18
PEMBUATAN FILM ANIMASI “BUBA” BERBASIS 3 DIMENSI MENGGUNAKAN BLENDER 2.57 NASKAH PUBLIKASI disusun oleh Pramitha Fitriandini 08.11.2110 JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA SEKOLAH TINGGI MANAGEMENT INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA 2012

PEMBUATAN FILM ANIMASI “BUBA” BERBASIS 3 DIMENSI …repository.amikom.ac.id/files/naskah_publikasi 08.11.2110.pdf · PEMBUATAN FILM ANIMASI “BUBA” BERBASIS 3 DIMENSI MENGGUNAKAN

  • Upload
    dangdan

  • View
    238

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PEMBUATAN FILM ANIMASI “BUBA” BERBASIS 3 DIMENSI …repository.amikom.ac.id/files/naskah_publikasi 08.11.2110.pdf · PEMBUATAN FILM ANIMASI “BUBA” BERBASIS 3 DIMENSI MENGGUNAKAN

PEMBUATAN FILM ANIMASI “BUBA” BERBASIS 3 DIMENSI

MENGGUNAKAN BLENDER 2.57

NASKAH PUBLIKASI

disusun oleh

Pramitha Fitriandini

08.11.2110

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA SEKOLAH TINGGI MANAGEMENT INFORMATIKA DAN KOMPUTER

AMIKOM YOGYAKARTA

2012

Page 2: PEMBUATAN FILM ANIMASI “BUBA” BERBASIS 3 DIMENSI …repository.amikom.ac.id/files/naskah_publikasi 08.11.2110.pdf · PEMBUATAN FILM ANIMASI “BUBA” BERBASIS 3 DIMENSI MENGGUNAKAN

Page 3: PEMBUATAN FILM ANIMASI “BUBA” BERBASIS 3 DIMENSI …repository.amikom.ac.id/files/naskah_publikasi 08.11.2110.pdf · PEMBUATAN FILM ANIMASI “BUBA” BERBASIS 3 DIMENSI MENGGUNAKAN

MAKING ANIMATION MOVIE "BUBA" BASED 3 DIMENSIONS USING BLENDER

PEMBUATAN FILM ANIMASI “BUBA” BERBASIS 3 DIMENSI MENGGUNAKAN BLENDER 2.57

Pramitha Fitriandini

Hanif Al Fatta Jurusan Teknik Informatika

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

ABSTRACT From year to year developments in the growing world of animation. This proves that

at this time animation is not just a consumption of children - children only, but can be enjoyed by all walks of life.

Any computer software are now more advanced. In the world of animation, Blender is the open source software is exciting news because this software is completely free. Blender software can be used for modeling, texuring, lighting, animation and video editing.

Buba in this animated film that tells about the friendship between a boy - man with a cat that has the opposite properties was made with Blender software, ranging from modeling to rendering processes. Moreover, the authors would like to introduce the open source Blender and no less good with other commercial animation software. And the prospect of animation in Indonesia has a significant opportunity to grow. Keyword: Blender, Open Source, 3D Animation

Page 4: PEMBUATAN FILM ANIMASI “BUBA” BERBASIS 3 DIMENSI …repository.amikom.ac.id/files/naskah_publikasi 08.11.2110.pdf · PEMBUATAN FILM ANIMASI “BUBA” BERBASIS 3 DIMENSI MENGGUNAKAN

1. Pendahuluan

Pada saat ini perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sangat pesat. Salah

satunya pada bidang komputer grafis dimana dapat membantu para desainer grafis dalam

menunjukan karyanya dengan hasil mendekati keadaan sebenarnya atau seperti kenyataan.

Software komputer pun saat ini sudah semakin maju. Software Blender bisa

digunakan untuk modeling, texuring, lighting, animasi dan video post processing 3

dimensi. Blender juga merupakan sebuah software pengolah 3 dimensi dan animasi yang

bisa dijalankan di Windows, Machintos, dan Linux. Satu lagi kelebihan blender yang

diinginkan banyak orang dan ditakuti oleh software 3D komersial lainnya adalah software ini

sepenuhnya gratis sehingga biaya produksi dapat lebih dipangkas.

