Upload
others
View
24
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Desa Wanar 1
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI
DESA WANAR
Fitria Wahyu Wulansari
Khotimatus Sa’diyah
Halim Falahudin
Laila Mahfudloh Zain
Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Desa Wanar 2
Ismiyati
Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Desa Wanar ii
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI DESA WANAR Hak Cipta © Fitria Wahyu Wulansari, Khotimatus Sa’diyah, Halim Falahudin, Laila
Mahfudloh Zain, Ismiyati All right reserved
Penulis
Fitria Wahyu Wulansari
Khotimatus Sa’diyah
Halim Falahudin
Laila Mahfudloh Zain
Ismiyati
ISBN
-
Editor:
Puji Mukharomah
Evi Rizki Amelia
Penyunting:
Meidina Larasati
Alvita Rizki Amanda
Ilustrator:
Lies Lestariningtias
Muhammad Syahrir Nugroho
Desain Sampul:
Indra Aria Bima
Mentari Dharma Santi
Tata Letak:
Slamet Sukri
Fitria Nur Umami
Redaksi
Gedung L2 Lantai 1 FE Unnes
Kampus Sekaran, Gunung Pati , Kota Semarang
Jawa Tengah 50229
Telp/Fax. 024 8508015
Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Desa Wanar iii
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas limpahan rahmat-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan Modul Pemberdayaan Mandiri Desa Wanar dengan
lancar.
Modul ini kami susun untuk memenuhi luaran dari program kerja KKN UNNES 2019
yang telah dilaksanakan di Desa Wanar, Kecamatan Tersono, Kabupaten Batang. Terdapat
beberapa program kerja yang terdiri dari empat bidang yaitu bidang kesehatan, bidang
ekonomi, bidang pendidikan dan bidang lingkungan. Terlaksananya program kerja tersebut
secara maksimal merupakan dukungan dari masyarakat Desa Wanar yang telah antusias
untuk mengikuti pelatihan, sehingga membuat kami selaku penulis ingin memberikan bentuk
kontribusi dengan penyusunan modul ini.
Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan modul ini. Oleh karena
itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran demi perbaikan dan kesempurnaan modul ini.
Terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu proses penyelesain modul ini,
terutama Dosen Pembimbing Lapangan Ismiyati., S.Pd., M. Pd yang telah membimbing
penyusun dalam pembuatan modul ini serta rekan-rekan KKN Lokasi Tahap II B Universitas
Negeri Semarang. Semoga Modul Pemberdayaan Masyarakat Desa Wanar ini dapat
bermanfaat.
Semarang, 05 Desember 2019
Fitria Wahyu Wulansari
Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Desa Wanar iv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i
KATA PENGANTAR ............................................................................................. iii
DAFTAR ISI ............................................................................................................ iv
BAGIAN 1 : OLAHAN BUAH NANGKA ............................................................ 1
A. Pengertian Nangka .......................................................................................... 2
B. Manfaat Nangka .............................................................................................. 3
C. Serbuk Nangka ................................................................................................ 4
E. Selai Nangka ................................................................................................... 6
BAGIAN 2 : OLAHAN KOPI ................................................................................ 8
A. Pengertian Kopi .............................................................................................. 9
B. Manfaat Kopi .................................................................................................. 11
C. Pengertian Gula Semut ................................................................................... 12
D. Manfaat Gula Semut ....................................................................................... 12
E. Produk Olahan (Kopi Gula Semut) ................................................................. 14
F. Cara Penyajian ................................................................................................. 15
G. Pengemasan Produk (Packaging) ................................................................... 16
BAGIAN 3 : LINGKUNGAN ................................................................................. 17
A. Pengertian Penanaman Pohon ......................................................................... 18
B. Manfaat Penghijauan ...................................................................................... 20
BAGIAN 4 : PENDIDIKAN (LABELING POHON)........................................... 24
A. Mengenal Tumbuhan ...................................................................................... 25
B. Cara Labeling Pohon ....................................................................................... 27
BAGIAN 5 : KESEHATAN .................................................................................... 28
A. Pengertian Stunting ......................................................................................... 29
B. Prevalensi Stunting Balita Indonesia Tertinggi Kedua di ASEAN ............ 30
C. Prevalensi Bayi Stunting di Indonesia ............................................................ 31
D. Ciri-Ciri Stunting Pada Anak ........................................................................ 32
E. Dampak Stunting ............................................................................................ 33
F. Cara Mencegah Stunting ................................................................................ 34
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 36
Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Desa Wanar 1
Bagian 1
Olahan Buah Nangka
Serbuk & Selai
Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Desa Wanar 2
Nangka (Artocarpus heterophyllus) atau dalam bahasa inggris disebut
dengan Jackfruit adalah sejenis pohon buah yang masuk dalam Suku Moraceae.
Pohon nangka memiliki tinggi yang bisa mencapai 20 meter hingga 30 meter,
batang bulat silindris dengan diameter sekitar 1 meter. Tajuk pohonnya padat
lebat, melebat dan membulat apabila pada tempat terbuka. Semua bagian pohon
nangka apabila terluka atau di lukai akan mengeluarkan getah putih. Buah nangka
memiliki bentuk gelondong memanjang dengan panjang dapat mencapai sekitar
100 cm dengan sisi luar buah terdapat duri lunak yang pendek. daging buahnya
yang berwarna kuning keemasan merupakan perkembangan dari tenda bunga dan
apabila sudah matang buahnya akan memiliki bau harum yang sangat menyengat
dengan biji bulat lonjong (Ad, 2016).
