24
1 PEMETAAN POTENSI KONFLIK PADA LAHAN PERTANIAN PANGAN BERKELANJUTAN (LP2B) SERTA UPAYA PENYELESAIAN KONFLIK PEMANFAATAN RUANG DI LAHAN PERTANIAN Direktorat Perluasan dan Pengelolaan Lahan Kementerian Pertanian Jalan Taman Margasatwa No. 3 Ragunan Jakarta Selatan 12550

Pemetaan Potensi Konflik pada Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B) serta Upaya Penyelesaian Konflik Pemanfaatan Ruang di Lahan Pertanian

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Disampaikan oleh Direktorat Perluasan dan Pengelolaan Lahan, Kementerian Pertanian pada Focus Group Discussion "Identifikasi Potensi Konflik dan Rekomendasi Penyelesaian Konflik Pemanfaatan Ruang dalam Rangka Percepatan Pembangunan Sektor Riil dan Infrastruktur Indonesia" di Solo, 19 Juni 2014

Citation preview

Page 1: Pemetaan Potensi Konflik pada Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B) serta Upaya Penyelesaian Konflik Pemanfaatan Ruang di Lahan Pertanian

1

PEMETAAN POTENSI KONFLIK PADA LAHAN PERTANIAN PANGAN BERKELANJUTAN (LP2B) SERTA UPAYA PENYELESAIAN KONFLIK PEMANFAATAN RUANG DI LAHAN PERTANIAN

Direktorat Perluasan dan Pengelolaan LahanKementerian PertanianJalan Taman Margasatwa No. 3 Ragunan Jakarta Selatan 12550

Page 2: Pemetaan Potensi Konflik pada Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B) serta Upaya Penyelesaian Konflik Pemanfaatan Ruang di Lahan Pertanian

OUTLINE

I. PENDAHULUAN

II. KERAGAAN LP2B

III. PERMASALAHAN LP2B

IV. PERATURAN MENDUKUNG PLP2B

V. UPAYA PENYELESAIAN KONFLIK

VI. KEIMPULAN

2

Page 3: Pemetaan Potensi Konflik pada Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B) serta Upaya Penyelesaian Konflik Pemanfaatan Ruang di Lahan Pertanian

PANGANKebutuhan pokok bagi penduduk Indonesia sehingga negara wajib menjamin kemandirian, ketahanan dan kedaulatan pangan nasional

LAHAN PERTANIAN

PANGAN

Sumberdaya pokok yang tidak bisa/sulit digantikan dengan sumberdaya lain dalam produksi pangan

Ketersediaan lahan merupakan sebuah keharusan agar dapat menjamin kemandirian, ketahanan dan kedaulatan pangan nasional

I. PENDAHULUAN

Page 4: Pemetaan Potensi Konflik pada Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B) serta Upaya Penyelesaian Konflik Pemanfaatan Ruang di Lahan Pertanian

KETAH

ANAN

PANGAN

TERAN

C

AM

KEBUTUHAN MENINGKAT

KONSUMSI BERAS TINGGI

Laju

Pertam

bahan

Pendu

duk

DALAM BAHAYA

N K R I

Page 5: Pemetaan Potensi Konflik pada Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B) serta Upaya Penyelesaian Konflik Pemanfaatan Ruang di Lahan Pertanian

5

LP2B

LCP2B

PERLINDUNGAN LP2B

Di dalam atau di luar

kawasan pertanian pangan

Berada pada Kawasan Perdesaan dan/ atau Perkotaan di Kab/ Kota

Page 6: Pemetaan Potensi Konflik pada Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B) serta Upaya Penyelesaian Konflik Pemanfaatan Ruang di Lahan Pertanian

II. KERAGAAN LP2B

6

LAHAN CADANGAN LAHAN CADANGAN PERTANIAN PANGAN PERTANIAN PANGAN BERKELANJUTAN BERKELANJUTAN (LCP2B)(LCP2B)

adalah lahan potensial yang dilindungi pemanfaatannya agar kesesuaian dan ketersediaannya tetap terkendali untuk dimanfaatkan sebagai lahan pertanian pangan berkelanjutan pada masa yang akan datang.

