38

pemeriksaan penunjang Diagnostik pada perawatan dasar langsung

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: pemeriksaan penunjang Diagnostik pada perawatan dasar langsung
Page 2: pemeriksaan penunjang Diagnostik pada perawatan dasar langsung
Page 3: pemeriksaan penunjang Diagnostik pada perawatan dasar langsung

PengertianSuatu tindakan keperawatan yang dilakukan pada pasien yang tidak mampu mandi secara sendiri dengan cara memandikannya di tempat tidur menggunakan air bersih dan sabun.

Tujuan1.Membersihkan kulit dan menghilangkan bau badan2.Memberikan rasa nyaman3.Memperlancar sistem peredaran darah, syaraf dan merelaksasikan otot.4.Mencegah infeksi kulit.5.Mendidik personal hygiene.6.Sebagai pengobatan.

Page 4: pemeriksaan penunjang Diagnostik pada perawatan dasar langsung

Dilakukan :1. Pada pasien baru, terutama bila kotor sekali dan keadaan umumnya memungkinkan.2. Pada pasien yang dirawat, sekurang-kurangnya dua kali sehari dengan kondisinya. Persiapan Alat :1. 1 stel Pakaian pengganti (bersih).2. Baskom mandi dua buah, masing-masing berisi air dingin dan air hangat.3. 1 atau 2 handuk bersih4. Kain penutup5. Tempat bertutup untuk pakaian kotor6.  Sarung tangan pengusap/waslap7. Sampiran8. Sabun mandi

Page 5: pemeriksaan penunjang Diagnostik pada perawatan dasar langsung

Persiapan pasien :

1. Pasien diberi penjelasan dan dianjurkan untuk BAK atau BAB dulu  (bila pasien sadar).

2. Jika kondisi memungkinkan, libatkan pasien untuk melakukan tindakan.

3. Dalam melakukan tindakan perawat harus memperhatikan keamanan dirinya sendiri dengan memakai schort, handschoen ataupun masker.

Page 6: pemeriksaan penunjang Diagnostik pada perawatan dasar langsung

Pelaksanaan :

1. Pintu, jendela atau gorden ditutup, gunakan sampiran bila perlu.

2. Cuci tangan, gunakan schort, handschoen ataupun masker.

3. Selimut dan bantal dipindahkan dari tempat tidur. Bila masih dibutuhkan, bantal digunakan seperlunya.

4. Perawat berdiri disisi kiri atau kanan pasien.5. Beritahu pasien bahwa pakaian bagian atas harus

dibuka lalu ditutup dengan selimut mandi/kain penutup. Atur posisi pasien.

6. Pasien siap dimandikan dengan urutan sebagai berikut :a. mencuci muka d. Mencuci Punggungb. mencuci lengan e. Mencuci kakic. mencuci dada dan perut f. mencuci daerah lipat

paha&genetalia

Page 7: pemeriksaan penunjang Diagnostik pada perawatan dasar langsung

Perhatian..

1. Hindari tindakan yang menimbulkan rasa malu pada pasien dan tetap jaga kesopanan.

2. Perhatikan keadaan umum pasien dan kelainan pada pasien misalnya luka dsb.

3. Menanggalkan pakaian disesuaikan dengan urutan tindakan.

4. Waslap dibasahi secukupnya, tidak terlalu basah ataupun kering.

5. Bila air sudah kotor, segera diganti.6. Membersihkan daerah genetalia sebaiknya

dilakukan oleh pasien sendiri. Tapi bila pasien tidak sadar/tidak dapat melakukannya sendiri maka pembersihan dilakukan oleh perawat.

7. Untuk pasien yang dapat mandi sendiri, perawat hanya menyiapkan peralatan dan membantu seperlunya.

Page 8: pemeriksaan penunjang Diagnostik pada perawatan dasar langsung

a. Menyisir rambut

Page 9: pemeriksaan penunjang Diagnostik pada perawatan dasar langsung

Mengatur rambut agar rapi dengan menggunakan sisir dilakukan pada pasien yang tidak dapat menyisir sendiri.