Pemilihan pohon nangka sebagai salah satu tanaman hortikultura yang
merupakan prioritas pengembangan bukanlah tanpa alasan yang kuat. Jenis
tanaman ini memiliki prospek cerah sebagai pendukung program pemerintah,
terutama dalam Program Peningkatan Devisa Negara dan Diversifikasi Pangan.
Karena produk olahannya bernilai tinggi, nangka dikenal sebagai tanaman yang
multiguna karena semua bagian tanaman dapat dimanfaatkan untuk berbagai
kepentingan mulai dari kebutuhan pangan, perumahan, penghijauan, peternakan,
industribah kan kesehatan seperti pengobatan kanker yang telah teruji khasiatnya
(Saleh, 1993).
Pengertian Nangka
Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Desa Wanar 3
a. Dapat mencegah penyakit jantung
b. Kandungan kalium pada nangka dipercaya efektif untuk mengurangi
kemungkinan tubuh terserang penyakit jantung karena kalium dapat
menurunkan tekanan darah tinggi atau hipertensI
c. Dapat mencegah Anemi
d. Kandungan zat besi pada nangka mampu mencegah anemia dan dapat
melancarkan sirkulasi darah dalam tubuh.
e. Dapat menjadi obat Asma
f. Rebus akar serta ekstra nangka ternyata dapat dijadikan obat herbal yang bisa
membantu mengontrol asma.
g. Dapat menjaga kesehatan kelenjar tiroid
h. Dapat Menjaga kesehatan tulang
i. Kandungan magnesium pada nangka sangat baik untuk tulang.
j. Dapat menjadi anti Kanker dan dapat mencegah penuaan dini
k. Dapat menjadi Obat Gangguan Pencernaan
l. Dapat menjaga Kesehatan Kulit dan Mata
m. Dapat Menurunkan Tekanan Darah(Hipertensi)
Manfaat Nangka
Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Desa Wanar 4
Bahan :
1. Daging Buah Nangka
200 gr
2. Gula pasir 200gr
3. Air 100gr
4. Garam ½ sendok teh
5. Perisa Nangka 2
Tetes/secukupnya
Alat :
1. Kompor
2. Wajan
3. Baskom
4. Alat Pengaduk
5. Saringan
6. Kain
7. Blender
SERBUK
BUAH NANGKA
Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Desa Wanar 5
1. Siapkan semua bahan, dan timbang sesuai takaran
2. Blender daging buah nangka dengan menambahkan air sedikit demi sedikit
sampai menjadi seperti bubur
3. Kemudian, saring bubur nangka untuk mengambil sari buahnya dengan
menggunakan saringan kain.
4. Masukkan air sari buah nangka kedalam wajan dan tambahkan garam
secukupnya, kemudian masak dengan api kecil dan ditambah gula sedikit-demi
sedikit.
5. Aduk terus menerus dengan api kecil hingga mengental dan menjadi serbuk
kasar.
6. Jika sudah menjadi serbuk kasar, kemudian saring dan haluskan dengan cara
diblender.
7. Serbuk sari buah nangka siap dipasarkan.
Cara Pembuatan
Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Desa Wanar 6
1. Masukan Buah Nangka ke Blender
2. Blender buah nangka sampai benar-benar halus
3. Saring buah nangka menggunakan kain untuk mengurangi kadar air
4. Masukan ampas buah nangka kedalam wajan
5. Nyalakan kompor dengan api terkecil.
6. Tuangkan gula pasir kedalam wajan
Bahan
1. Buah nangka 200 gr
2. Gula pasir 150 gr
3. Garam satu sendok
teh
4. Air 250 ml
5. Perisa nangka
Alat
1. Wajan
2. Spatula
3. Kompor
4. Saringan
5. Kain
SELAI NANGKA
WANAR
Cara Pembuatan
Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Desa Wanar 7
7. Berikan sedikit garam
8. Berikan 2 tetes perisa nangka agar rasa buah nangka lebih tajam
9. Aduk terus agar tidak gosong dibagian bawah sampai benar-benar matang
kecoklatan
10. Tiriskan selai nangka yang sudah matang kedalam mangkok.
11. Setelah dingin selai nangka siap di kemas dan dapat dinikmati dengan roti.
Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Desa Wanar 8
Bagian 2
Olahan Kopi
Kopi Gula Semut
Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Desa Wanar 9
PEMBUATAN KOPI GULA SEMUT
DESA WANAR
Kopi adalah minuman hasil seduhan biji kopi yang telah disangrai dan
dihaluskan menjadi bubuk. Kopi merupakan salah satu komoditas di dunia yang
dibudidayakan lebih dari 50 negara. Dua varietas pohon kopi yang dikenal secara
umum yaitu Kopi Robusta (Coffea canephora) dan Kopi Arabika (Coffea arabica).
Sejarah mencatat bahwa penemuan kopi sebagai minuman berkhasiat dan berenergi
pertama kali ditemukan oleh Bangsa Etiopia di benua Afrika sekitar 3000 tahun (1000
SM) yang lalu. Kopi kemudian terus berkembang hingga saat ini menjadi salah satu
minuman paling populer di dunia yang dikonsumsi oleh berbagai kalangan
masyarakat. Indonesia sendiri telah mampu memproduksi lebih dari 400 ribu ton kopi
per tahunnya. Disamping rasa dan aromanya yang menarik, kopi juga dapat
menurunkan risiko terkena penyakit kanker, diabetes, batu empedu, dan berbagai
penyakit jantung (kardiovaskuler). Kata kopi sendiri awalnya berasal dari bahasa
Arab: qahwah yang berarti kekuatan, karena pada awalnya kopi digunakan sebagai
makanan berenergi tinggi.
