Upload
mammy-nya-allya
View
505
Download
24
Embed Size (px)
Citation preview
5/20/2018 Pembuatan Lidokain HCl Dan Epinefrin Dalam Bentuk Sediaan Injeksi Sebagai Anastesi Lokal
1/33
Pembuatan Lidokain HCl dan epinefrin dalam bentuk sediaan injeksi sebagai anastesi
lokal
http://blogkesehatan.net/pembuatan-lidokain-hcl-dan-epinefrin-dalam-bentuk-sediaan-injeksi-
sebagai-anastesi-lokal/
Posted in Herbal| 0 comment
BAB I
PENDAHLAN
!"! Latar Belakang
Sediaan parenteral volume kecil atau Small Volume Parenteral (SVP adalah larutan dengan
volume kecil !ang digunakan untuk injeksi dan dikemas pada "adah #$$ ml atau kurang (%SP
&'. Salah satu contoh sediaan parenteral volume kecil adalah anastesi lokal.
Perkembangan anestesi lokal hampir sejalan dengan anestesi umum. Seperti haln!a anestesi
umum maka perkembangan anestesi lokal juga dimulai dari bentuk sederhana. )nestesi lokal
pertama adalah kokain !aitu suatu alkaloid !ang diperoleh dari daun suatu tumbuhan alang-
alang di pegunungan )ndes (Peru !ang pertama kali digunakan sebagai penghilang rasa n!eri
pada pengobatan mata kemudian pada kedokteran gigi. Sejak tahun #*+' dikembangkananestetik lokal secara sintesis dan ditemukan prokain dan ben,okain pada tahun #+$ !ang
disusul oleh ban!ak derivat lain seperti tetrakain butkain dan chincokain. emudian muncul
anestetik lokal seperti lidokain (#+0 mepivakain (#+0 prilokain (#+1& dan bupivakain
(#+10 (2atterall and 3ackie '$$1.
S!arat untuk sediaan anestesi lokal !ang digunakan pada bidang kedokteran gigi diantaran!a :
memiliki aktivitas !ang tinggi !ang dapat menjamin anastesi !ang komplit untuk seluruh
treatment gigi 4 memiliki onset (mula kerja !ang cepat4 masa kerja !ang adekuat dalam rentang
&$-1$ menit4 toksisitas sistemik !ang lemah4 memiliki perbadingan efikasi !ang lebih tinggi
dibanding toksisitasn!a4 dan reaksi efek samping !ang lemah (5ahn '$$#.
onsentrasi anastesi lokal !ang digunakan pada bidang kedokteran gigi cukup besar karena
volume !ang dapat diinjeksikan ke mukosa terbatas. )nestesi lokal umumn!a dikombinasi
dengan vasokonstriktor terutama epinefrin dengan konsentrasi bervariasi mulai dari 6g/ml
(#:'$$.$$$ sampai '$6g/ml (#:$.$$$. ombinasi anatesi lokal dengan vasokonstriktor akan
memperpanjang masa kerja dari anestesi dan mengurangi laju absorpsi pada tempat pen!untikan
untuk mengurangi potensi toksisitas sistemik (5ahn '$$#.
http://blogkesehatan.net/pembuatan-lidokain-hcl-dan-epinefrin-dalam-bentuk-sediaan-injeksi-sebagai-anastesi-lokal/http://blogkesehatan.net/pembuatan-lidokain-hcl-dan-epinefrin-dalam-bentuk-sediaan-injeksi-sebagai-anastesi-lokal/http://blogkesehatan.net/pembuatan-lidokain-hcl-dan-epinefrin-dalam-bentuk-sediaan-injeksi-sebagai-anastesi-lokal/http://blogkesehatan.net/pembuatan-lidokain-hcl-dan-epinefrin-dalam-bentuk-sediaan-injeksi-sebagai-anastesi-lokal/http://blogkesehatan.net/pembuatan-lidokain-hcl-dan-epinefrin-dalam-bentuk-sediaan-injeksi-sebagai-anastesi-lokal/http://blogkesehatan.net/category/herbal/http://blogkesehatan.net/pembuatan-lidokain-hcl-dan-epinefrin-dalam-bentuk-sediaan-injeksi-sebagai-anastesi-lokal/#respondhttp://blogkesehatan.net/pembuatan-lidokain-hcl-dan-epinefrin-dalam-bentuk-sediaan-injeksi-sebagai-anastesi-lokal/http://blogkesehatan.net/pembuatan-lidokain-hcl-dan-epinefrin-dalam-bentuk-sediaan-injeksi-sebagai-anastesi-lokal/http://blogkesehatan.net/pembuatan-lidokain-hcl-dan-epinefrin-dalam-bentuk-sediaan-injeksi-sebagai-anastesi-lokal/http://blogkesehatan.net/pembuatan-lidokain-hcl-dan-epinefrin-dalam-bentuk-sediaan-injeksi-sebagai-anastesi-lokal/http://blogkesehatan.net/category/herbal/http://blogkesehatan.net/pembuatan-lidokain-hcl-dan-epinefrin-dalam-bentuk-sediaan-injeksi-sebagai-anastesi-lokal/#respond5/20/2018 Pembuatan Lidokain HCl Dan Epinefrin Dalam Bentuk Sediaan Injeksi Sebagai Anastesi Lokal
2/33
7idokain adalah aminoeth!lamida !ang merupakan obat pilihan utama untuk anestesi permukaan
maupun infiltrasi. 7idokain adalah anestetik lokal kuat !ang digunakan secara luas dengan
pemberian topikal dan suntikan. )nestesi terjadi lebih cepat lebih kuat lebih lama dan lebih
ekstensif daripada !ang ditimbulkan oleh prokain. (2atterall and 3ackie '$$1.
3utu daripada anestesi lokal dipengaruhi oleh bentuk formulasi obat penambahanvasokonstriktor penga"et dan antioksidan. ombinasi lidokain dengan epinefrin sebagai
vasokonstriktor akan memperpanjang masa kerja dari lidokain dan mengurangi potensi oksidasi
toksisitas. 8osis lidokain !ang digunakan pada bidang kedoteran gigi adalah '9 dengan
epinefrin # : *$.$$$.
