168
PEMANFAATAN KOLEKSI BUDAYA NUSANTARA DI PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi Persyaratan Mata Kuliah Skripsi Disusun oleh : PANJI ALAM NIM. 11150251000097 PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1440 H/2020 M

PEMANFAATAN KOLEKSI BUDAYA NUSANTARA DI …

  • Upload
    others

  • View
    12

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PEMANFAATAN KOLEKSI BUDAYA NUSANTARA DI …

PEMANFAATAN KOLEKSI BUDAYA NUSANTARA DI

PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

SKRIPSI

Disusun untuk Memenuhi Persyaratan Mata Kuliah Skripsi

Disusun oleh :

PANJI ALAM

NIM. 11150251000097

PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN

FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1440 H/2020 M

Page 2: PEMANFAATAN KOLEKSI BUDAYA NUSANTARA DI …
Page 3: PEMANFAATAN KOLEKSI BUDAYA NUSANTARA DI …
Page 4: PEMANFAATAN KOLEKSI BUDAYA NUSANTARA DI …
Page 5: PEMANFAATAN KOLEKSI BUDAYA NUSANTARA DI …

i

ABSTRAK

Peneliti Alam (NIM 11150251000097) Pemanfaatan

Koleksi Budaya Nusantara di Perpustakaan

Nasional RI. Dibawah bimbingan Dr. Ida

Farida , MLIS. Program Studi Ilmu

Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta 2020.

Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui

bagaimana pemanfaatan koleksi budaya nusantara di

Perpustakaan Nasional RI dan segala hal yang

berhubungan dengan koleksi dan layanan yang ada.

Penelitian ini menggunakan meotde penelitian mix yaitu

kuantitatif dan kualitatif dengan pendekatan studi kasus.

Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah

observasi, dokumentasi, dan wawancara. Pengolahan data

dilakukan dengan pengelompokan data, verifikasi data,

tabulasi, reduksi, penyajian, dan penarikan kesimpulan.

Data pada penelitian kuantitatif merupakan data kunjungan

pemustaka dari bulan Juli – September 2019 lalu

dilanjutkan dengan pengunpulan data untuk penelitian

kualitatif dengan melakukan wawancara kepada pemustaka

dengan kriteria tertentu untuk memperdalam data yang

tersirat yang ada pada penelitian kuantitatif. Hasil dari

penelitian diketahui bahwa selama bulan Juli – September

2019 rata-rata pengunjung berasal dari kalangan

mahasiswa, pelajar, dan umum. Rata-rata kunjungan

perharinya pada bulan Juli-September 2019 lebih banyak

pada weekday dari pada weekend dengan perbandingan

153 : 122 pengunjung per harinya. Lebih dari setengah

pemustaka memiliki tujuan yang jelas untuk datang ke

layanan koleksi budaya nusantara yaitu belajar (9,48%),

membaca (7,36%), dan melihat-lihat (38,18%). Sementara

sisanya (44,99%) datang tanpa memberitahukan

keterangan yang jelas mengenai tujuan kunjungan mereka.

Page 6: PEMANFAATAN KOLEKSI BUDAYA NUSANTARA DI …

ii

Lalu 3 tema / kelas yang paling banyak digunakan adalah

kelas 900 ( Sejarah dan geografi), 700 (Seni dan rekreasi),

dan 300 (Ilmu pengetahuan sosial).

Pemustaka datang memanfaatkan koleksi untuk

mengenal budaya indonesia yang beragam atau menjadikan

koleksi budaya nusantara sebagai referensi belajar dan

mengerjakan tugas. Begitu pun pemustaka yang tidak

memanfaatkan koleksi dikarenakan beberapa alasan seperti

hanya memanfaatkan fasilitas dan ruangan yang ada, tidak

tertarik koleksi budaya nusantara, dan mejadikan layanan

sebagai tempat rekreasi. Ada pemustaka yang sering

mengunjungi layanan hanya sampai kebutuhan data yang

dia butuhkan terpenuhi, ada juga pemustaka yang jarang

datang dikarenakan lokasi perpustakaan nasional jauh dari

tempat tinggal dia,dan ada juga yang jarang mengunjungi

dikarenakan tidak memiliki alasan yang kuat untuk

mengunjungi layanan koleksi budaya nusantara. Koleksi

yang dimiliki perpustakaan pun menurut pemustaka yang

berkunjung belum lengkap. Informan yang berpartisipasi

memberikan keterangan bahwa mereka tidak menggunakan

katalog dalam pencarian informasi melainkan mencari

langsung ke rak koleksi yang mereka angap lebih

memudahkan pencarian dengan sistem penataan koleksi

yang menempatkan koleksi sesuai daerah (provinsi).

Informan yang sedang melakukan penelitian pun mengaku

bahwa dia memilih perpustakaan nasioan dengan alasan

bahwa koleksi yang tersedia lebih baik dibandingkan

perpustakaan lain disekitaran Kota Jakarta. Dan terakhir

pustakawan pada layanan ini sangat aktiif membantu

pemustaka yang berkunjung dan membutuhkan bantuan.

Kata kunci : pemanfaatan, budaya, adat istiadat, koleksi

perpustakaan, perpustakaan nasional, Perpustakaan

Nasional RI

Page 7: PEMANFAATAN KOLEKSI BUDAYA NUSANTARA DI …

iii

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.

Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan kepada

Allah SWT., karena telah memberikan kekuatan iman dan

Islam, taufik, hidayah, dan serta inayahnya, sehingga

penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul

“Pemanfaatan Koleksi Budaya Nusantara di Perpustakaan

Nasional RI”. Shalawat dan salam senantiasa tercurahkan

kepada Nabi besar Muhammad SAW, yang telah

memimpin, membimbing dan memberikan fatwa kepada

seluruh umatnya hingga akhir.

Dalam penulisan skripsi ini, penulis menyadari tanpa

adanya bantuan, bimbingan, dan dorongan dari beberapa

pihak maka skripsi ini tidak mungkin dapat terselesaikan.

Oleh karena itu pada kesempatan kali ini penuli

menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak

yang telah membantu sehingga terwujud penulisan skripsi

ini, pihak tersebut daintaranya adalah:

1. Saiful Umam, M.A, Ph.D. selatu Dekan Fakultas Adab

dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Siti Maryam, M.Hum, selaku Ketua Jurusan Ilmu

Perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Page 8: PEMANFAATAN KOLEKSI BUDAYA NUSANTARA DI …

iv

3. Amir Fadhilah, S.Sos.M.Si selaku Sekertaris Jurusan

Ilmu Perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

4. Dr. Ida Farida , MLIS. selaku pembimbing skripsi yang

begitu sabar memberikan ilmu dan meluangkan waktu

untuk membimbing penulis hingga terselesaikannya

skripsi ini.

5. Kepada kedua dosen penguji skripsi saya yaitu bapak

Pungki Purnomo, MLIS sebagai dosen penguji I dan

bapak Amir Fadhilah, M.Hum sebagai dosen penguji II

saya yang telah membimbing hingga tahap akhir

pengelesaian penelitian ini.

6. Segenap staf dan pustakawan yang bertugas di

Perpustakaan Nasional RI yang telah membantu dan

meluangkan waktunya untuk memberikan informasi

hingga terselesaikanya skripsi ini

7. Seluruh pemustaka yang telah bersedia meluangkan

waktunya untuk diwawancarai sebagai informan dalam

penelitian skripsi ini.

8. Seluruh dosen Fakultas Adab dan Humaniora, terlebih

kepada dosen Jurusan Ilmu Perpustakaan UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan segala

ilmunya kepada penulis.

9. Kepada Syahrial, S.Pd dan Elvia kedua orang tua ku

yang telah memberi dukungan dan kasih sayang

terhadap ku semenjak aku dilahirkan hingga saat ini.

Page 9: PEMANFAATAN KOLEKSI BUDAYA NUSANTARA DI …

v

10. Kepada para sahabat yang selalu memberikan

dukungan dan selalu menjadi penyemangat.

11. Kepada saudara ku terutama Yuli Andrea yang sedikit

banyaknya telah membantu penyelesaian peneltian ini.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam

penulisan Tugas akhir ini masih jauh dari kata sempurna,

hal ini dikarenakan adanya keterbatasan dari penulis, dan

apabila terdapat kesalahan dalam penulisan atau perbedaan

informasi dari yang sebenarnya maka dari itu penulis

berharap atas keritik dan saran yang membangun dari

pembaca.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb

Jakarta, 23 Januari 2020

Penulis

Page 10: PEMANFAATAN KOLEKSI BUDAYA NUSANTARA DI …

vi

Page 11: PEMANFAATAN KOLEKSI BUDAYA NUSANTARA DI …

vii

DAFTAR ISI

ABSTRAK ..................................................................................... i

KATA PENGANTAR ............................................................... iii

DAFTAR ISI ............................................................................. vii

DAFTAR TABEL ....................................................................... xi

DAFTAR DIAGRAM ............................................................. xiii

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................. xv

BAB I PENDAHULUAN ............................................................ 1

A. Latar Belakang ................................................................1

B. Pembahasan dan Perumusan Masalah ............................9

1. Pembahasan masalah ...................................................9

2. Rumusan masalah ......................................................10

C. Tujuan dan Manfaat Penulisan .....................................10

1. Tujuan Penelitian.......................................................10

2. Manfaat dari Penelitian .............................................10

D. Definisi Istilah ...............................................................11

E. Sistematika Penulisan ...................................................12

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................... 15

A. Perpustakaan Nasional ..................................................15

1. Defisini perpustakaan nasional..................................15

2. Fungsi perpustakaan nasional....................................17

Page 12: PEMANFAATAN KOLEKSI BUDAYA NUSANTARA DI …

viii

3. Tugas dan tanggung jawab perpustakaan Nasioanl...19

B. Kebudayaan ..................................................................20

1. Definisi kebudayaan ..................................................20

2. Unsur-unsur kebudayaan ...........................................21

3. Wujud kebudayaan ....................................................22

C. Koleksi Perpustakaan ....................................................23

D. Pemanfaatan ..................................................................27

1. Pemanfaatan Bahan Pustaka......................................27

2. Cara Memanfaatkan Koleksi Perpustakaan...............29

3. Tujuan Memanfaatkan Koleksi Budaya Nusantara ...32

E. Penelitian Relevan ........................................................32

BAB III METODE PENELITIAN ........................................... 35

A. Format dan Pedekatan Penelitian ..................................35

B. Sumber data ..................................................................37

C. Populasi Dan Sampel ....................................................38

D. Teknik Pengumpulan Data ............................................39

E. Teknik Pengelolahan Dan Analisa ................................41

F. Tempat dan Jadwal Penelitian ..........................................43

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ......... 45

A. Profil .............................................................................45

1. Perpustakaan Nasional RI .........................................45

Page 13: PEMANFAATAN KOLEKSI BUDAYA NUSANTARA DI …

ix

2. Layanan Koleksi Budaya Nusantara .........................46

B. Hasil Penelitian Kuantitatif ...........................................50

1. Kunjungan .................................................................50

2. Keperluan (Tujuan Kunjungan) ................................56

3. Penggunaan/ peminjaman .........................................77

C. Hasil Penelitian Kualitatif .............................................88

1. Manfaat / memanfaatkan ...........................................88

2. Tidak memanfaatkan .................................................94

3. Frekuensi kunjungan .................................................98

4. Koleksi ....................................................................100

5. Alasan memilih layanan koleksi budaya nusantara

Perpustakaan Nasional RI ..................................................104

6. Sikap pustakawan ....................................................105

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .................................. 107

A. Kesimpulan .................................................................107

B. Saran ...........................................................................109

DAFTAR PUSTAKA .............................................................. 111

LAMPIRAN ............................................................................. 115

Page 14: PEMANFAATAN KOLEKSI BUDAYA NUSANTARA DI …

x

Page 15: PEMANFAATAN KOLEKSI BUDAYA NUSANTARA DI …

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Pelaksanaan Penelitian ....................................44

Tabel 4.1 Jumlah Koleksi Budaya Nusantara Daerah

Perpustakaan Nasional Republik Indonesia ....................47

Tabel 4.2 Jumlah Koleksi Budaya Nusantara Umum

Perpustanaan Nasional Republik Indonesia ....................49

Tabel 4.3 Kunjungan Juli-September..............................52

Tabel 4.4 Rata-Rata Kunjungan.......................................54

Tabel 4.5 Rata-Rata Kunjungan Perbulan.......................54

Tabel 4.6 Kunjungan Baca Perbulan...............................62

Tabel 4.7 Kunjungan Belajar Perbulan............................65

Tabel 4.8 Kunjungan Melihat-Lihat Perbulan.................71

Tabel 4.9 Kunjungan Tanpa Keterangan Bulanan...........74

Tabel 4.10 Penggunaan Koleksi......................................79

Tabel 4.11 Penggunaan Koleksi Perbulan.......................80

Tabel 4.12 Pengunaan Ruang Diskusi.............................82

Tabel 4.13 Penggunaan Ruang Diskusi Perbulan............82

Tabel 4.14 Tema Yang Paling Sering Digunakan...........84

Tabel 4.15 Peminjaman Teratas Dalam 3 Bulan.............86

Page 16: PEMANFAATAN KOLEKSI BUDAYA NUSANTARA DI …

xii

Page 17: PEMANFAATAN KOLEKSI BUDAYA NUSANTARA DI …

xiii

DAFTAR DIAGRAM

Diagram 4.1 Kunjungan Perbulan...................................50

Diagram 4.2 Keperluan Kunjungan................................56

Diagram 4.3 Keperluan Kunjungan Perbulan.................57

Diagram 4.4 Kunjungan baca..........................................61

Diagram 4.5 Kunjungan belajar......................................64

Diagram 4.6 Kunjungan lihat-Lihat................................69

Diagram 4.7 Kunjungan tanpa Keterangan.....................73

Page 18: PEMANFAATAN KOLEKSI BUDAYA NUSANTARA DI …

xiv

Page 19: PEMANFAATAN KOLEKSI BUDAYA NUSANTARA DI …

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Surat Tugas Menjadi Pembimbing .........115

Lampiran 2 : Surat izin wawancara ..............................116

Lampiran 3 : Izin Wawancara Perpustakaan Nasional

Republik Indonesia .......................................................117

Lampiran 4 :Dokumentasi Lapangan ...........................118

Lampiran 5 : Hasil Wawancara ....................................121

Lampiran 6 : Contoh isi buku tamu ..............................137

Lampiran 7 : Reduksi data ............................................141

Page 20: PEMANFAATAN KOLEKSI BUDAYA NUSANTARA DI …

xvi

Page 21: PEMANFAATAN KOLEKSI BUDAYA NUSANTARA DI …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Menurut Ibnu Ahmad Saleh, perpustakaan adalah

tempat pengumpulan pemustaka atau kumpulan pustaka

yang diatur dan disusun dengan sistem tertentu, sehingga

sewaktu-waktu diperlukan dapat ditemukan dengan mudah

dan cepat.1 Menurut Lasa, perpustakaan adalah kumpulan

atau bangunan fisik sebagai tempat buku dikumpulkan dan

disusun menurut sistem tertentu atau keperluan pemakai.2

Perpustakaan adalah sebuah lembaga yang menyediakan

informasi untuk masyarakat umum, pelajar, anak-anak,

remaja, dewasa, kaum terpelajar dan pengguna

perpustakaan lainya. Jadi perpustakaan adalah sebuah

lembaga yang mengumpulkan dan menyediakan informasi

yang disusun menurut sistem tertentu berdasarkan

kebutuhan pemakai, tempat ini berupa sebuah bangunan

dimana pemustaka dan sumber informasi yang telah

dikumpulkan perpustakaan bertemu.

Perpustakaan bukan hanya menjadi tempat mencari

sebuah informasi, perpustakaan juga bisa menjadi sarana

pendidikan, pelestarian kebudayaan, tempat rekreasi,

1 Ibnu Ahmad Saleh. Penyelenggaraan Perpustakaan Sekolah (Jakarta: PT.

Hidakarya Agung, 2006) hal. 11. 2 Lasa H.S. Manajemen Perpustakaan Sekolah (Yogyakarta: Pinus Book

Publisher, 2007) hal.12.

Page 22: PEMANFAATAN KOLEKSI BUDAYA NUSANTARA DI …

2

sarana yang menyediakan informasi bagi peneliti dan

khusus untuk Perpustakaan Nasional RI bisa memiliki

fungsi deposit yaitu berkewajiban menyimpan dan

melestarikan semua karya cetak dan karya rekam yang

diterbitkan di wilayah Indonesia. Hal ini juga diatur dalam

UU RI No.4 Tahun 1990 tentang Undang-undang serah

simpan karya cetak dan karya rekam untuk menghimpun,

menyimpan, melestarikan, dan menyedayagunakan semua

karya cetak dan karya rekam yang dihasilkan di wilayah

Republik Indonesia3, atau karya cetak dan karya rekam

tentang Indonesia yang diterbitkan di luar negeri dan oleh

lembaga atau importir diedarkan di wilayah Republik

Indonesia.

Ada berbagai jenis perpustakaan mulai dari

perpustakaan nasional, perpustakaan daerah, perpustakaan

perguruan tinggi, perpustakaan sekolah dan perpustakaan

khusus. Perpustakaan nasional sendiri merupakan

perpustakaan tingkat nasional yang menjadi pusat

perpustakaan di Indonesia dan menjadi dapat contoh untuk

perpustakaan yang lainya. Perpustakaan nasional memiliki

beraneka ragam jenis informasi dan ilmu pengetahuan.

Ilmu pengetahuan merupakan hal yang sangat penting

bagi setiap orang di seluruh dunia. Ilmu pengetahuan

menigkatkan pemahaman manusia bagaimana suatu hal

3 Undang-undang Serah terima karya cetak No.4 Tahun 1990 pasal 1

Page 23: PEMANFAATAN KOLEKSI BUDAYA NUSANTARA DI …

3

terjadi atau bagaimana suatu hal dilakukan. Ilmu

pengetahuan berasal dari penelitian dan kajian panjang

yang menghasilkan teori-teori yang dapat dibuktikan

keaslianya.

Salah satunya ilmu pengetahuan adalah ilmu tentang

budaya. Budaya adalah suatu pola kebiasaan yang menjadi

cara hidup sekelompok orang disebuah tempat atau wilayah

yang diwariskan secara turun temurun baik itu dalam

bentuk adat istiadat, bahasa, agama, sistem politik, pakaian,

bangunan, karya seni, cara hidup. Seperti yang kita ketahui

budaya adalah warisan kebiasaan turun temurun dari nenek

moyang, tapi apakah warisan ini benar atau salah

tergantung cara kita memandangnya.

Menurut Ki Hajar Dewantara, Kebudayaan sifatnya

bermacam-macam, akan tetapi oleh karena semuanya

adalah buah adab (keluhuran budi), maka semua

kebudayaan selalu bersifat tertib, indah berfaedah, luhur,

memberi rasa damai, senang, bahagia, dan sebagainya.

Sifat kebudayaan menjadi tanda dan ukuran tentang

rendah-tingginya keadaban dari masing-masing bangsa.4

Setiap daerah memiliki budayanya masing-masing

yang berarti budaya setiap daerah berbeda-beda tetapi tetap

ada beberapa budaya dari berbagai daerah yang terlihat

4 Ki Hadjar Dewantara. Karya Ki Hadjar Dewantara bagian II : Kebudajaan

(Yogayakarta : Majelis Luhur Persatuan Tamam Siswa, 1994)

Page 24: PEMANFAATAN KOLEKSI BUDAYA NUSANTARA DI …

4

mirip atau memang benar-benar sama disebabkan beberapa

faktor kebiasaan yang sama. Namun tidak semua budaya

dapat disama ratakan. Ada beberapa budaya daerah yang

betolak belakang dengan budaya daerah lainya, hal ini

menjadikan kita harus memahami budaya kita sendiri dan

budaya disekitar kita.

Perbedaan budaya yang saling bertolak belakang ini

dapat menimbulkan masalah besar seperti salah paham

hingga perpecahan. Sebuah budaya bisa jadi menjunjung

tinggi sebuah kebiasaan yang mungkin ditolak oleh budaya

lainya.

Budaya suatu daerah atau bangsa bisa berubah seiring

perubahan zaman dan perkembangan waktu. Semakin lama

manusia hidup mereka akan mempelajari hal yang baru,

banyak hal baru yang ditemukan menggantikan yang lama,

oleh karena itu beberapa mengalami perubahan dan

pergeseran termasuk budaya. Budaya yang dianggap tidak

patut lagi dipertahankan biasanya akan diganti atau

diperbarui dengan budaya baru sesuai dengan kebutuhan,

perkembangan zaman,dan pengaruh budaya asing. Budaya

baru belum tentu lebih baik dari budaya yang lama.

Terkadang budaya baru diciptakan hanya untuk

mengimbangi gaya hidup saat ini yang terkadang dapat

mengurangi norma-norma yang ada budaya itu sendiri.

Dalam hal ini ada contoh sederhana seperti pesta

Page 25: PEMANFAATAN KOLEKSI BUDAYA NUSANTARA DI …

5

pernikahan yang sekarang tren menikah di gedung dan

hanya mengundang beberapa orang terdekat saja bahkan

sampai tidak mengundang orang-orang yang hidup

disekitar kita seperti tetangga demi menghemat

pengeluaran. Hal ini dapat mengurangi norma sosial

dimana dahulu kala para tetangga akan bergotong royong

membantu persiapan untuk pesta dan ini akan

menumbuhkan hubungan sosial yang baik antara seseorang

dengan masyarakat sekitarnya dan secara tidak langsung

kebiasaan ini menjadi budaya sengan sendirinya.

Masalah budaya ini sering terjadi di kota-kota besar di

Indonesia yang mana masyarakat di kota besar memiliki

pemikiran untuk melakukan sesuatu seefektif dan efisien

mungkin sehingga mereka menghilangkan budaya yang

menurut mereka tidak efektif dan efisien. Semua masalah

ini tidak terjadi secara tiba-tiba, masalah budaya ini mulai

ada semenjak berkembangnya akses ke dunia luar melalui

media massa seperti televisi dan media sosial seperti

instagram, facebook, dan lainnya hingga saat ini. Media-

media ini banyak memberikan akses untuk mengetahui

berbagai hal tentang dunia luar termasuk budaya luar yang

pada akhirnya sedikit-demi sedikit mempengaruhi budaya

yang ada di Indonesia.

Dalam UU RI No.43 Tahun 2007 pasal 1

menyebutkan bahwa perpustakaan adalah institusi

Page 26: PEMANFAATAN KOLEKSI BUDAYA NUSANTARA DI …

6

pengelola koleksi karya tulis, karya cetak, dan/atau karya

rekam secara profesional dengan sistem yang berlaku guna

memenuhi kebutuhan pendidikan, penelitian, pelestarian,

informasi, dan rekreasi para pemustaka.5

Hakikat pemaknaan nilai-nilai warisan budaya

sebenarnya memberikan kontribusi secara nurani untuk

selalu menjaga kesadaran dan pengetahuan dan sebagai

bentuk mempertahankan dalam menghadapi hegemoni

budaya asing agar tidak dihilangkan dan diabaikan.6

Maka dari itu Perpustanaan Nasional RI mengadakan

layanan koleksi budaya nusantara dimana mereka

menyediakan koleksi buku budaya dari berbagai daerah di

Indonesia. Koleksi budaya nusantara sendiri adalah koleksi

yang berisikan karya tulis atau informasi mengenai

keberanekaragaman budaya dari berbagai suku yang ada di

Indonesia mulai dari Sabang sampai Merauke dari Aceh

Sampai Papua. Koleksi budaya nusantara ini sendiri

memiliki berbagai macam jenis informasi mulai dari

budaya, adat, kesenian, keindahan alam, alat-alat

tradisional dan berbagai hal yang berhubungan dengan

budaya itu sendiri. Koleksi-koleksi budaya yang berbeda-

5 Undang-undang Perpustakaan No.43 Tahun 2007 pasal 1 6 Khoirul Huda, Yoga Ardian Feriandi. Pendidikan Konservasi Perspektif

Warisan Budaya nntuk Membangun History For Life. Jurnal aristo, Vol. 6.

