39
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Arthritis gout terjadi akibat peningkatan kronis konsentrasi asam urat di dalam plasma (hiperusemia : >7 mg/dl) Stefan Silbernagl, 2012). Adanya penurunan ekskresi asam urat. Kebanyakan arthritis gout disebabkan oleh pembentukan asam urat yang berlebihan dan penurunan ekskresi. Arthritis gout dapat mengenai laki-laki maupun wanita, hanya saja gout memang lebih sering mengenai laki-laki. Dikatakan bahwa kemungkinan arthritis gout menyerang laki-laki adalah 1 sampai 3 per 1.000 laki-laki sedangkan pada wanita adalah 1 per 5.000 wanita. Arthritis gout dapat menyebabkan sakit kepala dan nyeri khususnya pada sendi. Nyeri tersebut adalah keadaan subjektif dimana seseorang memperlihatkan ketidak nyamanan secara verbal maupun non verbal. Respon seseorang terhadap nyeri dipengaruhi oleh emosi, tingkat kesadaran, latar belakang budaya, pengalaman masa lalu tentang nyeri dan pengertian nyeri. Nyeri 1

Pembahasan Arthritis Gout

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Pembahasan Arthritis Gout

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Arthritis gout terjadi akibat peningkatan kronis konsentrasi asam urat di dalam plasma

(hiperusemia : >7 mg/dl) Stefan Silbernagl, 2012). Adanya penurunan ekskresi asam urat.

Kebanyakan arthritis gout disebabkan oleh pembentukan asam urat yang berlebihan dan

penurunan ekskresi. Arthritis gout dapat mengenai laki-laki maupun wanita, hanya saja gout

memang lebih sering mengenai laki-laki. Dikatakan bahwa kemungkinan arthritis gout

menyerang laki-laki adalah 1 sampai 3 per 1.000 laki-laki sedangkan pada wanita adalah 1

per 5.000 wanita.

Arthritis gout dapat menyebabkan sakit kepala dan nyeri khususnya pada sendi. Nyeri

tersebut adalah keadaan subjektif dimana seseorang memperlihatkan ketidak nyamanan

secara verbal maupun non verbal. Respon seseorang terhadap nyeri dipengaruhi oleh emosi,

tingkat kesadaran, latar belakang budaya, pengalaman masa lalu tentang nyeri dan pengertian

nyeri. Nyeri mengganggu kemampuan seseorang untuk beristirahat, konsentrasi, dan kegiatan

yang biasa dilakukan.

Bila tidak diatasi dapat menimbulkan efek yang membahayakan yang akan

mengganggu proses penyembuhan dan dapat meningkatkan angka morbiditas dan mortalitas,

untuk itu perlu penanganan yang lebih efektif untuk meminimalkan nyeri yang dialami oleh

pasien. Secara garis besar ada dua manajemen untuk mengatasi nyeri yaitu manajemen

farmakologi dan manajemen non farmakologi. Salah satu cara untuk menurunkan nyeri pada

pasien gout secara non farmakologi adalah diberikan kompres dingin pada area nyeri.

Perawat harus yakin bahwa tindakan mengatasi nyeri dengan kompres dingin dilakukan

dengan cara yang aman.

1

Page 2: Pembahasan Arthritis Gout

1.2 TUJUAN PENULISAN

Mahasiswa mampu mengerti dan memahami :

1. Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal

2. Proses Keperawatan Pasien gout artritis yang meliputi :

a. Definisi

b. Etiologi

c. Klasifikasi

d. Manifestasi Klinik

e. Pathofisiologi

f. Komplikasi

g. Pemeriksaan Diagnostik

h. Penatalaksanaan Medis

i. Proses Keperawatan

j. Discharge Planning

1.3 METODE PENULISAN

Metode penulisan yang digunakan adalah :

STUDI KEPUSTAKAAN yaitu dengan mempelajari berbagai sumber berupa buku-buku

yang membahas tentang penyakit Gout Arthritis sesuai dengan judul karya tulis ini.

1.4 SISTEMATIKA PENULISAN

Judul

Kata Pengantar

Daftar Isi

Bab I Pendahuluan

2

Page 3: Pembahasan Arthritis Gout

A. Latar Belakang

B. Tujuan Penulisan

C. Metode Penulisan

D. Sistematika Penulisan

Bab II Tinjauan Pustaka

Anatomi dan Fisiologi Sistem Muskuloskeletal

Bab III Pembahasan

A. Kasus Dan Kata Kunci

B. ASKEP ARTHRITIS GOUT

Bab IV Kesimpulan

Daftar Pustaka

3

Page 4: Pembahasan Arthritis Gout

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 ANATOMI DAN FISIOLOGI (Sendi)

Sistem alat gerak dapat di bagi menjadi :

Alat gerak pasif (yang di gerakkan)

Alat gerak aktif (yang menggerakkan)

Alat gerak pasif terdiri dari tulang, alat gerak pasif terdiri dari otot, dengan pusat

gerakan berada pada persendian (artikulus).

