101

PEMBERIAN OBAT.ppt

  • Upload
    fithri

  • View
    1.494

  • Download
    247

Embed Size (px)

Citation preview

  • TERMINOLOGI UMUMOBAT setiap zat kimia yang dapat mempengaruhi proses kehidupan (Lehne, 1998)

    FARMAKOLOGIstudi tentang obat dan interaksinya dengan sistem kehidupan (Lehne, 1998)

  • TERMINOLOGI UMUM (lanjutan)FARMAKOLOGI KLINIKStudi tentang obat & pengaruhnya thd manusia (Lehne, 1998)

    FARMAKOLOGI TERAPEUTIKCabang ilmu yang mempelajari penggunaan obat untuk mendiagnosa, mencegah, atau menangani penyakit atau untuk mencegah kehamilan (Lehne, 1998)

  • TERMINOLOGI UMUM (lanjutan)FARMAKOKINETIKstudi tentang nasib obat di dalam tubuh

    I. AbsorbsiII. DistribusiIII. Metabolisme/ biotransformasiIV. Ekskresi

  • TERMINOLOGI UMUM (lanjutan)FARMAKODINAMIK

    studi tentang pengaruh obat terhadap jaringan tubuh

    Adalah proses yang berhubungan dengan fungsi fisiologis dan biokimia dari obat didalam tubuh

  • PRINSIP PENGOBATAN

    PENGOBATAN DILAKUKAN STLH UPAYA PENCEGAHAN DAN PENGEND. PENYAKIT TELAH TERLAKSANA BAIK

    PERTIMBANGAN :- DIAGNOSA DITEGAKKAN DG TEPAT- OBAT DIBERIKAN SESUAI DG AGEN PENYAKIT- DOSIS, CARA DAN FREKUENSI PEMBERIAN SESUAI ATURAN

  • TUJUAN PENGOBATAN

    memberikan manfaat maksimal dengan bahaya minimal

  • OBAT IDEALEfektifAmanSelektifMudah dalam pemberianBebas dari interaksi obatBiaya murahStabil scr kimiaMemiliki nama generik yang simpel

  • Obat yang ada saat ini masih jauh dari ideal. Tidak ada obat yang memenuhi semua kriteria obat ideal: tidak ada obat yang aman; semua obat menimbulkan efek samping; respons terhadap obat sulit diprediksi dan mungkin berubah sesuai dengan hasil interaksi obat;

  • dan banyak obat yang mahal, tidak stabil, dan sulit diberikan. Karena banyak obat tidak ideal, semua anggota tim kesehatan harus berlatih care untuk meningkatkan efek terapeutik dan meminimalkan kemungkinan bahaya yang ditimbulkan obat.

    TANGGUNG JAWAB PERAWAT DALAM PENGOBATAN

  • TANGGUNG JAWAB PERAWAT DALAM PENGOBATANMemahami daya kerja obat dan efek sampingnyaMemberikan obat dengan benarMemonitor respon klienMembantu klien dengan menggunakan obat dengan benarMemberikan pendidikan ksehatan pada klien tentang obat yang diberikan

  • OBAT DAN NASIB OBAT DALAM TUBUH/ FARMAKOKINETIKNASIB OBAT DALAM TUBUHObat Absorbsi (1)Distribusi (2)Interaksi dg reseptor (3)Respon farmakologisEkskresi (5)Dengan/tanpa metabolisme (4)

  • NASIB OBAT DALAM TUBUH (ABSORBSI)ABSORPSI => SUATU PROSES DIMANA OBAT MASUK/MENCAPAI ALIRAN DARAH.

    penyerapan/ masuknya obat dari tempat pemberian ke jaringan target, meliputi transformasinya dari bentuk saat diberikan (a dosage form) menjadi bentuk yang dapat digunakan scr biologis (a biologically usable form)

  • AbsorbsiRute pemberian obat 1. Enteral (oral, buccal, sublingual, atau rektal, atau lewat selang nasogastrik): absorbsi terutama melalui usus halus, ttp juga melalui mukosa mulut, mukosa lambung, usus besar, atau rektum 2. Parenteral (intravena [iv], subkutan [sc], intramuskular [im], intradermal, intra- artikular, intratekal, epidural)

