk kalian “Sekarang ataupun 50

tahun lagi VOC harus tetap berkarya, tak ada bedanya rasa cintaku masih

sama seperti pertama UpGrading ”.

19. Kawan-kawanku KKN Cibeurem 2009. Pengalaman sosial masyarakat

yang sangat berharga. Miss you all Tim 22 Cibeurem.

iv

Page 11: PEMIKIRAN DAKWAH KH - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6025/1/ISNA HIDAYATI TF-FDK.pdf · Ilmu Pengetahuan yang seluas-luasnya . 2. DASAR

v

20. Kawan-kawanku Arve-Zhasty Alumni Al-Amien Prenduan Angkatan

2005. Kalian akan selalu tercantum di nadi sejarah perjalananku.

Akhirnya inilah akhir dari langkah penulisan ini, semoga ini bukanlah

mengakhiri prestasi untuk berkarya dalam sebuah tulisan. Dengan segala

kerendahan hati tulisan ini sangat jauh dari sempurna dan masih banyak

kekurangan, untuk itu penulis berharap kritikan dan saran yang membangun.

Semoga tulisan ini bermanfaat untuk penulis pribadi dan pembaca secara umum.

Amien ya robbal alamien…

Ciputat, 10 Juni 2010

Isna Hidayati Taufik

Page 12: PEMIKIRAN DAKWAH KH - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6025/1/ISNA HIDAYATI TF-FDK.pdf · Ilmu Pengetahuan yang seluas-luasnya . 2. DASAR

DAFTAR ISI

ABSTRAK ......................................................................................................... i

KATA PENGANTAR ....................................................................................... ii

DAFTAR ISI...................................................................................................... vi

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1

A. Latar Belakang Masalah.............................................................. 1

B. Batas dan Rumusan Masalah ...................................................... 4

C. Tujuan Penilitian ......................................................................... 4

D. Manfaat Penilitian ....................................................................... 4

E. Metodologi Penelitian ................................................................. 5

F. Tinjauan Pustaka ......................................................................... 6

G. Sistematika Penulisan ................................................................. 8

BAB II KERANGKA PEMIKIRAN

A. Pengertian Pemikiran .................................................................. 9

B. Pengertian Dakwah ..................................................................... 11

C. Pengertian Da’i............................................................................ 14

D. Materi Dakwah............................................................................ 15

E. Metode Dakwah .......................................................................... 18

F. Media Dakwah ............................................................................ 20

G. Efek Dakwah............................................................................... 21

H. Tujuan Dakwah ........................................................................... 22

vi

Page 13: PEMIKIRAN DAKWAH KH - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6025/1/ISNA HIDAYATI TF-FDK.pdf · Ilmu Pengetahuan yang seluas-luasnya . 2. DASAR

vii

I. Pengertian Dzikir ........................................................................ 23

J. The Social Construction of Reality ............................................. 39

BAB III PROFIL KH. MUHAMMAD IDRIS JAUHARI

A. Profil KH. Muhammad Idris Jauhari .......................................... 42

1. Latar Belakang Keluarga....................................................... 42

2. Latar Belakang Pendidikan ................................................... 43

3. Kiprah Dakwah KH. Muhammad Idris Jauhari ................... 46

4. Karya KH. Muhammad Idris Jauhari .................................... 51

B. Sekilas Buku Dzikrullah Sepanjang Waktu ................................ 54

BAB IV HASIL PENELIITIAN

A. Aktivitas Dakwah KH. Muhammad Idris Jauhari....................... 58

B. Analisis Pemikiran Dakwah KH. Muhammad Idris Jauhari

dalam buku Dzikrullah Sepanjang Waktu................................... 63

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ................................................................................. 77

B. Saran-saran.................................................................................. 79

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 80

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 14: PEMIKIRAN DAKWAH KH - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6025/1/ISNA HIDAYATI TF-FDK.pdf · Ilmu Pengetahuan yang seluas-luasnya . 2. DASAR

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Awal munculnya Islam melalui wahyu pertamanya adalah ditandai

dengan isyarat Iqra’ (bacalah) dalam surat al-‘Alaq yang berisi perintah

terhadap hambanya untuk selalu membaca, yang mana perintah membaca

sudah tentu pula selalu diiringi dengan menulis sebagai adanya bahan yang

akan dibaca, berikut dalam firman Allah:

⌧⌧

Artinya: “Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan. Dia Telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah. Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam [Maksudnya: Allah mengajar manusia dengan perantaraan tulis baca]. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya. Ketahuilah! Sesungguhnya manusia benar-benar melampaui batas. Karena dia melihat dirinya serba cukup. Sesungguhnya Hanya kepada Tuhanmulah kembali(mu). Bagaimana pendapatmu tentang orang yang melarang.” (QS. Al-‘Alaq: 1-9)

Dalam ayat tersebut mengandung pesan, bahwa aktivitas membaca dan

menulis memang sebuah kegiatan yang tidak dapat dipisahkan. Aktivitas

1

Page 15: PEMIKIRAN DAKWAH KH - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6025/1/ISNA HIDAYATI TF-FDK.pdf · Ilmu Pengetahuan yang seluas-luasnya . 2. DASAR

2

membaca sangat ditentukan oleh tersedianya bahan bacaan yang menuntut

produktivitas menulis sebagai sarana pengadaan bahan bacaan. Buku adalah

salah satu bentuk karya intelektual, menulis buku dapat dikatakan pesan atau

perintah tersirat Al-Quran yang sepatutnya dijadikan tradisi kaum muslimin. 1

Sejalan dengan perintah Allah untuk banyak membaca maka

selayaknya untuk kaum intelektual Islam terutama seorang da’i untuk

menyalurkan pengetahuannya dan pemikirannya tentang ajaran Islam dalam

sebuah tulisan. Hal ini pula bisa disebut dengan dakwah, ketika seseorang

berdakwah melalui tulisannya agar dapat dibaca oleh orang lain yakni mad’u

sehingga penulis dapat mengajak pembacanya menuju pencerahan spiritual.

Menurut Bunda Gola Gong “Tulisan kita ibarat setapak yang bisa

membawa orang ke mata air atau nyala lilin dikegelapan”.2 Hal inilah yang

menunjukkan betapa besarnya pengaruh tulisan kepada pembacanya, hal ini

pula yang dapat dimanfaatkan oleh para da’i untuk menyampaikan ajaran

Islam dengan menggunakan media tulisan. Dengan karya tulis seorang da’i

dapat menyampaikan pemikirannya dan mengajak mad’u atau pembaca untuk

meningkatkan kualitas keimanannya.

KH. Muhammad Idris Jauhari adalah seorang tokoh yang tinggal

disalah satu desa di daerah Madura. KH. Muhammad Idris Jauhari adalah

salah satu pendiri dari Pondok Pesantren Al-Amien Prenduan Sumenep

Madura, sebuah Pondok yang besar di daerah Madura yang memiliki konsep

pendidikan yang modern, memiliki kurikulum yang berdiri sendiri, yang

1 Badiatul Muchlisin Asti, Berdakwah Dengan Menulis Buku, (Bandung : Media Qolbu,

2004), hal. 11, 31-34 2 Gola Gong, Jangan Mau Gak Nulis Seumur Hidup, (Bandung: Salamandani, 2007), hal.

35

Page 16: PEMIKIRAN DAKWAH KH - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6025/1/ISNA HIDAYATI TF-FDK.pdf · Ilmu Pengetahuan yang seluas-luasnya . 2. DASAR

3

kurikulumnya selalu berkembang tiap tahunnya juga karena buah dari konsep

pemikiran KH. Muhammad Idris Jauhari.

Beberapa karya tulisnya dibidang keilmuan pendidikan dan juga

mengandung unsur dakwah dan nilai-nilai Islam. KH. Muhammad Idris

mendalami banyak bidang keilmuan seperti pendidikan, dakwah, dan lain

sebagainya. Banyak karya tulis yang telah ditulis olehnya, berikut beberapa

judul karya tulisnya: Hakekat Pesantren dan Kunci Sukses Belajar Di

dalamnya, Mencetak Muslim Multi Terampil, Anak Muda Menjadi Sufi

Mengapa Tidak, Pembudayaan Hidup Islami, dan lain sebagainya. Adapun

karya tulisnya yang mengandung nilai-nilai dakwah salah satunya berjudul

Dzikrullah Sepanjang Waktu, karya tulis ini berisi tentang untuk kita selalu

melaksanakan dzikrullah sepanjang waktu, dalam keadaan apapun, baik

senang maupun sedih dan di mana saja kita berada untuk selalu melaksanakan

dzikrullah.

Dalam penelitian ini penulis tertarik dengan buku karangannya yang

berjudul Dzikrullah Sepanjang Waktu. Perjalanan dakwah beliau dari berbagai

segi ilmu yang dibidangi dan kesungguhan untuk menuangkan pemikirannya

dalam sebuah tulisan sangat cukup menjadi alasan untuk ditelaah lebih dalam

dan diteliti tentang pemikiran dakwahnya. Dalam buku tersebut dijelaskan

tentang dzikrullah yang memiliki makna “menyebut atau mengingat” Allah,

penulis ingin mengetahui lebih dalam lagi tentang bagaimana pemikiran

dakwah KH. Muhammad Idris Jauhari dalam bukuya tersebut yang berjudul

“Dzikrullah Sepanjang Waktu” dan juga penulis ingin mengetahui bagaimana

aktivitas dakwah KH. Muhammad Idris Jauhari. untuk itu penulis melakukan

Page 17: PEMIKIRAN DAKWAH KH - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6025/1/ISNA HIDAYATI TF-FDK.pdf · Ilmu Pengetahuan yang seluas-luasnya . 2. DASAR

4

penelitian mengenai “Pemikiran Dakwah KH. Muhammad Idris Jauhari

Dalam Buku Dzikrullah Sepanjang Waktu”.

B. Batasan dan Rumusan Masalah

Batasan masalah penulis fokuskan hanya pada pemikiran dakwah KH.

Muhammad Idris Jauhari Dalam Buku Dzikrullah Sepanjang Waktu.

Berdasarkan pembatasan masalah tersebut, maka dapat dirumuskan masalah

sebagai berikut:

1. Bagaimana aktivitas dakwah KH. Muhammad Idris Jauhari?

2. Bagaimana pemikiran dakwah KH. Muhammad Idris Jauhari dalam buku

Dzikrullah Sepanjang Waktu?

C. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui bagaimana aktivitas dakwah KH. Muhammad Idris

Jauhari

2. Untuk mengetahui bagaimana pemikiran dakwah KH. Muhammad Idris

Jauhari dalam buku Dzikrullah Sepanjang Waktu

D. Manfaat Penelitian

1. Segi Akademis

Penelitian ini untuk menambah wawasan tentang kajian pemikiran

dakwah yang sesuai dengan nilai-nilai Islam dan juga sebagai pelengkap

referensi bagi kalangan akademisi untuk kaperluan studi-studi selanjutnya.

2. Manfaat Praktis

Page 18: PEMIKIRAN DAKWAH KH - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6025/1/ISNA HIDAYATI TF-FDK.pdf · Ilmu Pengetahuan yang seluas-luasnya . 2. DASAR

5

Penelitian ini untuk menjadi masukan, menambah ilmu

pengetahuan dan wawasan bagi pemikir dakwah, sebagai motivasi bagi

pelaksana dakwah yang didapatkan dari pemikiran dakwah KH.

Muhammad Idris Jauhari dan sebagai pijakan para pengemban dakwah

yang mempunyai kewajiban menyampaikan dakwah Islam kepada

masyarakat.

E. Metodologi Penelitian

1. Bentuk Penelitian

Penelitian yang digunakan oleh penulis adalah penelitian kualitatif,

yaitu penelitian yang menekankan kedalaman informasi sehingga sampai

pada tingkat makna melalui pengumpulan data. Dengan analisis data yang

bersifat deskriptif, yaitu memaparkan situasi atau peristiwa.3 Data yang

terkumpul berbentuk kata-kata atau gambar. Langsung ke sumber data dan

peneliti adalah instrumen kunci.4

2. Teknik Pengumpulan Data

a. Wawancara

Wawancara adalah alat pengumpulan informasi langsung dari

seseorang yang diasumsikan mempunyai informasi penting dan

peneliti melakukan wawancara langsung dengan KH. Muhammad Idris

Jauhari. Dan data-data yang dikumpulkan melalui studi pustaka dan

wawancara.5

3 Jalaluddin Rakhmat, Metode Penelitian Komunikasi, (Bandung: Rosda Karya, 2002),

cet. Ke-II, hal. 24-25 4 Sugiyono. Memahami Penelitian Kualitatif, (Bandung: Alfabeta, 2009), cet. Ke-V, hal. 9 5 Lexy J. Moleong, Metodologi penelitian kualitatif, (Bandung: Remaja Rosdakarya

1991), cet. Ke-III, hal. 135

Page 19: PEMIKIRAN DAKWAH KH - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6025/1/ISNA HIDAYATI TF-FDK.pdf · Ilmu Pengetahuan yang seluas-luasnya . 2. DASAR

6

b. Studi Dokumentasi

Dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data melalui

buku-buku makalah-makalah, rekaman dan literatur-literatur lainnya

agar memperoleh data yang lengkap.

c. Analisis Data

Teknik analisa data yang digunakan oleh peneliti adalah analisa

deskriptif, pada tahap ini peneliti menggambarkan dan menjelaskan

suatu peristiwa yang menarik perhatian peneliti di lapangan.

3. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Pondok Pesantren Al-Amien

Prenduan Sumenep Madura dan Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta, adapun waktu penelitian dilaksanakan pada bulan

Maret dan akhir bulan April 2010.

F. Tinjauan Pustaka

Setelah penulis melakukan tinjauan di perpustakaan Fakultas Ilmu

Dakwah dan Ilmu Komunikasi dan di Perpustakaan Utama UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta, peneliti tidak menemukan judul skripsi yang sama

dengan yang peneliti kaji, adapun yang peneliti temukan ada beberapa judul

yang hampir sama, untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan seperti

menyontek hasil karya orang lain, maka peneliti perlu mempertegas perbedaan

antara masing-masing judul dan masalah yang akan dibahas sebagai berikut :

1. Pemikiran dan aktivitas dakwah KH. Syukran Ma’mun, skripsi ini disusun

oleh Khusnul Khotimah ZA mahasiswi Jurusan Komunikasi dan Penyiaran

Page 20: PEMIKIRAN DAKWAH KH - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6025/1/ISNA HIDAYATI TF-FDK.pdf · Ilmu Pengetahuan yang seluas-luasnya . 2. DASAR

7

Islam Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta. Penelitiannya dibatasi pada bagaimana pemikiran

dakwah KH. Syukran Ma’mun, apa saja bentuk aktivitas dakwah KH.

Syukran Ma’mun.

2. Pemikiran Prof. DR. H. A. Suminto Tentang Dakwah Respon terhadap

problematika Masyarakat Modern, Tesis ini di susun oleh Rubiyanah

Mahasiswi Program Studi Dakwah dan Komunikasi Pasca Sarjana UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta pada tahun 2005. Penelitiannya dibatasi pada

bagaimana konsepsi dan pemikiran dakwah Prof. Dr. A. Suminto yang

merespon Problematika masyarakat modern dan responnya berupa solusi

yakni kontekstualisasi ajaran Islam dalam pola pikir masyarakat modern,

aplikasi nilai-nilai Islam dalam kehidupan, peningkatan kualitas SDM para

da’i, aktualisasi dakwah bil hal, merumuskan metodologi dakwah yang

tepat dan kondusif serta memanfaatkan media massa sebagai sarana

dakwah.

3. Pemikiran Dakwah dan Pola Kaderisasi K.H. Imam Zarkasyi, skripsi ini

disusun oleh Deden Mauli Derajat, Mahasisiwa Jurusan Komunikasi dan

Penyiaran Islam Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada tahun 2008. Penelitiannya dibatasi

pada bagaimana pemikiran dakwah KH. Imam Zarkasyi, Bagaimana Pola

kaderisasi KH. Imam Zarkasyi, bagaimana hubungan pemikiran dakwah

dan pola kaderisasi menurut KH. Imam Zarkasyi

Sedangkan penelitian yang akan dilakukan oleh penulis pada saat ini

diberi judul “Pemikiran Dakwah KH. Muhammad Idris Jauhari, dalam buku

Page 21: PEMIKIRAN DAKWAH KH - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6025/1/ISNA HIDAYATI TF-FDK.pdf · Ilmu Pengetahuan yang seluas-luasnya . 2. DASAR

8

Dzikrullah Sepanjang Waktu“, penelitian ini dibatasi pada bagaimana aktivitas

dakwah KH. Muhammad Idris Jauhari dan bagaimana pemikiran dakwah KH.

Muhammad Idris Jauhari dalam buku Dzikrullah Sepanjang Waktu.

G. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan skripsi penulis dapat dirinci sebagai berikut:

Bab I: Pendahuluan, Latar Belakang masalah, Batas dan Rumusan Masalah,

Tujuan dan Manfaat Penelitian, Metodologi Penelitian, Tinjauan

pustaka, Sistematika Penulisan

Bab II: Kerangka Pemikiran, Pengertian Pemikiran, Pengertian Dakwah,

Pengertian Da’i, Materi Dakwah, Metode Dakwah, Media Dakwah,

Efek Dakwah, Tujuan Dakwah, Pengertian Dzikir, The Social

Construction of Reality

Bab III: Profil KH. Muhammad Idris Jauhari, Latar Belakang Keluarga, Latar

Belakang Pendidikan, Kiprah Dakwah KH. Muhammad Idris

Jauhari, Karya KH. Muhammad Idris Jauhari, Sekilas buku

Dzikrullah Sepanjang Waktu

Bab IV: Hasil Penelitian, Aktivitas Dakwah KH. Muhammad Idris Jauhari,

Analisis Pemikiran dakwah KH. Muhammad Idris Jauhari dalam

Buku Dzikrullah Sepanjang Waktu

Bab V: Kesimpulan dan saran-saran

Page 22: PEMIKIRAN DAKWAH KH - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6025/1/ISNA HIDAYATI TF-FDK.pdf · Ilmu Pengetahuan yang seluas-luasnya . 2. DASAR

BAB II

KERANGKA PEMIKIRAN

A. Pengertian Pemikiran

Pemikiran berasal dari kata pikir yang artinya akal budi, ingatan,

angan-angan, ahli. Sedangkan berfikir yaitu menggunakan akal budi untuk

mempertimbangkan dan memutuskan sesuatu. Pemikiran adalah proses, cara

perbuatan memikir, problem yang memerlukan pemecahan, sedangkan

pemikir adalah orang yang cerdik dan pandai yang hasil pemikirannya dapat

dimanfaatkan orang lain seperti filosof.1

Berfikir merupakan usaha dalam menggunakan potensi sesuai dengan

kapasitas intelektualnya. Kegiatan berfikir diperlukan untuk memecahkan

masalah, mengambil keputusan dan untuk melahirkan sesuatu yang baru.2

Makna etimologi dalam kamus bahasa Indonesia, kata “Pikir”

mempunyai arti 1) akal budi, ingatan, angan-angan, 2) kata dalam hati,

pendapat atau pertimbangan, sedangkan kata “Berfikir” diartikan

menggunakan akal budi untuk mempertimbangkan dan memutuskan sesuatu,

menimbang-nimbang dalam ingatan. “Memikirkan” mempunyai arti mencari

daya upaya untuk menyelesaikan sesuatu dengan menggunakan akal budi.

Sedangkan “Pemikiran” adalah cara atau hasil pikir. Sebagai berikut menurut

para ahli makna dari Pemikiran:

1. Pemikiran atau berfikir adalah kata benda dari aktivitas akal yang ada

dalam diri manusia, baik kekuatan akal berupa kalbu, atau roh dengan

1 Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga, (Jakarta: Balai Pustaka, 2005), hal. 872-873

2 Ahmad Mubarok, Psikologi Dakwah, (Jakarta: Pustaka Firdaus, 1999), hal. 118

9

Page 23: PEMIKIRAN DAKWAH KH - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6025/1/ISNA HIDAYATI TF-FDK.pdf · Ilmu Pengetahuan yang seluas-luasnya . 2. DASAR

10

pengamatan dan pendalaman untuk menemukan makna yang tersembunyi

dari persoalan yang dapat diketahui maupun untuk sampai pada hukum

atau hubungan antar sesuatu.

2. Menurut Ibnu Khaldun: Berfikir atau fikir adalah penjamahan bayang-

bayang yang telah ada di indera, ini dibalik perasaan dan aplikasi akal di

dalamnya untuk membuat analisis dan sintesis. 3

Pemikiran adalah hasil dari berfikir. Pemikir adalah orang yang

cerdik dan pandai yang hasil pemikirannya dapat bermanfaat bagi orang

lain. Kegiatan berfikir diperlukan untuk melahirkan sesuatu yang baru,

baik berupa teknologi, ilmu pengetahuan dalam bentuk tulisan dan lain

sebagainya. Buku adalah salah satu bentuk karya intelektual yang

dihasilkan dari pemikiran orang yang berfikir.

Kegunaan pemikiran adalah untuk aktualisasi potensi sebagaimana

manusia telah dibekali dengan berbagai potensi berupa indera, akal pikiran

dan hati. Potensi yang lain adalah kejahatan dan takwa yang Allah

ilhamkan kepadanya. Ketika dilahirkan ke dunia, manusia dalam keadaan

tidak mengetahui apapun, kemudian dengan segala potensinya manusia

berusaha mengembangkan diri menjadi orang yang berfikir dan berilmu

pengetahuan. 4

Kegunaan berfikir juga adalah dapat mengangkat derajat manusia

menjadi lebih tinggi karena akal merupakan rahmat dari Allah khusus

untuk manusia yang membedakannya dengan makhluk Allah yang lain. Di

dalam Al-Quran ketinggian derajat orang-orang yang mampu

3 Armawati Arbi, Dakwah dan Komunikasi, (Jakarta: UIN Press, 2003), hal. 93 4 Ibid

Page 24: PEMIKIRAN DAKWAH KH - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6025/1/ISNA HIDAYATI TF-FDK.pdf · Ilmu Pengetahuan yang seluas-luasnya . 2. DASAR

11

mengembangkan diri khususnya mengembangkan akalnya, yang dibangun

tetap atas landasan iman dan takwa disebut dalam Al-Quran secara

berulang-ulang dengan istilah yang berbeda-beda dan dalam konteks

kualitas yang berbeda-beda pula. Diantaranya Ulul Albab, Ulul Abshar,

Uhlu ‘Ilm, ahlu adzikr, ar-Rasikhuun fi al-Ilm, al-Amien, dan lain

sebagainya. Dalam berfikir, seseorang mengawali dengan memikirkan hal

yang sederhana hingga akhirnya terbentuk pola pikir (Fiqrah) tertentu, dan

hal itu sangat dipengaruhi oleh akidah, ideologi, hati nurani, keinginan dan

kecenderungan hawa nafsu, lingkungan hidupnya seperti sosial, budaya,

ekonomi, politik.5

B. Pengertian Dakwah

Secara etimologi, kata dakwah sebagai bentuk mashdar dari kata da’a

dan yad’u yang artinya memanggil, mengundang, mengajak, menyeru,

mendorong dan memohon.6 Dakwah dalam pengertian ini dapat dijumpai

dalam Al Qur’an yaitu pada surat Yusuf: 33

Artinya : Yusuf berkata: "Wahai Tuhanku, penjara lebih aku sukai daripada

memenuhi ajakan mereka kepadaku. dan jika tidak Engkau hindarkan dari padaku tipu daya mereka, tentu aku akan cenderung untuk (memenuhi keinginan mereka) dan tentulah aku Termasuk orang-orang yang bodoh." (QS. Yusuf : 33)

5 Ibid.,, hal. 94 6 Ahmad Warson, Al-Munawwir, (Yogyakarta : Ponpes Al-munawwir, 1984), hal. 493

Page 25: PEMIKIRAN DAKWAH KH - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6025/1/ISNA HIDAYATI TF-FDK.pdf · Ilmu Pengetahuan yang seluas-luasnya . 2. DASAR

12

Dan Surat Yunus:25.

