53
PEMERIKSAAN FISIK BY DR WIDHI PRASSIDDHA SUNU. SPPD Sumber Barbara bates dan Markum

pemeriksaanfisik

Embed Size (px)

DESCRIPTION

pemeriksaan fisik

Citation preview

Page 1: pemeriksaanfisik

PEMERIKSAAN FISIK BY DR WIDHI PRASSIDDHA SUNU. SPPD

Sumber Barbara bates dan Markum

Page 2: pemeriksaanfisik

Pemeriksaan Fisik

Anamnesis

Tinjauan sistem sistem

Pemeriksaan Fisik Komprehensif

Page 3: pemeriksaanfisik

ANAMNESIS

Syarat : Lingkungan tenang, privat, bebas gangguan

Tanyakan : Apa yang mendorong anda ke sini / rs? Fasilitasi : postur tindakan minat, mm oya Refleksi : ulang frase kata kata pasien Klarifikasi : tanyakan maksud kata2 pasien Respon empati : saya menerti……bila menangis

memberikan tisu Perasaannya bagaimana : Konfrontasi : sebutkan sesuatu hal yang scr verbal tak

konsisten dengan pasien Interpretasi : perkirakan perasaan/gejala/ peristiwa psn tsb

Page 4: pemeriksaanfisik

ANAMNESIS

Riwayat Kesehatan Lengkap : Tanggal/usia/kel/suku bgs/ TTL/sts

kawin/kerja/agama/sumber rujukan /sumber riwayat kesehatan/keabsahan riwayat kesehatan/

Keluhan Utama : keluhan yg membawa pasien ke tempat medis

RPS (Riwayat Penyakit Sekarang) RPD(Riwayat Penyakit Dahulu) Status Kesehatan Terakhir RP Keluarga R Psikososial

Page 5: pemeriksaanfisik

Riwayat Penyakit Sekarang

Narasi/alur cerita jelas, kronologis, dimana terjadi, manifestasi dan pengobatannya

Sacred seven : Letak Kualitas Kuantitas dan Keparahan Waktu (awitan, durasi, frekuensi) Situasi Faktor memperberat dan mengurangi Manifestasi yang berhubungan

Page 6: pemeriksaanfisik

Riwayat Penyakit Dahulu

Keadaan umum kesehatan Penyakit masa kanak Penyakit Masa dewasa Penyakit Psikiatri Kecelakaan cedera Operasi Perawatan di Rumah sakit

Page 7: pemeriksaanfisik

Status Kesehatan Terakhir

Obat-obatan : jamu, resep, vitamin Alergi Alkohol, obat terlarang dan zat sejenis Diet tiap harinya Uji skrining Imunisasi Pola tidur Olahraga dan kegiatan waktu senggang Bahaya lingkungan Tindakan pengamanan

Page 8: pemeriksaanfisik

Riwayat Keluarga

Usia dan kesehatan orang tua, saudara kandung, pasangan hidup, anak, dll sebab kematian

DM, Jantung, Hiperkol, TD tinggi, kanker, stroke, penyakit ginjal TBC, artritis, anemia, alergi asma, sakit kepala, epilepsi mental, alkoholisme, kecanduan obat, dan gejala yang sering dialami pasien.

Page 9: pemeriksaanfisik

Riwayat Psikososial

Situasi rumah dan orang terdekat Kehidupan sehari hari Pengalaman2 penting Keyakinan beragama

Page 10: pemeriksaanfisik

Anamnesis Sistem 1

Keluhan utama : nyeri perut kanan atas Sistem saraf pusat : pusing (-), sakit kepala

(-), kejang (-), kakukuduk - Sistem Indera Mata : berkunang- kunang (-), kuning

(+/+), pandangan dobel (-), penglihatan kabur (-), pandangan berputar (-),

Hidung : mimisan (-), pilek (-) Telinga : pendengaran berkurang (-),

berdenging (-) keluar cairan (-), darah (-)

Page 11: pemeriksaanfisik

Anamnesis Sistem 2

Mulut : sariawan (-), luka pada sudut bibir, gusi berdarah (-), mulut kering (-), mulut sulit di buka lebar (-)

