Upload
adhen-syahputra
View
132
Download
10
Embed Size (px)
DESCRIPTION
hho
PEMBUATAN ISOBUTYL ALDEHID
1. TUJUAN PERCOBAAN
Mahasiswa dapat mengetahui proses pembuatan aldehid dengan cara oksidasi alkohol primer.
2. Dasar Teori
Pengertian Aldehid
Aldehid sebagai senyawa karbonil. Aldehid senyawa-senyawa sederhana yang mengandung
sebuah gugus karbonil - sebuah ikatan rangkap C=O. Aldehid termasuk senyawa yang
sederhana jika ditinjau berdasarkan tidak adanya gugus-gugus reaktif yang lain seperti -OH
atau -Cl yang terikat langsung pada atom karbon di gugus karbonil - seperti yang bisa
ditemukan misalnya pada asam-asam karboksilat yang mengandung gugus -COOH.
Contoh-contoh aldehid
Pada aldehid, gugus karbonil memiliki satu atom hidrogen yang terikat padanya bersama
dengan salah satu dari gugus berikut:
atom hidrogen lain
atau, yang lebih umum, sebuah gugus hidrokarbon yang bisa berupa gugus alkil atau
gugus yang mengandung sebuah cincin benzen.
Pada pembahasan kali ini, kita tidak akan menyinggung tentang aldehid yang mengandung
cincin benzen.
Pada gambar di atas kita bisa melihat bahwa keduanya memiliki ujung molekul yang sama
persis. Yang membedakan hanya kompleksitas gugus lain yang terikat.
Jika kita menuliskan rumus molekul untuk molekul-molekul di atas, maka gugus aldehid
(gugus karbonil yang mengikat atom hidrogen) selalunya dituliskan sebagai -CHO - dan tidak
pernah dituliskan sebagai COH. Oleh karena itu, penulisan rumus molekul aldehid terkadang
sulit dibedakan dengan alkohol. Misalnya etanal dituliskan sebagai CH3CHO dan metanal
sebagai HCHO.
Penamaan aldehid didasarkan pada jumlah total atom karbon yang terdapat dalam rantai
terpanjang - termasuk atom karbon yang terdapat pada gugus karbonil. Jika ada gugus
samping yang terikat pada rantai terpanjang tersebut, maka atom karbon pada gugus karbonil
harus selalu dianggap sebagai atom karbon nomor 1.
Sifat-sifat Aldehid
1) Senyawa-senyawa aldehid dengan jumlah atom C rendah (1 s/d 5 atom C) sangat
mudah larut dalam air. Sedangkan senyawa aldehid dengan jumlah atom C lebih dari 5
sukar larut dalam air.
2) Aldehid dapat dioksidasi menjadi asam karboksilatnya
3) Aldehid dapat direduksi dengan gas H2 membentuk alkohol primernya.
Contoh :
a) CH3–CHO + H2 CH3–CH2–OH
Etanal Etanol
b) CH3–CH2–CHO + H2 CH3–CH2–CH2–OH
Proponal Propanol
Kegunaan Aldehid
Senyawa aldehid yang paling banyak digunakan dalam kehidupan adalah Formal
dehide dan Asetaldehide, antara lain sebagai berikut :
1) Larutan formaldehide dalam air dengan kadar ± 40% dikenal dengan nama formalin. Zat
ini banyak digunakan untuk mengawetkan spesimen biologi dalam laboratorium musium.
