4
PEMBANGUNAN INDUSTRI BERWAWASAN LlNGKUNGAN Dr. Ir. Agus Wahyudi SE., MBA. Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Wilayah dan Lingkungan Hidup Departemen Perindustrian dan Perdagangan " PENDAHULUAN Pembangunan industri nasional yang dimulai sejak dicanangkan Undang-Undang Penanaman Modal yaitu PMA pads tahun 1967 dan PMON pad a tahun 1968, pada awalnya bertujuan untuk menciptakan kesempatan kerja yang seluas-Iuasnya dan sangat tergantung kepada impor bahan baku/penolong dan barang-barang modal. Sehingga industri yang berkembang bersifat quick yielding" dan sangat tergantung kepada impor. Untuk memacu perkembangan industri dalam rangka mengatasi masalah pengangguran, maka negara kita membuka peluang investasi asing seluas-Iuasnya. Peluang investasi asing tersebut dimanfaatkan oleh negara maju dan negara- negara industri baru dengan merelokasi teknologi industrinya yang sudah tidak efisien tagi ke negara-negara sedang berkembang termasuk Indonesia. Jadi pembangunan industri nasional baik pad a tahap awal pembangunan industri nasional maupun pada tahap era relokasi industri orientasi pembangunan industri nasional bertumpu pad a penciptaan kesempatan kerja, subtitusi impor dan perolehan devisa negara. Hal-hal yang berkaitan dengan teknologi baik dalam arti : Penghematan bahan baku dan energi Mengurangi sampai serendah mung kin I minimisasi limbah cemaran Penggunaan kembali bahan yang masih dapat dimanfaatkan (Re-Use) Pemungutan kemball bahan yang maslh bernilai dari bahan buangan (Recovery) relatif luput dari perhatian kita. Sebagai akibat dari perkembangan industri yang kurang memperhatikan aspek- aspek teknoJogi ramah lingkungan di atas, tidak jarang timbul kasus-kasus pencemQran baik pencemaran udara, air sungai, air tanah, dan sebagainya yang menimbulkan tuntutan dari masyarakat. Ekonomi hanya bisa tumbuh jika didukung ekosistem lingkungan sebagai sistem penopang kehidupan yang berfungsi sebagai jaringan kehidupan. Udara, air, tanah, tumbuh-tumbuhan dan 9 hewan saling kait-mengait dalam mata rantai 'ekosistem yang hidup dan menghidupi. Inilah sebabnya mengapa kita menyebutnya: Lingkungan hidup. Oalam sistem kehidupan Lingkungan ini perlu dikembangkan ekonomi sebagai subsistem. Jadi, pembangunan ekonomi perlu memperhitungkan kendala sistem kehidupan Lingkungan ini, supaya tidak sampai mematikan kehidupan itu sendiri. Yang kini diperlukan adalah menempatkan pembangunan ekonomi di dalam lingkungan sehingga pengolahan sumber daya alam perlu memperhatikan cirinya dalam lingkungan. Pemanfaatan sumber daya alam selalu diikuti pelepasan limbah cair, gas, atau padat. Oleh karena itu pemanfaatan sumber daya alam harus dilaksanakan dengan teknologi bersih lingkungan. Secara khusus harus dihindari jenis limbah yang beracun dan berbahaya bagi perikehidupan makhluk hid up. Pembangunan sektor industri pengolahan non migas disamping memberikan resiko dampak negatif terhadap lingkungan hidup, juga terbukti memberikan sumbangan yang cukup berarti bagi perekonomian nasionaf. Hal ini ditunjukkan oleh statistik Produk Oomestik Bruto yang diolah oleh Badan Pusat Statistik (BPS) selama periode 2001-2004 menunjukkan perubahan kontribusi sebesar 4,86% pada tahun 2001, 6,38% pad a tahun 2002, 5,43%" pad a tahun 2003 dan 6,28% pada tahun 2004 Semester I. PERMASALAHAN LlNGKUNGAN AKIBAT PEMBANGUNAN INDUSTRI Sebagai akibat dari kegiatan industri yang umumnya menggunakan teknologi yang tidak ramah Lingkungan, maka te~adi pencemaran lingkungan yang pada saat ini banyak menimbulkan tuntutan dari masyarakat sekitar. Cara pengefolaan lingkungan yang umum dilakukan adalah dengan cara mengolah limbah yang dihasilkan atau lebih dikenal dengan istilah "End of Pipe Treatment' yaitu menanggulangi limbah yang mempunyai

