77
i PEMBUATAN ALAT PRAKTIKUM PERAWATAN POMPA GEAR PROYEK AKHIR Diajukan untuk memenuhi persyaratan guna memperoleh gelar Ahli Madya (A.Md) Program Studi DIII Teknik Mesin Disusun oleh: AGUNG PAMBUDI I 8 1 0 7 0 3 0 PROGRAM DIPLOMA III TEKNIK MESIN PRODUKSI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2010

PEMBUATAN ALAT PRAKTIKUM PERAWATAN POMPA · PDF filemelaksanakan `Tugas Akhir’ dengan baik serta dapat menyelesaikan laporan ini ... Proyek akhir ini menghasilkan alat praktikum

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PEMBUATAN ALAT PRAKTIKUM PERAWATAN POMPA · PDF filemelaksanakan `Tugas Akhir’ dengan baik serta dapat menyelesaikan laporan ini ... Proyek akhir ini menghasilkan alat praktikum

i

PEMBUATAN ALAT PRAKTIKUM

PERAWATAN POMPA GEAR

PROYEK AKHIR

Diajukan untuk memenuhi persyaratan guna

memperoleh gelar Ahli Madya (A.Md)

Program Studi DIII Teknik Mesin

Disusun oleh:

AGUNG PAMBUDI

I 8 1 0 7 0 3 0

PROGRAM DIPLOMA III TEKNIK MESIN PRODUKSI

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2010

Page 2: PEMBUATAN ALAT PRAKTIKUM PERAWATAN POMPA · PDF filemelaksanakan `Tugas Akhir’ dengan baik serta dapat menyelesaikan laporan ini ... Proyek akhir ini menghasilkan alat praktikum

ii

HALAMAN PERSETUJUAN

Proyek Akhir ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim

Penguji Proyek Akhir Program Studi D III Teknik Mesin Produksi Fakultas

Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Surakarta, Juli 2010

Pembimbing I Pembimbing II

Zainal Arifin, ST, MT NIP. 19730308 200003 1 001

Didik Djoko Susilo, ST, MT NIP. 19720313 199702 1 001

Page 3: PEMBUATAN ALAT PRAKTIKUM PERAWATAN POMPA · PDF filemelaksanakan `Tugas Akhir’ dengan baik serta dapat menyelesaikan laporan ini ... Proyek akhir ini menghasilkan alat praktikum

iii

HALAMAN PENGESAHAN

Proyek Akhir ini telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim

penguji Proyek Akhir Program Studi D III Teknik Mesin Produksi Fakultas

Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima untuk memenuhi

persyaratan mendapat gelar Ahli Madya.

Pada hari :

Tanggal :

Tim Penguji Proyek Akhir

1. Zainal Arifin, ST, MT NIP. 19730308 200003 1 001 ………………………………

2. Didik Djoko Susilo, ST, MT NIP. 19720313 199702 1 001 ………………………………

3. Purwadi Joko W.,ST.,MT NIP. 19730126 199702 1 001 ………………………………

4. Rendhy Adhy Rachmanto,ST.,MT NIP. 19710119 200012 1 006 ………………………………

Mengetahui,

Ketua Program D3 Teknik Mesin Fakultas Teknik Mesin UNS

Zainal Arifin, ST, MT.

NIP. 197303082000031001

Disahkan Oleh:

Koordinator Proyek Akhir

Jaka Sulistya Budi , ST NIP. 196710191999031001

Page 4: PEMBUATAN ALAT PRAKTIKUM PERAWATAN POMPA · PDF filemelaksanakan `Tugas Akhir’ dengan baik serta dapat menyelesaikan laporan ini ... Proyek akhir ini menghasilkan alat praktikum

iv

HALAMAN MOTTO

· Manusia sepantasnya berusaha dan berdoa, tetapi Tuhan yang

menentukan.

· Apa yang kita cita-citakan tidak akan terwujud tanpa disertai tekad dan

usaha yang keras.

· Tiada hidup tanpa perjuangan dan tiada perjuangan tanpa pengorbanan.

· Masalah bukanlah cobaan yang harus dihindari, namun tantangan yang

wajib kita hadapi.

· Kegagalan merupakan sebuah proses menuju keberhasilan.

· Bermimpilah, karena segala sesuatu berawal dari mimpi kita.

Page 5: PEMBUATAN ALAT PRAKTIKUM PERAWATAN POMPA · PDF filemelaksanakan `Tugas Akhir’ dengan baik serta dapat menyelesaikan laporan ini ... Proyek akhir ini menghasilkan alat praktikum

v

PERSEMBAHAN

Sebuah hasil karya yang kami buat demi menggapai sebuah cita-cita,

yang ingin ku-persembahkan kepada:

Allah SWT, karena dengan rahmad serta hidayah-Nya saya dapat

melaksanakan `Tugas Akhir’ dengan baik serta dapat menyelesaikan laporan ini

dengan lancar

Orang Tua yang aku sayangi yang telah memberi dorongan moril maupun

meteriil serta semangat yang tinggi sehingga saya dapat menyelesaikan tugas

akhir ini.

Para Dosen, khususnya dosen jurusan teknik mesin yang dengan

semangat, sabar mengajar dan membimbing kami sehingga dapat menyelesaikan

tugas akhir ini dengan baik.

Ade`-ade`ku yang aku sayangi, ayo kejar cita-citamu dengan penuh

perjuangan dan tekad.

Kekasihku yang aku cintai dan sayangi yang selalu mendukungku dalam

suka maupun duka, serta tak pernah lelah memberikan motivasi.

Vega R ku yang selalu setia menemaniku sampai akhir masa kuliahku.

D III Produksi dan Otomotif angkatan 07’ yang masih berjuang, jangan

patah semangat dan terus berusaha demi masa depan.

Ade’-ade’ angkatanku, tingkatkan mutu dan kualitas diri, jangan pernah

menyerah!!!

Page 6: PEMBUATAN ALAT PRAKTIKUM PERAWATAN POMPA · PDF filemelaksanakan `Tugas Akhir’ dengan baik serta dapat menyelesaikan laporan ini ... Proyek akhir ini menghasilkan alat praktikum

vi

ABSTRAKSI

Agung Pambudi , 2010, PEMBUATAN ALAT PRAKTIKUM PERAWATAN POMPA GEAR. Program studi diploma III Mesin Produksi, Fakultas Teknik, Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Pompa gear merupakan peralatan yang tergolong penting dalam dunia industri. Dalam penggunaanya semakin lama pompa akan mengalami penurunan performance yang di pengaruhi oleh berbagai faktor. Agar pompa mampu bekerja secara maksimal kembali dan untuk memperpanjang usia pompa maka perlu adanya proses perawatan. Pengetahuan tentang pompa sangat diperlukan untuk dapat melakukan proses perawatan. Hal tersebut dapat diperoleh melalui pengalaman kerja dilapangan maupun praktek di laboratorium. Untuk memberikan pengetahuan tentang pompa kepada mahasiswa, maka diperlukan sebuah alat praktikum perawatan pompa gear.

Proses pembuatan di mulai dengan mendesain gambar alat, melakukan perhitungan, menggambar mesin, menentukan material, kemudian proses pengerjaan. Proses pengerjaan awal adalah membuat meja sebagai tempat rangkaian alat. Komponen utama dalam proses perakitan adalah motor dan pompa yang di hubungkan dengan poros. Setelah proses perakitan di lakukan proses pengujian alat.

Dengan peralatan ini, kita mampu melakukan praktek pengoperasian pompa gear dengan benar dan aman. Serta mampu melakukan praktek perawatan pompa gear.

Proyek akhir ini menghasilkan alat praktikum perawatan pompa gear dengan spesifikasi sebagai berikut Biaya produksi total Rp. 4.846.500,00. Motor listrik yang di gunakan 1 phase 2 HP dengan putaran 1440 rpm. Kapasitas pompa yang digunakan adalah 60 liter / menit.

Page 7: PEMBUATAN ALAT PRAKTIKUM PERAWATAN POMPA · PDF filemelaksanakan `Tugas Akhir’ dengan baik serta dapat menyelesaikan laporan ini ... Proyek akhir ini menghasilkan alat praktikum

vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT. yang memberikan limpahan rahmat,

karunia dan hidayah-Nya, sehingga laporan Proyek Akhir dengan judul

PEMBUATAN ALAT PRAKTIKUM PERAWATAN POMPA GEAR ini dapat

terselesaikan dengan baik tanpa halangan suatu apapun. Proyek Akhir ini disusun

untuk memenuhi salah satu persyaratan kelulusan bagi mahasiswa DIII Teknik

Mesin Produksi Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Dalam laporan ini, penulis menyampaikan banyak terima kasih atas

bantuan semua pihak, sehingga laporan ini dapat disusun. Penulis menyampaikan

terima kasih kepada:

1. Bapak Zainal Arifin, ST.,MT Selaku ketua program DIII Teknik Mesin

Universitas Sebelas Maret serta Selaku pembimbing Proyek Akhir I.

2. Bapak Didik Djoko Susilo, ST, MT Selaku pembimbing Proyek Akhir II.

3. Bapak Jaka Sulistya Budi, ST. Selaku koordinator Proyek Akhir.

4. Bapak dan Ibu di rumah atas segala bentuk dukungan dan doanya.

5. Rekan-rekan mahasiswa D III Produksi dan Otomotif angkatan 2007 .

6. Berbagai pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu.

Penulis menyadari dalam penulisan laporan ini masih jauh dari

sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat

diharapkan. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi penulis pada khususnya

dan bagi pembaca bagi pada umumnya. Amin.

Surakarta, Juli 2010

Penulis

Page 8: PEMBUATAN ALAT PRAKTIKUM PERAWATAN POMPA · PDF filemelaksanakan `Tugas Akhir’ dengan baik serta dapat menyelesaikan laporan ini ... Proyek akhir ini menghasilkan alat praktikum

viii

DAFTAR ISI

Halaman Halaman Judul ............................................................................................. i Halaman Persetujuan ................................................................................... ii Halaman Pengesahan .................................................................................. iii Halaman Motto ........................................................................................... iv Persembahan ............................................................................................... v Abstraksi ..................................................................................................... vi Kata Pengantar ............................................................................................ vii Daftar Isi ..................................................................................................... viii Daftar Gambar ............................................................................................. x Daftar Notasi ................................................................................................ xii Daftar Tabel ................................................................................................ xiv

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Balakang ................................................................... 1 1.2 Perumusan Masalah .......................................................... 1 1.3 Tujuan Proyek Akhir ......................................................... 1 1.4 Manfaat Proyek Akhir ....................................................... 2 1.5 Pembatasan Masalah ......................................................... 2 1.6 Kerangka Pemikiran........................................................... 3 1.7 Sitematika Penulisan ......................................................... 6

BAB II DASAR TEORI 2.1 ..................................................................................... Tinjaua

n Umum ............................................................................. 7 2.1.1 Pompa dinamik....................................................... 8 2.1.2 Pompa perpindahan positif..................................... 9

2.2 Pompa Gear ....................................................................... 9 2.2.1 Karakterisrik pompa roda gigi luar ........................ 11 2.2.2 Cara kerja .............................................................. 12 2.2.3 Rumus perhitungan pompa .................................... 14

2.3..................................................................................... Cara Pengoperasian Pompa Gear ............................................... 15

2.4 Kopling .................................................................. 16 2.5 ..................................................................................... Poros

............................................................................................17 2.6 ..................................................................................... Statika

............................................................................................19

Page 9: PEMBUATAN ALAT PRAKTIKUM PERAWATAN POMPA · PDF filemelaksanakan `Tugas Akhir’ dengan baik serta dapat menyelesaikan laporan ini ... Proyek akhir ini menghasilkan alat praktikum

ix

2.6.1 Gaya luar ................................................................ 19 2.6.2 Gaya dalam ............................................................ 20 2.6.3 Tumpuan ................................................................ 21 2.6.4 Diagram gaya dalam .............................................. 22

2.7 ..................................................................................... Proses Pengelasan ......................................................................... 22 2.7.1 Sambungan las ....................................................... 23 2.7.2 Memilih besarnya arus .......................................... 24 2.7.3 Rumus yang digunakan dalam perhitungan las...... 25

2.8 ..................................................................................... Proses Permesinan ........................................................................ 26

2.9 ..................................................................................... Pemilihan Mur dan Baut................................................................. 28

BAB III DATA DAN ANALISA 3.1 Perhitungan Poros ............................................................. 31 3.2 Rangka .............................................................................. 33 BAB IV PROSES PRODUKSI 4.1. Pembuatan Poros................................................................ 48 4.2. Waktu Permesinan ............................................................. 49 4.3. Membuat Rangka ............................................................... 52 4.3.1 Proses pemotongan besi hollow ............................. 52 4.3.2 Proses pengelasan................................................... 53 4.3.3 Proses pengerjaan plat ........................................... 54 4.3.3.1 Proses pemotongan plat ........................... 54 4.3.3.2 Proses penekukan plat .............................. 54 4.3.4 Proses pemasangan plat.......................................... 55 4.3.5 Proses pengecatan .................................................. 55 4.4. Perakitan............................................................................. 55 4.5. Estimasi Biaya.................................................................... 56

