13
PELAKSANAAN PENINGKATAN KOMPETENSI GURU RUMPUN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) DI MAN 2 KOTA BENGKULU Welia Pogram Studi Pendidikan Agama Islam Pascasarjana IAIN Bengkulu Email: [email protected] Abstract: Based on the research results, the implementation of the application of the competency of teachers clumps of PAI in MAN 2 Kota bengkulu in implementation have been met and the components implemented are fulfilled as pedagogical them is to make learning device, the annual program, the program semi-annual, week effective, evaluation, analysis, creation problems, remedial, mastery of teaching materials. Implementation of the application of the professional competence of teachers clumps of PAI in MAN 2 Kota Bengkulu, in the fields of profession that is responsible in carrying out duties as a teacher, to be helping his fellow peers, obey pereturan, discipline, and control of what is in itself according to scientific fields respectively, Thus the implementation of pedagogical competence and professional competence of teachers has been fulfilled. Keywords: Improvement, Teacher Competence, clumps of Islamic Education Abstrak: Berdasarkan hasil penelitian, pelaksanaan penerapan kompetensi guru rumpun PAI di MAN 2 Kota bengkulu dalam pelaksanaannya sudah terpenuhi dan komponen-komponen yang dilaksanakan sudah terpenuhi seperti kompetensi pedagogik diantaranya adalah membuat perangkat pembelajaran, program tahunan, program semesteran, minggu efektif, evaluasi, analisis, pembuatan soal-soal, remedial, penguasaan bahan ajar.Pelaksanaan penerapan kompetensi profesional guru rumpun PAI di MAN 2 Kota Bengkulu, dalam bidang profesinya yaitu bertanggung jawab dalam melaksanakan tugas sebagai guru, bersikap menolong sesama teman sejawat, mentaati pereturan, disiplin, dan menguasai apa yang ada didalam diri sesuai dengan bidang keilmuan masing-masing. Dengan demikian pelaksanaan kompetensi pedagogik dan kompetensi profesional guru sudah terpenuhi. Kata Kunci: Peningkatan, Kompetensi Guru, Rumpun Pendidikan Agama Islam Pendahuluan Guru adalah suatu sebutan terhadap kualitas sikap para guru terhadap kompetensinya serta derajatnya.pengetahuan dan keahlian yang mereka milik untuk dapat melakukan tugas-tugasnya, dengan demikian, sebutan kompetensi guru lebih menggambarkan suatu “keadaan” derajat keprofesian setiap guru untuk membangkitkan penggapaian sikap, pengetahuan keahlian yang diperlukan untuk melaksakan tugasnya dalam pembelajaran bidang studi PAI, dalam hal ini, guru diharapkan memiliki profesional dan kompetensi keguruan yang memadai sehingga mampu me- laksanakan tugas secara efektif. 1 Guru merupakan kunci dalam meningkatkan mutu pendidikan dan menempati posisi strategis bagi seluruh upaya reformasi pendidikan yang berorentasi pencapaian kualitas. Posisi guru ini menjadi semakin stategis dalam kontek persekolahan. Apapun upaya yang dilakukan dalam me- ningkatkan kualitas pendidikan dalam sebuah 1 M.Sirozi. Materi pendidikan dan pelatihan Guru, (Palembang,Tim penyusun Dosen Fakultas Tarbiyah IAIN, Raden Fatah,2013),h.5 sistem persekolahan akan menjadi tidak berarti. Jika tidak disertai oleh adannya guru Profesional dan terpenuhi kesejahteraannya.upaya peningkatan kualitas mutu pendidikan dari tahun ketahun selalu mejadi program pemerintah. Suatu profesi erat kaitannya dengan jabatan atau pekerjaan tertentu yang dengan sendirinya menuntut keahlian, pengetahuan, dan keterampilan tertentu pula. Dalam pengertian profesi telah tersirat adanya suatu keharusan kompetensi agar profesi itu berfungsi dengan sebaik-baiknya, dalam hal ini pekerjaan profesional berbeda dengan pekerjaan lain, oleh karena itu mempunyai fungsi sosial yang mengabdi kepada masyarakat. Kompetensi sangat diperlukan untuk me- laksankan fungsi profesi dalam masyarakat yang komplek seperti masyarakat moderen dewasa ini, profesi menuntut kemampuan membuat keputusan yang tepat dan kemampuan membuat kebijaksanaan yang tepat, untuk diperlukan banyak keterangan yang lengkap agar jangan menimbulkan kesalahan yang akan menimbulkan kerugian, baik dari diri sendiri maupun bagi masyarakat. Kesalahan dapat menibulkan akibat yang fatal atau mala petaka yang dasyat, itu al-Bahtsu: Vol. 1, No. 2, Desember 2016 287

PELAKSANAAN PENINGKATANKOMPETENSI GURU RUMPUN

  • Upload
    others

  • View
    10

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PELAKSANAAN PENINGKATANKOMPETENSI GURU RUMPUN

PELAKSANAAN PENINGKATAN KOMPETENSI GURURUMPUN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) DI MAN 2 KOTA BENGKULU

WeliaPogram Studi Pendidikan Agama Islam Pascasarjana IAIN Bengkulu

Email: [email protected]

Abstract: Based on the research results, the implementation of the application of the competency of teachers clumpsof PAI in MAN 2 Kota bengkulu in implementation have been met and the components implemented are fulfilled aspedagogical them is to make learning device, the annual program, the program semi-annual, week effective, evaluation,analysis, creation problems, remedial, mastery of teaching materials. Implementation of the application of the professionalcompetence of teachers clumps of PAI in MAN 2 Kota Bengkulu, in the fields of profession that is responsible in carryingout duties as a teacher, to be helping his fellow peers, obey pereturan, discipline, and control of what is in itself accordingto scientific fields respectively, Thus the implementation of pedagogical competence and professional competence ofteachers has been fulfilled.

Keywords: Improvement, Teacher Competence, clumps of Islamic Education

Abstrak: Berdasarkan hasil penelitian, pelaksanaan penerapan kompetensi guru rumpun PAI di MAN 2 Kota bengkuludalam pelaksanaannya sudah terpenuhi dan komponen-komponen yang dilaksanakan sudah terpenuhi seperti kompetensipedagogik diantaranya adalah membuat perangkat pembelajaran, program tahunan, program semesteran, minggu efektif,evaluasi, analisis, pembuatan soal-soal, remedial, penguasaan bahan ajar.Pelaksanaan penerapan kompetensi profesionalguru rumpun PAI di MAN 2 Kota Bengkulu, dalam bidang profesinya yaitu bertanggung jawab dalam melaksanakantugas sebagai guru, bersikap menolong sesama teman sejawat, mentaati pereturan, disiplin, dan menguasai apa yang adadidalam diri sesuai dengan bidang keilmuan masing-masing. Dengan demikian pelaksanaan kompetensi pedagogik dankompetensi profesional guru sudah terpenuhi.

Kata Kunci: Peningkatan, Kompetensi Guru, Rumpun Pendidikan Agama Islam

PendahuluanGuru adalah suatu sebutan terhadap kualitas

sikap para guru terhadap kompetensinya sertaderajatnya.pengetahuan dan keahlian yang merekamilik untuk dapat melakukan tugas-tugasnya,dengan demikian, sebutan kompetensi gurulebih menggambarkan suatu “keadaan” derajatkeprofesian setiap guru untuk membangkitkanpenggapaian sikap, pengetahuan keahlian yangdiperlukan untuk melaksakan tugasnya dalampembelajaran bidang studi PAI, dalam hal ini, gurudiharapkan memiliki profesional dan kompetensikeguruan yang memadai sehingga mampu me-laksanakan tugas secara efektif.1

Guru merupakan kunci dalam meningkatkanmutu pendidikan dan menempati posisi strategisbagi seluruh upaya reformasi pendidikan yangberorentasi pencapaian kualitas. Posisi guruini menjadi semakin stategis dalam kontekpersekolahan.