2) Formaldehide juga banyak digunakan sebagai :
a) Insektisida dan pembasmi kuman
b) Bahan baku pembuatan damar buatan
c) Bahan pembuatan plastik dan damar sintetik seperti Galalit dan Bakelit
3) Asetaldehide dalam kehidupan sehari-hari antara lain digunakan sebagai :
a) Bahan untuk membuat karet dan damar buatan
b) Bahan untuk membuat asam aselat (As. Cuka)
c) Bahan untuk membuat alkohol
REAKSI-REAKSI ALDEHID
Aldehid adalah golongan senyawa organik yang memiliki rumus umum R-CHO. Beberapa
reaksi yang terjadi pada aldehida antara lain:
Reduksi
Kelompok formil dapat segera direduksi menjadi alkohol primer (-CH 2 OH). Biasanya
konversi ini dilakukan dengan katalis hidrogenasi baik secara langsung atau dengan
hidrogenasi transfer . Pengurangan stoikiometri juga populer, seperti yang dapat dilakukan
dengan borohidrida natrium .
Oksidasi
Kelompok formil mudah teroksidasi menjadi yang sesuai asam karboksilat (-COOH).
Oksidan disukai di industri adalah oksigen atau udara. Di laboratorium, Oksidator populer
termasuk kalium permanganat , asam nitrat , kromium (VI) oksida , dan asam kromat .
Kombinasi dari mangan dioksida , sianida , asam asetat dan metanol akan mengkonversi
aldehid ke metil ester .
Lain reaksi oksidasi adalah dasar dari tes cermin perak. Dalam tes ini, aldehid diperlakukan
dengan reagen Tollens ' , yang dibuat dengan menambahkan setetes natrium hidroksida solusi
ke perak nitrat solusi untuk memberikan endapan perak (I) oksida, dan kemudian
menambahkan hanya cukup encer amonia solusi untuk larut kembali yang endapan dalam
amonia berair untuk menghasilkan [Ag (NH 3) 2] + kompleks. Reagen ini akan mengkonversi
aldehid menjadi asam karboksilat tanpa menyerang karbon-karbon ganda obligasi. Nama
perak tes cermin timbul karena reaksi ini akan menghasilkan endapan perak yang
kehadirannya dapat digunakan untuk menguji keberadaan aldehid.
Reaksi oksidasi lebih lanjut melibatkan pereaksi Fehling sebagai ujian. The Cu 2 + ion
kompleks direduksi menjadi batu bata berwarna merah Cu 2 O endapan.
Jika aldehid tidak dapat membentuk enolat (misalnya, benzaldehida), penambahan basa kuat
menginduksi reaksi Cannizzaro . Reaksi ini menghasilkan disproporsionasi , menghasilkan
campuran alkohol dan asam karboksilat.
Reaksi adisi nukleofilik
Nukleofil menambahkan siap untuk gugus karbonil. Dalam produk, karbon karbonil menjadi
sp 3 hibridisasi, yang terikat pada nukleofil, dan pusat oksigen menjadi diprotonasi:
RCHO + Nu - → RCH (Nu) O -
RCH (Nu) O - + H + → RCH (Nu) OH
Dalam banyak kasus, sebuah molekul air dihapus setelah penambahan berlangsung, dalam
hal ini, reaksi digolongkan sebagai penambahan - eliminasi atau penambahan - reaksi
kondensasi . Ada banyak variasi dari reaksi adisi nukleofilik.
nukleofil Oksigen
Dalam asetalisasi reaksi, di bawah asam atau dasar kondisi, suatu alkohol menambah gugus
karbonil dan proton ditransfer untuk membentuk hemiacetal . Dalam asam kondisi,
hemiacetal dan alkohol lebih lanjut dapat bereaksi membentuk suatu asetal dan air.
HEMIASETAL sederhana biasanya tidak stabil, meskipun yang siklik seperti glukosa bisa
stabil. Asetal stabil, tapi kembali ke aldehida dengan keberadaan asam. Aldehida dapat
bereaksi dengan air untuk membentuk hidrat , RC (H) (OH) (OH). Ini diol stabil ketika kuat
gugus penarik elektron yang hadir, seperti dalam kloral hidrat . Mekanisme pembentukan
identik dengan formasi hemiacetal.
nukleofil Nitrogen
Dalam alkylimino-de-okso-bisubstitution , amina primer atau sekunder menambah gugus
karbonil dan proton ditransfer dari nitrogen ke atom oksigen untuk membuat carbinolamine .
