262
PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM SEKOLAH OTONOM OLEH SANGGAR ANAK AKAR DI GUDANG SENG JAKARTA TIMUR SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi sebagai Syarat untuk Meraih Gelar Sarjana Sosial Islam (S.Sos.I) Oleh: Fenny Oktaviany NIM: 106054002036 Di bawah bimbingan Drs. Yusra Kilun, M.Pd NIP. 19570605 199103 1 004 JURUSAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT ISLAM FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2010 M/1431 H

PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3722/1/FENNY... · PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM SEKOLAH OTONOM OLEH SANGGAR ANAK

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3722/1/FENNY... · PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM SEKOLAH OTONOM OLEH SANGGAR ANAK

PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM SEKOLAH OTONOM OLEH SANGGAR ANAK AKAR DI GUDANG SENG JAKARTA TIMUR

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi sebagai Syarat untuk Meraih Gelar Sarjana Sosial Islam (S.Sos.I)

Oleh: Fenny Oktaviany

NIM: 106054002036

Di bawah bimbingan

Drs. Yusra Kilun, M.Pd NIP. 19570605 199103 1 004

JURUSAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT ISLAM FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2010 M/1431 H

Page 2: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3722/1/FENNY... · PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM SEKOLAH OTONOM OLEH SANGGAR ANAK

PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM SEKOLAH OTONOM OLEH SANGGAR ANAK AKAR DI GUDANG SENG JAKARTA TIMUR

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi sebagai Syarat untuk Meraih Gelar Sarjana Sosial Islam (S.Sos.I)

Disusun Oleh: Fenny Oktaviany

NIM: 106054002036

JURUSAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT ISLAM FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2010 M/1431 H

Page 3: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3722/1/FENNY... · PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM SEKOLAH OTONOM OLEH SANGGAR ANAK

PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi yang berjudul “Pemberdayaan Anak Jalanan melalui Program Sekolah

Otonom oleh Sanggar Anak Akar di Gudang Seng Jakarta Timur” telah

diujikan dalam sidang munaqasyah Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 02 September 2010. Skripsi ini

telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Program

Strata 1 (S1) pada Program Studi Pengembangan Masyarakat Islam.

Jakarta, 02 September 2010

Sidang Munaqasyah

Ketua Merangkap Anggota Sekretaris Merangkap Anggota Drs. Studi Rizal LK, MA Dr. Moh. Ali Wafa, S.Ag, M.Ag NIP. 19640428 199301 3 002 NIP. 150 321 584

Anggota Penguji I Penguji II Dr. Suparto, M.Ed Wati Nilamsari, M.Si NIP. 19710330 199803 1 004 NIP. 19710520 199903 2 002

Pembimbing

Drs. Yusra Kilun, M.Pd NIP. 19570605 199103 1 004

Page 4: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3722/1/FENNY... · PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM SEKOLAH OTONOM OLEH SANGGAR ANAK

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa : 1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi

salah satu persyaratan memperoleh gelar Strata 1 di Universitas islam

negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Sumber yang saya gunakan dalam penulisan skripsi telah saya cantumkan

sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta.

3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa hasil karya asli saya merupakan

jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi yang

berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

Ciputat, Agustus 2010

Fenny Oktaviany

Page 5: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3722/1/FENNY... · PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM SEKOLAH OTONOM OLEH SANGGAR ANAK

ABSTRAK

FENNY OKTAVIANY Pemberdayaan Anak Jalanan melalui Program Sekolah Otonom di Sanggar Anak Akar, Gudang Seng, Cipinang Melayu, Jakarta Timur.

Banyaknya anak-anak yang terlantar di jalan, baik itu sebagai pengamen, pedangang asongan, pengemis, dan lainnya adalah salah satu bukti masih buruknya kondisi sosial ekonomi bangsa kita. Kondisi ekonomi yang memaksa mereka untuk tidak mengenyam pendidikan, sementara pendidikan adalah kunci utama untuk memperbaiki kondisi penerus bangsa ini. Karena itu, Sanggar Anak Akar sebagai satu yayasan yang tergerak untuk mengembangkan pendidikan alternatif dalam bentuk Sekolah Otonom, sebagai upaya untuk memberdayakan anak jalanan.

Penelitian ini bermaksud mengetahui lebih jauh bagaimana proes pelaksanaan belajar-mengajar di Sanggar Anak Akar ini, apa saja faktor pendukung dan penghambatnya, serta hasil dari pelaksanaan program Sekolah Otonom tersebut.

Penelitian ini mengunakan pendekatan kualitatif. Data dikumpulkan dari hasil observasi, wawancara, dan dokumentasi. Penelitian ini dilakukan Sanggar Anak Akar yang terletak di Gudang Seng, Jakarta Timur. Terletak di pinggir kali malang. Masyarakatnya hidup dengan kondisi ekonomi kelas menengah ke bawah.

Proses pelaksanaan belajar-mengajar di Sanggar Anak Akar ini tidak terlalu jauh berbeda dengan sekolah formal yaitu belajar di kelas dan mata pelajarannya pun hampir sama, cuma ditambah dengan pelajaran musik dan keterampilan. Dengan begitu, mereka dapat meningkatkan kapasistas intelektualnya serta menyalurkan bakat dan keterampilan yang mereka miliki.

Beberapa faktor pendukung dalam proses belajar-mengajarnya adalah tersedianya sarana dan prasarana, luasnya kemitraan yang terjalin, serta adanya konsistensi dari para moderator dan anak didik. Faktor penghambatnya, hanya masalah keragaman latar belakang diantara mereka.

Hasil dari pelaksanaan program Sekolah Otonom ini pun dapat dilihat dari segi peningkatan kreatifitas dan keterampilan anak-anak. Meskipun Sekolah Otonom ini baru berjalan satu tahun akan tetapi perubahan anak-anak pun sudah dapat dilihat oleh para staf sanggar maupun dirasakan sendiri oleh anak-anak tersebut.

i

Page 6: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3722/1/FENNY... · PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM SEKOLAH OTONOM OLEH SANGGAR ANAK

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Alhamdulillah segala puji bagi Allah SWT, yang telah melimpahkan

nikmat serta karunia yang tak terhingga kepada penulis sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini dengan baik tanpa suatu kendala yang berarti.

Sholawat beserta salam senantiasa tercurahkan kepada Nabi Besar Muhammad

SAW, sebagai Nabi dan Rasul terakhir yang telah membimbing umatnya ke

jalan yang benar yaitu jalan yang diridhai Allah SWT.

Tujuan dari pada dibuatnya skripsi ini adalah sebagai salah satu syarat

untuk meraih gelar Sarjana Strata I (SI). Adapun skripsi ini penulis beri judul

“Pemberdayaan Anak Jalanan Melalui Program Sekolah Otonom, Studi Kasus:

Sanggar Anak Akar di Cipinang Melayu, Gudang Seng, Jakarta Timur.”

Penulis menyadari tanpa bimbingan, bantuan dan dukungan dari semua

pihak skripsi tidaklah mungkin dapat terselesaikan. Oleh karena itu, penulis

ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Papa dan Mama yang senantiasa memberikan kasih sayang yang tak

terhingga serta dukungan moril dan materil yang tak pernah terputus. Adik-

adikku Imam dan Ade Indah yang sangat kusayangi dan cintai. Tanpa

adanya mereka aku bukanlah aku seperti sekarang ini. Dan segenap keluarga

besarku yang selalu memberikan semangat untuk dapat menyelesaikan

penulisan skripsi ini.

ii

Page 7: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3722/1/FENNY... · PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM SEKOLAH OTONOM OLEH SANGGAR ANAK

2. Dr. Arif Subhan, MA, selaku Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi

beserta para pembantu Dekan I, II, dan III Fakultas Dakwah dan

Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Wati Nilamsari, M.Si dan M. Hudri, MA selaku Ketua dan Sekretaris

Jurusan Pengembangan Masyarakat Islam, yang telah banyak membantu

dengan memberi masukan ataupun nasehat dan juga motivasi kepada penulis

dalam penulisan skripsi ini.

4. Drs. Yusra Kilun, M.Pd. selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah

banyak meluangkan waktunya dalam membantu dan memberikan

pengarahan dan bimbingannya kepada penulis dalam penyelesaian skripsi

ini, sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.

5. Seluruh Dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi serta seluruh

civitas akademika yang telah memberikan sumbangan wawasan keilmuan

dan bimbingan selama penulis berada dalam perkuliahan.

6. Seluruh pengurus Perpustakaan Dakwah dan Perpustakaan Utama atas

tersedianya buku-buku yang penulis butuhkan dalam penulisan skripsi ini.

7. Bapak Ibe Karyanto selaku pimpinan Sanggar Anak Akar, yang telah

mengizinkan dan membantu penulis melakukan penelitian di sanggar

tersebut.

8. Mas Doge dan Mas Roger serta seluruh pengurus Sanggar Anak Akar yang

turut membantu penulis dalam mengumpulkan data yang dibutuhkan penulis

dalam penulisan skripsi ini.

9. Segenap Anak-anak dan keluarga besar Sanggar Anak Akar yang telah

menyempatkan waktu dan memberikan bantuannya kepada penulis.

iii

Page 8: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3722/1/FENNY... · PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM SEKOLAH OTONOM OLEH SANGGAR ANAK

10. Untuk sahabat-sahabatku, Milastri Muzakkar, Ida Nur Aeni, Ika Lestari,

yang tak terpisahkan, dan orang bilang seperti perangko kemana-kemana

selalu bersama. Sedih, senang, dan marahan telah kita lalui, semoga waktu

dan ruang tidak akan menghapus kebersamaan kita.

11. Teman-temanku seperjuangan di Jurusan Pengembangan Masyarakat Islam

angkatan 2006, Siti Rohmah, Yanis Sarohmah, Iin Nurhayati, Lia Fitria

Farhanah, Nurdiana Ratna Sari, Syarifuddin, Ari Kurniawan, Ahmad

Rokhoul Alamin, Kurnia Aji, Aji Purnama Ismail, Fressha Rezkana, dll.

semoga kita akan selalu kompak walaupun kita telah berpisah untuk

berjuang di jalan kita masing-masing.

12. Sahabatku tersayang Wawa di Yogyakarta, yang selalu memberiku

semangat dan motivasi walaupun dari jauh, persahabatan kita tak terhapus

ruang dan waktu, dan semoga terus selalu seperti itu.

13. Teman-temanku, Khilda Kholishoh, Hilda Mardhotillah, Nanni, Sima, Evi,

Iik, dan semua teman-teman ABA English Department BSI terima kasih atas

motivasi kalian, yang selalu mendukung dan menyemangatiku

menyelesaikan skripsi ini.

14. Dan terima kasih kepada semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu

per satu.

Penulis hanya dapat mengucapkan banyak terima kasih tanpa

memberikan apapun, semoga kebaikan kalian dibalas oleh Allah SWT. Amin.

Jakarta, Agustus 2010

Penulis

iv

Page 9: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3722/1/FENNY... · PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM SEKOLAH OTONOM OLEH SANGGAR ANAK

DAFTAR ISI

ABSTRAK ..................................................................................................... i

KATA PENGANTAR...................................................................................ii

DAFTAR ISI..................................................................................................v

DAFTAR TABEL ....................................................................................... viii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah..........................................................1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah .....................................6

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ...............................................7

D. Metodologi Penelitian.............................................................8

E. Tinjauan Pustaka....................................................................16

F. Sistematika Penulisan ............................................................17

BAB II TINJAUAN TEORITIS

A. Pemberdayaan ..............................................................................19

1. Pengertian Pemberdayaan ................................................19

2. Tahap-tahap Pemberdayaan .............................................23

3. Proses Pemberdayaan.......................................................25

4. Strategi Pemberdayaan.....................................................29

B. Anak Jalanan................................................................................31

1. Pengertian Anak Jalanan................................................ 31

2. Penanganan Anak Jalanan ..............................................33

v

Page 10: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3722/1/FENNY... · PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM SEKOLAH OTONOM OLEH SANGGAR ANAK

3. Pemberdayaan Anak Jalanan ..........................................35

C. Sekolah Otonom...........................................................................36

1. Pengertian Sekolah Otonom ............................................36

BAB III GAMBARAN UMUM SANGGAR ANAK AKAR

A. Profil Sanggar Anak Akar ...........................................................38

1. Sejarah Berdirinya ..........................................................38

2. Visi dan Misi...................................................................39

3. Kegiatan Harian Sanggar ................................................40

4. Struktur Organisasi Sanggar ...........................................41

B. Program Sekolah Otonom ...........................................................43

1. Materi Pembelajaran ........................................................44

2. Proses Pembelajaran ........................................................45

3. Dukungan ........................................................................47

C. Gambaran Umum Wilayah Gudang Seng Jakarta Timur .............48

BAB IV ANALISIS DAN HASIL TEMUAN LAPANGAN

A. Proses Pelaksanaan Program Sekolah Otonom ...........................50

B. Faktor Penghambat dan Pendukung Pelaksanaan Program

Sekolah Otonom...........................................................................72

Faktor Pendukung .......................................................................72

Faktor Penghambat .....................................................................75

C. Hasil Program Sekolah Otonom dalam Pemberdayaan Anak

Jalanan .........................................................................................77

vi

Page 11: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3722/1/FENNY... · PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM SEKOLAH OTONOM OLEH SANGGAR ANAK

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan .................................................................................81

B. Saran ...........................................................................................82

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

vii

Page 12: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3722/1/FENNY... · PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM SEKOLAH OTONOM OLEH SANGGAR ANAK

viii

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Rancangan Informan...................................................................12

Tabel 2 Keterangan Anak yang Mengikuti Sekolah Otonom..................43

Tabel 3 Jadwal Belajar Sekolah Otonom ................................................61

Table 4 Data Anak yang Mengikuti Sekolah Otonom ............................63

Table 5 Data Moderator Sekolah Otonom ..............................................64

Page 13: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3722/1/FENNY... · PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM SEKOLAH OTONOM OLEH SANGGAR ANAK

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Indonesia merupakan salah satu negara berpenduduk padat, pertumbuhan

penduduk di Indonesia mengalami peningkatan yang signifikan dari tahun ke

tahun. Akan tetapi, peningkatan penduduk Indonesia tidak diiringi dengan

kemajuan dan peningkatan perekonomian bangsa. Seiring peningkatan jumlah

penduduk, meningkat pula jumlah penduduk miskin di Indonesia.

Seiring dengan itu, kualitas sumber daya manusia pun perlu ditingkatkan

karena sangat menentukan kemajuan suatu bangsa. Sumber daya manusia yang

berkualitas pada umumnya lahir melalui proses pendidikan yang baik dan

bermutu. Akan tetapi, kemiskinan tetap menjadi faktor utama penghambat

masyarakat memperoleh pendidikan yang layak.

Pemerintah telah berupaya mengentaskan kemiskinan dan juga

meningkatkan mutu pendidikan. Salah satunya dengan memberikan Biaya

Operasional Sekolah (BOS) pada sekolah-sekolah. Meski begitu, belum terlihat

hasil yang signifikan, sehingga masih banyak anak-anak yang belum

mendapatkan pendidikan layak karena faktor ekonomi salah satunya.

Apabila fungsi pembangunan nasional disederhanakan, maka ia dapat

dirumuskan ke dalam tiga tugas utama yang mesti dilakukan sebuah negara-

bangsa (nation-state), yakni pertumbuhan ekonomi (economy growth),

perawatan masyarakat (community care) dan pengembangan manusia (human

1

Page 14: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3722/1/FENNY... · PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM SEKOLAH OTONOM OLEH SANGGAR ANAK

2

development).1 Dalam hal ini perawatan masyarakat dan pengembangan

manusia yang menjadi topik di penelitian ini, dengan demikian diperlukan

adanya pemberdayaan terhadap masyarakat agar tercipta sumber daya manusia

yang memadai, khususnya pemberdayaan di bidang pendidikan.

Tidak dapat diingkari, salah satu cara yang cukup penting dalam upaya

peningkatan kualitas sumber daya manusia adalah melalui pendidikan. Dalam

hal ini upaya pengembangan sumber daya manusia menjangkau dimensi yang

lebih luas dari sekedar membentuk manusia profesional dan terampil yang

sesuai dengan kebutuhan sistem untuk dapat memberikan kontribusinya di

dalam proses pembangunan, tetapi lebih menekankan pentingnya kemampuan

(empowerment) manusia, termasuk kemampuan untuk mengaktualisasikan

segala potensinya sebagai manusia (Tjokrowinoto, 1996: 29).2

Pendidikan membawa perubahan yang sangat besar bagi ketercapaian

bangsa yang ideal. Pendidikan merupakan pilar utama dalam pembangunaan

sumber daya manusia yang berkualitas. Pendidikan yang berkualitas akan

mampu mengantarkan Indonesia menjadi bangsa yang modern, maju dan

sejahtera, mampu bersaing dengan bangsa-bangsa lain di dunia.

Di Indonesia, prinsip tersebut ditulis dalam UUD 1945 pasal 31 yang

menyatakan bahwa “setiap warga Negara memiliki hak untuk memperoleh

pengajaran”.3 Namun sampai detik ini permasalahan pendidikan tak kunjung

selesai. Kenyatannya di lapangan menggambarkan bahwa, kesempatan

1 Edi Suharto, Ph.D, Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat, (Bandung: PT. Refika Aditama), 2005, h. 5 2 Soetomo, Strategi-strategi Pembangunan Masyarakat, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2006) h. 13 3 Perubahan Ke IV Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, www.bappenas.go.id

Page 15: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3722/1/FENNY... · PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM SEKOLAH OTONOM OLEH SANGGAR ANAK

3

memperoleh pendidikan belum dirasakan oleh semua warga negara kita. Hal ini

tercermin pada permasalahan anak jalanan yang sampai saat ini belum

terselesaikan.

Anak jalanan masih menjadi salah satu masalah yang belum

terselesaikan di Indonesia. Masih banyak kita lihat anak-anak tidak sekolah dan

terlantar di jalanan, terminal, kolong jembatan dan seterusnya. Anak-anak

jalanan usia sekolah masih berkeliaran khususnya di ibu kota Jakarta.

Keberadaan anak jalanan tak lain merupakan dampak dari krisis

ekonomi bangsa ini. Anak-anak pada usia sekolah yang seharusnya

mendapatkan pendidikan dan masa bermain justru membantu keluarga mereka

dalam memenuhi kebutuhan hidup mereka dengan cara mengamen, memulung,

atau bahkan mengemis.

Jumlah anak yang turun ke jalan untuk mencari nafkah dari hari ke hari

terus naik. Data dari Kementerian Sosial menunjukan, jumlah anak jalanan pada

tahun 1997 masih sekitar 36.000 orang dan sekarang menjadi sekitar 232.894

orang. Jumlah anak Indonesia berusia 0-18 tahun menurut Badan Pusat Statistik

(BPS) pada tahun 2006 mencapai 79.8 juta anak. Mereka yang masuk kategori

terlantar dan hampir terlantar mencapai 17.6 juta atau 22.14 persen. Anak

jalanan menurut Kementerian Sosial termasuk anak terlantar.4

Jika hal itu terus dibiarkan berlangsung, maka Indonesia tidak akan

melahirkan sumber daya manusia yang bisa diandalkan terlebih jika harus

bersaing di era global ini. Sayangnya, pemerintah belum juga menjadikan

4 Jumlah Anak Jalanan Kian Meningkat, www.menkokesra.go.id, di akses pada tanggal 26 Maret 2010.

Page 16: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3722/1/FENNY... · PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM SEKOLAH OTONOM OLEH SANGGAR ANAK

4

permasalahan anak jalanan sebagai masalah yang diprioritaskan. Kondisi ini

hanya akan menambah jumlah orang-orang yang tidak berdaya dalam segala

hal. Ketidaktahuan berarti ketidakberdayaan (powerless). Setiap hari, kita

menyaksikan banyaknya anak kecil yang terpaksa harus mengemis di lampu

merah, ibu-ibu yang meminta-minta, dan lain-lain.

Dalam ayat Al-Qur’an disebutkan:

...

Artinya : “… Sesungguhnya Allah tidak merubah Keadaan sesuatu kaum

sehingga mereka merobah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. dan

apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada

yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain

Dia.”5

Dalam ayat tersebut disebutkan esensi sebuah pemberdayaan, bahwa

Allah tidak akan merubah suatu kaum sampai kaum itu merubah dirinya sendiri.

Disini tersirat makna pemberdayaan, bahwa pemberdayaan membahas

bagaimana individu, kelompok ataupun komunitas berusaha mengontrol

5 Departemen Agama Republik Indonesia, Al-Qur’an dan Terjemah, (Jakarta: Depag RI, 1980), cet. Ke-1

Page 17: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3722/1/FENNY... · PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM SEKOLAH OTONOM OLEH SANGGAR ANAK

5

kehidupan mereka sendiri dan mengusahakan untuk membentuk masa depan

sesuai dengan keinginan mereka.6

Pemberdayaan merupakan salah satu langkah menuju arah yang lebih

baik dimana memberikan atau membuat suatu perubahan dari masyarakat yang

tidak berdaya menjadi berdaya dan mempunyai kehidupan yang lebih baik dari

sebelumnya. Dengan adanya pemberdayaan, setidaknya dapat menumbuhkan

rasa percaya diri dan memberikan kekuasaan bagi setiap individu untuk dapat

memilih sesuatu yang bermanfaat bagi hidupnya.

Dalam konteks pembangunan, istilah pemberdayaan pada dasarnya

bukanlah istilah baru melainkan sudah sering dilontarkan semenjak adanya

kesadaran bahwa faktor manusia memegang peran penting dalam

pembanguanan.7 Berdasarkan permasalahan di atas, diperlukan adanya

pemberdayaan terhadap anak jalanan, dimana anak jalanan merupakan salah

satu komunitas yang termarjinalkan yang memiliki banyak kekurangan, baik

dari segi ekonomi maupun dari segi ilmu pengetahuan.

Keadaan di atas mendorong sejumlah Yayasan, Rumah Singgah dan

Lembaga Swadaya Masyaraat (LSM) untuk mengambil alih peran pemerintah

demi mewujudkan masyarakat yang berpendidikan.

Salah satu LSM yang konsen dalam pemberdayaan melalui pendidikan

adalah Sanggar Anak Akar. Sanggar ini berada di Cipinang Melayu Gudang

Seng, Jakarta Timur. Programnya begerak di bidang pendidikan. Salah satu

programnya adalah program Sekolah Otonom untuk anak-anak yang kurang

6 Shardlow (1998: 32) dalam Roesmidi dan Riza Risyanti, Pemberdayaan Masyarakat, (Bandung: Alqaprint Jatinangor, 2006), h. 3 7Ibid, h. 2

Page 18: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3722/1/FENNY... · PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM SEKOLAH OTONOM OLEH SANGGAR ANAK

6

beruntung dalam hal ekonomi, anak putus sekolah dan tidak pernah

mendapatkan pendidikan di bangku sekolah.

Tidak mudah merekrut anak-anak jalanan dan memberikan pendidikan

kepada mereka. Karena mereka sudah terbiasa dengan kehidupan jalanan dan

mencari nafkah untuk keluarga, dan mereka juga tidak pernah mendapatkan

masukan yang menyadarkan mereka bahwa pendidikan itu penting.

Oleh karena itu, penulis ingin melihat sejauh mana program sekolah

otonom ini dapat membantu menyelesaikan persoalan Anak Jalanan dan juga

sekaligus membantu pemerintah dalam mengurangi tingkat pengangguran dan

kriminaltas, yang biasanya terjadi di kalangan antar anak jalanan.

Apakah program tersebut dapat memberdayakan anak-anak jalanan yang

berada di lingkungan sekitar untuk mendapatkan pendidikan seperti anak

lainnya. Keingintahuan penulis ini dituangkan dalam penelitian skripsi yang

berjudul ”Pemberdayaan Anak Jalanan melalui Program Sekolah Otonom

oleh Sanggar Anak Akar di Gudang Seng Jakarta Timur.”

B. Perumusan Dan Pembatasan Masalah

1. Pembatasan Masalah

Agar penelitian ini lebih terarah dan fokus dengan apa yang menjadi

tujuan penulis, maka penulis memfokuskan dan membatasi masalah penelitian

ini pada Proses Pemberdayaan Anak Jalanan, melalui Program Sekolah Otonom

di Sanggar Anak Akar.

2. Perumusan Masalah

Page 19: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3722/1/FENNY... · PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM SEKOLAH OTONOM OLEH SANGGAR ANAK

7

Berdasarkan dari latar belakang di atas, maka penulis merumuskan

permasalahan ini pada:

1. Bagaimana proses pelaksanaan program pemberdayaan melalui Sekolah

Otonom di Sanggar Anak Akar?

2. Apa faktor penghambat dan faktor pendukung yang dihadapi dalam

pelaksanaan program Sekolah Otonom?

3. Bagaimana hasil dari pelaksanaan program pemberdayaan melalui Sekolah

Otonom tersebut?

C. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui proses pelaksanaan program pemberdayaan tersebut

di Sanggar Anak Akar.

2. Untuk mengetahui faktor penghambat dan faktor pendukung yang

dihadapi dalam pelaksanaan program tersebut.

3. Untuk mengetahui bagaimana hasil dari pelaksanaan program

pemberdayaan melalui Sekolah Otonom tersebut.

2. Manfaat Penelitian

Sesuai dengan tujuan penelitian di atas, maka manfaat dari penelitian ini

adalah:

a. Manfaat Akademis

Page 20: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3722/1/FENNY... · PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM SEKOLAH OTONOM OLEH SANGGAR ANAK

8

1. Dapat dijadikan informasi dalam pengembangan mutu pembelajaran

Jurusan Pengembangan Masyarakat Islam (PMI) di Fakultas Dakwah

dan Komunikasi UIN Syarif Hidayatuallah Jakarta.

2. Untuk menambah referensi baru dalam materi tentang

pengembangan masyarat di Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Untuk memenuhi syarat-syarat menyelesaikan gelar Sarjana Sosial

Islam (S.Sos.I) di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

b. Manfaat Praktis

1. Penelitian ini diharapkan memberikan kontribusi bagi masyarakat

umumnya, dan para pekerja sosial/pendamping masyarakat

khususnya.

2. Dan penelitian ini diharapkan memberikan manfaat bagi masyarakat

luas agar menyadari pentingnya pendidikan dan juga masukan bagi

pemerintah untuk lebih memperhatikan anak jalanan di Indonesia.

D. Metodologi Penelitian

1. Pendekatan Penelitian

Untuk penelitian ini penulis menggunakan pendekatan kualitatif.

Pendekatan kualitatif adalah penelitian yang menghasilkan data deskriptif

berupa kata-kata, tertulis atau lisan dari orang dan prilaku yang dapat diamati.

Page 21: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3722/1/FENNY... · PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM SEKOLAH OTONOM OLEH SANGGAR ANAK

9

Kirk dan Miller memberikan pengertian penelitian kualitatif sebagai

tradisi penelitian yang tergantung pada pengamatan sesuai dengan orang-orang

di sekitar objek penelitian dalam bahasa dan peristilahan sendiri.8

Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk

mengeksplorasi dan mengklasifikasikan suatu fenomena atau kenyataan sosial,

dengan jalan mendeskripsikan sejumlah variabel yang berkenaan dengan

masalah dan unit yang diteliti.9

Berdasarkan beberapa definisi di atas, peneliti melakukan penelitian

dengan menguraikan fakta-fakta yang didapat di lapangan berdasarkan hasil dari

penelitian lapangan (field research) yang kemudian diolah, dikaji dan dianalisis

agar dapat menghasilkan suatu kesimpulan.

2. Macam dan Sumber Data

Adapun macam data pada penelitian ini terbagi menjadi dua bagian,

yaitu data primer dan data sekunder.

Data Primer diperoleh melalui proses penelitian langsung dari partisipan

atau sasaran penelitian, yaitu data yang berasal dari anak-anak yang mengikuti

program sekolah otonom di Sanggar Anak Akar, pengurus yayasan, dan

pimpinan sanggar.

Data Sekunder adalah data yang diperoleh dari catatan-catatan atau

dokumen yang terkait dengan penelitian dari lembaga yang diteliti ataupun

referensi dan buku-buku dari perpustakaan. 8 Lexy J. Moloeng, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 2009), edisi revisi cet. Ke 26, h. 3 9 Prof. Dr. H. Syamsir Salam, MS dan Jaenal Aripin, M.Ag, Metodologi Penelitian Sosial, (Jakarta: UIN Jakarta Press, 2006), h. 13

Page 22: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3722/1/FENNY... · PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM SEKOLAH OTONOM OLEH SANGGAR ANAK

10

3. Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian

Penelitian ini berlokasi di Sanggar Akar, Jl. Inspeksi Saluran Jatiluhur

no. 30 Rt. 04/01, Cipinang Melayu Gudang Seng, Jakarta Timur. Penelitian ini

dilakukan bulan Maret sampai pada Agustus 2010.

Alasan peneliti memilih lokasi tersebut adalah karena tempat tersebut

mudah diakses oleh peneliti, dan tempatnya pun strategis. Hal tersebut yang

membuat penulis melakukan penelitian di lokasi tersebut.

4. Teknik Penggalian Data

Untuk mendapatkan data yang objektif, penulis melakukan observasi dan

wawancara, berupa:

a. Observasi adalah usaha untuk memperoleh dan mengumpulkan data dengan

melakukan pengamatan langsung di lapangan terhadap suatu kegiatan secara

akurat, serta mencatat fenomena yang muncul dan mempertimbangkan

hubungan antar aspek dalam fenomena tersebut.10

Dalam proses observasi ini penulis melakukan pengamatan langsung

terhadap pelaksanaan program pendidikan akademis, yaitu proses belajar

mengajar dan kegiatan keseharian anak didik di Sekolah Otonom. Dalam

melakukan observasi tersebut, keberadaan penulis diketahui oleh pengelola,

tutor, dan anak didik.

10 Wardi Bachtiar, Metode Penelitian Ilmu Dakwah, (Jakarta: Logos, 1997), cet. Ke I, h. 24

Page 23: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3722/1/FENNY... · PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM SEKOLAH OTONOM OLEH SANGGAR ANAK

11

b. Wawancara adalah salah satu upaya untuk memperoleh data yang berkaitan

dengan permasalahan penelitian sehingga dapat menemukan data atau

keterangan mengenai program Sekolah Otonom. Dalam penelitian ini

penulis mewawancarai pimpinan yayasan, tim pengajar dan anak jalanan

yang mengikuti program Sekolah Otonom atau unsur-unsur yang

berhubungan dengan penelitian atau berkaitan dengan permasalahan yang

ingin digali.

c. Dokumentasi

Dokumentasi adalah pengumpulan data yang diperoleh melalui dokumen-

dokumen dan pustaka sebagai bahan analisis dalam penelitian ini. Yang

memfokuskan masalah mengenai program Sekolah Otonom.

5. Teknik Pemilihan Subjek Penelitian

Sesuai dengan karakteristik penelitian kualitatif teknik pemilihan

informan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sample bertujuan

(purpossive sample).11 Dalam menetukan subjek penelitian ini peneliti memilih

para informan yang menurut peneliti dapat memberikan data yang dibutuhkan

dalam penellitian ini.

Dalam mencari data peneliti mewawancarai Pimpinan dari SAA yaitu

Ibe Karyanto, beberapa staf SAA yang juga merupakan moderator dari Sekolah

Otonom seperti Abdurrahman staf sekaligus kepala sekolah dari Sekolah

Otonom, Saneri, Andry Setiawan, dan Martin, peneliti juga mewawancarai

11 Lexy J. Moloeng, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 2009), edisi revisi cet. Ke 26, h. 241

Page 24: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3722/1/FENNY... · PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM SEKOLAH OTONOM OLEH SANGGAR ANAK

12

beberapa anak SAA yang mengikuti Sekolah Otonom, yaitu Hermawan,

Muhammad Ghazzali, Zulaeman, Yuli Vega Ananda, Putri Oktafiani, Agus

Supriyatna, Anggini, Marshandi, dan Wahyudi. Dengan pengklasifikasian latar

belakang dengan rancangan informan sebagai berikut:

Tabel 1 Rancangan Informan

NO INFORMAN INFORMASI YANG DICARI JUMLAH

METODE PENGUMPULAN

DATA

1 Pimpinan Sanggar

Gambaran lembaga, latar belakang program sekolah otonom, hasil yang dicapai, faktor penghambat dan pendukung.

1 Wawancara bebas terstruktur

2 Staf Sanggar

Gambaran lembaga, latar belakang dan pelaksanaan program sekolah otonom, dokumentasi.

2 Wawancara bebas

terstruktur, dokumentasi

3 Moderator

Pelaksanaan program sekolah otonom, faktor penghambat dan pendukung, hasil yang dicapai, gambaran anak-anak sanggar.

2 Wawancara bebas

terstruktur, observasi

4 Anak Sanggar

Pelaksanaan program sekolah otonom, faktor penghambat dan pendukung, hasil yang dicapai.

9 Wawancara bebas

terstruktur, observasi

Page 25: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3722/1/FENNY... · PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM SEKOLAH OTONOM OLEH SANGGAR ANAK

13

6. Teknik Analisis Data

Analisis Data Kualitatif (Bogdan & Biklen, 1982) adalah upaya yang

dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilah-

milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mensintesiskannya, mencari dan

menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan

memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain.12

Di pihak lain, Analisis Data Kualitatif (Seiddel, 1998), prosesnya

berjalan sebagai berikut:13

a. Mencatat yang menghasilkan catatan lapangan, dengan hal itu diberi

kode agar sumber datanya tetap dapat ditelusuri,

b. Mengumpulkan, memilah-milah, mengklasifikasikan,

mensintensiskan, membuat ikhtisar, dan membuat indeksnya,

c. Berfikir, dengan jalan membuat agar kategori data itu mempunyai

makna, mencari dan menemukan pola dan hubungan-hubungan, dan

membuat temuan-temuan umum.

Berdasarkan hal tersebut maka metode analisa yang digunakan adalah

metode deskripsi analisis yakni dengan cara mengumpulkan data kemudian

menyusun, menyajikan, baru kemudian menganalisis untuk mengungkapkan arti

data tersebut. Pada saat menganalisa data hasil observasi, peneliti

menginterpretasikan catatan lapangan yang ada kemudian menyimpulkannya.