Tenggorokan: sakit menelan (-), suara serak (-), gatal (-) Sistem respirasi : sesak nafas (-), batuk berdahak (-),

batuk darah (-) , mengi (-) tidur mendengkur (-) Sistem kardiovaskuler : sesak nafas saat beraktivitas (-),

nyeri dada (-), berdebar-debar (-) Sistem gastrointestinal : mual (+), muntah (-), sakit perut

(+) nyeri bila ditekan pada perut sisi kanan atas, susah berak (-), perut sebah (+), mbeseseg (+), kembung (-), nafsu makan berkurang (+), perut kanan atas terasa ”mrongkol” ampeg (-), BAB : warna kuning keputihan seperti dempul, lembek, ampas ada, sehari 3-4 x, @ ½ -1 gelas belimbing, warna merah (darah segar) tidak ada, hitam-lengket (seperti TER-aspal) disangkal, tidak berak lendir, tidak ”mringkil”

Page 12: pemeriksaanfisik

Anamnesis Sistem 3

Sistem muskuloskeletal : nyeri sendi (-), kaku (-), badan lemas (+), nyeri daerah punggung-diantara belikat (+) dan bahu kanan (+)

Sistem genitourinaria : sering kencing (-), air kencing berwarna coklat kehitaman seperti teh (+), nyeri saat kencing (-), keluar darah (-), BAK sehari 6-8 kali per hari tiap kali BAK ½-1 gelas belimbing, keluar pasir (-).

Ekstremitas atas : luka (-),tremor (-),terasa dingin (-),kesemutan (-), bengkak (-)sakit sendi (-),panas (-) berkeringat (-)

Ekstremitas bawah : tremor (-),kesemutan di kedua kaki (-), sakit sendi (-), bengkak (-) kaki kanan dan kiri

Sistem neuropsikiatri : kejang (-), gelisah (-), kesemutan (-), mengigau (-), emosi tidak stabil (-)

Page 13: pemeriksaanfisik

Pemeriksaan Fisik

Keadaan Umum : tampak sakit sedang, gizi kurang Kesadaran : kompos mentis, GCS : E4M6V5 : 15 Tanda Vital : Tekanan Darah: 110/80 mmHg ,lengan kanan,setinggi jantung Nadi : 80 x/mnt reguler, isi dan tegangan cukup Pernapasan : 20 x/menit Temperatur : 36,8 oC (aksiler) TB : 157 cm BB : 44 kg Lingkar perut : 74 cm Lingkar pinggang : 79 cm BMI : 17,85 kg/m2

RBW: 77,25% Status gizi : underweight

Page 14: pemeriksaanfisik

Pemeriksaan Fisik 2

Kulit : Sianosis (-), pigmentasi (-), ikterik (+) , petechiae (-), turgor cukup

Kepala : bentuk mesocephal, rambut hitam, mudah rontok (-) Wajah : simetris, eritema (-) moon face (-) ruam malar (-) lesi

diskoid (-) atrofi m. temporalis (-/-) Mata : palpebra tidak edema, konjungtiva palpebra pucat

(-/-), sklera ikterik (+)/(+), pupil isokor diameter 3 mm / 3mm, refleks cahaya +/+ normal, kedua lensa mata jernih, katarak -, eksofthalmus (-)/(-).

Telinga : bentuk telinga luar normal, pendengaran tidak kurang, discharge (-), membran timpani intak, nyeri tekan (-), nyeri ketok mastoid (-).

Hidung : bentuk normal, pernafasan cuping hidung (-), epistaksis (-). discharge (-), septum deviasi (-), nyeri tekan / ketok (-) supranasal (-), tidak ada gangguan penciuman.

Page 15: pemeriksaanfisik

PEMERIKSAAN FISIK

Papil lidah atropi Asites Permagna

Sklera Ikterik Conj pucat

Page 16: pemeriksaanfisik

Pemeriksaan Fisik 3 Mulut : bibir sianosis (-), gusi berdarah (-), lidah kotor

(-), atropi papil lidah (-), mukositis (-), mukosa mulut hiperpigmentasi (-), tonsil T1 - T1, faring tidak hiperemis.

