60
PEDOMAN PELAKSANAAN TAR–408 S K R I P S I edisi 2015 UNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN F A K U L T A S T E K N I K J U R U S A N A R S I T E K T U R Jalan Ciumbuleuit No. 94 Bandung 40141 Telp : (022)2033691 Fax : (022) 2033692 Homepage : http://www.unpar.ac.id, email : [email protected]

Pedoman skripsi 2015

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Unpar Things

Citation preview

Page 1: Pedoman skripsi 2015

1

PEDOMAN PELAKSANAAN

TAR–408

S K R I P S I

edisi 2015

UNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN F A K U L T A S T E K N I K J U R U S A N A R S I T E K T U R Jalan Ciumbuleuit No. 94 Bandung 40141

Telp : (022)2033691 Fax : (022) 2033692 Homepage : http://www.unpar.ac.id, email : [email protected]

Page 2: Pedoman skripsi 2015

2

PENGANTAR Skripsi adalah karya ilmiah yang merupakan sumbangan bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik (S1) dari Universitas Katolik Parahyangan. Skripsi sebagai sebuah karya ilmiah harus disusun berdasarkan proses penelitian ilmiah dengan menggunakan metodologi penelitian yang relevan dan terarah pada pokok permasalahan yang berkaitan dengan bidang studi arsitektur. Isi dan penulisan Skripsi perlu diatur dengan prosedur tertentu termasuk penggunaan bahasa ilmiah dengan sistematika formal yang berlaku, teknis penulisan yang baku dan sesuai metode berpikir ilmiah. Skripsi juga harus tunduk pada etika akademik dan berpegang teguh pada prinsip-prinsip kejujuran intelektual serta dapat dipertanggungjawabkan kualitas dan orisinalitasnya. Untuk menjamin tercapainya kualitas tersebut maka diperlukan buku Pedoman Skripsi ini. Buku Pedoman Skripsi Edisi 2015 ini merupakan revisi dari buku pedoman edisi sebelumnya. Revisi dilakukan untuk lebih memperjelas tata laksana dan tata tulis Skripsi. Penyempurnaan yang terdapat dalam Buku Pedoman Skripsi ini lebih menekankan pada aspek prosedur dan teknik penulisan agar hasilnya dapat mendukung atmosfir akademik yang kondusif bagi pengembangan institusi ke depan. Dengan demikian, diharapkan keberadaan Buku Pedoman ini bertujuan untuk: 1. Membantu melancarkan mahasiswa dalam proses penulisan Skripsi. 2. Menjamin keseragaman format penulisan Skripsi. 3. Menjaga penelitian yang dilakukan sesuai dengan kaidah-kaidah penulisan karya ilmiah. Buku Pedoman Pelaksanaan Skripsi ini sudah selayaknya dimiliki tidak hanya oleh mahasiswa yang akan menyusun Skripsi, tetapi juga para dosen (penasihat akademik, pembimbing maupun penguji) sebagai pedoman dalam membimbing, menelaah dan menilai/menguji karya Skripsi. Bandung, 6 Agustus 2015 Dr. Rahadhian P. Herwindo Ketua Program Studi Arsitektur/Penanggung Jawab Skripsi Ariani Mandala, ST., MT Koordinator Skripsi

Page 3: Pedoman skripsi 2015

3

DAFTAR ISI Pengantar 2 Daftar Isi 3

1. PENGANTAR SKRIPSI 6 1.1. Pengertian Skripsi 7 1.2. Tujuan Penulisan Skripsi 7 1.3. Kedudukan Skripsi dan Bobot Satuan Kredit Semester (SKS) 8 1.4. Ruang Lingkup dan Penetapan Substansi 8 1.4.1. Ruang Lingkup 8 1.4.2. Penetapan Substansi 9 1.5. Persyaratan Menempuh Skripsi 10 1.5.1. Persyaratan Akademik 10 1.5.2. Persyaratan Administratif 10 1.6. Kode Etik & Sanksi 10 1.6.1. Kode Etik 10 1.6.2. Sanksi 12 2 TATA LAKSANA SKRIPSI 13 2.1. Pelaku Kegiatan Skripsi 13 2.1.1. Pelaku Kegiatan 13 2.1.2. Persyaratan dan Tanggung Jawab 13 2.2. Tata Laksana Penyelenggaraan Skripsi 20 2.2.1

2.2.2. Tahap Pra-Skripsi Pendaftaran Calon Peserta

20 22

2.2.3 Seleksi Calon Peserta dan Penetapan Peserta 22 2.2.4 Penetapan Dosen Pembimbing, Dosen Ko-Pembimbing dan Dosen

Penguji. 23

2.2.5 Upacara Pembukaan dan Penjelasan Umum Skripsi 23 2.2.6 Pembimbingan Tahap Usulan Penelitian 23 2.2.7 Penyerahan Usulan Penelitian 24 2.2.8 Sidang I: Seminar Usulan Penelitian 24 2.2.9 Pembimbingan Tahap Penelitian 25 2.2.10 Pemasukan Laporan Hasil Penelitian 25 2.2.11 Sidang II: Seminar Hasil Penelitian 25 2.2.12 Pembimbingan Tahap Penulisan Skripsi 26 2.2.13 Pemasukan Draft Skripsi 26

Page 4: Pedoman skripsi 2015

4

2.2.14 Sidang III: Ujian Skripsi 27 2.2.15 Pemasukan Naskah Skripsi Final 27 2.2.16 Pengumuman Nilai Akhir dan Upacara Penutupan 28 2.3. Tata Laksana Seminar dan Ujian Skripsi 28 2.3.1. Seminar Usulan Penelitian 28 2.3.2. Seminar Hasil Penelitian 28 2.3.3. Sidang Ujian Skripsi 28 2.4. Penilaian Seminar dan Ujian Skripsi 29 2.4.1. Komponen nilai 29 2.4.2.

