27
PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS INTERAKTIF MENGGUNAKAN CROSSWORD PUZZLES Desain dan Aplikasi Gunaryadi SIN WASSENAAR PRESS

Pembelajaran Bahasan Inggris Menggunakan Crossword Puzzles: Desain dan Aplikasi

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Tulisan ini sebagai bahan sharing dengan rekan-rekan guru bahasa Inggris agar pembelajaran lebih interaktif dan menyenangkan menggunakan piranti-lunak teka-teki silang.

Citation preview

Page 1: Pembelajaran Bahasan Inggris Menggunakan Crossword Puzzles: Desain dan Aplikasi

PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS INTERAKTIF

MENGGUNAKAN CROSSWORD PUZZLES

Desain dan Aplikasi

Gunaryadi

SIN WASSENAAR PRESS

Page 2: Pembelajaran Bahasan Inggris Menggunakan Crossword Puzzles: Desain dan Aplikasi

H a l a m a n | ii

Page 3: Pembelajaran Bahasan Inggris Menggunakan Crossword Puzzles: Desain dan Aplikasi

H a l a m a n | iii

Copyrights © 2009 by Gunaryadi

Published in the Netherlands by SIN Wassenaar Press.

ISBN: 978-94-90301-02-6

All rights reserved.

No part of this paper may be reproduced in any manner whatsoever without written

permission. For information, address: SIN Wassenaar Press, Rijksstraatweg 679,

2245 CB, Wassenaar – Nederland, Tel: +31-70-5178875, Fax: +31-70-5142852,

Email: [email protected], Website: http://sekolahindonesia.nl.

Page 4: Pembelajaran Bahasan Inggris Menggunakan Crossword Puzzles: Desain dan Aplikasi

H a l a m a n | iv

Table of Contents

BAGIAN I .................................................. 1

PENDAHULUAN ............................................... 1

1. Latar Belakang Masalah ................................ 1

2. Potensi Teka-teki Silang sebagai Media Pembelajaran ... 3

3. Formulasi Masalah ..................................... 5

4. Tujuan Pengujian dan Pengamatan ....................... 6

5. Aspek Inovasi dan Signifikansi ........................ 6

6. Metodologi dan Instrumentasi .......................... 7

BAGIAN II ................................................. 8

DESAIN DAN PEMBUATAN TEKA-TEKI SILANG DENGAN TEMA

“COUNTRIES” ............................................... 8

1. Belajar Mengerjakan Teka-teki Silang Interaktif ....... 8

2. Menentukan Tema ....................................... 8

3. Pembuatan Teka-teki Silang ............................ 9

BAGIAN III ............................................... 12

APLIKASI DAN PENGAMATAN .................................. 12

1. Aplikasi ............................................. 12

i. Menjawab Teka-teki Silang .......................... 12

ii. Pendalaman Informasi .............................. 13

2. Observasi ............................................ 13

iii. Partisipasi Siswa ................................. 14

iv. Strategi yang Digunakan Siswa ..................... 14

v. Pengetahuan dan Ketrampilan Baru yang Diperoleh

Siswa ................................................. 15

BAGIAN IV ................................................ 17

REFLEKSI DAN REKOMENDASI ................................. 17

1. Refleksi Siswa ....................................... 17

2. Kesimpulan dan Rekomendasi ........................... 18

UCAPAN TERIMA KASIH ...................................... 20

REFERENSI ................................................ 21

Page 5: Pembelajaran Bahasan Inggris Menggunakan Crossword Puzzles: Desain dan Aplikasi

H a l a m a n | 1

BAGIAN I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang Masalah

Merujuk pada standar kompetensi mata pelajaran bahasa Inggris pada tingkat SMP

dan MTs, serta SMA dan MA (2003)1 yang mengadopsi kriteria G. Wells (1987)2,

maka kompetensi dasar literasi yang diharapkan dicapai oleh lulusan SMP adalah

tingkat fungsional (functional level) yang melibatkan bahasa tulis dengan target agar

survive. Sedangkan lulusan SMA diharapkan mencapai tingkat kompetensi informa-

sional (informational level) di mana siswa bisa berkomunikasi dan mengakses ilmu

pengetahuan dalam bahasa tersebut.

Sesuai dengan Zeitgeist otonomi di sektor pendidikan sekaligus memberikan ru-

ang yang lebih fleksibel kepada sekolah dan guru dalam koridor Kurikulum Berbasis

Kompetensi (KBK, 2004), dan yang ‘disempurnakan’ dengan Kurikulum Tingkat

Satuan Pendidikan (KTSP, 2006) penjabaran standar kompetensi bahasa Inggris

yang harus dicapai siswa dan lulusan cenderung bersifat kualitatif.

Untuk pengukuran yang sedikit kuantitatif misalnya dalam penguasaan kosa

kata, maka diperlukan klasifikasi penguasaan kosa kata seseorang untuk bisa meng-

gunakan bahasa sebagai media komunikasi. Untuk tingkat pertama, dikenal sebagai

‘crawl’ level (merangkak) yang menguasai 400-500 kosa kata dan sekitar 150 frase.3

Pada tingkat ini penutur bisa dimengerti atau—sebaliknya—mampu memahami per-

cakapan yang pelan dan singkat.

Kedua, mini level, dengan penguasaan 800-1.000 kosa kata dan sekitar 300 frase.

Penutur pada tingkat ini relatif mampu berbicara cukup baik dan tidak mengalami

hambatan, dan bisa membaca koran dan buku-buku dengan bantuan kamus.

Selanjutnya, midi level, dengan penguasaan 1.500-2.000 kosa kata dan lebih dari

300 frase. Dengan jumlah penguasaan kosa kata demikian, seseorang mampu terlibat

dalam diskusi serius dan memahami pembicaraan dengan kecepatan normal.

1 Pusat Kurikulum, Balitbang Depdiknas (2003). Standar Kompetensi Mata Pelajaran Bahasa Inggris

Sekolah Menengah Atas dan Madrasah Aliyah. Jakarta: Depdiknas. 2 Wells, G. (1987). ‘Apprenticeship in literacy’. Interchange, 18(1-2), 109-123. 3 Vetne, R. (22 Oktober 2006). ‘How many words do you have to learn?’, di:

http://www.linguaguide.com/articles.

Page 6: Pembelajaran Bahasan Inggris Menggunakan Crossword Puzzles: Desain dan Aplikasi

H a l a m a n | 2

Jika seseorang menguasai 3.000-4.000 kosa kata, maka ia akan mampu membaca

koran dan majalah dengan lancar. Jika seseorang menguasai 8.000 kosa kata, maka ia

akan mampu berbicara secara bebas dan membaca semua jenis tulisan.