12 Ibid. h. 248 13 Ibid.

Page 26: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3722/1/FENNY... · PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM SEKOLAH OTONOM OLEH SANGGAR ANAK

14

Setelah itu peneliti menganalisa kategori-kategori yang nampak pada data

tersebut.

7. Teknik Pemerikasaan Keabsahan Data

Data yang telah digali, dikumpulkan dan dicatat dalam kegiatan

penelitian. Untuk menjaga keabsahan data dalam penelitian ini diperlukan

teknik pemeriksaan. Adapun teknik yang digunakan untuk menjaga keabsahan

adalah sebagai berikut:

1. Kriterium Kredibilitas/Kepercayaan

Fungsi kriterium kredibilitas ini adalah untuk melaksanakan inkuiri

sedemikian rupa sehingga tingkat kepercayaan penemuannya dapat dicapai,

kemudian mempertunjukkan derajat kepercayaan hasil-hasil penemuan dengan

jalan pembuktian oleh penulis pada kenyataan ganda yang sedang diteliti.

Kriterium kredibilitas ini menggunakan dua teknik pemeriksaan.

a. Ketekunan Pengamatan

Dimaksudkan untuk menemukan ciri-ciri dan unsur-unsur dalam

situasi yang sangat relevan dengan persoalan atau isu dalam

penelitian ini dan kemudian memusatkan diri pada hal-hal tersebut

secara rinci.

Dengan kata lain, peneliti mengadakan pengamatan kepada subyek

penelitian yaitu, pengurus dan staf Sanggar Anak Akar, pimpinan

Sanggar dan beberapa anak-anak yang aktif di sekolah otonom

dengan teliti dan rinci secara berkesinambungan, sehingga data yang

didapat benar-benar valid, objektif dan saling mendukung, untuk

Page 27: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3722/1/FENNY... · PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM SEKOLAH OTONOM OLEH SANGGAR ANAK

15

keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu

(triangulasi).

b. Triangulasi

Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang

memanfaatkan sesuatu yang lain, hal tersebut dapat dicapai melalui

jalan: a) membandingkan data hasil wawancara dengan pengamatan

di lapangan, misalnya peneliti membandingkan hasil wawancara

subyek penelitian dengan hasil temuan pengamatan lapangan tentang

program sekolah otonom di Sanggar Anak Akar . b) membandingkan

keadaan dan perspektif seseorang dengan berbagai pendapat dan

pandangan orang lain, misalnya peneliti membandingkan jawaban

yang diberikan oleh staf atau pengurus sanggar dengan jawaban

wawancara dengan anak yang mengikuti sekolah otonom. c)

membandingkan hasil wawancara dengan hasil dokumen yang

berkaitan dengan masalah yang sedang diteliti. Wawancara tersebut

untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data

tersebut.14

2. Kriterium Kepastian

Mengutip pendapat Scriven (dalam Lexy, 2007), yang menyatakan

bahwa masih ada unsur ’kualitas’ yang melekat pada konsep objektifitas, hal ini

dapat digali, dari pengertian bahwa jika sesuatu itu objektif, berarti dapat

14 Ibid. h. 331

Page 28: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3722/1/FENNY... · PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM SEKOLAH OTONOM OLEH SANGGAR ANAK

16

dipercaya, faktual, dan dapat dipastikan. Dari sini peneliti dapat membuktikan

bahwa data-data ini terpercaya. Keterpercayaan ini didasarkan pada hasil data-

data yang diperoleh dari hasil rekaman wawancara informan dan observasi

terhadap subjek penelitian.

Kepastian dengan teknik pemeriksaan audit, kepastian auditor dalam hal

ini ialah objektif atau tergantung pada persetujuan beberapa orang terhadap

pandangan, pendapat dan penemuan seseorang. Dapatlah dikatakan bahwa

pengalaman seseorang itu subjektif, sedangkan jika disepakati oleh beberapa

orang barulah dapat dikatakan objektif.15

E. Tinjauan Pustaka

Ada beberapa hasil penelitian yang hampir sama dengan penelitian yang

akan penulis jadikan bahan perbandingan. Pertama, Skripsi berjudul ”Upaya

Pemberdayaan Pekerja Anak Usia Sekolah di Yayasan Nanda Dian Nusantara”

2006, yang disusun oleh Nurjamil. Skripsi berisi mengenai upaya yang

dilakukan oleh Yayasan Nanda Dian Nusantara dalam membina dan

memberdayakan pekerja (anak-anak pemulung) usia sekolah dalam bidang

pendidikan, keagamaan, dan keterampilan.

Kedua, skripsi yang berjudul ”Program Pengembangan Usaha Mandiri

Anak Jalanan di Yayasan Bina Anak Pertiwi di Jakarta Selatan”, 2007, yang

disusun oleh Farhanah. Skripsi ini berisi tentang program usaha mandiri yang

dilakukan oleh anak jalanan di yayasan Bina Anak Pertiwi, dan tentang

15 Ibid. h. 325

Page 29: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3722/1/FENNY... · PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM SEKOLAH OTONOM OLEH SANGGAR ANAK

17

bagaimana kemandirian anak jalanan yang membuka usaha agar dapat hidup

mandiri dan tidak bergantung pada orang lain.

Ketiga, Skripsi yang berjudul ”Peranan Rumah Singgah Setia Kawan

Mandiri Dalam Membina Kemandirian Anak Jalanan” 2006, yang disusun oleh

Sasti Himmah. Skripsi ini berisi tentang pembinaan kemandirian anak jalanan

yang diterapkan oleh rumah singgah tersebut.

Skripsi yang penulis bahas adalah mengenai pemberdayaan anak jalanan

yang dilakukan oleh Sanggar Anak Akar melalui program Sekolah Otonom.

Fokus program lembaga tersebut adalah memberikan pendidikan kepada anak

jalanan melalui pembelajaran dialogis. Fokus penulis pada skripsi ini adalah

pemberdayaan anak jalanan melalui program Sekolah Otonom yang ada di

Sanggar Anak Akar.

F. Sistematika Penulisan

Untuk lebih memudahkan pembahasan dalam skripsi ini, penulis

menyusun ke dalam lima bab yang terdiri dari beberapa sub bab tersendiri. Bab-

bab tersebut secara keseluruhan saling berkaitan satu sama lainnya yang diawali

dengan pendahuluan dan diakhiri dengan penutup serta kesimpulan dan saran,

adapun susunannya adalah sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Yang meliputi A) Latar Belakang Masalah, B) Pembatasan dan Perumusan

Masalah, C) Tujuan dan Manfaat Penelitian, D) Metodologi Penelitian, E)

Tinjauan Pustaka, F) Sistematika Penulisan.

Page 30: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3722/1/FENNY... · PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM SEKOLAH OTONOM OLEH SANGGAR ANAK

18

BAB II TINJAUAN TEORITIS

Yang meliputi A) Pemberdayaan, 1. Pengertian Pemberdayaan, 2. Tahap-tahap

Pemberdayaan, 3. Proses Pemberdayaan, 4. Strategi Pemberdayaan, B. Anak

Jalanan, 1. Pengertian Anak Jalanan, 2. Penanganan Anak Jalanan, C.

Pemberdayaan Anak Jalanan, D. Sekolah Otonom, 1. Pengertian Sekolah

Otonom.

BAB III GAMBARAN UMUM SANGGAR ANAK AKAR

Yaitu meliputi A) Profil Sanggar Akar, 1. Sejarah Berdirinya, 2. Visi dan Misi,

3. Kegiatan Harian Sanggar, 4. Struktur Organisasi Sanggar Anak Akar, B)

Program Sekolah Otonom, 1. Materi Pembelajaran, 2. Proses Pembelajaran, 3.

Dukungan, C) Gambaran Umum Wilayah Gudang Seng Jakarta Timur

BAB IV ANALISIS DAN HASIL TEMUAN

Yang meliputi A) Proses Pelaksanaan Program Sekolah Otonom, B) Faktor

Pendukung dan Penghambat Pelaksanaan Program Sekolah Otonom. C) Hasil

Program Sekolah Otonom dalam Pemberdayaan Anak Jalanan.

BAB V PENUTUP

Yang meliputi A) Kesimpulan, B) Saran-saran.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 31: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3722/1/FENNY... · PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM SEKOLAH OTONOM OLEH SANGGAR ANAK

BAB II

TINJAUAN TEORITIS

A. Pemberdayaan

1. Pengertian Pemberdayaan

Pemberdayaan berasal dari kata “daya” yang mendapat awalan ber-

menjadi kata “berdaya” artinya memiliki atau mempunyai daya. Daya artinya

kekuatan, berdaya artinya memiliki kekuatan. Kata “berdaya” apabila diberi

awalan pe- dengan mendapat sisipan –m- dan akhiran –an menjadi

“pembedayaan” artinya membuat sesuatu menjadi berdaya atau mempunyai

daya atau kekuatan.1

Istilah pemberdayaan adalah terjemahan dari istilah asing yaitu

empowerment. Secara teknis istilah pemberdayaan dapat disamakan atau

setidaknya diserupakan dengan istilah pengembangan, dan istilah ini dalam

batasan-batasan tertentu dapat dipertukarkan.2 Dalam pengertian lain,

pemberdayaan atau pengembangan – atau tepatnya pengembangan sumber daya

manusia – adalah upaya memperluas horizon pilihan bagi masyarakat. Ini berarti

masyarakat diberdayakan agar memiliki dan memilih sesuatu yang bermanfaat

bagi dirinya. Dengan demikian, proses pengembangan dan pemberdayaan akan

menyediakan sebuah ruang kepada masyarakat yang memiliki kualitas.3

1 Roesmidi dan Riza Risyanti, Pemberdayaan Masyarakat, (Bandung: Alqaprint Jatinangor, 2006), h. 1 2 Nanih Machendrawati dan Agus Ahmad Safe’I, Pengembangan MAsyarakat Islam: Dari Ideologi, Strategi, Sampai Tradisi, (Bnadung: Remaja Rosdakarya, 2001), h. 41-42 3 Ibid. h. 42

19

Page 32: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3722/1/FENNY... · PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM SEKOLAH OTONOM OLEH SANGGAR ANAK

20

Pemberdayaan adalah upaya peningkatan kemampuan dalam mencapai

penguatan diri guna meraih keinginan yang dicapai. Pemberdayaan akan

melahirkan kemandirian, baik kemandirian berfikir, sikap, tindakan yang

bermuara pada pencapaian harapan hidup yang lebih baik.4

Menurut T. Hani Handoko, pemberdayaan adalah suatu usaha jangka

panjang untuk memperbaiki proses pemecahan masalah dan melakukan

pembaharuan.5

Pemberdayaan dapat juga diartikan sebagai perubahan ke arah yang

lebih baik dari tidak berdaya menjadi berdaya. Pemberdayaan terkait dengan

upaya meningkatkan taraf hidup ke tingkat yang lebih baik.6

Carlzon & Macauley, sebagaimana dikutip oleh Wasistiono (1998: 46)

mengemukakan bahwa yang dimaksud dengan pemberdayaan adalah sebagai

berikut:

“Membebaskan seseorang dari kendali yang kaku, dan memberi orang tersebut kebebasan untk bertanggung jawab terhadap ide-idenya, keputusan-keputusannya dan tindakan-tondakannya.”7

Sementara Shardlow (1998: 32) mengatakan pada intinya:

“Pemberdayaan membahas bagaimana individu, kelompok ataupun komunitas berusaha mengontrol kehidupan mereka sendiri dan mengusahakan untuk membentuk masa depan sesuai dengan keinginan mereka.”8

4 Rofiq A. dkk., Pemberdayaan Pesantren: Menuju Kemandirian dan Profesionalisme Santri dengan Metode Daurah Kebudayaan, (Yogyakarta: Pustaka Pesantren, 2005), h. 33 5 T. Hani Handoko, Manajemen, edisi II, (Yogyakarta, 1997) cet. Ke-XI, h. 337 6 Diana, Perencanaan Sosial Negara Berkembang, (Yogyakarta, Gajah Mada University Press, 1999), h. 15 7 Roesmidi dan Riza Risyanti, Pemberdayaan Masyarakat, (Bandung: Alqaprint Jatinangor, 2006), h. 2 8 Ibid. h. 3

Page 33: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3722/1/FENNY... · PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM SEKOLAH OTONOM OLEH SANGGAR ANAK

21

Payne sebagaimana dikutip Adi (2003) menjelaskan bahwa

pemberdayaan adalah:

“To help client gain power of decision and action over their own lives by reducing the effect of social or personal block to exercising power, by increasing capacity and self confidence to use power and by transferring power from the environment to clients.”

(Membantu klien memperoleh daya untuk mengambil keputusan dan menentukan tindakan yang akan ia lakukan terkait dengan diri mereka, termasuk mengurangi efek hambatan pribadi dan social dalam melakukan tindakan. Hal ini dilakukan melalui peningkatan kemampuan dan rasa percaya diri yang ia miliki, antara lain melalui transfer daya dari lingkungannya)9

Syahrin Harahap mendefinisikan pemberdayaan (empowerment) sebagai

upaya untuk memberi kemampuan atau keberdayaan, yang dalam konteks ini

adalah bagi mereka yang fakir, miskin, dan anak yatim.10

Kata pemberdayaan juga menunjuk pada kemampuan orang, khususnya

kelompok rentan dan lemah sehingga mereka memiliki kekuatan atau

kemampuan dalam (a) memenuhi kebutuhan dasarnya sehingga mereka

memiliki kebebasan (freedom), dalam arti bukan saja bebas mengemukakan

pendapat, melainkan bebas dari kelaparan, bebas dari kesakitan; (b) menjangkau

sumber-sumber produktif yang memungkinkan mereka dapat meningkatkan

pendapatannya dan memperoleh barang-barang dan jasa-jasa yang mereka

9 Isbandi Adi Rukminto, Intervensi Komunitas Pengembangan Masyarakat Sebagai Upaya Pemberdayaan Masyarakat, (Jakarta: Rajawali Press, 2008), h. 77-78. 10 Syahrin Harahap, Islam: Konsep dan Implementasi Pemberdayaan, (Yogyakarta: Tiara Wacana Yogya, 1999), h. 87

Page 34: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3722/1/FENNY... · PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM SEKOLAH OTONOM OLEH SANGGAR ANAK

22

perlukan; dan (c) berpartisipasi dalam pembangunan dan keputusan yang

mempengaruhi mereka.11

Dengan demikian, pemberdayaan adalah sebuah proses dan tujuan.

Sebagai proses, pemberdayaan adalah serangkaian kegiatan untuk memperkuat

kekuasaan atau keberdayaan kelompok lemah dalam masyarakat, termasuk

individu-individu yang mengalami masalah kemiskinan.12 Sebagai tujuan, maka

pemberdayaan menunjuk pada keadaan atau hasil yang ingin dicapai oleh

sebuah perubahan social; yaitu masyarakat yang berdaya, memiliki kekuasaan

atau mempunyai pengetahuan dan kemampuan dalam memenuhi kebutuhan

hidupnya.13

Istilah pemberdayaan lahir sebagai sebuah konsep dari perkembangan

alam pikiran dan kebudayaan masyarakat. Berdasarkan penelitian kepustakaan

pranarka, proses pemberdayaan mengandung dua kecenderungan di antaranya:

a. Kecenderungan primer, yaitu pemberdayaan yang menekankan kepada

proses memberikan atau mengalihkan sebagian kakuasaan, kekuatan atau

kemampuan kepada masyarakat agar individu menjadi lebih berdaya.

b. Kecenderungan sekunder, yaitu pemberdayaan yang menekankan pada

proses menstimulasi, mendorong atau memotivasi individu agar

mempunyai kemampuan atau keberdayaan untuk menentukan apa yang

menjadi pilihan hidupnya.14

11 Edi Suharto, Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat, (Bandung: PT. Refika Aditama, 2005), h. 58 12 Ibid. h. 59 13 Ibid. h. 60 14 Bambang Sutrisno, dkk, Pemberdayaan Masyarakat dalam Pengembangan Ekonomi Kerakyatan Dalam Akses Peran Serta Masyarakat, Lebih Jauh Memahami Community Development, (Jakarta: ICSD, 2003), h. 133

Page 35: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3722/1/FENNY... · PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM SEKOLAH OTONOM OLEH SANGGAR ANAK

23

Pemberdayaan masyarakat dapat diartikan bahwa masyarakat diberi

kuasa, dalam upaya untuk menyebarkan kekuasaan, melalui pemberdayaan

masyarakat, organisasi agar mampu menguasai atau berkuasa atas kehidupannya

untuk semua aspek kehidupan politik, ekonomi, pendidikan, kesehatan,

pengelolaan lingkungan dan sebagainya.15

Menurut definisi-definisi di atas dapat disimpulkan bahwa pada

hakekatnya pemberdayaan adalah usaha mengembangkan kemampuan dan

kemandirian masyarakat dengan memberikan kuasa atau kemampuan kepada

individu atau komunitas untuk dapat menentukan jalan hidup mereka sendiri dan

juga dapat bertanggung jawab atas apa yang mereka pilih tanpa adanya

ketergantungan.

2. Tahap-tahap Pemberdayaan Masyarakat

Dalam pemberdayaan tidak langsung terbentuk atau terjadi secara

langsung maupun tiba-tiba, tetapi melalui beberapa proses tahapan yakni:16

1. Tahap persiapan

Tahapan ini meliputi penyiapan petugas (community development),

dimana tujuan utama ini adalah untuk menyamakan persepsi antar anggota agen

perubah (agent of change) mengenai pendekatan apa yang dipilih dalam

melakukan pengembangan masyarakat. Sedangkan pada tahap penyiapan

lapangan, petugas melakukan studi kelayakan terhadap daerah yang akan

15 Dr. K. Suhendra, SH., M.Si., Peranan Birokrasi Dalam Pemberdayaan Masyarakat, (Bandung: Alfabeta, 2006), h. 75 16 Amelia, Skripsi: Pemberdayaan masyarakat Melalui Pelatihan Keterampilan Teknisi Handphone Di Institut Kemandirian Dompet Dhuafa, (Jakarta: FDK, 2009), h. 27

Page 36: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3722/1/FENNY... · PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM SEKOLAH OTONOM OLEH SANGGAR ANAK

24

dijadikan sasaran. Pada tahap inilah terjadi kontak dan kontrak awal dengan

kelompok sasaran.

2. Tahap Assessment

Proses assessment yang dilakukan disini adalah dengan mengidentifikasi

masalah (kebutuhan yang dirasakan) dan juga sumber daya manusia yang

dimiliki klien. Dalam proses penilaian ini dapat pula digunakan teknik SWOT,

dengan melihat kekutan, kelemahan, kesempatan dan ancaman.

3. Tahap Perencanaan Alternatif Program atau Kegiatan

Pada tahap ini agen perubah (agent of change) secara partisipatif

mencoba melibatkan warga untuk berfikir tentang masalah yang mereka hadapi

dan bagaimana cara mengatasinya.

4. Tahap Pemformulasikan Rencana Aksi

Pada tahap ini agen membantu masing-masing kelompok untuk merumuskan

dan menentukan program dan kegiatan apa yang akan mereka lakukan untuk

mengatasi permasalahan yang ada.

5. Tahap Pelaksanaan (implementasi) Program

Tahap pelaksanaan ini merupakan salah satu tahap yang paling krusial

(penting) dalam proses pengembangan masyarakat, karena sesuatu yang sudah

direncanakan dengan baik akan dapat melenceng dalam pelaksanaan di lapangan

bila tidak ada kerja sama antar warga.

6. Tahap Evaluasi

Tahap ini sebagai proses pengawasan dari warga dan petugas terhadap

program yang sedang berjalan pada pengembangan masyarakat sebaiknya

dilakukan dengan melibatkan warga.

Page 37: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3722/1/FENNY... · PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM SEKOLAH OTONOM OLEH SANGGAR ANAK

25

7. Tahap Terminasi

Tahap ini merupakan tahap pemutusan hubungan secara formal dengan

komunitas sasaran. Terminasi dilakukan seringkali bukan karena masyarakat

sudah dianggap mandiri, tetapi tidak jarang terjadi karena proyek sudah harus

dihentikan karena sudah melebihi jangka waktu yang sudah ditetapkan

sebelumnya, atau karena anggaran sudah selesai dan tidak ada penyandang dana

yang dapat dan mau meneruskan.

3. Proses Pemberdayaan

Merujuk kepada apa yang dicontohkan Rasulullah SAW ketika

membangun masyarakat setidaknya harus ditempuh tiga tahap atau proses

pemberdayaan masyarakat, sebagai berikut:

1. Proses Takwin, yaitu tahap pembentukan masyarakat. Kegiatan pokok

pada tahap ini adalah proses sosialisasi dari unit terkecil dan terdekat

sampai kepada perwujudan-perwujudan kesepakatan.

2. Proses Tanzim, yaitu tahap pembinaan dan penataan masyarakat. Pada

fase ini internalisasi dan eksternalisasi isu-isu muncul dalam bentuk

institusionalisasi secara komprehensif dalam realitas social.

3. Proses Taudi’, yaitu tahap keterlepasan dan kemandirian. Pada tahap ini

masyarakat telah siap menjadi masyarakat mandiri terutama secara

manajerial.17

17 Nanih Machendrawaty, h. 31-34

Page 38: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3722/1/FENNY... · PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM SEKOLAH OTONOM OLEH SANGGAR ANAK

26

Pelaksanaan proses dan pencapaian tujuan pemberdayaan dapat dicapai

melalui penerapan pendekatan pemberdayaan yang dapat disingkat menjadi 5P,

yaitu:

a. Pemungkinan; menciptakan suasana atau iklim yang memungkinkan

potensi masyarakat berkembang secara optimal.

b. Penguatan; memperkuat pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki

masyarakat dalam memecahkan masalah dan memenuhi kebutuhan-

kebutuhannya.

c. Perlindungan; melindungi masyarakat terutama kelompok-kelompok

lemah agar tidak tertindas oleh kelompok kuat, menghindari terjadinya

persaingan tidak seimbang dan mencegah eksploitasi terhadap kelompok

lemah.

d. Penyokongan; memberikan bimbingan dan dukungan agar masyarakat

mampu menjalankan peranan dan tugas-tugas kehidupannya.

e. Pemeliharaan; memelihara kondisi yang kondusif agar tetap terjadi

keseimbangan distribusi kekuasaan antara berbagai kelompok dalam

masayarakat.18

Dari sumber lain, proses pemberdayaan dapat dilakukan melalui tiga

tahap:19

1. Menciptakan suasana atau iklim yang memungkinkan potensi seseorang

atau masyarakat berkembang.

18 Edi Suharto, h. 67-68 19 Gunawan Sumadiningrat, Pembangunan Daerah dan Pemberdayaan Masyarakat, (Jakarta: Bina Rena Pariwara, 1997), h. 165

Page 39: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3722/1/FENNY... · PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM SEKOLAH OTONOM OLEH SANGGAR ANAK

27

2. Memperkuat potensi atau daya yang dimiliki masyarakat. Dalam rangka

ini diperlukan langkah-langkah lebih positif dan nyata, penyediaan

berbagai masukan (input), serta pembukaan akses kepada berbagai

peluang yang akan membuat diri menjadi makin berdaya memanfaatkan

peluang.

3. Memberdayakan mengandung pula arti melindungi. Pemberdayaan

secara pasti dapat diwujudkan, tetapi perjalanan tersebut tidaklah berlaku

bagi mereka yang lemah semangat. Dalam proses pemberdayaan harus

dicegah yang lemah menjadi bertambah lemah. Contohnya dengan

memberikan dorongan dan semangat untuk berubah.

Proses pemberdayaan yang dikembangkan oleh Prijono, dan dikutip oleh

Rajuminropa, mengandung dua kecenderungan yaitu:

1. Kecenderungan primer, proses pemberdayaan yang menekankan kepada

proses memberikan atau mengalihkan sebagian kekuasaan, kekuatan atau

kemampuan kepada masyarakat agar individu lebih berdaya. Proses ini

dilengkapi dengan upaya membangun asset material guna mendukung

pembangunan kemandirian mereka melalui organisasi.

2. Kecenderungan sekunder, proses pemberdayaan yang menekankan

kepada proses menstimulasi, mendorong atau memotivasi individu agar

mempunyai kemampuan atau berdaya untuk menentukan pilihan

hidupnya melalui proses dialog.20

20 Rajuminropa, Pemberdayaan Anak dari Keluarga Miskin, (Universitas Indonesia Jurusan

Ilmu Kesejahteraan Sosial, 2003)

Page 40: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3722/1/FENNY... · PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM SEKOLAH OTONOM OLEH SANGGAR ANAK

28

Selanjutnya menurut Rubin (1992) “central to empowerment is

willingness to challenge formal authority and to escape dependency on yhose in

power.” Yang dikutip oleh Rajuminropa bahwa pendapat Rubin diartikan bahwa

pemberdayaan sebagai proses ataupun sebagai tujuan pada dasarnya akan

memunculkan keberanian pada individu atau kelompok. Kondisi semula yang

cenderung hanya menerima keadaan, selanjutnya kan lebih berani bertindak

untuk merubah keadaan. Bentuk keberanian itu juga dapat merupakan kekuatan

formal guna menghapus ketergantungannya.21

Hogon seperti dikutip oleh Adi menggambarkan proses pemberdayaan

yang kesinambungan sebagai suatu siklus yang terdiri dari lima tahap utama

yaitu:

1. Menghadirkan kembali pengalaman yang memberdayakan dan tidak

memberdayakan (recall dopowering/empowering experience).

2. Mendiskusikan alasan mengapa terjadi pemberdayaan dan

pentidakberdayaan (discuss reason for depowerment/empowerment)

3. Mengidentifikasi suatu masalah ataupun proyek (identify useful power

bases), dan

4. Mengembangkan rencana-rencana aksi dan mengimplementasikan

(develop and implement action plans).

Dari pernyataan di atas tergambar mengapa Hogon meyakini bahwa

proses pemberdayaan yang terjadi pada tingkat individu tidak berhenti pada

suatu titik tertentu. Tetapi lebih merupakan sebagai upaya berkesinambungan

untuk meningkatkan daya yang ada. Meskipun Hogon memfokuskan tulisannya 21 Ibid. h. 43

Page 41: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3722/1/FENNY... · PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM SEKOLAH OTONOM OLEH SANGGAR ANAK

29

pada pemberdayaan individu, tetapi model pemberdayaan yang bersifat on-

going process tersebut bukan berarti tidak dapat diterapkan pada level

komunikasi.22

Dengan demikian, penulis menyimpulkan bahwa proses pemberdayaan

merupakan sebuah tindakan ataupun penerapan dari suatu pemberdayaan. Maka

dari itu, tindakan tersebut sejatinya memberikan kekuasaan atau kemampuan

kepada masayarakat untuk dapat melakukan perubahan pada diri mereka sendiri

agar dapat menetukan jalan hidup yang terbaik bagi mereka dan juga dapat

bertanggung jawab atas apa yang menjadi pilihan hidup mereka.

4. Strategi Pemberdayaan

Startegi dalam memberdayakan masyarakat bisa dilakukan dengan dua

pendekatan, yaitu:

a. Pendekatan Direktif, yakni pendekatan yang berlandaskan asumsi bahwa

community worker (pengembang masarakat) tahu apa yang dibutuhkan dan

apa yang baik untuk masyarakat. Dalam pendekatan ini, peran community

worker sangat dominan dalam menentukan upaya pemberdayaan

masyarakat.

b. Pendekatan Non Direktif, yakni pendekatan yang berlandaskan bahwa

masayrakat tahu apa yang sebenarnya mereka butuhkan dan apa yang baik

untuk mereka. Pemeran utama dalam pendekatan ini adalah masyarakat itu

22 Isbandi Rukminto Adi, h. 172

Page 42: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3722/1/FENNY... · PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM SEKOLAH OTONOM OLEH SANGGAR ANAK

30

sendiri, community worker hanya bersifat menggali dan mengambangkan

potensi masyarakat.23

Netting (1993) mengemukakan bahwa dalam pengembangan masyarakat

istilah intervensi yang sering digunakan adalah Intervensi Makro atau Intervensi

Komunitas. Intervensi Komunitas (Makro) merupakan bentuk intervensi

langsung yang dirancang dalam rangka dalam rangka melakukan perubahan

secara terencana pada tingkat organisasi dan komunitas.24

Royhman dan Tropman (1987) mengemukakan tiga model intervensi

komunitas, yaitu:

a. Pengembangan Masyarakat Lokal. Tujuan dari pengembangan

masyarakat lokal lebih menekankan pada process goal (tujuan yang

berorientasi pada proses), dimana masyarakat dicoba untuk

diintegrasikan serta dikembangkan kapasitasnya dalam upaya

memecahkan masalah mereka berdasarkan kemauan dan kemampuan

sendiri.

b. Perencanaan Sosial. Tujuannya lebih kepada task goal (tujuan yang

berorientasi pada penyelesaian tugas), yang biasanya berhubungan

dengan masalah-masalah social yang kongkrit.

c. Aksi Sosial. Pendekatan Aksi Sosial mengarah pada kedua tujuan

tersebut (baik task goal maupun process goal). Biasanya tujuan ini

23 Isbandi Rukminto Adi, h. 228 24 Ibid. h. 56

Page 43: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3722/1/FENNY... · PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM SEKOLAH OTONOM OLEH SANGGAR ANAK

31

mengakibatkan adanya modifikasi kebijakan organisasi-organisasi

formal.25

Menurut teori di atas penulis dapat menarik kesimpulan bahwa strategi

masyarakat merupakan sebuah rencana dalam menjalankan pemberdayaan

masayrakat dan mencapai tujannya.

B. Anak Jalanan

1. Pengertian Anak Jalanan

Konsep “anak” didefinisikan dan dipahami secara bervariasi dan

berbeda, sesuai dengan sudut pandang dan kepentingan yang beragam. Menurut

UU No. 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak, anak adalah seseorang yang

belum berusia 18 (delapan belas) tahun, termasuk juga anak yang masih dalam

kandungan.26

Menurut Soedijar, anak jalanan adalah “Anak usia tujuh sampai dengan

tujuh belas tahun yang bekerja di jalan raya dan tempat umum lainnya yang

dapat mengganggu ketentraman dan keselamatan orang lain dan membahayakan

bagi dirinya sendiri”.27

Menurut Departemen Sosial dan United National Development Program

(UNDP) telah membatasi anak jalanan sebagai berikut: “Anak jalanan sebagai

25 Ibid. h. 69 26 Lembar Info LBH APIK Jakarta, Berharap pada UU No. 23/2002 tentang Perlindungan Anak Sebagai Upaya Penghapusan Tindak Kekerasann Atas Anak, 2004 dalam Skripsi Muhammad Hafidzudin, Pelatihan Keterampilan Menjahit Bagi Anak Jalanan Di Pusat Pengembangan Pelayanan Sosial Anak Jalanan Social Development Center For Street Children (SDC), (Jakarta: FDK, 2009) h. 22. 27 A. Soedijar Z.A, Profil Anak Jalanan DI DKI, (Jakarta: Media Informatika, 1989), h. 33

Page 44: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3722/1/FENNY... · PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM SEKOLAH OTONOM OLEH SANGGAR ANAK

32

anak-anak yang menghabiskan sebagian besar waktunya untuk mencari nafkah

di jalanan dan tempat-tempat umum lainnya”.28

Menurut Panji Putranto, anak jalanan adalah mereka yang berusia 6 – 16

tahun yang tidak bersekolah dan tinggal tidak bersama orangtua mereka, dan

bekerja seharian untuk memperoleh penghasilan di jalanan, persimpangan, dan

tempat-tempat umum dan tinggal di Jakarta.29

Secara umum anak jalanan terbagi dua jenis, yakni:30

1. Children of the Street, adalah anak-anak yang tumbuh dari jalanan dan

seluruh waktunya dihabiskan di jalanan. Ciri dari anak-anak ini biasanya

tinggal dan bekerja di jalanan (living and working on the street), tidak

mempunyai rumah (homeless), dan jarang atau bahkan tidak pernah

kontak dengan keluarganya. Mereka umumnya dari keluarga yang

berkonflik. Mereka lebih mobile, berpindah dari satu tempat ke tempat

lainnya, karena mereka tidak mempunyai tempat tinggal yang tetap.

Jumlah mereka lebih sedikit dibandingkan kelompok anak jalanan

lainnya, diperkirakan hanya 10-15% dari seluruh populasi anak jalanan.

2. Children on the Street, adalah anak-anak yang menghabiskan sebagian

besar waktunya di jalanan atau di tempat-tempat umum lainnya untuk

bekerja dan penghasilannya digunakan untuk membantu keluarganya.

Anak-anak tersebut mempunyai kegiatan ekonomi sebagai pekerja anak)

di jalan dan masih berhubungan kuat dengan orang tua mereka. Sebagian

28 Tata Sudrajat, Hasil Lokakarya Nasional Anak Jalanan, (Jakarta: YKAI, 1995), h. 34 29 DIA/YKAI dan Childhope, Penelitian Anak Jalanan; Kasus di Wilayah Senen Jakarta Pusat, (Jakarta: 1990) 30 Tata Sudrajat, h. 151 - 152

Page 45: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3722/1/FENNY... · PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM SEKOLAH OTONOM OLEH SANGGAR ANAK

33

penghasilan mereka di jalan diberikan kepada orangtuanya. Mereka

terbagi dua kelompok. Kelompok pertama adalah anak-anak dari luar

kota yang mengontrak rumah bersama-sama di satu lingkungan yang

dihuni oleh orang-orang dari satu daerah. Mereka tidak sekolah lagi dan

ikut ke kota karena ajakan teman-teman dan orang yang lebih dewasa.

Motivasi mereka adalah ekonomi, jarang yang sifatnya konflik.

Kelompok kedua adalah anak-anak dari dalam kota sendiri yang tinggal

bersama orangtuanya.

