Upload
vuongnguyet
View
228
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMURPERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA TIMUR
NOMOR 31 TAHUN 2000
TENTANG
DINAS PERTANIAN PROPINSI JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
GUBERNUR JAWA TIMUR
Menimbang : a. bahwa dalam rangka upaya meningkatkan kelancaran tugas-tugas
Dinas Pertanian Propinsi Jawa Timur agar lebih berdaya guna dan
berhasil guna serta menunjang pelaksanaan Undang-undang
Nomor 22 Tahun 1099 tentang Pemerintahan Daerah dan
Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan
Pemerintah dan Kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonom,
maka perlu diadakan ponataan kembali Organisasi dan Tata Kerja
Dinas Pertanian srbagaimana diatur dalam Peraturan Daerah
Propinsi Daerah Tingkit I Jawa Timur Nomor 3 Tahun 1979 junctis
Nomor 25 Tahun 1981, Nomor 25 Tahun 1987 dan Nomor 14
Tahun 1991 ;
b. bahwa berdosarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam
huruf a perlu menetapkan kembali Organisasi dan Tata Kerja Dinas
Pertanian Propinsi Jawa Timur dengan menuangkan ketentuan-
ketentuannya dalam suatu Peraturan Daerah Propinsi Jawa Timur.
Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 2 Tahun 1950 tentang Pembentukan
Propinsi Jawa Timur juncto Nomor 18 Tahun 1950 Peraturan
tentang Mengadakan Perubahan dalam Undang-undang Tahun
1950 Nomor 2 dari hal Pembentukan Propinsi Jawa Timur
(Lembaran Negara Tahun 1950 Nomor 32);
Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2006 1
2. Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan
Daerah ((Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 60, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 3839);
3. Undang-undang Nomor 25 Tahun 1999 tentang Perimbangan
Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah (Lembaran
Negara Tahun 1999 Nomor 72, Tambahan Lembaran Negara
Nomor 3851);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan
Pemerintah dan Kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonom
(Lembaran Negara Tahun 2000 Nomor 54, Tambahan Lembaran
Negara Nomor 3952);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 84 Tahun 2000 tentang Pedoman
Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Tahun 2000
Nomor 165);
6. Keputusan Presiden Nomor 44 Tahun 1999 tentang Teknik
Penyusunan Peraturan Perundang-undangan dan Bentuk
Rancangan Undang-undang, Rancangan Peraturan Pemerintah
dan Rancangan Koputusan Presiden (Lembaran Negara Tahun
1999 Nomor 70).
Dengan persetujuan
DEWAN PERWAKILAN KAKYAT DAERAH PROPINSI JAWA TIMUR.
MGMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA TIMUR TENTANG DINAS
PERTANIAN PROPINSI JAWA TIMUR
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Daerah ini, yang dimaksud dengan :
a. Pemerintah Propinsi, adalah Pemerintah Propinsi Jawa Timur;
Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2006 2
b. Gubernur, adalah Gubernur Jawa Timur;
c. Sekretaris Daerah, adalah Sekretaris Daerah Propinsi Jawa Timur;
d. Dinas Pertanian, adalah Dinas Pertanian Propinsi Jawa Timur;
e. Kepala Dinas, adalah Kepala Dinas Pertanian Propinsi Jawa Timur;
f. Wakil Kepala Dinas, adalah Wakil Kepala Dinas Pertanian Propinsi
Jawa Timur;
g. Pertanian; adalah semua macam/jenis tanaman padi,
palawija, hortikultura dan segala macam aspeknya ;
h. Tanaman Padi, adalah meliputi jenis tanaman padi di sawah dan di
tegal;
i. Tanaman Palawija, adalah meliputi jenis tanaman jagung, tanaman
kacang-kacangan dan tanaman umbi-umbian ;
j. Tanaman Hortikultura, adalah meliputi jenis tanaman buah,
tanaman sayuran, tanaman hias dan tanaman obat.
BAB II
KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI
Pasal 2
(1) Dinas Pertanian mempunyai kedudukan sebagai unsur pelaksana
Pemerintah Propinsi di bidang pertanian ;
(2) Dinas Pertanian dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang dalam
melaksanakan tugasnya berada di bawah dan bertanggung jawab
kepada Gubernur melalui Sekretaris Daerah.
Pasal 3
Dinas Pertanian mempunyai tugas melaksanakan kewenangan
desentralisasi dan tugas dekonsentrasi di bidang pertanian.
Pasal 4
Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal
3, Dinas Pertanian mempunyai fungsi :
a. pelaksanaan pembinaan umum berdasarkan kebijaksanaan yang
ditetapkan oleh Gubernur;
b. pelaksanaan pengumpulan dan analisa data, identifikasi
dan perumusan program, evaluasi dan pengendalian serta
penyiapan dan pelayanan informasi;
Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2006 3
c. penyusunan perencanaan kebutuhan sarana produksi, permodalan,
pemanfaatan air irigasi dan rehabilitasi pengembangan
lahan, pengolahan hasil dan pengelolaan lingkungan serta
pemasaran dan pengembangan usaha ;
d. pelaksanaan pengembangan sumber daya manusia
pertanian, pengembangan penyuluhan pertanian dan sarana
penyuluhan pertanian ;
e. penyusunan rervana produksi dan pengembangan tanaman
serealia, kacang-kacangnn dan umbi-umbian melalui penyiapan
paket teknologi yang tepat, perlindungan tanaman pangan dan
pengembangan perbenihan tanaman pangan ;
f. penyiapan bahan pembinaan peningkatan produksi tanaman buah,
tanaman sayuran, tanaman hias dan tanaman obat, perlindungan
hortikultura sortn pengembangan perbenihan hortikultura ;
g. pelaksanaan tugas-tugas ketatausahaan ;
h. pelaksanaan pvngelolaan Unit Pelaksana Teknis Dinas Pertanian.
