8
PEIIDIDIKANI KARAKTER POLA MUIIAMMADIYAH (Studi Kasus SMA Muhammadiyah 1 dan MA Muallimin Yogtakarta) Kuswono Universitas mhammadiyah Metro [email protected] Abstrak : This research aims to find out the sources of character education at Islamic schools, character- buildingvalues application and actualization. Thisresearchwas conducted in SMA Muhanmadiyah I Yoryakarta and MA Muallimin Muhammadiyah Yoryakarta. The result ofresearch showed that teacher's perception on character education relied on Islamic precepts to create akhahil korimah-htman beings. The sources of character education included Quran and as=sunnah/Hadist as well as ljtihad. The character value implantation was carried out through learning in the classroom, precedents from figures, teachers and peers, well-behaving familiarization in the presence ofrule and order, personality report and extracurricular activities in lnowledge, ski.lt sport, aG andorganizationfields- The form ofchmacterbuildingvalues actualization emphasized more on the Islamic activities such as collectively shalat, rcading and reciting aura& social service, participating actively in IPM, hizbul wathan, andtapak suci organizational activities. In addition, there were kader intilan, mubalig jumat, mubalig hijarah, fasting, Friday sprmon, becoming the orator tnpmgojiaqand flag ceremony. Such these activities reflected on religious, cooperative, leadership, loving-to.homeland, social care, environmental care, and creative values. Keywords: Education, Character, Muhammadiyah. A- Pendahuluan Dunia pendidikan menjadi salah satu sarana membangun karakter bangsa saat ini- Harryannya masyaakat menrpunyai kesadaran untuk hidup berbangsa dan bernegarayang harmonis dan demokratis dengan tetap memperhatikan sendi-sendi hukum dan norma- norrna sosial di masyarakat. Pendidikan karakter menjadi penting dan mutlak untuk menj adikan bangsa yang demokratis, cerdas, mempunyai budi pekerti dan sopan santun, sehingga keberadaannya sebagai anggota masyarakat menjadi bermakna baik bagi dirinya sendiri maupun masyarakat pada urnurnnya- Penanaman nilai karakter daPat dilakukan dalam berbagai segi kehidupan seperti keluarg4 sekolah, dan masyarakat. Nilai-nilai pembentuk karakter di sekolah diterapkan melalui mata pelajaran, budaya sekolah, kegiatan ekshalarikuler, keteladanan dan kegiatan-kegiatan lainnya. Selain di sekolah-sekolah umum, pendidikan karakler diterapkan juga di sekolah berbasis Islam. Sekolah keagamaan tentunya memiliki kekhasan dalam kurikulum pembelajaranny4 pendidikan Islam mempunyai bagian lebih banyak dibandingkan dengan sekolah umum lainnya. Pelajaran seperti pelajaran akidah, akhlak, tafslr, al-Quran, Hadis, dan sebagainya diajarkan di sekolah Islam di samping ilmu-ilmu umum lainnya. Tentu hal tersebut akan mempengaruhi dan memberi warna yang berbeda terhadap pola pembentukan karakter kepadasiswa- Penelitian ini memaparkan mengenai penerapan pendidikan karakter di sekolah Islam di bawah naungan Muhammadiyah. Pembahasan terfokus kepada proses pembelajaran, budaya sekolah dan pengembangan diri siswa di SMA Muhammadiyah I Yogyakarta dan MA Muallimin Mutrammadiyah Yogyakarta Latar belakang berdirinya kedua sekolah ini mempunyai sisi yang sama yakni lahir dari organisasi Islam pembaruan (Muhammadiyah) 42 Pendidikan Ksrakter.. .. (Kuswono)

PEIIDIDIKANI MUIIAMMADIYAH

  • Upload
    others

  • View
    2

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PEIIDIDIKANI MUIIAMMADIYAH

PEIIDIDIKANI KARAKTER POLA MUIIAMMADIYAH

(Studi Kasus SMA Muhammadiyah 1 dan MA Muallimin Yogtakarta)

Kuswono

Universitas mhammadiyah Metro

[email protected]

Abstrak : This research aims to find out the sources of character education at Islamic schools, character-

buildingvalues application and actualization. Thisresearchwas conducted in SMA Muhanmadiyah

I Yoryakarta and MA Muallimin Muhammadiyah Yoryakarta.

The result ofresearch showed that teacher's perception on character education relied on Islamic

precepts to create akhahil korimah-htman beings. The sources of character education included

Quran and as=sunnah/Hadist as well as ljtihad. The character value implantation was carried out

through learning in the classroom, precedents from figures, teachers and peers, well-behaving

familiarization in the presence ofrule and order, personality report and extracurricular activities in

lnowledge, ski.lt sport, aG andorganizationfields- The form ofchmacterbuildingvalues actualization

emphasized more on the Islamic activities such as collectively shalat, rcading and reciting aura&social service, participating actively in IPM, hizbul wathan, andtapak suci organizational activities.