Artinya : Allah menyeru (manusia) ke darussalam (surga), dan menunjuki

orang yang dikehendaki-Nya kepada jalan yang Lurus (Islam) (QS Yunus:25)

Secara terminologis pengertian dakwah dimaknai dari aspek positif

ajakan tersebut, yaitu ajakan kepada kebaikan dan keselamatan dunia dan

akhirat.

Istilah dakwah digunakan dalam Al-Qur’an baik dalam bentuk fi’il

maupun dalam bentuk mashdar berjumlah lebih dari seratus kali. Dalam Al-

Qur’an, dakwah dalam arti mengajak ditemukan sebanyak 46 kali, 39 kali

dalam arti mengajak kepada Islam dan kebaikan, 7 kali kepada neraka dan

kejahatan.

M. Arifin menyatakan bahwa dakwah adalah suatu kajian dalam seruan, baik dengan lisan, tulisan serta tingkah laku yang dilakukan secara sadar dan berencana untuk mempengaruhi orang lain agar timbul suatu pengertian, kesadaran, penghayatan, serta pengamalan ajaran agama tanpa adanya unsur paksaan.7

Secara bahasa (etimologi) dakwah berasal dari bahasa arab, yaitu:

“da’a- yad’u- da’watan” yang artinya menyeru, mengajak.8 Dakwah adalah

sebuah aktivitas menyeru manusia kepada perubahan yang sejatinya tidak

boleh berhenti atau bahkan mati, tetapi ia adalah aktivitas yang harus

memiliki kelanjutan atau secara terus-menerus. Karenanya para pelaku

dakwah memerlukan aktivis yang mampu mengemban amanat penerus para

7 M. Arifin, Psikologi Dakwah Pengantar Studi, (Jakarta: Bumi Aksara,1993), hal. 6 8 Ahmad Warson, Al-Munawwir, hal. 483

Page 26: PEMIKIRAN DAKWAH KH - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6025/1/ISNA HIDAYATI TF-FDK.pdf · Ilmu Pengetahuan yang seluas-luasnya . 2. DASAR

13

nabi. Kredibilitas dan kemampuan sang da’i sebagai penentu keberhasilan

merupakan tuntutan zaman, sebab semakin bertambah umat manusia yang

menerima dakwah, semakin meluas geografi dakwah, semakin dibutuhkan

pertambahan wawasan dan keluasan kerja-kerja dakwah.9

Unsur-unsur dakwah adalah komponen yang ada dalam kegiatan

dakwah. unsur-unsur dakwah itu adalah:

1. Da’i (pelaku dakwah) adalah orang yang melaksanakan dakwah baik lisan,

tulisan dan perbuatan, baik dilakukan secara individu, kelompok atau

organisasi.

2. Mad’u (mitra dakwah atau penerima dakwah) adalah manusia yang

menjadi sasaran dakwah atau penerima dakwah yaitu manusia secara

keseluruhan.

3. Maddah (materi dakwah) adalah isi pesan atau materi yang disampaikan

oleh da’i pada mad’u. materi dakwah dapat dikelompokkan menjadi : a)

akidah (keimanan), b) syari’ah (ibadah dan muamalah), c) akhlak.

4. Wasilah (media dakwah) adalah alat yang dipergunakan untuk

menyampaikan materi dakwah (Ajaran Islam). Hamzah yaqub membagi

media dakwah menjadi lima macam yakni media lisan, tulisan, audio

visual, dan akhlak.

5. Thariqah (metode dakwah) adalah metode yang digunakan dalam dakwah.

metode dakwah adalah cara untuk menyampaikan materi dakwah. Dalam

Al-Qur’an surat an-Nahl ayat 125 :

9 M. Idris A. Shomad. Diklat Ilmu Dakwah, (Jakarta), hal. 2

Page 27: PEMIKIRAN DAKWAH KH - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6025/1/ISNA HIDAYATI TF-FDK.pdf · Ilmu Pengetahuan yang seluas-luasnya . 2. DASAR

14

Artinya: Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah[845]

dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk. (QS. an-Nahal: 125)

Dalam ayat ini dijelaskan bahwa metode dakwah terdiri dari tiga

bentuk yaitu, hikmah artinya metode dakwah dengan mempertimbangkan

kemampuan rasional akal si penerima dakwah, mau’idzoh hasanah artinya

metode menggunakan dalil dan argumentasi yang tepat sehingga mad’u

menjadi puas menerima materi yang diberikan. Mujadalah billati hiya

aahsan yaitu metode tukar pikiran atau diskusi menjawab bila mad’u

menanyakan kebenaran materi dakwah.

6. Atsar (efek dakwah) sering juga disebut dengan feedback atau umpan balik

dari sebuah proses dakwah. efek sangat berguna untuk menentukan

langkah selanjutnya dalam menjalani dakwah.

C. Pengertian Da’i

Da'i adalah orang yang melaksanakan dakwah baik lisan, tulisan,

maupun perbuatan yang dilakukan baik secara individu, kelompok, atau lewat

organisasi/lembaga.

Page 28: PEMIKIRAN DAKWAH KH - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6025/1/ISNA HIDAYATI TF-FDK.pdf · Ilmu Pengetahuan yang seluas-luasnya . 2. DASAR

15

Secara umum kata da'i ini sering disebut dengan sebutan mubaligh

(orang yang menyampaikan ajaran Islam), namun sebenarnya sebutan ini

konotasinya sangat sempit, karena masyarakat cenderung mengartikannya

sebagai orang yang menyampaikan ajaran Islam melalui lisan, seperti

penceramah agama, khatib (orang yang berkhotbah) dan sebagainya. Siapa

saja yang menyatakan sebagai pengikut Nabi Muhammad hendaknya menjadi

seorang da'i. Dengan demikian, wajib baginya untuk mengetahui kandungan

dakwah baik dari sisi akidah, syariah, maupun dari akhlak. Berkaitan dengan

hal-hal yang memerlukan ilmu dan keterampilan khusus, maka kewajiban

berdakwah, dibebankan kepada orang-orang tertentu.

Nasaruddin Lathief mendefinisikan bahwa da'i adalah muslim dan muslimat yang menjadikan dakwah sebagai suatu amaliah pokok bagi tugas ulama. Ahli dakwah adalah waad, mubaligh mustamain (juru penerang) yang menyeru, mengajak, memberi pengajaran, dan pelajaran agama Islam.10 Da'i juga harus mengetahui cara menyampaikan dakwah tentang Allah,

alam semesta, dan kehidupan, serta apa yang dihadirkan dakwah untuk

memberikan solusi terhadap problema yang dihadapi manusia, juga metode-

metode yang dihadirkannya untuk menjadikan agar pemikiran dan perilaku

manusia tidak salah dan tidak melenceng.11

D. Materi Dakwah

Materi dakwah adalah isi pesan atau materi yang disampaikan da'i

kepada mad'u. Dalam hal ini sudah jelas bahwa yang menjadi materi dakwah

adalah ajaran Islam itu sendiri.

10 H.M.S. Nasaruddin Lathief, hal. 20 11 Mustafa Malaikah, Manhaj Dakwah Yusuf Al- Qardawi Harmoni antara Kelembutan

dan Ketegasan, (Jakarta: Pustaka Al-Kautsar, 1997), hal. 18

Page 29: PEMIKIRAN DAKWAH KH - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6025/1/ISNA HIDAYATI TF-FDK.pdf · Ilmu Pengetahuan yang seluas-luasnya . 2. DASAR

16

Secara umum materi dakwah dapat diklasifikasikan menjadi empat

masalah pokok, yaitu:

1. Masalah Akidah (Keimanan)

Masalah pokok yang menjadi materi dakwah adalah akidah

Islamiah.12 Aspek akidah ini yang akan membentuk moral atau akhlak

manusia. Oleh karena itu, yang pertama kali dijadikan materi dalam

dakwah Islam adalah masalah akidah atau keimanan. Di mana seorang dai

mengajak mad’u untuk mengimani hanya kepada Allah.

2. Masalah Syariah

Hukum atau syariah sering disebut sebagai cermin peradaban

dalam pengertian bahwa ketika ia tumbuh matang dan sempurna, maka

peradaban mencerminkan dirinya dalam hukum-hukumnya. Pelaksanaan

syariah merupakan sumber yang melahirkan peradaban Islam, yang

melestarikan dan melindunginya dalam sejarah. Syariah inilah yang akan

selalu menjadi kekuatan peradaban dikalangan kaum muslim.13

Materi dakwah yang bersifat syariah ini sangat luas dan mengikat

seluruh umat Islam. Syariah ini bersifat universal, yang menjelaskan hak-

hak umat muslim dan non muslim, bahkan hak seluruh umat manusia.

12 Akidah ('aqidah) secara harafiah berarti "sesuatu yang terbuhul atau tersimpul secara

erat atau kuat". Wacana tersebut lalu dipakai dalam istilah agama Islam,yang mengandung pengertian “Pandangan pemahaman, atau ide (tentang realitas) yang diyakini kebenarannya oleh hati". Yakni, diyakini kesesuainnya dengan realitas itu sendiri. Apabila suatu pandangan, pemahaman, atau ide diyakini kebenarannya oleh hati seseorang, maka berarti pandangan, paham, atau ide itu telah terikat di dalam hatinya. Dengan demikian, hal itu disebut sebagai akidah bagi pribadinya. Hubungan apa yang diyakini oleh hati seseorang dan apa yang diperbuat (amalnya) bersifat kualitas; akidah menjadi sebab dan amal perbuatan menjadi akibat. Lihat, Ensiklopedia Tematis Dunia Islam, (Jakarta: PT Ictiar Baru Van Hoeve, 2002), hal. 9-11.

13 Ismail R. Al-Faruqi, Menjelajah Atlas Dunia Islam, (Bandung: Mizan, 2000), hal. 305. Disebutkan pula bahwa hukum yang membentuk syariat itu dibagi menjadi berapa bagian, yaitu ibadah dan peribadatan, status pribadi, kontrak, kesalahan atau kerugian, hukum pidana, hukum konstitutional, perpajakan dan keuangan publik, hukum administrasi, hukum tanah, hukum perdagangan, hukum internasional, etika, dan perilaku pribadi.

Page 30: PEMIKIRAN DAKWAH KH - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6025/1/ISNA HIDAYATI TF-FDK.pdf · Ilmu Pengetahuan yang seluas-luasnya . 2. DASAR

17

Dengan adanya materi syariah ini, maka tatanan sistem dunia akan teratur

dan sempurna.

Materi dakwah yang menyajikan unsur syariat harus dapat

menggambarkan atau memberikan informasi yang jelas dibidang hukum

dalam bentuk status hukum yang bersifat wajib, mubbah (dibolehkan),

dianjurkan (mandub), makruh (dianjurkan supaya tidak dilakukan), dan

haram (dilarang).

Karya tulis KH. Muhammad Idris Jauhari yaitu Dzikrullah

sepanjang waktu yaitu termasuk pada materi yang membahas tentang

syariah, bagaimana seorang muslim menjalankan perintah dan hukum-

hukum Allah.

3. Masalah Mu’amalah

Islam merupakan agama yang menekankan urusan mu'amalah lebih

besar porsinya dari pada urusan ibadah. Muamalah disini seperti

bagaimana manusia berhubungan dengan Allah, dengan sesama manusia

dan lain sebagainya.

Islam lebih banyak memperhatikan aspek kehidupan sosial dari

pada aspek kehidupan ritual. Islam adalah agama yang menjadikan seluruh

bumi ini masjid, tempat mengabdi kepada Allah. Ibadah dalam muamalah

di sini, diartikan sebagai ibadah yang mencakup hubungan dengan Allah

dalam rangka mengabdi kepada Allah SWT.

4. Masalah Akhlak

Secara etimologis, kata akhlak berasal dari bahasa Arab, jamak

dari "Khuluqun" yang berarti budi pekerti, perangai, dan tingkah laku atau

Page 31: PEMIKIRAN DAKWAH KH - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6025/1/ISNA HIDAYATI TF-FDK.pdf · Ilmu Pengetahuan yang seluas-luasnya . 2. DASAR

18

tabi’at. Ilmu akhlak bagi oleh Al-Farabi, tidak lain dari bahasan tentang

keutamaan-keutamaan yang dapat menyampaikan manusia kepada tujuan

hidupnya yang tertinggi, yaitu kebahagiaan dan tentang berbagai kejahatan

atau kecurangan yang dapat merintangi usaha pencapaian tujuan

tersebut.14

Berdasarkan pengertian ini, maka ajaran akhlak dalam Islam pada

dasarnya meliputi kualitas perbuatan manusia yang merupakan ekspresi dari

kondisi kejiwaannya. Akhlak dalam Islam bukanlah norma ideal yang tidak

dapat diimplementasikan dan bukan pula sekumpulan etika yang terlepas dari

kebaikan norma sejati.15

Materi akhlak ini diorientasikan untuk dapat menentukan baik dan

buruk, akal, dan kalbu berupaya untuk menemukan standar umum melalui

kebiasaan masyarakat. Karena ibadah dalam Islam sangat erat kaitannya

dengan akhlak. Dengan demikian, orang bertakwa adalah orang yang mampu

menggunakan akalnya dan mengaktualisasikan pembinaan akhlak mulia yang

menjadi ajaran paling dasar dalam Islam.16

E. Metode Dakwah

Metode dakwah adalah cara mencapai tujuan dakwah, untuk

mendapatkan gambaran tentang prinsip-prinsip metode dakwah harus

mencermati firman Allah Swt sebagai berikut:

14 Abdul Adz Dahlan, Ensiklopedia Tematis Dunia Islam, (Jakarta: PT lchtiar Van

Hoeve, 2002), hal. 190. 15 Affandi Muchtar, Ensiktopedia Tematis Dunia Islam, (Jakarta: PT Ictiar Baru Van

Hoeve 2002), hal. 326. 16 Harun Nastition, Islam Rasional Gagasan dan Pemikirannva, (Bandung: Mizan. 1989),

hal. 58-60.

Page 32: PEMIKIRAN DAKWAH KH - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6025/1/ISNA HIDAYATI TF-FDK.pdf · Ilmu Pengetahuan yang seluas-luasnya . 2. DASAR

19

Artinya “ Serulah ( manusia ) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan

pelajaran yang baik, dan bantahlah mereka dengan cara yang baik …….“ ( Q.S. An-Nahl : 125 ).

Dari ayat tersebut dapat dipahami prinsip umum tentang metode

dakwah Islam yang menekankan ada tiga prinsip umum metode dakwah yaitu;

Metode hikmah, metode mau’izah khasanah, metode mujadalah billati hia

ahsan.

Nabi Muhammad Saw bersabda :

فليغيره بيده وان لم يستطع فبلسانه وان منكرا منكم رأي من لبه وذلك أضعف االيمان لم يستطع فبق

Artinya: “Siapa di antara kamu melihat kemungkaran, ubahlah dengan tangannya, jika tidak mampu, ubahlah dengan lisannya, jika tidak mampu, ubahlah dengan hatinya, dan yang terakhir inilah selemah-lemah iman.” (H.R. Muslim).

Dari hadits tersebut terdapat tiga tahapan metode yaitu ;

1. Metode dengan tangan (bilyadi), tangan di sini bisa dipahami secara

tekstual ini terkait dengan bentuk kemungkaran yang dihadapi, tetapi juga

tangan bisa dipahami dengan kekuasaan atau power, dan metode dengan

kekuasaan sangat efektif bila dilakukan oleh penguasa yang berjiwa

dakwah.

2. Metode dakwah dengan lisan (billisan), maksudnya dengan kata-kata yang

lemah lembut, yang dapat dipahami oleh mad’u, bukan dengan kata-kata

yang keras dan menyakitkan hati.

Page 33: PEMIKIRAN DAKWAH KH - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6025/1/ISNA HIDAYATI TF-FDK.pdf · Ilmu Pengetahuan yang seluas-luasnya . 2. DASAR

20

3. Metode dakwah dengan hati (bil qolb), yang dimaksud dengan metode

dakwah dengan hati adalah dalam berdakwah hati tetap ikhlas, dan tetap

mencintai mad’u dengan tulus, apabila suatu saat mad’u atau objek

dakwah menolak pesan dakwah yang disampaikan, mencemooh, mengejek

bahkan mungkin memusuhi dan membenci da’i atau muballigh, maka hati

da’i tetap sabar, tidak boleh membalas dengan kebencian, tetapi

sebaliknya tetap mencintai objek, dan dengan ikhlas hati da’i hendaknya

mendo’akan objek supaya mendapatkan hidayah dari Allah SWT.

Selain dari metode tersebut, metode yang lebih utama lagi adalah bil

uswatun hasanah, yaitu dengan memberi contoh prilaku yang baik dalam

segala hal. Keberhasilan dakwah Nabi Muhammad SAW hanya ditentukan

oleh akhlak yang sangat mulia yang dibuktikan dalam realitas kehidupan

sehari-hari di tengah-tengah masyarakat. Seorang da’i harus menjadi teladan

yang baik dalam kehidupan sehari-hari.

Sedangkan metode dakwah yang dilaksanakan oleh KH. Muhammad

Idris Jauhari ada beberapa seperti metode dakwah lembaga sosial yang

berbentuk dalam sebuah pesantren dan juga metode dakwah bil qalam atau

dakwah dalam bentuk karya tulis.

F. Media Dakwah

Wasilah (media) dakwah adalah alat yang digunakan untuk

menyampaikan materi dakwah (ajaran Islam) kepada mad'u. Untuk

menyampaikan ajaran Islam kepada umat, dakwah dapat menggunakan

berbagai wasilah. Ada beberapa macam media dakwah, sebagai berikut:

Page 34: PEMIKIRAN DAKWAH KH - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6025/1/ISNA HIDAYATI TF-FDK.pdf · Ilmu Pengetahuan yang seluas-luasnya . 2. DASAR

21

1. Lisan adalah media dakwah yang paling sederhana yang menggunakan

lidah dan suara, dakwah dengan media ini dapat berbentuk pidato,

ceramah, kuliah, bimbingan, penyuluhan dan sebagainya.

2. Tulisan adalah media dakwah melalui tulisan, buku, majalah, surat kabar,

surat-menyurat, korespondensil, spanduk dan sebagainya. Berdakwah

melalui karya tulis adalah salah satu metode dakwah seorang da’i yang

ingin mengajak dan menjelaskan kepada pembaca atau mad’u tentang

Islam dan mengajak agar ummat Islam dapat meningkatkan kualitas

keimanannya sebagai hamba Allah.

3. Lukisan adalah media dakwah melalui gambar, karikatur dan sebagainya.

4. Audiovisual adalah media dakwah yang dapat merangsang indra

pendengaran, penglihatan atau kedua-duanya, seperti televisi, film, slide,

OHP, internet dan sebagainya.

5. Akhlak yaitu media dakwah melalui perbuatan-perbuatan nyata yang

mencerminkan ajaran Islam yang secara langsung dapat dilihat dan

didengarkan oleh mad'u.

G. Efek Dakwah

Dalam setiap aktivitas dakwah pasti akan menimbulkan reaksi.

Artinya, jika dakwah telah dilakukan oleh seorang da'i dengan materi dakwah,

wasilah, dan metode tertentu, maka akan timbul respon dan efek (atsar) pada

mad'u (penerima dakwah).

efek (Atsar) sering disebut dengan feed back (umpan balik) dari proses

dakwah ini sering dilupakan atau tidak banyak menjadi perhatian para da'i.

Page 35: PEMIKIRAN DAKWAH KH - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6025/1/ISNA HIDAYATI TF-FDK.pdf · Ilmu Pengetahuan yang seluas-luasnya . 2. DASAR

22

Kebanyakan mereka menganggap bahwa setelah dakwah disampaikan, maka

selesailah dakwah. Padahal efek sangat besar artinya dalam penentuan

langkah-langkah dakwah berikutnya. Tanpa menganalisis efek dakwah, maka

kemungkinan kesalahan strategi yang sangat merugikan pencapaian tujuan

dakwah yang akan terulang kembali. Sebaliknya dengan menganalisis efek

dakwah secara cermat dan tepat, maka kesalahan strategi dakwah akan segera

diketahui untuk diadakan penyempurnaan pada langkah-langkah berikutnya

(corrective action). Demikian juga strategi dakwah yang dianggap baik dapat

ditingkatkan.

Jalaluddin Rahmat menyatakan bahwa efek kognitif terjadi bila ada

perubahan pada apa yang diketahui, dipahami atau dipersepsi khalayak. Efek

ini berkaitan dengan transmisi pengetahuan, keterampilan, kepercayaan, atau

informasi. Efek afektif timbul bila ada perubahan pada apa yang dirasakan,

disenangi atau dibenak khalayak, yang meliputi segala yang berhubungan

dengan emosi, sikap serta nilai. Sedangkan efek behavioral merujuk pada

perilaku nyata yang dapat diamati, yang meliputi pola-pola tindakan, kegiatan,

atau kebiasaan berperilaku”17

H. Tujuan Dakwah

Setiap aktivitas apapun harus mempunyai tujuan yang hendak dicapai.

Untuk itu tujuan dakwah harus jelas dan terukur agar usaha dakwah dapat

diukur berhasil atau gagalnya. Tujuan dakwah adalah untuk membentuk

pribadi muslim agar mempunyai iman yang kuat, berakhlak karimah,

berprilaku sesuai dengan hukum-hukum yang disyariatkan Allah.

17 Jalaluddin Rahmat, Retorika Modern, Sebuah Kerangka Teori dan Praktik Berpidato,

(Bandung: 1982), hal. 269.

Page 36: PEMIKIRAN DAKWAH KH - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6025/1/ISNA HIDAYATI TF-FDK.pdf · Ilmu Pengetahuan yang seluas-luasnya . 2. DASAR

23

Tujuan untuk masyarakat adalah untuk membentuk agar masyarakat

senantiasa sejahtera dan penuh dengan suasana ke-Islaman. Suatu masyarakat

yang senantiasa mematuhi peraturan-peraturan yang telah disyariatkan oleh

Allah, baik yang berkaitan dengan hubungan antara manusia dengan sesama,

hubungannya dengan Tuhan dan hubungan manusia dengan alam sekitarnya.

Tujuan dakwah untuk mengajak manusia agar menolak tuhan-tuhan

selain Allah (Thaghut) dan beriman hanya pada Allah sehingga

1. Keluar dari kondisi yang “gelap”

2. Menuju hidup yang penuh cahaya/nur atau kondisi yang terang benderang

(sukses di dunia dan akhirat).

Tujuan utama dakwah yaitu memberikan perwujudannya kebahagiaan

dan kesejahteraan hidup di dunia maupun akhirat yang diridhai Allah.

I. Pengertian Dzikir

Dzikir adalah satu aktivitas ibadah dengan satu tujuan yakni

mendekatkan diri kepada Allah. Setiap muslim akan memahami bahwa Allah

SWT merupakan Dzat Yang Maha Suci dan tidak dapat dekat dengan-Nya

kecuali siapa saja yang menyucikan dirinya.