KAWASAN PERTANIAN KAWASAN PERTANIAN PANGAN PANGAN BERKELANJUTAN BERKELANJUTAN (KP2B)(KP2B)

adalah wilayah budidaya pertanian terutama pada wilayah perdesaan yang memiliki hamparan lahan pertanian pangan berkelanjutan dan/ atau hamparan lahan cadangan pertanian pangan berkelanjutan serta unsur penunjangnya dengan fungsi utama untuk mendukung kemandirian, ketahanan dan kedaulatan pangan nasional.

LAHAN PERTANIAN LAHAN PERTANIAN PANGAN PANGAN BERKELANJUTAN BERKELANJUTAN (LP2B)(LP2B)

adalah bidang lahan pertanian yang ditetapkan untuk dilindungi dan dikembangkan secara konsisten guna menghasilkan pangan pokok bagi kemandirian, ketahanan dan kedaulatan pangan nasional.

Page 7: Pemetaan Potensi Konflik pada Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B) serta Upaya Penyelesaian Konflik Pemanfaatan Ruang di Lahan Pertanian

7

TIPOLOGI LP2B

1

3

2

Lahan reklamasi rawa pasang surut dan nonpasang surut (lebak); dan/ atau

Lahan beririgasi

Lahan tidak beririgasi

• Sawah pasang surut • Sawah lebak

• Sawah irigasi

• Sawah tadah hujan• lahan kering

Page 8: Pemetaan Potensi Konflik pada Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B) serta Upaya Penyelesaian Konflik Pemanfaatan Ruang di Lahan Pertanian

8

Hasil Audit Estimasi Sawah Dalam Kawasan Hutan (SDKH)

Total Jumlah

(Ha) (Ha) (Ha)I JAWA

11 DKI Jakarta 1,103 - 1,103 12 Jawa Barat 925,565 - 925,565 13 Jawa Tengah 1,101,851 - 1,101,851 14 DIY 71,868 - 71,868 15 Jawa Timur 1,152,875 - 1,152,875 16 Banten 191,020 - 191,020

3,444,579 - 3,444,579

II LUAR PULAU JAWA A SUMATERA1 Aceh 281,744 15,593 297,336 2 Sumatera Utara 314,445 108,746 423,191 3 R i a u 86,119 24,048 110,166 4 Kepulauan Riau 1,010 210 1,220 5 Sumatera Selatan 543,013 74,903 617,916 6 Sumatera Barat 206,450 22,919 229,368 7 Kepulauan Bangka Belitung 8,345 219 8,564 8 J a m b i 104,179 7,995 112,174 9 Bengkulu 79,331 2,785 82,116

10 Lampung 330,823 11,955 342,778 1,955,458 269,374 2,224,832

B KALIMANTAN17 Kalimantan Timur 72,662 12,636 85,298 18 Kalimantan Barat 260,657 45,039 305,696 19 Kalimantan Selatan 448,376 4,668 453,044 20 Kalimantan Tengah 169,190 18,889 188,079

950,885 81,231 1,032,117 C SULAWESI

21 Sulawesi Utara 52,236 - 52,236 22 Gorontalo 29,088 - 29,088 23 Sulawesi Tengah 117,710 1,992 119,703 24 Sulawesi Tenggara 77,757 5,512 83,270 25 Sulawesi Barat 44,512 5,023 49,535 26 Sulawesi Selatan 583,825 2,306 586,131

905,130 14,833 919,963

D BALI DAN NUSA TENGGARA27 B a l i 80,467 - 80,467 28 Nusa Tenggara Barat 230,116 5,917 236,034 29 Nusa Tenggara Timur 127,451 18,734 146,186

438,034 24,652 462,686 E MALUKU DAN PAPUA

30 Maluku 13,739 - 13,739 31 Maluku Utara 9,043 - 9,043 32 Papua Barat 4,220 - 4,220 33 Papua 20,433 1,030 21,463

47,435 1,030 48,466 4,296,943 391,120 4,688,063

7,741,522 8,132,642

Nama Provinsi

Jumlah

Jumlah

Jumlah

JUMLAH PULAU JAWA

Luas Lahan Sawah DI Indonesia Tahun 2012

JUMLAH LUAR PULAU JAWA

INDONESIA

Jumlah

Jumlah

No.

