Upload
girisoeseno
View
43
Download
20
Embed Size (px)
DESCRIPTION
pemeriksaan fisik
Citation preview
PEMERIKSAAN FISIK BY DR WIDHI PRASSIDDHA SUNU. SPPD
Sumber Barbara bates dan Markum
Pemeriksaan Fisik
Anamnesis
Tinjauan sistem sistem
Pemeriksaan Fisik Komprehensif
ANAMNESIS
Syarat : Lingkungan tenang, privat, bebas gangguan
Tanyakan : Apa yang mendorong anda ke sini / rs? Fasilitasi : postur tindakan minat, mm oya Refleksi : ulang frase kata kata pasien Klarifikasi : tanyakan maksud kata2 pasien Respon empati : saya menerti……bila menangis
memberikan tisu Perasaannya bagaimana : Konfrontasi : sebutkan sesuatu hal yang scr verbal tak
konsisten dengan pasien Interpretasi : perkirakan perasaan/gejala/ peristiwa psn tsb
ANAMNESIS
Riwayat Kesehatan Lengkap : Tanggal/usia/kel/suku bgs/ TTL/sts
kawin/kerja/agama/sumber rujukan /sumber riwayat kesehatan/keabsahan riwayat kesehatan/
Keluhan Utama : keluhan yg membawa pasien ke tempat medis
RPS (Riwayat Penyakit Sekarang) RPD(Riwayat Penyakit Dahulu) Status Kesehatan Terakhir RP Keluarga R Psikososial
Riwayat Penyakit Sekarang
Narasi/alur cerita jelas, kronologis, dimana terjadi, manifestasi dan pengobatannya
Sacred seven : Letak Kualitas Kuantitas dan Keparahan Waktu (awitan, durasi, frekuensi) Situasi Faktor memperberat dan mengurangi Manifestasi yang berhubungan
Riwayat Penyakit Dahulu
Keadaan umum kesehatan Penyakit masa kanak Penyakit Masa dewasa Penyakit Psikiatri Kecelakaan cedera Operasi Perawatan di Rumah sakit
Status Kesehatan Terakhir
Obat-obatan : jamu, resep, vitamin Alergi Alkohol, obat terlarang dan zat sejenis Diet tiap harinya Uji skrining Imunisasi Pola tidur Olahraga dan kegiatan waktu senggang Bahaya lingkungan Tindakan pengamanan
Riwayat Keluarga
Usia dan kesehatan orang tua, saudara kandung, pasangan hidup, anak, dll sebab kematian
DM, Jantung, Hiperkol, TD tinggi, kanker, stroke, penyakit ginjal TBC, artritis, anemia, alergi asma, sakit kepala, epilepsi mental, alkoholisme, kecanduan obat, dan gejala yang sering dialami pasien.
Riwayat Psikososial
Situasi rumah dan orang terdekat Kehidupan sehari hari Pengalaman2 penting Keyakinan beragama
Anamnesis Sistem 1
Keluhan utama : nyeri perut kanan atas Sistem saraf pusat : pusing (-), sakit kepala
(-), kejang (-), kakukuduk - Sistem Indera Mata : berkunang- kunang (-), kuning
(+/+), pandangan dobel (-), penglihatan kabur (-), pandangan berputar (-),
Hidung : mimisan (-), pilek (-) Telinga : pendengaran berkurang (-),
berdenging (-) keluar cairan (-), darah (-)
Anamnesis Sistem 2
Mulut : sariawan (-), luka pada sudut bibir, gusi berdarah (-), mulut kering (-), mulut sulit di buka lebar (-)
Tenggorokan: sakit menelan (-), suara serak (-), gatal (-) Sistem respirasi : sesak nafas (-), batuk berdahak (-),
batuk darah (-) , mengi (-) tidur mendengkur (-) Sistem kardiovaskuler : sesak nafas saat beraktivitas (-),
nyeri dada (-), berdebar-debar (-) Sistem gastrointestinal : mual (+), muntah (-), sakit perut
(+) nyeri bila ditekan pada perut sisi kanan atas, susah berak (-), perut sebah (+), mbeseseg (+), kembung (-), nafsu makan berkurang (+), perut kanan atas terasa ”mrongkol” ampeg (-), BAB : warna kuning keputihan seperti dempul, lembek, ampas ada, sehari 3-4 x, @ ½ -1 gelas belimbing, warna merah (darah segar) tidak ada, hitam-lengket (seperti TER-aspal) disangkal, tidak berak lendir, tidak ”mringkil”
Anamnesis Sistem 3
Sistem muskuloskeletal : nyeri sendi (-), kaku (-), badan lemas (+), nyeri daerah punggung-diantara belikat (+) dan bahu kanan (+)
Sistem genitourinaria : sering kencing (-), air kencing berwarna coklat kehitaman seperti teh (+), nyeri saat kencing (-), keluar darah (-), BAK sehari 6-8 kali per hari tiap kali BAK ½-1 gelas belimbing, keluar pasir (-).