Pembangunan Industri Berwawasan Lingkungan Dr.lr. Agus

  • Upload
    vandien

  • View
    236

  • Download
    1

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Pembangunan Industri Berwawasan Lingkungan Dr.lr. Agus

PEMBANGUNAN INDUSTRI BERWAWASAN LlNGKUNGAN

Dr. Ir. Agus Wahyudi SE., MBA.Pusat Penelitian dan Pengembangan

Sumberdaya Wilayah dan Lingkungan HidupDepartemen Perindustrian dan Perdagangan "

PENDAHULUAN

Pembangunan industri nasional yangdimulai sejak dicanangkan Undang-UndangPenanaman Modal yaitu PMA pads tahun1967 dan PMON pad a tahun 1968, padaawalnya bertujuan untuk menciptakankesempatan kerja yang seluas-Iuasnya dansangat tergantung kepada impor bahanbaku/penolong dan barang-barang modal.Sehingga industri yang berkembang bersifatquick yielding" dan sangat tergantungkepada impor.

Untuk memacu perkembangan industridalam rangka mengatasi masalahpengangguran, maka negara kita membukapeluang investasi asing seluas-Iuasnya.Peluang investasi asing tersebutdimanfaatkan oleh negara maju dan negara­negara industri baru dengan merelokasiteknologi industrinya yang sudah tidak efisientagi ke negara-negara sedang berkembangtermasuk Indonesia. Jadi pembangunanindustri nasional baik pad a tahap awalpembangunan industri nasional maupunpada tahap era relokasi industri orientasipembangunan industri nasional bertumpupad a penciptaan kesempatan kerja, subtitusiimpor dan perolehan devisa negara.Hal-hal yang berkaitan dengan teknologi baikdalam arti :

Penghematan bahan baku dan energiMengurangi sampai serendah mung kin Iminimisasi limbah cemaran

Penggunaan kembali bahan yang masihdapat dimanfaatkan (Re-Use)Pemungutan kemball bahan yang maslhbernilai dari bahan buangan (Recovery)relatif luput dari perhatian kita.

Sebagai akibat dari perkembanganindustri yang kurang memperhatikan aspek­aspek teknoJogi ramah lingkungan di atas,tidak jarang timbul kasus-kasus pencemQranbaik pencemaran udara, air sungai, air tanah,dan sebagainya yang menimbulkan tuntutandari masyarakat. Ekonomi hanya bisatumbuh jika didukung ekosistem lingkungansebagai sistem penopang kehidupan yangberfungsi sebagai jaringan kehidupan.Udara, air, tanah, tumbuh-tumbuhan dan

9

hewan saling kait-mengait dalam mata rantai'ekosistem yang hidup dan menghidupi. Inilahsebabnya mengapa kita menyebutnya:Lingkungan hidup.

Oalam sistem kehidupan Lingkungan iniperlu dikembangkan ekonomi sebagaisubsistem. Jadi, pembangunan ekonomiperlu memperhitungkan kendala sistemkehidupan Lingkungan ini, supaya tidaksampai mematikan kehidupan itu sendiri.Yang kini diperlukan adalah menempatkanpembangunan ekonomi di dalam lingkungansehingga pengolahan sumber daya alamperlu memperhatikan cirinya dalamlingkungan. Pemanfaatan sumber daya alamselalu diikuti pelepasan limbah cair, gas, ataupadat. Oleh karena itu pemanfaatan sumberdaya alam harus dilaksanakan denganteknologi bersih lingkungan. Secara khususharus dihindari jenis limbah yang beracundan berbahaya bagi perikehidupan makhlukhid up.

Pembangunan sektor industripengolahan non migas disampingmemberikan resiko dampak negatif terhadaplingkungan hidup, juga terbukti memberikansumbangan yang cukup berarti bagiperekonomian nasionaf. Hal ini ditunjukkanoleh statistik Produk Oomestik Bruto yangdiolah oleh Badan Pusat Statistik (BPS)selama periode 2001-2004 menunjukkanperubahan kontribusi sebesar 4,86% padatahun 2001, 6,38% pad a tahun 2002, 5,43%"pad a tahun 2003 dan 6,28% pada tahun2004 Semester I.