Dzikir selain untuk menyerap dan meresonansi hati pelaku dengan

energi positif dari Allah SWT, maka juga bertujuan untuk menghasilkan

pancaran nilai energi. Pancaran nilai energi ini memiliki fungsi dalam dua

sifat yaitu bersifat vertikal atau hubungan dengan Allah, dan bersifat

horizontal atau hubungan dengan manusia.18

18 Yunus Hanis Syam, Hidup Sehat Dengan Dzikir Kesehatan, (Yogyakarta: Lukita,

2010), hal. 15, 18-19

Page 37: PEMIKIRAN DAKWAH KH - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6025/1/ISNA HIDAYATI TF-FDK.pdf · Ilmu Pengetahuan yang seluas-luasnya . 2. DASAR

24

Menurut Shalih Ahmad Asy Syami, barang siapa yang berdzikir

kepada Allah dengan hatinya, maka ia seorang pedzikir. Barang siapa yang

berdzikir kepada Allah tidak dengan hatinya, maka ia bukan pedzikir. Karena

lisan adalah pelayan hati dan pengikut setianya.19

Ibnu Qoyyim Al-Jauzi dalam kitabnya “Al-Wabilus Shayyib”

menjelaskan bahwa dzikir adalah obat hati yang dapat menghadirkan

ketenangan, ketentraman dan penghilang rasa depresi, resah, gundah dan

sedih. Satu fakta menyatakan bahwa perasaan-perasaan tersebut merupakan

sumber datangnya sakit dalam diri manusia. Hikmah dzikir yang terpenting

adalah menumbuhkan sifat optimis (kepastian) dalam diri manusia dan

menyadarkannya bahwa dia tidak sendiri dalam usaha menghadapi berbagai

permasalahan dalam hidupnya.20

Di dalam buku Dzikir Orang-orang Sukses yang ditulis oleh Aam

Amiruddin dan M. Arifin Ilham, bahwa pengertian dzikir sebagai berikut:

1. Dzikir yang menunjukkan pada arti Al-Quran

Allah berfirman pada ayat-ayatnya berikut:

Artinya: “sesungguhnya kami-lah yang menurunkan az-dzikra (al-Quran)

dan sesunggunya kami benar-benar memeliharanya.” (Q.S. Al-Hijr:15).

Ad-dzikra dalam ayat tersebut bermakna Al-Quran. Imam Ibnu

Qayyim berpendapat, Dzikrullah itu ialah dengan Al-Quran yang Allah

19 Shalih Ahmad Asy Syami, Wasiat Abdul Qadir, (Jakarta: PT. Aqwam Media

Profetika, 2010), hal. 81 20 Yunus Hanis Syam, Hidup Sehat Dengan Dzikir Kesehatan, (Yogyakarta: Lukita,

2010), cet. Ke-I, hal. 10-11

Page 38: PEMIKIRAN DAKWAH KH - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6025/1/ISNA HIDAYATI TF-FDK.pdf · Ilmu Pengetahuan yang seluas-luasnya . 2. DASAR

25

turunkan kepada Rosul-Nya, dengannya akan tenang hati orang yang

beriman, karena hati tidak akan tenang kecuali dengan iman dan yakin.

Dan tidak ada jalan untuk memperoleh keimanan dan keyakinan kecuali

dengan Al-Quran.” Mengapa az-dzikra bermakna Al-Quran? Ada korelasi

makna antara Al-Quran dan dzikir, kalau dzikir diartikan sebagai

peringatan begitu pula Al-Quran yang berisi tentang peringatan.

2. Dzikir yang merujuk pada arti “Shalat”

Allah berfirman :

Artinya: “Sesungguhnya Aku ini adalah Allah, tidak ada tuhan (yang hak)

selain Aku, maka sembahlah Aku, dan dirikanlah shalat untuk mengingat Aku”. (Q.S. Thaha:14).

Dan juga Allah berfirman:

⌧ ☺

Artinya: “dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari

perbuatan-perbuatan keji dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar keutamaannya dari ibadah-ibadah yang lain. Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.”(Q.S. Al-Ankabut:45)

3. Dzikir merujuk pada arti Jumat

Allah berfirman sebagai berikut:

Page 39: PEMIKIRAN DAKWAH KH - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6025/1/ISNA HIDAYATI TF-FDK.pdf · Ilmu Pengetahuan yang seluas-luasnya . 2. DASAR

26

☺ Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, apabila di seru untuk

menunaikan shalat Jumat, maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan tinggakanlah jual beli. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.” (Q.S. Al-Jumu’ah:9).

Shalat Jumat memiliki keistimewaan karena dilaksanakan

seminggu sekali, shalat ini dapat disebut sebagai dzikir mingguan. Shalat

Jumat juga memiliki rangkaian lebih banyak dibandingkan shalat lima

waktu, di mana seluruh rangkaiannya merupakan dzikrullah, mulai dari

persiapan seperti mandi dan berpakaian, shalat intizhar, mendengarkan

khutbah, sampai shalat Jumatnya.

4. Dzikir yang menunjuk pada arti mengingat-Nya

Allah berfirman dalam Al-Quran:

☯ ⌧

☺ ☺

☺ Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, berdzikirlah (dengan menyebut

nama) Allah, dzikir yang sebanyak-banyaknya. Dan bertasbihlah kepada-Nya di waktu pagi dan petang. Dialah yang memberi rahmat kepadamu dan malaikat-Nya (memohonkan ampunan untukmu, supaya dia mengeluarkan kamu dari kegelapan kepada

Page 40: PEMIKIRAN DAKWAH KH - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6025/1/ISNA HIDAYATI TF-FDK.pdf · Ilmu Pengetahuan yang seluas-luasnya . 2. DASAR

27

cahaya (yang terang). Dan adalah Dia Maha Penyayang kepada orang-orang yang beriman.” (Q.S. Al-Ahzab :41-43)21

Dzikir dalam pengertian inilah yang dipahami oleh sebagian besar

orang. Saat muncul kata dzikir, maka yang ada dibenaknya adalah

mengingat Allah dengan membaca kalimat-kalimat dzikir.

Dalam ayat di atas, Allah memerintahkan agar mukmin berdzikir

kepada Allah dengan dzikir yang banyak, dzikir dalam arti mengingat-

Nya. Baik menggunakan kalimat dzikir dengan kalimat-kalimat dzikir atau

hanya dengan lintasan dihati saja. Makna dari ayat “Dzikir yang banyak”

yang dimaksud bukan banyak dalam arti jumlah atau bilangan tertentu,

karena bila kata tersebut berpatokan pada bilangan, maka tidak ada

kejelasan korelasi dengan kata “banyak” itu sendiri karena kata “banyak

menunjukkan sesuatu yang relatif. Seratus bisa bermakna banyak, akan

tetapi bila bilangan itu dibandingkan dengan bilangan seribu maka seratus

menjadi sedikit. Ini menujukan bahwa kata “banyak” memakai standar

jumlah bilangan, sangatlah relatif. Untuk itu dalam ayat tersebut dalam

mempraktekkan dzikir yang banyak sesuai perintah yang terkandung

dalam ayat tersebut adalah dengan berupaya untuk selalu sadar dan

senantiasa berada dijalan-Nya dalam setiap langkah dan gerak hidup, baik

disertai ucapan asma Allah atau tidak.

Dzikir berasal dari kata “dzakara-yudzakkiru-dzikr” yang berarti

mengingat (dalam hati) atau menyebut (dengan lisan). Mengingat atau

21 Aam Amiruddin dan M. Arifin Ilham, Dzikir Orang-Orang Sukses, (Bandung:

Khazanah Intelektual, 2009), cet. Ke-II, hal. 2-11

Page 41: PEMIKIRAN DAKWAH KH - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6025/1/ISNA HIDAYATI TF-FDK.pdf · Ilmu Pengetahuan yang seluas-luasnya . 2. DASAR

28

menyebut sesuatu biasanya selalu muncul dari rasa cinta yang mendalam.

Seperti dalam prakata arab mengatakan:

ره ذآ منرثآا ائي شبح أن مArtinya: “Siapa yang mencintai sesuatu, pasti akan selalu mengingat dan

menyebut-nyebutnya”

Dan cinta sejati biasanya selalu muncul dari keyakinan, persaksian dan

pengakuan atas kelebihan dan kebaikan dari sesuatu tersebut. Cinta yang

bersumber dari keyakinan inilah yang memunculkan sikap patuh, tunduk dan

loyal untuk merasa dekat dengan kekasih yang dicintai dan selalu menjalankan

apapun yang dikehendakinya.

Kata dzikrullah itu pada umumnya berupa perintah untuk mengingat

dan menyebut Allah sebanyak-banyaknya, di mana saja, kapan saja, dan

dalam situasi apa saja, baik suka atau duka, sendirian atau bersama-sama.

Sedangkan kata dzikrullah berupa kalimat berita pada umumnya berisi janji-

janji Allah untuk orang-orang yang selalu berdzikir kepada-Nya serta ancaman

Allah bagi mereka yang tidak berdzikir (melupakan atau lupa kepada Allah).

ربآ أ اهللارذآلو Artinya: “Dan sungguh dzikrullah itu lebih besar.” (Al-‘Ankabut: 45)

Para ulama menafsirkan bahwa “dzikrullah” adalah ingatnya seorang

hamba kepada Allah. Dan itu lebih besar keutamaannya di sisi Allah dari pada

ibadah-ibadah lainnya. Tetapi sebagian ulama menafsirkan bahwa yang

dimaksud dengan “dzikrullah” di sini adalah ingat-Nya Allah kepada hamba-

Nya, sesuai dengan firmannya:

مآرآذنى أور آاذ ف

Page 42: PEMIKIRAN DAKWAH KH - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6025/1/ISNA HIDAYATI TF-FDK.pdf · Ilmu Pengetahuan yang seluas-luasnya . 2. DASAR

29

Artinya: “Ingatlah kalian kepadaku, maka Aku pasti ingat kepada kalian.” (Al-Baqarah:152)

Dan ingatnya Allah kepada hamba-Nya ini lebih besar nilainya di sisi

Allah dari pada ingatnya si hamba kepada Allah.

1. Jenis-jenis Dzikrullah

a. Basmalah

Setelah memantapkan niat dalam hati, seorang muslim seharusnya

memulai aktivitas apapun dengan basmalah.

Basmalah adalah salah-satu bentuk dzikrullah yang menegaskan

bahwa kita memulai pekerjaan ini dengan, atas nama atau karena

Allah, semata-mata untuk mengharap taufik, hidayah, ma’unah,

‘inayah, rahmah, barokah dan ridho-Nya. Lafadz basmalah seperti “

“ ميحرلا نمحرلا هللا مسب

b. Tasbih dan Taqdis

Tasbih adalah sebuah pengakuan yang jujur, kuat dan benar atas

kesucian Allah dari segala apa saja yang tidak layak bagi-Nya, dan atas

kesucian Allah dari segala bentuk penyifatan siapapun yang tidak

bersumber dari Allah dan Rasul-Nya. Lafadz tasbih seperti “سبحان اهللا ”

yang artinya Maha suci Allah.

c. Tahmid

Tahmid adalah suatu bentuk ekspresi rasa syukur kepada Allah dengan

memuji-Nya. Ekspresi ini harus dilandasi oleh pengakuan dalam hati

bahwa segala apa yang kita miliki atau kebaikan yang kita saksikan

dan rasakan, muncul atau terjadi semata-mata karena rahmat dan

Page 43: PEMIKIRAN DAKWAH KH - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6025/1/ISNA HIDAYATI TF-FDK.pdf · Ilmu Pengetahuan yang seluas-luasnya . 2. DASAR

30

d. Tahlil

Tahlil adalah mengakui bahwa tiada tuhan selain Allah SWT dan

bahwa Allah tidak butuh kepada yang selain-Nya, dan yang lain-Nya

butuh kepada-Nya. Lafadz tahlil seperti “ال اله اال اهللا”

e. Takbir

Takbir adalah mengakui bahwa Allah-lah yang Maha besar dan selain

Allah adalah kecil dan bahwa segala urusan yang berhubungan dengan

Allah adalah urusan yang terbesar dan selain itu urusan kecil. Lafadz

takbir seprti “ ربكأ هللا “

f. Hauqalah

Hauqalah adalah suatu bentuk ekspresi akan kelemahan diri, karena

tidak ada daya dan kekuatan kecuali dari Allah. Contoh lafadz

hauqalah (ال حول وال قوة اال باهللا) yang artinya “tiada daya untuk menolak

sesuatu yang bahaya dan mendatangkan sesuatu yang bermanfaat

melainkan dengan Allah”.

g. Hasbalah

Hasbalah adalah suatu bentuk ekpresi pemasrahan total kepada Allah,

lafadz hasbalah yang paling utama ( حسبنا اهللا\حسبي ) yang artinya

“cukuplah Allah bagiku/bagi kami”.

h. Istighfar

Istighfar adalah suatu ekpresi pengakuan atas dosa-dosa yang telah

dilakukan sambil memohon ampun dari Allah. Lafadz istighfar seperti

Page 44: PEMIKIRAN DAKWAH KH - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6025/1/ISNA HIDAYATI TF-FDK.pdf · Ilmu Pengetahuan yang seluas-luasnya . 2. DASAR

31

yang artinya “ Aku memohon ampun kepada (ميظعلا هللا رفغتسأ)

Allah yang maha agung”.

i. Shalawat kepada Rosulullah SAW

Shalawat adalah ekpresi pengakuan dan persaksian seorang muslim

terhadap kerasulah Nabi Muhammad SAW dan pernyataan rasa cinta

kepada beliau, sekaligus sebagai manifestasi dari perintah Allah dalam

Al-Quran. Allah berfirman:

☺ ☺ Artnya: “Sesungguhnya Allah dan malaikat-Nya bershalawat kepada

nabi (Muhammad. SAW), wahai orang-orang yang beriman, bershalawatlah dan bersalamlah kepadanya.” (Al-Ahzab:56)

j. Tilawah Al-Quran (membaca)

Tilawah/Membaca Al-Quran adalah salah satu ekspresi dari dzikrullah,

sebab tidak mungkin seorang muslim membaca Al-Quran dengan tartil

dan khusu’, kecuali karena didorong oleh hasrat untuk mengingat

Allah dan menyebut asma Allah (dzikrullah). Membaca Al-Quran

adalah ibadah yang berpahala di sisi Allah karena kita diperintahkan-

Nya untuk selalu membacanya.

k. Melaksanakan Shalat

Shalat adalah salah-satu bentuk dzikrullah yang paling utama,

sebagaimana firman Allah:

)45: العنكبوت ( ولذآر اهللا أآبر Artinya: “Dan sungguh dzikrullah itu lebih besar.” (Al-‘Ankabut: 45).

Page 45: PEMIKIRAN DAKWAH KH - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6025/1/ISNA HIDAYATI TF-FDK.pdf · Ilmu Pengetahuan yang seluas-luasnya . 2. DASAR

32

Para jumhur ulama menafsirkan bahwa yang dimaksud dengan

dzikrullah dalam ayat ini adalah “shalat” karena ayat sebelum kalimat

dzikrullah ini Allah menerangkan tentang fungsi shalat yang dapat

mencegah pelakunya dari kekejian dan kemungkaran.

Untuk itu hampir dari semua jenis dzikrullah yang disebutkan di atas

(seperti Basmalah, Hauqolah, Hamdalah, Tasbih, Tahmid, Tahlil, Takbir, dan

lain sebagainya) semua terdapat dalam shalat. Seperti dalam firman Allah:

وأقم الصلوة لذ آرى ..... “…dan tegakkan shalat untuk mengingat-Ku”22

2. Macam-macam Dzikir

a. Dzikir bil ‘Amal : yaitu segala perbuatan yang tujuannya untuk mengingat

Allah. Misalnya, seorang siswa atau mahasiswa tidak pernah mencontek di

saat ujian karena dia tahu bahwa Allah selalu mengawasi setiap saat dan

kesempatan.

b. Dzikir ‘Aqliyah : yaitu dzikir orang-orang yang berilmu (Ulil Albab)

dengan cara tafakkur dan tadabbur. Mereka menggunakan ilmu yang

dimiliki untuk berdzikir kepada Allah. Ini penting karena ketika ilmuan

tidak menggunakan ilmunya untuk berdikir kepada Allah maka ilmunya

cenderung akan membuat mereka sombong.

22 Muhammad Idris Jauhari, Dzikrullah Sepanjang Waktu, (Sumenep Madura: Mutiara

Press, 2008), hal. 1-16

Page 46: PEMIKIRAN DAKWAH KH - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6025/1/ISNA HIDAYATI TF-FDK.pdf · Ilmu Pengetahuan yang seluas-luasnya . 2. DASAR

33

c. Dzikir bil Lisan : yaitu setaip ucapan yang di lafalkan dengan tujuan untuk

mengingat Allah. Misalnya, ucapan istighfar, takbir, tahmid, dan tahlil

setelah selesai shalat lima waktu. Dzikir lisan terbagi menjadi dua, yaitu:

1) Dzikir Ma’tsur

Yaitu dzikir yang bersumber dari al-Quran dan as-sunnah. Terdapat

banyak dzikir dan do’a yang tertera di dalam Al-Quran dan telah di

ajarkan oleh Nabi Muhammad SAW melalui Hadisnya.

2) Dzikir Ghairu Ma’tsur

Yaitu dzikir yang tidak berdasarkan pada Al-Quran dan as-Sunnah,

semata-mata hanyalah ijtihad para ulama, seperti dzikir yang di tulis

oleh syeh an-Nawawi Al batani dan lain sebagainya.

3) Dzikir Bil Qalbi

Yaitu hati yang selalu mengingat Allah ketika muncul listasan untuk

berbuat maksiat. Misalnya ketika kita berniat untuk mengambil barang

orang lain akan tetapi tidak jadi untuk melakukannya karena takut akan

azab Allah Swt.23

3. Keutamaan Dzikir

a. Mendapat ketenangan Hati

Allah berfirman,

23 Aam Amiruddin dan M. Arifin Ilham..., hal: 16-20

Page 47: PEMIKIRAN DAKWAH KH - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6025/1/ISNA HIDAYATI TF-FDK.pdf · Ilmu Pengetahuan yang seluas-luasnya . 2. DASAR

34

Artinya: (yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, Hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram. ( Q.S. Ar-Ra’d:28)

Dzikir yang sebenar-benarnya dzikir adalah dzikir yang di

dalamnya terucap kalimat-kalimat yang berkarakter dan mampu

menembus ruang kalbu yang paling dalam. Hatipun akan selalu hadir dan

siap untuk segala hal yang menimpa dengan segala kerelaan dan

keridhaan, karena dia yakin bahwa Allah selalu menemani. Semakin

menambah kekuatan iman dan istiqamah (terus menerus). Tiada lagi rasa

sedih dan rasa takut selain kepada Allah semata.

Allah berfirman:

Artinya: Ingatlah, Sesungguhnya wali-wali Allah itu, tidak ada

kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati. (Q.S. Yunus:62)

Adapun ciri-ciri sikap ketenangan hati yang terlahir dari dzikir:

1) Sikap berfikir positif “Positif Thinking”

2) Menerima Ketetapan Allah

3) Ikhlas Dalam Bekerja

4) Percaya Diri Dalam Menghadapi Persoalan Hidup

b. Selalu Diingat Oleh Allah

Allah berfirman:

Page 48: PEMIKIRAN DAKWAH KH - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6025/1/ISNA HIDAYATI TF-FDK.pdf · Ilmu Pengetahuan yang seluas-luasnya . 2. DASAR

35

Artinya: Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula)

kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku. (Q.S. Al-Baqarah: 152).

Bahwa dzikir akan membawa efek positif pada kedekatan manusia

dengan Allah. Kedekatan ini tentu saja berbeda dengan kedekatan seorang

manusia dengan manusia. Kedekatan manusia dengan manusia biasanya

bersifat temporal karena mudah dipengaruhi oleh kepentingan masing-

masing, sehingga ketika kepentingan tersebut tidak terpenuhi maka

kedekatan itu mulai pudar.

Berbeda dengan kedekatan manusia dengan Allah yang dibangun

dengan dzikir, tentu atas landasan kasih sayang, ketulusan dan ketaatan.

Kalaupun ada kepentingan, kepentingan itu hanya datang dari pihak

manusia saja, pada hakikatnya, Allah tidak membutuhkan dzikir manusia

karena tanpa hal itupun Allah sama sekali tidak akan merugi. Lebih dari

itu pula, Allah tetap akan menumpahkan rahmat kepada hamba-Nya yang

senantiasa berdzikir (membangun kedekatan) kepada-Nya tanpa batas.

c. Mendapat Perlindungan Allah Pada Hari Kiamat

Rosulullah bersabda, ”Ada tujuh golongan yang akan dilindungi

oleh Allah di hari tiada lindungan kecuali lindungan-Nya,……..seseorang

yang berdzikir pada Allah dengan menyendiri hingga berlinang air

matanya.” (H.R. Bukhari)

Page 49: PEMIKIRAN DAKWAH KH - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6025/1/ISNA HIDAYATI TF-FDK.pdf · Ilmu Pengetahuan yang seluas-luasnya . 2. DASAR

36

Dihari akhir (kiamat) yang begitu dahsyat sebagai penutup

kehidupan dunia, sebagai hari pembalasan untuk orang yang melakukan

dosa dan ganjaran baik untuk orang yang melaksanakan amalan shaleh. Di

hari inilah di mana tak ada satupun di antara manusia yang dapat mencari

tempat sembunyi untuk meminta perlindungan kecuali perlindungan Allah

dan bekal amal baik selama di dunia. Akan tetapi betapa murahnya Allah

yang mana hadist tadi menjelaskan bahwa ada tujuh golongan yang akan

mendapatkan pertolongan di hari kiamat dan salah satunya adalah mereka

yang berdzikir kepada-Nya, berdzikir manakah yang dimaksud hadist

tersebut?

Ibnu Hajr Al-Atsqalani menjelaskan dalam kitab Fathul Bary yang

menyebutkan bahwa,”Dzikir kepada Allah tersebut dilakukan hati dengan

tadzakkur (mengingat dan menyebut-nyebut atas keagungan-Nya) atau

dengan lisan, dengan mengucapkan sejumlah kalimat-kalimat dzikir yang

mengagungkan-Nya.”

d. Dapat Melepaskan Pengikat Setan Saat Bangun Tidur

Setan adalah merupakan musuh utama yang nyata untuk manusia.

Karena program utamanya adalah mengajak manusia untuk tinggal

bersama mereka di neraka kelak. Upaya harian setan yaitu dengan

membuat ikatan di kepala manusia yang sedang tidur di malam hari.

Dikala manusia tidur setan membuat tiga tali untuk mengikatnya,

sehingga ketika dia bangun akan merasa susah dan tidurnya semakin

nyenyak. Bangun kesiangan jika sesekali memang terampuni, itupun

apabila ada alasan jelas dan dapat diterima.