BAB V PENUTUP

5.1. Kesimpulan........................................................................... 60

5.2. Saran……............................................................................. 60

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 10: PEMBUATAN ALAT PRAKTIKUM PERAWATAN POMPA · PDF filemelaksanakan `Tugas Akhir’ dengan baik serta dapat menyelesaikan laporan ini ... Proyek akhir ini menghasilkan alat praktikum

x

Daftar Gambar

Halaman Gambar 2.1. Klasifikasi Pompa................................................................. 8 Gambar 2.2. Rotari Roda Gigi Luar.......................................................... 10 Gambar 2.3. Karakteristik Kapasitas dan Daya Kuda Pompa Roda Gigi Luar..................................................................... 12 Gambar 2.4. Fleksibel Kopling Elastomer ................................................ 16 Gambar 2.5. Diagram Pembebanan dan Gaya Bebas Statika Kesetimbangan ..................................................................... 19 Gambar 2.6. Tanda Gaya Normal ............................................................. 20 Gambar 2.7. Tanda untuk Gaya Geser ...................................................... 21 Gambar 2.8. Tanda untuk Momen Lentur................................................. 21 Gambar 2.9. Tumpuan Rol........................................................................ 21 Gambar 2.10. Tumpuan Sendi..................................................................... 22 Gambar 2.11. Tumpuan Jepit ...................................................................... 22 Gambar 2.12. Sambungan Las Butt Joint.................................................... 23 Gambar 2.13. Sambungan Las Lap Joint .................................................... 24 Gambar 2.14. Sambungan Las Edge Joint .................................................. 24 Gambar 2.15. Sambungan Las T- Joint....................................................... 24 Gambar 3.1. Sketsa Alat Perawatan Pompa Gear ..................................... 30 Gambar 3.2. Sketsa Tumpuan Roda Gigi Pompa...................................... 31 Gambar 3.3. Diagram Momen Lentur Roda Gigi ..................................... 33 Gambar 3.4. Sketsa Pembebanan Rangka................................................. 33 Gambar 3.5. Reaksi Gaya Luar Batang C-D............................................. 34 Gambar 3.6. Reaksi Gaya Dalam Batang C-D.......................................... 34 Gambar 3.7. Potongan kiri (x-x) batang C-D............................................ 34 Gambar 3.8. Potongan kiri (y-y) batang C-D............................................ 35 Gambar 3.9. Diagram Gaya Normal, Gaya Geser, Dan Momen Lentur Batang C-D........................................................................... 36 Gambar 3.10. Reaksi Gaya Luar Batang D-E ............................................. 36 Gambar 3.11. Reaksi Gaya Dalam Batang D-E .......................................... 37 Gambar 3.12. Potongan kiri (x-x) batang D-E ............................................ 37 Gambar 3.13. Potongan kiri (y-y) batang D-E ............................................ 38 Gambar 3.14. Diagram Gaya Normal, Gaya Geser, Dan Momen Lentur Batang D-E ........................................................................... 39 Gambar 3.15. Reaksi Gaya Luar Batang A-B............................................. 39 Gambar 3.16. Reaksi Gaya Dalam Batang A-B.......................................... 40 Gambar 3.17. Potongan kiri (x-x) batang A-B............................................ 40 Gambar 3.18. Potongan kiri (y-y) batang A-B............................................ 41

Page 11: PEMBUATAN ALAT PRAKTIKUM PERAWATAN POMPA · PDF filemelaksanakan `Tugas Akhir’ dengan baik serta dapat menyelesaikan laporan ini ... Proyek akhir ini menghasilkan alat praktikum

xi

Gambar 3.19. Potongan kiri (z-z) batang A-B ............................................ 42 Gambar 3.20. Diagram Gaya Normal, Gaya Geser, Dan Momen Lentur

Batang A-B .......................................................................... 43 Gambar 3.21. Penampang Besi Hollow ...................................................... 44 Gambar 3.22. Sketsa Pengelasan Rangka ................................................... 46 Gambar 4.1. Poros Gompa Gear ............................................................... 48 Gambar 4.2. Konstruksi Rangka ............................................................... 52

Page 12: PEMBUATAN ALAT PRAKTIKUM PERAWATAN POMPA · PDF filemelaksanakan `Tugas Akhir’ dengan baik serta dapat menyelesaikan laporan ini ... Proyek akhir ini menghasilkan alat praktikum

xii

Daftar Notasi

H = Head/ketinggian (m)

p = Tekanan (kg/m2)

ρ = Massa jenis oli/specific gravity (kg/m3)

P = Daya (Watt atau kg.m/s)

T = Torsi (kg.m)

N = Kecepatan putaran (rpm)

Dp = Beda tekanan antara in dan out (kg/m2)

Q = Debit/flowrate (m3/s)

η = Efisiensi pompa (%)

Te = Torsi ekuivalen (kg.m)

d = Diameter poros (mm)

d0 = Diameter poros mula-mula (mm)

d1 = Diameter poros akhir (mm)

M = Momen (N.m)

τs = Tegangan geser (kg/cm2)

τ = Tegangan tarik (kg/cm2)

Me = Momen ekuivalen (kg.m)

σb = Tegangan tarik maksimum (kg/cm2)

F = Gaya (kg.m/s2 atau N)

Fx = Gaya bekerja pada sumbu (x) atau horizontal (N)

Fy = Gaya bekerja pada sumbu (y) atau vertical (N)

A = Luas penampang (cm)

Z = Seksion modulus (mm3)

σb = Tegangan lentur (N/mm2)

s = Lebar gerigi las (mm)

t = Tebal gerigi las (mm)

l = Lebar luar hollow (mm)

e = Jarak las dengan beban (mm)

Page 13: PEMBUATAN ALAT PRAKTIKUM PERAWATAN POMPA · PDF filemelaksanakan `Tugas Akhir’ dengan baik serta dapat menyelesaikan laporan ini ... Proyek akhir ini menghasilkan alat praktikum

xiii

V = Kecepatan pemotongan (m/menit)

D = Diameter poros (mm)

Tm = Waktu permesinan memanjang (menit)

ts = Waktu setting (menit)

tu = Waktu pengukuran (menit)

L = Panjang pemakanan (mm)

l0 = Panjang poros mula-mula (mm)

l1 = Panjang poros akhir (mm)

S = Pemakanan (mm/put)

r = Jari-jari (mm)

dc = Diameter baut (mm)

V = Tegangan (volt)

I = Arus (ampere)

Y = Jarak titik pusat beban (mm)

Page 14: PEMBUATAN ALAT PRAKTIKUM PERAWATAN POMPA · PDF filemelaksanakan `Tugas Akhir’ dengan baik serta dapat menyelesaikan laporan ini ... Proyek akhir ini menghasilkan alat praktikum

xiv

Daftar Tabel

Halaman Tabel 4.1. Kecepatan Pahat HSS ( mm/menit ).......................................... 49 Tabel 4.2. Kecepatan Pemakanan Pahat ( mm/rev ) .................................. 49 Tabel 4.3. Daftar Harga Komponen Mesin ................................................ 56 Tabel 4.4. Daftar Harga Komponen Cat .................................................... 58 Tabel 4.5. Daftar Harga Pengerjaan ........................................................... 58

Page 15: PEMBUATAN ALAT PRAKTIKUM PERAWATAN POMPA · PDF filemelaksanakan `Tugas Akhir’ dengan baik serta dapat menyelesaikan laporan ini ... Proyek akhir ini menghasilkan alat praktikum

7

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pompa gear merupakan peralatan yang tergolong penting dalam dunia

industri yang digunakan untuk memindahkan fluida cair dari satu tempat ketempat

yang lain dengan cara menaikkan tekanannya. Dalam penggunaanya semakin

lama pompa akan mengalami penurunan performance yang di pengaruhi oleh

berbagai faktor. Misalnya karena keausan pompa, penyetelan yang telah berubah

dari spesifikasinya dan kerusakan komponen-komponen pompa itu sendiri.

Agar pompa mampu bekerja secara maksimal kembali sesuai dengan

spesifikasi pompa itu sendiri dan untuk memperpanjang usia pompa maka perlu

adanya proses perawatan. Proses perawatan yang dilakukan antara lain meliputi

pengukuran putaran, tekanan, debit, arus dan tegangan serta kesumbuan poros

antara motor dan pompa. Selain itu juga perlu dilakukan perawatan dengan

membongkar pompa untuk dapat memperbaiki ataupun mengganti komponen

yang rusak. Untuk dapat melakukan proses perawatan yang mencakup hal-hal

tersebut diatas, maka diperlukan pengetahuan tentang pompa tersebut.

Pengetahuan tentang pompa dapat diperoleh melalui pengalaman kerja

dilapangan maupun praktek di laboratorium. Untuk memberikan pengetahuan

tentang pompa kepada mahasiswa, maka diperlukan sebuah alat praktikum

perawatan pompa gear.

1.2. Perumusan Masalah

Bagaimana merancang dan membuat alat perawatan pompa gear sebagai

alat praktikum perawatan dasar.

1.3. Tujuan Proyek Akhir

Tujuan dari proyek akhir ini adalah merancang dan membuat alat perawatan

pompa gear, sehingga mahasiswa dapat mengetahui komponen – komponen

Page 16: PEMBUATAN ALAT PRAKTIKUM PERAWATAN POMPA · PDF filemelaksanakan `Tugas Akhir’ dengan baik serta dapat menyelesaikan laporan ini ... Proyek akhir ini menghasilkan alat praktikum

8

8

secara langsung dengan membongkar pasang pompa gear, mampu menganalisa

kerusakan yang terjadi serta mampu memperbaikinya.

1.4. Manfaat Proyek Akhir

Proyek akhir ini mempunyai manfaat sebagai berikut :

1. Secara Teoritis

Mahasiswa dapat memperoleh pengetahuan dan pengalaman dalam

perancangan serta membuat peralatan baru yang inovatif dari peralatan

yang telah ada.

2. Secara Praktis

Diperoleh sebuah alat perawatan pompa gear yang berguna untuk

kelangsungan praktikum perawatan selama masa perkuliahan dan melatih

keterampilan dalam bidang perancangan, pengelasan dan permesinan.

1.5. Pembatasan Masalah

Dalam penulisan laporan proyek akhir ini penulis mengambil batasan

masalah sebagai berikut :

1. Pengujian peralatan pompa gear meliputi debit, tekanan, putaran, serta

kesumbuan pompa terhadap motor.

2. Perhitungan di batasi hanya pada perhitungan efisiensi pompa, kekuatan

las serta kekuatan rangka.

3. Motor yang di gunakan adalah motor 1 fase 2 HP.

4. Pompa yang digunakan adalah pompa rotary roda gigi luar yang

termasuk jenis pompa positif displacement.

Page 17: PEMBUATAN ALAT PRAKTIKUM PERAWATAN POMPA · PDF filemelaksanakan `Tugas Akhir’ dengan baik serta dapat menyelesaikan laporan ini ... Proyek akhir ini menghasilkan alat praktikum

9

9

1.6. Kerangka Pemikiran

1.6.1 Diagram alur

TIDAK

YA

Membuat Proposal

Mencari Data

Analisa / Perhitungan

Menggambar Desain

Perakitan

Pembuatan Laporan

Menentukan Material

Menggambar Mesin

Membuat Komponen Membeli Komponen

Pengujian alat

Pembuatan Modul

Mulai

Selesai

Page 18: PEMBUATAN ALAT PRAKTIKUM PERAWATAN POMPA · PDF filemelaksanakan `Tugas Akhir’ dengan baik serta dapat menyelesaikan laporan ini ... Proyek akhir ini menghasilkan alat praktikum

10

10

Keterangan

Dari kerangka pemikiran diatas dapat kami jelaskan secara singkat bahwa

proyek akhir ini memiliki beberapa langkah dari awal sampai akhir yaitu :

1. Mulai

Proyek akhir ini adalah salah satu syarat untuk menunjang kelulusan dan

mendapatkan gelar Ahli Madya (Amd). Proyek akhir ini dimulai dengan

pengambilan mata kuliah tugas akhir yang bernilai 4 sks dan menentukan

judul dari proyek akhir.

2. Pembuatan Proposal

Pembuatan proposal adalah syarat untuk dapat melaksanakan dan

mengerjakan proyek akhir. Setelah didapat judul dari proyek akhir

kemudian diteruskan dengan pembuatan proposal.

3. Pengumpulan Data

Mencari data adalah langkah untuk mengetahui data awal yang harus

dilengkapi sehingga dapat menyelesaikan proyek akhir dengan baik.

Mencari data diawali dengan survey harga alat dan bahan yang akan

digunakan dalam membuat proyek akhir dan lain sebagainya.

4. Membuat Desain

Membuat desain adalah membuat gambaran awal bentuk dasar dari

proyek akhir dengan sketsa dari alat yang akan di buat.

5. Analisa / Perhitungan

Analisa / perhitungan dilakukan sebelum mulai pengerjaan untuk dapat

menentukan dimensi alat dari segi kekuatan keamanan, ergonomis,

efisien dan nilai estetika.

6. Menggambar Mesin

Setelah desain alat kita peroleh selanjutnya adalah menggambar alat yang

akan dibuat dalam bentuk 3D. Dengan hal tersebut akan mempermudah

dalam proses pengerjaan.

7. Menentukan Material

Penentuan material adalah pemilihan bahan dari komponen alat yang

akan dibuat yang berpengaruh terhadap keamanan dan proses pengerjaan.

Page 19: PEMBUATAN ALAT PRAKTIKUM PERAWATAN POMPA · PDF filemelaksanakan `Tugas Akhir’ dengan baik serta dapat menyelesaikan laporan ini ... Proyek akhir ini menghasilkan alat praktikum

11

11

8. Membeli Komponen

Pembelian komponen – komponen yang dibutuhkan dalam pembuatan

alat praktikum perawatan seperti pompa, motor listik, alat ukur dan

sebagainya.

9. Membuat Komponen

Pembuatan komponen melalui proses permesinan maupun pengelasan

seperti pembubutan poros, pembuatan rangka, pembuatan dudukan dan

sebagainya.

10. Perakitan

Setelah pembuatan dan pembelian alat selesai maka dapat dilakukan

perakitan alat praktikum perawatan yang sesuai dengan perhitungan dan

gambar.

11. Pengujian alat

Beberapa pengujian alat dilakukan sehingga dapat menganalisa dan dapat

membandingkan antar pompa baru dengan pompa yang lama agar dapat

membuat modul praktikum.