No.2. Tahun 2018. Hal 331

Page 27: PEMANFAATAN KOLEKSI BUDAYA NUSANTARA DI …

7

beda dari berbagai daerah di Indonesia ini lah yang

disimpan dan dilayankan oleh Perpustakaan Nasional RI.

Secara garis besar tujuan dari Perpustakaan Nasional

RI sendiri mengadakan layanan koleksi budaya nusantara

ini adalah untuk memperkenalkan dan melestarikan

pengetahuan mengenai budaya-budaya yang ada. Koleksi

budaya yang ada di Perpustakaan Nasional RI terbagi dua

yaitu koleksi budaya nusantara daerah dan koleksi budaya

nusantara umum. Koleksi budaya nusantara daerah sendiri

adalah koleksi yang berisikan budaya satu daerah tertentu

seperti budaya Sumatra Barat, Jakarta, Jawa Tengah,

Kalimantan Barat, dan yang lainya, sedangkan untuk

koleksi budaya nusantara umum lebih menyeluruh kepada

satu daerah besar yang menyeluruh seperti koleksi budaya

Sumatra, Kalimantan, Jawa, Papua, dan yang lainya. Tidak

hanya buku, layanan koleksi budaya nusantara ini juga

menyediakan beberapa cendra mata dan alat-alat

tradisional khas dari berbagai daerah yang di pajang dalam

rak khusus sebagai pelengkap agar pemustaka tidak hanya

dapat mendapatkan informasi dari buku tetapi ada wujud

fisik beberapa benda yang dapat di lihat secara langsung

dan sebagai hiasan untuk mempercantik ruangan.

Menyimpan koleksi dari berbagai daerah dalam satu

tempat dapat mempermudah pemustaka yang datang dapat

mengetahui sedikit banyak tentang budaya di daerah baik

Page 28: PEMANFAATAN KOLEKSI BUDAYA NUSANTARA DI …

8

itu untuk penelitian, tugas ataupun hanya untuk sekedar

menambah wawasan. Dengan banyaknya pengetahuan

tentang budaya disetiap daerah di Indonesia akan

menjadikan kita lebih mengharagai budaya-budaya yang

ada, dapat menambah persatuan dan kesatuan serta dapat

meminimalisir perpecahan karena salah paham terhadap

budaya yang berbeda.

Hingga saat ini koleksi budaya nusantara ini sering

dikunjungi oleh pemustaka terutama pada hari-hari libur

dan jam pulang sekolah. Layanan koleksi budaya nusantara

dapat di kunjungi oleh anggota perpustakaan maupun yang

belum termasuk anggota perpustakaan dengan aturan harus

mengisi buku tamu dan untuk kunjungan selanjutnya harus

memiliki kartu anggota. Layanan ini dikunjungi oleh

berbagai kalangan dan biasanya dikunjungi oleh pelajar,

mahasiswa, dosen, peneliti dan masyarakat umum. Banyak

dari mereka yang datang untuk mencari informasi tentang

budaya dan ada juga sebagian dari mereka hanya datang

untuk memanfaatkan fasilitas yang ada untuk bersantai dan

menikmati pemandangan karena di layanan koleksi budaya

nusantara yang bedara di lantai paling atas gedung

Perpustakaan Nasional RI ini juga menyediakan ruangan

yang memiliki pemandangan langsung kearah Monumen

Nasional.

Page 29: PEMANFAATAN KOLEKSI BUDAYA NUSANTARA DI …

9

Berdasarkan penjelasan diatas peneliti tertarik untuk

mengetahui bagaimana pemanfaatan koleksi budaya

nusantasa di Perpustakaan Nasional RI oleh pemustaka

anggota Perpustakaan Nasional RI. Apakah dengan adanya

koleksi budaya nusantara ini akan berdampak positif

membantu pemustaka untuk lebih mengetahui tentang

budaya nusantara ataukah hanya menjadi sebagai

pelengkap sebuah perpustakaan. Maka dari itu peneliti

tertarik mengangkat judul penelitian “Pemanfaatan

Koleksi Budaya Nusantara di Perpustakaan Nasional

RI”

B. Pembahasan dan Perumusan Masalah

1. Pembahasan masalah

Perpustakaan Nasional RI dengan sistem yang

baru memiliki beberapa tambahan/perubahan

dibandingkan dengan sistem yang lama, maka peneliti

memfokuskan penelitian ini pada koleksi budaya

nusantara agar hasil yang didapatkan sesuai dengan

rumusan masalah. Hal yang menjadi pokok perhatian

adalah manfaat koleksi budaya nusantara bagi anggota

Perpustakaan Nasional RI. Bagaimana tingkat

kunjungan, penggunaan, dan koleksi atau subjek apa

yang paling banyak digunakan.

Page 30: PEMANFAATAN KOLEKSI BUDAYA NUSANTARA DI …

10

2. Rumusan masalah

Berdasarkan latar belakang dan pembahasan

masalah yang telah peneliti kemukakan, maka

rumusan masalah yang dibahas yaitu bagaimana

tingkat pemanfaatan koleksi budaya nusantara di

layanan koleksi budaya nusantara Perpustakaan

Nasional RI?

C. Tujuan dan Manfaat Penulisan

1. Tujuan Penelitian

Penelitian mengenai pemanfaatan koleksi

budaya nusantara ini bertujuan untuk mendapatkan

gambaran mengenai tingkat pemanfaatan koleksi

yang ada pada layanan koleksi budaya nusantara

Perpustanaa Nasional RI

2. Manfaat dari Penelitian

• Bagi Perpustakaan Nasional RI diharapkan menjadi

gambaran terhadap manfaat layanan koleksi budaya

nusantara agar dapat menjadi evaluasi kedepannya

agar kualitas layanan ini dapat ditingkatkan demi

terwujudnya tujuan awal kenapa layanan ini di

adakan.

• Bagi peneliti penelitian ini memiliki manfaat

menambah wawasan mengenai koleksi budaya

nusantara khususnya di Perpustakaan Nasioanl

Republik Indonesia.

Page 31: PEMANFAATAN KOLEKSI BUDAYA NUSANTARA DI …

11

D. Definisi Istilah

Latar belakang penelitian dengan judul “Pemanfaatan

Koleksi Budaya Nusantara Bagi Pemustaka Lokal di

Perpustakaan Nasional RI”, maka variabel dalam

penelitian ini adalah:

1. Pemanfaatan Bahan Pustaka

Pemanfaatan bahan pustaka adalah sebuah

kegiatan dimana pemustaka menggunakan buku atau

koleksi bahan pustaka lainya untuk memenuhi

kebutuhannya baik itu memenuhi kebutuhan informasi

ilmu pengetahuan ataupun informasi yang bersifat

hiburan.

2. Koleksi Budaya Nusantara

Koleksi perpustakaan adalah semua informasi

dalam bentuk karya tulis, cetak, dan/atau karya rekam

dalam berbagai media yang mempunyai nilai

pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi, dan

rekreasi pemustaka.7

Koleksi budaya nusantara sendiri adalah koleksi

perpustakaan yang memuat berbagai informasi yang

berhubungan dengan budaya ataupun daerah tertentu di

wilayah Indonesia.

7 Undang-Undang Perpustakaan No.43 Tahun 2007 Pasal 1 Ayat 2.

Page 32: PEMANFAATAN KOLEKSI BUDAYA NUSANTARA DI …

12

3. Anggota Perpustakaan (pemustaka)

Pemustaka adalah orang atau kelompok

masyarakat yang memakai dan memanfaatkan layanan

perpustakaan, baik anggota maupun bukan anggota.8

Anggota adalah bagian dari kelompok tertentu

yang memiliki syarat-syarat tertentu untuk dianggap

sebagai anggota. Jadi Anggota perpustakaan adalah

pemustaka yang telah memenuhi syarat-syarat tertentu

dari perpustakaan hingga akhirnya resmi menjadi

anggota perpustakaan melalui proses tertentu.

E. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan hasil penelitian ini diurai secara

sistematis dari Bab I sampai Bab V dengan penjelasan per

babnya, yaitu:

Bab I Pendahuluan

Bab ini berisi tentang pokok pikiran pembahasan

skripsi ini yang meliputi latar belakang, pembatasan

dan rumusan masalah, tujuan dan manfaat

penelitian, landasan teori, metode penelitian,

definisi istilah dan sistematika penulisan.

Bab II Tinjauan Literatur

Bab ini berisi landasan teori dan tinjauan pustaka

yang digunakan dalam penelitian ini yaitu: definisi

8 Sutarno N.S. Kamus Perpustakaan dan Informasi(Jakarta: Jala Permata,

2008) hal. 145.

Page 33: PEMANFAATAN KOLEKSI BUDAYA NUSANTARA DI …

13

perpustakaan nasional, fungsi perpustakaan

nasional, tugas dan tanggung jawab perpustakaan

nasional. koleksi perpustakaan, pemanfaatan bahan

pustaka, cara pemanfaatan koleksi, tujuan

pemanfaatan koleksi, dan penelitian terdahulu.

Bab III Metode Penelitian

Bab ini berisi tentang pembahasan jenis dan

pendekatan penelitian, sumber data dan sampel,

informan dan teknik pengumpulan data yang

digunakan dalam penyelesaian proses penelitian

pada anggota Perpustakaan Nasional RI.

Bab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan

Pada bab ini menjelaskan mengenai hasil penelitian

dan pembahasan mengenai pemanfaatan koleksi

budaya nusatara di Perpustakaan Nasional RI.

Bab V Penutup

Bab ini menjelaskan Kesimpulan dan saran dari

laporan hasil penelitian ini. Pada bagian akhir

terdapat daftar pustaka dan lampiran-lampiran yang

mendukung data dan hasil kegiatan penelitian ini.

Page 34: PEMANFAATAN KOLEKSI BUDAYA NUSANTARA DI …

14

Page 35: PEMANFAATAN KOLEKSI BUDAYA NUSANTARA DI …

15

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Perpustakaan Nasional

1. Defisini perpustakaan nasional

Perpustakaan nasional adalah sebuah

perpustakaan besar yang didirikan oleh pemerintah

untuk menyimpan informasi berharga negara tersebut

yang ruang lingkupnya secara nasional. Perpustakaan

nasional biasanya juga menyimpan koleksi langka dan

bersejarah dari negara yang bersangkutan.

Pada Undang-undang perpustakaan No.43 Tahun

2007 Bab VII pasal 21 ayat 1 menjelaskan bahwa

perpustakaan nasional adalah lembaga pemerintah non

departemen (LPND) yang menjelaskan tugas

pemerintahan dalam bidang perpustakaan yang

berfungsi sebagai perpustakaan pembina,

perpustakaan rujukan, perpustakaan deposit,

perpustakaan penelitian, perpustakaan pelestarian dan

pusat jejaring perpustakaan, serta berkedudukan di

ibukota negara.9

Pada tahun 1970, UNESCO dalam konfrensi

umumnya yang ke-16 memberikan definisi

perpustakaan nasional sebagai perpustakaan yang

9 Undang-Undang Perpustakaan No.43 Tahun 2007 Pasal 21 Ayat 1

Page 36: PEMANFAATAN KOLEKSI BUDAYA NUSANTARA DI …

16

bertanggung jawab atas akuisisi dan pelestarian kopi

semua terbitan yang signifikan yang diterbitkan di

sebuah negara dan berfungsi perpustakaan deposit,

baik menurut undang-undang maupun kesepakatan

lain, dengan tidak memandang nama perpustakaan10

Menurut Maurice B. Line didalam Blasius Sudarsono,

bahwa perpustakaan nasional diartikan sebagai

perpustakaan:11

• dengan koleksi literatur yang dihasilkan suatu

bangsa;

• yang menampung sebagian besar kekayaan

warisan budaya bangsa;

• pemimpin atau koordinator dari seluruh

perpustakaan yang dimiliki oleh suatu bangsa;

• yang melaksanakan layanan secara nasional baik

untuk perpustakaan lain atau masyarakatnya.

Blasius Sudarsono dalam sebuah artikel,

menyimpulkan bahwa suatu perpustakaan nasional

10 Sulistyo-Basuki. Pengantar Ilmu Perpustakaan (Jakarta: Universitas

Terbuka, 2010) hal. 2.5. 11 Blasius Sudarsono. Seperempad Abad Perpustakaan Nasional Republik

Indonesia: Menatap Peran Pada Masa Mendatang. Visi Pustaka : Jurnal

Nasional Bidang Kepustakaan ; vol. 7 No. 1 Tahun 2005.

Page 37: PEMANFAATAN KOLEKSI BUDAYA NUSANTARA DI …

17

dikembangkan berdasar konsep yang berdimensi 3

(tiga) yaitu:12

• Warisan budaya, penekanan pada kekayaan

literatur yang dihasilkan suatu bangsa. Kelestarian

atas koleksi ini menjadi perhatian utama.

• Infrastruktur, penekanan pada koordinasi nasional,

fasilitasi kepemimpinan, dan jasa. Perhatian

utamanya adalah pada pengembangan dan layanan

pada perpustakaan lain dalam satu negara.

• Layanan nasional yang komprehesif, penekanan

pada layanan pada pemakai di seluruh penjuru

negara. Perhatian utamanya adalah palayanan

masyarakat umum.

2. Fungsi perpustakaan nasional

Menurut UNESCO dalam buku Sulistyo Basuki,

fungsi perpustakaan nasional dibagi menjadi 3

kategori yaitu fungsi utama, fungsi yang diinginkan,

dan fungsi yang dilaksanakan : 13

a. Fungsi utama atau pokok dari perpustakaan

nasional

12 Blasius Sudarsono. Seperempad Abad Perpustakaan Nasional Republik

Indonesia: Menatap Peran Pada Masa Mendatang. Visi Pustaka : Jurnal

Nasional Bidang Kepustakaan ; vol. 7 No. 1 Tahun 2005. 13 Sulistyo-Basuki. Pengantar Ilmu Perpustakaan (Tanggerang Selatan :

Universitas Terbuka, 2013) hal. 2.5-2.7.

Page 38: PEMANFAATAN KOLEKSI BUDAYA NUSANTARA DI …

18

1) Mengumpulkan dan melestarikan literatur

nasional dengan sarana selengkap mungkin.

2) Menerbitkan bibliografi nasional.

3) Melaksanakan jasa pinjam antar pepustakaan.

4) Bertindak sebagai jasa bibliografis nasional

menerbitkan atau menunjang penerbitan

bibliografi khusus.

b. Fungsi yang diinginkan dari perpustakaan nasional

1) Bertindak sebagai pusat penelitian dan

pengembangan dalam pekerjaan perpustakaan

dan informasi;

2) Menyediakan pendidikan dan pelatihan dalam

pekerjaan perpustakaan dan informasi;

3) Bertindak sebagai pusat perencanaan bagi

perpustakaan sebuah negara.

c. Fungsi yang dimungkinkan dari perpustakaan

nasional

1) Bertindak sebagai pusat pertukaran materi

perpustakaan antara perpustakaan;

2) Menyediakan jasa perpustakaan khusus untuk

lembaga pemerintahan;

3) Bertindak sebagai museum buku.

Page 39: PEMANFAATAN KOLEKSI BUDAYA NUSANTARA DI …

19

3. Tugas dan tanggung jawab perpustakaan Nasioanl

Dalam Undang-undang No. 43 Tahun 2007 pada

Bab VII pasal 21 ayat 2 menyebutkan bahwa

Perpustakaan Nasional bertugas:14

a) Menetapkan kebijakan nasional, kebijakan umum,

dan kebijakan teknis pengelolaan perpustakaan;

b) Melaksanakan pembinaan, pengembangan,

evaluasi, dan koordinasi terhadap pengelolaan

perpustakaan;

c) Membina kerja sama dalam pengelolaan berbagai

jenis perpustakaan; dan

d) Mengembangkan standar nasional perpustakaan.

Dan tanggung jawab perpustakaan nasional

dalam Undang-undang No. 43 Tahun 2007 pasal 21

ayat 3:15

1) Mengembangkan koleksi nasional yang

memfasilitasi terwujudnya masyarakat pembelajar

sepanjang hayat;

2) Mengembangkan koleksi nasional untuk

melestarikan hasil budaya bangsa;

3) Melakukan promosi perpustakaan dan gemar

membaca dalam rangka mewujudkan masyarakat

pembelajar sepanjang hayat; dan

14 Undang-Undang Perpustakaan No.43 tahun 2007 pasal 21 ayat 2 15 Undang-Undang Perpustakaan No.43 tahun 2007 pasal 21 ayat 3

Page 40: PEMANFAATAN KOLEKSI BUDAYA NUSANTARA DI …

20

4) Mengidentifikasi dan mengupayakan

pengembalian naskah kuno yang berada di luar

negeri.

B. Kebudayaan

1. Definisi kebudayaan

Kebudayaan berasar dari kata budaya yang artinya

pikiran,akal budi, adat istiadat, susuatu yang sudah

menjadi kebiasaan dan sukar dirubah. Lalu kebudayaan

sendiri artinya adalah hasil kegiatan dan penciptaan

batin (akal budi) manusia seperti kepercayaan, kesenian,

dan adat istiadat serta keseluruhan pengetahuan manusia

sebagai makhluk sosial yang digunakan untuk

memahami lingkungan serta pengalamannya dan yang

menjadi pedoman tingkah lakunya.

Lalu menurut para ahli16 :

a. Sir Edward B. Tylor menggunakan kata

kebudayaan untuk menunjuk “keseluruhan

kompleks dari ide dan segala sesuatu yang

dihasilkan manusia dalam pengalaman

historinya”. Termasuk disini ialah

“pengetahuan, kepercayaan, seni, moral,

hukum, kebiasaan, dan kemampuan serta

16 Rafael Raga Maran. Manusia Dan Kebudayaan Dalam Perspektif Ilmu

Budaya Dasar (Jakarta: Rineka Cipta, 2007) hal. 26.

Page 41: PEMANFAATAN KOLEKSI BUDAYA NUSANTARA DI …

21

perilaku lainnya yang diperoleh manusia

sebagai anggota masyarakat.

b. Gillin, beranggapan bahwa “kebudayaan terdiri

dari kebiasaan-kebiasaan yang terpola dan

secara fungsional saling bertautan dengan

individu tertentu yang membentuk grup-grup

atau kategori sosial tertentu.

c. Koentjaraningrat, kebudayaan adalah

“keseluruhan system gagasan , tindakan, dan

hasil karya manusia dalam rangka kehidupan

masyarakat yang dijadikan milik diri manusia

dengan belajar.

Jadi budaya adalah kebiasaan berdasarkan akal,

budi dan adat istiadat yang terus berkembang dan sukar

dirubah. Lalu kebudayaan adalah hasil kegiatan dan

penciptaan manusia dari pengalamannya baik itu berupa

pengetahuan, kepercayaan, seni, moral, hukum,

kebiasaan,dan kemapuan yang diperoleh dan digunakan

untuk hidup pada sebuah masyarkat.

2. Unsur-unsur kebudayaan

Kebudayaan diwariskan turun temurun dengan

diajarkan dari generasi ke generasi sebagai bagian dari

sebuah masyarakat. Hampir dari setiap tindakan dari

manusia adalah sebuah kebudayaan. Luasnya persepsi

Page 42: PEMANFAATAN KOLEKSI BUDAYA NUSANTARA DI …

22

tentang kebudayaan menimbulkan pemikiran mengenai

apa isi sebenarnya dari sebuah kebudayaan.

Koentjaraningrat menyusun tujuh unsur-unsur

kebudayaan yang bersifat universal berdasarkan

pendapat para ahli antropologi. Tujuh unsur kebudayaan

yang dimaksud adalah : 17

a. Bahasa

b. Sistem pengetahuan

c. Organisasi sosial

d. Sistem peralatan hidup dan terknologi

e. Sistem mata pencarian hidup

f. Sistem religi

g. Sistem kesenian

Di sini dapat kita lihat bahwa sebuah kebudayaan

tidak dilihat hanya dari kebiasaan yang banyak orang

kenal dengan adat dan istiadat. Sesuatu disebut sebagai

sebuah kebudayaan apabila memiliki unsur-unsur

kebudayaan yang jelas pada sebuah masyarakat.

3. Wujud kebudayaan

Koenjtaraningrat, wujud kebudayaan dibedakan

menjadi tiga bagian yaitu:

17 Wahyuni. Perilaku Beragama Studi Sosiologi Terhadap Asimilasi Agama

dan Budaya Di Sulawesi Selatan (Makassar: Alauddin University Press, 2013),

h. 39-41.

Page 43: PEMANFAATAN KOLEKSI BUDAYA NUSANTARA DI …

23

a. Wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks dari ide-

ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan

dan sebagainya.

b. Wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks aktivitas

serta tindakan berpola dari manusia

dalammasyarakat.

c. Wujud kebudayaan berupa benda-benda hasil karya

manusia.

Ketiga wujud diatas saling berkaitan satu sama lain

dan tidak dapat dipisankan dalam kehidupan

bermasyarakat. Pikiran, ide-ide, tindakan dan karya

manusia melahirkan sebuah kebudayaan. Dan

kebudayaan membentuk suatu lingkungan hidup

tertentu yang semakin lama semakin menjauhkan

manusia dari lingkungan alamiahnya sehingga

memperngaruhi perbuatannya, bahkan juga cara

berpikirnya.

C. Koleksi Perpustakaan

Koleksi perpustakaan adalah unsur terpenting untuk

terbentuknya sebuah perpustakaan dimana koleksi tersebut

akan dilayankan kepada pemustaka agar pemustaka bisa

mendapatkan informasi yang mereka butuhkan saat datang

ke perpustakaan. Perpustakaan tidak akan dapat

memberikan layanan terbaiknya apabila mereka tidak

memberika koleksi yang baik. Sejalan dengan tujuan

Page 44: PEMANFAATAN KOLEKSI BUDAYA NUSANTARA DI …

24

perpustakaan, koleksi perpustakaan mempunyai fungsi

sebagai berikut:18

1. Fungsi pendidikan

Untuk menunjang program pendidikan sepanjang

masa, perpustakaan mengadakan bahan pustaka yagn

sesuai atau relevan dengan jenis dan tingkat

pendidikan masyarakat pemakai.

2. Fungsi umum

Perpustakaan merupakan pusat informasi bagi

masyarakat sekitarnya. Fungsi ini berhubungan

dengan tugas perpustakaan untuk menyediakan

berbagai macam subjek untuk pemakai aktif, maupun

pemakai yang belum aktif, yang diharapkan pada suatu

saat mereka akan datang untuk memanfaatkan

perpustakaan.

Sedangakan Koleksi perpustakaan sendiri adalah yang

mencakup berbagai format bahan sesuai dengan

perkembangan dan kebutuhan alternatif para pemakai

perpustakaan terhadap media rekam informasi. Untuk itu

ada beberapa kriteria pokok yang harus dimiliki sebuah

perpustakaan.

18 Siti Sumarningsih. Pengembangan Koleksi Perpustakaan. Al-Maktabah.

Vol. 3, No.1 Tahun 2005, Hal. 1

Page 45: PEMANFAATAN KOLEKSI BUDAYA NUSANTARA DI …

25

Adapun kriteria pokok tersebut adalah19:

1. Koleksi perpustakaan umum mencakup bahan

pustaka tercetak seperti : buku, majalah, dan surat

kabar,bahan pustaka terekam dan eketronik

seperti : kaset, video, piringan (disk) dan lain-lain.

2. Pengelompokan bahan pustaka di perpustakaan

umum terdiri dari: kelompok bahan pustaka anak-

anak, remaja, pandang dengar, rujukan (

Referens), bahan pustaka berkala (majalah dan

surat kabar), bahan pustaka untuk orang dewasa,

bahan pustaka braille dan bahan pustaka khusus

seperti foto, lukisan dan lain-lain.