2. Landasan Teori

2.1 Beberapa Jenis Teknik Film Animasi2

2.1.1 Film animasi Dwi-matra (Flat Animation/2D)

Menggunakan bahan papar yang dapat digambar diatas pemukaannya dan

hamper semua objek animasinya melalui runtun kerja gambar.

2.1.1.1 Film Animasi ‘Sel’ (Cel Technique)

Gambar 2.1 Cel Technique

1Aditya, 2009, Trik Dahsyat Menjadi Animator 3D Andal, Penerbit ANDI, p.2

2G.Djalle Zaharuddin, 2007, The Making of 3D Animation Movie using 3DStudioMax,

Penerbit Informatika, p.12

Page 5: PEMBUATAN FILM ANIMASI “BUBA” BERBASIS 3 DIMENSI …repository.amikom.ac.id/files/naskah_publikasi 08.11.2110.pdf · PEMBUATAN FILM ANIMASI “BUBA” BERBASIS 3 DIMENSI MENGGUNAKAN

2.1.1.2 Film Animasi Potongan (Cut-out Animation)

Gambar 2.2 Cut-out Animation

2.1.1.3 Film Animasi Bayangan (Silhoutte Animation)

Gambar 2.3 Collage Animation

2.1.1.4 Film Animasi Kolase (Collage Animation)

Sebuah teknik yang bebas dan cukup sederhana dimana objekk disusun

sedemikian rupa lalu diubah secara berangsur – angsur menjadi susunan baru dan tiap

perubahan dipotret engan kamera.

2.1.1.5 Penggambaran Langsung Pada Film

Menggunakan penggambaran langsung pada pita seluloid baik positif maupun

negatiftanpa melalui runtun pemotretan kamera.

2.1.2 Film Animasi Tri-matra (Object Animation)

Secara keseluruhan, jenis film animasi tri-matra menggunakan teknik runtun kerja

yang sama dengan jenis film animasi dwi-matra, bedanya obyek animasi yang dipakai dalam

wujud tri-matra. Dengan memperhitungkan karakter obyek animasi, sifat bahan yang

dipakai, waktu, cahaya dan ruang.

Page 6: PEMBUATAN FILM ANIMASI “BUBA” BERBASIS 3 DIMENSI …repository.amikom.ac.id/files/naskah_publikasi 08.11.2110.pdf · PEMBUATAN FILM ANIMASI “BUBA” BERBASIS 3 DIMENSI MENGGUNAKAN

2.1.2.1 Film Animasi Boneka (Puppet Animation)

Gambar 2.4 Contoh Film Animasi Boneka

2.1.2.2 Film Animasi Model

Gambar 2.5 Contoh Animasi Model Pada Rotasi Bola Dunia

2.1.2.3 Pixilasi (Pixilation)

Gambar 2.6 Film The Secret Adventures of Tom Thumb

2.2 Bentuk Film Animasi3

2.2.1 Animasi 2D (2 Dimensi)

Animasi ini biasa juga disebut dengan film kartun. Kartun sendiri berasal dari kata

Cartoon, yang artinya gambar yang lucu. Memang, film kartun itu kebanyakan film yang lucu.

Misalnya: Looney Tunes, Pink Panther, , dan banyak lagi.

3Jenis Jenis Animasi, http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2010/04/jenis-jenis-animasi/, 20

April 2010

Page 7: PEMBUATAN FILM ANIMASI “BUBA” BERBASIS 3 DIMENSI …repository.amikom.ac.id/files/naskah_publikasi 08.11.2110.pdf · PEMBUATAN FILM ANIMASI “BUBA” BERBASIS 3 DIMENSI MENGGUNAKAN

2.2.2 Animasi 3D (3 Dimensi)

Dengan animasi 3D, karakter yang diperlihatkan semakin hidup dan nyata,

mendekati wujud manusia aslinya.

2.2.3 Animasi Tanah Liat (Clay Animation)

Tokoh-tokoh dalam animasi Clay dibuat dengan memakai rangka khusus untuk

kerangka tubuhnya, lalu kerangka tersebut ditutup dengan plasficine sesuai bentuk tokoh

yang ingin dibuat. Bagian-bagian tubuh kerangka ini, seperti kepala, tangan, kaki, disa

dilepas dan dipasang lagi. Setelah tokoh-tokohnya siap, lalu difoto gerakan per gerakan.