Dalam kasus amina primer, sebuah molekul air dapat dihilangkan dari carbinolamine untuk
menghasilkan suatu imina . Reaksi ini dikatalisis oleh asam. hidroksilamin (NH 2 OH) juga
dapat menambah gugus karbonil. Setelah penghapusan air, hal ini akan mengakibatkan oksim
. Sebuah amonia turunan dari bentuk H 2 NNR 2 seperti hidrazin (H 2 NNH 2) atau 2,4-
dinitrofenilhidrazin juga bisa menjadi nukleofil dan setelah eliminasi air, sehingga
pembentukan hydrazone , yang biasanya oranye kristal padatan. Reaksi ini membentuk dasar
dari tes untuk aldehid dan keton .
Karbon nukleofil
Kelompok siano di HCN dapat menambah gugus karbonil untuk membentuk cyanohydrins ,
RC (H) (OH) (CN). Dalam reaksi ini CN - ion adalah nukleofil yang menyerang atom karbon
sedikit positif pada gugus karbonil. Mekanismenya melibatkan sepasang elektron dari gugus
karbonil ikatan rangkap mentransfer ke atom oksigen, meninggalkan memisahkan orang
terikat pada karbon dan atom oksigen memberikan muatan negatif. Ini ion menengah cepat
bereaksi dengan H +, seperti dari molekul HCN, untuk membentuk kelompok alkohol
sianohidrin tersebut.
Dalam reaksi Grignard , sebuah pereaksi Grignard menambah grup, akhirnya menghasilkan
alkohol dengan kelompok diganti dari pereaksi Grignard. Terkait reaksi adalah reaksi Barbier
dan reaksi Nozaki-Hiyama-Kishi . Di samping itu organostannane timah menggantikan
magnesium.
Dalam reaksi aldol , logam enolates dari keton , ester , amida , dan asam karboksilat akan
menambah aldehid untuk membentuk β-hydroxycarbonyl senyawa ( aldols ). Asam atau basa-
katalis dehidrasi maka akan menyebabkan α, β-tak jenuh senyawa karbonil. Kombinasi dari
kedua langkah ini dikenal sebagai kondensasi aldol . The Reaksi Prins terjadi bila nukleofilik
alkena atau alkuna bereaksi dengan aldehida sebagai elektrofil. Produk dari reaksi Prins
bervariasi dengan kondisi reaksi dan substrat yang digunakan.
Reaksi bisulfit
Aldehida khas membentuk "Selain senyawa" dengan bisulfit natrium:
RCHO + HSO 3 - → RCH (OH) (SO3) -
Reaksi ini digunakan sebagai tes untuk aldehida.
ASAM SULFAT
Nama sistematisnya adalah asam sulfat, nama lainnya berupa minyak vitriol. Asam sulfat
(H2SO4) merupakan asam mineral (organik) yang kuat. Zat ini larut dalam air pada semua
perbandingan. Asam sulfat mempunyai banyak kegunaan dan merupakan salah satu produk
utama industri kimia. Kegunaan utamanya termasuk proses bijih mineral, sintesis kimia,
pemprosesan air limbah dan pengilangan minyak.
Sifat dari asam sulfat
Sifat Keterangan
Massa molar 98,08 gr/mol
Penampilan Cairan bening, tak berwarna, tak berbau
Densitas 1,84 gr/cm3, cair
Titik leleh 10o C, 283 K, 50o F
Titik didih 337o C, 610 k, 639o F
Kelarutan Tercampur penuh dalam air
Keasaman -3
Viskositas 26,7 cp (20o C)
Bahaya Korosif sifatnya
Walaupun asam sulfat yang mendekati 100 % dapat dibuat, ia akan melepaskan SO3 pada
titik didihnya dan menghasilkan asam 98,3 %. Asam sulfat 98% lebih stabil untuk di simpan
dan merupakan bentuk asam sulfat yang paling umum. Terdapat berbagai jenis konsentrasi
asam sulfat yang digunakan untuk berbagai keperluan.