1. Osteologi (tulang)

Tulang akan mendapatkan aliran darah (membawa makanan) dan

mendapat serabut saraf (perasaan nyeri), dan tulang akan bertumbuh sesuai

dengan usia.

Fungsi tulang :

Melindungi alat-alat dalam (organ yang berada di dalam rongga dada,

abdomen, pelvis, dan cranium).

Tempat melekatnya otot.

4

Page 5: Pembahasan Arthritis Gout

Sebagai alat gerak pasif.

Member bentuk pada tubuh manusia.

Sebagai tempat membuat sel darah merah.

Sebagai tempat menyimpan mineral (kalsium, pospor)

2. Arthrologi (persendian)

Tubuh manusia dibentuk oleh sejumlah tulang (206 buah), yang saling

berhubungan membentuk artikulus, memungkinkan manusia dapat berdiri dan

duduk dengan stabil, dan bergerak dengan leluasa sesuai keinginannya.

Atas dasar struktur dan fungsi artikulus dibagi menjadi :

Synarthrosis

Diantara kedua ujung tulang yang membentuk artikular terdapat suatu

jaringan, terdiri dari :

1) Syndesmosis, jaringan penghubung adalah jaringan ikat.

2) Synchendrosis, jaringan penghubungdan diaphyse sebelum

penulangan selesai atau symphysis osseum pubis pada usia

dewasa.

3) Synostosis, jaringan penghubung ialah tulang, misalnya

diantara os ilium, os pubis, dan os ischium pada usia dewasa.

Diarthrosis

Ujung-ujung tulang yang membentuk artikulus bebas, tidak ada

jaringan di antaranya, mempunyai cirri-ciri sebagai berikut :

Salah satu ujung tulang membentuk caput artikular dan ujung

tulang lain membentuk cavitas glenoidas.

Kedua ujung tulang di bungkus oleh capsula artikularis.

5

Page 6: Pembahasan Arthritis Gout

Alat-alat khusus meliputi : labrum artikular, discus dan

meniscus artikularis, bursa mukosa, dan ligamentum.

Berdasarkan strukturnya sendi di bedakan atas :

Fibrosa : sendi yang tidak memiliki tulang rawan, dan tulang yang satu

dengan yang lainnya di hubungkan dengan jaringan penyambung

fibrosa, missal ; sutura pada tulang tengkorak, tulang fibia dan fibula

distal.

Kartilago ; sendi yang ujung-ujung tulangnya terbungkus oleh tulang

rawan hialin, di sokong oleh ligament dan hanyab sedikit bergerak.

Missal ; sendi-sendi kosto kondral, simfisis pubis dan tulang panggul.

Sendi synovial : sendi tubuh yang dapat di gerakkan, serta memiliki

rongga sendi dan permukaan sendi yang di lapisi tulang rawan hialin

terdiri atas ;

1) Ball dan socket joint (bahu dan pinggul) membuat pergerakan

ke segala arah.

2) Hinge joints (siku) membuat pergerakan fleksi dan ekstensi.

3) Lutu seringkali di klasifikasikan sebagai hinge joint, tetapi

berputar sebaik fleksi dan ekstensi.

4) Pergerakan yang luwes dan lembut di pergelangan tangan di

kenal biaxial joints.

5) Pivot joints hanya berotasi di daerah radio- ulnar.

3. Myologi (otot)

Otot skelet dikendalikan oleh system saraf pusat dan perifer. Dibagi dalam tiga

kelomp[ok yaitu :

1) Otot rangka (lurik), diliputi ileh kapsul jarangan ikat.

6

Page 7: Pembahasan Arthritis Gout

2) Otot visceral (polos), terdapat pada saluran pencernaan, saluran

perkemihan, dan pembuluh darah.

3) Otot jantung, ditemukan hanya pada jantung dan kontraksinya diluar

control atau diluar keinginan.

4. Struktur pendukung lain dalam musculoskeletal

1) Ligament, sekumpulan jaringan fibrosa yang tebal dan merupakan

akhir dari suatu otot dan berfungsi mengikat suatu tulang.

2) Tendon, suatu perpanjangan dari pembungkus fibrosa yang

membungkus setiap otot dan berkaitan dengan periosteum jaringan

penyambung yang mengelilingi tendon, khususnya pada pergelangan

tangan dan tumit.

