11
Dwi Rahmani : Pembelajaran Tari Surakarta Putri di SMA Warga Surakarta Volume 8 No. 1 Juni 2017 27 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Lembaga Pendidikan, Yayasan Pendidikan Warga Surakarta berdiri pada tanggal 30 November 1904.Pendirinya adalah Mayor Be Kwat Koen, yang patungnya didirikan, di depan gedung SD Warga Sorogenen. Mengungkap sejarah SMA Warga yang berdiri sejak 23 Mei 1960, sebagai pimpinan pertama dijabat oleh Bp. Lo Hwan Hoei yang sekaligus menjabat Kepala Sekolah SLTP Warga. Sebagai tindak lanjut dari kebijakkan Pemerintah pada waktu itu, maka SMA Warga mengemban PEMBELAJARAN TARI SURAKARTA PUTRI DI SMA WARGA SURAKARTA Dwi Rahmani Jurusan Tari Fakultas Seni Pertunjukan ISI Surakarta Abstrak Bentuk kegiatan yang dilaksanakan lebih terarah pada pelatihan tari tradisi gaya Surakarta untuk para siswa SMA Warga Surakarta.Materi dan hasil dari pelatihan tari berupa repertoar tari bentuk gaya Surakarta yaitu Tari Golek Sri Rejeki dan Golek Tirtokencono serta karya tari Sesaji Syukur.Dari hasil pelatihan, para siswa dapat memperagakan dan menyajikan tari tradisi gaya Surakarta. Metode pembelajaran yang digunakan dalam proses pembelajaran di SMAWarga Surakarta ini meliputi:metode Ceramah, Demonstrasi, dan Drill. Kata kunci: Pembelajaran tari, tari tradisi. Abstract Form of activities that were conducted more focused on the classic dance training in Surakarta style for Warga High School Surakarta students. The material and the result of this dance training was in the form of Surakarta style dance repertoire wgich were Golek Sri Rejeki and Golek Tirtokencono dance, and Sesaji Syukur dance. As the training result, the students could demonstrate and present the of Surakarta style classic dance. The learning method used in the training process at SMA Warga Surakarta included: lecture, demonstration, and intensive trainings. Keywords: dance training, classic dance. tugas untuk dijadikan Pilot Proyek sebagai Sekolah Pembauran. Meskipun pada awalnya berjalan tersendat-sendat, namun setelah masyarakat mengenal SMA Warga prosesnya berjalan cukup lancar dan diberi status sekolah berbantuan. Pada waktu itu tokoh-tokoh guru di Solo yang pernah berjasa mengajar di SMA Warga, antar lain Bp.Soepandam yang juga sebagai Kepala SMA N 1Surakarta, Bp. RM.Soemitro Kepal SMA N 3 Surakarta, Bp. Mutohar (mantan Kabid Dikmen Kanwil Prov. Jateng) dan masih banyak lagi tokoh- tokoh yang berkiprah memajukan SMA Warga. Pada bulan Desember 1966, pimpinan SMA Warga diserah terimakan kepada Bp.Drs. Singgih

PEMBELAJARAN TARI SURAKARTA PUTRI DI SMA WARGA …

  • Upload
    others

  • View
    4

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Dwi Rahmani : Pembelajaran Tari Surakarta Putri di SMA Warga Surakarta

Volume 8 No. 1 Juni 2017 27

PENDAHULUAN

A. L atar BelakangLembaga Pendidikan, Yayasan Pendidikan

Warga Surakarta berdiri pada tanggal 30 November1904.Pendirinya adalah Mayor Be Kwat Koen,yang patungnya didirikan, di depan gedung SDWarga Sorogenen.

Mengungkap sejarah SMA Warga yangberdiri sejak 23 Mei 1960, sebagai pimpinanpertama dijabat oleh Bp. Lo Hwan Hoei yangsekaligus menjabat Kepala Sekolah SLTP Warga.Sebagai tindak lanjut dari kebijakkan Pemerintahpada waktu itu, maka SMA Warga mengemban

PEMBELAJARAN TARI SURAKARTA PUTRIDI SMA WARGA SURAKARTA

Dwi RahmaniJurusan Tari

Fakultas Seni Pertunjukan ISI Surakarta

Abstrak

Bentuk kegiatan yang dilaksanakan lebih terarah pada pelatihan tari tradisi gaya Surakarta untuk parasiswa SMA Warga Surakarta.Materi dan hasil dari pelatihan tari berupa repertoar tari bentuk gaya Surakartayaitu Tari Golek Sri Rejeki dan Golek Tirtokencono serta karya tari Sesaji Syukur.Dari hasil pelatihan,para siswa dapat memperagakan dan menyajikan tari tradisi gaya Surakarta. Metode pembelajaran yangdigunakan dalam proses pembelajaran di SMA Warga Surakarta ini meliputi:metode Ceramah, Demonstrasi,dan Drill.

Kata kunci: Pembelajaran tari, tari tradisi.

Abstract

Form of activities that were conducted more focused on the classic dance training in Surakartastyle for Warga High School Surakarta students. The material and the result of this dance trainingwas in the form of Surakarta style dance repertoire wgich were Golek Sri Rejeki and GolekTirtokencono dance, and Sesaji Syukur dance. As the training result, the students could demonstrateand present the of Surakarta style classic dance. The learning method used in the training processat SMA Warga Surakarta included: lecture, demonstration, and intensive trainings.

Keywords: dance training, classic dance.

tugas untuk dijadikan Pilot Proyek sebagai SekolahPembauran. Meskipun pada awalnya berjalantersendat-sendat, namun setelah masyarakatmengenal SMA Warga prosesnya berjalan cukuplancar dan diberi status sekolah berbantuan. Padawaktu itu tokoh-tokoh guru di Solo yang pernahberjasa mengajar di SMA Warga, antar lainBp.Soepandam yang juga sebagai Kepala SMA N1Surakarta, Bp. RM.Soemitro Kepal SMA N 3Surakarta, Bp. Mutohar (mantan Kabid DikmenKanwil Prov. Jateng) dan masih banyak lagi tokoh-tokoh yang berkiprah memajukan SMA Warga.