S!arat dari sediaan parenteral adalah steril bebas partikel dan bebas pirogen. Sterilitas dapat
diartikan suatu kondisi !ang bebas dari mikroba viabel ()nonim #++. ondisi steril pada
sediaan tidak dicapai han!a dengan mengandalkan proses sterilisasi sediaan akan tetapi harus
ditangani sejak a"al mulai dari bahan baku dan pemba"a !ang memenuhi pers!aratan fasilitas
peralatan !ang digunakan ruangan !ang memenuhi s!arat personel !ang terlatih prosespembuatan dan pengendalian mutu produk !ang dihasilkan.
Proses produksi merupakan salah satu aspek !ang sangat mempengaruhi mutu dari produk !ang
dihasilkan. %ntuk itu setiap tahapan dari proses produksi !ang dilakukan haruslah dimonitor
dengan baik agar standar mutu !ang diinginkan dapat tercapai. una meminimalisir kontaminasi
pada saat pengisian dan pengemasan maka dapat digunakan metode pencucian kemasan
pengisian dan pengemasan sediaan injeksi ampul dalam satu line. 3etode ini memungkinkan
untuk menurunkan resiko kontaminasi larutan dari kemasan karena ampul !ang telah
disterilisasi langsung diisi dengan produk dan ditutup langsung.
Pada pengembangan produk kali ini akan dikembangkan sediaan kombinasi lidokain dan
epinefrin sebagai anastesi lokal pada bidang kedokteran gigi dengan tehnik produksi
menggunakan mesin pencucian kemasan dan pengisian cairan injeksi dalam satu line untuk
mengurangi resiko kontaminasi.
!"# $ujuan
3engembangkan produk sediaan farmasi !ang mengandung bahan aktif lidokain ;2l dan
epinefrin dalam bentuk sediaan injeksi sebagai anastesi lokal
!"% &anfaat
3ahasis"a mendapatkan gambaran bagaimana obat dirancang scale up sampai dengan proses
registrasin!a.
BAB II
$IN'AAN P($A)A
5/20/2018 Pembuatan Lidokain HCl Dan Epinefrin Dalam Bentuk Sediaan Injeksi Sebagai Anastesi Lokal
3/33
#"! (ediaan Parenteral
#"!"! Definisi sediaan parenteral
Sediaan parenteral adalah sediaan steril !ang dimaksudkan untuk pemberian secara injeksi infus
atau implan dalam tubuh.
5/20/2018 Pembuatan Lidokain HCl Dan Epinefrin Dalam Bentuk Sediaan Injeksi Sebagai Anastesi Lokal
4/33
Pemerian : serbuk kristalin ber"arna putih atau kristal bening tidak
?erbau (%SP &'4 S"eetman '$$+.
p; : $$ A (untuk larutan $9 dalam air bebas 2B'
Citik lebur : 0-0+D2 (%SP &'4 S"eetman '$$+
elarutan : sangat larut dalam air mudah larut dalam alkohol larut dalam
kloroform dan tidak larut dalam eter (S"eetman '$$+.
5/20/2018 Pembuatan Lidokain HCl Dan Epinefrin Dalam Bentuk Sediaan Injeksi Sebagai Anastesi Lokal
5/33
Peripheral nerve block : tergantung rute pemberian. %ntuk brachial peEus block ''-&$$ mg (#-
'$ ml dengan menggunakan larutan #9 untuk intercostals nerve block &$ mg (& ml larutan
#9 paracervical block #9 larutan #$$ mg (#$ ml pada tiap sisi diulang tidak lebih dari +$
menit untuk paravertebral block #9 larutan digunakan dengan dosis &$-$ mg (&- ml larutan
#9 direkomendasikan untuk pudendal block pada dosis #$$ mg (#$ ml pada tiap sisi. %ntuk
retrobulbar block dengan larutan 9 mungkin digunakan pada dosis #'-'$$ mg (&- ml.
S!mpathetic nerve block : dianjurkan dengan larutan #9 dosis $ mg ( ml untuk cervical
block dan $-#$$mg (-#$ ml untuk lumbal block.
Fpidural anastesi : '-& ml larutan dibutuhkan untuk masing-masing dermatome sebagai anastesi
tetapi dosis total umumn!a dan konsentrasi !ang dianjurkan adalah : lumbar epidural '$-&$$
mg ('-&$ml larutan #9 untuk analgesik (S"eetman '$$+.
Garmakokinetik :
7idokain diabsorpsi dari saluran cerna membran mukosa dan melalui kulit !ang terluka.
)bsorpsi melalui keseluruhan kulit sangat lemah. )bsorpsin!a sangat cepat dari tempat
pen!utikan termasuk otot. Setelah melalui pemberian intravena lidokain didistribusikan secara
cepat dan luas ke dalam jaringan perfusi !ang tinggi !ang diikuti dengan redistribusi kedalam
otot skeletal dan jaringan adipose. 7idokain terikat dengan protein plasma termasuk H#-acid
g!cloprotein ()). 7uas ikatan bervariasi sekitar 119.
5/20/2018 Pembuatan Lidokain HCl Dan Epinefrin Dalam Bentuk Sediaan Injeksi Sebagai Anastesi Lokal
6/33
mikrosomal en,im dapat berakibat pada clearance lidokain. agal ginjal tidak berakibat pada
clearance dari lidokain tetapi akumulasi dari metabolit aktif dapat terjadi (S"eetman '$$+.
Ffek samping : 2@S termasuk kebingunganm deprsi pernafasan dan konvulsi hipotensi dan
bradikardi (S"eetman '$$+.
#"% $injauan $entang Epinefrin
#"%"! (ifat fisika kimia
@ama imia : (#5-#-(&-8ih!droE!phen!l-'-(meth!lamino ethanol
Pemerian : Serbuk kristal putih ber"arna bila terpapar udara dan caha!a (%SP
&' S"eetman '$$+
elarutan : Cidak larut dalam air etanol +19 dan meth!len klorida larut dalam
;2l (%SP &' S"eetman '$$+.