3) Fasia, suatu permukaan jaringan penyambung longgar yang didapatkan

langsung dibawah kulit sebagai fasia superficial jaringan penyambung

fibrosa yang membungkus otot, saraf dan pembuluh darah.

4) Bursae, suatu kantong kecil dari jaringan penyambung, yang

digunakan diatas bagian yang bergerak.

7

Page 8: Pembahasan Arthritis Gout

BAB 3

PEMBAHASAN

3.1 PERTANYAAN

1. Jelaskan definisi dari ARTHRITIS GOUT !

2 Jelaskan etiologi dari ARTHRITIS GOUT !

3 Jelaskan klasifikasi dari ARTHRITIS GOUT !

4 Jelaskan patofisiologi dari ARTHRITIS GOUT !

5 Jelaskan manifestasi klinis dari ARTHRITIS GOUT !

6 Komplikasi apa saja yang dapat timbul dari ARTHRITIS GOUT ?

7 Bagaimana penatalaksanaan medik pada penderita ARTHRITIS GOUT?

8 Sebutkan pemeriksaan diagnostik dan pemeriksaan penunjang dari kasus

ARTHRITIS GOUT !

9 Bagaimana konsep asuhan keperawatan dari kasus di atas (pengkajian,

perencanaan, intervensi, dan diagnosa)!

3.1.2 JAWABAN PERTANYAAN

Jawaban pertanyaan dibahas pada Pembahasan “ 3.1” !

8

Page 9: Pembahasan Arthritis Gout

3.2 ARTHRITIS GOUT

3.2.1 KONSEP MEDIK PADA PASIEN ARTHRITIS GOUT

1. DEFENISI ARTHRITIS GOUT

Arthritis gout adalah penyakit yang terjadi akibat adanya peningkatan kronis

konsentrasi asam urat di dalam plasma (Stepan, 2012). Gout merupakan terjadinya

penumpukan asam urat dalam tubuh dan terjadi kelainan metabolisme purin. Gout

merupakan kelompok keadaan heterogenous yang berhubungan dengan defek genetik

pada metabolisme purin (hiperurisemia) Brunner dan Suddarth, 2012).

Gout (pirai) adalah penyakit sendi yang disebabkan karena kelainan

metabolisme purin. Penyakit ini mengakibatkan peradangan sendi. Di mana terjadi

penumpukan asam urat dalam tubuh secara berlebihan, baik akibat produksi yang

meningkat, pembuangannya melalui ginjal yang menurun, atau akibat peningkatan

asupan makanan kaya purin.

Dari beberapa defenisi di atas dapat disimpulkan bahwa Arthritis gout adalah

penyakit yang terjadi akibat adanya endapan kristal-kristal monosodium urate dalam

sendi yang akan berdampak terjadinya inflamasi dan nyeri pada sendi.

9

Page 10: Pembahasan Arthritis Gout

2. ETIOLOGI

Penyakit gout terbagi menjadi 2 jenis, yaitu gout primer dan gout sekunder. Gout

primer adalah penyakit gout dimana mengalami peningkatan asam urat dan penurunan

ekskresi tubular asam urat. Pada penyakit gout primer, 99% penyebabnya belum

diketahui (idiopatik). Diduga berkaitan dengan kombinasi faktor genetik dan faktor

hormonal yang menyebabkan gangguan metabolisme yang dapat mengakibatkan

meningkatnya produksi asam urat atau bisa juga diakibatkan karena berkurangnya

pengeluaran asam urat dari tubuh.

Sedangkan gout sekunder terjadi karena konsumsi obat atau toksin, makanan

dengan kadar purin yang tinggi, penyakit darah (penyakit sumsum tulang,polisitemia),

kadar trigliserida yang tinggi yang dapat menurunkan ekskresi asam urat dan

mencetusnya serangan akut.

Gejala arthritis gout disebabkan oleh reaksi inflamasi terhadap pembentukan

Kristal monosodium urat monohidrat. Karena itu dilihat dari penyebabnya, penyakit

ini termasuk golongan kelainan metabolic. Kelainan ini berhubungan dengan

gangguan kinetic asam urat yaitu hiperurisemia.. hiperurisemia pada penyakit ini

terjadi karena:

1. Pembentukan asam urat yang berlebihan;

a. Gout primer metabolik, disebabkan sintesis langsung yang bertambah.

b. Gout sekunder metabolik, disebabkan pembentukan asam urat

berlebihan karena penyakit lain seperti leukemia.

2. Kurangnya pengeluran asam urat melalui ginjal;

a. Gout primer renal, terjadi karena gangguan ekskresi asam urat di tubuli

distal ginjal yang sehat. Penyebabnya tidak diketahui.