Foto-foto tersebut lalu digabung menjadi gambar yang bisa bergerak seperti yang kita tonton

di film. Animasi Clay termasuk salah satu jenis dari Stop-motion picture.

2.2.4 Animasi Jepang (Anime)

Jepang sudah banyak memproduksi anime (sebutan untuk animasi Jepang). Anime

juga terdiri dari beberapa jenis, tapi yang membedakan bukan cara pembuatannya,

melainkan formatnya, yaitu serial televisi, OVA, dan film bioskop.

2.3 Perangkat Lunak Yang Digunakan

2.3.1 Blender 2.57

Blender adalah sebuah software 3D suite yang boleh dikatakan salah satu yang

terlengkap diantara software – software open source. Tool – tool yang disediakan

sederhana, namun sudah mencakup seluruh kebutuhan untuk pembuatan film animasi

(F.J. Soekahar, 2004).

3. Analisis dan Perancangan

3.1 Analisis SWOT

3.1.1 Strength

Kekuatan / kelebihan yang dimiliki pada film animasi ini dari film animasi

yang lain adalah, film animasi ini bertemakan tentang pertemanan dan dapat

dinikmati oleh semua umur.

3.1.2 Weaknes

Beberapa kelemahan dalam film animasi ini adalah desain grafis yang

masih kurang serta membutuhkan spesifikasi komputer yang cukup kuat untuk

melakukan kalkulasi rendering agar dapat selesai dengan cepat dengan hasil yang

maksimal.

3.1.3 Opportunities

Page 8: PEMBUATAN FILM ANIMASI “BUBA” BERBASIS 3 DIMENSI …repository.amikom.ac.id/files/naskah_publikasi 08.11.2110.pdf · PEMBUATAN FILM ANIMASI “BUBA” BERBASIS 3 DIMENSI MENGGUNAKAN

Peluang dari film animasi ini adalah menggunakan software 3D yang

freeware sehingga dapat memangkas biaya produksi dan masih sedikit yang

menggunakan software 3D Blender ini.

3.1.4 Threats

Ancaman untuk film animasi ini adalah banyaknya bermunculan film animasi

yang kualitasnya lebih bagus dan banyaknya animator – animator yang mulai

membuat film animasi yang bagus.

3. 2 Analisis Kebutuhan Sistem

Analisis kebutuhan sistem yang digunakan disini hanya dibatasi pada kebutuhan

perangkat yang digunakan dalam pembuatan animasi 3 dimensi ini, baik perangkat keras

(hardware) maupun perangkat lunak (software).

3.3 Pra-Produksi

3.3.1 Ide Cerita

Film animasi 3D yang berjudul Buba ini akan mengisahkan tentang Buba yang

mendapatkan teman baru dan perjuangan Buba dalam membangunkan Bol yang suka tidur

untuk diajak bermain bersama - sama.

3.3.2 Tema Cerita

Tema cerita adalah pokok pikiran dalam sebuah karangan. Atau, dapat diartikan

pula sebagai dasar cerita yang ingin disampaikan oleh penulisnya (Lutters, 2006:41). Dalam

animasi ini tema yang diangkat adalah tentang “Pertemanan”.

3.3.3 Logline

Logline atau inti cerita bertujuan sebagai penguat ide cerita dalam animasi ini.

Logline dari animasi ini adalah “Bagaimana jika Buba membangunkan Bol dengan berbagai

macam cara yang unik dan kemudian dia membuat Bol marah”

3.3.4 Sinopsis

Sinopsis merupakan gambaran keseluruhan cerita kasar dari cerita film. Untuk

mengembangkan cerita, ada 7 pertanyaan dasar yang harus dijawab.

Page 9: PEMBUATAN FILM ANIMASI “BUBA” BERBASIS 3 DIMENSI …repository.amikom.ac.id/files/naskah_publikasi 08.11.2110.pdf · PEMBUATAN FILM ANIMASI “BUBA” BERBASIS 3 DIMENSI MENGGUNAKAN

3.3.5 Diagram Scene

Diagram Scene “Buba”

Oleh: Pramitha Fitriandini

Gambar 3.1 Diagram Scene “Buba”

3.3.6 Naskah / Script

Naskah cerita berguna sebagai petunjuk kerja dalam pembuatan film. Yang

menampilkan urut-urutan adegan dalam film, latar tempat, keadaan sekitar, aksi tokoh,

hingga dialog antar karakter.

