12
Makalah Seminar Kerja Praktek PRAKIRAAN KEBUTUHAN BEBAN DAN ENERGI LISTRIK KABUPATEN KENDAL Ayu Adinda Putri 1 , Susatyo Handoko, ST. MT. 2 1 Mahasiswa dan 2 Dosen Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro Jl. Prof. Sudharto, Tembalang, Semarang, Indonesia Email : [email protected] Abstrak - Energi listrik merupakan kebutuhan pokok masyarakat moderen. Semakin bertambahnya jumlah penduduk dan meningkatnya aktifitas ekonomi akan mendorong peningkatan kebutuhan listrik. Jika terus terjadi peningkatan kebutuhan energi listrik maka akan terjadi ketidak seimbangan antara kebutuhan beban yang meningkat dengan suplai tenaga listrik yang tersedia. Untuk mengantisipasi perkembangan kebutuhan listrik, diperlukan suatu perencanaan distribusi tenaga listrik, dimana prakiraan kebutuhan beban dan energi merupakan salah satu bagian dalam perencanaan. Prakiraan kebutuhan beban dan energi listrik ini memanfaatkan data perkembangan kelistrikan masa lalu yang diolah dengan menggunakan sebuah metode perhitungan yang ditrendkan. Kata kunci:Prakiraan beban, metode perhitungan, trend eksponensial I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dapat dipastikan bahwa dalam pertumbuhan suatu komunitas modern, kebutuhan energi pada umumnya dan listrik pada khususnya akan meningkat sebanding dengan tingkat aktifitas ekonomi dan juga jumlah warga dalam komunitas tersebut. Untuk memenuhi kebutuhan energi listrik, maka diperlukan suatu Perencanaan (master plan) pengembangan kelistrikan sebagai acuan untuk pemenuhan kebutuhan energi listrik di waktu mendatang. Master plan pengembangan kelistrikan dilakukan dalam beberapa tahapan, yaitu : tahap pengumpulan data, tahap prakiraan kebutuhan beban dan energi, tahap analisa pengembangan, dan tahap pengembangan jaringan listrik. Dari hal diatas maka dibuat prakiraan kebutuhan beban dan energi listrik serta prakiraan kebutuhan pengembangan jaringan listrik yang merupakan salah satu tahapan dalam pembuatan Master plan kelistrikan. Untuk menghitung prakiraan kebutuhan beban dan jaringan digunakan metode yang memanfaatkan data perkembangan kelistrikan beberapa tahun sebelumnya. Perhitungan akan menghasilkan prakiraan kebutuhan beban listrik dan jaringan listrik dalam waktu mendatang. 1.2 Maksud dan Tujuan Tujuan dari Kerja Praktek ini adalah : 1. Untuk mendapatkan ilmu praktis dan pengalaman serta menerapkan teori yang sudah didapat dari bangku kuliah 2. Pengenalan dari dekat keadaan yang sebenarnya terjadi di lapangan 3. Mendapatkan gambaran yang jelas mengenai cara memprakirakan kebutuhan beban dan energi listrik disuatu daerah 1.3 Pembatasan Masalah Materi kerja praktek ini dibatasi pada cara memprakirakan beban dan energi listrik Kabupaten Kendal serta proses perhitungannya. II. KAJIAN PUSTAKA 2.1 Metode Prakiraan Kebutuhan Energi Listrik Dalam melakukan prakiraan kebutuhan energi metode yang digunakan dalam makalah ini adalah metode Time Series dengan model kurva kecenderungan trend dimana teknik perhitungan yang digunakan trend eksponensial. Metode Time Series adalah metode yang disusun berdasarkan hubungan data-data masa lalu tanpa memperhatikan faktor-faktor penyebab (pengaruh ekonomi, iklim, teknologi dan sebagainya). Kurva kecenderungan trend merupakan suatu gerakan kecenderungan naik atau turun dalam jangka panjang yang diperoleh dari rata-rata perubahan dari waktu ke waktu dan nilainya cukup rata (smooth). trend eksponensial (exponential trend) Menghitung nilai trend dengan metode ini dilakukan dengan menggunakan persamaan: Y = a(1+b) X (2.1) dimana; Y adalah data time series periode X X adalah waktu (hari, minggu, bulan, triwulan, tahun) a dan b adalah bilangan konstan

Pemakaian Energi

Embed Size (px)

DESCRIPTION

pemakain energi

Citation preview

Page 1: Pemakaian Energi

Makalah Seminar Kerja Praktek

PRAKIRAAN KEBUTUHAN BEBAN DAN ENERGI LISTRIK

KABUPATEN KENDAL

Ayu Adinda Putri1, Susatyo Handoko, ST. MT.

2

1Mahasiswa dan

2Dosen Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Jl. Prof. Sudharto, Tembalang, Semarang, Indonesia

Email : [email protected]

Abstrak - Energi listrik merupakan kebutuhan pokok masyarakat moderen. Semakin bertambahnya

jumlah penduduk dan meningkatnya aktifitas ekonomi akan mendorong peningkatan kebutuhan listrik. Jika terus

terjadi peningkatan kebutuhan energi listrik maka akan terjadi ketidak seimbangan antara kebutuhan beban yang

meningkat dengan suplai tenaga listrik yang tersedia.

Untuk mengantisipasi perkembangan kebutuhan listrik, diperlukan suatu perencanaan distribusi

tenaga listrik, dimana prakiraan kebutuhan beban dan energi merupakan salah satu bagian dalam perencanaan.

Prakiraan kebutuhan beban dan energi listrik ini memanfaatkan data perkembangan kelistrikan masa lalu yang

diolah dengan menggunakan sebuah metode perhitungan yang ditrendkan.

Kata kunci:Prakiraan beban, metode perhitungan, trend eksponensial

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dapat dipastikan bahwa dalam

pertumbuhan suatu komunitas modern,

kebutuhan energi pada umumnya dan listrik pada

khususnya akan meningkat sebanding dengan

tingkat aktifitas ekonomi dan juga jumlah warga

dalam komunitas tersebut.

Untuk memenuhi kebutuhan energi listrik,

maka diperlukan suatu Perencanaan (master

plan) pengembangan kelistrikan sebagai acuan

untuk pemenuhan kebutuhan energi listrik di

waktu mendatang. Master plan pengembangan

kelistrikan dilakukan dalam beberapa tahapan,

yaitu : tahap pengumpulan data, tahap prakiraan

kebutuhan beban dan energi, tahap analisa

pengembangan, dan tahap pengembangan

jaringan listrik.

Dari hal diatas maka dibuat prakiraan

kebutuhan beban dan energi listrik serta

prakiraan kebutuhan pengembangan jaringan

listrik yang merupakan salah satu tahapan dalam

pembuatan Master plan kelistrikan. Untuk

menghitung prakiraan kebutuhan beban dan

jaringan digunakan metode yang memanfaatkan

data perkembangan kelistrikan beberapa tahun

sebelumnya. Perhitungan akan menghasilkan

prakiraan kebutuhan beban listrik dan jaringan

listrik dalam waktu mendatang.

1.2 Maksud dan Tujuan

Tujuan dari Kerja Praktek ini adalah :

1. Untuk mendapatkan ilmu praktis dan

pengalaman serta menerapkan teori yang

sudah didapat dari bangku kuliah

2. Pengenalan dari dekat keadaan yang

sebenarnya terjadi di lapangan

3. Mendapatkan gambaran yang jelas

mengenai cara memprakirakan kebutuhan

beban dan energi listrik disuatu daerah

1.3 Pembatasan Masalah

Materi kerja praktek ini dibatasi pada cara

memprakirakan beban dan energi listrik

Kabupaten Kendal serta proses perhitungannya.

II. KAJIAN PUSTAKA

2.1 Metode Prakiraan Kebutuhan Energi

Listrik

Dalam melakukan prakiraan kebutuhan

energi metode yang digunakan dalam makalah

ini adalah metode Time Series dengan model

kurva kecenderungan trend dimana teknik

perhitungan yang digunakan trend eksponensial.

Metode Time Series adalah metode yang

disusun berdasarkan hubungan data-data masa

lalu tanpa memperhatikan faktor-faktor penyebab

(pengaruh ekonomi, iklim, teknologi dan

sebagainya). Kurva kecenderungan trend

merupakan suatu gerakan kecenderungan naik

atau turun dalam jangka panjang yang diperoleh

dari rata-rata perubahan dari waktu ke waktu dan

nilainya cukup rata (smooth).

trend eksponensial (exponential trend)

Menghitung nilai trend dengan metode ini

dilakukan dengan menggunakan persamaan:

Y = a(1+b)X

(2.1)

dimana;

Y adalah data time series periode X

X adalah waktu (hari, minggu, bulan, triwulan,

tahun)

a dan b adalah bilangan konstan

Page 2: Pemakaian Energi

2.2 Tahapan Prakiraan Kebutuhan Energi

Listrik

Tahapan prakiraan kebutuhan energi listrik

ditunjukkan pada bagan berikut :

Gambar 2.1 Bagan Alur Proses Prakiraan kebutuhan

energi listrik

Prakiraan = Data awal + Pertambahan

Dimana pertambahan merupakan laju

pertumbuhan (g) dikalikan dengan data awal.

Untuk t = 1

Y(1) = Y(0) + g . Y(0)

= Y(0) (1+ g)

maka prakiraan :

Y(t) = Y(0) (1+ g)t (2.2)

Dimana :

Y(t) = Prakiraan variabel pada tahun ke t

Y(0) = Data awal variabel

g = Laju pertumbuhan variabel

t = Prakiraan pada tahun ke t

Laju pertumbuhan (growht) suatu

variabel merupakan pertumbuhan variabel tiap

tahun. Maka dapat diformulasikan pertumbuhan

(g) sebagai berikut :

sebelumnya tahun variabel

sebelumnya tahun variabel-itu tahun variabel

(2.3)

Persamaan 2.2 digunakan apabila data

yang dimasukkan berjumlah 2 tahun saja, jika

data lebih dari 2 tahun maka laju pertumbuhan

diambil dari rata-rata laju pertumbuhan per

tahun. Jika terdapat sejumlah n laju

pertumbuhan maka formulasinya dapat

dinyatakan sebagai berikut :

g rata-rata (2.4)

2.3 Perhitungan prakiraan kebutuhan energi

setiap sektor

2.3.1 Sektor Rumah Tangga

A. Penduduk

Untuk prakiraan jumlah penduduk

digunakan persamaan 2.2, dengan variabel

penduduk. Sedangkan laju petumbuhan

penduduk (g) diambil dengan cara menghitung

rata-rata pertumbuhan dari data jumlah penduduk

yang dimasukkan. Untuk menghitung

pertumbuhan penduduk pertahun dengan

menggunakan persamaan 2.3 dan untuk mencari

rata-rata pertumbuhan penduduk menggunakan

persamaan 2.4.

B. Jumlah Rumah Tangga

Untuk memprakiraan jumlah Rumah

Tangga, dirumuskan sebagai berikut :

TR

P hP

t

tt

(2.5)

Dimana :

RTt : Jumlah Rumah Tangga pada tahun ke t.

Pt : Jumlah penduduk tahun ke t

Pht : Jumlah pengguni rumah tangga pada

tahun ke t.

Dari hasil penghuni tiap tahun dari data

input diprakirakan dengan persamaan 2.2 dengan

variabel jumlah penghuni, hasil data prakiraan

jumlah penghuni dimasukkan dalam persamaan

2.5 untuk diketahui prakiraan jumlah rumah

tangga pada tahun ke t.

C. Pendapatan Daerah Regional Bruto

Pendapatan Daerah Regional Bruto (PDRB)

dihitung sebagai berikut :

Perkapita =

(2.6)

Setelah nilai perkapita tiap tahun dari data

diketahui maka dapat dihitung pertumbuhan

perkapita pertahun dengan menggunakan rumus

2.3 dan pertumbuhan rata-rata perkapita dengan

menggunakan rumus 2.4. Sehingga perhitungan

prakiraan perkapita pada tahun ke t dapat

dihitung menggunakan persamaan 2.2 dengan

variabel perkapita.

Maka prakiraan PDRB pada tahun ke t dapat

dihitung dengan mengalikan perkapita tahun ke t

dengan jumlah penduduk pada tahun ke t.

D. Rasio Elektrifikasi (RE)

Rasio Elektrifikasi

(2.7)

Prakiraan Rasio Elektrifikasi menggunakan

persamaan 2.2 dengan variabel RE. Sedangkan

laju pertumbuhan RE (g) tiap tahun digunakan

rumus 2.3 dan rata-rata laju pertumbuhan dari

perhitungan RE digunakan rumus 2.4.

E. Pelanggan Rumah Tangga

Prakiraan jumlah pelanggan rumah tangga

ditentukan dengan rumus sebagai berikut :

Pel Rt = Ht x REt (2.8)

Dimana :

pendudukjumlah

PDRB

TanggaRumah Jumlah

PelangganJumlah

Page 3: Pemakaian Energi

Ht : Jumlah Rumah Tangga pada tahun ke t.

Pel. Rt : Pelanggan Rumah tangga total pada

tahun ke t

REt : Rasio Elektrifikasi pada tahun ke t.

F. Daya Tersambung Rumah Tangga

Prakiraan Daya Tersambung Rumah Tangga

total ditentukan dengan rumus sebagai berikut :

VARt = Pel Rt x VR (2.9)

Dimana :

VARt : Daya Tersambung rumah tangga pada

tahun ke t.

VR : Daya Tersambung per pelanggan rumah

tangga

G. Konsumsi Energi Sektor Rumah Tangga

Dalam prakiraan konsumsi energi

dipengaruhi oleh fluktuasi pertumbuhan

ekonomi, dalam hal ini adalah pertumbuhan

PDRB serta fluktuasi pertumbuhan pelanggan

rumah tangga. Maka laju pertumbuhan konsumsi

energi dalam memprakirakan konsumsi energi

rumah tangga adalah pertumbuhan PDRB

(gPDRB) dan pertumbuhan pelanggan rumah

tangga (gPel_R). Prakiraan konsumsi energi

menggunakan persamaan 2.2 dengan variabel

konsumsi energi sektor rumah tangga.

2.3.2 Sektor Bisnis

A. Pelanggan Bisnis

Pelanggan bisnis merupakan pelanggan

yang ruang lingkupnya komersial, misalnya

pertokoan, pusat perbelanjaan, pusat hiburan,

perhotelan, perbankan, dan lain-lain. Untuk

menghitung prakiraan pelanggan bisnis

digunakan persamaan 2.2 dengan variabel

pelanggan bisnis, sedangkan parameter yang

digunakan untuk laju pertumbuhan pelanggan

bisnis adalah pertumbuhan pelanggan rumah

tangga pada tahun ke t, laju pertumbuhan rumah

tangga dihitung dengan rumus 2.3 dengan

variabel pelanggan rumah tangga pada tahun ke

t.

B. Daya Tersambung Bisnis

Prakiraan Daya tersambung sektor Bisnis

ditentukan dengan rumus sebagai berikut :

VABt = Pel Bt x VB (2.10)

Dimana :

Pel Bt : Pelanggan Bisnis

VABt : Daya Tersambung Bisnis pada tahun

ke t.

VB : Daya Tersambung per pelanggan

bisnis/komersial

C. Konsumsi Energi Sektor Bisnis

Dalam prakiraan konsumsi energi

dipengaruhi oleh fluktuasi pertumbuhan

ekonomi, dalam hal ini adalah pertumbuhan

PDRB. Maka laju pertumbuhan konsumsi energi

dalam memprakirakan konsumsi energi bisnis

adalah pertumbuhan PDRB. Prakiraan konsumsi

energi menggunakan persamaan 2.2 dengan

variabel konsumsi energi sektor bisnis

2.3.3 Sektor Publik

A. Pelanggan Publik

Pelanggan publik merupakan pelanggan

yang ruang lingkupnya pelayanan masyarakat,

misalnya kantor pemerintahan, gedung

MPR/DPR/DPRD, kantor departemen, kantor

kelurahan, kantor kecamatan, dan lain-lain.

Untuk menghitung prakiraan pelanggan bisnis

digunakan persamaan 2.2 dengan variabel

pelanggan publik, sedangkan parameter yang

digunakan untuk laju pertumbuhan pelanggan

publik adalah pertumbuhan pelanggan rumah

tangga pada tahun ke t, laju pertumbuhan rumah

tangga dihitung dengan rumus 2.3 dengan

variabel pelanggan rumah tangga pada tahun ke

t.

B. Daya Tersambung Publik

Prakiraan Daya tersambung sektor Publik

ditentukan dengan rumus sebagai berikut :

VAPt = Pel Pt x VP (2.11)

Dimana :

Pel Pt : Pelanggan Publik

VAPt : Daya Tersambung Publik pada tahun

ke t.

VP : Daya Tersambung per pelanggan publik

C. Konsumsi Energi Sektor Publik

Dalam prakiraan konsumsi energi

dipengaruhi oleh fluktuasi pertumbuhan

ekonomi, dalam hal ini adalah pertumbuhan

PDRB. Maka laju pertumbuhan konsumsi energi

dalam memprakirakan konsumsi energi publik

adalah pertumbuhan PDRB. Prakiraan konsumsi

energi menggunakan persamaan 2.2 dengan

variabel konsumsi energi sektor publik.

2.3.4 Sektor Industri

A. Pelanggan Industri

Pelanggan industri merupakan pelanggan

yang menggunakan tenaga listrik untuk kegiatan

industri pengolahan yakni selain keperluan

rumah tangga, bisnis dan publik. Untuk

menghitung prakiraan pelanggan bisnis

digunakan persamaan 2.2 dengan variabel

pelanggan sektor industri, sedangkan parameter

yang digunakan untuk laju pertumbuhan

pelanggan industri adalah pertumbuhan PDRB

pada tahun ke t, laju pertumbuhan PDRB

dihitung dengan rumus 2.3 dengan variabel

PDRB pada tahun ke t.

B. Daya Tersambung Industri

Prakiraan Daya tersambung sektor Industri

ditentukan dengan rumus sbb :

Page 4: Pemakaian Energi

VAIt = Pel It x VI (2.12)

Dimana :

Pel It : Pelanggan Industri

VAIt : Daya Tersambung Industri pada tahun

ke t.

VI : Daya Tersambung per pelanggan Industri

C. Konsumsi Energi Sektor Industri

Dalam prakiraan konsumsi energi

dipengaruhi oleh fluktuasi pertumbuhan

ekonomi, dalam hal ini adalah pertumbuhan

PDRB. Maka laju pertumbuhan konsumsi energi

dalam memprakirakan konsumsi energi industri

adalah pertumbuhan PDRB. Prakiraan konsumsi

energi menggunakan persamaan 2.2 dengan

variabel konsumsi energi sektor industri.

2.3.5 Kebutuhan Konsumsi Energi

Prakiraan Total kebutuhan Konsumsi Energi

diperoleh dengan menjumlahkan konsumsi

energi sektor rumah tangga, Bisnis, Publik dan

sektor Industri, dengan rumus sebagai berikut :

ETt = ERt + EBt + EPt + EIt (2.13)

Dimana :

ETt : Total Kebutuhan Konsumsi Energi pada

tahun ke t.

ERt : Konsumsi Energi sektor Rumah Tangga

pada tahun ke t.

EBt : Konsumsi Energi sektor Bisnis pada

tahun ke t.

EPt : Konsumsi Energi sektor Publik pada

tahun ke t.

EIt : Konsumsi Energi sektor Industri pada

tahun ke t

2.3.6 Energi Listrik Terserap Dan Beban

Puncak.

Prakiraan perhitungan energi listrik terserap

merupakan penjumlahan antara Kebutuhan

konsumsi energi listrik dan susut energi pada

kurun waktu tertentu, maka di rumuskan sebagai

berikut :

PTt = ETt + SEt (2.14)

Dimana :

PTt : Total Energi Terserap pada tahun ke t.

ETt : Total Kebutuhan Konsumsi Energi pada

tahun ke t.

SEt : Susut Energi pada tahun ke t.

Susut energi pada umumnya adalah

sebesar 5%. Sedangkan prakiraan Beban Puncak

di rumuskan sebagai berikut :

JO * FB

PT BB

tt

t

t

(2.15)

Dimana :

BBt : Beban Puncak pada tahun ke t (Wh).

PTt : Total Produksi Energi pada tahun ke t.

FB : Faktor beban

JOt :Jam Operasi selama kurun waktu

tertentu (8.760 jam/tahun).

2.3.7 Kebutuhan Volume Fisik.

2.3.7.1 Jaringan Tegangan Menengah.

Untuk menghitung prakiraan panjang

Jaringan Tegangan Menengah digunakan Rasio

antara panjang JTM per Energi dikalikan dengan

kebutuhan konsumsi energi pada kurun waktu

tertentu, dapat di rumuskan sebagai berikut :

JTM t = RJTM x ETt (2.16)

Dimana :

JTM t : Total Panjang Jaringan Tegangan

Menengah pada tahun ke t (KMS).

RJTM : Rata-rata Rasio Panjang Jaringan

Tegangan Menengah per Konsumsi

Energi pada kurun waktu tertentu.

ETt : Total Kebutuhan Konsumsi Energi

pada tahun ke t.

RJTM merupakan rata-rata rasio panjang

jaringan tegangan menengah perkonsumsi energi

pada kurun waktu tertentu, RJTM diambil dari

data input yang digunakan pada perhitungan

perkiraan total panjang jaringan tegangan

menengah.

2.3.7.2 Jaringan Tegangan Rendah.

Untuk menghitung prakiraan panjang

Jaringan Tegangan Rendah di rumuskan sebagai

berikut :

JTRt = RJTR x ETt (2.17)

Dimana :

JTRt : Total Panjang Jaringan Tegangan

Rendah pada tahun ke t (KMS).

RJTR : Rata-rata Rasio Panjang Jaringan

Tegangan Rendah per Konsumsi Energi pada

kurun waktu tertentu.

ETt : Total Kebutuhan Konsumsi Energi

pada tahun ke t.

RJTR merupakan rata-rata rasio panjang

jaringan tegangan menengah perkonsumsi energi

pada kurun waktu tertentu, RJTR diambil dari

data input yang digunakan pada perhitungan

perkiraan total panjang jaringan tegangan

menengah

2.3.7.3 Kapasitas Terpasang Trafo Distribusi.

Prakiraan kapasitas terpasang trafo

Distribusi secara umum dapat di rumuskan

sebagai berikut :

TDKt = RTRDT x DTt (2.18)

Dimana :

TDKt : Total Kapasitas terpasang Trafo

Distribusi pada tahun ke t (Unit).

DTt : Total Daya Tersambung pada tahun ke t

(KVA)

Page 5: Pemakaian Energi

RTRDT: Rata-rata Rasio antara Kapasitas

terpasang Trafo Distribusi per Daya Tersambung

pada kurun waktu tertentu.

RTRDT merupakan rata-rata rasio

kapasitas terpasang trafo distribusi per daya

tersambung pada kurun waktu tertentu, RTRDT

diambil dari data input yang digunakan pada

perhitungan perkiraan total kapasitas terpasang

trafo distribusi

III. Analisa dan Pembahasan

3.1 Perhitungan Prakiraan Kebutuhan

Beban dan Energi Listrik

3.1.1 Data Input

Prakiraan Kebutuhan Tenaga Listrik yang

digunakan dalam penyusunan ini dengan

menggunakan Model LEAP yaitu suatu model

yang disusun dengan menggabungkan beberapa

model seperti ekonometri, kecenderungan, dan

analitis dengan pendekatan sektoral. Pendekatan

sektoral yaitu suatu pendekatan dengan

mengelompokan pelanggan menjadi 4 sektor

(Rumah Tangga, Industri, Bisnis, dan Publik). Tabel 3.1 Data penduduk, PDRB, jumlah rumah

tangga

Tabel 3.2 Data pelanggan sektor rumah tangga,

bisnis, industri, publik.

Tabel 3.3 Data daya tersambung sektor rumah tangga,

bisnis, industri, publik (kVA)

Tabel 3.4 Data konsumsi energi sektor rumah tangga,

bisnis, industri, publik (kwh)

Tabel 3.5 Data sarana pemakaian fisik

Tabel 3.6 Data konsumsi energi total, rasio

elektrifikasi

3.1.2 Perhitungan Tiap Sektor

3.1.2.1 Sektor Rumah Tangga

A. Penduduk

Rata-rata pertumbuhan penduduk adalah :

g %62,02

%75,0%50,0

maka prakiraan jumlah penduduk pada tahun ke t

adalah :

Tahun 2004

P2012 = 964568 x ( 1 + 0,62/100 )(2004-2003)

= 970548

dengan cara yang sama akan diperoleh hasil

perhitungan perkiraan hingga tahun 2013 pada

tabel berikut: Tabel 3.7 Hasil Perkiraan jumlah penduduk

B. Jumlah Rumah Tangga

jumlah rumah tangga pada tiap tahunnya yaitu :

2426373

970548

3

P H 2012

2012

244141,254

976565

4

P H 2013

2013

dengan cara yang sama akan diperoleh hasil

perhitungan perkiraan hingga tahun 2021 pada

tabel berikut: Tabel 3.9 Hasil Perkiraan jumlah rumah tangga

C. Pendapatan Daerah Regional Bruto (PDRB)

Dari data jumlah PDRB (tabel 3.1), Nilai

perkapita tiap tahun dihitung dari rumus 2.6

sebagai berikut :

Perkapita2009 = 78,9976803

9557174

Page 6: Pemakaian Energi

Perkapita2010 = 11,11969416

10778661

Perkapita2011 = 56,12964568

12123157

pertumbuhan tiap tahun adalah sebagai berikut :

g 2010 13,5%%1009,78

9,78 -11,11 x

g 2011= 13,05%

pertumbuhan rata-rata (g) perkapita dari data

adalah :

g %2,13 2

%05,13%5,13

prakiraan untuk perkapita adalah :

Tahun 2012

Perkapita2012 = Perkapita2011x ( 1 + g) (2012-2011)

dengan cara yang sama akan diperoleh hasil

perhitungan perkiraan hingga tahun 2021 pada

tabel berikut: Tabel 3.10 Hasil perkiraan perkapita

Maka PDRB tahun ke t sebagai berikut

Tahun 2012

PDRB2012= 12,57633 x 970548

= 12205929,99

dengan cara yang sama akan diperoleh hasil

perhitungan perkiraan hingga tahun 2021 pada

tabel berikut: Tabel 3.11 Hasil perkiraan PDRB

D. Rasio Elektrifikasi

Rasio Elektrifikasi dihitung menggunakan

rumus 2.7 sebagai berikut :

- RE2009 %2,77%100269489

208239 x

- RE2010 %8,81%100265454

217327 x

- RE2011 %3,85%100264067

225476 x

Laju pertumbuhan (g) tiap tahunnya adalah

sebagai berikut :

g 2010 5,95%%1000,772

0,772-0,818 x

g 2011 4,27%

g = 2

%27,4%95,5 = 5,11%

prakiraan untuk rasio elektrifikasi adalah sebagai

berikut :

Prakiraan tahun 2012

RE 2012= 85,3 x (1 + (5,11/100))(2012-2011)

= 82,0125%

dengan cara yang sama akan diperoleh hasil

perhitungan perkiraan hingga tahun 2021 pada

tabel berikut: Tabel 3.12 Hasil Perkiraan RE

A. Pelanggan Rumah Tangga

Prakiraan jumlah pelanggan rumah tangga

langsung dapat dihitung sebagai berikut :

Prakiraan tahun 2012

Pel R2012 = 323516 x83,43621% =269929,49

dengan cara yang sama akan diperoleh hasil

perhitungan perkiraan hingga tahun 2021 pada

tabel berikut: Tabel 3.13 Hasil perkiraan jumlah pelanggan rumah

tangga

B. Daya Tersambung Rumah Tangga

Laju pertumbuhan (g) tiap tahunnya adalah :

g 2010 5,52%%100127222,435

127222,435 -134254,950 x

g 2011 =7,51%

g = 2

%51,7%52,5 = 6,51%

Prakiraan untuk daya tersambung adalah sebagai

berikut :

Prakiraan tahun 2012

VARt 2012 =134254,950 x (1 + (6,51/100))

(2012-

2011) =142994,9472

Page 7: Pemakaian Energi

dengan cara yang sama akan diperoleh hasil

perhitungan perkiraan hingga tahun 2021 pada

tabel berikut: Tabel 3.14 Hasil perkiraan jumlah daya tersambung

rumah tangga

C. Konsumsi Energi Sektor Rumah Tangga

Nilai pertumbuhan PDRB pada tahun ke t,

sebagai berikut :

gPDRB 2012%68,0%100

212123157,4

212123157,4-912205929,9 x

dengan cara yang sama maka pertumbuhan

PDRB hingga tahun 2013 adalah sebagai berikut: Tabel 3.15 Pertumbuhan PDRB (gPDRB)

Pertumbuhan pelanggan pada setiap tahunnya,

adalah sebagai berikut Tabel 3.16 Pertumbuhan pelanggan rumah tangga

pada tahun t (gPel_R)

Maka perhitungan prakiraan konsumsi energi

sektor rumah tangga adalah sebagai berikut :

Prakiraan tahun 2012 = 12287,979 [ 1 + { 0,682764128x (0,001635)}]

(2012-

2011)

= 12301,7

dengan cara yang sama akan diperoleh hasil

perhitungan perkiraan hingga tahun 2021 pada

tabel berikut: Tabel 3.17 Hasil prakiraan konsumsi energi sektor

rumahtangga

3.1.2.2 Sektor Bisnis

A. Pelanggan Bisnis

Perhitungan prakiraan pelanggan bisnis

adalah sebagai berikut :

Untuk prakiraan tahun 2012

Pel.B2012 = 5920 100

0,16 1

= 5929,679

dengan cara yang sama akan diperoleh hasil

perhitungan perkiraan hingga tahun 2021 pada

tabel berikut: Tabel 3.18 Hasil prakiraan pelanggan bisnis

B. Daya Tersambung Bisnis

Laju pertumbuhan (g) tiap tahunnya adalah

sebagai berikut :

g 2010 -6,41%%10016317,099

16317,099-15270,45 x

g 2011= 10,56%

g = 2

10,56% 6,41%- = 2,07%

prakiraan untuk daya tersambung adalah sebagai

berikut :

Prakiraan tahun 2012

VAR2012= 16883,25 x (1 + (6,5/100))(2012-2011)

= 17233,33636

dengan cara yang sama akan diperoleh hasil

perhitungan perkiraan hingga tahun 2021 pada

tabel berikut:

Tabel 3.19 Hasil prakiraan daya tersambung sektor

bisnis

C. Konsumsi Energi Sektor Bisnis

Perhitungan prakiraan konsumsi energi

sektor bisnis adalah sebagai berikut:

Prakiraan tahun 2012

EB2012 = EB2011 [ 1 + gPDRB2012](2012-2011)

= 2430,583 [1+0,68]

= 4090,097882

Page 8: Pemakaian Energi

dengan cara yang sama akan diperoleh hasil

perhitungan perkiraan hingga tahun 2021 pada

tabel berikut : Tabel 3.20 Hasil prakiraan konsumsi energi sektor

bisnis

3.1.2.3 Sektor Publik

A. Pelanggan Publik

Perhitungan prakiraan pelanggan publik

adalah sebagai berikut :

Untuk prakiraan tahun 2012

Pel.P2012 = 1102 100

0,16 1

= 1103,802

dengan cara yang sama akan diperoleh hasil

perhitungan perkiraan hingga tahun 2021 pada

tabel berikut: Tabel 3.21 Hasil prakiraan pelanggan sektor publik

B. Daya Tersambung Publik

Laju pertumbuhan (g) tiap tahunnya adalah

sebagai berikut :

g 2010 3,25%%1006195,699

6195,699-6397,324 x

g 2011= 2,39%

g = 2

2,39% 3,25% = 2,82%

prakiraan untuk daya tersambung adalah sebagai

berikut :

Prakiraan tahun 2012

VARt 2012= VARt 2011 x (1 + g)(2012-2011)

VAR2012 = 6550,624x (1 + (2,82/100))(2012-2011)

= 6735,69839

dengan cara yang sama akan diperoleh hasil

perhitungan perkiraan hingga tahun 2021 pada

tabel berikut: Tabel 3.22 Hasil prakiraan daya tersambung sektor

publik

C. Konsumsi Energi Sektor Publik

Perhitungan prakiraan konsumsi energi

sektor publik adalah sebagai berikut :

Prakiraan tahun 2012

EB2012 = 1462,446 [1+0,68]

= 2460,951667

dengan cara yang sama akan diperoleh hasil

perhitungan perkiraan hingga tahun 2021 pada

tabel berikut: Tabel 3.23 Hasil prakiraan konsumsi energi sektor

publik

3.1.2.4 Sektor Industri

A. Pelanggan Industri

Perhitungan prakiraan pelanggan publik

adalah sebagai berikut :

Untuk prakiraan tahun 2012

Pel.P2012 = 128 100

0,16 1

= 1063,238437

dengan cara yang sama akan diperoleh hasil

perhitungan perkiraan hingga tahun 2021 pada

tabel berikut Tabel 3.24 Hasil prakiraan pelanggan sektor industri

B. Daya Tersambung Industri

Laju pertumbuhan (g) tiap tahunnya adalah

sebagai berikut :

g 2010 %89,3%100126660,2

126660,2-131588,4 x

g 2011= 8,15%

Page 9: Pemakaian Energi

g = 2

8,15% 3,89% = 6,02%

prakiraan untuk daya tersambung adalah sebagai

berikut :

Prakiraan tahun 2012

VARt 2012= VARt 2011 x (1 + g)(2012-2011)

VAR2012=142321,1 x (1 + (2,82/100))(2012-2011)

= 150893,9174

dengan cara yang sama akan diperoleh hasil

perhitungan perkiraan hingga tahun 2021 pada

tabel berikut: Tabel 3.25 Hasil prakiraan daya tersambung sektor

industri

C. Konsumsi Energi Sektor Industri

Perhitungan prakiraan konsumsi energi

sektor industri adalah sebagai berikut :

Prakiraan tahun 2012

EI2012 = 43360,406 [1+0,68]

= 72965,33578

dengan cara yang sama akan diperoleh hasil

perhitungan perkiraan hingga tahun 2021 pada

tabel berikut: Tabel 3.26 Hasil prakiraan konsumsi energi sektor

industri

3.1.3 Perhitungan Total Kebutuhan Konsumsi

Energi , Pelanggan, Daya Tersambung

A. Konsumsi Energi

Berikut adalah tabel prakiraan konsumsi

energi total : Tabel 3.27 Prakiraan konsumsi energi total

Gambar 3.1 Grafik konsumsi energi tahun 2012

hingga tahun 2021

Gambar 3.1 merupakan grafik hasil

prakiraan konsumsi energi, dimana grafik

tersebut menunjukkan hasil perhitungan jumlah

prakiraan total konsumsi energi dari pelanggan

kabupaten Kendal tiap tahunnya dari tahun 2012

hingga tahun 2021. Grafik tersebut menunjukkan

bahwa konsumsi energi kabupaten kendal

meningkat, hal ini dikarenakan adanya

peningkatan jumlah pelanggan dan tingkat

ekonomi daerah yang ditunjukkan oleh nilai

pdrb.

B. Pelanggan

Berikut adalah tabel jumlah pelanggan total. Tabel 3.28 Prakiraan Total Jumlah pelanggan

Gambar 3.2 Grafik pelanggan tahun 2021 hingga

tahun 2021

Gambar 3.2 merupakan grafik hasil

prakiraan total pelanggan yang menunjukkan

jumlah prakiraan pelanggan kabupaten Kendal

tiap tahunnya dari tahun 2012 hingga tahun

2021. Grafik menunjukkan bahwa terjadi

peningkatan pelanggan di kabupaten Kendal, hal

ini dikarenakan adanya pertambahan jumlah

penduduk yang meningkat setiap tahunnya

sehingga jumlah rumah tangga dan prakiraan

rasio elektrifikasi mempengaruhi jumlah

pelanggan di kabupaten Kendal.

Page 10: Pemakaian Energi

C. Daya Tersambung

Berikut adalah tabel jumlah daya

tersambung total. Tabel 3.29 Prakiraan Daya tersambung total

Gambar 3.3 Grafik daya tersambung tahun 2012

hingga tahun 2021

Gambar 3.3 merupakan grafik hasil

prakiraan daya tersambung yang menunjukkan

jumlah prakiraan daya tersambung total di

kabupaten Kendalpada tahun 2012 hingga tahun

2021. Grafik tersebut menunjukkan bahwa

adanya peningkatan daya tersambung yang

merupakan dampak dari peningkatan jumlah

pelanggan.

3.1.4 Perhitungan Energi Listrik Terserap

Dan Beban Puncak.

Dengan seting susut energi adalah sebesar

5%, maka susut energi adalah :

SEt = txETx5100

100

100

5

SE2012= MWh 44,84734030792,09946575100

100

100

5

xx

Dan energi terserap (production energy) pada

tahun 2004 :

PT2012 = 92,09946577+4,847340304

= 96,94680607

Faktor bebannya 63% dan Jam operasi

selama 8.760 jam/tahun. prakiraan beban puncak

dalam VA dengan asumsi faktor daya sistem

sebesar 0,8.

kwh 17,566646

8760 * 63/100

796,9468060 BB2012

kVA 321,95830758,0

154138,3547 BB2012

dengan cara yang sama akan diperoleh hasil

perhitungan perkiraan hingga tahun 2021 pada

tabel berikut:

Tabel 3.30 Prakiraan energi terserap dan beban

puncak

Gambar 3.4 Grafik energi terserap tahun 2012 hingga

tahun 2021 Gambar 3.4 merupakan grafik hasil

perhitungan prakiraan energi terserap, dimana

hasil prakiraan energi terserap menunjukkan

jumlah energi (kwh) yang dibutuhkan oleh

kabupaten Kendal setiap tahun, grafik

menunjukkan adanya terjadinya peningkatan

konsumsi energi yang disebabkan oleh

peningkatan jumlah PDRB.

Gambar 3.5Grafik beban puncak 2012 hingga tahun

2021

Gambar 3.5 menunjukkan grafik hasil

perhitungan prakiraan beban puncak kabupaten

Kendal hingga tahun 2021. Prakiraan beban

puncak tersebut akan menunjukkan besarnya

prakiraan kebutuhan beban di daerah tersebut.

3.1.5 Kebutuhan Volume Fisik.

3.1.5.1 Jaringan Tegangan Menengah.

Rasio JTM pertahun adalah sebagai berikut :

Rasio JTM 2009 03-2,07932E53856870

1119,856

Rasio JTM 2010= 1,74638E-03

Rasio JTM 2011= 1,68864E-03

Maka RJTM adalah sebagai berikut :

RJTM = 03-1,83811E

Maka untuk Prakiraan panjang Jaringan

Tegangan Menengah adalah sebagai berikut :

JTM 2012 = RJTM x ET2012

3

03-1,68864E 03-1,74638E 03-2,07932E

Page 11: Pemakaian Energi

J4= 0,00183811x 92099,46577

J =1692,892111 kms

dengan cara yang sama akan diperoleh hasil

perhitungan perkiraan hingga tahun 2021 pada

tabel berikut: Tabel 3.31Prakiraan panjang JTM

Gambar 3.6 Grafik prakiraan panjang JTM tahun

2012 hingga tahun 2021

Gambar 3.6 merupakan grafik hasil

prakiraan panjang JTMdi kabupaten Kendal tiap

tahunnya dari tahun 2012 hingga tahun

2021,grafik tersebut menunjukkan adanya

peningkatan panjang JTM, hal ini disebabkan

oleh peningkatan konsumsi energi, sehingga

diperlukan pula penambahan jaringan untuk

memenuhi kebutuhan energi daerah.

3.1.5.2 Jaringan Tegangan Rendah.

Rasio JTR pertahun adalah sebagai berikut :

Rasio JTR 2009 80,0095940753856,87

516,707

Rasio JTR 2010 = 0,008092416

Rasio JTR 2011 = 0,007713009

Maka RJTR adalah sebagai berikut :

RJTR 3

90,0077130060,0080924180,00959407

= 0,008466501

Maka untuk Prakiraan panjang Jaringan

Tegangan Rendah adalah sebagai berikut:

JTR2012 10,00846650 x 92099,46577

J = 779,7602234 kms dengan cara yang sama akan diperoleh hasil

perhitungan perkiraan hingga tahun 2021 pada

tabel berikut: Tabel 3.32 Prakiraan panjang JTR

Gambar 3.7 Grafik prakiraan panjang JTR tahun

2012 hingga tahun 2021 Gambar 3.7 merupakan grafik hasil

perhitungan prakiraan panjang JTR di kabupaten

Kendal tiap tahunnya dari tahun 2012 hingga

tahun 2021. Grafik tersebut menunjukkan terjadi

peningkatan panjang JTR, hal ini disebabkan

oleh peningkatan konsumsi energi, sehingga

diperlukan pula penambahan jaringan untuk

menjangkau pelanggan dalam memenuhi

kebutuhan energi.

3.1.6 Kapasitas Terpasang Trafo Distribusi.

Rasio trafo pertahun adalah sebagai

berikut :

Rasio trafo2009 0,01027709283154,083

2910

Rasio trafo2010= 0,03920554

Rasio trafo2011= 0,037616266

Maka RTRDT adalah sebagai berikut :

RTRDT3

60,03761626 0,03920554 0,01027709

O= 0,029032965

Maka untuk Prakiraan kapasitas trafo distribusi

adalah sebagai berikut:

TDK2012 40,70143540 x 174548,88 kVA

= 122434,761 kVA

dengan cara yang sama akan diperoleh hasil

perhitungan perkiraan hingga tahun 2021 pada

tabel berikut: Tabel 3.33 Prakiraan kapasitas total trafo distribusi

Page 12: Pemakaian Energi

Gambar 3.8 Grafik kapasitas total trafo distribusi

tahun 2012 hingga tahun 2021

Gambar 3.8 merupakan grafik hasil

perhitungan prakiraan kapasitas total trafo

distribusi di kabupaten Kendal tiap tahunnya dari

tahun 2012 hingga tahun 2021,Dari grafik

menunjukkan bahwa prakiraan kapasitas trafo

distribusi mengalami peningkatan pada tahun-

tahun mendatang, hal ini dikarenakan

peningkatan daya tersambung pelanggan di

kabupaten Kendal, maka untuk mengantisipasi

penambahan jumlah pelanggan diperlukan

penambahan trafo distribusi.

IV PENUTUP

2.1 Kesimpulan

Selama melaksanakan kerja praktek di PT.

Pura Barutama Kudus Divisi Engineering,

dengan mengambil tema otomasi PLC penulis

dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Dalam penyusunan metode yang digunakan

dalam prakiraan adalah metode time series

dengan model trend exponensial, yaitu akan

dilakukan prakiraan setiap variabel dengan

pertumbuhan datanya, kemudian

dihubungkan dengan variabel yang lain

sehingga menghasilkan prakiraan beban dan

energi listrik per tahun dan kebutuhan

jaringan listrik. Metode ini juga

menggunakan pendekatan sektoral yaitu

yaitu suatu pendekatan dengan

mengelompokan pelanggan menjadi 4

sektor (Rumah Tangga, Industri, Bisnis, dan

Publik).

2. Perhitungan Prakiraan Kebutuhan Beban

dan Energi listrik ini dapat digunakan

untuk :

- Menghasilkan angka-angka prakiraan

kebutuhan beban dan energi listrik beserta

kebutuhan jaringan yang dapat digunakan

dalam penyusunan rencana pengembangan

sistem distribusi. Hasil prakiraan dapat

dihasilkan antara lain : Penduduk (tabel

4.5), PDRB (tabel 4.9), Rasio Elektrifikasi

(tabel 4.12), Pelanggan (tabel 4.28), Daya

Tersambung (tabel 4.29), Konsumsi Energi

Listrik (tabel 4.27), Energi yang terserap

dan beban puncak (tabel 4.30), panjang

jaringan tegangan menengah (tabel 4.31),

panjang jaringan tegangan rendah (tabel

4.32) dan kapasitas total trafo distribusi

(tabel 4.33).

3. Hasil prakiraan yang dihasilkan dapat

digunakan sebagai bagian dalam

penyusunan perencanaan kebutuhan beban

dan energi dalam RUKD Kabupaten Kendal

4.2 Saran

Setelah pelaksanaan Kerja Praktek di CV.

Graha Rekha, penulis banyak mendapatkan

pelajaran dan ilmu yang berharga, serta

pengalaman baru di dunia kerja yang bermanfaat

di hari kemudian. Penulis juga mengharapkan

adanya kerja sama antara pihak CV. Graha

Rekha dan pihak kampus baik dalam hal

akademis maupun non akademis.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Hadi, Sutrisno. Drs. Prof, Statistik jilid 3,

ANDI Yogyakarta, Yogyakarta, 2004

[2] PLN Divisi Perencanaan Sistem, Penyusunan

Prakiraan Kebutuhan Listrik, Dinas

Penyusunan Kebutuhan Listrik, 1990.

[3] Sulasno. Ir, Teknik Dan Sistem Distribusi

Tenaga Listrik, Badan Penerbit UNDIP,

Semarang, 2001.

[4] Tarif Dasar Listrik 2003, PT PLN

(PERSERO)

[5] Laporan Akhir Penyusunan Rencana Umum

Kelistrikan Daerah Kabupaten Kendal tahun

Anggaran 2012, Fakultas Teknik Universitas

Diponegoro

BIODATA PENULIS

Ayu Adinda Putri (21060110141111)

Penulis lahir di Depok, 12

Agustus 1992. Menempuh jalur

pendidikan dasar di TK Bunga

Bangsa, SD Negeri Depok Jaya

I, dan SMA Negeri 2 Depok

dan saat ini sedang menjalani

pendidikan S1 di Teknik

Elektro Universitas Diponegoro

Semarang Konsentrasi Teknik Energi Listrik.

Semarang, 27 Desember 2013

Mengetahui

Dosen Pembimbing

Susatyo Handoko, ST, MT

NIP. 19730526 200012 001