53
Pembelajaran Bersama Pengelolaan Sumberdaya Alam Focuss Group Discussion Indeepth Interview Elwamendri-Prakarsa Madani [email protected]

Pembelajaran Bersama Pengelolaan SDA (Hutan Adat dan Lubuk Larangan)

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Pembelajaran Bersama Pengelolaan SDA (Hutan Adat dan Lubuk Larangan)

Pembelajaran Bersama Pengelolaan

Sumberdaya Alam

•Focuss Group Discussion•Indeepth Interview

Elwamendri-Prakarsa [email protected]

Page 2: Pembelajaran Bersama Pengelolaan SDA (Hutan Adat dan Lubuk Larangan)

Temuan Studi Partisipatif

•Desa Baru Pangkalan Jambu - Kecamatan Sungai Manau, Kabupaten Merangin Jambi

Page 3: Pembelajaran Bersama Pengelolaan SDA (Hutan Adat dan Lubuk Larangan)

•Pengelolaan Sumberdaya Alam (Hutan Adat)

• Dasar: Himbauan Bupati Sarolangun Bangko

• Fasilitasi oleh WWF Kerinci• HAD ditetapkan dengan SK Bupati No. 225 Tahun 1993, tanggal 15 Juni 1993

Page 4: Pembelajaran Bersama Pengelolaan SDA (Hutan Adat dan Lubuk Larangan)

•Tumpang tindih luas kawasan HAD:

• Pertama, dengan konsesi HPH PT Sarestra I.

• Kedua, dengan Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS)

Page 5: Pembelajaran Bersama Pengelolaan SDA (Hutan Adat dan Lubuk Larangan)

•Pola pengelolaan HAD

• Belum menunjukkan adanya pembagian ruang, sesuai dengan fungsinya

• Tetapi dalam pengelolaan kawasan ada pertimbangan tertentu

Page 6: Pembelajaran Bersama Pengelolaan SDA (Hutan Adat dan Lubuk Larangan)

• Tidak mengambil kayu pada daerah kelerengan lebih dari 450

• Tidak mengambil kayu pada daerah pinggir sungai

• Tidak mengambil kayu pada daerah hulu sungai

Page 7: Pembelajaran Bersama Pengelolaan SDA (Hutan Adat dan Lubuk Larangan)

Organisasi Pengelola

• Kelompok Kerja Pengelola Hutan Adat

• PerDes No. 01/Perdes/HAD/02/1994, 25 Februari 1994

Page 8: Pembelajaran Bersama Pengelolaan SDA (Hutan Adat dan Lubuk Larangan)

Pemanfaatan Kayu HAD

•Membangun Mesjid•Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Mikro bantuan ICDP TNKS

Page 9: Pembelajaran Bersama Pengelolaan SDA (Hutan Adat dan Lubuk Larangan)

Institusi Pengelolaan HAD

• Diinisiasi oleh pihak WWF • Tetapi sebahagian besar masyarakat belum memahami

© isi peraturan desa© struktur© tugas dan kewenangan © maupun hak dan kewajiban masyarakat

Page 10: Pembelajaran Bersama Pengelolaan SDA (Hutan Adat dan Lubuk Larangan)

•Pada hal dlm Perdes telah diatur :

» Tugas koordinator kelompok kerja hutan adat

» Tugas Kepala Desa» Hak-hak masyarakat» Kewajiban-kewajiban masyarakat» Sanksi-sanksi

Page 11: Pembelajaran Bersama Pengelolaan SDA (Hutan Adat dan Lubuk Larangan)

Aktivitas Bersama

• Aktivitas Pengawasan• Operasi Pengamanan Lapangan• Aktivitas Pemanfaatan

Page 12: Pembelajaran Bersama Pengelolaan SDA (Hutan Adat dan Lubuk Larangan)

Fungsi HAD Berdasarkan Perdes 01/Perdes/HAD/02/1994

•Fungsi konservasi•Fungsi ekonomi•Fungsi sosial

Page 13: Pembelajaran Bersama Pengelolaan SDA (Hutan Adat dan Lubuk Larangan)

Ancaman dan Masalah HAD

•Ancaman» Internal» Eksternal

•Masalah» Pencurian Kayu» Tata batas tumpang tindih dengan TNKS

Page 14: Pembelajaran Bersama Pengelolaan SDA (Hutan Adat dan Lubuk Larangan)

Mengapa ?