PERMASALAHAN LlNGKUNGAN AKIBATPEMBANGUNAN INDUSTRI

Sebagai akibat dari kegiatan industriyang umumnya menggunakan teknologiyang tidak ramah Lingkungan, maka te~adipencemaran lingkungan yang pada saat inibanyak menimbulkan tuntutan darimasyarakat sekitar. Cara pengefolaanlingkungan yang umum dilakukan adalahdengan cara mengolah limbah yangdihasilkan atau lebih dikenal dengan istilah"End of Pipe Treatment' yaitumenanggulangi limbah yang mempunyai

Page 2: Pembangunan Industri Berwawasan Lingkungan Dr.lr. Agus

volume cukup besar dan berpotensimencemarkan sebagai hasil sampingan darisuatu proses produksi dimana cara ini akanmembutuhkan biaya besar yang terusmenerus setiap tahunnya, sehinggamenyebabkan peningkatan biaya produksi.Hal ini berarti terjadi inefisiensi dankehilangan kesempatan untuk lebih berdayasaing dan meraih untung yang lebih banyakbagi industri yang bersangkutan, yang padagilirannya dapat mengurangi kemampuanindustri berkompetisi baik di pasar lokal,regional maupun global.

Guna memenuhi ketentuan Baku MutuLimbah (BML) & Nilai Ambang Batas (NAB)tersebut Dunia Usaha diwajibkan untukmengolah berbagai jenis limbahnya sebelumdibuang ke media Lingkungan. Namunmengingat pada tahap awal pend irianusahanya, hal-hal yang berkaitan denganpengolahan limbah ini kurang menjadiperhatian/prioritas, maka dalam upayapenerapan kewajiban mengolah Limbah inimenemui berbagai kendala baik yang bersifatteknis maupun non teknis (financiaf). Selainitu disatu pihak karena kurangnya kesadaranlingkungan dunia usaha dan orientasibusiness yang bersifat profit, di lain pihakPemerintah sebagai pelaksana yang harusmengawasi kegiatan dunia usahamempunyai keterbatasan-keterbatasan baikdalam hal peralatan laboratorium, danamonitoring maupun sumber daya manusia,maka berbagai kasus pencemaranlingkungan sering timbul di lapangan.Berbagai masalah yang muncul dalampengolahan limbah di lapangan telahmendorong pergeseran progresif daripengolahan limbah sebagai tindakan kuratifmenuju ke upaya pencegahan ataumengurangi sekecil mungkin terbentuknyalimbah yang merupakan tindakan preventif.Pendekatan tersebut dikenal sebagai strategiProduksi Bersih (Cleaner Production).

PENERAPAN PRODUKSI BERSIHSEBAGAI ANTISIPASI PER DAGANGANGLOBAL DAN KE LANGSUNGANINDUSTRI NASIONAL

Berdasarkan anggapan ekonomi adalahsubsistem dari lingkungan, perludikembangkan pola pembangunan baru yangkini dikenal dengan . pembangunanberkelanjutan atau sustainable development.Proses pembangunan ekonomi bisa berlanjutbila dijaga agar ekosistem bisa berfungsisecara berkelanjutan. Proses ini memerlukan

10

perubahan dalam cara membangun. Yaknidari cara produksi konvensional menjadi caraproduksi dengan menggunakan sumber dayaalam semakin sedikit, membakar ehergisemakin rendah, menggunakan ruang­tempatlspace lebih kecil, membuang limbahdan sampah lebih sedikit dengan hasilproduk yang setelah dikonsumsi masih bisadidaur ulang.