10

Page 11: Pembahasan Arthritis Gout

b. Gout sekunder renal, disebkan oleh kerusakan ginjal, misalnya pada

glomerulonefritis kronik atau gagal ginjal kronik.

3. Peningkatan asupan makanan yang mengandung purin (kerang-kerangan,

jerohan, udang, cumi, kerang, kepiting, ikan teri)

4. Penyakit kulit (psoriasis)

5. Kadar trigliserida yang tinggi

6. Pada penderita diabetes yang tidak terkontrol dengan baik biasanya terdapat

kadar benda-benda keton (hasil buangan metabolisme lemak) yang meninggi.

Factor predisposisi :

usia

genetik

Factor prespitasi :

obesitas

obat-obatan

alkohol

Stress emosional

3. KLASIFIKASI

3 klasifikasi berdasarkan manifestasi klinik:

1. Stadium artritis gout akut

Pada tahap ini penderita akan mengalami serangan artritis yang khas

dan serangan tersebut akan menghilang tanpa pengobatan dalam waktu 5 – 7

hari. Karena cepat menghilang, maka sering penderita menduga kakinya

keseleo atau kena infeksi sehingga tidak menduga terkena penyakit gout dan

11

Page 12: Pembahasan Arthritis Gout

tidak melakukan pemeriksaan lanjutan. Pada serangan akut yang tidak berat,

keluhan-keluhan dapat hilang dalam beberapa jam atau hari. Pada serangan

akut berat dapat sembuh dalam beberapa hari sampai beberapa minggu.

Faktor pencetus serangan akut antara lain berupa trauma lokal, diet

tinggi purin, kelelahan fisik, stres, tindakan operasi, pemakaian obat diuretik

atau penurunan dan peningkatan asam urat.

2. Stadium interkritikal

Pada keadaan ini penderita dalam keadaan sehat selama jangka waktu

tertentu. Jangka waktu antara seseorang dan orang lainnya berbeda. Ada yang

hanya satu tahun, ada pula yang sampai 10 tahun, tetapi rata-rata berkisar 1 – 2

tahun. Panjangnya jangka waktu tahap ini menyebabkan seseorang lupa bahwa

ia pernah menderita serangan artritis gout atau menyangka serangan pertama

kali dahulu tak ada hubungannya dengan penyakit gout.

Walaupun secara klinik tidak didapatkan tanda-tanda akut, namun pada

aspirasi sendi ditemukan kristal urat. Hal ini menunjukkan bahwa proses

peradangan tetap berlanjut, walaupun tanpa keluhan. Dengan manajemen

yang tidak baik , maka keadaan interkritik akan berlajut menjadi stadium

dengan pembentukan tofi.

3. Stadium artritis gout menahun (kronik)

Tahap ketiga disebut sebagai tahap artritis gout kronik bertofus. Tahap

ini terjadi bila penderita telah menderita sakit selama 10 tahun atau lebih. Pada

tahap ini akan terjadi benjolan-benjolan di sekitar sendi yang sering meradang

yang disebut sebagai tofus. Tofus ini berupa benjolan keras yang berisi serbuk

seperti kapur yang merupakan deposit dari kristal monosodium urat. Tofus ini

akan mengakibatkan kerusakan pada sendi dan tulang di sekitarnya. Pada

12

Page 13: Pembahasan Arthritis Gout

stadium ini kadang-kadang disertai batu saluran kemih. pirai menahun dan

berat, yang menyebabkan terjadinya kelainan bentuk sendi.

Pengendapan kristal urat di dalam sendi dan tendon terus berlanjut dan

menyebabkan kerusakan yang akan membatasi pergerakan sendi. Benjolan

keras dari kristal urat (tofi) diendapkan di bawah kulit di sekitar sendi. Tofi

juga bisa terbentuk di dalam ginjal dan organ lainnya, dibawah kulit telinga

atau di sekitar sikut. Jika tidak diobati, tofi pada tangan dan kaki bisa pecah

dan mengeluarkan massa kristal yang menyerupai kapur.

Klasifikasi berdasarkan penyebabnya:

1. Gout primer

Gout primer merupakan akibat langsung pembentukan asam urat

berlebihan, penurunan ekskresi asam urat melalui ginjal.

2. Gout sekunder

Gout sekunder disebabkan oleh penyakit maupun obat-obatan.

a. Obat-obatan

Salisilat dosis rendah, diuretik, pyrazinamide(obat TBC),

levodopa (obat parkinson), asam nikotinat,ethambutol.

b. Penyakit lain

Insufisiensi ginjal: gagal ginjal adalah salah satu penyebab

yang lebih lazim hiperusemia. Pada gagal ginjal kronikkdar

asam urat pada umumnya tidak akan meningkat sampai

kretinie clearance kurang dari 20 mL/menit, kecuali bila

ada faktor-faktor lain yang berperan. Pada kelainan ginjal

tertentu, seperti nefpropati karena keracunan timbal

13

Page 14: Pembahasan Arthritis Gout

menahun, hiperusemia umumnya telah dapat diamati

bahkan dengan insufisiensi ginjal yang minimal.