2. Penanganan Anak Jalanan

Dengan adanya ragam atau macam-macam anak jalanan dalam

penanganannya pun selalu berbeda yakni disesuaikan dengan kondisi anak

jalanan tersebut. Menurut Sudrajat (1997, h. 4), ada tiga model penanganan anak

jalanan yaitu:31

1. Community Based, adalah model penanganan yang berpusat pada

masyarakat dengan menitik beratkan pada fungsi-fungsi keluarga dan

potensi seluruh masyarakat. Mencakup partisipasi masyarakat dalam semua

fase perencanaan, pelaksanaan, monitoring terhadap kemampuan

membangun dan penguatan masyarakat. Pendekatan ini bersifat preventif,

yakni mencegah anak-anak turun ke jalan. Tujuan akhir adalah anak tidak

menjadi anak jalanan atau sekalipun di jalanan, mereka tetap berada di

lingkungan keluarga. Kegiatannya biasanya meliputi: peningkatan

31 Lihat DEPSOS Direktorat Kesejahteraan Anak, Keluarga dan Lanjut Usia, Pengorganisasian dan Pengembangan Masyarakat, h. 9-10 dalam Siti Nur Azizah, Skripsi: Peran Pekerja Sosial Di Rumah Singgah Anak Jalanan Yayasan Rumah Kita, (Jakarta: FDK, 2007), h. 26

Page 46: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3722/1/FENNY... · PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM SEKOLAH OTONOM OLEH SANGGAR ANAK

34

pendapatan keluarga, penyuluhan dan bimbingan pengasuhan anak,

kesempatan anak untuk memperoleh pendidikan dan kegiatan waktu luang

dan sebagainya.

2. Street Based, adalah kegiatan di jalan, tempat dimana anak-anak jalanan

beroperasi. Penanganan yang berbasiskan jalanan adalah program dan

kegiatan yang dirancang untuk menjangkau dan melayani anak di

lingkungan mereka sendiri yaitu di jalanan. Pekerja sosial datang

mengunjungi, menciptakan perkawanan, mendampingi dan menjadi sahabat

untuk keluh kesah mereka. Anak-anak yang sudah tidak teratur berhubungan

dengan keluarga, mereka memperoleh kakak atau orang tua pengganti

dengan adanya pekerja sosial.

3. Center Based, adalah kegiatan dipanti, untuk anak-anak yang sudah putus

dengan keluarga. Panti menjadi lembaga pengganti keluarga untuk anak dan

memenuhi kebutuhan anak seperti kesehatan, pendidikan, keterampilan,

waktu luang, makan, tempat tinggal, pekerjaan, dan sebagainya.

Penulis memfokuskan penelitian ini pada pemberdayaan anak jalanan.

Seperti yang telah dikemukakan di atas, bahwa pemberdaaan merupakan salah

satu tindakan untuk memberikan perubahan pada masyarakat yang tidak baik

menjadi lebih baik atau pun dari masyarakat tidak mampu menjadi mampu, baik

dalam hal pendidikan, ekonomi, maupun sosial. Dan dalam hal ini penulis

melihat pada program Sekolah Otonom yang dilakukan oleh Sanggar Anak

Akar, yaitu program pemberdayaan anak jalanan melalui pendidikan.

Page 47: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3722/1/FENNY... · PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM SEKOLAH OTONOM OLEH SANGGAR ANAK

35

C. Pemberdayaan Anak Jalanan

Anak jalanan adalah anak yang terkategori tak berdaya. Mereka

merupakan korban berbagai penyimpangan dari oknum-oknum yang tak

bertanggung jawab. Untuk itu, mereka perlu diberdayakan melalui

demokratisasi, pembangkitan ekonomi kerakyatan, keadilan dan penegakan

hukum, partisipasi politik, serta pendidikan luar sekolah.

Khusus untuk anak jalanan, menurut Ishaq (2000), pendidikan luar

sekolah yang sesuai adalah dengan melakukan proses pembelajaran yang

dilaksanakan dalam wadah “rumah singgah” dan PKBM (Pusat Kegiatan

Belajar Masyarakat), yaitu: anak jalanan dilayani rumah singgah, sedangkan

anak rentan ke jalan dan orang dewasa dilayani dalam wadah PKBM.32

Dengan pengertian pemberdayaan dan anak jalanan yang telah

disebutkan sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa pemberdayaan anak

berarti upaya untuk mengembangkan diri dari keadaan tidak atau kurang

berdaya menjadi berdaya, guna mencapai kehidupan yang lebih baik. Dengan

begitu pemberdayaan anak jalanan adalah memberikan kuasa kepada anak

jalanan dengan meningkatkan rasa kepercayaan diri mereka agar dapat

menentukan arah dan memutuskan kehidupan mereka dengan menggunakan

daya yang mereka miliki agar mendapatkan kehidupan yang lebih baik dan

terarah.

Upaya pemberdayaan kepada anak-anak jalanan seyogyanya terus

digalakkan melalui berbagai program pendidikan luar sekolah khususnya.

32 M. Ishaq, Pengembangan Modul Literasi Jalanan untuk Peningkatan Kemampuan Hidup Bermasyarakat Anak-anak Jalanan, Makalah, Bandung: Yayasan Bahtera-UNICEF.

Page 48: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3722/1/FENNY... · PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM SEKOLAH OTONOM OLEH SANGGAR ANAK

36

Pemberdayaan anak jalanan merupakan upaya untuk memandirikan anak jalanan

melalui perwujudan potensi kemampuan yang mereka miliki.

D. Sekolah Otonom

1. Pengertian Sekolah Otonom

Pengertian Sekolah dalam Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Modern

adalah bangunan atau lembaga untuk belajar dan memberi pelajaran, waktu

dimana murid-murid diberi pelajaran.33 Sedangkan pengertian otonom adalah

pemerintahan sendiri, mengatur urusan dan kepentingan daerah sendiri.34

Dengan demikian secara terminology, sekolah otonom adalah tempat

pendidikan atau belajar yang didirikan oleh Sanggar Anak Akar tanpa bantuan

dari pemerintah dengan tujuan memberikan pendidikan dan keterampilan pada

anak-anak jalanan yang tidak mampu agar menjadi berdaya dari segi

pendidikan.

Menurut Sanggar Anak Akar sendiri Sekolah Otonom adalah ruang bagi

anak-anak, dari berbagai latar belakang menempa diri untuk menjadi lebih

berarti bagi diri dan lingkungannya.35

Istilah otonom menunjuk pada azas pendidikan yang menghormati anak

sebagai mahkluk yang memiliki kesadaran akan kebebasannya sekaligus

keterbatasannya. Praksis pendidikan otonom bertumpu pada cara pembelajaran

yang menempatkan anak sebagai subyek yang sedang tumbuh dan berkembang

bersama dengan lingkungannya. Istilah otonom juga menunjuk pada keberadaan 33 Muhammad Ali, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Modern, (Jakarta: Pustaka Amani, ), h. 398 34 Ibid. h. 278 35 www.sanggaranakakar.org, diakses pada 29 April 2010.

Page 49: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3722/1/FENNY... · PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM SEKOLAH OTONOM OLEH SANGGAR ANAK

37

Sanggar Anak Akar sebagai sebuah organisasi nir-laba yang dikelola secara

independen oleh anggota masyarakat yang berniat untuk memberikan kontribusi

dalam pengembangan pendidikan.36

Dinamika hidup harian mulai dari bangun pagi, masak dan merawat

lingkungan sekolah yang sekaligus menjadi tempat tinggal bersama merupakan

bagian yang dirancang bersama untuk membantu proses pengembangan

kemampuan anak. Sedangkan intensitas proses pembelajaran bersama dilakukan

melalui kelas akademik dan kelas kreatif yang diselenggarakan secara reguler.

Di samping itu disediakan ruang, waktu dan fasilitasi bagi setiap anak yang

berminat untuk melakukan eksplorasi pengembangan kemampuan pribadi.37

36 Ibid. 37 Ibid.

Page 50: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3722/1/FENNY... · PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM SEKOLAH OTONOM OLEH SANGGAR ANAK

BAB III

GAMBARAN UMUM SANGGAR ANAK AKAR

A. Profil Sanggar Anak Akar1

1. Sejarah Berdirinya

Filosofi akar diambil dari "akar” adalah bagian dari tumbuhan yang tidak

kelihatan di permukaan (rendah hati) namun paling menentukan ketahanan

(kualitas) pertumbuhan dan kehidupan tumbuhan. Setiap pelaku pendidikan di

Sekolah Otonom, baik anak-anak, moderator dan pengurus sekalipun, adalah

subyek yang sedang belajar untuk mencapai perkembangan kualitas

kemanusiaannya dan kemampuannya yang terbaik.

Cikal bakal Sanggar Anak akar adalah program open house untuk anak-

anak jalanan yang dikembangkan oleh Institut Sosial Jakarta (ISJ) pada tahun

1989. Sejalan dengan concernnya pada pembelaan hak anak, maka kegiatan

untuk mendampingi anak pun meluas ke komunitas anak-anak urban yag

tersebar di Jakarta dan sekitarnya. Mereka adalah anak-anak pemulung sampah,

anak-anak urban pekerja kota, dan anak-anak pengasong yang tinggal di

pemukiman yang tidak kondusif untuk pertumbuhan dan perkembangan anak.

Pada awalnya ISJ membuat program pendampingan anak jalanan,

dengan mengadakan pendidikan alternatif bagi anak-anak jalanan. Para aktivis

ISJ datang ke terminal-terminal untuk memberikan pendidikan dan pengajaran

terhadap anak-anak jalanan.

1 Website Sanggar Anak Akar, www.sanggaranakakar.org, diakses pada tanggal 30 April 2010.

38

Page 51: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3722/1/FENNY... · PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM SEKOLAH OTONOM OLEH SANGGAR ANAK

39

Kenyataan hidup anak-anak menggerakkan niat kami untuk menawarkan

gagasan program ruang aman dan nyaman bagi mereka. Gagasan pun

diwujudkan dengan mendirikan Sanggar Anak Akar pada tahun 1994.

Tujuannya saat itu adalah menciptakan rasa aman dan nyaman supaya anak-

anak dari berbagai kelompok berani berinteraksi satu sama lain.

Dalam perkembangannya, pada tahun 2000 Sanggar Anak Akar

melepaskan diri dari ISJ bergerak independent dan mengelola manajemen

sendiri. Pada saat itu pun tempat Sanggar Anak Akar masih berpindah-pindah

dan belum menetap, hingga pada akhirnya pada tahun 2004 menemukan tempat

yang cocok hingga sekarang Sanggar menetap di alamat Jl. Inspeksi Saluran

Jatiluhur No. 30 Rt. 04/01, Cipinang Melayu, Gudang Seng, Jakarta Timur.

Meskipun kegiatannya masih banyak bersifat kolektif dan sederhana

namun anak-anak cukup antusias mengikuti dinamika bermain dan belajar.

Sejalan dengan antusiasme dan kebutuhan anak-anak untuk berkembang

kegiatan pun mulai beragam. Setiap kegiatan baru adalah hasil dialog bersama

antara para pengurus Sanggar Anak akar dengan anak-anak yang diwakili oleh

Dewan Koordinasi Anak (Dekan). Dekan adalah dewan perwakilan anak yang

posisinya dipiih secara demokratis oleh anggota komuntas Sanggar Anak Akar.

2. Visi dan Misi

Visi

Sanggar Anak Akar Sebagai Model Praksis Pendidikan Humanistik Untuk

Menguatkan Gerakan Budaya Yang Menghormati Hak Dan Martabat Anak

Sebagai Manusia.

Page 52: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3722/1/FENNY... · PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM SEKOLAH OTONOM OLEH SANGGAR ANAK

40

Misi

1. Menjadikan Sekolah Otonom sebagai ruang pendidikan berkualitas untuk

mengembangkan kemampuan anak dalam menghadapi tuntutan hidup dan

tantangan dunia di sekitarnya.

2. Memperkuat sistem pendidikan Sekolah Otonom sebagai model praksis

pendidikan humanistik.

3. Memperluas pengaruh nilai-nilai humanistik dan ide-ide kreatif-

transformatif untuk memperkuat arus perubahan menuju gerakan budaya

yang menghormati martabat anak sebagai manusia.

3. Kegiatan Harian Sanggar

Dalam kesehariannya Sanggar Anak Akar menyusun kegiatan rutin yang

harus dikerjakan oleh anak-anak yang ada di sanggar, yaitu:

1. Dinamika harian proses belajar dimulai dengan kegiatan bersama pagi

hari untuk membersihkan lingkungan Sanggar dan memasak untuk

kebutuhan makan pagi dan makan siang.

2. Pukul 08.00 waktu efektif belajar kelas/kelompok bersama dengan

moderator sampai pukul 12.00.

3. Mulai pukul 12.00 sampai pukul 15.00 terbuka kesempatan bagi anak-

anak untuk memanfaatkan waktu senggang atau menggunakan fasilitas

lab computer yang disediakan.

4. Selama 1 jam dari pukul 15.00 merupakan jam kebersamaan dimana

semua anggota Sanggar secara bersama-sama membereskan ruang,

lingkungan Sanggar dan mempersiapkan masakan untuk makan malam.

Page 53: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3722/1/FENNY... · PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM SEKOLAH OTONOM OLEH SANGGAR ANAK

41

5. Pukul 16.00 adalah waktu eksploratif yang bisa dipergunakan untuk

praktek pengembangan keterampilan yang dilakukan secara kelompok.

6. Malam hari mulai pukul 19.30 disepakati sebagai waktu tenang (quite

time) untuk mendukung usaha setiap anak secara pribadi belajar

mengembangkan kemampuannya.

7. Kecuali ada kegiatan komuniter yang disepakati, hari Sabtu dan Minggu

merupakan waktu luang yang bisa dimanfaatkan untuk belajar atau

memenuhi kebutuhan ekspresi pribadi maupun kelompok.2

Diluar dinamika rutin harian juga diselenggarakan kegiatan lain yang

mendukung proses belajar anak-anak. Di samping itu, diskusi tematis dan

apresiasi seni budaya juga merupakan kegiatan berkala untuk memberikan

kesempatan bagi anak-anak melatih kemampuan analisis dan mengembangkan

sikap kritis dalam memberikan apresiasi.

4. Struktur Organisasi Sanggar Anak Akar

Pembina

Ketua : Dolorosa Sinaga

Anggota : P. Danuwinata SJ.

: Bambang Widjoyanto, SH

: Ayi Bunyamin

: Bernadette Themas

: Hilmar Farid

2 Dokumen Sanggar Anak Akar

Page 54: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3722/1/FENNY... · PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM SEKOLAH OTONOM OLEH SANGGAR ANAK

42

: Ivonne Therik, SH

: Nur Amalia, SH

Pengurus

Ketua : Suesilo Adinegoro

Ari

Intan Febriani

Pengawas : Andy K. Yowono

Dewan Akademik : P. Danuwinata SJ.

Prof. Dr. Melani Budianta

Bambang Wisudo

Lody Paat

Fransiska

Pimpinan dan Pengurus Sanggar

Rektor : Ibe Karyanto

Sekretariat dan Administrasi Umum : Rogger M. Paat

Keuangan : Ag. Ardi Praseto

Ketua Akademik dan Pamong : Doge Abdurrahman

Ketua RT dan Pengabdian Masyarakat : Juprianto

Page 55: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3722/1/FENNY... · PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM SEKOLAH OTONOM OLEH SANGGAR ANAK

43

Tabel 2

Keterangan Anak-anak yang Mengikuti Sekolah Otonom

Sumber: Dokumentasi SAA3

Latar Belakang No Nama Anak Usia

Anak Jalanan Ekonomi

1 Muhammad Ghazali √

2 Agus Supriyatna √

3 Marshandi √

4 Hermawan √

5 Zulaeman √

6 Anggini √

7 Yuli Vega Ananda √

8 Putri Oktafiani √

9 Wahyudi √

B. Program Sekolah Otonom4

Setelah enam tahun belajar dari pasang surut proses pengembangan

maka pada tahun 2000 Sanggar Anak Akar melepaskan diri dari organisasi

induk untuk menjadi organisasi mandiri. Sejak saat itu perhatian Sanggar Anak

Akar terpusat pada upaya pencarian model pendidikan alternatif yang relevan

dengan kebutuhan pengembangan kemampuan anak.

Pada awal berdirinya, Nopember 1994, Sanggar Anak Akar adalah

sebuah program ruang aman dan nyaman untuk anak-anak yang dikembangkan

oleh sebuah organisasi non pemerintah. Di samping memfasilitasi ruang aman

dan nyaman untuk belajar dan bermain, Sanggar Anak Akar juga

3 Dokumentasi Sanggar Anak Akar 4 Brosur Sanggar Anak Akar

Page 56: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3722/1/FENNY... · PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM SEKOLAH OTONOM OLEH SANGGAR ANAK

44

menyelenggarakan kegiatan belajar dan bermain bersama anak-anak yang

tersebar di beberapa komunitas pinggiran.

Pertengahan tahun 2009 Sanggar Anak Akar menetapkan

keberadaannya sebagai Sekolah Otonom untuk anak-anak setara sekolah

menengah. Di tempat ini anak-anak akan belajar mengembangkan

kemampuannya bersama dengan para pengurus, volunteer profesional di

berbagai bidang yang bertindak sebagai moderator kelas.

Secara umum materi pembelajaran ditekankan pada nilai relevansinya

dengan kebutuhan perkembangan anak sebagai bagian dari lingkungan social

(ekonomi, politik, budaya) maupun lingkungan alam perkotaan.

Tujuan dari Sekolah Otonom adalah:

1. Berkembangnya keterampilan serta kemampuan kreatif anak untuk

hidup dan menghadapi tantangan perkembangan di sekitarnya.

2. Berkembangnya kesadaran anak sebagai manusia otonom, proibadi

yang memaknai kebebasannya sekaligus keterbatasannya.

3. Berkembangnya kemampuan analiasa kritis dan kepedulian terhadap

perkembangan lingkungan di sekitar baik sosial maupun semesta.

1. Materi Pembelajaran

Materi pembelajaran dikelompokkan ke dalam dua kategori yang

ditentukan berdasarkan sifat pendekatannya dan tujuannya yaitu reflektif dan

eksploratif. Pendekatan reflektif yang dimaksud adalah pendekatan yang lebih

menekankan pada pengembangan kemampuan penalaran dan analisa kritis.

Sedangkan pendekatan eksploratif yang dimaksud adalah pendekatan yang lebih

Page 57: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3722/1/FENNY... · PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM SEKOLAH OTONOM OLEH SANGGAR ANAK

45

menekankan kemampuan mengejawantahkan penghayatan nilai dan teori ke

dalam tindakan nyata dan penciptaan karya.

a. Pendekatan Reflektif

1) Analisis untuk menemukan konteks dan penalaran/logika yang

mendasari sebuah teori/pengetahuan yang diterima sebagai

kebenaran.

2) Studi referensi untuk memahami kenyataan sebagai horison

pengetahuan.

b. Pendekatan Eksploratif

1) Praktek pengembangan keterampilan dan menguji kemampuan

kreatif dengan menghasilkan karya obyektif.

2) Praktek pengujian teori, usaha pengembangan (inovasi) dan

upaya penemuan baru (discovery)

2. Proses Pembelajaran

Untuk menjamin intensitas proses pembelajaran, maka Sekolah Otonom

mengambil bentuk sekolah komunitas (boaring & school); anak-anak tinggal

dan belajar di satu rumah yang sama.

Dalam proses pembelajaran berlaku dua prinsip. Pertama, setiap pribadi

adalah subjek yang mempunyai kemampuannya khas dalam cara memahami

kenyataan sebagai pengetahuan. Kedua, luas dan dalamnya pengetahuan seluas

dan sedalam kemauan dan kemampuan subyek didik dalam memaknai setiap

kenyataan yang dijumpai.

Page 58: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3722/1/FENNY... · PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM SEKOLAH OTONOM OLEH SANGGAR ANAK

46

Dengan prinsip itu maka pada dasarnya subyek didik dalam sekolah

otonom adalah semua individu baik anak-anak maupun fasilitator yang terlibat

dalam proses pembelajaran bersama, meskipun anak tetap menjadi yang utama

karena sekolah otonom diselenggarakan untuk membantu anak-anak

mengupayakan pengembangan kemampuannya.

Prinsip Metode Belajar di Sekolah Otonom adalah:

1) Partisipatif

Metode partisipatif membuka ruang dialog untuk melakukan uji

kebenaran, dimana setiap subjek didik adalah partner yang saling

melengkapi dalam upaya mendapatkan pengetahuan.

2) Disiplin Kreatif

Disiplin kreatif adalah kemampuan subjek pendidikan untuk

melakukan tindakan berdasarkan kesadarannya atas makna atau nilai

yang diperjuangkan baik sebagai individu maupun sebagai bagian

dari komunitas. Disipllin kreatif juga menjadi tujuan yang harus

dicapai dan nilai yang harus diperjuangkan.

3) Repetisi

Metode pengulangan untuk menguatkan pemahaman atas segala

materi yang telah dipelajari. Moderator berperan untuk membantu

memperkenalkan metode repetisi yang efektif untuk membantu

berkembangnya kemampuan anak.

Selanjutnya adalah metode evaluasi dalam pembelajaran di Sekolah

Otonom. Evaluasi adalah cara untuk melihat atau mengukur tingkat

Page 59: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3722/1/FENNY... · PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM SEKOLAH OTONOM OLEH SANGGAR ANAK

47

perkembangan kemampuan anak berdasarkan bukti obyektif yang sudah

teklarifikasi.

1) Educational Record

Catatan perkembangan pendidikan anak yang dibuat berdasarkan

report moderator dan pengenalan obyektif.

2) Refleksi Pribadi

Penilaian subyektif anak terhadap perkembangan diri dan pemaknaan

pengalaman hidup bersama.

3) Penulisan Berkala

Paper/ekspresi kreatif dalam bentuk karya tulis

4) Hasil Karya

Karya seni kreatif maupun karya ilmiah perorangan maupun

bersama.

3. Dukungan

Penyelenggaraan dan pengembangan Sekolah Otonom Sanggar Anak

Akar tidak lepas dari prinsip kemitraan dan kerelawanan yang memungkinkan

setiap pihak baik individu maupun kelompok atau organisasi ikut ambil bagian,

memberikan kontribusi nyata. Keterlibatan atau kontribusi diberikan dalam

berbagai bentuk sesuai dengan kebutuhan Sanggar Anak Akar dan kesediaan

para relawan baik individu maupun kelompok.

Pendidikan Sekolah Otonom diselenggarakan untuk memfasilitasi

perkembangan kualitas kemampuan anak dalam menghadapi kebutuhan dan

Page 60: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3722/1/FENNY... · PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM SEKOLAH OTONOM OLEH SANGGAR ANAK

48

tantangan hidup mandiri, karena itu sertifikasi akademik (ijazah formal) bukan

tujuan utama di Sanggar Anak Akar.

Meskipun demikian, untuk anak-anak yang berminat mendapatkan

sertifikasi akademik maka Sanggar Anak Akar memberikan kesempatan

mengikuti ujian kesetaraan yang diselenggarakan Departemen Pendidikan

Nasional.

C. Gambaran Umum Wilayah Gudang Seng Jakarta Timur

Sanggar Anak Akar berada di Cipinang Melayu - Gudang seng yang

termasuk di kotamadya Jakarta Timur. Sanggar Anak Akar itu sendiri terletak di

pinggiran Kalimalang.

1. Keadaan Administrasi

Secara administratif wilayah Jakarta Timur dibagi menjadi 10 Kecamatan,

65 Kelurahan, 673 Rukun Warga dan 7.513 Rukun Tetangga serta dihuni oleh

Penduduk sebanyak 1.959.022 jiwa terdiri dari 1.044.847 jiwa laki-laki dan

914.175 jiwa Perempuan sampai dengan akhir Maret 1997 atau sekitar 10 %

dari jumlah penduduk DKI Jakarta dengan kepadatan mencapai 10.445 jiwa per

Km2. Pertumbuhan penduduk 2,4 persen per Tahun dengan pendapatan per

Kapita sebesar Rp. 5.057.040,00.

Kotamadya Jakarta Timur mempunyai beberapa karakteristik khusus antara lain

• Memiliki beberapa kawasan industri, antara lain Pulo Gadung;

• Memiliki beberapa pasar jenis induk, antara lain Pasar Sayur-mayur

Kramat Jati , Pasar Induk Cipinang;

• Memiliki Bandara Halim Perdana Kusuma;

Page 61: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3722/1/FENNY... · PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM SEKOLAH OTONOM OLEH SANGGAR ANAK

49

• Memiliki obyek wisata antara lain TMII dan Lubang Buaya.

2. Geografi

Kategori Wilayah Jakarta Timur terdiri 95 % daratan dan selebihnya rawa atau

persawahan dengan ketinggian rata-rata 50 m dari permukaan air laut serta

dilewati oleh beberapa sungai kanal antara lain : Cakung Drain, Kali Ciliwung,

Kali Malang, Kali Sunter, Kali Cipinang. Letak geografis berada diantara 1060

49' 35'' Bujur Timur dan 060 10' 37'' Lintang Selatan. Posisi yang melengkapi

wilayah ini dengan batas-batas:

• Sebelah Utara Jakarta Pusat dan Jakarta Utara

• Sebelah Barat Jakarta Selatan

• Sebelah Selatan Kab. Daerah Tk.II Bogor

• Sebelah Timur Kab. Daerah Tk.II Bekasi.

Page 62: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3722/1/FENNY... · PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM SEKOLAH OTONOM OLEH SANGGAR ANAK

BAB IV

ANALISIS PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI SEKOLAH

OTONOM DI SANGGAR ANAK AKAR

Pada bab ini penulis akan menganalisis berbagai temuan di lapangan

yaitu proses pelaksanaan, faktor pendukung dan penghambat dalam proses

pelaksanaan, dan hasil program pemberdayaan melalui sekolah otonom di

Sanggar Anak Akar.

A. Proses Pelaksanaan Program Sekolah Otonom

Sanggar Anak Akar merupakan salah satu lembaga non pemerintah yang

bergerak dalam bidang pendidikan alternatif bagi anak-anak yang kurang

beruntung dalam segi ekonomi khususnya. Pada awalnya sanggar ini merupakan

sebuah ruang bagi anak-anak yang dikembangkan oleh ISJ (Institut Sosial

Jakarta) masuk dalam bidang advokasi anak. Sampai pada akhirnya melepaskan

diri untuk menjadi organisasi mandiri.1

Dalam pemberdayaan tidak langsung terbentuk atau terjadi secara

langsung maupun tiba-tiba, tetapi melalui beberapa proses tahapan yakni:2

1. Tahap persiapan

Tahapan ini meliputi penyiapan petugas (community development),

dimana tujuan utama ini adalah untuk menyamakan persepsi antar anggota agen

perubah (agent of change) mengenai pendekatan apa yang dipilih dalam

melakukan pengembangan masyarakat. Sedangkan pada tahap penyiapan

1 Lihat Profil Sanggar Anak Akar 2 Amelia, Skripsi: Pemberdayaan masyarakat Melalui Pelatihan Keterampilan Teknisi Handphone Di Institut Kemandirian Dompet Dhuafa, (Jakarta: FDK, 2009), h. 27

50

Page 63: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3722/1/FENNY... · PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM SEKOLAH OTONOM OLEH SANGGAR ANAK

51

lapangan, petugas melakukan studi kelayakan terhadap daerah yang akan

dijadikan sasaran. Pada tahap inilah terjadi kontak dan kontrak awal dengan

kelompok sasaran.

2. Tahap Assessment

Proses assessment yang dilakukan disini adalah dengan mengidentifikasi

masalah (kebutuhan yang dirasakan) dan juga sumber daya manusia yang

dimiliki klien. Dalam proses penilaian ini dapat pula digunakan teknik SWOT,

dengan melihat kekutan, kelemahan, kesempatan dan ancaman.

3. Tahap Perencanaan Alternatif Program atau Kegiatan

Pada tahap ini agen perubah (agent of change) secara partisipatif

mencoba melibatkan warga untuk berfikir tentang masalah yang mereka hadapi

dan bagaimana cara mengatasinya.

4. Tahap Pemformulasikan Rencana Aksi

Pada tahap ini agen membantu masing-masing kelompok untuk

merumuskan dan menentukan program dan kegiatan apa yang akan mereka

lakukan untuk mengatasi permasalahan yang ada.

5. Tahap Pelaksanaan (implementasi) Program

Tahap pelaksanaan ini merupakan salah satu tahap yang paling krusial

(penting) dalam proses pengembangan masyarakat, karena sesuatu yang sudah

direncanakan dengan baik akan dapat melenceng dalam pelaksanaan di lapangan

bila tidak ada kerja sama antar warga.

Page 64: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3722/1/FENNY... · PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM SEKOLAH OTONOM OLEH SANGGAR ANAK

52

6. Tahap Evaluasi

Tahap ini sebagai proses pengawasan dari warga dan petugas terhadap

program yang sedang berjalan pada pengembangan masyarakat sebaiknya

dilakukan dengan melibatkan warga.

7. Tahap Terminasi

Tahap ini merupakan tahap pemutusan hubungan secara formal dengan

komunitas sasaran. Terminasi dilakukan seringkali bukan karena masyarakat

sudah dianggap mandiri, tetapi tidak jarang terjadi karena proyek sudah harus

dihentikan karena sudah melebihi jangka waktu yang sudah ditetapkan

sebelumnya, atau karena anggaran sudah selesai dan tidak ada penyandang dana

yang dapat dan mau meneruskan.

Dalam tahap persiapan pihak sanggar atau staf sanggar berdiskusi

dengan anak-anak sanggar agar mengetahui dengan jelas dan pasti apa saja yang

dibutuhkan oleh anak-anak, dan dalam memberikan pembelajaran kepada anak-

anak, para moderator pun diberikan materi terlebih dahulu agar lebih siap

menghadapi anak-anak. Begitu juga dalam tahap assessment, pihak sanggar

mengidentifikasi masalah-masalah yang dihadapi dan kemampuan inteligensi

tiap-tiap anak untuk mengetahui keadaan anak dengan cara pendekatan pada

tiap-tiap anak.

Dalam semua tahap pemberdayaan tersebut di atas, pihak sanggar

melibatkan anak-anak dalam mengambil keputusan dan segala hal yang

berkaitan dengan mereka, agar mereka mengetahui seluruh proses dan

pelaksanaan yang akan dilaksanakan dalam program tersebut. Hal ini juga

memudahkan pihak sanggar dalam menjalankan program tersebut.

Page 65: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3722/1/FENNY... · PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM SEKOLAH OTONOM OLEH SANGGAR ANAK

53

Sejak melepaskan diri dari organisasi induk seperti yang disebutkan di

atas, Sanggar Anak Akar fokus pada upaya pencarian model pendidikan

alternatif yang relevan dengan kebutuhan dan pengembangan kemampuan anak.

Pendidikan komunitas berbasis pengalaman (experience curriculum) menjadi

pilihan pertama dalam memberikan proses pembelajaran bagi anak-anak di

sanggar ini. Seperti yang diungkapkan berikut:

Sudah lepas dari induk ya sudah kita mandiri, dan memang itu kemauan dari kita ya terutamasaya yang memang di support oleh teman, yang konsekuensinya banyak, manajemen harus kita atur sendiri, income harus kita cari sendiri yang memang dari awal kita ingin sanggar lebih maju dan berkembang.3 Sanggar dulunya itu kan salah satu biro anak programnya itu aja, memberikan ruang untuk belajar dan bermain bagi anak-anak, selama dua tahun akhirnya muncul SAA itu pada tahun 1994, pada tahun 2000 SAA melepaskan diri dari ISJ (Institut Sosial Jakarta) dan berdiri sendiri. Awalnya model pembelajaran melalui share pengalaman, dulu itu kita masih terbuka yang mana siapa saja bisa masuk ke SAA. Pada akhirnya tahun 2009 kita beralih pada sekolah otonom yang mana target sasarannya jelas yatiu usia 12 – 15 tahun, yaitu usia anak SMP. Dan ada pra otonom yaitu 12 tahun ke bawah.4 Setelah melewati beberapa proses, pada Juli 2009, Sanggar Anak Akar

memutuskan untuk membentuk Sekolah Otonom. Yaitu ruang belajar bagi anak-

anak setara dengan usia SMP (Sekolah Menengah Pertama). Dengan adanya

Sanggar Anak Akar dan Sekolah Otonom ini, bisa dibilang merupakan salah

satu bentuk kepedulian sosial di bidang pendidikan, dalam hal ini

pemberdayaan, terhadap anak-anak yang kurang mampu dalam hal ekonomi.

Seperti yang diungkapkan oleh pimpinan dan staf SAA berikut:

3 Ibe Karyanto (Pimpinan Sanggar Anak AKar), Wawancara Pribadi, pada 23 Agustus 2010 di Sanggar Anak Akar. 4 Abdurrahman (Staf SAA & Kepala Sekolah Otonom), Wawancara Pribadi, pada 13 Agustus 2010 di Sanggar Anak Akar.