Page 9: Pemetaan Potensi Konflik pada Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B) serta Upaya Penyelesaian Konflik Pemanfaatan Ruang di Lahan Pertanian

9

Irigasi Pasang Surut Lebak Tadah Hujan Jumlah(Ha) (Ha) (Ha) (Ha) (Ha)

I SUMATERA1 Aceh 170,266 15 - 111,463 281,744 2 Sumatera Utara 202,288 550 2,307 109,300 314,445 3 R i a u 7,001 23,029 - 56,089 86,119 4 Kepulauan Riau 785 - - 225 1,010 5 Sumatera Selatan 167,541 63,611 81,301 230,559 543,013 6 Sumatera Barat 163,031 171 1,480 41,768 206,450 7 Kepulauan Bangka Belitung 4,062 - - 4,283 8,345 8 J a m b i 8,446 23,350 695 71,688 104,179 9 Bengkulu 53,966 6 263 25,097 79,331

10 Lampung 138,095 10,303 15,349 167,076 330,823 915,480 121,034 101,395 817,549 1,955,459

II KALIMANTAN11 Kalimantan Timur 6,641 3,514 14 62,493 72,662 12 Kalimantan Barat 36,751 30,885 11 193,010 260,657 13 Kalimantan Selatan 46,572 112,837 69,769 219,198 448,376 14 Kalimantan Tengah 59,802 31,741 - 77,647 169,190

149,766 178,977 69,794 552,349 950,885 III SULAWESI15 Sulawesi Utara 44,312 - 33 7,891 52,236 16 Gorontalo 25,466 - - 3,622 29,088 17 Sulawesi Tengah 40,432 140 499 76,639 117,710 18 Sulawesi Tenggara 29,351 - - 48,407 77,757 19 Sulawesi Barat 21,189 - - 23,323 44,512 20 Sulawesi Selatan 172,515 246 189 410,875 583,825

333,264 386 721 570,757 905,129 IV BALI DAN NUSATENGGARA21 B a l i 79,232 - - 1,234 80,467 22 Nusa Tenggara Barat 167,968 - 7 62,141 230,116 23 Nusa Tenggara Timur 63,521 58 2,265 61,608 127,451

310,721 58 2,272 124,983 438,034 V MALUKU DAN PAPUA24 Maluku 12,375 - - 1,364 13,739 25 Maluku Utara 5,777 255 - 3,011 9,043 26 Papua Barat 2,147 - - 2,073 4,220 27 Papua 2,274 - - 18,159 20,433

22,574 255 - 24,607 47,435 J a w a * 3,444,579

Luar Jawa 1,731,805 300,710 174,182 2,090,245 4,296,943 I n d o n e s i a 7,741,522

* PUSDATIN KEMENTAN 2010

Jumlah

Jumlah

TOTAL

Jenis dan Luas Lahan Sawah yang dapat ditetapkan sebagai LP2B

Jenis Lahan SawahNo. Nama Provinsi

Jumlah

Jumlah

Jumlah

Page 10: Pemetaan Potensi Konflik pada Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B) serta Upaya Penyelesaian Konflik Pemanfaatan Ruang di Lahan Pertanian
Page 11: Pemetaan Potensi Konflik pada Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B) serta Upaya Penyelesaian Konflik Pemanfaatan Ruang di Lahan Pertanian

