42
Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Desa Wanar 1 PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI DESA WANAR Fitria Wahyu Wulansari Khotimatus Sa’diyah Halim Falahudin Laila Mahfudloh Zain

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI

  • Upload
    others

  • View
    24

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI

Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Desa Wanar 1

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI

DESA WANAR

Fitria Wahyu Wulansari

Khotimatus Sa’diyah

Halim Falahudin

Laila Mahfudloh Zain

Page 2: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI

Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Desa Wanar 2

Ismiyati

Page 3: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI

Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Desa Wanar ii

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI DESA WANAR Hak Cipta © Fitria Wahyu Wulansari, Khotimatus Sa’diyah, Halim Falahudin, Laila

Mahfudloh Zain, Ismiyati All right reserved

Penulis

Fitria Wahyu Wulansari

Khotimatus Sa’diyah

Halim Falahudin

Laila Mahfudloh Zain

Ismiyati

ISBN

-

Editor:

Puji Mukharomah

Evi Rizki Amelia

Penyunting:

Meidina Larasati

Alvita Rizki Amanda

Ilustrator:

Lies Lestariningtias

Muhammad Syahrir Nugroho

Desain Sampul:

Indra Aria Bima

Mentari Dharma Santi

Tata Letak:

Slamet Sukri

Fitria Nur Umami

Redaksi

Gedung L2 Lantai 1 FE Unnes

Kampus Sekaran, Gunung Pati , Kota Semarang

Jawa Tengah 50229

Telp/Fax. 024 8508015

Page 4: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI

Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Desa Wanar iii

KATA PENGANTAR

Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas limpahan rahmat-Nya

sehingga kami dapat menyelesaikan Modul Pemberdayaan Mandiri Desa Wanar dengan

lancar.

Modul ini kami susun untuk memenuhi luaran dari program kerja KKN UNNES 2019

yang telah dilaksanakan di Desa Wanar, Kecamatan Tersono, Kabupaten Batang. Terdapat

beberapa program kerja yang terdiri dari empat bidang yaitu bidang kesehatan, bidang

ekonomi, bidang pendidikan dan bidang lingkungan. Terlaksananya program kerja tersebut

secara maksimal merupakan dukungan dari masyarakat Desa Wanar yang telah antusias

untuk mengikuti pelatihan, sehingga membuat kami selaku penulis ingin memberikan bentuk

kontribusi dengan penyusunan modul ini.

Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan modul ini. Oleh karena

itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran demi perbaikan dan kesempurnaan modul ini.

Terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu proses penyelesain modul ini,

terutama Dosen Pembimbing Lapangan Ismiyati., S.Pd., M. Pd yang telah membimbing

penyusun dalam pembuatan modul ini serta rekan-rekan KKN Lokasi Tahap II B Universitas

Negeri Semarang. Semoga Modul Pemberdayaan Masyarakat Desa Wanar ini dapat

bermanfaat.

Semarang, 05 Desember 2019

Fitria Wahyu Wulansari

Page 5: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI

Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Desa Wanar iv

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i

KATA PENGANTAR ............................................................................................. iii

DAFTAR ISI ............................................................................................................ iv

BAGIAN 1 : OLAHAN BUAH NANGKA ............................................................ 1

A. Pengertian Nangka .......................................................................................... 2

B. Manfaat Nangka .............................................................................................. 3

C. Serbuk Nangka ................................................................................................ 4

E. Selai Nangka ................................................................................................... 6

BAGIAN 2 : OLAHAN KOPI ................................................................................ 8

A. Pengertian Kopi .............................................................................................. 9

B. Manfaat Kopi .................................................................................................. 11

C. Pengertian Gula Semut ................................................................................... 12

D. Manfaat Gula Semut ....................................................................................... 12

E. Produk Olahan (Kopi Gula Semut) ................................................................. 14

F. Cara Penyajian ................................................................................................. 15

G. Pengemasan Produk (Packaging) ................................................................... 16

BAGIAN 3 : LINGKUNGAN ................................................................................. 17

A. Pengertian Penanaman Pohon ......................................................................... 18

B. Manfaat Penghijauan ...................................................................................... 20

BAGIAN 4 : PENDIDIKAN (LABELING POHON)........................................... 24

A. Mengenal Tumbuhan ...................................................................................... 25

B. Cara Labeling Pohon ....................................................................................... 27

BAGIAN 5 : KESEHATAN .................................................................................... 28

A. Pengertian Stunting ......................................................................................... 29

B. Prevalensi Stunting Balita Indonesia Tertinggi Kedua di ASEAN ............ 30

C. Prevalensi Bayi Stunting di Indonesia ............................................................ 31

D. Ciri-Ciri Stunting Pada Anak ........................................................................ 32

E. Dampak Stunting ............................................................................................ 33

F. Cara Mencegah Stunting ................................................................................ 34

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 36

Page 6: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI

Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Desa Wanar 1

Bagian 1

Olahan Buah Nangka

Serbuk & Selai

Page 7: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI

Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Desa Wanar 2

Nangka (Artocarpus heterophyllus) atau dalam bahasa inggris disebut

dengan Jackfruit adalah sejenis pohon buah yang masuk dalam Suku Moraceae.

Pohon nangka memiliki tinggi yang bisa mencapai 20 meter hingga 30 meter,

batang bulat silindris dengan diameter sekitar 1 meter. Tajuk pohonnya padat

lebat, melebat dan membulat apabila pada tempat terbuka. Semua bagian pohon

nangka apabila terluka atau di lukai akan mengeluarkan getah putih. Buah nangka

memiliki bentuk gelondong memanjang dengan panjang dapat mencapai sekitar

100 cm dengan sisi luar buah terdapat duri lunak yang pendek. daging buahnya

yang berwarna kuning keemasan merupakan perkembangan dari tenda bunga dan

apabila sudah matang buahnya akan memiliki bau harum yang sangat menyengat

dengan biji bulat lonjong (Ad, 2016).