3. Koleksi mencakup bahan pustaka terpilih yaitu

informasi yang terkadung harus cocok dengan

keperluan dan mampu dibaca atau didengan dan

dimengerti oleh masyarakat pemakai.

4. Setiap bahan pustaka yang diterima perpustakaan

harus diregistrasi terlebih dahulu.

5. Setiap bahan pustaka ditempatkan di ruang koleksi

adalah bahan pustaka yang sudah siap dipinjam

oleh masyarakat pemakai. Oleh karenanya bahan

pustaka itu sudah siap pakai dalam arti sudah

mengalami pengolahan dan penyiapan.

19 Perpustakaan Nasional RI. Pedoman Umum Penyelenggaraan Perpsutakaan

Umum (Jakarta: Perpustanaan Nasional RI, 2001) hal. 5.

Page 46: PEMANFAATAN KOLEKSI BUDAYA NUSANTARA DI …

26

Menurut Sutarno, Koleksi perpustakaan merupakan

salah satu faktor utama yang menentukan kriteria dan jenis

sebuah perpustakaan.20 Lalu di dalam sebuah artikel

disebutkan, Koleksi perpustakaan merupakan salah satu

faktor utama yang menentukan kriteria dan jenis

perpustakaan. Artinya, bahwa koleksi perpustakaan selalu

dikaitkan dengan tugas dan fungsi yang harus dilaksanakan

dalam rangka mencapai misi dan mewujudkan visi

perpustakaan yang bersangkutan. 21Disini dapat ditarik

kesimpulan bahwa jenis dan koleksi perpustakaan sejalan

dengan tugas dan fungsi yang telah dicita-citakan sesuai

dengan visi dan misi perpustakaan yang bersangkutan.

Sebagai contoh layanan koleksi budaya nusantara di

Perpustakaan Nasional RI yang seluruh koleksinya

berhubungan dengan keanekaragaman budaya di Indonesia

tidak hanya tentang budaya tetapi juga bidang ilmu lain

selama itu memiliki kaitan dengan Indonesia dan

membahas tentang keberanekaragaman Indonesia maka itu

akan dimasukan sebagai koleksi di layanan koleksi budaya

nusantara.

20 Sutarno N.S. Manajemen Perpustakaan : Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta

: Samitra Media Utama, 2004) hal. 66. 21 Ricie Hijrahtul Hazmi dan Desriyeni. Pemanfaatan Koleksi Umum Oleh

Pemustaka Di Kantor Perpustakaan, Arsip, Dan Dokumentasi Kabupaten

Pesisir Selatan. Jurnal informasi ilmu perpustakaan dan kearsipan. Vol. 3. No.

1. Tahun 2014. hal 88

Page 47: PEMANFAATAN KOLEKSI BUDAYA NUSANTARA DI …

27

Berdasarkan perspektif perpustakaan nasional,

warisan budaya adalah apa yang dihasilkan oleh sebuah

negara dan penduduknya sebagai kenangan dalam teks,

suara, dan visi, tidak peduli dalam medium apa.22 Hal ini

sesuai dengan misi Perpustakaan Nasional RI yaitu

“terwujudnya perpustakaan sebagai pelestarian khazanah

budaya bangsa.

D. Pemanfaatan

1. Pemanfaatan Bahan Pustaka

Menurut KBBI, pemanfaatan berasal dari kata

manfaat yang berarti guna dan atau faedah.23 Dalam

hal ini memanfaatkan berarti menjadikan sesuatu itu

berguna. Jadi, pemanfaatan adalah proses, cara

perbuatan dalam memanfaatkan.

Menurut Sutarno N.S., pemanfaatan koleksi di

perpustakaan merupakan salah satu cara

memberdayakan koleksi bahan pustaka yang ada

tergantung dari kebutuhan pemustaka tersebut dalam

pencarian pemenuhan kebutuhan informasi yang

diinginkan, dengan cara dibaca, dipinjam, diteliti, atau

22 Barbara Signori. Preserving Culture Heritage : Better Together. IFLA WLIC 2017 . Akses http://library.ifla.org/1801/1/S08-2017-signori-en.pdf 23 https://KBBI.web.id/manfaat

Page 48: PEMANFAATAN KOLEKSI BUDAYA NUSANTARA DI …

28

dikaji isinya, serta dikembangkan dan disebarluaskan

kepada pemustakanya.24

Pemanfaatan bahan pustaka/koleksi perpustakaan

adalah sebuah kegiatan dimana pemustaka

menggunakan buku atau koleksi bahan pustaka lainya

untuk memenuhi kebutuhannya baik itu memenuhi

kebutuhan informasi ilmu pengetahuan ataupun

informasi yang bersifat hiburan. Pemanfaatan koleksi

dapat diketahui dari seberapa banyak jumlah maupun

jenis bahan pustaka yang terpakai. Keterpakaian

berhubungan dengan masalah kebutuhan atau

permintaan.25

Pemanfaatan bahan pustaka di perpustakaan

nasional tergantung dari tujuan seseorang datang ke

perpustakaan tersebut. Banyak layanan yang

disediakan Perpustakaan Nasional RI juga

memberikan banyak manfaat di setiap layanan yang

ada mulai dari layanan umum, layanan referensi,

layanan anak, layanan koleksi budaya nusantara dan

berbagai layanan lainya yang ada di Perpustakaan

Nasional RI.

24 Sutarno N.S. Manajemen Perpustakaan : Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta

: Sagung Seto, 2006) hal. 109. 25 Frederick Wilfrid Lancaster. If You Want to Evaluate your Library (London:

The Library Assosiation, 1988) hal. 33

Page 49: PEMANFAATAN KOLEKSI BUDAYA NUSANTARA DI …

29

Data mengenai pemafaatan perpustakaan sendiri

dapat digunakan untuk mengetahui kekuatan dan

kelemahan koleksi. Tingkat pemanfaatan juga

mempengaruhi pengadaan di perpustakaan, karena

kembali lagi bahwa tujuan diadakan koleksi

perpustakaan adalah untuk pengguna jadi

perpustakaan mengadakan koleksi sesuai dengan topik

apa yang selalu dimanfaatkan oleh pengguna.

2. Cara Memanfaatkan Koleksi Perpustakaan

Koleksi di perpustakaan dapat dimanfaatkan oleh

pemustaka yang datang dengan beberapa cara antara

lain :

a. Membaca ditempat

Membaca ditempat merupakakan cara paling

praktis bagi pemustaka untuk mendapatkan

berbagai macam informasi, pemustaka hanya cukup

mencari informasi yang mereka butuhkan di

perpustakaan. Dengan membaca di perpustakaan

mereka bisa mendapatkan banyak sumber informasi

sekaligus karena membaca di perpustakaan tidak

ada batasan berapa koleksi yang boleh dibaca.

Ruang baca yang nyaman juga akan membuat

pemustaka betah berlama-lama di perpustakaan

Page 50: PEMANFAATAN KOLEKSI BUDAYA NUSANTARA DI …

30

b. Mencatat informasi yang tersedia

Mencatat informasi adalah salah satu langkah

yang dapat dilakukan oleh pemustaka untuk

merangkum semua informasi penting yang telah dia

baca dan dia butuhkan menjadi satu tanpa harus

meminjam koleksi yang mereka butuhkan.

c. Meminjam koleksi

Meminjam koleksi adalah membawa koleksi

keluar perpustakaan dalam jangka waktu tertentu

sesuai kebijakan perpustakaan. Meminjam koleksi

biasanya melalui meja sirkulasi dengan syarat yang

telah ditetapkan oleh perpustakaan. Tujuan

meminjam koleksi ini adalah agar memiliki lebih

banyak waktu untuk memanfaatkan koleksi

perpustakaan dimana didalam koleksi tersebut

banyak informasi yang dibutuhkan yang tidak

mungkin untuk dicatat satu per satu.

d. Mencgopy koleksi

Mengcopy dilakukan karena beberapa alasan

seperti pemustaka tidak memiliki banyak waktu

datang ke perpustakaan, pemustaka membutuhkan

buku tersebut untuk waktu yang lama namun

peminjaman di perpustakaan memiliki jangka

waktu terbatas, koleksi di perpustakaan tidak boleh

di pinjam atau dibawa pulang tetapi boleh untuk di

Page 51: PEMANFAATAN KOLEKSI BUDAYA NUSANTARA DI …

31

fotocopy, serta pemustaka menginginkan koleksi

tersebut tetapi koleksi yang bersangkutan tidak di

produksi atau tidak terbit lagi.

Diluar cara memanfaatkanya sendiri, ada beberapa

hal yang mempengaruhi pemanfaatan koleksi di

perpustakaan :26

a. Frekuensi Penggunaan

Frekuensi penggunaan koleksi adalah

kekerapan pemustaka menggunakan koleksi untuk

mencari informasi.

b. Tujuan pemustaka

Setiap pemustaka mempunyai tujuan yang

berbeda dalam memanfaatan koleksi perpustakaan.

c. Kemampuan pemustaka dalam menelusur

informasi

Seorang pemustaka perlu memiliki

pengetahuan dalam menggunakan suatu system

pangkalan data yang digunakan untuk penelusuran

sehingga informasi yang dibutuhkan dapat ditemu

kembali secara efektif dan efesien. Mengingat

tingkat kemampuan penelusuran pemustaka yang

berbeda.

26 Aan prabowo dan Heriyanto. Analisis Pemanfaatan Buku Elektronik (E-

Book) Oleh Pemustaka Di Perpustakaan SMAN 1 Semarang. Jurnal Ilmu

Perpustakaan. Vol. 2. No. 2. Tahun 2013. Hal. 4-5

Page 52: PEMANFAATAN KOLEKSI BUDAYA NUSANTARA DI …

32

d. Peranan pustakawan

Peranan pustakawan adalah kewajiban atau

tugas pustakawan dalam pelayanan kepada

pengguna pepustakaan dimana salah satu tugasnya

adalah memberikan pendidikan, bimbingan, dan

kerjasama kepada pemustaka dalam memilih

sumber informasi yang di butuhkan dan cara

penelusurannya.

3. Tujuan Memanfaatkan Koleksi Budaya Nusantara

Koleksi budaya nusantara memenuhi kebutuhan

pemustaka dalam bidang budaya, adat dan kebiasaan

baik itu untuk tugas, pengetahuan, atau hiburan.

Koleksi budaya nusantara ini meningkatkan minat

pemustaka untuk mengetahui berbagai budaya yang

ada dan tersebar di berbagai wilayah Indonesia. Oleh

karena itu, dalam mengadakan dan mengelola koleksi

budaya nusantara perlu penanganan yang baik dalam

menyediakan informasi dan koleksi yang relevan agar

nantinya dapat dimanfaatkan untuk memperluas

wawasan setiap orang menggunakannya.

E. Penelitian Relevan

Agar terhindar dari duplikasi maka peneliti mencari

penelitian-penelitian terdahulu dengan permasalahan yang

berkaitan dengan topik yang akan diteliti oleh peneliti,

yaitu:

Page 53: PEMANFAATAN KOLEKSI BUDAYA NUSANTARA DI …

33

1. Penelitian skripsi berjudul Pemanfaatan Koleksi

Referensi di Perpustakaan Umum Jakarta Barat yang

diteliti oleh Mohamad Ainur Rofiq pada tahun 2008

mahasiswa Program Studi Ilmu Perpustakaan,

Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta. Perbedaan skripsi ini dengan

penelitian yang akan dilakukan adalah jenis koleksi

yang diteliti dan tempat penelitian. Tempat penelitian

yang dipilih oleh saudara Muhamad Ainur Rofiqoh

adalah Perpustakaan Umum Jakarta Barat dengan

tujuan penelitian untuk mengetahui bagaimana

pemanfaatan koleksi referensi di Perpustakaan Umum

Jakarta Barat oleh pengunjung yang datang ke ruang

referensi. Sedangkan penelitian yang akan dilakukan

oleh peneliti bertempat di Perpustakaan Nasional RI

dengan tujuan untuk mengetahuin pemanfaatan

koleksi budaya nusantara di Perpustakaan Nasional RI

yang datang ke Layanan Koleksi Budaya Nusantara.

Terdapat juga persamaan pada penelitian ini dengan

skripsi saudara Mohamad Ainur Rofiq yaitu

menggunakan jenis penelitian kuantitatif dengan

metode penelitian deskriptif.

2. Jurnal Pustaka loka, Volume 9 No.1 Tahun 2017 yang

berjudul Pemanfaatan Koleksi Referensi di

Perpustakaan IAIN Purwokerto oleh Indah Wijaya

Page 54: PEMANFAATAN KOLEKSI BUDAYA NUSANTARA DI …

34

Antasari seorang pustakawan di IAIN Purwokerto.

Perbedaan jurnal ini dengan penelitian yang akan

dilakukan adalah tempat dan jenis koleksi referensi

yang diteliti dimana saudari Indah Wijaya Astasari

meneliti koleksi referensi yang ada di Perpustakaan

IAIN Purwokerto sedangkan penelitian ini memilih

koleksi referensi budaya nusantara di Perpustakaan

Nasional RI. Persamaan jurnal dengan penelitian yang

akan dilakukan adalah tujuan penelitian yaitu untuk

mengetahui sejauh mana pemanfaatan koleksi referensi

dimanfaatkan oleh pemustaka yang datang berkunjung

ke layanan referensi di perpustakaan dengan

menggunakan jenis pendekatan kuantitatif deskriptif.27

27 Indah Wijaya Antasari. Pemanfaatan Koleksi Referensi Di Perpustakaan

IAIN Purwokerto. Pustaka Loka : Jurnal Kajian informasi Dan Perpustakaan ;

Vol. 9 No.1 Tahun 2017

Page 55: PEMANFAATAN KOLEKSI BUDAYA NUSANTARA DI …

35

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Format dan Pedekatan Penelitian

Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif

yaitu penelitian yang bertujuan mendeskripsikan atau

menjelaskan sesuatu hal seperti apa adanya.28 Pendekatan

yang digunakan adalah mixed model research dimana

peneliti menggunakan penelitian kuantitatif dan kuatitatif

dalam satu proses penelitian.29 Pada penelitian ini

menggunakan dua pendekatan yaitu pendekatan kuantitatif

dan kualitatif. Penelitian kuantitatif digunakan untuk

menfasilitasi penelitian kualitatif, agar peneliti dapat

mengungkat apa yang tersirat dalam penelitian kuantitatif

maka peneliti melakukanpenelitian kuantitatif dengan cara

melakukan wawancara dengan permasalahan yang

bersangkutan.30

Pada penelitian kuantitatif, teori atau paradigma teori

digunakan untuk peneliti menemukan masalah penelitian,

hipotesis, menemukan konsep-konsep, menemukan

metodologi, dan menemukan alat analisis data. Untuk

28 Prasetya irawan. Logika Dan Prosedur Penelitian : Pengantar Dan Panduan

Traktis Penelitian Pemula (Jakarta: STIA-LAN, 1999) 29 A. Muri Yusuf. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatis & penelitian

gabungan (Jakarta : Kencana, 2014) Hal. 428. 30 Jonathan Sarwono, Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif

(Yogyakarya: Graha Ilmu, 2006). Hal. 256.

Page 56: PEMANFAATAN KOLEKSI BUDAYA NUSANTARA DI …

36

memenuhi kebutuhan informasi maka dilakukan

pengolahan data mentah menjadi data jadi untuk

melengkapi kebutuhan informasi. Format penelitian

kuantitatif tergantung pada permasalahan dan tujuan

penelitian,oleh karena itu penelitian ini termasuk pada

penelitian kuantitatif dengan format deskriptif. Penelitian

kuantitatif dengan format deskriptif bertujuan untuk

menjelaskan, meringkaskan berbagai kondisi, berbagai

situasi, atau berbagai variabel yang timbul di masyarakat

yang menjadi objek penelitian itu berdasarkan apa yang

terjadi. Kemudian mengangkat ke permukaan karakter atau

gambaran tentang kondisi, situasi ataupun variabel

tersebut.31

Penelitian kualitatif, pada penelitian kualitatif peneliti

mencari makna pemahaman, pengertian, verstehen

tentangsuatu fenomena,kejadian, maupun kehidupan

manusia dengan terlibat langsung dan/atau tidak langsung

kedalam setting yang diteliti, kontekstual, dan

menyeluruh.32 Penelitian kualitatif digunakan untuk

memperkuat dan memperdalam data yang ada pada

penelitian kuantitatif. Secara keseluruhan penelitian ini

31 Burhan Bungin. Metodologi Penelitian Kuantitatif : komunikasi, ekonomi,

dan kebijakan publik serta ilmu-ilmu sosial lainya (Jakarta : KENCANA,

2014) Hal. 44. 32 A. Muri Yusuf. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatis & penelitian

gabungan (Jakarta : Kencana, 2014) Hal. 328.

Page 57: PEMANFAATAN KOLEKSI BUDAYA NUSANTARA DI …

37

bertujuan untuk memperoleh informasi mengenai

pemanfaatan koleksi budaya nusantara yang disediakan

Perpustakaan Nasional RI.

B. Sumber data

Dalam penelitian ini ada 2 sumber data yang

digunakan, yaitu:

1. Sumber data primer

Sumber data primer adalah data yang diambil

langsung tanpa perantara dari sumbernya. Dalam

penelitian ini data diperoleh langsung dari pemustaka

mahasiswa yang berkunjung ke layanan koleksi

budaya nusantara Perpustakaan Nasional RI yang

didapatkan melalui wawancara.

2. Sumber data sekunder

Sumber data sekunder adalah data yang diambil

secara tidak langsung dari sumbernya dari

kepustakaan, yang diteliti dari letaratur-literatur, buku,

dokumen, serta artikel yang berkaitan dengan masalah

yang diteliti.33

Sumber data sekunder pada penelitian ini didapat

langsung dari perpustakaan melalui pustakawan yang

bertugas pada layanan koleksi budaya nusantara

33 Prasetya Irawan, Logika Dan Prosedur Penelitian, Pengantar dan panduan

praktis penelitian sosial bagi mahasiswa dan peneliti pemula (Jakarta: STIA-

LAN, 199) Hal. 86-87.

Page 58: PEMANFAATAN KOLEKSI BUDAYA NUSANTARA DI …

38

Perpustakaan Nasional RI berupa data kunjungan

pemustaka di layanan koleksi budaya nusantara pada

bulan Juli – September 2019.

C. Populasi Dan Sampel

1. Populasi

Dalam penelitian populasi digunakan untuk

menyebutkan serumpun atau sekelompok objek yang

menjadi sasaran penelitian. Oleh karenanya, populasi

penelitian merupakan keseluruhan(universum) dari

objek penelitian yang dapat berupa manusia, hewan,

tumbuh- tumbuhan, udara, gejala, nilai, peristiwa,

sikap hidup, dan sebagainya, sehingga objek-objek ini

menjadi sumber penelitian.34 Populasi dalam

penelitian ini adalah data keseluruhan data kunjungan

pemustaka yang datang ke layanan koleksi budaya

nusantara Perpustakaan Nasional RI pada bulan Juli –

September 2019.

2. Sampel

Sampel adalah sebagian populasi yang

karakteristiknya akan diselidiki dan dianggap bisa

mewakili keseluruhan populasi-jumlah lebih sedikit

34 Burhan bungin. Metodologi Penelitian Kuantitatif : komunikasi, ekonomi,

dan kebijakan publik serta ilmu-ilmu sosial lainya (Jakarta : KENCANA,

2014) Hal. 109.

Page 59: PEMANFAATAN KOLEKSI BUDAYA NUSANTARA DI …

39

dari jumlah populasinya.35 Penelitian ini

menggunakan data sekunder berasal dari perpustakaan

dan data tersebut merupakan gambaran keseluruhan

data kunjungan anggota di layanan tersebut maka

penarikan sampel menggunakan Exhausitive

Sampling(Sampling Jenuh). Exhausitive Sampling,

adalah bila semua anggota populasi digunakan sebagai

sampel.36

D. Teknik Pengumpulan Data

1. Observasi

Observasi merupakan salah satu teknik

pengumpulan data yang dilakukan dengan cara

mengamati lingkungan dan mencatat secara sistematis

peristiwa yang dijadikan bahan penelitian oleh

peneliti. Menurut Hasan observasi ialah pemilihan,

pengubahan, pencatatan, dan pengodean serangkaian

perilaku dan suasana yang berkenaan dengan

organisasi, sesuai dengan tujuan-tujuan empiris.37

Tujuan dilakukannya observasi adalah untuk

menemukan gambaran permasalahan. Obervasi

dilakukan denga melihat dan mengamati pemanfaatan

35 Djarwanto dan Subagyo,p. Statistik Induktif. BPFE-UGM. Yogyakarta.

2008. 36 Sulistyaningsih. Menotologi Penelitian Kebidanan : Kuantitatif-Kualitatif

(Yogyakarta: Graha Ilmu, 2011) Hal. 75. 37 Hasan dan M Iqbal, Pokok-pokok Materi Metodologi Penelitian dan

Aplikasinya (Bogor: Ghalia Indonesia, 2002). Hal. 86

Page 60: PEMANFAATAN KOLEKSI BUDAYA NUSANTARA DI …

40

layanan yang dilakukan oleh pemustaka di layanan

koleksi budaya nusantara Perpustakaan Nasional RI.

2. Dokumentasi

Sejumlah besar fakta dan data tersimpan dalam

bahan yang berbentuk dokumentasi. Sifat utama data

ini tak terbatas pada ruang dan waktu sehingga

memberi peluang kepada peneliti untuk mengetahui

hal-hal yang pernah terjadi di waktu silam.38

Data berasal dari dokumen yang telah disiapkan

oleh perpustakaan yang memuat informasi khusus

yang kemudian diolah sedemikian rupa sehingga

mendapatkan data-data yang dibutuhkan oleh peneliti

untuk melanjutkan penelitian.

3. Wawancara

Wawancara adalah suatu kejadian atau suatu

proses interaksi antara pewawancara dan sumber

informasi atau yang diwawancarai melalui komunikasi

langsung.39 Wawancara dilakukan dengan cara

memilih secara acak beberapa informan pemustaka

yang memenuhi kriteria dan diberi pertanyaan yang

telah disiapkan mengenai segala hal yang berhubungan

dengan pemanfaatan koleksi budaya nusantara.

38 Juliansyah Noor, Metodologi Penelitian (Jakarta: KENCANA, 2017).

Hal.141 39 A. Muri Yusuf. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatis & penelitian

gabungan (Jakarta : Kencana, 2014) Hal. 372.

Page 61: PEMANFAATAN KOLEKSI BUDAYA NUSANTARA DI …

41

Dalam hal ini pemilihan informan menggunakan

teknik purposive sampli, merupakan teknik

pengumpulan sampel(informan) dengan pertimbangan

khusus.40 Adapun kriteria pemustaka yang dijadikan

informan adalah sebagai berikut:

a. Pemustaka yang telah terdaftar dan memiliki kartu

anggota perpustakaan nasional

b. Mengujungi layanan koleksi budaya nusantara dan

berada di lokasi saat penelitian dilakukan.

c. Pernah/tidak pernah memanfaatkan koleksi di

layanan koleksi budaya nusantara.

Berdasarkan kriteria yang telah disebutkan, maka

peneliti mengambil beberapa informan sampai

kebutuhan data untuk penelitian terpenuhi.

E. Teknik Pengelolahan Dan Analisa

1. Pengelompokan dan pengolahan

Data yang telah didapatkan lalu diolah dan

dikelompokan sesuai subjek kebutuhan penelitian dan

dihitung agar nantinya data yang ada dapat dibaca,

diolah dan digunakan untuk penelitian.