12. Perbaikan Alat

Perbaikan alat ini dilakukan apabila setelah diuji ternyata masih ada

komponen dari proyek akhir yang harus diganti, dibeli maupun di buat

sendiri untuk tercapainya kesempurnaan proyek akhir.

13. Pembuatan laporan

Penyusunan laporan dari pengerjaan alat proyek akhir. Penyusunan

laporan proyek akhir dilakukan setelah alat selesai dibuat dan diuji

dengan baik.

14. Pembuatan modul

Pembuatan modul dapat dilaksanakan setelah pengujian alat dilakukan.

Pembuatan modul ini bertujuan agar praktikan dapat memahami

bagaimana cara merawat pompa pada saat melakukan praktikum

perawatan dasar.

15. Selesai

Proses pengerjaan proyek akhir dinyatakan selesai.

Page 20: PEMBUATAN ALAT PRAKTIKUM PERAWATAN POMPA · PDF filemelaksanakan `Tugas Akhir’ dengan baik serta dapat menyelesaikan laporan ini ... Proyek akhir ini menghasilkan alat praktikum

12

12

1.7. Sistematika Penulisan Untuk mempermudah dan memahami penulisan tugas akhir ini perlu dibuat

sistematika penulisan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Meliputi latar belakang penulisan, perumusan masalah, tujuan

penulisan, pembatasan masalah, metodologi penelitian, dan

sistematika penulisan.

BAB II DASAR TEORI

Berisi tentang teori dasar yang berhubungan dengan pompa pada

umumnya serta pompa gear pada khususnya.

BAB III ANALISA DATA PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN

Berisi tentang analisa dari data yang diperoleh dari pengujian alat

dan pembahasan untuk dapat menarik kesimpulan.

BAB IV PROSES PENGERJAAN

Berisi tentang proses pengerjaan meliputi proses permesinan,

pengelasan maupun perakitan alat perawatan pompa gear.

BAB V PENUTUP

Berisi tentang kesimpulan dari hasil pengujian dan saran-saran

yang dapat mendukung pengembangan dalam penelitian

selanjutnya.

Page 21: PEMBUATAN ALAT PRAKTIKUM PERAWATAN POMPA · PDF filemelaksanakan `Tugas Akhir’ dengan baik serta dapat menyelesaikan laporan ini ... Proyek akhir ini menghasilkan alat praktikum

13

13

BAB II

DASAR TEORI

2.1. Tinjauan Umum

Pompa merupakan suatu alat yang digunakan untuk memindahkan zat cair

melalui saluran tertutup. Dan kemudian menghasilkan suatu tekanan untuk

mengalirkan zat cair dari suatu tempat ke tempat yang lain yang lebih tinggi atau

yang lebih rendah. Atas dasar kenyataan tersebut maka pompa harus mampu

membangkitkan tekanan fluida sehingga dapat mengalir atau berpindah. Fluida

yang dipindahkan adalah fluida incompresibel atau fluida yang tidak dapat

dimampatkan. Dalam kondisi tertentu pompa dapat digunakan untuk

memindahkan zat padat yang berbentuk bubukan atau tepung.

Prinsip kerja pompa adalah menghisap dan melakukan penekanan terhadap

fluida. Pada sisi hisap (suction) elemen pompa akan menurunkan tekanan dalam

ruang pompa sehingga akan terjadi perbedaan tekanan antara ruang pompa dengan

permukaan fluida yang dihisap. Akibatnya fluida akan mengalir ke ruang pompa.

Oleh elemen pompa fluida ini akan didorong atau diberikan tekanan sehingga

fluida akan mengalir ke dalam saluran tekan / buang (discharge) melalui lubang

tekan. Proses kerja ini akan berlangsung terus selama pompa beroperasi.

Untuk melakukan kerja hisap dan menekan pompa membutuhkan energi

yang berasal dari pengerak pompa. Energi mekanis dari pengerak pompa oleh

elemen pompa akan diubah menjadi energi tekan pada fluida sehingga fluida akan

memiliki daya alir. Energi dari pengerak pompa selain untuk memberi daya alir

pada fluida juga digunakan untuk melawan perbedaan energi potensial, mengatasi

hambatan dalam saluran yang diubah menjadi panas. Energi yang digunakan

untuk mengatasi hambatan dan yang diubah menjadi panas merupakan kerugian

energi bagi pompa. Dari keterangan diatas maka dapat disimpulkan fungsi pompa

adalah untuk mengubah energi mekanis dari pengerak pompa menjadi energi

tekan dalam fluida sehingga akan menjadi aliran fluida atau perpindahan fluida

melalui saluran tertutup.

Page 22: PEMBUATAN ALAT PRAKTIKUM PERAWATAN POMPA · PDF filemelaksanakan `Tugas Akhir’ dengan baik serta dapat menyelesaikan laporan ini ... Proyek akhir ini menghasilkan alat praktikum

14

14

Penggunaan pompa yang demikian luas dengan berbagai macam jenis dan

bentuknya, memerlukan pengetahuan yang cukup untuk merancang, membuat,

maupun memilih tipe pompa yang tepat sesuai dengan kondisi dan lingkungan

operasi yang dilayaninya. Mulai dari tujuan penggunaannya, jenis dan sifat fluida

yang dipompa, keadaan lingkungan, head dan kapasitasnya, pemilihan

penggeraknya, bahkan sampai instalasi dan perawatannya, secara umum pompa

berfungsi untuk:

1. Memindahkan fluida dari tempat yang berkedudukan rendah ke tempat yang

berkedudukan tinggi.

2. Memindahkan fluida dari suatu tempat ke tempat lain yang bertekanan lebih

tinggi.

3. Memindahkan fluida ke tempat lain dengan jarak tertentu.

4. Sirkulasi pada suatu proses di industri.

Pompa dapat diklasifikasikan menjadi beberapa jenis seperti yang

diperlihatkan pada diagram dalam gambar 2.1 sebagai berikut

Gambar 2.1. Klasifikasi Pompa

2.1.1 Pompa dinamik

Pompa dinamik juga dikarakteristikkan oleh cara pompa tersebut

beroperasi yaitu impeler yang berputar mengubah energi kinetik menjadi tekanan

atau kecepatan yang diperlukan untuk memompa fluida.

Page 23: PEMBUATAN ALAT PRAKTIKUM PERAWATAN POMPA · PDF filemelaksanakan `Tugas Akhir’ dengan baik serta dapat menyelesaikan laporan ini ... Proyek akhir ini menghasilkan alat praktikum

15

15

Terdapat dua jenis pompa dinamik:

1. Pompa sentrifugal merupakan pompa yang sangat umum digunakan untuk

pemompaan air dalam berbagai penggunaan industri. Biasanya lebih dari

75% pompa yang dipasang di sebuah industri adalah pompa sentrifugal.

2. Pompa dengan efek khusus terutama digunakan untuk kondisi khusus di

lokasi industri.

2.1.2 Pompa perpindahan positif

Pompa perpindahan positif dikenal dengan caranya beroperasi yaitu cairan

diambil dari salah satu ujung dan pada ujung lainnya dialirkan secara positif untuk

setiap putarannya. Pompa perpindahan positif digunakan secara luas untuk

pemompaan fluida selain air, biasanya fluida kental. Pompa perpindahan positif

selanjutnya digolongkan berdasarkan cara perpindahannya:

1. Pompa Reciprocating

Jika perpindahan dilakukan oleh maju mundurnya jarum piston.

Pompa reciprocating hanya digunakan untuk pemompaan cairan kental

dan sumur minyak.

2. Pompa Rotary

Jika perpindahan dilakukan oleh gaya putaran sebuah gir, cam atau

baling-baling dalam sebuah ruangan bersekat pada casing yang tetap.

Pompa rotary selanjutnya digolongkan sebagai gir dalam, gir luar, lobe,

dan baling-baling dorong dll. Pompa pompa tersebut digunakan untuk

layanan khusus dengan kondisi khusus yang ada dilokasi industri. Pada

seluruh pompa jenis perpindahan positif, sejumlah cairan yang sudah

ditetapkan dipompa setelah setiap putarannya.

2.2. Pompa Gear

Gear pump (pompa roda gigi) adalah pompa yang dirancang secara khusus

untuk memompa cairan dengan nilai kekentalan tertentu. Umumnya digunakan

untuk cairan seperti oli, lem, air tebu dan banyak lagi. Pompa roda gigi termasuk

jenis pompa positive displacement berarti pompa tersebut menghisap sejumlah

Page 24: PEMBUATAN ALAT PRAKTIKUM PERAWATAN POMPA · PDF filemelaksanakan `Tugas Akhir’ dengan baik serta dapat menyelesaikan laporan ini ... Proyek akhir ini menghasilkan alat praktikum

16

16

fluida yang terjebak yang kemudian ditekan dan dipindahkan ke arah keluaran

(outlet) dimana fluida akan mengalir melalui celah-celah roda gigi dengan dinding

rumahnya. Pompa roda gigi dapat dipasang langsung dengan kopling atau

menggunakan puli. Dimana kopling atau puli tersebut berfungsi meneruskan

putaran dari motor ke pompa, sehingga pompa dapat memindahkan fluida dengan

cara menghisap dan mengeluarkan dari satu tempat ke tempat yang lain.

Pompa roda gigi terdiri dari rumah pompa diam yang mempunyai roda gigi,

baling-baling, piston, kam (cam), segmen, sekrup, dan lain-lain, yang beroperasi

dalam ruang bebas (cleareance) yang sempit. Sebagai ganti “pelewatan” cairan

pada pompa sentrifugal, pompa roda gigi akan menghisap cairan, mendorongnya

melalui rumah pompa yang tertutup, hampir sama dengan piston pompa torak.

Akan tetapi, tidak seperti pompa piston, pompa rotari mengeluarkan cairan

dengan aliran yang lancar (smooth). Sering dianggap sebagai pompa untuk cairan

kental atau pompa rotari.

Gambar 2.2. Rotari Roda Gigi Luar

Pompa roda gigi merupakan pompa rotari yang paling sederhana. Apabila

gerigi roda gigi berpisah pada sisi hisap ( gambar 2.2 ) cairan akan mengisi ruang

yang ada diantara gerigi tersebut. Kemudian cairan ini akan dibawa berkeliling

dan ditekan keluar apabila geriginya bersatu lagi. Roda gigi itu dapat berupa gigi

heliks-ganda atau gigi lurus. Beberapa desain mempunyai lubang fluida yang

radial pada roda gigi bebas dari bagian atas dan akar gerigi sampai ke lubang

dalam roda gigi. Ini akan memungkinkan cairan melakukan jalan pintas (by-pass)

dari satu gigi ke gigi yang lainnya, yaitu menghindarkan terjadinya tekanan

Page 25: PEMBUATAN ALAT PRAKTIKUM PERAWATAN POMPA · PDF filemelaksanakan `Tugas Akhir’ dengan baik serta dapat menyelesaikan laporan ini ... Proyek akhir ini menghasilkan alat praktikum

17

17

berlebihan yang akan membebani bantalan secara berlebihan dan menimbulkan

kebisingan.

Terdapat dua jenis pompa gear yaitu external gear pump dan internal gear pump :

1. Pompa roda gigi-luar (External-Gear Pump)

Pompa roda gigi merupakan jenis pompa rotari yang paling sederhana.

Apabila gerigi roda gigi pada sisi hisap cairan akan mengisi ruangan yang ada

diantara gerigi tersebut. Kemudian cairan ini akan dibawa berkeliling dan

ditekan keluar apabila geriginya bersatu lagi. Roda gigi itu dapat berupa gigi

heliks-tunggal, heliks-ganda atau gigi lurus. Beberapa desain mempunyai

lubang fluida yang radial pada roda gigi bebas dari bagian atas dan akar gerigi

sampai ke lubang dalam roda gigi. Ini memungkinkan cairan melakukan jalan

pintas (by-pass) dari satu gigi ke gigi lainnya, yaitu menghindarkan terjadinya

tekanan berlebih yang akan membebani bantalan dan menimbulkan

kebisingan.

2. Pompa roda gigi-dalam (Internal-Gear Pump)

Jenis ini mempunyai rotor yang mempunyai gerigi dalam berpasangan dengan

roda gigi-luar yang bebas (idler). Sebuah sekat yang berbentuk bulan sabit

dapat digunakan untuk mencegah cairan yang kembali ke sisi pompa.

2.2.1 Karakteristik pompa roda gigi luar

Dengan mengabaikan kebocoran, pompa rotari memompakan kapasitas

yang hampir konstan pada tekanan buang yang bervariasi. Jadi kurva HQ yang

biasa hampir menggunakan garis mendatar (gambar 2.3). Perpindahan

(displacement) pompa rotari bervariasi langsung dengan kepekatannya, kecuali

kapasitas dapat dipengaruhi oleh kekentalan dan faktor-faktor lainnya. Cairan

yang kental dapat membatasi kapasitas pompa pada kepekatan yang lebih tinggi

sebab cairan tidak dapat mengalir dengan cepat ke dalam rumah pompa untuk

mengisi ruangan sepenuhnya. Slip atau kerugian kapasitas pemompaan melalui

ruang bebas antara rumah pompa elemen yang berputar, dengan menganggap

kekentalan (viskositas) konstan akan bervariasi menurut tekanan buangnya.

Page 26: PEMBUATAN ALAT PRAKTIKUM PERAWATAN POMPA · PDF filemelaksanakan `Tugas Akhir’ dengan baik serta dapat menyelesaikan laporan ini ... Proyek akhir ini menghasilkan alat praktikum

18

18

Misalnya, pada putaran 600 rpm dan tekanan buang 0 psi, kapasitas 108

gpm. Tetapi pada tekanan 300 psi dan pada putaran yang sama, kapasitasnya

sebesar 92 gpm. Perbedaannya, 16 gpm, adalah slip atau kerugian (gambar 2.3).