Page 66: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3722/1/FENNY... · PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM SEKOLAH OTONOM OLEH SANGGAR ANAK

54

Ada dua alasan, yang pertama alasan eksternal yang berkaitan dengan pendidikan kita secara umum masih carut marut tidak karuan dan tidak ada visi misi yang jelas, seperti contohnya saja kewajiban negara ada dua hal menyediakan fasilitas dan menyediakan kualitas, menyediakan fasilitas seperti menyediakan BOS tapi tetap saja masih banyak anak yang susah dan tidak sekolah, lalu yang kedua kualitas sama sekali tidak diperhatikan pemerintah. Lalu yang kedua adalah alasan sanggar yang bersifat internal, dulu kita memakai experience curriculum lebih terbuka, siapa saja boleh datang, mereka dituntut punya pengalamannya sendiri dan belajar dari pengalaman mereka sendiri, tetapi itu tidak efektif, pengurusnya sedikit anaknya banyak banget bisa sampai 70 – 80 anak mereka tinggal di sini jadi banyak anak yang tidak terperhatikan, makanya kita pikir harus ada jalan. Gagasan sekolah otonom ini sebenarnya sudah cukup lama, 2005/2006 sudah ada gagasan tapi baru terealisasikan 2009 kemarin.5 Karena misi sanggar dari sejak lepas dari induknya itu orientasinya memang menjadi model pendidikan yang berkualitas, tidak membelakangi aspek anak sebagai manusia, yang kita utamakan itu. Diantaranya berawal dari system yang diterapkan sebelumnya yaitu Experience Curriculum, yaitu kurikulum yang kita terapkan belajar berdasarkan pengalaman, yang mempunyai kelemahan yaitu tidak terlalu mengikat anak-anak didik dan kurang terstruktur, sehingga anak-anak menjadi terlalu bebas untuk mengikuti atau tidak pelajaran, sedangkan kita disini tidak bisa menerapkan sangsi administratif seperti sekolah formal pada umumnya. Oleh karena itu, kami belajar dari pengalaman tersebut sebagai salah satu yang melatar belakangi lahirnya sekolah otonom. Dan sebenarnya ide dari sekolah otonom ini sudah tercetus sejak 2006 dan menjadi perbincangan, tapi baru terealisasikan 2009. ”6

Langkah awalnya, pihak Sanggar merekrut anak-anak jalanan atau anak

urban yang lemah dalam hal ekonomi, yang tak mampu mengenyam pendidikan

formal di bangku sekolah. Sanggar memberikan ruang bagi anak-anak untuk

belajar dan bermain. Hal ini berangkat dari melihat keadaan anak-anak seusia

mereka yang seharusnya menikmati masa anak-anak di bangku sekolah dan

bermain, tapi justru harus berjuang di jalan untuk menghidupi mereka sendiri

5 Ibe Karyanto, Wawancara Pribadi. 6 Abdurrahman (Staf SAA & Kepala Sekolah Otonom), Wawancara Pribadi.

Page 67: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3722/1/FENNY... · PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM SEKOLAH OTONOM OLEH SANGGAR ANAK

55

atau bahkan keluarganya. Tidak semua anak-anak yang di sanggar murni anak

jalanan, tapi juga merekrut dan menyediakan ruang bagi anak-anak urban

pinggiran yang lemah ekonomi, agar dapat terus menikmati pendidikan

meskipun tidak di bangku sekolah formal. Seperti yang dituturkan oleh

pimpinan sanggar berikut:

Itu dua hal yang berbeda, dalam kriteria sebenarnya kita ini sifatnya terbuka, pertama memang kita prioritaskan kita cari anak-anak yang sulit dalam hal ekonomi, kedua anak-anak yang mempunyai masalah di keluarganya, dan yang ketiga dan ini merupakan hal yang paling penting adalah anak-anak yang mempunyai semangat untuk belajar, itu adalah kriteria pokok kita. Sedangkan dalam model perekrutan selama ini kita memang belum terbuka, karena masih mulut ke mulut aja, yang punya teman atau saudara, yaa bisa dibilang kita belum berani terbuka, karena kita punya masih keterbatasan, baik dari fasilitas maupun dari sumber daya manusianya. Oleh karena itu, kita belum berani buka secara umum.7

Berdasarkan hasil wawancara dan observasi peneliti tentang

pemberdayaan anak jalanan melalui program sekolah otonom di Sanggar Anak

Akar kepada pemimpin sanggar, moderator sekolah otonom, staf sanggar dan

beberapa anak didik yang turut serta dalam program sekolah otonom tersebut,

maka dapat dianalisa bahwa sekolah otonom merupakan salah satu dari program

pemberdayaan sanggar yang bergerak di bidang pendidikan. Program ini

bertujuan memberikan pendidikan kepada anak-anak jalanan yang tinggal di

sanggar agar tetap dapat mengenyam pendidikan meskipun tidak mengikuti

sekolah formal.

Anak-anak yang mengikuti sekolah otonom ini kurang lebih ada 12 anak

didik, dengan usia rata-rata 12 – 16 tahun yaitu anak seusia SMP. Anak-anak

7 Ibe Karyanto (Pimpinan Sanggar Anak Akar), Wawancara Pribadi, pada 23 Agustus 2010 di Sanggar Anak Akar.

Page 68: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3722/1/FENNY... · PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM SEKOLAH OTONOM OLEH SANGGAR ANAK

56

yang mengikutinya pun mempunyai beragam latar belakang pendidikan dan

keluarga yang berbeda-beda.

Sampai saat ini bertahan 12 anak, dari awalnya 17 anak. Itu adalah target kita, karena kita menargetkan kurang lebih 15 orang dan kita juga menargetkan 20 orang perkelas agar proses pembelajarannya dapat maksimal.8 Dalam pembelajaran di sekolah otonom ini, anak-anak diberikan materi-

materi yang pada umumnya diberikan di sekolah formal, antara lain:

Matematika, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, IPS, Sejarah, Musik, dan

beberapa materi kreatifitas seperti Conversation, Jurnalistik, Seni Rupa, Patung,

Alat Musik, dan lain-lain.

Dengan adanya program pemberdayaan yang dilakukan di Sanggar ini,

anak-anak didik dapat mengembangkan kemampuan yang mereka miliki, bakat

dan minat mereka dapat tersalurkan, serta dapat menciptakan jiwa yang kreatif

dan mandiri untuk anak jalanan. Pemberdayaan anak jalanan melalui Sekolah

Otonom ini telah memberikan ilmu pengetahuan yang baru bagi anak-anak yang

mengikutinya. Hal tersebut merupakan tujuan dari sekolah otonom itu sendiri,

seperti ungkapan berikut:

Sebenarnya kita ingin menjadikan anak-anak menajdi kritis atas persoalan yang dihadapinya, baik personal maupun yang terjadi di lingkungan sekitar mereka. Karena manusia sebagai aspek individu dan social, anak-anak pun harus bisa menghadapi kalau ada permasalahan personal atau lingungan/komunitas di sekitar mereka. Lalu yang kedua, tujuannya adalah menjadikan mereka menjadi manusia yang berpengetahuan dan berwawasan luas, mempunyai skill yang bisa diterapkan dan dimanfaatkan dalam hidup sehari-hari mereka.9

8 Ibid. 9 Abdurrahman, Wawancara Pribadi.

Page 69: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3722/1/FENNY... · PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM SEKOLAH OTONOM OLEH SANGGAR ANAK

57

Dari ungkapan di atas tersebut dapat disimpulkan bahwa tujuan dari

adanya sekolah otonom di Sanggar Anak Akar menjadikan anak-anak menjadi

anak yang berpengetahuan dan berwawasan luas, dalam hal ini dapat dilihat

bahwa pemberdayaan dalam aspek kognitif merupakan salah satu dari tujuan

sekolah otonom itu sendiri.

Selanjutnya, anak-anak dapat mandiri dengan dapat menghadapi

permasalahan yang terjadi di sekitar mereka. Dimana hal tersebut juga

merupakan definisi dari pemberdayaan masyarakat seperti yang ungkapkan oleh

Rofiq dkk (2005) “Pemberdayaan adalah upaya peningkatan kemampuan dalam

mencapai penguatan diri guna meraih keinginan yang dicapai. Pemberdayaan

akan melahirkan kemandirian, baik kemandirian berfikir, sikap, tindakan yang

bermuara pada pencapaian harapan hidup yang lebih baik.”10

Dari hasil observasi penulis, dalam pelaksanaan program pemberdayaan

untuk anak jalanan melalui sekolah otonom ini dilaksanakan oleh berbagai

moderator, yang sebagian dari mereka adalah alumni dari sanggar ini juga.

Selain itu, juga ada beberapa volunteer yang mau menyempatkan waktu untuk

membagi pengetahuan mereka kepada anak-anak didik di sini.

Menurut Gunawan Sumadiningrat, proses pemberdayaan dapat

dilakukan melalui tiga tahap:11

1. Menciptakan suasana atau iklim yang memungkinkan potensi seseorang atau

masyarakat berkembang.

10 Rofiq A. dkk., Pemberdayaan Pesantren: Menuju Kemandirian dan Profesionalisme Santri dengan Metode Daurah Kebudayaan, (Yogyakarta: Pustaka Pesantren, 2005), h. 33 11 Gunawan Sumadiningrat, Pembangunan Daerah dan Pemberdayaan Masyarakat, (Jakarta: Bina Rena Pariwara, 1997), h. 165

Page 70: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3722/1/FENNY... · PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM SEKOLAH OTONOM OLEH SANGGAR ANAK

58

2. Memperkuat potensi atau daya yang dimiliki masyarakat. Dalam rangka ini

diperlukan langkah-langkah lebih positif dan nyata, penyediaan berbagai

masukan (input), serta pembukaan akses kepada berbagai peluang yang akan

membuat diri menjadi makin berdaya memanfaatkan peluang.

3. Memberdayakan mengandung pula arti melindungi. Pemberdayaan secara

pasti dapat diwujudkan, tetapi perjalanan tersebut tidaklah berlaku bagi

mereka yang lemah semangat. Dalam proses pemberdayaan harus dicegah

yang lemah menjadi bertambah lemah. Contohnya dengan memberikan

dorongan dan semangat untuk berubah.

Proses belajar mengajar dilakukan di ruang kelas yang cukup luas, yaitu

kira-kira 6 x 4 meter dan dikuti oleh kurang lebih 10 orang anak tiap harinya.

Ruangan kelas dilengkapi dengan kipas angin dan dinding tembok seluruh

bangunan sanggar hanya dilapisi hanya oleh bata merah sehingga membuat tiap

ruangan sanggar menjadi teduh dan asri, sehingga anak-anak yang mengikuti

kelas sekolah otonom menjadi nyaman dan tidak membosankan. Meskipun

hanya berlantaikan semen, akan tetapi ruang kelas tersebut luas dan lengkap.

Tiap anak duduk 1 meja 1 orang karena di ruangan tersebut terdapat 15 meja

dan 15 kursi dengan 1 meja dan 1 kursi untuk moderator. Ditambah lagi

moderator yang dekat dan menyenangkan bagi mereka sehingga mereka sangat

menikmati suasana belajar mengajar yang sangat kental dengan unsure

kekeluargaan.12

Dalam proses pelaksanaan pemberdayaan di sekolah otonom ini, sanggar

memfasilitasi anak-anak yang belajar di sekolah otonom melalui pendidikan

12 Hasil observasi pada tanggal 25 April 2010 pukul 10.00 WIB

Page 71: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3722/1/FENNY... · PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM SEKOLAH OTONOM OLEH SANGGAR ANAK

59

yang diberikan, agar mereka dapat mengetahui kemampuannya masing-masing,

sehingga dapat mengembangkan bakat dan potensi mereka secara optimal.

Melalui sekolah otonom, anak didik bisa menyalurkan pengetahuan dan

kemampuan mereka untuk beradaptasi dan berperilaku positif dalam

kehidupannya sehari-hari. Sarana dan prasarana yang disediakan oleh sanggar

juga merupakan daya tarik bagi anak-anak didik sehingga mereka tidak turun ke

jalan secara tidak langsung.

Berikut penuturan Andry, salah satu dari moderator sekolah otonom di

Sanggar Anak Akar :

Sangat, yang paling kongkrit adalah melihat perubahan anak-anak ketika pada suatu forum ada sesi diskusi, mereka bilang ilmu lebih penting dari pada ngamen atau sekadar cari duit. Nah dari situ udah ketauan mereka lebih milih pendidikan yang tadinya lebih banyak ngamen dan tidak terlalu memikirkan pendidikan.13

Penuturan di atas menggambarkan bahwa, dengan adanya sekolah

otonom, perlahan memberikan kesadaran kepada anak-anak akan pentingnya

ilmu pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki oleh mereka.

Untuk memperkuat potensi dan daya anak-anak didik, sanggar

memperkuat pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki oleh masing-masing

anak dengan mengasahnya secara terus menerus, agar mereka menyadari

kemampuannya, dan dapat mengaplikasikan pengetahuan dan kemampuannya

itu dalam kehidupan sehari-hari, serta dapat memecahkan masalah yang datang

dan memenuhi kebutuhan-kebutuhan lainnya.

13 Andry Setiawan (Moderator Sekolah Otonom bidang musik), Wawancara Pribadi, pada tanggal 15 April 2010 di Sanggar Anak Akar.

Page 72: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3722/1/FENNY... · PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM SEKOLAH OTONOM OLEH SANGGAR ANAK

60

Dalam menjalankan program pemberdayaan, pihak sanggar memberikan

motivasi dan dorongan kepada anak-anak, agar mereka dapat terus mengasah

dan menggali kemampuan mereka yang akan sangat bermanfat bagi diri mereka

dan tidak mudah menyerah.

Sekolah Otonom dilaksanakan setiap hari Senin hingga Jum’at dengan

jadwal yang telah ditetapkan. Kelas sekolah otonom dimulai pada pukul 8 pagi

hingga pukul 12 siang. Setelah itu, istirahat. Di jam istrahat ini, anak-anak

dibebaskan melakukan kegiatan-kegiatan lainnya. Artinya, di luar dari sistem

sekolah otonom. Biasanya, jam istirahat itu digunakan untuk makan siang, tidur,

dan main. Selain itu, ada juga yang menggunakan waktu itu untuk turun ke jalan

(ngamen). Dengan begitu, selain ilmu mereka bertambah dengan materi-materi

yang dibeikan di kelas, keceriaan dan kebebasan mereka untuk tetap kembali ke

jalan pun tidak terenggut oleh proses belajar-mengajar di sanggar ini.

Pada pukul 3 sore, anak-anak didik kembali lagi menjalani proses belajar

di sanggar. Sesi ini adalah kelas kreatifitas, yaitu diisi dengan praktek dari

musik, patung, lukis, jurnalistik, dan conversation. Sesi ini berlangsung hingga

pukul 8 malam.

Di sekolah otonom ini, pihak sanggar memberikan pilihan kepada anak-

anak untuk menentukan sendiri bakat mereka yang akan mereka dalami, melalui

materi dari mata pelajaran sekolah hingga kesenian atau keterampilan.

Seperti yang aku bilang, disini kita memberikan tanggung jawab kepada anak-anak untuk membuka potensinya masing-masing.14

14 Ibe Karyanto, Wawancara Pribadi.

Page 73: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3722/1/FENNY... · PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM SEKOLAH OTONOM OLEH SANGGAR ANAK

61

Tabel 3 Jadwal Belajar Sekolah Otonom

Tahun Akademik 2009/2010

HARI WAKTU MATERI MODERATOR 08:00-09:30 WIB Membaca/B.Indonesia IBE KARYANTO 09:30-11:00 WIB MUSIK (VOKAL) DOGE,ANDRI,DINI 11:00-11:15 WIB ISTIRAHAT 11:15-12:15 WIB MATEMATIKA AGUS,FENNY 16:00-17:30 WIB SENI LUKIS PITTER

SENIN

19:30-21:00 WIB BIOLA DINI NURPUJI

08:00-09:30 WIB MUSIK (MENDENGAR) DOGE,ANDRI,DINI 09:30-11:00 WIB SENI RUPA UKI 11:00-11:15 WIB ISTIRAHAT 11:15-12:15 WIB B.INGGRIS SANERI 16:00-17:30 WIB SENI PATUNG DOLO, TOPAN

SELASA

19:30-21:00 WIB

08:00-09:30 WIB B.INGGRIS BAMBANG W. SANERI 09:30-11:00 WIB MATEMATIKA AGUS,FENNY 11:00-11:15 WIB ISTIRAHAT 11:15-12:15 WIB B.INDONESIA IBE KARYANTO, ROGGER 16:00-17:30 WIB JIMBE ANDRI,MARTIN

RABU

19:30-21:00 WIB

ENGLISH CONVERSATION HANI,MARIA

08:00-09:30 WIB B. INGGRIS BAMBANG W. SANERI KAMIS

09:30-11:00 B. INDONESIA IBE KARYANTO,ROGGER

Page 74: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3722/1/FENNY... · PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM SEKOLAH OTONOM OLEH SANGGAR ANAK

62

WIB 11:00-11:15 WIB ISTIRAHAT 11:15-12:15 WIB MUSIK (Sejarah Musik) DOGE,ANDRI,DINI 16:00-17:30 WIB GITAR 3 DOGE,ETA,NURYADI,SANDI 19:30-21:00 WIB

08:00-09:30 WIB SEJARAH GRACE 09:30-11:00 WIB IPS JUM'AT

16:00-17:30 WIB

Sumber: Dokumentasi Sanggar Anak Akar15

Dengan jadwal yang ditetapkan ini, maka secara tidak langsung sanggar

akan mengurangi kegiatan anak yang kurang bermanfaat menjadi kegiatan yang

lebih bermanfaat. Seperti sebagian anak-anak yang biasanya lebih memilih

mengamen pada jam-jam istirahat, tetapi sekarang mereka menggunakan waktu

mereka untuk bermain dengan teman-teman mereka, mengerjakan tugas-tugas,

memainkan alat-alat musik, ataupun untuk istirahat. Seperti yang diungkapkan

Mamat, salah satu murid sekolah otonom, berikut ini:

Alhamdulillah bisa belajar lagi, dapet ilmu pengetahuan walaupun ga sekolah formal.Sekarang udah males ngamen, kalo waktu istirahat mendingan dipake main aja sama temen-temen dibanding ngamen, walaupun masih suka ngamen paling sekali-kali ngga sering kaya dulu sebelum ada sekolah otonom.16

Pelaksanaan sekolah otonom hampir sama dengan sekolah formal pada

umumnya, hanya saja kelas sekolah otonom dilaksanakan dengan lebih santai

15 Dokumentasi Sanggar Anak Akar. 16 Muhammad Ghazali (murid sekolah otonom), Wawancara Pribadi, pada tanggal 25 Maret 2010 di Sanggar Anak Akar.

Page 75: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3722/1/FENNY... · PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM SEKOLAH OTONOM OLEH SANGGAR ANAK

63

dan mengedapankan nilai-nilai kekeluargaan. Para moderator menerangkan atau

memberikan materi secara perlahan hingga anak-anak benar-benar mengerti

dengan jelas semuanya. Proses belajar mengajar pun dilaksanakan tidak hanya

satu pihak saja, akan tetapi lebih kepada take and give. Anak-anak lebih

dibiarkan mengeluarkan semua imajinasi dan kreatifitas mereka dalam materi.

Berikut penuturan salah satu anak didik :

Enak, ga kaya sekolah formal, di sini lebih nyantai, deket sama temen-temen dan gurunya, udah kaya jadi keluarga.17

Begitu pula penuturan dari pimpinan sanggar:

Dinamikanya sebenarnya sama dengan sekolah lainnya, cuma suasana dan pendekatannya yang berbeda, misalnya tidak ingin menerapkan disiplin yang normatif, yang mewajibkan memakai seragam dan lain sebagainya. Ada dua model, pertama model regular dari Senin hingga Jum’at dan ada juga model workshop yang dua minggu sekali pada waktu tertentu.18

Di samping itu, sanggar menyediakan fasilitas lab komputer bagi anak-

anak agar mereka juga dapat mengenal teknologi, dan dapat mengimbangi

keadaan di luar. Dengan diberikan fasilitas tersebut, anak-anak tidak hanya

dapat ilmu pengetahuan di kelas sekolah otonom yang diberikan moderator saja,

tetapi juga dapat mengetahui kabar berita luar, yang dapat membuka wawasan

mereka.

17 Putri Oktaviani (murid sekolah otonom), Wawancara Pribadi, pada tanggal 25 Maret 2010 di Sanggar Anak Akar 18 Ibe Karyanto, Wawancara Pribadi.

Page 76: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3722/1/FENNY... · PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM SEKOLAH OTONOM OLEH SANGGAR ANAK

64

Tabel 4 Data Anak Yang Mengikuti Sekolah Otonom

NO NAMA ASAL TTL

1 Adnan Nurdin Purwokerto Wonosobo, 29/07/93

2 Agus Supriyatna Jakarta 3 Anggini Jakarta Jakarta, 01/01/97 4 Hermawan Jakarta Jakarta 08/05/ 5 Zulaeman 6 Lia 7 Marshandi Indramayu Indramau, 29/09/94

8 Muhammad Ghazali Jakarta

9 Nuryadi Bekasi Indramayu, 10/10/95

10 Putri Oktafiani

11 Wahyudi Bantagebang Indramayu, 04/04/94

12 Yuli Vega Ananda Jakarta Jakarta, 02/07/96

Sumber: Dokumentasi Sanggar Anak Akar19

Tabel 5 Data Moderator Sekolah Otonom

NO MATERI MODERATOR KET

KELAS AKADEMIS 1 B. Indonesia Ibe Karyanto

2 B. Inggris Bambang Wisudo & Saneri

3 Matematika Ardi Prasetyo

4 Musik Abdurrahman, Dini, Andri

5 Seni Rupa Murki Azis 6 Sejarah Grace Laksana 7 Patung Maria Putu

KELAS KREATIF 1 Seni Lukis Peter 2 Seni Patung Topan & Agus

19 Dokumentasi Sanggar Anak Akar.

Page 77: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3722/1/FENNY... · PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM SEKOLAH OTONOM OLEH SANGGAR ANAK

65

Riyanto 3 Gitar Abdurrahman 4 Biola Dini Nurpuji 5 Perkusi Andri Setiawan

Sumber: Dokumentasi Sanggar Anak Akar20

Proses pemberdayaan yang dikembangkan oleh Prijono, dan dikutip oleh

Rajuminropa, mengandung dua kecenderungan yaitu:

1. Kecenderungan primer, proses pemberdayaan yang menekankan kepada

proses memberikan atau mengalihkan sebagian kekuasaan, kekuatan atau

kemampuan kepada masyarakat agar individu lebih berdaya. Proses ini

dilengkapi dengan upaya membangun aset material guna mendukung

pembangunan kemandirian mereka melalui organisasi.

2. Kecenderungan sekunder, proses pemberdayaan yang menekankan kepada

proses menstimulasi, mendorong atau memotivasi individu agar mempunyai

kemampuan atau berdaya untuk menentukan pilihan hidupnya melalui

proses dialog.21

Dalam pelaksanaan pemberdayaan melalui sekolah otonom ini, sanggar

telah menerapkan dua kecenderungan seperti kutipan tersebut di atas. Pertama,

yaitu kecendrungan primer, dimana dalam proses pembelajaran yang dilakukan

sanggar terhadap anak-anak didik yaitu memindahkan kekuasaan atau

kemampuan terhadap anak-anak didik. Dengan memberikan materi-materi dan

keterampilan kepada anak-anak didik maka sanggar telah membuat anak-anak

20 Ibid. 21 Rajuminropa, Pemberdayaan Anak dari Keluarga Miskin, (Universitas Indonesia Jurusan Ilmu Kesejahteraan Sosial, 2003)

Page 78: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3722/1/FENNY... · PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM SEKOLAH OTONOM OLEH SANGGAR ANAK

66

yang awalnya tidak tahu menjadi tahu, dan dari tidak bisa menjadi bisa, dan

dalam hal ini dapat disebut dengan berdaya.

Selanjutnya adalah kecenderungan sekunder, yaitu staf sanggar atau

moderator memberikan motivasi kepada anak-anak didik dengan pendekatan

individu maupun kelompok, agar mereka dapat mandiri untuk menentukan arah

hidup mereka, dan dapat menghadapi masalah yang terjadi di sekitarnya.

Dalam proses pembelajaran berlaku dua prinsip. Pertama, setiap pribadi

adalah subjek yang mempunyai kemampuan khas dalam cara memahami

kenyataan sebagai pengetahuan. Kedua, luas dan dalamnya pengetahuan seluas

dan sedalam kemauan dan kemampuan subyek didik dalam memaknai setiap

kenyataan yang dijumpai.22

Dengan prinsip itu, maka pada dasarnya subyek didik dalam sekolah

otonom adalah semua individu baik anak-anak maupun fasilitator yang terlibat

dalam proses pembelajaran bersama, meskipun anak tetap menjadi yang utama

karena sekolah otonom diselenggarakan untuk membantu anak-anak

mengupayakan pengembangan kemampuannya.23

Dari kutipan di atas tersebut, dapat dilihat bahwa dalam pembelajaran di

sekolah otonom, sanggar memiliki dua prinsip. Pertama, setiap pribadi adalah

subjek yang mempunyai kemampuan sendiri, oleh karena itu sanggar

menempatkan anak-anak didik yang di sanggar sebagai subjek.

22 Profil Sanggar Anak Akar. 23 Ibid.

Page 79: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3722/1/FENNY... · PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM SEKOLAH OTONOM OLEH SANGGAR ANAK

67

Dalam proses belajar yang ada di Sekolah Otonom mengacu pada prinsip

metode belajar. Prinsip Metode Belajar di Sekolah Otonom adalah:24

1) Partisipatif

Metode partisipatif membuka ruang dialog untuk melakukan uji kebenaran,

dimana setiap subjek didik adalah partner yang saling melengkapi dalam

upaya mendapatkan pengetahuan.

Dalam metode partisipatif ini moderator berdiskusi dengan anak-anak untuk

menentukan materi dan metode pembelajaran yang akan diberikan di

Sekolah Otonom, agar memudahkan proses belajar mengajar. Seperti

penuturan Putri, salah satu murid Sekolah Otonom berikut ini:

Tanya : Menurut saudara/i bagaimana tutor/pendamping dalam memberikan materi, apakah mudah dimengerti? Jawab : Dimengerti kalau menurut aku, dan disini yang nentuin materi juga anak-anaknya. Maksudnya materi-materi yang mau diajarin didiskusiin dulu ma kita.25

2) Disiplin Kreatif

Disiplin kreatif adalah kemampuan subjek pendidikan untuk melakukan

tindakan berdasarkan kesadarannya atas makna atau nilai yang

diperjuangkan baik sebagai individu maupun sebagai bagian dari

komunitas. Disiplin kreatif juga menjadi tujuan yang harus dicapai dan nilai

yang harus diperjuangkan.

24 Dokumentasi Sanggar Anak Akar. 25 Putri Oktafiani (murid Sekolah Otonom), Wawancara Pribadi, pada tanggal 25 Maret 2010 di Sanggar ANak Akar.

Page 80: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3722/1/FENNY... · PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM SEKOLAH OTONOM OLEH SANGGAR ANAK

68

Disiplin kreatif mengajarkan anak-anak untuk bersikap disiplin dan

membangun kesadaran anak akan nilai mereka sebagai individu maupun

komunitas yang harus diperjuangkan.

3) Repetisi

Metode pengulangan untuk menguatkan pemahaman atas segala materi

yang telah dipelajari. Moderator berperan untuk membantu

memperkenalkan metode repetisi yang efektif untuk membantu

berkembangnya kemampuan anak.

Dalam metode ini, yaitu mengulang materi yang telah diberikan oleh

moderator kepada anak-anak untuk menguatkan ingatan dan pemahaman

mereka pada materi yang telah diajarkan. Pengulangan materi ini dapat

berupa latihan atau tugas-tugas yang diberikan kepada anak-anak dari

moderator berkaitan dengan materi yang telah diajarkan.

Periode pembelajaran sekolah otonom tersebut sama dengan masa

pembelajaran Sekolah Menengah Pertama (SMP) pada umumnya, yaitu selama

kurang lebih tiga tahun. Meskipun tidak mengeluarkan ijazah atau sejenisnya,

tetapi sekolah otonom memiliki penilaian sendiri terhadap anak-anak didik yang

mengikutinya, baik yang secara tertulis maupun tidak tertulis.

Merujuk kepada apa yang dicontohkan Rasulullah SAW ketika

membangun masyarakat setidaknya harus ditempuh tiga tahap atau proses

pemberdayaan masyarakat, sebagai berikut: 26

26 Nanih Machendrawati dan Agus Ahmad Safe’I, Pengembangan MAsyarakat Islam: Dari Ideologi, Strategi, Sampai Tradisi, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2001), h. 31-34

Page 81: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3722/1/FENNY... · PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM SEKOLAH OTONOM OLEH SANGGAR ANAK

69

1. Proses Takwin, yaitu tahap pembentukan masyarakat. Kegiatan pokok pada

tahap ini adalah proses sosialisasi dari unit terkecil dan terdekat sampai

kepada perwujudan-perwujudan kesepakatan.

Dalam proses ini, awal atau tahun pertama dari pelaksanaan sekolah

otonom, dimana sanggar mulai merekrut anak-anak yang akan menjadi

murid sekolah otonom, mensosialisasikan program sekolah otonom.

Kemudian pihak sanggar atau moderator berdiskusi dengan anak-anak

tentang bagaimana metode pembelajaran dan materi yang akan diberikan,

karena sekolah otonom tidak sama dengan sekolah lainnya yang hanya

bersifat satu arah saja.

2. Proses Tanzim, yaitu tahap pembinaan dan penataan masyarakat. Pada fase

ini internalisasi dan eksternalisasi isu-isu muncul dalam bentuk

institusionalisasi secara komprehensif dalam realitas sosial.

Proses ini merupakan tahun kedua di sekolah otonom, dimana sanggar

memberikan pilihan minat pada anak-anak didik di tahun kedua ini.

Memasuki tahun kedua ini anak-anak diberikan pilihan agar fokus pada

bidang yang diminatinya, seperti B. Indonesia, B. Inggris, Matematika,

Patung, Seni Rupa, Jurnalistik, dan Musik. Setelah mereka memilih minat

mereka, kemudian mereka akan mendalami dan kembangkan subjek yang

mereka pilih.

3. Proses Taudi’, yaitu tahap keterlepasan dan kemandirian. Pada tahap ini

masyarakat telah siap menjadi masyarakat mandiri terutama secara

manajerial. Dalam proses terakhir yaitu memasuki tahun ketiga, sekolah

otonom bergerak pada perkembangan skill anak sesuai dengan subjek yang

Page 82: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3722/1/FENNY... · PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM SEKOLAH OTONOM OLEH SANGGAR ANAK

70

telah mereka dalami dan kembangkan, yaitu sanggar melepas mereka ke

perusahaan atau kantor yang sesuai dengan minat mereka untuk magang,

mengaplikasikan apa yang telah mereka dapatkan. Seperti jika anak

memilih minat Jurnalistik, maka sanggar akan menempatkan mereka di

perusahaan media, dan tentu saja hal ini tak lepas dari kerja sama sanggar

dengan pihak-pihak luar.

Tahap evaluasi belajar yang dilakukan di sanggar sekolah otonom

berbentuk penampilan-penampilan dari anak-anak di setiap materi yang pernah

diajarkan di kelas untuk menuju pada tingkat selanjutnya, yang disebut dengan

Masa Eksplorasi. Masa Eksplorasi adalah proses aktualisasi pengalaman dari

materi-materi yang sekolah otonom dan kelas kreatif telah diberikan

sebelumnya, dengan maksud mengukur kemampuan anak.

Tujuan dari Masa Eksplorasi ini adalah:27

1. Anak mengembangkan kemampuan manajerial: pencarian ide, dan

pelaksanaan.

2. Anak menguji perkembangan proses belajarnya melalui proses

kreatif/penciptaan karya.

3. Anak mengenal batas/fase perkembangan kemampuan dan

pengetahuannya.

Anak-anak mengapresiasikan materi yang telah didapatkan dalam bentuk

karya seni, seperti; teater, puisi, karya ilmiah, musik, dan lain-lain, sesuai

27 Dokumentasi Sanggar Anak Akar

Page 83: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3722/1/FENNY... · PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM SEKOLAH OTONOM OLEH SANGGAR ANAK

71

dengan materi masing-masing. Selama sebulan masa eksplorasi anak-anak tidak

belajar di kelas seperti biasa, akan tetapi mereka mempersiapkan penampilan

atau karya-karya mereka dengan tetap di bawah pengawasan moderator masing-

masing materi. Waktu tersebut mereka gunakan untuk latihan penampilan-

penampilan yang akan mereka tampilkan, seperti penampilan musik, baik solo,

duet, maupun kelompok, dan juga hasil karya seperti lukisan, puisi, patung,

karya ilmiah berupa karangan, dan lain-lain, yang nanti akan dipamerkan dan

dinilai pada malam puncak masa eksplorasi tersebut, dan mereka menyebutnya

dengan Makaro (Malam Apresiasi Karya Anak Otonom).

Makaro merupakan momen puncak evaluasi belajar anak-anak peserta

Sekolah Otonom Sanggar Anak Akar. Pada malam tersebut anak-anak otonom

akan mempresentasikan dan memamerkan karya eksplorasi dari setiap materi

belajar yang dipelajari dalam belajar efektif selama 10 bulan.28

Makaro adalah malam puncak dari masa eksplorasi, yang mana anak-

anak memamerkan hasil karya-karya mereka dalam bentuk stand-stand yang

berisi semua kreasi tiap-tiap anak, dan juga panggung untuk penampilan mereka

seperti puisi, permainan musik, menyanyi, dan lain-lain. Dalam proses makaro

ini, sanggar mengundang para ahli untuk melakukan penilaian kepada tiap-tiap

anak, penilaian dilakukan secara naratif dan komentar langsung.

Melalui Makaro karya anak-anak otonom akan mendapatkan apresiasi

baik dari apresiator yang telah ditetapkan maupun dari undangan. Apresiasi

28 Dokumentasi Sanggar Anak Akar.

Page 84: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3722/1/FENNY... · PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM SEKOLAH OTONOM OLEH SANGGAR ANAK

72

mereka merupakan bagian dari penilaian yang dibutuhkan untuk mengenali

secara lebih obyektif kualitas perkembangan anak.29

Dalam pendidikan alternatif, penilaian secara langsung lebih penting dari

sekedar penilaian tertulis oleh angka ataupun huruf. Maka dalam hal ini,

penilaian subjektifitas (oleh masing-masing pendidik), yang menilai anak didik

secara mendalam lebih diutamakan karena dengan penilaian ini dapat lebih

mendalami karakter anak didik dari tingkah laku, perkembangan mental dan

intelektual. Seperti yang diungkapkan Andry, salah satu moderator Sekolah

Otonom:

Kalau di sini penilaiannya secara kualitatif, yang dinilai perkembangan anak itu sendiri, bukan berupa angka atau huruf seperti sekolah lain.30 Ada beberapa aspek yang dilihat dalam penilaian di Sekolah Otonom,

yaitu:

1) Educational Record

Catatan perkembangan pendidikan anak yang dibuat berdasarkan

report moderator dan pengenalan obyektif.

2) Refleksi Pribadi

Penilaian subyektif anak terhadap perkembangan diri dan pemaknaan

pengalaman hidup bersama.

3) Penulisan Berkala

Paper/ekspresi kreatif dalam bentuk karya tulis

4) Hasil Karya

29 Ibid. 30 Andry Setiawan (moderator Sekolah Otonom), Wawancara Pribadi, pada tanggal 15 April 2010 di Sanggar Anak Akar.

