Upload
ivan-pangkerego
View
361
Download
52
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Presentasi pemanfaatan aren oleh Ir. Noldy Pangkerego, MSi. UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA TOMOHON
Citation preview
PEMANFAATAN AREN
Oleh : IR. NOLDY P. PANGKEREGO, MSi
AREN……..?
Tanaman atau pohon aren hampir dengan pohon kelapa.
Perbedaannya, jika pohon kelapa batangnya bersih, maka pohon
aren sangat kotor karena pohonnya terbalut ijuk yang warnanya
hitam dan sangat kuat sehingga pelepah daun yang sudah tuapun
sangat sulit dilepaskan. Karena kondisi ini, batang pohon aren
ditumbuhi banyak tumbuhan pakis-pakisan.
Aren (Arenga pinnata) termasuk suku Arecaceae (pinang-
pinangan) merupakan tumbuhan berbiji tertutup (Angiospermae),
yaitu bijinya tertutup dengan daging buah.
Enau atau aren (Arenga pinnata, suku
Arecaceae) adalah palma yang terpenting setelah
kelapa (nyiur) karena merupakan tanaman serba
guna. Tumbuhan ini dikenal dengan pelbagai
nama seperti nau, hanau, peluluk, biluluk, kabung,
juk atau ijuk (aneka nama lokal di Kalimantan,
Sumatra dan Semenanjung Malaya); kawung,
taren ,akol, akel, akere, inru, indu (bahasa-bahasa
di Sulawesi); moka, moke, tuwa, tuwak (di
Kalimantan Barat ,Nusa Tenggara ), dan lain-lain.
Klasifikasi Ilmiah Kerajaan : Plantae Divisi : Magnoliophyta Kelas : Liliopsida Ordo : Arecales Famili : Arecaceae Genus : Arenga Spesies : A.pinnata Nama binomial : Arenga pinnata (Wurmb) Merr. Sinonim : Arenga Saccharifera
Aren merupakan tanaman yang mempunyai potensi
untuk dikembangkan sebagai komoditi agroindustri
Tanaman ini dapat menghasilkan berbagai macam
produk antara lain : kolang-kaling, pati, nira, ijuk, lidi,
bahan bangunan, gula dan lain-lain.
Tanaman aren juga merupakan tanaman pelindung
tanah yang sangat efektif terutama di areal tanah yang
kritis.
Pohon aren memiliki potensi ekonomi
yang tinggi karena semua bagian
tanaman dapat memberikan keuntungan
finansial. Buahnya dapat dibuat kolang-
kaling yang digemari. Daunnya dapat
digunakan sebagai bahan kerajinan
tangan dan bisa juga sebagai atap
Akarnya dapat dijadikan bahan obat-
obatan. Dari batangnya dapat
diperoleh ijuk dan lidi yang memiliki
nilai ekonomis. Selain itu, batang usia
muda dapat diambil sagunya,
sedangkan pada usia tua dapat
dipakai sebagai bahan furnitur.
Akar
AREN
Batang Bunga Buah IjukDaun
Obat
Furnitur Kerajinan Tangan
Sagu Obat
Nira
Saguer, gula,
alkohol , asam cuka
Bioetanol
Kolang
kalingTali, atap, jok kursi
Pestisida alami
Nira Aren
Nira aren dihasilkan dari penyadapan tongkol
(tandan) bunga, baik bunga jantan maupun
bunga betina. Akan tetapi biasanya, tandan
bunga jantan yang dapat menghasilkan nira
dengan kualitas baik dan jumlah yang banyak
Proses Penyadapan Nira Aren
Penentuan / Pemilihan pohon aren
Pembersihan pohon dan tangkai bunga jantan
Pememaran
Pengirisan
Penyadapan
Gula Aren
Gula aren diperoleh dengan menyadap tandan
bunga jantan yang mulai mekar . Tandan ini
mula-mula dimemarkan dengan memukul-
mukulnya selama beberapa hari, hingga keluar
cairan dari dalamnya. Tandan kemudian
dipotong dan di ujungnya digantungkan tabung
bambu untuk menampung cairan yang menetes.
Nira (alias legen atau saguer) atau
cairan manis, berwarna jernih
agak keruh. Nira ini tidak tahan
lama, maka tabung yang telah
berisi harus segera diambil untuk
diolah niranya; biasanya sehari
dua kali pengambilan, yakni pagi
dan sore.
Setelah dikumpulkan, nira segera
dimasak hingga mengental dan menjadi
gula cair.
Selanjutnya, dari gula cair ini dapat
dicetak menjadi gula aren bongkahan
(gula batu). Atau, gula aren bubuk
(kristal) yang disebut juga sebagai gula
semut.
Skema Pembuatan Gula Aren
Penyaringan
Nira Aren
Pemanasan
Gula Masak
PengayakanPendinginan
dan pengadukan
Gula Semut
Pencetakan
Gula cetak
Saguer, Cap tikus dan Cuka
Di banyak daerah di Indonesia, nira juga biasa
difermentasi menjadi semacam minuman
beralkohol yang disebut tuak atau di daerah
timur juga disebut saguer.
Saguer diperoleh dari nira hasil penyadapan
kemudian difermentasi.
Cap tikus adalah hasil pengolahan lanjutan nira aren
yang telah difermentasi kemudian dilakukan
penyulingan (destilasi)
Cap tikus adalah cairan hasil destilasi nira aren
dengan kadar alkohol kira-kira 35-45 %
Cuka adalah nira aren yang telah difermentasikan
secara alami, merupakan hasil akhir dari proses
fermentasi
Nira (yang mengandung gula) alcohol cuka
Skema Pembuatan Cap tikus
Penyaringan
Nira Aren
Fermentasi
Nira hasil fermentasi
Penyulingan
Cap Tikus
Penyulingan Bertahap
Bioetanol
Kolang KalingBuah aren (dinamai beluluk, caruluk dan lain-lain) memiliki 2 atau 3
butir inti biji (endosperma) yang berwarna putih tersalut batok tipis
yang keras.
Buah yang muda intinya masih lunak dan agak bening.
Buah muda dibakar atau direbus untuk mengeluarkan intinya, dan
kemudian inti-inti biji itu direndam dalam air kapur beberapa hari
untuk menghilangkan getahnya yang gatal dan beracun.
Cara lainnya, buah muda dikukus selama tiga jam dan setelah
dikupas, inti bijinya dipukul gepeng dan kemudian direndam dalam
air selama 10-20 hari. Inti biji yang telah diolah itu, diperdagangkan
di pasar sebagai buah atep (buah atap) atau kolang-kaling.
Skema Pembuatan Kolang Kaling
Dipanaskan (bakar,rebus atau
kukus)
Buah Aren Muda
Pengeluaran endosperm
Endosperm lunak
Perendaman
Kolang-kaling
Tepung Aren Tepung aren adalah tepung yang berasal dari batang pohon aren
yang sudah tua.
Tepung aren merupakan pati (karbohidrat) yang di isolasi dari
hancuran inti batang pohon aren.
Tepung aren dapat dihasilkan dengan memanfaatkan batang
pohon aren dengan proses sebagai berikut
Memiliki batang pohon aren yang banyak mengandung
pati/tepungnya dengan cara :
Umur pohon relative muda (15 – 25 tahun)
Menancapkan kampak atau pahat ke dalam batang sedalam 10 –
12 cm pada dari ketinggian 1,5 m dari permukaan tanah. Periksa
ujung kampak atau pahat tersebut apakah terdapat tepung/pati
yang menempel. Apabila terdapat tepung/pati, tebang pohon aren
tersebut.
Potong batang pohon yang sudah ditebang menjadi beberapa bagian sepanjang
1,5 – 2,0 m. Belah dan pisahkan kulit luar dari batang dengan empelurnya.
Empelur diparut atau ditumbuk, kemudian dicampur dengan air bersih
(diekstraksi). Ekstraksi diendapkan semalaman (±12 jam) dilakukan pemisahan
air dengan endapannya. Lakukan pencucian kembali dengan air bersih dan
diendapkan lagi, sampai menghasilkan endapan yang bersih. Hasil endapan
dijemur sampai kering. Tepung aren dapat dipergunakan sebagai bahan baku
seperti mie, soun, cendol, dan campuran bahan perekat kayu lapis.
IJUK
Ijuk dihasilkan dari pohon aren yang telah berumur lebih dari 5
tahun sampai dengan tongkol-tongkol bunganya keluar. Pohon
yang masih muda produksi ijuknya kecil. Demikian pula, pohon
yang mulai berbunga kualitas dan hasil ijuknya tidak baik.
Pemungutan ijuk dapat dilakukan dengan memotong pangkal
pelepah- pelapah daun, kemudian ijuk yang bentuknya berupa
lempengan anyaman ijuk itu lepas dengan menggunakan
parang dari tempat ijuk itu menempel.
Lempengan-lempengan anyaman ijuk yang baru
dilepas dari pohon aren, masih mengandung lidi-lidi
ijuk. Lidi-lidi ijuk dapat dipisahkan dari serat-serat
ijuk dengan menggunakan tangan.
Untuk membersihkan serat ijuk dari berbagai kotoran
dan ukuran serat ijuk yang besar, digunakan sisir
kawat.
Ijuk yang sudah dibersihkan dapat dipergunakan
untuk membuat tambang ijuk, sapu ijuk, atap ijuk dll.
Broom
Terima KasihTuhan Yesus Memberkati