Sumber: Desa Tempur Jepara
Gambar 1.1 Pohon Kopi Duplak
Pengertian Kopi
Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Desa Wanar 10
Kopi merupakan tanaman yang
sudah lama dibudidayakan. Ada
berbagai jenis tanaman kopi yang
dibudidayakan, yaitu kopi ekselsa,
kopi arabika, kopi robusta dan kopi
liberika. Sebagian besar di
Indonesia tanaman kopi yaitu kopi
robusta dan kopi arabika, sebanyak
90% tanaman kopi robusta dan
sisanya tanaman kopi arabika.
Sebagian besar (94%) perkebunan kopi diusahakan oleh rakyat,
sedangkan sisanya oleh perkebuman milik negara atau swasta.
Komoditas kopi baik yang dihasilkan oleh perkebunan rakyat maupun
perkebunan besar, selain untuk dikonsumsi sendiri juga untuk memasok
pabrik seperti Tugu Luwak, Nescafe, Kapal Api, Torabika, dan lain-
lain.
Sumber: Desa Tempur Jepara
Gambar 1.2 Pemetikan Kopi
Sumber: Desa Tempur Jepara
Gambar 1.3 Proses Penjemuran Biji Kopi
Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Desa Wanar 11
Kopi merupakan minuman yang sangat diminati di seluruh dunia, kopi tersebut
dapat memberikan efek kebugaran dan kesegaran bagi badan, badan yang lemah dan
rasa kantuk menjadi hilang setelah meminum kopi panas. Kopi juga dapat diolah
sebagai body lotion, lulur, dan sebagainya (Weinberg, 2009). Sebagian orang
mengkonsumsi kopi sebagai salah satu minuman kegemaran, sedang sebagian orang
tidak menyukai minum kopi karena khawatir efek kopi terhadap kesehatan. Menurut
hasil penelitian, kopi mampu menurunkan risiko diabetes mellitus, penyakit
kardiovaskuler, kanker serta mampu menurunkan kadar asam urat darah.
MANFAAT KOPI
Sumber: Desa Tempur Jepara
Gambar 1.4 Biji Kopi Robusta Sumber: Desa Tempur Jepara
Gambar 1.5 Biji Kopi Robusta
Manfaat Kopi Bagi Kecantikan 1. Kopi untuk masker wajah
2. Perawatan kulit kepala
3. Menyegarkan kulit tubuh
4. Kegunaan kopi untuk pedicure
dan manicure
5. Ampas kopi sangat baik untuk
mengencangkan wajah
Manfaat Kopi Bagi Kesehatan 1. Meningkatkan stamina
2. Mencegah kanker
3. Kopi menjaga kesehatan mulut
4. Mengurangi resiko diabetes
5. Mengurangi resiko penyakit
Demensia dan Alzheimer
6. Mencegah Parkinson
7. Meningkatkan Mood
Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Desa Wanar 12
Gula semut adalah gula kelapa
berbentuk bubuk yang dapat dibuat
dari nira palma, yaitu suatu larutan
gula cetak palmae yang telah dilebur
kembali dengan penambahan air
pada konsentrasi tertentu. Kualitas
gula semut yang dihasilkan sangat
ditentukan oleh bahan baku
utamanya yaitu gula kelapa. Bentuk
gula semut yang serbuk menyebabkan gula mudah larut sehingga praktis dalam
penyajian, mudah dikemas dan dibawa, serta daya simpan yang lama karena memiliki
kadar air yang rendah.
Bila melihat begitu banyak efek samping yang dapat ditimbulkan oleh pemanis
buatan, maka sebaiknya kita mulai berhati-hati dalam mengkonsumsi pemanis buatan.
Gula semut yang berasal dari nira merupakan pemanis alami yang dapat dipergunakan
sebagai alternatif pemanis yang
dapat menggantikan gula tebu
dan pemanis buatan. Bila
melihat dari komposisi kimia
yang terdapat dalam gula semut,
ternyata gula semut yang dibuat
dari gula kelapa dan dipadukan
dengan empon-empon seperti
kencur, jahe, maupun temu lawak memiliki berbagai manfaat kesehatan antara lain
mencegah perut kembung, masuk angin, flu, batuk, maupun sebagai penghangat
badan. Selain aman bagi kesehatan, gula semut juga mudah dibuat dan banyak
terdapat di alam Indonesia. Kegunaan gula semut antara lain bisa sebagai bahan
Pengertian Gula Semut
Manfaat Gula Semut
Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Desa Wanar 13
campuran dalam pembuatan minuman kopi, teh, susu, bandrek, minuman herbal,
jamu, dan juga dapat menjadi pemanis makanan.
Gula Semut ini memiliki kandungan dan khasiat antara lain, yaitu :