Page 85: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3722/1/FENNY... · PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM SEKOLAH OTONOM OLEH SANGGAR ANAK

73

Karya seni kreatif maupun karya ilmiah perorangan maupun

bersama.31

B. Faktor Pendukung dan Penghambat Pelaksanaan Program Sekolah

Otonom

Dari hasil wawancara, observasi dan data yang penulis lakukan, maka

ditemukan beberapa hal yang menjadi faktor pendukung dan penghambat bagi

anak-anak jalanan dan para moderator, khususnya dalam program sekolah

otonom, beberapa faktor pendukung dan penghambat itu adalah:

1. Faktor Pendukung

Beberapa faktor pendukung itu adalah tersedianya fasilitas sarana dan

prasarana yang ada di sanggar, terjalinnya kemitraan yang luas, dan adanya

konsistensi.

a. Sarana dan Prasarana

Fasilitas yang cukup memadai untuk kelangsungan terlaksananya tujuan

dari sekolah otonom dan memberikan dukungan serta perkembangan kepada

anak didik yaitu menjadikan anak-anak menjadi anak yang berpengetahuan dan

berwawasan luas, maka sanggar pun memfasilitasi komputer dengan jaringan

internet kepada anak-anak, agar mereka dapat melihat perkembangan berita di

luar. Mereka juga memfasilitasi anak-anak dengan buku-buku di perpustakaan

dalam mendukung kegiatan tujuan dari sekolah otonom tersebut. Seperti yang

diungkapkan Mas Doge Abdurrahman, salah satu staf sanggar yang mengatakan

bahwa:

31 Dokumentasi Sanggar Anak Akar

Page 86: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3722/1/FENNY... · PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM SEKOLAH OTONOM OLEH SANGGAR ANAK

74

Dan pendukungnya, yaa dari fasilitas atau sarana dan prasarana yang ada disini, walaupun masih terbatas saya rasa ini semua sudah cukup banyak yaa, kita menyediakan kelas belajar, tempat untuk tinggal, makan tiga kali sehari, lab komputer, dan lain sebagainya. Dan juga ini tak lepas dari sahabat-sahabat SAA, dengan pemikiran-pemikirannya yang juga cukup mendukung.32

Disamping itu, sanggar juga menyediakan alat-alat musik, seperti biola,

gitar, jimbe, organ, dan audio visual untuk mengembangkan keterampilan

mereka dalam bidang musik.

b. Kemitraan

Penyelenggaraan dan pengembangan Sekolah Otonom Sanggar Anak

Akar tidak lepas dari prinsip kemitraan dan kerelawanan yang memungkinkan

setiap pihak baik individu maupun kelompok atau organisasi ikut ambil bagian,

memberikan kontribusi nyata. Keterlibatan atau kontribusi diberikan dalam

berbagai bentuk sesuai dengan kebutuhan Sanggar Anak Akar dan kesediaan

para relawan baik individu maupun kelompok.33

Kemitraan dan kerelawanan yang menjadi prinsip dari penyelenggraan

sekolah otonom merupakan salah satu faktor pendukung dari pada pelaksanaan

Sekolah Otonom ini. Sekolah Otonom dapat terus berjalan selama kurang lebih

satu tahun ini pun juga karena dukungan para mitra atau relasi dari Sanggar

Anak Akar, dan juga adanya kerelawanan baik kelompok maupun individu yang

turut ambil bagian dalam pelaksanaannya.

Pendukungnya yang paling keliatan yaitu semakin banyak anggota masyarakat yang support kita, mereka memberi apresiasi dan dukungannya yang membuat kita berpikir untuk maju terus.34

32 Abdurrahman, Wawancara Pribadi 33 Profil Sanggar Anak Akar. 34 Ibe Karyanto, Wawancara Pribadi.

Page 87: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3722/1/FENNY... · PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM SEKOLAH OTONOM OLEH SANGGAR ANAK

75

Pendukungnya, support dari masyarakat dan dari interen sanggar sendiri baik dari anak-anak maupun pengurusnya. Dan kita selalu optimis kalau semakin hari sekolah otonom akan jadi sekolah yang penting bagi kita semua.35

c. Konsistensi

Konsistensi juga merupakan salah satu faktor pendukung terlaksananya

Sekolah Otonom, karena dengan bertahan dan terus berlanjutnya dengan segala

perkembangan yang ada dalam pelaksanaan Sekolah Otonom tak lepas dari pada

adanya konsistensi dari staf sanggar, moderator, dan juga anak-anak yang

belajar di Sekolah Otonom itu sendiri.

Bagaimana staf sanggar yang terus berusaha meningkatkan kualitas

sekolah otonom, dengan mencetuskan ide-ide yang dapat mengembangkan

sekolah otonom, dan mencari relasi-relasi untuk dapat bekerja sama dengan

sanggar dalam mengembangkan Sekolah Otonom. Begitu juga dengan

konsistensi moderator yang terus tetap mengajarkan materi kepada anak-anak,

baik yang dari staf sanggar sendiri, alumni sanggar, ataupun dari luar atau

volunteer yang tak pernah putus asa berbagi pengetahuan kepada anak-anak.

Selanjutnya adalah konsistensi dari anak-anak itu sendiri, yang mana dapat

dilihat dari anak-anak yang masih aktif belajar hingga sekarang ini bertahan

kurang lebih dua belas anak.

Tanpa adanya konsistensi dari mereka maka Sekolah Otonom ini tidak

akan terealisasikan meskipun sarana dan prasarana yang ada di Sanggar Anak

35 Saneri (Moderator Sekolah Otonom), Wawancara Pribadi, pada tanggal 23 Agustus 2010 di Sanggar Anak AKar.

Page 88: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3722/1/FENNY... · PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM SEKOLAH OTONOM OLEH SANGGAR ANAK

76

Akar lengkap sekalipun. Seperti yang diungkapkan Abdurrahman dan Martin

berikut:

Dan juga yang tak kalah penting yaitu konsistensi dari pengurus dan anak-anak yang masih bertahan disini, karena percuma saja jika tidak ada konsistensi dari anak-anak, gagasan ini tidak akan terealisasikan.36 Pendukungnya, kompaknya warga negara sanggar ini, kekompakkan, dan konsisten dari anak-anak sampai pengurus sanggar pastinya.37

2. Faktor Penghambat

Dalam suatu kegiatan pastinya tidak akan terhindar dari yang namanya

hambatan atau kendala. Begitu juga dalam pelaksanaan Sekolah Otonom ini,

tidak lepas dari hambatan-hambatan atau kendala. Melaksanakan program

pemberdayaan seperti yang dilakukan Sanggar Anak Akar ini bukanlah suatu

hal yang mudah, seperti salah satunya adalah dari latar belakang anak-anak

didik yang belajar di sekolah otonom berbeda dengan latar belakang anak-anak

yang belajar di sekolah formal yang masih mendapatkan pengawasan langsung

dari orangtua mereka.

Dengan beragamnya latar belakang anak-anak didik yang ada di sekolah

otonom, maka tentunya juga akan berpengaruh pada penanganan masing-masing

anak, dan tidak bisa menerapkan disiplin yang sama dengan sekolah umum

lainnya. Seperti yang diungkapkan salah satu staf yang juga sekaligus kepala

sekolah otonom di Sanggar Anak Akar berikut:

Sebenarnya bukan penghambat juga ya, bisa dibilang kendala atau tantangan, mengajar anak-anak ini merupakan sebuah tantangan sendiri, karena anak-anak yang ada di sini berbeda dengan anak-anak

36 Abdurrahman, Wawancara Pribadi. 37 Martin (Staf Sanggar), Wawancara Pribadi, pada tanggal 20 Agustus 2010 di Sanggar Anak Akar.

Page 89: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3722/1/FENNY... · PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM SEKOLAH OTONOM OLEH SANGGAR ANAK

77

di sekolah pada umumnya. Anak-anak di sini mempunyai latar belakang yang berbeda, mereka jauh dari orang tua, entah itu karena konflik atau yang lainnya. Selanjutnya menerapkan disiplin di sini juga agak sulit, karena kita tidak bisa menerapkan disipin militer dan memberikan sangsi kepada anak-anak, karena kalau kita terapkan pasti mereka akan berfikir “gua tinggal di jalan aja masih bisa hidup, dapat uang dan masih bisa makan…” kasarnya seperti itu, maka mereka pasti akan memilih untuk tinggal di jalan yang tidak ada aturan. Pendidikan pun belum terlalu penting bagi mereka. Dan sekarang kita sedang memikirkan sangsi yang edukatif bagi mereka tanpa membuat mereka merasa tertekan.38

Dengan perbedaan latar belakang anak tersebut maka dalam penerapan

disiplin pun merupakan suatu kendala bagi pelaksanaan Sekolah Otonom.

Sanggar tidak dapat seenaknya memberikan sangsi kepada anak yang melanggar

atau tidak mengikuti jadwal yang telah ditetapkan. Oleh karena itu, sanggar

mencoba memberikan sangsi kepada anak-anak dengan sangsi yang bersifat

edukatif, yang tidak menimbulkan tekanan bagi anak-anak dalam menjalaninya.

Di samping itu, salah satu yang menjadi hambatan atau kendala dalam

pelaksanaan sekolah otonom yang juga merupakan kelemahan bagi pelaksanaan

sekolah otonom adalah karena sekolah otonom tidak mengeluarkan sertifikasi

atau pun ijazah penyetaraan dengan sekolah formal. Hal tersebut yang

menjadikan anak-anak dan orangtua agak khawatir jika anaknya belajar di

Sanggar Anak Akar. Dengan begitu pihak sanggar pun mencoba untuk bekerja

sama dengan pihak luar untuk melaksanakan ujian kesetaraan bagi anak-anak.

C. Hasil Program Sekolah Otonom dalam Pemberdayaan Anak Jalanan

38 Doge Abdurrahman (Staf SAA & Kepala Sekolah Otonom), wawancara pribadi, pada 13 Agustus 2010.

Page 90: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3722/1/FENNY... · PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM SEKOLAH OTONOM OLEH SANGGAR ANAK

78

Dilihat dari penerapan sekolah otonom yang diterapkan oleh Sanggar

Anak Akar, mulai tampak perubahan pada anak-anak tersebut. Mereka menjadi

lebih percaya diri, pengetahuan mereka dalam hal pendidikan dan keterampilan

pun bertambah dan setara dengan anak-anak seusia mereka yang merasakan

sekolah formal di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP). Mereka lebih

mempunyai arah dan tujuan hidup. Dimana hal tersebut merupakan hakikat dari

pada pemberdayaan. Yakni membuat anak-anak yang tidak berdaya menjadi

berdaya dan dapat mengarahkan kehidupan mereka menjadi ke arah yang lebih

baik.

Dengan adanya program sekolah otonom yang diberikan oleh Sanggar

Anak Akar, yang bertujuan memberikan pendidikan kepada anak-anak yang

kurang dalam hal ekonomi dan pendidikan, agar anak-anak dapat mengenyam

pendidikan yang setara dengan umur mereka meskipun mereka tidak duduk di

bangku sekolah formal.

Dengan adanya sekolah otonom ini, mereka menjadi sadar akan

pentingnya pendidikan, menjadi mandiri, mempunyai cita-cita dan tujuan hidup

yang mana itu semua adalah hakikat dan tujuan dari pemberdayaan.

Meskipun baru satu tahun, akan tetapi hasil dari pemberdayaan anak

jalanan melalui program sekolah otonom dapat dilihat dari keterampilan atau

skill anak-anak melalui kreasi atau karya-karya yang telah dibuat oleh anak-

anak selama masa eksplorasi. Disana, anak-anak menampilkan seluruh hasil

karya mereka baik berupa patung, puisi, karangan, penampilan musik, membaca

not, dan lain-lain. Seperti penuturan Muhammad Ghazali dan Wahyudi salah

satu murid Sekolah Otonom berikut:

Page 91: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3722/1/FENNY... · PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM SEKOLAH OTONOM OLEH SANGGAR ANAK

79

Jadi banyak tahu, lumayanlah bisa tahu bagaimana cara buat patung, tahu cara mainin alat musik, tahu bahasa Inggris dan percakapan bahasa Inggris di materi conversation, dan juga jadi bisa tahu ngarang dan lukis, pokoknya banyak deh.39 Jadi lebih mandiri, tadinya saya ga bisa masak, sekarang jadi bisa masak, dan tadinya juga ga bisa main gitar tapi sekarang bisa.40

Hal tersebut pun diakui oleh pengurus sanggar yang juga ketua akademik

dari Sekolah Otonom, seperti dalam penuturannya:

Udah mulai keliatan, seperti contohnya, dari mereka tidak bisa bahasa Inggris sekarang udah bisa ngomong bahasa Inggris walaupun masih celoteh-celotehannya, dan mereka pun udah bisa baca not dan buat not musik sendiri, yang saya yakin tidak akan didapat di sekolah formal.41

Menurut aku hasilnya udah banyak banget yaa, itu bisa dilihat waktu makaro kemarin, anak-anak yang tadinya tidak tahu seni ataupun B. inggris, tapi sewaktu makaro tiap materi dibuat evaluasinya kaya patung mereka buat patungnya,B. Inggris mereka buat karangan dengan B. Inggris dll. Jadi ada bukti nyata anak-anak yang membuktikan ke kita kalau meeka benar-benar menangkap apa yang kita kasih ke mereka di kelas.42 Perubahan lainnya pun dapat dilihat dari kebiasaan anak-anak yang

semula frekuensi di jalan (dalam hal ini mengamen) sebelum ada Sekolah

Otonom lebih banyak, menjadi berkurang perlahan. Hal tersebut tanpa adanya

intervensi dari pihak sanggar atau dari mana pun, perlahan mereka mulai

menyadari akan pentingnya pendidikan dengan sendirinya. Seperti penuturan

salah satu murid dari Sekolah Otonom berikut ini:

39 Muhammad Ghazali (Murid Sekolah Otonom), Wawancara Pribadi, pada tanggal 25 Maret 2010 di Sanggar Anak Akar. 40 Wahyudi (Murid Sekolah Otonom), Wawancara Pribadi, pada tanggal 23 Agustus 2010 di Sanggar Anak Akar 41 Abdurrahman. Wawancara Pribadi. 42 Saneri, Wawancara Pribadi.

Page 92: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3722/1/FENNY... · PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM SEKOLAH OTONOM OLEH SANGGAR ANAK

80

Kalo dulu sebelum ada sekolah otonom saya ngamen mulu di luar, pokoknya waktunya keseringan di luar, tapi setelah ada sekolah otonom jadi jarang ngamen, lebih enak belajar jadi banyak tahu hal-hal baru.43 Di samping itu, anak-anak pun menjadi lebih percaya diri dan

mempunyai arah tujuan hidup mereka.

Pengen sekolah lagi, trus jadi pemusik, guru B. Inggris atau jadi pengurus di sini.44 Ingin jadi musisi, cita-cita saya dari dulu ingin jadi musisi, dan sekarang di sekolah otonom ini saya udah merasa jadi setengahnya musisi, karena saya udah bisa main gitar dan mengerti musik walaupun baru sedikit. Terus saya juga pengen kuliah nerusin sekolah.45

Di antara perubahan yang nampak pada anak-anak tersebut merupakan

hasil dari program Sekolah Otonom dalam pemberdayaan Anak Jalanan.

Dimana hal tersebut juga merupakan salah satu perkembangan anak kearah yang

lebih baik. Sesuai dengan pengertian pemberdayaan menurut Diana bahwa

pemberdayaan sebagai perubahan ke arah yang lebih baik dari tidak berdaya

menjadi berdaya. Pemberdayaan terkait dengan upaya meningkatkan taraf hidup

ke tingkat yang lebih baik.46

43 Agus Supriyatna (Murid Sekolah Otonom), Wawancara Pribadi, pada tanggal 11 Mei 2010 di Sanggar Anak Akar. 44 Yuli Vega Ananda (Murid Sekolah Otonom), Wawancara Pribadi, pada tanggal 25 Maret 2010 di Sanggar Anak Akar. 45 Wahyudi (Murid Sekolah Otonom), Wawancara Pribadi. 46 Diana, Perencanaan Sosial Negara Berkembang, (Yogyakarta, Gajah Mada University Press, 1999), h. 15

Page 93: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3722/1/FENNY... · PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM SEKOLAH OTONOM OLEH SANGGAR ANAK

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa:

1. Pelaksanaan Sekolah Otonom di Sanggar Anak Akar adalah program

pendidikan alternatif untuk pemberdayaan anak jalanan yang tidak mampu

dalam hal ekonomi untuk melanjutkan pendidikan. Proses pelaksanaan

Sekolah Otonom ini hampir sama dengan sekolah formal pada umumnya,

yaitu proses belajar mengajar di dalam kelas yang dibimbing oleh seorang

guru yang disebut moderator. Di kelas mereka diberikan pelajaran seperti,

Matematika, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, IPS, Sejarah, Musik, dan

beberapa materi kreatifitas seperti Conversation, Jurnalistik, Seni Rupa,

Patung, dan Musik, dengan begitu, mereka bisa meningkatkan kapasitas

intelektualnya sambil menyalurkan dan mengembangkan bakatnya

masing-masing.

2. Adapun faktor pendukung dalam pelaksanaan program Sekolah Otonom di

Sanggar Anak Akar diantaranya adalah tersedianya sarana dan prasarana

yang memadai, terjalinnya kemitraan dengan beberapa lembaga atau

yayasan yang konsennya sama, Pengurus dan anak didik selalu menjaga

konsistensinya dalam proses belajar-mengajar ini. Sementara faktor

penghambatnya diantaranya, beragamnya latar belakang anak-anak didik

yang belajar di Sekolah Otonom, sehingga dalam penerapan disiplin dan

80

Page 94: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3722/1/FENNY... · PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM SEKOLAH OTONOM OLEH SANGGAR ANAK

81

penanganannya pun harus berbeda dengan anak-anak sekolah formal pada

umumnya.

3. Hasil yang didapat dari pelaksanaan Sekolah Otonom tersebut dapat dilihat

dari keterampilan dan kreasi anak-anak yang semakin meningkat

walaupun Sekolah Otonom ini baru bejalan kurang lebih satu tahun.

B. Saran

Untuk lebih meningkatkan efektifitas program Sekolah Otonom di Sanggar

Anak Akar, Gudang Seng, Cipinang Melayu, peneliti mempunyai beberapa saran

sebagai berikut:

1. Karena beragamnya latar belakang anak didik, maka pihak sanggar

sebaiknya sering-sering mengadakan perkumpulan yang dapat lebih

mengakrabkan mereka, serta dapat meminimalisir perbedaan yang dapat

mengahambat proses belajar-mengajar.

2. Agar sanggar membuka pendaftaran atau rekrutmen anak-anak secara

lebih terbuka, tidak hanya dari mulut ke mulut saja sehingga akan lebih

banyak lagi anak-anak jalanan maupun anak- anak urban yang lemah

ekonomi mendapatkan pendidikan dan pembelajaran di sanggar.

Page 95: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3722/1/FENNY... · PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM SEKOLAH OTONOM OLEH SANGGAR ANAK

PK����������!�0É(

Page 96: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3722/1/FENNY... · PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM SEKOLAH OTONOM OLEH SANGGAR ANAK

r���¥�������[Content_Types].xml ¢��( ����������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������´TÉnÂ0�½Wê?D¾V‰¡‡ªª��º�[¤Ò�0ö�¬z“Çl�ßI QÕB� \"%ã·øåÙƒÑÚšl �µw%ë�=–�“^i7+ÙÇä%¿g�&á”0ÞAÉ6€l4¼¾�L6�0#´Ã’ÍS �œ£œƒ�Xø�Ž&•�V$z�3-„ü�3à·½Þ�—Þ%p)O5��

Page 97: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3722/1/FENNY... · PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM SEKOLAH OTONOM OLEH SANGGAR ANAK

ž � “²ç5}Þ:‰`�e�Û…µVÉD�FK‘È)_:õK%ß)�„lÖà\�¼!�ŒïU¨'‡�v¸7Š&j�ÙXÄô*,Ùà+�W^.,í¡è¦ÙãÓW•–Ðâk¶�½�DÊÜš¢�X¡Ý·ÿƒ>ÜÂN!�òüFZê£&0m

Page 98: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3722/1/FENNY... · PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM SEKOLAH OTONOM OLEH SANGGAR ANAK

àù�ly»ä)¬qô�9•ãd}¨ë§@åô?�Ĥ¡íÏÁü�R¢ô/±ù�s×ö›*&:tÀ›gÿä

Page 99: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3722/1/FENNY... · PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM SEKOLAH OTONOM OLEH SANGGAR ANAK

�š£’��ˉ˜�8YïOý[ê£&V0}¿Xú?È»Œ´ý“>þ#Œï;«Fïi�o.Ùá����ÿÿ��PK����������!�-‘�·ó���N��� ���_rels/.rels ¢��( ����������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������Œ’ÛJ�A

Page 100: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3722/1/FENNY... · PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM SEKOLAH OTONOM OLEH SANGGAR ANAK

†ï�ßaÈ}7Û "ÒÙÞH¡w"ë�„™ì�w

Page 101: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3722/1/FENNY... · PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM SEKOLAH OTONOM OLEH SANGGAR ANAK

̤ھ½£ ºPÛ^æôçËOÖ›ƒ›Ô;§<�¯aYÕ Ø›`Gßkxm·‹�PYÈ[š‚g�GΰinoÖ/<‘”¡<Œ1«¢â³†A$>"f S�‘Ì�

3°£\…ȾTº��IõŒ«º¾ÇôW�š™¦ÚY�igï@µÇX6_Ö

Page 102: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3722/1/FENNY... · PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM SEKOLAH OTONOM OLEH SANGGAR ANAK

]7�~ fïØˉ�È�aoÙ.b*lIÆr�j)õ,�l0Ï%�‘b¬ 6ài¢ÕõDÿ_‹Ž…, ¡ ‰Ïó|uœ�Z^�tÙ¢yǯ;-!Y,�}{ûCƒ³/h>���ÿÿ��PK����������!�Þ‡Í|Q��� �������word/_rels/document.xml.rels ¢��( ������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������´”MNÃ0�…÷HÜ!òž¸-PPÕ´,�© 6P

Page 103: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3722/1/FENNY... · PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM SEKOLAH OTONOM OLEH SANGGAR ANAK

à$“Äj<ŽìiÓÜž�Ò?µ�!…å<'o>yæy<]›2X�óÚb$úaO�€‰M5æ‘xŸ?_Ý‹À“ÂT•�!��x‘(ˆª‘”>)À(Ú

1�\^Œ_¡TÄ?ùBW>`�ô

�O2ëŒ".].+•,T

Page 104: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3722/1/FENNY... · PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM SEKOLAH OTONOM OLEH SANGGAR ANAK

rÐë�¥�™Eš«¸<¸Š�Ô�1è�ÂSSò2톱©ÛÚ÷»l�K�ƒãAì vR�Ä°Kˆ‚7Û•��{�£tIv”�b�Ú�©•VØ<ä

;ô�“#Ï`–FÂÍRî?o*îü»·Í2�À£M–��δ�Ä\À†Êå@‘ø*7b?dP!Ï3\wÉà�ˆo×ï1¶J�Â]—

Ÿz˜X³ýòŦ�Š§5�CõãæÞþ3íw(ëº

Page 105: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3722/1/FENNY... · PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM SEKOLAH OTONOM OLEH SANGGAR ANAK

cUqÜ9õ¹�un§+�ž°É����ÿÿ��PK����������!�kvœÝw���„9������word/document.xmlì�ÛrÚHö}«öT<ÍTÙ

ú7Ì›.1kˆßN2v

Page 106: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3722/1/FENNY... · PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM SEKOLAH OTONOM OLEH SANGGAR ANAK

Æv|©�v!Ø qœ¡€lj-�«��!1ºØÃ<íoìïí—ìé–�ÝR µ@H�ó2ž PwŸû½ÿñÏ?g†ò‚mG·Ì�µó³zMÁæ³¥éæøCíûàáô¦¦8.25dX&þP[`§öOõï�ûÇë�f={3lº ¼Âtî^àéÄuçwïÞ9Ï�<CΙ5Ç&<�Yö

Page 107: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3722/1/FENNY... · PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM SEKOLAH OTONOM OLEH SANGGAR ANAK

¹ðO{ün†ì©7?}¶fsäêCÝÐÝÅ»F½þ¾�¼ÆúPóló.xÅéL�¶-Ç�¹ä'wÖh¤?ãàOø [f]ÿ—í`ËtÅw66`�–éLô¹�¾m¶éÛàˆ“ð%/ë

Page 108: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3722/1/FENNY... · PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM SEKOLAH OTONOM OLEH SANGGAR ANAK

ñ23Âï½ÎeVÓlô ø˜�þ¶_-[›ÛÖ3v�ø´í?\¾ñ¼¾ní�€ä�Ë_Èl�_3ÜÉ

Page 109: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3722/1/FENNY... · PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM SEKOLAH OTONOM OLEH SANGGAR ANAK

éæò5„:"ø_"ï

Page 110: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3722/1/FENNY... · PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM SEKOLAH OTONOM OLEH SANGGAR ANAK

�÷Î_û�yÕê � �hihi òw®¼Þ�-j½�µzýæâ¢qy_ ?jã�ò

Page 111: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3722/1/FENNY... · PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM SEKOLAH OTONOM OLEH SANGGAR ANAK

7þ¤K>ºnÖ¯ïëôeó®MÞåÌÑ3��~ŽF.�*9¯�u�ÿjz®�|�-ÔÞ‘<[¦‹ÿt=dôýŸÒO�>Ão^�ñ¡ö

Page 112: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3722/1/FENNY... · PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM SEKOLAH OTONOM OLEH SANGGAR ANAK

ÄŽmÿ»¶¿Æ�~eøÑ�¿ï`ëäSø�ì€nCðÍ×;�Ñ�Ñ×êÚi§MÞ�¾àõÎUÛ͇A³§t¿÷�ÍÇ&yäú_ð߃Upü�V]8î�&á‡

Page 113: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3722/1/FENNY... · PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM SEKOLAH OTONOM OLEH SANGGAR ANAK

�ù¯W�€��±ƒFˆ"8hëê¢Ù’¥�ÿËôÍ�RŠnj�T��€�¯ë·dá `” MòoJ�iä4´@`Ðo IÄù ÞJ ¤qã�Íùë£Ã��R

Page 114: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3722/1/FENNY... · PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM SEKOLAH OTONOM OLEH SANGGAR ANAK

�THz1ˆ]'�‡�âSA

Page 115: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3722/1/FENNY... · PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM SEKOLAH OTONOM OLEH SANGGAR ANAK

8ó¾»0p¸îƒe¹¦åâ�0J°«¬l&�¼�×ÅÀd?�Ÿ�@ çY×?Ô�ú

Page 116: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3722/1/FENNY... · PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM SEKOLAH OTONOM OLEH SANGGAR ANAK

;Ê7üªô¬����ÈhšŽà �6�×K�\égQ¸�gÃ[©`â�ŽÀ:@^�»"²€� °‹Ò¶Bô6•µ ÿç6v°ý‚kêى - PÛ²F÷6�¤»˜Ã—�96Œ¾‹ì€�ª�âž5Òÿ�:Ľ©�Œ\5,dGBi'PÛÓi6hÇ(jl£�KPå�åä,í(d¯+º©–t�³tvZÚñ©t*Ïuj|�¹·Ò—©r�HÐ.ž�±-¡�Bf�²¨¨*

Page 117: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3722/1/FENNY... · PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM SEKOLAH OTONOM OLEH SANGGAR ANAK

[[�ë�àÎA¦kãÃGÜÝ�qÝ�6½ŸÞ‘ߊ6~¶’)ê#„sLM·õ£¨,ÞnÝ

Page 118: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3722/1/FENNY... · PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM SEKOLAH OTONOM OLEH SANGGAR ANAK

uÚ�eû†²®m�0 È"Cwfø(,÷KXö‰i¢±¶_XÓ°9>ŠÊ}�•Oص´£„,<–¶�MÒFž�&G ¹_�ò��½�Â%å…á¢Q¸Š…˜�b5¿[ã�ŠpGÕâûS�Û£�‚�åÑB׃:†i�®±�2åÉU¨¯´ý&ÐF„,ÄÛ¯F

Page 119: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3722/1/FENNY... · PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM SEKOLAH OTONOM OLEH SANGGAR ANAK

¼‹7 Ò•�rõD�J”+^hÈ$¡™Ä:ŸžNH©f®LˆgCÃŒoö¼Zûþêâãe�@ÙU[èyâêÈ–"«�Wð�}î�'‘WQÁEk„âIÂmc›ÜÂ?�-eõº(�Äœv–ãæ‚�1k4…�f‚„�ŒX��ë��-¶¸³v±‰¡ækÛ@âÞœ·c̶‹vïÍIÛhúšÙ¨Ï€�ã��Œ«~�ÍN�’¯ÖØr¢"(�W¤&êüòÛŽ®.þùùííuLöˆÞÁï‹…†øÅ<� ÕÚíûúMãª�¾y½Z ¾L0�”»í¶R¨A‹÷VeVðošÿ�ëÆ�Ôä$V`ñ¥|#ýô¡C¶�Š÷•š^¢Ð§£úùõÍM‹’aq�D)›�]$&�–GjÛN”–g�ü“©sGGcõ¦\ž?ý j“F×uGi#�)+µ¤<Bý§îBaðˆ7��ªBÆØÑ9e*�ÒO&F¡��RR,V‰-U_ªw�gJ�ýDÊ'�� ~Ð�„Ù

úá}#��1a%øfø‘_øÁþ\Ž—–

Page 120: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3722/1/FENNY... · PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM SEKOLAH OTONOM OLEH SANGGAR ANAK

Ò�µØßK�ŒG�#»r?í¦¢‚X‚‰�GtGD:ûDXÑ“$�!‡(��Ä�2Ä!£—x˜Pw‹�ÈQ/��Äëô�Qà¹3�T�V�¼�”Hò�êKÛ¤

Page 121: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3722/1/FENNY... · PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM SEKOLAH OTONOM OLEH SANGGAR ANAK

!Køà±8M´T1¤í��:» �-�"–@ØBS� kË��ÚùPÜVÇÊ µ�« ZgTû–£#ƒ“»Iäš�Þ©Ö‰�°ö�[qXÌž�ŠÁ�Ýå·m�Sš‘p DE�1~`!‚€]3}>ûÿ�&ó¤r<‘ñlê�ØÄ~n#'¥áó|”eÆ]G˜WÆZ?�æ@x~Ë^ª�LàéwŠ‰¹@%Å�F¢óÊ�Kõ3Ô�[

�‘�x'é lx´Ò|×Âö�ªT¡³$#�ó�—ù�ðÇè(’µÙ1Wg<A�u}7uÚxë.”.ôÍ8' S+B©âc¬„{q<)s�1Ož(�h€ãé±�—øt

Page 122: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3722/1/FENNY... · PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM SEKOLAH OTONOM OLEH SANGGAR ANAK

’b_¨Š…/���Ùh¿„HªÁU°d`Ä{ªV"ÞþÊê¥�Éu„{*c‘�Ü;�Ù€Xdì�.Ø�2ÌшI7bR²�Õ´m¤ˆÿ3D�&h-¡ù˜TÚC�cë†üÜã@Y�S��&¶žÕD)-¨�q bùòá)6�£Úk׶ÐV�&ñ�:Ž�f�Ô¦†�€S ù‘ÏV'UaN�®˜\ÚêDbÜEÉO,y ´Õ·:£ºm÷eî2b«ã¼ ”ufsƒxÂ.ªš‰-…2ÂGRÎæ-f|øþ–žo*�Ŭ¡ýÌDPø¯'Ì™<àºáD2�Ž Däþ^Õ��ÖI¿¨«Ÿ(ß<Û3ÒtZîgËn0¥ …„GiN��Œ�y¢á)T�›L=qD‹,1�i

±&ú‰¡›ÿ ‘*u(�—�jw)ì`Mw²¦6÷�Ý”N'êþ

ÏuÄ�©þaf`Q‹Ž�Lm1Ó#?9ŸÑ¬�3U,�µk=œË®W®ã�2€²òê%ä2-Sý�HÞû�Ý�Ê)Ú¬˜�uI

·ŽeXc�-�ö»-

Page 123: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3722/1/FENNY... · PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM SEKOLAH OTONOM OLEH SANGGAR ANAK

(.Û+qÚ3R8ì�á~ï| ÿá'¬ùؽ0àÊó�ï(�rŒ-.é‡�ÂÅÚ±é�$6o;#|¢|Ñg 8Èʃ�Ì©2ÀŽeëض

Page 124: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3722/1/FENNY... · PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM SEKOLAH OTONOM OLEH SANGGAR ANAK

CL|´f3Ï„éæJ�¿`Ú�—òNi�0BÚ$Ý�DFŒýê.€Á�r�`/ƒÈP4]¹�Ëù“a�É� ¸�ºD|µ��ë

Page 125: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3722/1/FENNY... · PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM SEKOLAH OTONOM OLEH SANGGAR ANAK

�Í×pf�j’lZ¶�#!?n��×—ÂÁÎü“£e�óÉ��µÁ

Page 126: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3722/1/FENNY... · PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM SEKOLAH OTONOM OLEH SANGGAR ANAK

�¯Nå÷Ƣ™ ?N”§4±��D~òo'Ö�Ïô–æ�ÊW�D�p9(WÀ�È�Ït½)��0O<°!`þÞlîÁ30©¼¹�…¡p¿B(0š&šžÂ/§á�xÆ‚ÄC~@‘ñÒ6Å4�Á)€`r¦´ Â�zÎî”ßÁ~„)�ðÁ„�é�jæžñèŒôé×Ï�Þ‡�� A¿fèšøª2ò!c•ðOŽRe�©"�õ~�à�LC�Ã�nÔð��(�›P ¥�Fø�ÿù/82ͱç(ÍÉ

Page 127: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3722/1/FENNY... · PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM SEKOLAH OTONOM OLEH SANGGAR ANAK

i1y$

Page 128: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3722/1/FENNY... · PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM SEKOLAH OTONOM OLEH SANGGAR ANAK

>$§*˜Vâ|Lþì�‹��®Ì‘ˆ§">YRX¥Zç�ÛŸ¼ä�T’¤ŒfªÖ�Õ§f¨

Page 129: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3722/1/FENNY... · PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM SEKOLAH OTONOM OLEH SANGGAR ANAK
Page 130: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3722/1/FENNY... · PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM SEKOLAH OTONOM OLEH SANGGAR ANAK

sAv·�lýÀ°ØÑ0�+�<

Page 131: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3722/1/FENNY... · PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM SEKOLAH OTONOM OLEH SANGGAR ANAK

·.E©�ûõ]�¹x¼]‰fµÎ$�›�‡8°ªÑá£íÀääÀF[�DçÎm2Ž�kn•ì£1[�³úÊ�#Ã�¤T�kê�kð3§Q{à+ÿÌš±-m» Àß'x[ŽFR�±‘•i^CÅ`Nc’ç�R�Â’¼‚î˜��ï_“¾e-%ND`ïwÈ-�Þ{˜éx�“-�ý'ÊWüçBùr�!°XUð-%A1‰Q�Óü$Òœ•FžÊ��é´!¢E"RxI†Uλ ¸���²òH$râ|»JãBN'Š°ÁÇ-sg%��/E¨A��øx�Ѿ•ŠhGRê>&¯�õ÷Wp‡2ˆ�r{.�Ñæ¿ž�ÑÎ<�–»Ãs“É|Ü¥¢Ÿ�O_?B�$¸D‘»ßs�WIÃe‘À�–ÝÒ5�œ‘^ï)zðì¸Ñ¯Sm$›� á—Ä-þE¿¯w~¤uí[ƒ¹9Þ�Ú‰ ��+��+ßá�ms

Page 132: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3722/1/FENNY... · PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM SEKOLAH OTONOM OLEH SANGGAR ANAK

I

Page 133: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3722/1/FENNY... · PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM SEKOLAH OTONOM OLEH SANGGAR ANAK

ò��Ï9Ȇ{Kéà’-ž{CCŸ*�è-6áö�¤

Page 134: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3722/1/FENNY... · PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM SEKOLAH OTONOM OLEH SANGGAR ANAK

ÐÄ3a&ÀåU’�JÛfÚ�Å”�sò'p]§mè�£·ïtíCÍîhtHäDw\Ë^�û“©-ÇC/ IÖÊã‘-¾µ�¬�ü¼¾¾ž�Ñ|ŽM¸¬|l�é��i0@–GWÉ�ISpKf¬x9œˆï23d

Page 135: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3722/1/FENNY... · PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM SEKOLAH OTONOM OLEH SANGGAR ANAK

’4Ñ<��^þ�%‡�$ª‚-ˆŒ…w¢ttS�@”›ÔÈÀ_�¦&CmH�Æ\“ÿˆ¦�,u"§�X�Ì�Ù³Né*RýmHî�&Iqrø-��ƒùcvò°8�‹¬*„›ˆwÈ��‰}�¡—…7ƒ¦�˜KJ”‚3�B€DSŽ9:/€ÓB\Õ‡�'��O)ñÈ{Äú*�|—|�P^Ã�ƒ�[Óþý-�j6�ãö T��3j]4Æ-�£)5u�Ü‹ž…��˜ÏTžöô¿ÀMÔ!glºñQ7�%’»�µ�…Áv~1Å”I�$Ér¶9ýø¡6ÐgØ��=$·Ðùˆ?É+ꕨ�’�GŒ8LTõñ�ç~”�O��{YÉÕ4þ@sèÞw¡HÍÕ¡ÌmlÙ‰:-2è��Iì5ES$K.b°ÃëçÜ�+›”(¦÷2Š©}ùpuKÜñXÈ�{R•�

��œ—

�ë

Page 136: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3722/1/FENNY... · PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM SEKOLAH OTONOM OLEH SANGGAR ANAK

ÇÐÊ8�

Page 137: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3722/1/FENNY... · PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM SEKOLAH OTONOM OLEH SANGGAR ANAK

-ý ¡îž7��I[`«;0¦“�æšÎÃŽ1[|ª¾¿��Ù¸ö=f?¼�¶LF‚KZ†—»i‹ÂÐßÙ�ƒ›±€©¿'ÉÅê`žwL¨Í|Á&Xë��-zGŽò ©t�ý�!Ž.