4. MANIFESTASI KLINIK

Secara klinis ditandai dengan adanya arthritis, tofi, dan batu ginjal. Daerah

khas yang sering mendapat serangan adalah pangkal ibu jari kaki sebelah dalam,

disebut podagra.

Gejala lain dari artritis pirai akut adalah demam, menggigil, perasaan tidak enak

badan dan denyut jantung yang cepat,.sendi bengkak, kemerahan, nyeri hebat, panas

dan gangguan gerak dari sendi yang terserang yang terjadi mendadak (akut).

Manifestasi klinik gout terdiri dari artritis gout akut, interkritikal gout, dan

gout menahun (kronik) dengan tofi. Ketiga stadium ini merupakan stadium yang

klasik dan didapat deposisi yang progresif kristal urat.

Serangan gout biasanya timbul mendadak pada malam hari pada satu tempat

(biasanya sendi pangkal ibu jari kaki). Pada saat serangan, daerah sekitar sendi

tersebut menjadi panas, merah, bengkak, dan keras. Dapat juga disertai demam.

Nyerinya, yang dapat sangat hebat biasanya mencapai puncaknya dalam 24 jam.

5. KOMPLIKASI

a. Penyakit ginjal

b. Batu ginjal (endapan kristal)

c. Hipertensi

14

Page 15: Pembahasan Arthritis Gout

6. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK

1. Pemeriksaan serum asam urat

Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan kadar asam urat yang tinggi

dalam darah ( >6 mg% ). Kadar asam urat normal dalam serum pada pria 8 mg

% dan pada wanita 7mg%. pemeriksaan ini mengindikasikan hiperurisemia,

akibat peningkatan produksi asam urat atau gangguan ekskresi.

Pemeriksaan kadar asam urat dalam darah diperlukan untuk mengetahui

apakah kadar asam urat dalam darah berlebih (hiperusemia) dan juga untuk

memantau hasil pengobatan.pemeriksaan kadar asam urat dalam darah

biasanya juga diminta pada pasien-pasien yang mendapatkan kemoterapi

tertentu. Penurunan berat badan yang cepat yang mungkin terjadi pada

kemoterapi tersebut dapat meningkatkan jumlah asam urat dalam darah. Nilai

normal pemeriksaan kadar asam urat dalam darah antara 3,0 sampai 7,0

mg/dL. Tapi nilai normal tiap rumah sakit berbeda. Angka leukosit,

menunjukkan peningkatan yang signifikan mencapai 20.000/mm3 selama

serangan akut. Selama periode asimtomatik angka leukosit masih dalam batas

normal yaitu 5000-10.000/mm3.

2. Eusinofil Sedimen Rate (ESR)

Meningkat selama serangan akut. Peningkatan kecepatan sedimen rate

mengindikasikan proses inflamasi akut, sebagai akibat deposit asam urat di

persendian.

3. Urine specimen 24 jam

Urin dikumpulkan dan diperiksa untuk menentukan produksi dan ekskresi

dan asam urat. Jumlah normal seseorang mengekskresikan 250-750 mg/24 jam

asam urat di dalam urin. Ketika produksi asam urat meningkat maka level

15

Page 16: Pembahasan Arthritis Gout

asam urat urin meningkat. Kadar kurang dari 800 mg/24 jam mengindikasikan

gangguan ekskresi pada pasien dengan peningkatan serum asam urat.

Instruksikan pasien untuk menampung semua urin dengan feses atau tissue toilet

selama waktu pengumpulan biasanya diet purin normal direkomendasikan selama

pengumpulan urin meskipun diet bebas purin pada waktu itu diindikasikan.

4. Analisis cairan aspirasi dari sendi yang mengalami inflamasi akut atau

maternal aspirasi dari sebuah tofi menggunakan jarum Kristal urat yang tajam,

memberikan diagnosis definitive gout..

5. USG

Pemeriksaan ini penting untuk menilai ginjal pasien-pasien dengan

hiperusemia dan penyakit ginjal. Pemeriksaan ini untuk mengetahui ada tidak

batu asam urat.

7. PENATALAKSANAAN

a. Penatalaksanaan

a) Diet, dianjurkan menurunkan berat badan pada pasien yang gemuk.