  • AbsorbsiRute pemberian 3. Topikal (ointments/salep, krim, jelly untuk dipakai di kulit, obat mata, obat telinga, instilasi hidung, transdermal)

  • AbsorbsiMekanisme absorbsi 1. Difusi pasif = perpindahan dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah dg cara difusi mll membran sel tanpa energi konsentrasi obat & kelarutannya dlm lemak 2. difusi terfasilitasi= suetu proses yang terjadi dengan bantuan suatu faktor pembawa (carier).Lebih serign untuk makanan. Ex glukosa masuk ke dalam sel

  • Absorbsi 3. Transport aktif = perpindahan molekul terionisasi yg menggunakan energi sel contoh: Levodopa (L-dopa) transport asam amino 4. Pinositosis =cara transport dengan membentuk vesikel, misalnya untuk makromolekul seperti protein => sangat jarang

  • NASIB OBAT DALAM TUBUH (ABSORBSI)Faktor-faktor yang mempengaruhi :KELARUTAN OBATKEMAMPUAN OBAT BERDIFUSI MELALUI MEMBRAN SEL KADAR YANG DIBERIKANLUAS PERMUKAAN KONTAK OBAT BENTUK SEDIAAN OBATROUTE PEMBERIAN OBAT

  • DistribusiProses sehingga obat berada di cairan tubuh dan jaringan tubuh

    I. Aliran darahII. Afinitas thd jaringanIII. Efek ikatan protein

  • DistribusiTERDIRI DARI 2 FASEFASE I ; terjadi segera setelah penyerapan, yaitu ke organ yang perfusinya sangat baik. (jantug, hati, ginjal, otak)FASE II ; Jauh lebih luas mencakup daerah yang perfusinya rendah (otot, visera, kulit, dan jaringan lemak)

  • NASIB OBAT DALAM TUBUH (METABOLISME)3. METABOLISME (BIOTRANSFORMASI)PERUBAHAN STRUKTUR KIMIA OBAT DALAM TUBUH , OLEH ENZIM (HATI, GINJAL, PARU-PARU, EPITEL SALURAN PENCERNAAN)TUJUAN : METABOLIT LEBIH POLAR ELIMINASI LEBIH CEPAT OBAT POLARFILTRASI (GLOMERULUS GINJAL) :tanpa reabsorbsiekskresi cepat OBAT LARUT LEMAK MELEWATI MEMBRAN SEL : MUDAH DIREABSORBSI OLEH TUBULI GINJALKEMBALI KE SIRKULASI DARAH

  • Metabolisme/ BiotransformasiProses kimia yang mengubah bentuk aslinya menjadi bentuk yang larut-air (metabolit) sehingga dapat diekskresikan

    Jenis reaksi biotransformasireaksi nonsintesis: dg oksidasi, reduksi,reaksi sintesis atau konjugasi: kombinasi dg zat endogen atau hidrolisis

  • BiotransformasiPeran enzim: - meningkatkan kelarutan obat dlm air untuk diekskresikan mll sist.renal - mengubah kelarutan obat dlm lemak untuk diekskresikan mll sist.biliaris

  • Drug may have actions increased or decreased or changed

    metabolism is what the body does to the drug=> Terjadi di dalam hepar, ginjal, paru-paru, plasma darah, dan mukosa usus.

  • NASIB OBAT DALAM TUBUH (EKSKRESI)4. EKSKRESIOBAT POLAR, DIEKSKRESI MELALUI ORGAN EKSKRESI DALAM BENTUK UTUHOBAT NON POLAR, DIMETABOLISME LEBIH DAHULU UNTUK MEMUDAHKAN EKSKRESI.