2. Verifikasi data

Data yang telah dikelompokan selanjutanya di

cek kembali pada setiap point agar sesuai dengan

40 Juliansyah Noor, Metodologi Penelitian (Jakarta: KENCANA, 2017).

Hal.155

Page 62: PEMANFAATAN KOLEKSI BUDAYA NUSANTARA DI …

42

ketetapan yang telah ditentukan demi menghindari

kesalahan, ketidaksesuaian, ketidaklengkapan, dan

kepalsuan.

3. Tabulasi

Tabulasi yaitu memindahkan semua data yang

telah diolah kedalam tabel yang kemudian dicari untuk

dianalisa. Data yang telah ditabulasikan lalu

dipersentasekan dengan menggunakan rumus:

P = f/n x 100%

Keterangan:

P = persentase yang dicari

f = frekuensi jawaban

n = jumlah subjek yang diolah.41

4. Reduksi

Reduksi adalah proses analisis untuk memilih,

memusatkan perhatian, menyederhanakan, serta

mentransformasikan data yang muncul dari catatan-

cacatan lapangan. Reduksi dilakukan dengan

merangkum, memilih hal pokok, fokus pada hal

penting, mencari tema dan pola, serta membuang hal

yang dianggap tidak perlu. Tujuan dari reduksi adalah

agar peneliti mendapat gambaran jelas dari data yang

diperoleh.

41 Sudiyono. Pengantar Statistika Pendidikan (Jakarta: Raja Grafindo Persada,

2003)

Page 63: PEMANFAATAN KOLEKSI BUDAYA NUSANTARA DI …

43

5. Penyajian data

Data yang telah direduksi selanjutnya

diorganisasikan serta disusun dalam pola hubungan

sehingga mudah dipahami. Penyajian data dapat

berbentuk naratif, bagn, hubungan antar kategori,

diagram alur, dan lainya. Hal tersebut agar hasil

penelitian lebih mudah dipahami oleh pembaca.

6. Penarikan kesimpulan

Langkah berikutnya adalah penarikan kesimpulan

berdasarkan temuan dan melakukan verifikasi data.

Data yang telah disajikan dalam bentuk narasi atau

bentuk lainnya digunakan untuk menjawab rumusan

masalah yang telah dirumuskan sejak awal

F. Tempat dan Jadwal Penelitian

Tempat penelitian diadakan yaitu:

Tempat : Perpustakaan Nasional RI

Alamat : Jalan Medan Merdeka Sel. No.11,

RT.11/RW.2, Gambir, Kec. Senen, Kota Jakarta Pusat,

Daerah Khusus Ibukota Jakarta.

Adapun jadwal penelitian yang dilakukan oleh

peneliti adalah sebagai berikut :

Page 64: PEMANFAATAN KOLEKSI BUDAYA NUSANTARA DI …

44

Tabel 3.1 Pelaksanaan Penelitian

No Kegiatan Waktu

1 Pengajuan Proposal Skripsi Agustus 2019

2 Pengujuan Proposal Skripsi September 2019

3 Awal Bimbingan September 2019

4 Penyusunan Laporan Skripsi Oktober 2019

5 Penelitian Oktober dan November 2019

6 Bimbingan Skripsi Desember 2019 dan Januari 2020

7 Pengajuan Sidang Februari 2020

8 Sidang Skripsi Februasi 2020

Page 65: PEMANFAATAN KOLEKSI BUDAYA NUSANTARA DI …

45

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Profil

1. Perpustakaan Nasional RI

Perpustanaan nasional adalah lembaga

pemerintah nonkementrian yang melaksanakan tugas

pemerintahan dalam bidang perpustakaan yang

berfungsi sebagai perpustakaan pembina,

perpustakaan rujukan, perpustakaan deposit,

perpustakaan penelitian, perpustakaan perlestarian,

dan pusat jejaring perpustakaan, serta berkedudukan di

ibu kota negara.

Sebelumnya Perpustakaan Nasional RI berada di

Jl. Salemba Raya No. 28A. Pada tanggal 14 September

2017 presiden meresmikan gedung perpustakaan

nasional yang baru yang beralamat di Jl. Medan

Merdeka Sel. No.11, RT.11/RW.2, Gambir, Kec.

Senen, Kota Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota

Jakarta. Gedung baru ini terdiri dari 24 lantai yang

masing-masing lantai memiliki fasilitas masing-

masing, salah satunya adalah lantai 24 yang menjadi

layanan koleksi budaya nusantara.

Perpustakaan nasional adalah perpustakaan yang

berskala nasional mana ia tidak hanya menjadi

Page 66: PEMANFAATAN KOLEKSI BUDAYA NUSANTARA DI …

46

perpustakaan yang hanya menyediakan satu ilmu

pengetahuan tertentu saja atau melayani satu kelompok

saja. Perpustakaan nasional memberikan berbagai

macam informasi yang ada dan melayani masyarakat

dari semua lapisan dan golongan. Perpustakaan

Nasional RI memiliki visi dan misi sebagai berikut :

VISI : “terwujudnya Indonesia cerdas melalui

gemar membaca dengan memberdayakan

perpustakaan”

MISI : - Terrwujudnya layanan prima.

- Terwujudnya perpustakaan sebagai

pelestari khazanah budaya bangsa

- Terwujudnya perpustakaan sesuai

standar nasional perpustanaan

2. Layanan Koleksi Budaya Nusantara

Layanan ini merupakan salah satu layanan baru

yang ada di Perpustakaan Nasional RI semenjak

pindah ke gedung baru. Pada layanan koleksi budaya

nusantara bisa ditemukan berbagai macam koleksi

buku dan beberapa benda-benda tradisional. layanan

koleksi budaya nusantara memiliki interior yang bagus

dan memiliki berbagai fasilitas penunjang didalamnya.

Fasilitas yang ada pada layanan koleksi budaya

nusantara sendiri mulai dari penerangan ruangan yang

Page 67: PEMANFAATAN KOLEKSI BUDAYA NUSANTARA DI …

47

bagus, koneksi internet melalui wifi yang disediakan

Perpustakaan Nasional RI, tempat mengisi daya laptop

dan perangkat seluler yang banyak (listrik), ruangan

yang luas disertai tempat baca yang cukup, ruangan

eksekutif lounge, ruangan diskusi, fotocopy gratis

dengan syarat tertentu, dan ada pentas yang biasa

digunakan apabila ada acara tertentu.

Meski tergolong masih baru koleksi yang

disediakan belum cukup banyak. Berikut daftar jumlah

koleksi pada layanan koleksi budaya nusantara

terhitung awal Oktober 2019 :

Tabel 4.1 Jumlah Koleksi Budaya Nusantara

Daerah Perpustakaan Nasional Republik

Indonesia

No Kode Wilayah Total

Judul

Total

Eksemplar

1 Aceh 188 258

2 Sumut 231 349

3 Sumbar 174 217

4 Riau 131 157

5 Kepri 48 59

6 Jambi 50 60

7 Bengkulu 37 46

8 Sumsel 34 42

9 Kep Babel 7 7

10 Lampung' 20 24

11 Banten 20 29

Page 68: PEMANFAATAN KOLEKSI BUDAYA NUSANTARA DI …

48

12 Dki Jakarta 84 104

13 Jabar 357 509

14 Jateng 169 199

15 Diy 141 124

16 Jatim 152 181

17 Bali 307 367

18 Ntb 90 109

19 Ntt 85 93

20 Kalut 0 0

21 Kalbar 62 74

22 Kalteng 22 27

23 Kalsel 85 114

24 Kaltim 37 45

25 Gorontalo 16 20

26 Sulut 22 25

27 Sulbar 6 12

28 Sulteng 22 26

29 Sulsel 159 204

30 Sultenggara 21 27

31 Malut 12 14

32 Maluku 32 35

33 Papua Barat 2 3

34 Papua 88 103

Total 2911 3663 Sumber : Perpustakaan Nasional Republik Indonesia, Oktober

2019

Terdapat berbagai koleksi budaya nusantara

daerah yang terdiri dari 34 provinsi yang ada di

Indonesia mulai dari Aceh sampai Papua, setelah

dikelompokan berdasarkan daerah barulah disusun

berdasarkan DDC mulai dari kelas 000 - 900. Jumlah

Page 69: PEMANFAATAN KOLEKSI BUDAYA NUSANTARA DI …

49

koleksi pada tiap provinsinya beraneka ragam dengan

jumlah koleksi paling banyak ada pada provinsi Jawa

Barat yaitu sebanyak 357 judul dengan total 509

eksemplar. Sedangkan koleksi paling sedikit adalah

Kalimantan Utara dengan nol judul dan nol eksemplar.

Tabel 4.2 Jumlah Koleksi Budaya Nusantara

Umum Perpustanaan Nasional Republik Indonesia

No Kode

Wilayah

Total

Judul

Total

Eksemplar

1 000 112 165

2 100 37 38

3 200 18 21

4 300 158 116

5 400 10 11

6 500 1 1

7 600 61 65

8 700 445 466

9 800 534 700

10 900 261 322

Total 1637 1905 Sumber : Perpustakaan Nasional Republik Indonesia, Oktober

2019

Ada juga koleksi budaya nusantara umum yang

mencakup daerah lebih menyeluruh tidak hanya pada

satu provinsi saja. Pada koleksi budaya nusantara

umum kelas 800 sastra memikili koleksi terbanyak

yaitu sebanyak 534 judul dengan total 700 eksemplar.

Sedangkan kelas 500 sains memiliki koleksi paling

sedikit yaitu satu judul dengan satu eksemplar.

Page 70: PEMANFAATAN KOLEKSI BUDAYA NUSANTARA DI …

50

B. Hasil Penelitian Kuantitatif

Hasil penelitian terbagi dua yaitu penelitian yang

bersumber dari data dokumen yang telah diolah yang

menjadi hasil kuantitatif dan data dari hasil wawancara

terhadap beberapa narasumber yang menjadi hasil

kualitatif. Berikut adalah hasil penelitian yang berasal dari

data dokumen yang telah diolah :

1. Kunjungan

a. Jumlah Kunjungan

Ada banyak kunjungan pada setiap bulannya

pada layanan koleksi budaya nusantara yang

berasal dari berbagai kalangan, berikut diagram

kunjungan perbulan selama bulan Juli –

September 2019 :

Diagram 4.1 Kunjungan Perbulan

Sumber : Data lapangan, Oktober 2019

5 0

3151

1470

0

1338

3 1

2267

969

1

1102

1 1

1674

504

0

820

0

500

1000

1500

2000

2500

3000

3500

Karyawan Kehormatan Mahasiswa Pelajar Peneliti Umum

Juli Agustus September

Page 71: PEMANFAATAN KOLEKSI BUDAYA NUSANTARA DI …

51

Diagram diatas menampilkan data kunjungan

layanan koleksi budaya nusantara di Perpustakaan

Nasional RI oleh pemustaka atau pengunjung

yang telah menjadi anggota Perpustakaan

Nasional RI. Berbagai status keanggotaan yang

mengunjungi layanan koleksi budaya nusantara

diantaranya yaitu : kayawan, kehormatan,

mahasiswa, pelajar, peneliti, dan Umum.

Pada setiap bulan mahasiswa selalu

menempati urutan tertinggi kunjungan dari setiap

status keanggotaan, dimana pada bulan Juli

menempati posisi terbanyak kunjungan

mahasiswa yaitu sebanyak 3.151 kunjungan, lalu

diikuti oleh bulan Agustus sebanyak 2.267, dan

paling sedikit bulan September 1674 kunjungan.

Selanjutnya urutan kunjungan terbanyak adalah

anggota perpustakaan yang berstatus keanggotaan

umum dan kembali bulan Juli menempati urutan

tertinggi yaitu 1.338, lalu bulan Agustus 1.102 dan

bulan September sebanyak 820 kunjungan.

Terkhir adalah pelajar dimana bulan Juli memiliki

kunjungan sebanyak 1.470 kunjungan, menurun

pada bulan bulan Agustus menjadi 969

kunjungan, dan pada bulan September 504

kunjungan.

Page 72: PEMANFAATAN KOLEKSI BUDAYA NUSANTARA DI …

52

Kunjungan teratas pada setiap bulannya

dilakukan oleh mahasiswa, lalu pada setiap

bulannya keanggotaan umum selalu menempati

urutan kedua dan pelajar selalu menempati urutan

ketiga. Lalu ada keanggotaan karyawan,

kehormatan, dan peneliti yang tidak melebihi 5

kunjungan pada setiap bulannya. Dari data di atas

dapat kita lihat bahwa mahasiswa, umum dan

pelajar menjadi mayoritas pengunjung pada setiap

bulannya di layanan koleksi budaya nusantara

Perpustakaan Nasional RI.

Tabel 4.3 Kunjungan Juli-September

Sumber : Data lapangan, Oktober 2019

Tabel diatas berisikan total kunjungan setiap

status keanggotaan selama 3 bulan (Juli – Agustus

– September). Pada tabel ini kunjungan terbanyak

No Status keanggotaan Jumlah (%)

1 Karyawan 9 0,07%

2 Kehormatan 2 0,02%

3 Mahasiswa 7092 53,29%

4 Pelajar 2943 22,11%

5 Peneliti 1 0,01%

7 Umum 3261 24,50%

Total 13308 100,00%

Page 73: PEMANFAATAN KOLEKSI BUDAYA NUSANTARA DI …

53

dilakukan oleh mahasiswa 7092 kunjungan

(53,29%), lalu diurutan kedua pada keanggotaan

umum 3261 kunjungan (24,50%), lalu selanjutnya

keanggotaan pelajar sebanyak 2943 kunjungan

(22,11%). Selain 3 kunjungan teratas yang sudah

dipaparkan jumlah kunjungan dari status

keanggotaan lain tidak melebihi 10 dimana

karyawan vuma 9 kunjungan (0,07%),

kehormatan 2 kunjungan (0,02%), dan peneliti

memiliki 1 kunjungan (0,01%). Dari data di atas

dapat kita lihat bahwa mahasiswa, umum dan

pelajar menjadi mayoritas pengunjung pada setiap

bulan dan secara keseluruhan kunjungan di

layanan koleksi budaya nusantara di Perpustakaan

Nasional RI.

b. Rata-rata kunjungan

Secara lebih detailnya kita dapat mengetahui

berapa banyak rata-rata pengunjung pada setiap

harinya dan juga dapat membandingkan berapa

banyak rata-rata pengunjung yang datang di

weekday dan weekend. Untuk lebih lanjutnya

dapat dilihat pada tabel penjelasan dibawah ini :

Page 74: PEMANFAATAN KOLEKSI BUDAYA NUSANTARA DI …

54

Tabel 4.4 Rata-Rata Kunjungan

Sumber : Data lapangan, Oktober 2019

Di dalam tabel 4 diatas secara keseluruhan

diperlihatkan bahwa total dan rata-rata kunjungan

layanan koleksi budaya nusantara selama bulan

Juli – September 2019 adalah sebanyak 13308

kunjungan dengan rata-rata 145 kunjungan

perharinya, sedangakan untuk total dan rata-rata

kunjungan weekday lebih tinggi dari pada

weekend, dengan perbandingan 10129 kunjungan

dengan rata-rata 153 kunjungan perhari untuk

weekday dan 3179 kunjungan dengan rata-rata 122

kunjungan perhari untuk weekend. Dengan jumlah

dan rata-rata kunjungan pada setiap bulanya :

Tabel 4.5 Rata-Rata Kunjungan Perbulan

Sumber : Data lapangan, Oktober 2019

No Bulan Jumlah Rata-Rata Per Hari

Weekday Weekend Total Weekday Weekend Total

1 Juli –

September 10129 3179 13308 153 122 145

No Bulan Jumlah Rata-Rata Per Hari

Weekday Weekend Total Weekday Weekend Total

1 Juli 4798 1167 5965 209 146 192

2 Agustus 3236 1107 4343 147 123 140

3 September 2095 905 3000 100 101 100

Page 75: PEMANFAATAN KOLEKSI BUDAYA NUSANTARA DI …

55

Berdasarkan tabel diatas rata-rata kunjungan

terbanyak dilakukan pada bulan Juli yaitu

sebanyak total 5.965 kunjungan dengan rata-rata

192 kunjungan perhari, lalu diikuti oleh bulan

Agustus sebanyak 4.343 kunjungan dengan rata-

rata 140 kunjungan perhari dan terakhir bulan

September sebanyak 3.000 kunjungan dengan

rata-rata kunjungan 100 kunjungan perhari.

Perbedaan rata-rata kunjungan pada weekday

dan weekend kecuali di bulan Juli – September

selalu menipis dimana pada bulan Juli dan

Agustus kunjungan weekday selalu lebih banyak

dari pada weekend dan pada akhirnya pada bulan

September rata-rata kunjungan pada weekend

lebih banyak dari pada weekday walaupun

perbedaannya cuma satu point.

Berikut penjelasan jumlah kunjungan

weekday pada bulan Juli 4.798 dengan rata-rata

209 kunjungan perhari dan weekend 1.167

kunjungan dengan rata-rata 146 kunjungan

perhari. Pada bulan Agustus 3.236 kunjungan

pada weekday dengan rata-rata 147 kunjungan

perhari dan 1107 kunjungan pada weekend dengan

rata-rata 123 kunjungan perhari. Dan terakhir pada

bulan September sebanyak 2.095 kunjungan

Page 76: PEMANFAATAN KOLEKSI BUDAYA NUSANTARA DI …

56

dengan rata-rata 100 kunjungan perhari pada

weekday dan sebanyak 905 kunjungan dengan

rata-rata 101 kunjungan perhari pada weekend.

Dari semua data tersebut setiap bulannya

mengalami penurunan kunjungan baik itu pada

weekday dan weekend, serta weekday mengalami

penurunan rata-rata kunjungan lebih besar dari

pada weekend.

2. Keperluan (Tujuan Kunjungan)

a. Keperluan kunjungan

Diagram 4.2 Keperluan Kunjungan

Sumber : Data lapangan, Oktober 2019

Berdasarkan diagram 4.2, dari 13.308

kunjungan, pemustaka yang datang tanpa

keterangan memiliki jumlah paling banyak yaitu

5.987 pemustaka (44,99%) dan pemustaka yang

9791261

5081

5987

0

1000

2000

3000

4000

5000

6000

7000

Baca Belajar Lihat-Lihat TanpaKerangan

Page 77: PEMANFAATAN KOLEKSI BUDAYA NUSANTARA DI …

57

datang membaca memiliki jumlah paling sedikit

hanya 979 pemustaka (7,36%). Sisanya adalah

pemustaka yang datang untuk belajar sebanyak

1.261 pemustaka (9,48%) dan pemustaka yang

datang untuk melihat-lihat sebanyak 5081

pemustaka (38,18%). Kalau dilihat secara

keseluruhan pemustaka yang datang tanpa

keterangan memiliki persentase paling tinggi dan

pemustaka yang datang untuk membaca memiliki

Diagram 4.3 Keperluan Kunjungan Perbulan

Sumber : Data lapangan, Oktober 2019

Tidak keseluruhan pemustaka yang datang

memberitahukan tujuan mereka untuk

mengunjungi layanan koleksi budaya nusantara.

Sebagian dari mereka mendatangi layanan ini

71

39

1

20

41

34

62

12

3 43

8

19

22

18

60

78

5

43

2

11

18

66

5

B A C A B E L A J A R L I H A T - L I H A T T A N P A K E T E R A N G A N

Juli Agustus September

Page 78: PEMANFAATAN KOLEKSI BUDAYA NUSANTARA DI …

58

hanya untuk membaca dimana terjadi peningkatan

setiap bulannya untuk pemustaka yang datang

untuk membaca, pada saat bulan Juli ada 71

pemustaka yang datang untuk membaca lalu ada

sedikit peningkatan pada bulan Agustus menjadi

123 pemustaka yang datang untuk membaca dan

terjadi peningkatan yang sangat signifikan pada

bulan September menjadi 785 pemustaka yang

datang untuk membaca.

Selanjutnya ada pemustaka yang datang

untuk belajar dimana setiap bulannya tidak

memiliki perbedaan yang tidak begitu menonjol.

Pada bulan Juli terdapat 391 pemustaka yang

belajar, pada bulan Agustus terdapat 438

pemustaka yang datang dengan tujuan belajar, dan

terakhir pada bulan September sebanyak 432

pemustaka yang datang untuk belajar serta hanya

pada bulan September pemustaka yang datang

untuk belajar lebih sedikit dari pada pemustaka

yang datang untuk membaca.

Berikutnya ada pemustaka yang hanya

datang untuk melihat-lihat, biasanya orang-orang

yang datang melihat-lihat ini memang tidak

memiliki tujuan khusus untuk datang. Terkadang

ada dari mereka yang datang untuk memanfaatkan

Page 79: PEMANFAATAN KOLEKSI BUDAYA NUSANTARA DI …

59

fasilitas yang ada di layanan koleksi ini seperti

menggunakan ruangan eksekutif lounge untuk

menikmati pemandangan yang lansung menuju

kearah monumen nasional, melihat koleksi benda-

benda tradisional, namun ada juga yang akhirnya

meminjam koleksi hanya untuk sekedar

melepaskan rasa keingintahuan.

Adapun dari pemustaka yang datang hanya

untuk melihat-lihat statistiknya menurun pada

setiap bulannya diamana yang awalnya pada bulan

Juli ada 2.041 pemustaka yang datang untuk

melihat lihat, lalu sedikit menurun menjadi 1.922

pemustaka pada bulan Agustus dan pada akhirnya

mengalami penurunan drastis pada bulan

September menjadi 1.118 pemustaka yang datang

untuk hanya sekedar melihat-lihat.

Selain pemustaka yang datang untuk

membaca, belajar atau pun hanya sekedar lihat-

lihat, ada juga pemustaka yang tidak memiliki

keterangan tujuan kenapa mereka mengujungi

layanan koleksi budaya nusantara di Perpustakaan

Nasional RI. Terdapat 3.462 pemustaka pada

bulan Juli yang tidak memilik keterangan

mengenai tujuan mereka datang ke perpustakaan,

Page 80: PEMANFAATAN KOLEKSI BUDAYA NUSANTARA DI …

60

lalu 1860 pemustaka pada bulan Agustus dan

paling sedikit 665 pada bulan September.

Menurut statistik diatas dapat dilihat kalau

pemustaka yang datang tanpa keterangan

menurun, ini menandakan bahwa terjadi

peningkatan kesadaran pemustaka untuk

berkomunikasi dengan pemustaka dan

memberitahukan tujuan mereka mengunjungi

layanan koleksi budaya nusantara pada setiap

bulannya. Pustakawan pun juga lebih aktif dalam

membantu dan melihat tujuan setiap pemustaka

yang datang ke layanan ini. Berdasarkan statistik

kunjungan dan keperluan dilihat bahwa walaupun

terjadi penurunan kunjungan tertapi terdapat

peningkatan kinerja pustakawan dan peningkatan

kesadaran pemustaka yang datang untuk

memberitahukan maksud dan tujuan mereka untuk

datang.

Page 81: PEMANFAATAN KOLEKSI BUDAYA NUSANTARA DI …

61

b. Keperluan yang membaca

Diagram 4.4 Kunjungan Baca

Sumber : Data lapangan, Oktober 2019

Pada bulan Juli – September 2019 ini

pembaca hanya ada dari kalangan mahasiswa,

pelajar, peneliti, dan umum. Tidak ada pembaca

dari kalangan karyawana, dan kehormatan. Dari

keseluruhan pengunjung yang datang untuk

membaca lebih dari setengahnya adalah

mahasiswa yaitu sebanyak 520 orang (53%) dari

keseluruhan pembaca selama bulan Juli –

September 2019. Selanjutnya yang paling sedikit

adalah peneliti dimana hanya terdapat 1 orang

(0%) , sedikitnya peneliti yang datang untuk

membaca karena peneliti memang bukan

mayoritas pengunjung layanan koleksi budaya

1

520

132

324

Kehormatan

Mahasiswa

Pelajar

Umum

0 100 200 300 400 500 600

Page 82: PEMANFAATAN KOLEKSI BUDAYA NUSANTARA DI …

62

nusantara di Perpustakaan Nasional RI. Lalu ada

masyarakat umum dengan jumlah pembaca

selama bulan Juli – September sebanyak 324

orang (33%) dan pelajar sebanyak 132 orang

(14%).