• HAD kaya berbagai jenis kayu sementara daerah sekitar HAD telah berlangsung illegal logging

• Anggapan bahwa HAD BPJ adalah hak adat Marga Pangkalan Jambu

Page 15: Pembelajaran Bersama Pengelolaan SDA (Hutan Adat dan Lubuk Larangan)

•Pengelolaan Desa

•Organisasi Desa•Aktivitas Ekonomi•Masalah•Institusi•Jaringan Sosial Ekonomi

Page 16: Pembelajaran Bersama Pengelolaan SDA (Hutan Adat dan Lubuk Larangan)

•Organisasi Desa

• Organisasi tradisional: Benang Tigo Sepilin

• Organisasi pemerintahan desa mengacu pada peraturan daerah yang berlaku

Page 17: Pembelajaran Bersama Pengelolaan SDA (Hutan Adat dan Lubuk Larangan)

Aktivitas Ekonomi• Sektor pertanian sebagai mata pencaharian utama yang meliputi pertanian sawah, ladang, dan kebun

• Mata pencaharian sampingan meliputi berbalok, mendulang emas, ojek, industri rumah tangga, dan memelihara ternak

Page 18: Pembelajaran Bersama Pengelolaan SDA (Hutan Adat dan Lubuk Larangan)

Sumberdaya Lahan

• Sawah, ladang, dan kebun serta berupa semak-belukar

• Alas hak : Hak Milik, Hak Pusako identik dengan hak Ulayat (diwariskan),Hak Pakai, Hak Sewa.

Page 19: Pembelajaran Bersama Pengelolaan SDA (Hutan Adat dan Lubuk Larangan)

Sawah

• Tanam 1 kali setahun• Ada variasi kemampuan sawah untuk mencukupi kebutuhan beras keluarga.

» kisaran waktu 4 bulan saja» 6 bulan» 8 bulan» Surplsus

Page 20: Pembelajaran Bersama Pengelolaan SDA (Hutan Adat dan Lubuk Larangan)

Perkebunan Karet• Karet mulai ditanam tahun 1940• Hasil karet untuk memenuhi semua jenis kebutuhan hidup

• Rataan Produksi 80 - 100 kg per minggu. Penghasilan sebesar Rp. 160.000,- sampai Rp. 250.000,- per minggu

• Penjelasan toke: rata-rata buruh sadap di BPJ memiliki hutang kepada toke

Page 21: Pembelajaran Bersama Pengelolaan SDA (Hutan Adat dan Lubuk Larangan)

Perkebunan Kopi dan Kayu Manis

• Harga kayu manis dan kopi mengalami penurunan yang sangat drastis sejak tahun 1997

• Kayu manis dan Kopi karena itu saat ini kopi tidak bisa diharapkan menjadi tumpuan penghidupan bagi warga

Page 22: Pembelajaran Bersama Pengelolaan SDA (Hutan Adat dan Lubuk Larangan)

Kebutuhan ke Depan

• Rasa aman terhadap hutan adat dari ancaman pihak luar

• Rasa aman dari gangguan hama babi

• Pengembangan jaminan hidup ke depan

Page 23: Pembelajaran Bersama Pengelolaan SDA (Hutan Adat dan Lubuk Larangan)

Masalah Penting sebagai Masalah Bersama

• Masalah pertanian• Masalah gangguan ternak• Masalah rendahnya penguasaan teknologi berproduksi

• Kesulitan berkumpul di desa• Kurangnya fasilitas kesehatan dan sarana pendidikan

• Masalah penyediaan air bersih• Masalah peracunan ikan• Madrasah dan remaja mesjid• Transportasi

Page 24: Pembelajaran Bersama Pengelolaan SDA (Hutan Adat dan Lubuk Larangan)