Pemilihan pohon nangka sebagai salah satu tanaman hortikultura yang

merupakan prioritas pengembangan bukanlah tanpa alasan yang kuat. Jenis

tanaman ini memiliki prospek cerah sebagai pendukung program pemerintah,

terutama dalam Program Peningkatan Devisa Negara dan Diversifikasi Pangan.

Karena produk olahannya bernilai tinggi, nangka dikenal sebagai tanaman yang

multiguna karena semua bagian tanaman dapat dimanfaatkan untuk berbagai

kepentingan mulai dari kebutuhan pangan, perumahan, penghijauan, peternakan,

industribah kan kesehatan seperti pengobatan kanker yang telah teruji khasiatnya

(Saleh, 1993).

Pengertian Nangka

Page 8: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI

Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Desa Wanar 3

a. Dapat mencegah penyakit jantung

b. Kandungan kalium pada nangka dipercaya efektif untuk mengurangi

kemungkinan tubuh terserang penyakit jantung karena kalium dapat

menurunkan tekanan darah tinggi atau hipertensI

c. Dapat mencegah Anemi

d. Kandungan zat besi pada nangka mampu mencegah anemia dan dapat

melancarkan sirkulasi darah dalam tubuh.

e. Dapat menjadi obat Asma

f. Rebus akar serta ekstra nangka ternyata dapat dijadikan obat herbal yang bisa

membantu mengontrol asma.

g. Dapat menjaga kesehatan kelenjar tiroid

h. Dapat Menjaga kesehatan tulang

i. Kandungan magnesium pada nangka sangat baik untuk tulang.

j. Dapat menjadi anti Kanker dan dapat mencegah penuaan dini

k. Dapat menjadi Obat Gangguan Pencernaan

l. Dapat menjaga Kesehatan Kulit dan Mata

m. Dapat Menurunkan Tekanan Darah(Hipertensi)

Manfaat Nangka

Page 9: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI

Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Desa Wanar 4

Bahan :

1. Daging Buah Nangka

200 gr

2. Gula pasir 200gr

3. Air 100gr

4. Garam ½ sendok teh

5. Perisa Nangka 2

Tetes/secukupnya

Alat :

1. Kompor

2. Wajan

3. Baskom

4. Alat Pengaduk

5. Saringan

6. Kain

7. Blender

SERBUK

BUAH NANGKA

Page 10: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI

Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Desa Wanar 5

1. Siapkan semua bahan, dan timbang sesuai takaran

2. Blender daging buah nangka dengan menambahkan air sedikit demi sedikit

sampai menjadi seperti bubur

3. Kemudian, saring bubur nangka untuk mengambil sari buahnya dengan

menggunakan saringan kain.

4. Masukkan air sari buah nangka kedalam wajan dan tambahkan garam

secukupnya, kemudian masak dengan api kecil dan ditambah gula sedikit-demi

sedikit.

5. Aduk terus menerus dengan api kecil hingga mengental dan menjadi serbuk

kasar.

6. Jika sudah menjadi serbuk kasar, kemudian saring dan haluskan dengan cara

diblender.

7. Serbuk sari buah nangka siap dipasarkan.

Cara Pembuatan

Page 11: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI

Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Desa Wanar 6

1. Masukan Buah Nangka ke Blender

2. Blender buah nangka sampai benar-benar halus

3. Saring buah nangka menggunakan kain untuk mengurangi kadar air

4. Masukan ampas buah nangka kedalam wajan

5. Nyalakan kompor dengan api terkecil.

6. Tuangkan gula pasir kedalam wajan

Bahan

1. Buah nangka 200 gr

2. Gula pasir 150 gr

3. Garam satu sendok

teh

4. Air 250 ml

5. Perisa nangka

Alat

1. Wajan

2. Spatula

3. Kompor

4. Saringan

5. Kain

SELAI NANGKA

WANAR

Cara Pembuatan

Page 12: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI

Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Desa Wanar 7

7. Berikan sedikit garam

8. Berikan 2 tetes perisa nangka agar rasa buah nangka lebih tajam

9. Aduk terus agar tidak gosong dibagian bawah sampai benar-benar matang

kecoklatan

10. Tiriskan selai nangka yang sudah matang kedalam mangkok.

11. Setelah dingin selai nangka siap di kemas dan dapat dinikmati dengan roti.

Page 13: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI

Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Desa Wanar 8

Bagian 2

Olahan Kopi

Kopi Gula Semut

Page 14: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI

Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Desa Wanar 9

PEMBUATAN KOPI GULA SEMUT

DESA WANAR

Kopi adalah minuman hasil seduhan biji kopi yang telah disangrai dan

dihaluskan menjadi bubuk. Kopi merupakan salah satu komoditas di dunia yang

dibudidayakan lebih dari 50 negara. Dua varietas pohon kopi yang dikenal secara

umum yaitu Kopi Robusta (Coffea canephora) dan Kopi Arabika (Coffea arabica).

Sejarah mencatat bahwa penemuan kopi sebagai minuman berkhasiat dan berenergi

pertama kali ditemukan oleh Bangsa Etiopia di benua Afrika sekitar 3000 tahun (1000

SM) yang lalu. Kopi kemudian terus berkembang hingga saat ini menjadi salah satu

minuman paling populer di dunia yang dikonsumsi oleh berbagai kalangan

masyarakat. Indonesia sendiri telah mampu memproduksi lebih dari 400 ribu ton kopi

per tahunnya. Disamping rasa dan aromanya yang menarik, kopi juga dapat

menurunkan risiko terkena penyakit kanker, diabetes, batu empedu, dan berbagai

penyakit jantung (kardiovaskuler). Kata kopi sendiri awalnya berasal dari bahasa

Arab: qahwah yang berarti kekuatan, karena pada awalnya kopi digunakan sebagai

makanan berenergi tinggi.