Orang yang datang dengan tujuan membaca

biasanya mereka datang dan mencari sebuah buku

yang mereka minati untuk mendapatkan informasi

yang mereka butuhkan demi memuaskan rasa

ingin tau mereka tentang budaya nusantara.

Pada setiap bulannya ada peningkatan jumlah

pembaca di layanan koleksi budaya nusantara

seperti yang akan dijabarkan dalam tabel berikut.

Tabel 4.6 Kunjungan Baca Perbulan

Sumber : Data lapangan, Oktober 2019

Berdasarkan keseluruhan data bulan Juli

memiliki paling sedikit pembaca di layanan

koleksi budaya nusantara di Perpustakaan

No Status

Anggota

Juli Agustus September

Jumlah (%) Jumlah (%) Jumlah (%)

1 Kehormatan 0 0% 0 0% 1 0%

2 Mahasiswa 41 58% 66 55% 413 53%

3 Pelajar 11 15% 27 22% 94 12%

4 Umum 19 27% 28 23% 277 35%

total 71 100% 121 100% 785 100%

Page 83: PEMANFAATAN KOLEKSI BUDAYA NUSANTARA DI …

63

Nasional RI dimana dalam satu bulan hanya ada

71 pembaca. Mahasiswa memiliki 41 orang (58%)

pembaca yang menjadikannya pembaca terbanyak

pada bulan Juli lalu selanjutnya ada pemustaka

umum sebanyak 19 orang (27%) pembaca dan ada

pelajar 11 orang (15%) yang datang untuk

membaca di layanan koleksi budaya nusantara di

Perpustakaan Nasional RI.

Pada bulan Agustus terjadi sedikit

peningkatan dimana total pembaca pada satu

bulan meningkat menjadi 121 orang dengan

penjabaran 66 orang (55%) mahasiswa sebagai

pembaca terbanyak, lalu ada pemustaka umum 28

orang (23%) dan pelajar sebanyak 27orang ( 22%)

yang selisihnya hanya terpaut satu orang.

Terakhir pada bulan September dimana

terjadi penigkatan yang sangat besar dari total

jumlah pembaca 121 orang pada bulan Agustus

menjadi 785 orang pada bulan September.

Mahasiwa kembali menjadi penyumbang

pembaca terbanyak pada layanan koleksi budaya

nusantara yaitu sebanyak 413orang (53%),

pemustaka umum sebanyak 277 orang (35%) dan

pelajar sebanyak 94 orang (12%). Perubahan yang

sangat signifkan ini bukan tanpa sebab. Hal ini

Page 84: PEMANFAATAN KOLEKSI BUDAYA NUSANTARA DI …

64

terjadi karena perubahan format pengisian buku

tamu yang ada di layanan koleksi budaya

nusantara di Perpustakaan Nasional RI.

c. Keperluan belajar

Diagram 4.5 Kunjungan Belajar

Sumber : Data lapangan, Oktober 2019

Sama seperti pembaca, dari total keseluruhan

pemustaka yang datang untuk belajar selama

bulan Juli - September hampir setengahnya adalah

mahasiswa yaitu sebanyak 618 orang (49%). Hal

ini menunjukan bahwa tingginya minat

mahasiswa untuk mengetahui lebih dalam

mengenai budaya nusantara. Masyarakat atau

pemustaka umum juga memiliki antusias tinggi

dibandingkan pelajar, pemustaka umum memiliki

kunjungan sebanyak 354 orang (28%) untuk

belajar mengenai budaya nusantara. Sedangkan

2

618

287

354

Karyawan

Mahasiswa

Pelajar

Umum

0 200 400 600 800

Page 85: PEMANFAATAN KOLEKSI BUDAYA NUSANTARA DI …

65

pelajar hanya memiliki 287 orang (23%) yang

datang untuk belajar. Dan terakhir ada karyawan

sebanyak 2 orang (0%) kunjungan.

Lalu ada penjabaran kunjungan pemustaka

untuk belajar pada setiap bulannya selama 3 bulan

Juli - September 2019, sebagai berikut:

Tabel 4.7 Kunjungan belajar perbulan

No Status

Anggota

Juli Agustus September

Jumlah (%) Jumlah (%) Jumlah (%)

1 Karyawan 0 0% 1 0% 1 0%

2 Mahasiswa 206 53% 179 41% 233 54%

3 Pelajar 87 22% 153 35% 47 11%

4 Umum 98 25% 105 24% 151 35%

total 391 100% 438 100% 432 100%

Sumber : Data lapangan, Oktober 2019

Dalam keperluan kunjungan untuk belajar

ini dapat kita lihat bahwa tidak terdapat banyak

perbedaan total kunjungan dari bulan Juli –

September 2019. Pada bulan Juli terdapat 206

orang (3%) per bulan mahasiswa yang datang

untuk belajar lalu menurun pada bulan Agustus

menjadi 179 orang (41%) per bulan dan akhirnya

naik lagi menjadi 233 orang (54%) per bulan pada

bulan September. Ini menjadikan mahasiswa

menjadi pemustaka yang paling banyak datang

Page 86: PEMANFAATAN KOLEKSI BUDAYA NUSANTARA DI …

66

untuk belajar dibandingkan pemustaka yang lain

dimana hampir setiap bulannya setengahnya

adalah mahasiswa.

Ada juga pemustaka umum yang datang

untuk belajar dimana pada bulan Juli ada 98 orang

(25%) per bulan pemustaka datang untuk belajar.

Lalu pada bulan berikutnya meningkat menjadi

105 orang tapi persentasenya menurun menjadi

24% pada bulan Agustus. Lalu jumlah kunjungan

pemustaka umum yang datang untuk belajar

paling banyak pada bulan September yaitu 151

orang (35%) per bulan. Walaupun tidak memiliki

status masih belajar seperti mahasiswa atau pelajar

tapi minat pemustaka umum untuk memperlajari

budaya nusantara bisa dibilang cukup tinggi

karena menempati posisi kedua setelah mahasiswa

untuk tujuan kunjungan belajar.

Selanjutnya pelajar, sebagai pelajar tentunya

perlu memperlajari berbagai budaya agar tetap

bisa mempertahankan budaya dan warisan

leluhur. Walaupun minat pelajar yang datang

untuk belajar tidak sebanyak mahasiswa atau

umum tetapi masih banyak pelajar yang datang

untuk mempelajari budaya nusantara di layanan

koleksi budaya nusantara di Perpustakaan

Page 87: PEMANFAATAN KOLEKSI BUDAYA NUSANTARA DI …

67

Nasional RI. Pada bulan Juli ada 87 orang (22%)

per bulan yang datang untuk belajar di layanan

koleksi budaya nusantara dan naik menjadi 135

orang (35%) per bulan pada bulan Agustus namun

mengalami penurunan yang besar pada bulan

September yakni menjadi 47 orang (11%) per

bulan yang datang pada bulan September ini.

Yang terakhir adalah kunjungan karyawan

yang datang untuk membaca yaitu cuman satu

orang pada bulan Agustus dan juga satu orang

pada bulan September. Sedikitnya kunjungan

karyawan dikarenakan karyawan memang jarang

dan bukan mayoritas pengunjung di layanan

koleksi budaya nusantara di Perpustakaan

Nasional RI ini.

d. Kunjungan lihat-lihat

Berdasarkan banyak pemustaka yang datang

ke layanan koleksi budaya nusantara selain

mencari informasi untuk dibaca ataupun dipelajari

ada juga pemustaka yang datang untuk melihat-

lihat. Pemustaka yang datang untuk meilhat-lihat

ini biasanya memiliki alasan tertentu kenapa

tujuan utama mereka datang tidak untuk mencari

informasi.

Page 88: PEMANFAATAN KOLEKSI BUDAYA NUSANTARA DI …

68

Beberapa alasan seperti mereka mencari

ruangan yang sepi untuk bersantai ataupun

mengerjakan tugas karena layanan koleksi budaya

nusantara ini ruangannya cukup luas dan nyaman

serta biasanya pengunjung pada layanan ini tidak

seramai seperti layanan koleksi umum atau

layanan multimedia. Alasan lain seperti mereka

datang untuk menikmati pemandangan karena

layanan koleksi budaya nusantara berada di lantai

teratas Perpustakaan Nasional RI republik

Indonesia dan memiliki balkon kecil yang biasa

digunakan pemustaka untuk melihat keadaan kota

Jakarta dan pemandangan langsung menuju

monumen nasional. Ada juga pemustaka yang

datang memang karena baru pertama kali

mengunjungi layanan ini jadi mereka tidak

memiliki tujuan awal untuk mencari imformasi

melainkan untuk mengetahui apa yang ada di

lantai 24 layanan koleksi budaya nusantara ini.

Berikut adalah grafik pemustaka yang datang

hanya untuk melihat-lihat di layanan koleksi

budaya nusantara,yaitu :

Page 89: PEMANFAATAN KOLEKSI BUDAYA NUSANTARA DI …

69

Diagram 4.6 Kunjungan Lihat-Lihat

Sumber : Data lapangan, Oktober 2019

Jumlah pemustaka yang datang untuk

melihat-lihat terbilang sangat besar bahkan

mencapai 3-4 kali lipat dibanding pemustaka yang

datang untuk membaca atau belajar.

Banyaknya mahasiswa yang mengunjungi

layanan ini juga menjadikan mahasiswa sebagai

pemustaka terbanyak yang datang hanya untuk

melihat-lihat yaitu sebanyak 2.735 orang (54%)

dari kunjungan selama bulan Juli – September.

Kebanyakan dari mahasiswa ini memiliki alasan

karena mereka telah jauh-jauh datang ke

Perpustakaan Nasional RI mereka mengunjungi

setiap lantainya untuk mengetahui apa saja

layanan yang disediakan oleh Perpustakaan

Nasional RI.

Karyawan. 5

Mahasiswa. 2735

Pelajar. 1201

Umum. 1134

0

500

1000

1500

2000

2500

3000

Karyawan Mahasiswa Pelajar Umum

Page 90: PEMANFAATAN KOLEKSI BUDAYA NUSANTARA DI …

70

Banyak juga pelajar yang datang untuk hanya

sekedar melihat-lihat. Alasan mereka adalah

hanya untuk bersantai dan menghabiskan waktu

luang sepulang seklolah. Dan mayoritas pelajar

yang datang adalah pelajar dari sekolah-sekolah

yang lokasinya tidak jauh dari Perpustakaan

Nasional RI. Ada sebanyak 1.201 orang (24%)

dari seluruh pemustaka yang berkunjung selama

bulan Juli – September datang hanya untuk

melihat lihat. Jumlah pelajar yang datang untuk

melihat-lihat ini bahkan sama banyak dengan

seluruh pemustaka yang datang untuk belajar.

Berikutnya adalah pemustaka dari kalangan

masyarakat umum. Tidak jauh berbeda dengan

pelajar, pemustaka umum juga memiliki angka

kunjungan yang cukup tinggi untuk hanya sekedar

melihat lihat. Ada sekitar 1134 orang (22%)

pemustaka yang datang untuk melihat-lihat.

Kebanyakan dari pemustaka ini datang

rombongan atau lebih dari satu orang.

Dan karyawan hanya ada 5 orang (0%) yang

berkunjunguntuk melihat-lihat. Sedikitnya

jumlah karyawan karena karyawan memang

bukan pemustaka yang sering datang

Page 91: PEMANFAATAN KOLEKSI BUDAYA NUSANTARA DI …

71

mengunjungi layanan koleksi budaya nusantara

untuk melakukan aktivitas.

Selanjutnya rincian pemustaka yang

berkunjung untuk melihat-lihat pada setiap

bulannya selama Juli – September 2019 :

Tabel 4.8 Kunjungan melihat-lihat perbulan

No Status

Anggota

Juli Agustus September

Jumlah (%) Jumlah (%) Jumlah (%)

1 Karyawan 4 0% 1 0% 0 0%

2 Mahasiswa 1095 54% 1002 52% 638 57%

3 Pelajar 546 27% 423 22% 232 21%

4 Umum 396 19% 490 26% 248 22%

total 2041 100% 1916 100% 1118 100%

Sumber : Data lapangan, Oktober 2019

Pada bulan Juli ada empat orang karyawan

yang datang hanya untuk melihat-lihat di layanan

koleksi budaya nusantara dan satu orang pada

bulan Agustus. Sedangkan pada bulan September

tidak ada kunjungan karyawan yang datang untuk

melihat-lihat.

berikutnya pemustaka mahasiswa pada bulan

Juli ada 1.095 orang (54%) per bulan yang datang

mengunjungi layanan koleksi budaya nusantara.

Jumlah ini sedikit menurun pada bulan Agustus

menjadi 1.002 orang (52%) per bulan. Sedangkan

Page 92: PEMANFAATAN KOLEKSI BUDAYA NUSANTARA DI …

72

pada bulan September untuk segi persentase

mahasiswa yang berkunjung meningkat menjadi

54% per bulannya tapi dengan jumlah pemustaka

yang menurun yaitu hanya 638 orang.

Pelajar juga banyak yang datang untuk

melihat-lihat. Pada bulan Juli ada 546 orang (27%)

per bulan pelajar datang untuk belihat lihat.

Sedikit menurun pada bulan Agustus menjadi 423

orang (22%) per bulan dan menurun lagi pada

bulan September menjadi 232 orang (21%) per

bulan.

Pemustaka umum pada bulan Juli memiliki

kunjungan untuk lihat-lihat sebanyak 396 orang

(19%) per bulan dan meningkat pada bulan

Agustus menjadi 490 orang (26%) per bulan.

Dalam 3 bulan terakhir pemustaka umum yang

datang untuk melihat-lihat paling sedikit adalah

pada bulan September yaitu 248 orang (22%) per

bulannya.

e. Tanpa keterangan

Selain pemustaka yang datang dan

memberitahukan tujuan kunjungan mereka, ada

pemustaka yang datang tanpa keterangan

kunjungan. Hal ini disebabkan karena pemustaka

sendiri tidak melaporkan alasan mereka datang,

Page 93: PEMANFAATAN KOLEKSI BUDAYA NUSANTARA DI …

73

mereka datang memberikan kartu keanggotaan

sebagai bukti kunjungan lalu langsung pergi

sehingga pustakawan tidak sempat untuk

menanyakan apa keperluan mereka datang ke

layanan koleksi budaya nusantara tersebut.

Sebenarnya tujuan mereka itu sama dengan 3

keperluan kunjungan sebelumnya, ada yang

membaca, belajar atau melihat lihat tetapi tidak

terdata karena memang tidak melaporkan tujuan

kunjungan.

Hampir setengah pemustaka atau lebih

tepatnya 5.987 orang/ 45% dari keseluruhan

pemustaka yang datang ke layanan koleksi budaya

nusantara selama bulan Juli – September 2019

tidak memberitahukan tujuan atas kunjungan

mereka, untuk lebih rincinya dapat dilihat pada

statistik dibawah:

Diagram 4.7 Kunjungan Tanpa Keterangan

Sumber : Data lapangan, Oktober 2019

2 1

1809

826

1

1449

0

500

1000

1500

2000

Page 94: PEMANFAATAN KOLEKSI BUDAYA NUSANTARA DI …

74

Ada lebih dari seribu mahasisa atau lebih

tepatnya 1.809 mahasiwa datang tidak

memberitahukan alasan mereka berkunjung ke

layanan koleksi budaya nusantara. Lalu ada 1.149

pemustaka umum dan 826 pelajar tidak memiliki

keterangan kunjungan. Terakhir ada 2 karyawan,

1 kehormatan, dan 1 peneliti yang datang tanpa

memberitahukan alasan mereka datang ke layanan

koleksi budaya nusantara. Data kunjungan tanpa

keterangan sebanyak ini tentu bukan hal yang

bagus demi lebih berkembangnya layanan koleksi

budaya nusantara.

Hal baiknya adalah terjadi penurunan yang

sangat signifikan pada pemustaka yang datang

tanpa keterangan ini pada setiap bulannya selama

bulan Juli – September 2019. Ini tidak terlepas

dari usaha pustakawan dan kesadaran pemustaka

itu sendiri. Berikut statistik pemustaka yang

datang tanpa keterangan pada bulan Juli –

September 2019 :

Tabel 4.9 Kunjungan Tanpa Keterangan

Perbulan

No Status Juli Agustus September

1 Karyawan 1 1 0

2 Kehormatan 0 1 0

Page 95: PEMANFAATAN KOLEKSI BUDAYA NUSANTARA DI …

75

3 Mahasiswa 1809 1020 390

4 Pelajar 826 366 120

5 Peneliti 0 1 0

6 umum 825 479 145

Sumber : Data lapangan, Oktober 2019

Pada statistik ini saya hanya akan

memfokuskan perubahan pada pemustaka

mahasiswa, pelajar dan umum. sedangakan untuk

pemustaka karyawan, kehormatan, dan peneliti

tidak teralalu saya bahas karena kunjungan pada

setiap bulannya tidak lebih dari satu kunjungan

dan menurut peneliti itu tidak terlalu menonjol.

Pertama peneliti akan memulai dari

pemustaka mahasiswa. Pada bulan Juli ada 1.809

orang mahasiswa yang tidak memiliki keterangan

kunjungan. Pada bulan Agustus jumlah ini

menurun hampir setengahnya menjadi 1.020

orang mahasiswa saja yang tidak memiliki

keterangan kunjungan. Tapi pada bulan

September secara angka memang tidak melebihi

jumlah pengurangan pada bulan Juli – Agustus,

tapi secara persetase mengalami pengurangan

yang cukup besar sebanyak 61,7% atau 630 orang.

Ini merupakan pencapaian yang luar biasa dapat

meningkatkan kesadaran pemustaka dari kalangan

Page 96: PEMANFAATAN KOLEKSI BUDAYA NUSANTARA DI …

76

mahasiswa untuk memberikan informasi kepada

pustakawan mengenai tujuan kunjungan mereka

ke layanan koleksi budaya nusantara.

Pelajar, sebanyak 826 pelajar yang datang

pada bulan Juli tidak memberitahukan tujuan

kunjungan mereka ke layanan koleksi budaya

nusantara. Jumlah ini menurun pada bulan

Agustus menjadi 326 orang pelajar yang tidak

memberitahukan tujuan mereka mengunjungi

layanan koleksi budaya nusantara dan pada bulan

September mengalami penurunan lagi sebanyak

246 orang menjadi 120 pelajar saja yang tidak

memberitahukan tujuan kunjungan mereka ke

Perpustakaan Nasional RI.

Terakhir pemustaka umum, jumlah

pemustaka umum yang berkunjung tanpa

keterangan tidak jauh berbeda dengan pelajar

dimana pada bulan Juli terdapat 825 orang

pemustaka umum yang datang ke layanan koleksi

budaya nusantara tanpa keterangan. Pada bulan

Agustus ada 479 pemustaka umum yang datang

tanpa ketenganan dan 145 orang pada bulan

September.

Page 97: PEMANFAATAN KOLEKSI BUDAYA NUSANTARA DI …

77

3. Penggunaan/ peminjaman

Banyaknya pemustaka yang datang sudah pasti

bertujuan untuk menggunakan fasilitas yang ada pada

sebuah perpustakaan. Selain dari berbagai fasilitas

yang ada di layanan koleksi budaya nusantara ada 2 hal

yang dapat dipinjam yaitu koleksi dan ruangan dikusi.

Ruangan diskusi sendiri adalah ruangan khusus yang

dapat dipinjam untuk pemustaka dengan syarat yang

telah diberikan oleh Perpustakaan Nasional RI.

Berikutnya kita harus mengetahui bahwa koleksi

yang dapat dipinjam di layanan koleksi budaya

nusantara ini hanya berupa koleksi cetak berupa buku.

Di layanan ini koleksi diklasifikasikan berdasarkan

berdasarkan bidang ilmu pengetahuannya dan diberi

notasi. Klasifikasi sendiri adalah suatu sistem untuk

mengorganisasi pengetahuan yang diwujudkan dalam

setiap bentuk, misalnya buku, dokumen atau sumber

elektronik.42 Sedangakn notasi adalah simbol dari

sistem yang digunakan untuk mewakili kelas dalam

sistem klasifikasi.43

42 Perpustanaan Nasioanl RI, Terjemahan Klasifikasi Desimal Dewey : DDC

ringkas Edisi ke-14. Hal. xxi. 43 Perpustanaan Nasioanl RI, Terjemahan Klasifikasi Desimal Dewey : DDC

ringkas Edisi ke-14. Hal. xxi.

Page 98: PEMANFAATAN KOLEKSI BUDAYA NUSANTARA DI …

78

Perpustakaan Nasional RI sendiri menggunakan

sistem klasifikasi DDC (Dewey Decimal

Classification) adalah suatu sistem untuk

mengorganisasi pengetahuan secara umum, yang

secara terus menerus direvisi untuk mengikuti

perkembangan ilmu pengetahuan.44 Dalam DDC ada

10 kelas utama dalam pengklasifikasiannya, yaitu :

- 000 Ilmu komputer, informasi dan karya umum

- 100 Filsafat dan psikologi

- 200 Agama

- 300 Ilmu pengetahuan sosial

- 400 Bahasa

- 500 Sains

- 600 Teknologi

- 700 Seni dan Rekreasi

- 800 Sastra

- 900 Sejarah dan geografi

Ddilihat dari data penggunaan kita dapat

mengehaui seberapa banyak orang yang menggunakan

koleksi dan ruangan diskusi, lalu koleksi apa saja yang

sering dipinjam, tema koleksi apa yang diminati

pemustaka dan judul buku apa yang paling sering

44 Perpustanaan Nasioanl RI, Terjemahan Klasifikasi Desimal Dewey : DDC

ringkas Edisi ke-14. Hal. xxi.

Page 99: PEMANFAATAN KOLEKSI BUDAYA NUSANTARA DI …

79

dipinjam, serta siapa saja yang melakukan peminjaman

baik koleksi maupun ruangan diskusi.

a. Pengunaan koleksi

Penggunaan koleksi pada setiap kelas selama

bulan Juli-September 2019 sebagai berikut :

Tabel 4.10 Penggunaan Koleksi

No Kelas Jumlah (%)

1 000 70 2%

2 100 67 2%

3 200 93 3%

4 300 643 20%

5 400 7 0%

6 500 13 0%

7 600 98 3%

8 700 822 26%

9 800 286 9%

10 900 1012 32%

11 R.Diskusi 101 3%

total 3212 100%

Page 100: PEMANFAATAN KOLEKSI BUDAYA NUSANTARA DI …

80

Sumber : Data lapangan, Oktober 2019

Penggunaan koleksi pada bulan Juli,

Agustus, dan September 2019 adalah sebagai

berikut:

Tabel 4.11 Penggunaan Koleksi Perbulan

No Kelas Juli Agustus September

Jumlah (%) Jumlah (%) Jumlah (%)

1 000 34 2% 20 2% 16 2%

2 100 36 3% 15 2% 16 2%

3 200 44 3% 26 3% 23 2%

4 300 253 18% 178 22% 212 21%

5 400 2 0% 1 0% 4 0%

6 500 1 0% 6 1% 6 1%

7 600 49 4% 29 4% 20 2%

8 700 378 27% 184 22% 260 26%

9 800 126 9% 78 10% 82 8%

10 900 400 29% 274 33% 338 34%

11 R.Diskusi 68 5% 8 1% 25 3%

total 1391 100% 819 100% 1002 100%

Sumber : Data lapangan, Oktober 2019

Pada setiap bulannya koleksi yang paling

banyak digunakan selalu kelas 300 ( ilmu

pengetahuan sosial), 700 (seni dan rekreasi) dan

900 (sejarah dan geografi). Ketiga kelas ini selalu

memiliki persentase peminjaman melebihi >10%

Page 101: PEMANFAATAN KOLEKSI BUDAYA NUSANTARA DI …

81

pada setiap bulannya. Lalu kelas 400 (bahasa) dan

500 (sains) tidak pernah mencapai <1% atau tidak

lebih dari 10 peminjaman pada setiap bulannya.

Sedangkan kelas 000 (Ilmu komputer, informasi

dan karya umum), 100 (Filsafat dan psikologi) 200

(Agama) dan 600 (Teknologi) memiliki

persentase peminjaman tidak lebih dari <5% pada

setiap bulannya. Dan terakhir kelas 800 (sastra)

memiliki peminjaman melebihi 5% > 10% namun

tidak melebihi.

Untuk ruangan diskusi tidak ada angka atau

persentase yang rata pada setiap bulannya karena

pengguna ruang diskusi biasanya tidak datang

untuk memanfaatkan koleksi melaikan hanya

untuk memanfaatkan ruangan diskusi saja. Lalu

tidak setiap saat orang menggunakan ruangan

diskusin dan juga terdapat banyak ruangan diskusi

yang tersedia di layanan lain yang ada di

Perpustakaan Nasional RI republik Indonesia.

b. Pengguna ruangan diskusi

Penggunaan ruangan diskusi pada layanan

koleksi budaya nusantara di Perpustakaan

Nasional RI pada bulan Juli-September adalah

sebagai berikut :

Page 102: PEMANFAATAN KOLEKSI BUDAYA NUSANTARA DI …

82

Tabel 4.12 Pengunaan Ruang Diskusi

No Status Anggota Jumlah (%)

1 Mahasiswa 63 62%

2 Pelajar 21 21%

3 Umum 17 17%

Total 101 100%

Sumber : Data lapangan, Oktober 2019

Datang pengguna ruang diskusi pada setiap

bulan pada bulan Juli, Agustus, dan September

adalah sebagai berikut :

Tabel 4.13 Penggunaan Ruang Diskusi

Perbulan

No Status

Anggota

Juli Agustus September

Jumlah (%) Jumlah (%) Jumlah (%)

1 Mahasiswa 43 63% 3 38% 17 68%

2 Pelajar 15 22% 5 63% 1 4%

3 Umum 10 15% 0 0% 7 28%

total 68 100% 8 100% 25 100%

Sumber : Data lapangan, Oktober 2019

Untuk ruang diskusi hanya digunakan oleh

pemustaka mahasiswa, pelajar dan umum saja.

Mahasiswa paling sering meminjam ruangan

diskusi dengan total 63 kali peminjaman dengan

jumlah paling banyak pada bulan Juli sebanyak 43

Page 103: PEMANFAATAN KOLEKSI BUDAYA NUSANTARA DI …

83

peminjaman,pada bulan Agustus 3 peminjaman

dan pada bulan September sebanyak 17

peminjaman ruang diskusi.

Pelajar juga ada yang menggunakan ruangan

diskusi. Selama bulan Juli – September 2019 ada

21 peminjaman ruang diskusi. Pada bulan Juli 15

peminjaman ruang diskusi, lalu 5 peminjaman

pada bulan Agustus dan 1 peminjaman pada bulan

September.

Pemustaka umum walaupun mereka tidak

seperti pelajar atau mahasiswa yang sering

melakukan diskusi mengenai pelajaran atau hal

lainya, pemustaka umum juga punya alasan

tersendiri untuk menggunakan ruangan diskusi.

Dalam rentang waktu 3 bulan (Juli – September

2019) hanya ada 17 peminjaman dengan detail

peminjaman pada bulan Julis sebanyak 10

peminjaman dan 7 peminjaman pada bulan

September. Sedangkan untuk bulan Agustus tidak

ada pemustaka umumyang menggunakan ruang

diskusi.

c. kelas/ tema koleksi yang paling sering

digunakan

kelas/tema koleksi yang paling banyak

digunakan pada pada setiap bulannya selama

Page 104: PEMANFAATAN KOLEKSI BUDAYA NUSANTARA DI …

84

bulan Juli – September 2019 adalah sebagai

berikut :

Tabel 4.14 Tema Yang Paling Sering Digunakan

No Juli Agustus September

Jumlah Kelas Jumlah Kelas Jumlah Kelas

1 191 915 122 915 140 959

2 153 959 117 959 135 915

3 124 899 78 899 82 746

4 98 398 72 398 82 899

5 70 746 34 746 68 398

6 50 791 28 791 40 910

7 41 390 22 641 26 392

8 39 641 21 306 25 390

9 35 910 21 392 24 391

10 33 091 21 910 24 791 Sumber : Data lapangan, Oktober 2019

Keterangan kelas :

- 091 Manuskrip

- 306 Kebudayaan dan pranata

- 390 Adat resam, folklor, etiket

- 391 Pakaian dan penampilan pribadi

- 392 Adat resam yang bertautan dengan siklus

kehidupan dan kehidupan rumah tangga

- 398 Folklor

- 641 Makanan dan minuman

- 746 Seni tekstil

- 791 Pertunjukan publik

- 899 Sastra Austronesia, Oceania non-

Austronesia, berbagai bahasa lainya

Page 105: PEMANFAATAN KOLEKSI BUDAYA NUSANTARA DI …

85

- 910 Geografi dan perjalanan

- 915 Geografi dan perjalanan di Asia

- 959 sejarah asia tenggara

Dalam kurun waktu Juli-September 2019 10

kelas/tema koleksi yang paling banyak digunakan

rata-rata sama dan tidak banyak perubahan untuk

koleksi yang paling sering digunakan pada setiap

bulannya. Dapat dilihat pada tabel diatas ada 7

kelas yaitu : 398, 746, 791, 899,910, 915 dan 959

selalu menempati 10 teratas kelas/tema koleksi

yang sering digunakan. Selain dari ketujuh kelas

diatas yang selalu menempati posisi 10 teratas,

sisanya selalu berubah setiap bulannya.

Kelas 091, kelas ini sendiri hanya satu kali

menempati posisi 10 teratas penggunaan yaitu

pada bulan Juli menepati posisi kesepuluh

sebanyak 33 pengunaan. Setelah itu pada bulan

Agustus dan September tidak masuk lagi kedalam

10 kelas yang paling sering digunakan.

Sama seperti kelas 091, kelas 306 juga hanya

satu kali menempati 10 besar penggunaan selama

bulan Juli-September 2019 yaitu hanya pada bulan

Agustus sebanyak 21 penggunaan.

Kelas 390 pernah masuk delam 10 besar

penggunaan sebanyak 2 kali yaitu pada bulan Juli

Page 106: PEMANFAATAN KOLEKSI BUDAYA NUSANTARA DI …

86

dan September. pada bulan Juli sendiri terdapat 41

penggunaan lebih banyak dibandinkan pada bulan

September sebanyak 25 pengunaan.

Selanjutanya kelas 391 yang hanya masuk 10

penggunaan teratas sebanyak satu kali pada bulan

September dengan 24 penggunaan. Setelah 391

ada kelas 392 yang masuk 10 teratas tetapi hanya

dua bulan berturut-turut yaitu pada bulan Agustus

sebanyak 21 penggunaan dan pada bulan

September 26 pengunaan.

Terakhir kelas 641 yang juga menempati

posisi 10 penggunaan teratas walau hanya dua

bulan berturut-turu. Pada bulan Juli ada 39

penggunaan dan pada bulan Agustus menurun

hanya menjadi 22 pengunaan saja untuk kelas 641

ini.

Diluar 10 penggunaan koleksi teratas pada

setiap bulannya, sepanjang bulan Juli-September

2019 ada 5 koleksi yang paling banyak digunakan.

Yaitu :

Tabel 4.15 Peminjaman teratas dalam 3 bulan

No Juli – September

Jumlah Kelas

1 448 915

2 410 959

Page 107: PEMANFAATAN KOLEKSI BUDAYA NUSANTARA DI …

87

3 284 899

4 238 398

5 186 746

Sumber : Data lapangan, Oktober 2019

Selama tiga bulan terakhir kelas/tema yang

paling banyak digunakan adalah kelas 915 yaitu

sebanyak penggunakaan. Ada berbagai judul yang

digunakan oleh pemustaka salah satunya “Jelajah

Sumatra Utara” dan “Jelajah Kota”.

Pada posisi kedua berasal dari kelas 959

dengan penggunaan sebanyak 410 selama Juli-

September 2019. Terdapat judul seperti “Seni

Budaya Dan Warisan Indonesia” dan “Indonesia

Dalam Arus Sejarah" serta berbagai judul lainya

yang digunaka pada kelas 959.

Selanjutnya kelas 899 dengan 284 pengunaan

selama julan Juli-September 2019. Judul yang

digunakan pada kelas 899 ini seperti “Rahvayana

Aku Lala Padamu” dan “Serat Centhini”.

Pada posisi 4 teratas ada kelas 398 dengan

banyak penggunaan 238 penggunaan selama

bulan Juli-September 2019. Banyak judul yang

ada pada kelas ini seperti “Kumpulan Dongeng

Rakyat Indonesia” dan “Koleksi Terbaik Cerita

Rakyat Nusantara 34 Provinsi”.

Page 108: PEMANFAATAN KOLEKSI BUDAYA NUSANTARA DI …

88

Dan pada posisi terakhir yaitu posisi kelima

adalah dari kelas 746 dengan penggunaan

sebanyak 186 selama bulan Juli-September 2019.

Judul yang adapa pada kelas 746 ini salah satunya

adalah “Indonesia Textiles” dan “Batik

Yogyakarta dan perjalanannya dari masa ke

masa”.

C. Hasil Penelitian Kualitatif

Dalam penelitian ini, peneliti juga melakukan

wawancara semi terstruktur dimana peneliti memberikan

pertanyaan yang sudah tercatat dan pertanyaan spontan,

pertanyaan tersebut berhubungan dengan penelitian serta

ditanyakan langsung kepada beberapa pemustaka yang

datang sampai kebutuhan data terpenuhi. Wawancara

dilakukan untuk mendukung data dari penelitian

kuantitatif. Maka dari itu peneliti menjabarkan hasil

wawancara yang telah dilakukan saat penelitian.

1. Manfaat / memanfaatkan

a. Mengenal budaya Indonesia yang beragam

Berdasarkan hasil wawancara, salah satu

manfaat koleksi budaya nusantara adalah

mengenal budaya Indonesia yang beragam. Ada

beberapa pilihan untuk mengenal budaya

Indonesia yang beragam seperti wujud dari

Page 109: PEMANFAATAN KOLEKSI BUDAYA NUSANTARA DI …

89

budaya (gagasan, aktivitas, dan karya) dan daerah

dari kebudayaan itu sendiri.

1) Aktivitas (Tindakan)

Merupakan wujud kebudayaan sebagai

suatu aktivitas tindakan yang berpola dalam

masyarakat, salah satunya adalah silat.

“Tadi sudah jelas kalau saya tertarik

dengan silat...” Roby Kurnia

Ada beberapa wujud budaya ada di

Nusantara Indonesia ini salah satunya adalah

budaya yang berwujud sebuah aktivitas. Salah

satu dari aktivitas tersebut adalah budaya

silat, silat sendiri adalah beladiri yang ada di

berbagai daerah di Indonesia dan sudah

menjadi kebudayaan pada daerah tersebut.

2) Karya (Artefak)

Merupakan kebudayaan hasil karya

manusia yang memiliki wujud fisik dapat

dilihat dan diraba langsung. Contoh seperti

makanan/kuliner, benda tradisional, dan

jenis-jenis kain.

“....saya tertarik budaya luar kayak

kuliner-kuliner,...” Hantoro

“...sama satu lagi saya tertarik sama

makanan daerah gitu.” Roby Kurnia

Page 110: PEMANFAATAN KOLEKSI BUDAYA NUSANTARA DI …

90

Wujud budaya yang lain adalah karya

(artefak) sebagai sesuatu yang diciptakan

manusia dan dapat dilihat, dirasakan,dan

disentuh seperti halnya makanan atau kuliner

yang ada di berbagai daerah di Indonesia.

Selanjutnya ada benda tradisional.

“...benda-benda tradisional....” Hantoro

Wujud budaya yang lain adalah karya

(artefak) sebagai sesuatu yang diciptakan

manusia dan dapat dilihat, dirasakan,dan

disentuh seperti halnya makanan atau kuliner

yang ada di berbagai daerah di Indonesia. Dan

ada juga jenis-jenis kain.

“...saya itu tertariknya sama kain-kain

gitu loh kyk batik atau tenun pokonya

yang berhubungan sama kain - kain

gitu....” Andita Sutrista

Kain/ batik/ tenun juga termasuk

kedalam wujud budaya yang berbentuk karya.

Beberapa daerah memiliki batik/ kain/ tenun

yang menjadi ciri dari daerah masing-masing.

Banyak wujud budaya yang diminati oleh

pemustaka yang datang seperti silat, makanan,

kain, dan benda tradisional. Ini berarti banyak hal

yang bisa digali dari budaya itu sendiri. Selain dari

Page 111: PEMANFAATAN KOLEKSI BUDAYA NUSANTARA DI …

91

wujud budaya itu sendiri, budaya yang ada di

Indonesia juga beragam berdasarkan daerahnya.

Pemustaka juga memiliki pilihan masing-masing

terhadap budaya yang mereka minati naik itu

daerah yang mereka minati secara umum atau

daerah tertentu.

1) Daerah umum

“...daerahnya juga mana aja yang

kayaknya bagus...” Andita Sutrista

“...semuanya kayaknya bagus soalnya

kan beda-beda ya di setiap

daerahnya....” Hantoro

Ragam budaya Indonesia tidak haya dari

wujud budaya saja. Ragam budaya Indonesia

juga banyak berdasarkan daerah. Ada

pemustaka yang menyukai budaya dari

berbagai daerah di Indonesia tanpa

mengkhususkan sebuah daerah tertentu.

2) Daerah khusus

“Karena saya orang surabaya ya, saya

minatnya budaya dari daerah Jawa.”

Roby Kurnia

Selain daerah secara umum tentu juga

ada orang atau pemustaka yang lebih tertarik

dengan daerah tertentu mungkin saja daerah

Page 112: PEMANFAATAN KOLEKSI BUDAYA NUSANTARA DI …

92

pulau , provinsi, kota atau kabuaten, atau

daerah yang lebih kecil dan spesifik. Disini

dalam hal ini salah satu pemustaka lebih ingin

mengenal budaya yang berasal dari daerah

Jawa .

Beberapa pemustaka lebih memilih atau

tertarik dengan budaya setiap daerah yang ada di

Indonesia dan pemustaka lain lebih tertarik pada

satu daerah khusus. Hal ini tergantung pada

masing-masing individu mengenai apa yang

mereka suka dan mereka minati.

b. Sumber referensi belajar/tugas

Selain untuk mengenal budaya-budaya yang

ada di Indoensia. Koleksi budaya nusantara juga

dapat dijadikan sebagai referensi pemustaka baik

itu sekedar untuk belajar atau mengerjakan tugas

atau penilitan. Berikut adalah beberapa orang

yang belajar dan melakukan penelitain

menggunakan koleksi budaya nusantara :

1) Penelitian

“saya datang kesini untuk memenuhi data

untuk penelitian skripsi saya.” Hantoro

Manfaat koleksi budaya nusantara tidak

hanya sebatas untuk mengenal budaya yang

ada di Indonesia. Koleksi budaya nusantara

Page 113: PEMANFAATAN KOLEKSI BUDAYA NUSANTARA DI …

93

juga dijadikan sebagai sumber referensi bagi

pemustaka untuk melakukan penelitian

seperti contohnya saja skripsi. Informan

Hantoro ini juga mengungkapkan alasannya

memilih meneliti tentang budaya nusantara,

berikut alasanya:

“Memang banyak tema lain yang bisa

dijadikan tema penelitian. Saya memilih

tema ini karena keren aja, kita harus

mengenal budaya yang ada di Indonesia

salah satunya tentang pakaian adat Yogya

ini.” Hantoro

Informan memberi alasan bahwa dia

meneliti karena menganggap tema budaya

keren. Dia beranggapan bahwa kita harus

lebih mengenal budaya-budaya yang ada di

Indonesia salah satunya dia mengambil

contoh pakaian adat Yogya yang dia jadikan

sebagai tema penelitiannya.

2) Belajar

“...saya ingin tau sejarah tentang silat itu

sendiri asalnya dari mana dan lainya

tentang silat...” Roby Kurnia

Selain untuk tugas atau penelitian tentu

koleksi yang ada di layanan koleksi budaya

Page 114: PEMANFAATAN KOLEKSI BUDAYA NUSANTARA DI …

94

nusantara dapat dipelajari karena banyak

informasi-informasi yang disajikan di

layanan koleksi budaya nusantara melalui

koleksi yang mereka miliki seperti halnya

salah satu pemustaka yang mencari koleksi

mengenai sejarah tentang silat yang ada di

Indonesia.

Baik untuk penelitian ataupun mengerjakan

tugas, koleksi budaya nusantara ini termanfaatkan

dengan baik oleh pemustaka. Layanan ini menjadi

pilihan pemustaka untuk mendapatkan referensi

yang mereka butuhkan untuk keperluan-keperluan

mereka.

2. Tidak memanfaatkan

Meski tujuan adanya perpustakaan dan koleksi

perpustakaan agar digunakan dan dimanfaatkan, tetapi

ada sebagian pemustaka yang datang tidak

menggunakan dan memanfaatkan koleksi. Tentu

mereka memiliki alasan tersendiri tidak memanfaatkan

koleksi yang ada pada layanan koleksi budaya

nusantara ini. Berikut beberapaalasan tersebut:

a. Menggunakan ruangan / fasilitas

Pemustaka yang datang tidak selalu

menggukana koleksi. Ada kalanya orang datang

hanya untuk memanfaatkan sesuatu yang ada pada

Page 115: PEMANFAATAN KOLEKSI BUDAYA NUSANTARA DI …

95

sebuah perpustakaan seperti ruangan dan fasilitas

yang ada di dalamnya. Berikut beberapa alasan

kenapa hal itu terjadi :

“Gak ada baca koleksinya cuma make

ruangan aja buat bikin tugas karena disini

sepi...” Sari

Alasan orang atau pemustaka tidak

menggunakan dan memanfaatkan koleksi pada

layanan koleksi budaya nusantara adalah karena

mereka hanya memanfaatkan fasilitas yang ada

seperti contohnya saja ruangan. Mungkin saja ini

terjadi karena ruangan yang ada pada layanan

tersebut membuat pemustaka yang datang merasa

nyaman.

b. Tidak tertarik

Ada juga pemustaka yang memang tidak

tertarik menggunakan koleksi. Alasan tidak

tertariknya ini adalah karena memang pemustaka

tersebut tidak berminat dengan koleksi budaya

nusantara. Berikut adalah penuturan pemustaka

yang tidak tertarik dengan koleksi budaya

nusantara :

“Saya gak pernah menggunakan atau baca-

baca koleksi disini karena gak minat aja.” Sari

Page 116: PEMANFAATAN KOLEKSI BUDAYA NUSANTARA DI …

96

Tidak selalu pemustaka yang mendatangi

sebuah perpustakaan atau layanan yang ada pada

sebuah perpustakaan menggunakan dan

memanfaatkan koleksi yang ada. Ada juga

pemustaka yang datang tidak memanfaatkan

koleksi karena berbagai alasan seperti mereka

tidak tertarik dengan koleksi yang ada karena

memang tidak berminat dengan koleksi budaya

nusantara. Namun informan S memperjelas alasan

dia tidak tertarik dengan koleksi budaya nusantara

dengan penjelasan sebagai berikut:

“Bukannya saya tidak tertarik, untuk saat ini

saya tidak tertari karena saya sibuk kuliah tau

aja kedokteran kuliahnya gimana beratnya.”

Sari

Informan ini tidak tertarik kepada koleksi

budaya nusantara karena dia terlalu sibuk dan

fokus terhadap kuliahnya pada jurusan kedokteran

sehingga munkin dia tidak memiliki waktu lebih

untuk mempelajari hal-hal tentang budaya

nusantara.

c. Rekreasi

Tidak selalu perpustakaan itu menjadi temat

belajar dan membaca buku.ada kalanya

perpustakaan bisa menjadi tempat rekreasi dimana

Page 117: PEMANFAATAN KOLEKSI BUDAYA NUSANTARA DI …

97

seseorang bisa bersantai menikmati hari dan

menhabiskan waktu di perpustakaan. Pada

layanan koleksi budaya nusantara ini ada juga

pemustaka yang ada untuk hanya sekerdar

rekreasi. Berikut adalah beberapa pemustaka

tersebut :

“Saya datang hanya untuk menghabiskan

waktu luang aja main...”, “...Disini gak rame

banget terus bisa ke balkon liat-liat

pemandangan kota Jakarta.” Andita Sutrista

“Pernah bareng temen-temen cuman liat-liat

aja duduk-duduk foto-foto diluar.” Roby

Kurnia

Tidak selalu orang yang tidak menggunakan

dan memanfaatkan koleksi tidak berminat dengan

koleksi yang ada. Ada alasan lain mereka tidak

menggunakan koleksi yang ada seperti hanya

melakukan rekreasi dikarenakan mereka

menganggap perpustakaan atau layanan pada

sebuah perpustakaan merupakan tempat yang

bagus untuk melakukan rekreasi dan sejenak

bersantai menikmati suasana yang ada pada

perpustakaan tersebut.

Page 118: PEMANFAATAN KOLEKSI BUDAYA NUSANTARA DI …

98

3. Frekuensi kunjungan

Kunjungan pada layanan koleksi budaya

nusantara memang tidak sebanyak layanan koleksi

umum. hal ini dikarenakan layanan koleksi budaya

nusantara hanya memiliki koleksi yang berhubungan

dengan budaya khususnya tentang Indonesia dimana

secara umum tidak semua bidang ilmu mempelajari

segala hal yang berhubungan dengan budaya. Lantas

seberapa sering pemustaka mengunjungi layanan

koleksi budaya nusantara dan apa alasan mereka

terhadap hal itu, berikut beberapa alasan dari informan

:

“Saya menggunakan koleksi hanya saat

membutuhkan data untuk penelitian aja, mungkin

seminggu 2-3 kali. Kalau gak ya gak datang

kesini.” Hantoro

Berdasarkan pengakuan diatas dapat kita ambil

kesimpulan bahwa informan H ini bisa sangat sering

datang ke layanan koleksi budaya nusantara yaitu

sebanyak 2-3 kali seminggu. Tetapi tingkat kunjungan

yang tinggi ini didasari sebuah alasan yaitu karena

kebutuhan data informasi untuk penelitian, selain itu

informan H tidak mengunjungi layanan koleksi budaya

nusantara.

Page 119: PEMANFAATAN KOLEKSI BUDAYA NUSANTARA DI …

99

Berikutnya ada informan AS yang memiliki

tingkat kunjungan dan alasan yang berbeda :

“Jarang banget kayaknya dalam 1 bulans atu kali

doang, pokoknya jarang deh soalnya saya tinggal

di Bogor kan jauh. Kalo lagi main kejakarta aja

mampir kesini itupun gak setiap ke Jakarta

mampir kesini, kalo pengen aja.” Andita Sutrista

“Jarang banget sepertinya 1 bulan sekali gak ada

kayaknya.” Roby Kurnia

Informan Andita Sutrista dan Hantoro mengaku

hanya mengunjungi layanan koleksi budaya nusantara

hanya satu kali satu bulan atau mungkin lebih sedikit

dari itu. Informan AS beralasan karena dia tinggal di

daerah Bogor, Jawa Barat yang lokasinya jauh dari

Perpustakaan Nasional RI sehingga tidak dapat

mengujungi layanan koleksi budaya nusantara lebih

sering. Serta informan AS tidak memiliki alasan

khusus yang membuat dia lebih sering datang ke

layanan koleksi budaya nusantara.

Berikutnya informan Sari mengaku bahwa hanya

mengunjungi layanan koleksi budaya nusantara hanya

kalau layanan lain yang dia kunjungi ramai, berikut

penjelasannya :

Page 120: PEMANFAATAN KOLEKSI BUDAYA NUSANTARA DI …

100

“Jarang banget sih, kalau layanan

multimedia(lantai 19 Perpustakaan Nasional RI)

lagi rame aja.” Sari

Di sini dapat kita lihat informan Sari

mengunjungi layanan koleksi budaya nusantara hanya

apabila layanan lain yaitu layanan multimedia yang dia

kunjungi ramai pengunjung. Oleh karena itu tidak ada

rentan waktu yang jelas mengenai seberapa sering dia

mengunjungi layanan koleksi budaya nusantara.

4. Koleksi

a. Kelengkapan koleksi

Kelengkapan koleksi tentu menjadi salah

satu faktor yang menentukan tinggal penggunaan

dan pemanfaatan koleksi. Semakin lengkap

koleksi semakin lengkap dan beragam pula

informasi yang tersedia dan semakin sering pula

orang memanfaatkan informasi yang tersedia

tersebut. karena layanan koleksi budaya nusantara

ini baru dibuka sejalan dengan diresmikannya

gedung baru perpustkaan nasional pada tahun

2017, apakah koleksi di layanan koleksi budaya

nusantara ini sudah lengkap atau belum tentu

semua itu dirasakan oleh pemustaka yang mencari

dan menggunakan koleksi. Berikut salah satu

pendapat pemustaka yang menggunakan koleksi:

Page 121: PEMANFAATAN KOLEKSI BUDAYA NUSANTARA DI …

101

“Ya, ada tetapi tidak lengkap, hanya ada.”

Hantoro

Dilihat dari pernyataan singkat diatas dapat

diambil kesimpulan bahwa informan H

berpendapat bahwa dirinya dapat menemukan

koleksi yang dia cari dan dia butuhkan. Tetapi

koleksi yang dia temukan tidak sebanyak apa yang

ia butuhkan

b. Temu kembali informasi

1) Penggunaan katalog

Perpustakaan yang baik tentu memiliki

sistem temu kembali yang baik juga demi

memudahkan pemustaka yang datang dalam

menelusur informasi. Apalagi Pepustakaan

Nasional RI yang tentunya memiliki sistem

yang standarnya sudah nasional. Lalu

bagaimana dengan katalog yang dimili

perpustakaan nasional, apakah membantu

pemustaka dalam memanfaatkan koleksi

yang ada, berikut penjelasan beberapa

pemustaka yang menggunakan koleksi:

“Kalau untuk katalog saya tidak

menggunakan. Saya hanya langsung

mencari ke rak koleksi liat-liat apa yang

sekiranya dibutuhin.” Hantoro

Page 122: PEMANFAATAN KOLEKSI BUDAYA NUSANTARA DI …

102

“Kalo make sih gak karena waktu itu

kesini cuman iseng jadi gak ada tujuan

buat nyari apa-apa cuman liat-liat aja

kalo ada yang bagus ya baca.” Andita

Sutrista

Berdasarkan dua pendapat informan

diatas dapat diambil kesimpulan bahwa

beberapa pemustaka tidak menggunakan

katalog dalam mencari koleksi yang mereka

butuhkan. Mereka lebih memilih untuk

langsung menelusur langsung koleksi pada

rak dan menggunakan koleksi yang mereka

temukan yang sekiranya merka butuhkan.

2) Pencarian koleksi di rak

Pada pembahasan pencarian

menggunakan katalog beberapa pemustaka

tidak menggunakan katalog dalam mencari

koleksi. Lalu apakah dengan langsung

menelusur informasi langsung pada rak dapat

lebih memudahkan mereka dalam mencari

koleksi mengingat penempatan koleksi pada

layanan koleksi budaya nusantara ini tidak

seperti panempatan pada koleksi umum. Pada

layanan koleksi budaya nusantara ini koleksi

ditempatkan berdasarkan daerah. Berikut

Page 123: PEMANFAATAN KOLEKSI BUDAYA NUSANTARA DI …

103

pendapat pemustaka dalam menelusur

informasi dengan penempatan koleksi yang

berbeda ini:

“Enakan gini , jadi kalo nyari tentang

sumatra utara misalnya ada semua di

rak sumatra utara atau provinsi

lain....” Andita Sutrista

“Menurut saya penempatannya

mendingan seperti ini karena

perdaerah itu dibagi-bagi,jadi kita gak

harus nyari dari A sampai Z sesuai

judul buku. Biasanya perpustakaan

disusun berdasarkan judul buku dan

penomoran. Kalau disini kan enak saya

menemukan Yogyakarta ya semua

tentang Yogyakarta disitu semua. Jadi

menurut saya ini lebih memudahkan

pencarian koleksi....” Hantoro

Menurut kedua informan yang

menggunakan koleksi dan menelusur

langsung koleksi ke rak ini penempatan

koleksi dengan sistem yang baru ini lebih

memudahkan. Saat mereka mencari koleksi

maka mereka menemukan semua koleksi

pada satu daerah tanpa perlu mencari disetiap

Page 124: PEMANFAATAN KOLEKSI BUDAYA NUSANTARA DI …

104

rak yang berbeda karena satu rak telah diatur

agar memuat informasi pada satu daerah

(Provinsi).

5. Alasan memilih layanan koleksi budaya nusantara

Perpustakaan Nasional RI

Perpustakaan yang berisikan koleksi tentang

budaya tentu tidak hanya perpustakaan nasional.

Masih banyak perpustakaan lain baik itu perpustakaan

umum, perpustakaan perguruan tinggi, atau

perpustakaan yang lainya yang memiliki koleksi

tentang budaya. Lantas apa alasan seseorang memilih

layanan koleksi budaya nusantara Perpustakaan

Nasioanl RI dibandingkan perpustakaan lain, berikut

penjelasnnya:

“Saya memilih disini karena dibandingkan

beberapa perpustakaan disini koleksinya lebih lah

dibandikan perpustakaan lain disekitaran sini

(Jakarta).” Hantoro

Berdasarkan penurutan informan Hantoro diatas,

dia beranggapan bahwa koleksi budaya yang ada di

Perpustakaan Nasioal RI lebih baik dibandingkan

perpustakaan lain yang berada di sekitaran Kota

Jakarta.

Page 125: PEMANFAATAN KOLEKSI BUDAYA NUSANTARA DI …

105

6. Sikap pustakawan

Pustakawan yang baik dan ramah tentu dapat

meningkatkan pemanfaatan koleksi yang ada pada

sebuah perpustakaan. Pustakawan yang aktif

membantu pemustaka yang datang berkunjung tentu

menjadi nilai lebih pada sebuah perpustakaan. Lalu

bagaimana sikap pustakawan yang bertugas di layanan

koleksi budaya nusantara Perpustakaan Nasional RI.

Berikut pengkauan beberpa informan :

“Dari awal dari saya belum tau tentang layanan

pustakawannya ramah. Pada awalya saya belum

tau dimana rak-rak koleksi pustakawan

membantu dan menjelaskan dengan detail

dimana tempatnya. Bagaimana penomorannya

bahkan saya dikasih tau bagaimana cara

mencari koleksi dengan penomoran tersebut.”

Hantoro

“Pustakawannya ramah banget. Pas pertama

datang kesini gara-gara saya baru jadi gak tau

dan saya kan kek orang bingung gitu liat-liat

trus pustakawannya nyapa nanya gitu ada yg

bisa dibantu pokoknya baik deh.” Andita

Sutrista

Menurut kutipan wawancara diatas dapat kita

simpulkan bahwa pustakawan yang bertugas di

Page 126: PEMANFAATAN KOLEKSI BUDAYA NUSANTARA DI …

106

layanan koleksi budaya nusantara Perpustakaan

Nasioanl RI sangat ramah. Pustakawan yang berjaga

memperhatikan pemustaka yang datang dan apabila

pemustaka terlihat kebingunan mereka datang dan

menawarkan bantuan, bahkan pustakawan

menjelaskan seluk beluk tentang layananan disana dan

mengajarkan cara membaca penomoran klasifikasi

buku.

Page 127: PEMANFAATAN KOLEKSI BUDAYA NUSANTARA DI …

107

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Layanan koleksi budaya nusantara adalah layanan

yang memuat berbagai informasi tentang budaya. Layanan

ini bisa dibilang unik karena hanya memuat koleksi yang

berhubungan dengan Indonesia berbeda dengan koleksi

umum yang membahas ilmu dari manapun itu. Banyak

orang berfikiran kalau layanan ini hanya berisikan koleksi

tentang budaya yang dalam artian budaya dalam bentuk

kebiasaan. Padahal tidak hanya budaya tentang sebuah

kebiasaa atau adat istiadat tetapi semua hal yang

berhubungan dengan Indonesia baik itu kesenian,

makanan, sosiologi, sejarah, keindahan alam, dan berbagai

ilmu lainya selama itu berhubungan dengan Indonesia

maka itu termasuk koleksi budaya nusantara.

Berdasarkan data yang ada lebih selama bulan Juli –

September 2019 2019 rata-rata pengunjung berasal dari

kalangan mahasiswa, pelajar, dan umum. Rata-rata

kunjungan perharinya pada bulan Juli-September 2019

lebih banyak pada weekday dari pada weekend dengan

perbandingan 153 : 122 pengunjung per harinya. Lebih dari

setengah pemustaka memiliki tujuan yang jelasn untuk

datang ke layanan koleksi budaya nusantara yaitu belajar

(9,48%), membaca (7,36%), dan melihat-lihat (38,18%).

Page 128: PEMANFAATAN KOLEKSI BUDAYA NUSANTARA DI …

108

Sementara sisanya (44,99%) datang tanpa memberitahukan

keterangan yang jelas mengenai tujuan kunjungan mereka.

Banyak pemustaka yang berminat datang untuk

mempelajari menganai budaya nusantara. Koleksi yang

paling banyak diminati oleh pemustaka yang menggunakan

koleksi adalah ilmu pengetahuan sosial, kesenian, dan

sejarah. Ada banyak hal seperti tarian, silat, makanan,

benda tradisional dan berbagai hal lainya yang diminati

oleh pemustaka. Begitupun juga daerah dari kebudayaan itu

sendiri. menurut beberapa pemustaka semua daerah bagus,

semua balik lagi kepada minat masing-masing individu.

Beberapa orang mengunjungin layanan ini tanpa

menggunakan koleksi yang ada dengan beberapa alasan

alasan seperti hanya memanfaatkan fasilitas dan ruangan

yang ada, tidak tertarik dengan koleksi budaya nusantara

dan menjadikan layanan ini tempat mengerjakan tugas lain

yang tidak berhubungan dengan koleksi budaya nusantara,

serta hanya menjadikan layanan sebagai tempat rekreasi

dan bersatai. Ada pemustaka yang sering mengunjungi

layanan hanya sampai kebutuhan data yang dia butuhkan

terpenuhi, ada juga pemustaka yang jarang datang

dikarenakan lokasi perpustakaan nasional jauh dari tempat

tinggal dia,dan ada juga yang jarang mengunjungi

dikarenakan tidak memiliki alasan yang kuat untuk

mengunjungi layanan koleksi budaya nusantara. Koleksi

Page 129: PEMANFAATAN KOLEKSI BUDAYA NUSANTARA DI …

109

yang dimiliki perpustakaan pun menurut pemustaka yang

berkunjung belum lengkap. Informan yang berpartisipasi

memberikan keterangan bahwa mereka tidak menggunakan

katalog dalam pencarian informasi melainkan mencari

langsung ke rak koleksi yang mereka angap lebih

memudahkan pencarian dengan sistem penataan koleksi

yang menempatkan koleksi sesuai daerah (provinsi).

Informan yang sedang melakukan penelitian pun mengaku

bahwa dia memilih perpustakaan nasioan dengan alasan

bahwa koleksi yang tersedia lebih baik dibandingkan

perpustakaan lain disekitaran Kota Jakarta. Dan terakhir

pustakawan pada layanan ini sangat aktiif membantu

pemustaka yang berkunjung dan membutuhkan bantuan.

B. Saran

• Layanan koleksi budaya nusantara perlu melakukan

strategi promosi yang baik agar lebih banyak pemustaka

mengetahui tentang layanan ini karena banyak dari

pemustaka yang datang tidak mengerti apa itu

sebenarnya layanan koleksi budaya nusantara.

• Kelengkapan dan keberagaman koleksi perlu

ditingkatkan agar pemustaka yang datang memiliki

banyak pilihan informasi dan itu akan membuah

pemustaka lebih bersemangat untuk selalu datang dan

mendapatkan informasi-informasi baru.

Page 130: PEMANFAATAN KOLEKSI BUDAYA NUSANTARA DI …

110

• Perlu adanya pengisian buku tamu yang lebih lengkap

dan jelas dimana pada buku tamu tersebut termuat

informasi pemustaka yang datang mulai dari identitas

lengkap, tujuan kunjungan, informasi mengenai koleksi

yang digunakan, dan request koleksi yang mereka

inginkan.

• Sejalan dengan point diatas perlu diadakan komputer

khusus dimana para pemustaka wajib mengisi form

tamu yang ada agar setiap data yang ada bisa digunakan

perpustakaan untuk perkembangan yang lebih baik. Dan

pustakawan juga harus mengarahkan pemustaka untuk

mengisi form tamu tersebut.

Page 131: PEMANFAATAN KOLEKSI BUDAYA NUSANTARA DI …

111

DAFTAR PUSTAKA

Antasari, Indah Wijaya. Pemanfaatan Koleksi Referensi Di

Perpustakaan IAIN Purwokerto. Pustaka Loka :

Jurnal Kajian informasi Dan Perpustakaan ; Vol. 9

No.1 Tahun 2017.

Bungin, Burhan. Metodologi Penelitian Kuantitatif :

komunikasi, ekonomi, dan kebijakan publik serta

ilmu-ilmu sosial lainya. Jakarta : KENCANA, 2014.

Dewantara, Ki Hadjar. Karya Ki Hadjar Dewantara bagian

II : Kebudajaan. Yogayakarta : Majelis Luhur

Persatuan Tamam Siswa, 1994.

Djarwanto dan Subagyo,p. Statistik Induktif. BPFE-UGM.

Yogyakarta. 2008.

Hasan, dan M Iqbal. Pokok-pokok Materi Metodologi

Penelitian dan Aplikasinya. Bogor: Ghalia Indonesia,

2002.

Hazmi, Ricie Hijrahtul dan Desriyeni. Pemanfaatan

Koleksi Umum Oleh Pemustaka Di Kantor

Perpustakaan, Arsip, Dan Dokumentasi Kabupaten

Pesisir Selatan. Jurnal informasi ilmu perpustakaan

dan kearsipan. Vol. 3. No. 1. Tahun 2014.

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaa. Definisi kata

manfaat. Diakses melalui

https://KBBI.web.id/manfaat . Pada 13 Oktober

2019.

Huda, Khoirul dan Yoga Ardian Feriandi. Pendidikan

Konservasi Perspektif Warisan Budaya nntuk

Membangun History For Life. Jurnal aristo, Vol. 6.

No.2. Tahun 2018.

Page 132: PEMANFAATAN KOLEKSI BUDAYA NUSANTARA DI …

112

Indonesia. Undang-Undang Perpustakaan No.43 Tahun

2007.

Indonesia. Undang-undang Serah terima karya cetak No.4

Tahun 1990.

Irawan, Prasetya. Logika Dan Prosedur Penelitian :

Pengantar Dan Panduan Traktis Penelitian Pemula.

Jakarta: STIA-LAN, 1999.

Lancaster, Frederick W. If You Want to Evaluate your

Library. London: The Library Assosiation, 1988.

Lasa-Hs. Manajemen Perpustakaan Sekolah. Yogyakarta:

Pinus Book Publisher,2007.

Maran, Rafael Raga. Manusia Dan Kebudayaan Dalam

Perspektif Ilmu Budaya Dasar. Jakarta: Rineka

Cipta, 2007.

Noor, Juliansyah. Metodologi Penelitian. Jakarta:

KENCANA, 2017.

Perpustakaan Nasional RI. Pedoman Umum

Penyelenggaraan Perpsutakaan Umum. Jakarta:

Perpustanaan Nasional RI, 2001.

Prabowo, Aan dan Heriyanto. Analisis Pemanfaatan Buku

Elektronik. (E-Book) Oleh Pemustaka Di

Perpustakaan SMAN 1 Semarang. Jurnal Ilmu

Perpustakaan. Vol. 2 No. 2. Tahun 2013.

Sarwono, Jonathan. Metode Penelitian Kuantitatif dan

Kualitatif. Yogyakarya: Graha Ilmu, 2006.

Saleh, Ibnu Ahmad. Penyelenggaraan Perpustakaan

Sekolah. Jakarta: PT. Hidakarya Agung, 2006.

Signori, Barbara. Preserving Culture Heritage : Better

Together. IFLA WLIC 2017 . Akses

Page 133: PEMANFAATAN KOLEKSI BUDAYA NUSANTARA DI …

113

http://library.ifla.org/1801/1/S08-2017-signori-

en.pdf. Pada. Pada 13 Oktober 2019.

Sudarsono, Blasius. Seperempad Abad Perpustakaan

Nasional RI: Menatap Peran Pada Masa

Mendatang. Visi Pustaka : Jurnal Nasional Bidang

Kepustakaan ; vol. 7 No. 1 Tahun 2005.

Sulistyaningsih. Menotologi Penelitian Kebidanan :

Kuantitatif-Kualitatif. Yogyakarta: Graha Ilmu,

2011.

Sulistyo-Basuki. Pengantar Ilmu Perpustakaan.

Tanggerang Selatan : Universitas Terbuka, 2010.

Sulistyo-Basuki. Pengantar Ilmu Perpustakaan.

Tanggerang Selatan : Universitas Terbuka, 2013.

Sumarningsig, Siti. Pengembangan Koleksi Perpustakaan.

Al-Maktabah. Vol. 3, No.1 Tahun 200

Suryani dan Hendryadi. Metode Riset Kuantitatif : Teori

Dan Aplikasi Pada Penelitian Bidang Manajemen

Dan Ekonomi Islam. Jakarta : Kencana, 2016.

Sutarno-N.S. Kamus Perpustakaan dan Informasi. Jakarta:

Jala Permata, 2008.

Sutarno N.S. Manajemen Perpustakaan : Suatu

Pendekatan Praktik. Jakarta : Sagung Seto, 2006.

Wahyuni. Perilaku Beragama Studi Sosiologi Terhadap

Asimilasi Agama dan Budaya Di Sulawesi Selatan.

Makassar: Alauddin University Press, 2013.

Wasito, Hermawan. Pengantar Metodologi Penelitian:

Buku Pedoman Mahasiswa. Jakarta: Gramedia

Pustaka, 1992.

Page 134: PEMANFAATAN KOLEKSI BUDAYA NUSANTARA DI …

114

Yusuf. A. Muri. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatis

& penelitian gabungan. Jakarta : Kencana, 2014.

Page 135: PEMANFAATAN KOLEKSI BUDAYA NUSANTARA DI …

115

LAMPIRAN

Lampiran 1 : Surat Tugas Menjadi Pembimbing

Page 136: PEMANFAATAN KOLEKSI BUDAYA NUSANTARA DI …

116

Lampiran 2 : Surat Izin Wawancara

Page 137: PEMANFAATAN KOLEKSI BUDAYA NUSANTARA DI …

117

Lampiran 3 : Izin Wawancara Perpustakaan Nasional

Republik Indonesia

Page 138: PEMANFAATAN KOLEKSI BUDAYA NUSANTARA DI …

118

Lampiran 4 Dokumentasi Lapangan

1. Koleksi Cetak

Gambar 1 Gambar 2

Gambar 3 Gambar 4

Keterangan :

- Gambar 1 : Rak Koleksi Budaya Nusantara Umum

- Gambar 2 : Rak Koleksi Budaya Nusantara Daerah

(Provinsi)

- Gambar 3 : Penataan Koleksi Di Rak (1)

- Gambar 4 : Penataan Koleksi di Rak (2)

Sumber: Data Lapangan, Januari 2020

Page 139: PEMANFAATAN KOLEKSI BUDAYA NUSANTARA DI …

119

2. Koleksi Non Cetak

Gambar 1 Gambar 2

Gambar 3 Gambar 4

Keterangan :

- Gambar 1 : Koleksi Alat Musik Tradisional Angklung

- Gambar 2 : Koleksi Alat Musik Tradisional Kecapi

- Gambar 3 : Koleksi Kerajinan Patung

- Gambar 4 : Koleksi Kain Batik Betawi

Sumber : Data Lapangan, Januari 2020

Page 140: PEMANFAATAN KOLEKSI BUDAYA NUSANTARA DI …

120

3. Ruangan

Gambar 1 Gambar 2

Gambar 3 Gambar 4

Keterangan :

- Gambar 1 : Meja Sirkulasi

- Gambar 2 : Ruang Baca Layanan Koleksi Budaya Nusantara

- Gambar 3 : Pentas Layanan Koleksi Budaya Nusantara

- Gambar 4 : Balkon Layanan Koleksi Budaya Nusantara

Sumber : Data Lapangan, Januari 2020

Page 141: PEMANFAATAN KOLEKSI BUDAYA NUSANTARA DI …

121

Lampiran 5 : Hasil Wawancara

Nama : Hantoro

Status : Mahasiswa

Wawancara dikalukan pada tangga 25 Desember 2019,

pukul 09.00 WIB.

No Pertanyaan

/Jawaban Deskripsi

1 Tanya Dari dimanakah anda saat ini tinggal dan

apa suku asli anda?

Jawab

Saya asli orang Depok, kalau suku gak tau

ya soalnya lahir dan besar di Depok udah

gitu aja.

2 Tanya Anda berasal dari mana? Kuliah, sekolah,

atau masyarakat umum?

Jawab

Saya kuliah di salah satu Universitas

Swasta di Jakarta, angkatan 2015 jurusan

Ilmu Komunikasi.

3 Tanya

Apa tujuan anda mengunjungi layanan

koleksi budaya nusantara di Perpustakaan

Nasional RI ini?

Jawab

Saya datang kesini untuk memenuhi data

untuk penelitian skripsi saya. Saya memilih

disini karena dibandingkan beberapa

perpustakaan disini koleksinya lebih lah

Page 142: PEMANFAATAN KOLEKSI BUDAYA NUSANTARA DI …

122

dibandikan perpustakaan lain disekitaran

sini (Jakarta).

4 Tanya

Selain untuk mengerjakan skripsi

pernahkah datang untuk alasan lain seperti

baca-baca atau kepo tetang budaya?

Jawab Tidak ada cuman untuk memenuhi tugas

aja dari kampus.

5 Tanya Kalo boleh tau mas Hantoro sendiri sedang

meneliti tentang apa?

Jawab Saya lagi meneliti tentang pakaian adat

Yogya.

6 Tanya

Apakah mas menemukan banyak informasi

dalam menggunakan koleksi budaya

nusantara ini?

Jawab Banyak sih informasi yang saya temukan

tetapi tidak sebanyak yang saya harapkan.

7 Tanya

Bagaimana dengan kelengkapan koleksi

yang mas butuhkan dalam hal ini tentang

pakaian adat Yogya?

Jawab Ya, ada tetapi tidak lengkap, hanya ada.

8 Tanya

Kenapa lebih memilih mengangkat tema

pakaian adat Yogya ini sedangkan banyak

tema lain yang bisa diangkat untuk

dijadikan tema penelitian?

Page 143: PEMANFAATAN KOLEKSI BUDAYA NUSANTARA DI …

123

Jawab

Memang banyak tema lain yang bisa

dijadikan tema penelitian. Saya memilih

tema ini karena keren aja, kita harus

mengenal budaya yang ada di Indonesia

salah satunya tentang pakaian adat Yogya

ini.

9 Tanya Tapi kenapa pakaian, sedangkan banyak

budaya yang lain?

Jawab

Memang banyak budaya Indoesia seperti

pakain, tarian, dan lainya yang bisa saya

angkat sebagai tema penelitian, tetapi saya

lebih tertarik kepada pakaian adat.

10 Tanya

Apakah saat mencari koleksi mas Hantoro

menggunakan katalog/ opac perpustakaan

untuk mencari koleksi tentang budaya

Yogyakarta?

Jawab

Kalau untuk katalog saya tidak

menggunakan. Saya hanya langsung

mencari ke rak koleksi liat-liat apa yang

sekiranya dibutuhin.

11 Tanya

Kalau mas mencari informasi berarti mas

mencari buku/ koleksi yang ada.

Sedangkan pembagian/penempatan koleksi

sendiri tidak sama dengan di kampus.

Karena disini dikelompokan dulu

Page 144: PEMANFAATAN KOLEKSI BUDAYA NUSANTARA DI …

124

berdasarkan daerah/provinsi baru

menggunakan angga yang biasa kita lihat

di perpustakaan kampus. Bagi mas sendiri

lebih menyusahkan atau memudahkan mas

untuk mencari informasi?

Jawab

Menurut saya penempatannya mendingan

seperti ini karena perdaerah itu dibagi-

bagi,jadi kita gak harus nyari dari A

sampai Z sesuai judul buku. Biasanya

perpustakaan disusun berdasarkan judul

buku dan penomoran. Kalau disini kan

enak saya menemukan Yogyakarta ya

semua tentang Yogyakarta disitu semua.

Jadi menurut saya ini lebih memudahkan

pencarian koleksi.

12 Tanya

Mas kan berasal dari Depok, adakah

keinginan untuk mempelajari budaya

daerah sendiri/ daerah asal dalam hal ini

budaya daerah Depok?

Jawab

Kalo untuk daerah Depok sendiri sudah

banyak informasinya di beberapa

perpustakaan daerah Depok. Saya kesini

mencari koleksi Yogyakarena karena di

perpustakaan Depok koleksi tentang

Yogyakarta lebih sedikit/tidak ada. Karena

Page 145: PEMANFAATAN KOLEKSI BUDAYA NUSANTARA DI …

125

menurut saya koleksi disini(Perpustakaan

Nasional RI) lebih lengkap dibanding di

perpustakaan daerah.

13 Tanya

Adakah keinginan untuk mengetahui atau

mempelajari budaya selain budaya asli

mas. Misalkan budaya batak, budaya

minang, atau budaya lain yang ada di

Indonesia? Gak harus untuk mempelajari

lebih dalam tetapi bisa buat sekedar ingin

tau saja.

Jawab Ada sih saya tertarik budaya luar kayak

kuliner-kuliner, benda-benda tradisional.

14 Tanya Lalu budaya dari daerah mana yang

misalkan membuat mas Hantoro tertarik?

Jawab

Gak tau ya, semuanya kayaknya bagus

soalnya kan beda-beda ya di setiap

daerahnya. Apalagi lihat-lihat di sosmed

gitu makanan daerah terus budayanya

kayak festival kayaknya seru aja liatnya.

15 Tanya

Seberapa sering mas Hantoro

menggunakan layanan koleksi budaya

nusantara, dalam jangka waktu sebulan?

Jawab Saya menggunakan koleksi hanya saat

membutuhkan data untuk penelitian aja,

Page 146: PEMANFAATAN KOLEKSI BUDAYA NUSANTARA DI …

126

mungkin seminggu bisa 2-3 kali. Kalau

gak ya gak datang kesini.

16 Tanya

Terakhir pustakawan, bagaimana menurut

mas tentang sikap pustakawan? Baik kah

atau ramah atau bagaimana?

Jawab

Dari awal dari saya belum tau tentang

layanan pustakawannya ramah. Pada

awalya saya belum tau dimana rak-rak

koleksi pustakawan membantu dan

menjelaskan dengan detail dimana

tempatnya. Bagaimana penomorannya

bahkan saya dikasih tau bagaimana cara

mencari koleksi dengan penomoran

tersebut.

Page 147: PEMANFAATAN KOLEKSI BUDAYA NUSANTARA DI …

127

Nama : Andita Sutrista

Status : Umum

Wawancara dilakukan pada 25 Desember 2019, pukul

09.30 WIB.

No Pertanyaan

/Jawaban Deskripsi

1 Tanya Kenapa mba Sutrista datang mengunjungi

layanan koleksi budaya nusantara?

Jawab

Saya datang hanya untuk menghabiskan

waktu luang aja soalnya saya juga belum

bekerja.

2 Tanya Kenapa memilih layanan ini padahal

banyak layanan lain?

Jawab

Soalnya disini gak rame banget terus bisa

ke balkon liat-liat pemandangan kota

Jakarta.

3 Tanya

Tapi selama kesini pernah gak

menggunakan koleksi yang ada disini? Apa

cuma bersantai menghabiskan waktu luang

saja?

Jawab

Pernah kok, awalnya saya datang kesini

karena emang penasaran aja sama koleksi

budaya nusantara. Baru setelah itu datang

untuk bersantai karena saya udah nyoba

semua layanan nah disini tempatnya enak

Page 148: PEMANFAATAN KOLEKSI BUDAYA NUSANTARA DI …

128

gk rame jadi santai aja. Trus disini wifinya

kenceng.

4 Tanya Make katalog gak pas nyari koleksi disini?

Jawab

Kalo make sih gak karena waktu itu kesini

cuman iseng jadi gak ada tujuan buat nyari

apa-apa cuman liat-liat aja kalo ada yang

bagus ya baca.

5 Tanya

Tapi mba ngomong soal nama provinsi di

rak koleksi, itu kan kebijakan layanan ini

untuk mengelompokan koleksinya

berdasarkan daerah provinsi baru dipake

nomor seperti di perpustakaan kampus.

Mba udah tau kan gimana buku dikasih

nomor dikampus, bagi mba langkah ini

bagus gak untuk mengelompokan

perprovinsi baru diurut berdasarkan nomor,

kan bisa dibandingin dengan perpustakaan

kampus mba dulu tuh cara nyarinya?

Jawab

Enakan gini , jadi kalo nyari tentang

sumatra utara misalnya ada semua di rak

sumatra utara atau provinsi lain.

6 Tanya

Kalo gitu apa pendapat mba Sutrista

tentang layanan ini atau apa first

impression pas datang kelayanan ini?

Page 149: PEMANFAATAN KOLEKSI BUDAYA NUSANTARA DI …

129

Jawab

Awalnya dari namanya layanan koleksi

budaya itu saya kira cuma centang budaya

kayak kebiasaan aja, ternyata ada kayan

manan, pakaian, keindahan alam, sejarah,

dan lain-lainya banyak deh pokoknya gak

cuma tentang kayak adat-adat gitu.

7 Tanya

Koleksi tentang apa yang mba cari disini

atau koleksi dari daerah mana? Trus mba

sendiri asli orang mana?

Jawab

Banyak, kadang saya cari tentang

makanan, kadang tentang sejarah, kadang

tentang budaya tergantung pengennya

gimana aja sih, daerahnya juga mana aja

yang kayaknya bagus. Trus saya sendiri

orang Bogor.

8 Tanya

Jadi adakah tema khusus seperti pengen

cari tentang makanan atau kerajinan? lalu

pengennya cari tentang daerah tertentu aja

atau bagaimana?

Jawab

Ada, saya itu tertariknya sama kain-kain

gitu loh kyk batik atau tenun pokonya yang

berhubungan sama kain-kain gitu. Trus

kalo daerah tertentu atau khusus gitu gak

ada karena juga semua daerah yang

Page 150: PEMANFAATAN KOLEKSI BUDAYA NUSANTARA DI …

130

keliatan menarik bikin penasaran untuk

dicari tau.

9 Tanya

Menurut mba lengkap gak koleksi buku

bacaan disini atau beragam gk koleksi

disini?

Jawab

Gimana ya, saya gak tau lengkap atau

gaknya, tapi dilihat dari raknya masih

sedikit dan banyak yang kosong trus juga

ada rak ada tulisan nama provinsinya tapi

gak ada bukunya. Jadi kayaknya

koleksinya masih dikit kali ya.

10 Tanya Seberapa sering mba datang kesini? Dalam

satu bulan aja misalkan.

Jawab

Jarang banget kayaknya dalam 1 bulan satu

kali doang, pokoknya jarang deh soalnya

saya tinggal di Bogor kan jauh. Kalo lagi

main kejakarta aja mampir kesini itupun

gak setiap ke Jakarta mampir kesini, kalo

pengen aja.

11 Tanya Untuk pustakawan disini bagaimana ramah

atau pemarah atau kaku atau bagaimana?

Jawab

Pustakawannya ramah banget. Pas pertama

datang kesini gara-gara saya baru jadi gak

tau dan saya kan kek orang bingung gitu

liat-liat trus pustakawannya nyapa nanya

Page 151: PEMANFAATAN KOLEKSI BUDAYA NUSANTARA DI …

131

gitu ada yg bisa dibantu pokoknya baik

deh.

12 Tanya Terkhir, seberapa penting koleksi budaya

nusantara menurut mba Sutrista?

Jawab

Untuk menambah wawasan pengetahuan

kita tentang budaya-budaya yang ada di

Indonesia. Jadi kita tau kalau di Indonesia

ini punya beragam budaya yang unik-unik.

Terus kadang kan ada orang yang salah

paham tentang budaya dari daerah lain

dikira yang aneh-aneh gitu, nah kita bisa

tau kalau sebenarnya itu sebuah budaya

bukan hal yang aneh sebenarnya

Page 152: PEMANFAATAN KOLEKSI BUDAYA NUSANTARA DI …

132

Nama : Sari

Status : Mahasiswa

Wawancara dilakukan pada 25 Desember 2019, pukul

10.00 WIB.

No Pertanyaan

/Jawaban Deskripsi

1 Tanya

Tujuan datang kelayanan ini(layanan

koleksi budaya nusantara) buat apa baca

koleksi, belajar atau lainya?

Jawab Belajar sih.

2 Tanya

Itu belajar mengenai budaya nusantara

menggunakan koleksi yang ada atau cuma

make ruangan doang?

Jawab

Gak ada baca koleksinya cuma make

ruangan aja buat bikin tugas karena disini

sepi, biasanya di lantai 19 (layanan multi

media) tapi lantai 19 rame banget.

3 Tanya

Tapi pernah gak baca atau menggunaakan

koleksi di layanan koleksi budaya

nusantara?

Jawab

Saya gak pernah menggunakan atau baca-

baca koleksi disini karena gak minat aja

baca koleksi tentang budaya.

4 Tanya Apa alasan anda tidak tertarik

menggunakan koleksi budaya nusantara?

Page 153: PEMANFAATAN KOLEKSI BUDAYA NUSANTARA DI …

133

Jawab

Bukannya saya tidak tertarik, untuk saat ini

saya tidak tertari karena saya sibuk kuliah

tau aja kedokteran kuliahnya gimana

beratnya.

5 Tanya Seberapa sering mba sari datang ke lantai

24 ini (layanan koleksi budaya nusantara)?

Jawab

Jarang banget sih, kalau layanan

multimedia(lantai 19 Perpustakaan

Nasional RI) lagi rame aja.

Page 154: PEMANFAATAN KOLEKSI BUDAYA NUSANTARA DI …

134

Nama : Roby Kurnia

Status : Mahasiswa

Wawancara dilakukan pada 27 Januari 2020, pukul 10.30

WIB.

No Pertanyaan

/Jawaban Deskripsi

1 Tanya

Mas namanya siapa? Sekolah, kuliah, atau

kerja? Tinggal di mana? Dan asli orang

mana?

Jawab

Nama saya Roby Kurnia. Saya masih

kuliah smester 5 Hubungan Internasional.

Saya tinggal di Tangerang Selatan. Saya

asli Surabaya.

2 Tanya

Seberapa sering mas mengunjungi layanan

koleksi budaya nusantara? Dalam rentang

waktu satu bulan aj gitu berapa kali?

Jawab Jarang banget sepertinya 1 bulan sekali gak

ada kayaknya.

3 Tanya Apa tujuan mas mengunjungi layanan

koleksi budaya nusantara ini?

Jawab

Saya baca – baca buku tentang silat

sekalian menghabiskan waktu luang aja

abis main dari Monas.

4 Tanya Kenapa membaca buku tentang pencak

silat bulan yang lain?

Page 155: PEMANFAATAN KOLEKSI BUDAYA NUSANTARA DI …

135

Jawab

Saya kebetulan suka silat jadi saya ingin

tau sejarah tentang silat itu sendiri asalnya

dari mana dan lainya tentang silat. Soalnya

silat kan ada banyak ya di indonesia

5 Tanya Apakah banyak mas temukan koleksi

tentang silat disini?

Jawab

Ada kok saya ketemu koleksi tentang silat,

kalau banyak gak tau deh saya cuman baca

satu aja.

6 Tanya

Mas Roby tertarik mempelajari budaya

tentang apa selain dari silat atau cuman

silat?

Jawab

Tadi sudah jelas kalau saya tertarik dengan

silat sama satu lagi saya tertarik sama

makanan daerah gitu.

7 Tanya Bagi mas lengkap gak koleksi disini?

Jawab

Wah gak tau ya,saya ngambil satu buku

disini. Saya kesini kan cuman

menghabiskan waktu luang aja

8 Tanya Lalu koleksinya beragam gak?

Jawab Gak tau sih kalau itu, karena saya cuma

mencari tentang silat aja.

9 Tanya Sebelumnya pernah kesini juga gak untuk

baca-baca?

Page 156: PEMANFAATAN KOLEKSI BUDAYA NUSANTARA DI …

136

Jawab Pernah bareng temen-temen cuman liat-liat

aja duduk-duduk foto-foto diluar

10 Tanya

Bagi mas atau menurut mas apa pentingnya

atau apa manfaatnya koleksi budaya

nusantara ini?

Jawab

Pertama untuk mengenal budaya. Lalu apa

lagi kayaknya itu doang, ya untuk lebih

mengenal budaya yang ada di indonesia.

Page 157: PEMANFAATAN KOLEKSI BUDAYA NUSANTARA DI …

137

Lampiran 6 Contoh Isi Buku Tamu

No Tanggal Nomor

Anggota Nama Status Nomor Panggil Judul Keperluan Petugas

Ketera-

ngan

1 1 Juli 2019 ***** Yaumil Akbar Umum 791.53 TIR w Wayang Ilmu

Pengetahuan Hidup Nuryani

2 1 Juli 2019 ***** Stevie Leonard

Harison Umum Pr

3 1 Juli 2019 ***** Ladya L.Q Giffari Pelajar Shidiq

Page 158: PEMANFAATAN KOLEKSI BUDAYA NUSANTARA DI …

138

4 1 Juli 2019 ***** Dony Putra Umum 746.662 SME b Batik Nusantara Arien

5 1 Juli 2019 ***** Muhammad

Abdur Rojak Mahasiswa Darma

6 1 Juli 2019 ***** Ester Gayuh

Rahayu Umum Nuryani

7 22 Agustus

2019 ***** Sri Lestari Mahasiswa Lihat – Lihat

8 22 Agustus

2019 ***** Fitriani Guci Mahasiswa Lihat – Lihat

Page 159: PEMANFAATAN KOLEKSI BUDAYA NUSANTARA DI …

139

9 22 Agustus

2019 *****

Zhafirah Yanda

Masya Umum Lihat – Lihat

10 22 Agustus

2019 ***** Ossy Dewanti Umum Belajar

11 22 Agustus

2019 ***** Shafira Hendari Mahasiswa Baca

12 22 Agustus

2019 *****

Risma Syifa

Malik Mahasiswa 899.221 9 DAR

Dari Babad dan

Hikayat Sampai

Sejarah Kritis

13 2 September

2019 ***** Jodi Saputra Umum 915.98 REU w

World Crafts and

Recipes: Recipes and

Craft Guide to

Indonesia

Baca

Page 160: PEMANFAATAN KOLEKSI BUDAYA NUSANTARA DI …

140

14 2 September

2019 *****

Savira Qurrata

Aini Umum 398.209 CER

Cerita Rakyat Nama-

Nama Tempat

Bersejarah Di

Kabupaten Sumba

Barat Daya

Baca

15 2 September

2019 ***** Owren Kwan Mahasiswa 398.209 TIN

The Tiny Boy: and

Others Tales From

Indonesia

Baca

16 2 September

2019 *****

Dionisius Agung

Sulistio Mahasiswa Belajar

17 2 September

2019 *****

Muhamad Kumbo

Lasmono Umum Belajar

18 2 September

2019 ***** Marisa Umum Belajar

Sumber : Data lapangan, Oktober 2019

Page 161: PEMANFAATAN KOLEKSI BUDAYA NUSANTARA DI …

141

Lampiran 7 Reduksi hasil wawancara pemanfaatakn koleksi budaya nusantara.

No Kategori Sub-kategori 1 Sub- kategori

2 Sub - kategori 3 Informan

1 Manfaat /

memanfaatkan

Mengenal budaya

Indonesia yang

beragam

Aktivitas

(Tindakan) Silat

Roby Kurnia : “Tadi sudah jelas kalau saya tertarik

dengan silat...”

Karya

(Artefak)

Makanan/kuliner

Hantoro : “....saya tertarik budaya luar kayak

kuliner-kuliner,...”

Roby Kurnia : “...sama satu lagi saya tertarik sama

makanan daerah gitu.”

Benda tradisional Hantoro : “...benda-benda tradisional....”

Kain/ batik/

tenun

Andita Sutrista : “...saya itu tertariknya sama kain-

kain gitu loh kyk batik atau tenun

pokonya yang berhubungan sama kain

- kain gitu....”

Page 162: PEMANFAATAN KOLEKSI BUDAYA NUSANTARA DI …

142

Daerah

Umum

Andita Sutrista : “...daerahnya juga mana aja yang

kayaknya bagus...”

Hantoro : “...semuanya kayaknya bagus soalnya

kan beda-beda ya di setiap

daerahnya....”

Khusus

Roby Kurnia : “Karena saya orang surabaya ya,

saya minatnya budaya dari daerah

Jawa.”

Sumber referensi

belajar/tugas

Penelitian Hantoro : “saya datang kesini untuk memenuhi

data untuk penelitian skripsi saya.”

Belajar

Roby Kurnia : “...saya ingin tau sejarah tentang silat

itu sendiri asalnya dari mana dan

lainya tentang silat...”

2 Tidak

memanfaatkan

Hanya

menggunakan

Fasilitas

Sari : “...Cuma make ruangan aja buat bikin

tugas karena disini sepi...”

Page 163: PEMANFAATAN KOLEKSI BUDAYA NUSANTARA DI …

143

Tidak tertarik

dengan koleksi

Sari : “Saya gak pernah menggunakan atau

baca-baca koleksi disini karena gak

minat aja baca koleksi tentang

budaya”

rekreasi

Andita Sutrista : “Saya datang hanya untuk

menghabiskan waktu luang aja

main...”

“...Disini gak rame banget terus bisa

ke balkon liat-liat pemandangan kota

Jakarta.”

Roby Kurnia : “Pernah bareng temen-temen cuman

liat-liat aja duduk-duduk foto-foto

diluar.”

3 Kunjungan Frekuansi

kunjungan

Hantoro : “Saya menggunakan koleksi hanya

saat membutuhkan data untuk

Page 164: PEMANFAATAN KOLEKSI BUDAYA NUSANTARA DI …

144

penelitian aja, mungkin seminggu 2-3

kali. Kalau gak ya gak datang kesini.”

Andita Sutrista : “Jarang banget kayaknya dalam 1

bulans atu kali doang, pokoknya

jarang deh soalnya saya tinggal di

Bogor kan jauh. Kalo lagi main

kejakarta aja mampir kesini itupun gak

setiap ke Jakarta mampir kesini, kalo

pengen aja.”

Sari : “Jarang banget sih, kalau layanan

multimedia(lantai 19 Perpustakaan

Nasional RI) lagi rame aja.”

4 Koleksi Kelengkapan

koleksi

Hantoro : “Ya, ada tetapi tidak lengkap, hanya

ada”

Temu kembali

informasi

Penggunaan

katalog

Hantoro : “Kalau untuk katalog saya tidak

menggunakan. Saya hanya langsung

Page 165: PEMANFAATAN KOLEKSI BUDAYA NUSANTARA DI …

145

mencari ke rak koleksi liat-liat apa

yang sekiranya dibutuhin.”

Andita Sutrista : “Kalo make sih gak karena waktu itu

kesini cuman iseng jadi gak ada tujuan

buat nyari apa-apa cuman liat-liat aja

kalo ada yang bagus ya baca.”

Pencarian

koleksi di rak

Andita Sutrista : “Enakan gini , jadi kalo nyari tentang

sumatra utara misalnya ada semua di

rak sumatra utara atau provinsi

lain....”

Hantoro : “Menurut saya penempatannya

mendingan seperti ini karena

perdaerah itu dibagi-bagi,jadi kita gak

harus nyari dari A sampai Z sesuai

judul buku. Biasanya perpustakaan

disusun berdasarkan judul buku dan

Page 166: PEMANFAATAN KOLEKSI BUDAYA NUSANTARA DI …

146

penomoran. Kalau disini kan enak

saya menemukan Yogyakarta ya semua

tentang Yogyakarta disitu semua. Jadi

menurut saya ini lebih memudahkan

pencarian koleksi....”

5

Alasan

memilih

layanan di

Perpustakaan

Nasional RI

Hantoro : “Saya memilih disini karena

dibandingkan beberapa perpustakaan

disini koleksinya lebih lah dibandikan

perpustakaan lain disekitaran sini

(Jakarta).”

6 Sikap

pustakawan

Hantoro : “Dari awal dari saya belum tau

tentang layanan pustakawannya

ramah. Pada awalya saya belum tau

dimana rak-rak koleksi pustakawan

membantu dan menjelaskan dengan

detail dimana tempatnya. Bagaimana

Page 167: PEMANFAATAN KOLEKSI BUDAYA NUSANTARA DI …

147

penomorannya bahkan saya dikasih

tau bagaimana cara mencari koleksi

dengan penomoran tersebut.”

Andita Sutrita : “Pustakawannya ramah banget. Pas

pertama datang kesini gara-gara saya

baru jadi gak tau dan saya kan kek

orang bingung gitu liat-liat trus

pustakawannya nyapa nanya gitu ada

yg bisa dibantu pokoknya baik deh.”

Page 168: PEMANFAATAN KOLEKSI BUDAYA NUSANTARA DI …

148

BIODATA PENULIS

PANJI ALAM. Lahir di Payakumbuh, 24 Agustus 1997.

Terlahir dari pasangan Bapak Syahrial dan Ibu Elvia, yang

merupakan anak pertama dari empat bersaudara.

Menyelesaikan pendidikan sekolah dasar di SD Islam

Raudhatul Jannah (2003-2009), SMPN 1 Tanjung Pati

(2009-2012), dan SMAN 3 Payakumbuh (2012-2015). Pada tahun 2015

melanjutkan pendidikan (S1) pada program studi Ilmu Perpustakaan Fakultas

Adab dan Humaniora Universitas Islam Negeri Jakarta. Menyelesaikan skripsi

dengan judul “Pemanfaatan Koleksi Budaya Nusantara di Perpustakaan

Nasional Republik Indonesia”. Penulis pernah melaksanakan Praktek Kerja

Lapangan (PKL) di Perpustakaan Nasional Republik Indonesia pada bulan

Januari – Februari 2018 dan Melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di

Desa Belimbing, Tangerang selama satu bulan pada Juli – Agustus 2018.