Institusi Desa• Do’a Turun Padang : disepakati tentang

hal-hal yang meliputi bibit yang akan ditanam, waktu membersihkan saluran, waktu mengolah tanah, waktu tanam terakhir

• Pengelolaan ternak : sawah dikandang siang, ternak dikandang malam, bisa berkandang kayu dan bisa juga berkandang mato

• Alahan larangan : Alahan Panjang, Alahan Lubuk Terentang, Alahan Gerabah, dan Alahan Pelak Benda

• Mekanisme pengambilan keputusan Tali Tigo Sepilin

Page 25: Pembelajaran Bersama Pengelolaan SDA (Hutan Adat dan Lubuk Larangan)

Jaringan Sosial Ekonomi

» Barin» Harian» Buru Babi

Page 26: Pembelajaran Bersama Pengelolaan SDA (Hutan Adat dan Lubuk Larangan)

Temuan Studi PartisipatifPembelajaran Bersama

Pengelolaan Sumberdaya Alam

• Desa Telentam - Tabir Ulu, Kabupaten Merangin Jambi

Page 27: Pembelajaran Bersama Pengelolaan SDA (Hutan Adat dan Lubuk Larangan)

•Pengelolaan Sumberdaya Alam (Lubuk Larangan)

• Gagasan bersumber dari desa tetangga (desa Ngaol) tahun 1992 ditetapkan Lubuk Pesong menjadi LR ( Argumen Awal adalah Dana dan Pendatang)

• Perkembangan selanjutnya adalah ditetapkannya peruntukan lubuk larangan untuk setiap dusun, tetapi gagal karena pencurian ikan

Page 28: Pembelajaran Bersama Pengelolaan SDA (Hutan Adat dan Lubuk Larangan)

Surat Keputusan Desa Nomor 7 tahun 1994

• Lubuk Taman Ciri sebagai lubuk penayangga, dengan panjang 300 meter

• Lubuk Pesong sebagai lubuk inti dengan panjang 500 meter

• Lubuk Batu Cagak sebagai lubuk penyangga dengan panjang 75 meter

Page 29: Pembelajaran Bersama Pengelolaan SDA (Hutan Adat dan Lubuk Larangan)

•Keputusan Desa Nomor 34 tahun 1995

• Lubuk Batu Ciri Taman Ciri dan Lubuk Lanca Bemban diserahkan kepada Pemda TK II Sarko

• Pemda Sarko melalui SK Bupati Nomor 135 tahun 1996 metetapkan Lubuk Batu Ciri Taman Ciri Desa Telentam sebagai suaka ikan (reservaat) serta Lubuk Lanca Bemban sebagai lubuk penyangga

Page 30: Pembelajaran Bersama Pengelolaan SDA (Hutan Adat dan Lubuk Larangan)

Lubuk Larangan Desa Telentam

» Lubuk Batu Ciri, yakni lubuk yang dikelola oleh Dinas Perikanan Kabupaten Merangin yang tujuannya sebagai lubuk inti atau reservaat

» Lubuk penyangga Lanca Bemban yang bertujuan sebagai perluasan habitat / kawasan jelajah ikan yang ada di Lubuk Batu Ciri

» Lubuk Pesong dan Lubuk Ampelu yang digunakan untuk kepentingan warga desa.

Page 31: Pembelajaran Bersama Pengelolaan SDA (Hutan Adat dan Lubuk Larangan)

Lubuk Pesong dan Lubuk Ampelu

• Dikelola oleh organisasi Benang Tigo Sepilin

• Belum ada pembagian peran dan tanggung jawab

• Belum ada peraturan desa, kejelasan struktur pengelola dan hak serta kewajiban masyarakat

Page 32: Pembelajaran Bersama Pengelolaan SDA (Hutan Adat dan Lubuk Larangan)

Aturan Lubuk Larangan

» Aturan Panen dan Panitia Panen

» Pengawasan » Pembagian Hasil

Page 33: Pembelajaran Bersama Pengelolaan SDA (Hutan Adat dan Lubuk Larangan)