Leher : JVP-R+ 2 cm (normal), trakhea letak di tengah tarikan -, kelenjar getah bening tidak teraba, kaku kuduk (-).bruits tiroid -

Thoraks : Simetris statis dan dinamis, pergerakan dada kanan sama dengan dada kiri, retraksi interkostal dan supraklavikuler (-), atropi otot pektoralis mayor (-), venektasi (-), spider naevi (-), rambut ketiak rontok (-), tidak teraba pembesaran getah bening aksiler (-), angulus kosta 90, tidak ditemukan nyeri kosta dan sternum.

Nafas : pursed lips (ppok)_ / cuping hidung (brnpn) Kusmaull (koma hepar/uremik) / chyne stokes (jantung

terminal, koma dm,stroke terminal)) / biots (jantung-otak)

Page 17: pemeriksaanfisik

PEMERIKSAAN JUGULER VENOUS PRESURE

Page 18: pemeriksaanfisik

BIBIR SIANOSIS (+)

SKLERA IKTERIK (+)

JVP R + 3 CM

PEMERIKSAAN FISIKKEPALA-LEHER

3 cm

R (+5 cm)

Page 19: pemeriksaanfisik

Paru Depan Inspeksi : simetris,

pengembangan dada kanan sama dengan dada kiri

Palpasi : stem fremitus kanan sama dengan kiri

Perkusi: kanan : sonor seluruh lapangan paru

kiri : sonor seluruh lapangan paru

Auskultasi :suara dasar vesikular normal paru kanan dan kiri, suara tambahan Ronkhi basah halus (-), Ronki basah kasar (-),wheezing (-)

Page 20: pemeriksaanfisik

Paru Depan Batas paru-jantung : (lihat

pemeriksaan jantung) Batas paru –hati : bunyi

sonor paru kemudian menjadi reduppada garis midclavikula yi pd sela iga 6. Peranjakan antara ekspirasi dan inspirasi adalah normal 2 jari

Batas paru lambung : perubahan sonor ke timpani pada garis aksilaris anterior, pada sela iga 8, batas ini sgt tergantung ada tidaknya isi lambung

Page 21: pemeriksaanfisik

Paru belakang Inspeksi : simetris, pengembangan dada kanan sama dengan dada kiri Palpasi : stem fremitus kanan sama dengan kiri Perkusi : batas paru belakang bawah ditentukan pada garis skapula.

Biasanya setinggi vertebra torakalis 10 utk paru kiri, dan satu jari lebih tinggi pd paru kanan

Auskultasi :suara dasar vesikular normal paru kanan dan kiri, suara tambahan Ronkhi basah halus (-), Ronki basah kasar (-), wheezing (-)

Page 22: pemeriksaanfisik

Garis ellis damaoiseau :grs lengkung konveks dengan puncak pd garis aksilaris tengah , tdpt cairan pleura yg cukup banyak

Segitiga garland : daerah timpani dibatasi vert thorakalis, grs ellis d, dan garis horisontal yg melalui puncak cairan

Segitiga Grocco : daerah redup kontralateral yg dibatasi garis \vertebra, perpanjangan grs ellis d ke kontralateral & batas paru belakang bawah

Garis Ellisdamaiseau

Sgt garlandSegitiga Grocco

Page 23: pemeriksaanfisik

Auskultasi paru Vesikuler (paru normal : INSP 3x EKSP) Bronkial (inspirasi dan eks sama, pd alveoli yg terisi eksudat)

normalnya pd daerah INTERSKAPULER Bronkovesikuler (ant bronkial & vesikuler, ekspirasi lebih keras

hampir samai inspirasi : Brpn dan TBC paru berat Amforik (ada cavitas besaryg letaknya periferberhubungan

dengan bronkus, tiupan botol kosong)

RONKI KERING :

RONKI Basah halus :

RONKI Basah kasar :

Page 24: pemeriksaanfisik

Pemeriksaan Jantung Inspeksi :