3.3.7 Storyboard

Didalam tahap ini adalah saat untuk membuat ide – ide di dalam sekenario menjadi

bentuk visual, sehingga lebih bisa dipahami apa yang dimaksudkan di dalam scenario.

Storyboard memberikan kehidupan (nyawa) bagi script mengenai bagaimana sebuah cerita

akan berjalan dan mudah dipahami.

Tabel 3. 1 Storyboard film animasi 3D “Buba”

S C Gambar Keterangan Dialog Detik

Page 10: PEMBUATAN FILM ANIMASI “BUBA” BERBASIS 3 DIMENSI …repository.amikom.ac.id/files/naskah_publikasi 08.11.2110.pdf · PEMBUATAN FILM ANIMASI “BUBA” BERBASIS 3 DIMENSI MENGGUNAKAN

1 1

Terlihat suasana

kota di pagi hari yang

cerah

Camera : Fade in,

medium shot

SFX : suara

keramaian kota

- 6

3 2

Buba dari depan

yang sedang

tersenyum lebar

Camera : Close up

SFX : -

Buba:

“hehehehe

…..”

5

4 1

Terlihat sebuah

benda bulat yang

ada disamping

rumahnya.

Camera : Pan left

SFX : -

4

3.3.8 Perancangan Karakter / Penokohan

a. Buba

Merupakan karakter seorang anak yang bernama Buba. Bocah yang memiliki

semangat tinggi, pantang menyerah pemberani dan banyak memiliki pemikiran unik

dan selalu saja bisa mendapat perhatian dari Bol.

Gambar 3.2 Karakter Buba

b. Bol

Merupakan karakter seekor kucing yang bernama Bol. Yang berbentuk bulat gendut

dan sangat suka tidur sekaligus cuek. Bol akan naik darah jika waktu tidurnya

Page 11: PEMBUATAN FILM ANIMASI “BUBA” BERBASIS 3 DIMENSI …repository.amikom.ac.id/files/naskah_publikasi 08.11.2110.pdf · PEMBUATAN FILM ANIMASI “BUBA” BERBASIS 3 DIMENSI MENGGUNAKAN

diganggu. Namun jika dekat dengan Buba tanpa disadarinya Bol ikut terbawa suasana

bermain bersama Buba dan tidak mengacuhkannya.

Gambar 3.3 Karakter Bol

Proporsi tubuh bertujuan untuk memberikan suatu skala atau perbandingan dan

ukuran tubuh yang tepat antara karakter satu dengan yang lainnya.

Gambar 3.4 Perbandingan Karakter

3.3.9 Environment Desain

Desain environment merupakan sketsa dari lingkungan sekitar yang akan dijadikan

latar atau background dan tempat serta suasana yang mengelilingi objek utama.

• Rumah Buba.

Gambar 3.5 Rumah Buba

Page 12: PEMBUATAN FILM ANIMASI “BUBA” BERBASIS 3 DIMENSI …repository.amikom.ac.id/files/naskah_publikasi 08.11.2110.pdf · PEMBUATAN FILM ANIMASI “BUBA” BERBASIS 3 DIMENSI MENGGUNAKAN

• Taman Bermain.

Gambar 3.6 Taman Bermain

4. Implementasi Dan Pembahasan

4.1 Produksi

4.1.1 Modeling

Modeling adalah pembentukan model karakter dari sketsa model yang

sudah dirancang sebelumnya yang kemudian akan digunakan dalam adegan –

adegan sebuah film. Membuat desain karakter dapat berupa manusia ataupun sesuai

dengan imajinasi. Berawal dari gambar – gambar secara kasar seperti sketsa

kemudian mulai disempurnakan menjadi suatu bentuk karakter yang utuh. Rancangan

karakter dibuat secara lengkap dari ujung rambut hingga ujung kaki.

Pada Animasi ini memakai objek dasar Cube. Kemudian pembentukan

diproses pada Edit Mode dengan bantuan fungsi ekstrude, skala, dan grab hingga

terbentulah model karakter. Dalam modeling animasi ini menggunakan modifiers

subdivision surface untuk memperhalus lekukan – lekukan pada objek yang sedang

dibuat.