Gambar 2.3. Karakteristik Kapasitas dan Daya Kuda Pompa

Roda Gigi-Luar

Masukan daya ke pompa rotari, kurva karakteristik HQ, akan bertambah

besar dengan bertambahnya kekentalan cairan. Efisiensi akan menurun dengan

membesarnya kekentalan. Ini juga berlaku untuk kelas-kelas pompa lainnya. Akan

tetapi pompa rotari banyak dipakai untuk cairan yang kental, merupakan hal yang

penting untuk mengingat karakteristik ini.

2.2.2 Cara kerja

Pompa roda gigi menghasilkan aliran dengan mengangkat cairan diantara

dua roda gigi yang saling berhubungan / bertautan. Satu roda gigi digerakan oleh

poros yang berputar dan memutarkan idler gear. Ruang – ruang yang terbentuk

antara roda gigi – roda gigi yang berdekatan yang tertutup oleh blok pompa dan

plat samping. Sebagian vakum (ruang hampa) yang ditimbulkan inlet pompa

selama roda gigi tidak berhubungan / bertautan. Fluida mengalir mengisi ruang

pompa dan kemudian terbawa ke sekeliling sisi luar roda gigi – roda gigi. Selama

gigi – gigi bertautan lagi outlet pompa, maka menimbulkan fluida keluar. Dalam

Page 27: PEMBUATAN ALAT PRAKTIKUM PERAWATAN POMPA · PDF filemelaksanakan `Tugas Akhir’ dengan baik serta dapat menyelesaikan laporan ini ... Proyek akhir ini menghasilkan alat praktikum

19

19

keadaan optimal, efisiensi volume dari pompa roda gigi mampu mencapai hingga

90 %. Aliran volume boleh dikatakan tidak tergantung dari tekanan yang

dibangkitkan dalam pompa. Pada tekanan yang meningkat aliran volume memang

sedikit berkurang, karena meningkatnya rugi bocor. Ukuran kejadian ini

tergantung dari ruang main antara berbagai alat bagian dan viskositas zat cair.

Pompa roda gigi mempunyai dua buah roda gigi dengan pengigian luar. Salah satu

dari kedua poros yang dipasangi roda gigi digerakkan dan ia menggerakkan poros

dengan roda gigi yang lainnya. Ketika roda gigi sedang berputar, pada zat cair

yang masuk dapat mengalir antara gigi-gigi, oleh karena sebuah gigi dari roda

yang satu selalu membebaskan rongga gigi dari roda yang lainnya. Zat cair

tersebut dibawa dalam rongga gigi dan dikempakan terus ke luar.

Kebanyakan pompa roda gigi menurut prinsip ini mempunyai dua buah roda

gigi. Kadang-kadang terlihat pula pompa itu dengan tiga buah roda gigi atau lebih,

sedangkan poros dari roda yang ditengah sebagai penggerak. Kebanyakan pompa

bersifat mampu memancing sendiri (self-priming) dan akan dapat memompakan

gas atau air yang terjebak. Contoh penggunaan termasuk pemindahan,

pengedaran, dan pegukuran cairan-cairan yang bermacam-macam kekenta1annya,

proses kimia, makanan, pembongkaran muatan dibidang kelautan (marine),

pengisian dan pengeluaran ketangki atau dari tangki, pencegahan kebakaran,

transmisi daya hidrolik, pelumas paksa, penyemprotan cat, pendingin, mesin-

mesin perkakas, keperluan pembakaran minyak (oil burner), pemompaan minyak

gemuk, gas-gas dicairkan (propana, butana, amoniak, Freon, dan lain-lain), dan

sejumlah industri lainnya. Bi1a cairan yang temperaturnya diatas 180°F hendak

dipompakan, penggunaannya juga harus memenuhi petunjuk yang ada. Untuk

mencegah arus atau kemacetan, zat cair tidak boleh mengandung bagian-bagian

yang dapat mengauskan atau bagian yang padat.

Pompa dengan pengigian luar banyak dipergunakan sebagai pompa minyak

pelumas. Jika pompa ini harus memompa zat cair yang lain, maka zat cair itu

setidak-tidaknya memiliki sifat seperti pelumas yang baik. Pompa dengan rotor

dan roda pinion digunakan untuk memindahkan zat cair yang lebih berat, seperti

tetes sirup dan bituma. Jumlah putarannya 1ebih rendah dari pada pompa roda gigi

Page 28: PEMBUATAN ALAT PRAKTIKUM PERAWATAN POMPA · PDF filemelaksanakan `Tugas Akhir’ dengan baik serta dapat menyelesaikan laporan ini ... Proyek akhir ini menghasilkan alat praktikum

20

20

dengan pengigian luar dan harus disesuaikan dengan sifat zat cair tersebut. Bila

kita bandingkan dengan pompa torak (diafragma) maupun dengan pompa

sentrifugal maka pompa ini memiliki batas tekanan buang yang menengah. Untuk

mendapatkan batas tekanan buang yang tinggi kita dapat memakai jenis pompa

torak.

2.2.3 Rumus perhitungan pompa

Tekanan diperlukan untuk memompa cairan melewati sistim pada laju

tertentu. Tekanan ini harus cukup tinggi untuk mengatasi tahanan sistim, yang

juga disebut “head”.

Head = P = P g x RD x 0,999 g x ρ

Dimana,

Head = ketinggian (m)

P = tekanan pada sisi hisap (kg/m2)

Densitas oli = massa jenis oli (kg/m3)

g = gravitasi (m/s2)

Perhitungan daya pada gear pump, daya yang dihasilkan oleh poros (Pin)

adalah :

P in = T x N

dimana: T : torsi (kgm)

N : putaran (rpm)

Akibat adanya jarak antara roda gigi dengan dinding, terdapat sebagian

fluida yang meresap melewati jarak tersebut. Karena itu, jarak ini dibuat sangat

kecil yang biasanya bernilai 0,0005 in. Jarak yang kecil akan meningkatkan

tekanan yang dapat dihasilkan oleh gear pump. Sedangkan jika jarak terlalu besar

maka pompa ini akan kehilangan kemampuannya untuk menahan perbedaan

tekanan antara outler dan inlet. Daya yang dihasilkan oleh pompa dinyatakan

dalam persamaan di bawah ini :

Pout = Dp x Q

Page 29: PEMBUATAN ALAT PRAKTIKUM PERAWATAN POMPA · PDF filemelaksanakan `Tugas Akhir’ dengan baik serta dapat menyelesaikan laporan ini ... Proyek akhir ini menghasilkan alat praktikum

21

21

dimana : Dp : perbedaan tekanan antara outlet dan inlet (kg/m2)

Q : flowrate (m3/s)

Persamaan di atas juga dapat dinyatakan dalam bentuk efisiensi yaitu :

Efisiensi pompa = x 100 %

2.3. Cara Pengoperasian Pompa Gear

Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam melaksanakan

pengoperasian pompa gear adalah :

a. Langkah persiapan.

Adapun langkah yang dilakukan dalam tahap ini adalah :

· Pengecekan secara fisik dari pompa roda gigi.

· Pengecekan motor penggerak pompa.

· Pemberian minyak pelumas pada bagian-bagian pompa yang

bergerak

b. Langkah pelaksanaan.

Adapun langkah yang dilakukan pada tahap ini adalah :

· Menghidupkan motor penggerak pompa dengan menekan tombol

start atau on.

· Pengecekan bagian-bagian pompa dari adanya kebocoran.

· Pengecekan alat ukur yang terdapat pada sistem pompa.

c. Langkah setelah pengoperasian.

Adapun langkah yang dilakukan setelah pengoperasian adalah :

· Mematikan motor penggerak pompa dengan menekan tombol stop

atau off.

· Membersihkan bagian-bagian pompa yang kotor pada saat

pengoperasian.

· Menutup kran oli yang berhubungan dengan pompa untuk mencegah

terjadinya kebocoran.

Page 30: PEMBUATAN ALAT PRAKTIKUM PERAWATAN POMPA · PDF filemelaksanakan `Tugas Akhir’ dengan baik serta dapat menyelesaikan laporan ini ... Proyek akhir ini menghasilkan alat praktikum

22

22

· Membersihkan dan mengembalikan kunci-kunci yang digunakan

pada tempatnya setelah melaksanakan pengoperasian.

2.4. Kopling

Kopling adalah suatu elemen dari mesin yang berguna sebagai penerus

putaran dan daya dari poros penggerak ke poros yang digerakkan agar tidak

terjadi slip. Secara sederhana kopling berfungsi sebagai sambungan. Cara kerja

kopling ialah sederhana, shaft yang digerakan dan shaft yang menggerakan

dihubungkan pada ujung kopling, pada awalnya kedua shaft diam, saat awal shaft

penggerak mulai bekerja (berputar), terjadi hentakan di kopling, untuk meredam

hentakan ini maka digunakanlah komponen peredam di dalam kopling yang

terbuat dari karet (sering disebut dengan karet coupling).

Menurut sifat-sifatnya kopilng ini digolongkan :

1. Kopling fleksibel

2. Kopling Fluid

3. Kopling Clutch

4. kopling universal.

5. Kopling rigi

Page 31: PEMBUATAN ALAT PRAKTIKUM PERAWATAN POMPA · PDF filemelaksanakan `Tugas Akhir’ dengan baik serta dapat menyelesaikan laporan ini ... Proyek akhir ini menghasilkan alat praktikum

30

Kopling Fleksibel adalah sebuah kopling yang menghubungkan kedua

atau lebih poros mesin yang dikonstruksi sedemikian rupa sehingga mempunyai

fleksibilitas mampu memberikan kompensasi (meski sangat terbatas ) pada

masalah gerak radial dan axial, atau misalignment dari mesin2 yang dihubungkan.

Gambar 2.4. Fleksibel Kopling Elastomer

Dalam merencanakan kopling, ada beberapa hal yang harus

dipertimbangkan diantaranya :

1. Pemasangan yang mudah dan cepat.

2. Ringkas dan ringan.

3. Aman pada putaran tinggi, getaran, dan tumbukan yang kecil.

4. Tidak ada bagian yang menjorok (menonjol), atau sesedikit mungkin.

5. Dapat mencegah pembebanan lebih.

6. Terdapat sedikit kemungkinan gerakan aksial pada poros sekiranya terjadi

pemuaian karena panas.

2.5. Poros

Poros merupakan bagian yang berputar, dimana terpasang elemen pemindah

gaya, seperti roda gigi, bantalan dan lain-lain. Poros bisa menerima beban-beban

tarikan, lenturan, tekan atau puntiran yang bekerja sendiri-sendiri maupun

gabungan satu dengan yang lainnya. Kata poros mencakup beberapa variasi

seperti shaft atau axle (as). Shaft merupakan poros yang berputar dimana akan

menerima beban puntir, lenturan atau puntiran yang bekerja sendiri maupun

secara gabungan. Sedangkan axle (as) merupakan poros yang diam atau berputar

yang tidak menerima beban puntir (Khurmi dan Gupta, 2002).

Jenis poros yang lain (Sularso dan Suga, 1987) adalah jenis poros transmisi.

Poros ini akan mentransmisikan daya meliputi kopling, roda gigi, puli, sabuk, atau

Page 32: PEMBUATAN ALAT PRAKTIKUM PERAWATAN POMPA · PDF filemelaksanakan `Tugas Akhir’ dengan baik serta dapat menyelesaikan laporan ini ... Proyek akhir ini menghasilkan alat praktikum

30

30

sproket rantai dan lain-lain. Poros jenis ini memperoleh beban puntir murni atau

puntir dan lentur.

Untuk merencanakan suatu poros maka perlu memperhatikan hal-hal

sebagai berikut (Sularso dan Suga, 1987):

a. Kekuatan Poros.

Suatu poros transmisi dapat mengalami beban puntir atau gabungan

antara puntir dan lentur, juga ada poros yang mendapatkan beban tarik

atau tekan. Oleh karena itu, suatu poros harus direncanakan hingga cukup

kuat untuk menahan beban-beban di atas.

b. Kekakuan Poros.

Meskipun suatu poros mempunyai kekuatan cukup tetapi jika lenturan

puntirnya terlalu besar akan mengakibatkan ketidaktelitian atau getaran

dan suara, karena itu disamping kekuatan poros, kekakuannya juga harus

diperhatikan dan disesuaikan dengan macam mesin yang akan dilayani

poros tersebut.

c. Korosi.

Baja tahan korosi dipilih untuk poros. Bila terjadi kontak fluida yang

korosif maka perlu diadakan perlindungan terhadap poros supaya tidak

terjadi korosi yang dapat menyebabkan kekuatan poros menjadi

berkurang.

d. Bahan Poros.

Poros untuk mesin biasanya dibuat dari baja batang yang ditarik dingin

dan finishing, baja konstruksi mesin yang dihasilkan dari baja yang

dideoksidasikan dengan ferrosilikon dan dicor, kadar karbon terjamin.

Meskipun demikian, bahan ini kelurusannya agak kurang tetap dan dapat

mengalami deformasi karena tegangan yang kurang seimbang. Poros-

poros untuk meneruskan putaran tinggi dan beban berat umumnya dibuat

dari baja paduan dengan pengerasan kulit yang tahan terhadap keausan.

Pertimbangan-pertimbangan yang digunakan untuk poros menggunakan

persamaan sebagai berikut (Khurmi dan Gupta, 2002):

a. Torsi

Page 33: PEMBUATAN ALAT PRAKTIKUM PERAWATAN POMPA · PDF filemelaksanakan `Tugas Akhir’ dengan baik serta dapat menyelesaikan laporan ini ... Proyek akhir ini menghasilkan alat praktikum

31

31

NxxPx

Tp2

60=

Keterangan :

T = Torsi maksimum yang terjadi (kg.m).

P = Daya motor (W).

N = Kecepatan putaran poros (rpm).

b. Torsi ekivalen

22 TMTe +=

Diameter poros :

3.

16

s

e

x

Txd

tp=

Keterangan :

Te = Torsi ekivalen (kg.m).

T = Torsi maksimum yang terjadi (kg.m).