2.4.3 Ketentuan Umum Penilaian Penilaian Isi Usulan Penelitian

30 31

2.4.4. Penilaian Isi Laporan Hasil Penelitian 31 2.4.5. Penilaian Isi Naskah Skripsi 32 2.4.6. Nilai Akhir Skripsi 32 2.5. Ketentuan Keluaran dan Penyerahan Skripsi 33 2.5.1. Keluaran 33 2.5.2. Ketentuan Penyerahan Skripsi 33 2.5.3. Ketentuan Penyerahan Makalah Ilmiah 36 2.6. Ketentuan Tata Busana Upacara/Seminar/Ujian Skripsi 37 3 TATA TULIS SKRIPSI 38 3.1. Sistematika Penulisan 39 3.1.1. Sinopsis/Pra-usulan Penelitian 39 3.1.2. Usulan Penelitian 40 3.1.3 Laporan Hasil Kemajuan Penelitian 41 3.1.4 Naskah Skripsi 41 3.2. Standar Teknis Penulisan 47 4 LAMPIRAN 60 Lampiran 1 Borang pendaftaran peserta skripsi Lampiran 2 Panduan Borang pemeriksaan persyaratan akademik Lampiran 3 Borang pemeriksaan persyaratan akademik Lampiran 4 Borang usulan/topik penelitian Lampiran 5 Daftar usulan topik/obyek penelitian dari KBI Lampiran 6 Label map berkas persyaratan pendaftaran skripsi Lampiran 7 Catatan Pembimbingan Lampiran 8 Lembar Penilaian Sidang I: Seminar Usulan Penelitian Lampiran 9 Lembar Penilaian Sidang II: Seminar Hasil Penelitian Lampiran 10 Lembar Penilaian Sidang I: Ujian Skripsi Lampiran 11 Lembar Kelayakan Ujian Skripsi

Page 5: Pedoman skripsi 2015

5

Lampiran 12 Format Sampul Luar Lampiran 13 Format Sampul Dalam Lampiran 14 Format Lembar Pengesahan Lampiran 15 Format Pernyataan Keaslian Tulisan Skripsi Lampiran 16 Format Abstrak Lampiran 17 Format Pedoman Penggunaan Skripsi Lampiran 18 Format Ucapan Terima kasih Lampiran 19 Format Daftar Isi Lampiran 20 Format Daftar Gambar Lampiran 21 Format Daftar Tabel Lampiran 22 Format Daftar Lampiran Lampiran 23 Format Glosarium Lampiran 24

Lampiran 25 Lampiran 26

Format Daftar Pustaka Format Stiker Cakram Digital (CD) Jadwal Pelaksanaan Skripsi

Page 6: Pedoman skripsi 2015

6

1

PENGANTAR S K R I P S I

Page 7: Pedoman skripsi 2015

7

1.1. PENGERTIAN SKRIPSI Skripsi berasal dari bahasa Latin, scriptio yang berarti hal menulis, karangan tertulis atau sebuah uraian mengenai sesuatu. Di Prodi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Katolik Parahyangan, Skripsi dipahami sebagai sebuah karya tulis ilmiah formal yang wajib dikerjakan setiap mahasiswa arsitektur yang menempuh program studi strata satu (S-1) sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar kesarjanaannya. Skripsi sebagai karya tulis ilmiah formal berisi paparan tulisan hasil penelitian yang membahas suatu masalah dalam bidang ilmu arsitektur. Penulisan Skripsi berfungsi untuk menyampaikan identifikasi masalah yang bersifat diagnostik atau dilakukan melalui tanda-tanda (sign), petunjuk dalam bentuk bukti yang membimbing peneliti dan penulis ke pemecahan masalah (clues) dan gejala-gejala (symptoms). Dalam arsitektur misalnya adanya fenomena gaya arsitektur minimalis, fenomena “green building”, dll. Sifat diagnostik menunjukkan bahwa Skripsi sebagai suatu karya tulis ilmiah harus mengkaji masalah secara kritis dan hati-hati, khususnya untuk menentukan sifat (characteristics), hakekat (nature) dan pentingnya (importance) masalah. Sebagaimana lazimnya sebuah karya tulis ilmiah, Skripsi harus disusun dengan menggunakan prosedur dan tata cara yang terencana dan sistematis dengan suatu bahan acuan dan kebenaran yang berlaku dalam dunia keilmuan. Oleh karena itu Skripsi harus disusun dengan memenuhi persyaratan sebagai berikut: 1. Isi kajian Skripsi berisikan pembahasan masalah-masalah penelitian dalam lingkup

pengetahuan keilmuan arsitektur. 2. Langkah pengerjaan Skripsi harus dijiwai serta menggunakan metode keilmuan atau

metode penelitian. Langkah-langkah yang dilakukan harus serasi dan saling mendukung satu sama lain, agar penelitian yang dilakukan itu memiliki bobot yang cukup memadahi dan memberikan kesimpulan-kesimpulan yang tidak meragukan. Hal ini sesuai dengan pengertian dari penelitian itu sendiri yaitu sebagai suatu upaya membangun tubuh ilmu pengetahuan dengan menggunakan prosedur dan metode tertentu yang dilakukan secara sistematis dan konsisten.

3. Sosok tampilan naskah Skripsi harus sesuai dan memenuhi persyaratan sebagai tulisan ilmiah.

1.2. TUJUAN PENULISAN SKRIPSI Tujuan umum penulisan Skripsi adalah agar mahasiswa dapat berpikir logis dan ilmiah di dalam menguraikan dan membahas suatu permasalahan serta dapat menuangkannya ke dalam tulisan secara sistematis dan terstruktur.

Page 8: Pedoman skripsi 2015

8

Tujuan khusus penulisan Skripsi adalah agar mahasiswa: 1. Mampu menyusun dan menulis suatu karya ilmiah sesuai dengan kajian bidang ilmu

arsitektur. 2. Mampu melakukan proses penelitian mulai dari merumuskan masalah, mengumpulkan data,

mengolah data, menganalisis, dan menarik kesimpulan. 3. Mampu menyampaikan, menggunakan, menerapkan ilmu dan pengetahuan yang diperoleh

menjadi suatu sistem yang terpadu untuk pengembangan ilmu arsitektur.

1.3. KEDUDUKAN SKRIPSI & BOBOT SATUAN KREDIT SEMESTER (SKS) Penulisan Skripsi memiliki kedudukan yang sama dengan mata kuliah yang lain, namun berbeda dalam hal bentuk, proses belajar mengajar dan cara penilaiannya. Bobot Skripsi ditetapkan berdasarkan kurikulum dan buku pedoman pendidikan Fakultas Teknik Universitas Katolik Parahyangan dan mengacu pada ketentuan-ketentuan yang berlaku di Universitas Katolik Parahyangan yaitu sebesar 8 SKS atau setara dengan kegiatan akademik setiap minggu sebesar 24–40 jam SKS/minggu. Penulisan skripsi harus sudah diselesaikan dalam waktu 1 (satu) semester, apabila belum atau tidak selesai maka skripsi tersebut dinyatakan gagal/tidak lulus (E). Pada semester berikutnya calon peserta skripsi yang gagal/tidak lulus diwajibkan mengajukan usulan topik/judul skripsi yang baru, namun dalam kondisi dan dengan pertimbangan tertentu, maka topik/judul skripsi yang lalu dapat diajukan kembali oleh mahasiswa yang bersangkutan pada semester berikutnya setelah mendapat persetujuan dari dosen pembimbing dan Penanggung Jawab Skripsi.