Pada bulan Desember 1966, pimpinan SMAWarga diserah terimakan kepada Bp.Drs. Singgih

Jurnal Pengabdian Kepada MasyarakatAbdi Seni

28 Volume 8 No. 1 Juni 2017

Prawoto, selama tiga tahun beliau memimpin sekolahini dan membawa SMA Warga mengikuti jejak SMAlain sehingga membawa SMA Warga lebihberkembang. Karena beliau diangkat sebagaiKepala SMA N 3. Surakarta, maka pada bulan Junitahun 1969 pimpinan SMA Warga diserah terimakankepadaBp.Drs. Teguh Yuwono hingga tahun 1989.karena beliau meninggal dunia pada tanggal 3 Januari1989.

Berdasar SK. Dir. Jendral PendidikanDasar dan Menengah tanggal 17 januari 1985 nomor007/C/Kep.1.85 SMA Warga mendapat jenjangAkreditasi DIAKUI dan berlaku selama 5 tahunsemenjak tahun 1985-1990, dengan jumlah kelas16 dan jumlah murid 680 siswa tahun 1985.Berkenaan dengan meninggalnya Bp. Drs. TeguhYuwono maka pada tanggal 3 januari 1989, YayasanPendidikan Warga menetapkan Bp. J. Goenawan,BA. Sebagai Kepala SMA Warga. Pada tahun1990. SMA Warga menjalani Akreditasi yang kedua dan mendapat jenjang AkreditasiDISAMAKAN dengan SK. Dirjen Dikdasmen009/C/Kep/I/90 nomor A.03.66.7. tanggal 24Januari 1990. Mulai tahun1990 jumlah murid SMAWarga mencapai 558 siswa.

Program Wajib Belajar 9 tahunmengakibatkan, Pemerintah mengadakan perubahannama sekolah SMA menjadi SMU pada tahunpelajaran 1996/1997, maka SMA Warga menjadiSMU Warga. Pada tangal 31 Desember 1998 Bp.J. Goenawan Purna Tugas, sehingga YayasanPendidikan Warga mengangkat Ib. Dra. Ch. TitikPurwanti mulai Januari 1999 menjadipimpinan di SMA Warga. Disaat kepemimpinandipegang beliau, SMA Warga pernahmencapai jumlah siswa 986 orang. Pada tahunpelajaran 2003/2004 oleh Pemerintah nama SMUberubah lagi menjadi SMA sehingganama SMU Warga berbah lagi menjadi SMA Warga.

Pada tahun 2004 dengan adanya sistemAkreditasi yang baru, maka pada tanggal 28 April2004 SMA Warga mendapatkan status Akreditasipertama dari Badan Akreditasi Sekolah Nasionaldengan status Akreditasi A (amat baik). Akreditasi

ini berlaku selama 4 tahun. Tahun 2008 SMA Wargaoleh Pemerintah ditunjuk sebagai Sekolah RintisanMandiri dalam rangka menuju Sekolah StandarNasional. Tahun 2007 SMA Warga menjalaiAkreditasi Sekolah yang kedua dan pada tanggal29 september 2007 oleh Badan AkreditasiNasional, SMA Warga mendapatkan statusAkreditasi A kembali.

Dengan segala upaya kemampuan yangtinggi dari stakeholder sekolah untuk meningkatkankualitas sumber daya dan manajemen SMA Wargamaka pada tanggal 1 Februari 2011 SMA Wargamendapatkan sertifikat ISO 9001:2008 sebagaipedoman untuk mengembangkan potensi SMAWarga. Pada tanggal 27 Oktober 2011, SMAWarga kembali mendapatkan Status Akreditasi yangke tiga dengan Status akreditasi A. Dalam era yangserba kompetitif ini, disamping mempersiapkansiswa dijenjang pendidikan yang lebih tinggi, SMAWarga harus selalu berbenah diri dan berinovasiagar dapat tetap eksis dan menjadi sekolah yangdiperhitungkan di kota Solo ini.

Akhirnya bak mendayung ditengah lautanluas, upaya dalam rangka meningkatkan egi kualitasbaik segi prestasi akademik ataupun non akademik,tak henti-hentinya menjadi motivasi bagi guru dalamupaya membentuk siswa untuk berprestasi, beretikadan berbudaya. SMA Warga bekerjasama denganpihak Perguruan Tinggi dalam membantumengembangkan pendidikan dan menggapai prestasi.Adapun Visi SMA Warga adalah menjadikansekolah pilihan pertama tahun 2016, berbasis holistikdan cinta lingkungan. Sedangkan Misi SMA Wargamenumbuhkan iman, kasih dan karakter,mencerdaskan anak bangsa, meningkatkan mutupendidikan, menyediakan sistem pendidikan danberwawasan global, meningkatkan budaya belajar,menghasikan siswa berprestasi tingkat nasiaonal,menciptakan lingkungan inovatif dan menanamkanseluruh civitas akademika mencintai lingkungan.

Tujuan SMA Warga menghasilkan lulusanyang beriman, berprestasi dan berkarakter, menjadisekolah yang dapat mengembangkan science danteknologi, mendidik generasi muda mencintai

Dwi Rahmani : Pembelajaran Tari Surakarta Putri di SMA Warga Surakarta

Volume 8 No. 1 Juni 2017 29

lingkungan dan budaya serta membekali siswamengembangkan kewirausahaan.

SMA Warga Surakarta merupakan sekolahdi bawah naungan Yayasan Pendidikan WargaSurakarta dengan nomer Statistik Sekolah (NSS)303036104018 dengan status sekolah swastaterakreditasi A . Ketua yayasan Pendidikan WargaBp. Tomas Sulistyono, Direktur Pelaksana HarianYayasan Pendidikan Warga Bp. St. Ujanto,S.T,M.T. dan Kepala Sekolah Bp. Drs. Purwoto,M.Pd. Dasar pemikiran Sekolah SMA Wargaadalah lembaga pendidikan formal, dengansumber disiplin dan tempat untuk menuntut ilmupengetahuan yang dicita-citakan, merupakan pusatkebudayaan, menjadi warga negara yang baik,berbudi luhur, akan taat kepada : hukum dan Undang-Undang Dasar Negara, tata tertib sekolah yangberlaku, hormat kepada orang tua, guru dankaryawan serta menumbuhkan rasa memilikisekolah. Waktu sekolah: Hari Senin- Kamis jam06.30.-14.30 dan Hari Jum’at- Sabtu jam 06.30-11.45.

