1
layouter: triongko RADAR SURABAYA l JUMAT, 29 SEPTEMBER 2017 HALAMAN 20 Pemkot Optimistis Tuntas Sebelum Desember SURABAYA–Dinas PU Bina Marga dan Pematusan (DPU- BMP) berusaha terus menyele- saikan sisa persil yang masih menghambat. Ditargetkan, sisa persil tersebut paling lambat bi- sa tuntas akhir tahun ini. Kepala DPUBMP Erna Purna- wati mengatakan, pembangunan JLLT ini menyisakan beberapa bidang. Semuanya masih dalam tahap pengajuan pembebasan saat ini. ”Belum ada yang sudah dibayarkan sampai sekarang. Kami baru mengajukan setidak- nya untuk pembebasan 33 bi- dang,” ujar Erna. Semua sisa bidang tersebut di antaranya berada di empat keca- matan Rungkut, Gunung Anyar, Sukolilo, dan Mulyorejo. Kemu- dian enam persil lagi di kelura- han Medokan Ayu, Wonorejo, Gunung Anyar Tambak, Medo- kan Semampir, Keputih, dan Ke- jawan Putih. Dinas PU Bina Marga dan Pematusan menar- getkan seluruh bidang ini bisa segera terbayarkan. Setidaknya, sisa bidang terse- but bisa tuntas sebelum tutup tahun ini. Dan kemudian berlan- jut pada pembangunannya mu- lai awal tahun depan. Sehingga nantinya bisa tersambung selu- ruhnya sampai menembus ke tol Juanda. Maka dari itu pembeba- san tanah ini setidaknya menjadi konsentrasi Pemkot Surabaya untuk JLLT saat ini. ”Kami belum mulai membayarnya,” ungkapnya Tahun ini, Dinas PUBMP Su- rabaya memiliki anggaran sebesar Rp 961 milliar. Dari total tersebut tambahan paling banyak disektor pembebasan tanah. Dalam APBD murni dianggarkan Rp 240 milliar dan PAK Rp 85 milliar. Paling banyak pembebasan tanah ini adalah di proyek jalur lingkar luar barat (JLLB). DPUBMP berjanji akan all out untuk bisa mencapai target pembebasan 300 persil lebih. Sedangkan JLLT yang menyisakan 33 persil masuk juga dalam pembebasan tersebut. ”Proses pengadaan tanah kami yang dilakukan apprai- sal, insya Allah bisa terserap semua tahun ini,” bebernya. Hingga pertengahan tahun lalu, serapan anggaran untuk DPUBMP masih 30 persen. Kendati demikian, Erna opti- mistis terserap semuanya sampai akhir tahun. Pasalnya, di jenjang waktu bulan yang sama dibanding tahun lalu capaiannya cukup bagus. Meski tahun jumlahnya lebih banyak dari pada 2016. ”Tahun lalu pada bulan yang sama serapan anggaran baru 27 persen,” ungkapnya. Nantinya, JLLT bakal mem- bentang hingga 16 kilometer. Erna menjelaskan, jalan tersebut bakal memiliki frontage road (FR). FR tersebut akan berada di dua sisi jalan dengan lebar men- capai 10-15 meter. Adanya FR ini sekaligus diharapkan mampu mengurai kepadatan lalu lintas. Selain itu, dengan nanti se- lesai dan dibukanya JLLT seca- ra tidak langsung akan mendo- rong pemerataan dan pertum- buhan ekonomi. Dimana kawa- san yang dilalui JLLT semakin strategis dan membuka peluang bisnis. “Yang utama memang untuk mengurai kemacetan dan mem- berikan akses jalan yang mema- dai. Namun tidak dapat dipung- kiri sisi ekonomi akan ikut ter- katrol,” tandasnya. (bae/rak) ANDY SATRIA/RADAR SURABAYA DIKEBUT: Pengendara melintas di Jalur Lingkar Luar Timur (JLLT) di kawasan Gunung Anyar Surabaya. Pembebasan lahan di kawasan JLLT hingga kini terus dikebut, karena Pemkot Surabaya berencana menambah dana pembebasan lahan dua proyek tersebut. SURABAYA–Dibangunnya Jalur Lingkar Luar Timur (JLLT) di wilayah Surabaya Ti- mur berdampak pada perkem- bangan properti di wilayah ter- sebut. Dari sejak direncanakan, kini jumlah pengembang yang ekspansi ke wilayah tersebut sudah puluhan perusahaan. Pengurus REI Jatim, Lilies Sugianto mengatakan, dampak dibangunnya JLLT di wilayah Surabaya Timur sudah terasa saat ini. ”Kawasan Surabaya Timur kini seakan menjadi kota mandiri, banyak perumahan, perkantoran, pendidikan, pusat perbelanjaan dan fasilitas leng- kap,” kata Lilies yang juga Ben- dahara REI Jatim. Pada tahun 2005, saat Lilies mengembangkan perumahan di kawasan Surabaya Timur kon- disinya masih sangat sepi. Di sekitar masih banyak lahan ko- song dan sawah, namun sejak Pemerintah Kota Surabaya membuka jalur JLLT sudah ba- nyak penduduk yang berkem- bang di wilayah tersebut. ”Beda dengan Fly Over, kalau Fly Over justru mematikan per- ekonomian seperti toko di ba- wah jembatan tidak berkem- bang. Tapi, kalau menambah jalan panjang pastinya wilayah di sekitarnya akan tumbuh se- hingga membangkitkan pereko- nomian daerah sekitar,” kata owner PT Gosyen Jaya, pengem- bang perumahan Pesona Gu- nung Anyar tersebut. Sementara itu, Direktur Pa- kuwon City, Sutandi Purnomo- sidi mengakui rencana JLLT berdampak pada perumbuhan perumahan di kawasan Sura- baya Timur. Pakuwon City bah- kan mengembangkan beberapa apartemen dengan segmen middle up dan juga mahasiswa. ”Sangat mendongkrak, kami rencana membuat superblock, East Cost Mansion. di kawasan Surabaya Timur, artinya po- tensi Surabaya Timur karena JLLT ini sudah tidak kalah de- ngan kawasan Surabaya Pusat, yang memang menjadi pusat perekonomian di Surabaya,” je- lasnya. (han/rak) Kawasan Timur Surabaya Jadi Kota Mandiri Pembangunan Jalur Lingkar Luar Timur