Page 50: PEMIKIRAN DAKWAH KH - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6025/1/ISNA HIDAYATI TF-FDK.pdf · Ilmu Pengetahuan yang seluas-luasnya . 2. DASAR

37

e. Menjadikan Hidup Ini Jadi Hidup

Sebagian orang memaknai hidup ini penuh dengan masalah,

dengan dzikir kita akan lebih tahu pemaknaan hidup, tujuan hidup akan

terpampang jelas, langkah hidup begitu pasti, hidup akan terasa lebih

bermakna, hidup tidak akan terasa hampa. Karena dengan dzikir kita dapat

mengenal dan dekat dengan Allah.

f. Dapat Melunakkan Hati

Rasululah besabda, ”janganlah kalian memperbanyak bicara

kecuali dzikir kepada Allah, karena sesungguhnya bayak bicara tanpa

dzikir kepada Allah akan mengeraskan hati, dan sejauh-jauhnya manusia

dari Allah adalah yang hatinya keras.”(H.R. Tirmidzi)

Diantara ucapan yang menjadi keharusan adalah ucapan yang

berisi dzikir, mengucap asma Allah dan sifat-sifat-Nya untuk mendekatkan

diri kepada-Nya. Basahi selalu bibir kita dengan dzikir karena kedekatan

kita dengan Allah akan menjadikan hati kita lunak.

g. Dijauhkan Dari Api Neraka

Rosululah bersabda: “Allah SWT. Berfirman: ‘Keluarlah kalian

dari neraka karena mengingat-Ku dihari-harinya atau takut pada-Ku ada

disuatu tempat (takut melakukan maksiat)”. (H.R. Tirmidzi)

h. Dilingkupi Rahmat Allah dan Diberkahi Ketenangan

Rosulullah bersabda: “Tidak satupun kaum yang berdzikir kepada

Allah kecuali dikelilingi malaikat dan diliput rahmat dan mereka di

Page 51: PEMIKIRAN DAKWAH KH - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6025/1/ISNA HIDAYATI TF-FDK.pdf · Ilmu Pengetahuan yang seluas-luasnya . 2. DASAR

38

karuniai ketenangan dan Allah senantiasa mengingat mereka”. (H.R.

Tirmidzi)24

4. Objek Dzikir

a. Dzikrullah

Dzikrullah adalah dzikir untuk mengingat Allah, tujuannya supaya kita

selalu beribadah kepada-Nya. Berdzikir kepada Allah yang dianjurkan

bukanlah kuantitas dzikirnya akan tetapi kualitas dzikirnya. Dan inilah

dzikir yang biasa dilakukan oleh orang-orang shaleh.

b. Dzikrul Maut

Dzikrul maut adalah mengingat kematian. Kita menjalani hidup memiliki

tujuan yaitu untuk meraih kebahagiaan di akhirat. Sebelum menuju pintu

akhirat kita harus melalui pintu akhir dari kehidupan kita yaitu pintu

kematian, yang mana pintu ini adalah pintu akhir dalam menjalankan tugas

kita sebagai hamba Allah. Salah satu untuk kita memperbanyak amal

shaleh yaitu dengan memperbanyak dzikrul maut (mengingat kematian).

c. Dzikrul ‘Azab

Dzikrul ‘Azab adalah mengingat ‘Azab Allah, mengingat ‘Azab Allah juga

adalah salah satu memotivasi kita untuk beramal shaleh menuju akhirat.25

5. Fungsi Dzikir

Fungsi zikir menurut Imam Al-Ghazali dalam kitabnya “Ihya’ Ulum

Addin” menjelaskan bahwa dengan zikir maka hati menjadi tenang, zikir juga

24 Aam Amiruddin dan M. Arifin Ilham..., hal. 21-35 25 Ibid., hal. 36-41

Page 52: PEMIKIRAN DAKWAH KH - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6025/1/ISNA HIDAYATI TF-FDK.pdf · Ilmu Pengetahuan yang seluas-luasnya . 2. DASAR

39

bisa mendatangkan ilham, menghalangi ruang gerak setan sehingga setan

menjauh dari hati manusia. Dan dalam kondisi itulah malaikat memberikan

ilham ke dalam hati manusia. 26

Dalam risalah al-Qusyairiyah dijelaskan bahwa zikir adalah rukun

(tiang) yang paling kuat sebagai jalan menuju Allah atau bahkan saka guru

tarekat mengatakan bahwa seseorang tidak akan bisa sampai kepada Allah

bila tidak menjalankan zikir secara tetap.27

Zikir menurut tuntunan syariat Islam dan al-Qur’an adalah menyebut

nama dan mengingat Allah dalam setiap keadaan, yang bertujuan untuk

menjalin ikatan batin (kejiawaan) antara hamba dengan Allah sehingga timbul

rasa cinta dan jiwa muraqabah (merasa dekat dan merasa diawasi oleh Allah

Swt). Senada dengan apa yang dijelaskan oleh Hasan al-Banna bahwa zikir

menurut ketentuan syariat adalah zikir yang menyebut nama Allah dengan

membaca tasbih, tahlil, takbir, istigfar, membaca al-Qur’an, membaca do’a

yang matsur, selain itu juga majlis-majlis yang diadakan untuk dakwah

Islamiyah.28Terkait dengan hal demikian Allah Swt berfirman:

☯ ⌧ ⌧

Artinya “ Hai orang-orang yang beriman, berzdikirlah (dengan menyebut

nama) Allah, zikir yang sebanyak-banyaknya Dan bertasbihlah kepada-Nya diwaktu pagi dan petang.”( Al-ahzab 41-42 )

26 Imam Al-Ghazali, Dzikrullah Rahasia dan Kekuatan, (Pondok Gede: PT. Sahara Intisains: 2009), cet. Ke-II, hal. 5

27 Simuh, Tasawuf dan perkembangannya dalam Islam, (Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 1996), cet. Ke-I, hal. 109

28 Abdul Qadir Djaelani, Koreksi Terhadap Ajaran Tasawuf, (Jakarta: Gema Insani Press, 1996), cet. Ke-I, hal. 210

Page 53: PEMIKIRAN DAKWAH KH - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6025/1/ISNA HIDAYATI TF-FDK.pdf · Ilmu Pengetahuan yang seluas-luasnya . 2. DASAR

40

J. The Sosial Construction of Reality

Teori ini menjadi terkenal sejak diperkenalkan oleh Peter L. Berger dan

Thomas Luckmann melalui bukunya yang berjudul The Social Construction of

Reality: A Treatise in the sociological of knowledge pada tahun 1966. Ia

menggambarkan proses sosial melalui tindakan dan interaksinya, dimana

individu menciptakan secara terus menerus suatu realitas yang dimiliki dan di

alami bersama secara subjektif. Realitas sosial adalah pengetahuan yang

bersifat keseharian yang hidup dan berkembang di masyarakat.29

Istilah konstruksi sosial atas realitas didefinisikan sebagai proses sosial

melalui tindakan dan interaksi di mana individu menciptakan secara terus

menerus suatu realitas yang dimiliki dan dialami bersama secara subyektif.

Realitas merupakan hasil ciptaan manusia kreatif melalui kekuatan konstruksi

sosial di sekelilingnya. Selain itu juga hubungan antara pemikiran manusia dan

konteks sosial tempat pemikiran itu timbul, bersifat berkembang dan

dilembagakan dan kehidupan masyarakat itu dikonstruksi secara terus

menerus.

Realitas sosial yang dimaksud oleh Berger dan Luckmann ini terdiri

dari:

1. Realitas Objektif adalah realitas yang terbentuk dari pengalaman di dunia

obyektif yang berada di luar individu dan realitas ini dianggap sebagai

kenyataan,

2. Realitas Simbolis adalah merupakan ekspresi simbolis dari realitas

obyektif dalam berbagai bentuk,

29 H. M. Burhan Bungin, Konstruksi Sosial Media Massa Iklan Televisi dan Keputusan

Konsumen Serta Kritik Terhadap Peter L. Berger dan Tomas Luckman, (Jakarta: Prenada Media Grup, 2008), cet. Ke-I, hal: 13-14

Page 54: PEMIKIRAN DAKWAH KH - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6025/1/ISNA HIDAYATI TF-FDK.pdf · Ilmu Pengetahuan yang seluas-luasnya . 2. DASAR

41

3. Realitas Subyektif adalah realitas yang terbentuk sebagai proses

penyerapan kembali realitas obyektif dan simbolis ke dalam individu

melalui proses internalisasi.30

Kaitan teori Social Construction of Reality yang dari segi realitas

simbolis dengan pemikiran dakwah KH. Muhammad Idris Jauhari dalam buku

dzikrullah sepanjang waktu adalah ketika seorang Da’i menggambarkan proses

sosialnya yang dapat menciptakan sebuah realitas simbolis. Yang mana KH.

Muhammad Idris Jauhari setelah melalui proses sosialnya melalui tindakan

dan interaksinya sehingga dapat memberikan makna pada sebuah realitas

dalam bentuk ekspresi simbolis dari realitas obyektif yaitu tentang Dzikir yang

dituangkan dalam karya tulisnya berjudul Dzikrullah sepanjang waktu.

Di dalam karya tulisnya tersebut KH. Muhammad Idris Jauhari

mengekspresikan simbolis dari sebuah realitas atau menjelaskan tentang

sebuah dzikir, mengajak pembaca untuk melaksanakan dzikir secara

situasional atau kapan saja (baik sibuk maupun senggang) dan dalam keadaan

apa saja (baik sedih maupun senang).

Teori Realitas Simbolis yaitu teori yang menjelaskan sebuah realitas

yang diberi makna atau data yang diberi makna. Sama halnya dengan KH.

Muhammad Idris Jauhari yang dalam karya tulisnya tersebut, yang mana

memberikan penjelasan untuk memaknai kalimat dzikir bukan hanya dalam

kalimat-kalimat lafdhi akan tetapi diterapkan dalam aktivitas kehidupan

manusia selama 24 jam dalam setiap harinya.

30 H. M. Burhan Bungin, Konstruksi Sosial Media Massa Iklan Televisi dan Keputusan

Konsumen Serta Kritik Terhadap Peter L. Berger dan Tomas Luckman, (Jakarta: Prenada Media Grup, 2008), cet. Ke-I, hal: 15, 24

Page 55: PEMIKIRAN DAKWAH KH - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6025/1/ISNA HIDAYATI TF-FDK.pdf · Ilmu Pengetahuan yang seluas-luasnya . 2. DASAR

42

Memberikan pemahaman tentang dzikrullah dan menggambarkan

dzikrullah sepanjang waktu dengan penjelasan untuk menerapkan makna

kalimat-kalimat dzikir bukan hanya dalam kalimat lafdhi akan tetapi juga

dalam kehidupan nyata sehari-hari agar setiap ummat senantiasa berupaya

untuk melaksanakan perintah Allah dan menjauhi larangan Allah dengan

istiqomah karena hasil dari selalu mengingat dan menyebut Asma Allah dalam

kesehariannya, sehingga selalu merasa bahwa Allah selalu berada di mana

setiap manusia itu berada sehingga semua yang dihadapi akan terasa mudah

dengan pertolongan Allah dan lebih merasa tawakkal.

Page 56: PEMIKIRAN DAKWAH KH - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6025/1/ISNA HIDAYATI TF-FDK.pdf · Ilmu Pengetahuan yang seluas-luasnya . 2. DASAR

BAB III

PROFIL KH. MUHAMMAD IDRIS JAUHARI

A. Profil KH. Muhammad Idris Jauhari

1. Latar Belakang Keluarga

KH. Muhammad Idris Jauhari lahir pada tanggal 28 Nopember

1950 di Prenduan, sebuah desa yang berada di pinggir selatan kabupaten

Sumenep dan hampir mendekati perbatasan antara kabupaten Sumenep

dengan kabupaten pamekasan. KH. Muhammad Idris Jauhari adalah putera

kedua dari tiga bersaudara yang pertama adalah KH. M. Tidjani Djauhari

MA, dan yang ketiga KH. Maktum Djauhari MA. Ayahnya bernama KH.

Ahmad Djauhari yang terlahir di desa yang sama yaitu Prenduan. KH.

Ahmad Djauhari merupakan pendiri dari pondok pesantren Al-Amien.

Pada awal mulanya pondok ini bernama pondok Tegal, karena berlokasi di

atas tanah tegalan yang letaknya kurang lebih 150 m. Sebelah utara masjid

Jamik Prenduan. Dimana pada awal berdirinya pondok ini hanya memiliki

dua lembaga pendidikan tingkat dasar, yaitu Mathlabul Ulum (putra) dan

Tarbiyatul Banat (putri).

Di bawah kepemimpinan KH. Ahmad Djauhari demi untuk

memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap putra-putri mereka, maka pada

tahun 1975 dibukalah lokasi baru di sebelah timur pondok putra guna

menampung santriwati yang berdatangan dari desa Prenduan dan

sekitarnya. Mereka ditampung di sebuah lembaga pendidikan yang

bernama Sekolah Persiapan Mu'alimat di bawah asuhan keponakan dan

42

Page 57: PEMIKIRAN DAKWAH KH - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6025/1/ISNA HIDAYATI TF-FDK.pdf · Ilmu Pengetahuan yang seluas-luasnya . 2. DASAR

43

cucu dari alhmarhum KH. Ahmad Djauhari, yaitu Hj. Shiddiqah Wardi

dan KM. Asy'ari Kafie.

Sekolah persiapan Mu'alimat ini kemudian dikembangkan menjadi

madrasah Tsanawiyah (1980), Madrasah Aliyah (1983) dan Tarbiyatul

Mu'alimat Al-Islamiyah (diresmikan oleh Nyai Hi. Dra. Arisah Fatimah

Zarkasyi putri dari M. Zarkasyi guru KH. M. Idris Djauhari pada tahun

1985. Sementara di pondok Tegal Madrasah Mathlabul Ulum. Tarbiyatul

Banat serta Madrasah Ibtida'iyah yang pernah didirikan oleh almarhum

KH. Ahmad Djauhari tetap dipertahankan eksistensinya, bahkan dibuka

lagi beberapa madrasah lain yaitu Taman kanak-kanak (1984), Madrasah

Tsanawiyah dan Madrasah Aliyah khusus untuk putra (1983). Semuanya

di bawah pimpinan keponakan almarhum M. Musyhab Fatawi.

Kemudian dibuka Sekolah Tinggi Ilmu Dakwah (STIDA) tahun

1983 di bawah pimpinan Ustadz Jamaluddin Kafie yang sekarang

dipimpin oleh putra terakhir dari almarhum KH. Ahmad Djauhari yaitu

KH. Maktum Djauhari, dan pesantren Tinggi Al-Amien (PTA) tahun 1983

yang aktif berjalan pada tahun 1989. Pada tahun 1989, KH. Tidjani

Djauhari kembali dari Mekkah, maka pucuk kepemimpinan dan pengasuh

pondok pesantren diserahkan kepada KH. Tidjani Djauhari. Sedangkan

KH. Muhammad Idris Jauhari menjadi Direktur Tarbiyatul Mu'alimin Al-

Islami (TMI) sampai sekarang.

2. Latar Belakang Pendidikan

Seperti halnya anak-anak lainnya, pada umur 7 tahun KH.

Muhammad Idris Jauhari memasuki jenjang pendidikan dasar (SD) pada

Page 58: PEMIKIRAN DAKWAH KH - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6025/1/ISNA HIDAYATI TF-FDK.pdf · Ilmu Pengetahuan yang seluas-luasnya . 2. DASAR

44

pagi hari, dan di siang harinya mengikuti Pendidikan Madrasah Ibtida'iyah

(MI) yang penyelenggaraan pendidikannya dilaksanakan setelah setelah

dhuhur. Untuk itu KH. Muhammad Idris Jauhari sejak di jenjang

pendidikan dasar telah mengenal dasar-dasar pendidikan dan ilmu

pengetahuan agama Islam di samping ilmu pengetahuan umum, ini

mencerminkan semangat keilmuan dan keagamaannya yang mendapatkan

akar dukungan yang kuat dalam tradisi lingkungannya.

Dan semangat itu pula yang mendorongnya untuk melanjutkan

pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi yaitu ke Pondok Pesantren

pada tahun 1965, dan yang menjadi alternatif kelanjutan pendidikannya

adalah Pondok Pesantren Modern Gontor Ponorogo yang tergolong

sebagai pondok pesantren yang memiliki popularitas Nasional bahkan

Internasional. Hal ini sesuai dengan pemikiran dan pandangan ayahnya

yang menginginkan putra-putranya untuk menuntut ilmu dalam rangka

mempersiapkan diri menjadi kader-kader penerus perjuangannya dalam

lapangan pendidikan. Agar nantinya pondok pesantren yang didirikannya

menjadi pondok pesantren yang representatif serta mampu menjawab

tantang zaman dan tuntutan umat. Di pondok pesantren Gontor ini, KH.

Muhammad Idris Jauhari nyantri selama 6 tahun mulai dari tahun 1965

sampai tahun 1970, dengan memasuki lembaga pendidikan Kulliyatul

Mu'alimin Al-Islami (KMI) dengan masa tempuh 6 tahun dari kelas satu

sampai dengan kelas enam.

Lembaga pendidikan Kulliyatul Mu’alimin Al-Islami (KMI)

setingkat dengan Madrasah Tsanawiyah - Madrasah Aliyah (MTs - MA)

Page 59: PEMIKIRAN DAKWAH KH - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6025/1/ISNA HIDAYATI TF-FDK.pdf · Ilmu Pengetahuan yang seluas-luasnya . 2. DASAR

45

atau Sekolah Menengah Pertama-Sekolah Menengah Atas (SMP-SMA).

Perbedaannya hanya terletak pada isi atau kurikulum yang dipakai.

Kurikulum yang dipakai di lembaga ini mengaksentuasikan pada

pengajaran ilmu pengetahuan agama Islam serta ilmu alat. Oleh karena itu

alumni dari pondok pesantren ini oleh kalangan pondok pesantren sendiri

sering dinilai lebih berkualitas secara intelektual apabila dibanding dengan

sekolah agama yang dikelola oleh pemerintah.

Selama belajar di pondok pesantren Darussalam Gontor inilah KH.

Muhammad Idris Jauhari mempunyai atau memiliki kegemaran membaca

kitab kuning. Di saat semangatnya menggebu-gebu dalam rangka

menambah ilmu pengetahuannya, KH. Muhammad Idris Jauhari dipanggil

pulang untuk meneruskan pimpinan pondok pesantren Tegal. Karena KH.

Ahmad Djauhari ayahnya dipanggil pulang kerahmatullah (wafat).

Sebenarnya tampuk kepemimpinan pondok pesantren Al-Amien Prenduan

setelah wafatnya KH. Ahmad Djauhari dipegang oleh putra pertama yaitu

KH. Tidjani Djauhari, akan tetapi pada saat itu KH. Tidjani Djauhari

sedang menuntut ilmu di Makkah, maka untuk sementara KH. Muhammad

Idris Jauhari yang memegang kepemimpinan pondok Pesantren yang

ditinggalkan ayahnya.

Pada awal kepemimpinannya inilah akhirnya terbentuk sebuah

lembaga pendidikan yang berbentuk pondok pesantren dengan memakai

nama yang pernah dipakai oleh almarhum ayahnya KH. Ahmad Djauhari

(1960) yaitu Tarbiyatul Mu'alimin Al-Islamlyah (TMI) yang menempati

lokasi baru seluas -+6 Ha. Dan pada awal kepemimpinannya pula

masyarakat masih banyak yang kurang memberikan keparcayaan penuh

Page 60: PEMIKIRAN DAKWAH KH - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6025/1/ISNA HIDAYATI TF-FDK.pdf · Ilmu Pengetahuan yang seluas-luasnya . 2. DASAR

46

karena masyarakat mempunyai asumsi bahwa KH. Muhammad Idris

Jauhari akan merubah tatanan atau tradisi yang ada secara revolusioner, di

samping rasa tidak percaya akan kemampuan atau kualitas keilmuan yang

dimiliki oleh KH. Muhammad Idris Jauhari, alasan masyarakat pada saat

itu juga KH. Muhammad Idris Jauhari masih berusia 18 tahun (menurut

mereka terlalu muda). Sehingga beliau lebih banyak berjalan-jalan atau

kalau dalam bahasa Jawa disebut dengan "Dulanan" dibanding mengurusi

pondok, akan tetapi setelah mendapat mandat dari KH. Zarkasyi

(Pengasuh pondok pesantren Modern Gontor Ponorogo) kebiasaan

tersebut sedikit demi sedikit berkurang dan mulai mencoba mengurus

santri yang akhirnya menjadi sebuah hobi.

Ketidak percayaan masyarakat terhadap beliau dirasakan setelah

sepuluh tahun dan kepercayaan itu baru dirasakan setelah Pondok yang

diasuhnya dapat mengirim out put ke luar negeri yaitu ke Arab Saudi dan

Mesir.

3. Kiprah Dakwah KH. Muhammad Idris Jauhari

Dakwah KH. Muhammad Idris Jauhari di luar PP. Al-amien adalah

seperti mengadakan kelompok-kelompok pengajian, dakwah bil hal-nya

seperti mengadakan Bitul Mal Wat Tamwil, berupa gerakan-gerakan sosial

yang dilakukan oleh PP. Al-amien kepada masyarakat. Dan dakwah bil

kitabah KH. Muhammad Idris Jauhari menyukai tulis-menulis, seperti

mengarang buku, yakni salah satunya adalah buku Dzikrullah sepanjang

waktu.1

1 Wawancara bersama KH. Muhammad Idris Jauhari di PP. Al-Amien, Prenduan,

Sumenep, Madura. Pada tanggal 15 Maret 2010

Page 61: PEMIKIRAN DAKWAH KH - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6025/1/ISNA HIDAYATI TF-FDK.pdf · Ilmu Pengetahuan yang seluas-luasnya . 2. DASAR

47

Selama mengurus pondok pesantren Al-Amien, KH. Muhammad Idris

Jauhari lebih banyak memperhatikan pengembangan pondoknya. Dari

pengajaran dan pendidikan yang berikannya kepada santrinya dengan harapan

bahwa kelak kemudian hari pada santrinya bisa menggantikan kedudukannya

sebagai da’i di desanya masing-masing sebagai petugas agama dalam

komunitas Islam, sehingga dengan demikian akan menjamin dakwah Islam

melalui pengajaran dan pendidikan. Di samping itu KH. Muhammad Idris

Jauhari beranggapan bahwa mendidik santri adalah merupakan suatu tugas

yang mulia. Oleh karenanya mendidik santri sudah merupakan suatu hobi

pada dirinya. Untuk itu KH. Muhammad Idris Jauhari lebih menyenangi dan

lebih memfokuskan perhatiannya kepada pendidikan dan pengembangan

pondoknya dengan tidak meninggalkan dakwahnya kepada masyarakat.

Dakwah KH. Muhammad Idris Jauhari adalah melalui dakwah

Lembaga Sosial yaitu melalui pendidikan sosial yang berbentuk Pondok

Pesantren yang di dalamnya diajarkan ajaran Islam secara praktis atau praktek

sehari-hari. Metode ini agar masyarakat menjadikan tradisi mengamalkan

ajaran Islam secara sadar ataupun tidak sadar karena sudah menjadi kebiasaan

yang diterapkan dalam sistem pendidikan pesantren tersebut, seperti prakata

“Ala bisa karena biasa”. Sebagai sebuah lembaga pendidikan Islam, pondok

pesantren harus membawa misi da’wah Islamiyah. Segala kegiatan yang

dilaksanakan harus selalu berada dalam dan tidak lepas dari konteks dakwah

itu sendiri. Sekali pun fungsi dan misi utama pesantren adalah mendidik

santri atau mendidik orang agar menjadi santri. tetapi bukan berarti pondok

pesantren harus melepaskan diri dari persoalan-persoalan aktual yang

berkembang di tengah-tengah masyarakat.