Hindari makanan tinggi purin (hati, ikan sarden, daging kambing, dan

sebagainya), termasuk roti manis. Meningkatkan asupan cairan (banyak

minum).

b) Hindari obat-obatan yang mengakibatkan hiperurisemia seperti tiazid,

diuretic, aspirin, dan asam nikotinat yang menghambat ekskresi asam urat

dari ginjal.

c) Mengurangi konsumsi alcohol (bagi peminum alkohol).

d) Tirah baring

16

Page 17: Pembahasan Arthritis Gout

Merupakan suatu keharusan dan diteruskan selama 24 jam setelah serangan

menghilang. Arthritis gout dapat kambuh bila terlalu cepat bergerak.

b.Penatalaksanaan medik

Obat-obat yang diberikan pada serangan akut antara lain:

a) Kolkisin

Efek samping yang ditemui diantaranya sakit perut, diare, mual atau

muntah-muntah. Kolkisin bekerja pada peradangan terhadap kristal urat

dengan menghambat kemotaksis sel radang. Dosis oral 0,5-0,6 mg per jam

sampai nyeri, mual, atau diare hilang. Kemudian obat dihentikan biasanya

pada dosis 4-6 mg, maksimal 8 mg.

b) OAINS

OAINS yang paling sering digunakan adalah indometasin. Dosis awal

25-50 mg setiap 8 jam, diteruskan sampai gejala menghilang (5-10 hari).

Kontraindikasinya jika terdapat ulkus peptikum aktif, gangguan fungsi

ginjal dan riwayat alergi terhadap OAINS (obat anti inflamasi non steroid).

c) Kortikosteroid

Jika sendi yang terserang monoartikular, pemberian intraartikular

sangat efektif, contohnya triamsinolon 10-40 mg intraartikular. Untk gout

poliartikuar, dapat diberikan secara intravena (metilprednisolon 40

mg/hair) atau oral (prednisone 40-60 mg/hari).

d) Analgesik

Diberikan bila rasa nyeri sangat hebat. Jangan diberikan aspirin karena

dalam dosis rendah akan menghambat ekskresi asam urat dari ginjal dan

memperberat hiperurisemia.

17

Page 18: Pembahasan Arthritis Gout

3.2.2 ASUHAN KEPERAWATAN

1. PENGKAJIAN

Pengkajian merupakan tahap awal dan landasan dalam proses keperawatan.

Untuk itu, diperlukan kecermatan dan ketelitian dalam menangani masalah klien

sehingga dapat memberi arah terhadap

1. Anamnesis

Anamnesis dilakukan untuk mengetahui :

Identitas meliputi nama, jenis kelamin, usia,alamat, agama, bahasa yang

digunakan, status perkawainan, pendidikan, pekerjaan, asuransi, golongan darah,

nomor register, tanggal masuk rumah sakit, dan diagnosis medis.

Pada umunya keluhan utama artritis reumatoid adalah nyeri pada daerah sendi

yang mengalami masalah.Untuk mempperoleh pengkajian yang lengkap tentang

nyeri klien, perawat dapat menggunakan metode PQRST.

Provoking incident : Hal yang menjadi faktor presipitasi nyeri adalah

peradangan.

Quality Of Painn: Nyeri yang dirasakan atau digambarkan klien bersifat

menusuk.

Region,Radition,Relief : Nyeri dapat menjalar atau menyebar , dan nyeri

terjadi di sendi yang mengalami masalah.

Severity(scale) Of Pain: Nyeri yang dirasakan ada diantara 1-3 pada rentang

skala pengukuran 0-4.

Time : Berapa lama nyeri berlangsung,kapan,apakah bertambah buruk pada

malam hari atau siang hari.

18

Page 19: Pembahasan Arthritis Gout

Riwayat penyakit sekarang

Pengumpulan data dilakukan sejak muncul keluhan dan secara umum mencakup

awitan gejala dan bagaimana gejala tersebut berkembang.penting di tanyakan

berapa lama pemakaian obat analgesic, alopurinol

Riwayat penyakit dahulu

Pada pengkajian ini,ditemukan kemungkinan penyebab yang mendukung

terjadinya gout. Masalah lain yang perlu ditanyakan adalah adakah klien pernah

dirawqat dengan masalah yang sama.kaji adanya pemakaian alcohol yang

berlebihan dan penggunaan obat diuretic.

Riwayat penyakit keluarga

Kaji adakah keluarga dari genarasi terdahulu mempunyai keluhan yang sama

dengan klien karena penyakit gout berhubungan dengan genetik. Ada produksi

/sekresi asam urat yang berlebihan yang tidak di ketahui penyebabnya.