In addition, there were kader intilan, mubalig jumat, mubalig hijarah, fasting, Friday sprmon,

becoming the orator tnpmgojiaqand flag ceremony. Such these activities reflected on religious,

cooperative, leadership, loving-to.homeland, social care, environmental care, and creative values.

Keywords: Education, Character, Muhammadiyah.

A- PendahuluanDunia pendidikan menjadi salah satu

sarana membangun karakter bangsa saat ini-Harryannya masyaakat menrpunyai kesadaran

untuk hidup berbangsa dan bernegarayangharmonis dan demokratis dengan tetapmemperhatikan sendi-sendi hukum dan norma-

norrna sosial di masyarakat. Pendidikankarakter menjadi penting dan mutlak untukmenj adikan bangsa yang demokratis, cerdas,

mempunyai budi pekerti dan sopan santun,

sehingga keberadaannya sebagai anggota

masyarakat menjadi bermakna baik bagidirinya sendiri maupun masyarakat pada

urnurnnya-

Penanaman nilai karakter daPat

dilakukan dalam berbagai segi kehidupan

seperti keluarg4 sekolah, dan masyarakat.

Nilai-nilai pembentuk karakter di sekolah

diterapkan melalui mata pelajaran, budaya

sekolah, kegiatan ekshalarikuler, keteladanan

dan kegiatan-kegiatan lainnya. Selain di

sekolah-sekolah umum, pendidikan karakler

diterapkan juga di sekolah berbasis Islam.

Sekolah keagamaan tentunya memilikikekhasan dalam kurikulum pembelajaranny4

pendidikan Islam mempunyai bagian lebihbanyak dibandingkan dengan sekolah umum

lainnya. Pelajaran seperti pelajaran akidah,

akhlak, tafslr, al-Quran, Hadis, dan sebagainya

diajarkan di sekolah Islam di samping ilmu-ilmu

umum lainnya. Tentu hal tersebut akan

mempengaruhi dan memberi warna yang

berbeda terhadap pola pembentukan karakter

kepadasiswa-Penelitian ini memaparkan mengenai

penerapan pendidikan karakter di sekolah

Islam di bawah naungan Muhammadiyah.

Pembahasan terfokus kepada prosespembelajaran, budaya sekolah danpengembangan diri siswa di SMAMuhammadiyah I Yogyakarta dan MAMuallimin Mutrammadiyah Yogyakarta Latarbelakang berdirinya kedua sekolah inimempunyai sisi yang sama yakni lahir dari

organisasi Islam pembaruan (Muhammadiyah)

42 Pendidikan Ksrakter.. .. (Kuswono)

Page 2: PEIIDIDIKANI MUIIAMMADIYAH

yang didirikan oleh KH. Ahmad Dahlan tahun

1912. Susunan kurikulum, visi dan misipendidikan, lingkungan, budaya sekolah dan

pengembangan diri di SMA Muhammadiyah Idan MA Muallimin Yogakarta tentu akan

menghasilkan karakter yang unik. Apalagikeduanya merupakan sekolah Islam yang

memadukan antara unsur keislaman dengan

unsur kemutakhiran di bawah payungMuhammadiyah sebagai organisasi Islamberpandangan pembaruan yang ikutmenggerakan perkembangan pendidikan diIndonesiaB. Konsep Pendidikan KarakterrAkhlako

Moral,danEtikaMenurut Ibnu Khaldun pendidikan

usaha rnrtuk melahiran masyarakat

yang Mudaya s€rta usaha untuk melestarikanmasyarakat selanjuhry4 maka pendidikan akan

mengerahkan pada pengembangan sumberdaya manusia yang bermutu (MarasudinSiregar, 1999). George F. Kneller mengartikanpendidikan dalam arti luas sebagai suatutindakan atau pengalaman yang mempunyaipengaruh yang berhubungan dengan

dan per{<embanganjiwa karakter,

atau kemampuan fi sik individu @wi Siswoyo,2008).

Adanya istilah pendidikan karaktermengisyaratkan bahwa pengertian pendidikanmengalami pendangkalan makna. Tujuanpendidikan pada dasarnya adalah membentukkarakteryang baik dalam diri manusi4 sehingga

akan tercapai masyarakat yang cerdas, danberkarakter baik. Dengan demikian secara

tersirat dalam pengertian pendidikan, telahmemuat mengenai pendidikan kamkter dengan

menanamkan unsur pengetatrun (kognitif, nilaisikap (afektifl, dan cara berperilaku(psikomotorik) kepada peserta didik.

Thomas Lickona, mendefinisikanpendidikan karakter sebagai intentional and

focused effirt to help students understand,

care about and act upon core ethical values(upaya disengaj a dan tercumtr urtuk menolong

murid supaya mengerti, peduli, dan melalorkan

nilai-nilai etis). Senada dengan itq Kevin Ryan

dan Karen E. Bohlen, mendefinisikanpendidikan karakter sebagai teaching student sto lcnow the good, love the good, ond do thegood: (mengajari murid rurtuk mengetahui halyang bailg mencintai kebaikan, dan lalrukan halyang baik) (Leslie Luton Matula, 2004).Menurut kedua tokoh diatas pendidikankarakler sebagai upaya yang disengaja danterfokus untuk membantu siswa memahami,peduli dan bertindak berdasad<an nilai-nilai etis

dan sebagai peqg{aran siswa untukyang baik, mencintai hal yang baik, danmelakukan kebaikan. Karakter sebagai suatuciri khas berkaitan erat dengan akhlak.