Tujuan

1.Memberikan rasa nyaman dan meningkatkan kepercayaan diri dalam diri pasien.2.Memelihara rambut agar tetap rapi 3.Merangsang kulit kepala 4.Mencegah adanya kutu kepala dan kotoran lain.5.Mengetahui apakah ada kelainan pada kulit kepala.

Pengertian

Page 10: pemeriksaan penunjang Diagnostik pada perawatan dasar langsung

1. Sisir2. Kain Penandah/handuk3. Karet gelang u/ pasien yang berambut panjang4. Air / minyak bila perlu5. Kertas untuk membungkus kotoran atau rambut

yang rontok6. Bengkok/ Nierbekken berisi larutan desinfektan

khusus untuk pasien yang berkutu.

Persiapan Pasien Pasien diberi penjelasan tentang hal-hal yang

akan dilakukan.

Persiapan Alat

Page 11: pemeriksaan penunjang Diagnostik pada perawatan dasar langsung

1. Menyisir rambut dapat dilakukan pada pasien dalam posisi duduk atau berbaring.

2. Kain penandah/handuk diletakkan pada bahu/dibawah belikat.

3. Rambut panjang dan kusut dibelah dua, kemudian disisir secara bertahap dimulai dari bagian bawah atau ujung rambut setelah rapi rambut diikat / dijalin.

4. Rambut yang pendek disisir dari pangkal ke ujung.

5. Rambut yang rontok dikumpulkan dan dibungkus dengan kertas, kemudian dibuang ke tempat yang tersedia.

6. Peralatan dibersihkan dibereskan dan dikembalikan ketempat semula.

Pelaksanaan

Page 12: pemeriksaan penunjang Diagnostik pada perawatan dasar langsung

1. Rambut yang kusut diberi air/minyak dahulu dan diuraikan dengan tangan bila tidak bisa disisir sama sekali dengan persetujuan pasien/ keluarganya rambut dipotong.

2. Bila ada kutu /ketombe dan rambut yang selalu rontok harus segera dilaporkan kepada penanggung jawab ruangan atau yang bersangkutan.

3. Untuki menghindarkan rasa sakit atau lelah sambil menyisir peganglah pangkal rambut.

4. Sebaiknya setiap pasien menggunakan sisir sendiri

Perhatian..

Page 13: pemeriksaan penunjang Diagnostik pada perawatan dasar langsung

b. Mencuci Rambut

Page 14: pemeriksaan penunjang Diagnostik pada perawatan dasar langsung

Mencuci rambut dan kulit kepala dengan menggunakan sabun atau shampo.Tujuan1.Membersihkan kulit kepala dan rambut.2.Menghilangkan bau dan memberikan rasa nyaman 3.Merangsang peredaran darah dibawah kulit kepala.4.Membasmi kutu atau ketombe.Dilakukan pada :1.Pasien yang rambutnya kotor dan keadaan umumnya mengizinkan.2.Bagi pasien yang berkutu, sebelum dicuci harus diobati dan dipasangkan kap kutu lebih dulu.3.Pasien yang akan menjalani operasi besar (bila keadaan umumnya memungkinkan).

Pengertian

Page 15: pemeriksaan penunjang Diagnostik pada perawatan dasar langsung

1. Handuk 2 helai2. Perlak panjang sebagai alas3. Baskom berisi air panas4. Gayung5. Shampo dan sabun dalam tempatnya6. Sisir7. Kain kassa dan kapas8. Ember kosong9. Bengkok/Nierbekken10.Celemek untuk petugas11.Sampiran atau scherm12.Alat pengering rambut bila mungkin disediakan13.Sarung tangan

Page 16: pemeriksaan penunjang Diagnostik pada perawatan dasar langsung

Pasien diberi penjelasan tentang hal-hal yang akan dilakukan.

Pelaksanaan :1.Bila pasien tidak dapat duduk, posisi tidurnya diatur dengan kepala dipinggir tempat tidur.2.Ember diletakkan dibawah tempat tidur bagian kepala.3.Perlak pengalas dipasang dibawah kepala, dengan sisiskanan dan kirinya digulung sedikit kedalam dan ujungnya berada dalam ember.4.Lubang telinga ditutup dengan kapas, dan mata ditutup dengan kain kassa atau sapu tangan pasien.5.Dada ditutup dengan handuk sampai ke leher.