Sumber: Desa Tempur Jepara

Gambar 1.1 Pohon Kopi Duplak

Pengertian Kopi

Page 15: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI

Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Desa Wanar 10

Kopi merupakan tanaman yang

sudah lama dibudidayakan. Ada

berbagai jenis tanaman kopi yang

dibudidayakan, yaitu kopi ekselsa,

kopi arabika, kopi robusta dan kopi

liberika. Sebagian besar di

Indonesia tanaman kopi yaitu kopi

robusta dan kopi arabika, sebanyak

90% tanaman kopi robusta dan

sisanya tanaman kopi arabika.

Sebagian besar (94%) perkebunan kopi diusahakan oleh rakyat,

sedangkan sisanya oleh perkebuman milik negara atau swasta.

Komoditas kopi baik yang dihasilkan oleh perkebunan rakyat maupun

perkebunan besar, selain untuk dikonsumsi sendiri juga untuk memasok

pabrik seperti Tugu Luwak, Nescafe, Kapal Api, Torabika, dan lain-

lain.

Sumber: Desa Tempur Jepara

Gambar 1.2 Pemetikan Kopi

Sumber: Desa Tempur Jepara

Gambar 1.3 Proses Penjemuran Biji Kopi

Page 16: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI

Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Desa Wanar 11

Kopi merupakan minuman yang sangat diminati di seluruh dunia, kopi tersebut

dapat memberikan efek kebugaran dan kesegaran bagi badan, badan yang lemah dan

rasa kantuk menjadi hilang setelah meminum kopi panas. Kopi juga dapat diolah

sebagai body lotion, lulur, dan sebagainya (Weinberg, 2009). Sebagian orang

mengkonsumsi kopi sebagai salah satu minuman kegemaran, sedang sebagian orang

tidak menyukai minum kopi karena khawatir efek kopi terhadap kesehatan. Menurut

hasil penelitian, kopi mampu menurunkan risiko diabetes mellitus, penyakit

kardiovaskuler, kanker serta mampu menurunkan kadar asam urat darah.

MANFAAT KOPI

Sumber: Desa Tempur Jepara

Gambar 1.4 Biji Kopi Robusta Sumber: Desa Tempur Jepara

Gambar 1.5 Biji Kopi Robusta

Manfaat Kopi Bagi Kecantikan 1. Kopi untuk masker wajah

2. Perawatan kulit kepala

3. Menyegarkan kulit tubuh

4. Kegunaan kopi untuk pedicure

dan manicure

5. Ampas kopi sangat baik untuk

mengencangkan wajah

Manfaat Kopi Bagi Kesehatan 1. Meningkatkan stamina

2. Mencegah kanker

3. Kopi menjaga kesehatan mulut

4. Mengurangi resiko diabetes

5. Mengurangi resiko penyakit

Demensia dan Alzheimer

6. Mencegah Parkinson

7. Meningkatkan Mood

Page 17: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI

Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Desa Wanar 12

Gula semut adalah gula kelapa

berbentuk bubuk yang dapat dibuat

dari nira palma, yaitu suatu larutan

gula cetak palmae yang telah dilebur

kembali dengan penambahan air

pada konsentrasi tertentu. Kualitas

gula semut yang dihasilkan sangat

ditentukan oleh bahan baku

utamanya yaitu gula kelapa. Bentuk

gula semut yang serbuk menyebabkan gula mudah larut sehingga praktis dalam

penyajian, mudah dikemas dan dibawa, serta daya simpan yang lama karena memiliki

kadar air yang rendah.

Bila melihat begitu banyak efek samping yang dapat ditimbulkan oleh pemanis

buatan, maka sebaiknya kita mulai berhati-hati dalam mengkonsumsi pemanis buatan.

Gula semut yang berasal dari nira merupakan pemanis alami yang dapat dipergunakan

sebagai alternatif pemanis yang

dapat menggantikan gula tebu

dan pemanis buatan. Bila

melihat dari komposisi kimia

yang terdapat dalam gula semut,

ternyata gula semut yang dibuat

dari gula kelapa dan dipadukan

dengan empon-empon seperti

kencur, jahe, maupun temu lawak memiliki berbagai manfaat kesehatan antara lain

mencegah perut kembung, masuk angin, flu, batuk, maupun sebagai penghangat

badan. Selain aman bagi kesehatan, gula semut juga mudah dibuat dan banyak

terdapat di alam Indonesia. Kegunaan gula semut antara lain bisa sebagai bahan

Pengertian Gula Semut

Manfaat Gula Semut

Page 18: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI

Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Desa Wanar 13

campuran dalam pembuatan minuman kopi, teh, susu, bandrek, minuman herbal,

jamu, dan juga dapat menjadi pemanis makanan.