10 %, asam sulfat encer untuk kegunaan laboratorium.
33,53 %, asam baterai
62,18 %, asam bilik atau asam pupuk
73,61 %, asam menara atau asam glover
97 %, asam pekat
Apabila SO3 dalam konsentrasi tinggi ditambahkan kedalam H2SO4, H2S2O7 akan terbentuk.
Senyawa ini disebut sebagai asam pirosulfat, asam berasap ataupun oleum. Konsentrasi
oleum diekspresikan sebagai % SO3 (disebut % oleum) atau % H2SO4 adalah 40% oleum
(109% H2SO4) dan 65 % oleum ( 114,6 % H2SO4). H2SO4 murni terdapat dalam bentuk padat
dengan titik leleh 36o C.
Asam sulfat murni berupa cairan bening seperti minyak dinamakan ” minyak vitriol”.
ISOBUTIL ALDEHYD
Nama IUPACnya adalah 2 – metil propanol 2 – metil propanol.
Sifat dari isobutyl aldehyde (C4H8O)
Sifat Keterangan
Massa molar 72,11 gr/mol
Penampilan Cairan berwarna
Density 0,79 gr/cm3
Titik lebur - 65o C
Titik didih 63o C
Kelarutan dalam air Moderat
Kelarutan dalam pelarut lain Bercampur dalam pelarut organik
Indeks bias 1,374
Frase – R 11
Frase – S 16
Flash point -2o F
OKSIDASI PARSIAL MENJADI ALDEHID
Oksidasi alkohol akan menghasilkan aldehyd jika digerakan alkohol yang berlebihan
dan aldehyd bisa dipisahkanmelalui distilasi sesaat setelah terbentuk.
Alkohol yang berlebih berarti bahwa tidak ada agen pengoksidasi yang cukup untuk
melakukan tahap oksidasi kedua. Pemisahan aldehyd sesegera mungkin setelah terbentuk
berarti bahwa tidak tinggal menunggu untuk dioksidasi kembali.
Jika digunakan etana sebagai sebuah alkohol primer sederhana, maka dihasilkan
aldehyd dan etana, CH3CHO.
Sifat – sifat Aldehyd
1) Aldehyd mempunyai titik didih yang lebih tinggi dari pada alkana yang sederajat, tetapi lebih
rendah dari pada alkohol yang sesuai, hal ini karena aldehyd tidak memiliki ikatan hidrogen.
2) Pada suhu kamar berupa gas (seperti metanal) dan pada suku yang lebih tinggi berwujud cair
dan padat.
3) Semakin panjang rantai atom karbon, maka semakin sedap baunya (seperti metanal)
4) Sangat mudah larut dalam air (seperti metanal atau formaldehid, asetaldehid atau etanal).
Hal ini karena senyawa dengan dengan gugus fungsi aldehyd bersifat polar terutama bagi
senyawa dengan jumlah atom C sedikit.
Kegunaan Aldehid
1) Seperti pada larutan formaldehid dalam air dengan kadar 37% disebut formalin. Zat ini
banyak digunakan untuk mengawetkan spesimen biologi dalam laboratorium karena dapat
membunuh germs (disenfektan)
2) Digunakan untuk membuat plastik termoset, damar buatan, serta insektisida dan
germisida
3) Seperti pada etanol atau asetaldehyda dipakai untuk karet atau damar buatan, zat warna,
dan bahan organik yang penting, misalnya : asam asetat, aseton, etil asetat, dan 1- butanol.