1.4. RUANG LINGKUP DAN PENETAPAN SUBSTANSI SKRIPSI 1.4.1. Ruang Lingkup

a) Skripsi ditujukan untuk mengukur kemampuan kritikal dan analitikal mahasiswa dalam penelitian dan penulisan karya ilmiah bidang keilmuan Arsitektur. Fokus hasil studi atau penelitian tingkat dasar ini, ditekankan pada kemampuan menelaah (aplikasi) suatu teori bidang arsitektur terhadap objek dalam dunia nyata.

b) Kemampuan melakukan studi terhadap obyek penelitian dalam pembuatan skripsi, membuka kesadaran nalar peserta didik, secara rasional dari sudut pandang sebagai seorang calon sarjana arsitektur yang mampu melihat gejala/fenomena, menganalisa dan mengkritik dengan pengetahuan teori bidang studinya (arsitektur) dan membuat sintesa suatu kesimpulan, maupun mampu mengemukakan pendapat, atau saran yang konteksual dalam perancangan arsitektur yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.

Page 9: Pedoman skripsi 2015

9

c) Peserta skripsi dapat memahami dan menghayati peranan ilmu asitektur yang dipelajarinya dalam kehidupan nyata, dan menarik manfaat dalam membangun wawasan ilmu kesarjanaannya sebagai bekal kelak berpraktek di bidang perancangan arsitektur.

d) Kesimpulan dari hasil penelitian skripsi harus dapat direfleksikan pada lingkup bidang arsitektur.

1.4.2. Penetapan Substansi Skripsi

a) Substansi Skripsi menyangkut aspek-aspek obyek arsitektur yang telah disepakati dan diarahkan oleh Kelompok Bidang Ilmu (KBI) dan hasil rapat pleno koordinasi skripsi.

b) Topik/judul Skripsi Arsitektur wajib dikembangkan dengan melandaskan pada kompetensi lulusan sarjana arsitektur UNPAR. Berdasarkan pemahaman tersebut, selanjutnya dapat dirumuskan topik/judul penelitian Skripsi antara lain terkait dengan isu/permasalahan:

1. Proses perancangan dan metoda membangun yang ramah lingkungan. 2. Penghunian dan pemanfaatan bangunan dan lingkungan yang

berkelanjutan. 3. Aspek keandalan bangunan (keamanan, keselamatan, kesehatan dan

kenyamanan bagi manusia) 4. Aspek Hemat Energi dan Konservasi 5. Teknologi struktur, material dan sistem kelengkapan bangunan 6. Aspek kesejarahan, budaya bermukim dan perkembangan arsitektur

sebuah bangunan dan lingkungan. 7. Aspek kepranataan dalam penyelenggaraan bangunan dan lingkungan

binaan. 8. Penggalian kearifan lokal dalam rancang-bangun lingkungan binaan 9. dan lain-lain.

c) Seluruh topik skripsi yang akan diteliti harus dikaji melalui pengamatan dan pemahaman obyek nyata baik pada lingkup/skala bangunan (terkait material, sistem, elemen maupun ruang dalam bangunan) maupun pada lingkup/skala lingkungan (tapak, kompleks bangunan, urban space atau urban form).

d) Substansi Skripsi dapat dikembangkan pula atas saran/usulan dosen-dosen pembimbing dengan menginduk pada issue yang menjadi konsentrasi keilmuan pada masing-masing Kelompok Bidang Ilmu (KBI) (lihat lampiran 4), maupun kelompok penelitian dengan topik-topik khusus.

Page 10: Pedoman skripsi 2015

10

1.5. PERSYARATAN MENEMPUH SKRIPSI 1.5.1. Persyaratan Akademik

Pada saat pengajuan keikutsertaan skripsi, mahasiswa calon peserta skripsi harus memenuhi persyaratan akademik sebagai berikut: 1. Lulus sekurang-kurangnya 110 SKS, dengan ketentuan:

a. Lulus M.K. Studio (SPA I s/d SPA 6) dengan nilai minimal C b. Lulus seluruh M.K. Wajib dengan nilai minimal D kecuali mata kuliah

Metodologi Riset lulus dengan nilai minimal C c. Lulus seluruh M.K. Umum dengan nilai minimal D kecuali mata kuliah Agama

Katolik/Fenomenologi Agama, Kewarganegaraan dan Bahasa Indonesia lulus dengan nilai minimal C.

d. Lulus minimal 2 (dua) Mata Kuliah Pilihan dengan nilai minimal C. 2. Indeks Prestasi Nilai Terbaik (IP N. Terbaik) sekurang-kurangnya 2,00 3. Skripsi dan SAA dapat diambil secara bersamaan pada semester yang sama jika

seluruh mata kuliah yang lain telah lulus.

1.5.2. Persyaratan Administrasi 1. Terdaftar sebagai mahasiswa pada tahun akademik yang bersangkutan dan

mengambil kredit mata kuliah Skripsi. 2. Mahasiswa telah menyelesaikan seluruh kewajiban keuangan. Masa berlaku

pembayaran jumlah kredit tersebut adalah 1 (satu) semester. 3. Dalam masa perwalian FRS atau FPRS semua mahasiswa harus sudah memenuhi

persyaratan tersebut. Bila tidak akan dinyatakan gagal (tidak diikutkan sebagai peserta).

1.6. KODE ETIK & SANKSI 1.6.1. Kode Etik Tujuan kode etik dalam penulisan skripsi adalah untuk dapat mewujudkan atmosfir akademik yang menjunjung tinggi aspek moral, saling menghargai, saling peduli, jujur dan berdedikasi baik di luar maupun di dalam kampus. Mewujudkan atmosfir akademik yang menjunjung tinggi orisinalitas, kebebasan berfikir, kemampuan mencipta, dedikasi dan bermoral dalam mengembangkan dan menerapkan ilmu pengetahuan. Penulisan skripsi sebagai suatu bentuk kegiatan penelitian adalah upaya mencari kebenaran terhadap semua fenomena demi pengembangan ilmu pengetahuan dan kesejahteraan umat manusia.