Page 17: pemeriksaan penunjang Diagnostik pada perawatan dasar langsung

6. Rambut disisir, kemudian disiram dengan air hangat. Selanjutnya rambut dicuci dengan shampo atau sabun.rambut dibilas beberapa kali dengan air hangat, dan bersamaan dengan itu kepala dipijit-pijit.

7. Kepala diangkat dan diberi alas handuk, selanjutnya rambut dikeringkan.

8. Kapas penutup lubang telinga dan kain kassa penutup mata diangkat dan diletakkan dalam bengkok (nierbekken).

9. Rambut dikeringkan dengan handuk.10.Rambut disisir rapi, kepala pasien diletakkan pada

bantal yang telah dialasi handuk kering.11.Posisi pasien diatur kembali.12.Peralatan dibersihkan dibereskan dan dikembalikan

ketempat semula.

Page 18: pemeriksaan penunjang Diagnostik pada perawatan dasar langsung

Membungkus rambut yang sudah diberi obat pembasmi kutu.

Tujuan : Membasmi kutu dan telurnya.

Dilakukan Pada : Pasien yang berkutu dan jika keadaan umumnya mengizinkan

Page 19: pemeriksaan penunjang Diagnostik pada perawatan dasar langsung

1. Obat kutu, misalnya campuran minyak tanah dan minyak kelapa dengan perbandingan 1:1 dicampur kapur barus yang sudah dihaluskan.

2. Kap kutu khusus atau kain segitiga (mitella)3. Pengalas dari karet atau kain4. Peniti5. Kain kassa6. Vaselin7. Sisir kutu dan sisir biasa8. Kertas pembungkus kotoran9. Ember10.Bengkok(nierbekken) berisi larutan desinfektan11.Celemek untuk petugas12.Tutup untuk kepala13.Sarung tangan untuk petugas

Page 20: pemeriksaan penunjang Diagnostik pada perawatan dasar langsung

Pelaksanaan :1.Sebelum memasangkan kap kutu pada pasien, petugas memakai.Tutup kepala dan sarung tangan dahulu.2.Pengalas dipasang pada bahu dan diberi peniti agar tidak lepas.3.Kertas dilebarkan sampai diember yang diletakkan didekat punggung pasien. Selanjutnya rambut disisir dengan sisir biasa, kemudian dengan sisir kutu. Kotoran dibuang kedalam bengkok yang berisi larutan desinfektan.4.Kulit kepala pada batas tumbuhnya rambut diberi vaselin.5.Kulit kepala digosok dengan kain kassa yang telah dilumuri obat kutu. Ini dilakukan sedikit demi sedikit dari kulit kepala sampai ujung rambut secara merata.

Page 21: pemeriksaan penunjang Diagnostik pada perawatan dasar langsung

6.Khusus rambut panjang harus dijalin secara longgar dan digulung.7.Kepala dibungkus dengan kap kutu atau kain segitiga (mitella) yang ujungnya disimpulkan diatas dahi dan diberi peniti dengan telinga tidak sampai tertutup.8.Posisi pasien diatur kembali. Kap kutu dibiarkan selama 12 sampai 18 jam. Setelah itu rambut dicuci sesuai prosedur mencuci rambut.9.Peralatan desinfektan dibereskan dan dikembalikan ke tempat semula.

Perhatian !!!1.Perhatikan keadaan umum dan reaksi pasien terhadap obat yang digunakan.2.Hindarkan berpindahnya kutu kepada petugas maupun pasien lain.3.Cegah obat agar tidak mengenai mata.4.Setelah digunakan alat tenun direndam dalam larutan desinfektan.

Page 22: pemeriksaan penunjang Diagnostik pada perawatan dasar langsung
Page 23: pemeriksaan penunjang Diagnostik pada perawatan dasar langsung

a. Menyikat Gigi

Page 24: pemeriksaan penunjang Diagnostik pada perawatan dasar langsung

Pengertian Membersihkan gigi dari kotoran atau sisa makanan dengan menggunakan sikat gigi dan dilakukan pada pasien yang tidak dapat melaksanakannya sendiri.