Apapun upaya yang dilakukan dalam me-ningkatkan kualitas pendidikan dalam sebuah

1 M.Sirozi.Materi pendidikan dan pelatihan Guru, (Palembang,Timpenyusun Dosen Fakultas Tarbiyah IAIN, Raden Fatah,2013),h.5

sistem persekolahan akan menjadi tidak berarti.Jika tidak disertai oleh adannya guru Profesionaldan terpenuhi kesejahteraannya.upaya peningkatankualitas mutu pendidikan dari tahun ketahunselalu mejadi program pemerintah. Suatu profesierat kaitannya dengan jabatan atau pekerjaantertentu yang dengan sendirinya menuntutkeahlian, pengetahuan, dan keterampilan tertentupula. Dalam pengertian profesi telah tersiratadanya suatu keharusan kompetensi agar profesiitu berfungsi dengan sebaik-baiknya, dalam hal inipekerjaan profesional berbeda dengan pekerjaanlain, oleh karena itu mempunyai fungsi sosial yangmengabdi kepada masyarakat.

Kompetensi sangat diperlukan untuk me-laksankan fungsi profesi dalam masyarakat yangkomplek seperti masyarakat moderen dewasaini, profesi menuntut kemampuan membuatkeputusan yang tepat dan kemampuan membuatkebijaksanaan yang tepat, untuk diperlukanbanyak keterangan yang lengkap agar janganmenimbulkan kesalahan yang akan menimbulkankerugian, baik dari diri sendiri maupun bagimasyarakat. Kesalahan dapat menibulkan akibatyang fatal atau mala petaka yang dasyat, itu

al-Bahtsu: Vol. 1, No. 2, Desember 2016 287

Page 2: PELAKSANAAN PENINGKATANKOMPETENSI GURU RUMPUN

Welia

sebabnya, kebijakan, pembuatan keputusan,perencanaan dan penangan harus ditangani olehpara ahlinya, yang memiliki kompetensi profesionaldalam bidangnya.

Kelahiran undang-undang Nomor 20 tahun2003 tentang sistem pendidikan nasional, yangtercapai pada BAB V, standar kompetensi kelulusanpada satuan pendidikan menengah kejuruanuntuk meningkatkan kecerdasan, pengetahuan,kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan,untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikanlebih lanjut sesuai dengan kujurusannya.2

Menjadi angin segar bagi dunia pendidikankarena dengan kelahiran undang-undang ter-sebut,arah pendidikan nasional semakin jelas,demikian juga kedudukan guru sebagai profesiyang patut dihargai mendapat pengakuan yangsemestinya. Dalam peraturan pemerintah NO.19Tahun 2005 tentang standar nasional pendidikan,dijelaskan bahwa mutu pendidikan ditentukan olehpenyempurnaan Integral dari sebuah komponenpendidikan, salah satunya adalah mutu guru,guru merupakan titik sentral peningkatan mutuPendidikan yang tertumpuh pada kualitas prosesbelajar mengajar, oleh sebab itu profesionalismeguru merupakan suatu keharusan.

Menghadapi berbagai tantangan dalamreformasi pendidikan nasional. Diperlukan mutuguru yang mampu mewujudkan kinerja yangbaik, moderen dalam nuasa pendidikan dengandukungan kesejahteraan yang memadai danberada dalam lindungan kepastian hukum. Guruadalah sebutan bagi jabatan, posisi dan profesi bagiseorang yang mengabdikan dirinya dalam bidangpendidikan melalui Interaksi edukatif secara terpola.Formal dan sistematis, Undang-undang guru danDosen (Pasal 1 ayat 1) menyatakan bahwa guruadalah pendidik profesional dengan tugas mengajar,membimbing, mengarahkan, melatih, menilai danmengevaluasi peserta didik pada Pendidikan anakusia dini. Jalur pendidikan Formal, pendidikandasar, dan pendidikan menengah.3

Guru dipandang sebagai jabatan profesional,mengapa demikian karena suatu pekerjaan di-pandang memerlukan kemampuan profesionalbila pekerjaan tersebut memerlukan pendidikanlanjut dan latihan khusus, jabatan guru sudah

2 Evi Rine Martuti, Undang-undang Sisdiknas No.20 Tahun 2003,(Jogyakarta,Bening 2010), h.120

lama dipandang sebagai jabatan profesional karenapendidikan lanjut dan khusus, oleh karena itukeprofesionalan seorang guru tidak lepas dari latarbelakang akademik seseorang bisa menunjukkanlebih matang dalam berpikir, menganalisa berbagaimacam permasalahan. Dan dalam mengajar, guruakan lebih memiliki kreativitas menggunakanmetode yang diterapkan dalam proses pem-belajaran sehingga tidak menonton dan siswalebih antusias mengikuti, namun pada akhir iniada semacam stagnasi (kebekuan) berpikir, bahwaseorang guru yang telah menempuh akademiknyahingga S1 sudah cukup memuaskan anak didikdalam mencapai materi pelajaran. Padahal seorangguru harus lebih mengembangkan kompetensiakademiknya hingga ke tingkat yang lebih tinggi,yang dapat memiliki pengetahuan dan wawasanyang lebih luas, terlebih pada zaman teknologiyang semakin maju, bila seorang guru tidak me-ngembangkan kompetensi akademiknya makaia nantinya akan basi dihadapan siswa-siswa yangtidak menarik perhatian siswanya, oleh karena ituperlu dikembangkan kompetensi akademik.

M. Uzen Usman dalam bukunya “menjadi guruprofesional” mendefinisikan bahwa guru profesionaladalah orang yang memiliki kemampuan dankeahlian khusus dalam bidang keguruan sehinggaia mampu melakukan tugas dan Fungsinya sebagaiguru dengan kemampuan maksimal.4

Guru profesional akan tercemin dalam pe-nampilan pelaksanaan pengabdian tugas-tugasyang ditandai dengan keahlian, baik dalam materimaupun metode, rasa tanggung jawab, pribadi sosial,intelektual, moral dan spitual serta kesejahteraanyaitu rasa kebersamaan diantara sesama guru.

Tergerak oleh amanat Undang-undangSisdiknas NO.2 Tahun 2003, pemerintah terusmelakukan proses untuk membangkitkan sekaligusberupaya meningkatkan mutu Pendidikan, Prosesini ditandai dengan merekontruksi kebijakkan,yang sudah ada ataupun membangun konsepkebijakan baru, kebijakkan dimaksud diwujudkandalam berbagai perubahan sistem dan melaluiupaya profesionalisme guru dengan melakukankompetensi guru dituangkan dalam Undang-undang NO.14 Tahun 2005, Tentang guru danDosen.

Upaya untuk melakukan profesi guru patutdihargai sebagai wujud perhatian pemerintah

3 Redaksi sinar grafika, (Guru dan Dosen Undang-undang RINO.14 Tahun 2005 Jakarta, Sinar Grafika) HlmFakultas TarbiyahIAIN Raden Fatah,2013) ,h.5

4 Moh. Uzen Usman, Menjadi Guru Profesional, (Bandung,Remaja Rosdakarya, 2006), cek ke 20, h. 3.

288 al-Bahtsu: Vol. 1, No. 2, Desember 2016

Page 3: PELAKSANAAN PENINGKATANKOMPETENSI GURU RUMPUN

Pelaksanaan Peningkatan Kompetensi Guru Rumpun Pendidikan Agama Islam

terhadap masih rendahnya mutu guru yangmemainkan peran vital dalam dunia Pendidikan,ini juga merupakan konsekuensi bagi para gurujika menginginkan perubahan nasib. Artinya,ketika para guru mengharapkan kesejahteraandan kenyamanan kerja, mereka juga harusmengendepankan untuk selalu mengikuti per-kembangan Iptek serta aktualisasi diri denganperubahan orientasi berpikir peserta didik danmasyarakat.

Setiap profesi akan menuntut standar moralsuatu tanggung jawab sosial kepada masyarakat agarkredibilitasdan citra profesi dimaksud tetap harumdimata masyarakat, selain itu kode etik profesi jugadiperlukan sebagai bagian intergral dari proses dandinamisme terciptanya profesionalisme jabatanguru.