Page 11: Pedoman skripsi 2015

11

Etika penelitian adalah pedoman etika yang berlaku untuk setiap kegiatan penelitian, termasuk perilaku peneliti, sedangkan kode etik penulisan skripsi adalah hal-hal yang menjelaskan standar kinerja perilaku etis yang diharapkan dari semua pihak yang terlibat penelitian di lingkungan dan atau mengatasnamakan Prodi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Katolik Parahyangan sebagai sebuah institusi. Hal-hal yang perlu diperhatikan sehubungan dengan kode etik penulisan Skripsi adalah sebagai berikut: 1. Penelitian yang dilakukan dalam rangka penulisan skripsi harus memenuhi kaidah

keilmuan, dan dilakukan berlandaskan hati nurani, moral, kejujuran, kebebasan berfikir ilmiah, dan tanggung jawab.

2. Penelitian yang dilakukan merupakan upaya untuk memajukan ilmu pengetahuan, kesejahteraan, martabat, dan peradaban manusia, serta terhindar dari segala sesuatu yang menimbulkan kerugian atau membahayakan.

3. Penelitian harus dilakukan sesuai dengan metoda, prosedur dan pencapaian hasil secara ilmiah yang dapat dipertanggungjawabkan.

4. Kewajiban peserta skripsi terhadap penelitiannya adalah sebagai berikut: a. Peserta skripsi bertanggung jawab memberikan interpretasi atas hasil dan kesimpulan

penelitian supaya hasil penelitian dapat dimengerti. b. Peserta skripsi jujur terhadap proses dan hasil penelitiannya. c. Peserta skripsi harus mampu menjelaskan secara eksplisit manfaat yang akan

diperoleh subjek penelitian. 5. Peserta skripsi sebagai peneliti harus memahami dan tunduk pada kode etik penelitian

serta menaati seluruh ketentuannya. Pelanggaran terhadap kode etik penelitian dapat berakibat dikenakannya sanksi bagi pihak yang melanggarnya, berupa: teguran, skorsing, dibatalkan skripsinya, berhentikan sebagai mahasiswa Unpar dan/atau sanksi lainnya sesuai ketentuan hukum yang berlaku dan tingkatan pelanggaran yang dilakukan.

6. Kode etik penelitian meliputi: a. Rekaan, pemalsuan data, atau tindakan sejenisnya. b. Plagiarisme yang diartikan sebagai tindakan mengumumkan atau memperbanyak

sebagian atau seluruh tulisan atau gagasan orang lain dengan cara mempublikasikan dan mengakuinya sebagai ciptaan sendiri.

c. Autoplagiarisme yang diartikan sebagai tindakan (peneliti) yang mengemukakan kembali kalimat, kata, data atau idea dalam karya tulis yang telah dipublikasikan oleh yang bersangkutan tanpa menyebutkan sumbernya.

Page 12: Pedoman skripsi 2015

12

1.6.2. Sanksi Peserta skripsi dapat dikenakan sanksi akademis dan atau sanksi administratif dari Prodi Arsitektur, apabila dalam pelaksanaan kegiatan penulisan skripsi ini, peserta melakukan hal-hal sebagai berikut: 1. Melakukan tindakan yang tidak dapat dibenarkan dari sisi akademik. 2. Tidak dapat menyelesaikan penulisan skripsi sampai batas akhir studi. 3. Tidak mematuhi ketentuan-ketentuan dalam Pedoman Skripsi. Pemberian sanksi akan mengacu pada ketentuan yang berlaku dilingkungan Prodi Arsitektur dan/atau Fakultas Teknik dan/atau Universitas Katolik Parahyangan sesuai dengan tingkatan dan tindakan pelanggaran yang dilakukan.

Page 13: Pedoman skripsi 2015

13

TATA LAKSANA S K R I P S I

2

Page 14: Pedoman skripsi 2015

14

2.1. PELAKU KEGIATAN 2.1.1. Pelaku Kegiatan

Para pelaku kegiatan Skripsi terdiri dari: 1. Penanggung Jawab Skripsi 2. Koordinator Skripsi 3. Ketua Sidang 4. Dosen Pembimbing 5. Dosen Ko-Pembimbing 6. Dosen Penguji 7. Peserta

2.1.2. Persyaratan dan Tanggung Jawab

Persyaratan dan tanggung jawab setiap pelaku kegiatan Skripsi mengacu pada Keputusan MenkoWasPan No.38/KEP/MK.WASPAN/U/1999 tentang Jabatan Fungsional Dosen dan Angka Kreditnya dan Ketentuan yang berlaku di Fakultas Teknik Prodi Arsitektur Universitas Katolik Parahyangan. Pelaku kegiatan Skripsi adalah sebagai berikut:

1. Penanggung Jawab Skripsi

Persyaratan Secara ex-officio dijabat oleh Ketua Prodi Arsitektur Tanggung Jawab 1. Menyelenggarakan rapat-rapat koordinasi dan memberi pengarahan kepada

peserta tentang Tata laksana kegiatan skripsi, jadwal dan target, serta memantau hasil pelaksanaan/evaluasi rapat pleno dengan para dosen pembimbing/penguji skripsi.

2. Menentukan standar kelayakan skripsi secara substansi. a. Menentukan lingkup pembahasan skripsi untuk jenjang pendidikan S-1 b. Memberikan pengarahan kepada mahasiswa peserta tentang dasar,

substansi, serta tata cara pelaksanaan Skripsi. c. Menegur dan memberi peringatan kepada peserta dan dosen

pembimbing/ko-pembimbing/penguji skripsi yang lalai memenuhi persyaratan tatalaksana kegiatan Skripsi.

d. Mengumpulkan dan mengumumkan secara resmi hasil kegiatan pada setiap tahapan kegiatan skripsi kepada Prodi/Fakultas dan peserta skripsi.

Page 15: Pedoman skripsi 2015

15

2. Koordinator Skripsi Persyaratan Dipilih dari Dosen Pembimbing/Penguji Skripsi yang: a. Dinilai mempunyai kemampuan mengkoordinasi pelaksanaan skripsi sesuai

ketentuan yang berlaku. b. Ditugasi dan ditetapkan secara formal sebagai koordinator skripsi oleh Prodi

Arsitektur untuk masa tugas per-periode tahun kuliah dan dapat diperpanjang kembali maksimal 2 (dua) periode tahun kuliah.

Tanggung Jawab 1. Melaksanakan kegiatan administratif, yang dibantu oleh Tata Usaha

administrasi Prodi Arsitektur untuk: a. Melaksanakan dan menerima pendaftaran calon/peserta skripsi, b. Memeriksa kembali pemenuhan persyaratan akademis setiap calon

peserta. 2. Menyelenggarakan acara pembukaan kegiatan skripsi dan pengarahan

substansi dari masing-masing KBI serta acara penutupan skripsi dan pengumuman nilai akhir skripsi.

