35
Badan Pusat Statistik SURVEI PERUSAHAAN/USAHA SPA TAHUN 2015 PEDOMAN PENCACAHAN DAN PEMERIKSAAN V-SPA15

PEDOMAN SPA 2015 - sirusa.bps.go.idsirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/2015_3407_ped... · Badan Pusat Statistik SURVEI PERUSAHAAN/USAHA SPA TAHUN 2015 PEDOMAN PENCACAHAN DAN PEMERIKSAAN

  • Upload
    others

  • View
    12

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PEDOMAN SPA 2015 - sirusa.bps.go.idsirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/2015_3407_ped... · Badan Pusat Statistik SURVEI PERUSAHAAN/USAHA SPA TAHUN 2015 PEDOMAN PENCACAHAN DAN PEMERIKSAAN

Badan Pusat Statistik

SURVEI

PERUSAHAAN/USAHA SPA

TAHUN 2015

PEDOMAN PENCACAHAN

DAN PEMERIKSAAN

V-SPA15

Page 2: PEDOMAN SPA 2015 - sirusa.bps.go.idsirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/2015_3407_ped... · Badan Pusat Statistik SURVEI PERUSAHAAN/USAHA SPA TAHUN 2015 PEDOMAN PENCACAHAN DAN PEMERIKSAAN

i

KATA PENGANTAR

Buku pedoman ini merupakan acuan bagi Petugas Lapangan (PCL dan PML) dalam

melaksanakan pendataan Perusahaan/Usaha SPA Tahun 2015. Buku ini terutama berisi

mengenai metodologi yang digunakan, organisasi lapangan, strategi pendataan di lapangan serta

tatacara pengisian dan pemeriksaan kuesioner yang digunakan.

Sebagaimana yang tertuang dalam Penjelasan Undang-Undang Nomor 10 Tahun tentang

Kepariwisataan, yang dimaksud dengan usaha spa adalah usaha perawatan yang memberikan

layanan dengan metode kombinasi terapi air, terapi aroma, pijat, rempah-rempah, layanan

makanan/minuman sehat, dan olah aktivitas fisik dengan tujuan menyeimbangkan jiwa dan raga

dengan tetap memperhatikan tradisi dan budaya bangsa Indonesia. Spa berasal dari bahasa latin

dan diambil dari istilah sante par aqua atau solus per aqua, yang artinya sehat melalui terapi air.

Seiring dengan perkembangan zaman, spa berkembang menjadi suatu tempat kecantikan,

perawatan tubuh, kesehatan, kebugaran dan kenyamanan. Spa menyediakan kebutuhan

penunjang, khususnya bagi para wanita.

Tujuan pendataan perusahaan/usaha spa adalah untuk mendapatkan data mengenai

karakteristik spesifik kegiatan masing-masing perusahaan/usaha spa, serta mendapatkan

gambaran mengenai struktur pembiayaan masing-masing usaha pariwisata. Di samping itu juga

ditanyakan mengenai pendapatan dan pengeluaran dalam menjalankan usaha tersebut serta

mengenai permodalan yang digunakan untuk menjalankan usaha.

Setiap petugas diminta untuk mempelajari secara seksama setiap buku pedoman

pelaksanaan pendataan perusahaan/usaha spa tahun 2015 yang telah dibagikan kepada para

petugas.

Tim Penyusun

Page 3: PEDOMAN SPA 2015 - sirusa.bps.go.idsirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/2015_3407_ped... · Badan Pusat Statistik SURVEI PERUSAHAAN/USAHA SPA TAHUN 2015 PEDOMAN PENCACAHAN DAN PEMERIKSAAN

ii

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI ii

BAB I. PENDAHULUAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1

1.1. Latar Belakang . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1

1.2. Tujuan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 2

1.3. Ruang Lingkup . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 2

1.4. Jenis Dokumen dan Kegunaannya . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 3

1.5. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 3

BAB II. ORGANISASI LAPANGAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 4

2.1. Struktur Organisasi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 4

2.2. Arus Dokumen . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 4

2.3. Tugas Pencacah . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 5

2.4. Tugas Pemeriksa/Pengawas . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ………. . . . . 6

BAB III. METODOLOGI PENGUMPULAN DATA . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 7

3.1. Metodologi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 7

3.2. Tata Tertib Pengisian Daftar . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 7

BAB IV. TATA CARA PENGISIAN DAFTAR V-SPA15 . . . . . . . . . . . . . . . . . 8

4.1. Sistematika Daftar V-SPA15 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . 8

4.2. Cara Pengisian Daftar V-SPA15 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . 8

Blok I – Pengenalan Tempat . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 8

Blok II – Keterangan Umum . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 9

Blok III – Keterangan Khusus . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 15

Blok IV – Pendapatan/Pengeluaran Usaha Tahun 2014 . . . . . . . . . . . 20

Blok V – Permodalan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 21

Blok VI – Catatan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 22

Blok VII – Pengesahan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 22

Blok VIII – Keterangan Petugas . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 22

Page 4: PEDOMAN SPA 2015 - sirusa.bps.go.idsirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/2015_3407_ped... · Badan Pusat Statistik SURVEI PERUSAHAAN/USAHA SPA TAHUN 2015 PEDOMAN PENCACAHAN DAN PEMERIKSAAN

PEDOMAN PENCACAHAN 1

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Sektor pariwisata merupakan salah satu sektor strategis dalam pengembangan

perekonomian nasional maupun daerah. Pemerintah melakukan berbagai upaya dalam

mengembangkan sektor pariwisata karena sektor pariwisata memiliki kontribusi dalam

penerimaan pendapatan dan penyerapan tenaga kerja. Sektor pariwisata sebagai suatu

kegiatan ekonomi yang memiliki mata rantai yang sangat panjang, sehingga banyak

menampung kesempatan kerja bagi masyarakat sekitarnya. Berkembangnya sektor pariwisata

juga menyebabkan pendapatan masyarakat meningkat, dari hasil penjualan barang dan jasa

melalui usaha: restoran, hotel, biro perjalanan, pramuwisata, penjualan barang-barang cendra

mata dan sebagainya.

Usaha pariwisata merupakan usaha yang menyediakan barang dan/atau jasa bagi

pemenuhan kebutuhan wisatawan dan penyelenggaraan pariwisata. Menurut pasal 14

Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan, usaha pariwisata meliputi,

antara lain: usaha daya tarik wisata; usaha kawasan pariwisata; usaha jasa transportasi

pariwisata; usaha jasa perjalanan wisata; usaha jasa makanan dan minuman; usaha

penyediaan akomodasi; usaha penyelenggaraan kegiatan hiburan dan rekreasi; usaha jasa

penyelenggaraan pertemuan, perjalanan insentif, konferensi dan pameran; usaha jasa

informasi pariwisata; usaha jasa konsultan pariwisata; usaha jasa pramuwisata; usaha wisata

tirta; dan usaha spa.

Sebagaimana yang tertuang dalam Penjelasan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009

tentang Kepariwisataan, yang dimaksud dengan usaha spa adalah usaha perawatan yang

memberikan layanan dengan metode kombinasi terapi air, terapi aroma, pijat, rempah-

rempah, layanan makanan/minuman sehat, dan olah aktivitas fisik dengan tujuan

menyeimbangkan jiwa dan raga dengan tetap memperhatikan tradisi dan budaya bangsa

Indonesia. Spa berasal dari bahasa latin dan diambil dari istilah sante par aqua atau solus per

aqua, yang artinya sehat melalui terapi air. Seiring dengan perkembangan zaman, spa

BAB

1

Page 5: PEDOMAN SPA 2015 - sirusa.bps.go.idsirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/2015_3407_ped... · Badan Pusat Statistik SURVEI PERUSAHAAN/USAHA SPA TAHUN 2015 PEDOMAN PENCACAHAN DAN PEMERIKSAAN

PEDOMAN PENCACAHAN 2

berkembang menjadi suatu tempat kecantikan, perawatan tubuh, kesehatan, kebugaran dan

kenyamanan. Spa menyediakan kebutuhan penunjang, khususnya bagi para wanita.

Adanya kehadiran sebuah spa banyak dipengaruhi oleh adanya faktor gaya hidup dan

tren mode yang berlaku pada masyarakat setiap tahunnya. Di era globalisasi ini

perkembangan dunia bisnis, properti, mode dan kuliner berimbas pula pada semakin

meningkatnya kesadaran untuk menjaga kesehatan dan merawat tubuh. Salah satu

dampaknya adalah maraknya usaha spa di kota-kota besar dan juga di pelosok Indonesia. Di

kota-kota besar, banyak profesional muda terutama para wanita karier yang tinggal dan

beraktifitas, ditunjang dengan perekonomian yang mapan, mereka membutuhkan suatu

tempat untuk bersosialisasi dan bersantai di samping dari rutinitas padat mereka sehari-hari,

bersantai dan melakukan perawatan tubuh secara bersamaan menjadi prioritas utama mereka

sekarang ini.

1.2. TUJUAN

Survei ini merupakan lanjutan dari survei pendahuluan (pilot survey) yang pernah

diselenggarakan pada tahun 2012 yang lalu. Tujuan pendataan perusahaan/usaha spa adalah

untuk mendapatkan data mengenai karakteristik spesifik kegiatan masing-masing

perusahaan/usaha spa, serta mendapatkan gambaran mengenai struktur pembiayaan masing-

masing usaha pariwisata.

Secara khusus tujuan dari survei perusahaan/usaha spa ini adalah untuk:

Memperoleh direktori usaha spa yang up to date.

Memperoleh informasi mengenai perkembangan dan prospek usaha spa secara umum.

1.3. RUANG LINGKUP

Pendataan usaha spa ini dilaksanakan di seluruh wilayah Indonesia. Usaha atau

kegiatan yang dicakup dalam pendataan ini meliputi perusahaan/usaha yang melakukan

perawatan dengan memberikan layanan berupa metode kombinasi terapi air, terapi aroma,

pijat, rempah-rempah, layanan makanan/minuman sehat, dan olah aktivitas fisik dengan

tujuan menyeimbangkan jiwa dan raga dengan tetap memperhatikan tradisi dan budaya

bangsa Indonesia. Usaha atau kegiatan tersebut sesuai dengan UU Nomor 10 Tahun 2009

tentang Kepariwisataan dan Permenparekraf Nomor 24 Tahun 2014 tentang Standar Usaha

Spa.