    ORGAN EKSKRESI UTAMA : GINJAL

    FUNGSI GINJAL :FILTRASISEKRESI AKTIFREABSORBSI

    EKSKRESI OBAT LEWAT : FESES, URIN, KERINGAT, AIR LIUR, AIRSUSU

  • FARMAKODINAMIKstudi tentang pengaruh obat terhadap jaringan tubuh

    Terjadi karena adanya interaksi obat dengan reseptor

  • IKATAN OBAT DAN RESEPTORSIFAT : REVERSIBELIKATAN KIMIA LEMAH : IONIK, HIDROGEN, HIDROFO BIK DAN VAN DER WAALSSEPERTI IKATAN ANTARA ENZIM-SUBSTRATJARANG BENTUK KOVALEN KUAT DAN IRREVERSIBELIKATAN OBAT -PROTEIN REVERSIBEL PROTEIN PLASMA YANG BERPERAN : ALBUMIN, GLOBULIN, LIPOPROTEIN, GLIKOPROTEIN

  • IKATAN OBAT DENGAN PROTEINFAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSENTRASI PROTEIN PLASMA :Sintesis proteinKatabolisme proteinDistribusi albumin antara ruang intra dan akstra vaskulerEliminasi protein plasma yang berlebih terutama albuminPerubahan kualitas protein plasma afinitas obat terhadap protein berubahContoh : penyakit hati/ginjal Kualitas protein plasma berubahKapasitas protein plasma thd obat berubah

  • IKATAN OBAT DENGAN PROTEINObat terikat protein plasma :Suatu komplek yang besarTidak dapat lewat membran selDistribusi terbatasTidak aktif secara terapeutik

    Obat bebas :Dapat lewat membran sel secara bebasDistribusi luasAktif secara terapeutik

  • IKATAN OBAT DENGAN PROTEINFAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IKATAN PROTEIN PLASMA :Sifat fisikokimia obatKonsentrasi obat dalam tubuhJumlah protein plasmaAfinitas antara obat dengan proteinKompetisi obat dengan zat lain pada ikatan proteinKondisi patofisiologis penderita

  • Kerja obat:Onset (mula kerja), Peak (puncak), duration (lama kerja); waktu paruhMekanisme kerja: reseptor, enzim, hormon

  • EFEK YANG TIDAK DIINGINKAN DALAM PENGGUNAAN OBATEFEK YANG DIINGINKAN DALAM PENGGUNAAN OBAT Hilangkan penyebab penyakitHilangkan gejala penyakitTerapi untuk gantikan /menambah zat yang hilang/kurang

    EFEK OBAT YANG TIDAK DIINGINKAN :Efek sampingEfek toksikAlergiTeratogenik

  • EFEK YANG TIDAK DIINGINKAN DALAM PENGGUNAAN OBATEFEK SAMPING OBAT

    Pengertian : efek ikutan yang muncul setelah pemberian obat dengan dosis sesuai anjuran

    Efek samping : tidak dikehendaki, merugikan, membahayakan pasien

    Efek samping bersifat konsisten dan sudah diketahui

  • EFEK YANG TIDAK DIINGINKAN DALAM PENGGUNAAN OBATEfek Samping Obat :Contoh : Antihistamin (dipendhidramin)

    efek sedatifEfek samping tidak mungkin dihilangkan sama sekaliDapat dihindari/ditekan seminimal mungkin dengan menghindari faktor-faktor resiko/penyebabnya

  • EFEK YANG TIDAK DIINGINKAN DALAM PENGGUNAAN OBAT1. Efek Samping Obat :Efek samping terjadi karena interaksi yang rumit antara obat dengan sistem biologis tubuh, antar indivudu bervariasi

    Efek samping obat bisa terjadi antara lain :Penggunaan > dari satu obat interaksi antara obat tumpang tindih pengaruh obat terhadap organ yang samaObat-obat tersebut punya efek saling berlawanan terhadap organ tertentu

  • EFEK YANG TIDAK DIINGINKAN DALAM PENGGUNAAN OBATResiko efek samping merupakan konsekuensi pemakaian obatMenurunkan efek samping :mengetahui secara seksama pengaruh-pengaruh farmakologis obatCara pemakaianAturan dosisPenelaahan manfaat dan resiko pemakaian suatu obat pertimbangan-pertimbangan sehingga dicapai manfaat max + resiko yg minimal

  • EFEK YANG TIDAK DIINGINKAN DALAM PENGGUNAAN OBATObat yang ideal :bekerja cepat secara selektif untuk waktu tertentuselektif : berkhasiat untuk penyakit tertentu tanpa aktivitas lainAFEK SAMPING OBAT YANG BUTUH WAKTU LAMA DAN SULIT DITANDAI : TERATOGENIK MUTAGENIK KARSINOGENIK

