7
1. Pelayaran Hongi Pelayaran Hongi (Hongi Tockten) Pelayaran untuk mencegah pelanggaran monopoli rnmpah-rempah di Maluku – 2. Verplichte leverantie Verplichte leverantie (kewajiban memberikan hasil panen cengkeh kepada penguasa) contingenten stelsel maksudnya contingenten stelsel pada jaman Daendels berkuasa di Pulau Jawa??? itu loh,,kewajiban menyerahkan pajak berupa hasil bumi kepada pemerintah Belanda guna menjaga uang kas pemerintahan hindia belanda. 3. Contingenten 4. Mindere welvarts commission 5. Koeli Ordonantie Inilah cerita dari zaman Koeli Ordonantie yang pada awalnya peraturan nomor 138 yang dikeluarkan oleh Gubernur Jenderal Hindia Belanda bermaksud baik dan mulia untuk menciptakan iklim investasi yang kondusif seraya membuka lapangan kerja bagi para penganggur yang miskin. Demikian perhatiannya pemerintah kolonial Hindia Belanda dalam regulasi ketenagakerjaan ini untuk mendorong maraknya laju investasi sektor perkebunan tembakau di Deli, sehingga dalam perkembangannya setelah 10 tahun kemudian dilakukan revisi peraturan Koeli Ordonantie dengan surat keputusan Gubernur Jenderal pemerintah kolonial Hindia

Pelayaran Hongi

Embed Size (px)

Citation preview

1. Pelayaran Hongi Pelayaran Hongi (Hongi Tockten) Pelayaran untuk mencegah pelanggaran monopoli rnmpah-rempah di Maluku –

2. Verplichte leverantie Verplichte leverantie (kewajiban memberikan hasil panen cengkeh kepada penguasa)contingenten stelsel maksudnya contingenten stelsel pada jaman Daendels berkuasa di Pulau Jawa???itu loh,,kewajiban menyerahkan pajak berupa hasil bumi kepada pemerintah Belanda guna menjaga uang kas pemerintahan hindia belanda.

3. Contingenten

4. Mindere welvarts commission

5. Koeli OrdonantieInilah cerita dari zaman Koeli Ordonantie yang pada awalnya peraturannomor 138 yang dikeluarkan oleh Gubernur Jenderal Hindia Belandabermaksud baik dan mulia untuk menciptakan iklim investasi yang kondusifseraya membuka lapangan kerja bagi para penganggur yang miskin. Demikianperhatiannya pemerintah kolonial Hindia Belanda dalam regulasiketenagakerjaan ini untuk mendorong maraknya laju investasi sektorperkebunan tembakau di Deli, sehingga dalam perkembangannya setelah 10tahun kemudian dilakukan revisi peraturan Koeli Ordonantie dengan suratkeputusan Gubernur Jenderal pemerintah kolonial Hindia Belanda nomor78.

6. hak poenale sanctie, yaitu hak untuk bertindak sebagai polisi dan hakim, untuk menghukum para kuli mereka tanpa melalui pengadilan.

7. hak oktroi atau hak paten HUKUM DAGANG Deskripsi : hak yang diberikan kepada seorang penemu hasil baru, cara kerja baru atau perubahan baru mengenai hasil atau cara kerja yang telah ada

8. Cultuurstelsel''Cultuurstelsel'' (atau secara kurang tepat diterjemahkan sebagai Tanam Paksa) adalah peraturan yang dikeluarkan oleh Gubernur Jenderal Johannes van den Bosch yang mewajibkan setiap desa menyisihkan sebagian tanahnya (20%) untuk ditanami komoditi ekspor, khususnya kopi, tebu, dan tarum (nila).

9. Preanger Stelsel Bisa dikatakan Tanam Paksa yang oleh orang Belanda selalu disebut Cultuurstelsel adalah kelanjutan Preanger Stelsel yang hanya diterapkan di Pasundan. Sistem ini dimulai sekitar tahun 1720 dan beberapa unsur Preanger Stelsel terlihat kembali pada Cultuurstelsel yang dimulai pada tahun 1830.

