15
Laporan Praktikum Pemeriksaan Fisik Thorax A. Pengertian Pemeriksaan terhadap pasien dengan cara inspeksi,auskultasi, palpasi, dan perkusi pada daerah dada pasien B. Tujuan Mendapakan data objektif C. Kebijakan 1. Pasien baru 2. Evaluasi perkembangan kondisi pasien D. Petugas Perawat E. Peralatan Stetoskop F. Prosedur pelaksana a) Tahap pra interaksi

Pemeriksaan Fisik Thorax

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Pemeriksaan Fisik Thorax

Laporan Praktikum Pemeriksaan Fisik Thorax

A. Pengertian

Pemeriksaan terhadap pasien dengan cara inspeksi,auskultasi, palpasi, dan

perkusi pada daerah dada pasien

B. Tujuan

Mendapakan data objektif

C. Kebijakan

1. Pasien baru

2. Evaluasi perkembangan kondisi pasien

D. Petugas

Perawat

E. Peralatan

Stetoskop

F. Prosedur pelaksana

a) Tahap pra interaksi

1. Melakukan verifikasi data sebelumnya bila ada

2. Mencuci tangan

3. Menempatkan alat didekat pasien dengan benar

Page 2: Pemeriksaan Fisik Thorax

b) Tahap orientasi

1. Memberikan salam sebagai pendekatn therapeutic

2. Menjelaskan tujuan dari prosedur tindakan pada klien/ keluarga

3. Menanyakan persetujuan dan kesiapan klien sebelum kegiatan

dilakukan

c) Tahap kerja

1. Mengatur posisi pasien: supinasi

2. Menempatkan diri disebelah kanan pasien,bila mungkin

3. Membuka pakaian pasien daerah dada

4. Melakukan inspeksi dari depan dan samping pasien

5. Melakukan auskultasi : inspirasi dan ekspirasi

6. Melakukan auskultasi bunyi jantung

7. Melakukan palpasi : fokal premitus

8. Memeriksa ekspansi dada

9. Melakukan perkusi : intercosta

d) Tahap terminasi

1. Melakukan evaluasi tindakan

2. Melakukan kontrak untuk kegiatan selanjutnya

3. Berpamitan dengan klien

4. Membereskan alat-alat

5. Mencuci tangan

6. Mecatat kegiatan dalam lembar catatan parawatan

Penilaian pecapaian kompetensi aspek keterampilan pemeriksaan

fisik(dada)

No

Aspek yang dinilai

Bobot

Nilai 0, 1, 2

BAB II

Page 3: Pemeriksaan Fisik Thorax

PEMBAHASAN

A. Pemeriksaan payudara dan ketiak

a. Inspeksi

Ukuran payudara, bentuk dan kesimetrisan dan adakah

pembengkakakan. Normalnya melingkar dan simetris dengan ukuran kecill,

sedang atau besar. Kulit payudara, warna, lesi, vaskularisasi,oedema.

Areola : adakah perubahan warna,pada wanita hamil lebih gelap

Putting : adakah cairan yang keluar, ulkus, pembengkak

b. Palpasi

Adakah secret dari putting, adakah nyeri tekan dan kekenyalan.

Adakah benjolan massa atau tidak

Pemeriksaan Thorax hendaknya dilakukan se-efisien mungkin. tidak

baik membuat pasien duduk kemudian berbaring secara terus menerus. lebih

baik, selesaikan pemeriksaan yang mengharuskan pasien dalam keadaan

duduk, setelah itu lakukan pemeriksaan pasien dalam keadaan berbaring.

B. Pemeriksaan Thorax

a. memperkenalkan diri pada pasien dan jelaskan tindakan yang akan

dilakukan minta persetujuan pasien

b. minta pasien melepas baju, perhiasan, dan alat lain yang terbuat dari

logam (misalnya, ikat pinggang)

Pemeriksaan Thorax saat pasien duduk

a. Inspeksi

melihat bentuk dada anterior dan posterior

melihat ada tidaknya deviasi

melihat ada tidaknya bendungan vena pada dinding dada

b. Palpasi

Page 4: Pemeriksaan Fisik Thorax

NOTE : Mulai dari palpasi hingga auskultasi, Posisi kedua skapula

harus dalam keadaan terbuka untuk memperluas lapang pemeriksaan. Minta

pasien untuk meletakkan kedua tangannya pada bahu.

membandingkan gerakan dada posterior kanan – kiri

merasakan fremitus taktil suara dengan cara meminta pasien

mengucapkan "tujuh - tujuh"

C. Pemeriksaan Dada Posterior

Posisi kedua tangan pada pemeriksaan dada posterior :

a. Perkusi

Tujuan dari perkusi adalah berusaha menangkap getaran suara yang

dihasilkan dari phalange (tulang jari). ada beberapa jenis suara yang mungkin

dihasilkan dari perkusi

NOTE : Jurnal Kedokteran di Indonesia menggunakan istilah dull

sebagai "pekak", karena itu pekak hati bukan di terjemahkan menjadi liver

flatness melainkan liver dullness.

Prosedur perkusi

Page 5: Pemeriksaan Fisik Thorax

Tempatkan jari pleksimeter pada dinding dada yang akan diperiksa

*untuk menghasilkan bunyi perkusi yang lebih keras, tekan jari

dengan kuat. Cara ini lebih baik daripada melakukan pengetukan

lebih keras

pada tangan lainnya, lakukan pengetukan tanpa pergerakan siku

(lakukan pengetukan dengan cepat dan seperti refleks)

pengetukan dilakukan di bagian paling ujung (pada gambar),

kemudian pindahkan jari dengan cepat agar getaran tidak teredam.