BAB III
ORGANISASI
Bagian Pertama
Susunan Organisasi
Pasal 5
(1) Susunan Organisasi Dinas Pertanian terdiri atas :
a. Kepala Dinas ;
b. Wakil Kepala Dinas ;
c. Bagian Tata Usaha ;
d. Sub Dinas Penyusunan Program ;
e. Sub Dinas Sarana Prasarana dan Usaha Pertanian ;
f. Sub Dinas Pengembangan Sumberdaya Manusia dan
Penyuluhan Pertanian ;
g. Sub Dinas Produksi Tanaman Pangan ;
h. Sub Dinas Produksi Hortikultura ;
i. Kelompok Jabatan Fungsional ;
j. Unit Pelaksana Teknis Dinas ;
Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2006 4
(2) Bagian Tata Usaha dan masing-masing Sub Dinas dipimpin oleh
seorang Kepala Bagian dan Kepala Sub Dinas yang berada di
bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas.
Bagian Kedua
Kepala Dinas dan Wakil Kepala Dinas
Pasal 6
Kepala Dinas mompunyai tugas memimpin, melakukan koordinasi,
pengawasan dan pengendalian teknis dalam penyelenggaraan
kegiatan di bidang pertanian.
Pasal 7
Wakil Kepala Dinas mernpunyai tugas :
a. mewakili Kepula Dinas apabila Kepala Dinas berhalangan ;
b. memimpin ketjiataan pengawasan intern Dinas ;
c. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas.
Bagian Ketiga
Bagian Tata Usaha
Pasal 8
Bagian Tata Usaha mernpunyai tugas melaksanakan pengelolaan
administrasi umum, keuangan, kepegawaian, tata laksana, dan
perlengkapan.
Pasal 9
Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal
8, Bagian Tata Usaha mernpunyai fungsi:
a. pengelolaan urusan rumah tangga, surat menyurat, kearsipan dan
mengurus kebersihan serta keamanan kantor;
b. pengelolaan administrasi keuangan ;
c. pengelolaan administrasi kepegawaian ;
Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2006 5
d. penyusunan peraturan perundang-undangan, pembinaan
organisasi dan tatalaksana ;
e. pengelolaan administrasi perlengkapan perkantoran ;
f. pelaksanaan tuyas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas.
Pasal 10
(1) Bagian Tata Usaha terdiri atas :
a. Sub Bagian Umum ;
b. Sub Bagian Keuangan ;
c. Sub Bagian Kepegawaian ;
d. Sub Bagian Perlengkapan ;
(2) Masing-masing Sub Bagian dipimpin oleh Seorang Kepala Sub
Bagian yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada
Kepala Bagian Tata Usaha.
Pasal 11
(1) Sub Bagian Umum, mempunyai tugas :
a. melakukan pengelolaan urusan surat menyurat,
pengetikan, penggandaan dan tata usaha kearsipan ;
b. mengawasi administrasi perjalanan dinas dan tugas-tugas
keprotokolan ;
c. melaksanakan urusan rumah tangga, keamanan Kantor dan
mempersiapkan penyelenggaraan rapat dinas ;
d. melakukan kogiatan hubungan masyarakat;
e. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala
Bagian Tata Usaha.
(2) Sub Bagian Keuangan, mempunyai tugas :
a. menghimpun data dan menyiapkan bahan dalam rangka
penyusunari anggaran keuangan ;
b. melaksanakan pengelolaan keuangan termasuk pengelolaan
dan pembayaran gaji Pegawai;
c. menyusun laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan
pengelolaan keuangan ;
d. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala
Bagian Tata Usaha ;
Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2006 6
(3) Sub Bagian Kepegawaian, mempunyai tugas :
a. menyelenggarakan tata usaha kepegawaian ;
b. menyiapkan bahan penyusunan formasi pegawai dan
perencanaan pegawai;
c. mengelola administrasi tentang kedudukan dan hak pegawai
serta kesejahteraan pegawai;
d. menyusun dan menerbitkan surat-surat Keputusan yang
dikeluarkan oleh Dinas ;
e. menghimpun dan menyusun dokumentasi peraturan perundang
undangan serta mengelola perpustakaan ;
f. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala
Bagian Tata Usaha ;
(4) Sub Bagian Perlengkapan, mempunyai tugas :
a. merencanakan kebutuhan sarana dan prasarana dalam rangka
kelancaran pelaksanaan tugas ;
b. menghimpun data dan menyiapkan bahan dalam
rangka menyusun rencana kebutuhan perlengkapan kantor;
c. melakukan pengelolaan barang-barang inventaris ;
d. melakukan perawatan dan perbaikan terhadap peralatan dan
perlengkapan ;
e. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala
Bagian Tata Usaha.
Bagian Keempat
Sub Dinas Penyusunan Program
Pasal 12
Sub Dinas Penyusunan Program mempunyai tugas mengumpulkan
dan menganalisa data, evaluasi dan pengendalian, identifikasi dan
perumusan program serta penyiapan dan pelayanan informasi.
Pasal 13
Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 12, Sub Dinas Penyusunan Program mempunyai fungsi:
a. penyelenggaraan perencanaan umum, program dan
anggaran pembangunan ;
Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2006 7
b. penyelenggaraan pengumpulan, pemutakhiran, penyimpanan
data ;
c. penyelenggaraan kajian serta hasil pelaksanaan dan
manfaat program ;
d. penyelenggaraan koordinasi, sinkronisasi dan penyusunan
anggaran;
e. penyusunan pengembangan data dasar perencanaan ;
f. penyediaan bahan informasi pelaksanaan pembangunan
pertanian ;
g. pelaksanaan tuyas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas.
Pasal 14
(1) Sub Dinas Penyusunan Program terdiri atas :
a. Seksi Pengumpulan dan Analisa Data ;
b. Seksi Identifikasi dan Perumusan Program ;
c. Seksi Evaluasi dan Pengendalian ;
d. Seksi Penyiapan dan Pelayanan Informasi;
(2) Masing-masing, Seksi dipimpin oleh scoring Kopala Seksi yang
berada dibawah dan bertanggung jawab kopada Kepaia Sub Dinas
Penyusunan Program.