  • EFEK YANG TIDAK DIINGINKAN DALAM PENGGUNAAN OBAT2.Efek Toksik Obat

    Pengertian : efek merugikan yang ditimbulkan oleh obat akibat dosis berlebihan Kadar obat melebihi MTC (kadar toksik minimal)Obat spektrum sempit resiko tinggi terjadinya afek toksik

  • EFEK interaksi OBAT3. Interaksi Antara ObatMenguntungkan- Bersifat sinergis- Mencapai efek terapeutik tidak bisa dengan obat tunggalMerugikan - Efek samping (meningkatnya kadar suatu obat karena obat lain) - Efek toksik- Kegagalan terapi karena aksi antar obat yang berla wanan untuk organ tertentu

  • INTERAKSI OBATInteraksi farmakodinamik - Indifference: efek kombinasi = komponen yg plg aktif - Additive: efek kombinasi= jumlah efek setiap obat - Synergistic: efek kombinasi> efek masing2 - Potentiation: satu obat kerja obat lain - Antagonistic: satu obat kerja obat lain

  • INTERAKSI OBATInteraksi farmakokinetik 1. Absorbsi: waktu pengosongan lambung, kadar pH 2. Distribusi: ikatan dg protein 3. Biotransformasi: enzim stimulan & enzim penghambat 4. Ekskresi: / ekskresi urin, mengubah pH urin

  • Cara Pemberian ObatOral ParenteralTopikal

  • 1. Orala. OralPemberian obat melalui mulut, merupakan cara paling mudah dan paling sering digunakan. Obat yang digunakan biasanya memiliki onset yang lama dan efek lebih lama.

  • b. SublingualObat yang diberikan dirancang agar segera diabsorbsi setelah diletakan dibawah lidah.Obat ini tidak boleh ditelan, karena jika ditelan, efek yang diharapkan tidak akan tercapai.klien tidak diperkenankan minum sebelum obat menjadi larut. Obat yang biasa diberikan antara lain nitroglyserin

  • c. Buccal Obat yang diberikan pada mukosa pipi hingga obat larut.Bila obat diberikan beberapa kali, klien diminta untuk menggunakan sisi pipi bergantian, untuk mencegah terjadinya iritasi. Klien tidak boleh mengunyah atau menelan obat. Obat ini hanya bekerja pada murkosa dan jika tertelan akan bekerja secara sistemik.

  • Kontraindikasi Pemberian obat per oralMuntahGastric atau intastinal suctionPasien tidak sadar/komaTidak mampu untuk menelanGangguan morilitas usus

  • Kerugian dan keuntungan pemberian obat oral;

    KeuntunganKerugianNyaman dan seringkali cocok dengan klienPemberian obat dihindari bila klien mengalami gangguan pada fungsi gastrointestinal (seperti mual, muntah), berkurangnya mofilitas usus (setelah anestesi) atau peradangan usus dan operasi pembedahan pada bagian saluran gastrointestinal).

  • 2.Lebih hemat (obat oral tak semahal obat yang diberikan dengan cara lain)2.beberapa obat dapat dirusak oleh asam lambung, pemberian obat oral kontraindikasi pada klien yang tidak dapat menelan (pada klien yang mengalami gangguan neuromuskuler, struktur ephagus, lesi pada mulut)

  • 3. Jarang menyebb kan kecemas-an pada klien 3. Obat oral tidak dapat diberikan pada klien dengan suksion lambung dan kontraindikasi pada klien yang akan menjalani bberapa test giagnostik atau pembedahan

  • 4. Obat oral tidak dapat diberikan pada klien yang tidak sadar atau gelisah tidak dapat menelan5. Obat oral mungkin mengiritasi saluran gastrointestinal, gigi berubah menjadi warna dan ada obat oral yang memiliki bau yang tidak enak

  • Hal-hal yang perlu diperhatikan perawat dalam memberikan obat oral (1); Perawat harus melindungi klien dari bahaya aspirasiPosisikan klien pada posisi duduk untuk mencegah akumulasi cairan atau tertinggalnya obat dibelakang tengorokanKlien yang tidak dapat menelan dengan cepat seharusnya diberikan sejumlah air tiap kali klien menelan