Citik lebur : '##-'#'D2 (%SP &'
Stabilitas : berubah "arna bila terpapar udara dan caha!a (%SP &'
#"%"% $injauan farmakologi
Fpinefrin adalah substansi endogen !ang diproduksi oleh kelenjar adrenal dan memiliki efek
psikologis !ang penting. 8igunakan juga sebagai direct acting sympathomimetic. )gonis poten
pada H dan H adrenoreseptor efek pada H adrenoreseptor lebih tampak meskipun dengan dosis!ang kecil. Ffek utama dari epinefrin tergantung dosis dan termasuk :
- 3eningkatkan kecepatan dan kerja jantung : kontraksi (dengan dosis kecil meningkatkan
tekanan sistolik mengurangi tekanan diastole keseluruhan tegangan perifer menurun tetapi
dengan dosis besar tekanan sistole dan diastole meningkat sebagai stimulasi dari peningkatan
tegangan perifer reseptor alfa perifer.
- 3eningkatkan aliran darah ke otot (berkurang dengan dosis tinggi menurunkan aliran darah
ke ginjal mukosa dan kulit efek langsung terhadap aliran darah ke cerebral namun kecil.
- 5elaksasi otot polos bronki
- ;!perglikemi dan meningkatkan konsumsi oksigen karena efek metabolik
Fpinefrin sering ditambahkan pada anastesi lokal untuk memperlambat difusi dan absorpsi
untuk memperpanjang durasi efek dan mengurangi toksisitas. adar !ang biasa digunakan
adalah # dalam '$$.$$$ ( mcg/ml epinefrin tidak boleh ditambahkan ketika terkait jantung
5/20/2018 Pembuatan Lidokain HCl Dan Epinefrin Dalam Bentuk Sediaan Injeksi Sebagai Anastesi Lokal
7/33
telinga hidung penis atau scrotum karena resiko dari iskemi jaringan nekrosis. onsentrasi
lebih dari # dalam *$.$$$ (#' mcg/ml biasa digunakan oleh dokter gigi !ang mana dosis total
!ang diberikan kecil (S"eetman '$$+.
#"* $injauan $entang Ba+an $amba+an
#"*"! Asam sitrat
)sam sitrat secara luas digunakan pada formulasi sediaan farmasi atau pada produksi makanan
terutama untuk adjust p; pada larutan. Selain itu juga sebagai acidifying agent antioksidan
chelating agent dan penga"et. 8alam injeksi 7idokain ;2l-Fpinefrin asam sitrat digunakan
sebagai stabilisator (5o"e et al '$$+.
Sifat fisikokimia asam sitrat adalah:
- arakteristik : Serbuk kristal putih tidak berbau.
- pa # : & #'* pada 'o 2
- pa ' : 01# pada 'o 2
- pa & : 1&+1 pada 'o 2
- 3elting point : #&o 2
- 8ensitas : #1 g/cm&
- elarutan : larut dalam #: # etanol (+9 larut dalam # : # bagian air sedikit larut
dalam eter.
- Stabilitas : ?ila dipanskan hingga $D2 maka akan kehilangan airn!a. Pengenceran
dengan larutan aIua dapat men!ebabkan fermentasi. 8isimpan dalam "adah dingin dan kering
-
5/20/2018 Pembuatan Lidokain HCl Dan Epinefrin Dalam Bentuk Sediaan Injeksi Sebagai Anastesi Lokal
8/33
- arakteristik : Serbuk kristal putih kristal tidak ber"arna berasa garam pola
kristal berbentuk struktur kubus.
- p; : 10-0&
- ?oiling point : ##&D2
- 3elting point : *$D2
- 8ensitas : $+& g/cm& #$+ g/cm& (mampat
- elarutan : sedikit larut dalam etanol # : '$ dalam etanol (+9 #:#$
dalam gliserin #: '* dalam air #: '1 dalam air (#$$D2 .
- Viskositas : ##+ mPas (##+ cP untuk larutan #$9 b/v
- Stabilitas :7arutan @a2l dalam aIua stabil tetapi dapat men!ebabkan
peruraian pada partikel gelas tipe tertentu. 7arutan @a2l dapat disterilisasi dengan autoklaf atau
filtrasi. Pen!impanan material @a2l pada "adah tertutup sejuk dan kering.
-
5/20/2018 Pembuatan Lidokain HCl Dan Epinefrin Dalam Bentuk Sediaan Injeksi Sebagai Anastesi Lokal
9/33
men!ebabkan peruraian sulfur dioksida. 7arutan !ang disterilisasi dengan autoklaf harus di isi
kedalam "adah !ang udaran!a telah diusir dan diisi dengan gas inert. Seperti nitrogen.
Penambahan dekstrosa pada larutan @a metabisulfit berakibat pada penurunan stabilitas dari
metabisulfit. ?ulk harus disimpan pada "adah tertutup telindung dari caha!a sejuk dan kering.
-
5/20/2018 Pembuatan Lidokain HCl Dan Epinefrin Dalam Bentuk Sediaan Injeksi Sebagai Anastesi Lokal
10/33
?entuk sediaan : @ L M > ' L #$ > $$0&*
?3 '0$*
> $& A $$0&* > $''1'
onsentrasi @a2l > $''1' L * > 11# g/dl > $119 b/v
Gormula serta bahan bahan !ang digunakan untuk membuat injeksi 7idokain ;2l-epinefrin
$abel" %"! /ormula (ediaan Injeksi Lidokain HCl2Epinefrin ,Elakain3 -
@o omponen ?ahan 9 penggunaan# ampul #$$$$ ampul
# ?ahan aktif 7idokain
;2lFpinefrin' 9# : *$.$$$ $ mg# mcg
$$ g#$
mg
5/20/2018 Pembuatan Lidokain HCl Dan Epinefrin Dalam Bentuk Sediaan Injeksi Sebagai Anastesi Lokal
11/33
' Stabili,er )sam Sitrat $.$' 9 $. mg g
& Pengisotonis @a2l $119 #&' mg #&' g
)ntioksidan @a 3etabisulfit $$9 # mg #$ g
Pelarut MG< ad ' ml ad '$ 7
BAB I4
P1D)(I
*"! Prosedur pembuatan
Prosedur pembuatan Sediaan injeksi 7idokain ;2l-Fpinefrin sebagai berikut:
*"!"! Penimbangan
7idokain ;2l : $$ g
Fpinefrin : #$ mg
)sam sitrat : g
@a2l : #&' g
@a metabisulfit : #$ g
*"!"# Pembuatan
Pembuatan larutan injeksi 7idokain ;2l A epinefrin dilakukan di area bersih dimana untuk
memasuki area bersih ini terlebih dahulu melalui ruang pen!angga. Produk larutan injeksi
7idokain ;2l A epinefrin disterilkan pada akhir proses. %ntuk proses pembuatan larutan dan
pen!iapan komponen sebelum pengisian dilakukan di kelas 8 sedangkan untuk proses pengisian
produk di ruangan kelas ).
a. Proses Mater Creatment
Sumber air !ang digunakan berasal dari sumur artesis !ang ditampung dalam storage tank. )ir
!ang digunakan untuk produksi harus memenuhi pers!aratan tingkat kesadahan !ang rendah.