Bentuk dada normal : transversal : anteroposterior=2:1

Bentuk dada abnormal : vossure cardiac (pectus carinatum)

Pulsasi : IKTUS CORDIS (SIC 5), medial midclav sin, daerah apeks cordis (D 2 cm) punctum maksimum ditengah daerah tsb

Pericarditis adesiva : fase sist retraksi kedalam, Aneurism aorta :pulsasi kiri/kanan bagian atas

sternum Hipertrofi vent kanan : puls kuat pd SIC 4 garis

sternum atau epigastric Suprasternum kuat : naiknya denyut

aorta/stenosis aorta

Page 25: pemeriksaanfisik

Prctus excavatum Pectus carinatumScoliosis

Page 26: pemeriksaanfisik

Palpasi Jantung

Melekatkan telapak tangan ke ddg torak Tentukan punctum maksimum Cari :

Ventricular weaving (diastolik overload): MI atau aneurism ventrikel (pada sela iga kiri)

Ventrikuler lift (pukulan) : beban sist vent kanan/stenosis mitral/hipertensi pulmonal daerah vent kanan

Pericardial friction rub : daerah prekordium Thrill (getaran) selain pulsasi

Page 27: pemeriksaanfisik

Perkusi Jantung Jari tengah tgn kiri sbg pleksimeter, dst

Batas jantung kanan : 1. Tentukan bts paru hati (pd

grs midklav kanan) 2 jari diatasnya lakukan perkusi kearah sternum (sonorredup)tandai, normal (ant sternum & midsternum kanan)

2. Batas jantung kiri tentukan batas paru kiri (grs axilaris ant kiri), 2 jari diatasnya perkusi kearah sternum (bunyi sonorredup) : normal:sebelah medial grs midclav sinistra

3. Pinggang jantung : perkusi atas ke bawah pd grs parasternum kiri (normal pd SIC 3) bila letaknya lebih atas mungkin adanya pembesaran atrium kiri (stenosis mitral)

1

2

3

Page 28: pemeriksaanfisik

Bunyi Jantung :

1. BJ katup mitral (iktus)

2.kiri sternum :katup pulmonal

3.kanan sternum : katup aorta

4.SIC 4 &5 ka ki sternum -> katup trikuspidal

Auskultasi Jantung

Page 29: pemeriksaanfisik

Bunyi jantung BJ 1 : Bunyi sistolik : katup mitral dan trikuspid tertutup serentak,

bersamaan katup aorta dan pulmonal terbuka serentak BJ 2 : Bunyi diastolik : katup aorta dan pulmonal menutup serentak,

mitral & trikuspd membuka serentak Fase sistolik : fase antara BJ 1 dan BJ 2 (tjd pompaan kedua ventrikel

keseluruh tubuh dan paru Fase diastolik : fase BJ 2 ke BJ 1: pengisian kedua ventricel dari atrium FASE DIASTOLIK LEBIH PANJANG DARI FASE SISTOLIK

Auskultasi Jantung

Page 30: pemeriksaanfisik

Auskultasi JantungBJ P1<P2

BJ M1>M2BJ T1>T2

BJ A1<A2

Page 31: pemeriksaanfisik

Kelainan BJ jantung P2 >P1 : anak-anak Dewasa dibandingkan A2 dan P2 : P2 mengeras : hipertensi pulmonal A 2 mengeras :Hipertensi sistemik M1 (apeks ) mengeras : stenosis mitral T1 trikuspid mengeras : stenosis trikuspid Semua BJ melemah pada infark kiokard (rusaknya

miokard-/,emfisema paru, tamponade jantung/efusi perikard,

Spliting : jantung mendua bisa fisiologis BJ I mendua :Mitral & trikuspid tidak bersamaan (0,02-0,03 dtk) BJ 2 mendua : P2 lebih lambat A2 Fixed spliting : RBBB, BJ II tak berubah dgn respirasi

Bunyi Jantung III dan IV :BJ III: sering dws muda, intensitas rendah,0,015-0,017 setelah BJ 2Gallop rhtym : BJ1, BJ2 + BJ 3 bersamaanBJ 4 : atrial gallop , 0,08 dt sblm BJ1 / kontraksi atrium yg kuat pd

ortu, av block/ht sistemik/infark miokard

Page 32: pemeriksaanfisik

Kelainan BJ jantung IRAMA & Frekuensi Jantun g:

Aritmia : irama tak teratur Takikardi > 100/m / Bradikardia < 60 /mnt Aritmia sinus : saat EKSPIRASI lebih lambat BJ Ekstrasistolik : seling denyut sisipan cepat

kmdn diselingi fasi diastolik panjang (compensatoar pause)

Fibrilasi : irama bunyi sama sekali tak teratur Openingsnap : katup mitral (fase awal diastolik

sesudah BJ 3) pada stenosis mitral/ trikuspid krn atriovent membuka dengan keras saat BJ2

Systolik click : saat fase sistolik setelah BJ 1 ; Stenosis aorta /pulmonal/+hipertensi sistemik

Page 33: pemeriksaanfisik

Bising jantung (MURMUR)

Akibat getaran2 pd pembuluh besar jantung/akibat aliran balik abnormal (regurgitasi)

Perhatikan : 1. Fase apa? 2.Intensitas dan nada bising? 3. Lokasi bising(dgn punctum maksimum)? 4. Arah penjalaran bising ? 5. Apa bising berubah menurut nafas?

Page 34: pemeriksaanfisik

Murmur /Bising

PUNKTUM MAKSIMUM : lokasi suatu bising dimana tempat bising itu paling keras

Bising faali : punktum maksimum SIC 3-4 (kualitas blowing)

Tipe Bising : 1. Bising SISTOLIK 2. Bising DIASTOLIK 3. Bising KARDIO-PULMONAL

Page 35: pemeriksaanfisik

Bising sistolik

Terdengar saat fase sistolik (BJ 1---BJ2)

2 jenis : 1. Sistolik Tipe ejection

Akibat aliran darah diejeksi lewati bag sempit

STENOSIS AORTA (PM di aorta mjalar ke apex cor)

2. Sistolik Tipe Pansistolik Akibat aliran balik lewat bag jtng yg msh

terbuka Mitral Insuff : (PM di apeksmjalar ke lat

bawah)

Page 36: pemeriksaanfisik

Bising Diastolik Terdengar pd fase diastolik (BJII---BJ1) Jenis Diastolik : 1. Mid-Diastolik (pertengahan fase dias)

PM diapeks Stenosis mitral2. Early-Diastolik (segera setelah BJ II, srg basal )

pada Insuff Aorta3. Pre-Sistolik (pada akhir fase diastolik,sblm BJ 1)

pada Stenosis mitralPMnya di apek kordis

Bising nada rendah (low pitched) sifat nya rumbling Bising nada Tinggi (High Pitched) tiupan Bising sea gull (elang laut) bising jantung sangat

nyaring seperti musik

Page 37: pemeriksaanfisik

Intensitas (kerasnya) bising Tergantung 1. Kecepatan aliran darah yg melalui 2. Banyaknya aliran darah yang melalui 3. Kerusakan daun-daun katup dan beratnya penyempitan 4. Kepekatan darah 5. Daya kontraksi miokard

Ada 6 derajat bising jantung (AHA) Derajat 1 : Bising sangat pelan Derajat 2 : Bising cukup pelan Derajat 3 : Bising agak Keras Derajat 4 : Bising cukup keras Derajat 5 : Bising sangat keras Derajat 6 : Bising sekeras-kerasnya

Page 38: pemeriksaanfisik

Pericardial Friction Rub Bunyi akibat gesekan perikardium viseral dan

parietal yg keduanya sebelumnya menebal dan menjadi kasar akibat pericarditis

Gesekan/rasping terdengar saat fase sistolik atau diastolik

Kadang-kadang terdengar hilang lagi

Page 39: pemeriksaanfisik

Bising Kardio-Pulmonal

Bising akibat dari luar jantung (ekstracardiac)

Terjadi akibat aliran udara ke dalam bagian paru-paru mengembang menjadi kontraksi ventrikel