Gula Semut ini memiliki kandungan dan khasiat antara lain, yaitu :

1. Berfungsi sebagai koenzim dalam metabolisme energi,

2. Memperkuat sistem syaraf dan otot,

3. Membantu tubuh membuat dan memakai protein.

4. Membantu membentuk sel darah merah

5. Menghasilkan antibodi

6. Bersama enzim menghasilkan energi yang diperlukan oleh tubuh manusia

7. Bersama vitamin A memperbaiki selaput mukosa pada saluran pencernaan

8. Menghambat kerusakan sel pada saat proses produksi energi

9. Memperbaiki sistim kerja jaringan dan saluran pencernaan tubuh

10. Mencegah dan menghaluskan bekas jerawat,

11. Mencegah sembelit dan wasir.

12. Metabolisme Protein dan Karbohidrat,

13. Membantu dalam produksi sel-sel darah merah,

14. Membantu sistem imunitas tubuh.

15. Memiliki fungsi Antibiotik

16. Mencegah Rematik, Flu dan Ashma

17. Mencegah Kanker

18. Menciptakan sistem imunitas

19. Memperkokoh tulang dan sendi

20. Bersifat antioksidan dan mampu menangkal radikal bebas.

21. Melancarkan peredaran darah

22. Menormalkan Tekanan Darah

23. Menyeimbangkan tingkat keasaman darah

24. Mencegah Osteoporosis (keropos tulang)

25. Mencegah Penyakit Jantung dan menurunkan resiko Kanker Usus

26. Berfungsi sebagai koenzim dalam metabolisme Glukosa, Lemak dan Alkohol

27. Membantu kesehatan kulit, sistem syaraf dan sistem pencernaan

28. Menurunkan kadar kolesterol LDL

29. Meningkatkan fungsi kerja otak

Page 19: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI

Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Desa Wanar 14

Produk olahan bidang ekonomi dari

Tim KKN Desa Wanar tahun 2019

salah satunya adalah O’Kae Kopi yaitu

kopi gula semut. Perpaduan kopi khas

Desa Wanar dengan campuran gula

semut atau gula aren bubuk. Kopi yang

digunakan adalah jenis Kopi Robusta

(Coffea canephora). Produk ini

bertujuan sebagai pemberdayaan

masyarakat dalam memanfaatkan hasil

bumi atau sumber daya alam yang

tersedia. Produk ini sudah

disosialisasikan kepada beberapa

masyarakat Desa Wanar, untuk

keberlanjutan produk ini diharapkan dapat dikembangkan oleh masyarakat sebagai

produk unggulan Desa Wanar dan akan dimasukkan ke dalam BUMDES (Badan

Usaha Milik Desa) sebagai salah satu produk unggulan masyarakat desa.

Pembuatan Kopi Gula Semut (O’Kae Kopi) menggunakan kopi khas Desa

Wanar yang telah melalui beberapa proses mulai dari pemetikan biji kopi pilihan,

kemudian proses penyimpanan kopi, proses rosting, sampai proses penggilingan kopi.

Kopi yang sudah digiling menjadi bubuk kopi kemudian dicampur (mix) dengan gula

semut produksi Kecamatam Tersono.

Produk Olahan

Sumber: Desa Wanar, Batang

Gambar 1.6 Kopi Gula Semut

Page 20: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI

Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Desa Wanar 15

Pembuatan Kopi Gula Semut (O’Kae Kopi) menggunakan kopi khas Desa Wanar

Cara Penyajian

1. Siapkan alat dan bahan (alat terdiri

dari gelas dan sendok teh) dan (bahan

terdiri dari kopi gula semut dan air

panas)

2. Tuangkan 2-3 sendok teh kopi gula

semut ke dalam gelas

4. Kopi Gula Semut siap disajikan. 3. Seduh kopi gula semut yang telah di

dalam gelas dengan air panas (untuk

takaran air dalam gelas adalah 100-

150 ml), kemudian aduk hingga

merata

Page 21: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI

Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Desa Wanar 16

Pengemasan Produk Kopi

Gula Semut (O’Kae Kopi)

menggunakan jenis kemasan

plastik atau kemasan

Polyethylene Terephthalate

(PET). Kemasan yang digunakan

adalah ukuran 100-150 gram.

Sebelum proses pengemasan,

kopi dan gula semut dipisahkan

terlebih dahulu untuk kemudian

ditakar menggunakan timbangan

makanan. Untuk takaran kopi dan

gula semut adalah 1 banding 3, yaitu 25 gram kopi dan 75 gram gula semut.

Kemudian setelah kopi dan gula semut melalui takaran masing-masing, keduanya

dicampur (dimix) ke dalam sebuah piring atau mangkuk, setelah itu diaduk rata

kemudian dimasukkan ke dalam kemasan. Produk kemasan kemudian ditempel stiker

sebagai media identitas produk.

Pengemasan Produk

(Packaging)

Sumber: Desa Wanar, Batang

Gambar 1.8 Kopi Gula Semut

Page 22: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI

Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Desa Wanar 17

Bagian 3

Lingkungan

Penanaman Pohon

Page 23: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI

Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Desa Wanar 18

Penanaman pohon adalah proses penanaman bibit pohon, umumnya untuk

kehutanan, reklamasi lahan, atau tujuan lansekap. Pohon berkontribusi pada

lingkungannya dalam jangka waktu lama dengan menyediakan oksigen, meningkatkan

kualitas udara, memperbaiki iklim, melestarikan air, melestarikan tanah, dan mendukung

kehidupan liar. Selama proses fotosintesis, pohon mengambil karbon dioksida dan

menghasilkan oksigen yang kita hirup.

Kegiatan penanaman mempunyai beberapa macam tujuan diantaranya untuk

tujuan penanaman rutin, penanaman pengayaan, reboisasi atau penghijauan serta untuk

tujuan konservasi. Selain itu, penanaman juga mempunyai tujuan untuk mendapatkan

tegakan yang sehat serta memiliki persediaan tanaman yang cukup di masa yang akan

datang. Tanaman yang sehat dapat dihasilkan dari bibit yang sehat pula. Maka setiap unit

penanaman dianjurkan untuk memilih bibit yang siap ditanam di lapangan. Selain itu,

cara penanaman bibit yang benar perlu diperhatikan karena cara penanaman sangat

berpengaruh terhadap pertumbuhan bibit di lapangan.