Jumlah kosa kata 10.000-20.000 merupakan jumlah penguasaan kosa kata aktif

penutur asli bahasa Eropa modern. Sedangkan 50.000-100.000 kosa kata merupakan

jumlah penguasaan kosa kata pasif (bisa mengerti tetapi tidak digunakan) penutur

asli bahasa Eropa modern.

Dalam realita, lulusan SMP di Indonesia hanya menguasai 200-1.000 kosa kata

pasif.4 Padahal Kurikulum 1994 menggariskan bahwa penguasaan kosa kata bahasa

Inggris siswa SMP sekitar 1.000; 2.500 untuk siswa SMA Program IPA dan IPS; dan

3.000 untuk siswa SMA Program Bahasa.

Berkaca pada klasifikasi di atas maka realitas penguasaan kosa kata bahasa Ing-

gris lulusan SMP kurang-lebih berada pada tingkat ‘merangkak’ (crawl level) karena

kosa tersebut bersifat pasif. Bisa disimpulkan bahwa penguasaan tersebut belum

memenuhi standar fungsional bagi lulusan SMP dan informasional bagi lulusan SMA.

Dengan demikian, masih banyak yang harus dibenahi khususnya dari sisi guru yang

mesti memainkan peran yang sangat penting dan krusial.

Sejalan dengan KTSP, maka kompetensi, motivasi dan semangat pengabdian seo-

rang guru harus dilengkapi dengan inisiatif, kreativitas yang secara berkelindan

paralel dengan kemajuan metode dan teknologi pendidikan sehingga membuat

proses pembelajaran menjadi semakin menyenangkan bagi siswa, interaktif, efektif

dan efisien dalam pencapaian pengalaman belajar sesuai dengan standar kompetensi

yang telah ditetapkan.

Banyak pendekatan, metode, teknik serta media yang bisa dikembangkan untuk

mencapai maksud di atas. Salah satu diantaranya adalah pemanfaatan kemajuan ICT

untuk mengembangkan media pembelajaran menggunakan software (piranti-lunak)

teka-teki silang.

4 Dikutip dari M. Ikaningtyas (2002). ‘Using Puzzles as a Technique of Teaching Vocabulary at the

Fifth Grade of Elementary School Students at SDN Sitirejo I Wagir’ (Tesis Sarjana dari JIP-

TUMM/2003-01-18).

Page 7: Pembelajaran Bahasan Inggris Menggunakan Crossword Puzzles: Desain dan Aplikasi

H a l a m a n | 3

2. Potensi Teka-teki Silang sebagai Media Pembelajaran

Secara historis, teka-teki silang—walaupun dengan bentuk yang berbeda—sudah

dikenal sejak zaman peradaban-peradaban tua seperti di Mesir.5 Di Inggris per-

mainan ini dikenal sejak abad ke-19. Sedangkan di Amerika Serikat (AS) teka-teki si-

lang pertama terbit di New York tahun 1913. Namun permainan tersebut menjadi

sangat populer setelah R.L. Simon dan M.L. Schuster menerbitkan buku teka-teki si-

lang pertama mereka tahun 1924.6 Sejak itu pula permainan tadi dikenal sebagai

teka-teki silang (crosswords), yang tetap populer hingga saat ini.

Kepopuleran teka-teki silang tersebut memotivasi para guru memanfaatkannya

dalam dunia pendidikan, termasuk dalam pembelajaran kosa kata. Kemajuan dalam

bidang ICT semakin mengakselerasi pemanfaatan teka-teki silang sebagai sarana

pembelajaran. Manfaat pertama aplikasi teka-teki silang, menurut K. Jones (2007),

adalah bahwa untuk menjawabnya diperlukan penguasaan kosa kata, ketrampilan

menalar, ejaan, dan mengubah simbol-simbol grafis menjadi bahasa yang bisa dipa-

hami (word-attack skills atau decoding skills).7 Kedua, mengerjakan teka-teki silang

mengandung aspek rekreatif sehingga pembelajaran menjadi lebih menyenangkan.

Ketiga, teka-teki silang berpotensi menarik minat siswa yang memiliki tipe belajar

bervariasi yaitu visual, audio maupun kinestetis. Selanjutnya, teka-teki silang bisa

dimodifikasi untuk memenuhi kebutuhan hampir semua bidang studi.

Disamping itu, J. Newton-Manning (2006) menyatakan bahwa aplikasi teka-teki

silang akan membuat pembelajaran kosa kata menjadi lebih menarik.8 Hal yang sama

diungkapkan A. Bowers (2006) yang menyayangkan sikap sebagian orang tua atau

bahkan guru yang mengabaikan efektivitas pemanfaatan teka-teki silang dalam pem-

belajaran ketrampilan dan konsep kepada siswa.9

Potensi besar lainnya dari teka-teki silang adalah aplikatif untuk lintas kuriku-

lum. Menurut M. Baker (2006), beberapa mata pelajaran bisa memanfaatkan teka-

5 Zandee, J. (1966). An ancient Egyptian crossword puzzle: an inscription of Neb-wenenef from Thebes.

Leiden: Ex Oriente Lux. 6 Allen, F.L. (1931). Only Yesterday: An Informal History of the 1920s. New York: Harper and Row. 7 Jones, K. (2007). ‘Teaching with Crossword Puzzles’, pada: www.vocabulary.co.il 8 Newton-Manning, J. (21 November 2006). ‘How to make learning vocabulary interesting’, di:

http://www.linguaguide.com. 9 Bowers, A. (19 September 2006). ‘Teaching with Puzzles’, di:

http://education.more4kids.info/26/teaching-with-puzzles.

Page 8: Pembelajaran Bahasan Inggris Menggunakan Crossword Puzzles: Desain dan Aplikasi

H a l a m a n | 4

teki silang yang berbasis pada penggunaan kata atau angka.10 Untuk pembelajaran

bahasa modern media tersebut bisa dimanfaatkan untuk pembelajaran kosa kata;

untuk sastra bisa digunakan dalam menjelaskan tokoh, tempat dan peristiwa dalam

karya sastra yang sedang dipelajari; untuk mata pelajaran Sains, Geografi, KTK, Ilmu

Bisnis serta ICT bisa digunakan mempelajari kosa kata teknis dan definisi. Sedangkan

dalam pelajaran Matematika, teka-teki bisa digunakan sebagai tabel untuk latihan,

aritmatika, serta penggunaan kalkulator. Dalam pelajaran sejarah, media ini bisa

gunakan untuk mempelajari fakta, peristiwa dan tokoh-tokoh penting dalam sejarah.

Dalam sebuah riset yang dilakukan oleh E. dan S. Crossman (1983)11 yang meng-

gunakan teka-teki silang dalam mata kuliah Sejarah Psikologi menyatakan bahwa

“teka-teki silang merupakan media yang menjanjikan”. Mereka juga menemukan

adanya perbedaan nilai tes mahasiswa sebelum dan sesudah mengikuti program

tersebut.