Page 138: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3722/1/FENNY... · PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM SEKOLAH OTONOM OLEH SANGGAR ANAK

p„�Ìô©

Page 139: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3722/1/FENNY... · PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM SEKOLAH OTONOM OLEH SANGGAR ANAK

•þT�Áð?¦ Uï®îüš"

Page 140: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3722/1/FENNY... · PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM SEKOLAH OTONOM OLEH SANGGAR ANAK

r�Û/ˆ–¯¤ú~ì�ÿ·‡º«<Ü�ïÐ4Ðůœâ��f-ÛFãRLÿ���Ëû�3ªHÿëªÂC†N’Á©„Ó�&_E¢0 —Á4��¥¿@3G·)õ|A�±1À Ö纙Ânq)›v€�Ø-¾L2»Å Ÿ¨óŽfþLç¬ö�{lÑ

Page 141: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3722/1/FENNY... · PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM SEKOLAH OTONOM OLEH SANGGAR ANAK

VwèÄ�½�Y3Q·Å}Ï´å3B=qå8"ÒV–UxWõëf]Èð¼(Ø7†O`E��ˆ‘Ô÷&Ð!�Jð-”_¢�äË“�TÌšÙø�Ú/é@lˆŒ3-SäC_WMAÁôÐ�ºN9 ÎhaB9-û‹û‡ j�×Áò'O>-CŸÌYSIqi.û9È‘>EĤpÑ,9—Ç,ÅËî"™0Ë!ÁÀ”¹d1˜}�ž‰Éi�è ž�0¿©ÀZ`)-#åöõU£ÙL2'E¤¬Fo{dÛƒÒ(T,�à-žÇd^�8?Æs�9n¡ íQ-ݶ¦´aª�ñ;g°õ�Mc„†Ø=,Ž”qùx¾c³Ì<¯RŽdFW�e<…g™×�óÊå��ª±ÕŒ¡

Ò�±,—†*#�Ö�-

Page 142: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3722/1/FENNY... · PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM SEKOLAH OTONOM OLEH SANGGAR ANAK

(�ü·fx…`߃^ �´êA�x„æÄ/¾7µ å™üZ1›Å2³â�$wþÉ3I ÔZuNª±Â�P�tL%D;‰H€���Є4;È�-oA�ÞÐÖ#ߤW’�lV�‘�d$"žð¥—,ûÄ+‹3ãy)Óˆwã饷,ËJËx†Ô¦$…C B´RïÛ\š)�ÀØz@X‹•Å]è {…4qn�‡�ÁÉ}¬‘÷ ™*¼b_X?[½Õº¬ŸË¨•ü„›ô’bñ�Õ“±�§4ªJ/�W@äÒC*½`ÙçÕˆó�ál1t�Eœ,5•}T�Š÷¢Ìæ^(º�e´/'¾ŸZ¦5Û®³oo(ù�

^%㞉 _sQU�B⣤˜ ^ž

Q{)*�…1¢ÀÎ�É�1aù'TaÞøaSB+�W˜Û�Œ}Ï…‚��|Æ�¢¢úLѦӘ-

Page 143: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3722/1/FENNY... · PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM SEKOLAH OTONOM OLEH SANGGAR ANAK

\�ñz+È¥nÿÛàÜæÔÁÑëì�VHAx§T¬ö±�W+"+¢pcþ‡˜¼ò8ðW<Ô'RàÝ{�û�yoä¤�z�rå’U-pØ^„ÒX§%!˜�»±#Æ Ì�C�ƒZãÖC•S06³ó±ßNL úfUöp´œE¹

�Kma��-

Page 144: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3722/1/FENNY... · PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM SEKOLAH OTONOM OLEH SANGGAR ANAK

%��Ñuëê¢Ùª‘=�Á³µáQ�åƒDÍ�Ÿ^�z¹Á›CS‘ñrù'Ô˽øx}qqC·�x¹Ûö�-=F�å•Ù¸�

Page 145: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3722/1/FENNY... · PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM SEKOLAH OTONOM OLEH SANGGAR ANAK

~Ïl�›�R�Ÿ}H+�ÃÎ$)`0ÙPîÌ

Page 146: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3722/1/FENNY... · PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM SEKOLAH OTONOM OLEH SANGGAR ANAK

mdx+¡”ÍÍo›½¦ÒíuZÍv‡c>�àg¥šª&�X1³��‰EËn�¥këCÒò�

Page 147: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3722/1/FENNY... · PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM SEKOLAH OTONOM OLEH SANGGAR ANAK

�î

Page 148: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3722/1/FENNY... · PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM SEKOLAH OTONOM OLEH SANGGAR ANAK

±ßÖ �g˹¼1ýÍ1=Ãm’L/–,� :ùÌ…ág�ú9ŒÞËŒ_NÒm**Þ Ò›Cͳ!�1CæÎp®žGÐ{Ä®J@�(¨�²t™Ø†¢™ÀZØ�f~‹Â�®� ºÐ¢rù ªŸ

Page 149: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3722/1/FENNY... · PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM SEKOLAH OTONOM OLEH SANGGAR ANAK

q‰DŽ{�]K¬°¼�²’�eƒ¥�²—�’`¦½EÙ ³@�J» ‚ú�‚•ó+¥ Í

Page 150: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3722/1/FENNY... · PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM SEKOLAH OTONOM OLEH SANGGAR ANAK

†´2ä!Ì�•ü“#ìCcç Š gPZ¡|š ¿`

Page 151: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3722/1/FENNY... · PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM SEKOLAH OTONOM OLEH SANGGAR ANAK

:�ýÆ�”ùØØ=B_Þ—�›u‰"�Ž¹í{@ã�W6Ñ�ø�Ó\ˆQÐ%ÉQå·©‹F:íò^Z�GÊ��B1žjš“•¬·�÷

Page 152: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3722/1/FENNY... · PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM SEKOLAH OTONOM OLEH SANGGAR ANAK

]ù7ÌßP`‚:ÌäH¤rN¡ �Y^Šå»�Iÿ>®%�ÿ�š,<R/¾"îˆ�"ác-Á

Page 153: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3722/1/FENNY... · PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM SEKOLAH OTONOM OLEH SANGGAR ANAK

¡—5f)\��Mik`œNÙ|e'KÙü�j¹Äk>ùa&ß,¸·Àø�‡~�äʤ�â‘eØŸz�Ì�„ý|†7¼ �\ÿ

SÿMϵ‚/�Ÿ£�ô™±ÿù

Page 154: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3722/1/FENNY... · PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM SEKOLAH OTONOM OLEH SANGGAR ANAK

�®`;(µ

Page 155: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3722/1/FENNY... · PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM SEKOLAH OTONOM OLEH SANGGAR ANAK

ä�7��ÆöZæ8øÂ6�¿ �htE¬�ìÝ.J¦i$6ƒ«íæà ÙSz�-Íß›�ås§ý½›�é~ì�:k®üQOцÏ#%X�ž!„�¥�¡²àÁÕÛOè�áÄÍ�æ�MŸ�x[ú�ˆq˜�¨è„%á�I B4˶¬Ñ½MâÃ.ÌÞúP‹•Ž1VÕ.ñJ��ß £‰“CIû[¥‚‹Û���TH—|#ë&æ#î”�lš Þ�KB�['P�àTâ,½€³´¨*M�m†¤*ʼn_àž©¬%FÅaV�·¨4->Â�w0�¢ª”è–*ÝÖHؤ6�謣ñ—‹Ý¦ßvm–

�)€•$_ ÷�Ó

Page 156: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3722/1/FENNY... · PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM SEKOLAH OTONOM OLEH SANGGAR ANAK

�_#�.põR�“x.T¬ƒyHý;Î-)Nà—��±¢�YŒ��TUi…�Æ���Ð�Â���e˜ÓbÐ*·¤¹êFØ\U€s a&Ö$[VÍ”Dö*(6¨®‰àðÍ Ÿ‚å

Page 157: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3722/1/FENNY... · PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM SEKOLAH OTONOM OLEH SANGGAR ANAK

ñDï”>4o�¸4ÐS:$;iŽãNqi�P)5P…Íø´BoäHåhååbå‰ÕUIæ~�<¸-§9�Ñòâ�Z‚–åh�L»*°R¥lÍ<=Ò’�«~Ô§ž–5®Zò¦åè6]<”|

Page 158: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3722/1/FENNY... · PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM SEKOLAH OTONOM OLEH SANGGAR ANAK

µ�½.H¼å•�^ò†Åp�TvË„yK>�¤�Ìñô0ˆ¾7P�7ï ´ó��øC‘á'(:Œ�p1U±z²l|Ðò%©]Wœ�|ß?r’’�hè,ˆ¹÷þt† *µZ[Ž�œK&O>¾T…ÍÈ� ËÛˆV�1Ñ;¿Ö_ÄtÓ®_}ôÇ•…q�®"å󺋘„)ç„d4“º'ÎÒˆd�Ϻ�¶àòXÔX®œÅ\؆Öó6Q �ÆN×�…íSß_�A�½Â$"¥c!x™x�ÓÿÅ�³U¥ 4Tt�Wu‚a YX%�/.©�Ú�G ®š,�ˆ

¬03÷¯1¡Í³g‹-ÝU�ؘKí¯2RŸŠ‚Dî‹�»dÁïKQÂWwÊ/õÆù¯Êím�Ü�ÆŠÄê§j

œÉµÃÊãl6ÁnwE´U�&2Ƨ±‹w¹²

Page 159: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3722/1/FENNY... · PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM SEKOLAH OTONOM OLEH SANGGAR ANAK

X»eç{”Sfâ-³Žw¡›† …PÚ¯Á€øL•F2Œ–«`2½™_{¯�/�ˆ>Zš_'µÒ¯w𬣅Ÿ5Èg°½å�ÀâqÈ·àoø�g�#»�ÿš[P:

Page 160: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3722/1/FENNY... · PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM SEKOLAH OTONOM OLEH SANGGAR ANAK

·ýùïa¾�¿^>¿xOŸÃ;ÃWí¢á€�_�¬�´�ÀŸ�ô�LˆŽ¥Ì�n‰ð{sŠ4¸ê'bw‰™GÌï»Ý`�³·ú�˜õZ�Ôø ÄqÝ×;ä<ëz–à��…�ƒ�Š�Àú¥ . Îb^HR$»å�Õ%—Œï�³Â\ªëS2‡†ÛøQµA� °A~½t嫶�C�*\{ÅÑS,Yþ�ã�Ü-A»Ôï ®�tUd—éò�ˆ‚)é,ü�*ÜÝfë#©m¯L‚’7}(°ÿ¬“+�]Ï0PÖ‰”ÅéG9`G"°…Ó±x—AÿúÑz\�#Ù±Xä¬åtéW��odMUSÎ�‰õ>"°‹ÔÅGëÎwTÞzà¢dæP»–9ßr�{EÔ�܃e{ŽCoÌ‹0vº�-��Op‘487ÙB�•µßáŽé½ÃÀ�˜2#µé£�¯Ï°£|ïJ�N��ÞI¨—�'é!+�ò·^ÖÞ®’ùUl(G‰¾@{âh1æH‘•Ã.™S�

Page 161: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3722/1/FENNY... · PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM SEKOLAH OTONOM OLEH SANGGAR ANAK

�cýŠ“PÇxà�Æ�K–ljÿë «Ð&0¥éœrô&“ˆ+}û ˜)ù¿ÿü�Æzf��•¼õ�©S¿<QºÚ�•‘%Gý„µhË©Ø

Page 162: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3722/1/FENNY... · PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM SEKOLAH OTONOM OLEH SANGGAR ANAK

ß3ƒª,-^Öºb¤íQ6¯dFHàk¸võ�TzDÀ�ˆdµ~Î-~´&ŽÖD-ZK ¼³�o'¦ý~;ê)¥Ë˜’™Xý†Çp��Ç0IæÐQŸ-b�A5Š_ —�î�×%•Œl1ÕæЪXx¤TݾU±ð=‹¡/nU,.ó•°«ˆ@(P}s�Ÿ·¶nº¾(Ž2

Page 163: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3722/1/FENNY... · PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM SEKOLAH OTONOM OLEH SANGGAR ANAK

(' 6iã”�¦�Y�n�-b�³

Page 164: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3722/1/FENNY... · PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM SEKOLAH OTONOM OLEH SANGGAR ANAK

�ý&š@à†:0×ZõC„lùY0^�‡ˆã°Yœ8b6#Os�O¾Ï4q;¡Ï�¶�t³¹¤çcL2¸™�¡,€ÓבÓæÙ´Lúªêo6dxu�9™�‰<Ðؼ:o_Ñ»'H�$mb

Page 165: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3722/1/FENNY... · PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM SEKOLAH OTONOM OLEH SANGGAR ANAK

>"€ ®�\6¦¤u²œoÚÉ�Gñ >È™|§@

Page 166: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3722/1/FENNY... · PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM SEKOLAH OTONOM OLEH SANGGAR ANAK

È®ÚÇS¸� Ê,£#�Å/X9aä€ žGv7”¾L}´,[ÓMäZYó–;ØL×F3oãñ0äÊ>¾ÃµÇõræºáP4J- ²ÀÖ-�3E@Rø�Ø4²,µr‚t€üÛ�IÂ]r[Ú�w�8!§Ý�îlšã±ånZ@±�V�P‰�¢L-V�•'0‰�<B�9

Z÷OÒlü�����ÿÿÜWënÚ0�~�”_›´ªN

Page 167: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3722/1/FENNY... · PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM SEKOLAH OTONOM OLEH SANGGAR ANAK

Œ=ýŽí„&,)iaÒÖJE¾œûåó �Æ-{·ñ

Page 168: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3722/1/FENNY... · PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM SEKOLAH OTONOM OLEH SANGGAR ANAK

ü§Ô�-���ûwA8eþÝ-\Ë_®dè;rrœpÆ‚{.5ˆCBÆFš�(º�ý÷hîüÜF£4Á-ÈI8I ß�ÃíX�õoàÇ©è�Ã�iSRxrι‚nF�œEB’Olsf£"�‹’�%y¡ð*Uaë‚Æ‹�æRaÂÒ±á@Ì5�&•>i]õq] |Ì©ÎÇ”ú8

h`ÙFq´àò�™Žm!C�

<�³-^Ðh����Ž€Pû�w�~qfÊ30ëÈ

Page 169: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3722/1/FENNY... · PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM SEKOLAH OTONOM OLEH SANGGAR ANAK

+���g’¢X�‚ÝJTÙ

Page 170: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3722/1/FENNY... · PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM SEKOLAH OTONOM OLEH SANGGAR ANAK

ðå�µ��\ÙN¿@ ��W³úÙ¨"îjUs�ZÿxR�ªÍF½‹ª-#ÿÞœÉÊtW c „j� RAæMP�¡K›æ�/�± »NƯ†¶û4'q|¨†¢iä9óäÉT ÷ûFà�Åñ¡�Ý&‘¯>ÜZàçŠ 6�w.M�¼8�]´Ùsæ}K�©zzKÅU#&R}¢v“L°œ�.ôÈ]®F‰×À¹†��d�ñ{?úáÁ±�ÔWL¬5#ד ƒYon�ÿ÷Sâ‰E¥?«N=×Å` L'-œ„Ë_�¶=$Ñ�"Gå

õˆù†m[)¹n�MïŸ:-Ô^à[Ƴ�Ç-´\×¹V*ßïØ?��Ž�„Á‰ß�…Z×âŠë΃-o�%%Ô¨"h�5�Ú¾�H-¤”°‡Æ�]"

êËá½Á¿^�Ð�¢�PžŠo4†Gç��s�V�€¨‡ÊG¼�4Æ_.ƒ•’�Â�„Y*²ô¤¬/�s

cµ3µ»“©Qê�9îÓ8�v���-u�ÄÅe@oæ�ù�®®e²$YmÒrã�Yyª#Ûì~•\�

Page 171: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3722/1/FENNY... · PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM SEKOLAH OTONOM OLEH SANGGAR ANAK

ÖýAw(×-óáñ�ê4%á�–*�K€dàèÒ¢á�„�[Hª`Û—½-�,ËQßµk‚}YIyu�Œ©ÂÊ·a&Ô6ÿ‚óX”‚¶ü«3-�ö#Ÿy_9UÃ�L� *¼õØè-�0��U'+æÔ�X²-‰…û���ÿÿ��PK����������!�–µ-â–���P�������word/theme/theme1.xmlìYOoÛ6�¿�Øw toc'v��uŠØ±›-M�Än‡-i‰–ØP¢@ÒI}�Úã€�úa‡�Øm‡a[��Ø¥û4Ù:l�Я°GR’ÅX^’6ØŠ->$�ùãûÿ-©«×îÇ

Page 172: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3722/1/FENNY... · PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM SEKOLAH OTONOM OLEH SANGGAR ANAK

��!)OÚ^ýrÍC$ñy@“°íÝ-ö/-yH*œ�˜ñ„´½)‘Þµ�÷ß»Š×UDb‚`}"×qÛ‹”J×—–¤�ÃX^æ)I`nÌEŒ�¼Šp)�ø�èÆli¹V[]Š1M<”à�ÈÞ��©OÐP“ô6râ=�¯‰’zÀgb I�g…Á��u��SÙe��bÖö€OÀ�†ä¾ò�ÃRÁDÛ«™Ÿ·´qu ¯g‹˜Z°¶´®o~ÙºlAp°lxŠpT0-÷�-+[�}�`j-×ëõº½zAÏ�°ïƒ¦V–2ÍF�-ÞÉi–@öqžv·Ö¬5\|‰þÊœÌ-N§Óle²X¢�d�søµÚjcsÙÁ��Å7çð�Îf·»êà�ÈâWçðý+-Õ†‹7 ˆÑä`

Page 173: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3722/1/FENNY... · PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM SEKOLAH OTONOM OLEH SANGGAR ANAK

-�ÚïgÔ È˜³íJø�À×j�|†‚h(¢K³�óD-Šµ�ßã¢���dXÑ�©iJÆ؇(îâx$(Ö

Page 174: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3722/1/FENNY... · PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM SEKOLAH OTONOM OLEH SANGGAR ANAK

ð:Á¥�;ä˹!Í I_ÐTµ½�S

Page 175: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3722/1/FENNY... · PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM SEKOLAH OTONOM OLEH SANGGAR ANAK

�1£÷êù÷¯ž?EÇ�ž�?øéøáÃã�?ZBΪmœ„åU/¿ýìÏÇ-£?ž~óòÑ�ÕxYÆÿúÃ'¿üüy5�Òg&΋/ŸüöìÉ‹¯>ýý»G�ðM�Geø�ÆD¢›ä�íó��3Vq%'#q¾�Ã�ÓòŠÍ$”8ÁšK�ýžŠ�ôÍ)f™w�9:ĵà��å£ x}rÏ�x�‰‰¢�œw¢Ø�îrÎ:\TZaGó*™y8IÂjæbRÆíc|XÅ»‹�Ç¿½I u3�KGñnD�1÷�N�

Page 176: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3722/1/FENNY... · PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM SEKOLAH OTONOM OLEH SANGGAR ANAK

IB�Òsü€� íîRêØu—ú‚K>Vè.E�L+M2¤#'šf‹¶i

Page 177: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3722/1/FENNY... · PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM SEKOLAH OTONOM OLEH SANGGAR ANAK

~™Vé

Page 178: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3722/1/FENNY... · PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM SEKOLAH OTONOM OLEH SANGGAR ANAK

þvl³{�u8«Òz‹�ºHÈ Ì*„�æ˜ñ:ž(�W‘�☕�~�«¨JÈÁ�}KNßÁP±*ݾ˦±‹�Š-TѼ�9/#·

Tøe\O*ðtH�G½€HYµæ–øA7ÂqZ…�Ð$*c?���¢�íqU�ßån†èwð�N�ºû

Page 179: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3722/1/FENNY... · PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM SEKOLAH OTONOM OLEH SANGGAR ANAK

%Ž»O¯�·ièˆ4 �=3�Ú—Pª� �ÓäïÊ1£P�m

Page 180: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3722/1/FENNY... · PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM SEKOLAH OTONOM OLEH SANGGAR ANAK

\\9†�øâëÇ�‘õ¶�âMØ“ª2aûDù]„;Yt»\�ôí¯¹[x’ì��óù�ç]É}Wr½ÿ|É]”Ïg-´³Ú eW÷�¶)6-r¼°C-SÆ�jÊÈ�išd ûDЇA½Îœ

Page 181: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3722/1/FENNY... · PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM SEKOLAH OTONOM OLEH SANGGAR ANAK

IqbJ#xÌ꺃 �6k�àê#ª¢A„Sh°ëž&�ÊŒt(QÊ%�ìÌp%m�‡&]ÙcaS�l=�XíòÀ

Page 182: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3722/1/FENNY... · PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM SEKOLAH OTONOM OLEH SANGGAR ANAK

¯èáü\P�1»Mh

Page 183: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3722/1/FENNY... · PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM SEKOLAH OTONOM OLEH SANGGAR ANAK

Ÿ9£�Mà¬ÌV®dDAí×aV×B�™[݈fJ�Ã-P�|8¯�

Page 184: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3722/1/FENNY... · PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM SEKOLAH OTONOM OLEH SANGGAR ANAK

�Ö„��AÛ�V^…ó¹f���é"�á€d>ÒzÏû¨nœ”ÇŠ¹ €Ø©ð‘>ä�bµ�·–&û�ÜÎâ¤2»Æ�v¹÷ÞÄKy�ϼ¤óöD:²¤œœ,AGm¯Õ\nûœÂN�H…T[XF64ÌT��,Ñœ¬üËM0ëE)`#ý5¤XYƒ`øפ�;º®%ã1ñUÙÙ¥�m;ûš•R>QD

�ÌH ín÷ÞÜ-Æ

zÈÇiÛ�Ù�-ã�¼.uχY��C¾�6ìOMf“å3o¶rÅÜ$¨Ã5…µ

Page 185: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3722/1/FENNY... · PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM SEKOLAH OTONOM OLEH SANGGAR ANAK

¢à��ØDìcp¿

Page 186: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3722/1/FENNY... · PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM SEKOLAH OTONOM OLEH SANGGAR ANAK

UÐ' �®&LEÐ/p�¦-m¦Üâœ%]ùöÊàì8fi„³r«S4Ïd 7y\È`ÞJâ�n•²�åίŠIù R¥�Æÿ3Uô~�7�+�ö€�׸�#�¯m� �q¨BiDý¾€ÆÁÔ

Page 187: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3722/1/FENNY... · PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM SEKOLAH OTONOM OLEH SANGGAR ANAK

ˆ�¸‹…i�*¸L6ÿ�9ÔÿmÎY�&-áÀ§öiˆ�…ýHE‚�=(K&úN!VÏö.K’e„LD•Ä•©�{D

Page 188: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3722/1/FENNY... · PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM SEKOLAH OTONOM OLEH SANGGAR ANAK

�ê�¸ª÷v�E�ꦚdeÀàNÆŸûžeÐ(ÔMN9ßœ�Rì½6�þéÎÇ&3(åÖaÓÐäö/D¬ØUíz³<ß{ËŠè‰Y›Õȳ�˜•¶‚V–ö¯)Â9·Z[±æ4^næÂ��ç5†Á¢!Já¾�é?°ÿQá3ûeBo¨C¾�µ�Á‡�M

Page 189: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3722/1/FENNY... · PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM SEKOLAH OTONOM OLEH SANGGAR ANAK

Â�¢ú’m<�.�vp��“�´Á¤IYÓf-“¶Z¾Y_p§[ð=al-ÙYü}Nc�Í™ËÎÉÅ‹4vfaÇÖvl¡©Á³'S�†ÆùAÆ8Æ|Ò*�uâ£{àè-¸ßŸ0%M0Á7%�¡õ�˜<€ä·�ÍÒ�¿���ÿÿ��PK����������!��¿Þ¤?���$�������word/settings.xmlœYÛŽã6�}_`ÿ¡áçíiÞI�é H‘Jf1³�¬“��mu·0’eHr{:_¿%Û�Ïd�ƒ`Ÿ,±Xź��©ã-~üÒ6w¯U?ÔÝîqÁß±Å]µÛtÛz÷ü¸øí×âÞ-Üm˦ÛU�‹·jXüøþï�ûá¸�ªq¤iÃ�™Ø�ŸÅE£�\¼Œã~ùðpQz×í«�Y{êú¶�‡w]ÿüpÖŒÝæÐV»ñA0f-úª)Grxx©÷Ãl-ý�-ÑR/³‘×? âµmæyGÎþlæ%Üc×o¿jü�÷&…}ßmªa ̶Í9ܶ¬w³™¡ù+vÎùüX¯û²�ûÆÈ{*Ûï]×Þ�—ûªßPB-�N/-¦qZ·{Z�åX‘tØWMsÂÀ¦©JZý¸|î˶-©f瑓ζz*�Íøk¹^�Ýž&½–äŸ�ìlrÛ—G2òS_o�îúú÷n7–Íj_nhpžÌ¿N®‡}S¾]'Æ«v"„¾Í�âl|óRöåf¬ú‹Áœ¬÷]3ÏÚvÿêƼk÷=%ó¢Aoåxrœð¾�¦¨§‡ÿtÝ8«1æ¤�*�5&éUBÐsŠC 7VÆ�’P�,±Îa‰4y�-)æM

ËîqqèwËaóRµåpßÖ›¾�º§ñ~ÓµËîé©ÞT—

Page 190: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3722/1/FENNY... · PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM SEKOLAH OTONOM OLEH SANGGAR ANAK

-�!”Å�åÓ¥Æ�ˆÇ��q<ÎZå µ �Çë�$\jóý:œ+£`¤œ[á¡�\ÙÂ`kš�—!߸V�Çõ΄Ä:&Ã5åVjƒu¼ä�Ç㥹aÍËèaåx0,�зh4‡Uà‰çü²Éþ�ëÂxŒ�¡�Õ�Nš

Page 191: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3722/1/FENNY... · PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM SEKOLAH OTONOM OLEH SANGGAR ANAK

Z�¹�…A¾‰È £°DÊ�z-’à�bG$Ã�Ì�d&2˜7ÉmžC�HÁB€ˆ—Â� =�Z��Ö1Ü{¸�e&u€‘’Ę��›g8ž ¹„}GæVJl�2šÁx�SLÂú(¦MæQå”PÆÃŒ*Ç|€õQ�‡

Page 192: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3722/1/FENNY... · PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM SEKOLAH OTONOM OLEH SANGGAR ANAK

ú¦r��ŒGES8ˆ*UH_`ß -3è�fÖ3èµÖ–��"Õ–�

Page 193: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3722/1/FENNY... · PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM SEKOLAH OTONOM OLEH SANGGAR ANAK

ûŽv21¬“1®`?Ð…d¸Ã�!5>�ŒP¹€¨2QÝè½&YíaµMÁ¸‡Õ¶Lû�f”Ni£a¤VØ�g–Uš�èµ¥�Ÿ ®-¶>b �Y¸+[+=ƒ‘Z§T�ñf3Æp�#|Ø�û›õÊ$��7Y

Page 194: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3722/1/FENNY... · PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM SEKOLAH OTONOM OLEH SANGGAR ANAK

«mƒ–-v�Ç�/ Foß)œæ9ÞõN›„ÏŸI’ oÎ�g`¤Î2 �í���ÇûÇEUh¸³\Á�ƒû‡Š 4ô€$ÉA¯3.8‡ëd\��â ãÚà“‰

Page 195: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3722/1/FENNY... · PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM SEKOLAH OTONOM OLEH SANGGAR ANAK

z‹o�$q�¼SdÔ_q�Ë4÷ ë�æ�<12ê-ø-’Y&q§È�Ï�ÄNæ$c8£AZ�Ñ›åVGˆÑ,ig`®ýÍÊy¦,¾9xN}�îmÏÉ5,�ZHˆ�¯yÄØñ”k|�{#CÀëX�5ì|ÞZ�`çóT…ˆ%9“xŸú(3�«à I78´ç�� wÿÀµÀ7ï DÈ`MI��Œ4�Éð ��3�UÁI�¿1‚S¾€Ø �}}`‰WE

Page 196: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3722/1/FENNY... · PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM SEKOLAH OTONOM OLEH SANGGAR ANAK

ûN�*2ìu ¢bIÎ|Ä’Ä3�«�æ wZI¸·óL

�’L�GUȹÐ�ÄN.�°ÐëÜZànÌ�

‘n|�"$2år�idÚ �}+D�p�Hû�Ÿ?ˆøH·��[ãtßP(£Qª�`

Page 197: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3722/1/FENNY... · PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM SEKOLAH OTONOM OLEH SANGGAR ANAK

¢âÌÃs;*-ð]9j‘iX…hµð��1cŠcßèÈÀ{;fæ�®£':@ÀH½v îí�Xá°�Q8†3�¥Ç·���Àw—˜´Ìñ:I��f'1j;·$�ß�“dtµB9Hô‘ƒOÀ$-v�oI«Ì@¼%úbÂ=$�›%ˆ�ºP��ô��)ƒõIÁò�«�rÎoä r) ®�Õ�³�)1W@줂>6av :é%\§ ¯œ�V¡ �ÃÃŒ�Ú’s(;�Ñ;9ì;…Ó�÷Ñ"ðh±

Page 198: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3722/1/FENNY... · PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM SEKOLAH OTONOM OLEH SANGGAR ANAK

µŠ�¾%&1â‹$¨ýBß �Î:�gzŽxºv9‘´¿ôóSA\ß]{f�ó²]÷uy÷i¢q‰Ük—ëþs¨w³|]��\}+Y�Ö³ðþþ,�Ú²i â�g�1¸gÉ–hÉX=�

Page 199: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3722/1/FENNY... · PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM SEKOLAH OTONOM OLEH SANGGAR ANAK

7ŸÊþùjùTŽvÙÃQ¢FÿùÕÚÄ´VýO}wØŸ--ûrÿa·¥áyANôÌYVïÆ�u;��‡õjÖÚ�›û�è°ÛþûµŸ”-® :.G"à«)C-Ë+ÍZíî�[M4îºÞÖ�‹²¿_]úÀ¦éW�g_}*÷û31»~æ�‹¦~~�ù¤2ÒÛ¶ì?Ÿ^ÖÏâ"�'�½M²ÓK¹™�¥Ù—‡iÂù‘f]-®cr-“×15�©ë˜žÇôuÌÌcf�{y#6›èêÏÄ�Ï�ÓøS×4ݱÚþ<�>.þghJßqyb‹?ì6Ía[�<¶Ýfø°›Èðá*ö‡±› å_êÍx fù$�^Ê}E�™¨p�k·<�\²¯·mù…hwž��×e61ßÝß;ïÿ ��ÿÿ��PK����������!�JØŠ’»�����������word/webSettings.xmlŒÎÁjÃ0

¸ñáîuY}!ž½ÚÖ#ý—aünîdiš¼ÿnôn[Ž%ýSs*ûwÊ��"î¿÷…"«65�{õÖ®¯äø»sÔM=Œ«jO<úØõ”¯�{ÿ�“åë

Page 200: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3722/1/FENNY... · PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM SEKOLAH OTONOM OLEH SANGGAR ANAK

Æñ{aï�t_�õ0JHR(£/Ðõ�\Gi

Page 201: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3722/1/FENNY... · PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM SEKOLAH OTONOM OLEH SANGGAR ANAK

±d$mÞöô5l—Ýz�Ÿøñï�_im>Q42�ð<Eº�py?