1. Berfungsi sebagai koenzim dalam metabolisme energi,
2. Memperkuat sistem syaraf dan otot,
3. Membantu tubuh membuat dan memakai protein.
4. Membantu membentuk sel darah merah
5. Menghasilkan antibodi
6. Bersama enzim menghasilkan energi yang diperlukan oleh tubuh manusia
7. Bersama vitamin A memperbaiki selaput mukosa pada saluran pencernaan
8. Menghambat kerusakan sel pada saat proses produksi energi
9. Memperbaiki sistim kerja jaringan dan saluran pencernaan tubuh
10. Mencegah dan menghaluskan bekas jerawat,
11. Mencegah sembelit dan wasir.
12. Metabolisme Protein dan Karbohidrat,
13. Membantu dalam produksi sel-sel darah merah,
14. Membantu sistem imunitas tubuh.
15. Memiliki fungsi Antibiotik
16. Mencegah Rematik, Flu dan Ashma
17. Mencegah Kanker
18. Menciptakan sistem imunitas
19. Memperkokoh tulang dan sendi
20. Bersifat antioksidan dan mampu menangkal radikal bebas.
21. Melancarkan peredaran darah
22. Menormalkan Tekanan Darah
23. Menyeimbangkan tingkat keasaman darah
24. Mencegah Osteoporosis (keropos tulang)
25. Mencegah Penyakit Jantung dan menurunkan resiko Kanker Usus
26. Berfungsi sebagai koenzim dalam metabolisme Glukosa, Lemak dan Alkohol
27. Membantu kesehatan kulit, sistem syaraf dan sistem pencernaan
28. Menurunkan kadar kolesterol LDL
29. Meningkatkan fungsi kerja otak
Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Desa Wanar 14
Produk olahan bidang ekonomi dari
Tim KKN Desa Wanar tahun 2019
salah satunya adalah O’Kae Kopi yaitu
kopi gula semut. Perpaduan kopi khas
Desa Wanar dengan campuran gula
semut atau gula aren bubuk. Kopi yang
digunakan adalah jenis Kopi Robusta
(Coffea canephora). Produk ini
bertujuan sebagai pemberdayaan
masyarakat dalam memanfaatkan hasil
bumi atau sumber daya alam yang
tersedia. Produk ini sudah
disosialisasikan kepada beberapa
masyarakat Desa Wanar, untuk
keberlanjutan produk ini diharapkan dapat dikembangkan oleh masyarakat sebagai
produk unggulan Desa Wanar dan akan dimasukkan ke dalam BUMDES (Badan
Usaha Milik Desa) sebagai salah satu produk unggulan masyarakat desa.
Pembuatan Kopi Gula Semut (O’Kae Kopi) menggunakan kopi khas Desa
Wanar yang telah melalui beberapa proses mulai dari pemetikan biji kopi pilihan,
kemudian proses penyimpanan kopi, proses rosting, sampai proses penggilingan kopi.
Kopi yang sudah digiling menjadi bubuk kopi kemudian dicampur (mix) dengan gula
semut produksi Kecamatam Tersono.
Produk Olahan
Sumber: Desa Wanar, Batang
Gambar 1.6 Kopi Gula Semut
Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Desa Wanar 15
Pembuatan Kopi Gula Semut (O’Kae Kopi) menggunakan kopi khas Desa Wanar
Cara Penyajian
1. Siapkan alat dan bahan (alat terdiri
dari gelas dan sendok teh) dan (bahan
terdiri dari kopi gula semut dan air
panas)
2. Tuangkan 2-3 sendok teh kopi gula
semut ke dalam gelas
4. Kopi Gula Semut siap disajikan. 3. Seduh kopi gula semut yang telah di
dalam gelas dengan air panas (untuk
takaran air dalam gelas adalah 100-
150 ml), kemudian aduk hingga
merata
Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Desa Wanar 16
Pengemasan Produk Kopi
Gula Semut (O’Kae Kopi)
menggunakan jenis kemasan
plastik atau kemasan
Polyethylene Terephthalate
(PET). Kemasan yang digunakan
adalah ukuran 100-150 gram.
Sebelum proses pengemasan,
kopi dan gula semut dipisahkan
terlebih dahulu untuk kemudian
ditakar menggunakan timbangan
makanan. Untuk takaran kopi dan
gula semut adalah 1 banding 3, yaitu 25 gram kopi dan 75 gram gula semut.
Kemudian setelah kopi dan gula semut melalui takaran masing-masing, keduanya
dicampur (dimix) ke dalam sebuah piring atau mangkuk, setelah itu diaduk rata
kemudian dimasukkan ke dalam kemasan. Produk kemasan kemudian ditempel stiker
sebagai media identitas produk.
Pengemasan Produk
(Packaging)
Sumber: Desa Wanar, Batang
Gambar 1.8 Kopi Gula Semut
Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Desa Wanar 17
Bagian 3
Lingkungan
Penanaman Pohon
Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Desa Wanar 18
Penanaman pohon adalah proses penanaman bibit pohon, umumnya untuk
kehutanan, reklamasi lahan, atau tujuan lansekap. Pohon berkontribusi pada
lingkungannya dalam jangka waktu lama dengan menyediakan oksigen, meningkatkan
kualitas udara, memperbaiki iklim, melestarikan air, melestarikan tanah, dan mendukung
kehidupan liar. Selama proses fotosintesis, pohon mengambil karbon dioksida dan
menghasilkan oksigen yang kita hirup.
Kegiatan penanaman mempunyai beberapa macam tujuan diantaranya untuk
tujuan penanaman rutin, penanaman pengayaan, reboisasi atau penghijauan serta untuk
tujuan konservasi. Selain itu, penanaman juga mempunyai tujuan untuk mendapatkan
tegakan yang sehat serta memiliki persediaan tanaman yang cukup di masa yang akan
datang. Tanaman yang sehat dapat dihasilkan dari bibit yang sehat pula. Maka setiap unit
penanaman dianjurkan untuk memilih bibit yang siap ditanam di lapangan. Selain itu,
cara penanaman bibit yang benar perlu diperhatikan karena cara penanaman sangat
berpengaruh terhadap pertumbuhan bibit di lapangan.