Ekstremitas atas : luka (-),tremor (-),terasa dingin (-),kesemutan (-), bengkak (-)sakit sendi (-),panas (-) berkeringat (-)
Ekstremitas bawah : tremor (-),kesemutan di kedua kaki (-), sakit sendi (-), bengkak (-) kaki kanan dan kiri
Sistem neuropsikiatri : kejang (-), gelisah (-), kesemutan (-), mengigau (-), emosi tidak stabil (-)
Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum : tampak sakit sedang, gizi kurang Kesadaran : kompos mentis, GCS : E4M6V5 : 15 Tanda Vital : Tekanan Darah: 110/80 mmHg ,lengan kanan,setinggi jantung Nadi : 80 x/mnt reguler, isi dan tegangan cukup Pernapasan : 20 x/menit Temperatur : 36,8 oC (aksiler) TB : 157 cm BB : 44 kg Lingkar perut : 74 cm Lingkar pinggang : 79 cm BMI : 17,85 kg/m2
RBW: 77,25% Status gizi : underweight
Pemeriksaan Fisik 2
Kulit : Sianosis (-), pigmentasi (-), ikterik (+) , petechiae (-), turgor cukup
Kepala : bentuk mesocephal, rambut hitam, mudah rontok (-) Wajah : simetris, eritema (-) moon face (-) ruam malar (-) lesi
diskoid (-) atrofi m. temporalis (-/-) Mata : palpebra tidak edema, konjungtiva palpebra pucat
(-/-), sklera ikterik (+)/(+), pupil isokor diameter 3 mm / 3mm, refleks cahaya +/+ normal, kedua lensa mata jernih, katarak -, eksofthalmus (-)/(-).
Telinga : bentuk telinga luar normal, pendengaran tidak kurang, discharge (-), membran timpani intak, nyeri tekan (-), nyeri ketok mastoid (-).
Hidung : bentuk normal, pernafasan cuping hidung (-), epistaksis (-). discharge (-), septum deviasi (-), nyeri tekan / ketok (-) supranasal (-), tidak ada gangguan penciuman.
PEMERIKSAAN FISIK
Papil lidah atropi Asites Permagna
Sklera Ikterik Conj pucat
Pemeriksaan Fisik 3 Mulut : bibir sianosis (-), gusi berdarah (-), lidah kotor
(-), atropi papil lidah (-), mukositis (-), mukosa mulut hiperpigmentasi (-), tonsil T1 - T1, faring tidak hiperemis.
Leher : JVP-R+ 2 cm (normal), trakhea letak di tengah tarikan -, kelenjar getah bening tidak teraba, kaku kuduk (-).bruits tiroid -
Thoraks : Simetris statis dan dinamis, pergerakan dada kanan sama dengan dada kiri, retraksi interkostal dan supraklavikuler (-), atropi otot pektoralis mayor (-), venektasi (-), spider naevi (-), rambut ketiak rontok (-), tidak teraba pembesaran getah bening aksiler (-), angulus kosta 90, tidak ditemukan nyeri kosta dan sternum.