  • Klien harusnya menelan hanya satu pil atau satu kapsul pada satu waktuJika klien mulai batuk pada saat pemberian obat, perawat menahan memberikan obat yang berikutnya sampai klien dapat bernafas lebih mudahJika klien memiliki kesulitan menelan tablet, obat dalam bentuk lain perlu dipertimbangkan untuk diberikanHal-hal yang perlu diperhatikan perawat dalam memberikan obat oral (2);

  • 2. ParenteralPemberian obat melalui parenteral merupakan pemberian obat melalui jaringan tubuh

  • Cara pemberian obat parental;Subcutan (SC), obat disuntikan melalui jaringan antar dermis dan kulit (jaringan subkutan)Intracutan (IC), obat disuntikan melalui dermis, dibawah epidermisIntramuskular (IM), obat disuntikan ke jaringan ototIntravena (I), obat disuntikan melalui vena

  • PEMBERIAN OBAT SECARA INTRADERMAL(1)biasa jumlah pemerian sangat sedikit ( 0,1cc)Biasanya untuk tes alergi atau skreening TBMenggunakan syringe 1 ml ang terkalbtasi menjadi mlLokasi penyuntikan; Lengan bawah sebelah dalam 4 jari dibawah lipatan sikuDada bagian atasSekitar skapula

  • PEMBERIAN OBAT SECARA INTRADERMAL (2)Jarum disuntikkan dengan sudut 5-15,m ditandai dengan terbentuknya bendulan pada kulitEvaluasi adanya tanda kemerahan dan indurasiInstruksikan pasien untuk tidak menggosok, menggaruk atau mengucek2 daerah tusukan

  • PEMBERIAN OBAT SECARA SUBCUTAN (1)Jumlah pemerian sangat sedikit ( 0,5 - 1cc)Biasanya untuk vaksin, premedkasi, narkotik, insullin, dan heparinMenggunakan syringe 1-2 ml => insulin degan spuit insulin, heparin dengan spuit tuberkulinLokasi penyuntikan; Lengan atas sebelah luar Abdomen Sekitar skapulaVentroglutel/dorsogluteal bagian atasLokasi injeksi harus sering diganti

  • PEMBERIAN OBAT SECARA SUBCUTAN (2)Jarum disuntikkan dengan sudut 45 jika ketebalan lipatan lemak < 1/2 inchi dengan kulit yang dicubit, suduk 90 jika ketebalan lemak subkutan lebih dari inchi dengan kulit yang dregangkanLakukan aspirasi untuk memastikan obat tidak mengenai pembuluh darahTiadk boleh diberikan pada daerah yang erdapat nodul, abses, nyeri, kelaianan lainMemilih daerah yang jauh dari pemb. Darah, syaraf, dan tulangEvaluasi reaksi obat

  • SC Injection Common Sites

  • SUBCUTANEOUS INJECTION

  • PEMBERIAN OBAT SECARA INTRAMUSKULAR (1)Jumlah tergantung ketebalan otot daerah yang dipilih. Jika tebal 4 ml, jika tipis 1-2 cc pada masing2 daerah. Khusus untuk M.deltoid 0,5 ccMenggunakan syringe 2-5 mlLokasi penyuntikan; Ventrogluteal; untuk dewasa dan anak usia > 7 thVastus lateralis; untuk bayi dan anak usia < 7 thDorsogluteal; ubtuk dewasa dan anak < 3 th yg sudah berjalan 1 thDeltoidRectus femoris=> jarang

  • PEMBERIAN OBAT SECARA INTRAMUSKULAR (2)Lokasi injeksi harus sering digantiJarum disuntikkan dengan sudut 90 Lakukan aspirasi untuk memastikan obat tidak mengenai pembuluh darahTidak boleh diberikan pada kulit yang mengeras, nyeri, bengkak, gatal, terbakar, atau mradangEvaluasi reaksi obat, alergi , side efek, dan

  • IM INJECTION SITES

    Deltoid

    Dorsogluteal

    Ventrogluteal

    Vastus lateralis

  • IM Injection - Deltoid Used primarily forvaccinations with smallvolumes (up to 1ml) because the muscle is smallCan use 1 needle Avoid hitting radial nervePatient should be sitting upright or lying flat and should be told to relax the arm muscles