²m¡A =ï¡Qó4ù• �øF…Ãø´éKWðzF³ú©MUH;�`1Ë�s��L^·œ‘ê6³$oõ”›ãyŽ�ß8|$$s»¶}u‚«·Z KÌ

,S��ZyD+

Page 202: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3722/1/FENNY... · PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM SEKOLAH OTONOM OLEH SANGGAR ANAK

¨ZCÒúë% ÆÚÈÙbŠ?xb9 �Eqcïþµ�w���ÿÿ��PK����������!�t\�|”��� B������word/styles.xml´[ßSÛ8�~¿™û<~º{h �…izÃÑáX9Û)пþV+[qì(ÞÅ./Á’µßþÒ·

Ñr0C)%aúì8

2Hߪ•ˆan®’e�Ácòp æs�ŠO*\/Eœ�ô{½áA"¢

™þ„u?‚hä÷û~>r®UØ�‹‚ø¡��ñ›ûñ

Ö��Çb)/ål&tnæc÷ñBÎÄ÷…ˆïS1ÛŒ�»ÀLË%†j�gàãá1&C”Î>?‡b¥3�DÇ�

h?üõ¼Œ¼"I¥ŠGþáÛžï‰8T3�?ŒüûÉÅ›÷¾—fA< "�‹‘ÿ"Rÿ¯�¿ÿöáé4Í^"‘z NO“‘¿È²ÕéÁA�.Ä�ðt!W©ŸK{¢H{RÉl•¨P¤)h»ŒŒ¼e cÿ#¨7Sá'1�ÖQ–êÇä6Éó'ü¸Pq–zO§A�J9�ÅÁÄ¥ŒUry�§Ò‡��¤ÙY*ƒ‘?‘K0÷F<ywj�Äzr¡ßÚ¹,L³š´��¶*vh*grä�É›ñ™�v€v�Ÿ%{W[ÖÃ�ª² Bð�àDRÇv0„蛇»u��Á:SFÇ�ÃB›©Ê�9�Š�Ȳpx¬8- Á-›d�Y1¿Vᣘ�3˜�ù� ƒ÷W·‰T‰Ì^Fþɉ

Page 203: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3722/1/FENNY... · PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM SEKOLAH OTONOM OLEH SANGGAR ANAK

ô�^�i±i ��ZË�6f ‚Šƒÿ��‡ÆK;Q�"лÉCý÷�¡ÕëÖ@}mQÙ�”ËÒuÐ^ÄQ{�ïÚ‹�¶�qÜ^�phÛˆ˜Ü(e%=¨™ Mò•sbp²'eõŠZ�5®¨%MãŠZŽ4®¨¥DãŠZ�4®¨�¼qE-¾�+jáÜ»"

Page 204: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3722/1/FENNY... · PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM SEKOLAH OTONOM OLEH SANGGAR ANAK

�¸ªY4@o�6öDf‘Ðë÷�ÐaKªË Žw�$ÁC�¬�ž®¯Uµ÷‘åx=Íhª"�¾ž,ÇY¢â‡Ý-y5��^®�A*á�Óàè~KGO‚i$¼��9k„zgR-f�-=v�¬Û(�ÅBE3‘x�ñlâÇX�£¼±9Y4*×2ˆ×òa‘yã��ØF0sº©§ŒÛ�FþµLÑ�{·ÎÐaJ“pR

Page 205: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3722/1/FENNY... · PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM SEKOLAH OTONOM OLEH SANGGAR ANAK

‡†Œ�1ø"fr½,\C8{

Page 206: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3722/1/FENNY... · PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM SEKOLAH OTONOM OLEH SANGGAR ANAK

�{’G�´½Ž�„éÞ^ç*RÉ|��{ ‘-ŽÙ;ØBÐL`ob+ŸD�Çì�¼EŸÞY�Â÷4Jž²c±áQ�¿-�UÜï¢#�"Žÿs+t�(&˜âÀ7�å�ô7¥„/_ǘ¢¿)<¯”OÐß”©WÊÇüØ_6Ó|

;���7�Ý�vPªÌÊ°ˆ�

KÛ“eãv-8<�%ˆtbþ¶VYó‰¹ïà<*ÊUVŸ�ÕŽk�@lÒ½�?¤þk�·�

Page 207: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3722/1/FENNY... · PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM SEKOLAH OTONOM OLEH SANGGAR ANAK

��I…GC�8v-�-\O9ÉÔ®ð1’©]�d�µ+…

Page 208: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3722/1/FENNY... · PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM SEKOLAH OTONOM OLEH SANGGAR ANAK

G~¸ë–-‰t�öÅ‘�Ŧe[Åp�“™ù˜ÍÌ�ˆW�:ª›„ó—c÷ºs¡^7 (ì�Õë&�…��J-;,RŽ€ÕYÝ$`9ª†;FeNå�Å®›e KÞ�‹º!o�P7äM�ꆼ @íÉ»�¤;ò&`±¹Árj™¼ @ø 竾�*“7�ˆÍ�†'�*X–ê�XÝ�7�¨�ò&�uCÞ� nÈ›�Ô�y�€Ú“w wäMÀbs

íò¿��$„Rö�¹í€¼ (ì�ÕÉ›€ÂŽŽ‹¼ Xø 3H ƒåÔ2y�€Øô`�ÊäM�ÂW8Ü°“¼q×ÿrò& °�T'o�

;:�Bµ‡T��;@�,KÞ�,|…“

Page 209: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3722/1/FENNY... · PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM SEKOLAH OTONOM OLEH SANGGAR ANAK

9�&7ǨnÈ›`Q7äM�ꆼ @Ý�7�¨=y7ƒtGÞ�,67XN-“7�ˆM��¨LÞ� 67ì$oÜŒ¿œ¼ (ì�ÕÉ›€ÂŽN…P-Ï�°Ø�ª`Yò&`a¾´&o��¾òZ ŽEÝ�7Á¢nÈ›�Ô�y�€Ú“w3HwäMÀbsƒåÔ2y�€Øô`�ÊäM�bsÃNòÆ=òËÉ›€Â

Page 210: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3722/1/FENNY... · PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM SEKOLAH OTONOM OLEH SANGGAR ANAK

P�¼ (ìèT�Õ’7�‹� –¥:�V7äM�ÂÄlMÞ� |å�@¸‹8aꆼ �uCÞ� öäÝ

Page 211: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3722/1/FENNY... · PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM SEKOLAH OTONOM OLEH SANGGAR ANAK

Ò�y�°ØÜ`9µLÞ� 6=X 2y�€ØÜ oÕÂ}QòõÔCG�Pï��·�È€}G�¨€¹�wb.�h_�Í·CZ���2��éA5ño¥-=Ú5î�#AÈPr�I…�¸_ð–N©í`p¼§o`òõÜ»4í.µu˜RÛ7o W¨Ü�„-IºM�ôÌ^VÐ ³*î‘kiÐ

Page 212: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3722/1/FENNY... · PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM SEKOLAH OTONOM OLEH SANGGAR ANAK

¤›¹ò†l>»‚öŸ¼‰G/Ö]=ð"6RåÃø�Û���‡F·YñN¯÷~0è}6�9š¢úGøŸ-Ý!ånŠŠÄ<ÓRL3”Ö�ÚÍðc«ÁÌÝC¶s&LëÃhD©‡ìÈ(Ÿþ,õ�á�¨‚:À'úªîÝp�î�3ÂëùõÿͱѼ·u-Õ¸Ò¡w¦/¿ïÑ�/ÇïM �_1ž«+�ÝgÆ˶)l·†ö"�NgÓÈ„�~¹ŠuŽA�#¦ŽÉåÙs`ÄÂü¹ˆ¢/�&H¦VîWuZ™ÙÃ--�*¢ �/SK÷ú�ïÇ£&»�@j”•1�Ú�wÎÄëåT$ÐζÇÿ7J�Nl»Ûޑ檯q¦¥�Ð-7,ÕënݶòÙòÃåäËõ¹„«|Õ¬Õ�-Î FÓ�º ¿êæ@TggâóTwSM•�œ�]"¢<Oá�

‘ìñn~£ß^»ÂûüU_;®ý£ª›ž“

Page 213: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3722/1/FENNY... · PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM SEKOLAH OTONOM OLEH SANGGAR ANAK

çlè��€J� ¯Çº�ìLW-èÀäPßÛ.¢ÐƒŸ‹‹|£�ƒºÛ��€ä’- b]r¡T�ÃõNìn©æÅ<Ÿô2Ýû²Ë3åÚ¢�[(V�{

Page 214: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3722/1/FENNY... · PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM SEKOLAH OTONOM OLEH SANGGAR ANAK

äšëMMuºó°[yäŸ�‘œ&RoElDÞŒ Ö¥*Ñ3ªlU �c&U¸N�pƺHWëpÍøª_‹�°§ÈÛø‡¼ñ\®fº9ÂîcôP‡-‡�8wq7�Ø�Ê&�¿‹imw›�ï�˜û³1�ÉUpÛe'ÃÞûþ;#½v~š èý×yÒÃ2h-Ï ¥<5Ýay��s8‚Ø·ð©ò’Ùé¹ü*w6î…<2Åf1Â^ŤyÏ`5±óaÌ(r2»�î>-–½]uƒ3ù¦F/G )ªiúñ����ÿÿ��PK����������!�K�g2~���¢��( �������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������„’Ënƒ0�E÷•ú�È{°�ô�! êCY5R¥¦êcçÚ“Ä��ËvBøû�HH¨*Ubᙹs˜¹v2Ý�y°�ce©RD#‚�P¼�R-Rôº˜…E5X4Í./�®c^�x6¥�ã$ØÀ“”�¹NÑÚ9�clù� f#¯P¾¸,MÁœ�Í

�������docProps/core.xml �����������������������������������������������

��XÇ”`y©

Ã�0Ô=���‚÷H½5y kÆ7l�xDÈ�.À1Á���C

Page 215: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3722/1/FENNY... · PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM SEKOLAH OTONOM OLEH SANGGAR ANAK

�(g1�(>i�˜ÂþÙÐVΔ…tµö;�Æ=g Þ�{õÞÊ^XUUT�Û1üü�¿ÏŸ^ÚUC©�¯8 ,�<vÒå�%øtô'»ýú�îºtø�7À\i²-�Óö���Õ�¨«Ò�ëÛ�‘ï�`¹‘Úù ì ƒ„Wç̺¹¿Ñ¥�q_g³»��ò+ÝüÅÀN6�!»m�}è—i½ëf��x7âλcåmü𸘡lD( ÉØ� BcJbB>›m�ý�;]¢8Ìõ/q�Ž®�ô*¦·Câ�Ð�3|‘Ù����ÿÿ��PK����������!�8žc„æ���½�������word/numbering.xmlÌ™ÝnÓ0�Çï‘x‡*�—[’¶i»Š

Page 216: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3722/1/FENNY... · PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM SEKOLAH OTONOM OLEH SANGGAR ANAK

mc•@€�

Page 217: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3722/1/FENNY... · PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM SEKOLAH OTONOM OLEH SANGGAR ANAK

q�&îjá�Èv[z»—á�x,^�cçcI�J�

Page 218: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3722/1/FENNY... · PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM SEKOLAH OTONOM OLEH SANGGAR ANAK

ôfi|ìsì_üOþÉž¿øJIoƒ„ÄœÍ�ÿÜszˆE<Æì~æ|º›ŸMœžT!‹CÂ�š9;$��—OŸ<ßNÙš.�€Ž=ÈÁät�á•RÉÔue´B4”ç<A

Page 219: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3722/1/FENNY... · PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM SEKOLAH OTONOM OLEH SANGGAR ANAK

‚K.h¨àTÜ»4�_ÖÉYÄi�*¼À�«�Û÷¼‘“¥á3g-Ø4KqFq$¸äK¥‡Lùr‰#”�ò�☺éÈ—<ZSÄ”©è D`

Page 220: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3722/1/FENNY... · PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM SEKOLAH OTONOM OLEH SANGGAR ANAK

œÉ�Ndž�þi6Xâ*O²9´ˆ�%i°Èè{‡jg�uŠbÄ1S¨ÖÌgBCÌŠ4z{ì]ÿââ�ÃÅsÓÚ®Nõ¸�`q ›)\H%ÂH½[Ó^åìU<s<Ó…I�C

y¿mrLµX„[àLI:í-�q"x„¤„Ö—l��h¹

Page 221: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3722/1/FENNY... · PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM SEKOLAH OTONOM OLEH SANGGAR ANAK

æ£ñuà¸z0]�…ß �"w»�å}V»…Àñ[�#:–öU4!y�ëá¸ïÝ�£4B6:€á +ÂO•��~

Page 222: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3722/1/FENNY... · PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM SEKOLAH OTONOM OLEH SANGGAR ANAK

½ Ïóæf

Page 223: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3722/1/FENNY... · PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM SEKOLAH OTONOM OLEH SANGGAR ANAK

�¡òá~:

Page 224: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3722/1/FENNY... · PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM SEKOLAH OTONOM OLEH SANGGAR ANAK

t0§EcŒ"Lì�äºC_‹Ø3ÿ¼(õ:ÊÓ�´Tisò^èå(€‘�ó>PCÏ(áræÀœuw÷±#f�ŒÎ“Fád�²{£áÁ(ï�e�i�1çLIè�AÊ;L‘ì½CÛÞ�NC–¥7=¡

Page 225: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3722/1/FENNY... · PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM SEKOLAH OTONOM OLEH SANGGAR ANAK

¬BO§ÌÇßçã_�ɇð-�o�RH�,*Œú6�ùÃa¾ìœf�’ wO©_£t݆Rq-

Page 226: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3722/1/FENNY... · PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM SEKOLAH OTONOM OLEH SANGGAR ANAK

û ¤A�$�ïW-vRß/6G�%�.Sò'9T›{i°OÉŽÖ†MˆÚj-?)–ÜHH‡Ë„ºQÛpŸ�=µ�6(Áªó�ÑDÉ„»§�Ô(ÙRÛ¨ Rkµ���oÜ&\ù¶ÔvÑ�©µÚFÃwn�.S²¥6ðK%/«}Sé� –δµõ�!([ÛÁí`�Ü\ݦîèO-íäf2¹ºº5r

¦Ô�ÚÀguñd�7!j«¶�žµ�-m&\&Ô�ÚÆû„ì©mb…Òøà];Ðáî)Á{Au-

ܺˆk-ýTDlÜ÷¯¿Îµ7ç�Š

•ÑnÛ Jn0Š˜ÌUÁå!C?žwŸ–

ªZ·ºµMçð{k»X�‚2ƒ±çl�<|/ÜÜÉ8ÛPF�Ïœ�;ºàðÆ�¦ø @W�0�Ë�£e�o Ù�§�ëõ�Gú¹�è¸�pÖín†î†¯�FB¿�”øí·¶ƒX3Å^ð÷��<|³€±--þíó'Ãø�ÞÄô��øÆPlÂj[;„uÇ|2�¶n˜-‹¸f¦OEÄÖ]t‡"®yíÓ�q[›ý¿D\7â'#bë>¸fáOGÄmÝû¿�qÝß÷Yx¬ÃßG?_1ù�L¿Yg��zêׂʰ¾±@�ÃÌWf¨j†¥Çôß.—?���ÿÿ��PK����������!�a¼ä�/���m�������word/fontTable.xmlÌ�†ï'í�,îWcâ4iT§J³ew½Ø:íšØ8F2`�Ž›·ß�ì¬j<©–¶h±âćÃ�>~~ß?¼ˆ::2m¸’�(2–Ê‚ÖJ²

Page 227: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3722/1/FENNY... · PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM SEKOLAH OTONOM OLEH SANGGAR ANAK

�˜A�ë�î»U©¤5�ô—f¥3TYÛ¬âØä��Ôܨ†Ih+•�Ô£>Ī,yÎ>«¼�LÚ˜`|�kVS c›Š7�õÕº÷Të”.�-rf

Page 228: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3722/1/FENNY... · PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM SEKOLAH OTONOM OLEH SANGGAR ANAK

LVÔ¡ž \¢u?»¨[I*`ÖÏ\0�=±.ú¦�� \·x†ç8…/��iHÌ+ª�³çD�Â%�¼>�Qí‡

´¶OÐ�9GZg(ò9(v}�*•aÉЄ

Page 229: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3722/1/FENNY... · PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM SEKOLAH OTONOM OLEH SANGGAR ANAK

…¹Í«!~¤šÓ}ÍBÃ�ÐК=Î��Ád³\ �I2´„ˆûô�’¡ðŒa{|¯Ù9âsr_Çç$»�Ë��Ôé{ùyÆa /`}?‰½ª=Ä· æ°ü��$x�@�<-ÆA�¿�â<Ý3ˆ¤�]€�ÐŒ‚x�ïý ¶ªÕœi§›Q��(Ìð�pp$�ˆcŠ,„*˜–�SóZ�%�aÅÿ&ŠŸpÆœ)˜Q�óa£~ÿNÐ�m-�áðçó1ŒÒ‹�t}UYКï5÷ Þ˜È�|-է諲�Ïû5]˜ÉΫũ&�ýÀ}œÕ¨™˜Ž�3 ÖÆÑ"_¼ €½�¬Ô�ðâqÚ� Ðï&šÉ– `EGUãÖ?ïmÕÙë4�Ómuœ�ÆéUHl�ø«�ü�nšÂú‡ëß*âʯ—þ=cÖ¿���ÿÿ��PK����������!�'�‹<ß���Û�������docProps/app.xml ¢��( ������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������œSËnÛ0�¼�è?�ºÇô£±�ƒbP8(rh��V’ó–ZÙD)’ �#î×w)Å ÝöT�fg�ÃápÅo_;]�Ñ�eMUÎ&Ó²@#m£Ì¾*ë/W7e�"˜�´5X•'

Page 230: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3722/1/FENNY... · PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM SEKOLAH OTONOM OLEH SANGGAR ANAK

å-øø�o½uè£ÂP�„ UyˆÑ-� ò€�„ µ�uZë;ˆTú=³m«$ÞYùÒ¡‰l>Šoa�A,8���¶¾ âzEÌ�ùæ�-�ü³sZIˆ�¬ø¦¤·Á¶±xè#(’�gù�§Xv(_¼Š'ARyÉ¿*CVæ+Î�DÞ<ì=¸C�Df�ßIи¡Ë‹�t@ÎÞ ~��-v Š�óc\QFë‹ ~ÑÓÎËâ��L‘Uå�¼��)º46�=Ö.D/j�5iSo¨{˜�åX}�³~€Àå`��<PãÒ]�Bxhénñ-fg¹ÙÞÃ`5³“ÁñŒ?T7¶s`Ntøˆ(àŸáÑÕö.-Ë[†—döîÏ*-v

�.�¾F4�6Wn�,�Åõ1þ¯hceò�žê“#Â×Ø9��Å÷dGs6�¼¶�t-:�ËkâÇd¤ôÄb¾šr–

Page 231: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3722/1/FENNY... · PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM SEKOLAH OTONOM OLEH SANGGAR ANAK

dZ”›Å2߀¬Åw´(ØГž�ß ~Oy{�N¥í1{lÎ3�7ÒN=�ÿª˜Í'���������!�0É(

Súú%:s´ ãO$~���ÿÿ��PK��-

Page 232: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3722/1/FENNY... · PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM SEKOLAH OTONOM OLEH SANGGAR ANAK

r���¥���������������������[Content_Types].xmlPK��-���������!�-‘�·ó���N��� �������������«���_rels/.relsPK��-���������!�Þ‡Í|Q��� �����������������Ï���word/_rels/document.xml.relsPK��-���������!�kvœÝw���„9����������������b ��word/document.xmlPK��-���������!�–µ-â–���P������������������&��word/theme/theme1.xmlPK��-���������!��¿Þ¤?���$�����������������Ñ,��word/settings.xmlPK��-���������!�JØŠ’»���������������������?4��word/webSettings.xmlPK��-���������!�t\�|”��� B����������������,5��word/styles.xmlPK��-���������!�K g2~���Þ�����������������í=��docProps/core.xmlPK��-���������!�8žc„æ���½�����������������¢@��word/numbering.xmlPK��-���������!�a¼ä�/���m�����������������¸D��word/fontTable.xmlPK��-���������!�'�‹<ß���Û������������������G��docProps/app.xmlPK������

Page 233: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3722/1/FENNY... · PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM SEKOLAH OTONOM OLEH SANGGAR ANAK

Page 234: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3722/1/FENNY... · PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM SEKOLAH OTONOM OLEH SANGGAR ANAK

�����,J����

Page 235: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3722/1/FENNY... · PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM SEKOLAH OTONOM OLEH SANGGAR ANAK

Lampiran KELAS SEKOLAH OTONOM

Anak-anak sedang belajar dikelas sekolah otonom mendengarkan

penjelasan moderator

Anak-anak berdiskusi dan tanya jawab dengan moderator

Page 236: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3722/1/FENNY... · PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM SEKOLAH OTONOM OLEH SANGGAR ANAK

MAKARO

Anak-anak Sekolah Otonom menampilkan kreasi musik mereka dalam acara makaro

Stand-stand kreatifitas anak-anak Sekolah Otonom yang dipamerkan di

Makaro

Anak-anak diberi penilaian

Page 237: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3722/1/FENNY... · PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM SEKOLAH OTONOM OLEH SANGGAR ANAK

KELAS KREATIF

Anak-anak sedang membuat patung tanah liat di kelas kreatif Patung

Anak-anak mengikuti kelas musik gitar dan mempersiapkan workshop

DINAMIKA HARIAN

Page 238: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3722/1/FENNY... · PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM SEKOLAH OTONOM OLEH SANGGAR ANAK

Memasak sebagai salah satu keseharian anak-anak sanggar

HASIL KREASI ANAK OTONOM Hasil kreasi anak-anak sekolah otonom, berupa; patung, karangan, dan

musik

Page 239: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3722/1/FENNY... · PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM SEKOLAH OTONOM OLEH SANGGAR ANAK
Page 240: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3722/1/FENNY... · PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM SEKOLAH OTONOM OLEH SANGGAR ANAK

Lampiran

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Saya yang bernama:

Nama : Fenny Oktaviany

Status : Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Jurusan : Pengembangan Masyarakat Islam

Semester : VIII

Dengan ini menerangkan bahwa saya sedang menyelesaikan penelitian di Sanggar

Anak Akar yang berjudul:

“Pemberdayaan Anak Jalanan melalui Program Sekolah Otonom di Sanggar

Anak Akar di Gudang Seng, Cipinang Melayu, Jakarta Timur”

Untuk keperluan skripsi ini saya mohon kesediaan dari Bapak/Ibu/Saudara/i

meluangkan waktu untuk wawancara. Dan atas kesediaan Bapak/Ibu/Saudara/i

meluangkan waktu untuk wawancara seyogyanya saya ucapkan terima kasih.

Semoga hasil wawancara ini dapat membantu penyelesaian skripsi saya.

Wassalam

(Fenny Oktaviany)

Page 241: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3722/1/FENNY... · PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM SEKOLAH OTONOM OLEH SANGGAR ANAK

PEDOMAN WAWANCARA DENGAN PIMPINAN SANGGAR

1. Bagaimana sejarah berdirinya Sanggar Anak Akar ini? 2. Dari mana sumber dana SAA? 3. Berapa jumlah keseluruhan anak yang tinggal dan mendapatkan pendidikan

disini? 4. Berapa jumlah tutor/pendamping? 5. Apa saja program dan kegiatan yang ada di SAA? 6. Apa yang dimaksud dengan program Sekolah Otonom, kapan terbentuknya? 7. Apa yang melatar belakangi adanya program Sekolah Otonom dan apa

tujuannya? 8. Bagaimana pelaksanaan program Sekolah Otonom? 9. Siapa saja yang menjadi sasaran di program tersebut, dan berapa batasan

umurnya? 10. Bagaimana peran Sekolah Otonom dalam pemberdayaan anak-anak di SAA

dalam aspek kognitif? 11. Apa hasil yang dicapai yang anda lihat dari penerapan Sekolah Otonom? 12. Apa perubahan yang anda lihat dari anak-anak didik? 13. Apa saja factor penghambat dan pendukung yang anda temukan dalam

pelaksanaan program sekolah otonom ini?

Page 242: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3722/1/FENNY... · PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM SEKOLAH OTONOM OLEH SANGGAR ANAK

PEDOMAN WAWANCARA DENGAN MODERATOR/GURU DI SEKOLAH OTONOM

1. Sudah berapa lama bapak/ibu/saudara/i menjadi guru di sekolah otonom? 2. Materi apa yang bapak/ibu/saudara/i ajarkan? 3. Bagaimana metode pembelajaran yang bapak/ibu/saudara/i terapkan? 4. Bagaimana menurut bapak/ibu/saudara/i dengan adanya sekolah otonom ini? 5. Apakah menurut bapak/ibu/saudara/i sekolah otonom ini berpengaruh bagi

perkembangan anak-anak yang ada disini? 6. Menurut bapak/ibu/saudara/i bagaimana perkembangan mereka dalam aspek

kognitif, afektif, dan psikomotorik? 7. Bagaimana respon anak-anak ketika belajar di sekolah otonom? 8. Apa faktor penghambat dan pendukung dalam proses pelaksanaan sekolah

otonom ini? 9. Apa hasil yang telah dicapai program sekolah otonom tersebut? 10. Apa harapan bapak/ibu/saudara/i terhadap anak-anak didik kedepannya

dengan adanya sekolah otonom ini? 11. Bagaimana model evaluasi pembelajaran sekolah otonom? 12. Bagaimana dengan kurikulum atau silabus yang digunakan sekolah otonom?

Page 243: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3722/1/FENNY... · PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM SEKOLAH OTONOM OLEH SANGGAR ANAK

PEDOMAN WAWANCARA DENGAN ANAK SANGGAR

1. Sudah berapa lama saudara/i di SAA? 2. Dari mana tahu informasi tentang SAA? 3. Apa kegiatan saudara/i sebelum di SAA? 4. Pernah sekolah tidak? SD atau SMP? 5. Bagaimana menurut saudara/i dengan adanya sekolah otonom ini? 6. Apa saja materi/pelajaran yang saudara/i dapatkan di Sekolah Otonom? 7. Bagaimana pembelajaran yang diberikan di sekolah otonom ini? 8. Menurut saudara/i bagaimana tutor/pendamping dalam memberikan materi,

apakah mudah dimengerti? 9. Apa perubahan yang saudara/i rasakan setelah mengikuti sekolah otonom

dalam aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik? 10. Apa yang saudara/i harapkan dengan adanya sekolah otonom ini? 11. Apa hambatan dan pendukung yang saudara/i hadapi selama belajar di kelas

sekolah otonom ini? 12. Apa hasil yang dicapai program tersebut? 13. Apa rencana saudara/i setelah lulus dari sini?

PEDOMAN WAWANCARA DENGAN STAF SANGGAR

1. Program dan kegiatan apa saja yang ada di SAA? 2. Apa saja Sarana dan Prasarana yang ada di SAA? 3. Berapa jumlah keseluruhan anak binaan dan para pendamping di SAA? 4. Apakah ada criteria/syarat khusus bagi anak-anak yang tinggal disini?

Page 244: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3722/1/FENNY... · PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM SEKOLAH OTONOM OLEH SANGGAR ANAK

Data Singkat Informan Nama : Muhammad Ghazali Umur : 14 tahun Jabatan : Siswa Sekolah Otonom Tanggal Wawancara : 25 Maret 2010 Tempat Wawancara : Sanggar Anak Akar 1. Sudah berapa lama saudara/i di SAA?

Kira-kira 5 tahun, dari umur 9 tahunan. 2. Dari mana tahu informasi tentang SAA?

Waktu di jalanan ada yang ngajak, ya udah ikut aja. 3. Apa kegiatan saudara/i sebelum di SAA?

Dulu waktu sekolah kabur gitu aja langsung ikut kereta, jadi yaa dijalanan aja.

4. Pernah sekolah tidak? SD atau SMP? Pernah, sampai kelas 4 SD

5. Bagaimana menurut saudara/i dengan adanya sekolah otonom ini? Alhamdulillah bisa belajar lagi, dapet ilmu pengetahuan walaupun ga sekolah formal. Sekarang udah males ngamen, kalo waktu istirahat mendingan dipake main aja sama temen-temen dibanding ngamen, walaupun masih suka ngamen paling sekali-kali ngga sering kaya dulu sebelum ada sekolah otonom.

6. Apa saja materi/pelajaran yang saudara/i dapatkan di Sekolah Otonom? Matematika, B. Indonesia, Musik, Patung, masih banyak lagi deh.

7. Menurut saudara/i bagaimana tutor/pendamping dalam memberikan materi, apakah mudah dimengerti? Enak, di sini diajarin sampai mengerti ga kaya di sekolah formal yang harus cari tahu sendiri jawaban dan caranya gimana.

8. Apa perubahan yang saudara/i rasakan setelah mengikuti sekolah otonom? Jadi banyak tahu, lumayanlah bisa tahu bagaimana cara buat patung, tahu cara mainin alat musik, tahu bahasa Inggris dan percakapan bahasa Inggris di materi conversation, dan juga jadi bisa tahu ngarang dan lukis, pokoknya banyak deh.

9. Apa yang saudara/i harapkan dengan adanya sekolah otonom ini? Biar bisa lebih pintar

10. Apa hambatan dan pendukung yang saudara/i hadapi selama belajar di kelas sekolah otonom ini? Sempet susah di pelajaran musik, ribet not-not lagunya.

11. Apa hasil yang dicapai program tersebut? Lumayan bisa bikin patung walaupun ga terlalu bagus, bisa maenin alat musik.

SAA, 25 Maret 2010

(Muhammad Ghazali)

Page 245: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3722/1/FENNY... · PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM SEKOLAH OTONOM OLEH SANGGAR ANAK

Data Singkat Informan Nama : Agus Supriyatna Umur : 16 tahun Jabatan : Siswa Sekolah Otonom Tanggal : 25 Maret 2010 Tempat : Sanggar Anak Akar 1. Sudah berapa lama saudara/i di SAA?

Di sanggar udah 5 atau 6 tahunan 2. Dari mana tahu informasi tentang SAA?

Dari temen, tadinya saya di panti di Priok, terus kabur dari sana dan ketemu temen yang dari sini, diajakin deh.

3. Apa kegiatan saudara/i sebelum di SAA? Tinggal dipanti, di priok.

4. Pernah sekolah tidak? SD atau SMP? Sampai kelas 4 SD langusng berhenti.

5. Bagaimana menurut saudara/i dengan adanya sekolah otonom ini? Seneng, lebih enak setelah ada sekolah otonom daripada sebelum ada.

6. Menurut saudara/i bagaimana tutor/pendamping dalam memberikan materi, apakah mudah dimengerti? Enak ngajarnya, pelan-pelan sampai saya bener-bener ngerti

7. Apa perubahan yang saudara/i rasakan setelah mengikuti sekolah otonom? Sekarang bisa bahasa Inggris sedikit-sedikit.

8. Apa yang saudara/i harapkan dengan adanya sekolah otonom ini? Semoga lanjutnya aja sekolahnya, ga cuma sampai sini aja.

9. Apa hambatan dan pendukung yang saudara/i hadapi selama belajar di kelas sekolah otonom ini? Susah di pelajaran musik, abis susah sih, ga bisa.

10. Apa hasil yang dicapai program tersebut? Dulu sebelum ada sekolah otonom saya ngamen mulu diluar, pokoknya banyakan di luar deh, tapi sekarang udah jarang ngamen.

SAA, 25 Maret 2010 (Agus Supriyatna)

Page 246: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3722/1/FENNY... · PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM SEKOLAH OTONOM OLEH SANGGAR ANAK

Data Singkat Informan Nama : Yuli Vega Ananda Umur : 14 tahun Jabatan : Siswa Sekolah Otonom Tanggal Wawancara : 25 Maret 2010 Tempat Wawancara : Sanggar Anak Akar 1. Sudah berapa lama saudara/i di SAA?

Dari November, kira-kira udah 5 bulanan disini. 2. Dari mana tahu informasi tentang SAA?

Dari temen, diajakin gitu. 3. Apa kegiatan saudara/i sebelum di SAA?

Sekolah SMP 4. Pernah sekolah tidak? SD atau SMP?

Iya sampe kelas 2 SMP, karena sakit lama jadi ketinggalan ya udah ga diterusin lagi. Daripada ga sekolah trus diajakin temen deh kesini.

5. Bagaimana menurut saudara/i dengan adanya sekolah otonom ini? Bagus, belajarnya jadi lebih enak

6. Apa saja materi/pelajaran yang saudara/i dapatkan di Sekolah Otonom? Kaya sekolah biasa sih, ada pelajaran B. Indonesia, B. Inggris, Sejarah, Matematika, tapi ada musik dan jurnalistik.

7. Bagaimana pembelajaran yang diberikan di sekolah otonom ini? Enak, ga kaya sekolah formal, disini lebih nyantai, deket ma temen-temen dan gurunya, udah kaya jadi keluarga.

8. Menurut saudara/i bagaimana tutor/pendamping dalam memberikan materi, apakah mudah dimengerti? Enak sih, kalo ada yang susah mengerti sabar ngajarinnya. Soalnya kadang aku susah ngerti pelajarannya.

9. Apa perubahan yang saudara/i rasakan setelah mengikuti sekolah otonom? Aku jadi bisa belajar musik, main gitar

10. Apa yang saudara/i harapkan dengan adanya sekolah otonom ini? Supaya sekolah otonom ini diakuin oleh negara.

11. Apa hambatan dan pendukung yang saudara/i hadapi selama belajar di kelas sekolah otonom ini? Kadang susah ngerti pelajaran, tapi lama-lama ngerti kok.