Nafas : pursed lips (ppok)_ / cuping hidung (brnpn) Kusmaull (koma hepar/uremik) / chyne stokes (jantung
terminal, koma dm,stroke terminal)) / biots (jantung-otak)
PEMERIKSAAN JUGULER VENOUS PRESURE
BIBIR SIANOSIS (+)
SKLERA IKTERIK (+)
JVP R + 3 CM
PEMERIKSAAN FISIKKEPALA-LEHER
3 cm
R (+5 cm)
Paru Depan Inspeksi : simetris,
pengembangan dada kanan sama dengan dada kiri
Palpasi : stem fremitus kanan sama dengan kiri
Perkusi: kanan : sonor seluruh lapangan paru
kiri : sonor seluruh lapangan paru
Auskultasi :suara dasar vesikular normal paru kanan dan kiri, suara tambahan Ronkhi basah halus (-), Ronki basah kasar (-),wheezing (-)
Paru Depan Batas paru-jantung : (lihat
pemeriksaan jantung) Batas paru –hati : bunyi
sonor paru kemudian menjadi reduppada garis midclavikula yi pd sela iga 6. Peranjakan antara ekspirasi dan inspirasi adalah normal 2 jari
Batas paru lambung : perubahan sonor ke timpani pada garis aksilaris anterior, pada sela iga 8, batas ini sgt tergantung ada tidaknya isi lambung
Paru belakang Inspeksi : simetris, pengembangan dada kanan sama dengan dada kiri Palpasi : stem fremitus kanan sama dengan kiri Perkusi : batas paru belakang bawah ditentukan pada garis skapula.
Biasanya setinggi vertebra torakalis 10 utk paru kiri, dan satu jari lebih tinggi pd paru kanan
Auskultasi :suara dasar vesikular normal paru kanan dan kiri, suara tambahan Ronkhi basah halus (-), Ronki basah kasar (-), wheezing (-)
Garis ellis damaoiseau :grs lengkung konveks dengan puncak pd garis aksilaris tengah , tdpt cairan pleura yg cukup banyak
Segitiga garland : daerah timpani dibatasi vert thorakalis, grs ellis d, dan garis horisontal yg melalui puncak cairan
Segitiga Grocco : daerah redup kontralateral yg dibatasi garis \vertebra, perpanjangan grs ellis d ke kontralateral & batas paru belakang bawah
Garis Ellisdamaiseau
Sgt garlandSegitiga Grocco
Auskultasi paru Vesikuler (paru normal : INSP 3x EKSP) Bronkial (inspirasi dan eks sama, pd alveoli yg terisi eksudat)
normalnya pd daerah INTERSKAPULER Bronkovesikuler (ant bronkial & vesikuler, ekspirasi lebih keras
hampir samai inspirasi : Brpn dan TBC paru berat Amforik (ada cavitas besaryg letaknya periferberhubungan
dengan bronkus, tiupan botol kosong)
RONKI KERING :
RONKI Basah halus :
RONKI Basah kasar :
Pemeriksaan Jantung Inspeksi :
Bentuk dada normal : transversal : anteroposterior=2:1
Bentuk dada abnormal : vossure cardiac (pectus carinatum)
Pulsasi : IKTUS CORDIS (SIC 5), medial midclav sin, daerah apeks cordis (D 2 cm) punctum maksimum ditengah daerah tsb
Pericarditis adesiva : fase sist retraksi kedalam, Aneurism aorta :pulsasi kiri/kanan bagian atas
sternum Hipertrofi vent kanan : puls kuat pd SIC 4 garis
sternum atau epigastric Suprasternum kuat : naiknya denyut
aorta/stenosis aorta
Prctus excavatum Pectus carinatumScoliosis
Palpasi Jantung
Melekatkan telapak tangan ke ddg torak Tentukan punctum maksimum Cari :
Ventricular weaving (diastolik overload): MI atau aneurism ventrikel (pada sela iga kiri)
Ventrikuler lift (pukulan) : beban sist vent kanan/stenosis mitral/hipertensi pulmonal daerah vent kanan
Pericardial friction rub : daerah prekordium Thrill (getaran) selain pulsasi
Perkusi Jantung Jari tengah tgn kiri sbg pleksimeter, dst
Batas jantung kanan : 1. Tentukan bts paru hati (pd
grs midklav kanan) 2 jari diatasnya lakukan perkusi kearah sternum (sonorredup)tandai, normal (ant sternum & midsternum kanan)