  • DELTOID MUSCLE

  • Dorsogluteal Method 1Divide buttocks on one side into imaginary quadrantsAdminister medication into upper

  • Dorsogluteal Method 2

  • GLUTEUS MAXIMUS

  • IM Injection - Vastus Lateralisand Rectus FemorisUp to 5 mL may be injected into a well developed adult lthough more than 3 ml may be painfulAcceptable volumes for injection vary with patient age and muscle sizeVastus lateralis is preferred injection site for children (up to 2 ml)

  • VASTUS LATERALIS

  • IM Injection VentroglutealAccessible when patient lies in a supine or lateral recumbent position Site is free of large nerves and fat tissue In the adult, may accommodate up to 5mL of a drug although more than 3 ml may be painful

  • GLUTEUS MEDIUS

  • Starting a Peripheral IVFinding a vein can be challenging- Go by feel, not by sight. Good veins are bouncy to the touch, but are not always visible.- Use warm compresses and allow the arm to hang dependently to fill veins.- A BP cuff inflated to 10mmHg below the known systolic pressure creates the perfect tourniquet. Arterial flow continues with maximum venous constriction.- If the patient is NOT allergic to latex, using a latex tourniquet may provide better venous congestion- Avoid areas of joint flexion- Start distally and use the shortest length/smallest gauge access device that will properly administer the prescribed therapy (BE AWARE: Blood flow in the lower forearm and hand is 95ml/min)

  • Veins of the Upper ExtremitiesDigital Vessels -Along lateral aspects fingers, infiltrate easily, painful, difficult to immobilize and should be your LAST RESORTMetacarpal Vessels -Located between joints and metacarpal bones (act as natural splint) -Formed by union of digital veins -Geriatric patients often lack enough connective / adipose tissue and skin turgor to use this area successfully

    Digital

  • Veins of the Upper ExtremitiesCephalic (Interns Vein) -Starts at radial aspect of wrist -Access anywhere along entire length (BEWARE of radial artery/nerve)

    Medial Cephalic (On ramp to Cephalic Vein) -Joins the Cephalic below the elbow bend -Accepts larger gauge catheters, but may be a difficult angle to hit and maintain

  • Veins of the Upper ExtremitiesBasilic - Originates from the ulner side of the metacarpal veins and runs along the medial aspect of the arm. It is often overlooked becauses of its location on the back of the arm, but flexing the elbow/bending the arm brings this vein into view

    Medial Basilic - Empties into the Basilic vein running parallel to tendons, so it is not always well defined. Accepts larger gauge catheters. - BEWARE of Brachial Artery/Nerve

  • Pemberian obat parenteral, merupakan pilihan jika pemberian obat melaui mulut merupakan kontra indikasi. Obat yang diberikan akan lebih cepat terabsorbsi dibandingkan dengan oral atau topikal.

  • Kerugian Ditimbulkan oleh Pemberian Obat Melalui Parenteral; Resiko untuk terjadinya infeksi obat lebih mahal, Klien mengalami tusukan jarum Resiko terjadinya kerusakan jaringan dengan cara SC. Pemberian obat dengan IM atau IV lebih beresiko karena cepat terabsorbsi Pada banyak klien, terutama anak cara ini menimbulkan ketakutan

  • Infiltration/ExtravasationThe most common cause is damage to the wall during insertion or angle of placement. STOP INFUSION and treat as indicated by Pharmacy, Medication package insert or drug reference book.Notify MD and document

  • Phlebitis/Thrombophlebitis Chemical- Infusate chemically erodes internal layers. Warm compresses may help while the infusate is stopped/changed. Anti-inflammatory and analgesic medications are often used no matter what the cause Mechanical- Caused by irritation to internal lumen of vein during insertion of vascular access device and usually appears shortly after insertion. The device may need to be removed and warm compresses applied Bacterial- Caused by introduction of bacteria into the vein. Remove the device immediately and treat w/antibiotics. The arm will be painful, red and warm; edema may accompany

  • Cellulitis Inflammation of loose connective tissue around insertion site. - Caused by poor insertion technique- Red swollen area spreads from insertion site outwardly in a diffuse circular pattern- Treated w/antibiotics