Pengertian Penanaman Pohon
Sumber: Desa Wanar
Gambar 2.1 Siswa-Siswa MI Salafiyah Wanar
Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Desa Wanar 19
Penghijauan biasanya dilakukan
ditempat-tempat yang belum banyak
ditumbuhi oleh pepohonan dan perlu
untuk ditanami pepohonan, seperti area
lapang di perkotaan (semacam taman
kota), pinggir jalan, di batas pemisah
jalan, dan lain sebagainya. Selain itu,
penghijauan biasanya juga dilakukan di
lingkungan sekolah untuk menanamkan
rasa cinta lingkungan kepada siswa, dan
sikap peduli terhadap alam.
Pemilihan Jenis Pohon
Pohon/ bibit yang ditanam dalam aktivitas penghijauan boleh bermacam- macam jenis
pohon. Biasanya pohon yang ditanam adalah pohon- pohon yang mempunyai banyak fungsi,
seperti sebagai penyimpan air di dalam akar, yang mempunyai kayu yang serbaguna, atau yang
berbuah lebat. Beberapa jenis pohon yang biasa ditanam dalam aktivitas penghijauan adalah
pohon bakau, pohon jati, pohon akasia, pohon buah, dan lain sebagainya.
Pemilihan jenis tanaman dalam kegiatan penanaman bukan masalah sederhana. Selain
pertimbangan ekologis, ekonomis, dan sosial, faktor waktu pun sangat penting untuk mencapai
hasil yang diinginkan. Dalam Program Kerja KKN kali ini kami memilih tanaman bibit sengon
dengan tujuan ditanam di lahan sekitar desa wanar dimana ada dua dukuh, yaitu dukuh Wanar
dan Dukuh Lebeng sebagai sasaran penanamannya. Kemudian kami memilih bibit pucuk merah
dengan sasaran ditanam di SDN Wanar dan juga di MI Salafiyah Wanar. Beberapa kriteria ke
arah penyederhanaan jenis pohon terpilih, untuk ditanam di tempat terbuka seperti padang alang-
alang dan tanah-tanah kritis, adalah sebagai berikut:
1. Mampu tumbuh di tempat terbuka di bawah sinar matahari penuh.
2. Mampu bersaing dengan alang-alang dan gulma lainnya. Jadi, dipilih yang cepat tumbuh
tingginya dan agresif
3. Mudah bertunas lagi, bila terbakar atau dipangkas/ditebas
4. Sesuai dengan keadaan tanah yang kurus dan miskin hara, serta tahan kekeringan
5. Biji atau sebagian vegetatif untuk pembiakannya, mudah diperoleh dan mudah
disimpan.
6. Mampu tumbuh di tempat terbuka di bawah sinar matahari penuh.
Sumber: Desa Wanar, Batang
Gambar 2.2 Foto Penanaman Pohon di Area Lapangan
MI Salafiyah Wanar
Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Desa Wanar 20
Mencegah Banjir
7. Mampu bersaing dengan alang-alang dan gulma lainnya. Jadi, dipilih yang cepat
tumbuh tingginya dan agresif
8. Mudah bertunas lagi, bila terbakar atau dipangkas/ditebas
9. Sesuai dengan keadaan tanah yang kurus dan miskin hara, serta tahan kekeringan
10. Biji atau sebagian vegetatif untuk pembiakannya, mudah diperoleh dan mudah
disimpan.
Kita telah mengetahui tentang
pohon dan juga segudang manfaat
yang dipunyainya. Karena pohon
mempunyai banyak manfaat, tentu
saja menanam pohon merupakan
perbuatan yang mulia dan
mempunyai banyak manfaat pula.
Apa saja manfaat yang akan
dihasilkan ketika kita melakukan penghijauan? Beberapa manfaat yang dapat
dihasilkan dari program penghijauan antara lain sebagai berikut:
Penghijauan menjadi semakin banyak manfaatnya karena pohon yang ditanam
lebih dari satu. Salah satu manfaat penghijauan adalah mencegah terjadinya banjir.
Hal ini sangat bermanfaat apabila dilakukan di daerah perkotaan, dimana aktivitas
padat sehingga lebih banyak bangunan daripada lahan kosong. Oleh karena
banyaknya bangunan, sehingga di kota sangat jarang ditemukan tanah lapang. Jalan-
jalan dan halaman rumah pun rata- rata sudah dilapisi semen atau aspal sehingga air
hujan tidak dapat terserap masuk. Ditambah dengan saluran air yang kurang efektif
dan juga banyaknya sampah, akan membuat banjir lebih berpotensi terjadi. Oleh
karena itu sangat penting bagi warga perkotaan untuk melakukan pengijauan,
khususnya di tengah kawasan penduduk seperti hutan (baca: jenis hutan berdasarkan
Manfaat Penghijauan
Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Desa Wanar 21
Menjaga Kualitas Air
Mengurangi Polusi Udara
tinggi tempatnya) atau taman kota, di halaman warga atau di pinggir jalan supaya
potensi terjadinya banjir lebih berkurang.
Tidak ada makhluk hidup yang dapat bertahan hidup tanpa adanya air, maka
dari itulah air harus dilestarikan. Selain dilestarikan, air juga perlu untuk dijaga
kualitasnya karena air merupakan minum bagi manusia. salah satu cara untuk menjaga
kualitas air di sekitar kita adalah dengan melakukan penghijauan. Akar- akar pohon
yang kita tanam akan menyerap air hujan yang turun kemudian akan menguncinya di
dalam tanah. Akar pohon juga berfungsi untuk menyaring air sehingga air tanah
menjadi lebih bersih, lebih jernih dan lebih berkualitas dibandingkan dengan air hanya
diserap oleh tanah saja tanpa melalui penyaringan dari akar pohon. Maka dari itulah
penghijauan bisa dilakukan setidaknya di halaman rumah sendiri.