10. Agrarische WetSebagai realisasi dan keinginan pemerintah jajahan untuk mengerukkeuntungan yang sebesar-besarnya dari hasil pertanian di Indonesia pemerintahberusaha mempersempit kesempatan pihak-pihak pengusaha swasta untukmemperoleh jaminan yang kuat atas tanah-tanah yang diusahainya, seperti untukmemperoleh hak eigendom. Kepada para pengusaha oleh pemerintah hanya dapatdiberikan hak sewa atas tanah-tanah kosong dengan waktu yang terbatas yaitu tidaklebih dari 20 tahunsebagai hak persoonliij. Tanah tersebut tidak dapat dijadikanjaminan hutang. Demikian juga dengan hak erfpacht oleh pemerintah tidak dapatdiberikan,karena masih menghargai hak-hak adat yang tidak rnengenal adanya hakerfpact.Adanya peraturan-peraturan pertanian besar akan bertentangan dengan politikperekonomian Pemerintah (CultuursteIseI) yang memaksa penduduk menanamtanaman tertentu sesuai dengan yang diperintahkan.

11. Motherland (Ibu Pertiwi) adalah lagu kebangsaan Mauritius. Musiknya digubah oleh Philippe Gentil dan lirik oleh Jean Georges Prosper.

Lirik dalam bahasa inggris Glory to thee,

Motherland, oh motherland of mine,Sweet is thy beauty,Sweet is thy fragrance,around thee we gather,as one people,as one nation,In peace, justice and liberty,Beloved country may God bless you,

for ever and ever.

Lirik dalam bahasa IndonesiaKemuliaan bagimu

Ibu pertiwi, oh ibu pertiwikuManis ialah kecantikanmuManis ialah bau wangimuDi kelilingmu kami berkumpulSebagai satu bangsaSatu negara,Dalam suasana keamanan, keadilan dan kebebasanNegara tercinta, semoga Tuhan merahmatimu

Selama-lamanya.

12. Modern ImperialismImperialisme Modern (Modern Imperialism). Inti dari imperialisme modern ialah kemajuan ekonomi. Imperialisme modern timbul sesudah revolusi industri. Industri besar-besaran (akibat revolusi industri) membutuhkan bahan mentah yang banyak dan pasar yang luas. Mereka mencari jajahan untuk dijadikan sumber bahan mentah dan pasar bagi hasil-hasil industri, kemudian juga sebgai tempat penanaman modal bagi kapital surplus.

13. Land rentDalam ekonomi politik termasuk Psiokrasi , ekonomi klasik , dan sekolah-sekolah pemikiran ekonomi kecuali ekonomi neoklasik , tanah diakui sebagai inelastis faktor produksi . Rent is the distribution paid to freeholders for "allowing" production on the land they control. Sewa distribusi dibayarkan kepada pengusaha-pengusaha bebas untuk "memungkinkan" produksi pada lahan yang mereka kuasai.

14. Ethische politiek Pemerintah hindia belanda dalam hal ini di dorong oleh pertimbangan moral dan ekonomi. Pertimbangan moral di anjurkan kepadanya oleh beberapa tokoh di negeri Belanda sendiri ( bnd.mis.Multatuli dengan buku karangannya Max Havelaar).Tokoh – tokoh itu menyatakan bahwa negeri Belanda,melalui system Tanam Paksa,telah mengisap darah petani Jawa,dan bahwa Belanda wajib membayar kembali “hutang”itu.Garis kebijakan itu biasa di sebut “ethische Politiek” ( ethisch = moral,susila)

15. Open door PolicyPada tahun 1850, golongan liberal di negeri Belanda mulai memperoleh kemenangan dalam pemerintahan. Kemenangan itu diperoleh secara mutlak pada tahun 1870, sehingga tanam paksa dapat dihapuskan. Mereka berpendapat bahwa kegiatan ekonomi di Indonesia harus ditangani oleh pihak swasta. Pemerintah hanya mengawasi saja, yaitu hanya sebagai polisi penjaga malam yang tidak boleh campur tangan dalam bidang ekonomi. Sistem ini akan menumbuhkan persaingan dalam rangka meningkatkan produksi perkebunan di Indonesia. Dengan demikina pendapatan negara juga akan bertambah.Untuk mewujudkan sistem tersebut, pada tahun 1870 di Indonesia dilaksanakan politik kolonial liberal atau sering disebut “politik pintu terbuka” (open door policy).Untuk mewujudkan sistem tersebut, pada tahun 1870 di Indonesia dilaksanakan politik kolonial liberal atau sering disebut “politik pintu terbuka” (open door policy).