3. Alat dan Bahan
Alat:
Beaker glass Pengaduk
Peralatan destilasi Gelas ukur 100 ml
Erlenmeyer Corong pemisah
Termometer Hot plate
Bahan:
Iso butyl alkohol
Oksidator kuat: kalium kromat/kaliumdikromat/kalium permanganat
Asam sulfat pekat
Aquadest, Es
4. Prosedur
1. Memasukkan 26 ml butyl alcohol dalam sebuah labu leher tiga yang berukuran 500
ml
2. Menyiapkan campuran dalam beaker gelas 16 gram K2Cr2O7 kristal, 85 ml aquadest
dan 12 ml asam sulfat pekat (terlebih dahulu aquadest, asam sulfat kemudian kalium
bikromat kemudian mendinginkannya didalam wadah es)
3. Setelah dingin, mencampurkan larutan tersebut kedalam labu leher tiga
4. Menyiapkan perlatan distilasi, kemudian melakukan proses distilasi, menjaga suhu
uap 75-800C
5. Menampung destilat yang keluar dalam Erlenmeyer yang didinginkan dengan es.
Menentukan volume dan beratnya.
6. Menampung gas yang timbul pada distilat dalam air melewati selang plastic
Data pengamatan
No. Percobaan Pengamatan
1.Aquadest + Asam Sulfat + Kalium
Bikromat
Warna : orange Eksotherm
2.Aquadest + Asam Sulfat + Kalium
Bikromat + Butyl Alkohol
Warna : Hijau Bau : menyengat Eksotherm
3. Distilasi
Tetesan pertama pada:
Top temp. : 59 °C Bottom temp. : 90 °C Waktu : 1 Jam
4.
Hasil distilasi
Residu :
Berat :
Warna :
Fase :
Distilat :
Berat :
Warna :
Fase :
PERHITUNGAN
Secara Teori
H2SO4
V = 12 mL
ρ = 1,84 g/mL
BM = 98,08 g/mol
ρ = m / v
m = ρ . v
= 1,84 g/mL . 12 mL
= 22.08 gram
Mol = gramBM
= 22.08 gram98.08 grammol
= 0.2251 mol
K2Cr2O7
Massa = 16 gram
BM = 294,196 g/mol
Mol = gramBM
= 16 gram294,196 grammol
= 0,0544 mol
C4H9OH ( butyl alcohol )
BM = 74 g/mol
ρ = 0,81 g/mL
v = 26 mL
ρ = mv
m = ρ . v
= 0,81g/mL . 26 mL
= 21,06 gram
Mol = gramBM
= 21,06 gram74 grammol
= 0,2846 mol
H2SO4 + K2Cr2O7 → H2Cr2O4 + K2SO4 + 3 O
0.2251 mol 0,0544 mol
0,0544 mol 0,0544 mol 0,0544 mol 0,0544 mol 0,1632 mol -
0,1707 mol 0 0,0544 mol 0,0544 mol 0,1632 mol
Karena yang dibutuhkan untuk membuat butyl aldehid Cuma Oksigen maka :
3O + 3C4H9OH → 3C3H7CHO + 3H2O
0,1632 0,2841 0 0
0,1632 0,1632 0,1632 0,1632 -
0 0,1209 0,1632 0,1632
Tabel Neraca Massa Secara Teori
KomponenInput Output
Mol Gram Mol Gram
O 0,1632 2,6112 - -
Butanol 0,2841 21,0234 0,1209 8,9466
Butyl aldehid - - 0,1632 11,7679
Air - - 0,1632 2,9376
Total 0,4473 23,6346 0,4473 23,6521
LAPORAN
PEMBUATAN ISO BUTYL ALDEHID
Nama : Indra Gugun Gunawan
NIM : 21110020
Kelompok : 3
FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA
UNIVERSITAS SERANG RAYA
2012
KESIMPULAN
Dari data yang telah didapatkan, maka dapat disimpulkan bahwa percobaan ini dilakukan dengan cara oksidasi alkohol primer, dengan reaksi sebagai berikut H2SO4+K2Cr2O7 H2CrO4+K2SO4+O2
H2Cr2O4+K2SO4+O2 + C4H9OH C3H7CHO+ K2Cr2O7+2H2O+SO2
H2SO4+C4H9OH C3H7CHO+ 2H2O+SO2
Oksigen (O2) didapat pada saat mereaksikan antara H2SO4 dengan K2Cr2O7 karena disini K2Cr2O7 berperan sebagai pengoksidator. Tidak hanya itu dari percobaan didapat :
% yield praktek = 92,65 %
% yield teori = 96,93%
% konversi = 95,41 %
% kesalahan = 4,41 %
Volume C3H7CHO = 19ml
Indeks bias = 1,372
Density praktek = 0,847 gr/ml
Density teori = 0,79 gr/ml
Dalam hal ini aldehida banyak dimanfaatkan dalam :
Untuk pengawetan, terutama dari larutan formaldehida
Untuk membuat plastik, termoset, damar buatan, serta insektisida, dan germisida.