Page 6: PEDOMAN SPA 2015 - sirusa.bps.go.idsirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/2015_3407_ped... · Badan Pusat Statistik SURVEI PERUSAHAAN/USAHA SPA TAHUN 2015 PEDOMAN PENCACAHAN DAN PEMERIKSAAN

PEDOMAN PENCACAHAN 3

1.4. JENIS DOKUMEN DAN KEGUNAANNYA

Dokumen yang digunakan dalam survei ini meliputi:

a. Direktori perusahaan/usaha spa yang menjadi kerangka sampel.

b. V-SPA15; adalah daftar isian/kuesioner yang digunakan untuk mendata usaha yang

tercakup dalam survei ini.

c. Buku Pedoman; adalah buku Pedoman Pencacahan dan Pemeriksaan yang digunakan

oleh petugas sebagai pedoman dalam melakukan pencacahan dan pemeriksaan.

1.5. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN

Kegiatan Waktu

1. Persiapan

a. Penyusunan kuesioner dan buku pedoman Januari-Februari

b. Pencetakan dokumen Maret

c. Pengiriman dokumen ke daerah Maret

2. Pelaksanaan

a. Pencacahan lapangan 1 April - 30 April

b. Pengawasan/pemeriksaan hasil pencacahan 7 April – 14 Mei

c. Pengiriman dokumen ke BPS Pusat Mei – Juni

d. Pengolahan data Juni – Agustus

3. Penyusunan Laporan

a. Tabulasi dan analisis September

b. Publikasi Oktober

Page 7: PEDOMAN SPA 2015 - sirusa.bps.go.idsirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/2015_3407_ped... · Badan Pusat Statistik SURVEI PERUSAHAAN/USAHA SPA TAHUN 2015 PEDOMAN PENCACAHAN DAN PEMERIKSAAN

PEDOMAN PENCACAHAN 4

ORGANISASI LAPANGAN

2.1. Struktur Organisasi

Guna memperlancar pelaksanaan pencacahan perusahaan/usaha spa di lapangan, maka

disusun struktur organisasi pencacahan di lapangan sebagai berikut:

2.2. Arus Dokumen

Kuesioner/daftar isian untuk pencacahan perusahaan/usaha objek wisata (V-SPA15)

yang sudah disetujui, kemudian dikirim oleh Badan Pusat Statistik ke BPS Provinsi yang

kemudian diteruskan ke BPS Kabupaten/Kota untuk dibagikan kepada petugas pengawas

yang selanjutnya didistribusikan kepada petugas pengumpul data (pencacah). Setelah

pencacahan selesai, petugas pengumpul data (pencacah) menyerahkan kuesioner kepada

pengawas untuk diperiksa. Kuesioner yang sudah diperiksa diteruskan oleh pengawas kepada

BPS Kabupaten/Kota untuk diperiksa ulang lagi baik kelengkapan isian maupun konsistensi

BPS RI

PENGAWAS/ PEMERIKSA

BPS PROVINSI

BPS KABUPATEN/ KOTA

PENCACAH

BAB

2

Page 8: PEDOMAN SPA 2015 - sirusa.bps.go.idsirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/2015_3407_ped... · Badan Pusat Statistik SURVEI PERUSAHAAN/USAHA SPA TAHUN 2015 PEDOMAN PENCACAHAN DAN PEMERIKSAAN

PEDOMAN PENCACAHAN 5

pengisian, dan selanjutnya kuesioner akan dikirimkan ke Badan Pusat Statistik U.P. Sub

Direktorat Statistik Pariwisata melalui BPS Provinsi.

Alur Pengiriman Dokumen

Pengolahan Data

Setelah kuesioner yang terisi sampai di BPS RI, kemudian dilanjutkan dengan proses

pengelompokan (batching) yang bertujuan untuk memudahkan pada saat pengolahan data

yang didasarkan menurut provinsi. Kemudian dilakukan editing, coding dan entri data yang

dilakukan dengan menggunakan aplikasi komputer. Semua kegiatan ini dilakukan oleh staf

pada Subdit Statistik Pariwisata, BPS RI.

2.3. Tugas Pencacah

1. Melakukan pencacahan setiap perusahaan/usaha daya spa dengan menggunakan

kuesioner V-SPA15.

2. Mengikuti pertemuan dengan Pengawas untuk membahas berbagai temuan atau

masalah yang muncul di lapangan dan cara mengatasinya.

3. Melakukan kunjungan ulang terhadap responden yang bermasalah dengan disertai

pengawas.

BPS RI

PENCACAH

PENGAWAS

BPS KABUPATEN/KOTA

BPS PROVINSI

PERUSAHAAN/USAHA SPA

PERUSAHAAN/USAHA SPA

PENCACAH

PENGAWAS

BPS KABUPATEN/KOTA

BPS PROVINSI

BPS RI

Page 9: PEDOMAN SPA 2015 - sirusa.bps.go.idsirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/2015_3407_ped... · Badan Pusat Statistik SURVEI PERUSAHAAN/USAHA SPA TAHUN 2015 PEDOMAN PENCACAHAN DAN PEMERIKSAAN

PEDOMAN PENCACAHAN 6

4. Menyerahkan seluruh kuesioner hasil pencacahan kepada Pengawas.

5. Menepati jadwal pelaksanaan pencacahan.

2.4. Tugas Pemeriksa/Pengawas

Pengawasan/pemeriksaan dilakukan mulai tanggal 7 April hingga 14 Mei 2015.

Dokumen yang akan diperiksa adalah dokumen hasil pencacahan pada perusahaan/usaha spa.

Tugas pengawas/pemeriksa meliputi:

1. Menerima, mengatur dan melaksanakan pembagian kuesioner.

2. Melakukan pengawasan dan pemeriksaan pelaksanaan lapangan pencacahan

kuesioner, yaitu :

a. Memeriksa kebenaran isian kuesioner yang diisi oleh pencacah, bila isian

tersebut ada yang meragukan dan atau kurang lengkap, maka pengawas

mengembalikan daftar tersebut kepada pencacah untuk diteliti kembali di

lapangan. Bila perlu penelitian kembali dilakukan oleh pencacah bersama-sama

dengan pengawas.

b. Menerima kembali dokumen dari petugas pencacah hasil pencacahan

perusahaan/usaha, serta bertanggung jawab atas kelengkapan dan kualitas hasil

pencacahan.

3. Pengawas menyampaikan kuesioner yang sudah terisi dan sudah diperiksa ke BPS

Kabupaten/Kota. Dari BPS Kabupaten/Kota, kuesioner tersebut dikirim ke BPS

Provinsi sesuai dengan jadwal kegiatan yang telah ditentukan.

4. Menepati jadwal pelaksanaan pencacahan kuesioner sesuai dengan jadwal yang telah

ditetapkan.

Page 10: PEDOMAN SPA 2015 - sirusa.bps.go.idsirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/2015_3407_ped... · Badan Pusat Statistik SURVEI PERUSAHAAN/USAHA SPA TAHUN 2015 PEDOMAN PENCACAHAN DAN PEMERIKSAAN

PEDOMAN PENCACAHAN 7

METODOLOGI PENGUMPULAN DATA

3.1. Metodologi

1. Metode Pengumpulan Data

a. Seluruh usaha wisata yang berskala kecil, menegah dan besar termasuk yang dicacah

secara lengkap (Sensus Lengkap).

b. Wawancara langsung jika memungkinkan, apabila tidak selesai, kuesioner dapat

ditinggal dengan memberikan penjelasan terlebih dahulu mengenai cara pengisian

kuesioner secara benar.

2. Responden

Responden merupakan pengusaha atau orang yang mengetahui tentang pengelolaan

destinasi usaha wisata.

3. Penjaringan data dilakukan melalui beberapa tahapan kegiatan:

a. Penjaringan informasi keberadaan usaha pariwisata melalui berbagai sumber data,

misalnya Sensus Ekonomi, data asosiasi, data desa (kelurahan), sumber lain, dan

sebagainya.

b. Evaluasi keberadaan usaha pariwisata berdasarkan sumber data di atas (poin b).

c. Pencacahan lengkap dengan kuesioner secara rinci.

3.2. Tata Tertib Pengisian Daftar

a. Semua pengisian daftar harus menggunakan pensil hitam.

b. Isian harus ditulis dengan jelas dan mudah dibaca. Penulisan menggunakan huruf

kapital (balok), tidak boleh disingkat, kecuali singkatan yang sudah umum. Kode

harus ditulis dengan kode biasa (bukan kode romawi).

c. Perhatikan instruksi/rambu-rambu tata cara pengisian di setiap pertanyaan.

d. Pengisian daftar menggunakan beberapa cara:

1. Mengisi keterangan/jawaban pada tempat yang tersedia;

2. Penulisan kode ke dalam kotak mengikuti kaidah penuh tepi kanan (right

justified).

BAB

3

Page 11: PEDOMAN SPA 2015 - sirusa.bps.go.idsirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/2015_3407_ped... · Badan Pusat Statistik SURVEI PERUSAHAAN/USAHA SPA TAHUN 2015 PEDOMAN PENCACAHAN DAN PEMERIKSAAN

PEDOMAN PENCACAHAN 8

TATA CARA PENGISIAN DAFTAR V-SPA15

4.1. Sistematika Daftar V-SPA15

Karakteristik usaha pariwisata yang dikumpulkan sangat beragam, oleh karena itu

untuk memudahkan pengisian kuesioner, karakteristik data yang akan dikumpulkan

dikelompokkan menjadi beberapa blok, yaitu:

1. Blok I Pengenalan Tempat

2. Blok II Keterangan Umum

3. Blok III Keterangan Khusus

4. Blok IV Pendapatan/Pengeluaran Usaha Tahun 2014

5. Blok V Permodalan

6. Blok VI Catatan

7. Blok VII Pengesahan

8. Blok VIII Keterangan Petugas

4.2. Cara Pengisian Daftar V- SPA15

BLOK I – PENGENALAN TEMPAT

Tujuan blok ini mencatat identitas responden, dalam hal ini adalah perusahaan/usaha

spa. Identitas ini dipergunakan untuk memudahkan proses pengolahan data dan untuk

kelengkapan pemasukan data kuesioner.