Perlawanan Rakyat Malaka terhadap Portugis

Pada tahun 1511, armada Portugis yang dipimpin oleh Albuquerque menyerang Kerajaan Malaka. Untuk menyerang colonial Portugis di Malaka yang terjadi pada tahun 1513 mengalami kegagalan karena kekuatan dan persenjataan Portugis lebih kuat.

Pada tahun 1527, armada Demak di bawah pimpinan Falatehan dapat menguasai Banten,Suda Kelapa, dan Cirebon. Armada Portugis dapat dihancurkan oleh Falatehan dan ia kemudian mengganti nama Sunda Kelapa menjadi Jayakarta (Jakarta)

Perlawanan rakyat Aceh terhadap Portugis

Mulai tahun 1554 hingga tahun 1555, upaya Portugis tersebut gagal karena Portugis mendapat perlawanan keras dari rakyat Aceh. Pada saat Sultan Iskandar Muda berkuasa, Kerajaan Aceh pernah menyerang Portugis di Malaka pada tahun 1629.

Perlawanan Rakyat Maluku terhadap Portugis

Bangsa Portugis kali pertama mendarat di Maluku pada tahun 1511. Kedatangan Portugis berikutnya pada tahun 1513. Akan tetapi, Tertnate merasa dirugikan oleh Portugis karena keserakahannya dalam memperoleh keuntungan melalui usaha monopoli perdagangan rempah-rempah.

Pada tahun 1533, Sultan Ternate menyerukan kepada seluruh rakyat Maluku untuk mengusir Portugis di Maluku. Pada tahun 1570, rakyat Ternate yang dipimpin oleh Sultan Hairun dapat kembali melakukan perlawanan terhadap bangsa Portugis, namun dapat diperdaya oleh Portugis hingga akhirnya tewas terbunuh di dalam Benteng Duurstede. Selanjutnya dipimpin oleh Sultan Baabullah pada tahun 1574. Portugis diusir yang kemudian bermukim di Pulau Timor.

Pemberontakan Trunojoyo

Ketidakpuasan terhadap Amangkurat I juga dirasakan putra mahkota yang bergelar Pangeran Adipati Anom. Namun Adipati Anom tidak berani memberontak secara terang-terangan. Diam-diam ia meminta bantuan Raden Kajoran alias Panembahan Rama, yang merupakan ulama dan termasuk kerabat istana Mataram. Raden Kajoran kemudian memperkenalkan menantunya, yaitu Trunojoyo putra Raden Demang Melayakusuma sebagai alat pemberontakan Adipati Anom.

Trunojoyo dengan cepat berhasil membentuk laskar, yang berasal dari rakyat Madura yang tidak menyukai penjajahan Mataram. Pemberontakan Trunojoyo diawali dengan penculikan Cakraningrat II, yang kemudian diasingkannya ke Lodaya, Kediri. Tahun 1674 Trunojoyo berhasil merebut kekuasaan di Madura, dia memproklamirkan diri sebagai raja merdeka di Madura barat, dan merasa dirinya sejajar dengan penguasa Mataram. Pemberontakan ini diperkirakan mendapat dukungan dari rakyat Madura, karena Cakraningrat II dianggap telah mengabaikan pemerintahan.

Perlawanan rakyat Maluku terhadap VOC

- Dipimpin oleh Siadi,lalu ditaklukan Belanda - Sultan Ternate dan Tidore dipaksa mengadakan perjanjian - Sultan Ternate dan Tidore menjadi pegawai Belanda dengan gaji 12.000 ringgit - Rakyat Maluku tidak boleh menananm cengkih dan pala