Hal ini yang menjadikan tantangan danpeluang tersendiri bagi para tenaga kependidikanuntuk meningkatkan profesionalisme kerjakarena ini pula yang menjadi tuntunan nyata daripembahasan Undang-undang. Dalam ajaran Agamakita juga dijelaskan bahwa guru dan pembelajaranuntuk peserta didik perlu diajarkan, sebagaipedoman hidup manusia juga menganjurkanmanusia untuk selalu melakukan kegiatan belajar.Kendati tidak ada ajaran agama yang secara detailmembahas tentang belajar namun setiap ajaranagama, baik secara eksplisit maupun implisit, telahmenyinggung bahwa belajar adalah aktivitas guruyang dapat memberikan kebaikan kepada manusia.Dengan belajar manusia dapat mengetahui apayang dilakukan dan memahami tujuan dari segalaperbuatan, selain itu, dengan belajar pula manusiaakan memiliki ilmu pengetahuan dan membacadiperintahkan Allah agar kita tidak menjadi orangyang tidak mengetahui ilmu,wajib bagi umatnyauntuk membaca, belajar dan mengajarkan kepadaumat yang beragama Islam terkhususnya.

Adapun permasalahan yang ditemukan adalahternyata apa yang dikehendaki kompetensi gurupedagogik dan kompetensi profesional rumpunPAI oleh pemerintahan tidak sepenuhnya di-laksanakan oleh guru MAN 2 Kota Bengkulu,Paling tidak ada beberapa temuan sebagaiindikator, misalnya dalam kompetensi pedagogikdan kompetensi profesional, yang menyangkutperencanakaan pembelajaran seperti persiapanpembelajaran, RPP, SP dan lain-lain.

pembelajaran terkesan menonton, pelaksanaanpembelajaran yang menonton, disamping akanmembosankan peserta didik, juga tidak sesuaidengan prinsip-prinsip pembelajaran Moderen

Perencanaan pembelajaran, menjadi bagian yangharus dibuat oleh guru dan bahkan menjadi salahsatu penilaian kompetensi guru supaya menjadiguru yang profesional dan dapat meningkatkanmutu di guru. Kompetensi harus dimiliki seorangguru untuk pelaksanaan belajar mengajar di sekolah,dalam manajemen kompetensi sangan di perlukan,untuk pengembangan pengetahuan, kemampuan,dan keahlian (keterampilan) atau ciri kepribadianyang dimiliki seseorang yang secara langsungmempengaruhi kinerjanya.5

Pemilihan lokasi penelitian di MAN 2 KotaBengkulu, didasarkan pada pertimbangan.1. MAN 2 Kota Bengkulu merupakan salah satu

sekolah yang menjadi banyak pilihan para siswadari Madrasyah Tsanawiyah (MTS), maupunsekolah menengah pertama (SMP), yang adadi kota Bengkulu.

2. MAN 2 Kota Bengkulu juga merupakanMadrasah yang unggulan yang memiliki olehkementerian Agama wilayah Provinsi Bengkulu.Beberapa prestasi baik tingkat regional maupunNasional pernah diraih oleh MAN 2 KotaBengkulu, antara lain: Juara I MusikalisasiTingkat Provinsi Tahun 2014, Juara I Drumband se-provinsi Tahun 2012, Juara I AdiwiyataKebersihan Sekolah tingkat Provinsi Tahun2013.

3. Penulis akan melihat Upaya Peningkatan gururumpun PAI tentang Peningkatan Kompetensipedagogik dan kompetensi profesional, agarGuru-guru rumpun PAI nanti bisa menjadiGuru yang berkompetensi.

Penulis tertarik untuk membahas tentangPeningkatan Kompetensi Guru Rumpun PAI diMAN 2 Kota Bengkulu.

Rumusan Masalah.Berdasarkan latar belakang diatas maka

rumusan masalah pada penelitian ini adalahsebagai berikut:1. Bagaimana pelaksanaan penerapan kompetensi

pedagogik guru rumpun PAI di MAN 2 KotaBengkulu?

Dan pelaksanaan pembelajaran tidak dilaksana-5 Tjutju yuniarsi dan Suwatno, Manajemen sumber daya manusia,kan secara konsisten, sehinga praktekpelaksanaan

(Bandung: Alfabeta,2013) ,h.23

al-Bahtsu: Vol. 1, No. 2, Desember 2016 289

Page 4: PELAKSANAAN PENINGKATANKOMPETENSI GURU RUMPUN

Welia

2. Bagaimana penerapan pelaksanaan kompetensiprofesional guru rumpun PAI di MAN 2 KotaBengkulu?

Tujuan PenelitianSesuai dengan rumusan masalah, maka tujuan

penelitian yang ingin dicapai adalah:a. Untuk memberikan gambaran pelaksanaan

dan penerapan Kompetensi pedagogik dankompetensi profesional guru Rumpun PAI diMAN 2 Kota Bengkulu.

b. Untuk meningkatkan penerapan pelaksanaanKompetensi pedagogik dan kompetensiprofesional guru PAI di MAN 2 Kota Bengkulu.

Metode PenelitianPenelitian ini merupakan penelitian lapangan

(Field research), yaitu penelitian yang dilakukandalam kehidupan yang sebenarnya,untukmenemukan spesifik dan realita tentang apa yangterjadi ditengah-tengah masyarakat pada suatusaat dan penelitian ini menggunakan metodedeskriptif. metode penelitian deskriptif adalahpenelitian yang bertujuan menggambarkan secarasistematik dan aktual fakta dan karakteristikmengenai populasi atau mengenai bidang tertentu.penelitian ini berusaha menggambarkan situasidan kejadian.

Landasan Teori1. Karakteristik Kompetensi Guru

Jabatan guru adalah suatu jabatan profesi, gurudalam tulisan ini adalah guru yang melakukanfungsinya disekolah, dalam pengertian tersebut,telah terkandung suatu konsep bahwa guruprofesional yang bekerja melaksanakan fungsidan tujuan sekolah harus memiliki kompetensi-kompetensi yang dituntut agar guru mampumelaksanakan tugasnya dengan sebaik-baiknya,berdasarkan UU Nomor 14 Tahun 2005 tentangguru dan dosen, juga permendiknas Nomor 16Tahun 2007 dan peraturan pemerintah Nomor 74Tahun 2008, standar kompetensi guru merupakanseperangkat pengetahuan, keterampilan, danprilaku yang harus dimiliki, dihayati, dikuasai, dandiaktualisasikan oleh guru dalam melaksanakantugas keprofesionalan. Kompetensi guru se-bagaimana dimaksud pada ayat (1) PP/2008meliputi kompetensi pedagogik, kompetensikepribadian, kompetensi sosial, kompetensiarprofesional yang diperoleh melalui pendidikan

profesi, empat kompetensi guru tersebut bersifatholistik, artinya merupakan satu kesatuan utuhyang salng berkaitan. Tanpa mengabaikankemungkinan adanya perbedaan tuntutankompetensi profesional yang disebabkan olehadanya perbedaan lingkungan sosial kultural disetiap institusi sekolah sebagai indikator, maka guruyang dinilai kompeten secara profesional,apabila:1. Guru tersebut mampu mengembangkan

tanggung jawab dengan sebaik-baiknya.2. Guru tersebut mampu melaksanakan peranan-

peranannya secara berhasil.3. Guru tersebut mampu bekerja dalam

usaha mencapai tujuan pendidikan (tujuaninstruksional) sekolah.

4. Guru tersebut mampu melaksanakan peranan-nya dalam proses mengajar dan belajar dikelas.

Karakteristik itu akan kita tinjau dari berbagaisegi tanggung jawab guru, fungsi dan perananguru, tujuan pendidikan sekolah, dan perananguru dalam proses belajar mengajar.6

Dalam Undang-undang Guru dan Dosen No.14/2005 dan Peraturan Pemerintah No. 19/2005dinyatakan bahwa kompetensi guru meliputikompetensi kepribadian, pedagogik, profesional,dan sosial.

Keempat karakteristik yang harus dimilikisebagai kompetensi guru akan diuraikan sebagaiberikut:

a. Kompetensi kepribadian.

Kompetensi kepribadian merupakan ke-mampuan personal yang mencerminkan ke-pribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif, danberwibawa, menjadi teladan bagi peserta didik,berakhak mulia. Secara rinci sub kompetensitersebut dapat dijabarkan sebagai berikut:1. Subkompetensi kepribadian yang mantap dan

stabil memiliki indicatoresensial: bertindaksesuai dengan norma hukum, bertindakdengan norma sosial, bangga sebagai guru danmemiliki konsistensi dalam bertindak sesuaidengan norma.

2. Subkompetensi kepribadian yang dewasamemiliki indikator esensial: menampilkankemandirian dalam bertindak sebagai pen-didikkan memiliki etos kerja sebagai guru.