Ada beberapa program pendidikan yangditerapkan di SMA Warga diantaranya: ProgramBimbingan dan Konseling (BK) yaitu pendidikanpengembangan diri yang bertujuan memberikankesempatan pada peserta didik untukmengembangkan dan mengekspresikan diri sesuaidengan kebutuhan, potensi, bakat, kondisi danperkembangan peserta didik, denganmemperhatikan kondisi sekolah. ProgramPendidikan Karakter yaitu Sikap atau keinginanuntk melakukan yang terbaik, kapasitas intelektual,sepert i: perilaku jujur, berpikir krit isbertanggungjawab mempertahankan prinsipmoral.

Pendidikan karakter di sekolah meliputi: Isikurikulum, proses pembelajaran, kualitas hubungan,penanganan mata pelajaran, pelaksanan aktivitasekstrakurikuler, etos kerja seluruh lingkungansekolah, kesadaran berbangsa dan bernegara.Program Kegiatan Ekstrakurikuler adalah kegiatanpendidikan diluar mata pelajaran dan pelayanankonseling, untuk membantu pengembangan peserta

didik sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat danminat mereka melalui kegiatan yang secara khususdiselenggarakan oleh pendidik atau tenagapendidikan yang mempunyai kemampuan. Jeniskegiatan Ekstrakurikuler terbagi menjadi 3 bagianyaitu : Kegiatan Ekstrakurikuler Berbasis Prestasimeliputi Bola Basket, bola Volly, Futsal, BuluTangkis, Tae Kwondo, Karate, Pencak Silat,Pasukan Inti, English Club. Kegiatan EkstrakurikulerBerbasis Minat meliputi Pramuka, PMR, PaduanSuara, Band, Rohis , Robotik, Jurnalistik,Sinematografi. Kegiatan Ekstrakurikuler BerbasisBudaya meliputi Seni tari, Seni Perkusi/ Ensembledan Macapat.

Salah satu dari ekstrakurikuler berbasisbudaya di SMA Warga adalah seni tari, denganpengajar Rahmad Sugeng. Jadwal ekstarkurikulertari setiap hari Sabtu jam 13.00-15.00. Materi yangdiajarkan adalah tari modern dance atau bentukgarapan baru yang berpijak pada tari modern dancedan bentuk tari latar pada sebuah lagu.Ekstrakurikuler tari di SMA Warga tidak diajarkantari tradisi. Hal ini, disebabkan pengajar ekstra tariberangkat dari seorang pimpinan sanggar moderndance dan bukan dari lulusan insitusi seni seperti ISISurakarta. Apabila ada kebutuhan pentas tari tradisibiasanya siswa harus belajar sendiri, seperti contohsaat ada acara Wisuda mementaskan tari Gambyong,siswa harus belajar sendiri atau siswa yang sudahbisa menari karena belajar dari sanggar untuk melatihtemannya. Kegiatan Ekstrakurikuler tari di SMAWarga ini sangat eksis dan sering pentas dalamacara-acara seperti : Di acara Imlek, CFD, Ulangtahun Yayasan, Ulang tahun SMA Warga,pentas diMall-Mall dan lain-lain.

B. Permasalahan MitraBerdasarkan pengamatan dan pemikiran

yang ditemukan di SMA Warga Surakarta masihsangat mambutuhkan adanya pembelajaran taritradisi. Permasalahannya yaitu bagaimana siswaSMA Warga Surakarta mau belajar tari tradisi yangnotabene siswa hanya mengenal tari modern danceyang tidak banyak aturan dalam pembelajaran

Jurnal Pengabdian Kepada MasyarakatAbdi Seni

30 Volume 8 No. 1 Juni 2017

tekniknya dan meningkatkan kualitas garapan taribersumber dari tari tradisi. Terkait denganpermasalahan di atas maka dipandang perlu upaya-upaya pendekatan secara signifikan, yang dalam halini berbentuk pelatihan tari tradisi. Oleh karena itukemudian diusulkan kegiatan Pembelajaran TariTradisi di SMA Warga Surakarta.

Berpijak dari beberapa hal di atas, dalamhal ini sebagai dosen Jurusan Tari Institut SeniIndonesia (ISI) Surakarta, merasa terpanggil untukmemberikan pembelajaran tari.Kegiatan inimerupakan penjabaran dari Tri Dharma PerguruanTinggi yaitu butir ke-tiga tentang pengabdian kepadamasyarakat yang menjadi tugas sekaligus kewajibanbagi setiap dosen. Diharapkan program kerja yangdiusulkan dapat berjalan berkesinambungan,sehingga mampu meningkatkan keberadaan senitradisi yang hidup dilingkungannya. Disamping itusarana bagi dosen dapat mempublikasikan ISI yangakhirnya mampu mempengaruhi lebih signifikan danakhirnya siswa-siswi SMA Warga Surakarta, tertarikuntuk melanjutkan kuliah di Institut Seni Indonesia(ISI) Surakarta. Berdasarkan kenyataan tersebut ISIsebagai lembaga pendidikan tinggi mempunyaifalsafah sebagai “menara air” artinya dapat memberipengairan yang mampu menghidupi terhadaplingkungan harus bisa memberi solusi nyata. Untukitu kepada Lembaga Pengabdian KepadaMasyarakat ISI Surakarta seharusnya menyetujuisebuah kegiatan yaitu Pembelajaran Tari Tradisisebagai tindak lanjutnya.

Melalui observasi yang telah dilakukantujuan utama diadakan pembelajaran tari bagi siswaSMA Warga Surakarta adalah untuk menumbuhkanminat menari dan melestarikan seni budayakhususnya seni tradisi. Usaha tersebut dilakukandengan cara memberikan apresiasi seni dalam artipengalaman berupa pendidikan keterampilan tari.