Dengan melakukan penghijauan kita juga bisa mengurangi terjadinya polusi
udara. Polusi udara merupakan hal yang sangat sulit dihindari di era modern ini,
terlebih di daerah perkotaan yang full dengan kendaraan dan juga mesin- mesin
pabrik. Oleh karena itulah polusi udara lebih banyak ditemukan di perkotaan daripada
di desa. Selain di desa penggunaan mesin atau kendaraan lebih sedikit daripada
dikota, di desa juga lebih banyak ditemukan pohon. Pohon melakukan fotosintesis di
siang hari. fotosintesis akan menghasilkan oksigen yang akan memerangi berbagai
gas yang tidak baik akibat dari polusi udara. Maka dari itulah gas-gas jahat akan bisa
dikontrol oleh gas baik dari hasil fotosintesis pohon-pohon ini dan polusi udara pun
bisa dikurangi. Kita lebih bisa merasakan sejuk dan segar ditempat yang banyak
mempunyai pohon daripada di tempat yang gersang tanpa pohon. Meskipun
menggunakan pendingin udara, namun kesegaran yang dihasilkan berbeda dengan
kesegaran alami oleh pohon. Dengan demikian penghijuan sangat perlu di lakukan
terlebih di daerah perkotaan yang menghasilkan lebih banyak polutan, seperti di jalan-
jalan atau di tengah kota
.
Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Desa Wanar 22
Melindungi Satwa
Pengontrol Iklim
Mengurangi Dampak Rumah Kaca
Manusia mempunyai tempat tinggal berupa rumah, sementara rumah bagi
binatang adalah di pepohonan. Banyak jenis binatang yang tinggal di pepohonan,
seperti burung, tupai, dan berbagai serangga. Dengan demikian apabila kita
melakukan penghijauan dengan menanam berbagai jenis pohon, maka secara tidak
langsung kita ikut melestarikan berbagai macam satwa. Selain itu, dengan mendengar
kicauan burung atau suara serangga lainnya akan membuat pikiran dan hati menjadi
tenang. Hal ini akan sekaligus menjadi terapi bagi kita, terutama yang tinggal
diperkotaan dan disibukkan oleh pekerjaan yang sangat banyak. Maka dari itu, tidak
ada salahnya melakukan penghijauan setidaknya di sekitar rumah kita sendiri.
Penghijauan juga sangat berperan bagi pengontrol iklim. Iklim sangat
berkaitan dengan cuaca yang ada di sekitar kita. Akhir- akhir ini iklim sedikit sulit
diprediksi karena pengaruh pemanasan global. Pemanasan global terjadi karena
disebabkan oleh berbagai macam faktor, salah satunya adalah gas- gas rumah kaca
yang dihasilkan oleh polusi udara. Maka dari itulah perlu sekali untuk dilakukan
penanaman pohon atau penghijauan agar dapat memerangi berbagai macam gas- gas
tidak baik tersebut agar iklim lebih terkontrol. Ketika iklim telah terkontrol maka
cuaca menjadi lebih teratur dan cuaca menjadi lebih mudah untuk diprediksi.
Selain menjadi pengontrol iklim, penghijauan juga dapat mengurangi dampak
hujan asam. Hujan asam merupakan hujan yang turun dan mempunyai tingkat
keasaman atau Ph dibawah 5,6. Hujan asam biasanya terjadi di daerah yang banyak
polusi udaranya. Maka dari itulah perkotaan sangat membutuhkan pepohonan dan
salah satunya adalah untuk mengurangi dampak hujan asam. Perlu kita ketahui
bahwasannya hujan asam akan banyak menimbulkan dampak seperti mudah
menyebabkan besi menjadi karatan dan lain sebagainya. Pepohonan akan memeragi
gas-gas tidak baik, khususnya golongan polutan udara agar tidak menimbulkan
terjadinya hujan asam.
Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Desa Wanar 23
Mencegah Terjadinya Efek Rumah Kaca
Penghijauan atau penanaman pohon juga akan mencegah terjadinya efek
rumah kaca. Efek rumah kaca merupakan peristiwa yang disebabkan oleh gas- gas
jelek hasil polusi udara, seperti karbondioksida, karbon monoksida, dan gas- gas
lainnya. Gas- gas tersebut apabila banyak dihasilkan di bumi dari asap- asap
kendaraan, akan naik ke atas dan berkumpul di atmosfer bumi. Ketika sinar matahari
memasuki bumi maka sinar matahari tersebut terjebak dan sulit untuk kembali seperti
sistem rumah kaca. Dengan demikian, banyak sinar matahari yang terjebak di dalam
bumi membuat suhu bumi menjadi hangat atau lebih panas daripada biasanya dan
apabila dibiarkan dalam waktu lama, maka akan menyebabkan berbagai
dampak pemanasan global yang bersifat negatif. Maka dari itulah sangat penting bagi
manusia untuk melakukan penghijauan, karena efeknya akan sangat signifikan
terutama untuk mencegah pemanasan global.
Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Desa Wanar 24
Bagian 4
Pendidikan
Labeling Pohon
Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Desa Wanar 25
Mengenal Tumbuhan
Manusia telah memanfaatkan tumbuhan untuk memenuhi kebutuhannya sejak ribuan
tahun yang lalu. Untuk memudahkan komunikasi pemanfaatan tumbuhan maupun untuk
tujuan lainnya maka kelompok masyarakat membuat nama jenis/spesies tumbuhan. Nama
spesies tumbuhan yang diberi oleh masyarakat lokal dalam bidang Ilmu Taksonomi
Tumbuhan disebut dengan nama lokal atau vernaculer name. Nama lokal untuk setiap spesies
tumbuhan pada umumnya berbeda antara satu kelompok masyarakat atau etnis dengan
kelompok lainnya. Sebagai contoh Eurycoma longifolia Jack atau yang lebih dikenal dengan
tanaman pasak bumi memiliki nama lokal bidara pahit (Melayu), tungkek ali (Minangkabau),
petola bumi (Riau), empedu tanah (Jambi) dan merule (Kalimantan Timur) (Achmad et al.,
2009).
Nama lokal untuk satu spesies tumbuhan relatif banyak, sehingga untuk memudahkan
komunikasi secara ilmiah, dibentuklah tata nama ilmiah spesies yang diprakarsai oleh
Carolus Linnaeus pada tahun 1.500an. Nama spesies dibuat dalam Bahasa Latin atau bahasa
yang dilatinkan, dengan mengikuti Kode Internasional Tata Nama Tumbuhan. Nama
tumbuhan dalam bahasa latin dengan istilah nama ilmiah. Nama ilmiah tumbuhan pada
umumnya hanya digunakan dalam dunia pendidikan maupun pertemuan ilmiah
(Tjitrosoepomo,1998).
Walaupun di dunia pendidikan
khususnya bidang Biologi banyak
menggunakan nama ilmiah, namun secara
empirik terlihat masih banyak siswa
merasa asing dan tidak mengetahui nama
ilmiah berbagai spesies tumbuhan yang
terdapat di lingkungan sekitarnya. Pohon
juga merupakan suatu organisme dari
komponen ekosistem yang berinteraksi
satu dengan yang lainnya serta mampu
beradaptasi dengan lingkungannya. Pohon
juga merupakan jenis tumbuhan yang
tidak dapat terpisahkan dari kehidupan
manusia karena memiliki banyak manfaat salah satunya adalah sandang dan pangan. Melihat
pentingnya pohon dalam kehidupan manusia maka perlu adanya pengenalan pohon terhadap
siswa di sekolah. Pengenalan pohon terhadap siswa dapat dilakukan dengan labeling pohon.
Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Desa Wanar 26
Pengertian Pohon
Jenis Tanaman
Pohon merupakan tumbuhan berkayu yang
mempunyai sebuah batang utama dengan dahan dan
ranting yang jauh dari permukaan tanah.
Tanaman adalah beberapa organisme yang
dibudidayakan pada suatu ruang atau media untuk
dipanen pada masa ketika sudah mencapai tahap
pertumbuhan tertentu.
Menurut Kelompok produksinya, tanaman dapat dibedakan menjadi:
a. Serealia
b. Kacang-kacang
c. Tanaman buah
d. Tanaman sayuran
e. Tanaman industri
f. Tanaman rempah
g. Tanaman umbi-umbian
h. Tanaman obat-obatan.
Pengertian Tanaman
Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Desa Wanar 27
Labeling
Penanda atau labeling berfungsi untuk
membantu mengklasifikasikan,
menandai kepememilikan, dan
menunjukan identitas. Label dapat
terbuat dari besi, kayu, plastik dan
seng dll.
Cara Labeling Pohon
Labeling pohon merupakan kegiatan
untuk menginventarisir dan pengenalan
tanaman yang ada dalam lingkungan
tersebut. Labeling pohon juga
merupakan kegiatan untuk
mempermudah siswa/siswi untuk
mengklasifikasi nama, jenis pohon dan
manfaat.
Tahapan awaldalam melakukan labeling pohin adalah melakukan pendataan
terhadap pohon/ tanaman apa saja yang ada di lingkungan tersebut. Setelah
melakukan pendataan kita dapat mencari informasi tambahan dari jenis pohon
tersebut di internet. Salah satu informasi yang
dapat kita temukan adlah nama pohon tersebut,
nama latin, manfaat, tipe berkembang biaknya,
hasil dari tanaman tersebut dan keindahan pohon
tersebut kita dapat mencatatnya di kertas atau
mengetiknya di word setelah itu di print. Setelah
pada tahap print. Kita dapat memasang
laminating pada kertas tersebut. Cukup gosokan
secara merata antara setrika dengan kertas yang
sudah dilaminating tersebut.
Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Desa Wanar 28
Bagian 5
Kesehatan
Stunting
Cegah Stunting,
Itu Penting!
Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Desa Wanar 29
Stunting atau kerdil merupakan
kondisi gagal tumbuh pada anak balita
akibat kekurangan gizi kronis terutama
dalam 1000 hari pertama kehidupan
(Megawati dan Siska Wiramihardja,
2019).
Apa penyebab stunting?