Fungsi Lubuk LaranganAFungsi Konservasi» Perlindungan populasi berbagai jenis ikan air tawar

» Perlindungan habitat ikan» Perluasan habitat/tempat main ikan dan penyangga teknis dari upaya pengambilan ikan di lubuk inti (Lubuk Penyangga)

Page 34: Pembelajaran Bersama Pengelolaan SDA (Hutan Adat dan Lubuk Larangan)

B. Fungsi Ekonomi» Penyediaan kebutuhan ikan bagi warga ketika panen dilakukan

» Penggalian dana pembangunan desa (mesjid)

C. Fungsi Sosial» Pelestarian adat istiadat dalam memelihara sumber daya sungai dan berbagai jenis ikan

» Penyedia jasa hobi memancing ikan (kolam pemancingan)

Page 35: Pembelajaran Bersama Pengelolaan SDA (Hutan Adat dan Lubuk Larangan)

Ancaman Lubuk Larangan

• Internal• Eksternal• Alam (Tubo Gelumbai)

Page 36: Pembelajaran Bersama Pengelolaan SDA (Hutan Adat dan Lubuk Larangan)

•Pengelolaan Desa Telentam

• Organisasi Desa• Aktivitas Ekonomi• Masalah• Institusi• Jaringan Sosial Ekonomi

Page 37: Pembelajaran Bersama Pengelolaan SDA (Hutan Adat dan Lubuk Larangan)

•Organisasi Desa

• Organisasi tradisional : Benang Tigo Sapilin

• Organisasi pemerintahan desa susunan dan strukturnya mengacu pada peraturan daerah yang berlaku.

Page 38: Pembelajaran Bersama Pengelolaan SDA (Hutan Adat dan Lubuk Larangan)

Aktivitas Ekonomi• Mata pencaharian utama pada sektor pertanian: meliputi Tani Karet dan Buruh Sadap Karet, Tani Kayu Manis, Tani Kopi, Tani Padi Sawah dan Humo

• Mata pencaharian sampingan meliputi Membalok, Mendulang Emas atau Mencari Emas, Ternak Unggas (Bebek, Ayam dan itik), Ternak Kambing dan Ternak Kerbau

Page 39: Pembelajaran Bersama Pengelolaan SDA (Hutan Adat dan Lubuk Larangan)

Sumberdaya Lahan

• Sawah, ladang, dan kebun serta berupa semak-belukar

• Alas hak : Hak Milik, Hak Pusako identik dengan hak Ulayat (diwariskan),Hak pakai, Hak sewa dan Hak pegang gadai

• Di desa Telentam, terdapat beberapa lokasi lahan tidur

Page 40: Pembelajaran Bersama Pengelolaan SDA (Hutan Adat dan Lubuk Larangan)

Sumberdaya Hutan

• Kawasan hutan di Bukit Lipai, Bukit Tanduk dan Bukit Tamelan yang menjadi sumber air bagi sawah

Page 41: Pembelajaran Bersama Pengelolaan SDA (Hutan Adat dan Lubuk Larangan)

Sawah• Gagal panen dan warga beralih

ke ladang.• Sawah tidak subur lagi• Turun ke sawah tidak sesuai

musim• Warga tidak mematuhi anjuran

adat• Enggan memelihara kerbau• Kekompakan mulai terasa hilang• Kebutuhan harian sudah

mengalahkan kebutuhan tahunan• Warga desa Telentam terbiasa

menanam bibit unggul di sawah mereka

• Ada variasi kemampuan sawah untuk mencukupi kebutuhan beras keluarga.