Pengertian Penanaman Pohon

Sumber: Desa Wanar

Gambar 2.1 Siswa-Siswa MI Salafiyah Wanar

Page 24: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI

Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Desa Wanar 19

Penghijauan biasanya dilakukan

ditempat-tempat yang belum banyak

ditumbuhi oleh pepohonan dan perlu

untuk ditanami pepohonan, seperti area

lapang di perkotaan (semacam taman

kota), pinggir jalan, di batas pemisah

jalan, dan lain sebagainya. Selain itu,

penghijauan biasanya juga dilakukan di

lingkungan sekolah untuk menanamkan

rasa cinta lingkungan kepada siswa, dan

sikap peduli terhadap alam.

Pemilihan Jenis Pohon

Pohon/ bibit yang ditanam dalam aktivitas penghijauan boleh bermacam- macam jenis

pohon. Biasanya pohon yang ditanam adalah pohon- pohon yang mempunyai banyak fungsi,

seperti sebagai penyimpan air di dalam akar, yang mempunyai kayu yang serbaguna, atau yang

berbuah lebat. Beberapa jenis pohon yang biasa ditanam dalam aktivitas penghijauan adalah

pohon bakau, pohon jati, pohon akasia, pohon buah, dan lain sebagainya.

Pemilihan jenis tanaman dalam kegiatan penanaman bukan masalah sederhana. Selain

pertimbangan ekologis, ekonomis, dan sosial, faktor waktu pun sangat penting untuk mencapai

hasil yang diinginkan. Dalam Program Kerja KKN kali ini kami memilih tanaman bibit sengon

dengan tujuan ditanam di lahan sekitar desa wanar dimana ada dua dukuh, yaitu dukuh Wanar

dan Dukuh Lebeng sebagai sasaran penanamannya. Kemudian kami memilih bibit pucuk merah

dengan sasaran ditanam di SDN Wanar dan juga di MI Salafiyah Wanar. Beberapa kriteria ke

arah penyederhanaan jenis pohon terpilih, untuk ditanam di tempat terbuka seperti padang alang-

alang dan tanah-tanah kritis, adalah sebagai berikut:

1. Mampu tumbuh di tempat terbuka di bawah sinar matahari penuh.

2. Mampu bersaing dengan alang-alang dan gulma lainnya. Jadi, dipilih yang cepat tumbuh

tingginya dan agresif

3. Mudah bertunas lagi, bila terbakar atau dipangkas/ditebas

4. Sesuai dengan keadaan tanah yang kurus dan miskin hara, serta tahan kekeringan

5. Biji atau sebagian vegetatif untuk pembiakannya, mudah diperoleh dan mudah

disimpan.

6. Mampu tumbuh di tempat terbuka di bawah sinar matahari penuh.

Sumber: Desa Wanar, Batang

Gambar 2.2 Foto Penanaman Pohon di Area Lapangan

MI Salafiyah Wanar

Page 25: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI

Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Desa Wanar 20

Mencegah Banjir

7. Mampu bersaing dengan alang-alang dan gulma lainnya. Jadi, dipilih yang cepat

tumbuh tingginya dan agresif

8. Mudah bertunas lagi, bila terbakar atau dipangkas/ditebas

9. Sesuai dengan keadaan tanah yang kurus dan miskin hara, serta tahan kekeringan

10. Biji atau sebagian vegetatif untuk pembiakannya, mudah diperoleh dan mudah

disimpan.

Kita telah mengetahui tentang

pohon dan juga segudang manfaat

yang dipunyainya. Karena pohon

mempunyai banyak manfaat, tentu

saja menanam pohon merupakan

perbuatan yang mulia dan

mempunyai banyak manfaat pula.

Apa saja manfaat yang akan

dihasilkan ketika kita melakukan penghijauan? Beberapa manfaat yang dapat

dihasilkan dari program penghijauan antara lain sebagai berikut:

Penghijauan menjadi semakin banyak manfaatnya karena pohon yang ditanam

lebih dari satu. Salah satu manfaat penghijauan adalah mencegah terjadinya banjir.

Hal ini sangat bermanfaat apabila dilakukan di daerah perkotaan, dimana aktivitas

padat sehingga lebih banyak bangunan daripada lahan kosong. Oleh karena

banyaknya bangunan, sehingga di kota sangat jarang ditemukan tanah lapang. Jalan-

jalan dan halaman rumah pun rata- rata sudah dilapisi semen atau aspal sehingga air

hujan tidak dapat terserap masuk. Ditambah dengan saluran air yang kurang efektif

dan juga banyaknya sampah, akan membuat banjir lebih berpotensi terjadi. Oleh

karena itu sangat penting bagi warga perkotaan untuk melakukan pengijauan,

khususnya di tengah kawasan penduduk seperti hutan (baca: jenis hutan berdasarkan

Manfaat Penghijauan

Page 26: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI

Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Desa Wanar 21

Menjaga Kualitas Air

Mengurangi Polusi Udara

tinggi tempatnya) atau taman kota, di halaman warga atau di pinggir jalan supaya

potensi terjadinya banjir lebih berkurang.

Tidak ada makhluk hidup yang dapat bertahan hidup tanpa adanya air, maka

dari itulah air harus dilestarikan. Selain dilestarikan, air juga perlu untuk dijaga

kualitasnya karena air merupakan minum bagi manusia. salah satu cara untuk menjaga

kualitas air di sekitar kita adalah dengan melakukan penghijauan. Akar- akar pohon

yang kita tanam akan menyerap air hujan yang turun kemudian akan menguncinya di

dalam tanah. Akar pohon juga berfungsi untuk menyaring air sehingga air tanah

menjadi lebih bersih, lebih jernih dan lebih berkualitas dibandingkan dengan air hanya

diserap oleh tanah saja tanpa melalui penyaringan dari akar pohon. Maka dari itulah

penghijauan bisa dilakukan setidaknya di halaman rumah sendiri.