Page 62: PEMIKIRAN DAKWAH KH - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6025/1/ISNA HIDAYATI TF-FDK.pdf · Ilmu Pengetahuan yang seluas-luasnya . 2. DASAR

48

Dakwah KH. Muhammad Idris Jauhari yaitu melalui kaderisasi atau

pengkaderan santriwan dan santriwati dari PP. Al-Amien Prenduan Madura,

ketika mereka berada di kelas 6 Mu’allimin yang setingkat dengan kelas 3

Madrasah Aliyah mereka disebar ke tempat-tempat sekitar Madura yang

masih kurang Ilmu ke-Islamannya. Hal ini menunjukkan bahwa Pondok

pesantren harus memiliki kepedulian yang tinggi terhadap masalah-masalah

masyarakat dan melibatkan diri secara aktif dalam berbagai kegiatan

kemasyarakatan (dakwah praktis). Sebab jika tidak demikian, berarti

pesantren telah menafikan dirinya sebagai sebuah lembaga yang berasal dari,

dikelola oleh dan melaksanakan misinya untuk masyarakat. Hanya saja,

kegiatan-kegiatan kemasyarakatan yang dilakukan pesantren harus tetap

berhulu dan bermuara pada dasar, bingkai dan tujuan-tujuan pendidikan,

sebagai misi dan tugas utama pesantren. Metode pengkaderan ini juga pernah

dilakukan oleh para Wali Songo, contohnya seperti Sunan Ampel

memerintahkan Raden Fatah untuk berhijrah ke hutan Bintara, membuka

hutan tersebut dan membuat kota baru, dan kota tersebut bernama Demak.

Beberapa kenyataan tentang hakikat pondok pesantren sebagai

berikut:

a. Pondok pesantren berdiri atas niat untuk memberikan pendidikan dan

pengajaran tentang agama Islam kepada masyarakat, sehingga karenanya

pondok pesantren adalah lembaga pendidikan Islam.

b. Misi dan fungsi pondok pesantren tidak bisa dilepaskan dari misi dan

fungsi dakwah Islamiyah, sebagai kelanjutan dari risalah yang telah

dirintis oleh para Nabi dan Rasul.

Page 63: PEMIKIRAN DAKWAH KH - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6025/1/ISNA HIDAYATI TF-FDK.pdf · Ilmu Pengetahuan yang seluas-luasnya . 2. DASAR

49

c. Seluruh penghuni pesantren selalu memiliki niat yang sama, yaitu semata-

mata untuk beribadah, mengabdi, berjuang dan berkorban li-i'laai

kalimatillah. Karenanya pesantren bisa disebut sebagai lembaga

pengabdian, perjuangan dan pengorbanan.

d. Nilai-nilai dasar, jiwa, dan tradisi-tradisi yang menjadi landasan dan

dikembangkan di pesantren adalah Islami, tarbawi dan ma’hadi.

e. Pondok pesantren berasal dari kebudayaan asli bangsa Indonesia dan

hanya ada, di Indonesia. Karenanya, ia selalu memiliki komitmen yang

kuat dengan budaya dan konsensus-konsensus bangsa, serta memiliki

kepedulian yang tinggi terhadap pembangunan bangsa yang sedang

berlangsung.

f. Pondok pesantren selalu berdiri atas kehendak atau inisiatif santri dan

masyarakat, dikelola oleh santri bersama masyarakat, dan menjalankan

misinya untuk kepentingan masyarakat. Karena itu, pondok pesantren

memiliki kepedulian yang tinggi pada masalah-masalah kemasyarakatan

dan para penghuninya selalu hidup harmonis dengan masyarakat

sekitarnya.

g. Pondok pesantren selalu dipimpin oleh seorang kyai yang berwibawa,

dihormati dan diteladani oleh santri dan masyarakat sekitarnya, yang sejak

awal memang sudah diakui otoritas dan kapasitas iman, akhlak. ilmu dan

amaliyahnya.

h. Kehidupan di pesantren selalu dilandasi oleh akidah, syariah, dan akhlak

Islam, yang realisasinya disesuaikan dengan tradisi dan kondisi

masyarakat setempat.

Page 64: PEMIKIRAN DAKWAH KH - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6025/1/ISNA HIDAYATI TF-FDK.pdf · Ilmu Pengetahuan yang seluas-luasnya . 2. DASAR

50

i. Kehidupan di pesantren selalu berlangsung dalam pancaran Pancajiwa

Pesantren, yaitu keikhlasan, kesederhanaan, kekeluargaan dan

persaudaraan, kemandirian dan kepercayaan diri, serta kemerdekaan dan

kebebasan yang bertanggung jawab.

j. Segala kegiatan di pesantren berlangsung dalam bentuk tradisi atau

sunnah yang berjalan secara otomatis, bukan sekedar aturan atau slogan

kosong.

k. Tradisi dan sunnah tersebut menyangkut hubungan antara kyai dengan

santri, antara sesama santri, dan antara kyai dan santri dengan masyarakat

sekitar.

l. Di lingkungan pesantren selalu ada dua sarana pendidikan yang paling

pokok, yaitu masjid atau langgar tempat seluruh penghuninya beribadah

dan belajar, serta pondokan atau asrama tempat para santri tinggal sehari-

hari. Sedangkan sarana-sarana yang lain biasanya berkembang secara

bertahap.

m. Segala kegiatan dan kebutuhan para santri sehari-hari selalu diatur dan

dikelola oleh para santri sendiri secara koperatif dan dalam bentuk self

govement.

Dari hal itulah terlihat sebuah dakwah KH. Muhammad Idris Jauhari

dalam mendirikan dan mengasuh Pondok Pesantren yang sangat besar

tanggung jawabnya. Baik kepada santrinya, masyarakat yang percaya untuk

menyerahkan anak-anaknya untuk dididik ilmu agama dan tanggung jawab

yang lebih besar lagi adalah kepada Allah SWT.

Page 65: PEMIKIRAN DAKWAH KH - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6025/1/ISNA HIDAYATI TF-FDK.pdf · Ilmu Pengetahuan yang seluas-luasnya . 2. DASAR

51

4. Karya KH. Muhammad Idris Jauhari

KH. Muhammad Idris Jauhari merupakan pimpinan pondok yang

sangat produktif dalam mengembangkan bakatnya, terutama dalam bidang

tulis menulis. Adapun hasil karya KH. Muhammad Idris Jauhari baik karya

tulis dan ceramahnya dalam bentuk VCD dan kaset yang telah diterbitkan di

PP. Al Amien Prenduan antara lain adalah :

1. Karya Tulis KH. Muhammad Idris Jauhari yang berkaitan dengan

dakwah Islam:

a. Sekitar Masalah Shalat Jama’ah

Buku ini diterbitkan oleh Mutiara Press Al-Amien Printing, cetakan

pertama pada bulan November 2008. Isinya yaitu, Fadhilah shalat

jama’ah, Hukum shalat jama’ah, Di mana kita berjama’ah, Shalat

jama’ah untuk kaum muslimat, Pengaturan shaf shalat jama’ah, Hal-

hal yang perlu diperhatikan imam, Tata cara pelaksanaan Shalat

Jama’ah, Dzikir dan doa Jama’i setelah shalat jama’ah.

b. Alumni Pesantren Sebagai Perekat Umat

Buku ini diterbitkan oleh Mutiara Press Al-Amien Printing, cetakan

pertama pada bulan Agustus 2005. Isinya yaitu, Mukaddimah, Perekat

umat sebagai Terminologi Qur’ani, Perekat umat sebagai Muta’arif

atau pelaksana misi ta’aruf baynan nas dan lain sebagainya.

c. Anak Muda Menjadi Sufi Mengapa Tidak

Buku ini diterbitkan oleh Mutiara Press Al-Amien Printing, cetakan

pertama pada bulan Agustus 2003. Isinya yaitu, Mukaddimah, tasawuf

Islami, Hidup, Ibadah dan Tasawuf, Tasawuf sebagai Ilmu, Taswuf

Page 66: PEMIKIRAN DAKWAH KH - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6025/1/ISNA HIDAYATI TF-FDK.pdf · Ilmu Pengetahuan yang seluas-luasnya . 2. DASAR

52

dan kehidupan Sosial, Tasawuf dan anak muda, Bagaimana

bertasawuf, Ilustrasi sederhana tentang bertasawuf.

d. Hakekat Pesantren dan Kunci Sukses Belajar Di Dalamnya

Buku ini diterbitkan oleh Mutiara Press Al-Amien Printing, cetakan

pertama. Isinya yaitu, Riwayat timbulnya Pondok Pesantren, Nilai-

nilai dasar pondok pesantren, Panca Jiwa pondok pesantren, Tradisi

dan sunnah-sunnah pondok pesantren, Fungsi dan misi pondok

pesantren, Kunci Sukses belajar di pesantren

e. Berjasa Berkembang Mandiri Sebuah Falsafah Hidup Untuk Para

Santri

Buku ini diterbitkan oleh Mutiara Press Al-Amien Printing, cetakan

pertama pada bulan November 1999. Isinya yaitu, Mukaddimah,

Berjasa dan Berkembang mana yang harus didahulukan, Mandiri dan

berkepribadian, Dakwah dan Indzarul Qoum, Proses Azamta sebelum

Tawakkal, Falsafah Khusnul khotimah.

f. Sistem Pendidikan Pesantren, Mungkinkah menjadi Sistem

Pendidikan Nasional

Buku ini diterbitkan oleh Mutiara Press Al-Amien Printing, cetakan

pertama pada bulan Mei 2002. Isinya yaitu, Mukaddimah, Tinjauan

historis pondok pesantren, Tinjauan Filosofis Edukatif, Kesimpulam.

g. Adab Sopan Santun

Buku ini diterbitkan oleh Mutiara Press Al-Amien Printing, cetakan

ke-VII pada bulan Februari tahun 2009. Isinya yaitu Pengertian

Akhlak, Sopan santun berpakaian, Berpakaian khusus untuk kaum

wanita, Sopan santun dalam pertemuan, Sopan santun berbicara, Sopan

Page 67: PEMIKIRAN DAKWAH KH - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6025/1/ISNA HIDAYATI TF-FDK.pdf · Ilmu Pengetahuan yang seluas-luasnya . 2. DASAR

53

santun bergurau, Sopan santun bepergian, sopan santun bertamu atau

berpapasan, sopan santun berjabat tangan, Sopan santun berkunjung

dan bertamu, Sopan santun makan bersama, dan kumpulan dalil-dalil

dari Al-Quran dan Hadis.

2. Karya KH. Muhammad Idris Jauhari dalam bentuk VCD dan Kaset

Karya KH. Muhammad Idris Jauhari yang berbentuk VCD dan

kaset berupa dzikro renungan lima belas menit, yang selalu disampaikan

oleh KH. Muhammad Idris Jauhari kepada santri Al-Amien menjelang

tidur malam, yang dikenal dalam kalangan santri sebagai Tafakkur

Menjelang Tidur. Kemudian didokumentasikan dalam sebuah VCD dan

kaset yang dikemas dalam tema-tama pilihan, sebagai berikut:

a. Renungan Lima Belas Menit, Tema Sikap Keberagaman

Kaset dan VCD Ceramah Islami KH. Muhammad Idris Jauhari,

Penerbit MutiaraPress. Isinya yaitu, Islam merupakan Agama Samawi

yang terakhir, Bagaimana kita seharusnya beragama, Bagaimana

seharusnya bersikap kita bersikap terhadap Islam, Bagaimana kita

melaksanakan kerja-kerja keberagamaan, Pekerjaan dan keyakinan.

b. Kaset dan VCD LBM Vol 2 Antara Ijabah dan Istijabah

Kaset dan VCD Ceramah Islami KH. Muhammad Idris Jauhari,

Penerbit MutiaraPress. Isinya yaitu, Doa yang berhubungan dengan

Islam, Doa ma’tsuroh Rosul, Doa Sapu jagat, Doa Rosul Dalam surat

Al-Hujurat.

Dan beberapa dari karya-karyanya dan juga karya tulis KH.

Muhammad Idris Jauhari merupakan buku dasar yang harus dipahami dan

Page 68: PEMIKIRAN DAKWAH KH - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6025/1/ISNA HIDAYATI TF-FDK.pdf · Ilmu Pengetahuan yang seluas-luasnya . 2. DASAR

54

diamalkan oleh santriwan dan satriwati PP. Al-Amien Prenduan Madura,

karyanya tentang seputar ilmu pendidikan, agama, dan dakwah. Dan karyanya

yang menarik penulis untuk diteliti lebih dalam adalah karyanya yang

bernuansa dakwah yaitu karyanya yang berjudul “Dzikrullah Sepanjang

Waktu”.

B. Sekilas Buku Dzikrullah Sepanjang Waktu

Dzikrullah sebagai kebutuhan dalam kehidupan sehari-hari, Tugas

utama sebagai hamba Allah itu adalah melaksanakan dzikrullah sepanjang

waktu dan menyadari hakekat keistimewaan dzikir sepenuhnya dan

melakukan dzikrullah sebanyak-banyaknya, di mana saja, kapan saja, dan

dalam situasi apa saja baik suka maupun duka, sendirian ataupun bersama-

sama. Sesuai dengan pengertian dzikir yang meliputi tiga unsur: pertama,

upaya untuk selalu mengingat Allah dengan cara menghubungkan setiap

apapun yang dilihat, didengar, dirasakan dan peristiwa apapun yang dialami

dengan keagungan dan kekuasaan Allah. Kedua, upaya untuk selalu

menyebut asma Allah yang Maha Agung dengan lisan yang fasih dan kalimat-

kalimat Thoyyibah. Ketiga, upaya mengimplementasikan ingatan dan sebutan

tersebut dengan menjalan perintah-Nya dan menjauhi larangan-larangan-Nya.

Berikut sekilas tentang buku Dzikrullah Sepanjang waktu karya KH.

Muhammad Idris Jauhari:

1. Dalam bab mukaddimah berisi pengertian dzikir secara bahasa dan istilah,

pembagian dzikir ada 3, yaitu: yang pertama: adanya upaya untuk selalu

ingat Allah di mana saja dan kapan saja. Yang kedua: upaya untuk

Page 69: PEMIKIRAN DAKWAH KH - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6025/1/ISNA HIDAYATI TF-FDK.pdf · Ilmu Pengetahuan yang seluas-luasnya . 2. DASAR

55

menyebut nama Allah dengan lisan sebanyak mungkin. Yang ketiga:

diimplementasikan dalam kehidupannya sehari-hari. Dijelaskan pula Jenis-

jenis dzikir sebagai berikut: basmalah, tasbih, taqdis, tahmid, tahlil, takbir,

hauqalah, hasbalah, istighfar, shalawat, membaca al-Qur'an dan shalat.

2. Dalam bab Antara Dzikir dan Doa berisi tentang faedah-faedah dzikir

sebagai berikut: yang pertama, adanya husnuddzan atau berprasangka baik

kepada Allah. Yang kedua, mendapatkan rahmat dan inayah-Nya. Yang

ketiga, mendapat predikat terpuji. Yang keempat. membimbing hati untuk

selalu ingat kepada Allah. Yang kelima: menjauhkan diri dari siksa Allah.

Dan juga membahas tentang pembagian dzikir : yang pertama dzikir qalbi,

yang kedua dzikir 'aqli, yang ketiga dzikir lisan, yang keempat dzikir

‘amali. Di dalam bab ini juga menjelaskan tentang adab dan cara berdzikir

sebagai berikut: yang pertama cara batin yaitu, berdzikir dengan

menghadirkan hatinya. Yang kedua adab lahir yaitu dengan cara khusyu’,

tenang, pakaian sopan dan lain sebagainya.

3. Pada bab Kegiatan Fajar, dilakukan satu jam sebelum subuh sampai

matahari terbit. Yaitu dengan membaca tahmid dan syahadah, bersuci

kemudian qiyamullaili atau bangun malam (untuk melaksanakan tahajjud

dan witir) menuju masjid untuk berjamaah subuh dan dzikir serta

membaca al-Quran

4. Pada bab Kagiatan Pagi. Yaitu setelah matahari terbit sampai dhuhur. olah

raga, mandi, makan pagi, interaksi dengan keluarga, semuanya dilakukan

dengan berdzikir kepada Allah. sebelum berangkat ke tempat kerja shalat

dhuha dan do'a serta dzikir, dan berangkat kerja atau sekolah juga dengan

dzikir kepada-Nya kemudian shalat dhuhur berjamaah.

Page 70: PEMIKIRAN DAKWAH KH - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6025/1/ISNA HIDAYATI TF-FDK.pdf · Ilmu Pengetahuan yang seluas-luasnya . 2. DASAR

56

5. Pada bab Kegiatan Siang. Setelah shalat ashar sampai maghrib. Bersyukur

atas selesainya pekerjaan dan belajar karena bersukur itu juga merupakan

dzikir, setelah itu istirahat sambil dengarkan radio, televisi, internet.

Setelah itu bersuci dan berangkat ke mushalla dan masjid untuk shalat

berjama’ah maghrib

6. Pada bab Kegiatan senja, setelah shalat maghrib sampai isya membaca al-

Qur'an sambil dzikrullah, baca dengan khusu’ sambil merenungkan isi

kandungannya, sujud tilawah dan baca tasbih dikala membaca ayat-ayat

tasbih, kemudian shalat isya berjamaah. sebelum tidur disunnahkan untuk

berwudlu, shalat hajat, dzikir tasbih 33 kali, hamdalah 33 kali, takbir 33

kali, berdo'a sebelum tidur, باسمك اللهم أحيا و أموت dan berdo'a untuk

mendapat mimpi yang baik dan minta agar bisa bangun malam untuk

shalat lail atau shalat malam.

7. Dan pada bab berikutnya menjelaskan tentang disaat seseorang mendapat

kenikmatan, kabar gembira, maka hendaklah berdzikir dengan meyakini

bahwa kenikmatan dan kebaikan itu dari Allah kemudian hendaknya

melakukan sujud syukur, dan dengan banyak memuji Allah.

8. Pada bab berikutnya menjelaskan tentang ketika memasuki masjid, rumah,

dan lain sebagainya hendaknya membaca dzikir dengan basmalah dan

tasbih, masuk dan keluar kamar mandi hendaknya membaca berdoa dan di

manapun serta kapanpun tidak berhenti untuk selalu berdzikir kepada

Allah. Jika seseorang mendapatkan kesusahan dan kabar sedih, hendaknya

tetap berprasangka yang baik kepada Allah, yakin jika seseorang tersebut

sabar maka Allah akan mengganti kesedihan dengan kegembiraan. Dan di

Page 71: PEMIKIRAN DAKWAH KH - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6025/1/ISNA HIDAYATI TF-FDK.pdf · Ilmu Pengetahuan yang seluas-luasnya . 2. DASAR

57

dalam bab ini menjelaskan, ketika mendapat hidangan makanan dan

minuman pertama yang harus dilakukan adalah bersyukur kemudian

berdoa semoga mendapatkan barokah. Ketika makan, minum dengan

memulai basmalah dan mengakhirinya dengan hamdalah dan do'a. Apabila

kesehatan terganggu berdzikir dengan membaca basmalah 3 kali, tangan

diletakkan di orang yang sakit sambil berdo'a minta kesembuhan dan

apabila membesuk orang yang sakit hendaknya memegang badannya

dengan tangan kanannya dan mendo'akan kesembuhannya. Ketika

dihadapkan kepada kematian pertama hendaknya meyakini bahwa semua

adalah milik Allah dan suatu saat akan kembali pada-Nya.

Di dalam buku Dzikrullah Sepanjang Waktu, yakni berisi tentang

metode praktis kepada mad’u untuk lebih mudah dalam mempraktekkan dan

menerapkan dzikrullah disetiap waktu dalam kesehariannya, mulai dari

bangun tidur hingga tidur kembali selayaknya untuk menerapkan dzikrullah.

Dan dalam keadaan apa saja, di dalam buku ini diberikan penjelasan untuk

melaksanakan dzikrullah dalam keadaan apa saja yang dirasakan baik ketika

seseorang dalam suasana senang maupun sedih.

Dan juga berisi tentang untuk menerapkan makna kalimat-kalimat

dzikir bukan hanya dalam kalimat lafdhi akan tetapi juga dalam kehidupan

nyata sehari-hari agar setiap ummat senantiasa berupaya untuk melaksanakan

perintah Allah dan menjauhi larangan Allah dengan istiqomah karena hasil

dari selalu mengingat dan menyebut Asma Allah dalam kesehariannya,

sehingga selalu merasa bahwa Allah selalu berada di mana setiap manusia itu

berada sehingga semua yang dihadapi akan terasa mudah dengan pertolongan

Allah dan lebih merasa tawakkal.

Page 72: PEMIKIRAN DAKWAH KH - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6025/1/ISNA HIDAYATI TF-FDK.pdf · Ilmu Pengetahuan yang seluas-luasnya . 2. DASAR

BAB IV

HASIL PENELIITIAN

A. Aktivitas Dakwah KH. Muhammad Idris Jauhari

Dakwah KH. Muhammad Idris Jauhari ada tiga: 1

1. Dakwah Bil Maqal atau Bil Lisan: dakwah ini yang bersifat verbalistik,

contohnya seperti Tabligh-tabligh, pidato, ceramah dan lain sebagainya.

Dakwah KH. Muhammad Idris Jauhari selain menjadi pimpinan

pondok pesantren Al-Amien juga menyampaikan dakwah bil lisan atau

ceramah agama dibinaan jamaahnya, jama’ahnya dari kyai-kyai disekitar

pondok pesantren Al-Amien dan ketua-ketua ta’mir. Dalam ceramahnya

KH. Muhammad Idris Jauhari selalu mengajak jama’ahnya untuk

melafadzkan kalimat-kalimat dzikir, dan kemudian dikembangkan kalimat

dzikir tersebut dengan tausiyahnya terhadap kehidupan nyata, seperti

keindahan alam semesta.

Pada saat berdakwah KH. Muhammad Idris Jauhari menjelaskan

kepada masyarakat untuk terlebih dahulu memantapkan hati dalam

berdzikir kepada Allah, menjelaskan manfaat dan faedah dzikir, mengajak

untuk melafadzkan kalimat-kalimat dzikir, untuk senantiasa selalu

membasahi bibir dengan kalimat-kalimat dzikir yakni menyebut Asma

Allah.2

1 Wawancara bersama KH. Muhammad Idris Jauhari di PP. Al-Amien, Prenduan,

Sumenep, Madura. Pada tanggal 15 Maret 2010 2 Wawancara bersama Tokoh Masyarakat Pimpinan yayasan Al-Mu’ien Bluto Sumenep

yang mengkuti Dakwah KH. Muhammad Idris Jauhari

58

Page 73: PEMIKIRAN DAKWAH KH - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6025/1/ISNA HIDAYATI TF-FDK.pdf · Ilmu Pengetahuan yang seluas-luasnya . 2. DASAR

59

KH. Muhammad Idris Jauhari dalam ceramah dan tausiyahnya selalu

mengajak dan menerapkan para santrinya untuk selalu istiqomah dalam

melaksanakan shalat-shalat sunnah Qobliyah dan Ba’diyah, shalat tahujjud

dan shalat dhuha. Dan KH. Muhammad Idris Jauhari mengadakan pengajian

bulanan yaitu acara pertemuan rutin bulanan yang diisi dengan ceramah

agama bagi seluruh alumni dan wali santri Pondok Pesantren Al-Amien yang

diisi juga dengan dzikir dan doa bersama.3

2. Dakwah Bil Hal: dakwah yang langsung menyangkut praktek dilapangan,

contohnya seperti mengadakan sunatan masal, Pengajian, kerja bakti sosial

dan lain sebagainya.4

Dakwah Bil Hal KH. Muhammad Idris Jauhari adalah berupa dakwah

Lembaga Sosial yaitu melalui pendidikan sosial yang berbentuk Pesantren

yang di dalamnya diajarkan ajaran Islam secara praktis atau praktek sehari-

hari. Metode ini agar masyarakat menjadikan tradisi mengamalkan ajaran

Islam secara sadar ataupun tidak sadar karena sudah menjadi kebiasaan yang

diterapkan dalam sistem pendidikan pesantren tersebut, seperti prakata “Ala

bisa karena biasa”.