Proses
pretreatmentbertujuan untuk menurunkan kesadahan air dari '$-' od; menjadi $ od;.
5/20/2018 Pembuatan Lidokain HCl Dan Epinefrin Dalam Bentuk Sediaan Injeksi Sebagai Anastesi Lokal
12/33
Raw water dari deep well diinjeksi dengan 2hlorine sebelum memasuki raw water tank
bertujuan untuk membunuh bakteri. Setelah itu dialirkan menuju multimedia filter untuk
menangkap partikel berukuran besar kotoran lain sehingga dihasilkan raw water!ang jernih.
Selanjutn!a rawwaterdimasukkan watersoftenerke kolom resin anionik berfungsi mengikat
kation 2a'K dan 3g'K . 8ihasilkan softenedwaterdengan hardness$ Dd;.
Softened water diinjeksi dengan ntiscalantuntuk mencegah timbuln!a endapan atau kerak4
ditampung ke dalam
filtered "ater tank. 3enggunakan
feed water
pump softened water
dinjeksi Sodium metabisulphite untuk menetralisir kandungan 2hlorine sebelum memasuki
cartridge
filterberukuran mm. 2hlorine dapat men!ebabkan kerusakan membran 5B (Reverse
!smosis. Feed water (softened water !ang sudah dinetralisir kandungan 2hlorine-n!a
dile"atkan membrane 5B# untuk menghasilkan
permeate!ang akan ditampung ke dalam"reak
tanksebagai
feedwaterBsmotron (5B'. Bsmotron menghasilkan
purifiedwaterdengan proses
softening 5B dan#lectro-$eioni%ation (F8
5/20/2018 Pembuatan Lidokain HCl Dan Epinefrin Dalam Bentuk Sediaan Injeksi Sebagai Anastesi Lokal
13/33
Persiapan bahan tambahan
- Cambahkan @a metabisulfit ke dalam miEing tank aduk hingga larut dan homogen
- Cambahkan @a2l ke dalam miEing tank aduk hingga larut dan homogen
- Cambahkan MG< sampai volume akhir
- 2ek p; sediaan &&-. Jika p; tidak memenuhi adjust dengan #$9 ;2l atau
#$9 @a2l
Giltrasi larutan dengan membran pen!aring ukuran $ 6m
Pengemasan Primer
- Periksa ampul !ang telah dicuci dan disterilisasi
- Periksa kebersihan
filling machine dan daerah disekitar
filling dan sealing machine
- 7akukan pengisian cairan injeksi ke dalam ampul
Sterilisasi akhir
- 7akukan sterilisasi akhir dengan autoklaf suhu ##D2 selama &$ menit
*"#)n Process *ontrol,IPC-
*"#"! Pemeriksaan pH pada 5/I
2ara kerja6
- ?ilas dan bersihkan elektrode p; dengan aIuadest lalu keringkan dengan tissue
- 2elupkan electrode dalam larutan dapar pembanding lalu catat hasiln!a (p;s
- ?ilas dan bersihkan lagi elektrode dengan aIuadest lalu keringkan dengan tissue
- 2elupkan elektrode dalam MG< lalu catat hasiln!a.
- S!arat p; MG< adalah -0
*"#"# Pemeriksaan kondukti7itas 5/I
- %kur suhu dan konduktivitas MG< dengan menggunakan konduktiviti meter !ang
tidak tergantung suhu.
- Pers!aratan konduktivit tidak melebihi !ang ada pada tabel
5/20/2018 Pembuatan Lidokain HCl Dan Epinefrin Dalam Bentuk Sediaan Injeksi Sebagai Anastesi Lokal
14/33
Suhu Pers!aratan konduktivitas
$ $1
$*
#$ $+
# #$
'$ ##
' #&
&$ #
& #
$ #0
#*
$ #+
'#
1$ ''
1 '
0$ '
0 '0
*$ '0
* '0
+$ '0
+ '+
#$$
- S!arat konduktivitas MG< H #&6S/ cm pada 'D2
5/20/2018 Pembuatan Lidokain HCl Dan Epinefrin Dalam Bentuk Sediaan Injeksi Sebagai Anastesi Lokal
15/33
*"#"% Pemeriksaan endotoksin
Prosedur 6
3asukkan ke dalam tabung reaksi (#$ mm E 0 mm atau vial uji sejumlah volume !ang telah
ditentukan dari control negative kadar baku endotoksin spesimen dan kontrol sediaan positif.
ontrol positif berisi bahan !ang telah ditambahkan ?aku Pembanding Fndotoksin hingga H
tertentu. Cambahkan pereaksi 7)7 !ang telah dikonstitusi. 2ampur spesimen inkubasi dalam
tangas air selama 1$ menit N ' menit pada suhu &0D N #D 2 tidak boleh ada gangguan dan secara
hati-hati diangkat untuk diamati.
5eaksi positf ditandai dengan terbentukn!a gel !ang stabil dan akan tetap melekat pada dasar
tabung bila dibalik #*$D. 5eaksi negatif ditandai dengan tidak terbentukn!a gel atau terbentuk
gel kental !ang akan terlepas dari dasar tabung bila dibalik #*$D.