M = Momen maksimum yang terjadi (kg.m).

t s = Tegangan geser maksimum yang terjadi (kg/cm2).

d = Diameter poros (cm).

c. Momen ekivalen

Me = [ ]22

21

TMM ++

Diameter poros :

332

b

e

x

Mxd

sp=

Keterangan :

Me = Momen ekivalen (kg.m).

s b = Tegangan tarik maksimum yang terjadi (kg/cm2).

2.6. Statika

Statika adalah ilmu yang mempelajari tentang statika dari suatu beban

terhadap gaya-gaya dan juga beban yang mungkin ada pada bahan tersebut.

Dalam ilmu statika keberadaan gaya-gaya yang mempengaruhi sistem menjadi

Page 34: PEMBUATAN ALAT PRAKTIKUM PERAWATAN POMPA · PDF filemelaksanakan `Tugas Akhir’ dengan baik serta dapat menyelesaikan laporan ini ... Proyek akhir ini menghasilkan alat praktikum

32

32

Beban

RAH

RAV RBV

A B

suatu obyek tinjauan utama. Sedangkan dalam perhitungan kekuatan rangka,

gaya-gaya yang diperhitungkan adalah gaya luar dan gaya dalam.

2.6.1 Gaya luar

Gaya luar adalah gaya yang diakibatkan oleh beban berasal dari luar system

yang pada umumnya menciptakan kestabilan konstruksi. Gaya luar dapat berupa

gaya vertikal, horizontal dan momen puntir. Pada persamaan statis tertentu untuk

menghitung besarnya gaya yang bekerja harus memenuhi syarat dari

kesetimbangan : ΣFx = 0

ΣFy = 0

ΣM = 0

Gambar 2.5 Diagram Pembebanan Dan Gaya Bebas Statika

Kesetimbangan

2.6.2 Gaya dalam

Gaya dalam adalah gaya yang bekerja di dalam konstruksi sebagai reaksi

terhadap gaya luar.

Gaya dalam dapat dibedakan menjadi :

1. Gaya normal (Normal force) adalah gaya yang bekerja sejajar sumbu

batang.

Page 35: PEMBUATAN ALAT PRAKTIKUM PERAWATAN POMPA · PDF filemelaksanakan `Tugas Akhir’ dengan baik serta dapat menyelesaikan laporan ini ... Proyek akhir ini menghasilkan alat praktikum

33

33

Gambar 2.6 Tanda Gaya Normal

Perjanjian tanda :

N (-) jika sebagai gaya desak

N (+) jika sebagai gaya tarik

Rumus tegangan normal:

÷øöç

èæ= 2cmkg

ANs

Dimana:

s = tegangan tarik (kg/cm2)

N = gaya normal (kg)

A = luas penampang (cm2)

2. Gaya lintang / geser (shearing force) adalah gaya yeng bekerja tegak

lurus sumbu batang.

Gambar 2.7 Tanda Untuk Gaya Geser A.Searah Jarum Jam(+) B.Berlawanan Jarum Jam(-)

÷øöç

èæ= 2mkg

APt

Dimana:

t = tegangan tarik (kg/m2)

P = gaya normal (kg)

A = luas penampang (m2)

3. Momen lentur ( bending momen)

Page 36: PEMBUATAN ALAT PRAKTIKUM PERAWATAN POMPA · PDF filemelaksanakan `Tugas Akhir’ dengan baik serta dapat menyelesaikan laporan ini ... Proyek akhir ini menghasilkan alat praktikum

34

34

Gambar 2.8. Tanda Untuk Momen Lentur

A.Momen Lentur Positif B.Momen Lentur Negatif

2.6.3 Tumpuan

1. Tumpuan Rol

Tumpuan ini dapat menahan satu buah gaya pada arah tegak lurus

penumpu.

Gambar 2.9. Tumpuan Rol

2. Tumpuan Sendi

Tumpuan ini dapat menahan dua buah gaya dalam arah yang tegak lurus

terhadap sumbu sendinya.

Gambar 2.10. Tumpuan Sendi

3. Tumpuan Jepit

Page 37: PEMBUATAN ALAT PRAKTIKUM PERAWATAN POMPA · PDF filemelaksanakan `Tugas Akhir’ dengan baik serta dapat menyelesaikan laporan ini ... Proyek akhir ini menghasilkan alat praktikum

35

35

Tumpuan ini dapat menahan dua buah gaya dalam segala arah yang tegak

lurus dengan sumbu jepitnya dan dapat menahan momen.

Gambar 2.11 Tumpuan Jepit

2.6.4 Diagram gaya dalam

Diagram gaya dalam adalah diagram yang menggambarkan besarnya gaya

dalam yang terjadi pada suatu konstruksi. Sedang macam-macam diagram gaya

dalam itu sendiri adalah sebagai berikut (E.P.Popov, 1996) :

1. Diagram gaya normal (NFD), diagram yang menggambarkan besarnya

gaya normal yang terjadi pada suatu konstruksi.

2. Diagram gaya geser (SFD), diagram yang menggambarkan besarnya gaya

geser yang terjadi pada suatu konstruksi.

3. Diagram moment (BMD), diagram yang menggambarkan besarnya momen

lentur yang terjadi pada suatu konstruksi.

2.7. Proses Pengelasan

Dalam proses pengelasan rangka, jenis las yang digunakan adalah las listrik

DC dengan pertimbangan akan mendapatkan sambungan las yang kuat. Pada

dasarnya instalasi pengelasan busur logam terdiri dari bagian–bagian penting

sebagai berikut (Kenyon, 1985):

a. Sumber daya, yang bisa berupa arus bolak balik (ac) atau arus searah

(dc).

b. Kabel timbel las dan pemegang elektroda.

c. Kabel balik las (bukan timbel hubungan ke tanah) dan penjepit.

d. Hubungan ke tanah.

Fungsi lapisan elektroda dapat diringkaskan sebagai berikut :

Page 38: PEMBUATAN ALAT PRAKTIKUM PERAWATAN POMPA · PDF filemelaksanakan `Tugas Akhir’ dengan baik serta dapat menyelesaikan laporan ini ... Proyek akhir ini menghasilkan alat praktikum

36

36

a. Menyediakan suatu perisai yang melindungi gas sekeliling busur api dan

logam cair.

b. Membuat busur api stabil dan mudah dikontrol.

c. Mengisi kembali setiap kekurangan yang disebabkan oksidasi elemen–

elemen tertentu dari genangan las selama pengelasan dan menjamin las

mempunyai sifat–sifat mekanis yang memuaskan.

d. Menyediakan suatu terak pelindung yang juga menurunkan kecepatan

pendinginan logam las dan dengan demikian menurunkan kerapuhan

akibat pendinginan.

e. Membantu mengontrol (bersama-sama dengan arus las) ukuran dan

frekuensi tetesan logam cair.

f. Memungkinkan dipergunakannya posisi yang berbeda.

Dalam las listrik, panas yang akan digunakan untuk mencairkan logam

diperoleh dari busur listrik yang timbul antara benda kerja yang dilas dan kawat

logam yang disebut elektroda. Elektroda ini terpasang pada pegangan atau holder

las dan didekatkan pada benda kerja hingga busur listrik terjadi. Karena busur

listrik itu, maka timbul panas dengan temperatur maksimal 3450oC yang dapat

mencairkan logam (Kenyon, 1985).

2.7.1 Sambungan las

Ada beberapa jenis sambungan las, yaitu:

1. Butt joint

Yaitu dimana kedua benda kerja yang dilas berada pada bidang yang

sama.

Gambar 2.12. Sambungan Las Butt Joint

2. Lap joint

Yaitu dimana kedua benda kerja yang dilas berada pada bidang yang

pararel.

Page 39: PEMBUATAN ALAT PRAKTIKUM PERAWATAN POMPA · PDF filemelaksanakan `Tugas Akhir’ dengan baik serta dapat menyelesaikan laporan ini ... Proyek akhir ini menghasilkan alat praktikum

37

37

Gambar 2.13. Sambungan Las Lap Joint

3. Edge joint

Yaitu dimana kedua benda kerja yang dilas berada pada bidang paparel,

tetapi sambungan las dilakukan pada ujungnya.

Gambar 2.14. Sambungan Las Edge Joint

4. T- joint

Yaitu dimana kedua benda kerja yang dilas tegak lurus satu sama lain.

Gambar 2.15. Sambungan Las T- Joint

2.7.2 Memilih besarnya arus

Besarnya arus listrik untuk pengelasan tergantung pada diameter elektroda

dan jenis elektroda. Tipe atau jenis elektroda tersebut misalnya: E 6010, huruf E

tersebut singkatan dari elektroda, 60 menyatakan kekuatan tarik terendah

setelah dilaskan adalah 60.000 kg/mm2, angka 1 menyatakan posisi pengelasan

Page 40: PEMBUATAN ALAT PRAKTIKUM PERAWATAN POMPA · PDF filemelaksanakan `Tugas Akhir’ dengan baik serta dapat menyelesaikan laporan ini ... Proyek akhir ini menghasilkan alat praktikum

38

38

segala posisi dan angka 0 untuk pengelasan datar dan horisontal. Angka keempat

adalah menyatakan jenis selaput elektroda dan jenis arus (Kenyon, 1985)

Besar arus listrik harus sesuai dengan elektroda, bila arus listrik terlalu kecil,

maka:

1. Pengelasan sukar dilaksanakan.

2. Busur listrik tidak stabil.

3. Panas yang terjadi tidak cukup untuk melelehkan elektroda dan benda

kerja.

4. Hasil pengelasan atau rigi-rigi las tidak rata dan penetrasi kurang dalam.

Apabila arus terlalu besar maka:

1. Elektroda mencair terlalu cepat.

2. Hasil pengelasan atau rigi-rigi las menjadi lebih besar permukaannya dan

penetrasi terlalu dalam.

2.7.3 Rumus yang digunakan dalam perhitungan las

(Sumber Khurmi dan Gupta, 2002)

1. Menentukan luas penampang las

2. ....................................................................................................Teg

angan geser las

3. ....................................................................................................Mo

men lentur las

4. ....................................................................................................Sect

ion modulus

5. ....................................................................................................Teg

angan lentur

Page 41: PEMBUATAN ALAT PRAKTIKUM PERAWATAN POMPA · PDF filemelaksanakan `Tugas Akhir’ dengan baik serta dapat menyelesaikan laporan ini ... Proyek akhir ini menghasilkan alat praktikum

39

39

6. ....................................................................................................Teg

angan geser maksimal

Dimana:

A : luas pengelasan (mm2)

τ : tegangan geser (N/mm2)

Z : seksion modulus (mm3)

P : beban (N)

: tegangan lentur (N/mm2)

s : lebar gerigi las (mm)

t : tebal gerigi las (mm)

b : tinggi dalam hollow (mm)

l : lebar luar hollow (mm)

e : jarak las dengan beban (mm)

2.8. Proses Permesinan

Proses permesinan adalah waktu yang dibutuhkan untuk mengerjakan

elemen-elemen mesin, yang meliputi proses kerja mesin dan waktu pemasangan.

Pada umumnya mesin-mesin perkakas mempunyai bagian utama sebagai berikut

(Scharkus dan Jutz, 1996):

a. Motor penggerak (sumber tenaga).

b. Kotak transmisi (roda-roda gigi pengatur putaran).

c. Pemegang benda kerja.

d. Pemegang pahat/alat potong.

Macam-macam gerak yang terdapat pada mesin perkakas sebagai berikut

(Scharkus dan Jutz, 1996) :

a. Gerak utama (gerak pengirisan).

Adalah gerak yang menyebabkan mengirisnya alat pengiris pada benda

kerja. Gerak utama dapat dibagi :

Page 42: PEMBUATAN ALAT PRAKTIKUM PERAWATAN POMPA · PDF filemelaksanakan `Tugas Akhir’ dengan baik serta dapat menyelesaikan laporan ini ... Proyek akhir ini menghasilkan alat praktikum

40

40

1) Gerak utama berputar

Misalnya pada mesin bubut, mesin frais, dan mesin drill.

Mesin perkakas dengan gerak utama berputar biasanya mempunyai

gerak pemakanan yang kontinyu.

2) Gerak utama lurus

Misalnya pada mesin sekrap.

Mesin perkakas dengan gerak utama lurus biasanya mempunyai gerak

pemakanan yang periodik.

b. Gerak pemakanan.

Gerak yang memindahkan benda kerja atau pahat tegak lurus pada gerak

utama.

c. Gerak penyetelan. Menyetel atau mengatur tebal tipisnya pemakanan, mengatur dalamnya pahat masuk dalam benda kerja.

Adapun macam-macam mesin perkakas yang digunakan antar lain:

a. Mesin bubut

Prinsip kerja mesin mesin bubut adalah benda kerja yang berputar dan

pahat yang menyayat baik memanjang maupun melintang. Benda kerja

yang dapat dikerjakan pada mesin bubut adalah benda kerja yang silindris,

sedangkan macam-macam pekerjaan yang dapat dikerjakan dengan mesin

ini adalah antara lain (Scharkus dan Jutz, 1996):

a) Pembubutan memanjang dan melintang

b) Pengeboran

c) Pembubutan dalam atau memperbesar lubang

d) Membubut ulir luar dan dalam

Perhitungan waktu kerja mesin bubut adalah:

1. Kecepatan pemotongan (v).

V= π.D.N

dimana :

D = Diameter banda kerja (mm).

N = Kecepatan putaran (rpm).

2. Pemakanan memanjang

Page 43: PEMBUATAN ALAT PRAKTIKUM PERAWATAN POMPA · PDF filemelaksanakan `Tugas Akhir’ dengan baik serta dapat menyelesaikan laporan ini ... Proyek akhir ini menghasilkan alat praktikum

41

41

waktu permesinan pada pemakanan memenjang adalah :

n = d

v

.

1000.

p

Tm = nS

L

r .