Kemudian C. Childers (1996)12 dari Texas Women’s University menggunakan

teka-teki silang dalam pengantar kuliah Sosiologi untuk mengidentifikasi aspek mana

yang masih kurang dikuasai mahasiswa serta untuk membantu mereka menghadapi

ujian akhir. Dari 99 angket yang kembali dari 150 mahasiswa yang mengikuti perku-

liahan tersebut, 96% menyatakan bahwa media teka-teki silang tadi sangat mem-

bantu dan lebih dari separuhnya menyatakan membantu mereka dalam menghadapi

ujian akhir.

Pemanfaatan teka-teki silang juga telah dicoba dalam perkuliahan Astronomi se-

bagaimana yang dilakukan oleh D.H. Bradstreet et al. (1998).13 Media tersebut

memotivasi mahasiswa membaca dan mempelajari teks dan bahan perkuliahan se-

cara lebih hati-hati. Penelitian tadi menemukan bahwa media yang mereka kem-

bangkan dan uji merupakan alat yang paling efektif (dan menyenangkan) agar maha-

siswa semakin memahami terminologi dan konsep.

Kerangka teoritis di atas memberikan informasi ilmiah dan sekaligus berfungsi

sebagai kerangka rasional dari pengujian dan pengamatan yang dibahas dalam

10 Baker, M. (Mei 2006). ‘Crosswords for Teachers’, di:

http://atschool.eduweb.co.uk/mbaker/xword.html. 11 Crosssman, E.K. dan S.M. Crossman (1983). ‘The Crossword Puzzle as a Teaching Tool’. Teaching of

Psychology, No. 2, 10: 98-99. 12 Childers, C.D. (1996). ‘Using Crossword Puzzles as an aid to studying Sociological Concepts’. Teach-

ing Sociology, 24:231-235.

Page 9: Pembelajaran Bahasan Inggris Menggunakan Crossword Puzzles: Desain dan Aplikasi

H a l a m a n | 5

makalah ini. Aktivitas tersebut terdiri dari desain dan aplikasi teka-teki silang seba-

gai salah satu media untuk meningkatkan kualitas pembelajaran secara lebih interak-

tif, menyenangkan dan intensif dalam memenuhi bahkan melewati kompetensi dasar

bahasa Inggris pada jenjang pendidikan yang bersangkutan.

3. Formulasi Masalah

Kajian ini beranjak dari aspirasi untuk meningkatkan perbendaharaan kosa kata

serta penguasaan konsep-konsep yang sesuai dengan tema pembelajaran. Pengujian

dan pengamatan ini bertolak dari temuan teoritis dan empiris yang menyimpulkan

bahwa siswa akan lebih mampu menguasai dan mengingat kosa kata kalau mereka

melakukan sesuatu dengan kosa kata yang sedang mereka pelajari.14 Menurut J.

Harmer (1991)15 pembelajaran kosa kata memerlukan ‘deep experience’ atau in-

teraksi aktif dengan kosa kata yang dipelajari. Hal ini bisa dilakukan dengan pembe-

lajaran kosa kata yang disenangi atau diperlukan oleh siswa. Oleh karena itu, sangat

diperlukan metode dan media pembelajaran yang bisa menciptakan suasana pembe-

lajaran yang membantu interaksi siswa dengan kosa kata atau konsep yang sedang

dipelajari secara intensif (immersed) dan interaktif.

Dalam pengujian dan pengamatan ini, permasalahan dirumuskan ke dalam per-

tanyaan berikut: (1). Bagaimana mendesain dan mengaplikasikan piranti-lunak teka-

teki silang gratis (EclipseCrossword 1.2.57) untuk pembelajaran bahasa Inggris yang

interaktif terhadap siswa SMA Sekolah Indonesia di Nederland (SIN)?; (2). Strategi

apa saja yang digunakan siswa dalam menyelesaikan permasalahan dalam keseluru-

han proses pembelajaran?; dan (3). Sejauhmana kehandalan media tersebut dalam

meningkatkan penguasaan bahasa Inggris siswa, pengetahuan dan ketrampilan lain-

nya?

13 Bradstreet, D. H.; Steelman, D. P.; Lewis, A. (Mei 1998). ‘Crossword Puzzles - A New Look at an Old

Teaching Idea’, Bulletin of the American Astronomical Society, Vol. 30, hal. 867 14 Gairns, R. dan Redman, S. (1986). Working with Words. Cambridge: Cambridge University Press, hal.

90 dan 91. 15 Harmer, J. (1991). The Practice of English Language Teaching (New Edition). Essex: Addison Wesley

Longman Limited, hal 160.

Page 10: Pembelajaran Bahasan Inggris Menggunakan Crossword Puzzles: Desain dan Aplikasi

H a l a m a n | 6

4. Tujuan Pengujian dan Pengamatan

Pengujian dan pengamatan ini bertujuan untuk mencari jawaban terhadap pertan-

yaan sebagaimana yang dirumuskan di atas, sekaligus menguji desain dan aplikasi

puzzle menggunakan piranti-lunak gratis EclipseCrossword 1.2.57 terhadap siswa

SMA SIN.

5. Aspek Inovasi dan Signifikansi

Pengujian dan pengamatan ini mengandung aspek-aspek inovatif. Pertama, peman-

faatan piranti-lunak teka-teki silang gratis sehingga pembelajaran bahasa Inggris le-

bih menarik dan lebih berhasil. Kedua, selama ini teka-teki silang kadang-kadang te-

lah digunakan sebagai salah satu media pembelajaran tetapi masih manual (print-

out), atau tidak interaktif. Ketiga, dalam proses pembelajaran interaksi siswa dengan

definisi, kosa kata dan konsep baru sangat diintensifkan. Keempat, kombinasi pe-

manfaatan media elektronik lainnya seperti video kamera yang hasilnya kemudian

dijadikan video-clip menggunakan piranti-lunak Windows Movie Maker yang pada

bagian tertentu menjadi bagian integral dari makalah ini.

Dari sisi signifikansi, hasil pengembangan dan pengujian ini, pertama, sangat po-

tensial digunakan untuk lintas kurikulum dan ditularkan di sekolah Indonesia luar

negeri (SILN) yang lain dan di Indonesia karena sangat efisien dan tidak perlu biaya

tinggi. Kebanyakan piranti-lunak teka-teki silang tidak gratis (proprietary software)

yang dibeli dengan harga berkisar antara Rp300.000,00 hingga Rp3.000.000,00 atau

bahkan lebih mahal. Hal ini juga sesuai dengan kebijakan ‘open source’ yang tidak

saja untuk menghadapi monopoli proprietary softwares yang berbiaya tinggi, tetapi

juga yang untuk membantu mengurangi ‘digital divide’ antara negara maju dan

berkembang. Kedua, kajian ini juga untuk melihat ketepatan, kelayakan dan pengem-

bangannya sebagai salah satu media pembelajaran tidak saja dalam kelas bahasa

Inggris tetapi juga untuk mata pelajaran yang lain. Ketiga, pengujian dan pengamatan

ini diharapkan bisa berkontribusi untuk pengembangan media dan metode pembela-

jaran sejenis ini lebih lanjut.