Cetapkan titik akhir (uji positif !ang terakhir dalam satu seri kadar !ang menurun dari
endotoksin spesimen atau spesimen !ang telah ditambah endotoksin. 2atat kadar titik akhir (e
tetapkan logaritman!a. ;itung rata-rata geometrik kadar titik akhir
Perhitungan kadar endotoksin (dalam unit per ml atau unit per g :
;itung kadar titik akhir (e untuk tiap seri pengenceran dengan mengalikan H dengan kebalikan
faktor pengenceran titik akhir. %ntuk MG< dipers!aratkan endotoksin O $.' Fu/m7
(Farmakope )ndonesia ed+, hal ./
*"#"*ji mikrobiologi
5/20/2018 Pembuatan Lidokain HCl Dan Epinefrin Dalam Bentuk Sediaan Injeksi Sebagai Anastesi Lokal
16/33
volume !ang tertera pada penandaan adalah '$ ml maka kelebihan volume !ang dianjurkan
seban!ak $# ml (Farmakope )ndonesia ed+, h+0..
*"% 8C Pada produk jadi
*"%"! ji sterilitas
Inokulasi Langsung )e dalam &edia ji
Pindahkan cairan dari "adah uji menggunakan pipet atau jarum suntik steril. Secara aseptis
inokulasikan sejumlah tertentu bahan dari tiap "adah uji ke dalam tabung media. 2ampur cairan
dengan media tanpa aerasi berlebihan.
5/20/2018 Pembuatan Lidokain HCl Dan Epinefrin Dalam Bentuk Sediaan Injeksi Sebagai Anastesi Lokal
17/33
- ?ilas dan bersihkan lagi elektrode dengan aIuadest lalu keringkan dengan tissue
- 2elupkan elektrode dalam sediaan lalu catat hasiln!a.
*"%"* ji kebocoran
)mpul diletakkan dengan posisi terbalik dalam boE karton !ang telah dilapisi karton tebal
kemudian divakum selama &$ menit. Jika terjadi kebocoran maka setelah divakum ampul akan
berada pada kondisi kosong akibat keluarn!a larutan pada saat proses vakum.
*"%". ji 9arna dan kejerni+an
Pemeriksaan visual: masukkan larutan sampel ke dalam tabung gelas uji !ang cocok dengan
latar belakang putih: larutan injeksi tidak ber"arna merah muda dan tidak ada endapan. Jika ada
"arna kuning !ang teramati dalam larutan sampel tentukan absorbansi larutan sampel dan
larutan baku dalam #-cm sel dengan spektrofotometer pada panjang gelombang 1$ nm:
absorbansi larutan sampel tidak melebihi dari larutan baku.
*"%": ji pirogen
%ji pirogen dimaksudkan untuk membatasi resiko reaksi demam pada tingkat !ang dapt diterima
oleh pasien pada pemberian sediaan injeksi. Pirogenitas dilihat dari peningkatan suhu tubuh
kelinci.
Prosedur :
# elinci ditempatkan satu ekor dalam satu kandang
'. )daptasi suhu '$D-'&D 2 tidak lebih dari 0 hari
&. ?eda suhu tak boleh &$2 dari suhu !ang ditetapkan
. Pengujian ulang untuk seekor kelinci harus H * Jam
. ?ila kenaikan suhu H $1D 2 maka istirahat kelinci selama ' minggu
1. Perbedaan suhu antar kelinci dalam satu kelompok H #D2
0. Suhu masing-masing maksimum &+D2
*. Suntikkan larutan uji #$ ml per kg bb melalui vena tepi telinga & ekor
5/20/2018 Pembuatan Lidokain HCl Dan Epinefrin Dalam Bentuk Sediaan Injeksi Sebagai Anastesi Lokal
18/33
+. 5ekam suhu pada jam ke # dan jam ke &
Penafsiran hasil:
enaikan suhu dianggap > nol
Cak satupun kelinci suhun!a naik H $D2
alau ada !g naik lebih H $D2 diulang lagi dengan kelinci jadi total * kelinci
Cidak lebih dari & kelinci !ang naik $D2 atau lebih
Cotal kenaikan * kelinci harus H &&D2
(Farmakope )ndonesia #disi , hal .1
*"*)nspection 3 Packaging
Setelah dilakukan proses sterilisasi dan proses vakum ampul !ang lolos uji vakum dan tidak
bocor dilakukan pemeriksaan partikel asing baik berupa benang beling atau kotoran hitam. Pada
tahapan ini juga dilakukan
5/20/2018 Pembuatan Lidokain HCl Dan Epinefrin Dalam Bentuk Sediaan Injeksi Sebagai Anastesi Lokal
19/33
asetonitril P hingga "aktu retensi lidokain lebih kurang -1 menit. Saring dengan pen!aring
membran (dengan porositas # 6m atau lebih kecil.
7arutan baku : * mg lidokain standar dalam $ ml labu ukur. 7arutkan dalam $ ml
;2l # @ jika perlu hangatkan dan encerkan dengan fase gerak ad tanda
7arutan uji : ?uat larutan uji dari sampel dengan konsentrasi lidokain ' mg/ml dalam
fase gerak
7arutan resolusi : 7arutan metilparaben dengan kadar ''$ 6g per ml campur ' ml dengan
'$ ml larutan baku.
ondisi 2C :
a. 8etektor : %V H ' nm
b. olom : &+ mm E &$ cm pengisi 7#
c. Suhu : '$D-'D 2 (Pertahankan #D pada suhu !ang dipilih
d. Glo" rate : # ml/menit
Prosedur : simpangan baku relatif dan pen!untikan ulang tidak lebih dari #9 . 7akukan
kromatografi terhadap lebih kurang '$ 6l. 7arutan resolusi: rekam respon puncak seperti tertera
pada prosedur: resolusi 5 antara puncak lidokain dan puncak metilparaben tidak kurang dari &$.