Terdengar saat Inspirasi Tidak menunjukkan suatu kelainan

jantung

Page 40: pemeriksaanfisik

URUTAN PEMERIKSAAN JANTUNG (Contoh: pasien Lutembacher syndrome/solo/jan 2008)

bising diastolik (+) grade II/VI, diapeks kordis,rumbling (+)

bising pansistolik III/VI, di left sternal border, (meningkat saat inspirasi dalam CARVALLO SIGN)

Jantung :I : Iktus kordis tampak SIC VI 2 cm lateral midklavikula sinistra, pulsasi parasternal (+), pulsasi epigastrial (+), pulsasi intercostal space (+)

Pal: Iktus kordis tampak SIC VI 2 cm lateral midklavikula sinistra, Melebar (+) D >2 cm, tidak kuat angkat, teraba pulsasi parasternal (+),Teraba pulsasi epigastrial (+)

Per : Batas kiri (apeks kordis) terletak pada Iktus kordis pada SIC VI ± 2 cm lateral MCSBatas kanan : ± 2 cm lateral garis parasternal kanan, Konfigurasi jantung kesan melebar kiri kekaudolateral dan kanan

Aus : DJ 64 x/menit, reguler, (SJ 1) mengeras & (SJ 2) fixed splitting (+), opening snap (-), gallop (-), terdapat :bising diastolik (+) grade II/VI, diapeks kordis, rumbling (+)bising pansistolik III/VI, di left sternal border, meningkat saat inspirasi dalam

Page 41: pemeriksaanfisik

Pembagian Regional Abdomen

Page 42: pemeriksaanfisik

Pemeriksaan Fisik Abdomen :INSPEKSI 1. Simetris (tumor abses) 2. Bentuk dan ukuran(habitus,jar

lemak subkutan dan otot dinding perut)

3. Kelainan kulit (sikatrik/striae/oprasi/bekas asites/sindrom cushing)

4. Pelebaran vena (hipertensi portal/kaput medussae/sindrom banti

Page 43: pemeriksaanfisik

ABDOMEN

PALPASI 1. beritahu psn meraba 2. Minta pasien beritahu bila nyeri 3. Perhatikan mimik pasien nyeri 4. Kakipasien sedikit ditekuk 5. Sistematis urut dari kwd 1-9 6.Palpasi 2 tahap :

Palpasi superfisial Palpasi dalam (Deep Palpation) hati, limpa ginjal.7. Bisa bimanual (2 tangan bila gemuk)8. Pasien posisi supine bantal secukupnya9. SEBELAH KANAN PASIEN kec KIDAL dokternya

Page 44: pemeriksaanfisik

Abdomen

PERKUSI 1. Konfirmasi pembesaran hati dan limpa 2. Ada tidaknya Nyeri ketok 3. Diagnosis adanya massa atau cairan Normalnya TIMPANI Kecuali daerah hati (pekak) Bertambahnya bunyi timpani mungkin perforasi

usus (udara bebas ) Cairan bebas intraabdomen diperiksa : Shiffting

dulness (gelombang carian) Chessboard fenomen : papan catur bunyi timpani

dan redup berpindah pindah (peritonitis tBc)

Page 45: pemeriksaanfisik

Abdomen

Auskultasi normal minimal 3 x permenit

1. Suara peristaltik Borborigmi obstruksi usus-sifat kolik Paralitik usus menurun 2.Suara Pembuluh darah Bruit sistolik : aneurisma

aorta/hepatoma Bising vena getaran thrill (umbilikus

dan epigastrium)