11

Tegal/ Ladang/ JumlahKebun Huma

1 Nanggroe Aceh Darussalam 494,573 270,893 765,466 2 Sumatera Utara 480,133 393,205 873,338 3 Sumatera Barat 329,528 132,240 461,768 4 Riau 561,039 193,796 754,835 5 Jambi 383,581 200,921 584,502 6 Sumatera Selatan 426,346 225,202 651,548 7 Bengkulu 172,754 81,571 254,325 8 Lampung 791,362 - 791,362 9 Bangka Belitung 120,402 45,830 166,232

10 Riau Kepulauan 44,352 33,965 78,317 11 DKI Jakarta 949 25 974 12 Jawa Barat 563,015 234,072 797,087 13 Jawa Tengah 730,370 13,413 743,783 14 DI Yogyakarta 95,762 - 95,762 15 Jawa Timur 1,131,247 42,564 1,173,811 16 Banten 170,267 85,878 256,145 17 Bali 133,067 - 133,067 18 Nusa Tenggara Barat 241,606 45,102 286,708 19 Nusa Tenggara Timur 501,591 332,939 834,530 20 Kalimantan Barat 472,534 279,431 751,965 21 Kalimantan Tengah 378,374 253,960 632,334 22 Kalimantan Selatan 275,271 149,728 424,999 23 Kalimantan Timur 205,701 151,610 357,311 24 Sulawesi Utara 205,543 114,904 320,447 25 Sulawesi Tengah 555,258 213,112 768,370 26 Sulawesi Selatan 561,384 102,217 663,601 27 Sulawesi Tenggara 209,068 125,794 334,862 28 Gorontalo 136,160 76,606 212,766 29 Sulawesi Barat 83,386 46,016 129,402 30 Maluku 1,289,909 309,903 1,599,812 31 Maluku Utara 202,585 69,205 271,790 32 Papua Barat 6,052 758,018 764,070 33 Papua 328,021 471,244 799,265

12,281,190 5,453,364 17,734,554

Sumber : BPS Tahun 2009

Jenis dan Luas Lahan Kering yang dapat ditetapkan sebagai LP2B (Hektar)

No. Provinsi

Total

Page 12: Pemetaan Potensi Konflik pada Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B) serta Upaya Penyelesaian Konflik Pemanfaatan Ruang di Lahan Pertanian

III. PERMASALAHAN LP2B

12

Page 14: Pemetaan Potensi Konflik pada Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B) serta Upaya Penyelesaian Konflik Pemanfaatan Ruang di Lahan Pertanian

Pola Konversi di Luar Pulau Jawa:• Sawah menjadi Perumahan: 16,1%• Sawah menjadi Non Sawah : 48,6%

Pola Konversi di Pulau Jawa:• Sawah menjadi Perumahan: 58,7%• Sawah menjadi Non Sawah : 21,8%

POLA KONVERSI LAHAN PANGAN POLA KONVERSI LAHAN PANGAN

Page 15: Pemetaan Potensi Konflik pada Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B) serta Upaya Penyelesaian Konflik Pemanfaatan Ruang di Lahan Pertanian

Supply PRODUKSI

FAKTOR PRODUKSI

• LUAS AREAL / LAHAN

• PRODUKTIVITAS

• SAPRODI

• KONDISI LINGKUNGAN

• SUMBER AIR

• IKLIM (BANJIR; KEKERINGAN; ROB; OPT; KEBAKARAN LAHAN; BENCANA ALAM)

demand=/FAKTOR KEBUTUHAN

JUMLAH PENDUDUK

KONSUMSI BERAS TINGGI DENGAN DIVERSIFIKASI RENDAH

EKSPOR DAN FEED THE WORLD

NERACA PERBERASAN

DIMASA YANG AKAN DATANG

Page 16: Pemetaan Potensi Konflik pada Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B) serta Upaya Penyelesaian Konflik Pemanfaatan Ruang di Lahan Pertanian

x

Page 17: Pemetaan Potensi Konflik pada Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B) serta Upaya Penyelesaian Konflik Pemanfaatan Ruang di Lahan Pertanian