  • Septicemia/Pulmonary Edema/Embolism Septicemia- Severe infection that occurs to a system or entire body- Most often caused by poor insertion technique or poor site care- Discontinue device immediately, culture and treat appropriately Pulmonary edema- caused by rapid infusion Pulmonary embolism - Caused by any free floating substances that require thrombolytic therapy for several months. Increased risk w/lower ext. Air embolism- caused by air injected into IV system. Keep insertion site below level of heart

  • Vascular access device will not flush/cant draw blood- Evaluate for kink in tubing or catheter tip against vein wall.Vascular access device (VAD) leaking when flushed - Verify that hub access cap is connected correctlyPatient complains of pain while VAD being flushed- Assess for infiltrationVAD broken- PICCs may be repaired. All other devices must be replaced

    Call IV therapy team member for any concerns or questions.Troubleshooting

  • 3. TopikalKulit => diberikan di kulitInstilasi/iirigasi => diberikan ke dalam rongga tubuh atau orifisum, seperti mata, telinga, hidung, rektum atau vaginaInhalasi => diberikan ke dalam saluran napaS dengan nebulizer atau tekanan postif. Obat masuk dengan bantuan udara, oksigen atau uap

  • 3. TopikalObat diberikan pada kulit atau mukosa. Obat-obatan yang diberikan biasanya memilki efek lokal. Obat dapat diolesan di area yang diobati, atau medicated baths. Efek sistemik dapat timbul jika kulit klien tipis atau konsentrasi obat tinggi atau ada kontak lama dengan kulit.

  • Beberapa cara digunakan untuk memberikan obat melalui mukosa;Memberikan cairan secara langsungMmemasukkan obat melalui body cavity, misalnya dengan memasukkan obat supositoria melalui rectum atau vaginaInstalasi, yaitu memasukan obat melalui body cavity, sehingga obat tersebut dapat terabsorbsi secara perlahan. Misalnya tetes mata, tetes hidung.

  • Irigasi, yaitu mencuci body cavity, misalnya menyemprotkan mata, telinga, vagina, kandung kemih, atau rectum dengan cairan obat.Spray, yaitu instilling obat ke hidung dan tenggorokan

  • Keuntungan dan kerugian pemberian obat topical;

    Keuntungan Kerugian Obat topical pada kuli memiliki efek lokal Pemberian obat yang luas sekali mungkin dapat menyebkan kesulitan dalam memberikannya 2. Memberi obat dengan cara ini tidak menimbulkan nyeri2. Klien dengan abrasi kulit beresiko mengalami absorbsi obat yang cepat dan dapat mengalami efek sistemik3. Efek samping yang terjadi minimal3. Meninggalkan bekas pada kulit dan pakaian

  • InhalasiJalan nafas memberikan tempat yang luas untuk absorbsi obat. Obat dapat diinhalasi melalui mulut atau hidung. Obat yang diberikan dapat menimbulkan efek lokal, namun oksigen dan obat anestesi memberikan efek sistemik.

  • Inhalasi nasal, obat diberikan melalui hidung menggunakan suatu alat. Lokal anestesi, steroid dan oksigen biasanya diberikan dengan cara ini.Inhalasi oral, target penggunaan cara ini adalah sel atau organisme pada parenchim paru. Obat akan diberikan dengan alat yang dapat dipegang klien

  • Pada pemberian inhalasi penting bagi perawat untuk memonitor teknik yang klien gunakan, terutama pada klien anak-anak atau sudah tua. Pada keadaan darurat, saat cara IV tidak dapat digunakan, beberapa obat emergency dapat diberikan melalui trachea.

  • IntraokularBentuk obat mirip dengan lensa kontak yang kemudian dimasukkan ke mata klien. Kedua sisi obat ini lunak. Obat dapat diberikan selama satu minggu. Obat yang diberikan melalui cara ini antara lain Pilocarpine, yang merupakan obat glukoma, dan obat lain untuk mengobati infeksi jamur pada mata

  • 10 tahap pemberian obat dengan aman (1);KESALAHAN DALAM PEMBERIAN OBAT MENJADI TANGGUNG JAWAB PERAWAT YBS!!!!! => KLARIFIKASI!!!!Mengetahui obatKomunikasi yang jelasGunakan hanya obat degan label yg jelasHati-hati dengan obat yang mempunyai nama mirip atau memiliki bentuk miripKetat dan lakukan standarisasi terhadap penyimpanan, persediaan dan distribusi obat