Page 46: pemeriksaanfisik

Pemeriksaan Asites

1. Gelombang cairan 2.Shifting dullnes (redup berpindah) 3.Knee chest posisi (tengkurap-

menungging) 4.Puddle sign (kneechest+stetoskop) 5. psn posisi tegak perkusi redup bag

bawah

Page 47: pemeriksaanfisik

Pemeriksaan hati

Kaki ditekuk 45-60 drj (relaks ddng usus) Psn tarik nafas panjang Saat ekspirasi jari maks ditekan ke bawah Diharap : sentuhan jari pmks dgn hati saat inspirasi

maksimal Mulai regia iliaca kanan ke tepi lengkung iga kanan Berulang ulang digeser 1-2 jari, penekanan ringan

saat inspirasi Nilai letak, tepi, konsistensi, permukaan, nyeri Batas atas hati sesuai dengan pemeriksaan perkusi

batas paru hati (SIC 6) Auskultasi tumor hati besar bruit

Page 48: pemeriksaanfisik

Pemeriksaan Limpa

Hampir sama palpasi hati Normal ttb Bergerak sesuai inspirasi Pmks dari reg iliaca kanan, lewat

umbilikus, kelengkung iga kiri Dengan garis schuffner (dibagi 8 bagian

sama) Pasien dimiringkan 45 drjt kekanan arah

pemeriksa (kenyal/keras spt malaria)

Page 49: pemeriksaanfisik

Pemeriksaan ginjal

Letak retroperitoneal (harus CARA BIMANUAL /2 tangan)

Tangan kiri dibelakang , tgn kanan didinding abdomen

Pembesaran : hidronefrosis/tumor Dinamakan teraba : ballotement

positif/negatif

Page 50: pemeriksaanfisik

Pemeriksaan Fisik AbdomenAbdomen : Inspeksi : dinding perut lebih tinggi

dari dinding dada, venektasi (-), striae (-) Auskultasi : peristaltik usus normal, bruit

hepar (-) Palpasi : supel, nyeri tekan (+)

regio epigastrium sampai hipokondriaka dekstra, defans muskuler daerah tersebut (+) / rigiditas,

hepar teraba 4 cm bawah arcus costarum dekstra, 2 cm bawah proccesus xiphoideus, nyeri tekan (+), permukaan rata (+), konsistensi kenyal (+), tepi tumpul (+) Murphy sign (+)

lien tidak teraba, ballotement ginjal (-)/(-), Perkusi : timpani, nyeri pada r.

Hipokondriaka dekstra, liver span 15 cm, area troube timpani, pekak sisi normal, pekak alih (-), nyeri ketok kostovertebra (-)/(-).

Page 51: pemeriksaanfisik

NyeriOrgan retroperitoneal

Nyeri obstruksiNyeri bilier

Colon asenden c.Trans

versum

c.Zigmoid dan desenden

Nyeri ulkus, menjalar keregiointerskapula

Nyeri pankreas:menjalar kebelakang dan bahu

Page 52: pemeriksaanfisik

Abdomen : Inspeksi: Dinding perut > dinding dada, Asites (+), umbilikus mendatar (+), venektasi (-),

Auskultasi: Bising usus normal

Perkusi : Timpani, liver span 15 cm, area troube kesan menghilang, pekak sisi (+) meningkat dan pekak alih (+), Asites (grade 2), nyeri suprapubik (-), undulasi (-), nyeri ketok kostovertebra (-).

Palpasi : Supel, Hepar teraba 4 cm Bawah arcus costae dextra-1 cm Bawah Proxeccus Xipoideus, tepi tajam, permukaan rata, konsistensi lunak, nyeri tekan (+), nyeri tekan epigastrium (-), Pasteur roundout (+), Murphy sign (-)lien : tak teraba (shufnner 0)Ginjal : Ballotemen ttb

URUTAN PEMERIKSAAN ABDOMEN

Page 53: pemeriksaanfisik

Ekstremitas : superior inferior Oedema - / - - / - Sianosis - / - - / - Akral dingin - / - - / - Clubbing finger - / - - / - Spoon nail -/ - -/ - Eritema palmaris - / - Hiperpigmentasi - / - - / - Gerakan + / + + / + Kekuatan + / + + / + Tonus + / + + / + Refleks fisiologis +N / +N +N / +N Refleks patologis (Babinski) - / - Nyeri tekan m. gastrocnemius + / + Rumple Leed (-) Rectal Toucher : Tonus sfingter ani baik,

tidak kolaps, tidak tenesmus, hemoroid tak ada, sulcus medianus teraba, tidak ada massa, sarung tangan ; feses (+) cair, kuning kehijauan, lendir (-), darah (-)