Pasal 66 ayat (2)Kriteria teknis kawasan peruntukan pertanian

ditetapkan oleh Menteri

Pasal 66 ayat (2)Kriteria teknis kawasan peruntukan pertanian

ditetapkan oleh Menteri

UU 41 Tahun 2009Tentang Perlindungan

Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan

Pasal 48 ayat (2) Perlindungan

lahan abadi pertanian pangan diatur undang-undang

Permentan 41/2009Kriteria Teknis

Kawasan Peruntukan PertanianPP 1/2011 Penetapan

Dan Alih Fungsi Lahan

PP Nomor 26/2008Tentang RTRWN

PP Nomor 26/2008Tentang RTRWN

Pasal 20 ayat (6)Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional diatur dengan peraturan pemerintah

Undang-Undang No. 26 Tahun 2007Tentang Penataan Ruang

KAWASAN, LAHAN DAN LAHAN CADANGAN

PERTANIAN PANGAN BERKELANJUTAN

TANAMAN PANGAN

HORTIKULTURA

PETERNAKAN

PERKEBUNAN

UU 13/2010

UU 18/2004

UU 18/2009

PP 30/2012 Pembiayaan PLP2B

PP 25/2012 Sistem Informasi LP2B

PP 12/2012 Insentif PLP2B

17

Permentan 07/2012Pedoman Teknis Kriteria

dan persyaratan kawasan, lahan,,lahan cadangan P2B

UU 12/1992

IV. PERATURAN MENDUKUNG PLP2B

Page 18: Pemetaan Potensi Konflik pada Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B) serta Upaya Penyelesaian Konflik Pemanfaatan Ruang di Lahan Pertanian

18

Ketentuan Peralihan Ketentuan Peralihan UUPLP2BUUPLP2B

1. RTRW Kab/ Kota yang belum menetapkan KP2B, LP2B & LCP2B disesuaikan paling lama 2 tahun sejak UU PLP2B diundangkan.

2. Pada saat UU PLP2B berlaku sedangkan RTRW Kab/ Kota sudah ditetapkan, maka penetapan KP2B, LP2B, & LCP2B dilakukan oleh Bupati/ Walikota sampai diadakan perubahan atas Perda RTRW Kab/ Kota.

Page 19: Pemetaan Potensi Konflik pada Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B) serta Upaya Penyelesaian Konflik Pemanfaatan Ruang di Lahan Pertanian

Perkembangan penetapan LP2B dalam PERDA RTRW KAB/KOTA

No Uraian 1 Jumlah Perda RTRW Yang Harus Ditetapkan 491 Perda2 Jumlah Perda RTRW Yang Sudah Ditetapkan 347 Perda3 Jumlah Perda RTRW yang didalamnya menetapkan LP2B 160 Perda5 Jumlah Perda RTRW yang Tidak Menetapkan LP2B *) 187 Perda6 Jumlah Perda yang belum ditetapkan 144 Perda

1 Total LP2B yang telah ditetapkan dalam Perda RTRW (lahan sawah dan lahan kering) 4,7 Juta Ha2 LP2B yang berasal dari lahan kering 1,6 Juta Ha3 Luas Lahan Sawah Audit pada 160 Kab/Kota yang sudah menetapkan LP2B 3,9 Juta Ha4 Lahan Sawah Yang akan dialih Fungsikan pada Kab/Kota Yang Sudah Menetapkan LP2B 0,8 Juta Ha5 Potensi Alih Fungsi Lahan Sawah pada Perda RTRW Kab/Kota yang yang tidak menetapkan LP2B 2,3 Juta Ha6 Potensi Alih Fungsi Lahan Sawah pada144 Kab/Kota yang belum menetapkan RTRW 1,8 Juta Ha

4,9 Juta Ha

Keterangan

Potensi dan Ancaman Alih Fungsi Lahan Sawah

Page 20: Pemetaan Potensi Konflik pada Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B) serta Upaya Penyelesaian Konflik Pemanfaatan Ruang di Lahan Pertanian