• Terjadi pergeseran semangat warga dalam mengolah tanah sawah

Page 42: Pembelajaran Bersama Pengelolaan SDA (Hutan Adat dan Lubuk Larangan)

Perkebunan• Karet, Kayu Manis dan Kopi• Pola tanam tanaman perkebunan adalah pola tanam campuran

• Selain tanaman tersebut ada juga tanaman perkebunan seperti durian, duku, kelapa

• Penjelasan toke: rata-rata buruh sadap di BPJ memiliki hutang kepada toke

Page 43: Pembelajaran Bersama Pengelolaan SDA (Hutan Adat dan Lubuk Larangan)

Perkebunan Karet• Sekitar 50 % warga tidak memelihara tanaman karetnya (menyadap)

• Menurut pedagang karet, dari hasil karet hanya mampu dibawah batas survival

Page 44: Pembelajaran Bersama Pengelolaan SDA (Hutan Adat dan Lubuk Larangan)

Perkebunan Kayu Manis• Sudah ada ketika zaman Jepang.• Harga mencapai Rp 9000/kg• Saat ini harga kayu manis turun Rp 3000/kg

• Warga tetap meyakini bahwa dimasa depan kulit manis akan berkembang, baik populasi maupun harganya, dan kulit manis juga sebagai tanaman andalan di masa depan

Page 45: Pembelajaran Bersama Pengelolaan SDA (Hutan Adat dan Lubuk Larangan)

Perkebunan Kopi• Saat ini tanaman kopi tidak menarik

• Harga turun dari Rp 17.000/kg ke Rp 2.500/kg

• Banyak warga yang tidak merawat kopinya lagi, dan bahkan diduga kopi yang masih kecil sudah diselimuti oleh akar lingkar

Page 46: Pembelajaran Bersama Pengelolaan SDA (Hutan Adat dan Lubuk Larangan)

Sungai•Sumber air minum •Aktivitas MCK warga•Sumber air bagi sawah•Kebutuhan lauk untuk hari-harian

Page 47: Pembelajaran Bersama Pengelolaan SDA (Hutan Adat dan Lubuk Larangan)

Ikan Semah

• Spesies Endemik• Harga Mahal• Pakan: buah beringin, aro, parah (karet), cimote, sepedes, kubangan, ubi kayu serta daunnya, ubi jalar serta daunnya, kangkung, nasi bahakan pisang goreng

Page 48: Pembelajaran Bersama Pengelolaan SDA (Hutan Adat dan Lubuk Larangan)

Kebutuhan Bersama• Kebutuhan Pembuatan/Pembangunan Sarana Mesjid

• Pemenuhan Kebutuhan Dasar Beras• Kebutuhan Pengembangan Jaminan Hidup ke Depan

• Kebutuhan Pembangunan Jalan Desa• Kebutuhan Perlindungan Sumber Air (Membuat Hutan Larangan)

Page 49: Pembelajaran Bersama Pengelolaan SDA (Hutan Adat dan Lubuk Larangan)

Masalah Penting• Masalah Kekompakan• Masalah Ekonomi (sawah banyak tidak digarap)

• Masalah Krisis Kepercayaan• Pemerintahan Desa Vakum• Pendidikan Agama yang Tidak Berkembang

• Hukum Tidak dapat Ditegakkan

Page 50: Pembelajaran Bersama Pengelolaan SDA (Hutan Adat dan Lubuk Larangan)

Institusi Lokal 1. Institusi Perkawinan.2. Doa Turun Padang3. Aturan Pemeliharaan Kerbau4. Pembuatan Rumah5. Perkelahian atau Perselisihan6. Aturan Menetap di Desa Telentam7. Aturan Tanah Tumbuh atau Hilang8. Aturan Pembayaran Secara Adat.9. Pergaulan Bujang Gadis10.Aturan Uang Padang11.Aturan Pertanahan12.Kebiasaan Membersihkan Kuburan

Page 51: Pembelajaran Bersama Pengelolaan SDA (Hutan Adat dan Lubuk Larangan)

Jaringan Sosial Ekonomi

• Andil Mangkue• Pu Hari• Sayoan• Bandi

Page 52: Pembelajaran Bersama Pengelolaan SDA (Hutan Adat dan Lubuk Larangan)

Sumber PAD

• Cukai Getah• Bunga Kayu• Uang Padang• T K D• Penjualan Kebun dan Sawah• Cukai Kulit• Aset Desa

Page 53: Pembelajaran Bersama Pengelolaan SDA (Hutan Adat dan Lubuk Larangan)

•Terima Kasih