Untuk zat warna, bahan organik yang penting.
Kegagalan pembuatan iso butyl aldehid dapat disebabkan:
Bahan yang digunakan bukan bahan-bahan analaitik, melainkan bahan-bahan teknis
Kesalahan prosedur
Kelalaian dalam mengawasi suhu, menimbang atau mencampur bahan-bahan percobaan
http://dc220.4shared.com/doc/DPe-V8cA/preview.html
DASAR TEORI
ASAM SULFAT
Nama sistematisnya adalah asam sulfat, nama lainnya berupa minyak vitriol. Asam sulfat
(H2SO4) merupakan asam mineral (organik) yang kuat. Zat ini larut dalam air pada semua
perbandingan. Asam sulfat mempunyai banyak kegunaan dan merupakan salah satu produk
utama industri kimia. Kegunaan utamanya termasuk proses bijih mineral, sintesis kimia,
pemprosesan air limbah dan pengilangan minyak.
Sifat dari asam sulfat
Sifat Keterangan
Massa molar 98,08 gr/mol
Penampilan Cairan bening, tak berwarna, tak
berbau
Densitas 1,84 gr/cm3, cair
Titik leleh 10o C, 283 K, 50o F
Titik didih 337o C, 610 k, 639o F
Kelarutan Tercampur penuh dalam air
Keasaman -3
Viskositas 26,7 cp (20o C)
Bahaya Korosif sifatnya
Walaupun asam sulfat yang mendekati 100 % dapat dibuat, ia akan melepaskan SO3 pada
titik didihnya dan menghasilkan asam 98,3 %. Asam sulfat 98% lebih stabil untuk di simpan
dan merupakan bentuk asam sulfat yang paling umum. Terdapat berbagai jenis konsentrasi
asam sulfat yang digunakan untuk berbagai keperluan.
10 %, asam sulfat encer untuk kegunaan laboratorium.
33,53 %, asam baterai
62,18 %, asam bilik atau asam pupuk
73,61 %, asam menara atau asam glover
97 %, asam pekat
Apabila SO3 dalam konsentrasi tinggi ditambahkan kedalam H2SO4, H2S2O7 akan
terbentuk. Senyawa ini disebut sebagai asam pirosulfat, asam berasap ataupun oleum.
Konsentrasi oleum diekspresikan sebagai % SO3 (disebut % oleum) atau % H2SO4 adalah
40% oleum (109% H2SO4) dan 65 % oleum ( 114,6 % H2SO4). H2SO4 murni terdapat dalam
bentuk padat dengan titik leleh 36o C.
Asam sulfat murni berupa cairan bening seperti minyak dinamakan ” minyak vitriol”.
ISOBUTIL ALDEHYD
Nama IUPACnya adalah 2 – metil propanol 2 – metil propanol.