Dalam rangka peningkatan danpengembangan tari tradisi, selaku dosen tariberupaya untuk menarik perhatian dan menanamkancinta pada seni tari tradisi.Tari menjadi saranakomunikasi dan bagian ekspresi diri, untuk itulahlewat tari (tari tradisi ) mereka juga dapat

menggunakannyasebagai ajang komunitas bagikelompok pemuda sebaya yang akhirnya dapatmengokohkan kebersamaan mereka menuju padahal yang positif.

Pembelajaran tari yang berlangsung selamakurang lebih empat bulan ini mudah-mudahan dapatberlanjut dan berkembang serta berkesinambunganantara dua lembaga, yaitu Institut Seni Indonesia(ISI) Surakarta dan Sekolah Menengah Atas(SMA) Warga Surakarta. Lewat kegiatanPengabdian Kepada Masyarakat ini rencana dapatterlaksana dengan baik dan lancar sesuai dengantujuan.

Pemilihan lokasi di SMA Warga Surakartaini sebagai ajang pembelajaran dan pelatihan tari bagipelaksana Pengabdian Kepada Masyarakatsangatlah tepat, karena para siswa-siswi memilikipotensi seni yang cukup memadahi dan sangatantusias serta merespon kegiatan ini. Selain untukkegiatan apresiasi juga ditindaklanjuti dengan adanyapelatihan agar para siswi lebih lebih mengenal tentangInstitut Seni Indonesia (ISI) sebagai salah satuperguruan tinggi seni yang dapat dibanggakan.

C. TujuanTujuan yang dicapai dalam kegiatan

pembelajaran tari yang dilaksanakan lewat jalurPengabdian Kepada Masyarakat ini adalah:1. Sebagai perwujudan salah satu Tri Dharma

Perguruan Tinggi, yaitu dalam bidangPengabdian Kepada Masyarakat.

2. Memberi pembelajaran tari tradisi bagi parasiswa SMA Warga Surakarta.

3. Mempublikasikan ISI Surakarta dan sekaligusmendorong, memotivasi siswa SMA WargaSurakarta untuk masuk sebagai mahasiswa ISISurakarta.

Manfaat yang dapat diperoleh dari kegiatanPengabdian Kepada Masyarakat antara lain :1. Bagi lembaga ISI Surakarta, terutama Jurusan

tari dapat tersampaikan visi dan misi kepadamasyarakat luas.

2. Bagi para pelaksana PKM dosen menambah

Dwi Rahmani : Pembelajaran Tari Surakarta Putri di SMA Warga Surakarta

Volume 8 No. 1 Juni 2017 31

pengalaman dan wawasan yang luasdilingkungan masyarakat.

3. Bagi siswa SMA memperoleh pengalaman danmendapatkan ketrampilan dalam bidang tarilengkap dengan tata rias dan busana.

4. Membina hubungan dan kerjasama yangsalingmenguntungkanantara ISI Surakartadengan lembaga yang terkait, dalam hal ini adalahSMA Warga Surakarta.

MATERI DAN METODE

Pilihan seni tari sebagai media edukasi, padadasarnya untuk mencapai harmoni. Kebersamaandalam kelompok seni memunculkan toleransi, salingngemong (jw) dan menjaga harmoni, sertapenguatan nilai-nilai lainnya. Edukasi seni tari bagisiswa di SMA Warga Surakarta merupakan ice-break; mengatasi kejenuhan, mengurangi agresivitasdan menumbuhkan rasa kebersamaan, menghargaiperbedaan, serta mengembangkan sikap percaya diridan memberi bekal kreatif bagi anak-anak SMAWarga Surakarta. Program pelatihan tari ini tidakhanya diberikan kepada siswa, tetapi juga diajarkankepada guru, hal ini agar kesinambunganpembelajaran/edukasi seni tetap terjagaberkelanjutanya, apabila nant inya tanpapendampingan dari Institut Seni Indonesia (ISI)Surakarta.

Program ini merupakan usaha riil dalammeningkatkan kualitas pembelajaran seni di SMAWarga Surakarta. Program ini juga sangat membantumenguatkan fungsi seni sebagai pilihan edukasi yangsangat bermanfaat dalam pendewasaan diri. Bagikami sebagai pengajar agar dapat memberikanedukasi seni tari kepada SMA Warga Surakartasebagai upaya dalam mengaplikasikan ilmu danpengetahuan, serta ketrampilan bidang seni untukmewujudkan masyarakat madani dan menanamkannilai luhur, serta mengembangkan kreativitas anakSMA. Bagi SMA Warga Surakarta kegiatan iniberdampak positif, atmosfir kehidupan kesenian disekolah akan tumbuh dan berkembang. Akhir dariprogram pelatihan seni tari di SMA Warga adalah

pertunjukan yang di laksanakan di sekolah, agardapat menumbuhkan empati, apresiasi, danpartisipasi seluruh siswa dan civitasnya. Hal ini akanberdampak pada rasa handarbeni kepadakeseniannya sendiri, membangun identitas lokal bagigenerasi muda.

A. Metode dan MateriSesuai dengan tujuan program Pengabdian

Kepada Masyarakat di SMA Warga Surakarta,maka ada 3 (tiga) metode yang digunakan dalampembelajaran tari tradisi Pengertian metode dalamKamus Besar Bahasa Indonesia disebutkan bahwayang dimaksud metode adalah cara yang teratur danterpikir baik-baik untuk mencapai maksud.Metodeatau cara yang dimaksud tentu berkaitan dengankeadaan realitas yang dihadapi dalam kegiatanpengajaran, misalnya mengajar apa, materi apa,tingkatan siswa apa dan sebagainya yang kemudiandirumuskan untuk dijadikan pijakan dalammelaksanakan pengajaran. Metode yang digunakandalam pelatihan ini pada dasarnya menyesuaikantujuan pelatihan atau pembelajaran, tipe materi apayang akan diberikan dan karakteristik siswa . Dalamhal ini tujuan utama pelatihan adalah memberikanbekal tari tradisi yang selama ini memang sangatdibutuhkan di SMA Warga Surakarta. Seperti yangsudah dipaparkan diatas bahwa untuk pelajaranekstra tari selama ini adalah tari modern atau garapanbaru yang berpijak pada tari modern.