20

KETENTUAN PIDANAKETENTUAN PIDANA

YANG YANG MELAKUKAN ALIH MELAKUKAN ALIH FUNGSIFUNGSI

Orang perseorangan

Penjara max 5 tahun

Denda max 1 M

Pejabat Pemerintah

Korporasi

Pasal 72 ayat 1

Pidananya + 1/3 Pidana yang diancamkan

PENGURUS2 tahun < penjara < 7 tahun

Rp.2 M < denda < Rp.7 M

Pasal 72 ayat 3

a. Perampasan kekayaan hasil tindak pidana;b. Pembatalan kontrak kerja dengan pemerintah;c. Pemecatan pengurus; dan/ ataud. Larangan kepada pengurus untuk mendirikan

korporasi.

Denda max 1 M

Page 21: Pemetaan Potensi Konflik pada Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B) serta Upaya Penyelesaian Konflik Pemanfaatan Ruang di Lahan Pertanian

21

Orang Perseorangan Yang Tidak mengembalikan keadaan LPB ke keadaan semula

PEJABAT YANG Menerbitkan izin alih fungsi tidak untuk kepentingan umum

Penjara max 3 tahun

Denda max 3 M

1 tahun <penjara <5 tahun

Rp. 1 M <denda <Rp. 5 M

Page 22: Pemetaan Potensi Konflik pada Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B) serta Upaya Penyelesaian Konflik Pemanfaatan Ruang di Lahan Pertanian

V. UPAYA PENYELESAIAN KONFLIK LP2B

22

NO. SUMBER KONFLIK UPAYA PENYELESAIAN KONFLIK

1. Alih fungsi LP2B bukan untuk kepentingan umum

• Pihak yang mengalihfungsikan LP2B wajib mengembalikan keadaan LP2B ke keadaan semula

• Pidana atau denda

2. Alih fungsi LP2B untuk kepentingan umum

Pihak yang mengalihfungsikan LP2B wajib melakukan:•Kajian kelayakan strategis•Penyusunan rencana alih fungsi LP2B•Pembebasan kepemilikan haknya dari pemilik•Menyediakan lahan pengganti

3. Izin yang mengakibatkan alih fungsi LP2B bukan untuk kepentingan umum

Batal demi hukum

4. Perda RTRW Kab/Kota tidak/belum menetapkan KP2B, LP2B dan LCP2B sehingga tidak punya kepastian hukum tetap

Penetapan KP2B, LP2B dan LCP2B dalam Perda RTRW Kab/Kota

Page 23: Pemetaan Potensi Konflik pada Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B) serta Upaya Penyelesaian Konflik Pemanfaatan Ruang di Lahan Pertanian

VI. KESIMPULAN

Perlu peran Pemda Prop, Kab/Kt tuk :1. Segera tetapkan Lahan pertanian pangan berkelanjutan secara maksimal2. Segera menetapkan Perda Rencana Rinci Tata Ruang Wilayah dan Perda RTRW Kab/Kota yang mencantumkan LP2B; dengan mempertahankan lahan sawah maksimal3. Pencegahan pemberian izin alih fungsi LP2B oleh SKPD Kab/Kota yang menangani perizinan dengan diterbitkannya PERGUB atau PERBUB tentang MORATORIUM ALIH FUNGSI LAHAN SAWAH

Perlu KOMITMEN NYATA dan peran aktif seluruh stake holder dalam melaksanakan Pembangunan Makro Ekonomi agar tidak diletakan pada kawasan pertanian

Untuk kebutuhan lahan pertanian pada tahun 2025 Perlu segera adakan perhitungan kebutuhan lahan sekaligus tambahan lahan untuk pertaninan yang dibahas secara khusus dengan Kemenhut ; BPN dan Kemenakertras

Page 24: Pemetaan Potensi Konflik pada Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B) serta Upaya Penyelesaian Konflik Pemanfaatan Ruang di Lahan Pertanian