3. Menyelenggarakan rapat-rapat koordinasi dan memberi pengarahan kepada mahasiswa peserta tentang Tata laksana kegiatan skripsi, Jadwal dan Target, serta melaporkan hasil pelaksanaan/evaluasi rapat pleno para dosen pembimbing/penguji skripsi ke Prodi.

4. Menyusun dan mengusulkan kelompok-kelompok Dosen Pembimbing, Ko-Pembimbing, Penguji dan Ketua Sidang Skripsi, untuk ditetapkan dan diberi tugas secara formal oleh Prodi.

5. Mengatur dan menentukan tata laksana kegiatan skripsi, meliputi: alokasi tempat, waktu untuk rapat koordinasi, sidang-sidang Skripsi bagi semua kelompok.

6. Menegur dan memberi peringatan kepada peserta dan dosen pembimbing/ko-pembimbing/penguji skripsi yang lalai memenuhi persyaratan tata laksana Skripsi.

7. Mengumpulkan dan melaporkan hasil final kegiatan sidang skripsi kepada Penanggung Jawab Skripsi.

3. Ketua Sidang

Persyaratan Dipilih dari Dosen Pembimbing/Penguji Skripsi yang ada dalam Kelompok Bidang Ilmu (KBI) dan memenuhi persyaratan:

a. Mempunyai jabatan fungsional/kepangkatan minimal Lektor dengan ijazah

Page 16: Pedoman skripsi 2015

16

S2/S3; b. Ketua Sidang dipilih oleh KBI-nya masing-masing, yang kemudian ditugasi dan

ditetapkan secara formal oleh Prodi Arsitektur untuk memimpin sidang-sidang skripsi bagi Kelompok Bidang Ilmu (KBI) tersebut, pada semester yang sedang berlangsung.

Tanggung Jawab 1. Memimpin kegiatan sidang-sidang skripsi dalam KBI 2. Memberi pengarahan tatacara persidangan skripsi, kepada semua peserta,

dosen pembimbing, ko-pembimbing dan penguji dalam kelompoknya (mengatur urutan sidang, waktu sidang, tata tertib sidang).

3. Mengendalikan proses persidangan dikelompoknya, 4. Mencatat dan memberi penilaian terhadap persidangan untuk kelompoknya

serta mengatur kesetaraan nilai akhir. 5. Melaporkan menyampaikan hasil final kegiatan sidang skripsi kelompoknya

kepada koordinator skripsi.

4. Dosen Pembimbing . Persyaratan 1. Dosen TPT. A atau B atau yang mendapat tugas dari Prodi Arsitektur Unpar

dengan jabatan fungsional/kepangkatan minimal Asisten Ahli yang berijazah Magister/Spesialis I atau Doktor/Spesialis II.

2. memenuhi persyaratan: a. Kompetensi keahliannya dalam bidang keilmuan arsitektur, khususnya

terkait dengan topik/judul penelitian yang diajukan oleh Peserta skripsi dan pernah berpengalaman menjadi dosen pembimbing/ko-pembimbing/ penguji skripsi pada semester sebelumnya.

b. Memungkinkan secara formal ditetapkan/diberi tugas membimbing skripsi oleh Prodi, tanpa kendala untuk semester yang berlangsung.

Tanggung Jawab 1. Melakukan proses pembimbingan skripsi secara rutin (satu

jam/minggu/mahasiswa) sesuai jadwal yang disepakati, dan mencatatkan kemajuan studi peserta pada kartu Bimbingan skripsi.

2. Memeriksa keselarasan judul/topik objek bidang kajian skripsi peserta. 3. Memeriksa apakah lingkup dan kedalaman pembahasan skripsi sudah sesuai

untuk jenjang pendidikan S-1. 4. Memeriksa keselarasan antara topik dengan tujuan penelitian/pertanyaan

penelitian, dan kerangka konseptual.

Page 17: Pedoman skripsi 2015

17

5. Memeriksa keselarasan antara tujuan penelitian/pertanyaan penelitian dan kerangka konseptual dengan metodologi penelitian.

6. Menyampaikan laporan kepada koordinator skripsi, bila ada peserta yang bermasalah (seperti: sakit, kena musibah, halangan/hambatan, pelanggaran, mengundurkan diri) yang menyebabkan terhambatnya kemajuan pembimbingan skripsi.

7. Memutuskan apakah hasil penulisan yang telah diselesaikan layak untuk di sidangkan, termasuk menyatakan hasil perbaikan sidang Ujian Skripsi layak untuk diarsipkan.

8. Wajib menghadiri rapat pleno skripsi, sidang-sidang Skripsi, menguji dan memberi catatan dan nilai peserta bimbingannya, mengikuti penyetaraan nilai oleh ketua sidang dalam kelompoknya.

9. Jumlah mahasiswa bimbingan maksimal mahasiswa untuk Skripsi ditentukan oleh Prodi Arsitektur.

10. Dosen pembimbing yang ditugaskan sekaligus sebagai dosen pembina berkewajiban memberikan pengarahan dan memantau kepada dosen ko-pembimbing dalam melaksanakan proses bimbingan peserta skripsi.

5. Dosen Ko-Pembimbing

Persyaratan 1. Dosen yang mendapat tugas dari Prodi Arsitektur dengan jabatan

fungsional/kepangkatan minimal Asisten Ahli atau yang belum memiliki pangkat yang berijazah Magister/Spesialis I.

2. memenuhi persyaratan: a. Belum memenuhi totalitas persyaratan sebagai dosen pembimbing, atau

pernah berpengalaman sebagai dosen ko-pembimbing skripsi pada semester sebelumnya;

b. Mendapat rekomendasi serta pembinaan dari dosen pembimbing yang lebih senior dalam Kelompok Bidang Ilmunya dan bersedia menjadi dosen pembinanya;

c. Ditetapkan dan ditugasi secara formal sebagai ko-pembimbing skripsi oleh Prodi untuk semester yang berlangsung.

Tanggung Jawab 1. Melaporkan, mengkoordinasikan peserta skripsi (termasuk jumlah peserta

dan topik diminati, jadwal asistensi) yang menjadi tanggung jawabnya kepada dosen pembimbing yang menjadi dosen pembinanya, untuk mendapat pengarahan/proses bimbingan.

2. Membantu Dosen Pembimbing skripsi, melakukan proses pembimbingan

Page 18: Pedoman skripsi 2015

18

skripsi secara rutin (satu jam/minggu/mahasiswa) sesuai jadwal yang disepakati, dan mencatatkan kemajuan studi peserta pada kartu Bimbingan skripsi.

3. Membantu Dosen Pembimbing skripsi dalam memantau/mengontrol keaktifan peserta bimbingannya.

4. Menjaga konsistensi penulisan mahasiswa terhadap apa yang telah disepakati oleh dosen pembimbing skripsi.

5. Memeriksa dan menjamin agar format penulisan skripsi sesuai pedoman tata tulis.

6. Menyampaikan laporan kepada koordinator dan dosen pembimbing skripsinya, bila ada peserta yang bermasalah (seperti: sakit, kena musibah, halangan/hambatan, pelanggaran, mengundurkan diri) yang menyebabkan terhambatnya kemajuan pembimbingan skripsi.

7. Wajib menghadiri rapat pleno skripsi, sidang-sidang skripsi, menguji/bertanya peserta sidang, mengikuti tata laksana sidang dalam kelompoknya.

8. Membimbing peserta skripsi maksimal sejumlah 2 (dua) orang mahasiswa pada setiap semester. Jika pada suatu semester jumlah jam wajib mengajar seorang dosen Ko-pembimbing belum terpenuhi maka pembimbingan skripsi diperhitungkan sebagai jam wajib mengajar dengan ketentuan 1 jam wajib untuk setiap 1 peserta bimbingan skripsi yang hanya berlaku khusus untuk semester tersebut. Penentuan perhitungan jam wajib mengajar ditentukan oleh Prodi.

6. Dosen Penguji

Persyaratan 1. Dosen yang mendapat tugas dari Prodi Arsitektur dengan jabatan

fungsional/kepangkatan minimal Asisten Ahli yang berijazah Magister/Spesialis I atau Doktor/Spesialis II,

2. memenuhi persyaratan: a. sebagai dosen pembimbing yang bertugas atau tidak bertugas

membimbing pada semester tersebut; b. Diberi tugas dan ditetapkan secara formal untuk menguji dalam sidang

skripsi oleh Prodi untuk semester yang berlangsung, baik pada kelompok/regu bimbingannya maupun kelompok lain sesuai tata laksana yang telah disusun oleh koordinator skripsi;

c. Dosen pembimbing dan Ko-Pembimbingnya ditetapkan sebagai satu penguji. Dosen pembimbing berstatus sebagai dosen penguji penuh (berwenang untuk bertanya dan menilai) dan dosen ko-pembimbing membantu dosen pembimbing sebagai dosen penguji (berwenang untuk

Page 19: Pedoman skripsi 2015

19

bertanya, tidak menilai). Tanggung Jawab 1. Wajib menghadiri rapat pleno skripsi dan sidang-sidang skripsi. 2. Melakukan proses pengarahan/komentar dan konsultasi skripsi kepada

peserta ujinya dan memberikan catatan, masukan-masukan tentang studi peserta sekurang-kurangnya 1 (satu) kali sebelum sidang UTS dan UAS Skripsi.

3. Menguji/bertanya dan mengoreksi/memberi catatan dan masukan-masukan pada hasil paparan peserta sidang-sidang skripsi, kepada peserta skripsi yang diujinya.

4. Memberi nilai terhadap hasil sidang peserta skripsi, sesuai kriteria aspek penilaian skripsi yang berlaku.

5. Menyampaikan kepada Ketua Sidang dalam kelompoknya, hasil final (nilai + catatan) peserta sidang yang diujinya.

6. Mengikuti penyetaraan nilai oleh ketua sidang dalam kelompoknya.

7. Peserta Persyaratan Mahasiswa Prodi Arsitektur yang telah memenuhi syarat untuk menempuh skripsi sebagaimana dijelaskan pada sub bab 1.5. Tanggung Jawab 1. Mempelajari dan mentaati seluruh ketentuan dalam kegiatan skripsi yang telah

ditetapkan oleh Prodi dalam buku Pedoman Skripsi dan menghubungi Koordinator Skripsi bila menghadapi kendala.

2. Wajib menghadiri pengarahan dan kuliah-kuliah umum skripsi yang sudah dijadwalkan.

3. Wajib menyusun jadwal asistensi (koordinasi dengan dosen pembimbing/ko-pembimbing), sesuai jadwal kegiatan skripsi yang berlaku.

4. Wajib mengikuti bimbingan/konsultasi kepada dosen pembimbing/ko-pembimbing dan dosen penguji sesuai jadwal yang disepakati, dan menyerahkan kartu catatan pembimbingan (lihat Lampiran 6) kepada dosen untuk diisi, setiap melakukan asistensi.

5. Melaksanakan pembimbingan kepada dosen pembimbing/Ko-Pembimbing dengan ketentuan sebagaimana dijelaskan pada sub sub-bab 2.2.5.

6. Wajib mengumpulkan target tugas skripsi yang disyaratkan sesuai ketentuan yang berlaku, pada jadwal yang telah ditetapkan oleh koordinator skripsi.

7. Wajib mengikuti acara pembukaan dan sidang-sidang Skripsi sesuai dengan

Page 20: Pedoman skripsi 2015

20

waktu yang dijadwalkan, dan memperhatikan serta mencatat masukan yang diberikan para dosen pembimbing/ko-pembimbing dan dosen penguji.

8. Wajib menghadiri pengumuman Nilai akhir Skripsi dan acara penutupan Skripsi.

2.2. TATA LAKSANA PENYELENGGARAAN SKRIPSI Pelaksanaan kegiatan penyusunan Skripsi mengikuti langkah-langkah atau tata laksana sebagai berikut: 2.2.1. Tahap Pra-Skripsi

1. Tahap Pra-Skripsi adalah tahap sebelum tahap pelaksanaan kegiatan skripsi yang bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada :

a. Mahasiswa untuk memilih calon dosen pembimbing yang dinilainya memiliki kompetensi yang sesuai dengan usulan judul/topik penelitian skripsinya.

b. Dosen yang memiliki hak membimbing skripsi untuk dapat menetapkan mahasiswa calon bimbingannya atas dasar kesesuaian kompetensi dan minat penelitian yang akan dikembangkannya.

2. Tahap Pra-Skripsi dilaksanakan beberapa minggu sebelum tanggal hari pertama dimulainya semester yang dimaksud atau masa pendaftaran resmi sebagai Peserta Skripsi.

3. Prosedur pelaksanaan Tahap Pra-Skripsi termaktub dalam Bagan Alur Pelaksanaan Skripsi.

4. Penjelasan Prosedur Pelaksanaan Tahap Pra-Skripsi: a. Atas arahan dari Ketua Program Studi sebagai penanggung jawab Skripsi,

Koordinator mengeluarkan jadwal skripsi dan menetapkan waktu pelaksanaan Tahap Pra-Skripsi yang diumumkan kepada mahasiswa oleh tata usaha Program Studi.

b. Sebelum tahap Pra-Skripsi dibuka, Koordinator akan meminta usulan judul/topik penelitian dari setiap dosen yang berhak menjadi pembimbing skripsi atau dari KBI untuk ditawarkan kepada mahasiswa.

c. Koordinator akan memberikan Borang B: Daftar Calon Mahasiswa Bimbingan Skripsi kepada seluruh Dosen yang berhak menjadi Pembimbing Skripsi

d. Mahasiswa calon peserta skripsi mengunduh berkas persyaratan skripsi dalam portal mahasiswa.

e. Mahasiswa mengisi Borang A : Kesediaan Calon Dosen Pembimbing. f. Selama masa pelaksanaan tahap Pra-Skripsi (± 1-2 minggu), mahasiswa

secara pro-aktif melakukan kegiatan untuk melamar calon dosen pembimbing skripsi.

Page 21: Pedoman skripsi 2015

21

g. Mahasiswa wajib membuat sinopsis atau proposal awal dari penelitian skripsi yang akan dilakukannya dalam rangka menjalin kesepakatan dengan calon dosen pembimbingnya.

h. Dalam penyusunan sinopsis atau proposal awal penelitian skripsinya, mahasiswa wajib mengacu pada daftar Dosen Pembimbing berikut kompetensi keilmuan dan tawaran usulan judul/topik penelitian dari dosen yang bersangkutan atau dari KBI.

i. Calon dosen pembimbing berkewajiban memutuskan secepatnya untuk menerima atau menolak lamaran dari mahasiswa agar memberikan kesempatan bagi mahasiswa tersebut memilih dosen pembimbing lainnya atau mengambil keputusan lainnya.

j. Bila telah terjalin kesepakatan, maka mahasiswa wajib mengisi borang A yang ditandatangani oleh calon dosen pembimbingnya. Calon Dosen pembimbing wajib mengisi nama mahasiswa tersebut pada daftar yang tersedia di dalam Borang B.

k. Jumlah calon mahasiswa bimbingan yang diisikan dalam Borang B harus sesuai dengan kuota yang ditetapkan oleh Program Studi. Setelah jumlah kuota terpenuhi, maka Borang B ditandatangani oleh Dosen ybs. untuk selanjutkan diserahkan kepada Koordinator atau dapat melalui tata usaha Program Studi.

l. Koordinator akan memeriksa kesesuaian nama-nama yang ada antara yang ada di dalam Borang A (mahasiswa) dan Borang B (dosen). Jika terdapat ketidaksesuaian nama, maka koordinator akan mengacu pada nama-nama yang terdapat di dalam Borang B.

m. Bila karena satu dan lain hal, mahasiswa calon peserta skripsi tidak mendapat calon dosen pembimbing maka:

i. Jika masih dalam masa Tahap Pra-Skripsi, mahasiswa dapat mencari dosen pembimbing lain yang bersedia membimbing sesuai dengan kompetensi dan atau tawaran usulan topik/judul penelitian dari dosen yang bersangkutan.

ii. Jika masa Tahap Pra-Skripsi telah berakhir, mahasiswa dapat: 1. Menunda keikutsertaannya pada semester yang

dimaksud. 2. Tetap ikut serta dalam pelaksanaan skripsi pada

semester yang dimaksud dengan menyerahkan hak memilih calon dosen pembimbing kepada Program Studi. Dosen pembimbing untuk mahasiswa yang bersangkutan akan ditetapkan oleh Program Studi melalui mekanisme rapat penetapan Dosen Pembimbing bersama KBI masing-masing.

Page 22: Pedoman skripsi 2015

22

2.2.2. Pendaftaran Calon Peserta 1. Sehubungan dengan pengembangan Database Prodi, maka seluruh berkas

pendaftaran dan lampiran kelengkapannya diserahkan dalam bentuk softcopy

digital. Format borang dapat diunduh di portal dan hanya bagi mahasiswa yang terdaftar (sudah memenuhi persyaratan administrasi skripsi).

2. Berkas pendaftaran yang dikumpulkan adalah:

Lampiran 1 : Borang Pendaftaran Peserta Skripsi

Lampiran 3 : Borang Pemeriksaan Persyaratan Akademik

Borang A : Kesediaan menjadi dosen pembimbing skripsi (borang untuk mahasiswa), discan dalam bentuk jpeg.

Lampiran 4 : (hanya bagi mahasiswa yang menyerahkan hak memilih dosen pembimbing kepada Prodi.

Sinopsis/Proposal. 3. Seluruh berkas pendaftaran dan kelengkapannya diisi dengan lengkap dan

disusun berurut sesuai urutannya dan disimpan di dalam 1 (satu) file dengan format MsWord. Versi MsWord yang digunakan sebaiknya disimpan ke versi 2007 atau di bawahnya.

4. Beri nama file berkas pendaftaran anda dengan nama file mengikuti format penamaan sebagai berikut ini : skripsi 39-daftar-npm-nama mahasiswa. Contoh: skripsi 39-daftar-2011420001-kenzo tange.

5. Kirim file dalam bentuk attachment melalui email ke [email protected] sebelum batas waktu yang ditetapkan dalam jadual.

6. Berkas yang tidak diisi dengan lengkap sesuai ketentuan dan terlambat tidak akan diproses.

2.2.3. Seleksi Calon Peserta dan Penetapan Peserta 1. Prodi Arsitektur melakukan seleksi peserta berdasarkan persyaratan yang telah

ditetapkan dalam pedoman ini. 2. Seleksi calon peserta skripsi dilakukan terhadap semua persyaratan akademis dan

administrasi pada masa perwalian FRS atau FPRS dengan memeriksa kembali transkrip nilai terakhir ybs. dari Administrasi Fakultas Teknik.

3. Calon Peserta yang tidak memenuhi persyaratan dinyatakan gugur dan tidak berhak menempuh skripsi pada semester yang dimaksud.

4. Calon Peserta yang telah memenuhi seluruh persyaratan akan ditetapkan statusnya dan diumumkan oleh Prodi sebagai Peserta Skripsi.

Page 23: Pedoman skripsi 2015

23

2.2.4. Penetapan Dosen Pembimbing/Ko-Pembimbing, dan Dosen Penguji 1. Koordinator meminta masukan dari KBI untuk pengusulan nama-nama dosen

pembimbing/ko-pembimbing dan nama dosen penguji. Usulan selanjutnya disampaikan kepada Prodi.

2. Prodi akan menetapkan secara formal nama dosen pembimbing/ko-pembimbing dan dosen penguji sesuai dengan persyaratan dan ketentuan yang berlaku.

3. Prodi mengeluarkan Surat Tugas bagi dosen pembimbing/ko-pembimbing dan dosen penguji yang berlaku untuk semester tersebut.