12. Apa rencana saudara/i setelah lulus dari sini? Pengen sekolah lagi, trus jadi pemusik, guru B. Inggris atau jadi pengurus disini.

SAA, 25 Maret 2010

(Yuli Vega Ananda)

Page 247: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3722/1/FENNY... · PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM SEKOLAH OTONOM OLEH SANGGAR ANAK

Data Singkat Informan Nama : Putri Oktaviani Umur : 15 tahun Jabatan : Siswa Sekolah Otonom Tanggal Wawancara : 25 Maret 2010 Tempat Wawancara : Sanggar Anak Akar 1. Sudah berapa lama saudara/i di SAA?

Hampir 4 tahun. 2. Dari mana tahu informasi tentang SAA?

Dari temen mama saya yang kebetulan anaknya udah disini 3. Apa kegiatan saudara/i sebelum di SAA?

Sekolah SMP 4. Pernah sekolah tidak? SD atau SMP?

Iya SMP kelas 1 5. Bagaimana menurut saudara/i dengan adanya sekolah otonom ini?

Enak, beda ama sekolah formal, kalau sekolah formal kan serius kalau disini santai, meskipun ada suka dan dukanya juga sih.

6. Apa saja materi/pelajaran yang saudara/i dapatkan di Sekolah Otonom? Matematika, B. Inggris, Sejarah, B. Indonesia, Musik, Seni Rupa, kalau malam ada kelas Juenalistik, Conversation B. Inggris.

7. Bagaimana pembelajaran yang diberikan di sekolah otonom ini? Enak, ga kaya sekolah formal, disini lebih nyantai, deket ma temen-temen dan gurunya, udah kaya jadi keluarga.

8. Menurut saudara/i bagaimana tutor/pendamping dalam memberikan materi, apakah mudah dimengerti? Dimengerti kalau menurut aku, dan disini yang nentuin materi juga anak-anaknya. Maksudnya materi-materi yang mau diajarin didiskusiin dulu ma kita.

9. Apa perubahan yang saudara/i rasakan setelah mengikuti sekolah otonom dalam aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik? Jadi tambah pinter, tahu banyak hal, apalagi dalam hal musik yang ga didapet waktu SMP dulu, jadi lebih dewasa juga, jadi punya tanggung jawab, punya temen banyak.

10. Apa yang saudara/i harapkan dengan adanya sekolah otonom ini? Mudah-mudahan aka nada angkatan selanjutnya, karena sekarangkan tahun pertama sekolah otonom.

11. Apa hambatan dan pendukung yang saudara/i hadapi selama belajar di kelas sekolah otonom ini? Kadang susah ngerti pelajaran, tapi lama-lama ngerti kok.

12. Apa hasil yang dicapai program tersebut? Sekarang udah bias main musik, bikin tulisan-tulisan, artikel, patung.

13. Apa rencana saudara/i setelah lulus dari sini? Kerja, bantu-bantu orang rumah.

SAA, 25 Maret 2010 (Putri Oktaviani)

Page 248: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3722/1/FENNY... · PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM SEKOLAH OTONOM OLEH SANGGAR ANAK

Data Singkat Informan Nama : Andry Setiawan Umur : - Jabatan : Moderator Sekolah Otonom Tanggal Wawancara : 15 April 2010 Tempat Wawancara : Sanggar Anak Akar 1. Sudah berapa lama bapak/ibu/saudara/i menjadi guru di sekolah

otonom? Kurang lebih 1 tahun inilah.

2. Materi apa yang bapak/ibu/saudara/i ajarkan? Sementara ini musik.

3. Bagaimana metode pembelajaran yang bapak/ibu/saudara/i terapkan? Berdasarkan silabus, kita tinggal lihat materi yang akan kita kasih apa saja, walaupun silabusnya belum resmi, yaa masing-masing moderator buat silabus sendiri aja.

4. Bagaimana menurut bapak/ibu/saudara/i dengan adanya sekolah otonom ini? Yah pastinya lebih baik lah, karena paling ngga kan ada fokus pendidikan untuk anak-anak.

5. Apakah menurut bapak/ibu/saudara/i sekolah otonom ini berpengaruh bagi perkembangan anak-anak yang ada disini? Sangat, yang paling kongkrit adalah melihat perubahan anak-anak ketika pada suatu forum ada sesi diskusi, mereka bilang ilmu lebih penting dari pada ngamen atau sekadar cari duit. Nah dari situ udah ketauan mereka lebih milih pendidikan yang tadinya lebih banyak ngamen dan tidak terlalu memikirkan pendidikan.

6. Bagaimana respon anak-anak ketika belajar di sekolah otonom? Ya relatif, namanya anak-anak ada niat atau engganya, tergantung gimana moderator memberikan materinya. Tergantung masing-masing kepala, ada yang cepet ada yang lambat juga dalam menerima materi.

7. Apa faktor penghambat dan pendukung dalam proses pelaksanaan sekolah otonom ini? Kalau menurut saya sendiri, ngajar disini hampir ngga ada hambatannya sama sekali.

8. Apa hasil yang telah dicapai program sekolah otonom tersebut? Yang udah keliatan yaa keterampilan anak-anak, contohnya di bidang musik, dan bahasa Inggris, sekarang mau makan aja udah ngomong B. Inggris walaupun masih sedikit-sedikit, menurut saya itu merupakan salah satu hasil.

9. Apa harapan bapak/ibu/saudara/i terhadap anak-anak didik kedepannya dengan adanya sekolah otonom ini? Harapannya ngga muluk sih, yang penting mereka tetap ada kemauan untuk belajar aja.

10. Bagaimana model evaluasi pembelajaran sekolah otonom? Diadain setahun sekali namanya masa eksplorasi, diadain setiap akhir tahun, kira-kira bulan Juni.

Page 249: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3722/1/FENNY... · PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM SEKOLAH OTONOM OLEH SANGGAR ANAK

11. Bagaimana sistem penilaian di Sekolah Otonom ini? Kalau disini penilaiannya secara kualitatif, yang dinilai perkembangan anak itu sendiri, bukan berupa angka atau huruf seperti sekolah lain.

SAA, 15 April 2010

(Andry Setiawan)

Page 250: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3722/1/FENNY... · PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM SEKOLAH OTONOM OLEH SANGGAR ANAK

Data Singkat Informan Nama : Zulaeman Fidris Umur : 14 tahun Jabatan : Siswa Sekolah Otonom Tanggal Wawancara : 20 Agustus 2010 Tempat Wawancara : Sanggar Anak Akar 1. Sudah berapa lama saudara/i di SAA?

Udah 3 tahun. 2. Dari mana tahu informasi tentang SAA?

Tau dari temen, trus diajakin temen katanya mendingan tidurnya di Sanggar aja.

3. Apa kegiatan saudara/i sebelum di SAA? Di Mambo, Priok, nyolong-nyolong besi gitu

4. Pernah sekolah tidak? SD atau SMP? Pernah, sampai kelas 4 SD

5. Bagaimana menurut saudara/i dengan adanya sekolah otonom ini? Enak, bisa belajar kaya dulu lagi.

6. Apa saja materi/pelajaran yang saudara/i dapatkan di Sekolah Otonom? Kaya patung, lukis, kalo sore, terus kalo pagi B. Indonesia, B. Inggris pokoknya kaya sekolah formal deh.

7. Menurut saudara/i bagaimana tutor/pendamping dalam memberikan materi, apakah mudah dimengerti? Enak, mudah mengerti deh.

8. Apa perubahan yang saudara/i rasakan setelah mengikuti sekolah otonom dalam aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik? Tadinya ga bisa bikin patung sekarang jadi bisa, ga bisa main gitar jadi bisa main gitar.

9. Apa yang saudara/i harapkan dengan adanya sekolah otonom ini? Terus lanjut sampai lulus SMP.

10. Apa hambatan dan pendukung yang saudara/i hadapi selama belajar di kelas sekolah otonom ini? Ngga ada.

11. Apa hasil yang dicapai program tersebut? Banyak sih, jadi banyak bisa dan tau banyak pokoknya.

12. Apa rencana saudara/i setelah lulus dari sini? Bikin grup musik, kaya band gitu biar bisa pentas-pentas gitu.

SAA, 20 Agustus 2010

(Zulaeman Fidris)

Page 251: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3722/1/FENNY... · PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM SEKOLAH OTONOM OLEH SANGGAR ANAK

Data Singkat Informan Nama : Wahyudi Umur : 16 tahun Jabatan : Siswa Sekolah Otonom Tanggal Wawancara : 13 Agustus 2010 Tempat Wawancara : Sanggar Anak Akar 1. Sudah berapa lama saudara/i di SAA?

Baru masuk dari 2009 kemarin, jadi baru 1 tahun. 2. Dari mana tahu informasi tentang SAA?

Tahunya sih dari dulu, udah lama, tahu dari salah satu pengurus sanggar disini namanya mang Uki.

3. Apa kegiatan saudara/i sebelum di SAA? Tadinya sekolah sampai kelas 2 SMP, terus ngerasa sekolah ngga enak ya udah berhenti.

4. Bagaimana menurut saudara/i dengan adanya sekolah otonom ini? Sangat membantu sekali dalam hal pendidikan pastinya. Dan lebih jadi kekeluargaan.

5. Menurut saudara/i bagaimana tutor/pendamping dalam memberikan materi, apakah mudah dimengerti? Mengerti sekali. Beda dengan sekolah formal yang tegas, tapi disini nyantai tapi kita mengerti.

6. Apa perubahan yang saudara/i rasakan setelah mengikuti sekolah otonom? Jadi lebih mandiri, tadinya saya ga bisa masa, sekarang jadi bisa masak, dan tadinya juga ga bisa main gitar tapi sekarang bisa main gitar klasik.

7. Apa yang saudara/i harapkan dengan adanya sekolah otonom ini? Semoga aja anak jalanan jadi bisa melanjutkan pendidikannya, bisa sekolah lagi.

8. Apa hambatan dan pendukung yang saudara/i hadapi selama belajar di kelas sekolah otonom ini? Dulu sih masih sulit mengatur waktu, soalnya saya masih suka main dan keluar malam, tapi setelah di nasehati oleh uwa akhirnya saya nyadar kalau saya udah gede jadi harus belajar. Dan saya udah janji ga akan main-main lagi.

9. Apa rencana saudara/i setelah lulus dari sini? Ingin jadi musisi, cita-cita saya dari dulu ingin jadi musisi, dan sekarang di sekolah otonom ini saya udah merasa jadi setengahnya musisi, karena saya udah bisa main gitar dan mengerti musik walaupun baru sedikit. Terus saya juga pengen kuliah nerusin sekolah.

SAA, 23 Agustus 2010

(Wahyudi)

Page 252: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3722/1/FENNY... · PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM SEKOLAH OTONOM OLEH SANGGAR ANAK

Data Singkat Informan Nama : Hermawan Umur : - tahun Jabatan : Siswa Sekolah Otonom Tanggal Wawancara : 23 Agustus 2010 Tempat Wawancara : Sanggar Anak Akar 1. Sudah berapa lama saudara/i di SAA?

9 tahun. 2. Dari mana tahu informasi tentang SAA?

Dari temen, lagi ngamen diajakin ke sanggar. 3. Apa kegiatan saudara/i sebelum di SAA?

Ngamen, malakin anak orang gitu deh. 4. Pernah sekolah tidak? SD atau SMP?

Sekolah cuma sampai kelas 4 SD. 5. Bagaimana menurut saudara/i dengan adanya sekolah otonom ini?

Lebih enak sekolah otonom dari pada sekolah formal, kalo sekolah formal ketat, pokoknya enakan sekolah otonom deh.

6. Apa saja materi/pelajaran yang saudara/i dapatkan di Sekolah Otonom? Banyak sih, kaya seni rupa, musik, pelajaran sekolah, dll.

7. Menurut saudara/i bagaimana tutor/pendamping dalam memberikan materi, apakah mudah dimengerti? Enak, beda dengan sekolah formal yang cuma dikasih materi aja tapi ga ngerti.

8. Apa perubahan yang saudara/i rasakan setelah mengikuti sekolah otonom? Bisa main jimbe, buat patung, bisa B. Inggris sedikit. Baru itu aja sih.

9. Apa yang saudara/i harapkan dengan adanya sekolah otonom ini? Semoga pelajaran yang lainnya juga ada, kaya computer, IPA, pokoknya yg belum ada di Sekolah Otonom.

10. Apa hambatan dan pendukung yang saudara/i hadapi selama belajar di kelas sekolah otonom ini? Ngga ada, enak aja.

11. Apa rencana saudara/i setelah lulus dari sini? Belum tahu, belum dipikirin.

SAA, 23 Agustus 2010

(Hermawan)

Page 253: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3722/1/FENNY... · PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM SEKOLAH OTONOM OLEH SANGGAR ANAK

Data Singkat Informan Nama : Anggini Umur : 13 tahun Jabatan : Siswa Sekolah Otonom Tanggal Wawancara : 23 Agustus 2010 Tempat Wawancara : Sanggar Anak Akar 1. Sudah berapa lama saudara/i di SAA?

Kira-kira baru 5 bulan. 2. Dari mana tahu informasi tentang SAA?

Tante. 3. Apa kegiatan saudara/i sebelum di SAA?

Sekolah. 4. Pernah sekolah tidak? SD atau SMP?

Sampai kelas 6 SD. 5. Bagaimana menurut saudara/i dengan adanya sekolah otonom ini?

Enak belajar bareng sama temen. 6. Menurut saudara/i bagaimana tutor/pendamping dalam memberikan

materi, apakah mudah dimengerti? Enak, mengerti.

7. Apa perubahan yang saudara/i rasakan setelah mengikuti sekolah otonom? Aku bisa belajar musik, yang tadinya ngga bisa jadi bisa.

8. Apa yang saudara/i harapkan dengan adanya sekolah otonom ini? Semoga bisa lebih maju lagi, biar bisa lebih pinter.

9. Apa rencana saudara/i setelah lulus dari sini? Mau dirumah aja bantuin mama, jagain adik.

SAA, 23 Agustus 2010 (Anggini)

Page 254: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3722/1/FENNY... · PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM SEKOLAH OTONOM OLEH SANGGAR ANAK

Data Singkat Informan Nama : Marshandi Umur : 17 tahun Jabatan : Siswa Sekolah Otonom Tanggal Wawancara : 23 Agustus 2010 Tempat Wawancara : Sanggar Anak Akar 1. Sudah berapa lama saudara/i di SAA?

Baru setahun. 2. Dari mana tahu informasi tentang SAA?

Dari kakak, kakak aku udah disini duluan. 3. Apa kegiatan saudara/i sebelum di SAA?

Bantuin orang tua, di Bantargebang jadi pemulung. 4. Pernah sekolah tidak? SD atau SMP?

Pernah, sekolah SMP sampai lulus. 5. Bagaimana menurut saudara/i dengan adanya sekolah otonom ini?

Enak, ga kaya sekolah formal, disini pelajarannya lebih dalam, kaya musik kalau di sekolah formal paling Cuma dapet pelajarannya aja ga ada prakteknya.

6. Apa perubahan yang saudara/i rasakan setelah mengikuti sekolah otonom dalam aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik? Bisa hidup lebih mandiri.

7. Apa yang saudara/i harapkan dengan adanya sekolah otonom ini? Pengennya sih lanjut terus, dan ditingkatin lagi pelajaran yang belum ada diadain.

8. Apa hambatan dan pendukung yang saudara/i hadapi selama belajar di kelas sekolah otonom ini? Kalau lama disini suka kangen sama orangtua.

9. Apa rencana saudara/i setelah lulus dari sini? Pengen bikin band sendiri, punya grup musik gitu.

SAA, 23 Agustus 2010

(Marshandi)

Page 255: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3722/1/FENNY... · PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM SEKOLAH OTONOM OLEH SANGGAR ANAK

Data Singkat Informan Nama : Saneri Umur : - Jabatan : Moderator Sekolah Otonom Tanggal Wawancara : 23 Agustus 2010 Tempat Wawancara : Sanggar Anak Akar 1. Sudah berapa lama bapak/ibu/saudara/i menjadi guru di sekolah

otonom? Kurang lebih sih 1 tahun lah.

2. Materi apa yang bapak/ibu/saudara/i ajarkan? Aku ngajar B. Inggris dasar, seperti conversation sehari dan menekankan pada vocab untuk anak-anak. Pengetahuan B. Inggris mereka, karena mereka dari bermacam background, ada yang benar-benar dari jalanan yang sama sekali ngga tahu dan pasif banget B. Inggrisnya jadi dari 0 ngajarnya.

3. Bagaimana menurut bapak/ibu/saudara/i dengan adanya sekolah otonom ini? Yah pastinya sih sangat berguna sekali, terutama untuk sanggar sendiri secara khusus, dan secara umum untuk masyarakat sekitar dan masyarakat urban, kalau saja SO ini terpublish dengan baik pasti akan sangat membantu mengingat pendidikan sekarang mahal. Apalagi untuk SMP, meskipun gratis untuk beberapa halnya, tapi praktisnya ada saja yang harus dibeli, seperti seragam buku dll. Kalau disini yaa benar-benar gratis, ga pakai seragam dsb.

4. Apakah menurut bapak/ibu/saudara/i sekolah otonom ini berpengaruh bagi perkembangan anak-anak yang ada disini? Berpengaruh banget, jadi lebih tertib belajarnya. Tiap harinya selalu berkembang, dengan kita beri materi tiap hari.

5. Bagaimana respon anak-anak ketika belajar di sekolah otonom? Sebenarnya sih anak-anak semangat-semangat, Cuma kadang-kadang karena moodnya aja, namanya juga anak-anak.

6. Apa faktor penghambat dan pendukung dalam proses pelaksanaan sekolah otonom ini? Kalau menurut aku karena kita masih baru jadi kesulitan di kurikulumnya karena belum fix, meskipun kita masih baru dan SO merupakan SMP alternatif tapi jangan sampai ketinggalan dengan SMP formal. Pendukungnya, support dari masyarakat dan dari interen sanggar sendiri baik dari anak-anak maupun pengurusnya. Dan kita selalu optimis kalau semakin hari sekolah otonom akan jadi sekolah yang penting bagi kita semua.

Page 256: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3722/1/FENNY... · PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM SEKOLAH OTONOM OLEH SANGGAR ANAK

7. Apa hasil yang telah dicapai program sekolah otonom tersebut? Menurut aku hasilnya udah banyak banget yaa, itu bisa dilihat waktu makaro kemarin, anak-anak yang tadinya tidak tahu seni ataupun B. inggris, tapi sewaktu makaro tiap materi dibuat evaluasinya kaya patung mereka buat patungnya,B. Inggris mereka buat karangan dengan B. Inggris dll. Jadi ada bukti nyata anak-anak yang membuktikan ke kita kalau meeka benar-benar menangkap apa yang kita kasih ke mereka di kelas.

SAA, 23 Agustus 2010 Ttd

(Saneri)

Page 257: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3722/1/FENNY... · PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM SEKOLAH OTONOM OLEH SANGGAR ANAK

Data Singkat Informan Nama : Martin Umur : - Jabatan : Staf Sanggar Tanggal Wawancara : 13 Agustus 2010 Tempat Wawancara : Sanggar Anak Akar 1. Sudah berapa lama bapak/ibu/saudara/i di sekolah otonom?

Udah lama, sejak saya lulus SMP, jadi murid sanggar sampai sekarang jadi pengurus.

2. Bagaimana menurut bapak/ibu/saudara/i dengan adanya sekolah otonom ini? Kita sebenarnya masih mencari model dan metode pembelajaran yang pas untuk anak-anak. Nah dengan adanya sekolah otonom ini, pencarian kita tersebut udah sedikit terjawab.

3. Apa faktor penghambat dan pendukung dalam proses pelaksanaan sekolah otonom ini? Kendalanya sih salah satunya fasilitas, meskipun sudah ada tapi itu masih kurang lah kalau kita mau melebarkan sayap istilahnya. Dengan fasilitas yang baru ada sekarang kita belum berani menerima murid secara terbuka jadinya. Dikhawatirkan akan adanya ketidak seimbangan nantinya. Pendukungnya, kompaknya warga negara sanggar ini, kekompakkan, dan konsisten dari anak-anak sampai pengurus sanggar pastinya.

4. Apa hasil yang telah dicapai program sekolah otonom tersebut? Bisa dilihat dari anak-anaknya, berkembangnya cepat, mereka udah berani ngobrol dengan orang-orang asing, lebih kritis, kadang kita aja suka dikritisin.

SAA, 13 Agustus 2010

(Martin)

Page 258: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3722/1/FENNY... · PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM SEKOLAH OTONOM OLEH SANGGAR ANAK

Data Singkat Informan Nama : Ibe Karyanto Umur : - Jabatan : Pimpinan Sanggar Anak Akar Tanggal Wawancara : 23 Agustus 2010 Tempat Wawancara : Sanggar Anak Akar 1. Bagaimana sejarah berdirinya SAA?

Sudah lepas dari induk ya sudah kita mandiri, dan memang itu kemauan dari kita ya terutamasaya yang memang di support oleh teman, yang konsekuensinya banyak, manajemen harus kita atur sendiri, income harus kita cari sendiri yang memang dari awal kita ingin sanggar lebih maju dan berkembang.

2. Dari mana saja sumber dana SAA? Donatur berasal dari macam-macam sumber, ada yang dari lembaga dana, ada yang dari company, tapi kita tidak ingin lembaga dana itu bersifat permanen, tapi kita tetap kerja sama dengan lembaga donor yang memang mempunyai visi dan misi yang sama pada program tertentu. Company itu juga ada yang bekerja sama pada suatu program, dan ada juga yang bersifat hibah. Nah yang penting adalah kita itu sedang dan terus menerus mengembangkan system itu yang bersifat individual, dalam arti karena kita ingin sanggar ini milik masyarakat, milik umum, agar masyarakat juga merasa memiliki, kita menggalang sahabat akar, jadi individu-individu yang berkomitmen, memang tidak banyak, artinya mereka memberikan ke kita itu tidak banyak, yang kita pentingkan orangnya yang banyak karena jika orangnya banyak kita jadi lebih kuat dan kita punya tantangan memberikan progress yang lebih baik, itu yang terus kita kembangkan. Disamping itu juga ada usaha kecil-kecilan dari anak-anak, seperti buat kartu ucapan, main musik, ada pesanan macam-macam ya memang contoh perubahan sanggar dari yang kemarin.

3. Bagaimana perekrutan dan kriteria anak yang masuk SAA dan belajar di Sekolah Otonom? Itu dua ha yang berbeda, dalam criteria sebenarnya kita ini sifatnya terbuka, pertama memang kita prioritaskan kita cari anak-anak yang sulit dalam hal ekonomi, kedua anak-anak yang mempunyai masalah di keluarganya, dan yang ketiga dan ini merupakan hal yang paling penting adalah anak-anak yang mempunyai semangat untuk belajar, itu adalah criteria pokok kita. Sedangkan dalam model perekrutan selama ini kita memang belum terbuka, karena masih mulut ke mulut aja, yang punya teman atau saudara, yaa bisa dibilang kita belum berani terbuka, karena kita punya masih keterbatasan, baik dari fasilitas maupun dari sumber daya manusianya. Oleh karena itu, kita belum berani buka secara umum.

4. Apa saja program dan kegiatan yang ada di SAA? Pada intinya pendidikan secara umum, secara khusus yang kita buat model kurikulumnya yang membedakan dengan sekolah lainnya yang pasti model dinamika hariannya itu sudah jelas berbeda, kita kan gagasannya model boarding school, seperti pondok pesantren cuma kalau asrama atau pondok

Page 259: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3722/1/FENNY... · PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM SEKOLAH OTONOM OLEH SANGGAR ANAK

pesantren itu akan lebih spesifik kalau kita lebih terbuka dan harus diakui bahwa kita terinspirasi dari boarding school, pondok pesantren tersebut, kurikulumnya kita buat sendiri, yang paling penting itu adalah bahwa kurikulum ini membantu anak-anak untuk mengembangkan potensinya, yang nantinya anak-anak bisa memilih pada bakat tertentu, tapi kita juga tidak mendirikan sanggar untuk menjurus pada keterampilan tertentu seperti itu.

5. Apa yang melatar belakangi adanya program Sekolah Otonom? Ada dua alasan, yang pertama alasan eksternal yang berkaitan dengan pendidikan kita secara umum masih carut marut tidak karuan dan tidak ada visi misi yang jelas, seperti contohnya saja kewajiban negara ada dua hal menyediakan fasilitas dan menyediakan kualitas, menyediakan fasilitas seperti menyediakan BOS tapi tetap saja masih banyak anak yang susah dan tidak sekolah, lalu yang kedua kualitas sama sekali tidak diperhatikan pemerintah. Lalu yang kedua adalah alasan sanggar yang bersifat internal, dulu kita memakai experience curriculum lebih terbuka, siapa saja boleh datang, mereka dituntut punya pengalamannya sendiri dan belajar dari pengalaman mereka sendiri, tetapi itu tidak efektif, pengurusnya sedikit anaknya banyak banget bisa sampai 70 – 80 anak mereka tinggal disini jadi banyak anak yang tidak terperhatikan, makanya kita piker harus ada jalan. Gagasan sekolah otonom ini sebenarnya sudah cukup lama, 2005/2006 sudah ada gagasan tapi baru terealisasikan 2009 kemarin.

6. Bagaimana pelaksanaan program Sekolah Otonom? Dinamikanya sebenarnya sama dengan sekolah lainnya, cuma suasana dan pendekatannya yang berbeda, misalnya tidak ingin menerapkan disiplin yang normatif, yang mewajibkan memakai seragam dan lain sebagainya. Ada dua model, pertama model regular dari Senin hingga Jum’at dan ada juga model workshop yang dua minggu sekali tertentu.

7. Bagaimana peran Sekolah Otonom dalam pemberdayaan anak-anak di SAA? Seperti yang aku bilang, disini kita memberikan tanggung jawab kepada anak-anak untuk membuka potensinya masing-masing. Potensi itu sendiri bermacam-macam ada yang dari aspek kognitif, afektif, psikomotorik dll.

8. Apa hasil yang dicapai yang anda lihat dari penerapan Sekolah Otonom? Kita belum mampu memberikan perubahan yang besar pada perubahan tingkat global di tingkat makro atau nasional, tapi tidak setidaknya ada generasi yang seharusnya menjadi tanggung jawab negara mereka bisa berkembang tanpa harus menunggu campur tangan negara. Itu yang saya kira mereka sudah bisa menunjukkan sesuatu bagi Negara dan keluarga dengan potensi yang mereka miliki.

9. Apa perubahan yang anda lihat dari anak-anak didik? Yang lebih menonjol dalam segi kreatifitas memang, skill, keterampilan, yaa kedepannya kita ingin anak-anak bekembangnya secara komprehensif, tapi kita tidak bisa menilai anak tersebut dengan pilihan mereka itu, kalau memang pilihan mereka kesana ya sudah ga masalah.

10. Apa saja faktor penghambat dan pendukung yang anda temukan dalam pelaksanaan program sekolah otonom ini?

Page 260: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3722/1/FENNY... · PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM SEKOLAH OTONOM OLEH SANGGAR ANAK

Sebenarnya bukan hambatan yaa, bisa kita bilang sekaligus sebagai tantangan yaa, model-model social budaya seperti ini sulit untuk mencari kader untuk kesinambungan, karena ini tidak boleh berhenti harus terus berlanjut, sedangkan anak muda sekarang bekerja dan sudah merasa mapan ya sudah, sebenarnya itu PR saya, sulit mencari penerus. Pendukungnya yang paling keliatan yaitu semakin banyak anggota masyarakat yang support kita, mereka memberi apresiasi dan dukungannya yang membuat kita berpikir untuk maju terus.

SAA, 23 Agustus 2010

(Ibe Karyanto)

Page 261: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3722/1/FENNY... · PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM SEKOLAH OTONOM OLEH SANGGAR ANAK

Data Singkat Informan Nama : Abdurrahman Umur : - Jabatan : Staf Sanggar/Kepala Sekolah Otonom Tanggal Wawancara : 13 Agustus 2010 Tempat Wawancara : Sanggar Anak Akar 1. Bagaimana sejarah berdirinya SAA?

Sanggar dulunya itu kan salah satu biro anak programnya itu aja, memberikan ruang untuk belajar dan bermain bagi anak-anak, selama dua tahun akhirnya muncul SAA itu pada tahun 1994, pada tahun 2000 SAA melepaskan diri dari ISJ (Institut Sosial Jakarta) dan berdiri sendiri. Awalnya model pembelajaran melalui share pengalaman, dulu itu kita masih terbuka yang mana siapa saja bisa masuk ke SAA. Pada akhirnya tahun 2009 kita beralih pada sekolah otonom yang mana target sasarannya jelas yatiu usia 12 – 15 tahun, yaitu usia anak SMP. Dan ada pra otonom yaitu 12 tahun ke bawah.

2. Berapa jumlah anak yang belajar di Sekolah Otonom? Sampai saat ini bertahan 12 anak, dari awalnya 17 anak. Itu adalah target kita, karena kita menargetkan kurang lebih 15 orang dan kita juga menagetkan 20 orang perkelas agar proses pembelajarannya dapat maksimal.

3. Dari mana saja sumber dana SAA? Selama ini kita tidak punya donator tetap dan kita juga tidak terikat lembaga donor. Kita bisa hidup sampai sekarang karena masyarakat yang kita sebut dengan sahabat akar. Di samping itu kita punya usaha painting, audio visual, kelompok musik, dan kita juga bekerja sama dengan lembaga-lembaga LSM lokal.

4. Apa yang melatar belakangi adanya program Sekolah Otonom? Karena misi sanggar dari sejak lepas dari induknya itu orientasinya memang menjadi model pendidikan yang berkualitas, tidak membelakangi aspek anak sebagai manusia, yang kita utamakan itu. Diantaranya berawal dari system yang diterapkan sebelumnya yaitu Experience Curriculum, yaitu kurikulum yang kita terapkan belajar berdasarkan pengalaman, yang mempunyai kelemahan yaitu tidak terlalu mengikat anak-anak didik dan kurang terstruktur, sehingga anak-anak menjadi terlalu bebas untuk mengikuti atau tidak pelajaran, sedangkan kita disini tidak bisa menerapkan sangsi administratif seperti sekolah formal pada umumnya. Oleh karena itu, kami belajar dari pengalaman tersebut sebagai salah satu yang melatar belakangi lahirnya sekolah otonom. Dan sebenarnya ide dari sekolah otonom ini sudah tercetus sejak 2006 dan menjadi perbincangan, tapi baru terealisasikan 2009.

5. Apa tujuan dari adanya Sekolah Otonom? Sebenarnya kita ingin menjadikan anak-anak menajdi kritis atas persoalan yang dihadapinya, baik personal maupun yang terjadi di lingungan sekitar mereka. Karena manusia sebagai aspek individu dan social, anak-anak pun

Page 262: PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3722/1/FENNY... · PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM SEKOLAH OTONOM OLEH SANGGAR ANAK

harus bisa menghadapi kalau ada permasalahan personal atau lingungan/komunitas di sekitar mereka. Lalu yang kedua, tujuannya adalah menjadikan mereka menjadi manusia yang berpengetahuan dan berwawasan luas, mempunyai skill yang bisa diterapkan dan manfaatkan dalam hidup sehari-hari mereka.

6. Siapa saja yang menjadi sasaran di program tersebut, dan berapa batasan umurnya? Disini ada bermacam anak-anak dengan berbagai latar belakang seperti yang lemah dalam ekonomi, tidak mampu untuk melanjutkan sekolah formal tetapi masih mempunyai semangat untuk belajar, ataupun anak-anak yang bosan dengan system sekolah formal, akan tetapi dalam sekolah otonom kami menerima anak-anak yang seusia SMP atau sekitar berumur 13-15 tahun. Tapi kami pun tidak menutupi untuk menerima anak yang di bawah atau di atas umur terebut.

7. Apa hasil yang dicapai yang anda lihat dari penerapan Sekolah Otonom? Dari skill udah lumayan, dari pengetahuan juga udah lumayan

8. Apa perubahan yang anda lihat dari anak-anak didik? Udah mulai keliatan, seperti contohnya, dari mereka tidak bisa bahasa Inggris sekarang udah bisa ngomong bahasa Inggris walaupun masih celoteh-celotehannya, dan mereka pun udah bisa baca not dan buat not musik sendiri, yang saya yakin tidak akan didapat di sekolah formal.

9. Apa saja factor penghambat dan pendukung yang anda temukan dalam pelaksanaan program sekolah otonom ini? Sebenarnya bukan penghambat juga ya, bisa dibilang kendala atau tantangan, mengajar anak-anak ini merupakan sebuah tantangan sendiri, karena anak-anak yang ada disini berbeda dengan anak-anak di sekolah pada umumnya. Anak-anak disini memunyai latar belakang yang berbeda, mereka jauh dari orang tua, entah itu karena konflik atau yang lainnya. Selanjutnya menerapkan disiplin disini juga agak sulit, karena kita tidak bisa menerapkan disipin militer dan memberikan sangsi kepada anak-anak, karena kalau kita terapkan pasti mereka akan berfikir “gua tinggal di jalan aja masih bisa hidup, dapat uang dan masih bisa makan…” kasarnya seperti itu, maka mereka pasti akan memilih untuk tinggal di jalan yang tidak ada aturan. Pendidikan pun belum terlalu penting bagi mereka. Dan sekarang kita sedang memikirkan sangsi yang edukatif bagi mereka tanpa membuat mereka merasa tertekan. Dan pendukungnya, yaa dai fasilitas atau sarana dan prasarana yang ada disini, walaupun masih terbatas saya rasa ini semua sudah cukup banyak yaa, kita menyediakan kelas belajar, tempat untuk tinggal, makan tiga kali sehari, lab komputer, dan lain sebagainya. Dan juga ini tak lepas dari sahabat-sahabat SAA, dengan pemikiran-pemikirannya yang juga cukup mendukung. Dan juga yang tak kalah penting yaitu konsistensi dari pengurus dan anak-anak yang masih bertahan disini, karena percuma saja jika tidak ada konsistensi dari anak-anak, gagasan ini tidak akan terealisasikan.

SAA, 13 Agustus 2010

(Abdurrahman)