Ketiga Metode pembelajaran yangdigunakan di SMA Warga Surakarta meliputi:metode Ceramah, Demonstrasi Imam, dan Drill.Metode tersebut dikembangkan sedemikian rupa,diintegrasikan dengan perkembangan jiwa parasiswa.

Metode Ceramah disebut juga metodedeskripsi maka dalam aplikasinya digunakan untukmemberikan penjelasan-penjelasan latar belakangpenyusunan tari, bentuk tari, fungsi tari, struktur tari,iringan tari, tata rias, tata busana dan perkembangantari. Selain itu juga digunakan untuk menerangkanmateri gerak mulai perbagian secara bertahap sampaisecara keseluruhan; menerangkan detail gerak,

Jurnal Pengabdian Kepada MasyarakatAbdi Seni

32 Volume 8 No. 1 Juni 2017

teknik gerak, bahkan menjelaskan kesulitan parapeserta dalam materi yang diajarkan.

Metode Demonstrasi, diimplementasikanpelatih dalam memberikan contoh gerak yang yangmenjadi pokok bahasan dalam setiap pertemuan.Sebelum materi tari diberikan kepada para peserta,pelatih mendemonstrasikan serangkaian gerak tari.Kemudian pelatih memberikan contoh di depan,para peserta mengikuti dan meniru contoh gerak dibelakangnya. Hal ini selalu dilakukan setiappembahasan materi gerak yang baru dalampertemuan-pertemuan selanjutnya.

Metode Drill, digunakan untukmemberikan kesempatan dalam pembenahan materigerak, teknik gerak, rasa gerak, detail gerak yangbelum dikuasai. Hal tersebut dilakukan agar materiyang telah diberikan dan dilatih secara berulang-ulang dapat dikuasai secara hafal dan benar olehpara peserta pelatihan.

Materi pelatihan tari adalah ragam gerakdasar tari putri gaya Surakarta, tari Golek Sri Rejeki,tari Golek Tirtokencono serta garapan tari SesajiSyukur.

Kegiatan pelatihan dan apresiasi ini berjudul“Pembelajaran Tari Tradisi Sebagai WujudEkspresi Kreatif SMA Warga Surakarta”untukmewadahi bakat tari tradisi bagi generasi mudadalam kegiatan seni, mengembangkan pengayaan,kreativitas dan meningkatkan kualitas kepenarianbagi para kawula muda, yang dalam hal ini adalahpara siswa SMA Warga Surakarta dalam bidangtari tradisi .

Hasil kegiatan Pengabdian KepadaMasyarakat (PKM) tidak akan membicarakankesenian secara konseptual yang dianalisis secaraakademis, akan tetapi para siswa diajak secaralangsung untuk melihat, mengamati, dan menghargaipertunjukan atau mengapresiasi lewat tayanganVCD. Pendek kata bahwa Pembelajaran TariTradisi ini bukan untuk membentuk para siswa agarmemiliki kompetensi tari dengan kriteria yang baikdan trampil dalam menampilkan tarian, tetapi lebihdititik beratkan untuk mengenal tari tradisi yanghidup dilingkungan sekitarnya. Meskipun akhirnya

para siswa menjadi terampil dalam menari, yangmerupakan dampak dari kegiatan ini.

B. Langkah- langkahBentuk kegiatan Pengabdian Kepada

Masyarakat ini berupa Pengenalan teknik-teknikdasar ragam gerak tari gaya Surakarta Putri.Sasaran program pembelajaran serta peningkatanapresiasi dengan tema”Pembelajaran Tari TradisiSebagai Wujud Ekspresi Kreatif SMA WargaSurakarta” adalah bentuk kegiatan yang dilakukanlebih terarah pada pembinaan dan pembelajaran taripada siswa kelas X dan XI SMA Warga Surakarta.Jumlah siswa yang dilatih kurang lebih 28 siswa. .

Untuk mewujudkan hasil yang maksimaldalam program Pengabdian Kepada Masyarakat(PKM) ini, maka dilakukan langkah-langkah sebagaiberikut.Pendekatan yang dilakukan dalampembelajaran ini adalah pertama-tama melakukanpendekatan terhadap masyarakat pendukungnyayaitu mengadakan pendekatan terhadap para siswaSMA Warga Surakarta. Kemudian untukmendukung keberhasilan dalam pelatihan tari ini telahmenggunakan metode pembelajaran yang tepat dandapat memacu para siswa agar tertarik dan berlatihdengan baik. Sebelum pemberian materi pertama,para siswa diberikan apresiasi seni tentangkeragaman tari tradisi melalui penayangan audiovisual yang berupa tari tradisi gaya Surakarta Putri,dengan harapan para siswa mendapatkan gambarandan pengalaman tentang keragaman tari tradisi.Selain itu mereka juga dapat menghargai ragam seniyang lain selain tari yang selama ini mereka dapatkanyaitu tari modern.

Harapan lain setelah dikenalkan dengankeragaman bentuk tari tradisi, mereka dapatmengembangkan dan secara kreat ifmengkolaborasikan dengan tari modern yang telahmereka dapatkan. Tentunya kesemua itu perlupendampingan dan arahan dari pelatih maupun gurutarinya. Latihan pada tahap berikutnya adalahpemberian teknik-teknik ragam gerak tari putri gayaSurakarta. Selanjutnya pelatih memberikanvokabuler-vokabuler gerak tari secara terpisah yang

Dwi Rahmani : Pembelajaran Tari Surakarta Putri di SMA Warga Surakarta

Volume 8 No. 1 Juni 2017 33

nantinya akan tersusun atau terangkai menjadisebuah repertoar tari bentuk yang sudah ada dansebuah garapan tari putri.