Pembangunan Jalur Lingkar Luar Timur Kawasan Timur ... · matan Rungkut, Gunung Anyar, Sukolilo, dan Mulyorejo. Kemu dian enam persil lagi di kelura han Medokan Ayu, Wonorejo, Gunung

Embed Size (px)

Citation preview

layouter: triongko

RADAR SURABAYA l JUMAT, 29 SEPTEMBER 2017 HALAMAN 20

Pemkot Optimistis Tuntas Sebelum DesemberSURABAYA–Dinas PU Bina

Mar ga dan Pematusan (DPU­BMP) berusaha te rus menye le­sai kan sisa persil yang ma sih meng hambat. Ditargetkan, sisa persil tersebut paling lambat bi­sa tuntas akhir tahun ini.

Kepala DPUBMP Erna Pur na­wati me ngatakan, pembangunan JLLT ini me nyisakan beberapa bidang. Se mua nya masih dalam ta hap pengajuan pem be basan saat ini. ”Belum ada yang su dah di bayarkan sampai sekarang. Ka mi baru mengajukan setidak­nya untuk pembebasan 33 bi ­dang,” ujar Erna.

Semua sisa bidang tersebut di an ta r a nya berada di empat ke ca­m a tan Rung kut, Gunung Anyar, Su kolilo, dan Mul yo rejo. Kemu­di an enam persil lagi di kelur a­han Medokan Ayu, Wonorejo, Gu nung Anyar Tambak, Me do­kan Se mam pir, Keputih, dan Ke­

ja wan Putih. Dinas PU Bina Mar ga dan Pematusan menar­get kan seluruh bidang ini bisa segera terbayarkan.

Setidaknya, sisa bidang ter se­but bisa tuntas sebelum tutup ta hun ini. Dan ke mu dian ber lan­jut pada pembangunan nya mu­lai awal tahun depan. Sehingga nantinya bisa tersambung se lu­ruh nya sam pai menembus ke tol Ju anda. Maka dari itu pemb e ba­san tanah ini se tid a k nya menjadi ko nsentrasi Pemkot Sura ba ya untuk JLLT saat ini. ”Kami belum mu lai membayarnya,” ung kapnya

Tahun ini, Dinas PUBMP Su­ra baya me miliki anggaran sebe sar Rp 961 mil li ar. Dari total ter sebut tambahan paling banyak disektor pembebasan tanah. Da lam APBD murni dianggarkan Rp 240 milliar dan PAK Rp 85 mil liar. Paling

banyak pembe ba san tanah ini adalah di proyek jalur lingkar luar barat (JLLB). DPUBMP berjanji akan all out unt uk bisa mencapai target pem be basan 300 persil lebih. Se dangkan JLLT yang menyisakan 33 persil masuk juga dalam pembebasan tersebut.