Tujuan :1.Mempertahankan kebersihan gigi dan mulut agar tetap sehat dan tidak berbau.2.Mencegah terjadinya infeksi seperti stomatitis, kerusakan gigi dll.3.Memberi perasaan nyaman pada pasien dan meningkatkan kepercayaan diri dalam diri pasien.

Dilakukan Pada :Pasien yang tidak dapat menyikat giginya

misalnya karena tidak sadar, patah lengan, anak-anak atau pasca bedah yang masih puasa.

Page 25: pemeriksaan penunjang Diagnostik pada perawatan dasar langsung

Persiapan Alat :1.Handuk atau kain pengalas2.Sikat gigi dan pasta gigi3.Gelas kumur berisi air bersih4.Bengkok(nierbekken) untuk tempat membuang bekas air kumur.5.Tissue6.Sedotan7.Obat kumur

Persiapan Pasien :1.Pasien diberi penjelasan tentang hal-hal yang akan dilakukan.2.Pasien disiapkan dalam posisi tidur dengan kepala dimiringkan.

Page 26: pemeriksaan penunjang Diagnostik pada perawatan dasar langsung

Pelaksanaan1.Handuk diletakkan dibawah dagu dan pipi.2.Kain pengalas diletakkan diatas handuk dibawah dagu.3.Siapkan sikat gigi basah dan diberi pasta.4.Sikatlah gigi pasien dengan gerakan naik turun.5.Ambil gelas berisi air bersih dan sedotan, kemudian sarankan pasien berkumur dan buang ke nierbekken.Selanjutnya bibir disekitarnya dikeringkan.6.Handuk dan pengalas diangkat.7.Posisi pasien diatur kembali.8.Peralatan dibersihkan, dibereskan dan dirapihkan kembali ketempat semula.Perhatian !!!1.Perhatikan apakah ada pendarahan digusi atau ada gigi yang rusak atau ada luka-luka pada bibir dan lidah.

2.Menyikat gigi sebaiknya dilakukan setiap habis makan.

Page 27: pemeriksaan penunjang Diagnostik pada perawatan dasar langsung

b. Membersihkan Mulut

Page 28: pemeriksaan penunjang Diagnostik pada perawatan dasar langsung

PengertianMembersihkan rongga mulut, lidah dan gigi dari semua kotoran atau sisa makanan dengan mempergunakan kain kassa atau kapas yang dibasahi air bersih.

Tujuan :1.Mempertahankan kebersihan rongga mulut, lidah dan gigi dari semua kotoran dan sisa makanan agar tetap sehat dan tidak berbau.2.Mencegah terjadinya infeksi seperti stomatitis dan lain-lain.3.Memberi perasaan nyaman pada pasien dan meningkatkan kepercayaan diri pasien.

Page 29: pemeriksaan penunjang Diagnostik pada perawatan dasar langsung

Dilakukan pada :1.Pasien yang giginya tidak boleh digosok dengan sikat gigi, misalnya karena stomatitis yang hebat atau menderita penyakit darah tertentu.2.Pasien yang sakit parah atau tidak sadar.3.Pasien sesudah operasi mulut atau yang menderita patah tulang rahang.Persiapan Alat :Baki yang telah diberi alas dan berisi :1.Handuk atau kain pengalas2.Gelas kumur berisi air masak/NaCL/H2O2, 1%obat kumur, borax glycerin 10%3.Sudip lidah yang telah dibungkus kassa4.Kapas lidi dan kain kassa5.Bengkok (nierbekken)6.Pinset atau arterie klem

Page 30: pemeriksaan penunjang Diagnostik pada perawatan dasar langsung

Pelaksanaan :1.Handuk atau kain pengalas diletakkan dibawah dagu dan pipi pasien.2.Ujung pinset dibungkus dengan kain kassa dan dibasahi air masak/NaCL/H2O2 atau air garam.3.Mulut pasien dibuka dengan sudip lidah.4.Rongga mulut dibersihkan mulai dari dinding rongga mulut, gusi, gigi, lidah dan terakhir bibir.5.Kain kassa yang kotor dibuang pada bengkok.6.Tindakan pembersihan tersebut diulang sampai bersih.7.Selanjutnya oleskan cairan borax glycerin.8.Bila ada stomatitis oleskan larutan gentian violet/obat lain.9.Pasien dibaringkan dengan seksama.10.Peralatan dibersihkan, dibereskan dan dikembalikan ke tempatnya semula.