  • 10 tahap pemberian obat dengan aman (2);Pastikan pasien yang diberikan obat benarBerikan obat yang disiapkan sendiri Hitung dosis secara tepat.. Jika tidak yakin tanyakan perawat lain untuk klarifikasiLakukan pendidikan terhadap petugasDorong klien untuk menjadi bagian dari pengamanan obatTetapkan target pada proses, bukan pelaku.Jika obat dimuntahkan laporkan kepada dokter atau perawat pada shift selanjutnyaJika obat tidak diberikan, tuliskan di MAR beserta alasannya

  • PRINSIP 6 BENAR DALAM PEMBERIAN OBATBENAR OBATBENAR DOSISBENAR WAKTUBENAR CARABENAR PASIENBENAR DOKUMENTASI

  • LAKUKAN 3X PENGECEKAN BENAR OBATSAAT OBAT DIAMBIL DARI TEMPAT PENYIMPANANSEELUM OBAT DIOPLOS/DISIAPKANSETELAH OBAT DISIAPKAN/DIOPLOS=> SEBELUM DIBERIKAN PADA KLIEN

    **DeltoidFind the lower edge of the acromial process and the point on the lateral arm in line with the axilla. Insert the needle 1 to 2 (2.5 to 5 cm) below the acromialprocess, usually two or three fingerbreadths, at a 90-degree angle or angled slightly toward the process. Typical injection: 0.5 ml (range: 0.5 to 2.0 ml).

    DorsoglutealInject above and outside a line drawn from the posterior superior iliac spine to the greater trochanter of the femur. Or, divide the buttock into quadrants and inject in the upper outer quadrant, about 2 to 3 (5 to 7.6 cm) below the iliac crest. Insert the needle at a 90-degree angle.Typical injection: 1 to 4 ml (range: 1 to 5 ml).

    VentroglutealLocate the greater trochanter of the femur with the heel of your hand.Then, spread your index and middle fingers from the anterior superior iliac spine to as far along the iliac crest as you can reach. Insert the needle between the two fingers at a 90-degree angle to the muscle. (Remove your fingers before inserting the needle.) Typical injection: 1 to 4 ml (range: 1 to 5 ml).

    Vastus lateralisUse the lateral muscle of the quadriceps group, from a handbreadth below the greater trochanter to a handbreadth above the knee. Insert the needle into the middle third of the muscle parallel to the surface on which the patient is lying.You may have to bunch the musclebefore insertion.Typical injection: 1 to 4 ml (range: 1 to 5 ml; 1 to 3 ml for infants).

    *MIDDLE THIRD OF THE DELTOID MUSCLE:USE the needle 1 to 2 ml Client may be positioned sitting, standing, supine, or prone. Locate site by measuring 23 fingerbreadths below the acromion process on the lateral midline of the arm. Administer in nondominant arm when possible.

    *UPPER, OUTER QUADRANT OF THE BUTTOCK: Use 2 5 ml syringe, black (green) needle. Do not use this site in children < 2 yr or emaciated clients. Position client in side-lying or supine position, with knee flexed on injection side, or prone with toes pointed inward to rotate femur. Locate site by palpating the posterior iliac spine where the spine and pelvis meet. Imagine a line from the posterior iliac spine to the greater trochanter. Administer medication above imaginary line at midpoint. *ANTERIOR, LATERAL SURFACE OF THE THIGH:Use 2225 gauge, 5/81 inch needle. This is the preferred site for infants and children < 7 mo. Position client in supine or sitting position. Locate by identifying the greater trochanter and lateral femoral condyle. Injection site is the middle third and anterior lateral aspect of the thigh. *Use if volume is 1 - 3 ml. Use a 20 - 23 gauge, 1-1/2 inch needle. This is the preferred site for adults and children < 7 mo. Position client in supine lateral position. Locate site by placing the hand with heel on the greater trochanter and thumb toward umbilicus. Point to the anterior iliac spine with the index finger (forming a "V"). Injection of medication is given within the "V" area. *Show person in classWhy difficult to access elderly patientLaying prone