Dimana :

Tm = Waktu permesinan memanjang (menit)

L = Panjang pemakanan (mm)

S = Pemakanan (mm/put)

N = Putaran mesin (rpm)

d = Diameter benda kerja (mm)

v = Kecepatan pemakanan (m/menit)

3. Pada pembubutan melintang

waktu permesinan yang dibutuhkan pada waktu pembubutan melitang

adalah :

Tm = nS

r

r.

Dimana :

r = Jari-jari bahan (mm)

b. Mesin Bor

Mesin bor digunakan untuk membuat lubang (driling) serta

memperbesar lubang (boring) pada benda kerja. Jenis mesin bor adalah

sebagai berikut (Scharkus dan Jutz, 1996):

a) Mesin bor tembak

b) Mesin bor vertikal

c) Mesin bor horisontal

Pahat bor memiliki dua sisi potong, proses pemotongan dilakukan

dengan cara berputar. Putaran tersebut dapat disesuaikan atau diatur

sesuai dengan bahan pahat bor dan bahan benda kerja yang dibor.

Page 44: PEMBUATAN ALAT PRAKTIKUM PERAWATAN POMPA · PDF filemelaksanakan `Tugas Akhir’ dengan baik serta dapat menyelesaikan laporan ini ... Proyek akhir ini menghasilkan alat praktikum

42

42

Gerakan pemakanan pahat bor terhadap benda kerja dilakukan dengan

menurunkan pahat hingga menyayat benda kerja.

2.9. Pemilihan Mur dan Baut

Pemilihan mur dan baut merupakan pengikat yang sangat penting. Untuk

mencegah kecelakaan, atau kerusakan pada mesin, pemilihan baut dan mur

sebagai alat pengikat harus dilakukan secara teliti dan direncanakan dengan

matang di lapangan. Tegangan maksium pada baut dihitung dengan persamaan di

bawah ini (Khurmi dan Gupta, 1980):

σ maks = AF

4

2dx

F

p

Dimana :

σ maks : Tegangan tarik maksimum (N/mm2)

F : Beban yang diterima (N)

A : Luas baut (mm2)

Bila tegangan yang terjadi lebih kecil dari tegangan geser dan tarik bahan,

maka penggunaan mur-baut aman. Baut berbentuk panjang bulat berulir,

mempunyai fungsi antara lain (Khurmi dan Gupta, 2002):

1. Sebagai pengikat

Baut sebagai pengikat dan pemasang yang banyak digunakan ialah ulir

profil segitiga (dengan pengencangan searah putaran jarum jam). Baut

pemasangan untuk bagian-bagian yang berputar dibuat ulir berlawanan

dengan arah putaran dari bagian yang berputar, sehingga tidak akan

terlepas pada saat berputar.

2. Sebagai pemindah tenaga

Contoh ulir sebagian pemindah tenaga adalah dongkrak ulir, transportir

mesin bubut, berbagai alat pengendali pada mesin-mesin. Batang ulir

seperti ini disebut ulir tenaga (power screw).

Tegangan geser maksimum pada baut

tmax = nxdcx

F

2

4p

Page 45: PEMBUATAN ALAT PRAKTIKUM PERAWATAN POMPA · PDF filemelaksanakan `Tugas Akhir’ dengan baik serta dapat menyelesaikan laporan ini ... Proyek akhir ini menghasilkan alat praktikum

43

43

Dimana :

tmax = Tegangan geser maksimum (N/mm2)

F = Beban yang diterima (N)

dc = Diameter baut (mm)

r = Jari-jari baut (mm)

n = Jumlah baut

Page 46: PEMBUATAN ALAT PRAKTIKUM PERAWATAN POMPA · PDF filemelaksanakan `Tugas Akhir’ dengan baik serta dapat menyelesaikan laporan ini ... Proyek akhir ini menghasilkan alat praktikum

44

44

BAB III

DATA DAN ANALISA

Gambar 3.1 Sketsa Alat Perawatan Pompa Gear

Keterangan Gambar :

1. Panel Box

2. Motor Listrik 1 fase

3. Kopel

4. Poros

5. Pompa Gear

6. Pressure Gauge

7. Selang

8. Meja

9. Bak Penampung

Page 47: PEMBUATAN ALAT PRAKTIKUM PERAWATAN POMPA · PDF filemelaksanakan `Tugas Akhir’ dengan baik serta dapat menyelesaikan laporan ini ... Proyek akhir ini menghasilkan alat praktikum

48

3.1 Perhitungan Poros

Bahan poros yang digunakan ST-42, diketahui tegangan ijin ( =250

, lampiran 1). Putaran mesin 1440 rpm, dan diameter poros 20 mm daya

yang ditransmisikan pompa 1,5 x 746 = 1119 watt, sudut tekan roda gigi (α =

, lampiran 7).

Torsi yang ditransmisikan poros :

T = =

=

= 7,42 Nm

= 7420 Nmm

Tegangan geser yang terjadi pada poros :

Maka : T =

7420 =

τ =

τ =

τijin = 250 ( lampiran 1 )

τporos =

Page 48: PEMBUATAN ALAT PRAKTIKUM PERAWATAN POMPA · PDF filemelaksanakan `Tugas Akhir’ dengan baik serta dapat menyelesaikan laporan ini ... Proyek akhir ini menghasilkan alat praktikum

49

49

Karena τporos < τijin, maka poros AMAN.

Diketahui :

Gambar 3.2 Sketsa Tumpuan Roda Gigi Pompa

Gaya tangensial pada roda gigi,

Ft =

= = 212 N Beban normal yang bekerja pada gerigi roda gigi,

W =

= = 218,97 N Karena roda gigi berada ditengah poros, maka bending moment maksimum berada di senter roda gigi,

M =

= = 5,91 Nm Torsi ekivalen,

Te =

= = 9,49 Nm Berdasarkan teori tegangan normal maksimum, bending moment ekivalen,

Me = . [M ]= . M + Te

= . 5,91 + 9,49 = 12,42 Nm

Diagaram bending moment pada poros

Page 49: PEMBUATAN ALAT PRAKTIKUM PERAWATAN POMPA · PDF filemelaksanakan `Tugas Akhir’ dengan baik serta dapat menyelesaikan laporan ini ... Proyek akhir ini menghasilkan alat praktikum

50

50

Gambar 3.3 Diagram Momen Lentur Roda Gigi

3.2 Rangka

Data berat komponen

Motor listrik (beserta dudukan) : 45 kg x 9,81 = 441,45 N

Pompa gear (poros dan couple) : 15 kg x 9,81 = 147,15 N

Tangki (beserta oli) : 20 kg x 9,81 = 196,20 N

Berdasarkan ilmu statika yang di peroleh dari bangku kuliah, beban pada

rangka di asumsikan beban statis tertentu.

Sketsa pembebanan pada rangka

Gambar 3.4 Sketsa Pembebanan Rangka

Batang (C – D)

Page 50: PEMBUATAN ALAT PRAKTIKUM PERAWATAN POMPA · PDF filemelaksanakan `Tugas Akhir’ dengan baik serta dapat menyelesaikan laporan ini ... Proyek akhir ini menghasilkan alat praktikum

51

51

Gambar 3.5 Reaksi Gaya Luar Batang C-D

Reaksi Gaya Luar

∑Fx = 0 RCH = 0

∑Fy = 0 RCV + RDV = 441,45 N

∑Mc = 0 RDV x 0,5 – 441,45 x 0,15 = 0

RDV = = 132,44 N

RCV = 441,5 – 132,4 = 309,01 N

Reaksi Gaya Dalam Batang (C - D)

Gambar 3.6 Reaksi Gaya Dalam Batang C-D

Potongan (x – x) kiri

Gambar 3.7 Potongan kiri (x-x) batang C-D

0 ≤ X ≤ 0,15

Nx = 0 Vx = 309,01 Mx = 309,01 . x

Page 51: PEMBUATAN ALAT PRAKTIKUM PERAWATAN POMPA · PDF filemelaksanakan `Tugas Akhir’ dengan baik serta dapat menyelesaikan laporan ini ... Proyek akhir ini menghasilkan alat praktikum

52

52

Titik C (x = 0)

NC = 0 N VC = 309,01 N MC = 0 Nm Titik G (x = 0,15)

NG = 0 N VG = 309,01 N MG = 309,01 x 0,15

= 46,35 Nm

Potongan (y – y) kiri

Gambar 3.8 Potongan kiri (y-y) batang C-D

0,15 ≤ X ≤ 0,5

Nx = 0 Vx = 309,01- 441,45

= -132,44 N Mx = 309,01 . x – 441,45 (x-0,15)

Titik G (x = 0,15)

NG = 0 N

VG = -132,44 N

MG = 309,01 . (0,15) – 441,45 (0,15- 0,15)

= 46,35 Nm

Titik D (x = 0,5)

ND = 0 N

VD = -132,44 N

MD = 309,01 . (0,5) – 441,45 (0,5 - 0,15)

= 0 Nm

Page 52: PEMBUATAN ALAT PRAKTIKUM PERAWATAN POMPA · PDF filemelaksanakan `Tugas Akhir’ dengan baik serta dapat menyelesaikan laporan ini ... Proyek akhir ini menghasilkan alat praktikum

53

53

Gambar 3.9 Diagram Gaya Normal, Gaya Geser, Dan Momen Lentur

Batang C-D

Batang (D – E)

Gambar 3.10 Reaksi Gaya Luar Batang D-E

Reaksi Gaya Luar

∑Fx = 0 REH = 0

∑Fy = 0 RDV + REV = 147,15

∑Md = 0 REV x 0,5 = 147,15 x 0,35

REV = =103,01 N

RDV = 147,15 – 103,01 = 44,14 N

Page 53: PEMBUATAN ALAT PRAKTIKUM PERAWATAN POMPA · PDF filemelaksanakan `Tugas Akhir’ dengan baik serta dapat menyelesaikan laporan ini ... Proyek akhir ini menghasilkan alat praktikum

54

54

Reaksi Gaya Dalam Batang (D – E)

Gambar 3.11 Reaksi Gaya Dalam Batang D-E

Potongan (x-x) kiri

Gambar 3.12 Potongan kiri (x-x) batang D-E

0 ≤ x ≤ 0,35

Nx = 0 Vx = 44,14 Mx = 44,14 . x

Titik D (x = 0)

ND = 0 N VD = 44,14 N MD = 0 Nm

Titik H (x = 0,35)

NH = 0 N VH = 44,14 N MH = 44,14 x 0,35 = 15,45 Nm

Potongan (y-y) kiri

Page 54: PEMBUATAN ALAT PRAKTIKUM PERAWATAN POMPA · PDF filemelaksanakan `Tugas Akhir’ dengan baik serta dapat menyelesaikan laporan ini ... Proyek akhir ini menghasilkan alat praktikum

55

55

Gambar 3.13 Potongan kiri (y-y) batang D-E

0,35 ≤ x ≤ 0,5

Nx = 0 Vx = 44,14 – 147,17 = - 103,01 Mx = 44,14 . x – 147,15 (x – 0,35)

Titik H (x = 0,35)

NH = 0 N

VH = -103,01 N

MH = 44,14 . 0,35 - 147,15 (0,35 - 0,35) = 15,45 Nm

Titik E (x = 0,5)

NE = 0 N

VE = -103,01 N ME = 44,14 . 0,35 - 147,15 (0,5 - 0,35) = 0 Nm

Page 55: PEMBUATAN ALAT PRAKTIKUM PERAWATAN POMPA · PDF filemelaksanakan `Tugas Akhir’ dengan baik serta dapat menyelesaikan laporan ini ... Proyek akhir ini menghasilkan alat praktikum

56

56

Gambar 3.14 Diagram Gaya Normal, Gaya Geser, Dan Momen Lentur Batang D-E

Reaksi Gaya Luar

Batang A - B

Gambar 3.15 Reaksi Gaya Luar Batang A-B

∑Fx = 0 RAH = 0 ∑Fy = 0 RAV + RBV = 309,01 + 176,58 + 103,01 +196,20

Page 56: PEMBUATAN ALAT PRAKTIKUM PERAWATAN POMPA · PDF filemelaksanakan `Tugas Akhir’ dengan baik serta dapat menyelesaikan laporan ini ... Proyek akhir ini menghasilkan alat praktikum

57

57

RAV + RBV = 784,80 RAV = 784,80 - RBV

∑MA = 0 RBV x 1 = 176,58 x 0,5 +196,20 x (0,5 + ) + 103,01 x 1 RBV = 88,29 + 147,15 +103,01 = 338,45 N RAV = 784,80 – 338.45

= 446,35 N

Reaksi Gaya Dalam

Batang A - B

Gambar 3.16 Reaksi Gaya Dalam Batang A-B

Potongan (x - x) kiri

Gambar 3.17 Potongan kiri (x-x) batang A-B

0 ≤ x ≤ 0,5

Nx = 0

Vx = 446,35 – 309,01

Page 57: PEMBUATAN ALAT PRAKTIKUM PERAWATAN POMPA · PDF filemelaksanakan `Tugas Akhir’ dengan baik serta dapat menyelesaikan laporan ini ... Proyek akhir ini menghasilkan alat praktikum

58

58

= 137,34

Mx = 446,35 . x – 301,01 . x

Titik A (x = 0)

NA = 0 N

VA = 137,34 N

MA = 446,35 . 0 – 301,01 . 0

= 0 Nm

Titik F (x = 0,5)

NF =0 N

VF =137,34 N

MF =446,35 . 0,5 – 301,01 . 0.5

=68,67 Nm

Potongan (y - y) kiri

Gambar 3.18 Potongan kiri (y-y) batang A-B

0,5 ≤ x ≤ 0,75

Nx = 0 N

Vx = 446,35 – 309,01 – 176,58

= -39,24

Mx = 446,35 . x -309,01 . x – 176,58(x - 0,5)

Titik F (x = 0,5)