Pasal 15
(1) Seksi Pengumpulari dan Analisa Data, mempunyai tugas :
a. menghimpun, mengelola, menyajikan dan mendokumentasikan
data statistik pertanian ;
b. melaksanakan bimbingan teknis pengambilan ubinan,
pencatatan luas panen data statistik pertanian lainnya ;
c. membuat ramalan perhitungan angka produksi di tingkat
daerah;
d. menyusun rencana sasaran produksi dan luas panen
padi palawija dan hortikultura ;
e. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepaia Sub
Dinas Penyusunan Program ;
(2) Seksi Identifikasi dan Perumusa'n Program, mempunyai tugas :
a. melaksanakan penelaahan, analisa, mengidentifikasi
pelaksanaan pembangunan pertanian ;
Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2006 8
b. menghimpun, menampung usulan kegiatan dari daerah maupun
dari pusat serta instansi terkait;
c. mempersiapkan bahan-bahan untuk perumusan dan
penyusunan program serta kegiatan pembangunan pertanian ;
d. menyusun rencana/program operasional kegiatan
pembangunan pertanian ;
e. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepaia Sub
Dinas Penyusunan Program ;
(3) Seksi Evaluasi dan Pengendalian, mempunyai tugas :
a. melaksanakan evaluasi pelaksanaan program dan kegiatan
pembangunan pertanian ;
b. mengkoordinasikan pelaksanaan pengendalian program dan
kegiatan pembangunan pertanian ;
c. menyusun laporan hasil-hasil pelaksanaan program dan
pembangunan pertanian ;
d. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepaia Sub
Dinas Penyusunan Program;
(4) Seksi Penyiapan dan Pelayanan Informasi, mempunyai tugas :
a. menyiapkan bahan dan penyusunan informasi pembangunan
pertanian ;
b. menyiapkan penggandaan dan penyebaran informasi
pembangunan pertanian ;
c. melakukan pelayanan kebutuhan informasi pembangunan
pertanian;
d. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Sub
Dinas Penyusunan Program.
Bagian Kelima
Sub Dinas Sarana-Prasarana Dan Usaha Pertanian
Pasal 16
Sub Dinas Sarana Prasarana dan Usaha Pertanian mempunyai tugas
menyusun perencanaan kebutuhan sarana produksi, permodalan,
pemanfaatan air irigasi dan rehabilitasi pengembangan lahan,
pengolahan hasil dan pengelolaan lingkungan serta pemasaran dan
pengembangan usaha.
Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2006 9
Pasal 17
Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 16, Sub Dinas Sarana Prasarana dan Usaha Pertanian
mempunyai fungsi:
a. penyiapan bahan penyusunan program pengembangan
sarana prasarana dan usaha pertanian ;
b. penyiapan bahan penetapan, pembinaan, peredaran,
pengawasan, penggunaan, ponyimpanan, pemusnahan pupuk
dan pestisida ;
c. penyiapan lahan penetapan, pembinaan, peningkatan,
pengembangan permodalan dan perkreditan ;
d. penyiapan bah.m penetapan, pembinaan, peningkatan,
penyediaan, pengembangan, perekayasaan, rancang bangun
prototype, modifikasi alat dan mesin pertanian ;
e. penyiapan bahan penetapan, pembinaan, peningkatan,
pengelolaan lahan basah dan kering ;
f. penyiapan bahan penetapan, pembinaan, peningkatan
pengembangan pengolahan hasil dan membantu pengelolaan
lingkungan ;
g. peningkatan daya saing pemasaran produk hasil baik dalam
bentuk produk primer maupun produk olahan di pasar domestik
dan pemasaran global;
h. peningkatan nilai tambah produk petani dan pelaku agribisnis
lainnya serta pengembangan usaha pertanian ;
i. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas.
Pasal 18
(1) Sub Dinas Sarana Prasarana dan Usaha Pertanian terdiri atas :
a. Seksi Sarana Produksi dan Permodalan ;
b. Seksi Pemanfaatan Air Irigasi dan Rehabilitasi Pengembangan
Lahan ;
c. Seksi Pengolahan Hasii dan Pengelolaan Lingkungan ;
d. Seksi Pemasaran dan Pengembangan Usaha ;
(2) Masing-masing Seksi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang
berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Sub Dinas
Sarana Prasarana dan Usaha Pertanian.
Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2006 10
Pasal 19
(1) Seksi Sarana Produksi dan Permodalan, mempunyai tugas :
a. menyiapkan bahan pembinaan, dalam hal penetapan petunjuk
operasional dan bimbingan penerapan sarana produksi;
b. menyiapkan perencanaan kebutuhan, menetapkan standart
mutu, pengawasan terhadap peredaran sarana produksi;
c. menyusun pedoman inventarisasi jenis, merk sarana produksi
yang terdaftar dan melaksanakan proses perizinan, serta
penyebarluasan informasi jenis sarana produksi yang terdaftar;
d. menyiapkan bahan pembinaan rancang bangun, modifikasi
prototype alat dan mesin pertanian, bimbingan teknis
pengembangan perbengkelan pengrajin dan pabrikan ;
e. menetapkan standard teknis, standard pengujian dan
melakukan pengkajian, evaluasi serta ujicoba alat serta mesin
pertanian ;
f. melakukan kerjasama dengan sumber permodalan untuk
pengembangnn agribisnis dan melakukan sosialisasi
sumber permodalan serta melakukan pemantauan terhadap
penyaluran, pemanfaatan dan pengembalian kredit;
g. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Sub
Dinas Sarana Prasarana dan Usaha Pertanian ;
2. Seksi Pemanfaatan Air Irigasi dan Rehabilitasi Pengembangan
Lahan, mempunyai tugas :
a. memfasilitasi bimbingan pemanfaatan air irigasi dan rehabilitasi
pengembanyan lahan ;
b. memfasilitasi bimbingan teknis perancangan kebutuhan
dan ketersediaan air irigasi dan lahan pertanian ;
c. memfasilitasi bimbingan, penumbuhan, pengembangan dan
pemberdayaan petani pemakai air;
d. memonitoring dan mengevaluasi di bidang optimasi air irigasi
dan lahan pertanian, rehabilitasi dan peningkatan jaringan
irigasi ditingkat usahatani dan rehabilitasi pengembangan lahan
serta pengkajian iklim ;
e. memfasilitasi bimbingan, pengembangan dan pemeliharaan
serta pemanfaatan sumber-sumber air di tingkat usaha tani;
Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2006 11
f. menyiapkan bahan penyusunan perancangan
pengembangan teknologi dibidang rehabilitasi pengembangan
lahan ;
g. memfasilitasi bimbingan pengembangan dan pemeliharaan
prasarana konservasi air di lahan usahatani dan lahan marginal;
h. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Sub
Dinas Sarana Prasarana dan Usaha Pertanian ;
(3) Seksi Pengolahan Hasil dan Pengelolaan Lingkungan, mempunyai
tugas :
a. menyiapkan bahan pembinaan dan pengembangan industri
pengolahan hasil di sentra-sentra produksi baik skala
home industri, skala menengah dan skala besar;
b. meningkatkan daya saing produk hasil pertanian, pasar
domestik dan pasar global;
c. mengembaiujkan standarisasi teknis dalam penerapan
managemen mutu lingkungan melalui konservasi dan
rehabilitasi sumber daya alam ;
d. menyiapkan bahan pembinaan dan pengembangan industri
pertanian terwawasan lingkungan ;
e. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Sub
Dinas Sarana Prasarana dan Usaha Purtanian .