Pola produksi ini dilaksanakan dalamruang lingkup dunia usaha yang merangsangditerapkannya secara lebih meluas 180-9000untuk peningkatan kualitas produksi dan 180­1400P untuk peningkatan pola produksiberwawasan lingkungan, membangun pabrikatau perusahaan hlJau (green company)dengan sasaran "keselamatan kerja,kesehatan, dan lingkungan" yang maksimaldan pola produksi dengan "limbah-nol" (zerowaste), mendorong penjualan denganpengepakan barang secara minimal dan bisadikembalikan untuk didaur-ulang kepadapenjual. Apabila pola ini menjadi budayaindustri, akan dapat menarik minatperusahaan asuransi untuk mengembangkan"risiko lingkungan" dan mendorong BursaJakarta mengembangkan semacam "DowJones Sustainable Development Index".Pendekatan akhir pipa (end of pipetreatment) yang selama ini diperkenalkansebagai salah satu upaya untuk melindungilingkungan, bukanlah cara yang efektif danhemat biaya. Oleh karena itu upayapengelolaan lingkungan harus diubah kearahpencegahan pencemaran yang mengurangiterbentuknya limbah dan memfasilitasisemua pihak untuk mengelola lingkungansecara hemat biaya serta memberikeuntungan baik finansial maupun nonfinansial. Upaya pengelofaan lingkunganyang mempunyai potensi tersebut padaawalnya adalah melakukan Produksi Bersih,selanjutnya untuk konsistensi dan kontinuitasmenerapkan sistem manajeman lingkungan.Untuk menuju kepada konsep produksibersih diperlukan langkah-Iangkah menujupenegakkan kode etika "tanggung jawab danakuntabilitas korporasi" (corporateresponsibility and accountability) yangdiawasi ketat. oleh asosiasi-asosiasiperusahaan dan masyarakat urnurn.

Untuk melaksanakan kebijakanpembangunan industri yang berwawasanLingkungan dan berkelanjutan, ada 6 (enam)aspek yang harus diperhatikan, yaitu :

1) Pemilihan lokasi pembangunandilakukan dengan mendasarkan pada

Page 3: Pembangunan Industri Berwawasan Lingkungan Dr.lr. Agus

dan kelompokskala prioritaskeadaan dan

koordinasi antar sektor serta antara

daerah, serta keterpaduan penanganandan pengambilan keputusan dalampengelolaan Lingkungan hidupsehubungan dengan pembangunansektoral maupun daerah.

9) Perusahaan melakukan akuntasiLingkungan, yaitu pengukuran seberapajauh perusahaan rnemberikan dampakterhadap masyarakat, baik yangmenguntungkan maupun yangmerugikan.

LANGKAHDIPERLUKAN

Pada akhirnya, suatu entitas tidak dapatlepas dari Lingkungannya, baik secaralangsung, maupun tidak langsung. Adanyakegiatan industri pasti mempunyai danterkena dampak terhadap Lingkungannya.Oleh' karena itu industri tidak hanyamempunyai hubungan dengan Lingkungan,tetapi juga bertanggung jawab atasLingkungan. Untuk meminimumkan dampaknegatif diperlukan langkah-Iangkah strategisantara lain :1. Menetapkan sasaran

sasaran berdasarkandisesuaikan dengankebutuhan Indonesia.

2. Meningkatkan partisipasi dan peran aktifseluruh pihak terkait dalampengembangan program produksi bersihdan teknologi ramah Lingkungan, yaitudengan memfasilitasi pembangunan pilotproject kelompok keterkaitan industri dibeberapa daerah.

3. Memperkuat kapasitas lokal dan nasionalmelalui peningkatan kemampuan sumberdaya manusia. Hal ini dilakukan melaluipembangunan sinergi antara industripenghasil bahan baku dengan industripemakai, dan produsen bahan baku lokaldan industri pemakai yang lebih efektifuntuk memperoleh jaminan suplai.

4. Mengembangkan jaringan kerjasamaditingkat nasional, regional daninternasional yang memfasilitasi alihteknologi serta senantiasa memantauperkembangan teknologi di bidanglingkungan. Hal ini dilakukan dengancara menerapkan teknologi hasil litbangkepada industri pengguna, mendorongkerjasama industri dalam negeri daninternasional.

kemampuan atau daya dukunglingkungan, yang meliputi kemampuanpenyediaan bahan baku,memperhatikandan membina dampak yang terjadi, sertamembina daya dukung Lingkungantersebut perlu dilakukan inventarisasisumberdaya alam dan lingkungan.