Page 11: Pembelajaran Bahasan Inggris Menggunakan Crossword Puzzles: Desain dan Aplikasi

H a l a m a n | 7

6. Metodologi dan Instrumentasi

Dari sisi metodologi, desain, aplikasi dan uji-coba media ini termasuk dalam kategori

penelitian tindakan kelas yang merupakan bagian dari action research. Penelitian

tindakan merupakan riset yang bersifat self-reflective yang dilakukan oleh para par-

tisipan dalam situasi sosial untuk meningkatkan penalaran dan akurasi praktek pen-

didikan dan sosial mereka serta pemahaman mereka terhadap praktek-praktek

tersebut.16 Riset tindakan ini dilakukan sesuai dengan prosedur penelitian ilmiah se-

bagai upaya mencari solusi terhadap suatu masalah sekaligus mencari dukungan se-

cara teoritis.

Dalam pelaksanaannya pengujian dan pengamatan ini dilaksanakan bertahap

menurut model siklus yang dikembangkan Kemmis dan McTaggart (1982), yaitu:

perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi.

Dalam pengujian dan pengamatan ini, instrumentasi yang digunakan mencakup:

(1). PC (di laboratorium komputer untuk kegiatan pendalaman bagi siswa); laptop

(untuk desain dan pembuatan teka-teki silang oleh guru, dan kegiatan siswa men-

jawab teka-teki silang di kelas); kamera video (untuk dokumentasi, feedback dan mo-

tivasi bagi siswa); ensiklopedia dan buku-buku penunjang; peta dunia (World Map);

dan sistem koneksi internet wireless. Kecuali peta dunia, ensiklopedia dan beberapa

buku, semua instrumen merupakan sarana dan prasarana yang diperoleh melalui

program pemanfaatan dana blockgrant (dan subsidi pengembangan TIK/ICT 2007)

2003 s.d. 2006 dari Dirjen Mandikdasmen, Depdiknas Jakarta.

Makalah ini merupakan bagian dari presentasi dalam sharing apresiasi karya

ilmiah inovasi guru-guru Sekolah Indonesia Luar Negeri (SILN) yang diselenggarakan

di Malaysia, November 2007.

16 Kemmis, S. dan McTaggart, R. (1982). The Action Research Planner. Victoria: Deakin University.

Page 12: Pembelajaran Bahasan Inggris Menggunakan Crossword Puzzles: Desain dan Aplikasi

H a l a m a n | 8

BAGIAN II

DESAIN DAN PEMBUATAN TEKA-TEKI SILANG DENGAN

TEMA “COUNTRIES”

1. Belajar Mengerjakan Teka-teki Silang Interaktif

Dalam pelajaran bahasa Inggris (13 September 2007), guru memperkenalkan siswa

Kelas X (1 SMA)17 dengan teka-teki silang. Tema yang dipilih adalah “Fauna” (klik

video-clip).

Tingkat kesulitan tema ini dianggap tidak terlalu tinggi dan teka-teki tadi disiap-

kan guru dan sudah pernah dikerjakan oleh siswa jenjang SMP dan SMA beberapa

tahun sebelumnya meskipun secara manual.

Perlakuan tersebut adalah sebagai ajang latihan sekaligus memperkenalkan

siswa dengan model teka-teki interaktif serta bagaimana teknis menjawabnya.

2. Menentukan Tema

Dalam pelajaran bahasa Inggris minggu berikutnya (25 September 2007), siswa Ke-

las X (1 SMA) diminta berdiskusi menentukan tema teka-teki silang yang baru.

Opsinya beragam dari “Food” hingga “Sport”. Akhirnya, mereka secara bersama

memilih “Countries” sebagai tema. Tema tersebut berkaitan erat dengan mata pela-

jaran Geografi. Ini membuktikan bahwa media pembelajaran menggunakan teka-

teki silang ini berpotensi diterapkan untuk mata pelajaran lain.

Kemudian, siswa diminta bekerjasama menuliskan nama 60 negara yang mereka

ketahui.

Setelah selesai, siswa diajak ke perpustakaan sekolah untuk mencek apakah

nama-nama negara yang mereka tuliskan berdasarkan pengetahuan atau informasi

yang telah mereka ketahui tersebut sudah tepat (klik video-clip). Dari sumber-

sumber berbahasa Inggris (buku-buku dan ensiklopedia)18 yang ada di perpusta-

17 Pengujian dan pengamatan ini dilakukan terhadap siswa tingkat SMA (Kelas X hingga XII) dengan

asumsi penguasaan bahasa Inggris mereka sudah cukup bagus. Metode yang sama bisa pula dit-

erapkan untuk siswa tingkat SMP atau SD, tentunya dengan modifikasi sehingga sesuai dengan

tingkat penguasaan bahasa Inggris mereka. 18 Diantaranya Webster's Encyclopedic Unabridged Dictionary of the English Language (1996). New

Jersey: Gramercy Books; Muldoon, J.P. Jr. dan Diehl, J.A. (1989). A Guide to Delegation Preparation.

Page 13: Pembelajaran Bahasan Inggris Menggunakan Crossword Puzzles: Desain dan Aplikasi

H a l a m a n | 9

kaan mereka menemukan 19 kesalahan ejaan dan 2 kesalahan konsep terhadap ne-

gara (mereka menulis England dan Scotland). Kesalahan tersebut mereka koreksi

dan entitas yang tidak tergolong negara tersebut mereka ganti. Dalam keseluruhan

proses, guru mengingatkan dan memotivasi siswa untuk selalu menggunakan ba-

hasa Inggris.

Berdasarkan ke-60 nama negara yang telah mereka pilih tadi, guru mendesain

teka-teki silang menggunakan piranti-lunak gratis EclipseCrossword 1.2.57 yang

prosedur pembuatan diuraikan secara ringkas pada bagian berikut.

3. Pembuatan Teka-teki Silang

Sebelum mendesain teka-teki silang tersebut, file piranti-lunak gratis EclipseCross-

word versi 1.2.57 di-download dari situs www.eclipsecrossword.com (klik Gambar

1).

Kemudian file tersebut di-instal ke komputer.