Akhlak merupakan bentuk jamak darikhulq yang berarti budi pekerti, perangai,tingkah laku, atau tabiat. Khulq memiliki akarkatayang sama denganKhaliq (Pencipta) danmakhluq (yang diciptakan) berasal dari katakhalaqa yangartinya menciptakan (M. AMulKarim, 2007). Dalam bahasa Yunani akhlaksering disebut dengan ethi ckyang berasal darikata ethilas. Ethick xjajarjuga dengan moral,dalarn bahasa Latin berasal dari katamoresyang mengandung arti tabrat, adat istiadat atau

budi pekerti (Abuddin Natq 2000). IbnuMisakawaih mengartikan akhlak sebagaikeadaan jiwa yang mendorong melakukan

tanpamelaluidan pertimbangan-pertimbangan (AbuddinNata,2000).

Pengertian-pengertian akhlak di ataspada intinya mempunyai perrgertian yang sarna

dengan pengertian karakter. Akhlak adalahsuafu sifat yang melekat dalam jiwa dan menj adikepribadian yang memunculkan suatu perilakuyang sponta, muda[ tanpa rekayasa dan tanpamemerlukan pemikiran. Menunrt Yrurahm Ilyasyang dikutip oleh Mami Hajaroh (2009)menerangkan bahwaAkhlak memiliki lima ciriyakni pertamq akhtak rabbaniyakti ajaranakhlak yang bersumber pada al-Quran yangbertujuan memperoleh kebahagiaan dunia dan

akhirat. Kedua akhlak manwiawi yakni aj aran

akhlak dalam Islam yang sejalan dengantrntmm fitrah manusia Ketiga aktrlak wriversalyakni akhlak yang mencakup segala aspek

43JurnalGuidens Yol. 3 No.l, September 2013 : 43-49

Page 3: PEIIDIDIKANI MUIIAMMADIYAH

kehidupan manusia baik dimensi vertikalmaupun horisontal. Keempat, akhlakkeseimbangarl yakni perilaku manusia yang

mernpunyai dua kecenderungan yakni berlaku

baik dan buruk. Kelima aktrlak realistik yakni

akhlak yang secara nyata terhalangi olehketerbatasanmanusia-

Sementtra itu moral menurut K. Bertens

(1999) yakni nilai dan norma yang menjadipegangan bagi seseorang atau kelompok dalam

mengaturtingkah lahmya- moralitas bertrti sifat

moral atau keseluruhan asas dan nilai yang

berkenaan dengan baik dan buruk. Perilakubaik dan buruk akan terpengaruh olehper, getahuarr seseorang mengenai ajaran moral.

Ajaran-ajaran moral menurut Frans MagnisSuseno (200 I ) yakni aj aran-aj aran wej angan-

wejangan, patokan, kumpulan peraturan dan

ketetapan baik lisan maupun hrlisan mengenai

bagaimana manusia harus hidup dan bertindak

agm menj adi manusia yang baik.Frans Magnis Suseno membedakan

etika dengan ajaran moral, menurutnya etikaadalah filsafat atau pemikiran kritis mendasar

tentang ajaran-ajaran dan pandangan-pandangan moral. Etika sebagai pemikiran

sistematis tentang moralitas, etika tidakmempunyai wewenang urtuk secara langsung

membuat manusia menj adi lebih baik @ransMagnis Suseno, 200 1 ). Sementara Immanuel

Kant memahami etika sebagai suatu fi losofi s

wrturk menyelidiki hukwn tindakan atau prinsipprinsip moral dalam tingkah laku manusia (SP.

Lili Tjahadi, l99l).Dilihat dari perspektiflslarn, etika telah

menyatu h$agai konsep teologis, filsafat dan

srfi dengan menyeimbanglrm antara keh:hanan

dan keduniawian sebagai religiuos theories

dengan ciri Islami (Amril M,2002).Islammemandang keputusan etika didasarkan

kepada wahyu Allah Swt dan Sunah NabiMuhammad Saw dengan proses alih nilai dari

sifat-sifat Allah dan Rasulullah ke dalamperilaku mailIsia dalam kehidupan sehari-hmi.

Pengertian-pengotian di atas memprrryai

kaitan yang orat dan saling mendukung.

Hubungan antara Karakter dan akhlak yakni

keduanya mempunyai kesamaan nilai, yakniterbentuk dari norma-norma moralsebagaiman a y?ngdisebutkan oleh Thomas

Lickona yakni mor al futow ing, mor al fellingdsn moral action. P endapatlainnya mengenai

kesamaan karakter dengan akhlak yakni daripemyataanAhmad Thfsir yang mengungkapkan

bahwa karakter itu sama dengan akhlak dalam

pandangan Islam. Aktrlak dalam Islam adalah

Kepribadian itu komponennya tigayaitu pengetahuara sikap, dan perilaku (AMulMajid dan DanAndayani, 201 l). Perbedanya

akhlak lebih mengarah kepada perilaku sesuai

dengan nilai-nilai agama (Islam) sementara

karakter perpaduan dari berbagai pikiran,kecintaaru dan perilaku (cipta rasa, dan karsa)

seffiraumurn.C. Karakteristik Siswa SMA atau MA

(Masa Remaja)Usia siswa SIvIAA{A di Indonesia rata-

rata berkisar antara 15-19 tahun, tahapan inidisebut dengan masa remaj a(adolescence).

Tidak ada patokan pasti mengenai batas usia

masa anak-anak dengan masa remaja, Harlock(20@) mengungkapkan bahwa awal dari masa

remaja kira-kira dari wnur tiga belas tahun

sampai enirm belas atau tujuh belas tahun

sedangkan akhir masa remaja antara 16,17sampai 1 8 taturn. Masa remaja tojadi pada saat

anak matang secara seksual dan berakhirsetelah ia mdang secarahukum. Perilaku, sikap

dan nilai-nilai mengalami perubahan secara

mencolok. Walaupun demikian masa remaja

tetap dipengaruhi oleh masa sebelumnya

sebagai suatu ruututan tahapan perkembangan

padamanusiaMasa remaj a memiliki ciri perubahan

yang bersifat umum dan dialami oleh setiap

remaja. Perubahan itu adalah pertama,meningginya emosi. Ke duaperubalran tubutu

minat dan perubahan peran dalam kelompoksosial. Keti ga, pergeseran nilai-nilai, hal yang

dianggap penting ketika masa anak-anak

sekarang sudah tidak penting lagi . Keempat,

mernpunyai peraman yang bertentangan dalam

setiap perubahan, menginginkan kebebasan

44 Pendidikan Karakter... .. (Kuswono)

Page 4: PEIIDIDIKANI MUIIAMMADIYAH

tetapi tidak mau bertanggung jawab ataskebebasan tersebut (Hurl o ck, 200 4).

Menurut Flall masaremaja a.lalah masa

topan badai yang penuh gejolak akibatpertentangan nilai dalam diri seorang remaja(Sarlito Wirawan S.,2008). Zulkifli (2006)mengtmgkapkan bahwa masa remaja menjadibagian yang menentukan dengan kondisiseseoftmg yang banyak mengalami perubahankejiwaan (psikis) maupun fisiknya. Masaremaj a sebagai masa pancaroba yang penuhdilema. Remaja banyak mengalami gejolakdalam dirinya sehingga mudah melakukanpenyimpangan dari aturan dannoflna sosialyang berlaku dalam lingkungannya.Kematangan jiwa remaja di pengaruhi olehbeberapa hal seperti lingkungag pengetahuandan faktor manusia itu sendiri (Zulkifli, 2006).

Masa remaja akan membuka pikirankeagamaan dengar berbagai gejolak jiwa.T radisi keagamaan te*adang dianggap sebagai

hal yang menjenuhkan karena banyaknyadogma-dogma yang harus meraka taati.Perkembangan etikajuga terjadi pada masaremaja Etika mengajarkan hal yang dianggapbaik danhal yang dianggap buruk dalam suatulingkungan masyarakat tlkuran baik dan hmrkdalam diri seseorang adalah kata hati. Kata hatidipengaruhi oleh faktor pembawaan,lingkungan, agama dan usia. Anak yangmendalami ajaran agama akan mampumengontol tingkahlakunya (self contol).D. Pendidikan Islam Pola

MuhammadiyahPemikiran barat memberi pengaruh

cukup besar terhadap kebudayaan bangsaIndonesia- Budaya barat secara perlahanmenyatu dengan bud ay ay atgtelah dulu ada(budaya lokal). Kebudayaan barat yangbertentangan dengan kebudayaan lokal tentuakan dibendung dan sulit berkembang dilndonesi4 sedangkan yang sejajar dan tidakbertentangan akan menjadi bagian pernbentukbudaya bangsa. Beeitu juga dengan sistemsekolah atau madrasah yang hnyak menyerapsistem pendidikan barat (M. Abdul Karim,2007). Ahmad Dahlan muncul sebagai

penggagas sistem pendidikan Islam berpolabarat awal abad ke-20. Penyerapan polapendidikan barat pemahjuga dianjurkan olehSukamo dalam sraat yang dihrlisnya menjalanipembuangan di Endeh. Surat itu bertang ga122

April 1936 ditujukan kepada TA Hassanseorang guru Persatuan Islam. Diantarapernyataan Sukarno menegaskan supayamurid-murid pesantren diberikan pelaj aranumum untuk mengikuti sebagai berikut(Sukamo,2005).

Keinginan Sukamo mengenai perpaduan

antara pendidikan pola barat dengan Islampada masa pergerakan telah muncul dalamorganisasi Muhammadiyah. Muhammadiyatrmemberikan terobosanterobosan baru dalamberbagai sendi kehidupan termasuk halpendidikan. Konsep pendidikan rnemadukanantara ilmu agama dan pengetahuan umumsecaraseimbang.

Pembaruan ini dapat dilihat darikomposisi maa pel{aran yang diajarkan antaamateri ilmu-ilmu agama dengan materi ilmuumrrrn Metode yang digunakan telah berv:ariasi

tidak hanya metode hafalan, sorogan, darrwetonan. Pengelolaan telah menggunakanprinsipprinsip manajemen perrdidikan (IlaidarPutra Daulay, 2007) sebagai usaha untukmenyesuaikan perkembangan zaman tanpamarghilangkan nilai-nilai keislamm PendidikanIslam modern kebanyakan merupakan hasilserapan dari sistem pendidikan barat yangdisesuaikan dengan pendidikan Islam.

Konsep pendidikan yang dibangun olehMuhammadiyah tidak lagi memisahkan antarapelajaran keagamiuxl dengan pelajaran yangdimggap ilrnu wnurn. Dengan usatn perpaduantersebut tidak ada lagi pemMaan mana yangihnu agama dan ilmu umum (Mustafa KamalPasha dan Ahmad Adaby Darban, 2000).Selain mengq,arkan mengenai ilrnu pengstahuanikniah seperti malematik4 fisika biologi, kimiasebagai alat untuk memenuhi kebutuhanduniawi, juga diajarkan mengarri pendidikanagama yang mengajarkan mengenai keimanan

JurnalGaideno Yol. 3 No-l, September 20ti:4i-49 45

Page 5: PEIIDIDIKANI MUIIAMMADIYAH

dan ketakwaan serta akhlak yang di pandu oleh

al-Quran dan Swrah/tladis.Pendidikan dalam Islam sebagaimana

dikemukakan oleh Mujamil Qomar (2007)yakni sebagai proses menanamkan akhlak yang

utama pada j iwa pemud4 mengisinya dengan

petunjuk dan nasehat, sehingga menjadikebiasaan yang menetap dalam jiwa yang

membuahkan keutamaaru kebaikan dan cinta

amal agar dapat memberikan manfaat baginegara. Inti dari pendidikan Islam menurut

Qomar terdapat pada ketingglan spiritual,moral, sosial dan inteleknnl. Menunt Mutraimin(2009), pendidikan Islam dapat diartikanmenjadi dua yakni pendidikan Islam sebagai

aktifitas pendidikanyang diselenggarakan atau

didirikan dengan hasrat dan niat untukmengejawantahkan ajaran dan nilai-nilai Islam.

Arti yang keduayakni sebagai suatu sistempendidikan yang dikembangkan dari semangat

dan disemangati oleh nilai-nilai Islam.

E. Penanaman Pendidikan karakter diSMA Muhammadiyah I Yoryakartadan MA MuaHimin Yoryakarta

I. Profil Sekolah

SMAMutramrrpdiyah 1 Yograkarta yang

akrab dengan panggilan Muhi merupakansekolah berbasis Islam di bawah Persymikatan

Muhammadiyah Provinsi Daerah IstimewaYogyakarta, sedangkan Madrasah AliyahMuallimin Muhammadiyah. MadrasahMuallimin merupakan sebuah lembagapendidikan dengan naungan persyarikatan

Muhammadiyah pusat yang terdiri dariMadrasah Tsanawiyah dan Madrasah Aliyah.Kedua sekolah ini (SMA Muhammadiyah Idan MA Muallimin Yogyakarta) menerapkankarakter sesuai dengan kepribadianMuhammadiyah. Persepsi pendidikan karakter

sebagaimana pendapat dari guru di SMAMuhammadiyah I dan Mualliminmerupakanproses penanaman nilai kognitif untukpemahaman nilai, nilai afehifuntuk sifat dan

psikomotorik sebagai wujud perilaku siswa

Pendidikan karakter di SMAMuhammadiyah I dan Muallimin lebihmenyandarkan pada nilai-nilai Islam (religius)-

Model pembentukan karakter lebihmenekankan pada 4j aran-ajaran agama Islam.Terdapat keseimbargan antara penanaman

kecerdasan intelektual (Q), kecerdasan emosi

@Q) dan kecerdasan spiritual (SQ. PerMaanantara Muallimin dengan SMA Muhammadiyah

I terdapat pada menerapkan sistem pondokbagi siswanya. Penerapan nilai pembentuk

karakter di Muallimin melalui pendidikan dimadrasah dan asrama serta melalui kegiatanekshakurikuler dan program-program lainnyayang berkaitan dengan kegiatan pondok danmadrasah- Sedangkan di SMA Muhammadiyah

I pembentukan karalder didapatkan dariproses pembelajaran di kelas (sekolah),ekshakurikuler dan lingkungan keluarga serta

masyarakatluas.

2- Al-Qur'an dan Hadis sebagai SumberPendidikanKarakter

Bagi Madrasah Muallimin dan SMAMuhammadiyah 1 al-Quran dan Hadiysunahmerupakan petunjuk dalam melalcukan suatuperbuatan. Selain itu masih terdapat ijtihadsebagai cara unhrk menentukan suatu hal yang

belum ada atau belumjelas dalam alQuran dan

Swah. Ij tihadmemerlukan tingkat pemikiranyang tinggi sehingga dibutuhkan orang yangcerdas, beriman, dan mengetahui hukum-hukum Islam. Di sekolah Islam ini sistemkurikulurn diaturunhrk memasukan nilai-nilai

Qurani dengan panduan dari kurikulum yang

telah terpadu dengan ajaran Islam dan tetapdiimbangi dengan pengetahum rrnrrn lainnya

Madrasah Muallimin menerapkanperaturan kepada siswa untuk menghafalkanal-Quran sebanyak 6 juz yakni juz kesatu

sampai dengan j uz ketiga dan jt nke-28 sampai

dengan ke-30. Sedangkan di SMAMuhammadiyah I setiap pagi sebelumpelajaran siswa membaca ayat al-Quran.Perbedaan ini karena sistem yang diterapkankedua sekolah tersebut berbeda. Mualliminmenggabungkan sistem sekolah denganpondok

/r/^,^,,^-^l46 P endi di kan Kar akt er...

Page 6: PEIIDIDIKANI MUIIAMMADIYAH

pesantren modem dar siswa diwajibkan untukmondok di asrama yang telah disediakan.Sedangkan SMA Muhammadiyah I lebihcondong kepada sekolah pola pemerintahyakni seperti sekolah negeri, tanpa menuntutsiswa unuik mondok di asrarnaAssakinah milikSMA Muhrnrndiyah l, nanun dernikiam SMAMuhammadiyah I mempunyai pelajarankeagamaan yang lebih banyak dan terperincidibmding dengan sekolah negeri pada urmnnya

3. Penanaman Nilai Pembentuk KarakterNilai-nilai pembentuk karakter

ditanamkandalam prosm pembelajaran Prosmpembelajaran di Muallimin dan SMAMuhammadiyah I sangat beragam. Metode-metode yang diterapkan masih seputarceramalL diskusi, tanya jawab dan penugasarl

artinya tidak begitu berbeda dengan sekolahumtun lainnya Dengan metode ini siswa akan

merryn$irasatanqgmgjauab, disiplin, gemtrsal ing menghargai pendapat berani

berbicara di depan umum dan l<ritis.

Sistem kurikulun1ang dikembmglmo diMuallimin dan SMA Muhammadiyah Imempunyai banyak kemiripan. Pelajaranagarna yang dipecah-pecatr menjadi beberapa

mata pelajaran menjadi kekhasan setiapsekolah berbasis Islam. Diantara matapelajaran itu adalah pelajaran akhlalq al-Qurandan Hadis, ftkth, tarikh (sejarah Islam), danyang lainnya temrasuk Kemuhammadiyahanyang menjadi pembeda dengan sekolah urntnnlainnya. Siswa diberikan materi mengenaiperilaku yang baik menurut Islam untukdiamalkan dalam kehidupan sehari-hari.Pernbelaj aran akhlak memberikan pelaj aranmengenai perilaku yang baik agar siswa tidakmelakukan hal yang melanggar ajaran agama

IslafirPembentukan karakter yang dilahkan

di Madarasah Muallimin lebih banyak pada

kegiatan di asrama Bahkan kegiatarrkegiatanyaU wajib ditempuh oleh siswa seperti latihanmeqiadi imarr, berkfo$atl mengisi kutann dmkegiatan yang lainnya mereka dapatkan diasrama. Musyrif sebagai pembimbing siswa

dalam kehidupan di asrama. Asrama dan

rrusyrifmenjadi bagianpenting bagi Mualiminuntuk mengembangkan akhlak siswa l,fusyrifmempunyai pengaruh besar terhadappenaummnilai-nilai tenframanilai Islami pgmenjadi acuan mereka MaryrifmerrMkandorongan kepada siswa yang biasanya dirnbildari kisah perjuangan menegakan Islam olehpara sahabat Nabi Saw, atau perjuangan KiaiAhmad Dahlan sebagai contoh keteladanan.Keteladanan sebagai metode pendidikanmampu menentukan keberhasilan dalammembentuk akhlak mulia sikry, dan perilaku.

Madrasah Mullimin memiliki perhatian

khusus dalam hal pengembangan kepribadiansiswa yakni dengan adanya laporan hasilpenilaian kepribadiao. Aspek yang dinilai darikepribadian siswa dikelompokanmenjadi limaaspek yakni ibadah, akhlak, aspekkepemimpinan, keulamaarL kemandirian,Sedangkan di SMA Muhammadiyah Ipenilaian kepribadian melryatu dalarn laporanhasil belajar siswa. Laporan hasil belajar inimemuat hasil nilai matapelajaran dan kolompenilaian kepribadian serta kegiatanekstrakurikuler yang dilahrkan oleh siswa.Aspek-aspekyang dinilai lebih sede*anajikadibadingkmr dengan di Muallimin.

Kegiatan yang lainnya yakniekshalenikuler meliprti 3 bidang; yakni bidargketerampilan, bidang keilmuan dan bahasa"

bidang olahraga dan seni. Selain itu terdapatTapak Suci dan Hizbul lVahon mencerminkankedisiplinan, ketangkasan, ketegaraq sertakeberanian dalam bertindak. Program lainMubaligh Hijrah, Mubaligh Intilan,Mubaligh Jumot dan lain-lainnya membsntuksiswa menjadi pemimpin sebagai penyebarkebaikan, memupuk kepedulian sosial,komunikatif dengan masyarakat cinta damaidalam melalarkan dakwah. Program-programinilah yang akan membenhrk karakter siswa disekolah. Nilai-nilai seperti religius, kerjasinnakeikhlasaru kemandirian, kepedulian, amanah,

toleran, cinta Unah air dan lain-lain akanterbentuk dalan diri siswa-

JurnalGuidenq Vol. i No.I, September 2013:43-49 47

Page 7: PEIIDIDIKANI MUIIAMMADIYAH

4. Pengamalan (amuaisasi) Nilai Pernbennrk

KarakterPengamalan nilai pembentuk karakler

yang dilakukan oleh siswa di SMAMuhammadiyah I danMullimin dimulai darihal-hal kecil, saling menyapa, menjabat -ngan

guru serta bertegur sapa dengan teman-temannya Sopan santun telah mulai melekatdalam perilaku siswa di kedua sekolah ini.Tanggung jawab, kepemimpinaq kerjasama

diemban siswa melalui kegiatan IPM (ftatanPelaiar Muhammdiyah) ting|<at sekolah. Selain

itq kegiatan bakti sosial kepadamasyarakatdilalnrkan rutin setiap tahun tentu dengan

harapan bahwa siswa akan memahamipentingnya saling tolong menolong sesrrma

manusia Kegiatan lainnya pelatihan QurbanldulAdfnaMubalighHijrah,MttbalighKamisJumat, Kader Intilan, danpengajian- Selain itushalat berjamaah upacara bender4 membaca

dan menghafal alQura4 melaksanakan puasa

sunah seagai latihan pengendalian diri dan lairF

lairrSMA Muhammadiyah 1 mempunyai

kegiatan n*in trrtr:k memantapkan silaturahmi

antara siswa yakni setiap bulan mengadakan

peng{imkeliling. Bagi sis\ ayarg menjadi tuan

nmah hal itu menrykan suatuk&omahn Jika

acara ini dilakukan sewajamya tentu banyak

hikmahyang didapatkan oleh siswa, namunte*adang acaxa ini diadakan dengan cara yang

berlebihan sehingga esensi dari pengajian

t€rsehtjustruhilang.Sementara rutinitas siswa di Muallimin

telah te{adwal dari bangun tidur shalat Subutlsiraman rohani (psng4iian pagi), mernbemihkan

karnarmasing-masfug, rnengmui unmkmandi.

Sebagai cemrinan kepribadian, siswa telah

mengatw diri sendiri dari mulai mengambil

keputusan untuk melahrkan sesuatq mengatu

keuangan yang diberikan orang tu4 bahkan adjuga siswayang mencuci pakaiannya sendiri

diantara siswa lainnyayang menggunkanjasapencucian (laundry\. Kegiatan sehari-hari

lainnya adalah shalat berjamaah, tadqrw a7-

Quran di SMA Muhammadiyah 1, hafalan al-

Quran bagr siswa Muallimin yang dilahrkansetelah shalat Magrib dan setelah shalatlsyaatau pada waktu senggang lainny4 pengajian

dan puasa Sunah sebagai upaya menguatkan

iman dan takwa siswa kepadaAllah Swt.Keunikan tersendiri bagai sekolah

Muhammadiyah khususnya SMAMuhammadiyah I Yogyakarta dengancenderung mempunyai pola sekolah umumtetapi memiliki kurikulum yang sama dengan

MA(MadrasahAliyah)yalmi denganmem€cah

pelaj aran keagamaan kedalam beberap a ntatapelajaran tersendiri. Secara kasat matajelasSMA Muhammadiyah I akan memilikikeunggulandalamhal dibandingsengan SMA umum lainnya Selain itu SMAMuhammadiyah I mempunyai program-program seperti pengajian keliling, peugaj ianmalam t aq wuf (txrtr:lr.kelas tiga), bakti sosial

lingkunean alam" Sdangkan di MA Mualliminmempunyai daya tarik sebagai sekolah yang

terpadu dengan sistem pondok (boardingschoo{) dengan program yang unik yakniprograrn pengkaderan Muhammadiyah sryertihafalan al-Quraq progftrm khotbah Jumat,berpidato, mengajar (dibekali dengan ilmukeguruan). Kegiatan-kegiatan di Muallimincenderung memadukan dengan sistemkepesantrenan dengan tujuan menciptakan

kader-kader Muhammadiyah yang handal.