2) Pengurangan produksi limbah dilakukandengan melakukan pemilihan bahanbaku, pengembangan teknologi,pemanfaatan ulang limbah, danpengaturan kualitas dan kuantitasLimbah yang dapat dibuang ke medialing kung an hidup.

3) Pengelolaan Limbah, dilakukan denganpenyediaan fasilitas penampungan danpengelolaan limbah serta pembinaannya.

4) Penetapan baku mutu lingkungan,. dilakukan dengan menetapkan baku

mutu yang merupakan am bang batasatau tingkat kemampuan menerimapencemaran lingkungan dalam suatudaerah melalui pengaturan sektoral danregional, tanpa harus menimbulkandampak negatif yang berarti. Denganbaku mutu tersebut selanjutnya dapatdilakukan evaluasi dampak dari setiapkegiatan pembangunan terhadapLingkungannya, sesuai dengan sifat danpotensi wilayahnya.

5) Memperkenalkan prioritas pencegahanpencemaran dengan mengedepankanpenerapan teknologi bersih dan sistemmanajemen Lingkungan daripada sistempengolahan dan pembuangan.

6) Mendorong terbentuknya sistem di dalamindustri yang memadukan prinsip-prinsipKeselamatan dan Kesehatan Kerjadengan pengendalian mutu sertalingkungan hidup.

7) Rehabilitasi dan pelestarian sumberdayaalam dan Lingkungan hidup, dilakukandengan melestarikan dan memperbaikifungsi sumberdaya alam dan Lingkunganhidup sebagai penyangga kehidupan danpemberi manfaat yang besar bag;kesejahteraan masyarakat.

8) Pengembangan kelembagaan, peranserta masyarakat, dan kemampuansumber daya manusia, dilakukan secara'terarah untuk peningkatan kemampuanmanajemen, penyediaan prasarana,pembentukan kelembagaanpengendalian dampak. Lingkungan didaerah yang pesat pembangunannya,perangkat hukum dan peraturanperundang-undangan, prosedur dan

11

STRA TEGIS YANG

Page 4: Pembangunan Industri Berwawasan Lingkungan Dr.lr. Agus

5. Untuk lebih meningkatkan kepeduliandunia usaha terhadap lingkunganterutama yang mulai mengganti teknologikonvensional (end of pipe) menjadiClean Technology Process (CTP) yangberorientasi pada produksi bersih makaperlu dipikirkan pemberian insentif dalambentuk keringanan fiskal dan moneter.

PENUTUP

Berdasarkan tinjauan terhadapperkembangan pembangunan industribeserta dampaknya dikaitkan denganberbagai ketentuan global dapat disimpulkanhal-hal sebagai berikut :1. Sumbangan sektor industri pengolahan

non industri migas selama5(lima) tahunterakhir terhadap perekonomian nasional(PDB)cukup berarti yaitu rata-ratasebesar 23,31 % pertahun.

2. Sebagai akibat dari perkembanganindustri yang kurang memperhatikanaspek-aspek teknologi ramahlingkungan, telah timbul kasus-kasuspencemaran baik pencemaran udara, airsungai, air tanah, dan sebagainya.

12

3. Mengingat ketentuan perdaganganglobal mensyaratkan isu lingkungansebagai salah satu kriterianya, di lainpihak perkembangan industri nasionalrelatif belum dapat sepenuhnyamemenuhi kriteria perdagangan globalmaka cukup besar kendala yang akandialami oleh industri nasional.

4. Sehubungan dengan kendala tersebutdikaitkan dengan era otonomi daerahsekarang ini, maka pemerintah daerahdapat menetapkan langkah-Iangkahpengendalian pencemaran lingkungandalam rangka tercapainya pembangunanyang berwawasan lingkungan mengingatsecara lokasional cakupan arealnya lebihsempit sehingga dapat lebih intensifdalam melakukan pembinaan danpemantauan terhadap dunia usaha diwilayahnya

5. Untuk lebih meningkatkan kepeduliandunia usaha terhadap lingkunganterutama yang mulai mengganti teknologikonvensional (end of pipe) menjadiClean Technology Process (CTP) yangberorientasi pada produksi bersih makaperlu dipikirkan pemberian insentif dalambentuk keringanan fiskal dan moneter.