Pemeriksaan :

membandingkan bunyi perkusi paru kanan dan kiri secara berurutan

Page 6: Pemeriksaan Fisik Thorax

menentukan batas bawah paru

NOTE (secara normal : orang Indonesia batas bawah pulmo dextra

posterior terletak sejajar dengan processus spinosus thoracal IX atau thoracal

X, batas bawah pulmo sinistra posterior terletak sejajar dengan processus

spinosus thoracal VIII atau IX)

Page 7: Pemeriksaan Fisik Thorax

b. Auskultasi

Auskultasi dinding dada posterior kurang kuat terdengar

dibandingkan auskultasi anterior. (kecuali di triangle of auscultation) walau

begitu biasanya, pemeriksaan ini tetap dilakukan oleh para dokter muda.

Posisi steshoscope sewaktu auscultasi adalah sama seperti pada

palpasi fremitus suara

Auskultasi pada pernafasan normal :

Page 8: Pemeriksaan Fisik Thorax

Pemeriksaan yang dilakukan sewaktu pasien berbaring

Ada dua jenis pemeriksaan yang dilakukan sewaktu pasien berbaring,

yaitu :

1. Pemeriksaan Paru anterior

2. Pemeriksaan Jantung

1) Pemeriksaan Paru Anterior

a. Inspeksi

o melihat keadaan sela iga sewaktu bernafas (secara normal :

sela iga akan ekspansi atau meregang saat inspirasi dan

kembali ke posisi semula sewaktu ekspirasi)

o frekuensi pernafasan (16-24 X per-menit)

b. Palpasi

o membandngkan gerakan dinding dada sewaktu bernafas

o merasakan getaran fremitus suara

Posisi kedua tangan sewaktu palpasi thorax anterior

a. Perkusi

membandingkan bunyi perkusi paru kanan - kiri anterior secara

berurutan

Page 9: Pemeriksaan Fisik Thorax

menentukan batas paru - hepar

perkusi dilakukan di sepanjang garis midklavikula dextra. Batas

paru hepar ditentukan setelah terjadi perubahan suara dari sonor ke pekak

menentukan batas paru - lambung

perkusi dilakukan di sepanjang garis axilla anterior sinistra. Batas

paru - lambung ditentukan setelah terjadi perubahan suara dari sonor ke

timpani. (secara normal : batas paru - lambung orang Indonesia berada di

Intercostae VII atau intercostae VIII)

menentukan batas peranjakan paru

perkusi dilakukan di batas paru - hepar. setelah pasien diminta

untuk menahan nafas, batas paru- hepar yang semula berbunyi perkusi

"pekak" akan berganti menjadi "sonor". Perkusi dilanjutkan sampai

ditemukan batas paru - hepar yang baru, kemudian tentukan seberapa besar

batas peranjakan paru. (secara normal : batas peranjakan paru adalah 2 cm

atau sebesar 2 jari orang dewasa)

b. Auskultasi

Page 10: Pemeriksaan Fisik Thorax

membandingkan bunyi nafas dasar paru anterior dan bronkial pada pasien

2) Pemeriksaan Jantung

a. Inspeksi

Melihat ada tidaknya bendungan vena pada dinding dada

Melihat pulsasi iktus cordis

b. Palpasi

mencari pulsasi iktus cordis (secara normal : iktus cordis

terletak di garis midklavikula sinistra Intercostae V)

denyut jantung dapat dihitung pada iktus cordis (walaupun cara

ini tidak lazim dilakukan)

Page 11: Pemeriksaan Fisik Thorax

c. Perkusi

menentukan batas kanan jantung

Batas kanan jantung ditentukan setelah batas paru hepar

ditemukan

menentukan batas kiri jantung

Batas kiri jantung ditentukan setelah batas paru - lambung

ditemukan

d. Auskultasi

o mendengarkan bunyi jantung I (saat katup mitral dan

trikuspidal menutup) dan bunyi jantung 2 (saat katup aorta

dan pulmonal menutup) pada masing - masing katup jantung.

o Ø BJ I (S1)  : penutupan katub mitral dan trikuspidalis = LUB

o Ø BJ II (S2) : penutupan katub Aorta dan Pulmonal  = DUB

Jarak S1 – S2 : 1 detik atau kurang, S1 lebih keras dari S2

o Ø Tempat mendengarkan BJ :

Mitral : linea midklavikula kiri ICS 5

Trikuspidalis : linea sternal kiri ICS 4

Aorta : linea sternal kanan ICS 2

Page 12: Pemeriksaan Fisik Thorax

Pulmonalis : linea sternal kiri ICS  2

Ø BJ Tambahan

Murmur :getaran yang terjadi dalam jantung atau pembuluh

darah besar yang diakibatkan oleh bertambahnya

turbulensi darah / cairan

BJ3 &BJ4

NOTE :

katup mitral terletak di garis midklavikula sinistra intercostae V

katup trikuspidal terletak di garis parasternal sinistra intercostae IV

katup aorta terletak di garis sternalis dextra intercostae II

katup pulmonal terletak di garis sternalis sinistra intercostae II

Dengarkan adanya suara murmur, suara tambahan pada fase sistolik,

diastolik akibat dari getaran jantung atau pembuluh darah karena arus turbulensi

darah

derajat murmur :

1. Hampir tidak terdengar

2. Terdengar lemah

3. Agak keras

4. Keras

5. Sangat keras

6. Sampai stetoskop diangkat sedikit suara masih terdengar