2. Batas jantung kiri tentukan batas paru kiri (grs axilaris ant kiri), 2 jari diatasnya perkusi kearah sternum (bunyi sonorredup) : normal:sebelah medial grs midclav sinistra
3. Pinggang jantung : perkusi atas ke bawah pd grs parasternum kiri (normal pd SIC 3) bila letaknya lebih atas mungkin adanya pembesaran atrium kiri (stenosis mitral)
1
2
3
Bunyi Jantung :
1. BJ katup mitral (iktus)
2.kiri sternum :katup pulmonal
3.kanan sternum : katup aorta
4.SIC 4 &5 ka ki sternum -> katup trikuspidal
Auskultasi Jantung
Bunyi jantung BJ 1 : Bunyi sistolik : katup mitral dan trikuspid tertutup serentak,
bersamaan katup aorta dan pulmonal terbuka serentak BJ 2 : Bunyi diastolik : katup aorta dan pulmonal menutup serentak,
mitral & trikuspd membuka serentak Fase sistolik : fase antara BJ 1 dan BJ 2 (tjd pompaan kedua ventrikel
keseluruh tubuh dan paru Fase diastolik : fase BJ 2 ke BJ 1: pengisian kedua ventricel dari atrium FASE DIASTOLIK LEBIH PANJANG DARI FASE SISTOLIK
Auskultasi Jantung
Auskultasi JantungBJ P1<P2
BJ M1>M2BJ T1>T2
BJ A1<A2
Kelainan BJ jantung P2 >P1 : anak-anak Dewasa dibandingkan A2 dan P2 : P2 mengeras : hipertensi pulmonal A 2 mengeras :Hipertensi sistemik M1 (apeks ) mengeras : stenosis mitral T1 trikuspid mengeras : stenosis trikuspid Semua BJ melemah pada infark kiokard (rusaknya
miokard-/,emfisema paru, tamponade jantung/efusi perikard,
Spliting : jantung mendua bisa fisiologis BJ I mendua :Mitral & trikuspid tidak bersamaan (0,02-0,03 dtk) BJ 2 mendua : P2 lebih lambat A2 Fixed spliting : RBBB, BJ II tak berubah dgn respirasi
Bunyi Jantung III dan IV :BJ III: sering dws muda, intensitas rendah,0,015-0,017 setelah BJ 2Gallop rhtym : BJ1, BJ2 + BJ 3 bersamaanBJ 4 : atrial gallop , 0,08 dt sblm BJ1 / kontraksi atrium yg kuat pd
ortu, av block/ht sistemik/infark miokard
Kelainan BJ jantung IRAMA & Frekuensi Jantun g:
Aritmia : irama tak teratur Takikardi > 100/m / Bradikardia < 60 /mnt Aritmia sinus : saat EKSPIRASI lebih lambat BJ Ekstrasistolik : seling denyut sisipan cepat
kmdn diselingi fasi diastolik panjang (compensatoar pause)
Fibrilasi : irama bunyi sama sekali tak teratur Openingsnap : katup mitral (fase awal diastolik
sesudah BJ 3) pada stenosis mitral/ trikuspid krn atriovent membuka dengan keras saat BJ2
Systolik click : saat fase sistolik setelah BJ 1 ; Stenosis aorta /pulmonal/+hipertensi sistemik
Bising jantung (MURMUR)
Akibat getaran2 pd pembuluh besar jantung/akibat aliran balik abnormal (regurgitasi)
Perhatikan : 1. Fase apa? 2.Intensitas dan nada bising? 3. Lokasi bising(dgn punctum maksimum)? 4. Arah penjalaran bising ? 5. Apa bising berubah menurut nafas?
Murmur /Bising
PUNKTUM MAKSIMUM : lokasi suatu bising dimana tempat bising itu paling keras
Bising faali : punktum maksimum SIC 3-4 (kualitas blowing)
Tipe Bising : 1. Bising SISTOLIK 2. Bising DIASTOLIK 3. Bising KARDIO-PULMONAL
Bising sistolik
Terdengar saat fase sistolik (BJ 1---BJ2)
2 jenis : 1. Sistolik Tipe ejection
Akibat aliran darah diejeksi lewati bag sempit
STENOSIS AORTA (PM di aorta mjalar ke apex cor)
2. Sistolik Tipe Pansistolik Akibat aliran balik lewat bag jtng yg msh
terbuka Mitral Insuff : (PM di apeksmjalar ke lat
bawah)
Bising Diastolik Terdengar pd fase diastolik (BJII---BJ1) Jenis Diastolik : 1. Mid-Diastolik (pertengahan fase dias)
PM diapeks Stenosis mitral2. Early-Diastolik (segera setelah BJ II, srg basal )