Pembelajaran tari ini dilaksanakan padakegiatan ekstrakurikuler. Latihan dilakukan satukali dalam satu minggu pada siang hari ataukesepakatan apabila waktu yang dijadwalkan tidakdapat dilaksanakan. Sedangkan hasil akhir kegiatanini para siswa mampu mendemonstrasikanrepertoar tari gerak-gerak tari tradisi yang dipelajariterkuasai secara hafal, benar dan baik serta dapatdipentaskan

C. Solusi yang ditawarkanSolusi yang ditawarkan setelah penjelasan

paparan diatas adalah pelatihan dan pemberian taribentuk khususnya tari tradisi putri gaya Surakartadan penyusunan tari garapan baru yang berpijak daritari tradisi.Kemandirian dan kebersamaan diperlukanguna mencapai hasil yang maksimal meskipun jauhdari sempurna.

Dalam hal ini memang diperlukan toleransibaik dari siswa, pelatih dan guru pendamping tarinya.Bagi para siswa menimbulkan kebersamaan dankerjasama yang apik, saling menghargai dan yangpenting mendapatkan pengalaman yang baru darihasil kreatif mereka bersama. Program pelatihan initidak hanya diberikan secara langsung kepada parasiswa yng mengikuti kegiatan ekstra tari, tetapi jugadibuatkan pendokumentasian gambar dan video hasilpelatihan, hai ini agar ada kesinambunganpembelajaran atau pelat ihan seni tetapberkelanjutan, apabila nantinya tidak adapendampingan dari Institut Seni Indonesia(ISI)Surakarta.

Hasil dari program ini sangat membantudalam hal pemahaman fungsi seni dan meningkatkankualitas pembelajaran seni di SMA Warga Surakarta.Bagi kami sebagai dosen atau pengajar dapatmemberikan pendidikan seni tari dalammengaplikasikan ilmu dan pengetahuan yang didapatdari kampus serta dapat lebih mengembangkan danmenumbuhkembangkan kreativitas anak-anakSMA.

PEMBAHASAN

Hasil yang dicapai dalam ProgramPengabdian Kepada Masyarakat di SMA WargaSurakarta selama enam bulan adalah sebagaiberikut:1. Berhasil melatih 28 orang siswa SMA Warga

Surakarta dan memiliki kemampuan yang cukupsebagai penari.

2. Menyusun sebuah Karya Tari Sesaji yangberjudul “Sesaji Syukur” yang nantinyadipersembahkan dalam Upacara PelepasanKelas XII besok pada tahun 2017.

4. Memberi Apresiasi seni tari ke berbagaiKalurahan dalam rangka memperingati HUTKemerdekaan RI dan upacara Budaya .

5. Mempublikasikan hasil kegiatan PKM ke dalamJurnal Ilmiah.

Sasaran program pelatihan kreativitas dankarya tari tradisi dengan tema “Pembelajaran TariTradisi Sebagai Wujud Ekspresi Kreatif SMAWarga Surakarta” adalah bentuk kegiatan yangdilakukan lebih terarah pada pembinaan danpembelajaran tari kepada para siswa SMA WargaSurakarta. Pelatihan tari dilaksanakan pada hariJum’at siang jam 13.30 setelah kegiatan sekolahberakhir. Jumlah siswa yang terlibat dalam prosespembelajaran dan pelatihan adalah 28 orang siswa.Hasil akhir kegiatan ini para siswa mampumendemonstrasikan repertoar tari yang dipelajari,serta terkuasai secara hafal, benar dan baik,kemudian dipentaskan. Adapun kegiatan diuraikansebagai berikut:

1. PersiapanMembuat rancangan kegiatan secara

mendetail dalam bentuk proposal, persiapan diawalidengan survey secara terbatas kepada SMA WargaSurakarta. Dari survey awal didapatkan informasitentang kemampuan, materi yang mereka miliki,kebutuhan sekolah dan yang sesuai dengan programPKM ISI Surakarta. Dengan demikian,terlaksanannya program ini akan bermanfaat bagi

Jurnal Pengabdian Kepada MasyarakatAbdi Seni

34 Volume 8 No. 1 Juni 2017

kedua belah pihak. Hasil dari pelatihan ini adalahmereka telah menguasai tari Golek Sri Rejeki , TariGolek Tirtokencono dan sebuah karya tari baru yaitutari Sesaji Syukur. Koordinasi dilakukan denganmemberikan pemahaman rencana kegiatan PKMkepada sekolah dan pihak terkait di SMA WargaSurakarta. Tujuan utama program PKM ini adalahtidak mengganggu proses belajar mereka.

2. Pelatihan SiswaPelatihan dilakukan di sekolah SMA Warga

Surakarta. Materi yang diberikan difokuskanpada materi Tari Tradisi . Jadwal pelatihan diaturbersama sekolah untuk mencari waktu yangtepat, mengingat para siswa juga banyak terlibatdengan kegiatan lainya yaitu pada hari Jum’at siangjam 13.30 – 15.30 bertempat di Aula SMA WargaSurakarta.Adapun pelaksanaan latihan selama satuperiode dibagi menjadi tiga tahapan. Tahap pertamadisebut penyampaian materi gerak dan teknik dasarmenari. Tahap berikutnya penyampaian materi tari,dan tahap terakhir pendalaman materi tari sertapersiapan pementasan. Para siswa menyajikanmateri yang dipelajari, ditampilkan dalam bentukpentas.

Tahap pertama disebut penyampaian materitari yaitu memberikan gerak-gerak dasar tari danteknik dasar tari yang meliputi gerak dasar danteknik dasar gerak kepala, lengan, badan, dantungkai yang diberikan kepada para siswa yangmengikuti kegiatan ekstra kurikuler di bidangtari.

Tahap kedua pengajar atau pelatihmemberikan sedikit demi sedikit vokabuler geraktari seperti ukel tangan, sindhet,srisigan,kengseran,beberapa sekaran yang sudahdikoordinasi antara gerak kepala, lengan, dantungkai. Misalnya sekaran Laras Sawit, Sembahanlaras, Lembehan wutuh dan sekaran lain yang adadalam materi yang akan diberikan.Kemudianmerangkai vokabuler-vokabuler itu menjadi urutanatau susunan materi tari yang akan diberikan sampaikeseluruhan rangkaian gerak tari atau sekaran-sekaran tari terselesaikan sekaligus mengaplikasikan

dengan musik karawitannya. Pelatihan tersebutdilakukan secara berulang-ulang agar parasiswa dapat melakukan sendiri tanpa bimbinganpelatih.