Setelah di-instal, piranti-lunak tadi dioperasikan. Fitur aplikasinya cukup men-

dukung dan sederhana karena disediakan tutorial, contoh-contoh, dll. Dengan op-

erasionalnya piranti-lunak itu kita sudah bisa membuat teka-teki silang secara cepat

untuk hampir semua mata pelajaran dan tingkat kesulitan yang bervariasi sesuai

kebutuhan. Disamping itu, siswa atau guru bisa mengerjakan atau menjawab teka-

teki silang tersebut secara interaktif pada komputer yang sudah memiliki piranti-

lunak tadi.

Dengan menggunakan piranti EclipseCrossword 1.2.57, klik jendela dialog (dia-

logue window) pembuatan teka-teki silang (klik Gambar 2). Jika ingin membuat teka-

teki dari awal, maka klik opsi “Let me create....” Tetapi jika kita sudah membuat dan

menyimpan file teka-teki silang, lalu beberapa saat kemudian kita ingin memodifi-

kasinya, maka pilih opsi “I already have....”

Setelah itu, klik “Next” untuk langkah selanjutnya. Jika ingin kembali ke tahap

sebelumnya, cukup di-klik “Back”.

Pada dialogue window berikutnya kita dapat membuat entry dengan cara men-

getik kata atau—dalam kasus ini—nama negara pada kotak dengan kode “Word”

dan mengetik pertanyaan atau clue kata atau nama negara tersebut pada kotak den-

UNA-USA Model U.N. Survival Kit 1989-90. New York: United Nations Association of the United

Page 14: Pembelajaran Bahasan Inggris Menggunakan Crossword Puzzles: Desain dan Aplikasi

H a l a m a n | 10

gan kode “Clue for this word”.19 Kemudian klik “Add word to list” untuk memasuk-

kan kata tadi ke dalam daftar kata (kotak dengan kode “Word list”). Kita bisa men-

gubah atau memodifikasi kata atau clue yang sudah terdaftar di “Word list” dengan

meng-klik kata tersebut dua kali (double click). Kita juga bisa menghapus kata tadi

dengan meng-klik tombol “Remove word”. Atau, Anda juga bisa menghapus semua

kata dalam daftar dengan mengklik tombol “Clear” (klik Gambar 3).

Pada dialogue window berikutnya kita bisa memberi judul teka-teki silang terse-

but. Sebaiknya dengan mencantumkan tema dan kapan dibuat (klik Gambar 4).

Selanjutnya, menentukan jumlah kotak teka-teki silang yang akan dibuat. Jumlah ko-

tak tergantung jumlah kata (entry) (klik Gambar 5).

Pada dialogue window berikutnya ditayangkan tampilan sementara teka-teki si-

lang yang sudah jadi yang di-generate secara otomatis oleh piranti-lunak Eclipse-

Crossword 1.2.57. Pada tahap ini pun kita masih bisa mengubah atau memodifikasi

daftar kata yang sudah dibuat baik dengan meng-klik tombol “Back” atau meng-klik

hyperlink (pranala) “I want to make changes to my word list”. Dan jika ingin piranti-

lunak membuat variasi lain dari tampilan teka-teki yang sudah dibuat, kita tinggal

meng-klik pranala “Make another puzzle like this one” (klik Gambar 6).

Pada langkah selanjutnya kita bisa menyimpan file teka-teki silang tadi sehingga

bisa dibuka kembali jika ingin memperbaiki, menambah, atau mengubah daftar kata-

kata di kemudian hari. Hal itu bisa dilakukan dengan meng-klik pranala “Save

crossword” (klik Gambar 7).

Dalam tahap selanjutnya, kita bisa mempublikasikan teka-teki tadi sekaligus

menyimpan file jawaban dan pertanyaan (clues), dengan meng-klik tombol “Publish

crossword”, kemudian klik tombol-tombol opsi yang ada pada bagian tersebut se-

suai dengan kebutuhan (klik Gambar 8).

Agar teka-teki tersebut bisa interaktif (dapat dikerjakan di monitor komputer),

kita harus menyimpan file-nya dalam format “web page”. Ini dilakukan dengan

meng-klik tombol “Save as a web page”, kemudian klik pranala “Interactive with

Javascript”. Jika kita ingin memberikan teka-teki tersebut kepada siswa dalam ben-

States of America, dll.

19 Dalam riset ini, pembuatan daftar pertanyaan (clues) sebagian besar merujuk pada situs Wikipedia

(http://wikipedia.com). Semua pertanyaan disusun dalam bahasa Inggris supaya melalui aktivitas

tersebut siswa juga mempelajari kosa kata baru secara kolosal sehingga diharapkan terjadi pen-

ingkatan penguasaan kosa baru siswa secara signifikan.

Page 15: Pembelajaran Bahasan Inggris Menggunakan Crossword Puzzles: Desain dan Aplikasi

H a l a m a n | 11

tuk cetak (print-out) sehingga bisa dikerjakan secara manual (dengan alat tulis),

maka klik pranala “Empty grid and clues”. Jika ingin menyimpan file kunci teka-teki

silang sekaligus daftar pertanyaannya, misalnya untuk pegangan bagi guru atau se-

bagai feedback kepada siswa setelah mereka mengerjakan (menjawab) teka-teki

tersebut, klik pranala “Answer key grid” (klik Gambar 9).

Page 16: Pembelajaran Bahasan Inggris Menggunakan Crossword Puzzles: Desain dan Aplikasi

H a l a m a n | 12

BAGIAN III

APLIKASI DAN PENGAMATAN

Dalam garis besar, tahap ini dibagi ke dalam 2 bagian: (1). Aplikasi; dan (2). Penga-

matan. Kedua tahap tersebut diuraikan sebagai berikut.

1. Aplikasi

Tahap aplikasi dibagi ke dalam 2 langkah kegiatan, yaitu: (1). Menjawab teka-teki si-

lang; dan (2). Pendalaman informasi dan kosa kata terhadap salah satu negara. Ada 4

kelas jenjang SMA yang terlibat dalam kegiatan tersebut, yaitu siswa Kelas X (kelas

yang menentukan tema dan memilih 60 negara; klik video-clip); Kelas XI IPA yang

digabung dengan Kelas XII IPS (klik video-clip); dan Kelas XII IPA (klik video-clip).

Dengan demikian, terdapat 3 kelompok kelas yang berpartisipasi.

i. Menjawab Teka-teki Silang

Teka-teki silang yang disiapkan guru yang proses desain dan pembuatannya telah di-

jelaskan pada Bagian II (klik teka-teki), kemudian diuji.

Teka-teki tersebut diuji kepada ketiga kelompok kelas tadi secara terpisah, ber-

giliran, dan pada hari yang sama. Dalam mengerjakannya, siswa bekerjasama meng-

gunakan 1 laptop. Menjelang aktivitas ini, file teka-tekinya dikopi pada laptop terse-

but. Teka-teki tadi dikerjakan dengan menaruh kursor pada kotak yang ingin di-

jawab, kemudian ketik jawabannya pada kolom yang telah disediakan.