Sifat dari isobutyl aldehyde (C4H8O)
Sifat Keterangan
Massa molar 72,11 gr/mol
Penampilan Cairan berwarna
Density 0,79 gr/cm3
Titik lebur - 65o C
Titik didih 63o C
Kelarutan dalam air Moderat
Kelarutan dalam pelarut lain Bercampur dalam pelarut organik
Indeks bias 1,374
Frase – R 11
Frase – S 16
Flash point -2o F
OKSIDASI PARSIAL MENJADI ALDEHID
Oksidasi alkohol akan menghasilkan aldehyd jika digerakan alkohol yang berlebihan
dan aldehyd bisa dipisahkanmelalui distilasi sesaat setelah terbentuk.
Alkohol yang berlebih berarti bahwa tidak ada agen pengoksidasi yang cukup untuk
melakukan tahap oksidasi kedua. Pemisahan aldehyd sesegera mungkin setelah terbentuk
berarti bahwa tidak tinggal menunggu untuk dioksidasi kembali.
Jika digunakan etana sebagai sebuah alkohol primer sederhana, maka dihasilkan
aldehyd dan etana, CH3CHO.
Sifat – sifat Aldehyd
1) Aldehyd mempunyai titik didih yang lebih tinggi dari pada alkana yang sederajat, tetapi lebih
rendah dari pada alkohol yang sesuai, hal ini karena aldehyd tidak memiliki ikatan hidrogen.
2) Pada suhu kamar berupa gas (seperti metanal) dan pada suku yang lebih tinggi berwujud cair
dan padat.
3) Semakin panjang rantai atom karbon, maka semakin sedap baunya (seperti metanal)
4) Sangat mudah larut dalam air (seperti metanal atau formaldehid, asetaldehid atau etanal).
Hal ini karena senyawa dengan dengan gugus fungsi aldehyd bersifat polar terutama
bagi senyawa dengan jumlah atom C sedikit.
Kegunaan Aldehid
1) Seperti pada larutan formaldehid dalam air dengan kadar 37% disebut formalin. Zat ini
banyak digunakan untuk mengawetkan spesimen biologi dalam laboratorium karena dapat
membunuh germs (disenfektan)
2) Digunakan untuk membuat plastik termoset, damar buatan, serta insektisida dan germisida
3) Seperti pada etanol atau asetaldehyda dipakai untuk karet atau damar buatan, zat warna, dan
bahan organik yang penting, misalnya : asam asetat, aseton, etil asetat, dan 1- butanol.
4. DATA PENGAMATAN
Perlakuan percobaan Keterangan
Air + H2SO4, dan didinginkan dengan es Pada saat air ditambah H2SO4, air yang
tadinya tak berwarna, setelah ditambah
H2SO4 berubah menjadi merah bata dan
mengeluarkan panas.
Air + H2SO4 + K2Cr2O7 Pada saat air + H2SO4 yang mulanya
berwarna merah bata berubah menjadi
keorangean, serta tidak mengeluarkan
panas lagi.
Ditambah C4H9OH Pada saat ditambahkan larutan C4H9OH
larutan yang tadinya berwarna orange
langsung berubah menjadi hijau
kehitaman.
Melakukan distilasi Pada saat melakukan distilasi sampai pada
suhu 100o C. Distilat pertama jatuh pada
suhu 87o C (pada temperaturuap) dan 91o C
(pada temperatur liquid). Distilasi
berwarna kuning keruh, sedangkan residu
berwarna hitam kehijauan.
Volume yang didapat (isobutilaldehyd) =
19ml.
Indeks bias = 1,3625
Density isobutilaldehyd teori = 0,8252
gr/ml
Berat isobutyl alkohol (butanol) = 16,2 gr,
volume = 20 ml
Berat K2Cr2O7 = 15 gr, H2O = 75 ml
Volume H2SO4 = 25 ml
Berat isobutyl aldehyda = 15,178 gr
Warna campuran = hijau kehitaman
Bau gas = berbau seperti alkohol.
Waktu (menit) Temperatur
Air (oC) Cairan (oC) Uap (oC)
30menit 98 96 80
60 menit 95 91 78
90menit 99 96 79
http://amna-ika.blogspot.com/2011/11/v-behaviorurldefaultvmlo.html