(4) Seksi Pemasaian dan Pengembangan Usaha. mempunyai tugas:
a. menyiapkan bahan pembinaan, penetapan petunjuk operasional
bimbingan dan memantau analisis serta penyebaran informasi
pasar;
b. mengembangkan sistim informasi pasar, promosi produk
pertanian baik domestik maupun global;
c. menyiapkan bahan pembinaan dan pengembangan usaha serta
kelembagaan usaha di pedesaan ;
d. melakukan pembinaan kemitraan usaha dan mendorong
investasi di bidang agrobisnis ;
e. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Sub
Dinas Sarana Prasarana dan Usaha Pertanian.
Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2006 12
Bagian Keenam
Sub Dinas Pengembangan Sumber Daya Manusia
dan Penyuluhan Pertanian
Pasal 20
Sub Dinas Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Penyuluhan
Pertanian mempunyai tugas melaksanakan pengembangan sumber
daya manusia pertanian, pengembangan penyuluhan dan sarana
penyuluhan.
Pasal 21
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20,
Sub Dinas Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Penyuluhan
Pertanian mempunyai fungsi :
a. persiapan bahan pelaksanaan pengkajian. metodologi dan sistem
kerja penyuluhan ,
b. penyiapan bahan pelatihan bagi petugas ;
c. penyiapan bahan, pengadaan, penyebaran dan
pengembangan materi penyuluhan ;
d. pengadaan sarona penyuluhan pertanian;
e. penyiapan bahan identifikasi dan penyusunan program penyuluhan
pertanian;
f. penyiapan bahan dan pelaksanaan supervisi penyuluhan pertanian;
g. penyusunan dan pelaksanaan pengkajian sumber daya manusia
pertanian ;
h. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas.
Pasal 22
(1) Sub Dinas Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Penyuluhan
Pertanian terdiri atas :
a. Seksi Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian ;
b. Seksi Pengembangan Penyuluhan Pertanian ;
c. Seksi Pengembangan Sarana Penyuluhan Pertanian.
Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2006 13
(2) Masing-masing Seksi dipirnpin oleh Seorang Kepala Seksi yang
berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Sub Dinas
Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Penyuluhan Pertanian.
Pasal 23
(1) Seksi Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian,
mempunyai tugas :
a. menyiapkan bahan dan materi pelatihan ;
b. menyiapkan dan melaksanakan pelatihan ;
c. melaksanakan evaluasi pelaksanaan pelatihan ;
d. melaksanak.m pengkajian sumberdaya manusia pertanian dan
pengkajian penyelenggaraan penyuluhan pertanian ;
e. melaksanakiin pengkajian kerjasama/kemitraan.
f. melaksanak.m tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Sub
Dinas Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Penyuluhan
Pertanian.
(2) Seksi Pengembangan Penyuluhan Pertanian, mempunyai tugas :
a. menyiapkan bahan identifikasi dan penyusunan program
penyelenggaraan penyuluhan pertanian ;
b. menyiapkan identifikasi dan penyusunan faktor penentu ;
c. menyiapkan dan melaksanakan supervisi
penyelenggaraan penyuluhan pertanian ;
d. menetapkan standard metode penyuluhan ;
e. menetapkan standard pelayanan teknis kepada para penyuluh
pertanian ;
f. menyiapkan standart bahan dan evaluasi metodologi dan sistem
kerja penyuluhan ;
g. melaksanakun tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Sub
Dinas Pengembangan Sumber Daya Manusia, dan Penyuluhan
Pertanian.
(3) Seksi Pengembangan Sarana Penyuluhan Pertanian, mempunyai
tugas:
a. menyiapkan bahan identifikasi, penyusunan, pengadaan dan
penyebaran materi penyuluhan pertanian ;
Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2006 14
b. menyiapkan bahan, pengadaan dan pengalokasian sarana
penyuluhan pertanian ;
c. melaksanakan pelayanan sarana penyuluhan kepada para
penyuluh pertanian ;
d. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Sub Dinas
Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Penyuluhan
Pertanian.
Bagian Ketujuh
Sub Dinas Produksi Tanaman Pangan
Pasal 24
Sub Dinas Produksi Tanaman Pangan mempunyai tugas
melaksanakan penyusunan rencana produksi dan pengembangan
tanaman serealia, kacang-kacangan dan umbi-umbian melalui
penggunaan paket teknologi yang tepat, perlindungan tanaman
pangan dan pengembangan perbenihan tanaman pangan.