Dalam proses menjawab teka-teki, yang dinilai adalah jumlah jawaban benar dan

kecepatan menjawab. Jadi yang mendapat skor tertinggi adalah kelompok kelas yang

bisa menjawab dengan cepat dan jawaban benar terbanyak. Hasilnya, siswa kelas

yang memilih nama-nama negara (Kelas X) ternyata bisa mengerjakan teka-teki tadi

dengan jawaban benar yang paling banyak dan dalam waktu yang paling cepat. (Un-

tuk lebih jelasnya silakan di-klik statistik berikut).

Page 17: Pembelajaran Bahasan Inggris Menggunakan Crossword Puzzles: Desain dan Aplikasi

H a l a m a n | 13

ii. Pendalaman Informasi

Setelah itu, guru mencetak (print-out) kunci teka-teki berupa jawaban teka-teki si-

lang yang lengkap dan tercantum dalam kotak-kotaknya yang dilengkapi dengan per-

tanyaan (clues) (klik kunci jawaban dan pertanyaan). Bahan ini digunakan sebagai

rujukan bagi siswa untuk kegiatan pendalaman dan arsip bagi mereka.

Kemudian guru meminta masing-masing siswa memilih satu negara yang terda-

pat di dalam teka-teki silang yang ingin mereka ketahui lebih dalam. Kegiatan ini di-

lakukan di laboratorium komputer untuk memperluas cakupan akses informasi

mereka dengan mengakses situs-situs yang relevan. Setelah memilih satu negara

yang diinginkan, siswa diminta membaca secara cepat untuk mencari informasi

umum yang menyeluruh (skimming) terhadap negara yang bersangkutan, kemudian

diminta mendalami satu aspek saja dari negara tersebut, seperti sistem pemerin-

tahan, geografis, arsitektur, pendidikan, ekonomi, sosial budaya, hubungan eksternal,

dll. untuk dijadikan bahan presentasi (klik video-clip)

Setelah itu, siswa menyiapkan bahan presentasi masing-masing menggunakan

aplikasi Microsoft PowerPoint.

Kemudian, siswa mempresentasikan tulisan masing-masing dengan fokus pada

salah satu aspek saja dari negara yang telah mereka pilih. Presentasi tersebut meng-

gunakan laptop, proyektor LCD dan layar. Baik bahan presentasi, pemaparan dan

tanya-jawab dengan siswa yang lain dilakukan dalam bahasa Inggris (klik video-clip

presentasi keseluruhan plus video-clip Kelas XI [2 SMA IPA]).

Terakhir, teks bahan presentasi siswa dikoreksi, baik dari segi akurasi informasi

maupun secara tata bahasa. Koreksi tersebut dibahas secara bersama dengan siswa

di kelas.

2. Observasi

Proses pengujian ini memakan waktu 2 kali pertemuan per minggu (2 dan 3 jam pe-

lajaran yang masing-masing 25 menit karena disesuaikan dengan jadwal pelajaran

bulan Ramadhan), yang secara keseluruhan menelan waktu 3 minggu (total 15 jam

pelajaran atau 375 menit). Keseluruhan aktivitas tersebut diobservasi yang menca-

kup aspek: (1). Partisipasi siswa dalam aktivitas; (2). Strategi yang digunakan siswa;

dan (3). Pengetahuan serta ketrampilan baru yang diperoleh siswa.

Page 18: Pembelajaran Bahasan Inggris Menggunakan Crossword Puzzles: Desain dan Aplikasi

H a l a m a n | 14

iii. Partisipasi Siswa

Dengan pemanfaatan media teka-teki silang, secara keseluruhan siswa terlibat secara

aktif dan proaktif.

Pertisipasi aktif tersebut dimotivasi oleh media teka-teki silang yang interaktif,

rasa ingin tahu yang kuat terhadap negara-negara yang terdapat dalam teka-teki si-

lang, persaingan yang sehat dengan siswa dari kelompok kelas lainnya baik sewaktu

menjawab maupun dalam proses penyiapan presentasi dan pemaparannya.

Disamping itu, pemanfaatan kamera video juga mendorong siswa untuk ber-

lomba lebih aktif karena rekaman tersebut tidak saja dijadikan media umpan-balik

tetapi juga sebagai arsip rekaman seluruh aktivitas siswa (sebagian bahkan merasa

sedang menjadi bintang sinetron).

iv. Strategi yang Digunakan Siswa

Dari sisi strategi yang digunakan siswa, pengamatan dilakukan pada 3 tahap, yaitu:

(1). Strategi ketika menjawab teka-teki silang; (2). Strategi ketika menyiapkan bahan

presentasi; dan (3). Strategi ketika memaparkan presentasi masing-masing.

2.2.1. Strategi Menjawab Teka-teki Silang

Ketika menjawab teka-teki silang, media yang disediakan hanya berupa peta dunia

versi bahasa Inggris. Meskipun laptop yang mereka gunakan mengerjakan terkoneksi

dengan internet (wireless), tetapi siswa tidak dibolehkan mengakses informasi me-

lalui internet sehingga pembelajaran diharapkan menjadi lebih optimal karena diper-

lukan usaha yang ekstra untuk mencari jawabannya.

Oleh karena itu, mereka menggunakan peta dunia tadi sebagai rujukan dalam

mencari nama-nama negara. Dalam menggunakan peta, mereka melakukan loka-

lisasi, yaitu pertama, menentukan kawasan (region) negara yang dicari, kemudian

mengamati negara-negara yang ada di kawasan tersebut (sebagaimana yang tergam-

bar pada cuplikan-cuplikan video di atas). Mereka juga memanfaatkan daftar negara

dan benderanya yang terdapat pada pinggir atas dan bawah peta yang disusun se-

cara alfabetis.

Page 19: Pembelajaran Bahasan Inggris Menggunakan Crossword Puzzles: Desain dan Aplikasi

H a l a m a n | 15

2.2.2. Strategi Menyiapkan Presentasi

Dalam menyiapkan bahan presentasi di laboratorium komputer, siswa menggunakan

situs Google (http://google.nl), kemudian mengetik nama negara sesuai pilihan

masing-masing. Pada umumnya situs utama yang mereka akses adalah Wikipedia

(http://wikipedia.com). Kalau informasi pada situs tersebut kurang lengkap, baru

mereka mengakses situs lain yang lebih relevan dan lengkap.

Dari segi bahasa, ada juga siswa yang mengakses situs versi bahasa Indonesia,

walaupun guru sangat menganjurkan mengakses situs yang berbahasa Inggris

karena bahan dan presentasinya dalam bahasa Inggris.