F. PenutupDi sekolah Islam (Muhammadiyah),

pendidikan karakter sering disamakan dengan

pembentukan akhlaq karimah yangditanamkan kepada siswa melaluipembelajaran, keteladanaq pembiasaan dan

penciptaan lingkungan yang kondusif dan

terkontrol. Pendidikan karakter di SMAMuhammadiyah I dan MA MualliminYoryakartamengacu @a srnberpokokya}mial-Quran dan Sunab/Fladis ditambah dengan

ijtihad. Penanaman pendidikan karakter dikedua sekolah Islam ini melalui proses

pembelqiaran di kelas, pernbiasan psrilaku baik

dengan adanya tata tertib dan raporkepribadian, budaya sekolatr Islami.

48 Pendidikan Karakter.-.,. (Kuswono)

Page 8: PEIIDIDIKANI MUIIAMMADIYAH

pengamalanymg dilakukm sisrrya secra

garis besar yakni a) Kegiatan keagamaan di

sekolatr dan asrama, b) shalatberjamaah, c)

me,mbaca dan menghapal at-Quan' d) puasa

sebagai upaya pengendalian diri, e) diskusi

AaUm pembeHaran di kelas, f) berrdalnuah dan

bakti sosial sebagai wujud kepedulian sosial,

e) kegiatao Hizbul Wathan dan Tapak Suci

utrukmelatrh kedisiplinm, kepercayam dfui h)

rpacra bendera sebagai benurk cinta tarah air'

Keltasannilai kralrterlmgditeaalkmoleh kedua sekolah Islam ini jelas mengarah

mengircu kepada ajaran Islam dengan pola

pembaharuan sebagaimana cita-citaMuhammadiyah. PerbedaannYa SMAMuhammadiyah 1 miliki pola pendidikanyane

cendrung mirip dengan sekolah umum.

Sedangkan Muallimin lebih memusatkan

kepda pembentukan calon kader (anak panah

Mutmmadiph). Peftedaanlainrya Mrmllimin

telah memadukan sistem pesanten dengan

madmsah secaraterpadtr hal ini menjadikan

simaMualliminakmmerprqlai pemahilnalyang lebih dalam mengenai ajaran Islam Pola

Uunammadiayab" Meskipun demikian Siswa

SMA Muhammadiyah I juga tidak tertutupkemungkinan akan me,mpunyai pengetahuan

yang mumpuni mengenai ajrm Islam dengan

modal ketekunannya dalam belef m.

DaftarPustaka

AMul Majid dan Dian Andayani. (2011).

Pendidikan Karakter dalamPerspehif Islom. Bandung: RemajaRosdakarya

Abuddin Nda. (2000).,4r- Qtran dan Hadis.Jakartfr Raiagrafindo.

Amril, M. (2002). Etiko Islam, (TelaahPemikiran Filsafat Moral Raghib Al-Isfafiani). Yograkarta: Pustaka Pelajar.

Bertens, Kees. (1999). Etika. Jakarta:GramediaPustakaUtama

Franz Magais Suseno. (2001). Etika Dasor(Masalah-Masalah Pokok FilsafatMoral). Yoryakarta: Kanisius.

Haidar Putra Daulay. (2007)' Seiarah

Pertumbuhan dan Pembaharuan' Pendidikan Islam di Indonesia'

Jakarta henada Mdia CrrouP.

Hurlock, Elizabeth B- "Developmental

Psycolory alifo'SpanApproacta Fiffh

Edition".a.b. IstiwidaYanti dan

Soedjarwo. (2004) - PsikologiPerkcmbangan Suatu Pendekatan

Sepaniang Rentang KehiduPan'Jakarta:Erlangga

Lickonq Thomas. (1991). Educating forCharacter (How Our Schools Can

Teach Respect and Responsibiliff). NewYorkBantamBooks.

SP. mi Tahadi . (1991). Huhnn Morol (Aiat.an

Immanuel Kant tentang Etika dan

Imperatif Katergoris). Yogyakarta:Kmisirs.

Snkamo. QN5). Di Bawah Bendera Revolusijilid I .Jakarta: Yayasan Bmg Karno.

M. Abdul Karim Q007).hlam Nusantora.

Yoryakarta: Pustaka Book Publisher.

Ma$ti Hajaroh. (2009). "A&filak, Etika dan

Moral". Dalam Ajat Sudrajat dkk.(2009). Din al Islam, PendidikanAgama Islam di Perguruan TinggiUmum,Yogyakarta: UNY Press, hlm.

85-106.Mujamil Qomar. Q$AT. Epistemologi

Pendidikan Islam dari MetodeRasional Hingga Metode Kritik.Jakarta: Erlangga

Mustafa Kamal Pasha & Ahmad AdabyDarban. (2000). Muhammadiyahiebagai Gerakan Islam (dalamPerspeltif Historis dan Ideologis).Yoryakarta: Utrhess.

Sarlito Wirawan Sarwono. (2008). PsikologiRe maj a. Jakarta: Raj agrafi ndo.

Zulkifli, L. (2006). Psikologi Perkembangan.Bandung: Remaja Rosdakarya

Jurnal Guidena Vol- 3 No.l, September 2013 : 43-19 49