3. Subkompetensi kepribadian yang arif memiliki

6 Oemar hamaliki,Pendidikan Guru berdasarkan pendekatankompetensi, (Jakarta:Bumi aksara,2006), h..36

290 al-Bahtsu: Vol. 1, No. 2, Desember 2016

Page 5: PELAKSANAAN PENINGKATANKOMPETENSI GURU RUMPUN

Pelaksanaan Peningkatan Kompetensi Guru Rumpun Pendidikan Agama Islam

indikator esensial: memampilkan tindakan yangdidasarkan pada kemanfaatan peserta didik,sekolah, dan masyarakat serta menunjukkanketerbukaan dalam berpikir dan tindakan.

4. Sub kompetensi kepribadian yang berwibawamemiliki indikator esensial: memiliki perilakuyang berpengaruh positif terhadap peserta didikdan memiliki perilaku yang disegani.

5. Sub kompetensi akhlak mulia dan dapatmenjadi teladan memiliki indikator esensial:bertindak sesuai dengan norma religius (imandan taqwa, jujur, iklhas,suka menolong) danmemiliki perilaku yang diteladani peserta didik.

6. Sub kompetensi evaluasi diri dari pe -ngembangan diri memiliki indikator esensial:memiliki kemampuan untuk berintrospeksi,dan mampu mengembangkan potensi dirisecara optimal.

Kepribadian: 1).Mantap 2). Stabil 3). Dewasa4). Arif dan bijaksana 5). Berwibawa 6). Berakhlakmulia 7). Menjaditeladan bagi peserta didik danmasyarakat 8). Mengevaluasi kinerja sendiri 9).Mengembangkan diri secara berkelanjutan (buatpeta konsep).

b. Kompetensi Pedagogik

Kompetensi pedagogik meliputi pemahananterhadap peserta didik, perancangan dan pe-laksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar,pengembanan peserta didik untuk meng-aktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya.Secara rinci setiap subkompetensi dijabarkanmenjadi indikator esensial sebagai berikut:1. Sub kompetensi memahami peserta didik

secara mendalam memiliki indikator esensial:memahami peserta didik dengan me -manfaatkan prinsip-prinsinp perkembangankognitif: memahami peserta didik denganmemanfaatkan prinsip-prinsip kepribadian, danmengindenfikasi bekal ajar awal peserta didik.

2. Merancang pembelajaran, termasuk memahamilandasan pendidikan untuk kepentinganpembelajaran. Subkompetensi ini memilikiindikator esensial: memahami landasan ke-pendidikan, menerapkan teori belajar danpembelajaran. Menentukan stategis pem-belajaran berdasarkan karakteristik pesertadidik, kompetensi yang di inginkan dicapai,dan materi ajar, serta menyusun rancanganpembelajaran berdasarkan stategis yang dipilih.

3. Sub kompetensi malaksanakan pembelajaran

memiliki indikator esensial: menata latar(setting) pembelajaran, dan melaksanakanpembelajaran yang kondusif.

4. Sub kompetensi merancang dan melaksanakanevaluasi pembelajaran memiliki indikatoresensial: merancang dan melaksanakan evaluasi(assessment) proses dan hasil belajar secaraberkesinambung dengan berbagai metode,menganalisis hasil evaluasi proses dan hasilbelajar untuk menentukan tingkatan ketuntasanbelajar (mastery learning). Dan memanfaatkanhasil penilaian pembelajaran untuk mem-perbaiki kualitas program pembelajaran secaraumum.

5. Sub kompetensi mengembang peserta didikuntuk mengaktualitasi peserta didik untukpengembangan berbagai pontensi akademik,memfasilitasi peserta didik untuk mengembang-kan berbagai potensi non akademik.

Pedagogik: 1). Pemahaman wawasan ataulandasan kependidikan 2). Pemahaman terhadappeserta didik 3). Pengembangan kurikulum/silabus4). Perancangan pembelajaran 5). Pelaksanaanpembelajaran yang mendidik dan dialogis 6).Evaluasi hasil belajar 7). Pengembangan pesertadidik untuk mengaktualisasikan berbagai potensiyang dimilikinya.

c. Kompetensi Profesional.

Kompetensi profesional merupakan penguasaanmateri pembelajaran secara luas dan mendalam,yang mencangkup penguasaan materi kurikulummata pelajaran di sekolah dan substansi keilmuanyang menaungi materinya, serta penguasaanterhadap stuktur dan metode keilmuannya,setiap subkompetensi tersebut memiliki indikatoresesnsisl sebagai berikut:1. Subkompetensi menguasai substansi keilmuan

yang terkait dengan bidang studi memilikiindikator esensial: memahami materi ajar yangada dalam kurikulum sekolah, memahamistuktur, konsep dan metode keilmuan yangmenaungi atau koheren dengan materi ajar,memahami hubungan konsep antara matapelajaran terkait: dan menerapkan konsep-konsep keilmuan dalam kehidupan sehari-hari.

2. Subkompetensi menguasai stuktur dan metodekeilmuan, memiliki indikator esensial menguasailangkah-langkah penelitian dan kajian kritis untukmemperdalamkan pengetahuan/materi bidangstudi secara profesional dalam konteks global.

al-Bahtsu: Vol. 1, No. 2, Desember 2016 291

Page 6: PELAKSANAAN PENINGKATANKOMPETENSI GURU RUMPUN

Welia

Secara ringkas kompetensi profesional gurudapat digambarkan secara berikut:

Profesional: 1). Konsep, stuktur, dan metodekeimuan/teknologi/seni yang menaung/koherendengan materi ajar. 2). Materi ajar yang ada dalamkurikulum sekolah. 3). Hubungan konsep antarmata pelajaran terkait 4). Penerapan konsep-konsep keilmuan dalam kehidupan sehari-hari5). Kompetensi secara profesional dalam konteksglobal dengan tetap melestarikan nilai dankebudayaan Nasional.

d. Kompetensi Sosial.

Kompetensi sosial merupakan kemampuanguru untuk berkomunikasi dan bergaul secaraefektif dengan peserta didik, sesama pendidik,tenaga kependidikan, orang tua/wali peserta didik,dan masyarakat sekitar. Kompetensi ini memilikisubkompetensi dengan indikator esensial sebagaiberikut:1. Mampu berkomunikasi dan bergaul secara

efektif dengan peserta didik. Subkompetensiini memiliki indikator esensial berkomunikasisecara efektif dengan peserta didik.

2. Mampu berkomunikasi dan bergaul secaraefektif dengan sesama pendidik dan tenagakependiikan.

3. Mampu berkumunikasi dan bergaul secaraefektif dengan orang tua / wali peserta didikdan masyarakat sekitar.

2. Guru Rumpun Pendidikan Agama Islam (PAI)Menurut Oemar Hamalik Guru adalah Suatu

jabatan Profesional yang harus memenuhi kreteriaProfesional, yang meliputi syarat-syarat fisik,mental/kepribadian, keilmiahan/pengetahuan,dan keterampilan. Kompeten profesional Guruselain bersumber dari bakat seseorang untukmenjadi guru. Pendidikan yang diselenggarakanpada pendidikan guru memegang perananpenting.7

Dan menurut Buchari Alma, guru adalahsales agent, dari lembaga pendidikan, baik atauburuknya perilaku atau cara mengajar guru akansangat mempengaruhi citra lembaga Pendidikan,oleh sebab itu sumber daya guru ini harusdikembangkan baik melalui pendidikan danpelatihan serta kegiatan lain, agar kemampuan

7 Oemar Hamalik, Pendidikan Guru berdasarkan pendidikanKompetensi ( Bandung, PT. Bumi Aksara, 2002), h.59

profesionalnya lebih meningkat8. Dalam pengertianyang lain guru diartikan guru sebagi sosok individuyang berada didepan kelas untuk mengajarsiswa.9 Secara lebih luas, guru mempunyai maknasebagai seseorang yang mempunyai tugas dantanggung jawab untuk mendidik peserta didikdalam mengembangkan kepribadiannya, baikyang langsung di sekolah maupun di luar sekolah.Guru berada di Fron terdepan pendidikan yangberhadapan secara langsung dengan pesertadidik melalui proses interaksi instruksionalsebagai wahana proses pembelajaran siswa dalamnuansa pendidikan, dalam proses itu terjadi suatueksperiensial, yaitu diperbolenya pengalamanbelajar siswa untuk memperoleh perubahanperilaku kearah yang lebih baik sesuai dengantujuan pendidikan. Dengan demikian, dapatdikatan bahwa penentu kualitas proses danhasil pendidikan terletak pada kinerja “perilakumengajar para Guru” perilaku mengajar” Guruyang diwujudkan dalam “interaksi pengajaran”menimbulkan “perilaku belajar siswa”, yang padagilirannya akan menghasilkan “hasil belajar”para siswa. dalam kontek ini terjadi keterkaitantimbal balik antara “perilaku mengajar”, “interaksipengajaran”, “perilaku belajar” dan “hasil belajar”.mutu hasil belajar sebagai indikator mutupendidikan ditentukan oleh kualitas perilakubelajar siswa yang terwujud melalui proses interaksipengajaran yang dikreaksikan oleh “perilakumengajar” Guru.10

Sementara, masyarakat memandang gurusebagai orang yang melaksakan pendidikandisekolah, masjid, musholah, atau tempat-tempatlainnya. oleh karena itu, untuk menjadi seorangguru mesti memiliki kriterial, yaitu belajarsepanjang hayat, literet Sains dan teknologi,mengusai Bahasa Inggris dengan baik, terampilmelaksanakan penelitian tindakan kelas, rajinmenghasilkan karya tulis ilmiah, dan mampumendidik peserta didik berdasarkan fIlosofikonstruktivisme dengan pendekatan kontektual.disamping ini ada yang guru profesional dalambidang Agama adalah: guru yang mampumengolah dirinya sendiri dalam melaksanakantugasnya sehari-hari, profesionalisasi guru oleh

8 Buchari Alma, Guru Profesional, (Bandung: PT. Bumi Aksara,2002 ), h.59.

9 Muhamad Surya, Bunga rampai guru dan pendidikan, (jakarta:Balai Pustaka, 2004), h.21

10 M. Surya, Bunga rampai Guru dan Pendidikan, (Jakarta, Balaipustaka, 2004), h..9

292 al-Bahtsu: Vol. 1, No. 2, Desember 2016

Page 7: PELAKSANAAN PENINGKATANKOMPETENSI GURU RUMPUN

Pelaksanaan Peningkatan Kompetensi Guru Rumpun Pendidikan Agama Islam

kedua pasangan penulis tersebut dipandang sebagisatu proses yang bergerak dari ketidak tahuanmenjadi tahu, dari ketidak matangan menjadimatang, dari diarahkan oleh orang lain menjadimengarahkan diri sendiri.11

Pendidikan Agama Islam adalah usaha sadaruntuk menyiapakan siswa dalm menyakini, me-mahami, menghayati, dan mengamalkan agamaIslam melalui kegiatan bimbingan, pengarahan,atau latihan dengan memperhatikan tuntutanuntuk menghormati agama lain dalam hubungankerukunan antar umat beragama dalam masyarakatuntuk mewujukan kesatuan nasional, dalamUndang-undang Sistem Pendidikan NasionalNo.2/1989 Pasal 39 ayat 2 ditegaskan bahwaisi kurukulum setiap jenis, jalur dan jenjangpendidikan wajib memuatkan: pendidikanpancasila, pendidikan Agama, pendidikankewarganegaraan, dari isyarat pasal tersebut dapatdipahami bahwa bidang studi pendidikan Agamabaik agama Islam maupun agama lain merupakankomponen dasar/wajib dalam kurikulumpendidikan Nasional.

Dari pengertian tersebut dapat ditentukanbeberapa hal yang perlu diperhatikan dalampembelajaran PAI, yaitu:a. PAI sebagai usaha sadar yakni suatu kegiatan

bimbingan, pengajaran dan latihan dilakukansecara berencana dan sadar atas tujuan yanghendak dicapai.

b. Peserta didik yang hendak disiapkan untukmencapai tujuan.

c. Guru PAI yang melakukan kegiatan bimbingan,pengajaran atau latihan secara sendiri terhadappeserta didiknya untuk mencapai tujuan PAI.

d. Kegiatan pembelajaran PAI diarahkan utukmeningkatkan keyakinan, pemahaman, peng-hayatan, dan pengamalan Agama Islam daripeserta didik, di samping untuk membentukkesalehan atau kualitas pribadi juga sekaligusuntuk membentuk kesalehan sosial. 12

Pendidikan Agama Islam bukanlah semata-mata untuk memenuhi kebutuhan intelektual saja,melainkan segi penghayatan juga pengamatan sertapengaplikasiannya dalam kehidupan dan sekaligusmenjadi pegangan hidup, kemudian secara umumpendidikan bertujuan untuk membentuk pribadi

11 Ibrahim Bafadal, peningkatan profesionalisme guru sekolah dasar,(Jakarta: PT.Bumi aksara,2008), h.5

12 Akmal Hawi, Kompetensi guru pendidikan Agama Islam, (Jakarta:Raja grafindo persana, 2013), h.19

manusia menjadi pribadi yang mencerminkanajaran-ajaran Islam dan bertaqwa kepada Allahatau hakikat tujuan pendidikkan Islam adalahterbentuknya insan kamil, selain dari pada itutujuan pendidikan adalah membina dan mendasarikehidupan anak dengan nilai-nilai syariah Islamsecara benar sesuai dengan pengtahuan Agama.Sedangkan Imam Al-Ghazali berpendapatbahwa tujuan pendidikan Islam yang palingutama adalah beribadah dan bertaqwa kepadaAllah, dan kesempurnaan insani yang bertujuankebahagiandunia dan akhirat, selanjutnya AhmadD.Marimba menyatakan bahwa tujuan PendidikanIslam adalah untuk membentuk kepribadianyang Muslim, yakni bertaqwa kepada Allah,disamping itu, Zakiah Daradjat mengemukakanbahwa tujuan pendidikan Islam adalah: untukmembentuk manusia yang beriman dan bertaqwakepada Allah SWT, selama hidupnya, dan matipuntetap dalam keadaan Muslim,berpedoman daribeberapa pendapat diatas, maka dapat disimpul-kan bahwa tujuan pendidikan Islam itu adalahuntuk membentuk manusia yang mengabdikepada Allah, cerdas, terampil, berbudi pekertiluhur, bertanggung jawab terhadap dirinya danmasyarakat guna tercapainya kebahagian duniadan akhirat. Dengan demikian jelaslah bagi kitabahwa tujuan akhirat dari pendidikan agama islamitu karena semata-mata untuk beribadah kepadaAlllah Swt, dengan cara berusaha melaksanakansemua perintah-Nya dan meninggalkan larangan-Nya.13

Agama merupakan masalah yang abstrak,tetapi dampak/pengaruhnya akan tampak dalamkehidupan yang konkret, untuk mengkaji me-ngenai pentingnya pendidikan agama ini makaakan diungkapkan lebih dahulu fungsi agama itusendiri. Agama dalam kehidupan sosial mempunyaisosial mempunyai fungsi sebagai sosial individu,yang berarti bahwa agama bagi seorang anak akanmengantarkannya menjadi dewasa, sebab untukmenjadi dewasa seseorang memerlukan semacamtuntutan untuk umum untuk mengarahkanaktivitasnya dalam masyarakat dan juga merupakantujuan pengembangan kepribadian. Dan dalamajaran Islam inilah anak tersebut, dibimbingpertumbuhan jasmani dan rohaninya denganhikma mengarahkan, mengajarkan, melatih,mengasuh dan mengawasi berlaku ajaran Islam,

13 Akmal Hawi, Kompetensi guru pendidikan Agama Islam, (Jakarta:Raja Grafindo Persada, 2013), h.21

al-Bahtsu: Vol. 1, No. 2, Desember 2016 293

Page 8: PELAKSANAAN PENINGKATANKOMPETENSI GURU RUMPUN

Welia

pengendali utama kehidupan manusia adalahkepribadian yang mencakup segala unsur-unsurpengalaman, pendidikan dan keyakinan yangdidapatinya sejak kecil, apabila dalam pertumbuhanseseorang terbentuk suatu kepribadian yangharmonis, dimana segala unsur-unsur pokoknyaterdiri dari pengalaman-pengalaman yang me-nentramkan batin, maka dalam menghadapidorongan-dorongan, baik yang bersifat fisik(biologi), maupun yang bersifat rohani dan sosial,ia akan selalu tenang, sehubungan dengan fungsiagama sebagai bimbingan dalam hidup.

Agama yang ditanamkan sejak kecil kepadaanak-anak sehingga merupakan bagian dariunsur-unsur kepribadiannya, akan cepat bertindakmenjadi pengendali dalam menghadapi seglakeinginan-keinginan dan dorongan-doronganyang timbul, karena keyakinan terhadp agamayang menjadi bagian dari kepribadian itu, akanmengatur sikap dan tingkah laku secara baik14.

Jadi peran guru PAI dalam mengembangkanbahan ajar dan strategis penyampaian bahan ajarPAI pada tiap-tiap kegiatan pembelajaran dapatdibedakan atas tiga: 1. Guru sebagai perancangbahan pembelajaran indevidual. 2. Guru me-nyeleksi dan mengadaptasi bahan ajar agarsesuai dengan siasat pembelajaran. 3. Guru tidakmemakai bahan tetapi memyampaikan pengajaransesuai dengan stategi pembelajaran.15

Guru Rumpun PAI yang dimaksud adalah guruyang mengajarkan mata pelajaran: Fiqih, Al-Qur’anHadist, Akidah-Akhlak, SKI dan rumpun BahasaArab.

Kompetensi menurut Kamus besar BahasaIndonesia diartikan sebagai kewenangan(kekuasaan) untuk menentukan (memutuskansesuatu) kemampuan seorang Guru.16

Menurut Farida sarimaya dalam bukunyaberjudul “Sertifikasi Guru” mengatakan bahwapengertian Kompetensi adalah: seperangkatpengetahuan, keterampilan, dan perilaku yangharus dimiliki, dihayati, dan dikuasai olehseorang Guru dalam melaksanakan tugas ke-profesionalan.17 Kompetensi menurut Syaiful

14 Akmal Hawi, Kompetensi guru pendidikan Agama Islam,(Jakarta:Raja grafindo persada, 2013),h. 21

15 M.Sirozi,Materi pendidikan dan pelatihan Guru, (Palembang,Timpenyusun,Dosen fakultas tarbiah IAIN Raden Fatah,2013), h.28

16 Kamus besar Bahasa Indonesia pusat bahasa, (Jakarta,Gremedia pustaka, 2008) ,h.14.

17 Farida sarimaya, Sertifikasi Guru, (Bandung,yrama widia,2008 ), h.14

sagala adalah: seperangkat pengetahuan, ke-terampilan, dan prilaku yang harus dimiliki,dihayati dan dikuasai oleh seseorang untuk dapatmelaksanakan tugas-tugas profesionalnya, dengankata lain kompetensi merupakan perpaduan daripenguasaan pengetahuan, keterampilan, nilai dansikap yang direfleksikan dalam kebiasaan berpikirdan bertindak dalam melaksanakan tugas/pekerjaannya.18

Berdasarkan UU Nomor 14 Tahun 2005 tentangGuru dan Dosen, juga Permendiknas Nomor 16Tahun 2007 dan peraturan pemerintah Nomor 74Tahun 2008, Standar kompetensi Guru merupakanseperangkat pengetahuan, keterampilan, danperilaku yang harus dimiliki, dihayati, dikuasai, dandiaktualisasikan oleh Guru dalam melaksanakantugas keprofesionalan.

Komponen Guru sebagaimana dimaksudpada ayat (1) PP 74/2008 meliputi kompetensipedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensisosial, dan kompetensi profesional yang diperolehmelalui pendidikan profesi. Empat komponenguru tersebut bersifat holostik,artinya merupakansatu kesatuan utuh yang saling berkaitan.

Komponen pedagogik sebagaimana dimaksudpada PP 74/2008 dan Permendiknas Nomor 16/2007merupakan kemampuan Guru dalam pengolahanpembelajaran peserta didik yang sekurang-kurangnyameliputi: 1). Pemahaman wawasan atau landasankependidikan. 2). Pemahaman terhadap pesertadidik. 3). Pengembangan kurikulum atau silabus.4). Perancangan pembelajaran. 5). Pelaksanaanpembelajaran yang mendidik dan diologis. 6).pemanfaatan teknologi pembelajaran. 7). Evaluasihasil belajar dan 8). Pengembangan peserta didikuntuk mengaktualisasikan berbagai potensi yangdimilikinya.

Komponen kepribadian berisikan tentangintegritas karakter dan profil kepribadian Gurusekuarng-kurangnya mencakup kepribadian yang:1). Beriman dan bertaqwa 2). Berakhlak mulia3). Arif dan bijaksana 4). Demokratis 5). Mantap6). Berwibawa 7). Stabil 8).Dewasa 9). Jujur 10).Sportif 11). Menjadi teladan bagi peserta didikdan masyarakat. 12). Secara objektif mengevaluasikinerja sendiri dan 13). Mengembangkan dirisecara mandiri dan berkelanjutan.

Kompetensi Sosial merupakan kemampuan

18 Syaiful Sagala, Supervisi pembelajaran dalam profesi pendidikan,(Bandung, Alfabeta, 2012), h.160

294 al-Bahtsu: Vol. 1, No. 2, Desember 2016

Page 9: PELAKSANAAN PENINGKATANKOMPETENSI GURU RUMPUN

Pelaksanaan Peningkatan Kompetensi Guru Rumpun Pendidikan Agama Islam

Guru sebagai bagian dariwarga sekolah danmasyarakat yang sekurang-kurangnya meliputikompetensi untuk: 1. Berkomonikasi lisan,tulisan,dan isyarat secara santun. 2. Mengunakanteknologi komunikasi dan informasi secarafungsional 3.Bergaul secara efektif dengan pesertadidik, sesama pendidik, tenaga kependidikan,pimpinan satuan pendidikan, orang tua atau walipeserta didik. 4. Bergaul secara santun denganmasyarakat sekitar dengan mengindahkan normaserta sistem nilai yang berlaku. Dan 5. Menerapkanprinsip-prinsip persaudaraan sejati dan semangatkebersamaan.

Kompetensi Profesional merupakan ke-mampuan Guru dalam menguasai pengetahuanbidang ilmu pengetahuan, teknologi, dan senibudaya yang diampuhnya yang sekurang-kurangnyameliputi pengusaan: 1. Materi pelajaran secara luasdan mendalam sesuai dengan standar isi programsatuan pendidikan. Atau kelompok mata pelajaranyang akan diampuh. 2. Konsep dan metode disiplinkeilmuan, teknologi, atau seni yang relevan., yangsecara konseptual menaungi atau koheren denganprogram satuan pendidikan, mata pelajaran, ataukelompok mata pelajaran yang diampuh.

Sementara itu khusus untuk guru PAIpermenag Nomor 16 Tahun 2010 menambah satukompetensi lagi yaitu Kepemimpinan (leadership)yaitu Guru Pendidikan Agama Islam untukmempengaruhi secara komunitas sekolah pen-ciptaan budaya keagamaan di sekolah.

Pembahasan1. Pelaksanaan Kompetensi pedagogik guru

rumpun PAI di MAN 2 Kota Bengkulu.Guru seperti yang dijelaskan dengan kom-

petensi pedagogik, selanjutnya penulis akanmeninjau kompetensi guru dilihat dari segi fungsidan perannya. Sebagaimana akan diuraikanmelalui kompetensi pedagogik adalah: Gurusebagai pendidik dan pengajar, peranan iniakan dapat dilaksanakan bila guru mempunyaisyarat-syarat kepribadian dan penguasaanilmu19. Guru akan mampu mendidik dan meng-ajar apabila dia mempunyai kestabilan emosi.Memiliki rasa tanggung jawab yang besar untukmemejukan anak didik, bersikap realistis,bersikap jujur, serta bersikap terbuka dan pekaterhadap perkembangan. Terutama terhadap

19 Oemar Hamalik, pendidikan guru berdasarkan pendekatankompeten,(Jakarta: PT.bumi aksara,2009), h.29

inovasi pendidikan, berdasarkan penjelasandidalam PP 74/2008 dan permendiknas Nomor16/2007 merupakan kemampuan guru dalammengolah pembelajaran peserta didik sekurang-kurangnya meliputi: pemahaman wawasan ataulandasan kependidikan, pemahaman terhadappeserta didik, pengembangan kurikulum atausilabus, perancangan pembelajaran, pelaksanaanpembelajaran yang mendidik dan dialogis, pe-manfaatan teknologi pembelajaran, evaluasi hasilbelajar, dan pengembangan peserta didik untukmengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki.Didalam penerapan dari kompetensi pedagogikadalah:a. Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek

fisik, moral, sosial, kultural, emosional, danintelektual.

b. Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsippembelajaran yang mendidik.

c. Mengembangkan kurikulum yang terkaitdengan bidang pengembangan yang diampuh.

d. Menyelenggarakan kegiatan pengembanganyang mendidik.

e. Memanfaatkan teknologi informasi dankomunikasi untuk kepentingan penyelenggarakegiatan pengembanagan yang mendidik.

f. Memfasilitasi pengembangan poensi pesertadidik untuk mengaktualisasikan berbagaipotensi yang dimiliki.

g. Berkomonikasi secara efektif, empatik, dansantun dengan peserta didik.

h. Menyelenggarakan penilaian dan evaluasiproses dan hasil belajar.

i. Memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasiuntuk kepentingan pembelajaran.

j. Melakukan tindakan reflektif untuk peningkatankualitas pembelajaran.

Sehubungan dengan peranannya sebagaipendidik guru harus menguasai ilmu, antara lainmempunyai pengetahuana yang luas, menguasaibahan pelajaran serta ilmu-ilmu yang bertaliandengan bidang studi yang diajarkannya. Menguasaiteori dan praktek mendidik, teori metode pe-ngajaran, teknologi pendidikan, teori evaluasi danpsikologi belajar.dalam kompetensi pedagogik guruharus mempunyai keterampilan antara lain adalah:a. Terampil dalam menyiapkan bahan pem-

belajaran.b. Terampil menyusun satuan pembelajaran.c. Terampil menyampaikan ilmu kepada murid.

al-Bahtsu: Vol. 1, No. 2, Desember 2016 295

Page 10: PELAKSANAAN PENINGKATANKOMPETENSI GURU RUMPUN

Welia

d. Terampil menggairahkan semangat belajarmurid.

e. Terampil memilih dan menggunakan alatperaga pendidikan.

f. Terampil melakukan penilaian hasil belajarmurid.

g. Terampil menggunakan bahasa yang baik danbenar.

h. Terampil mengatur disiplin kelas, menguasaikelas, pendekatan kepada siswa dan berbagaiketerampilan lainnya.20

Jadi seorang guru harus memiliki keterampilanyang mana telah disebutkan satu persatu.

Selain penjelasan diatas maka menurut UdinSyaefudin saud dalam bukunya Pengembanganprofesi guru menjelaskan tentang kompetensipedagogik yang harus di milikinya adalah: Gurusebagai pengajar, guru sebagai pengajar dan jugasebagai pendidik, dan juga agen pembaharuandalam bidang keilmuan yang sesuai dengankemampuannya.21sudah dapat dipastikan bahwatugas dan tanggung jawab guru tidak ringan,dalam melaksanakan tugasnya sehari-hari baikpengajar maupun sebagai pendidik, ia akan selalumenghadapi problem-problem.22Misalnya sajaproblem dalam mengajar, secara proses problematersebut akan selalu muncul pada tiga periode:yaitu periode sebelum aktivitas mengajar, periodeaktivitas mengajar, dan periode setelah aktivitasmengajar, problem-problem yang muncul sebelummengajar berupa bagimana cara merumuskantujuan pembelajaran yang baik, antara lainbagaimana cara menyusun materi pelajaran,bagaimana menentukan metode dan alat bantumengajar yang relevan dengan tujuan dan meteripelajaran, serta bagaimana menentukan teknik alatuntuk mengevaluasi keberhasilan proses belajarmengajar.23

2. Pelaksanaan kompetensi profesional gururumpun pendidikan Agama Islam di MAN 2Kota Bengkulu.Kompetesi profesional guru ini harus dimiliki

seorang guru, karena diantara empat kompetensiyang harus dimilikinya adalah kompetensi

20 kompetensi profesional guru, ………h.4321 Udin syaefudin sa’ud, Pengembangan Profesi Guru, (Bandung,

Alfabeta 2009), h..4022 Ibrahim Bafadal, Peningkatan profesionalisme guru sekolah dasar,

(Jakarta: PT Bumi aksara,2008), h.8823 Ibrahim Bafadal, Peningkatan profesionalisme guru sekolah…

..h.88

profesional yang mana akan didefesikan bahwapengertian dari profesi menurut Oemar Hamalikdalam bukunya Pendidikan guru adalah: suatupernyataan atau suatu janji terbuka, bahwaseseorang akan mengabdi dirinya kepada suatujabatan atau pekerjaan dalam arti biasa, karenaorang tersebut merasa terpanggil untuk menjabatpekerjaan itu24.

Guru profesional akan tercermin dalampenampilan pelaksanaan pengabdian tugas-tugasyang ditandai dengan keahlian baik materi maupunmetode, rasa tanggung jawab, pribadi,sosial,intelektual, moral, dan sprituan serta kesejawatanyaitu rasa kebersamaan diantara sesama guru,dengan demikian maka keprofesian itu memilikikedudukan, peran dan pungsi yang sangat pentingdan strategis dalam menompang keberadan dankelangsungan hidup suatu profesi di masyarakat,bagi para pengembang tugas pofesi akan menjadipegangan dalam bertindak serta acuan dasaralam seluk beluk keprilakuaannya dalam rangkamemelihara dan menjunjung tinggi martabatdan wibawa serta kredibilitasa visi, misi, fungsi,bidang profesinya dengan demikian pula, makakeprofesian dapat merupakan acuan normatif danjuga operasional, bagi para pemakai jasa layananprofesional, kode etik juga dapat merupakanlandasan jika dipandang perlu untuk mengajukantuntutan kepada pihak yang berwenangdalamhal ini terjadi sesuatu yang tidak dihrapkandari pengembangan profesi yang bersangkutan.Sedangkan bagi para pembina dan penegakankode etik khususnya dan penegak hukum padaumumnya, perangkat kode etik termasuk dapatmerupakan landasan bertindak sesuatu dengankeperluan, termasuk pemberlakuansanksikeprofesian bagi pihak-pihak yang berkaitan.

Selain dari itu juga kompetensi profesionaldalam kita lihat dari berbagai aspek dan ciri-ciri diantranya adalah: guru harus kometmenpada proses belajar siswa, menguasai secaramendalam materi- materi pembelajaran dancara mengajarkannya, mampu berpikir sistematiktentang yang dilakukannya dalam belajar daripengalamannya, dan merupakan bagian darimasyarakat belajar dalam lingkungan profesinyayang mungkin untuk selalu meningkat ke-profesiannya, selain dari itu seorang guru harusmemiliki kompetensi profesional antara lain:

24 Oemar Hamalik, Pendidikan Guru Berdasarkan PendekatanKompetensi, (Bandung:bumi aksara, 2002), h.2

296 al-Bahtsu: Vol. 1, No. 2, Desember 2016

Page 11: PELAKSANAAN PENINGKATANKOMPETENSI GURU RUMPUN

Pelaksanaan Peningkatan Kompetensi Guru Rumpun Pendidikan Agama Islam

a. Menguasai materi, struktur, konsep, dan polapikir keilmuan yang mendukung mata pelajaranyang diampuh.

b. Menguasai standar kompetensi dan kompetensidasar mata pelajaran/bidang pengembanganyang diampuh.

c. Mengembangkan materi pembelajaran yangdiampuh secara kreatif.

d. Mengembangkan keprofesionalan secara ber-kelajutan dengan melakukan tindakan reflektif.

e. Memanfaatkan teknologi informasi dankomunikasi untuk berkomunikasi dan me-ngembangkan diri.

3. Upaya Peningkatan Kompetensi guruPendidikan Agama Islam (PAI) di MAN 2 KotaBengkulu.Ada pertanyaan menarik tentang kompetensi

pedagogik seorang guru dalam hal ini, adabeberapa pendapat bahwa kelengkapan pedagogikguru seperti pembuatan rencana programpembelajaran, administarisi kelas, perhatianterhadap peseta didik, dan pemantauan pesertadidik dalam pelaksanaan pembelajaran sudahterlaksana, Afriyarna (guru SKI/Akidah Akhlak)25

Sedangkan menurut Emisuswita (guru Fiqih)menyatakan bahwa semua perangkat yangberhubungan dengan pedagogik sudah terpenuhimalaupun masih banyak yang belum baik, namumpenerapan dan pelaksanaanya terhadap dirisendiri dan peserta didik dilakukan sesuai denganprofesinya.26

Guru profesional telak terpenuhi pelaksanaannyadiungkapkan oleh ArQom (guru Akidah Akhlak)guru profesional akan tercemin dalam penampilanpelaksanaan pengabdian tugas-tugas yang ditandaidengan keahlian baik dalam materi maupun metode,rasa tanggung jawab, pribadi, sosial, intelektual,moral dan spiritual dan kesejawatan yaitu rasa ke-bersamaan diantara sesama guru. Karena setiaptanggung jawab pasti akan diminta pertanggungjawabannya. Penghargaan berupa pengakuan sebagiguru profesional dengan sejumlah hak yang melekatpada profesi merupakan kebutuhan yang selama inidiharapakan dari seseorang guru.27

Menurut Yusminiarti guru bidang studi PAI

25 Wawan cara dengan guru MAN 2 Kota Bengkulu pada tanggal12 juni 2016.

26 Wawancara dengan guru MAN 2 Kota Bengkulu pada tanggal3 juni 2016

27 Wawancara dengan guru MAN 2 Kota Bengkulu pada tangal30 Juni 2016.

berpendapat bahwa penerapan kompentensipedagogik dan kompetensi profesional gururumpun pendidikan Agama Islam di MAN 2 KotaBengkulu sudah lengkap dan cukup baik .28

Etika kerja, etos kerja, dan kote etik merupakantiga hal yang saling terkait dan mempunyai perananyang besar dalam mewujudkan profesionalismedan kualitas kerja, efektivitas, efoalanisiensi,dan produktivitas suatu pekerjaan akan banyaktergantung kepada tiga unsur tersebut, oleh karenaitu sudah seharusnya memahami, menghayati,dan mengamalkan ketiga dalam keseluruhankinerja, uraian berikut akan mengemukakanpersoalan yang berkenaan dengan hal itu, dalamdunia profesi/pekerjaan, etika sangat diperlukansebagai landasan perilaku kerja para pimpinandan karyawan disebuah tempat kerja, demikianhalnya dengan profesi pendidikan, para gurudan tenaga kependidikan lainya dengan profesipendidikannya, para guru dan tenaga kependidikanlain dituntut untuk memegang etika kerja gunamencapai profesionalitasnya, dengan etika kerja itu,maka suasana dan kualitas kerja, dapat diwujudkansehingga menghasilkan kualitas pribadi dan kenerjayang efektif, efesien, dan produktif, etika kerjalazimnya atas kesepakatan para pendukung pekerjaitu dengan mengacu pada sumber-sumber dasarnilai dan sumber moral, rumusan etika kerja yangdisepakati bersama itu disebut kode etik. Agamasebagi sumber norma dan etika kerja telah banyakdicontoh oleh para Nabi dan ulama terdahulusehingga mampu memberikan energi dan spiritdalam melakukan pekerjaan secara profesional,berikut ini slogan yang kirannya patur dijadikanlandasan etika kerja para guru PAI dalam dalammelaksanakan tugas pembelajaran:a. Menjadi guru adalah meneruskan perjuangan

para ulama adalah pewaris Nabi.b. Menjadi guru adalah Ibadah.c. Menjadi guru adalah berkahd. Menjadi guru adalah pengabdian ilmu.e. Menjadi guru adalah Amanah.29

Dari etika kerja itulah kemudian dirumuskankode etik yang akan menjadi rujukan dalammelakukan tugas-tugas profesi. Dengan kodeetik itu pula, perilaku etika para pekerja akankontrol, dinilai, diperbaiki, dan dikembangkan.

28 Wawancara dengan guru MAN 2 Kota Bengkulu pada tanggal31 juni 2016

29 Tim penyusun dosen Fakultas Tarbiyah IAIN Raden FatahPalembang, Materi PLPG, (Palembang, 2013), h.19

al-Bahtsu: Vol. 1, No. 2, Desember 2016 297

Page 12: PELAKSANAAN PENINGKATANKOMPETENSI GURU RUMPUN

Welia

Semua anggota harus menghormati, menghayati,dan mengamalkan isi dan semua etik yangtelah disepakati bersam, dengan demikian akanterciptanya suasana yang harmonis dan semuaanggota akan merasa adanya perlindungan danrasa aman dalam melakukan tugas-tugasnya. Untukberbahagai pekerjaan yang tergilong profesional,biasanya telah dibuat kode etik profesi yangditetapkan oleh masing-masing organisasi.

Penutup1. Pelaksanaan penerapan kompetensi guru

rumpun PAI di MAN 2Kota bengkulu dalam pe-laksanaannya sudah terpenuhi dan komponen-komponen yang dilaksanakan sudah terpenuhiseperti kompetensi pedagogik diantaranya adalahmembuat perangkat pembelajaran, programtahunan, program semesteran, minggu efektif,evaluasi, analisis, pembuatan soal-soal, remedial,penguasaan bahan ajar.

2. Pelaksanaan penerapan kompetensi profesionalguru rumpun PAI di MAN 2 Kota Bengkulu,dalam bidang profesinya yaitu bertanggungjawab dalam melaksanakan tugas sebagai guru,bersikap menolong sesama teman sejawat,mentaati pereturan, disiplin, dan menguasaiapa yang ada didalam diri sesuai dengan bidangkeilmuan masing-masing.

Dengan demikian pelaksanaan kompetensipedagogik dan kompetensi profesional guru sudahterpenuhi.

Daftar PustakaAkmal Hawi, Kompetensi guru pendidikan Agama

Islam, Jakarta: Raja grafindo persada, 2013

Bambang Sudibyo, Undang-undang Guru dan Dosen,Jakarta: Sinar Grafika, 2008

Buchari Alma, Guru Profesional (Menguasai Metodedan TerampilMengajar), Bandung: Alfabeta, 2009

Direktorat jenderal Kelembagaan Agama Islam,Jakarta: 2004

Direktorat Jenderal Kelembagaan Agama Islam,Keterpaduan Materi Pendidikan Agama Islam denganIlmu Pengetahuan dan Teknologi, Jakarta, 2004

Direktorat Jenderal Pembinaan KelembagaanAgama Islam, Pedoman,Tugas dan Fungsi Tenagateknis pendidikan Agama Islam pada sekolah Umum,Jakarta: 1999.

Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah,Pedoman Umum Program Subsidi Guru Tahun ,Jakarta, 2004

E.Mulyasa, Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru,Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2008

Evi Rine Hastuti, Undang-undang Sisdiknas, Jogyakarta:Bening, 2010

Farida Sarimaya, Sertifikasi Guru, Bandung:YramaWidya, 2008

Ibrahim Bafadal, Peningkatan Profesionalisme GuruSekolah Dasar, Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2008

Lukman Ali, Kamus besar Bahasa Indonesia PusatBahasa, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama,2008

Maksum, Madrasah (Sejarah dan Perkembangan),Jakarta: 1999.

Muhamad Surya, Bunga Rampai Guru dan Pendidikan,Jakarta: Balai Pustaka, 2004

Oemar Hamalik, Pendidikan Guru berdasarkanpendidikan Kompetensi, Jakarta: PT Bumi Aksara,2002

Rohmalina Wahab, Psikologi Agama, Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada, 2015

Saifuddin Azwar, Metode Penelitian, Yogyakarta:Pustaka Pelajar, 2010

Sirozi, Materi Pendidikan dan Pelatihan Guru (PLPG),Palembang,2013

Soetjipto dan Raflis Kosasi, Profesi Keguruan, Jakarta:PT. Rineka Cipta, 2009

Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung:CV. Alfabeta, 2010

Syaiful Sagala, Supervisi Pembelajaran Dalam ProfesiPendidikan, Bandung: V. Alfabeta, 2012

Tjuju Yuniarsih dan Suwatno, Manajemen SumberDaya Manusia, Bandung: CV. Alfabet, 2013

Udin Syaefudin, Pengembangan profesi Guru,Bandung: CV. Alfabeta, 2008

298 al-Bahtsu: Vol. 1, No. 2, Desember 2016

Page 13: PELAKSANAAN PENINGKATANKOMPETENSI GURU RUMPUN