2.2.3. Strategi Presentasi

Karena presentasi menggunakan bahasa Inggris, ketika siswa tidak bisa menjelaskan

dalam bahasa Inggris, mereka menggunakan bahasa Indonesia. Namun kesulitan

tersebut bisa terbantu karena siswa menampilkan bahan presentasinya di layar yang

menggunakan proyektor LCD (klik video-clip).

v. Pengetahuan dan Ketrampilan Baru yang Diperoleh Siswa

Dengan menggunakan media teka-teki silang ini, tidak saja proses pembelajaran ber-

jalan lebih interaktif dan memotivasi partisipasi sepenuhnya tetapi juga memberikan

banyak informasi baru bagi siswa. Misalnya ada siswa yang sebelumnya tidak tahu

sama sekali tentang satu negara bahkan tidak tahu di mana letak negara tersebut,

tetapi sebagai bahan presentasinya dia memilih negara tersebut karena senang den-

gan bentuk benderanya. Setelah membaca dan mencari informasi tentang negara

tadi, siswa tersebut mampu mengetahui tentang negara itu secara umum dan men-

dalam tentang sistem pemerintahannya sesuai dengan aspek pendalaman yang

dipilihnya.

Siswa bisa menerapkan pengetahuan teoritis tentang mencari informasi dengan

scanning baik ketika membaca ensiklopedia, buku, kamus, maupun ketika membaca

informasi melalui internet.

Ketrampilan siswa menggunakan aplikasi Microsoft PowerPoint semakin men-

ingkat, meluas, dan menemukan fitur-fitur baru dalam aplikasi tersebut, seperti

Page 20: Pembelajaran Bahasan Inggris Menggunakan Crossword Puzzles: Desain dan Aplikasi

H a l a m a n | 16

menyelipkan file-file dengan format yang berbeda seperti untuk gambar bergerak,

suara, musik, dll.

Kepercayaan diri siswa untuk berbicara di muka umum meningkat. Mereka bisa

mengelola pemaparan yang dikombinasi dengan bahan presentasi menggunakan lap-

top dan proyektor LCD.

Page 21: Pembelajaran Bahasan Inggris Menggunakan Crossword Puzzles: Desain dan Aplikasi

H a l a m a n | 17

BAGIAN IV

REFLEKSI DAN REKOMENDASI

Bagian ini memuat aspek refleksi dan beberapa masukan berupa rekomendasi.

Bagian refleksi dibagi menjadi 2: pertama, refleksi dari siswa; kedua, refleksi guru

yang disusun menjadi kesimpulan dan rekomendasi.

1. Refleksi Siswa

Refleksi dari siswa ini dilakukan pada tahap akhir dari seluruh rangkaian pembela-

jaran. Melalui proses ini guru memberikan feedback akhir kepada siswa, dan sebali-

knya, siswa juga memberikan hasil renungan mereka. Informasi dari siswa ini bisa

dimanfaatkan untuk perbaikan aktivitas serupa pada masa berikutnya. Hasil-hasil re-

fleksi dari siswa tersebut sebagai berikut:

1. Edukatif, tetapi tergantung pada mata pelajaran.

2. Untuk mencari informasi yang lebih mendalam (verdiepen) terhadap infor-

masi tentang negara sebaiknya tidak di laboratorium komputer yang

terkoneksi internet karena cenderung banyak gangguan (godaan) untuk men-

gakses situs-situs lain seperti games, chatting, Marktplaats20, You Tube, dll.

3. Informasi yang ada di internet seperti Wikipedia sifatnya terlalu acak (ran-

dom) atau tidak memuat informasi yang lengkap tentang negara yang dicari.

4. Lebih baik menggunakan internet dibanding dengan cara konvensional.

5. Menggunakan teka-teki silang (puzzle) lebih baik daripada selalu belajar tata

bahasa (grammar) dan membaca (reading).

6. Kita harus belajar topik-topik yang lain (divariasikan).

7. Teka-teki silang sebaiknya sebagai penyela/selingan atau bagian dari metode

atau media pembelajaran yang lain.

8. Penggunaan teka-teki silang sangat menarik dan menyenangkan, tetapi sangat

baik kalau tema atau topiknya berkaitan dengan tata bahasa sehingga bisa

sekaligus belajar.

20 Salah satu situs penawaran barang-barang bekas (tweedehands) di Belanda, di:

http://marktplaats.nl.

Page 22: Pembelajaran Bahasan Inggris Menggunakan Crossword Puzzles: Desain dan Aplikasi

H a l a m a n | 18

9. Cukup bagus dan bisa meningkatkan penguasaan kosa kata, konsep dan in-

formasi tentang negara-negara di dunia (sebagaimana tema yang digunakan

dalam riset ini).

10. Meningkatkan pengetahuan, ketrampilan berbahasa Inggris dan presen-

tasi/berbicara di depan publik, pengetahuan tentang nama-nama negara

dalam bahasa Inggris meningkat, menggunakan aplikasi Microsoft Power-

Point untuk bahan presentasi.

11. Informasi tentang negara yang ditemukan melalui puzzle terbatas, jadi harus

diperdalam dengan proses dan media pembelajaran yang lain.

12. Membuat siswa belajar lebih aktif, siswa mencari informasi secara mandiri.

2. Kesimpulan dan Rekomendasi

Merujuk pada keseluruhan proses dan bertolak pada rumusan masalah pengujian

dan pengamatan ini, setidaknya dapat diambil 3 kesimpulan penting. Masing-masing

kesimpulan tersebut dilengkapi dengan rekomendasi baik untuk peneliti, guru, mau-

pun bagi pihak pembuat kebijakan lainnya dalam upaya mengembangkan peman-

faatan media ini selanjutnya.

Dalam riset aksi yang dilakukan pada beberapa kelas jenjang SMA SIN ditemukan

bahwa media puzzle ini secara signifikan meningkatkan gairah, motivasi, keterlibatan

siswa dalam keseluruhan proses pembelajaran. Disamping itu, penguasaan kosa kata

siswa berkaitan dengan tema yang dipelajari juga meningkat pesat. Hal itu diketahui

melalui assessment terhadap seluruh portfolio siswa selama proses riset ini dan ba-

hasa Inggris lisan ketika presentasi dan tahap refleksi. Sedangkan strategi dan

ketrampilan baru yang peroleh siswa telah dijabarkan pada Bagian III, khususnya

poin 2.2. dan poin 2.3. Rekomendasi: Guru sebaiknya mendesain puzzle dengan

menarik, yang menggunakan kosa kata yang kira-kira sesuai dengan kemampuan

dan kebutuhan siswa. Manfaatkan seluruh sarana dan prasarana ICT yang tersedia di

sekolah dalam keseluruhan proses seperti kamera video, kamera digital, laptop,

computer (PC), peta dunia (sebagaimana dalam riset ini), ensiklopedia, buku-buku

referensi, dll.