Pasal 25
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24,
Sub Dinas Produksi Tanaman Pangan, mempunyai fungsi :
a. penyiapan bahan penetapan kebijaksanaan tentang
pengembangan, pendayagunaan lahan dan jenis tanaman pangan ;
b. penyiapan bahan pembinaan penyediaan benih, pembinaan
penangkar, produsen dan pedagang benih serta pengelolaan balai
benih;
c. penyiapan bnhan penetapan petunjuk operasional pengendalian,
pemantauan, peramalan, pemetaan serangan, penganalisaan dan
rekomendasi teknologi pengendalian serta penanggulangan explosi
organisme pengganggu tumbuhan ;
d. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas.
Pasal 26
(1) Sub Dinas Produksi Tanaman Pangan terdiri atas :
a. Seksi Serelia ;
b. Seksi Kacang-kacangan dan Umbi-umbian ;
Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2006 15
c. Seksi Perlindungan Tanaman Pangan ;
d. Seksi Pengrrnbangan Perbenihan Tanaman Pangan ;
(2) Masing-masinig Seksi dipimpin oleh Seorang Kepala Seksi yang
berada di baw.ih dan bertanggung jawab kepada Kepala Sub Dinas
Produksi Tanaman Pangan.
Pasal 27
(1) Seksi Serealia. rnempunyai tugas :
a. menyusun rencana produksi tanaman serealia ;
b. menyiapkan paket teknologi maju spesifik lokasi yang
berwawasan lingkungan ;
c. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Sub
Dinas Produksi Tanaman Pangan ;
(2) Seksi Kacang-kacangan dan Umbi-umbian, rnempunyai tugas :
a. menyusun rencana pengembangan tanaman kacang-kacangan
dan umbi-umbian sesuai dengan sumberdaya potensi wilayah ;
b. menyiapkan paket teknologi maju, spesifik lokasi yang
berwawasan lingkungan ;
c. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Sub
Dinas Produksi Tanaman Pangan ;
(3) Seksi Perlindungan Tanaman Pangan rnempunyai tugas :
a. menyiapkan bahan pemantauan, peramalan dan pemetaan
serangan organisme pengganggu tumbuhan ;
b. menyiapkan bahan pembinaan operasional pengendalian,
menganalisa dan merekomendasi teknologi pengendalian serta
penanggulangan explosi organisme pengganggu tumbuhan ;
c. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Sub
Dinas Produksi Tanaman Pangan ;
(4) Seksi Pengembangan Perbenihan Tanaman Pangan, mempunyai
tugas:
a. melaksanakan bimbingan tentang pengadaan,
perbanyakan, penyimpanan dan pendistribusian benih sumber;
b. melaksanakan fasilitasi bimbingan tentang pengembangan dan
pemanfaatiin benih berlabel;
Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2006 16
c. melaksanakan bimbingan dan pembinaan penangkar, produsen
dan pedagang benih serta pembinaan pengelolaan balai benih ;
d. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Sub
Dinas Produksi Tanaman Pangan.
Bagian Kedelapan
Sub Dinas Produksi Hortikultura
Pasal 28
Sub Dinas Produksi Hortikultura mempunyai tugas membina
peningkatan produksi tanaman buah dan tanaman obat, tanaman
sayuran dan tanaman hias dan perlindungan hortikultura serta
pengembangan perbenihan hortikultura.
Pasal 29
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28,
Sub Dinas Produksi Hortikultura, mempunyai fungsi :
a. penyiapan bahan-bahan untuk penyusunan program kegiatan
pengembangan hortikultura dan pembinaan gizi keluarga ;
b. pelaksanaan fasilitasi bimbingan teknis dalam bidang peningkatan
pengembangan produksi dan kualitas hasil hortikultura ;
c. penyiapan bahan penetapan kebijaksanaan di bidang
pengembangan tanaman buah, sayuran, tanaman hias dan
tanaman obat serta pemantauan dalam penerapannya ;
d. penyiapan bahan pembinaan tentang penyediaan dan penyaluran,
pemanfaatan dan pembinaan penangkar, produsen dan pedagang
benih horiikultura serta pengelolaan balai benih ;
e. penyiapan bahan dan pelaksanaan pemantauan, penilaian,
evaluasi dan pelaporan tentang penyediaan dan penyaluran benih
hortikultura;
f. penyiapan bahan pengamatan dan peramalan serangan organisme
pengganggu tumbuhan hortikultura ;
g. penyiapan bahan penetapan petunjuk operational pemantauan
peramalan, pemetaan serangan, penganalisaan dan rekomendasi
teknologi pengendalian serta penanggulnngan explosi organisme
pengganggu tumbuhan;
Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2006 17
h. pelaksanaan tuyas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas .
Pasal 30
(1) Sub Dinas Produksi Hortikultura, terdiri atas :
a. Seksi Tanarnan Buah dan Tanaman Obat;
b. Seksi Tanaman Sayuran dan Tanaman Hias ;
c. Seksi Perlindungan Hortikultura ;
d. Seksi Pengembangan Perbenihan Hortikuitura ;
(2) Masing-masing Seksi dipimpin oleh Seorang Kepala Seksi yang
berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Sub Dinas
Produksi Hortikultura.
Pasal 31
(1) Seksi Tanaman Buah dan Tanaman Obat, mempunyai tugas :
a. menyiapkan bahan pemantauan kegiatan pengembangan
tanaman buah dan tanaman obat serta usaha perbaikan gizi
keluarga ;
b. melaksanakan fasilitasi bimbingan dan pembinaan teknis
pengembanyun produksi tanaman buah dan tanaman obat;
c. melaksanakan evaluasi dan menyajikan laporan pengembangan
tanaman buah dan tanaman obat;
d. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Sub
Dinas.
(2) Seksi Tanaman Sayuran dan Tanaman Hias, mempunyai tugas :
a. menyiapkan bahan pemantauan kegiatan pengembangan
tanaman sayuran dan tanaman hias serta usaha perbaikan gizi
keluarga ;
b. melaksanakan fasilitasi bimbingan dan pembinaan teknis
pengembangan produksi tanaman sayuran dan tanaman hias ;
c. melaksanakan evaluasi dan menyajikan laporan pengembangan
tanaman sayuran dan tanaman hias ;
d. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Sub
Dinas Produksi Hortikultura.
Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2006 18
(3) Seksi Perlindungan Hortikultura, mempunyai tugas :
a. menyiapkan bahan pemantauan, pengawasan dan peramalan
serta pemetaan serangan organisme pengganggu tumbuhan ;
b. menyiapkan bahan penetapan petunjuk operasional
pengendalian pemantauan, peramalan, pemetaan serangan,
penganalisaan dan rekomendasi teknologi pengendalian
serta penanggulangan explosi organisme pengganggu
tumbuhan ;
c. melaksanakan evaluasi dan menyajikan laporan perkembangan
serangan organisme pengganggu tumbuhan ;
d. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Sub
Dinas Produksi Hortikultura.
(4) Seksi Pengembangan Perbenihan Hortikultura, mempunyai tugas :
a. menyiapkan penetapan pedoman dan bahan pemantauan
pembinaan perbanyakan dan penyaluran benih hortikultura ;
b. melaksanakan fasilitasi bimbingan teknis tentang perbanyakan
dan penyaluran benih hortikultura ;
c. melaksanakan sosialisasi pola perbanyakan benih berlabel,
klonal dan berkel.is untuk benih hortikultura melalui forum
perbenihan, pelatihan penangkar dan magang ;
d. melaksanakan fasilitasi bimbingan dan pembinaan penangkar,
produsen dan pedagang benih serta pembinaan pengelolaan
balai benih ;
e. menyiapkan bahan pemantauan dan melaksanakan
evaluasi serta pelaporan tentang perbanyakan dan
penyaluran benih hortikultura ;
f. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Sub
Dinas Produksi Hortikultura.
Bagian Kesembilan
Kelompok Jabatan Fungsional
Pasal 32
Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan
sebagian tugas teknis Dinas Pertanian sesuai bidang keahlian dan
ketrampilan.
Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2006 19
Pasal 33
(1) Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud dalam Pasal
32, terdiri atas sejumlah pegawai dalam jeniang Jabatan
Fungsional yang terbagi dalam berbagai kelompok sesuai dengan
bidang keahliannya ;
(2) Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat
(1), dikoordinasikan oleh seorang Tenaga Fungsional Senior yang
ditunjuk oleh Gubernur dan dalam melaksanakan tugasnya
bertanggung jawab kepada Kepala Dinas ;
(3) Jumlah Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja ;
(4) Jenis Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
diatur sesuai dongan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Bagian Kesepuluh
Unit Pelaksana Teknis Dinas
Pasal 34
Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Pertanian adalah Unsur
Pelaksana Teknis Dinas Pertanian dalam melaksanakam fungsi
pelayanan di bidang pertanian.
Pasal 35
UPTD sebagaiman.i dimaksud dalam Pasal 34, terdiri atas :
a. Balai Benih Induk Padi di Labruk Lumajang ;
b. Balai Benih Induk Palawija di bedali Lawang ;
c. Balai Benih Induk Hortikultura di Nongkojajar Pasuruan ;
d. Balai Teknologi Pertanian di Bedali Lawang ;
e. Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih Tanaman Pangan dan
Hortikultura di Surabaya ;
f. Balai Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura di Surabaya.
Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2006 20
Pasal 36
Susunan Organisasi Balai Benih Induk Padi di Labruk Lumajang, Balai
Benih Induk Palawija di Bedali Lawang dan Balai Benih Induk
Hortikultura di Nongkojajar Pasuruan, sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 35 huruf a, b dan c, terdiri atas :
a. Kepala Balai;
b. Sub Bagian Tat.i Usaha ;
c. Seksi Produksi
d. Seksi Sarana Piasarana ;
e. Kelompok Jabatan Fungsional.
Pasal 37
Susunan Organisasi Balai Teknologi Pertanian di Bedali Lawang
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 35 pada huruf cf, terdiri atas :
a. Kepala Balai;
b. Sub Bagian Tata Usaha ;
c. Seksi Pengembangan Teknologi;
d. Seksi Pemanfaatan Paket Teknologi;
e. Kelompok Jabatan Fungsional.
Pasal 38
Susuna Organisasi Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih Tanaman
Pangan dan Hortikultura, Balai Proteksi Tanaman Pangan dan
Hortikultura sebagaimana dimaksud dalam Pasal 35 pada huruf e dan
f, terdiri atas :
a. Kepala Balai;
b. Sub Bagian Tata Usaha ;
c. Seksi Pelayanan Teknis ;
d. Seksi Sarana-Prasarana ;
e. Kelompok Jabatan Fungsional.
Pasal 39
(1) Masing-masincj Balai dipimpin oleh seorang Kepala Balai yang
dalam melaksanakan tugas bertanggung jawab kepada Kepala
Dinas ;
Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2006 21
(2) Sub Bagian T.ito Usaha dan Seksi dipimpin oleh seorang Kepala
Sub Bagian Tata Usaha dan Kepala Seksi yang berada di bawah
dan bertanggung j.iwab kepada Kepala Balai;
Pasal 40
Uraian tugas dan fungsi masing-masing Balai akan ditetapkan lebih
lanjut dalam Keputusan Gubernur.
BAB IV
TATA KERJA
Pasal 41
Semua Unit Kerja di lingkungan Dinas Pertanian dalam melaksanakan
tugasnya wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi dan
sinkronisasi.
Pasal 42
(1) Setiap Pimpinan Unit Kerja di lingkungan Dinas Pertanian,
berkewajiban memimpin bawahannya masing-masing dan
memberikan bimbingan serta petunjuk bagi pelaksanan tugas
bawahan ;
(2) Setiap Pimpinan Unit Kerja di lingkungan Dinas Pertanian wajib
menyampaikan laporan pelaksanaan tugas secara berkala kepada
atasannya ;
(3) Setiap laporan yang diterima oleh pimpinan Unit Korja dari
bawahan, wajib diolah d.in dipergunakan sebagai bahan
penyusunan laporan lebih lanjut dan petunjuk kepada bawahan;
(4) Setiap laporan disampaikan kepada Pejabat lain yang secara
fungsional mempunyai hubungan kerja.
Pasal 43
(1) Dalam rangka koordinasi dan pemberian bimbingan kepada
bawahan setiap pimpinan Unit Kerja mengadakan rapat berkala ;
(2) Setiap Pimpinan Unit Kerja wajib rnengawasi bawahannya dan
mengambil langkah-langkah yang diperlukan apabila bertentangan
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2006 22
BAB V
PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN DALAM JABATAN
Pasal 44
(1) Kepala Dinas dan Wakil Kepala Dinas diangkat dan diberhentikan
oleh Gubernur dari Pegawai Negeri Sipil yang memenuhi syarat
atas usul Sekretarls Daemh sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku ;
(2) Kepala Bagian, Kepala Sub Dinas, Kepala UPTD, Kepala Sub
Bagian, Kepala Seksi, diangkat dan diberhentikan oleh Gubernur
darl Pegawai Negeri Sipil yang memenuhi syarat atas usul Kepala
Dinas melalui Sekretaris Daerah sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
BAB VI
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 45
Bagan Susunan Organisasi Dinas Pertanian sebagaimana tercantum
dalam lampiran dan merupakan bagian tidak terpisahkan dari
Peraturan Ofiorah ini
Pasal 46
Dengan berlakunya Peraturan Daerah ini, Peraturan Daerah Propinsi
Jawa Timur Nomor 3 Tahun 1979 junctis Nomor 25 Tahun 1981,
Nomor 25 Tahun 1987 dan Nomor 14 Tahun 1991 tentang Dinas
Pertanian Tanaman Pangan Daerah Propinsi Daerah Tingkat I Jawa
Timur serta Peraturan Daerah Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Timur
Nomor 1 Tahun 2000 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit
Pelaksana Teknis Dinas Pertanian Tanaman Pnngan Propinsi Jawa
Timur dinyatakan tidak berlaku.
Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2006 23
Pasal 47
Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Daerah ini, sepanjang
mengenai pelaksanaanyai akan ditetapkan lebih lanjut oleh Gubernur.
Pasal 48
Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan
pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam
Lembaran Daerah Propinsi Jawa Timur.
Ditetapkan di Surabaya
pada tanggal 18 Desember 2000
GUBERNUR JAWA TIMUR
ttd.
IMAM UTOMO. S
Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2006 24
Diundangkan dalam Lembaran Daerah Propinsi Jawa Timur tanggal 2 Januari
2001 Nomor 5 Tahun 2001 Seri D.
A.n. GUBERNUR JAWA TIMUR
Sekretaris Daerah
ttd.
Drs. SOENARJO, MSi
Pembina Utama Madya
NIP 510 040 479
Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2006 25
PENJELASANATAS
PERATURAN DAERAH PROPINSIJAWA TIMUR NOMOR 31 TAHUN 2000
TENTANG
DINAS PERTANIAN PROPINSI JAWA TIMUR
I. PENJELASAN UMUM
Organisasi dan Tata Kerja Dinas Pertanian sebagaimana diatur dalam Peraturan
Daerah Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Timur Nomor 14 Tuhun 1991, perlu disesuaikan
dengan materi sebagaimana diatur dalam Undung-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang
Pemerintahan Daerah dan Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang
Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonom.
Kewenangan Propinsi sesuai dengan kedudukannya sebagai Daerah Otonom meliputi
penyelenggaraan kewenangan pemerintahan Otonom yang bersifat lintas Kabupaten/Kota
dan kewenangan Pemerintahan bidang lainnya, sedangkan kewenangan Propinsi sebagai
wilayah administrasi merupakan pelaksanaan kewenangan Pemerintah yang didekonsentrasi
kepada Gubernur.
Untuk rincian kewenangan Propinsi di bidang Pertanian sebagaimana diatur dalam Pasal 3
ayat (5) angka 1 terdiri atas :
a. Penetapan Standar pelayanan minimal dalam bidang pertanian yang wajib
dilaksanakan oleh Kabupaten/Kota ;
b. Penetapan Standar pembibitan/perbenihan pertanian ;
c. Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan sumberdaya inanusia aparat pertanian teknis
fungsional, ketrampilan dan pendidikan dan latihan kejujuran tingkat menengah ;
d. Promosi ekspor komoditas pertanian pertanian unggulan daerah Propinsi;
e. Penyediaan dukungan kerjasama antar Kabupaten dalam bidang Pertanian ;
f. Pengaturan dan pelaksanaan penanggulangan wabah hama penyakit di bidang pertanian
lintas Kabupaten/Kota;
g. Pengaturan penggunaan bibit pertanian ;
h. Penetapan kawasan pertanian terpadu Kuiasarkan kesepakatan dengan Kabupaten/Kota
.
i. Pelaksanaan penyelidikan penyakil di bidang I'uianian Imtas Kabupaten/Kota ;
Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2006 1
j. Penyediaan dukungan pengendalian eradikasi organisme pengganggu tumbuhan, hama
dan penyakit di bidang Pertanian ;
k. Pengaturan penggunaan air irigasi ;
l. Pemantauan, peramalan dan pengendalian serta penenggulangan eksplosi organisme
pengganggu tuinbuhan dan penyakit di bidang Pertanian.
Sehubungan dengair hal tersebut, maka dalam rangka meningkatkan daya guna dan
hasil guna pelaksanaan kegiatan pembangunan bidang pertanian dan sejalan dengan
pelaksanaan Umdang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah dan
Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan
Kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonom maka perlu dibentuk Susunan Organisasi dan
Tata Kerja Dinas Pertanian dtsesuaikan dengan Peraturan-peraturan tersebut diatas.
II. PENJELASAN PASAL DEMI PASAL
Pasal 1 dan 2 :
Pasal 3 :
Pasal 4 huruf a sampai :
dengan huruf d
huruf e :
Pasal 5 sampai dengan 14 :
Pasal 15 ayat (1) huruf a :
huruf b :
huruf c sampai :
dengan e
ayat (2) sampai :
dengan (4)
Cukup jelas
Yang dimaksud dengan tugas Gubemur termasuk juga
kewenangan yang tidak atau belum dapat dilaksanakan oleh
Kabupaten/Kota.