Riwayat psikososial

Kaji respon emosi klien terhadap penyakit yang dideritanya dan penyakit klien

dalam keluarga dan masyarakat. Respon yang di dapat meliputi adanya kecemasan

individu dengan rentang variasi tingkat kecemasan yang berbeda dan berhubungan

erat dengan adanya sensasi nyeri,hambatan mobilitas fisik akibat respon nyeri, dan

ketidaktahuan akan program pengobatan dan prognosis penyakit dan peningkatan

asam urat terhadap sirkulasi. Adanya perubahan peran dalanm keluarga akibat

adanya nyri dan hambatan mobilitas fisik emberikan respon terhadap konsep diri

yang maldaptif.

2. Pengkajian Berdasarkan Pola

a. Pola Presepsi dan pemeliharaan kesehatan

Keluhan utama nyeri pada pada sendi

19

Page 20: Pembahasan Arthritis Gout

Pencegahan penyerangan dan bagaimana cara mengatasi atau mengurangi

serangan.

Riwayat penyakit Gout pada keluarga

Obat utntuk mengatasi adanya gejala

b. Pola nutrisi dan metabolic

Peningkatan berat badan

Peningkatan suhu tubuh

Diet

c. Pola aktifitas dan Latihan

Respon sentuhan pada sendi dan menjaga sendi yang terkena

d. Pola presepsi dan konsep diri

Rasa cemas dan takut untuk melakukan pergerakan

Presepsi diri dalam melakukan mobilitas

3. Pemeriksaaan fisik

B1 (Breathing)

Inspeksi: bila tidak melibatkan sistem pernapasan,biasanya ditemukan

kesimetrisan rongga dada, klien tidak sesak napas, tidak ada penggunaan

otot bantu pernapasan.

Palpasi: taktil fremitus seimbang kiri dan kanan

Perkusi : Suara resona pada seluruh lapang paru

Auskultasi : suara napas hilang/melemah pada sisi yang sakit, biasanya di

dapat suara ronki atau mengi.

B2 (Blood): pengisian kapiler kurang dari 1 detik,sering ditemukan

keringat dingin,dan pusing karena nyeri.

20

Page 21: Pembahasan Arthritis Gout

B3 (Brain): kesadaran biasanya kompos mentias

>kepala dan wajah : ada sianosis

>mata : sclera biasanya tidak ikterik

>leher : biasanya JVP dalam batas normal

B4 (Blader) : produksi urin biasanya dalam batas normal dan tidak ada

keluhan pada sistem perkemihan , kecuali penyakit gout sudah mengalami

komplikasi ke gijal berupa pielonefritis, batu asam urat ,dan GGK yang

akan menimbulka perubahan fungsi pada sistem ini

B5 (bawel) : kebutuhan eliminasi pada kasus gout tidak ada gangguan,

tetapi perlu dikaji frekuensi, konsistensi,warna, serta nbau feses. Selain itu

perlu di kaji frekiensi, konstitensi, warna, bau, dan jumlah urine. Klien

biasanya mual,mengalami nyeri lambung,dan tidak ada nafsu makan,

terutama klien yang memakai obat analgesik dan anti hiperurisemia

B6 (Bone) : pada pengkajian ini ditemukan

>Look: keluhan nyeri sendi uyang merupakan keluhan utama yang

mendorong klien mencari pertolongan (meskipun sebelumnya sendi sudah

kaku dan berubah bentuknya). Nyrin biasaya bertambah dengan gerakan

dan sedikit berkurang dengan istirahat. Beberapa ferakan tertentu kadang

menimbulkan nyeri yang lebuh dibandingkan dengan gerakan yag lain.

Deformitas sendi (temuan tofus) terjadi dengan temuan salah satu

pergelangan sendi secara perlahan membesar

>feel: ada nyeri tekan pada sendi yang membengkak

>Move: hambatan gerahan sendi biasanya semakin memberat

21

Page 22: Pembahasan Arthritis Gout

2. DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Nyeri akut berhubungan dengan agen-agen penyebab cedera.

2. Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan kaku sendi dan kontraktur.

3. Defisit pengetahuan berhubungan dengan kurang pajanan informasi.

3. INTERVENSI

1. DP : Nyeri akut berhubungan dengan agen-agen penyebab cedera fisik

HYD : Pasien mampu menjelaskan kadar dan karakteristik nyeri.

a. Kaji nyeri pasien menggunakan metode PQRST

R/ Memberikan informasi sebagai dasar dan pengawasan keefektifan

intervensi

b. Bantu pasien untuk mendapatkan posisi yang nyaman.

R/ Untuk menurunkan ketegangan atau spasme otot dan mendistribusikan

kembali tekanan pada bagian tubuh

c. Lakukan tindakan kenyamanan untuk meningkatkan relaksasi, seperti

pemijatan, mengatur posisi, dan teknik relaksasi.