NF = 0 N

VF = -39,24 N

Page 58: PEMBUATAN ALAT PRAKTIKUM PERAWATAN POMPA · PDF filemelaksanakan `Tugas Akhir’ dengan baik serta dapat menyelesaikan laporan ini ... Proyek akhir ini menghasilkan alat praktikum

59

59

MF = 446,35 . 0,5 -309,01 . 0,5 – 176,58(0,5 - 0,5)

= 68,67 Nm

Titik I (x = 0,75)

NI = 0 N

VI = -39,24 N

MI = 446,35 . 0,75 -309,01 . 0,75 – 176,58(0,75 - 0,5)

= 58,86 Nm

Potongan (z - z) kiri

Gambar 3.19 Potongan kiri (z-z) batang A-B

0,75 ≤ x ≤ 1

Nx = 0

Vx = 446,35 – 309,01 -176,58 – 392,40 0,5

= -235,44

Mx = 446,35 . x – 309,01 . x -176,58(x - 0,5) – 196,20(x - 0,75)

Titik I (x = 0,75)

NI = 0 N

VI = -235,44 N

Page 59: PEMBUATAN ALAT PRAKTIKUM PERAWATAN POMPA · PDF filemelaksanakan `Tugas Akhir’ dengan baik serta dapat menyelesaikan laporan ini ... Proyek akhir ini menghasilkan alat praktikum

60

60

MI = 446,35 . 0,75 – 309,01 . 0,75 -176,58(0,75 - 0,5) – 196,20(0,75 - 0,75)

= 58,86 Nm

Titik B (x = 1)

NB = 0 N

VB = -235,44 N

MB = 446,35 . 1 – 309,01 . 1 -176,58(1 - 0,5) – 196,20(1 - 0,75)

= 0 Nm

Gambar 3.20 Diagram Gaya Normal, Gaya Geser, Dan Momen Lentur

Batang A-B

Page 60: PEMBUATAN ALAT PRAKTIKUM PERAWATAN POMPA · PDF filemelaksanakan `Tugas Akhir’ dengan baik serta dapat menyelesaikan laporan ini ... Proyek akhir ini menghasilkan alat praktikum

61

61

Dari analisa di atas dapat di ketahui momen terbesar pada rangka terjadi pada titik

F yaitu sebesar 68,67 Nm.

Tegangan maksimum rangka

Gambar 3.21 Penampang Besi Hollow

Penampang utuh

A1 = 30 x 60 = 1800 mm2

Y1 = 60/2 = 30 mm (dari bawah)

Penampang rongga

A2 = 26 x 56 = 1456 mm2

Y2 = 56/2 + 2 = 30 mm (dari bawah)

Penampang komplek

Y = =

= 30 mm (dari bawah)

Page 61: PEMBUATAN ALAT PRAKTIKUM PERAWATAN POMPA · PDF filemelaksanakan `Tugas Akhir’ dengan baik serta dapat menyelesaikan laporan ini ... Proyek akhir ini menghasilkan alat praktikum

62

62

Momen Inersia

Iz = Io + Ad2 dimana,

IO =

Io = mm

Io = 5400121

mm

Io = 4500 mm

Luas penampang baja hollow

A = t ( 2b + 2h )

= 3 mm (2.60 + 2. 30 ) mm

= 540 m

d =

d = 15 mm

d2 = 225 m

Iz = Io + Ad2

= 4500 – (540 mm2 x 225 m )

` = 126000 mm4

Ditinjau dari tegangan tarik:

Jadi karena tegangan akibat beban ( ) < dari tegangan ijin

bahan (lampiran 1) maka desain AMAN.

Page 62: PEMBUATAN ALAT PRAKTIKUM PERAWATAN POMPA · PDF filemelaksanakan `Tugas Akhir’ dengan baik serta dapat menyelesaikan laporan ini ... Proyek akhir ini menghasilkan alat praktikum

63

63

Perhitungan kekuatan sambungan las

Gambar 3.22 Sketsa Pengelasan Rangka

Diketahui:

Jenis elektroda : E6013

Tegangan tarik ijin (σ) = 47,1 kg/mm2 = 462, 05 N /mm2 ( Lampiran 3)

Tegangan geser ijin (τ) = = =

: 441,45 N (Beban motor)

: 30 mm

: 60 mm – 2 x Tebal hollow = 54 mm

: 150 mm

: 2 mm

7. Menentukan luas penampang las

8. ....................................................................................................Teg

angan geser las

Page 63: PEMBUATAN ALAT PRAKTIKUM PERAWATAN POMPA · PDF filemelaksanakan `Tugas Akhir’ dengan baik serta dapat menyelesaikan laporan ini ... Proyek akhir ini menghasilkan alat praktikum

64

64

9. ......................................................................................................Mo

men lentur las

10. ..................................................................................................Sect

ion modulus

11. ....................................................................................................Teg

angan lentur

12. ..................................................................................................Teg

angan geser maksimal

Jadi karena tegangan geser las akibat beban ( ) < dari tegangan

geser ijin elektroda setelah pengelasan maka desain AMAN.

Page 64: PEMBUATAN ALAT PRAKTIKUM PERAWATAN POMPA · PDF filemelaksanakan `Tugas Akhir’ dengan baik serta dapat menyelesaikan laporan ini ... Proyek akhir ini menghasilkan alat praktikum

65

65

BAB IV

PROSES PRODUKSI

4.1. Pembuatan Poros

Dari perencanaan poros gear pump memiliki panjang (L0) = 400 mm,

diameter (d0) sebesar 35 mm, dan Bahan dari jenis baja ST- 42.

d0 d1

L1

L0

Gambar 4.1. Poros pompa gear

Pengerjaan poros sepanjang (L0) = 400 mm diameter (d0) = 35 mm bahan

poros ST-42. Bahan dibubut dari diameter mula – mula (d0) = 35 mm, menjadi

diameter (d1) = 20 mm dengan panjang (L1) = 380 mm.

Proses kerja setelah dilakukan persiapan di atas adalah sebagai berikut.

Bahan yang dipergunakan sebagai poros adalah baja ST-42 dengan kekuatan tarik

sebesar 250 N/mm2. Poros dibubut dengan mesin bubut. Kecepatan pemakanan

disesuaikan dengan benda kerja. Beberapa hal yang perlu dipersiapkan dalam

proses pembubutan adalah :

1. Alat ukur seperti jangka sorong.

2. Dial indicator untuk menentukan titik pusat.

3. Pahat yang digunakan adalah pahat HSS untuk baja dengan kecepatan

tinggi.

4. Kunci–kunci untuk penyetelan chuck dan pahat.

5. Penitik.

6. Center drill.

7. Gerinda untuk mengasah pahat.

Page 65: PEMBUATAN ALAT PRAKTIKUM PERAWATAN POMPA · PDF filemelaksanakan `Tugas Akhir’ dengan baik serta dapat menyelesaikan laporan ini ... Proyek akhir ini menghasilkan alat praktikum

66

66

Tabel 4.1. Kecepatan Pahat HSS (mm/menit)

Bahan benda kerja Bubut kasar Bubut halus Bubut ulir

Baja mesin 27 30 11

Baja perkakas 21 27 9

Besi tuang 18 24 8

Perunggu 27 30 8

Alumunium 61 93 18

( Mesin perkakas pemotongan logam, Eko Marsyahyo.2003, Banyu Media

Malang )

Tabel 4.2. Kecepatan Pemakanan Pahat (mm/rev)

Bahan benda kerja Bubut kasar Bubut halus

Baja mesin 0,25 – 0,50 0,07 – 0,25

Besi tuang 0,25 – 0,50 0,07 – 0,25

Baja perkakas 0,40 – 0,65 0,13 – 0,30

Perunggu 0,40 – 0,65 0,07 – 0,25

Langkah-langkah pembubutan:

1. Proses pertama yakni pemasangan pahat, pahat dipasang secara benar

dengan pengaturan letak ketinggian supaya center dengan bantuan kepala

lepas pada bagian mesin bubut.

2. Pemasangan bahan poros pada chuck kepala tetap, dengan bantuan dial

indicator kita dapat menentukan letak center yang tepat pada benda kerja,

dibuat lubang kecil pada center sebagai pegangan kepala lepas.

3. Membubut benda kerja sampai ukuran yang diinginkan.

4. Setelah itu benda kerja yang sudah jadi dilepas.

4.2. Waktu Permesinan

Bahan poros dari ST-42

(d0) = 35 mm

(d1) = 20 mm

Page 66: PEMBUATAN ALAT PRAKTIKUM PERAWATAN POMPA · PDF filemelaksanakan `Tugas Akhir’ dengan baik serta dapat menyelesaikan laporan ini ... Proyek akhir ini menghasilkan alat praktikum

67

67

(Lo) = 400 mm

(L1) = 380 mm

Vc = 21 m/menit (lampiran 4)

Sr = 0,25 mm/put (lampiran 4)

Putaran permesinan yang digunakan :

n = 1.

1000.d

Vcp

= 20.000.21

p

= 334,39 rpm

Putaran yang tersedia pada mesin

Hight 1255 200 755 460

Low 190 300 115 50

Putaran yang digunakan adalah 300 rpm

Pembubutan muka

a. Waktu pembubutan muka :

Tm = nxSrIxL

dimana : t = 1 mm

I = t

LL 10 -

I = 1

380400 -

I = 20 kali pemakanan

Tm = 30025,0

2020

x

x

= 5,33 menit

Waktu setting (ts) = 5 menit

Waktu pengukuran (tu) = 5 menit

Waktu total = Tm + ts + tu

= 5,33 + 5 + 5

Page 67: PEMBUATAN ALAT PRAKTIKUM PERAWATAN POMPA · PDF filemelaksanakan `Tugas Akhir’ dengan baik serta dapat menyelesaikan laporan ini ... Proyek akhir ini menghasilkan alat praktikum

68

68

= 15,33 menit

b. Pembubutan memanjang

Pemakanan dari (L0) ø 35 x 400 mm menjadi (L1) ø 20 x 380 mm

Tm = nxSrIxL

dimana: t = 1 mm

I = t

dd

.210 -

I = 1.22035 -

= 8 kali pemakanan

Tm1 = 30025,0

8 380

x

x

= 40,53 menit

Waktu setting (ts) = 15 menit

Waktu pengukuran (tu) = 5 menit

Waktu total = Tm + ts + tu

= 40,53+ 15 + 5

= 60,53 menit

Total waktu pembubutan keseluruhan :

= 15,33 + 60,53

= 75,86 menit

Biaya pembubutan perjam adalah Rp. 43.500 sehingga biaya pembubutan yang

dikeluarkan :

Dibulatkan menjadi Rp. 55.000,00

Page 68: PEMBUATAN ALAT PRAKTIKUM PERAWATAN POMPA · PDF filemelaksanakan `Tugas Akhir’ dengan baik serta dapat menyelesaikan laporan ini ... Proyek akhir ini menghasilkan alat praktikum

4.3 Membuat Rangka

4.3.1 Proses pemotongan besi hollow

Gambar 4.2. Konstruksi rangka

Bahan yang digunakan adalah :

Besi hollow ( 60x30x2 )mm

Langkah pengerjaan :

1) Memotong besi hollow 60x30x2 sepanjang 75 cm sebanyak 4 buah (untuk

kaki meja)

2) Memotong besi hollow 60x30x2 sepanjang 94 cm sebanyak 4 buah (untuk

rangka panjang)

3) Memotong besi hollow 60x30x2

sepanjang 55 cm sebanyak 2 buah (untuk rangka lebar atas)

4) Memotong besi hollow 60x30x2 sepanjang 43 cm sebanyak 2 buah (Untuk

rangka lebar bawah)

5) Memotong besi hollow 60x30x2 sepanjang 43 cm sebanyak 2 buah (untuk

rangka laci)

Page 69: PEMBUATAN ALAT PRAKTIKUM PERAWATAN POMPA · PDF filemelaksanakan `Tugas Akhir’ dengan baik serta dapat menyelesaikan laporan ini ... Proyek akhir ini menghasilkan alat praktikum

6) Memotong besi hollow 60x30x2 sepanjang 43 cm sebanyak 1 buah (untuk

rangka sekat tengah meja)

7) Memotong besi hollow 60x30x2 sepanjang 43 cm sebanyak 2 buah (untuk

rangka bak oli)

4.3.2 Proses pengelasan

Dalam proses pengelasan rangka, jenis las yang digunakan adalah las

listrik dengan mempertimbangkan akan mendapatkan sambungan las yang kuat.

Dalam las listrik panas yang digunakan untuk mencairkan logam diperoleh dari

busur listrik yang timbul antara benda kerja yang dilas dengan kawat logam yang

disebut elektroda. Elektroda ini terpasang pada pegangan atau holder las dan

didekatkan pada benda kerja hingga busur listrik terjadi atau timbul panas antara

ujung elektroda dan benda kerja yang dapat mencairkan logam.

1. Mengatur busur listrik

Pada pesawat las AC busur dinyalakan dengan menggoreskan elektroda

pada benda kerja, sedang pada pesawat las DC busur dinyalakan dengan

cara menyentuhkan elektroda dari atas ke bawah pada benda kerja. Agar

hasil yang baik maka harus diatur panjang busur las. Bila diameter

elektroda = d dan panjang busur, yaitu jarak elektroda dengan benda

kerja = L, maka pengelasan harus diatur supaya L – d sehingga diperoleh

alur rigi-rigi yang baik dan halus. Bila L > d, maka alur rigi-rigi las kasar,

penetrasi dangkal dan percikan kerak keluar dari jalur las. Dan bila L < d,

maka biasanya tejadi pembekuan pada ujung elektroda dan banda kerja,

alur rigi tidak merata, penetrasi kurang dan percikan kerak kasar dan

berbentuk bola.

2. Mengatur gerak elektroda

Gerak elektoda dapat diatur sebagai berikut :

a. Gerak ayunan turun sepanjang sumbu elektroda.