Rincian 1 s.d. Rincian 7

Contoh

1. Provinsi : DKI Jakarta

2. Kabupaten/Kota : JAKARTA PUSAT

3. Kecamatan : MENTENG

4. Kelurahan/Desa : KEBON SIRIH

5. Nomor Urut Perusahaan/Usaha : (diisi pada saat pengolahan data)

BAB

4

Page 12: PEDOMAN SPA 2015 - sirusa.bps.go.idsirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/2015_3407_ped... · Badan Pusat Statistik SURVEI PERUSAHAAN/USAHA SPA TAHUN 2015 PEDOMAN PENCACAHAN DAN PEMERIKSAAN

PEDOMAN PENCACAHAN 9

6. Nama Lengkap Perusahaan/Usaha : TAMAN SARI ROYAL HERITAGE SPA

7. Alamat Perusahaan/Usaha : JL. WAHID HASYIM NO. 133

RT: 004 / RW: 002 Kode Pos: 10340

Nomor telepon : (021) 3143585 email: [email protected]

Nomor faksimili : (021) 31930100 homepage: www.tamansariroyalheritagespa.com

BLOK II – KETERANGAN UMUM

Blok ini mencatat keterangan umum jenis izin usaha, bentuk badan hukum/badan

usaha; jenis sertifikat usaha yang dimiliki; tahun mulai beroperasi secara komersial; serta

beberapa pertanyaan mengenai keadaan perusahaan/usaha secara umum.

Rincian 1. Jenis izin operasional usaha yang dimiliki:

Lingkarilah jawaban yang sesuai dan pindahkan ke dalam kotak yang tersedia. Isian pada

Rincian 1. meliputi:

Ø Kode ’1’ apabila usaha ini mempunyai Tanda Daftar Usaha Pariwisata (TDUP).

Ø Kode ’2’ apabila usaha ini mempunyai Izin Tetap Usaha Pariwisata (ITUP).

Ø Kode ’3’ apabila usaha ini mempunyai izin selain jenis izin yang telah disebutkan

(selain TDUP dan ITUP). Tuliskan jenis izin yang dimiliki dengan menuliskannya pada

tempat yang telah disediakan.

Ø Kode ’4’ apabila usaha ini tidak mempunyai izin.

Tanda Daftar Usaha Pariwisata (TDUP)

Dengan dikeluarkannya UU No 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan serta berdasarkan

Permenbudpar No 85-97 Tahun 2010 tentang Tata Cara Penyelenggara Jasa Usaha

Pariwisata, maka Izin Tetap Usaha Pariwisata atau ITUP sudah tidak berlaku lagi, dan diganti

dengan ijin Tanda Daftar Usaha Pariwisata (TDUP). TDUP adalah dokumen resmi yang

membuktikan bahwa usaha pariwisata yang dilakukan oleh pengusaha telah tercantum di

dalam daftar usaha pariwisata. TDUP berlaku sebagai bukti bahwa pengusaha telah dapat

menyelenggarakan usaha pariwisata.

Izin Tetap Usaha Pariwisata (ITUP)

Izin Tetap Usaha Pariwisata adalah izin untuk menyelenggarakan kegiatan Industri Pariwisata

yang dikeluarkan oleh dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Pemerintah Daerah setempat.

Page 13: PEDOMAN SPA 2015 - sirusa.bps.go.idsirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/2015_3407_ped... · Badan Pusat Statistik SURVEI PERUSAHAAN/USAHA SPA TAHUN 2015 PEDOMAN PENCACAHAN DAN PEMERIKSAAN

PEDOMAN PENCACAHAN 10

ITUP berlaku sepanjang usaha tersebut masih berjalan dan wajib daftar ulang setiap 1 (satu)

tahun sekali. ITUP tidak berlaku apabila tidak didaftar ulang selama 2 (dua) tahun berturut-

turut dan/atau pindah kepemilikan dan/atau perubahan nama usaha.

Jika perusahaan/usaha memiliki izin usaha berupa TDUP dan ITUP, maka cukup

menggunakan kode yang terkecil.

Rincian 2. – Apakah usaha ini sudah memperoleh sertifikasi usaha pariwisata dari

Lembaga Sertifikasi Usaha (LSU)?

Lingkarilah jawaban yang sesuai dan pindahkan pada kotak yang tersedia. Kode ‘1’ jika

Ya dan kode ‘2’ jika Belum.

Seperti yang diijelaskan dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 52 Tahun 2012, Sertifikasi

Usaha Pariwisata adalah proses pemberian sertifikat kepada usaha pariwisata untuk

mendukung peningkatan mutu produk pariwisata, pelayanan, dan pengelolaan usaha

pariwisata melalui audit. Sertifikat penghargaan tidak termasuk dalam sertifikat usaha

pariwisata yang dimaksud dalam rincian ini.

Lembaga Sertifikasi Usaha (LSU) Bidang Pariwisata adalah lembaga mandiri yang

berwenang melakukan sertifikasi usaha di bidang pariwisata sesuai dengan ketentuan

peraturan perundang-undangan. Sertifikasi usaha pariwisata bertujuan untuk meningkatkan

kualitas pelayanan kepariwisataan dan produktivitas usaha pariwisata.

Rincian 3. Bentuk Badan Hukum/Badan Usaha

Pilihlah jenis badan hukum/badan usaha/perizinan yang dimiliki, kemudian pindahkan

ke dalam kotak yang tersedia. Isian kode ‘1’ apabila berbentuk ‘PT/PT(Pesero)’; kode ’2’

apabila berbentuk ‘Yayasan’; kode ‘3’ apabila berbentuk ‘Koperasi’; kode ‘4’ apabila

berbentuk ‘CV’; kode ‘5’ apabila berbentuk ‘Firma’; kode ‘6’ apabila berbentuk ‘Tidak

Berbadan Hukum’.

a. PT/PT (Pesero)

Perseroan Terbatas (PT): perusahaan yang berstatus badan hukum, didirikan dengan

modal yang terbagi dalam saham-saham dan pemegang saham bertanggung jawab

terbatas pada nilai nominal saham yang dimiliki. Dalam menjalankan kegiatannya

pemegang saham ikut serta berperan tergantung besar kecilnya jumlah saham yang

dimiliki, atau berdasarkan perjanjian antara pemegang saham.

Page 14: PEDOMAN SPA 2015 - sirusa.bps.go.idsirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/2015_3407_ped... · Badan Pusat Statistik SURVEI PERUSAHAAN/USAHA SPA TAHUN 2015 PEDOMAN PENCACAHAN DAN PEMERIKSAAN

PEDOMAN PENCACAHAN 11

PT (Persero): perusahaan yang saham-sahamnya dimiliki oleh negara (pemerintah),

dan kekayaan perusahaan dipisahkan dari kekayaan negara dengan tujuan mencari

keuntungan maksimal dengan menggunakan faktor-faktor produksi secara efisien.

b. Yayasan merupakan sebuah badan hukum dengan kekayaan yang dipisahkan. Tujuan

pendiriannya dititikberatkan pada usaha sosial dan bukan mencari untung

c. Koperasi adalah organisasi ekonomi rakyat yang berwatak sosial, beranggotakan

orang-orang atau badan hukum koperasi yang merupakan tata susunan ekonomi

sebagaiusaha bersama atas asas kekeluargaan

d. CV (Commanditair Venootschap, secara harfiah berarti perseroan komanditer) adalah

suatu bentuk perjanjian kerjasama untuk berusaha antara orang-orang yang bersedia

memimpin, mengatur perusahaan dan bertanggung jawab penuh atau kekayaan

pribadinya dengan orang-orang yang memberikan pinjaman dan tidak bersedia

memimpin perusahaan serta bertanggungjawab pada kekayaan yang diikutsertakan

dalam perusahaan tersebut.

e. Firma (dari bahasa Belanda venootschap onder firma; secara harfiah: perserikatan

dagang antara beberapa perusahaan) adalah sebuah bentuk persekutuan untuk

menjalankan usaha antara dua orang atau lebih dengan memakai nama bersama.

Pemilik firma terdiri dari beberapa orang yang bersekutu dan masing-masing anggota

persekutuan menyerahkan kekayaan pribadi sesuai yang tercantum dalam akta

pendirian perusahaan.

Rincian 4. Tahun mulai beroperasi secara komersial

Isilah tahun dimulainya beroperasi secara komersial usaha yang dimaksud.

Rincian 5. Apakah perusahaan/usaha ini memanfaatkan jaringan internet?

Lingkarilah jawaban yang sesuai dan pindahkan pada kotak yang tersedia. Kode ‘1’ jika

Ya dan kode ‘2’ jika Tidak.

Internet (interconnected-networking) adalah rangkaian komputer yang terhubung di dalam

beberapa rangkaian. Sistem Internet ialah sistem komputer umum, yang berhubung secara

global dan menggunakan TCP/IP sebagai protokol pertukaran paket (packet switching

communication protocol).

Page 15: PEDOMAN SPA 2015 - sirusa.bps.go.idsirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/2015_3407_ped... · Badan Pusat Statistik SURVEI PERUSAHAAN/USAHA SPA TAHUN 2015 PEDOMAN PENCACAHAN DAN PEMERIKSAAN

PEDOMAN PENCACAHAN 12

Rincian 6. Dalam transaksi transaksi usaha, apakah menggunakan fasilitas E-

commerce?

Lingkarilah jawaban yang sesuai dan pindahkan pada kotak yang tersedia. Kode ‘1’ jika

Ya dan kode ‘2’ jika Tidak.