Dakwah KH. Muhammad Idris Jauhari dalam lembaga sosialnya yaitu

pondok pesantren berupa dakwah melalui kaderisasi atau pengkaderan

santriwan dan santriwati dari PP. Al-Amien Prenduan Madura, ketika mereka

berada di kelas 6 Mu’allimin yang setingkat dengan kelas 3 Madrasah Aliyah

mereka disebar ke tempat-tempat sekitar Madura yang masih kurang ilmu ke-

3 Wawancara bersama H. Sunan Al-Huda Alumni Pondok Pesantren Al-Amien dan

merupakan Wakil dari Pimpinan Pondok Pesantren Matlabul Ulum Jambu Sumenep 4 Wawancara bersama KH. Muhammad Idris Jauhari di PP. Al-Amien, Prenduan,

Sumenep, Madura. Pada tanggal 15 Maret 2010

Page 74: PEMIKIRAN DAKWAH KH - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6025/1/ISNA HIDAYATI TF-FDK.pdf · Ilmu Pengetahuan yang seluas-luasnya . 2. DASAR

60

Islamannya. Metode ini juga pernah dilakukan oleh para Wali Songo,

contohnya seperti Sunan Ampel memerintahkan Raden Fatah untuk berhijrah

ke hutan Bintara, membuka hutan tersebut dan membuat kota baru dan kota

tersebut bernama Demak.

Di dalam memimpin pondok pesantren Al-Amien KH. Muhammad

Idris Jauhari menerapkan kepada santrinya untuk melaksanakan disiplin

dzikir untuk membiasakan santrinya mempraktekkan dzikir kepada Allah baik

sebelum maupun setelah melaksanakan shalat wajib yaitu dengan memberikan

contoh-contoh bacaan dzikir, dan selalu membangkitkan semangat santrinya

untuk berdzikir. KH. Muhammad Idris Jauhari Mewajibkan kepada seluruh

santri untuk menghafalkan macam-macam dzikir dan doa melalui kegiatan

Syurutul Kafaat yaitu merupakan syarat kenaikan kelas di pondok pesantren

Al-Amien karena setelah lulus dari pesantren alumninya diharapkan dapat

menjadi pewaris Ulama’ dan dapat berguna bagi ummat. 5

3. Dakwah Bil Kitabah: yaitu dakwah melalui tulisan. Dakwah melalui karya

tulis atau dakwah bil kibah menurut KH. Muhammad Idris Jauhari adalah

bersifat abadi karena tidak mudah hilang terhapus zaman dan waktu meski

sang da’i telah tiada, dapat dibaca oleh sebanyak-banyaknya orang, bjek

dakwahnya lebih luas, tidak tebatas tempat, dan bisa dibaca kapan saja oleh

pembaca (Mad’u). 6

Sejalan dengan perintah Allah dalam wahyu pertama yang berisi

isyarat Iqra’ (bacalah) dalam surat al-‘Alaq yang berisi perintah terhadap

5 Wawancara bersama H. Sunan Al-Huda Alumni Pondok Pesantren Al-Amien dan

merupakan Wakil dari Pimpinan Pondok Pesantren Matlabul Ulum Jambu Sumenep 6 Wawancara bersama KH. Muhammad Idris Jauhari di PP. Al-Amien, Prenduan,

Sumenep, Madura. Pada tanggal 15 Maret 2010

Page 75: PEMIKIRAN DAKWAH KH - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6025/1/ISNA HIDAYATI TF-FDK.pdf · Ilmu Pengetahuan yang seluas-luasnya . 2. DASAR

61

hambanya untuk selalu membaca, yang mana perintah membaca sudah tentu

pula selalu diiringi dengan menulis sebagai adanya bahan yang akan dibaca.

Seperti perintah dalam ayat tersebut yakni perintah untuk banyak membaca

maka selayaknya untuk kaum intelektual Islam terutama seorang da’i untuk

menyalurkan pengetahuannya dan pemikirannya tentang ajaran Islam dalam

sebuah tulisan.

Dari sinilah KH. Muhammad Idris Jauhari selain memiliki bakat dalam

tulis menulis juga berdakwah melalui tulisannya, menggali pemikiran dan

pemahamannya tentang Islam yang dituangkan dalam sebuah karya tulis agar

dapat dibaca oleh orang lain yakni mad’u sehingga dapat mengajak

pembacanya menuju pencerahan spiritual dan agar dapat mengajak pembaca

melalui karya tulisnya untuk meningkatkan kualitas keimanannya. Dakwah

KH. Muhammad Idris Jauhari dalam bukunya yang berjudul Dzikrullah

sepanjang waktu mengajak pembaca atau mad’u akan pentingnya melakukan

dzikrullah secara situasional yakni malakukan dzikrullah kapan saja (baik

dalam keadaan sibuk maupun senggang) dan dalam keadaan apa saja (baik

dalam keadaan sedih maupun senang).

Konsep dakwah KH. Muhammad Idris Jauhari adalah untuk

melanjutkan risalah yang telah dirintis oleh Nabi Muhammad SAW. Dalam

melaksanakan dakwah KH. Muhammad Idris Jauhari terikat dengan cara-cara

Rosulullah dalam menyampaikan Risalah, maka referensi utama KH.

Muhammad Idris Jauhari dalam berdakwah adalah Rosulullah melalui sejarah

Beliau ketika menyampaikan Risalah.

Page 76: PEMIKIRAN DAKWAH KH - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6025/1/ISNA HIDAYATI TF-FDK.pdf · Ilmu Pengetahuan yang seluas-luasnya . 2. DASAR

62

Mengapa KH. Muhammad Idris Jauhari menjadikan Rosulullah

sebagai referensi utamanya, pada konsep-konsep dan metode Rosulullah

dalam melaksanakan dakwah ke masyarakat?. Karena menurut KH.

Muhammad Idris Jauhari, dakwah adalah lanjutan dari risalah dan

pelaksanaannya untuk melanjutkan risalah tersebut maka sebagai referensinya

dalam berdakwah adalah KH. Muhammad Idris Jauhari meneladani

Rosulullah ketika menyampaikan Risalah.7

Tujuan dakwah KH. Muhammad Idris Jauhari adalah pada agama

Islam itu sendiri. Dakwah itu tidak hanya kepada orang non muslim tapi juga

kepada orang Islam. Dan tujuan dakwah menurut KH. Muhammad Idris

Jauhari adalah mengajak seseorang untuk masuk Islam hal itu untuk orang

yang non muslim, sedangkan dakwah yang ditujukan untuk seorang muslim

yaitu mengajak seseorang untuk menjalankan nilai-nilai dan syariat agama

Islam dengan baik dan benar.

Sosiologis dakwah menurut KH. Muhammad Idris Jauhari adalah

tentang subjek dan objek dakwah, yaitu tentang ilmu-ilmu yang berhubungan

dengan subjek dan objek dakwah atau ilmu-ilmu tentang kemasyarakatan yang

ada kaitannya dengan dakwah, itulah yang disebut dengan sosiologi dakwah.

Nilai-nilai dasar dakwah menurut KH. Muhammad Idris Jauhari adalah

karena dakwah adalah lanjutan dari risalah maka nilai-nilai dasarnya sama

dengan Risalah. Misalnya jika Risalah bersumber dari kejujuran, keikhlasan,

niat yang benar, nilai-nilai tauhid dan lain sebagainya, maka nilai-nilai

7 Wawancara bersama KH. Muhammad Idris Jauhari di PP. Al-Amien, Prenduan,

Sumenep, Madura. Pada tanggal 15 Maret 2010

Page 77: PEMIKIRAN DAKWAH KH - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6025/1/ISNA HIDAYATI TF-FDK.pdf · Ilmu Pengetahuan yang seluas-luasnya . 2. DASAR

63

dakwahpun juga memiliki nilai-nilai sama seperti nilai-nilai yang digunakan

Rosulullah dalam menjalan Risalah.

Jadi apa yang telah ditetapkan oleh Rosulullah ketika menyampaikan

Risalah, dari nilai-nilai dasar itulah seorang da’i melanjutkan dalam bentuk

dakwah. Karena dakwah adalah lanjutan dari Risalah itu sendiri.8

B. Analisis Pemikiran Dakwah KH. Muhammad Idris Jauhari Dalam Buku

Dzikrullah Sepanjang Waktu

Pemikiran dakwah KH. Muhammad Idris Jauhari dalam karyanya

Dzikrullah sepanjang waktu adalah bahwa Dzikrullah (mengingat dan

menyebut Tuhan) baik dalam konteks ingatnya sebagai seorang hamba kepada

Allah ataupun dalam konteks ingat-Nya Allah kepada sang hamba, memiliki

posisi yang sangat sentral dan strategis dalam kehidupan seorang muslim.

Dengan karya dzikrullah sepanjang waktu ini untuk memberi pengetahuan

bahwa dalam segala bentuk usaha dan ikhtiar seorang manusia kepada

tuhannya yang ia lakukan tidaklah terlepas satupun dari dzikrullah, baik itu

berupa “prestasi” seorang hamba di-Mata Tuhannya, baik prestasi imaniyah,

ilmiyah, ataupun amaliyah yang dicapai seorang muslim, maupun yang berupa

“musibah” baik ujian, peringatan maupun azab yang menimpa seorang

muslim. Dan dzikrullah tersebut meliputi tiga unsur:

1. Upaya untuk selalu mengingat Allah dengan cara menghubungkan setiap

apapun yang dilihat, didengar, dirasakan dan peristiwa apapun yang

dialami dengan keagungan dan kekuasaan Allah.

8 Wawancara bersama KH. Muhammad Idris Jauhari di PP. Al-Amien, Prenduan,

Sumenep, Madura. Pada tanggal 15 Maret 2010

Page 78: PEMIKIRAN DAKWAH KH - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6025/1/ISNA HIDAYATI TF-FDK.pdf · Ilmu Pengetahuan yang seluas-luasnya . 2. DASAR

64

2. Upaya untuk selalu menyebut asma Allah yang Maha Agung dengan lisan

yang fasih dan kalimat-kalimat Thoyyibah.

3. Upaya mengimplementasikan ingatan dan sebutan tersebut dengan

menjalan perintah-Nya dan menjauhi larangan-larangan-Nya.9

Pada hakekatnya pemikiran yang ingin disampaikan KH. Muhammad

Idris Jauhari melalui karya tulisnya buku Dzikrullah sepanjang waktu, agar

masyarakat menyadari tugas utamanya dalam hidup ini. Tugas utamanya itu

adalah melaksanakan dzikrullah sepanjang waktu, di mana saja, kapan saja

dan dalam keadaan apa saja. Dalam tulisan melalui karyanya KH. Muhammad

Idris Jauhari menguraikan bahwa untuk melaksanakan dzikrullah secara

situasional, yang dibagi menjadi dua: 1) Melakukan dzikrullah secara zamani

(keadaan apapun), 2) Melakukan dzikrullah secara tempat (dimana saja dan

kapan saja).

Yang ingin ditanamkan KH. Muhammad Idris Jauhari kepada pembaca

melalui buku Dzikrullah Sepanjang Waktu, agar masyarakat menjadi ahli

dzikir, menjadikan dzikrullah sebagai kebutuhan dalam hidup dan menyadari

hakekat keistimewaan dzikir sepenuhnya.10

Di dalam karya tulisnya dzikrullah sepanjang waktu berisi tentang

metode praktis kepada mad’u agar lebih mudah menerapkan dzikrullah dan

mempraktekkan langsung disetiap waktu dalam kesehariannya selama 24 jam,

mulai dari bangun tidur hingga tidur kembali selayaknya untuk menerapkan

dzikrullah. Dan di dalam buku ini diberikan metode praktis untuk

9 Wawancara bersama KH. Muhammad Idris Jauhari di PP. Al-Amien, Prenduan,

Sumenep, Madura. Pada tanggal 15 Maret 2010 10 Wawancara bersama KH. Muhammad Idris Jauhari di PP. Al-Amien, Prenduan,

Sumenep, Madura. Pada tanggal 15 Maret 2010

Page 79: PEMIKIRAN DAKWAH KH - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6025/1/ISNA HIDAYATI TF-FDK.pdf · Ilmu Pengetahuan yang seluas-luasnya . 2. DASAR

65

melaksanakan dzikrullah dalam keadaan apa saja yang dirasakan baik ketika

seseorang dalam suasana senang maupun sedih.

Dan juga berisi tentang petunjuk untuk menerapkan makna kalimat-

kalimat dzikir bukan hanya dalam kalimat lafdhi akan tetapi juga dalam

kehidupan nyata sehari-hari agar setiap ummat senantiasa berupaya untuk

melaksanakan perintah Allah dan menjauhi larangan Allah dengan istiqomah

karena hasil dari selalu mengingat dan menyebut Asma Allah dalam

kesehariannya, sehingga selalu merasa bahwa Allah selalu berada di mana

setiap manusia itu berada sehingga semua yang dihadapi akan terasa mudah

dengan pertolongan Allah dan lebih merasa tawakkal.

Agar menjadikan dzikrullah sebagai kebutuhan dalam kehidupan

sehari-hari dan menyadari hakekat keistimewaan dzikir sepenuhnya dan

melakukan dzikrullah sebanyak-banyaknya, di mana saja, kapan saja, dan

dalam situasi apa saja baik suka maupun duka, sendirian ataupun bersama-

sama. Sesuai dengan pengertian dzikir yang meliputi tiga unsur: pertama,

upaya untuk selalu mengingat Allah dengan cara menghubungkan setiap

apapun yang dilihat, didengar, dirasakan dan peristiwa apapun yang dialami

dengan keagungan dan kekuasaan Allah. Kedua, upaya untuk selalu

menyebut asma Allah yang Maha Agung dengan lisan yang fasih dan kalimat-

kalimat Thoyyibah. Ketiga, upaya mengimplementasikan ingatan dan sebutan

tersebut dengan menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-larangan-

Nya.11

11 Wawancara bersama KH. Muhammad Idris Jauhari di PP. Al-Amien, Prenduan,

Sumenep, Madura. Pada tanggal 15 Maret 2010

Page 80: PEMIKIRAN DAKWAH KH - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6025/1/ISNA HIDAYATI TF-FDK.pdf · Ilmu Pengetahuan yang seluas-luasnya . 2. DASAR

66

Buku Dzikrullah Sepanjang Waktu Pada Bab Mukaddimah

menjelaskan tentang Antara Dzikir Sebagai Esensi Iman, menjelaskan bahwa

Seorang yang beriman kepada Allah akan bergetar hatinya disaat dia

mendengar kalimat-kalimat Allah. Sama halnya dengan orang yang berdzikir

dan mengaplikasikan kalimat dzikir dalam kehidupan sehari-hari dengan

menjauhkan diri dari hal-hal yang dilarang oleh Allah dan selalu berupaya

untuk menjalankan perintah Allah dari hasil melaksanakan implementasi

kalimat-kalimat dzikir lafdhi dan dari hasil implementasi mengingat

keberadaan Allah.

Untuk itu, Dzikir adalah untuk meningkatkan derajat keimanan

seorang muslim di Mata Allah. Semakin istiqomah seorang muslim

melakukan dzikir dalam hidupnya, maka semakin tinggi pula derajat

keimanannya di hadapan Allah.

Untuk itu maka dengan malaksanakan dzikir secara terus menerus dan

istiqomah sesungguhnya merupakan proses pembentukan pribadi yang

bertaqwa. Dan seseorang yang senantiasa konsisten dalam berdzikir maka ia

akan selalu merasa bahwa ia senantiasa berada di bawah perhatian Allah.12

Untuk itu seseorang yang berdzikir hendaknya melalui tiga aspek.

Berdzikir dengan pengucapan lisan, dimantapkan dalam hati dan

diimplementasikan ucapan lisan dan ingatan tersebut dalam perbuatan sehari-

hari dengan menta’ati perintah Allah dan menajauhi larangan Allah.13

12 Wawancara bersama KH. Muhammad Idris Jauhari di PP. Al-Amien, Prenduan,

Sumenep, Madura. Pada tanggal 15 Maret 2010 13 Wawancara bersama KH. Muhammad Idris Jauhari di PP. Al-Amien, Prenduan,

Sumenep, Madura. Pada tanggal 15 Maret 2010

Page 81: PEMIKIRAN DAKWAH KH - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6025/1/ISNA HIDAYATI TF-FDK.pdf · Ilmu Pengetahuan yang seluas-luasnya . 2. DASAR

67

Menurut KH. Muhammad Idris Jauhari Dzikir tidak lagi menjadi

rutinitas formal melainkan kebutuhan batiniyah seorang muslim agar hati dan

seluruh jiwa raganya senantiasa dekat dan menyatu dengan Allah. Berdzikir

berarti sebuah wujud dari ketaatan melakukan perintah Allah. Dalam buku

Dzikrullah sepanjang waktu KH. Muhammad Idris Jauhari mengutip Hadist

Rosulullah sebagai berikut:

من لم يكثر ذآرالله فقد برئ من اإليمان Artinya: “Barang siapa tidak banyak menyebut Allah, maka sesungguhnya dia

telah lepas dari keimanan.” (HR. Thabrani)

Lewat dzikir ini pula seorang muslim mencari ketenangan dan

kedamaian (as-salam). Dan Allahlah sumber kedamaian dan ketenangan itu.

Maka untuk mencapai ketenangan dan kedamaian tersebut, tidak ada jalan lain

kecuali mendatangi sumbernya dan membersamakan diri untuk selalu dengan-

Nya.

الذين أمنوا وتطمئن قلوبهم بذآر اهللا أالبذآر اهللا تطمئن القلوب Artinya: “(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi

tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allahlah hati menjadi tenteram.” (Q.S. Ar-Ra’d:28).14

Seorang muslim yang beriman senantiasa berdzikir kepada Allah. Dia

tidak akan pernah berpaling dari mengingat-Nya, apalagi sengaja

melalaikannya. Hatinya begitu dekat dengan Allah, Sebagaimana Allah dekat

14 Muhammad Idris Jauhari, Dzikrullah Sepanjang Waktu Dimana Saja dan Dalam

Keadaan Apa Saja, (Sumenep: Mutiara Press, 2008), hal. 17-19

Page 82: PEMIKIRAN DAKWAH KH - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6025/1/ISNA HIDAYATI TF-FDK.pdf · Ilmu Pengetahuan yang seluas-luasnya . 2. DASAR

68

kepadanya. Tidak ada jarak antara seorang muslim yang senantiasa berdzikir

dengan Allah.15

Sejalan dengan pendapat Imam Al-Ghazali tentang fungsi zikir, Imam

Al-Ghazali dalam kitabnya “Ihya’ Ulum Addin” menjelaskan bahwa dengan

zikir maka hati menjadi tenang, zikir juga bisa mendatangkan ilham,

menghalangi ruang gerak setan sehingga setan menjauh dari hati manusia.

Dan dalam kondisi itulah malaikat memberikan ilham kedalam hati manusia.

Dalam risalah al-Qusyairiyah dijelaskan bahwa zikir adalah rukun (tiang)

yang paling kuat sebagai jalan menuju Allah.16

Di dalam Buku Dzikrullah Sepanjang Waktu Pada Bab Mukaddimah

menjelaskan tentang Pengertian Dzikir yang berasal dari kata “dzakara-

yudzakkiru-dzikr” yang berarti mengingat (dalam hati) atau menyebut (dengan

lisan). Mengingat atau menyebut sesuatu biasanya selalu muncul dari rasa

cinta yang mendalam. Seperti dalam prakata arab mengatakan:

من أحب شيئا اآثر من ذآرهArtinya: “Siapa yang mencintai sesuatu, pasti akan selalu mengingat dan

menyebut-nyebutnya”

Dan cinta sejati biasanya selalu muncul dari keyakinan, persaksian dan

pengakuan atas kelebihan dan kebaikan dari sesuatu tersebut. Cinta yang

bersumber dari keyakinan inilah yang memunculkan sikap patuh, tunduk dan

loyal untuk merasa dekat dengan kekasih yang dicintai dan selalu menjalankan

apapun yang dikehendakinya.

15 Simuh, Tasawuf dan Perkembangannya dalam Islam, (Jakarta : PT Raja Grafindo

Persada, 1960), cet. Ke-I, hal. 109 16 Imam Al-Ghazali, Dzikrullah Rahasia dan Kekuatan, (Pondok Gede: PT. Sahara

Intisains: 2009), cet Ke-II

Page 83: PEMIKIRAN DAKWAH KH - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6025/1/ISNA HIDAYATI TF-FDK.pdf · Ilmu Pengetahuan yang seluas-luasnya . 2. DASAR

69

Dalam Buku Dzikrullah Sepanjang Waktu Pada Bab Mukaddimah

menjelaskan tentang keutamaan dzikir, Kata Dzikrullah itu pada umumnya

berupa perintah untuk mengingat dan menyebut Allah sebanyak-banyaknya, di

mana saja, kapan saja, dan dalam situasi apa saja, baik suka atau duka,

sendirian atau bersama-sama. Sedangkan kata dzikrullah berupa kalimat berita

pada umumnya berisi janji-janji Allah untuk orang-orang yang selalu berdzikir

kepada-Nya serta ancaman Allah bagi mereka yang tidak berdzikir

(melupakan atau lupa kepada Allah). Allah berfirman:

ولذآر اهللا أآبرArtinya: “Dan sungguh dzikrullah itu lebih besar.” (Al-‘Ankabut: 45)

Para ulama menafsirkan bahwa dzikrullah adalah ingatnya seorang

hamba kepada Allah. Dan itu lebih besar keutamaannya di sisi Allah dari pada

ibadah-ibadah lainnya. Tetapi sebagian ulama menafsirkan bahwa yang

dimaksud dengan “dzikrullah” di sini adalah ingat-Nya Allah kepada hamba-

Nya, Dan ingat-Nya Allah kepada hamba-Nya ini lebih besar nilainya di sisi

Allah dari pada ingatnya si hamba kepada Allah. Sesuai dengan firmannya:

فاذ آرونى أذآرآم Artinya: “Ingatlah kalian kepada-Ku, maka Aku pasti ingat kepada kalian.”

(Al-Baqarah:152)

Sama halnya seperti yang dituliskan oleh Aam Amiruddin dan M.

Arifin Ilham dalam karyanya yang berjudul “Dzikir Orang-Orang Sukses”,

yang menjelaskan beberapa keutamaan dzikir dan salah satunya adalah

seseorang yang berdzikir maka akan “Selalu Diingat Oleh Allah”, Allah

berfirman:

Page 84: PEMIKIRAN DAKWAH KH - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6025/1/ISNA HIDAYATI TF-FDK.pdf · Ilmu Pengetahuan yang seluas-luasnya . 2. DASAR

70

Artinya: Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula)

kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku. (Q.S. Al-Baqarah: 152).17

Bahwa dzikir akan membawa efek positif pada kedekatan manusia

dengan Allah. Kedekatan ini tentu saja berbeda dengan kedekatan seorang

manusia dengan manusia. Kedekatan manusia dengan manusia biasanya

bersifat temporal karena mudah dipengaruhi oleh kepentingan masing-masing,

sehingga ketika kepentingan tersebut tidak terpenuhi maka kedekatan itu

mulai pudar.