Gerak ayunan turun sepanjang sumbu elektroda digunakan untuk

mengatur jarak busur las ke benda kerja supaya panjang busur las

sama dengan diameter elektroda.

b. Gerak ayunan dari elektroda untuk mengatur kampuh las.

Page 70: PEMBUATAN ALAT PRAKTIKUM PERAWATAN POMPA · PDF filemelaksanakan `Tugas Akhir’ dengan baik serta dapat menyelesaikan laporan ini ... Proyek akhir ini menghasilkan alat praktikum

Gerakan ayunan elektroda dilakukan untuk mengatur lebar las yang

dikehandaki atau kampuh las.

Langkah pengerjaan dalam proses pengelasan yaitu :

a. Memotong 45o pada ujung besi hollow untuk siku sudut meja.

b. Membersihkan bagian besi hollow yang akan di las dengan sikat baja.

c. Menyalakan las listrik dan mengatur kuat arus serta tegangannya

d. Mengelas titik pada ujung besi hollow sebelum dilas.

e. Menyiku antara permukaan yang akan dilas agar tegak lurus.

f. Mengelas rangka

g. Membersihkan hasil pengelasan

4.3.3 Proses pengerjaan plat besi 1 mm (120x240) mm

4.3.3.1 Proses pemotongan plat

a. Memotong plat dengan ukuran 55x45.5 cm sebanyak 2 (untuk plat

belakang meja)

b. Memotong plat dengan ukuan 45x59 cm sebanyak 3 lembar (untuk tutup

samping dan sekat tengah meja)

c. Memotong plat dengan ukuran 45x59 cm sebanyak 1 lembar (untuk tutup

bawah meja)

d. Memotong plat dengan ukuran 57x14 cm sebanyak 1 lembar (untuk tutup

laci belakang)

e. Memotong plat dengan ukuan 57x65 cm sebanyak 1 lembar (untuk laci

meja)

f. Memotong plat dengan ukuan 59x60 cm sebanyak 1 lembar (untuk pintu

almari meja)

4.3.3.2 Proses penekukan plat

Dalam langkah proses penekukan plat meliputi :

a. Menggambar bukaan yang akan ditekuk pada plat dengan penggores

b. Menggunting dan memotong tiap sudut plat agar dapat ditekuk

c. Memasukkan plat pada bibir penekuk plat

d. Menjepit dan mengencangkan penjepit plat

Page 71: PEMBUATAN ALAT PRAKTIKUM PERAWATAN POMPA · PDF filemelaksanakan `Tugas Akhir’ dengan baik serta dapat menyelesaikan laporan ini ... Proyek akhir ini menghasilkan alat praktikum

e. Menarik tuas penekuk hingga tegak lurus sehingga digasilkan tekukan

plat yang diinginkan

4.3.4 Proses pemasangan plat

a. Melakukan penyesuaikan kedudukan antara posisi plat dengan rangka

b. Melakukan pelubangan antara plat dan rangka menggunakan bor tangan

c. Melakukan penyambungan keling (rivet) dengan mesin keling

4.3.5 Proses pengecatan

Langkah pengerjaan dalam proses pengecatan yaitu :

a. Membersihkan seluruh permukaan benda dengan amplas dan air untuk

menghilangkan korosi.

b. Pengamplasan dilakukan beberapa kali sampai permukaan benda luar dan

dalam benar-benar bersih dari korosi.

c. Memberikan cat dasar ke seluruh bagian yang akan dicat.

d. Mengamplas kembali permukaan yang telah diberi cat dasar sampai

benar-benar halus dan rata.

e. Melakukan pengecatan warna.

4.4 Perakitan

Perakitan merupakan tahap terakhir dalam proses perancangan dan

pembuatan suatu mesin atau alat, dimana suatu cara atau tindakan untuk

menempatkan dan memasang bagian-bagian dari suatu mesin yang digabung dari

satu kesatuan menurut pasangannya, sehingga akan menjadi perakitan mesin yang

siap digunakan sesuai dengan fungsi yang direncanakan.

Sebelum melakukan perakitan hendaknya memperhatikan beberapa hal sebagai

berikut :

1. Komponen-komponen yang akan dirakit, telah selesai dikerjakan dan

telah siap ukuran sesuai perencanaan.

2. Komponen-komponen standart siap pakai ataupun dipasangkan.

3. Mengetahui jumlah yang akan dirakit dan mengetahui cara

pemasangannya.

Page 72: PEMBUATAN ALAT PRAKTIKUM PERAWATAN POMPA · PDF filemelaksanakan `Tugas Akhir’ dengan baik serta dapat menyelesaikan laporan ini ... Proyek akhir ini menghasilkan alat praktikum

4. Mengetahui tempat dan urutan pemasangan dari masing-masing

komponen yang tersedia.

5. Menyiapkan semua alat-alat bantu untuk proses perakitan.

Komponen- komponen dari mesin ini adalah :

1. Rangka

2. Papan kayu

3. Motor listrik

4. Pompa Gear

5. Poros

6. Dudukan motor dan pompa

7. Coupling flexible

Langkah-langkah perakitan :

a. Menyiapkan papan kayu di atas rangka

b. Memasang rel atau dudukan motor dan pompa gear

c. Memasang pompa gear pada dudukan

d. Memasang motor pada dudukannya

e. Merangkai motor dengan pompa gear yang dihubungkan oleh poros dan

flexible coupling

f. Mengencangkan pengunci (mur-baut) pada pompa gear dan motor pada

dudukannya

g. Memasang rangkaian pipa dan alat ukur pada inlet dan outlet pompa

h. Menyetel kesumbuan poros antara motor dengan pompa menggunakan

alat dial indikator

i. Siap melakukan test pengujian alat

4.5 Estimasi Biaya

Tabel 4.3. Daftar harga komponen mesin

No Nama Barang Jumlah Harga Barang Total 1 Ball valve kits 1'' 1 Rp. 60.000 Rp. 60.000 2 Dobel nopel besi 1'' 2 Rp. 6.000 Rp. 12.000 3 Baut 10x30 4 Rp. 900 Rp. 3.200 4 Baut 10X45 4 Rp. 1.100 Rp. 4.400

Page 73: PEMBUATAN ALAT PRAKTIKUM PERAWATAN POMPA · PDF filemelaksanakan `Tugas Akhir’ dengan baik serta dapat menyelesaikan laporan ini ... Proyek akhir ini menghasilkan alat praktikum

5 Seal Tape 2 Rp. 1.500 Rp. 3.000 6 Baut Plat M16 4 Rp. 375 Rp. 1.500 7 Mur NC 5/8 2 Rp. 750 Rp. 1.500 8 Mur 4x20 2 Rp. 150 Rp. 300 9 Mur 3x20 8 Rp. 200 Rp. 1.600 10 Baut 10x45 6 Rp. 1.100 Rp. 6.600 11 Rol Kacles 2 Rp. 1.500 Rp. 3.000 12 Baut 10x120 8 Rp. 1.750 Rp. 14.000 13 Ring 16 Rp. 200 Rp. 3.200 14 Amplas "600" 2 Rp. 1.750 Rp. 3.500 15 Tarikan Pintu 1 Rp. 2.500 Rp. 2.500 16 Skun Garpu 1,25 10 Rp. 250 Rp. 2.500 17 Kabel NYM 2x2,5 2 m Rp. 7.900 Rp. 15.800 18 Lampu Pilot 2 Rp. 2.000 Rp. 4.000 19 Skun Ring 1,25 10 Rp. 250 Rp. 2.500 20 Saklar BS HY 1 Rp. 45.000 Rp. 45.000 21 Ampere Meter 1 Rp. 34.500 Rp. 34.500 22 Volt Meter 1 Rp. 34.000 Rp. 34.000 23 Kabel NYY 2X2,5 2,5 m Rp. 7.900 Rp. 19.750 24 Kabel NYAF 2X5 2 m Rp. 3.400 Rp. 6.800 25 Klem "9" 1 Rp. 4.000 Rp. 4.000 26 Baut 10x40 16 Rp. 900 Rp. 14.400 27 Baut 10x70 8 Rp. 1.200 Rp. 9.600 28 Doble Nepel 1" 4 Rp. 6.000 Rp. 24.000 29 Sok 1" 1 Rp. 6.000 Rp. 6.000 30 V Tee 1"x1/2 1 Rp. 15.000 Rp. 15.000 31 Knei 1" 2 Rp. 9.000 Rp. 18.000 32 Nepel Kuningan 2 Rp. 22.500 Rp. 45.000 33 Pressure Gauge 1 Rp. 40.000 Rp. 40.000 34 Selang Tebal 1 ,5 m Rp. 10.000 Rp. 15.000 35 Klem Selang 2 Rp. 3.500 Rp. 7.000 36 Pipa Besi 1,5 m Rp. 10.000 Rp. 15.000 37 Besi AS 3 kg Rp. 15.000 Rp. 45.000 38 Besi Profil "U" 9 kg Rp. 11.000 Rp. 100.000 39 Flexible Coupling 1 Rp. 85.000 Rp. 85.000 40 Paku Rivet 50 Rp. 75 Rp. 3.750 41 Engsel Viola 1 Rp. 5.000 Rp. 5.000 42 Rel Laci 1 Rp. 15.000 Rp. 15.000 43 Gear Pump 2 Rp. 525.000 Rp. 1.050.000 44 Pressure gage negative 1 Rp. 125.000 Rp. 125.000 45 Waterpast 1 Rp. 30.000 Rp. 30.000 46 Slide Guide Seb13-245 1 Rp. 620.000 Rp. 620.000 47 Motor 1 phase 2hp 1 Rp.1.475.000 Rp. 1.475.000

Page 74: PEMBUATAN ALAT PRAKTIKUM PERAWATAN POMPA · PDF filemelaksanakan `Tugas Akhir’ dengan baik serta dapat menyelesaikan laporan ini ... Proyek akhir ini menghasilkan alat praktikum

Jumlah Rp. 4.069.000,00

Tabel 4.4. Daftar Harga Komponen Cat

No Komponen Jml Harga Total harga

1 Amplas 1000 10 Rp. 2.500/lembar Rp. 25.000

2 Amplas 400 10 Rp. 2.500/lembar Rp. 25.000

3 Thiner ND 3 Rp.12.500/liter Rp. 37.500

4 Dempul merk SanPolac 1 Rp.25.000/kaleng Rp. 25.000

5 Cat dasar 1 Rp.30.000/kaleng Rp. 30.000

6 Cat Fitalit 1 Rp. 45.000/kaleng Rp. 45.000

Jumlah Rp.187.500,00

Tabel 4.4. Daftar harga pengerjaan

Biaya Jenis pengerjaan

Pemotongan Rp. 85.000

Pengelasan Rp. 140.000

Penekukan Plat Rp. 150.000

Pengecatan Rp. 60.000

Perakitan Rp. 75.000

Pembubutan Rp. 55.000

Pembuatan ulir preasure gage Rp. 25.000

Jumlah Rp. 590.000,00

Page 75: PEMBUATAN ALAT PRAKTIKUM PERAWATAN POMPA · PDF filemelaksanakan `Tugas Akhir’ dengan baik serta dapat menyelesaikan laporan ini ... Proyek akhir ini menghasilkan alat praktikum

Biaya total pembuatan alat praktikum perwatan pompa gear :

Biaya komponen mesin Rp. 4.069.000,00

Biaya komponen cat Rp. 187.500,00

Biaya pengerjaan Rp. 590.000,00 +

Total Rp 4.846.500,00

Page 76: PEMBUATAN ALAT PRAKTIKUM PERAWATAN POMPA · PDF filemelaksanakan `Tugas Akhir’ dengan baik serta dapat menyelesaikan laporan ini ... Proyek akhir ini menghasilkan alat praktikum

BAB V

PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Dari pembuatan alat praktikum perawatan pompa gear dapat

disimpulkan sebagai berikut :

1. Di hasilkan sebuah alat praktikum perawatan pompa gear dengan kapasitas

pompa 60 liter / menit.

2. Poros yang di gunakan dengan bahan ST 42. Diameter poros 20 mm

untuk mentransmisikan daya 1119 watt. Dinyatakan aman karena τporos

(4,72 N/mm2) < τijin (250 N/mm2).

3. Kekuatan las di nyatakan aman karena τijin (231,03 N/mm2) >

τmaksimum (3,8 N/mm2 ).

4. Dengan adanya alat ini dapat dilakukan pembongkaran dan pemasangan

dari pompa, untuk mengetahui secara langsung komponen pompa gear.

5. Total biaya untuk pembuatan 1 unit mesin ini adalah Rp. 4.846.500,00

5.2. Saran

- Penambahan unit peralatan las, serta alat penekukan plat untuk

memperlancar proses produksi.

- Pemberian waktu khusus pemakaian bengkel dalam pengerjaan untuk

mempercepat proses pembuatan.

- Mempercepat proses pemesanan material pembuatan alat, agar tidak

terlalu lama masa tunggu barang datang.

Page 77: PEMBUATAN ALAT PRAKTIKUM PERAWATAN POMPA · PDF filemelaksanakan `Tugas Akhir’ dengan baik serta dapat menyelesaikan laporan ini ... Proyek akhir ini menghasilkan alat praktikum

45

45

DAFTAR PUSTAKA

Eko Marsyahyo. 2003. Mesin perkakas pemotongan logam. Banyu Media.

Malang.

Khurmi,R.S. & Gupta, J.K. 2002. Machine Design. S. C Had & Company LTD.

Ram Nagar-New Delhi.

Popov,1996. Mekanika Teknik. Erlangga. Jakarta.

Sularso dan Suga, K., 1987, Dasar dan Pemilihan Elemen Mesin, Cetakan

keenam, Pradnya Paramitha. Jakarta.

W Kenyon,Dines Ginting. 1985. Dasar-dasar Pengelasan. Erlangga. Jakarta.