Dengan melakukan penghijauan kita juga bisa mengurangi terjadinya polusi

udara. Polusi udara merupakan hal yang sangat sulit dihindari di era modern ini,

terlebih di daerah perkotaan yang full dengan kendaraan dan juga mesin- mesin

pabrik. Oleh karena itulah polusi udara lebih banyak ditemukan di perkotaan daripada

di desa. Selain di desa penggunaan mesin atau kendaraan lebih sedikit daripada

dikota, di desa juga lebih banyak ditemukan pohon. Pohon melakukan fotosintesis di

siang hari. fotosintesis akan menghasilkan oksigen yang akan memerangi berbagai

gas yang tidak baik akibat dari polusi udara. Maka dari itulah gas-gas jahat akan bisa

dikontrol oleh gas baik dari hasil fotosintesis pohon-pohon ini dan polusi udara pun

bisa dikurangi. Kita lebih bisa merasakan sejuk dan segar ditempat yang banyak

mempunyai pohon daripada di tempat yang gersang tanpa pohon. Meskipun

menggunakan pendingin udara, namun kesegaran yang dihasilkan berbeda dengan

kesegaran alami oleh pohon. Dengan demikian penghijuan sangat perlu di lakukan

terlebih di daerah perkotaan yang menghasilkan lebih banyak polutan, seperti di jalan-

jalan atau di tengah kota

.

Page 27: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI

Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Desa Wanar 22

Melindungi Satwa

Pengontrol Iklim

Mengurangi Dampak Rumah Kaca

Manusia mempunyai tempat tinggal berupa rumah, sementara rumah bagi

binatang adalah di pepohonan. Banyak jenis binatang yang tinggal di pepohonan,

seperti burung, tupai, dan berbagai serangga. Dengan demikian apabila kita

melakukan penghijauan dengan menanam berbagai jenis pohon, maka secara tidak

langsung kita ikut melestarikan berbagai macam satwa. Selain itu, dengan mendengar

kicauan burung atau suara serangga lainnya akan membuat pikiran dan hati menjadi

tenang. Hal ini akan sekaligus menjadi terapi bagi kita, terutama yang tinggal

diperkotaan dan disibukkan oleh pekerjaan yang sangat banyak. Maka dari itu, tidak

ada salahnya melakukan penghijauan setidaknya di sekitar rumah kita sendiri.

Penghijauan juga sangat berperan bagi pengontrol iklim. Iklim sangat

berkaitan dengan cuaca yang ada di sekitar kita. Akhir- akhir ini iklim sedikit sulit

diprediksi karena pengaruh pemanasan global. Pemanasan global terjadi karena

disebabkan oleh berbagai macam faktor, salah satunya adalah gas- gas rumah kaca

yang dihasilkan oleh polusi udara. Maka dari itulah perlu sekali untuk dilakukan

penanaman pohon atau penghijauan agar dapat memerangi berbagai macam gas- gas

tidak baik tersebut agar iklim lebih terkontrol. Ketika iklim telah terkontrol maka

cuaca menjadi lebih teratur dan cuaca menjadi lebih mudah untuk diprediksi.

Selain menjadi pengontrol iklim, penghijauan juga dapat mengurangi dampak

hujan asam. Hujan asam merupakan hujan yang turun dan mempunyai tingkat

keasaman atau Ph dibawah 5,6. Hujan asam biasanya terjadi di daerah yang banyak

polusi udaranya. Maka dari itulah perkotaan sangat membutuhkan pepohonan dan

salah satunya adalah untuk mengurangi dampak hujan asam. Perlu kita ketahui

bahwasannya hujan asam akan banyak menimbulkan dampak seperti mudah

menyebabkan besi menjadi karatan dan lain sebagainya. Pepohonan akan memeragi

gas-gas tidak baik, khususnya golongan polutan udara agar tidak menimbulkan

terjadinya hujan asam.

Page 28: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI

Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Desa Wanar 23

Mencegah Terjadinya Efek Rumah Kaca

Penghijauan atau penanaman pohon juga akan mencegah terjadinya efek

rumah kaca. Efek rumah kaca merupakan peristiwa yang disebabkan oleh gas- gas

jelek hasil polusi udara, seperti karbondioksida, karbon monoksida, dan gas- gas

lainnya. Gas- gas tersebut apabila banyak dihasilkan di bumi dari asap- asap

kendaraan, akan naik ke atas dan berkumpul di atmosfer bumi. Ketika sinar matahari

memasuki bumi maka sinar matahari tersebut terjebak dan sulit untuk kembali seperti

sistem rumah kaca. Dengan demikian, banyak sinar matahari yang terjebak di dalam

bumi membuat suhu bumi menjadi hangat atau lebih panas daripada biasanya dan

apabila dibiarkan dalam waktu lama, maka akan menyebabkan berbagai

dampak pemanasan global yang bersifat negatif. Maka dari itulah sangat penting bagi

manusia untuk melakukan penghijauan, karena efeknya akan sangat signifikan

terutama untuk mencegah pemanasan global.