Page 13: PEMBUATAN FILM ANIMASI “BUBA” BERBASIS 3 DIMENSI …repository.amikom.ac.id/files/naskah_publikasi 08.11.2110.pdf · PEMBUATAN FILM ANIMASI “BUBA” BERBASIS 3 DIMENSI MENGGUNAKAN

Gambar 4.1 Model Karakter Buba

Gambar 4.2 Model Karakter Bol

4.1.2 Texturing

Texturing adalah pemberian warna dan material (texture) pada model

karakter 3D yang telah dibuat sebelumnya. Material atau texture dapat berupa foto

atau gambar yang dibuat dengan aplikasi software 3D atau dengan bantuan software

digital imaging.

Pemberian warna film animasi ini menggunakan cara Unwrapping, yaitu

membuka bungkusan dari model 3 dimensi (seperti mengupas kulit jeruk) dengan

cara dipotong – potong menjadi beberapa bagian sehingga memudahkan untuk

pewarnaan.

Gambar 4.3 Hasil Unwrap

Gambar 4.4 Hasil Penggabungan Model dengan Warna

Page 14: PEMBUATAN FILM ANIMASI “BUBA” BERBASIS 3 DIMENSI …repository.amikom.ac.id/files/naskah_publikasi 08.11.2110.pdf · PEMBUATAN FILM ANIMASI “BUBA” BERBASIS 3 DIMENSI MENGGUNAKAN

4.1.3 Lighting

Lighting yang digunakan disini ada dua macam yaitu hemi dan sun. Hemi

digunakan untuk pencahayaan merata sedangkan sun digunakan untuk memberikan

efek sinar matahari dan bayangan. Sehingga efek yang dihasilkan dari

pencahayaan tersebut berupa suasana yang cerah dengan cahaya yang merata.

Gambar 4.5 Suasana Cerah di Rumah Buba

4.1.4 Pembuatan Background

Dalam animasi ini semua pengambilan adegan berada diluar ruangan

dengan efek cahaya yang cerah, background langit biru, taman yang dihiasi dengan

banyak pohon dan rumah.

Gambar 4.6 Background Langit di Kota Niji

Page 15: PEMBUATAN FILM ANIMASI “BUBA” BERBASIS 3 DIMENSI …repository.amikom.ac.id/files/naskah_publikasi 08.11.2110.pdf · PEMBUATAN FILM ANIMASI “BUBA” BERBASIS 3 DIMENSI MENGGUNAKAN

Gambar 4.7 Background Taman

4.1.5 Animation

Animation adalah pemberian gerak pada objek atau karakter untuk dapat

memberikan kesan hidup. Animasi pada film animasi Buba ini diawali dengan

pergerakan kamera yang memperlihatkan suasana sekitar seperti pemandangan kota

ataupun suasana sekitar rumah yang dihuni oleh karaker Buba, dilanjutkan dengan

pergerakan model karakter dan seterusnya hingga film selesai.

Menggerakkan model karakter menggunakan bones atau tulang. Tulang ini

disesuaikan dengan ukuran model sehingga mempermudah untuk

menggerakkannya. Proses ini biasa disebut dengan rigging, yaitu pemberian control

– control yang berfungsi untuk menggerakkan atau menganimasikan dari model

karakter.

Gambar 4.8 Tulang pada Karakter

Kemudian untuk pengaturan ekspresi wajah menggunakan Shape Key yang

pengaturannya berada pada panel Object Data.

Gambar 4.9 Hasil Shape Key

Page 16: PEMBUATAN FILM ANIMASI “BUBA” BERBASIS 3 DIMENSI …repository.amikom.ac.id/files/naskah_publikasi 08.11.2110.pdf · PEMBUATAN FILM ANIMASI “BUBA” BERBASIS 3 DIMENSI MENGGUNAKAN

4.1.6 Recording

Dalam pembuatan film animasi Buba digunakan teknik dubber kering. Dalam

pengambilan rekaman pada animasi ini menggunakan software Audacity. Langkah –

langkah Recording pada Audacity dimulai dengan menekan tombol record, proses

merekam suara, tekan tombol stop untuk menghentikan proses rekam, kemudian

disimpan dengan export menjadi file .mp3.