”Proses pengadaan tanah kami yang di lakukan apprai­sal, insya Allah bisa terserap se mua tahun ini,” bebernya. Hingga pertengahan tahun lalu, se ra pan anggaran untuk DPUBMP masih 30 persen. Ken dati de mikian, Erna opti­mistis terserap se muanya sam pai akhir tahun.

Pasalnya, di jenjang waktu bulan yang sama dibanding tahun lalu capai an nya cukup bagus. Meski tahun jum lah nya lebih banyak dari pada 2016. ”Ta hun lalu pada bulan yang

sama sera pan anggaran baru 27 persen,” ung kap nya.

Nantinya, JLLT bakal mem­ben tang hing ga 16 kilometer. Erna menjelaskan, jalan tersebut bakal memiliki frontage road (FR). FR tersebut akan berada di dua sisi jalan dengan lebar men­capai 10­15 meter. Adanya FR ini sekaligus di ha rap kan mampu mengurai kepadatan lal u lintas.

Selain itu, dengan nanti se­lesai dan dibukanya JLLT se c a­r a tidak langsung akan men do­rong pemerataan dan per tum­bu han ekonomi. Dimana kawa­san yang dilalui JLLT semakin strategis dan membuka peluang bisnis.

“Yang utama memang un tuk me ngu rai kemacetan dan mem­berikan akses ja lan yang me ma­dai. Namun tidak dapat di pung­kiri sisi ekonomi akan ikut ter­katrol,” tandasnya. (bae/rak)

ANDY SATRIA/RADAR SURABAYA

DIKEBUT: Pengendara melintas di Jalur Lingkar Luar Timur (JLLT) di kawasan Gunung Anyar Surabaya. Pembebasan lahan di kawasan JLLT hingga kini terus dikebut, karena Pemkot Surabaya berencana menambah dana pembebasan lahan dua proyek tersebut.

SURABAYA–Dibangunnya Ja lur Lingkar Luar Timur (JLLT) di wilayah Surabaya Ti­mur berdampak pada per kem­ba ngan properti di wilayah ter­se but. Dari sejak direncanakan, kini jumlah pengembang yang ekspansi ke wilayah tersebut sudah puluhan perusahaan.

Pengurus REI Jatim, Lilies Su gianto mengatakan, dampak di bangunnya JLLT di wilayah Su rabaya Timur sudah terasa saat ini.

”Kawasan Surabaya Ti mur kini seakan menjadi kota mandiri, banyak perumahan, perkantoran, pendidikan, pusat perbelanjaan dan fasilitas leng­kap,” kata Lilies yang juga Ben­da hara REI Jatim.

Pada tahun 2005, saat Lilies me ngembangkan perumahan di kawasan Surabaya Timur kon­di sinya masih sangat sepi. Di se kitar masih banyak lahan ko­song dan sawah, namun sejak Pe merintah Kota Surabaya mem b uka jalur JLLT sudah ba­nyak penduduk yang berkem­bang di wilayah tersebut.

”Beda dengan Fly Over, kalau Fly Over justru mematikan per­e konomian seperti toko di ba­wah jembatan tidak berkem­bang. Tapi, kalau menambah ja lan panjang pastinya wilayah di sekitarnya akan tumbuh se­hingga membangkitkan pereko­no mian daerah sekitar,” kata own er PT Gosyen Jaya, pengem­bang perumahan Pesona Gu­nung Anyar tersebut.

Sementara itu, Direktur Pa­ku won City, Sutandi Purnomo­si di mengakui rencana JLLT ber dampak pada perumbuhan pe rumahan di kawasan Sura­ba ya Timur. Pakuwon City bah­kan mengembangkan beberapa apartemen dengan segmen middle up dan juga mahasiswa.

”Sangat mendongkrak, kami ren cana membuat superblock, East Cost Mansion. di kawasan Su rabaya Timur, artinya po­ten si Surabaya Timur karena JLLT ini sudah tidak kalah de­ngan kawasan Surabaya Pusat, yang memang menjadi pusat perekonomian di Surabaya,” je­lasnya. (han/rak)

Kawasan Timur Surabaya Jadi Kota MandiriPembangunan Jalur Lingkar Luar Timur