Page 31: pemeriksaan penunjang Diagnostik pada perawatan dasar langsung

c. Memelihara gigi palsu

Page 32: pemeriksaan penunjang Diagnostik pada perawatan dasar langsung

PengertianMembersihkan dan merawat gigi palsu yang dapat ditanggalkan/dilepas.

Tujuan :Mempertahankan kebersihan gigi palsu.

Persiapan alat ;1.Mangkok/gelas berisi air bersih.2.Sikat gigi dan tapal gigi.3.Bengkok/nierbekken untuk air bekas kumur.

Persiapan Pasien :Pasien diberi penjelasan tentang hal-hal yang akan dilakukan.

Page 33: pemeriksaan penunjang Diagnostik pada perawatan dasar langsung

Pelaksanaan :1.Pasien diminta melepaskan giginya, kemudian dimasukkan ke dalam mangkok atau gelas berisi air . Berikan air bersih untuk kumur.2.Gigi palsu dibilas dibawah air mengalir, disikat dengan tapal gigi, dibilas sampai bersih. Kemudian dimasukkan ke dalam mangkok /gelas yang berisi air bersih. Setelah itu berikan pada pasien untuk dipasang kembali.3.Peralatan dibersihkan, dibereskan dan dikembalikan ke tempat semula.

Perhatian !!1.Menyikat gigi palsu harus hati-hati supaya tidak jatuh atau rusak.2.Pada malam hari gigi talsu setelah dibersihkan lalu disimpan dalam kom/gelas berisi air serta diletakkan ditempat yang aman.3.Bila perlu perawat membantu pasien memasang gigi palsu denagn memakai kain kassa.4.Gigi palsu harus dibuka bila pasien akan dioperasi.

Page 34: pemeriksaan penunjang Diagnostik pada perawatan dasar langsung
Page 35: pemeriksaan penunjang Diagnostik pada perawatan dasar langsung

Pengertian

Mempertahankan kebersihan rongga mulut, gigi dan lidah.

Tujuan :1.Mempertahankan mulutdan gigi tetap bersih dan tidak berbau.2.Mencegah terjadinya infeksi pada mulut.3.Memberi perasaan nyaman serta meningkatkan kepercayaan diri dalam diri pasien.4.Membantu membangkitkan nafsu makan.

Page 36: pemeriksaan penunjang Diagnostik pada perawatan dasar langsung

Persiapan Alat :1.Handuk atau kain pengalas2.Gelas atau mangkok berisi larutan garam atau NaCL atau H2O2 atau Bethadi Cargel3.Spuit 10 ml4.Bengkok (nierbekken) besar5.Kapas6.Lidi atau kain kassa

Persiapan Pasien Pasien diberi penjelasan tentang hal-hal yang

akan dilakukan. Kemudian disiapkan dengan posisi tidur miring atau duduk.

Page 37: pemeriksaan penunjang Diagnostik pada perawatan dasar langsung

Pelaksanaan :1.Handuk atau kain pengalas dipasang dibawah dagu sampai ke atas dada.2.Bengkok (nierbekken) diletakkan dibawah dagu3.Gigi dibersihkan dengan menyemprotkan NaCL atau H2O2 berulang kali sampai bersih.4.Gigi atau kawat pengikat dibersihkan dengan kapas lidi atau kain kassa yang dibasahi NaCl atau H2O2 , diulang sampai bersih.5.Mulut dan sekitarnya dikeringkan dengan handuk.6.Posisi pasien diatur kembali.7.Peralatan fdibersihkan, dibereskan dan dikembalikan ke tempat semula.Perhatian!!!1.Hindari tindakan yang dapat menimbulkan terjadinya infeksi2.Kawat pengikat gigi jangan sampai terlepas atau berubah posisinya.3.Hindari tindakan yang ,menimbulkan rasa sakit pada pasien.

Page 38: pemeriksaan penunjang Diagnostik pada perawatan dasar langsung

TERIMA KASIH ATAS PERHATIAN DAN

KEBERSAMAAN ANDA.