Tahap ketiga merupakan tahap pendalamanmateri artinya ketika materi tari yang sudah diberikanterselesaikan dan dapat diperagakan oleh seluruhsiswa, pelatih mengadakan pembenahan-pembenahan dalam gerak secara detail agar lebihmapan dan kualitas terpenuhi seperti yangdiharapkan. Kemudian memberikan pola lantai untukkeperluan evaluasi dan kebutuhan pementasan. Parasiswa menyajikan materi tari yang dipelajari danditampilkan dalam bentuk pementasan. Materi yangsudah terkuasai sampai berakhirnya programPengabdian Kepada Masyarakat ini adalah tariGolek Sri Rejeki, Tari Golek Tirtokencono danKarya tari Sesaji Syukur.

Sinopsis dan susunan gerak yang terdapatdalam tari Golek Sri Rejeki dan tari GolekTirtokencono secara global diberikan pada pelatihantari, sebagai berikut :

Sinopsis Tari Golek Sri RejekiTari Golek Sri Rejeki merupakan

penggambaran seorang gadis yang telah menginjakdewasa dengan berbagai perilaku keceriaan dankebahagiaanya. Gerakan yang dihadirkanmencirikan gadis yang sedang bersolek menghiasdiri, misalnya dengan gerak trap jamang (menatahiasan kepala) dan tasikan (memakai bedhak ).

Pelaksana PKM sedang memberikan pengarahankepada peserta pelatihan (dok.Dwi Rahmani)

Dwi Rahmani : Pembelajaran Tari Surakarta Putri di SMA Warga Surakarta

Volume 8 No. 1 Juni 2017 35

Pementasan Tari Golek Sri Rejeki yang disajikanpada acara Pengenalan Lingkungan Sekolah untuk

para siswa baru SMA Warga Surakarta(dok.Dwi Rahmani)

Pementasan Tari Golek Sri Rejeki (dok.Dwi Rahmani)

Sinopsis Tari Golek TirtokenconoTari ini merupakan salah satu tari jawa gaya

Surakarta, yang disusun oleh (Alm) KRT. S. WitoyoTondhodipuro, seorang penari gaya Surakartayang juga merupakan seorang koreografer taritradisi yang cukup handal. Tari Golek ini sekarangbanyak dipertunjukan untuk penyambutan tamudalam berbagai perjamuan. Gerakan yang sangatsederhana dan tidak terlalu sulit baik untukirama, lagu dan karakternya sangat mendukunguntuk dijadikan sebagai materi dalam pelatihan tariini.

Pelatihan Tari Golek Tirtokencono(dok. Dwi Rahmani)

Sinopsis Sesaji SyukurKarya tari ini menggambarkan atau

menceritakan suasana ucapan syukur kita kepadaAllah yang telah memberikan kebahagiaan ,kesukaan karena atas limpahan dan karuniaNya kitadapat menyelesaikan segala permasalahan,pekerjaan yang berakhir dengan kebahagiaan. Karyatari ini disajikan oleh 9 orang penari putri .

Pelatihan Tari Sesaji Syukur, gerak manembah(dok. Dwi Rahmani)

3. Jadwal PelaksanaanKegiatan ini dilaksanakan selama kurang

lebih enam bulan (Juni-Nopemberr 2016) denganwaktu sekalidalamseminggupada hari Jum’at pukul13.00 – 15.00 yang bertempat di Aula SMA WargaSurakarta.Program ini baru bisa berjalan pada akhirbulan Juli ini dikarenakan pada waktu programPKM ini akan dilaksanakan bersamaan denganberakhirnya jadual kalender akademik di SMAWarga.

Jurnal Pengabdian Kepada MasyarakatAbdi Seni

36 Volume 8 No. 1 Juni 2017

Kendala yang dihadapi selain kalenderakademik SMA Warga yang sudah akan berakhir,masa liburan sekolah bagi siswa kelas X dan XIsedangkan siswa kelas XII Ujian Nasional, selainitu adanya hari libur Nasional yaitu libur Hari RayaIdhul Fitri.

Pelaksanaan pembelajaran tari di SMAWarga diikuti 28 orang siswa putri kelas X dan XIdan beberapa siswa kelas XII. Sedangkanpelaksanaan pelatihan telah dilakukan selama kuranglebih 26 kali tatap muka , materi yang diberikanadalah ragam tari putri dan sebagai dasar tari untukmenuju ke tari bentuk yaitu Tari Golek Sri Rejeki,Tari Golek Tirtokencono dan Garapan baru berupaTari Sesaji Syukur.

Pemberian materi tari dalam pelaksanaankegiatan Program Pengabdian Kepada Masyarakat, dibagi menjadi 3 bagian, yaitu:1. Pertemuan ke 1 – 5 Pemberian Materi Tari

Golek Sri Rejeki , pergelaran dilaksanakan padapertemuan ke 6 , pentas dalam rangkaian acaraPengenalan Lingkungan Sekolah bagi Siswabaru SMA Warga Surakarta, pada tanggal 23Juli 2016 di GOR SMA Warga Surakarta.

2. Pertemuan ke 7 – 14 Pemberian Materi TariGolek Tirtokencono, pementasan disajikan padapertemuan ke 15 yaitu pentas dalam rangkamemperingati HUT Kemerdekaan RI padatanggal 27 Agustus 2016 bertempat di BalaiLKMD Ngemplak Rejosari, Kal. Gilingan, Kec,Banjarsari Surakarta.

3. Pertemuan ke 16 – 25 Pemberian Materi tarigarapan Karya Baru yaitu Sesaji Syukur.Pengambilan gambar dan video telahdilaksanakan pada tanggal 21 Oktober 2016,pelaksanaan pentas akan disajikan khusus,acara rutin untuk pelepasan siswa kelasXII.

4. PergelaranPada akhir kegiatan program Pengabdian

Kepada Masyarakat initelah dipergelarkan dalambeberapa pementasan. Hal ini merupakan bagianyang cukup penting, karena sebagai salah satu

pendorong siswa untuk berlatih secara serius dandisiplin.