E-Commerce adalah penyebaran, pembelian, penjualan, pemasaran barang dan jasa melalui

sistem elektronik seperti internet atau televisi, www atau jaringan komputer lainnya.

Rincian 7. Apakah pembayaran dapat melalui kartu kredit/kartu debit?

Lingkarilah jawaban yang sesuai dan pindahkan pada kotak yang tersedia. Kode ‘1’ jika

Ya dan kode ‘2’ jika Tidak.

Kartu kredit (credit card) adalah suatu jenis penyelesaian transaksi ritel (retail) dan sistem

kredit, yang namanya berasal dari kartu plastik yang diterbitkan kepada pengguna sistem

tersebut. Kartu kredit memiliki bentuk dan ukuran yang standar seperti yang dispesifikasikan

oleh standar ISO 7810. Kartu kredit dikeluarkan oleh bank yang menjamin pemegangnya

untuk dapat berbelanja tanpa membayar kontan dan pengeluaran belanja itu akan

diperhitungkan di rekening pemilik kartu di bank tersebut;

Kartu debit (debit card) adalah sebuah kartu pembayaran secara elektronik yang diterbitkan

oleh Bank. Kartu ini dapat berfungsi sebagai pengganti pembayaran dengan uang tunai. Kartu

ini mengacu pada saldo tabungan bank anda di bank penerbit tersebut. Fungsi dari kartu debit

adalah untuk memudahkan pembayaran ketika berbelanja tanpa harus membawa uang tunai.

Rincian 8. Apakah perusahaan ini menjadi anggota Asosiasi Spa Indonesia (ASPI)?

Lingkarilah jawaban yang sesuai dan pindahkan pada kotak yang tersedia. Kode ‘1’ jika

Ya dan kode ‘2’ jika Tidak.

Asosiasi Spa Indonesia (ASPI) adalah suatu organisasi sebagai wadah para pengusaha spa di

Indonesia. Pendirian ASPI dikukuhkan oleh Menteri Pariwisata, Seni dan Budaya pada

tanggal 24 April 2004.

Rincian 9a. Banyaknya pengunjung WNI selama tahun 2014:

Isilah jumlah pengunjung setiap tahun sesuai dengan tahun yang dimaksud pada tempat

yang telah disediakan.

Page 16: PEDOMAN SPA 2015 - sirusa.bps.go.idsirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/2015_3407_ped... · Badan Pusat Statistik SURVEI PERUSAHAAN/USAHA SPA TAHUN 2015 PEDOMAN PENCACAHAN DAN PEMERIKSAAN

PEDOMAN PENCACAHAN 13

Rincian 9b. Banyaknya pengunjung WNA selama tahun 2014:

Isilah jumlah pengunjung setiap tahun sesuai dengan tahun yang dimaksud pada tempat

yang telah disediakan.

Rincian 10. Jenis pengunjung usaha ini:

Lingkarilah jawaban yang sesuai dan pindahkan pada kotak yang tersedia. Kode ‘1’ jika

usaha ini khusus menerima pengunjung laki-laki, kode ‘2’ jika jika usaha ini hanya menerima

pengunjung perempuan, dan kode ‘3’ jika jika usaha ini menerima pengunjung laki-laki dan

perempuan.

Rincian 11. Banyaknya pekerja/karyawan tetap, pekerja tidak tetap/kontrak, dan

pekerja asing pada saat pencacahan menurut jenis kelamin dan jenjang pendidikan

yang ditamatkan:

Isilah jumlah pekerja/karyawan yang sesuai pada saat pencacahan berdasarkan tingkat

pendidikan serta dibedakan menurut kelompok Pekerja Tetap, Pekerja Kontrak/Tidak Tetap,

Pekerja Asing. Setiap kelompok dibedakan menurut pekerja laki-laki dan perempuan.

Status pekerja:

Pekerja tetap adalah orang yang bekerja pada perusahaan/usaha dengan menerima upah/gaji

secara tetap, tidak tergantung pada absensi/kehadiran pekerja tersebut, dan biasanya apabila

diberhentikan akan mendapat pesangon.

Pekerja tidak tetap adalah orang yang bekerja pada perusahaan/usaha dan menerima

upah/gaji, dengan memperhitungkan jumlah hari masuk kerja/prestasi pekerja tersebut.

Pekerja kontrak adalah orang yang bekerja dengan perjanjian tertentu.

Pekerja Asing adalah karyawan yang bukan Warga Negara Indonesia (WNI) dan bekerja

dengan mendapat upah/gaji secara tetap (sebagai pekerja tetap) atau yang bekerja dengan

perjanjian tertentu (sebagai pekerja kontrak).

Jenjang pendidikan:

a. Tamat SMP dan jenjang pendidikan di bawahnya (SD).

Tamat SMP adalah pekerja/karyawan yang tamat Sekolah Menengah Pertama, MULO,

HBS tahun, Sekolah Luar Biasa Menengah Tingkat Pertama dan Madrasah Tsanawiyah,

Sekolah Kepandaian Putri, Sekolah Menengah Ekonomi Pertama, Sekolah Menengah

Page 17: PEDOMAN SPA 2015 - sirusa.bps.go.idsirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/2015_3407_ped... · Badan Pusat Statistik SURVEI PERUSAHAAN/USAHA SPA TAHUN 2015 PEDOMAN PENCACAHAN DAN PEMERIKSAAN

PEDOMAN PENCACAHAN 14

Ilmu Pariwisata (SMIP), Sekolah Teknik, Sekolah Kesejahteraan Keluarga Pertama,

Sekolah Ketrampilan Kejuruan 4 tahun, Sekolah Usaha Tani, Sekolah Pertanian

Menengah Pertama, Sekolah Guru Bantu, Pendidikan Guru Agama 4 tahun, Kursus

Pegawai Administrasi, Kursus Karyawan Perusahaan, dan Pendidikan Pegawai Urusan

Peradilan Agama.

b. Tamat SMA dan sederajat adalah pekerja/karyawan yang tamat dari SMTA umum dan

SMTA kejuruan, seperti Sekolah Menengah Atas, HBS 5 tahun, AMS, Madrasah

Aliyah, Sekolah Menengah Pekerjaan Sosial, Sekolah Menengah Industri Kerajinan,

Sekolah Menengah Seni Rupa, Sekolah Menengah Karawitan Indonesia, Sekolah

Menengah Musik, Sekolah Teknologi Menengah Pembangunan, Sekolah Menengah

Ekonomi Atas, Sekolah Teknologi Menengah, Sekolah Menengah Teknologi Pertanian,

Sekolah Menengah Teknologi Perkapalan, Sekolah Menengah Teknologi Pertambangan,

Sekolah Menengah Teknologi Grafika, Sekolah Guru Olah Raga, Sekolah Guru

Pendidikan Luar Biasa, Pendidikan Guru Sekolah Lanjutan Pertama, Pendidikan Guru

Agama 6 tahun, Sekolah Guru Taman Kanak-Kanak, Kursus Pendidikan Guru, Sekolah

Analisis Menengah Kimia Atas, Sekolah Asisten Apoteker, Sekolah Bidan, Sekolah

Pengatur Rontgen, dan Kursus Pegawai Administrasi Atas.

c. Diploma I/II adalah diploma I atau II pada suatu pendidikan yang khusus diberikan

untuk program diploma I dan II termasuk kejuruan pariwisata, seperti tamat jurusan

ticketing Diploma I/II Biro Perjalanan, jurusan memasak (Cook) dari BPLP, tamat

jurusan komputer dari BSI dan sebagainya.

d. Sarjana Muda (Diploma III) adalah pekerja/karyawan yang tamat Akademi/sarjanan

muda termasuk kejuruan pariwisata misalnya: Akademi Seni Musik Indonesia, Akademi

Seni Tari Indonesia, Akademi Bahasa Asing, Akademi Perhotelan dan Akademi

Pariwisata, Akademi Pemerintahan Dalam Negeri dan sebagainya. Bagi fakultas yang

tidak mengeluarkan gelar sarjana muda maka pekerja/karyawan yang menempuh

pendidikan sampai semester 8/9 dan belum tamat tetap dimasukkan sebagai tamat SMA.

e. D IV dan S1 adalah pekerja/karyawan yang tamat program pendidikan sarjana, diploma

IV, Akta IV & V pada suatu universitas/institut/sekolah tinggi termasuk program dengan

jurusan pariwisata.

f. S2/S3 adalah pekerja/karyawan yang tamat program pendidikan pasca sarjana, doktor,

spesialis 1 dan 2 pada suatu universitas/institut/sekolah tinggi.

Page 18: PEDOMAN SPA 2015 - sirusa.bps.go.idsirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/2015_3407_ped... · Badan Pusat Statistik SURVEI PERUSAHAAN/USAHA SPA TAHUN 2015 PEDOMAN PENCACAHAN DAN PEMERIKSAAN

PEDOMAN PENCACAHAN 15

BLOK III – KETERANGAN KHUSUS

Blok ini mencatat keterangan khusus untuk mendalami karakteristik perusahaan/usaha spa.

Di dalam blok ini ditanyakan mengenai jumlah tenaga kerja yang memiliki sertifikat spa;

jenis dan tarif layanan yang disediakan; perawatan, terapi, dan metode yang disediakan; serta

beberapa pertanyaan mengenai keadaan perusahaan/usaha secara lebih spesifik.

Rincian 1a. Jumlah tenaga kerja terapis: ... orang

Isilah jumlah tenaga kerja terapis yang dimiliki pada tempat yang telah disediakan.

Terapis, atau juga disebut sebagai seorang pelaksana spa/terapi, adalah seseorang yang telah

memiliki kompetensi pada tingkat kualifikasi tertentu sesuai kategori pelayanan spa, dan

mempunyai kewenangan untuk menjalankan profesinya.

Rincian 1b. Jumlah tenaga kerja pendidik/pelatih spa: ... orang

Isilah jumlah tenaga kerja pendidik/pelatih spa yang dimiliki pada tempat yang telah

disediakan.

Pada perusahaan/usaha spa yang juga mengadakan pendidikan/pelatihan spa,

perusahaan/usaha tersebut memiliki beberapa tenaga kerja pendidik/pelatih spa yang

bertugas untuk memberikan pendidikan/pelatihan kepada para terapis/calon terapis.

Rincian 2. Jumlah pekerja yang memiliki sertifikasi kompetensi bidang pariwisata

Isilah jumlah tenaga kerja yang memiliki sertifikat kompetensi bidang pariwisata

sesuai bidang kompetensinya pada tempat yang telah disediakan. Isilah jumlah terapis spa

yang memiliki sertifikat kompetensi di baris a dan isilah jumlah pelulut/pemijat yang

memiliki sertifikat kompetensi di baris b.

Sertifikat Kompetensi di Bidang Pariwisata adalah bukti tertulis yang diterbitkan oleh

lembaga sertifikasi profesi terlisensi yang menerangkan bahwa seseorang telah menguasai

kompetensi kerja tertentu sesuai dengan SKKNI bidang pariwisata, standar internasional

dan/atau standar khusus. Sertifikat yang dimaksud berupa tanda atau surat keterangan tertulis

dari Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) yang dibentuk oleh Badan Nasional Sertifikasi Profesi

(BNSP), yang membuktikan bahwa yang bersangkutan telah dinyatakan memiliki kompetensi

di bidang spa dan pijat.

Page 19: PEDOMAN SPA 2015 - sirusa.bps.go.idsirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/2015_3407_ped... · Badan Pusat Statistik SURVEI PERUSAHAAN/USAHA SPA TAHUN 2015 PEDOMAN PENCACAHAN DAN PEMERIKSAAN

PEDOMAN PENCACAHAN 16

Rincian 3. Layanan –layanan yang paling diminati oleh pengunjung dan besarnya tarif:

Isilah jenis-jenis layanan yang menjadi favorit para pengunjung pada perusahaan/usaha

spa beserta tarifnya pada tempat yang telah disediakan. Adapun layanan yang diberikan dapat

berupa perawatan tubuh (body treatment), perawatan rambut (hair treatment), perawatan

wajah (face treatment), perawatan kaki dan tangan (hand and foot treatment), perawatan

khusus (special treatment), maupun layanan paket-paket khusus.

Rincian 4a. Apakah menyediakan layanan perawatan terapi air:

Isilah kotak yang tersedia dengan kode ‘1’, apabila ‘Ya’ dan ‘2’, apabila ‘Tidak’.

Terapi air – penggunaan air untuk penyembuhan dengan cara meringankan segala keluhan,

yang meliputi kegiatan berendam; berendam dengan semburan air yang bisa diatur suhu dan

tekanannya; pancuran air yang bisa diatur suhu dan tekanannya; mandi uap; terapi lumpur;

terapi air laut; atau terapi dengan ganggang.

Rincian 4b. Jika R.4a. berkode 1, apakah tersedia layanan berikut:

Isilah kotak yang tersedia dengan kode ‘1’, apabila ‘Ya’ dan ‘2’, apabila ‘Tidak’.

Rincian 5a. Apakah menyediakan layanan perawatan terapi aroma:

Isilah kotak yang tersedia dengan kode ‘1’, apabila ‘Ya’ dan ‘2’, apabila ‘Tidak’.

Terapi aroma – atau sering disebut aromaterapi, ialah terapi atau pengobatan yang dilakukan

dengan menggunakan wewangian, seperti bunga, akar-akaran, dan daun-daunan.

Rincian 5b. Jika R.5a. berkode 1, berapa jenis minyak atsiri yang digunakan untuk

terapi aroma:

Isilah kotak yang tersedia banyaknya jenis minyak atsiri yang digunakan untuk terapi

aroma, baik itu minyak atsiri yang berasal dari Indonesia maupun minyak atsiri yang berasal

dari luar Indonesia.

Rincian 6a. Apakah menyediakan layanan perawatan terapi pijat:

Isilah kotak yang tersedia dengan kode ‘1’, apabila ‘Ya’ dan ‘2’, apabila ‘Tidak’.

Terapi pijat – memanipulasi jaringan lunak dan otot-otot menggunakan tangan atau kaki

yang ditujukan untuk menghilangkan ketegangan, nyeri, kejang, stres, dan meningkatkan

sirkulasi darah.

Page 20: PEDOMAN SPA 2015 - sirusa.bps.go.idsirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/2015_3407_ped... · Badan Pusat Statistik SURVEI PERUSAHAAN/USAHA SPA TAHUN 2015 PEDOMAN PENCACAHAN DAN PEMERIKSAAN

PEDOMAN PENCACAHAN 17

Rincian 6b. – Jika R.6a. berkode 1, berapa jenis pijat yang dapat dipilih pada terapi

pijat:

Isilah kotak yang tersedia dengan banyaknya jenis pijat yang dapat dipilih pada terapi

pijat baik pijat tradisional Indonesia dan jenis pijat yang berasal dari negara lain.

Rincian 7a. Apakah menyediakan layanan perawatan terapi rempah:

Isilah kotak yang tersedia dengan kode ‘1’, apabila ‘Ya’ dan ‘2’, apabila ‘Tidak’.

Terapi rempah – terapi dengan menambahkan rempah-rempah alami yang bertujuan untuk

memengaruhi suasana hati atau kesehatan seseorang, yang dapat dilakukan dengan cara

rendam rempah, lulur, dan masker.

Jika rempah-rempah yang digunakan dalam terapi sudah tidak dapat dipisahkan lagi bahan

bakunya, misalnya produk lulur yang terbuat dari ramuan berbagai macam rempah-rempah,

maka jenis rempah tersebut dihitung sebagai satu satuan. Namun lain halnya jika dapat

diuraikan menurut jenis bahan bakunya, maka banyaknya jenis rempah yang digunakan

adalah sebanyak bahan baku yang digunakan. Contoh lulur bengkuang dihitung sebagai satu

jenis rempah; lulur kopi dihitung sebagai satu jenis rempah.

Rincian 7b. – Jika R.7a. berkode 1, berapa jenis rempah yang dapat dipilih pada terapi

rempah:

Isilah kotak yang tersedia dengan banyaknya jenis rempah yang dapat dipilih pada

terapi rempah.

Rincian 8a. Apakah menyediakan layanan perawatan terapi pikiran:

Isilah kotak yang tersedia dengan kode ‘1’, apabila ‘Ya’ dan ‘2’, apabila ‘Tidak’.

Terapi pikiran – terapi untuk penyembuhan dengan cara meringankan segala keluhan psikis,

meliputi meditasi, olah peregangan otot (relaksasi), terapi musik, atau terapi warna.

Rincian 8b. – Jika R.8a. berkode 1, apakah tersedia layanan berikut:

Isilah kotak yang tersedia dengan kode ‘1’, apabila ‘Ada’ dan ‘2’, apabila ‘Tidak’.

Meditasi – praktek relaksasi yang melibatkan pelepasan pikiran dari semua hal yang

menarik, membebani, maupun mencemaskan dalam hidup kita sehari-hari. Meditasi

melepaskan kita dari penderitaan pemikiran baik dan buruk yang sangat subjektif yang secara

Page 21: PEDOMAN SPA 2015 - sirusa.bps.go.idsirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/2015_3407_ped... · Badan Pusat Statistik SURVEI PERUSAHAAN/USAHA SPA TAHUN 2015 PEDOMAN PENCACAHAN DAN PEMERIKSAAN

PEDOMAN PENCACAHAN 18

proporsional berhubungan langsung dengan kelekatan kita terhadap pikiran dan penilaian

tertentu.

Terapi musik – usaha meningkatkan kualitas fisik dan mental dengan rangsangan suara yang

terdiri dari melodi, ritme, harmoni, timbre, bentuk dan gaya yang diorganisir sedemikian rupa

hingga tercipta musik yang bermanfaat untuk kesehatan fisik dan mental.

Terapi warna yang juga disebut chromotherapy adalah sebuah metode terapi pengobatan

alternatif yang menggunakan cahaya untuk menyeimbangkan energi fisik, emotional dan

spiritual seseorang. Warna adalah refleksi dari gelombang elektromagnetik cahaya. Sehingga

semua warna memiliki sifat penyembuhan yang unik dan berbeda-beda

Rincian 9a. Apakah menyediakan layanan perawatan olah fisik:

Isilah kotak yang tersedia dengan kode ‘1’, apabila ‘Ya’ dan ‘2’, apabila ‘Tidak’.

Olah fisik – serangkaian gerak fisik yang dilakukan dalam usaha untuk penyembuhan atau

meningkatkan kulaitas hidup; menunda atau mengelola penyakit; atau meniadakan

komplikasi yang akan ditimbulkan dari suatu penyakit.

Rincian 9b. – Jika R.9a. berkode 1, apakah tersedia layanan berikut:

Isilah kotak yang tersedia dengan kode ‘1’, apabila ‘Ada’ dan ‘2’, apabila ‘Tidak’.

Yoga – salah satu dari ajaran filfasat Hindu yang menitikberatkan pada aktivitas meditasi

dimana seseorang memusatkan seluruh pikiran untuk mengontrol panca indera dan tubuhnya

secara keseluruhan.

Pilates – jenis olahraga yang dikembangkan oleh Joseph Pilates yang menekankan

keseimbangan tubuh melalui kekuatan keseimbangan, kelenturan, dan kesadaran agar efisien

dalam pergerakan yang anggun.

Latihan koreksi postur (postural exercise) – salah satu jenis latihan dalam kegiatan olah

fisik yang bertujuan untuk mengembangkan, memelihara, dan memulihkan gerak dan fungsi.

Rincian 10. – Fasilitas yang tersedia:

Isilah kotak yang tersedia dengan kode ‘1’, apabila ‘Ada’ dan ‘2’, apabila ‘Tidak’.

Alunan Musik – buaian nada atau suara yang disusun demikian rupa sehingga mengandung

irama, lagu, dan keharmonisan (terutama yang menggunakan alat-alat yang dapat

menghasilkan bunyi-bunyi itu).

Page 22: PEDOMAN SPA 2015 - sirusa.bps.go.idsirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/2015_3407_ped... · Badan Pusat Statistik SURVEI PERUSAHAAN/USAHA SPA TAHUN 2015 PEDOMAN PENCACAHAN DAN PEMERIKSAAN

PEDOMAN PENCACAHAN 19

Pengaturan cahaya – pengelolaan sistem pencahayaan (pengaturan jumlah penyinaran)

sesuai jenis perawatan dengan menggunakan alat pengatur lampu (dimmer).

Area lobi – ruang teras di dekat pintu masuk yang biasanya dilengkapi dengan berbagai

perangkat meja dan kursi, yang berfungsi sebagai ruang duduk atau ruang tunggu.

Area makan & minum – area yang digunakan untuk kegiatan makan dan minum.

Ruang bilas – ruang yang dapat digunakan para pengunjung/tamu/pelanggan spa untuk

membilas tubuhnya setelah melakukan perawatan.

Tempat cuci tangan + sabun – tempat untuk mencuci tangan (wastafel) yang dilengkapi

dengan sabun pembersih/antiseptik dan air bersih yang memadai.

Toilet bersih – Toilet yang terjaga kebersihannya, terawat, dan terpisah untuk pria dan wanita.

Ruang olah fisik – ruang yang dapat digunakan para pengunjung/tamu/pelanggan spa untuk

melakukan terapi olah fisik.

Pancuran air (shower) – Alat yang dapat memancurkan air baik yang bisa diatur suhu dan

tekanannya maupun yang tidak.

Bak rendam (bath tub) – Alat yang digunakan untuk berendam.

Alat steam (steamer) – Alat yang dapat mengeluarkan uap yang digunakan untuk mandi uap

maupun sauna.

Alat facial – Alat yang dipergunakan untuk perawatan kulit wajah baik secara manual tanpa

menggunakan energi listrik (antara lain: sendok una, pinset, dan lainnya), maupun yang

menggunakan energi listrik (antara lain: vaporiser, high frequency, ultrasonic, vibrator,

vacuum suction, galvanic, frimator dan lainnya).

Lampu facial (magnifing lamp) – Lampu yang memiliki fungsi pembesaran yang dilengkapi

dengan lampu dingin untuk memaksimalkan efektivitas perawatan kulit wajah.

Kursi cuci rambut (hair wash atau wash bak) – Kursi yang dirancang khusus untuk

perawatan rambut dan kulit kepala yang dilengkapi dengan sandaran kepala dan bak untuk

cuci rambut.

Page 23: PEDOMAN SPA 2015 - sirusa.bps.go.idsirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/2015_3407_ped... · Badan Pusat Statistik SURVEI PERUSAHAAN/USAHA SPA TAHUN 2015 PEDOMAN PENCACAHAN DAN PEMERIKSAAN

PEDOMAN PENCACAHAN 20

Alat steam rambut (hair steamer) – Sebuah kursi dengan bulatan di bagian atasnya yang

dapat mengeluarkan uap panas/dingin yang berfungsi untuk memperbaiki sel-sel rambut yang

rusak dan meningkatkan efek penyerapan vitamin atau kandungan dalam masker atau krim

rambut.

Alat untuk sterilisasi (sterilizator) – Alat yang berfungsi untuk mensterilkan alat-alat

kosmetik.

Alat untuk perawatan kaki (footbath) – Kursi khusus yang digunakan pada proses pedicure

untuk perawatan kaki.

Selimut panas (heating blanket) – Selimut yang mengeluarkan panas dari daya listrik yang

digunakan untuk membungkus tubuh untuk meningkatkan suhu tubuh beberapa derajat lebih

panas dengan tujuan supaya produk perawatan kulit yang dioleskan seperti masker/krim

tubuh dapat lebih mudah terserap ke dalam kulit.

Tensimeter– Alat pengukur tekanan darah, dapat berupa tensimeter digital maupun manual.

Termometer air – Alat pengukur suhu air.

Peralatan untuk handuk panas (hot cabin) – Alat yang berbentuk seperti oven yang

berfungsi sebagai penghangat handuk dan mensterilkan handuk untuk perawatan kecantikan

Locker – tempat para pengunjung/tamu/pelanggan untuk dapat menitipkan barang-barang

pribadinya selama melakukan perawatan di spa.

BLOK IV. PENDAPATAN/PENGELUARAN USAHA TAHUN 2014

Rincian 1 – Jumlah pendapatan usaha

Rincian ini digunakan untuk mendapatkan keterangan mengenai pendapatan

perusahaan/usaha dari kegiatan utama selama tahun 2014 (isian dalam satuan rupiah).

Pendapatan yang dimaksud adalah seluruh pendapatan utama dan pendapatan lainnya yang

terkait dengan kegiatan/usaha yang dilakukan.

Rincian 2 – Jumlah pengeluaran usaha (biaya+balas jasa)

Rincian ini untuk mencatat seluruh pengeluaran (biaya) administrasi/operasional kantor

perusahaan yang berkaitan secara langsung maupun tidak langsung dengan usaha, termasuk

upah/gaji pekerja/karyawan selama tahun 2014 (isian dalam satuan rupiah).

Page 24: PEDOMAN SPA 2015 - sirusa.bps.go.idsirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/2015_3407_ped... · Badan Pusat Statistik SURVEI PERUSAHAAN/USAHA SPA TAHUN 2015 PEDOMAN PENCACAHAN DAN PEMERIKSAAN

PEDOMAN PENCACAHAN 21

BLOK V. PERMODALAN

Rincian 1a. – Status penanaman modal

Rincian ini digunakan untuk mendapatkan keterangan mengenai status permodalan

perusahaan/usaha. Isilah jawaban pada kotak yang tersedia. Kode ‘1’ apabila ‘Fasilitas

PMDN; kode ‘2’ apabila “Fasilitas PMA’; dan kode ‘3’ apabila ‘Non Fasilitas’.

PMDN adalah Penanaman Modal Dalam Negeri; PMA adalah Penanaman Modal Asing; dan

Non Fasilitas adalah status permodalan sendiri yang tidak masuk kelompok PMDN maupun

PMA.

Rincian 1b. – Jiika 1.2 berkode 2 (PMA) negara utama penanam modal: ...

Jika status permodalan adalah berasal dari fasilitas PMA (rincian 1.a berkode ‘2’),

isilah nama negara penanam modal utama di tempat yang disediakan.

Rincian 2 – Persentase Permodalan

Isilah persentase permodalan sesuai dengan sumber permodalan. Sumber permodalan

dibagi berdasarkan Swasta nasional/perorangan dan Asing.

Rincian 3 – Sumber Modal

Lingkarilah jawaban yang sesuai (pilihan jawaban boleh lebih dari satu) dan salin

jumlah kode jawaban ke dalam kotak yang tersedia. Kode ‘1’ apabila ‘Modal sendiri/Saham’;

kode ‘2’ jika ’Hibah’; kode ’4’ apabila “Pinjaman Bank’; dan kode ‘8’ apabila ‘Pinjaman

Lembaga Keuangan Bukan Bank’.

Modal Sendiri

Modal Sendiri adalah uang yang dipakai sebagai pokok (induk) untuk berdagang, melepas

uang, dan sebagainya; berupa harta benda (uang, barang, dan sebagainya) yang dapat

dipergunakan untuk menghasilkan sesuatu yang menambah kekayaan modal sendiri.

Modal Saham

Modal Saham adalah bukti kepemilikan peserta (andil atau sero) permodalan pada suatu

perusahaan yang berbentuk perseroan terbatas, yang memiliki hak atas dividen dan lain-lain

menurut besar kecilnya modal yang disetor.

Page 25: PEDOMAN SPA 2015 - sirusa.bps.go.idsirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/2015_3407_ped... · Badan Pusat Statistik SURVEI PERUSAHAAN/USAHA SPA TAHUN 2015 PEDOMAN PENCACAHAN DAN PEMERIKSAAN

PEDOMAN PENCACAHAN 22

Hibah

Hibah adalah pemberian modal secara sukarela dengan mengalihkan hak atas sesuatu

kekayaaan (uang, barang, dan sebagainya) kepada perusahaan atau pihak lain.

Pinjaman Bank

Pinjaman Bank adalah memakai uang dari pihak bank untuk waktu tertentu dan syarat-syarat

sesuai ketentuan bank untuk melakukan investasi dan operasional kerja perusahaan.

Pinjaman Lembaga Keuangan Bukan Bank

Pinjaman lembaga Keuangan Bukan Bank adalah Pinjaman yang berasal dari lembaga

keuangan non bank berupa uang untuk waktu tertentu dan syarat-syarat tertentu sesuai

ketentuan pinjaman untuk melakukan investasi dan operasional kerja perusahaan.

BLOK VI. CATATAN

Blok ini digunakan untuk memberikan catatan mengenai isian-isian daftar. Berikan

catatan-catatan jika diperlukan dengan singkat dan jelas.

BLOK VII. PENGESAHAN

Blok ini bertujuan untuk mengetahui bahwa jawaban yang diberikan dalam daftar

diketahui oleh yang bertanggung jawab dalam perusahaan tersebut. Dilengkapi dengan nama,

jabatan, nomor telepon, tanggal pengesahan, dan tanda tangan responden (yang memberi

jawaban) serta cap perusahaan. Hal ini berguna sekali jika dibutuhkan adanya kunjungan

ulang.

BLOK VIII – KETERANGAN PETUGAS

Tujuan blok ini mencatat identitas petugas pencacah dan petugas pengawas, dalam hal

ini memuat: 1. Nama Petugas; 2. Tanggal Pelaksanaan Kegiatan; dan 3. Tanda Tangan.

Page 26: PEDOMAN SPA 2015 - sirusa.bps.go.idsirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/2015_3407_ped... · Badan Pusat Statistik SURVEI PERUSAHAAN/USAHA SPA TAHUN 2015 PEDOMAN PENCACAHAN DAN PEMERIKSAAN

PEDOMAN PENCACAHAN 23

LAMPIRAN

Page 27: PEDOMAN SPA 2015 - sirusa.bps.go.idsirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/2015_3407_ped... · Badan Pusat Statistik SURVEI PERUSAHAAN/USAHA SPA TAHUN 2015 PEDOMAN PENCACAHAN DAN PEMERIKSAAN

Tujuan:

Mendapatkan data mengenai karakteristik yang terkait dengan perusahaan/usaha spa.

Obyek Survei:

Perusahaan/usaha spa di Indonesia.

Waktu pengembalian Dokumen:

Mohon dikembalikan paling lambat 1 (satu) bulan setelah dokumen diterima.

Dasar Hukum:

Pelaksanaan kegiatan ini berdasarkan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1997 tentang Statistik.

Kerahasiaan:

Kerahasiaan data yang diberikan dijamin oleh Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1997 Pasal 21.

1. Provinsi

2. Kabupaten/Kota *)

3. Kecamatan

4. Kelurahan/Desa *)

5. Nomor Blok Sensus

6. Nomor Urut Perusahaan/Usaha (Diisi pada saat pengolahan ) :

7. Nama Perusahaan/Usaha : ………………………………………………………………

8. Alamat Perusahaan/Usaha : ………………………………………………………………

………………………………………………………………

RT : ….… / RW : ….… Kode pos :

Nomor telepon : (……)…..………………………… E-mail : .………….…..…………………………

Nomor faksimili : (……)…..………………………… Homepage : .………….…..…………………………

*) Coret yang tidak sesuai

(2)

PENCACAHAN PERUSAHAAN/USAHA SPA

TAHUN 2015

1

BLOK I. PENGENALAN TEMPAT

REPUBLIK INDONESIA

BADAN PUSAT STATISTIK

(1) (3)

RAHASIA V-SPA15

Page 28: PEDOMAN SPA 2015 - sirusa.bps.go.idsirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/2015_3407_ped... · Badan Pusat Statistik SURVEI PERUSAHAAN/USAHA SPA TAHUN 2015 PEDOMAN PENCACAHAN DAN PEMERIKSAAN

1. Semua isian harus ditulis dengan jelas agar mudah dibaca. Penulisan kata-kata harus menggunakan huruf

kapital (balok) serta tidak boleh disingkat, kecuali kata-kata yang terlalu panjang. Angka harus ditulis dengan

angka biasa (bukan angka romawi).

2. Cara pengisian kuesioner :

l Isi jawaban/keterangan pada tempat yang disediakan dan tulis kode yang sesuai pada kotak yang tersedia.

l Lingkari salah satu kode jawaban yang sesuai, lalu pindahkan kode jawaban ke dalam kotak yang tersedia.

l Pindahkan isian ke kotak dengan mengikuti kaidah penuh tepi kanan (right justified ).

l Jika kode yang dilingkari lebih dari satu, jumlahkan kode yang dilingkari dan tulis pada kotak yang tersedia.

3.

1. Jenis izin operasional usaha yang dimiliki:

Tanda Daftar Usaha Pariwisata (TDUP) -1 Izin Tetap Usaha Pariwisata (ITUP) -2

Lainnya (tuliskan …….…………….…..…..………) -3 Tidak memiliki izin -4

Jika perusahaan/usaha memiliki izin usaha berupa TDUP dan ITUP, maka cukup menggunakan kode yang terkecil.

2. Apakah usaha ini sudah memperoleh sertifikasi usaha pariwisata dari

Lembaga Sertifikasi Usaha di bidang pariwisata:

Ya -1 Belum -2

3. Bentuk badan hukum/badan usaha/perijinan:

PT/PT (Persero) -1 CV -4

Yayasan -2 Firma -5

Koperasi -3 Tidak berbadan hukum/usaha -6

4. Tahun mulai beroperasi secara komersial: . . . . . . .

5. Apakah perusahaan/usaha ini memanfaatkan fasilitas jaringan internet ?

Ya -1 Tidak -2

2

TATA TERTIB PENGISIAN KUESIONER

BLOK II. KETERANGAN UMUM

TDUP adalah dokumen resmi yang membuktikan bahwa usaha yang dilakukan oleh pengusaha telah tercantum di

dalam daftar usaha pariwisata. TDUP diterbitkan oleh Bupati/Walikota setempat, kecuali untuk wilayah DKI Jakarta

TDUP dikeluarkan oleh Gubernur.

ITUP adalah izin tetap usaha bidang pariwisata yang berisi hal-hal sesuai dengan Peraturan Menteri yang wajib

didaftarkan oleh setiap pengusaha usaha pariwisata. ITUP dikeluarkan oleh Kantor Pelayanan Izin Terpadu di tiap

kabupaten/kota.

Lembaga Sertifikasi Usaha (LSU) Bidang Pariwisata adalah lembaga mandiri yang berwenang melakukan

sertifikasi usaha di bidang pariwisata sesuai dengna ketentuan peraturan perundang-undangan.

Sertifikasi Usaha Pariwisata adalah proses pemberian sertifikat kepada usaha pariwisata untuk mendukung

peningkatan mutu produk pariwisata, pelayanan, dan pengelolaan usaha pariwisata melalui audit. Tidak termasuk

sertifikat penghargaan.

Usaha spa adalah usaha perawatan yang memberikan layanan dengan metode kombinasi terapi air, terapi

aroma, pijat, rempah-rempah, layanan makanan/minuman sehat, dan olah aktivitas fisik dengan tujuan

menyeimbangkan jiwa dan raga dengan tetap memperhatikan tradisi dan budaya bangsa Indonesia

(Permenkarekraf No. 24 Tahun 2014 tentang Standar Usaha Spa).

Page 29: PEDOMAN SPA 2015 - sirusa.bps.go.idsirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/2015_3407_ped... · Badan Pusat Statistik SURVEI PERUSAHAAN/USAHA SPA TAHUN 2015 PEDOMAN PENCACAHAN DAN PEMERIKSAAN

6. Dalam transaksi usaha, apakah menggunakan fasilitas E-commerce ?

Ya -1 Tidak -2

7. Apakah pembayaran dapat menggunakan kartu kredit /kartu debit ?

Ya -1 Tidak -2

8. Apakah perusahaan ini menjadi anggota Asosiasi Spa Indonesia (ASPI) ?

Ya -1 Tidak -2

9. a. Jumlah pengunjung WNI selama tahun 2014:

b. Jumlah pengunjung WNA selama tahun 2014:

10. Jenis pengunjung usaha ini:

Hanya Laki-laki (for men) -1 Hanya Perempuan (for ladies) -2

Laki-laki dan Perempuan -3

11.

Perempuan Perempuan

a. < SMP dan sederajat

b. SMA dan sederajat

c. D I / D II

d. Sarjana Muda / D III

e. D IV dan S1

f. S2 / S3

g. Jumlah

Pekerja Tetap adalah orang yang bekerja pada perusahaan/usaha dengan menerima upah/gaji secara tetap, tidak

tergantung pada absensi/kehadiran pekerja tersebut.

Pekerja Kontrak adalah orang yang bekerja pada perusahaan/usaha dengan perjanjian tertentu.

Pekerja Asing (WNA) adalah pekerja yang bukan warga negara indonesia dan bekerja dengan mendapatkan upah/

gaji secara tetap (sebagai pekerja tetap) atau yang bekerja dengan perjanjian tertentu (sebagai pekerja kontrak).

Laki-laki Laki-laki

3

Jumlah

(8)

Banyaknya pekerja/karyawan tetap, pekerja tidak tetap/kontrak, dan pekerja asing

pada saat pencacahan menurut jenis kelamin dan jenjang pendidikan yang

ditamatkan:

(1) (2)

Pekerja Asing

(7)

Perempuan

Jenjang Pendidikan Pekerja Tetap Pekerja Kontrak

Pekerja Indonesia

Laki-laki

BLOK II. KETERANGAN UMUM (LANJUTAN)

E-Commerce adalah penyebaran, pembelian, penjualan, pemasaran barang dan jasa melalui sistem elektronik

seperti internet atau televisi, www, atau jaringan komputer lainnya.

Asosiasi Spa Indonesia (ASPI) adalah suatu organisasi sebagai wadah para pengusaha spa di Indonesia.

Pendirian ASPI dikukuhkan oleh Menteri Pariwisata, Seni dan Budaya pada tanggal 24 April 2004.

(3) (4) (5) (6)

Page 30: PEDOMAN SPA 2015 - sirusa.bps.go.idsirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/2015_3407_ped... · Badan Pusat Statistik SURVEI PERUSAHAAN/USAHA SPA TAHUN 2015 PEDOMAN PENCACAHAN DAN PEMERIKSAAN

1. a. Jumlah tenaga kerja terapis : … orang

b. Jumlah tenaga kerja pendidik/pelatih spa : … orang

2. Jumlah pekerja yang memiliki sertifikat kompetensi bidang pariwisata:

3.

………………………………………...……

………………………………………...……

………………………………………...……

………………………………………...……

………………………………………...……

………………………………………...……

………………………………………...……

………………………………………...……

………………………………………...……

………………………………………...……

………………………………………...……

………………………………………...……

………………………………………...……

………………………………………...……

………………………………………...……

………………………………………...……

………………………………………...……

………………………………………...……

………………………………………...……

4

(3)

8.

4.

5.

(1)

Sertifikat Kompetensi Bidang Pariwisata adalah tanda atau surat keterangan tertulis yang

menerangkan bahwa seseorang telah menguasai kompetensi kerja tertentu sesuai dengan Standar

Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) bidang pariwisata, standar internasional dan/atau standar

khusus dan dikeluarkan oleh Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) yang dibentuk oleh Badan Nasional

Sertifikasi Profesi (BNSP).

Bidang Kompetensi Jumlah (orang)(1)

6.

(2)

b. Pelulut/Pemijat . . . . . . .

a. Terapis Spa . . . . . . .

BLOK III. KETERANGAN KHUSUS

Terapis atau seorang pelaksana spa/terapi adalah seseorang yang telah memiliki kompetensi pada

tingkat kualifikasi tertentu sesuai kategori pelayanan spa, dan mempunyai kewenangan untuk

menjalankan profesinya.

Pendidik/pelatih spa yang bertugas untuk memberikan pendidikan/pelatihan kepada para terapis/calon

terapis.

10.

Layanan(2)

Tarif (rupiah)

2.

1.

7.

3.

No.

Layanan-layanan yang paling diminati oleh pengunjung dan besarnya tarif:

9.

Page 31: PEDOMAN SPA 2015 - sirusa.bps.go.idsirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/2015_3407_ped... · Badan Pusat Statistik SURVEI PERUSAHAAN/USAHA SPA TAHUN 2015 PEDOMAN PENCACAHAN DAN PEMERIKSAAN

4. a. Apakah menyediakan layanan perawatan terapi air:

-1 Tidak -2

b. Jika R.4a. berkode 1, apakah tersedia layanan berikut: -1 Tidak -2

- Berendam

- Berendam dengan semburan air yang bisa diatur suhu & tekanannya

- Pancuran air yang bisa diatur suhu dan tekanannya

- Mandi uap

- Terapi lumpur/terapi air laut/terapi ganggang

5. a. Apakah menyediakan layanan perawatan terapi aroma:

-1 Tidak -2

b. Jika R.5a. berkode 1, berapa jenis minyak atsiri yang digunakan untuk terapi aroma:

- Minyak atsiri asli Indonesia ........ jenis

- Minyak atsiri non Indonesia ........ jenis

6. a. Apakah menyediakan layanan perawatan terapi pijat:

-1 Tidak -2

b. Jika R.6a. berkode 1, berapa jenis pijat yang dapat dipilih pada terapi pijat:

- Pijat tradisional Indonesia ........ jenis

- Pijat dari negara lain ........ jenis

BLOK III. KETERANGAN KHUSUS (LANJUTAN)

Ada

5

Terapi aroma – atau sering disebut aromaterapi, ialah terapi atau pengobatan yang dilakukan dengan

menggunakan wewangian, seperti bunga, akar-akaran, dan daun-daunan.

Minyak atsiri, atau dikenal juga sebagai minyak eterik (aetheric oil), minyak esensial (essential oil),

minyak terbang (volatile oil), serta minyak aromatik (aromatic oil), adalah kelompok besar minyak nabati

yang berwujud cairan kental pada suhu ruang namun mudah menguap sehingga memberikan aroma

yang khas.

Terapi pijat – memanipulasi jaringan lunak dan otot-otot menggunakan tangan atau kaki yang ditujukan

untuk menghilangkan ketegangan, nyeri, kejang, stres, dan meningkatkan sirkulasi darah.

Pijat Tradisional – pijatan khas Indonesia yang mengandalkan teknik urut dengan jari-jari

dan dikombinasi dengan kekuatan telapak tangan juga. Contoh jenis pijat tradisional Indonesia adalah

pijat jawa dan pijat bali.

Pijat dari negara lain – jenis terapi pijat yang tidak berasal dari Indonesia, contohnya pijat refleksi dari

China, Swedish Massage , Thai Massage , Shiatsu , Hawaian Massage , Ayurvedic Massage.

Ya

Ya

Ya

Terapi air – penggunaan air untuk penyembuhan dengan cara meringankan segala keluhan, yang

meliputi kegiatan berendam; berendam dengan semburan air yang bisa diatur suhu dan tekanannya;

pancuran air yang bisa diatur suhu dan tekanannya; mandi uap; terapi lumpur; terapi air laut; atau terapi

dengan ganggang.

Page 32: PEDOMAN SPA 2015 - sirusa.bps.go.idsirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/2015_3407_ped... · Badan Pusat Statistik SURVEI PERUSAHAAN/USAHA SPA TAHUN 2015 PEDOMAN PENCACAHAN DAN PEMERIKSAAN

7. a. Apakah menyediakan layanan perawatan terapi rempah:

-1 Tidak -2

b. Jika R.7a. berkode 1, berapa jenis rempah yang dapat dipilih pada

terapi rempah: ........ jenis

8. a. Apakah menyediakan layanan perawatan terapi pikiran:

-1 Tidak -2

b. Jika R.8a. berkode 1, apakah tersedia layanan berikut: -1 Tidak -2

- Meditasi

- Olah peregangan otot/relaksasi, terapi musik/terapi warna

9. a. Apakah menyediakan layanan perawatan olah fisik:

-1 Tidak -2

b. Jika R.9a. berkode 1, apakah tersedia layanan berikut: -1 Tidak -2

- Latihan napas

- Yoga, pilates atau latihan koreksi postur (postural exercise )

Terapi rempah – terapi dengan menambahkan rempah-rempah alami yang bertujuan untuk memengaruhi

suasana hati atau kesehatan seseorang, yang dapat dilakukan dengan cara rendam rempah, lulur, dan

masker.

Jika rempah-rempah yang digunakan dalam terapi sudah tidak dapat dipisahkan lagi bahan bakunya,

misalnya produk lulur yang terbuat dari ramuan berbagai macam rempah-rempah, maka jenis rempah

tersebut dihitung sebagai satu satuan. Namun lain halnya jika dapat diuraikan menurut jenis bahan

bakunya, maka banyaknya jenis rempah yang digunakan adalah sebanyak bahan baku yang digunakan.

Contoh lulur bengkuang dihitung sebagai satu jenis rempah; lulur kopi dihitung sebagai satu jenis rempah.

Yoga – salah satu dari ajaran filfasat Hindu yang menitikberatkan pada aktivitas meditasi dimana

seseorang memusatkan seluruh pikiran untuk mengontrol panca indera dan tubuhnya secara keseluruhan.

Pilates – jenis olahraga yang dikembangkan oleh Joseph Pilates yang menekankan keseimbangan tubuh

melalui kekuatan keseimbangan, kelenturan, dan kesadaran agar efisien dalam pergerakan yang anggun.

Ada

Ya

Terapi pikiran – terapi untuk penyembuhan dengan cara meringankan segala keluhan psikis, meliputi

meditasi, olah peregangan otot (relaksasi), terapi musik, atau terapi warna.

Ya

Olah fisik – serangkaian gerak fisik yang dilakukan dalam usaha untuk penyembuhan atau meningkatkan

kulaitas hidup; menunda atau mengelola penyakit; atau meniadakan komplikasi yang akan ditimbulkan

dari suatu penyakit.

Ada

Latihan koreksi postur (postural exercise) – salah satu jenis latihan dalam kegiatan olah fisik yang

bertujuan untuk mengembangkan, memelihara, dan memulihkan gerak dan fungsi.

6

BLOK III. KETERANGAN KHUSUS (LANJUTAN)

Ya

Meditasi – praktek relaksasi yang melibatkan pelepasan pikiran dari semua hal yang menarik,

membebani, maupun mencemaskan dalam hidup kita sehari-hari.

Terapi musik – usaha meningkatkan kualitas fisik dan mental dengan rangsangan suara.

Terapi warna – terapi yang menggunakan cahaya untuk menyeimbangkan energi fisik, emotional dan

spiritual seseorang.

Page 33: PEDOMAN SPA 2015 - sirusa.bps.go.idsirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/2015_3407_ped... · Badan Pusat Statistik SURVEI PERUSAHAAN/USAHA SPA TAHUN 2015 PEDOMAN PENCACAHAN DAN PEMERIKSAAN

10. Fasilitas yang tersedia:

(1) (1)

1. Alunan musik 12. Alat facial

2. Pengaturan cahaya 13. Lampu facial

3. Area lobi 14. Kursi cuci rambut

4. Area makan & minum 15. Alat steam rambut

5. Ruang bilas 16. Alat untuk sterilisasi

6. Tempat cuci tangan + sabun 17. Alat untuk perawatan kaki

7. Toilet bersih 18. Selimut panas

8. Ruang olah fisik 19. Tensimeter

9. Pancuran air 20. Termometer air

10. Bak rendam 21. Peralatan untuk handuk panas

11. Alat steam (steamer ) 22. Locker

1. Jumlah pendapatan usaha

2. Jumlah pengeluaran usaha

Uraian

(1)

7

(2) (3) (2) (3)

BLOK IV. PENDAPATAN/PENGELUARAN USAHA TAHUN 2014

Nilai ( Rupiah )

BLOK III. KETERANGAN KHUSUS (LANJUTAN)

No. Jenis No.Ada -1

Tidak -2

Ada -1

Tidak -2Jenis

Page 34: PEDOMAN SPA 2015 - sirusa.bps.go.idsirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/2015_3407_ped... · Badan Pusat Statistik SURVEI PERUSAHAAN/USAHA SPA TAHUN 2015 PEDOMAN PENCACAHAN DAN PEMERIKSAAN

1. a. Status penanaman modal :

Fasilitas PMDN 1 Fasilitas PMA 2 Non Fasilitas 3

b. Jika 1.a berkode 2 (PMA), tuliskan negara utama

penanam modal : . . . . . . . . . . . . . . .

2. Persentase permodalan :

Swasta nasional/perorangan : . . . . . . . . . . %

Asing : . . . . . . . . . . %

Jumlah : %

3. Sumber modal : (isian boleh lebih dari satu)

Sendiri/saham -1 Pinjaman Bank -4

Hibah -2 Pinjaman Lembaga Keuangan bukan bank -8

Nama pemberi jawaban :

Jabatan :

Tanggal pengesahan :

Tanda tangan :

1. Nama Petugas

2. Tanggal Pelaksanaan

3. Tanda Tangan

8

BLOK V. PERMODALAN

BLOK VIII. KETERANGAN PETUGAS

Uraian(1)

Pencacah Pengawas(2) (3)

BLOK VI. CATATAN

BLOK VII. PENGESAHAN

………..…. s/d ………….………..…. s/d ………….

100

Page 35: PEDOMAN SPA 2015 - sirusa.bps.go.idsirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/2015_3407_ped... · Badan Pusat Statistik SURVEI PERUSAHAAN/USAHA SPA TAHUN 2015 PEDOMAN PENCACAHAN DAN PEMERIKSAAN

DATA

MENCERDASKAN

BANGSA