R/ Membantu pasien mwmfokuskan pada subjek pengurangan nyeri

d. Cegah agar tidak terjadi iritasi pada tofi, misalnya menggunakan sepatu yang

sempit dan terantuk benda yang keras

R/ Bila terjadi iritasi maka akan semakin nyeri

e. Berikan obat-obatan yang dianjurkan sesuai indikasi

R/ untuk mengurangi nyeri yang adekuat

2. DP : Hambatan mobillitas fisik berhubungan dengan kaku sendi dan kontraktur

HYD : Pasien mampu mempertahankan kekuatan otot dan ROM sendi

22

Page 23: Pembahasan Arthritis Gout

a. Melakukan latihan ROM untuk sendi yang terkena gout jika memungkinkan

R/Tindakan ini mencegah kontraktur sendi dan atrofi otot

b. Miringkan dan atur posisi pasien setiap 2 jam sekali pada pasien tirah baring

R/Tindakan ini mencegah kerusakan kulit dengan mengurangi tekanan

c. Pantau kemajuan dan parkembangan kemampuan klien dalam melakukan

aktivitas

R/untuk mandeteksi perkembangan klien

d. Kolaborasi dengan ahli fisioterapi untuk latihan fisik klien

R/kemampuan mobilisasi ekstremitas dapat ditingkatkan dengan latihan fisik

e. Ajarkan pasien atau anggota keluarga tentang latihan ROM

R/Untuk membantu persiapan pemulangan pasien

3. DP : Defisit pengetahuan berhubungan kurang pajanan informasi

HYD : pasien mampu mengkomunikasikan apa yang dirasakan dan yang

diajarkan.

a. Kaji kemampuan pasien dalam mengungkapkan intruksi yang diberikan

R/Mengetahui respond an kemampuan kognitif pasien dalam menerima

informasi

b. Berikan jadwal obat yang di gunakan meliputi nama obat, dosis, tujuan dan

efek samping

R/Tindakan ini dapat meningkatkan koordinasi dan kesadaran pasien terhadap

pengobatan yang teratur

c. Berikan informasi mengenai alat-alat bantu yang mungkin dibutuhkan

23

Page 24: Pembahasan Arthritis Gout

R/mengurangi paksaan untuk menggunakan sendi dan memungkinkan

individu untuk ikut serta secara lebih nyaman dalam aktivitas yang dibutuhkan

d. Jelaskan pada pasien menegenai penyakit yang dialami.

R/memberikan pengetahuan pasien sehingga dapat menghindari terjadinya

serangan berulang

e. Dorong pemasukan diet rendah purin dan cairan yang adekuat

R/meningkatkan penyembuhan.

4. DISCHARGE PLANNING

Selama dirawat di Rumah Sakit, pasien sudah dipersiapkan untuk perawatan

dirumah. Beberapa informasi penyuluhan pendidikan yang harus sudah

dipersiapkan/diberikan pada keluarga pasien ini adalah:

a. Pengertian dari penyakit Arthritis gout.

b. Penjelasan tentang penyebab penyakit.

c. Memanifestasi klinik yang dapat ditanggulangi/diketahui oleh keluarga.

d. Penjelasan tentang penatalaksanaan yang dapat keluarga lakukan.

e. Klien dan keluarga dapat pergi ke Rumah Sakit/Puskesmas terdekat apabila

ada gejala yang memberatkan penyakitnya.

f. Keluarga harus mendorong/memberikan dukungan pada pasien dalam menaati

program pemulihan kesehatan.

g. Anjurkan pasien untuk diet rendah purin

24

Page 25: Pembahasan Arthritis Gout

BAB 4

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Arthritis gout adalah penyakit yang terjadi akibat adanya endapan kristal-kristal

monosodium urate dalam sendi yang akan berdampak terjadinya inflamasi dan nyeri

pada sendi. Adapun faktor predisposisi yaitu gen dan usia, faktor presipitasi yaitu obat-

obatan, stres dll.

Penyakit Arthirtis gout dapat disembuhkan bila penanganannya cepat dan tepat.

Anjurkan pasien diet rendah purin.

25

Page 26: Pembahasan Arthritis Gout

DAFTAR PUSTAKA

Smeltzer, Suzanne C. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner & Suddarth.

Edisi 8. Volume 3. Jakarta : EGC.

Helmi, Zairin Helmi. 2011. Buku Ajar Gangguan Muskuloskeletal. Cetakan kedua. Jakarta :

Salemba Medika.

Rasjad, Chairuddin. 2007. Pengantar Ilmu Bedah Ortopedi. Edisi 3. Cetakan kelima. Jakarta :

Yarsif Watampone.

26