4.1.7 Rendering

Pada render animasi tahap ini outputnya dibuat berupa .png agar apabila

saat proses render animasi terjadi mati lampu atau error yang lain, tidak perlu

merender ulang keseluruhan frame bisa dilanjutkan merender sisa frame sehingga

tidak perlu merender ulang keseluruhan frame. Kemudian frame – frame yang yang

telah dirender nantinya akan disatukan dan diolah pada jendela Blender video

editing.

4.2 Pasca Produksi

4.2.1 Editing

Editing dilakukan untuk mengemas hasil akhir sebuah film. Mensinkronisasikan

suara dengan visual, memberikan special effect dan mengekspor dalam media yang

ditentukan. Pada jendela Video Editing Blender 2.57 akan dilakukan pengeditan potongan

cut per cut dari film yang dibuat, menyusun potongan adegan menjadi satu rangkaian film

animasi yang dapat dinikmati.

Gambar 4.10 Proses Pengeditan Video dan Suara

Page 17: PEMBUATAN FILM ANIMASI “BUBA” BERBASIS 3 DIMENSI …repository.amikom.ac.id/files/naskah_publikasi 08.11.2110.pdf · PEMBUATAN FILM ANIMASI “BUBA” BERBASIS 3 DIMENSI MENGGUNAKAN

4.2.2 Rendering

Proses ini merupakan proses merender file menjadi movie yang sudah digabungkan

dengan file suara. Dengan demikian hasil animasi yang didapatkan menjadi tampak sangat

nyata dan menarik.

5. Penutup

5.1 Kesimpulan

Pada pembuatan film animasi Buba dapat diambil beberapa kesimpulan antara lain :

1. Langkah – langkah pembuatan film animasi tiga dimensi ini melalui beberapa

tahapan penting yaitu tahap pra produksi, produksi, dan pasca produksi.

2. Dalam pembuatan animasi ini menggunakan teknik 3D Digital Animation. Model

karakter dan pengeditan pada film animasi ini dikerjakan dengan beberapa software

selain Blender 2.57 untuk mendukung proses produksi.

3. Dalam pembuatan ekspresi wajah dalam film ini menggunakan Shapekey dan

pergerakan badan karakter menggunakan Bones.

4. Dalam proses render, terlebih dahulu dijadikan file gambar, baru kemudian diubah

menjadi file video untuk untuk mengurangi resiko apabila terjadi mati listrik ditengah

– tengah proses merender.

5.2 Saran

Saran dari laporan skripsi ini adalah sebagai berikut :

1. Dalam pembuatan film animasi kartun pahami terlebih dahulu konsepnya supaya

dalam pembuatannya akan lebih mudah.

2. Sebaiknya film animasi dikerjakan secara team, karena kendala waktu menjadi

masalah dalam proses pembuatannya.

3. Perbanyaklah menonton film animasi untuk memperbanyak referensi.

4. Jangan pernah menyerah untuk belajar, karena membuat film animasi

membutuhkan kesabaran dan ketelitian seorang seorang animator sangat

menentukan kualitas film animasi yang akan dibuat

Page 18: PEMBUATAN FILM ANIMASI “BUBA” BERBASIS 3 DIMENSI …repository.amikom.ac.id/files/naskah_publikasi 08.11.2110.pdf · PEMBUATAN FILM ANIMASI “BUBA” BERBASIS 3 DIMENSI MENGGUNAKAN

DAFTAR PUSTAKA

Aditya, 2009. Trik Dahsyat Menjadi Animator 3D Andal, Andi Offset

Budip, Pengenalan Interface, inblender.blogspot.com, diakses tanggal 20 Maret

2012

G.Djalle, Zaharuddin, 2007. The Making of 3D Animation Movie usin 3D

StudioMax, Penerbit Informatika

Gapranimator, Sejarah Animasi, http://www.gapranimator.com/sejarah-animasi/ ,

diakses tanggal 1 April 2012

Suyanto,M., Yuniawan,A. 2006. Merancang Film Kartun Kelas Dunia. Yogyakarta:

Andi Offset.

Vaughan, Tay, 2006. Multimedia: Making It Work Edisi 6, Andi Offset

www.blenderindonesia.org

www.cgcookie.com