Suntikkan secara terpisah sejumlah volume sama (N '$6l 7arutan uji dan larutan baku ke dalam
kromatograf ukur respons puncak utama . ;itung jumlah dalam persentase dari 2 #;''@'B.;2l
dalam tiap ml injeksi !ang digunakan dengan rumus:
ru > respon puncak larutan uji
rs> respon puncak larutan baku
2s> konsentrasi larutan baku (mg/ml
2u> konsentrasi larutan uji (mg/ml
3r#> berat molekul lidokain ;2l ('0$*
3r'> berat molekul lidokain ('&&
riteria penerimaan +-#$9
."# Penetapan )adar Efinefrin 6 dengan kromatografi cair kinerja tinggi ,)C)$-
5/20/2018 Pembuatan Lidokain HCl Dan Epinefrin Dalam Bentuk Sediaan Injeksi Sebagai Anastesi Lokal
20/33
Gase gerak : buat campuran asam asetat glacial P A air (:+& atur p; hingga & dengan @aB;
# @. 7arutkan ## g natrium #-heptanasulfonat P ke dalam larutan ini dan tambahkan #$ ml
dinatrium edetat $# 3. 2ampur lebih kurang + bagian volume larutan ini dengan # bagian
methanol P. hingga "aktu retensi epinefrin lebih kurang -1 menit. Saring dengan filter mebran #
6m atau lebih kecil.
7arutan baku : Fpinefrin bitartrat standart larutkan dalam fase gerak dengan kadar + 6g per ml.
Pipet #$ ml larutan ini ke dalam labu ukur $ ml encerkan dengan fase gerak. (onsentrasi #*
6g/ml
7arutan uji : %kur volume setara dengan lebih kurang $ 6g lidokain ;2l encerkan dengan fase
gerak ad $ ml (konsentrasi #6gRml.
ondisi 2C
a. 8etektor : Flektrokimia (F28 dengan tegangan K1$ mV
b. olom : &+ mm E &$ cm pengisi 7#
c. Suhu : '$D-'D 2 (Pertahankan #D pada suhu !ang dipilih
d. Glo" rate : # ml/menit
Prosedur : suntikkan secara terpisah sejumlah volume sama (N '$6l. ;itung jumlah dalam mg
2+;#&@B& dalam tiap ml injeksi dengan rumus :
."% 4erifikasi &etode Analisa
Verifikasi merupakan suatu uji kinerja metode standar. Verifikasi ini dilakukan terhadap suatu
metode standar sebelum diterapkan di laboratorium 8idalam verifikasi metode kinerja !ang
akan diuji adalah keselektifan seperti uji akurasi (ketepatan dan presisi (kecermatan. 8ua hal
ini merupakan hal !ang paling minimal harus dilakukan dalam verifikasi sebuah metode.
Parameter !ang diuji meliputi:
Selektivitas
Presisi
)kurasi
7inieritas
Robustness dan ruggedness
5/20/2018 Pembuatan Lidokain HCl Dan Epinefrin Dalam Bentuk Sediaan Injeksi Sebagai Anastesi Lokal
21/33
."%"! (elekti7itas
Selektivitas/ spesifisitas adalah kemampuan membedakan antara sen!a"a analit dengan derivat/
degradan/ metabolit atau sen!a"a pengganggu lainn!a.
2ara menguji dengan melakukan overla! antara spektra larutan baku standar 7idokain ;2l dan
Fpinefrin dengan spektra larutan sampel. emudian dilakukan perhitungan match factor (3G
dan resolusi.
3atch factor +$$ metode dikatakan selektif.
."%"# Presisi
%ji bertujuan mengetahui kedekatan dari suatu seri pengukuran !ang diperoleh dari sampel !ang
homogen. Pengujian dilakukan bersamaan dengan akurasi dan menggunakan & tingkat
konsentrasi !aitu *$9 #$$9 dan #'$9 dengan replikasi & kali. Repeatability din!atakan
dengan nilai Simpangan ?aku 5elatif (S?5 dari & kali replikasi pada masing-masing tingkat
konsentrasi.
riteria penerimaan S?5 O '9.
."%"% Akurasi
8itimbang & macam kadar !aitu *$ 9 #$$ 9 dan #'$ 9 dari label masing A masing kadar
dilakukan replikasi seban!ak 1 kali
%ntuk perhitungan intermediate precision didapatkan dari V rata A rata persen recoveryper
hari.
%ntuk perhitungan repeatibility precision didapatkan dari perhitungan V dari tiap kadar *$ 9
#$$ 9 dan #'$ 9 untuk hari !ang berbeda sehingga didapatkan + data.
)kurasi dihitung melalui persen perolehan kembali (9 recovery menggunakan rumus :
9 recovery
)kurasi dihitung untuk tiga hari !ang berbeda dihitung rata A rata persen recovery-n!a.
Pers!aratan 9 recovery> +* A #$' 9 dengan pers!aratan 9 V O '9
5/20/2018 Pembuatan Lidokain HCl Dan Epinefrin Dalam Bentuk Sediaan Injeksi Sebagai Anastesi Lokal
22/33
."%"* Linieritas
7inieritas adalah ukuran kemampuan (dalam range !g diberikan dari suatu metode untuk
memperoleh hasil analisis secara langsung dan proporsional dengan konsentrasi (kadar analit
dalam sampel atau suatu metode !g harus diuji untuk membuktikan adan!a hubungan linier
antara konsentrasi analit respon detektor.
7inieritas dibuat dengan membuat larutan baku standar dengan konsentrasi berbeda. 8ibuat garis
regresi peak terhadap konsentrasi. riteria penerimaan !ang diterima jika nilai r lebih besar dari
r tabel atau VEo O 9.
."%". 1obustness dan ruggedness
Robustness
%ji kesesuaian hasil dimana dilakukan pada satu tempat laboratorium dengan analis !ang sama
tetapi dilakukan uji pengaruh parameter-parameter tertentu tetapi hasil anTlisis menunjukkan
hasil !angreprodusible.
5+ Ruggedness
3emberikan hasil !ang reprodusible pada penetapan kadar kadar dimana teradapat variasi
kondisi anTlisis antara lain laboratorium analis alat reagent dan hari !ang berbeda.
."* 4alidasi Proses
Validasi proses dilakukan untuk memberikan jaminan bah"a proses manufacturing atau
packaging dapat secara konsisten menghasilkan suatu produk !ang berkualitas.
Pengamatan selama proses validasi ditekankan pada parameter kritis pada proses pembuatan obat
!ang dapat berpengaruh terhadap kualitas produk apakah sudah sesuai dengan kriteria
penerimaan !ang telah ditetapkan. 8ata !ang diperoleh harus dikumpulkan dan dicatat. 8eviasi
!ang terjadi !ang harus didokumentasikan kemudian dilakukan evaluasi sehingga didapatkan
suatu kesimpulan.