Pentas tari Golek Sri Rejeki telahdilaksanakan pada hari Sabtu, 23 Juli 2016 dalamrangka Pengenalan Lingkungan Sekolah kepadapara siswa Baru SMA Warga Surakarta. Kemudianuntuk memperingati HUT KemerdekaanRI dansebagai apresiasi seni bagi warga masyarakat telahdipergelarkan pula tari Golek Tirtokencono padahari Sabtu, 27 Agustus 2016 di kampung NgemplakRejosari , Kalurahan Gilingan Kecamatan Banjarsaridan di kampung Purwadiningratan dalam rangkakirab budaya Kecamatan Jebres Surakarta. Padahari Sabtu, 1 Oktober 2016 para siswa SMA Wargajuga terlibat langsung dengan masyarakatlingkunganya dalam acara budaya “BotekanTegalharjo” yang diikuti kurang lebih 30 siswa putradan putri.

KESIMPULAN

Program kegiatan pembelajaran danpelatihan tari yang diberikan di SMA WargaSurakarta adalah salah satu kegiatan PengabdianKepada Masyarakat yang harus dilakukan olehdosen. Kegiatan ini merupakan penjabaran dariTri Dharma Perguruan Tinggi yaitu pada butir ke-tiga tentang pengabdian kepada masyarakatyang menjadi tugas sekaligus kewajiban bagi setiapdosen dan sebagai tanggung jawab bagi civitasakademinya.

Pelaksanaan pelatihan terlau singkat namunsecara umum bagi para peserta dalam hal ini adalahsiswa SMA Warga Surakarta sangat bermanfaat.Tujuannya selain memberikan apresiasi di bidangseni terutama tari juga dapat menumbuhkembangkanbakat dan minat, menggali potensi seni yang merekamiliki serta dapat menambah dan memperdalam seniterutama tari tradisi yang selama ini belum merekadapatkan. Selain untuk pembelajaran tari , tujuanyang lain adalah untuk menyebarluaskan informasidan mempromosikan tentang Institut Seni Indonesia(ISI) Surakarta terutama Jurusan Tari agar parasiswa mempunyaikeinginan untuk melanjutkan studi

Dwi Rahmani : Pembelajaran Tari Surakarta Putri di SMA Warga Surakarta

Volume 8 No. 1 Juni 2017 37

di perguruan ISI Surakarta.Melalui pembelajaran dan pelatihan tari yang

telah dilakukan di SMA Warga Surakarta. Tampakjelas bahwa sebenarnya mereka pada tingkat SMAmasih menyukai tradisi sepanjang mereka bisamengemas sesuai dengan karakter dan jiwa seninya.Karena melalui pelatihan tradisi ini akan berdampakpula dalam meningkatkan kreativitas, melaluipergelaran akan memberikan pengalaman baru.

Hasil dari pelatihan yang telah dilaksanakanselama empat bulan ini adalah para siswa dapatmenyajikan dua repertoar tari bentuk yaitu tari GolekSri Rejeki dan Golek Tirtokencono. Tersusunnyakarya tari baru yaitu Tari Sesaji Syukur yangdipersiapkan khusus untuk acara pelepasan siswakelas XII. Ke-tiga materi ini diharapkan dapatdipentaskan dalam berbagai kepentingan baik untukkepentingan sekolah maupun untuk aoresiasi siwadan masyarakat. Hal penting yang sangat diharapkanadalah adanya kesinambungan kerjasama yang baikantara lembaga ISI Surakarta dan SMA Wargauntuk menindaklanjuti kegiatan program ini.

Keberhasilan yang telah dicapai dalampembelajaran dan pelatihan tari ini tentu tidakterlepas dari adanya hambatan dan kendala yangdihadapi. Diantaranya tentang waktu pelaksanaanpelatihan yang kadang tidak berjalan karenabersamaan dengan banyaknya kegiatan sekolah yanglain, juga ketidak hadiran sebagian siswa pada waktupelatihan. Hambatan dapat diatasi denganmemberikan solusi dan pemecahan masalah denganbaik, misalnya membuat kesepakatan ulang jadwalpelatihan agar dapat berjalan dengan lancar.

DAFTAR PUSTAKA

Benny Agus Pribadi dan Dewi Padmo Putra , 2001.Ragam Media dalam Pembelajaran,PAU Direktorat Jenderal PendidikanTinggi, Departemen Pendidikan Nasional.

Edi Sedyawati,1981. Pertumbuhan SeniPertunjukan.Jakarta: SinarHarapan.

Louis Ellfeld, 1977. Pedoman Dasar Penata Tari.Diterjemahkan oleh Sal Murgiyanto.Jakarta: LPKJ.

Mungkin Eddy Wibawa, 2001.Etika dan MoralDalam Pembelajaran, PAU DirektoratJenderal Pendidikan Tinggi, DepartemenPendidikan Nasional.

Paulina Pannen, dkk., 2001.Konstruktivismedalam Pembelajaran, PAU DirektoratJenderal Pendidikan Tinggi, DepartemenPendidikan Nasional.

Prasetyo Irawan, dkk, 1997. Teori Belajar,Motivasi dan Ketrampilan Mengajar,PAU Direktorat Jenderal PendidikanTinggi, Departemen Pendidikan Nasional.

Primadi. Proses Kreasidan Apresiasi Belajar.Bandung : ITB. 1978.

Sal Murgiyanto, 1986. “Dasar-dasar KoreografiTari” dalam Pengetahuan ElementerTari Dan BeberapaMasalahTari.Jakarta: Direktorat Kesenian ProyekPengembangan Kesenian JakartaDepartemen Pendidikan DanKebudayaan.

Sumadi Suryobroto, 1962. PsychologiKepribadian. Jakarta: Rajawali.

Sumaryono, 2003. Restorasi Seni Tari danTranformasi Budaya.

Toeti Soekamto dan Udin Saripudin Winataputra,1997. Teori Belajar dan Model-modelPembelajaran, PAU Direktorat JenderalPendidikan Tinggi Departemen PendidikanNasional.

Daftar Diskografi

Tari Golek Tirtokencono, sususnan S. Witoyo,rekaman Ira Record

Tari Golek Sri Rejeki, susunan NN, rekamanLokananta Record