pada Insuff Aorta3. Pre-Sistolik (pada akhir fase diastolik,sblm BJ 1)
pada Stenosis mitralPMnya di apek kordis
Bising nada rendah (low pitched) sifat nya rumbling Bising nada Tinggi (High Pitched) tiupan Bising sea gull (elang laut) bising jantung sangat
nyaring seperti musik
Intensitas (kerasnya) bising Tergantung 1. Kecepatan aliran darah yg melalui 2. Banyaknya aliran darah yang melalui 3. Kerusakan daun-daun katup dan beratnya penyempitan 4. Kepekatan darah 5. Daya kontraksi miokard
Ada 6 derajat bising jantung (AHA) Derajat 1 : Bising sangat pelan Derajat 2 : Bising cukup pelan Derajat 3 : Bising agak Keras Derajat 4 : Bising cukup keras Derajat 5 : Bising sangat keras Derajat 6 : Bising sekeras-kerasnya
Pericardial Friction Rub Bunyi akibat gesekan perikardium viseral dan
parietal yg keduanya sebelumnya menebal dan menjadi kasar akibat pericarditis
Gesekan/rasping terdengar saat fase sistolik atau diastolik
Kadang-kadang terdengar hilang lagi
Bising Kardio-Pulmonal
Bising akibat dari luar jantung (ekstracardiac)
Terjadi akibat aliran udara ke dalam bagian paru-paru mengembang menjadi kontraksi ventrikel
Terdengar saat Inspirasi Tidak menunjukkan suatu kelainan
jantung
URUTAN PEMERIKSAAN JANTUNG (Contoh: pasien Lutembacher syndrome/solo/jan 2008)
bising diastolik (+) grade II/VI, diapeks kordis,rumbling (+)
bising pansistolik III/VI, di left sternal border, (meningkat saat inspirasi dalam CARVALLO SIGN)
Jantung :I : Iktus kordis tampak SIC VI 2 cm lateral midklavikula sinistra, pulsasi parasternal (+), pulsasi epigastrial (+), pulsasi intercostal space (+)
Pal: Iktus kordis tampak SIC VI 2 cm lateral midklavikula sinistra, Melebar (+) D >2 cm, tidak kuat angkat, teraba pulsasi parasternal (+),Teraba pulsasi epigastrial (+)
Per : Batas kiri (apeks kordis) terletak pada Iktus kordis pada SIC VI ± 2 cm lateral MCSBatas kanan : ± 2 cm lateral garis parasternal kanan, Konfigurasi jantung kesan melebar kiri kekaudolateral dan kanan
Aus : DJ 64 x/menit, reguler, (SJ 1) mengeras & (SJ 2) fixed splitting (+), opening snap (-), gallop (-), terdapat :bising diastolik (+) grade II/VI, diapeks kordis, rumbling (+)bising pansistolik III/VI, di left sternal border, meningkat saat inspirasi dalam
Pembagian Regional Abdomen
Pemeriksaan Fisik Abdomen :INSPEKSI 1. Simetris (tumor abses) 2. Bentuk dan ukuran(habitus,jar
lemak subkutan dan otot dinding perut)
3. Kelainan kulit (sikatrik/striae/oprasi/bekas asites/sindrom cushing)
4. Pelebaran vena (hipertensi portal/kaput medussae/sindrom banti
ABDOMEN
PALPASI 1. beritahu psn meraba 2. Minta pasien beritahu bila nyeri 3. Perhatikan mimik pasien nyeri 4. Kakipasien sedikit ditekuk 5. Sistematis urut dari kwd 1-9 6.Palpasi 2 tahap :
Palpasi superfisial Palpasi dalam (Deep Palpation) hati, limpa ginjal.7. Bisa bimanual (2 tangan bila gemuk)8. Pasien posisi supine bantal secukupnya9. SEBELAH KANAN PASIEN kec KIDAL dokternya
Abdomen
PERKUSI 1. Konfirmasi pembesaran hati dan limpa 2. Ada tidaknya Nyeri ketok 3. Diagnosis adanya massa atau cairan Normalnya TIMPANI Kecuali daerah hati (pekak) Bertambahnya bunyi timpani mungkin perforasi
usus (udara bebas ) Cairan bebas intraabdomen diperiksa : Shiffting
dulness (gelombang carian) Chessboard fenomen : papan catur bunyi timpani
dan redup berpindah pindah (peritonitis tBc)
Abdomen
Auskultasi normal minimal 3 x permenit
1. Suara peristaltik Borborigmi obstruksi usus-sifat kolik Paralitik usus menurun 2.Suara Pembuluh darah Bruit sistolik : aneurisma
aorta/hepatoma Bising vena getaran thrill (umbilikus
dan epigastrium)
Pemeriksaan Asites
1. Gelombang cairan 2.Shifting dullnes (redup berpindah) 3.Knee chest posisi (tengkurap-
menungging) 4.Puddle sign (kneechest+stetoskop) 5. psn posisi tegak perkusi redup bag
bawah
Pemeriksaan hati
Kaki ditekuk 45-60 drj (relaks ddng usus) Psn tarik nafas panjang Saat ekspirasi jari maks ditekan ke bawah Diharap : sentuhan jari pmks dgn hati saat inspirasi
maksimal Mulai regia iliaca kanan ke tepi lengkung iga kanan Berulang ulang digeser 1-2 jari, penekanan ringan
saat inspirasi Nilai letak, tepi, konsistensi, permukaan, nyeri Batas atas hati sesuai dengan pemeriksaan perkusi
batas paru hati (SIC 6) Auskultasi tumor hati besar bruit
Pemeriksaan Limpa
Hampir sama palpasi hati Normal ttb Bergerak sesuai inspirasi Pmks dari reg iliaca kanan, lewat
umbilikus, kelengkung iga kiri Dengan garis schuffner (dibagi 8 bagian
sama) Pasien dimiringkan 45 drjt kekanan arah
pemeriksa (kenyal/keras spt malaria)
Pemeriksaan ginjal
Letak retroperitoneal (harus CARA BIMANUAL /2 tangan)
Tangan kiri dibelakang , tgn kanan didinding abdomen
Pembesaran : hidronefrosis/tumor Dinamakan teraba : ballotement
positif/negatif
Pemeriksaan Fisik AbdomenAbdomen : Inspeksi : dinding perut lebih tinggi
dari dinding dada, venektasi (-), striae (-) Auskultasi : peristaltik usus normal, bruit
hepar (-) Palpasi : supel, nyeri tekan (+)
regio epigastrium sampai hipokondriaka dekstra, defans muskuler daerah tersebut (+) / rigiditas,
hepar teraba 4 cm bawah arcus costarum dekstra, 2 cm bawah proccesus xiphoideus, nyeri tekan (+), permukaan rata (+), konsistensi kenyal (+), tepi tumpul (+) Murphy sign (+)
lien tidak teraba, ballotement ginjal (-)/(-), Perkusi : timpani, nyeri pada r.
Hipokondriaka dekstra, liver span 15 cm, area troube timpani, pekak sisi normal, pekak alih (-), nyeri ketok kostovertebra (-)/(-).
NyeriOrgan retroperitoneal
Nyeri obstruksiNyeri bilier
Colon asenden c.Trans
versum
c.Zigmoid dan desenden
Nyeri ulkus, menjalar keregiointerskapula
Nyeri pankreas:menjalar kebelakang dan bahu
Abdomen : Inspeksi: Dinding perut > dinding dada, Asites (+), umbilikus mendatar (+), venektasi (-),
Auskultasi: Bising usus normal
Perkusi : Timpani, liver span 15 cm, area troube kesan menghilang, pekak sisi (+) meningkat dan pekak alih (+), Asites (grade 2), nyeri suprapubik (-), undulasi (-), nyeri ketok kostovertebra (-).
Palpasi : Supel, Hepar teraba 4 cm Bawah arcus costae dextra-1 cm Bawah Proxeccus Xipoideus, tepi tajam, permukaan rata, konsistensi lunak, nyeri tekan (+), nyeri tekan epigastrium (-), Pasteur roundout (+), Murphy sign (-)lien : tak teraba (shufnner 0)Ginjal : Ballotemen ttb
URUTAN PEMERIKSAAN ABDOMEN
Ekstremitas : superior inferior Oedema - / - - / - Sianosis - / - - / - Akral dingin - / - - / - Clubbing finger - / - - / - Spoon nail -/ - -/ - Eritema palmaris - / - Hiperpigmentasi - / - - / - Gerakan + / + + / + Kekuatan + / + + / + Tonus + / + + / + Refleks fisiologis +N / +N +N / +N Refleks patologis (Babinski) - / - Nyeri tekan m. gastrocnemius + / + Rumple Leed (-) Rectal Toucher : Tonus sfingter ani baik,
tidak kolaps, tidak tenesmus, hemoroid tak ada, sulcus medianus teraba, tidak ada massa, sarung tangan ; feses (+) cair, kuning kehijauan, lendir (-), darah (-)