8alam pelaksanaan validasi proses untuk sediaan injeksi 7idokain ;2l dan epinefrin ini
menggunakan pendekatan Prospective Validation !aitu untuk produksi baru !ang belum
dipasarkan dan divalidasi memerlukan & batch berturut-turut (;uber '$$0.
.". Cleaning 4alidation
5/20/2018 Pembuatan Lidokain HCl Dan Epinefrin Dalam Bentuk Sediaan Injeksi Sebagai Anastesi Lokal
23/33
2leaning validation atau validasi pembersihan peralatan dilakukan untuk membuktikan bah"a
proses pembersihan telah efektif dan konsisten dalam menghilangkan sisa-sisa bahan aktif dari
proses produksi sebelumn!a maupun sisa-sisa bahan pembersih dan mikroorganisme. Cujuan
validasi pembersihan peralatan adalah untuk mencegah adan!a cross contamination dan untuk
membuktikan efektifitas prosedur pembersihan.
Validasi ini dilakukan pada tiga batch produk !ang sama berturut-turut terhadap alat-alat
produksi dan pengemasan primer terutama pada bagian !ang kontak langsung dengan produk.
BAB 4I
'I ($ABILI$A(
%ji stabilitas dilakukan untuk membuktikan kualitas produk dalam jangka "aktu tertentu dengan
pengaruh beberapa faktor lingkungan seperti suhu kelembaban dan caha!a. Selain itu ujistabilitas dapat digunakan untuk menentukan masa kadaluarsa produk.
3etode uji stabilitas !ang digunakan ada dua !aitu:
#. Pen!impanan "aktu dipercepat (ccelerated 6est'
Sediaan disimpan dalam climatic chamber pada suhu $H2 N 'H2 dan pada kelembaban
relatif/Relatif 7umidity0 9 N 9.
5/20/2018 Pembuatan Lidokain HCl Dan Epinefrin Dalam Bentuk Sediaan Injeksi Sebagai Anastesi Lokal
24/33
:"# 1encana Pengambilan (ampel
$abel :"# 1encana Pengambilan (ampel
ondisi Pen!impanan
5/20/2018 Pembuatan Lidokain HCl Dan Epinefrin Dalam Bentuk Sediaan Injeksi Sebagai Anastesi Lokal
25/33
- ?esi
- alsium
- 3agnesium
- )mmonium
-Sulfat
Produk din!atakan stabil apabila hasil uji memenuhi spesifikasi !ang telah ditetapkan.
BAB 4II
)E&A(AN
5/20/2018 Pembuatan Lidokain HCl Dan Epinefrin Dalam Bentuk Sediaan Injeksi Sebagai Anastesi Lokal
26/33
Pada kemasan umumn!a tercantum cara penggunaan indikasi pabrik pembuat tanggal
kadaluarsa dan harga.
5/20/2018 Pembuatan Lidokain HCl Dan Epinefrin Dalam Bentuk Sediaan Injeksi Sebagai Anastesi Lokal
27/33
kadaluarsa pabrik pembuat/logo pabrik tanggal pembuatan ;FC indikasi nomer registrasi
produk nomer bets aturan pakai dan petunjuk pen!impanan produk.
&. emasan tersier (6ertiary *ontainer
emasan tersier adalah kemasan !ang berada paling luar. emasan tersier di buat untukmemudahkan distribusi (dalam jumlah ban!ak memudahkan pen!impanan dan dapat juga
sebagai pelindung pertama terhadap faktor eksternal !ang mungkin dapat terjadi terhadap
produk.
5/20/2018 Pembuatan Lidokain HCl Dan Epinefrin Dalam Bentuk Sediaan Injeksi Sebagai Anastesi Lokal
28/33
BAB 4III
1E>I($1A(I P1D)
8alam proses registrasi produk larutan injeksi 7idokain ;2l-Fpinefrin !ang dibuat termasuk
dalam kategori dengan nama dagang. 7angkah langkah !ang dilakukan dalam registrasi larutaninjeksi 7idokain ;2l-Fpinefrin adalah sebagai berikut:
5egistrasi obat diajukan kepada epala ?adan PB3. 5egistrasi dilakukan dalam dua tahap
!aitu pra-registrasi dan pen!erahan berkas registrasi. Pen!erahan berkas registrasi dilakukan
dengan menggunakan formulir registrasi dan disket dilengkapi dengan dokumen-dokumen
penunjang sesuai ketentuan !ang berlaku. 8ata dan segala sesuatu !ang berhubungan dengan
penilaian dan pengujian dalam rangka registrasi obat dijaga kerahasiaann!a oleh epala ?adan
PB3.
?"! Pra registrasi
Pra-registrasi adalah prosedur registrasi !ang dilakukan untuk menentukan jalur evaluasi dan
kelengkapan dokumen registrasi obat untuk kategori kategori . Pengajuan pra-registrasi disertai
dengan pen!erahan dokumen pra-registrasi dan dilengkapi dengan bukti penulusuran nama obat.
@ama obat merupakan nama dagang berdasarkan Pedoman %mum @ama Bbat. 8okumen pra-
registrasi digunakan untuk pertimbangan penetapan jalur evaluasi dan dilengkapi dengnan
laporan administratif. Jika diperlukan kriteria penetapan jalur evaluasi dilengkapi dengan rincian
laporan independen. ;asil pra-registrasi diberitahukan secara tertulis kepada pendaftar dan
bersifat mengikat.
8okumen pra-registrasi terdiri dari:
8okumen teknis
8okumen teknis !ang harus disertakan dalam pra registrasi larutan injeksi 7idokain ;2l-
Fpinefrin !ang merupakan prduk kategori adalah sebagai berikut:
5ingkasan produk !ang didaftarkan
8okumen pertimbangan penetapan jalur evaluasi
elengkapan data mutu dan teknologi
Spesifikasi dan prosedur tetap metoda pengujian bahan baku dan obat
Protokol uji stabilitas obat
b. 8okumen administrasi
5/20/2018 Pembuatan Lidokain HCl Dan Epinefrin Dalam Bentuk Sediaan Injeksi Sebagai Anastesi Lokal
29/33
7arutan injeksi 7idokain ;2l-Fpinefrin !ang akan didattarkan merupakan obat produksi dalam
negeri tanpa lisensi. 8okumen administrasi !ang harus disertakan adalah sebagai berikut.