Berbeda dengan kedekatan manusia dengan Allah yang dibangun

dengan dzikir, tentu atas landasan kasih sayang, ketulusan dan keta’atan.

Kalaupun ada kepentingan, kepentingan itu hanya datang dari pihak manusia

saja. Pada hakikatnya, Allah tidak membutuhkan dzikir dari manusia karena

tanpa hal itupun Allah sama sekali tidak akan merugi. Lebih dari itu pula,

Allah tetap akan menumpahkan rahmat kepada hamba-Nya dan kepada yang

senantiasa berdzikir (membangun kedekatan) kepada-Nya tanpa batas.18

Buku Dzikrullah Sepanjang Waktu membagi Dzkir dari segi waktu

dalam 6 waktu. Sebagai berikut:

1. Kegiatan Fajar

Agar seorang muslim membiasakan bangun 1 jam sebelum waktu

Subuh untuk melakukan dzikrullah. Ada beberapa bentuk dzikrullah yang

17 Aam Amiruddin dan M. Arifin Ilham, Dzikir Orang-Orang Sukses, (Bandung:

Khazanah Intelektual, 2009), cet. Ke-II, hal. 21 18 Aam Amiruddin dan M. Arifin Ilham, Dzikir Orang-Orang Sukses, (Bandung:

Khazanah Intelektual, 2009), cet. Ke-II, hal. 22

Page 85: PEMIKIRAN DAKWAH KH - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6025/1/ISNA HIDAYATI TF-FDK.pdf · Ilmu Pengetahuan yang seluas-luasnya . 2. DASAR

71

2. Kegiatan Pagi

Mengajarkan kepada seorang muslim untuk membiasakan bahwa

ketika terbitnya matahari dianjurkan untuk melakukan dzikrullah, seperti

Memuji Allah, Membaca Surat Ar-Rum Ayat 19-20, dan Membaca

sayyidul Istighfar seperti: “Astaghfirullahal ‘adzim, Alladzi la ilaa ha

illallah, huwal hayyul qoyyumu, waa atuubu ilaihi”

Di kegiatan pagi ini terdapat penjelasan bagaimana melaksanakan

dzikrullah ketika olah raga pagi, mandi pagi, makan pagi, interaksi

bersama keluarga, menuju tempat kerja atau sekolah, ketika melaksanakan

shalat dhuhur dengan menerapkan dzikir-dzikir yang dianjurkan oleh

Rosulullah dan mengamalkan doa-doa sebelum dan sesudah

melaksanakannya.

3. Kegiatan Siang

Kegiatan siang meliputi kegiatan melaksanakan dzikrullah ketika

melanjutkan kembali kerja, pemahaman tentang tidur siang, dan

pelaksanaan shalat ashar berjamaah.

Page 86: PEMIKIRAN DAKWAH KH - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6025/1/ISNA HIDAYATI TF-FDK.pdf · Ilmu Pengetahuan yang seluas-luasnya . 2. DASAR

72

4. Kegiatan Sore

Untuk melaksanakan dzikir ketika pulang dari kerja atau pulang

dari sekolah, ketika berinteraksi bersama keluarga, bertamu dan menerima

tamu, ketika mandi sore, ketika shalat Maghrib berjama’ah, di dalam

kegiatan ini untuk senantiasa membaca dzikir-dzikir yang dianjurkan oleh

Rosulullah.

5. Kegiatan Senja

Melaksanakan dzikir antara setelah shalat Maghrib sampai waktu

Shalat Isya’, yakni dengan membaca Al-Quran, dan ketika menjelang dan

ketika akan melaksanakan shalat Isya’ berjamaah.

6. Kegiatan Malam

Untuk melaksanakan dzikir ketika makan malam, interaksi dengan

keluarga, dan menjelang tidur.

Buku Dzikrullah Sepanjang Waktu menjelaskan Dzikrullah dalam

beberapa keadaan sebagai berikut:

1. Dzikrullah Di masjid atau Mushalla

Seperti melaksanakan mendahulukan adab sebelum masuk masjid,

melaksanakan shalat tahiyyatul masjid, dzikrullah ketika menunggu adzan,

ketika adzan, setelah adzan, antara adzan dan Iqomah.

2. Dzikrullah Dengan Shalat berjama’ahh

Menjelaskan hukum shalat berjamaah, keutamaan shalat berjamah,

pengaturan posisi imam dan makmum sesuai dengan hadist-hadis yang di

anjurkan oleh Rosulullah.

Page 87: PEMIKIRAN DAKWAH KH - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6025/1/ISNA HIDAYATI TF-FDK.pdf · Ilmu Pengetahuan yang seluas-luasnya . 2. DASAR

73

3. Dzikrullah Seputar Tidur

Dzikrullah menjelang tidur seperti malaksanakan wudhu terlebih dahulu,

dianjurkan untuk melaksanakan shalat hajat. Berdzikrullah ketika mimpi

buruk, melaksanakan dzikrullah ketika bangun tidur.

Buku Dzikrullah Sepanjang Waktu membagi Dzikrullah dari segi

suasana hati seseorang, sebagai berikut:

1. Dzikrullah Dalam Suasana Yang Menyenangkan

Senantiasa kepada seorang muslim untuk melaksanakan dzikrullah ketika

mendapat kabar gembira yaitu dengan meyakini bahwa nikmat kebaikan

berasal dari Allah, dan untuk melaksanakan sujud syukur. Melaksanakan

dzikrullah ketika melihat orang lain sedang gembira, ketika melihat

sesuatu yang menggembirakan, ketika menerima kebaikan dari seseorang,

ketika merasa kagum melihat sesuatu.

2. Dzikrullah Dalam Suasana Yang Menyedihkan

Senantiasa melaksanakan Dzikrullah ketika mendapat kabar yang

menyedihkan, berdzikrullah ketika melihat orang lain sedang sedih, ketika

melihat sesuatu yang menyedihkan, berdzikrullah ketika diperlakukan

buruk oleh orang lain, ketika tertimpa kecelakaan, ketika perasaan tidak

tenang, ketika menderita kekalahan, ketika khawatir terhadap orang yang

dikasihi, berdzikrullah ketika mengalami kesusahan hidup dan sulit

membayar hutang.

3. Dzikrullah Sekitar Makan dan Minum

Melaksanakan dzikrullah ketika makanan dihidangkan, ketika menjamu

tamu-tamu, ketika memulai makan dan minum, selesai makan dan minum,

Page 88: PEMIKIRAN DAKWAH KH - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6025/1/ISNA HIDAYATI TF-FDK.pdf · Ilmu Pengetahuan yang seluas-luasnya . 2. DASAR

74

ketika bangkit dari tempat makan, berdzikrullah ketika menyuapi bayi atau

anak kecil

4. Dzikrullah Di Seputar Sakit dan Penyakit

Senantiasa berdzikir ketika menderita sakit, ketika mendengar saudara

sakit, berdzikrullah ketika membesuk orang sakit

5. Dzikrullah Sekitar Mati dan Kematian

Senantiasa berdzikrullah ketika mendengar saudara meninggal dunia,

ketika melihat orang meninggal dunia, ketika melakukan ta’ziyah kepada

sesama muslim, ketika menshalatkan jenazah, ketika menghantarkan

jenazah ke kuburan.

6. Dzikrullah Dalam Berbagai Situasi dan Tempat

Dzkirullah ketika masuk dan keluar rumah, ketika masuk dan keluar toko

atau pasar, ketika memakai dan melepas pakaian, ketika masuk dan keluar

WC.

Metode dzikir yang effektif menurut KH. Muhammad Idris Jauhari

adalah adanya konsentrasi dan dilakukan di tempat yang suci. Yang lebih

penting yaitu suasana hati seseorang yang nyambung dengan Allah,

merasakan betul bahwa Allah adalah yang paling Maha dengan penghayatan

terhadap makna dari dzikir itu sendiri.

Kendala-kendala yang bisa mengurangi kualitas dzikir menurut KH.

Muhammad Idris Jauhari secara batiniyah adalah gangguan hati. Gangguan

hati disini bersifat sum’ah, ‘ujub, riya’ (pamer atau ingin di puji), kalau secara

fisik seperti malas, capek, jika gangguannya secara fisik seseorang masih bisa

Page 89: PEMIKIRAN DAKWAH KH - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6025/1/ISNA HIDAYATI TF-FDK.pdf · Ilmu Pengetahuan yang seluas-luasnya . 2. DASAR

75

melakukan dzikir tidak secara resmi atau maksudnya hatinya tetap tertuju

kepada Allah.19

Menurut KH. Muhammad Idris Jauhari ada hubungan antara dzikir dan

ikhlas, karena ikhlas adalah salah satu syarat dzikir dan ikhlas pula yang akan

menghindarkan seseorang dari gangguan hati yang dapat mengurangi kualitas

dzikirnya.

Seperti artikel yang ditulis oleh KH. Muhammad Idris Jauhari dalam

Majalah Qalam (Majalah PP. Al-Amien) yang bertema “Sembilan Wasiat

Rosulullah”, berikut isi sabda rosulullah tentang Sembilan wasiat beliau:

Rosulullah bersabda: “Tuhanku telah berwasiat kepadaku dengan

sembilan perkara dan aku wasiatkan kepada kalian untuk melaksanakannya:

1. Agar aku berlaku ikhlas, baik secara tersembunyi atau terang-terangan

2. Agar bersikap adil baik disaat ridho maupun marah

3. Agar bersikap sederhana baik dalam keadaan kaya atau miskin

4. Agar aku memaafkan orang yang dzalim kepadaku

5. Agar aku memberi kepada orang yang mencekalku

6. Agar aku menyambung silaturrahiem dengan orang yang memutuskannya

7. Agar aku menjadikan diamku untuk berfikir

8. Agar menjadikan bicaraku sebagai dzikir

9. Dan agar menjadikan pandanganku untuk mengambil i’tibar.

Penjelasan KH. Muhammad Idris Jauhari dalam artikel tersebut bahwa

Sembilan wasiat (Nine Commandments), yang disampaikan Allah kepada

Rosulnya dan beliau sampaikan kepada ummatnya, sungguh merupakan

19 Wawancara bersama KH. Muhammad Idris Jauhari di PP. Al-Amien, Prenduan,

Sumenep, Madura. Pada tanggal 15 Maret 2010

Page 90: PEMIKIRAN DAKWAH KH - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6025/1/ISNA HIDAYATI TF-FDK.pdf · Ilmu Pengetahuan yang seluas-luasnya . 2. DASAR

76

pedoman hidup dalam segala aspek. Dalam Sembilan wasiat tersebut ada

wasiat untuk “menjadikan bicara kita sebagai dzikir dan ada pula agar berlaku

ikhlas baik secara tersembunyi ataupun terang-terangan”. Yang dimaksud

dengan ikhlas disini, memurnikan segalanya hanya untuk Allah, memulai

segalanya dari Allah, melakukannya karena Allah dan mengakhirinya untuk

Allah.

Lawan dari ikhlas adalah semua kondisi hati yang muncul dari segala

sesuatu untuk selain Allah. Seperti Riya’ (berbuat karena ingin dipuji orang),

‘Ujub (bangga dengan diri sendiri atau merasa diri sendiri paling baik). Kedua

sifat ini merupakan penyakit hati yang sangat berbahaya. Bahkan Rosulullah

menganggap riya’ sebagai syirik ashghar (syirik kecil).20

20 Majalah Qalam Edisi 21, 10 Prinsip Perubahan, Artikel Smbilan Wasiat Rasulullah,

(Jakarta: Al-Amien Printing: 2009), hal. 30-32

Page 91: PEMIKIRAN DAKWAH KH - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6025/1/ISNA HIDAYATI TF-FDK.pdf · Ilmu Pengetahuan yang seluas-luasnya . 2. DASAR

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah penulis mengkaji Pemikiran Dakwah KH. Muhammad Idris

Jauhari, maka penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut:

1. KH. Muhammad Idris Jauhari aktivitas dakwahnya melalui karya tulis dan

lembaga sosial yaitu berupa pendidikan sosial yang berbentuk Pesantren

yang di dalamnya diajarkan ajaran Islam secara praktis atau praktek

sehari-hari. Metode ini agar masyarakat mejadikan tradisi mengamalkan

ajaran Islam dan menjadikan kebiasaan sehari-hari dalam kehidupannya.

Dakwah KH. Muhammad Idris Jauhari dalam bentuk karya tulis,

menggali pemikiran dan pemahamannya tentang Islam yang dituangkan

dalam sebuah karya tulis agar dapat dibaca oleh orang lain yakni mad’u

yang berjudul Dzikrullah sepanjang waktu kapan saja dan dalam keadaan

apa saja. Mengajak pembaca atau mad’u akan pentingnya melakukan

dzikrullah secara situasional yakni malakukan dzikrullah kapan saja (baik

dalam keadaan sibuk maupun senggang) dan dalam keadaan apa saja (baik

dalam keadaan sedih maupun senang). sehingga melalui karya tulisnya

dapat mengajak pembacanya menuju pencerahan spiritual dan mengajak

pembaca untuk meningkatkan kualitas keimanannya.

2. Pemikiran Dakwah KH. Muhammad Idris Jauhari dalam buku Dzikrullah

sepanjang waktu bahwa Dzikrullah adalah mengingat dan menyebut

Tuhan baik dalam konteks ingatnya sebagai seorang hamba kepada Allah

79

Page 92: PEMIKIRAN DAKWAH KH - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6025/1/ISNA HIDAYATI TF-FDK.pdf · Ilmu Pengetahuan yang seluas-luasnya . 2. DASAR

80

ataupun dalam konteks ingat-Nya Allah kepada sang hamba. Dan

Pemikiran dakwah KH. Muhammad Idris Jauhari dalam buku dzikrullah

sepanjang waktu meliputi tiga unsur:

1. Berdzikir yang diikrarkan dengan Lisan terus menerus, yaitu upaya untuk

selalu menyebut asma Allah yang Maha Agung dengan lisan yang fasih

dan kalimat-kalimat Thoyyibah.

2. Berdzikir dengan dimantapkan dalam hati, yaitu upaya untuk selalu

mengingat Allah dengan cara menghubungkan setiap apapun yang dilihat,

didengar, dirasakan dan peristiwa apapun yang dialami dengan keagungan

dan kekuasaan Allah.

3. Berdzikir dengan merealisasikan pengikraran dzikir dengan lisan dan

ingatan pada Allah dalam perbuatan sehari-hari, yaitu upaya

mengimplementasikan ingatan dan sebutan tersebut dengan menjalan

perintah-Nya dan menjauhi larangan-larangan-Nya.

Page 93: PEMIKIRAN DAKWAH KH - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6025/1/ISNA HIDAYATI TF-FDK.pdf · Ilmu Pengetahuan yang seluas-luasnya . 2. DASAR

81

B. Saran-saran

1. Buku Dzikrullah Sepanjang Waktu masih perlu mendapatkan masukan

untuk kesempurnaan buku tersebut di masa yang akan datang.

2. Saran penulis kepada Penerbit Mutiara Press Al-Amien Printing untuk

meningkatkan pemasaran buku Dzikrullah Sepanjang Waktu karya KH.

Muhammad Idris Jauhari agar buku ini dapat dibaca seluruh ummat Islam

se-Indonesia. Dan meningkatkan kualitas buku Dzikrullah sepanjang

waktu baik dari segi mengemas kata-kata dan susunannya agar lebih

menarik minat pembaca untuk membacanya, dan baik dari segi desain isi

buku dan desain cover buku agar lebih menarik dan lain sebagainya

3. Saran penulis kepada KH. Muhammad Idris Jauhari untuk berdakwah

tentang memahami dzikir tidak terbatas di wilayah Madura dan Jawa

Timur saja, untuk terus mengembangkan dan melahirkan karya-karyanya

kembali di masa yang akan datang untuk pencerahan umat Islam

selanjutnya.

Page 94: PEMIKIRAN DAKWAH KH - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6025/1/ISNA HIDAYATI TF-FDK.pdf · Ilmu Pengetahuan yang seluas-luasnya . 2. DASAR

DAFTAR PUSTAKA

Adz Dahlan, Abdul. Ensiklopedia Tematis Dunia Islam, Jakarta: PT Ichtiar Van Hoeve, 2002

Akrom, Muhammad. Dzikir Obat Hati, Yogyakarta: Mutiara Media, 2010, cet. Ke-I

Al-Amien, Profil Singkat Pondok Pesantren Al-Amien Prenduan. Madura: Mutiara Press Al-Amien Prenduan, cet. Ke-I

Al-Faruqi, Ismail R. Menjelajah Atlas Dunia Islam. Bandung: Mizan, 2000

Al-Ghazali, Imam. Dzikrullah Rahasia Dan Kekuatan, Pondok Gede: PT. Sahara Intisains, 2009, cet. Ke-II

Amiruddin, Aam dan Ilham, M. Arifin. Dzikir Orang-Orang Sukses, Bandung: Khazanah Intelektual, 2009, cet. Ke-II

Arbi, Armawati. Dakwah dan Komunikasi, Jakarta: Diterbitkan oleh UIN Jakarta Press, 2003.

Arifin, M. Psikologi Dakwah Pengantar Studi, Jakarta: Bumi Aksara, 1993.

Asti, Badiatul Muchlisin. Berdakwah Dengan Menulis Buku, Bandung: Penerbit Media Qolbu, 2004.

Asy Syami, Shalih Ahmad Wasiat Abdul Qadir, PT. Aqwam Media Profetika, 2010

Aziz, Ali. Ilmu Dakwah, PT. Fajar Interpratama Offset, cet. Ke-II, Edisi Revisi

Berger Peter L. dan Thomas Luckmann. Tafsir Sosial Atas Kenyataan: Risalah Tentang Sosiologi Pengetahuan, LP3ES, 1990.

Bungin, M. Burhan. Konstruksi Sosial Media Massa Iklan Televisi dan Keputusan Konsumen Serta Kritik Terhadap Peter L. Berger dan Tomas Luckman. Jakarta: Prenada Media Group, 2008. cet. Ke-I

Djaelani, Abdul Qadir. Koreksi Terhadap Ajaran Tasawuf Jakarta: Gema Insani Press, 1996, cet. Ke-I

Djauhari, Mohammad Tidjani MA. Menebar Islam Meretas Aral Dakwah, Jakarta: TAJ Publising, 2008.

Eriyanto. Analisis Framing. Konstruksi, Ideologi dan Politik Media, Yogyakarta: LKIS Yogyakarta, 2005, cet. Ke-III

77

Page 95: PEMIKIRAN DAKWAH KH - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6025/1/ISNA HIDAYATI TF-FDK.pdf · Ilmu Pengetahuan yang seluas-luasnya . 2. DASAR

78

Esack. Al-Qur'an, Liberasi Pluralisme, Membebaskan yang Tertindas, Bandung: Mizan, 2000.

Finoza, Lamudin. Komposisi Bahasa Indonesia, Jakarta: Diksi Insan Mulya, 2007, cet. Ke-XII

Gong, Gola. Jangan Mau Gak Nulis Seumur Hidup, Bandung: Salamandani, 2007.

Ilahi, M. Munir dan Wahyu. Manajemen Dakwah, Rahmat Semesta dan Prenada

Ismail, Abu Anas Hilmi Bin Muhammad Bin. 101 Keajaiban Dzikir, Solo: Media Dzikir, 2009, cet. Ke-I

Jauhari, Muhammad Idris. Dzikrullah Sepanjang Waktu, Dimana saja dan dalam keadaan apa saja, Sumenep Madura: Mutiara Press, 2008.

Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga. Jakarta: PT. Balai Pustaka, 2005.

Lane, E.W.Lane’s. Arabic-English Lecsicon, Beirut: Librairiie du Libanon, 1980.

Malaikah, Mustafa. Manhaj Dakwah Yusuf Al- Qardawi Harmoni antara Kelembutan dan Ketegasan, Jakarta: Pustaka Al-Kautsar, 1997.

Moleong, Lexy J. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya, 1991, cet. Ke-III

Mubarok, Ahmad. Psikologi Dakwah, Pustaka Firdaus, 1999.

Muchtar, Affandi. Ensiktopedia Tematis Dunia Islam, Jakarta: PT Ictiar Baru Van Hoeve, 2002.

Nastition, Harun. Islam Rasional Gagasan dan Pemikirannva. Bandung: Mizan

Rahmat, Jalaluddin. Retorika Modern, Sebuah Kerangka Teori dan Praktik Berpidato, Bandung, 1982.

Rakhmat, Jalaluddin. Metode Penelitian Komunikasi, Bandung: Penerbit Rosda Karya, 2002, cet. Ke-II

Salma, Isma. Diktat Ilmu Dakwah, Jakarta: Dakwah dan Komunikasi. UIN Syarif Hidayatullah, 2004.

Shomad, M. Idris A. Diklat Ilmu Dakwah, Jakarta

Simuh. Tasawuf dan perkembangannya dalam Islam, Jakarta : PT Raja Grafindo persada, 1996, cet. Ke-I

Sulthon, Muhammad. Menjawab Tantangan Zaman Desain Ilmu Dakwah, Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset, 2003.

Page 96: PEMIKIRAN DAKWAH KH - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6025/1/ISNA HIDAYATI TF-FDK.pdf · Ilmu Pengetahuan yang seluas-luasnya . 2. DASAR

79

Syaffila, Warno Hamid. Dzikir-dzikir Penyebab Masuk Surga, Sumenep Madura: Yayasan Bunga Istighfar, 2008, cet. Ke-I

Syam, Yunus Hanis. Hidup Sehat Dengan Dzikir Kesehatan, Yogyakarta: Lukita, 2010.

Warson, Ahmad. Al-Munawwir, Yogyakarta : Ponpes Al-Munawwir, 1984.

Refrensi Tambahan

Majalah Qalam Edisi 21, 10 Prinsip Perubahan, Artikel Smbilan Wasiat Rasulullah, Jakarta: Al-Amien Printing, 2009.

Koran Harian Pelita. Edisi Jumat 14 Mei 2010. Jendela, Media Informasi dan Komunikasi Pesantren, Sekolah dan Madrasah.

http://muhamadzainudin-dzay.blogspot.com/2009/05/unsur-unsur-manajemen-tabligh_20.html

Page 97: PEMIKIRAN DAKWAH KH - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6025/1/ISNA HIDAYATI TF-FDK.pdf · Ilmu Pengetahuan yang seluas-luasnya . 2. DASAR

KARYA-KARYA KH. MUHAMMAD IDRIS JAUHARI

A. Karya Tulis KH. Muhammad Idris Jauhari

1. Adab Sopan Santun

Berupa petunjuk-petunjuk praktis tentang tata cara pergaulan dan adab sopan santun

sesama manusia.

2. Alumni Sebagai Pelekat Umat

Berisi tentang peran Alumni PP. Al-Amien Prenduan Madura sebagai pelekat

masyarakat Muslim

3. Berjasa, Berkembang, Mandiri

Karya tulis yang berisi sebuah falsafah hidup untuk para santri

4. Bimbingan Pribadi Santri (Muqabalah)

Berisi tentang bimbingan hidup para santri dalam pondok pesantren

5. Cara Belajar Efektif dan Efisien

Berisi tentang tata cara atau metode belajar yang benar dan tepat untuk para santri

6. Disiplin dan Hidup Berdisiplin

Berisi cara untuk menerapkan disiplin dalam kehidupan sehari-hari dan berbagai

manfaat dari sebuah kebiasaan berdisiplin

7. Ilmu Fara’id

Buku pelajaran ilmu Faraid yang menjelaskan tata cara pembagian warisan dalam

Islam

8. Generasi Robbi Radliyya

Buku yang berisi sekilas tentang kriteria keluarga yang diberi rohmah dan barokah

dari Allah dan juga tentang generasi robbi rodliyya atau generasi yang mendapat

rohmah dan barokah dari Allah

Page 98: PEMIKIRAN DAKWAH KH - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6025/1/ISNA HIDAYATI TF-FDK.pdf · Ilmu Pengetahuan yang seluas-luasnya . 2. DASAR

9. Hakekat Pesantren dan Kunci Sukses Belajar Di Dalamnya

Berisi tentang kiat-kiat sukses belajar di pondok pesantren dan manfaat belajar di

dalamnya

10. Ilmu Jiwa Umum

Berisi tentang pengetahuan seputar ilmu jiwa umum

11. Ilmu Jiwa Pendidikan

Berisi tentang pengetahuan ilmu jiwa dalam pendidikan

12. Juklak Amaliyah Tadris

Berisi tentang pedoman dan petunjuk pelaksanaan amaliyah tadris atau Teaching

Practise yang merupakan persyaratan kelulusan untuk kelas 6 PP. Al-Amien

Prenduan Madura

13. Juklak Ujian Safahi

Berupa Pedoman dan penjelasan untuk santri PP. Al-Amien tentang ujian tulis atau

tes tulis dan tes tindakan

14. Juklak Ujian Tahriri

Berupa Pedoman dan penjelasan untuk santri PP. Al-Amien tentang Tes Prestasi atau

Achievement Test

15. Juklak KKS

Berupa Pedoman dan penjelasan untuk santri PP. Al-Amien tentang tata cara

pelaksanaan kuliah kerja sosial dimasyarakat yang dilaksanankan oleh kelas 6 santri

PP. Al-Amien

16. Khalafaur Rasyidin

Buku Pelajaran tentang sejarah Khulafaaur Rasidin atau para khalifah-khalifah

setelah Rosulullah

Page 99: PEMIKIRAN DAKWAH KH - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6025/1/ISNA HIDAYATI TF-FDK.pdf · Ilmu Pengetahuan yang seluas-luasnya . 2. DASAR

17. Mabadi’ Ilmu Ta’lim

Buku pelajaran tentang Ilmu Ta’lim atau ilmu tentang tata cara mendidik

18. Mabadi’ Ilmu Tarbiyah

Buku pelajaran tentang Ilmu Ta’lim atau ilmu tentang ilmu pendidikan

19. Mencetak Santri Multi Terampil

Berisi tentang konsep awal tentang sistem pendidikan berorientasi ilmu nafi’

20. Mengajar Sukses

Berisi tentang metode mengajar agar sukses dan tidak gagal

21. Pembelajaran Bahasa Asing

Berisi tentang pedoman untuk mempelajari bahasa asing, karena di PP. Al-Amien

diwajibkan untuk menggunakan dua bahasa asing dalam kehidupan sehari-hari selama

di pesantren yaitu dengan bahasa Arab dan dengan bahasa inggris

22. Pembudayaan Hidup Yang Islami, Tarbawi, Ma’hadi

Berisi tentang penjelasan dan pencerahan cara untuk menerapkan dan membudayakan

hukum-hukum Islam dalam kehidupan sehari-hari. Tata cara untuk proses menuju

hidup bermakna

23. Ringkasan Sejarah Nabi Muhammad

Berisi tentang sejarah Nabi Muhammad yang digunakan sebagai buku pelajaran kelas

I santri PP. Al-Amien

24. Ilmu Sharraf

Berisi tentang pelajaran ilmu Sharraf atau ilmu tata cara pemahaman bahasa arab

25. Sistem Pendidikan Pesantren

Berisi tentang mungkinkah sistem pendidikan pesantren menjadi sistem pendidikan

nasional alternatif

Page 100: PEMIKIRAN DAKWAH KH - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6025/1/ISNA HIDAYATI TF-FDK.pdf · Ilmu Pengetahuan yang seluas-luasnya . 2. DASAR

26. Suasana Kehidupan di Pesantren

Berisi tentang suasana kehidupan di pesantren dan manfaat berada di pesantren

27. TMI, apa, siapa, mana, kapan, bagaimana

Berisi tentang sejarah singkat TMI PP. Al-Amien Prenduan Madura, untuk siapa dan

bagaimana pendidikan di dalamnya

28. Anak Muda Menjadi Sufi Mengapa Tidak

Berisi tentang bagaimana tasawuf Islami, apa itu Hidup, Ibadah dan Tasawuf,

Tasawuf sebagai Ilmu, Taswuf dan kehidupan Sosial, Tasawuf dan anak muda,

Bagaimana bertasawuf, Ilustrasi sederhana tentang bertasawuf.

29. Dzikrullah Sepanjang Waktu di mana Saja dan Dalam Keadaan Apa Saja

Berupa panduan praktis tentang bagaimana melakukan dzikrullah sebanyak-

banyaknya, di mana saja, kapan saja, dan dalam situasi apa saja baik suka maupun

duka, sendirian ataupun bersama-sama.

30. Sekitar Masalah Shalat Jama’ah

Berisi tentang Fadhilah shalat jama’ah, Hukum shalat jama’ah, Di mana kita

berjama’ah, Shalat jama’ah untuk kaum muslimat, Pengaturan shaf shalat jama’ah,

Hal-hal yang perlu diperhatikan imam, Tata cara pelaksanaan Shalat Jama’ah, Dzikir

dan doa Jama’i setelah shalat jama’ah.

B. Karya KH. Muhammad Idris Jauhari dalam bentuk VCD dan Kaset

1. Kaset dan VCD Renungan Lima Belas Menit Vol 1 Sikap Keberagaman

Kaset dan VCD Ceramah Islami KH. Muhammad Idris Jauhari yang bertema tentang

cara menyikapi keberagaman dalam kehidupan masyarakat

Page 101: PEMIKIRAN DAKWAH KH - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6025/1/ISNA HIDAYATI TF-FDK.pdf · Ilmu Pengetahuan yang seluas-luasnya . 2. DASAR

2. Kaset dan VCD Renungan Lima Belas Menit Vol 2 Antara Ijabah dan

Istijabah

Kaset dan VCD Ceramah Islami KH. Muhammad Idris Jauhari yang bertema tentang

penjelasan Doa yang ingin istijabah atau meminta dikabulkan oleh Allah dan tentang

bagaimana Doa yang ijabah atau yang di kabulkan oleh Allah.

Page 102: PEMIKIRAN DAKWAH KH - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6025/1/ISNA HIDAYATI TF-FDK.pdf · Ilmu Pengetahuan yang seluas-luasnya . 2. DASAR

COVER BUKU “DZIKRULLAH SEPANJANG WAKTU”

KARYA KH. MUHAMMAD IDRIS JAUHARI

Page 103: PEMIKIRAN DAKWAH KH - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6025/1/ISNA HIDAYATI TF-FDK.pdf · Ilmu Pengetahuan yang seluas-luasnya . 2. DASAR

1. KH.Muhammad Idris Jauhari sedang memberikan pesan-pesan untuk para Alumni

2. Lokasi PP. Al-Amien Prenduan Sumenep Madura Jawa Timur

Page 104: PEMIKIRAN DAKWAH KH - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6025/1/ISNA HIDAYATI TF-FDK.pdf · Ilmu Pengetahuan yang seluas-luasnya . 2. DASAR
Page 105: PEMIKIRAN DAKWAH KH - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6025/1/ISNA HIDAYATI TF-FDK.pdf · Ilmu Pengetahuan yang seluas-luasnya . 2. DASAR

3. Foto-foto KH. Muhammad Idris Jauhari bersama Santri-santri PP. Al-Amien Prenduan Madura Jatim

Page 106: PEMIKIRAN DAKWAH KH - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6025/1/ISNA HIDAYATI TF-FDK.pdf · Ilmu Pengetahuan yang seluas-luasnya . 2. DASAR

4. Lokasi PP. Al-Amien Putra Prenduan Sumenep Madura Jawa Timur

Page 107: PEMIKIRAN DAKWAH KH - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6025/1/ISNA HIDAYATI TF-FDK.pdf · Ilmu Pengetahuan yang seluas-luasnya . 2. DASAR

5. Lokasi PP. Al-Amien Putri Prenduan Sumenep Madura Jawa Timur

Page 108: PEMIKIRAN DAKWAH KH - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6025/1/ISNA HIDAYATI TF-FDK.pdf · Ilmu Pengetahuan yang seluas-luasnya . 2. DASAR
Page 109: PEMIKIRAN DAKWAH KH - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6025/1/ISNA HIDAYATI TF-FDK.pdf · Ilmu Pengetahuan yang seluas-luasnya . 2. DASAR

DRAFT WAWANCARA Wawancara Penulis bersama KH. Muhammad Idris Jauhari

Penulis Buku “Dzikrullah Sepanjang Waktu” (Pimpinan PP. Al-Amien Prenduan

Madura)

Pada Hari Senin 15 Maret 2010, Pukul: 07.00-08.00

A. DAKWAH KH. MUHAMMAD IDRIS JAUHARI

1. Penulis: Menurut KH. Muhammad Idris Jauhari apa pengertian

dakwah?

KH. Muhammad Idris Jauhari: Dakwah itu kan secara bahasa

berasal dari kata “ يدعوا-دعوة- عىد ” yang berarti “memanggil atau

mengajak” kira-kira itu mungkin ada dikamus, jadi disini, hampir semua

pelaku dakwah (مخاطب دعوة) dengan Allah ditujukan kepada Nabi

Muhammad.

☺ Kalimat berita, tapi hampir semua kalimat perintah itu bersifat

pribadi, jadi memang tugas pertamanya dakwah itu, adalah mengajak,

menyeru atau memerintahkan manusia untuk masuk ke dalam Islam, jadi

itu yang pertama. Kemudian dalam sejarahnya, ada perbedaan antara

Rosulullah dan setelah itu (setelah Rosulullah), kalau Rosulullah itu

disebut menyampaikan Risalah, tapi yang setelah Rosulullah itu

menyampaikan Dakwah. Jadi dakwah itu adalah lanjutan dari Risalah.

2. Penulis: Tujuan dakwah menurut KH. Muhammad Idris Jauhari apa

saja?

KH. Muhammad Idris Jauhari: ya.. pada Agama Islam itu.

Mengajak orang untuk masuk Islam atau untuk ummat Islam sendiri agar

menjalankan nilai-nilai dan syari’at Agama Islam dengan baik. Kalau

dakwah itu tidak hanya kepad non Muslim tapi juga kepada orang Islam.

Kalau non muslim, ya..supaya masuk Islam. Kalau orang Islam supaya

keberagamaannya itu dengan benar.

Page 110: PEMIKIRAN DAKWAH KH - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6025/1/ISNA HIDAYATI TF-FDK.pdf · Ilmu Pengetahuan yang seluas-luasnya . 2. DASAR

3. Penulis: Nilai-nilai dasar dakwah menurut KH. Muhammad Idris

Jauhari seperti apa?

KH. Muhammad Idris Jauhari: karena dia lanjutan dari Risalah, jadi

nilai-nilai dasarnya ya...sama dengan risalah. Umpamanya Risalah itu harus

bersumber dari kejujuran, keikhlasan, niat yang bener, nah...dakwah juga

begitu.

Jadi apa yang sudah diletakkan oleh Rosulullah dari nilai-nilai dasar

itulah yang kita lanjutkan. Dakwah itu kan lanjutan dari Risalah? Risalah ini

kan sudah punya nilia-nilai dasar, maka ini yang kita lanjutkan. Seperti juga

nilai-nilai Tauhid, trus nilai-nilai kebersamaan dan perjuangan.

4. Penulis: Metode dakwah menurut perspektif KH. Muhammad Idris

Jauhari seperti apa?

KH. Muhammad Idris Jauhari: metode dakwah itu bicara metode itu

tergantung pada jenis dakwahnya. Kan dakwah itu minimal ada tiga :

1. Dakwah Bil Maqal atau Bil Lisan: dakwah ini yang bersifat verbalistik,

contohnya seperti Tabligh-tabligh, pidato dan lain sebagainya.

2. Dakwah Bil Hal: dakwah yang langsung menyangkut praktek dilapangan,

contohnya seperti mengadakan sunnatan masal, kerja bakti sosial dan lain

sebagainya.

3. Dakwah Bil Kitabah: dakwah melalui tulisan,

Yang jelas metode dakwah itu tergantung kepada jenis dakwahnya,

dan yang paling penting dari dakwah itu sendiri adalah dakwah itu harus

dilandasi dengan niat yang ikhlas, dan ketika kita ingin mengetahui metode

dakwah terlebih dahulu kita harus mengetahui objek dakwahnya dan

sasarannya juga harus jelas baru kita bicara tentang metode.

5. Penulis: Bagaimana menurut KH. Muhammad Idris Jauhari, latar

belakang sosiologis dakwah?

KH. Muhammad Idris Jauhari: Sosiologi dakwah itukan bicara tentang

sujek dakwah, tentang ilmu-ilmu yang berhubungan dengan subjek dakwah

sekaligus objeknya. Jadi ilmu-ilmu tentang kemasyarakatan, yang ada

kaitannya dengan dakwah. Sosiologi dakwah kan itu.

Page 111: PEMIKIRAN DAKWAH KH - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6025/1/ISNA HIDAYATI TF-FDK.pdf · Ilmu Pengetahuan yang seluas-luasnya . 2. DASAR

Umpamanya menyangkut masyarakat itu harus begini, harus begitu,

nah ini kita cari bagaimana kaitannya dengan dakwah tentang teori-teori

sosiologi itu kan perlu disesuaikan dengan tujuan dakwah itu sendiri.

6. Penulis: Seperti apa konsep dakwah KH. Muhammad Idris Jauhari

ketika berdakwah?

KH. Muhammad Idris Jauhari: ya...yang jelas saya ingin melanjutkan

Risalah yang telah dirintis oleh Nabi, itu konsep paling mendasar. Jadi dalam

berdakwah itu, saya terikat dengan cara-cara Rosul dalam menyampaikan

Risalah. Maka refrensi utama saya adalah Rosulullah, lewat sejarah beliau

dalam menyampaikan Risalah. Karena memang dakwah adalah lanjutan dari

Risalah. Banyak lagi tentang konsep-konsep, metodenya, tapi yang terpenting

kita menjadikan Risalah Rosul itu pelaksanaannya sebagai refrensi kita.

7. Penulis: Menurut KH. Muhammad Idris Jauhari, seberapa besar

pengaruh seorang Da’i, yang berdakwah menggunakan media dakwah

bil kitabah atau dakwah dalam bentuk karya tulis?

KH. Muhammad Idris Jauhari: kalau dakwah bil kitabah itu, yang

jelas lebih abadi, karena gak mudah hilang. Dan dibaca oleh sebanyak-

banyaknya orang. Jadi yang menyangkut objek dakwah itu lebih luas dari pada

seperti dakwah bil lisan, kalau bil lisan kan sebatas apa, dimana, dan sangat

terbatas. Saya kira itu.

8. Penulis: Apa saja dakwah KH. Muhammad Idris Jauhari kepada

masyarakat di luar pondok pesantren?

KH. Muhammad Idris Jauhari: yang saya lakuakan yang pertama,

saya ada kelompok-kelonpok pengajian yang diikuti beberapa kyai, ketua-

ketua ta’mir, trus dakwah bil hal saya ada semacam Bitul Mal Wat Tamwil,

ada gerakan-gerakan social yang dilakukan oleh pondok ini kepada

masyarakat. Trus dakwah bil kitabah saya suka nulis, termasuk salah satunya

ya..buku ini,,,buku Dzikrullah sepanjang waktu ini.

Page 112: PEMIKIRAN DAKWAH KH - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6025/1/ISNA HIDAYATI TF-FDK.pdf · Ilmu Pengetahuan yang seluas-luasnya . 2. DASAR

B. PEMIKIRAN DAKWAH KH. MUHAMMAD IDRIS JAUHARI

DALAM KARYANYA DZIKURRULLAH SEPANJANG WAKTU

1. Penulis: Bagaimana konsep dakwah yang ditanamkan oleh KH.

Muhammad Idris Jauhari dalam buku dzikurullah sepanjang waktu?

KH. Muhammad Idris Jauhari: meliputi tiga unsur: pertama,

upaya untuk selalu mengingat Allah dengan cara menghubungkan setiap

apapun yang dilihat, didengar, dirasakan dan peristiwa apapun yang

dialami dengan keagungan dan kekuasaan Allah. Kedua, upaya untuk

selalu menyebut asma Allah yang Maha Agung dengan lisan yang fasih

dan kalimat-kalimat Thoyyibah. Ketiga, upaya mengimplementasikan

ingatan dan sebutan tersebut dengan menjalan perintah-Nya dan menjauhi

larangan-larangan-Nya. Seorang yang beriman kepada Allah akan bergetar

hatinya disaat dia mendengar kalimat Allah. Untuk itu, seseorang yang

berdzikir hendaknya melalui tiga aspek. Berdzikir dengan pengucapan

lisan, dimantapkan dalam hati dan diimplementasikan ucapan lisan dan

ingatan tersebut dalam perbuatan sehari-hari dengan menta’ati perintah

Allah dan menajauhi larangan Allah.

2. Penulis: Seperti apa dzikir yang dimaksud dalam buku Dzikrullah

Sepanjang Waktu?

KH. Muhammad Idris Jauhari: Berdikir itu sesugguhnya untuk

pembentukan pribadi yang bertaqwa dan pembentukan pribadi agar

menta’ati perintah Allah, menjauhi larangan Allah. Orang yang berdzikir

dan istiqomah maka ia akan selalu merasa bahwa Allah selalu melihat

setiap gerak-gerikya di muka bumi ini.

Dzikir yang dikembangkan adalah dzikir bisa secara Lafdhi dan

dzikir juga yang bukan hanya lafdhi atau bukan hanya secara lisan, akan

tetapi dzikir yang dikembangkan dengan alam nyata, jadi kalimat-kalimat

dzikir disini dimaknai lebih luas lagi. seperti kalimat hamdalah, dan doa-

doa Ma’tsurah yang diajarkan oleh Rosulullah, yang berisi:

............................كر نعمتك الذي انعمت عليربي اوزعنى ان اش

Jadi mengembangkan dzikir dari arti lafdhiyah kepada kenyataan

dalam kehidupan.

Page 113: PEMIKIRAN DAKWAH KH - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6025/1/ISNA HIDAYATI TF-FDK.pdf · Ilmu Pengetahuan yang seluas-luasnya . 2. DASAR

3. Penulis: Apa kendala-kendala yang sering KH. Muhammad Idris Jauhari

rasakan, disaat melaksanakan konsep dzikir ini?

KH. Muhammad Idris Jauhari: untuk saya pribadi? (Penulis: Iya)

Ya... harus menghindari gangguan Hati, kadang bersifat sum’ah, ’Ujub

gitu, kadang Riya’, Riya’ itu pamer. Adaaa saja dihati itu, kalau pengen dapat

pujian orang. Kadang sudah gak bener. Tapi secara fisik, capek, itu kita gak

bisa melakukan dzsikir resmi, hanya saya berusaha agar melakukan dzikir itu,

walaupun tidak dilakukan tidak secara resmi, dan bagaimana caranya agar hati

saya selalu melekat dan dekat ke Allah. Dan itu sebetulnya keutamaan dzikir.

4. Penulis: Bagaimana metode dzikir yang ada dalam buku dzikrullah

sepanjang waktu?

KH. Muhammad Idris Jauhari: metode untuk menerapkan makna

kalimat-kalimat dzikir dan doa-doa bukan hanya dalam kalimat lafdhi akan

tetapi juga dalam kehidupan nyata sehari-hari agar setiap ummat senantiasa

melaksanakan dzikrullah dalam kehidupan sehari-hari dan berupaya untuk

melaksanakan perintah Allah dan menjauhi larangan Allah dengan istiqomah

karena hasil dari selalu mengingat dan menyebut Asma Allah dalam

kesehariannya, sehingga selalu merasa bahwa Allah selalu berada di mana

setiap manusia itu berada sehingga semua yang dihadapi akan terasa mudah

dengan pertolongan Allah dan lebih merasa tawakkal.

Penulis: Apa metode dzikir yang efektif, untuk mendatangkan

rasa khusu’ kepada Allah?

KH. Muhammad Idris Jauhari: Yaa... konsentrasi, yang pertama itu

dan dilakukan di tempat suci, tenang, itu salah satu cara menciptakan rasa

khusu’. Tapi yang lebih penting menurut saya yaitu suasana hati, kita

nyambung kepada Allah, merasakan bahwa Allah itu yang Maha. Itulah yang

akan menimbulkan rasa kekhusyu’an, yakni bukan hanya sekedar baca “ La

ilaha illa allah” tapi juga penghayatan terhadap makna dari dzikir.

5. Penulis: Pesan-pesan apa yang KH. Muhammad Idris Jauhari tanamkan

kepada masyarakat, untuk meningkatkan dzikurullah?

KH. Muhammad Idris Jauhari: Yaitu dengan mengarang buku, dengan

mengajak mereka istighosah, salah satu cara untuk mengajak ummat agar

Page 114: PEMIKIRAN DAKWAH KH - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6025/1/ISNA HIDAYATI TF-FDK.pdf · Ilmu Pengetahuan yang seluas-luasnya . 2. DASAR

melakukan dzikrullah. Dan juga melalui karya tulis ini mengajak kepada

mad’u untuk lebih mudah menerapkan dzikrullah disetiap waktu dalam

kesehariannya, mulai dari bangun tidur hingga tidur kembali selayaknya untuk

menerapkan dzikrullah. Dan dalam keadaan apa saja, di dalam buku ini

diberikan metode untuk melaksanakan dzikrullah dalam keadaan apa saja yang

dirasakan baik ketika seseorang dalam suasana senang maupun sedih.

Di dalam buku ini ada metode praktis untuk menerapkan makna

kalimat-kalimat dzikir bukan hanya dalam kalimat lafdhi akan tetapi juga

dalam kehidupan nyata sehari-hari agar setiap ummat senantiasa berupaya

untuk melaksanakan perintah Allah dan menjauhi larangan Allah dengan

istiqomah karena hasil dari selalu mengingat dan menyebut Asma Allah dalam

kesehariannya, sehingga selalu merasa bahwa Allah selalu berada di mana

setiap manusia itu berada sehingga semua yang dihadapi akan terasa mudah

dengan pertolongan Allah dan lebih merasa tawakkal.

6. Penulis: Pesan-pesan apa yang ingin KH. Muhammad Idris Jauhari

sampaikan kepada pembaca, melalui buku “Dzikrullah sepanjang

waktu”

KH. Muhammad Idris Jauhari: Pesannya agar mereka jadi ahli dzikir

dan menyadari hakekat dzikir itu, yang mana dzikir itu sebagai kebutuhan,

kebutuhan hidup.

Saya ingin masyarakat menyadari tugas utama dia dalam hidup ini,

tugas utamanya itu melakukan dzikrullah sepanjang waktu dimana saja, kapan

saja. Walaupun tidak dalam bahasa arab. Artinya disitu saya ingin mengajak

pembaca untuk mengingat Allah sepanjang waktu, dalam keadaan apa saja,

kemudian saya uraikan dalam buku ini bahwa dzikrullah secara situasional:

1)secara zamani (secara situasi atau keadaan), 2) secara tempat (dimana saja)

Page 115: PEMIKIRAN DAKWAH KH - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6025/1/ISNA HIDAYATI TF-FDK.pdf · Ilmu Pengetahuan yang seluas-luasnya . 2. DASAR