Page 29: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI

Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Desa Wanar 24

Bagian 4

Pendidikan

Labeling Pohon

Page 30: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI

Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Desa Wanar 25

Mengenal Tumbuhan

Manusia telah memanfaatkan tumbuhan untuk memenuhi kebutuhannya sejak ribuan

tahun yang lalu. Untuk memudahkan komunikasi pemanfaatan tumbuhan maupun untuk

tujuan lainnya maka kelompok masyarakat membuat nama jenis/spesies tumbuhan. Nama

spesies tumbuhan yang diberi oleh masyarakat lokal dalam bidang Ilmu Taksonomi

Tumbuhan disebut dengan nama lokal atau vernaculer name. Nama lokal untuk setiap spesies

tumbuhan pada umumnya berbeda antara satu kelompok masyarakat atau etnis dengan

kelompok lainnya. Sebagai contoh Eurycoma longifolia Jack atau yang lebih dikenal dengan

tanaman pasak bumi memiliki nama lokal bidara pahit (Melayu), tungkek ali (Minangkabau),

petola bumi (Riau), empedu tanah (Jambi) dan merule (Kalimantan Timur) (Achmad et al.,

2009).

Nama lokal untuk satu spesies tumbuhan relatif banyak, sehingga untuk memudahkan

komunikasi secara ilmiah, dibentuklah tata nama ilmiah spesies yang diprakarsai oleh

Carolus Linnaeus pada tahun 1.500an. Nama spesies dibuat dalam Bahasa Latin atau bahasa

yang dilatinkan, dengan mengikuti Kode Internasional Tata Nama Tumbuhan. Nama

tumbuhan dalam bahasa latin dengan istilah nama ilmiah. Nama ilmiah tumbuhan pada

umumnya hanya digunakan dalam dunia pendidikan maupun pertemuan ilmiah

(Tjitrosoepomo,1998).

Walaupun di dunia pendidikan

khususnya bidang Biologi banyak

menggunakan nama ilmiah, namun secara

empirik terlihat masih banyak siswa

merasa asing dan tidak mengetahui nama

ilmiah berbagai spesies tumbuhan yang

terdapat di lingkungan sekitarnya. Pohon

juga merupakan suatu organisme dari

komponen ekosistem yang berinteraksi

satu dengan yang lainnya serta mampu

beradaptasi dengan lingkungannya. Pohon

juga merupakan jenis tumbuhan yang

tidak dapat terpisahkan dari kehidupan

manusia karena memiliki banyak manfaat salah satunya adalah sandang dan pangan. Melihat

pentingnya pohon dalam kehidupan manusia maka perlu adanya pengenalan pohon terhadap

siswa di sekolah. Pengenalan pohon terhadap siswa dapat dilakukan dengan labeling pohon.

Page 31: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI

Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Desa Wanar 26

Pengertian Pohon

Jenis Tanaman

Pohon merupakan tumbuhan berkayu yang

mempunyai sebuah batang utama dengan dahan dan

ranting yang jauh dari permukaan tanah.

Tanaman adalah beberapa organisme yang

dibudidayakan pada suatu ruang atau media untuk

dipanen pada masa ketika sudah mencapai tahap

pertumbuhan tertentu.

Menurut Kelompok produksinya, tanaman dapat dibedakan menjadi:

a. Serealia

b. Kacang-kacang

c. Tanaman buah

d. Tanaman sayuran

e. Tanaman industri

f. Tanaman rempah

g. Tanaman umbi-umbian

h. Tanaman obat-obatan.

Pengertian Tanaman

Page 32: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI

Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Desa Wanar 27

Labeling

Penanda atau labeling berfungsi untuk

membantu mengklasifikasikan,

menandai kepememilikan, dan

menunjukan identitas. Label dapat

terbuat dari besi, kayu, plastik dan

seng dll.

Cara Labeling Pohon

Labeling pohon merupakan kegiatan

untuk menginventarisir dan pengenalan

tanaman yang ada dalam lingkungan

tersebut. Labeling pohon juga

merupakan kegiatan untuk

mempermudah siswa/siswi untuk

mengklasifikasi nama, jenis pohon dan

manfaat.

Tahapan awaldalam melakukan labeling pohin adalah melakukan pendataan

terhadap pohon/ tanaman apa saja yang ada di lingkungan tersebut. Setelah

melakukan pendataan kita dapat mencari informasi tambahan dari jenis pohon

tersebut di internet. Salah satu informasi yang

dapat kita temukan adlah nama pohon tersebut,

nama latin, manfaat, tipe berkembang biaknya,

hasil dari tanaman tersebut dan keindahan pohon

tersebut kita dapat mencatatnya di kertas atau

mengetiknya di word setelah itu di print. Setelah

pada tahap print. Kita dapat memasang

laminating pada kertas tersebut. Cukup gosokan

secara merata antara setrika dengan kertas yang

sudah dilaminating tersebut.

Page 33: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI

Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Desa Wanar 28

Bagian 5

Kesehatan

Stunting

Cegah Stunting,

Itu Penting!

Page 34: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI

Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Desa Wanar 29

Stunting atau kerdil merupakan

kondisi gagal tumbuh pada anak balita

akibat kekurangan gizi kronis terutama

dalam 1000 hari pertama kehidupan

(Megawati dan Siska Wiramihardja,

2019).

Apa penyebab stunting?

1. Kurangnya asupan gizi yang diterima

oleh janin/bayi

2. Pemberian MP-ASI terlalu dini atau

terlalu lambat

3. MP-ASI tidak cukup gizinya sesuai

kebutuhan bayi atau kurang baiknya

pola pemberiannya menurut usia

4. Perawatan bayi yang kurang memadai

Aridiyah, dkk, 2015

Pengertian Stunting

Page 35: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI

Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Desa Wanar 30

Prevalensi Stunting Balita Indonesia

Tertinggi Kedua di ASEAN

Prevalensi stunting bayi berusia dibawah lima tahun (balita) Indonesia pada

2015 sebesar 36,4 %. Artinya lebih dari sepertiga atau 8,8 juta balita

mengalami masalah gizi dimana tinggi badannya di bawah standar sesuai

usianya. Stunting tersebut berada di atas ambang yang ditetapkan WHO

sebesar 20%. Prevalensi stunting/ kerdil balita Indonesia ini terbesar kedua

di kawasan Asia Tenggara di bawah Laos yang mencapai 43,8%

Page 36: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI

Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Desa Wanar 31

Prevalensi Bayi Stunting di Indonesia

Menurut standar WHO, suatu wilayah dikatakan mengalami masalah gizi

akut bila prevalensi bayi stunting sama/ lebih dari 20% atau balita kurus

diatas 5%. Sementara proporsi bayi pendek di Indonesia masih diatas

29% pada tahun 2018 dan ditargetkan turun menjadi 28% pada tahun

2019

Databoks, 2018

Page 37: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI

Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Desa Wanar 32

Ciri-Ciri Stunting

Pada Anak

Performa buruk

pada tes perhatian

dan memori belajar

Tidak banyak

melakukan

eye contact

Pertumbuhan

gigi terlambat

Pertumbuhan

melambat dan

wajah tampak

lebih muda dari

usianya

Tanda pubertas

terlambat Usia 8-10 tahun anak

menjadi lebih pendiam

Wahyuningrum, O. S. Y, 2019

Page 38: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI

Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Desa Wanar 33

Dampak Stunting

Sardjito, Humas.2019.

Page 39: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI

Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Desa Wanar 34

Bagaimana mencegahnya?

Pemeliharaan sanitasi lingkungan yang

baik dan praktik PHBS untuk

mencegah penyakit infeksi pada anak

Peningkatan pengetahuan dan

kesadaran pangan dan gizi,

keterampilan mengelola pangan dan

konsumsi dengan gizi seimbang

Peningkatan peran dan fungsi Posyandu

(Kusumawati, dkk, 2015)

Cegah

Stunting

Peningkatan status gizi melalui advokasi

kebijakan terkait upaya pencegahan dan

penanggulangan

Page 40: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI

Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Desa Wanar 35

Page 41: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI

Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Desa Wanar 36

DAFTAR PUSTAKA

Aridiyah, F. O., Rohmawati, N., & Ririanty, M. 2015. Faktor-faktor yang Mempengaruhi

Kejadian Stunting pada Anak Balita di Wilayah Pedesaan dan Perkotaan (The

Factors Affecting Stunting on Toddlers in Rural and Urban Areas). Pustaka

Kesehatan, 3(1), 163-170.

Databoks. 2018. Berapa Prevalansi Bayi Stunting di Indonesia?. Diakses pada tanggal 3

Desember 2019. Databoks.kata.co.id.

https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2018/03/30/berapa-prevalensi-bayi-

stunting-di-indonesia

Databoks. 2018. Prevalansi Stunting Balita Indonesia Tertinggi Kedua di ASEAN. Diakses

pada tanggal 3 Desember 2019. Databoks.kata.co.id.

https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2018/11/22/prevalensi-stunting-balita-

indonesia-tertinggi-kedua-di-asean

Departemen Kehutanan. 1992. Manual Kehutanan. Departemen Kehutanan Republik

Indonesia.

Ilmugeografi.com. Penghijauan [internet] . Diakses pada 30 Desember 2019. Tersedia dari

https://ilmugeografi.com/ilmu-bumi/penghijauan

Joseph dan Layuk. 2012. Pengolahan Gula Semut dari Aren. Jurnal Balai Pengkajian

Teknologi Pertanian, Sulawesi Utara, 13(1): 60-61

Kurnialam., Alkhaledi. 2019. Mengapa Kasus Stunting di Pandeglang Tinggi?. Diakses pada

tanggal 3 Desember 2019. Republika.co.id.

https://republika.co.id/berita/pw3o1p440/mengapa-kasus-emstunting-emdi-

pandeglang-tinggi

Kusumawati, E., Rahardjo, S., & Sari, H. P. (2015). Model pengendalian faktor risiko

stunting pada anak bawah tiga tahun. Kesmas: National Public Health

Journal, 9(3), 249-256.

Lahan. 2019. Pengertian Kopi - Manfaat, Jenis, Sejarah, Daftar Harga & Tanamannya.

https://lahan.co.id/pengertian-kopi/ (Diakses pada 26 November 2019)

Megawati, G., & Wiramihardja, S. (2019). Peningkatan Kapasitas Kader Posyandu Dalam

Mendeteksi dan Mencegah Stunting. Dharmakarya, 8(3).

Perum Perhutani. 1996. Petunjuk Teknis (Prosedur Standar Operasional) Pembuatan

Tanaman Hutan. Perum Perhutani

Page 42: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI

Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Desa Wanar 37

Risandewi. 2013. Analisis Efisiensi Produksi Kopi Robusta Di Kabupaten Temanggung

(Studi Kasus Di Kecamatan Candiroto). Jurnal Litbang Jawa Tengah, 11(1): 87

Sardjito., Humas. 2019. Kenali Penyebab Stunting Anak. Diakses pada tanggal 3 Desember

2019. Sardjito.co.id https://sardjito.co.id/2019/07/22/kenali-penyebab-stunting-

anak/

Wahyuningrum, O. S. Y. 2019. Gambaran Perilaku Ibu Dalam Persiapan Pemberian ASI

Pada Pencegahan Kasus Stunting Di Wilayah Kerja Puskesmas tajinan Kabupaten

Malang (Doctoral dissertation, Poltekkes RS dr. Soepraoen).

Wikipedia.org. 2019. Kopi. https://id.wikipedia.org/wiki/Kopi (Diakses pada 26 November

2019)

Zuliana, Widyastuti, dan Hadi Susanto. 2016. Pembuatan Gula Semut Kelapa (Kajian Ph

Gula Kelapa Dan Konsentrasi Natrium Bikarbonat). Jurnal Pangan dan

Agroindustri, 4(1): 109-110.