5/20/2018 Pembuatan Lidokain HCl Dan Epinefrin Dalam Bentuk Sediaan Injeksi Sebagai Anastesi Lokal
30/33
%ntuk registrasi baru berkas !ang kita serahkan terdiri dari disket !ang telah diisi sesuai data
pada Gormulir ) Gormulir ?# Gormulir ?' Gormulir ?& Gormulir ? Gormulir 2# Gormulir 2'
Gormulir 2& Gormulir 8 dan dokumen penunjang registrasi baru utuk masing-masing kategori
sesuai 7ampiran #1 eputusan epala ?adan PB3 5< @o. ;.$$.$.&.#+$ tentang riteria
dan Cata 7aksana 5egistrasi Bbat. ?erkas registrasi obat cop! dengan ,at aktif !ang telah ada
Standar
5/20/2018 Pembuatan Lidokain HCl Dan Epinefrin Dalam Bentuk Sediaan Injeksi Sebagai Anastesi Lokal
31/33
n!aman saat dilakukan penginjeksian sediaan pada pasien. Penambahan antimikroba atau bahan
penga"et pada sediaan ini tidak perlu karena ditujukan untuk penggunaan single dose. Selain
itu cara sterilisasi panas basah dengan autoklaf pada suhu ##D2 selama &$ menit memiliki nilai
S)7 !ang tinggi.
Citik kritis dari pembuatan sediaan injeksi adalah pencampuran bahan aktif homogenitas p;dan sterilitas sediaan. Citik titik kritis tersebut akan sangat mempengaruhi kualitas sediaan !ang
dihasilkan sehingga dapat berpengaruh juga terhadap release tidakn!a produk ke pasaran.
Setelah dimiEing kemudiaan cairan injeksi di
filling ke dalam ampul !ang telah di washing dan
disterilisasi. @amun sebelum di
fillingke dalam ampul harus telah melalui uji p;. )mpul !ang
digunakan adalah ampul amber karena sifat dari epinefrin !ang tidak stabil terhadap caha!a.
8alam hal ini mesin washing dan
filling sealing ampul dibuat satu line sehingga dapat
mengurangi kontaminasi. @amun disisi lain harus diperhatikan kesinambungan kedua mesin
tersebut.
Penggunaan mesin washing dan filling memiliki beberapa kelebihan diantaran!a dapat
mengurangi resiko kontaminasi jaminan sterilitas !ang tinggi dan membutuhkan sedikit operator
dibandingkan bila dilakukan secara konvensional dimana pencucian "adah dan pengisian
dilakukan di mesin !ang berbeda.
arena merupakan sediaan steril maka harus diperhatikan pada saat pengisian cairan injeksi ke
dalam ampul. Fillingcairan harus tepat volume n!a dan jangan sampai mengenai dinding ampul
karena dapat men!ebabkan hitam pada saat sealing ampul dan !ang paling kritis adalah pada
saat sealingampul. )mpul harus tertutup sempurna sehingga tidak terjadi kebocoran.
Sterilisasi injeksi lidokain ;2l dan epinefrin dilakukan dengan sterilisasi panas basah dengan
autoklaf pada suhu ##D2 selama &$ menit. Cahapan proses !ang dilalui injeksi setelah di
sterilisasi adalah vakum kebocoran dan uji partikel asing.
Validasi pada pembuatan sediaan injeksi lidokain ;2l dan epinefrin ini adalah prevalidasi
validasi proses dan validasi metode analisis. Validasi merupakan hal !ang dipers!aratkan dalam
2PB? karena akan menjamin konsistensi dari produk !ang dihasilkan.
%ji stabilitas dilakukan untuk membuktikan kualitas produk dalam jangka "aktu tertentu dengan
pengaruh beberapa faktor lingkungan seperti suhu kelembaban dan caha!a. Selain itu uji
stabilitas dapat digunakan untuk menentukan masa kadaluarsa produk. %ji stabilitas dilakukandalam bentuk real term dan accelerated.
Sediaan injeksi merupakan sediaan steril karena itu perlu uji sterilitas sebelum sediaan tersebut
di releas. %ji sterilitas injeksi lidokain dan epinefrin ini dilakukan pada media pertumbuhan
bakteri dan media pertumbuhan jamur. Maktu inkubasi tergantung pada metode uji. 8alam hal
ini digunakan metode uji inokulasi langsung sehingga dibutuhkan "aktu inkubasi selama #
5/20/2018 Pembuatan Lidokain HCl Dan Epinefrin Dalam Bentuk Sediaan Injeksi Sebagai Anastesi Lokal
32/33
hari. Sediaan dapat di releaes bila hasil uji sterilitas menunjukkan tidak ada pertumbuhan
mikroorganisme maupun jamur.
BAB @
)E(I&PLAN DAN (A1AN
!0"! )esimpulan
!- ?erdasarkan makalah pengembangan produk ini mahasis"a mampu mendapatkan gambaran
dan pengetahuan secara men!eluruh tentang tahap-tahap pengembangan produk produksi
sampai registrasi obat !ang dikembangkan sehingga obat mendapatkan ijin untuk edar.
#- ombinasi 7idokain ;2l dan efinefrin sebagai anastesi lokal dapat memperpanjang lama
kerja dari 7idokain ;2l.
%- Validasi dalam proses pembuatan sediaan dilakukan untuk menjamin produk !ang dihasilkan
memiliki konsistensi dalam hal kualitas.
!0"# (aran
8iperlukan suatu pengembangan formulasi sediaan 7idokain ;2l-Ffinefrin !ang lebih lanjut
untuk menghantarkan bahan aktif 7idokain ;2l dan Fpinefrin sehingga dapat meminimalkanefek samping !ang dihasilkan.
DA/$A1 P($A)A
)nonim #++. Farmakope )ndonesia #disi 0V. Jakarta: 8epartemen esehatan 5epublik
5/20/2018 Pembuatan Lidokain HCl Dan Epinefrin Dalam Bentuk Sediaan Injeksi Sebagai Anastesi Lokal
33/33
7ud"ig ;uber. Validation and anufacturing Formulations Sterile Product.
@e" =ork: