18
PELESTARIAN TELAJAKAN UNTUK MENJAGA KESEIMBANGAN EKOLOGI DAN MENJAGA LINGKUNGAN YANG SEHAT DI SEKITAR KOTA DENPASAR Oleh : SANG MADE SARWADANA DAN KOMANG ARTHAWA LILA PROGRAM STUDI ARSITEKTUR PERTAMANAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2016

PELESTARIAN TELAJAKAN...cahaya, dan topografi, sedangkan faktor biotik adalah makhluk hidup yang terdiri dari manusia, hewan, tumbuhan, dan mikroba. Ekologi juga berhubungan erat dengan

  • Upload
    others

  • View
    18

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PELESTARIAN TELAJAKAN...cahaya, dan topografi, sedangkan faktor biotik adalah makhluk hidup yang terdiri dari manusia, hewan, tumbuhan, dan mikroba. Ekologi juga berhubungan erat dengan

PELESTARIAN TELAJAKAN

UNTUK MENJAGA KESEIMBANGAN EKOLOGI

DAN MENJAGA LINGKUNGAN YANG SEHAT DI SEKITAR KOTA DENPASAR

Oleh :

SANG MADE SARWADANA

DAN KOMANG ARTHAWA LILA

PROGRAM STUDI ARSITEKTUR PERTAMANAN

FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS UDAYANA

DENPASAR

2016

Page 2: PELESTARIAN TELAJAKAN...cahaya, dan topografi, sedangkan faktor biotik adalah makhluk hidup yang terdiri dari manusia, hewan, tumbuhan, dan mikroba. Ekologi juga berhubungan erat dengan

I. PENDAHULUAN

1.1 Pengertian Telajakan

Taman telajakan yang dibahas adalah taman telajakan yang terdapat pada sisi kiri kanan

jalan, karena mengingat dari beberapa jenis telajakan yaitu telajakan pura, telajakan merajan,

telajakan kantor, telajakan sekolah, telajakan jalan (media jalan) telajakan telabah (saluran air),

telajakan desa, telajakan subak, telajakan puri, dan sebagainya (Andy Pandy, 2009).

Telajakan adalah sepenggal atau sebagian jalan raya atau jalan kampung yang ada di depan atau

samping pekarangan rumah, termasuk jalannya sendiri, got beserta senderan dan lain-lainnya

(Kaler : 1982:16). Taman telajakan yang dibahas pada makalah ini adalah taman telajakan yang

terdapat pada sisi kiri kanan jalan, karena mengingat dari beberapa jenis telajakan yaitu telajakan

pura, telajakan merajan, telajakan kantor, telajakan sekolah, telajakan jalan (media jalan)

telajakan telabah (saluran air), telajakan desa, telajakan subak, telajakan puri, dan sebagainya.

Adapun konsepsi yang bisa diterapkan dalam penataan taman telajakan ini, tidak terlepas dari

konsepsi nilai-nilai budaya Bali.

Adapun konsepsi yang bisa diterapkan dalam penataan taman telajakan ini, tidak terlepas dari

konsepsi nilai-nilai budaya Bali yaitu :

1. Mendukung fungsi tempat taman telajakan itu berada.

2. Memanfaatkan unsur-unsur alam dalam perwujudannya.

3. Mengungkapkan keselarasan terhadap alam dan lingkungannya.

4. Didasarkan atas tata nilai utama, madya, nista.

5. Memiliki keselarasan terhadap status sosial dan kemampuan ekonomi penghuni.

Page 3: PELESTARIAN TELAJAKAN...cahaya, dan topografi, sedangkan faktor biotik adalah makhluk hidup yang terdiri dari manusia, hewan, tumbuhan, dan mikroba. Ekologi juga berhubungan erat dengan

Pentingnya penataan taman telajakan ini karena bertujuan mendukung fungsi jalan sebagai sarana

komunikasi, transportasi dan fungsi tempat terdapatnya telajakan itu. Disamping itu, penataan

taman telajakan yang disesuaikan dengan unsur perancangan juga dapat :

1. Memperlancar dan mengamankan arus sirkulasi

2. Menciptakan ketenangan, kenikmatan atau kenyamanan dan kesehatan penghuninya.

3. Meningkatkan keindahan lingkungan.

4. Menyediakan kebutuhan hidup.

5. Memperlebar jarak pandang, mengurangi kebisingan, polusi, mengurangi panas, menyegarkan

udara.

Adapun ukuran lebar dari telajakan ini, minimal selebar sangkar ayam ditambah satu

telapak kaki (+ 100 cm)dan maximal 1 depa agung atau asanan padi (+ 220 cm). Tanaman yang

dipakai bisa difungsikan untuk pelindung, penghias dan tanaman penutup seperti, kelapa, kenanga,

kamboja, kembang sepatu, cempaka, jempiring, kembang kuning, dan tanaman lainnya yang

berciri Bali. sedangkan tembok pagar diletakan diantara pekarangan dan telajakan, bentuknya

kepala, badan, kaki, terbuat dari bahan alam setempat seperti bata, batu kali dan padas. Dengan

tinggi sebatas mata manusia dengan prinsip dari luar tidak bisa melihat ke dalam dan sebaliknya

dengan tinggi minimal + 160 cm, memakai warna alami dan tidak kontras dengan lingkungan.

Sesuai dengan konsep tradisional Bali, yang berdasarkan kebenaran, disebabkan bahwa

manusia harus selaras dengan alam, terdapat lima unsur yang disebut “Panca Mahabhuta” yang

harus ada dalam taman yang berkonsep tradisional Bali yaitu :

1. Pertiwi (zat padat) Batu-batuan, tanaman atau benda padat lainnya.

2. Apah (zat cair) Kolam dengan air mancurnya.

3. Teja (sinar) Suasana yang ditimbulkan oleh permainan warna gelap, terang dan bayang-bayang.

4. Bayu (udara) Tiupan angin yang sepoi-sepoi basah dan kesejukan.

5. Akasa (Ether) Latar belakang angkasa luar dengan cakrawala sebagai batas pandangan.

Page 4: PELESTARIAN TELAJAKAN...cahaya, dan topografi, sedangkan faktor biotik adalah makhluk hidup yang terdiri dari manusia, hewan, tumbuhan, dan mikroba. Ekologi juga berhubungan erat dengan

Dengan melihat pada konsepsi yang berakar pada agama Hindu, maka karakter pertamanan

di Bali adalah sebagai berikut :

1. Pertamanan di Bali hendaknya dapat membahasakan Agama Hindu yang berisikan nilai

kebenaran Tuhan, sehingga hakekat alam dalam ciptaan tuhan akan dapat terpancar dalam satu

susunan Pertamanan.

2. Memberi inspirasi hakekat hidup dan kehidupan.

3. Penataan diatur dengan etika dan tata susila yang mempunyai karakter melindungi, mengayomi,

mendampingi manusia secara harmonis dalam kegairahan hidup.

4. Karakter taman yang dapat menyelaraskan hubungan antara manusia dengan manusia, manusia

dengan alam dan hubungan dengan Tuhan.

1.2 Peranan telajakan

Dari pengertian telajakan kita menjadi mengetahui apa yang dimaksud sebagai

telajakan. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa telajakan memliki peranan sangat

penting. Secara umum telajakan tersebut memberikan keindahan. Karena lahan di depan

rumah akan tampak hijau dengan di tumbuhi pepohonan ataupun perdu serta tanaman

bunga. Hal tersebut memberikan kesejukan mata yang memandang. Telajakan juga

sebagai symbol karakter pemilik rumah. Sebagai contoh, jika pemilik rumah seorang

pemalas ataupun selalu sibuk, dapat dilihat telajakan rumahnya akan tampak tidak

terurus, sedangkan pemilik rumah yang sadar terhadap pentingnya telajakan, maka

dapat dilihat penataan telajakan yang rapi sesuai ketentuan yang ada dalam aturan-

aturan membuat telajakan.

1.3 Masalah

Pengelolaan lanskap telajakan adalah upaya terpadu dalam penataan dan pemanfaatan,

pemeliharaan, pelestarian, pengendalian dan pengembangan lingkungan hidup sehingga tercipta

lanskap yang bermanfaat bagi manusia dan mahluk hidup lainnya. Sebagai warisan budaya, taman

Page 5: PELESTARIAN TELAJAKAN...cahaya, dan topografi, sedangkan faktor biotik adalah makhluk hidup yang terdiri dari manusia, hewan, tumbuhan, dan mikroba. Ekologi juga berhubungan erat dengan

telajakan hakekatnya merupakan kearifan lokal yang mempunyai multi fungsi, baik untuk

memenuhi keperluan sehari-hari juga sebagai visual estetika maupun pelestarian lingkungan

(keragaman hayati,tata air, kualitas udara,kebisingan dan lain-lain ).

Dewasa ini pembangunan fisik di perkotaan yang diharapkan dapat mensejahterakan

kehidupan manusia, dalam perkembangannya telah menimbulkan permasalahan tersendiri akibat

perencanaan yang kurang memadai. Pertumbuhan penduduk serta pembangunan infrastruktur

untuk mendukung kegiatan ekonomi di perkotaan menyebabkan terjadinya kerusakan lingkungan

seperti hilangnya ruang terbuka hijau telajakan, rusaknya fungsi resapan air, polusi air dan udara.

Tujuan pembangunan pada dasarnya adalah terwujudnya peningkatan kesejahteraan masyarakat

(lahir dan bathin). Namun fakta yang kita lihat sekarang ini memperlihatkan kondisi lingkungan

yang buruk berupa kerusakan hutan alam maupun hutan buatan termasuk rusaknya ekosistem di

perkotaan.

Perubahan taman telajakan menjadi tempat berusaha/kegiatan ekonomi, telah merubah

estetika dan kenyamanan lingkungan. Taman telajakan yang tadinya berperan sebagai barier

penyerap debu/polutan dan kebisingan kini sudah semakin berkurang. Keadaa ini sudah tentunya

akan ikut memberikan berkontribusi dalam mengurangi RTH untuk kawasan perkotaan yang ideal

sebesar 30%.

RTH telajakan sebagai barier/penyangga lingkungan hidup berperan penting sebagai

penyerap polutan. Tergantung dari jenis tanaman yang ditanam, maka masing-masing tanaman

mempunyai kemampuan yang berbeda terhadap kemampuan menyerap emisi CO2.

Berdasarkan hasil studi kemampuan menyerap emisi CO2 pada tanaman penghijauan Kasia emas,

Glodokan tiang, dan Kelapa di jalan Sudirman Denpasar ( Putri dkk, 2013), menunjukkan bahwa

massa karbondioksida dari karbohidrat yang terbentuk diperoleh 5,5 % pada Kasia emas, 6,75%

pada tanaman glodokan tiang dan 6,65 % pada tanaman kelapa. Perbedaan ini menurut Hans

(1910) sangat dipengaruhi proses distribusi hasil fotosintesis yang disebabkan oleh tebal tipisnya

suatu daun. Semakin tipis maka kandungan karbohidratnya semakin sedikit.

Page 6: PELESTARIAN TELAJAKAN...cahaya, dan topografi, sedangkan faktor biotik adalah makhluk hidup yang terdiri dari manusia, hewan, tumbuhan, dan mikroba. Ekologi juga berhubungan erat dengan

Dengan kemajuaan jaman, khususnya Bali sebagai daerah wisata banyak terjadi perubahan

termasuk perubahan alih fungsi lahan, karena tuntutan perkembangan ekonomi, sehingga di

daerah-daerah perkotaan dan daerah pariwisata banyak terjadi alih fungsi lahan telajakan ke fungsi

yang bersifat ekonomis. dengan perkembangan di bidang pariwisata di lain pihak banyaknya lahan

telajakan mengalami alih fungsi, sehingga mengurangi, bahkan menghilangkan sebagian telajakan

sebagai ruang terbuka hijau yang dapat menunjang dan mendukung lingkungan yang sehat.

Keberadaan taman telajakan di kota Denpasar, dari tahun ke tahun semakin menipis dan berkurang

Berkurangnya ruas kawasan taman telajakan , menurut keterangan Dinas Kebersihan dan

Pertamanan Denpasr akbat tergerus alih fungsi.

Dari uraia tersebut diatas, maka dapat diangkat eberapa masalah, yatu :

1. Apakah peranan telajakan dapat mendukung dan menjaga lingkungan yang sehat ?

2. Taman apakah yang sesuai ditanam pada telajakan untuk menjaga lingkungan yang sehat?

3. Bagaimana solusi atau langkah yang diambil unttuk melestarikan telajakan ?

1.4 Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui peranan telajakan dapat mendukung dan menjaga lingkungan yang sehat

2. Untuk mengetahui tanaman apa saja yang dapat ditanam pada telajakan untuk menjaga

lingkungan yang sehat.

3. Solusi atau langkah yang diambil untuk melestarikan telajakan

Page 7: PELESTARIAN TELAJAKAN...cahaya, dan topografi, sedangkan faktor biotik adalah makhluk hidup yang terdiri dari manusia, hewan, tumbuhan, dan mikroba. Ekologi juga berhubungan erat dengan

II. METODE PENELITIAN

2.1. Tempat dan Waktu

Penelitian ini di sekitar Kota Denpasar, pada tanggal 23 s.d 27 Juni 2016

2.2. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey ke lapangan dengan

pengambilan gambar langsung , studi literature dan ditunjng beberpa data sekunder dari beberapa sumber.

Page 8: PELESTARIAN TELAJAKAN...cahaya, dan topografi, sedangkan faktor biotik adalah makhluk hidup yang terdiri dari manusia, hewan, tumbuhan, dan mikroba. Ekologi juga berhubungan erat dengan

III. TELAJAKAN MENDUKUNG

KESEIMBANGAN EKOLOGI DAN LINGKUNGAN YANG SEHAT

3.1 Telajakan menjaga Keseimbangan Ekologis

Ekologi adalah ilmu yang mempelajari interaksi antara organisme dengan lingkungan

annya dan yang lainnya. Berasal dari kata Yunani oikos ("habitat") dan logos ("ilmu"). Ekologi

diartikan sebagai ilmu yang mempelajari baik interaksi antar makhluk hidup maupun interaksi

antara makhluk hidup dan lingkungannya. Istilah ekologi pertama kali dikemukakan oleh Ernst

Haeckel (1834 - 1914). Dalam ekologi, makhluk hidup dipelajari sebagai kesatuan atau sistem

dengan lingkungannya.

Pembahasan ekologi tidak lepas dari pembahasan ekosistem dengan berbagai komponen

penyusunnya, yaitu faktor abiotik dan biotik. Faktor abiotik antara lain suhu, air, kelembaban,

cahaya, dan topografi, sedangkan faktor biotik adalah makhluk hidup yang terdiri dari manusia,

hewan, tumbuhan, dan mikroba. Ekologi juga berhubungan erat dengan tingkatan-tingkatan

organisasi makhluk hidup, yaitu populasi, komunitas, dan ekosistem yang saling memengaruhi dan

merupakan suatu sistem yang menunjukkan kesatuan. Dari pemaparan di atas mengenai ekologi,

dapat kita cari hubungan antara telajakan dengan ekologi. Antara telajakan dengan ekologi,

memiliki hubungan yang sangat erat.

Telajakan berperan dalam menjaga keseimbangan lingkungan, ekologi juga merupakan

ilmu yang mempelajari lingkungan. Dengan adanya telajakan, lingkungan menjadi tertata,

sehingga seimbang. Lahan resapan air masih terjaga dengan adanya telajakan. Areal perumahan

tidak semua dibangun bangunan, sisa lahan di dapan perumahan dibentuk telajakan, bagian inilah

yang nantinya sebagai areal resapan air karena seperti kita ketahui bangunan-bangunan berbahan

beton mengakibatkan air sulit meresap ke tanah. Cadangan air tanah masih tersedia dengan

bantuan telajakan sebagai perserapan air menuju tanah pada musim hujan. Selain itu,

telajakan juga menghasilkan O2 dengan adanya tumbuh-tumbuhan yang ditanam pada

telajakan. Dengan demikian ketersediaan O2 di alam masih akan seimbang adanya.

Telajakan juga membuat keragaman biodiversitas terjaga. Karena secara tidak langsung

pemilik rumah pastinya menanam berbagai jenis pohon ataupun tanaman sesuai dengan

keperluan pada telajakan. Pohon-pohon juga memberikan sarana bagi burung-burung

untuk berpindah-pindah tempat, dari satu tempat ke tempat lain dalam proses imigrasi

(sebagai tempat singgah burung-burung kecil yang tidak dapat terbang lama). Dengan

demikian, telajakan juga berperan dalam menjaga keanekaragaman binatang, khususnya

burung.

Page 9: PELESTARIAN TELAJAKAN...cahaya, dan topografi, sedangkan faktor biotik adalah makhluk hidup yang terdiri dari manusia, hewan, tumbuhan, dan mikroba. Ekologi juga berhubungan erat dengan

3.2 Telajakan dengan Nilai Sosial Masyarakat

Manusia merupakan makhluk sosial. Manusia tidak terlepas dari interaksi antara

manusia di dalam lingkungan sosial. Interaksi bertujuan untuk menunjang kehidupan

tiap individu karena antara manusia satu dengan manusia yang lain selalu memiliki

kekurangan. Kehidupan sosial manusia dapat kita lihat pada lingkungan masyarakat.

Jika telajakan kita kaitkan dengan nilai sosial yang ada dalam masyarakat, di sana dapat

kita lihat telajakan memberikan media kepada masyarakat sebagai media berinteraksi.

Seperti contoh krama banjar yang sedang melakukan pekerjaan bersih-bersih pada

kawasan telajakan depan rumah. Mereka secara tidak langsung akan menjadi membaur.

Para anggota krama banjar menjadi lebih mengenal satu sama lain karena mereka

menjadi dipertemukan dalam kegiatan ini. Kesibukan mereka yang mengakibatkan

jarang berkumpulnya anggota krama banjar menjadi terobati dengan adanya kegiatan

ini. Telajakan juga menjadi wadah pengetahuan bagi masyarakat. Mereka secara tidak

langsung dapat mengetahui jenis-jenis tanaman serta teknik-teknik berkebun karena

mereka terjun langsung merawat telajakan mereka masing-masing. Selain itu, telajakan

juga memberikan para anak-anak dalam pembelajaran di sekolah terutama dalam bidang

IPA. Mereka menjadi mengetahui secara langsung tanaman-tanaman beserta bentuknya

karena melihat langsung pada telajakan tempat mereka tinggal.

3.3 Telajakan dengan Nilai Ekonomi

Selain sosial masyarakat, telajakan juga berkaitan dengan nilai ekonomi. Nilai ekonomi

tersebut dapat kita lihat pada pemanfaatan hasil dari telajakan oleh manusia. Dengan

memanfaatkan hasil tumbuh-tumbuhan yang ada di telajakan, masyarakat menjadi dapat

memanfaatkan pangan lokal sehingga menjadi lebih berhemat dengan tidak lagi membeli. Sebagai

contoh dapat kita lihat masyarakat memanfaatkan ketela ungu yang ditanam pada telajakan

sebagai bahan makanan. Masyarakat tidak perlu lagi membeli di pasar karena sudah dapat

menghasilkan sendiri. Selain itu bahan sisa panen dari telajakan juga dapat di jual agar

memperoleh uang. Telajakan juga menunjang suatu daerah agar pariwisatanya meningkat. Dengan

tersusunnya telajakan dalam suatu wilayah desa, menjadikan desa tersebut menjadi tujuan wisata.

Karena seperti yang kita ketahui, para wisatawan datang ke Bali adalah untuk melihat budaya yang

ada di Bali. Dalam artian ini, telajakan merupakan salah satu budaya masyarakat Bali. Dengan

menjadinya tujuan wisata, pendapatan Desa akan meningkat. Dampaknya juga dapat dirasakan

oleh para masyarakat desa tersebut. Karena dengan pendapatan desa meningkat, otomatis

kesejahtraan masyarakat desa ikut terjaga dengan meningkatnya fasilitas desa.

Page 10: PELESTARIAN TELAJAKAN...cahaya, dan topografi, sedangkan faktor biotik adalah makhluk hidup yang terdiri dari manusia, hewan, tumbuhan, dan mikroba. Ekologi juga berhubungan erat dengan

3.4 Taman Telajakan sebagai Ruang Terbuka Hijau

Taman telajakan juga merupakan Ruang Terbuka Hijau. Menurut Peraturan Menteri

Dalam Negeri no 1 Tahun 2007 pasal 6 mengenai Penataan Ruang Terbuka Hijau Kawasan

Perkotaan menyebutkan, yang termasuk kedalam ruang terbuka hijau antara lain:

a. Taman kota;

b. Taman wisata alam;

c. Taman rekreasi;

d. Taman lingkungan perumahan dan permukiman;

e. Taman lingkungan perkantoran dan gedung komersial;

f. Taman hutan raya;

g. Hutan kota;

h. Hutan lindung;

i. Bentang alam seperti gunung, bukit, lereng dan lembah;

j. Cagar alam;

k. Kebun raya;

l. Kebun binatang;

m. Pemakaman umum;

n. Lapangan olah raga;

o. Lapangan upacara;

p. Parkir terbuka;

q. Lahan pertanian perkotaan;

r. Jalur dibawah tegangan tinggi (SUTT dan SUTET);

s. Sempadan sungai, pantai, bangunan, situ dan rawa;

t. Jalur pengaman jalan, median jalan, rel kereta api, pipa gas dan pedestrian;

u. Kawasan dan jalur hijau;

v. Calibri (Body) Daerah penyangga (buffer zone) lapangan udara;

w. dan Taman atap (roof garden)

Menurut UU No. 26 Tahun 2007 --- Pasal 29 ayat (1), (2) dan (3) :

(1) RTH sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28 huruf a, terdiri dari RTH publik dan RTH privat.

(2) Proporsi RTH pada wilayah kota paling sedikit 30 (tiga puluh) persen dari wilayah kota.

(3) Proporsi RTH publik pada wilayah kota palingsedikit 20 (dua puluh) persen dari luas wilayah

kota.

Page 11: PELESTARIAN TELAJAKAN...cahaya, dan topografi, sedangkan faktor biotik adalah makhluk hidup yang terdiri dari manusia, hewan, tumbuhan, dan mikroba. Ekologi juga berhubungan erat dengan

Mengingat Taman Telajakan juga merupakan RTH yang berfungsi pula menjaga

keseimbangan ekologi dan menjaga lingkungan yang seha, sangat perlu dilestarikan.

Contoh Keberhasilann Penataan RTH di Karangasem

Dikatakan, dari aspek budaya lokal (budaya Bali) terkait keberadaan Tata Ruang Terbuka

Hijau (RTH) terdapat konsep-konsep RTH yang salah satuya dikenal dengan istilah telajakan.

Telajakan secara pisik berupa RTH yang umumya berbentuk jalur memanjang di sepanjang jalan

lingkungan maupun jalan utama kawasan pemukiman. Dalam hal penyediaan lahannya, telajakan

merupakan bagian dari ruang private yang berdasarkan kesepakatan adat tidak tertulis (awig-awig).

Pada Kenyataannya masyarakat Bali pada umumnya dan masyarakat perkotaan di Bali khususnya,

lebih mengenal konsep telajakan dibandingkan dengan aturan pemanfaatan ruang terbuka hijau

formal yang ada, baik berupa perda maupun prduk rencana tata ruang.

Desa Adat Jasri sebagai salah satu Desa Adat yang ada di Kota Amlapura Kabupaten

Karangasem Bali sudah menuangkan telajakan sebagai kearifan lokal, masyarakat kedalam awig-

awig (peraturan) desa adat dan dilaksanakan dengan baik oleh masyarakat, sehingga Desa Adat

Jasri sebagai inisiasi dari tersusunnya Perda 17 tahun 2006 tentang Rencana Detail Tata Ruang

Kawasan Perktaan Amlapura khususnya dibidang penataan RTH Kota yang dalam proses

pembahasannya telah melibatkan berbagai stakeholder (pemerintah, swasta, LSM, tokoh

masyarakat dan desa adat, dan lain).

Telajakan sebagai kearifan lokal yang diatur didalam awig-awig desa adat yang mungkin

tidak terdapat ditempat lain dan memiliki sehingga diadopsi kedalam Perda Rencana Detail Tata

Ruang (RDTR) Kota Amlapura Nomor 17 tahun 2006 sebagai suatu inovasi dalam manajemen

perkotaan khususnya dalam mewujudkan RTH di Kota Amlapura. Sebagai upaya legalisasi secara

formal telajakan dalam penerapanya saat ini sudah dipayungi dalam bentuk Perda Nomor 17 tahun

2006 tentang rencana Detail Tata Ruang Kawasan perkotaan Amlapura dipersyaratkan Sempadan

Jalan pasal 27 dimana dalam pelaksanaannya secara tehnis diatur berdasarkan lebar daerah milik

Page 12: PELESTARIAN TELAJAKAN...cahaya, dan topografi, sedangkan faktor biotik adalah makhluk hidup yang terdiri dari manusia, hewan, tumbuhan, dan mikroba. Ekologi juga berhubungan erat dengan

jala ( Damija) ditambah dengan telajakan. Manfaat dari telajakan sebagai RTH Kota dan program

kegiatan dibidang lingkungan yang dilaksanakan di Kabupaten Karangasem adalah sebagai

jaminan terwujudnya keberlanjutan lingkungan hidup sesuai amanah UU 26 tahun 2007 tentang

penataan ruang sehingga Kota Amlapura tetap eksis dan produktif didalam memberikan pelayanan

bagi masyarakat Kota Amlapura dan Karangasem pada umumnya.

Karangasem juga didukung oleh keberhasilan menjuarai lomba penghijauan dan konservasi

alam tahun 2008 dan menyabet juara nasional lomba yang sama untuk katagori kelompok tani

hutan oleh Kelompok Tani Kembang Lestari Dusun Tanah Ampo, Desa Jungutan, Kecamatan

Bebandem. Konsep kearifan lokal yang mendukung upaya pelestarian alam adalah adanya Hari

Tumpek Wariga/Tumpek Pengatag tiap 6 bulan sekali dalam wujud pemujaan kepada Tuhan,

dengan manifestasi sebagai dewa kesuburan alam yang telah memberikan kesejahteraan bagi

manusia. Kearifan lokal lainnya adalah tervisualisasikannya nilai religius Tri Hita Karana dalam

kelestarian hutan Desa Adat Tenganan Pageringsingan seluas 179 Ha, yang juga berhasil meraih

penghargaan Kalpataru tahun 1989, karena dilindungi awig-awig dan perlindungan terhadap hutan

yang dijaga oleh mitos Ular Ki Tundung.

Disamping prestasi itu, Karangasem juga ditunjang oleh keberhasilannya meraih tropy

Adipura sebanyak 9 kali bertutur-turut dengan puncaknya menyandang prestasi Kota Kecil

Terbersih se Indonesia 4 kali bertutur-turut. Masih dibidang lingkungan Karangasem juga meraih

penghargaan Adiwiyata untuk kebersihan dan kerindangan sekolah yang diraih oleh SD 7 Tianyar

Kubu dan SD 2 Selumbung Manggis. Bahkan untuk prestasi dibidang Wahana Tata Nugraha yang

melombakan ketertiban dan kenyamanan transportasi kota, Karangasem juga meraih prestasi

penghargaan tropy WTN sebanyak 10 kali.

RTH berfungsi menunjang kenyamanan, kesejahteraan dan peningkatan kualitas

lingkungan dan pelestarian alam, mendatangkan spirit kebanggaan terhadap satu kawasan. RTH

dalam bentuk bentangan lahan terbuka terdapat vegetasi hijau berkayu dan tahunan dengan

Page 13: PELESTARIAN TELAJAKAN...cahaya, dan topografi, sedangkan faktor biotik adalah makhluk hidup yang terdiri dari manusia, hewan, tumbuhan, dan mikroba. Ekologi juga berhubungan erat dengan

pepohonan sebagai tetumbuhan sebagai ciri utamanya. Selain bermanfaat ekologis, RTH juga

memberi manfaat arsitektur dan estetika seperti penegasan ruang, pemberi suasana dan karakter

terbangun, tapak dan lingkungan, peralihan skala, pengendalian view serta pengontrol silau yang

dapat memperbaiki iklim lokal pada kawasan tersebut. Fungsi RTH sebagai paru-paru kota

merupakan salah satu aspek berlangsungnya fungsi daur ulang, antara gas karbondioksida (CO2)

dan oksigen (O2), hasil fotosintesis khususnya pada dedaunan. Disamping sebagai fungsi estetetik

sebagai sumber rekreasi publik, secara aktif maupun pasif yang diwujudkan dalam sistim koridor

hijau sebagai alat pengendali tata ruang dalam suatu sistim RTH sebagai fungsi sumber

penampungan air dan pengatur iklim tropis yang terik dan lembab.

Page 14: PELESTARIAN TELAJAKAN...cahaya, dan topografi, sedangkan faktor biotik adalah makhluk hidup yang terdiri dari manusia, hewan, tumbuhan, dan mikroba. Ekologi juga berhubungan erat dengan

IV. SOLUSI DAN SARAN

DALAM MELESTARIKAN TAMAN TELAJAKAN

4.1 Tanaman yang Disarankan untuk Taman Telajakan

Pada umunya tanaman yang digunakan pada taman telajakan, itu tergantung pada cselera

pemiliknya, tergantung pada fungsi dan tujuan tersebut ditanam. Tanaman yang dipakai bisa

difungsikan untuk pelindung, penghias dan tanaman penutup seperti, kelapa, kenanga, kamboja,

kembang sepatu, cempaka, jempiring, kembang kuning, dan tanaman lainnya yang berciri Bali.

Untuk taman telajakan yang berada dipinggir jalan yang berada di sebelah kiri dan kanan pintu

gerbang, memang per diperhatikan tanaman yang memiliki kemampuan cukup menyerap polutan.

RTH telajakan sebagai barier/penyangga lingkungan hidup berperan penting sebagai penyerap

polutan. Tergantung dari jenis tanaman yang ditanam, maka masing-masing tanaman mempunyai

kemampuan yang berbeda terhadap kemampuan menyerap emisi CO2.

Berdasarkan hasil studi kemampuan menyerap emisi CO2 pada tanaman penghijauan Kasia

emas, Glodokan tiang, dan Kelapa di jalan Sudirman Denpasar ( Putri dkk, 2013), menunjukkan

bahwa massa karbondioksida dari karbohidrat yang terbentuk diperoleh 5,5 % pada Kasia emas,

6,75% pada tanaman glodokan tiang dan 6,65 % pada tanaman kelapa. Perbedaan ini menurut

Hans (1910) sangat dipengaruhi proses distribusi hasil fotosintesis yang disebabkan oleh tebal

tipisnya suatu daun. Semakin tipis maka kandungan karbohidratnya semakin sedikit. Tanaman-

tanaman hias yang disebutkan tadi dapat dipertimbangkan untuk dipakai sebagaai tanaman pad

ataman telajakan.

4.2 Solusi atau Tindakan untuk Melestarikan Telajakan

Mengingat pentingnya peranan dan fungsi taman telajakan dalam kehidupan manusia

khususnya menjaga keseimbangan ekologi dan menjags lingkungan yang sehat, memang taman

telajakan sangat perlu untuk dijaga dan dlestarikan. Dari semua lapisan masyarakat diharapkan

kesadarannya untuk menjaga dan melestarikan lingkungannya khususnya taman telajakan terutama

keterlibatan anak-anak muda (seka teruna teruni) sebagai generasi penerus. Dari pemerintah juga

ikut dalam pembuatan regulasi untuk melestarian taman telajakan seperti contoh pemerintah

Kabupaten Karangasem sebagaimana yang telah diuraikan di atas. Selain itu yang terpenting

Page 15: PELESTARIAN TELAJAKAN...cahaya, dan topografi, sedangkan faktor biotik adalah makhluk hidup yang terdiri dari manusia, hewan, tumbuhan, dan mikroba. Ekologi juga berhubungan erat dengan

adalah kesadaran kita dan tindakan nyata dari kita masing-masing untuk mewujudkan lingkungan

yng bersih dan sehat, demi terwujudnya masyarakat Bali.

Page 16: PELESTARIAN TELAJAKAN...cahaya, dan topografi, sedangkan faktor biotik adalah makhluk hidup yang terdiri dari manusia, hewan, tumbuhan, dan mikroba. Ekologi juga berhubungan erat dengan

V. SIMPULAN

Dari uraian tersebut di atas maka dapat diambil simpulan sebagai berikut :

1. Telajakan memliki peranan sangat penting . Secara umum telajakan tersebut

memberikan keindahan. Karena lahan di depan rumah akan tampak hijau dengan di

tumbuhi pepohonan ataupun perdu serta tanaman bunga. Hal tersebut memberikan

kesejukan mata yang memandang. Telajakan juga sebagai symbol karakter pemilik

rumah.

2. Berdasarkan kemampuan menyerap emisi CO2 pada tanaman penghijauan Kasia emas,

Glodokan tiang, dan Kelapa di jalan Sudirman Denpasar ( Putri dkk, 2013), menunjukkan

bahwa massa karbondioksida dari karbohidrat yang terbentuk diperoleh 5,5 % pada Kasia

emas, 6,75% pada tanaman glodokan tiang dan 6,65 % pada tanaman kelapa cocok ditanam

sebagai tanaman telajakan selain bernilai ekonomis.

3. Telajakan merupakan salah satu kearifan lokal di Bali yang berkaitan dengan nilai ekologi,

sosial masyarakat, maupun ekonomi. Semuanya berperan dalam menunjang kehidupan

manusia ke depan. Diharapkan agar kearifan lokal selalu dijaga agar generasi penerus dapat

mengetahuinya serta tidak punah seiring perkembangan teknologi. Diharapkan agar kearifan

lokal khusunya telajakan mampu dikembangkan sebagai media pelestarian lingkungan

kedepan dan menjaga lingkungan yang sehat.

Page 17: PELESTARIAN TELAJAKAN...cahaya, dan topografi, sedangkan faktor biotik adalah makhluk hidup yang terdiri dari manusia, hewan, tumbuhan, dan mikroba. Ekologi juga berhubungan erat dengan

DAFTAR PUSTAKA

Andy Pandy IPutu Gede , 2009. Tinjauan tentang Taman Telajakan

Kaler : 1982:16

Agustina Reza Putri Putri .2013 Study Tanaman Penghijauan Kasia Emas (Casia surattensis), Kelapa

(Cocos nucifera) Glodokan (Polytia longifola) sebagai penyerap Emisi Gas Karbondioksida di Jalan

PB Sudirman Denpasar.

Hans M R (2010). Analisis Klorofil dan Karbohidrat serta Kemampuan Menyerap Logam Timbal (Pb)

pada Beberapa Tanaman Penghias dan Peneduh Jalan . Skripsi , Program Sarjana Fakultas Pertanian

Universitas Udayana. Hal 12

Page 18: PELESTARIAN TELAJAKAN...cahaya, dan topografi, sedangkan faktor biotik adalah makhluk hidup yang terdiri dari manusia, hewan, tumbuhan, dan mikroba. Ekologi juga berhubungan erat dengan