Media puzzle ini cocok digunakan sebagai pencetus dalam setiap topik (unit/bab)

pembelajaran yang baru. Menurut J. Harmer (1991:153) tata bahasa bisa dianalogi-

Page 23: Pembelajaran Bahasan Inggris Menggunakan Crossword Puzzles: Desain dan Aplikasi

H a l a m a n | 19

kan sebagai kerangka dari bahasa, maka kosa kata dapat dikiaskan sebagai daging

dan organ vital lainnya. Dengan demikian, bahasa akan berfungsi ketika kedua kom-

ponen yang saling tergantung (interdependent) ini dikombinasikan menurut fungsi

dan peran masing-masing. Rekomendasi: Mengingat setiap topik/unit/bab memiliki

“jargon”, definisi, dan kosa kata tersendiri maka pada tahap awal pembelajaran tadi

alangkah baiknya konsep-konsep ini diperkenalkan terlebih dahulu dalam rangka

mendekati analogi berfungsinya bahasa di atas. Dalam proses pemantikan (ignition)

tersebut, pemanfaatan puzzle semacam ini sangat tepat.

Pemanfaatan media teka-teki silang menggunakan piranti-lunak EclipseCross-

word 1.2.57 ini sangat mudah, murah, dan aplikatif untuk mata pelajaran lain se-

hingga berpotensi besar untuk dimasyarakatkan di sekolah-sekolah Indonesia di luar

negeri (SILN) dan di Tanah Air. Rekomendasi: Perlu program sosialisasi dan disemi-

nasi pemanfaatan piranti-lunak gratis ini di SILN serta secara nasional khususnya di

sekolah-sekolah yang sudah menggunakan ICT dalam proses pembelajaran. Program

diseminasi tersebut diharapkan bisa berkontribusi mendorong peningkatan kompe-

tensi dan kreativitas guru dalam mengembangkan media pembelajaran yang ber-

basis ICT dan open source yang murah.

Page 24: Pembelajaran Bahasan Inggris Menggunakan Crossword Puzzles: Desain dan Aplikasi

H a l a m a n | 20

UCAPAN TERIMA KASIH

Terima kasih kepada Kepala Sekolah Indonesia di Nederland, Bapak Saidan beserta

rekan-rekan guru yang telah memberikan kepercayaan, amanah dan dukungan

dalam pelaksanaan kegiatan pengujian dan observasi ini. Terima kasih yang khusus

juga kami sampaikan kepada rekan kami, Bapak Hatami Nugraha yang telah mem-

bantu dalam desain tata-letak (lay out) paper ini. Kami juga berterima kasih kepada

seluruh siswa SIN terutama bagi mereka yang terlibat langsung dalam aktivitas ini.

Selanjutnya kepada Green Eclipse, pemilik hak-cipta piranti lunak EclipseCross-

word 1.2.57, kami sampaikan penghargaan yang tulus mengingat produk piranti-

lunak mereka tersebut berkarakter ‘open source’ sehingga menjadi murah, mudah

diakses dan dimodifikasi. Kemudian terima kasih dan penghargaan kepada pemilik

atau penyanyi lagu dan instrumentalia berikut yang kami gunakan sebagai musik

latar video-clip: Fred Benedetti dan Peter Pupping: “Morning has broken”; Dale In-

skeep: “Cooling Instrument Sessions” (2005); Kitaro: “Silk Road” (1980); dan John

Edmondson: “Chant and Prayer”.

Page 25: Pembelajaran Bahasan Inggris Menggunakan Crossword Puzzles: Desain dan Aplikasi

H a l a m a n | 21

REFERENSI

Allen, F.L. (1931). Only Yesterday: An Informal History of the 1920s. New York:

Harper and Row.

Baker, M. (Mei 2006). ‘Crosswords for Teachers’, di:

http://atschool.eduweb.co.uk/mbaker/xword.html.

Bowers, A. (19 September 2006). ‘Teaching with Puzzles’, di:

http://education.more4kids.info/26/teaching-with-puzzles.

Bradstreet, D. H.; Steelman, D. P.; Lewis, A. (Mei 1998). ‘Crossword Puzzles - A New

Look at an Old Teaching Idea’, Bulletin of the American Astronomical Society,

Vol. 30, 867.

Childers, C.D. (1996). ‘Using Crossword Puzzles as an aid to studying Sociological

Concepts’. Teaching Sociology, 24:231-235.

Crosssman, E.K. dan S.M. Crossman (1983). ‘The Crossword Puzzle as a Teaching

Tool’. Teaching of Psychology, No. 2.

Gairns, R. dan Redman, S. (1986). Working with Words. Cambridge: Cambridge Uni-

versity Press.

Google (http://google.nl).

Harmer, J. (1991). The Practice of English Language Teaching (New Edition). Essex:

Addison Wesley Longman Limited.

Ikaningtyas, M. (2002). ‘Using Puzzles as a Technique of Teaching Vocabulary at the

Fifth Grade of Elementary School Students at SDN Sitirejo I Wagir’ (Tesis Sar-

jana dari JIPTUMM/2003-01-18).

Jones, K. (2007). ‘Teaching with Crossword Puzzles’, pada: www.vocabulary.co.il.

Kemmis, S. dan McTaggart, R. (1982). The Action Research Planner. Victoria: Deakin

University.

Muldoon, J.P. Jr. dan Diehl, J.A. (1989). A Guide to Delegation Preparation . UNA-USA

Model U.N. Survival Kit 1989-90. New York: United Nations Association of the

United States of America.

Newton-Manning, J. (21 November 2006). ‘How to make learning vocabulary inter-

esting’, di: http://www.linguaguide.com.

Page 26: Pembelajaran Bahasan Inggris Menggunakan Crossword Puzzles: Desain dan Aplikasi

H a l a m a n | 22

Pusat Kurikulum, Balitbang Depdiknas (2003). Standar Kompetensi Mata Pelajaran

Bahasa Inggris Sekolah Menengah Atas dan Madrasah Aliyah. Jakarta: Depdi-

knas.

Vetne, R. (22 Oktober 2006). ‘How many words do you have to learn?’, di:

http://www.linguaguide.com/articles.

Webster's Encyclopedic Unabridged Dictionary of the English Language (1996). New

Jersey: Gramercy Books.

Wells, G. (1987). ‘Apprenticeship in literacy’. Interchange, 18(1-2).

Wikipedia (http://wikipedia.com).

Zandee, J. (1966). An ancient Egyptian crossword puzzle: an inscription of Neb-

wenenef from Thebes. Leiden: Ex Oriente Lux.

Page 27: Pembelajaran Bahasan Inggris Menggunakan Crossword Puzzles: Desain dan Aplikasi

SIN WASSENAAR PRESS