1. Kurangnya asupan gizi yang diterima
oleh janin/bayi
2. Pemberian MP-ASI terlalu dini atau
terlalu lambat
3. MP-ASI tidak cukup gizinya sesuai
kebutuhan bayi atau kurang baiknya
pola pemberiannya menurut usia
4. Perawatan bayi yang kurang memadai
Aridiyah, dkk, 2015
Pengertian Stunting
Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Desa Wanar 30
Prevalensi Stunting Balita Indonesia
Tertinggi Kedua di ASEAN
Prevalensi stunting bayi berusia dibawah lima tahun (balita) Indonesia pada
2015 sebesar 36,4 %. Artinya lebih dari sepertiga atau 8,8 juta balita
mengalami masalah gizi dimana tinggi badannya di bawah standar sesuai
usianya. Stunting tersebut berada di atas ambang yang ditetapkan WHO
sebesar 20%. Prevalensi stunting/ kerdil balita Indonesia ini terbesar kedua
di kawasan Asia Tenggara di bawah Laos yang mencapai 43,8%
Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Desa Wanar 31
Prevalensi Bayi Stunting di Indonesia
Menurut standar WHO, suatu wilayah dikatakan mengalami masalah gizi
akut bila prevalensi bayi stunting sama/ lebih dari 20% atau balita kurus
diatas 5%. Sementara proporsi bayi pendek di Indonesia masih diatas
29% pada tahun 2018 dan ditargetkan turun menjadi 28% pada tahun
2019
Databoks, 2018
Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Desa Wanar 32
Ciri-Ciri Stunting
Pada Anak
Performa buruk
pada tes perhatian
dan memori belajar
Tidak banyak
melakukan
eye contact
Pertumbuhan
gigi terlambat
Pertumbuhan
melambat dan
wajah tampak
lebih muda dari
usianya
Tanda pubertas
terlambat Usia 8-10 tahun anak
menjadi lebih pendiam
Wahyuningrum, O. S. Y, 2019
Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Desa Wanar 33
Dampak Stunting
Sardjito, Humas.2019.
Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Desa Wanar 34
Bagaimana mencegahnya?
Pemeliharaan sanitasi lingkungan yang
baik dan praktik PHBS untuk
mencegah penyakit infeksi pada anak
Peningkatan pengetahuan dan
kesadaran pangan dan gizi,
keterampilan mengelola pangan dan
konsumsi dengan gizi seimbang
Peningkatan peran dan fungsi Posyandu
(Kusumawati, dkk, 2015)
Cegah
Stunting
Peningkatan status gizi melalui advokasi
kebijakan terkait upaya pencegahan dan
penanggulangan
Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Desa Wanar 35
Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Desa Wanar 36
DAFTAR PUSTAKA
Aridiyah, F. O., Rohmawati, N., & Ririanty, M. 2015. Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Kejadian Stunting pada Anak Balita di Wilayah Pedesaan dan Perkotaan (The
Factors Affecting Stunting on Toddlers in Rural and Urban Areas). Pustaka
Kesehatan, 3(1), 163-170.
Databoks. 2018. Berapa Prevalansi Bayi Stunting di Indonesia?. Diakses pada tanggal 3
Desember 2019. Databoks.kata.co.id.
https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2018/03/30/berapa-prevalensi-bayi-
stunting-di-indonesia
Databoks. 2018. Prevalansi Stunting Balita Indonesia Tertinggi Kedua di ASEAN. Diakses
pada tanggal 3 Desember 2019. Databoks.kata.co.id.
https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2018/11/22/prevalensi-stunting-balita-
indonesia-tertinggi-kedua-di-asean
Departemen Kehutanan. 1992. Manual Kehutanan. Departemen Kehutanan Republik
Indonesia.
Ilmugeografi.com. Penghijauan [internet] . Diakses pada 30 Desember 2019. Tersedia dari
https://ilmugeografi.com/ilmu-bumi/penghijauan
Joseph dan Layuk. 2012. Pengolahan Gula Semut dari Aren. Jurnal Balai Pengkajian
Teknologi Pertanian, Sulawesi Utara, 13(1): 60-61
Kurnialam., Alkhaledi. 2019. Mengapa Kasus Stunting di Pandeglang Tinggi?. Diakses pada
tanggal 3 Desember 2019. Republika.co.id.
https://republika.co.id/berita/pw3o1p440/mengapa-kasus-emstunting-emdi-
pandeglang-tinggi
Kusumawati, E., Rahardjo, S., & Sari, H. P. (2015). Model pengendalian faktor risiko
stunting pada anak bawah tiga tahun. Kesmas: National Public Health
Journal, 9(3), 249-256.
Lahan. 2019. Pengertian Kopi - Manfaat, Jenis, Sejarah, Daftar Harga & Tanamannya.
https://lahan.co.id/pengertian-kopi/ (Diakses pada 26 November 2019)
Megawati, G., & Wiramihardja, S. (2019). Peningkatan Kapasitas Kader Posyandu Dalam
Mendeteksi dan Mencegah Stunting. Dharmakarya, 8(3).
Perum Perhutani. 1996. Petunjuk Teknis (Prosedur Standar Operasional) Pembuatan
Tanaman Hutan. Perum Perhutani
Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Desa Wanar 37
Risandewi. 2013. Analisis Efisiensi Produksi Kopi Robusta Di Kabupaten Temanggung
(Studi Kasus Di Kecamatan Candiroto). Jurnal Litbang Jawa Tengah, 11(1): 87
Sardjito., Humas. 2019. Kenali Penyebab Stunting Anak. Diakses pada tanggal 3 Desember
2019. Sardjito.co.id https://sardjito.co.id/2019/07/22/kenali-penyebab-stunting-
anak/
Wahyuningrum, O. S. Y. 2019. Gambaran Perilaku Ibu Dalam Persiapan Pemberian ASI
Pada Pencegahan Kasus Stunting Di Wilayah Kerja Puskesmas tajinan Kabupaten
Malang (Doctoral dissertation, Poltekkes RS dr. Soepraoen).
Wikipedia.org. 2019. Kopi. https://id.wikipedia.org/wiki/Kopi (Diakses pada 26 November
2019)
Zuliana, Widyastuti, dan Hadi Susanto. 2016. Pembuatan Gula Semut Kelapa (Kajian Ph
Gula Kelapa Dan Konsentrasi Natrium Bikarbonat). Jurnal Pangan dan
Agroindustri, 4(1): 109-110.