Cukup jelas
Yang dimaksud dengan tanaman serealia adalah tanaman
padi-padian, jagung sorghun dan gandum.
Cukup jelas
Cukup jelas.
Yang dimaksud dengan ubinan adalah prakiraan hasil produksi
per hektar padi dan palawija dengan mengambil contoh petak
seluas 2,5 x 2,5 meter.
Cukup jelas.
Cukup jelas.
Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2006 2
Pasal 16 huruf a :
Pasal 17 huruf a :
huruf b :
huruf c :
huruf d :
huruf c sampai :
dengan i
Pasal 18
:
Pasal 19 ayat (1) huruf a :
sampai dengan c
huruf d :
huruf e :
Yang dimaksud sarana produksi adalah segala jenis bahan
dan alat yang digunakan dalain proses produksi pertanian
seperti benih, pupuk, pestisida serta alat dan mesin pertanian.
Yang dimaksud dengan pengelolaan lingkungan adalah
lingkungan disekitur usaha pertanian yang meliputi sawah
irigasi, tadah hujan, legal dan pekarangan serta usaha tndustri
pengelolaan hasil pertanian di pedesaan.
Cukup jelas.
Yang dimaksud dengan pestisida adalah zat atau senyawa
kimia, zat pengatur dan perangsang tumbuh, bahan lain serta
organisme renik atau virus yang digunakan untuk melakukan
perlindungan tanaman.
Cukup jelas.
Yang dimaksud dengan perekayasaan adalah
pengembangan/penelitian atau membuat baru alat dan mesin
pertanian yang disesuaikan kondisi lingkunga atau daerah
setempat.
Yang dimaksud dengan rancang bangun .prototype adalah
merakit kembali yang sudah dimodofikasi, sesuai type
peralatan (bentuk peralatan).
Yang dimaksud dengan modifikasi alat dan mesin pertanian
adalah merubah bentuk, menambah atau mengurangi alat
dan mesin pertanian yang disesuaikan dengan kondisi
keadaan di lapang/kondisi daerah.
Cukup jelas.
Cukup jelas.
Cukupjelas.
Yang dimaksud dengan modifikasi prototype alat dan mesin
pertanian adalah merakit kembali, merubah bentuk,
menambah atau mengurangi alat dan mesin pertanian yang
sesuaikan dengan kondisi keadaan di lapang/kondisi daerah.
Yang dimaksud dengan standard teknis adalah standard
minimal yang harus dipenuhi dari persyaratan teknis yang
Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2006 3
huruf f dan g :
ayat (2) huruf a sampai :
dengan f
huruf g :
huruf h :
ayat (3) huruf a dan b :
huruf c :
huruf d dan e :
ayat (4) :
Pasal 20 :
Pasal 21 huruf a :
huruf b sampai :
dengan h
Pasal 22 dan 24 :
Pasal 25 huruf a dan b :
huruf c :
ditetapkan.
Yang dimaksud dengan standard pengujian adalah standard
yang mengacu pada standard Nasional tentang prosedur cara
uji dan persyaratan teknis minimum.
Cukup jelas.
Cukup jelas.
Yang dimaksud dengan prasarana konservasi air adalah
bangunan penyelamatan atau menyimpan air.
Yang dimaksud dengan lahan marginal adalah lahan yang
miskin unsur hara.
Cukup jelas.
Cukup jelas.
Yang dimaksud dengan konservasi adalah penyelamatan atau
menyimpan air.
Yang dimaksud dengan sumber daya alam adalah keadaan
alam yang bisa dimanfaatkan dan atau dibudidayakan oleh
manusia untuk menghasilkan produk pertanian, perikanan,
peternakan dan kehutanan.
Cukup jelas.
Cukup jelas.
Cukup jelas.
Yang dimaksud dengan metodologi dan sistim kerja
penyuluhan adalah metode atau pola kerja penyelenggaraan
penyuluhan pertanian dalam rangka pembinaan
petani/kelompok tani.
Cukupjelas.
Cukup jelas
Cukup jelas.
Yang dimaksud dengan organisme pengganggu tumbuhan
adalah semua organisme yang dapat merusak, mengganggu
kehidupan atau menyebabkan kematian tumbuhalah.
Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2006 4
huruf d :
Pasal 26 :
Pasal 27 ayat (1) huruf a :
huruf b :
huruf c :
ayat (3) :
ayat (4) huruf a :
huruf b :
huruf c :
huruf d :
Pasal 28 sampai dengan 30 :
Pasal 31 ayat (1) sampai
dengan (3)
ayat (4) huruf a dan b :
huruf c :
huruf d sampai :
dengan f
Pasal 32 sampai dengan 37 :
Yang dimaksud dengan explosi adalah serangan organisme
pengganggu tumbuhan yang sifatnya mendadak, populasinya
berkembang sangat cepat dan menyebar luas dengan cepat.
Cukup jelas.
Cukup jelas.
Cukup jelas.
Yang dimaksud dengan teknologi maju spesifik lokasi adalah
teknologi baru yang disesuaikan dengan kondisi
pertanian, lahan, iklim dan sosial budaya setempat.
Yang dimaksud deivjan benih berlabel adalah benih yang
sudah dikemas yang akan dipasarkan dan memuat
antara lain tempat asal benih, jenis dan variolas tanaman,
kolas benih, data hasil uji laborutorium serta akhir niasa
edar benih
Cukup jelas.
Cukup jelas.
Yang dimaksud Benih Sumber adalah benih yang akan
diperbanyak deli Balai Benih Induk, BalaiBenih Utama,
Balai Benih Pembantu dan Petani Penangkar.
Cukup jelas.
Yang dimaksud dengan Penangkar adalah petani yang
mengusahakan dan memproduksi benih.
Cukup jelas.
Cukup jelas.
Cukup jelas.
Cukup jelas.
Yang dimaksud dengan klonal adalah sistem perbanyakan
benih khususnya tanaman buah-buahan secara bertahap.
Cukup jelas.
Cukup jelas.
Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2006 5