2.2.5. Acara Pembukaan dan Penjelasan Umum Kegiatan Skripsi

1. Kegiatan Skripsi akan dibuka oleh Ketua Prodi Arsitektur sebagai Penanggung Jawab Skripsi sesuai Jadwal yang telah ditetapkan. Peserta Skripsi wajib menghadiri seluruh kegiatan ini.

2. Setelah acara pembukaan skripsi, selanjutnya Koordinator Skripsi akan memberikan pengarahan awal (tentang Skripsi, tata laksana, tata tertib peserta, Jadwal Kegiatan).

3. Kuliah Umum Skripsi akan diberikan oleh beberapa dosen yang ditugaskan oleh Prodi sesuai jadwal yang telah ditetapkan.

4. Setiap kuliah umum skripsi wajib dihadiri oleh peserta skripsi. 2.2.6. Pembimbingan Tahap Usulan Penelitian

1. Peserta wajib menyusun jadwal asistensi yang dikoordinasikan dengan dosen pembimbing/ko-pembimbing dan penguji), sesuai target jadwal kegiatan skripsi yang berlaku.

2. Peserta wajib mengisi catatan pembimbingan skripsi (lampiran 7). 3. Proses asistensi kepada Dosen Pembimbing dapat dijadwalkan sebagai berikut:

a. Tahap sebelum Sidang I/Sidang Usulan Penelitian (minimal1 kali), b. Tahap setelah Sidang I sampai 1 minggu sebelum pemasukan Laporan Hasil

Penelitian (minimal 4 kali), dan c. Tahap setelah Sidang II/Sidang Hasil Penelitian sampai 1 minggu sebelum

pemasukan Buku Draft Naskah Skripsi (minimal 4 kali) 4. Proses asistensi kepada Dosen Penguji dapat dijadwalkan sebagai berikut:

a. Tahap setelah Sidang I/seminar Usulan Penelitian sampai 1 minggu sebelum pemasukan Laporan Hasil Penelitian (minimal 1 kali)

b. Tahap setelah Sidang II/Sidang Laporan Hasil Penelitian sampai 1 minggu sebelum pemasukan Draft naskah Skripsi (minimal1 kali)

5. Penjadwalan asistensi yang bersifat ‘masukan substansial’ (proses pemikiran, landasan teoritik, metoda penelitian, analisa, penyimpulan dll.); ditetapkan target bersama pembimbing/ko-pembimbing; diberikan pada periode awal perasistensian sebanyak beberapa kali sesuai tahapan asistensi. Asistensi yang bersifat ‘masukan

Page 24: Pedoman skripsi 2015

24

cara penulisan/penyajian diberikan pada periode akhir perasistensian (1-2 minggu sebelum Jadwal pemasukan tugas), sesuai tahapan asistensi.

6. Dosen Pembimbing/Ko-Pembimbing dan Dosen Penguji berhak menolak memberi asistensi, bila peserta tidak memenuhi dan sesuai target yang telah disepakati pada jadwal asistensi.

2.2.7. Penyerahan Usulan Penelitian

1. Peserta skripsi harus memeriksa agar usulan penelitian yang diserahkan sudah sesuai panduan sesuai ketentuan keluaran sebagaimana dijelaskan pada sub bab 2.3. dan pedoman tata tulis sebagaimana dijelaskan pada sub bab 3.2.

2. Lembar catatan pembimbingan skripsi (lampiran 7) harus dilampirkan dalam Usulan Penelitian.

3. Usulan penelitian diserahkan ke Sekretariat Prodi Arsitektur sesuai jadwal yang telah ditetapkan Keterlambatan pemasukan akan berakibat dijatuhkannya sanksi administratif sesuai ketentuan yang berlaku.

2.2.8. Sidang I: Seminar Usulan Penelitian

1. Seminar usulan penelitian akan diselenggarakan sesuai Jadwal kegiatan pelaksanaan skripsi yang ditetapkan.

2. Dosen pembimbing, Ko-pembimbing dan Dosen penguji dari masing-masing Kelompok Bidang Ilmu (KBI) memberi pengarahan dan masukan terhadap usulan judul latar belakang studi, dan sasaran studi/penelitian yang dipilih peserta.

3. Tim pengarah skripsi terdiri dari 3 (tiga) orang atau 4 (empat orang jika ada ko-pembimbing) yang susunannya adalah: a. dosen pembimbing (dan ko-pembimbing, jika ada), ditetapkan sebagai satu

pengarah. b. beserta 2 (dua) orang pengarah lainnya dari dosen penguji (I & II) yang

berasal dari masing-masing Kelompok Bidang Ilmu (KBI).

4. Seminar usulan penelitian wajib dilakukan oleh peserta. 5. Peserta diwajibkan mempersiapkan diri untuk mengikuti Seminar usulan

penelitian dan mempresentasikan hasil studinya di depan tim pengarah; menjawab pertanyaan dari tim pengarah serta menerima masukan tentang topik studinya.

6. Hasil masukan dari Seminar usulan penelitian (Dosen pembimbing, Ko-pembimbing dan Dosen penguji) dipelajari dan dibahas peserta dalam proses asistensi selanjutnya dengan dosen pembimbing/ko-pembimbing.

7. Penyelenggaraan Sidang 1 mengacu pada tata laksana sidang sebagaimana dijelaskan pada sub bab 2.3.1.

Page 25: Pedoman skripsi 2015

25

2.2.9. Pembimbingan Tahap Penelitian 1. Proses asistensi dicatat di dalam kartu catatan pembimbingan skripsi (lampiran 7)

oleh dosen pembimbing/ko-pembimbing dan dosen penguji. 2. Dalam penulisan laporan hasil penelitian, peserta skripsi wajib melakukan

asistensi kepada dosen pembimbing/ko-pembimbingnya, minimal 4 (empat) kali, dan 1 (satu) kali ke Dosen Penguji. Dilakukan sebelum Sidang II atau Sidang Hasil Penelitian sesuai target dalam tahapan jadwal asistensi yang telah disepakati.

3. Bagi peserta yang kurang jumlah asistensinya tidak diijinkan mengikuti Sidang II dan dinyatakan gugur (nilai E). Masalah ini agar dilaporkan oleh dosen pembimbingnya/ko-pembimbing kepada koordinator Skripsi untuk ditindaklanjuti.

2.2.10. Pemasukan Laporan Hasil Penelitian

1. Peserta skripsi memasukkan Laporan Hasil Penelitian. Laporan Hasil Penelitian harus sesuai panduan sesuai ketentuan keluaran sebagaimana dijelaskan pada sub bab 2.3. dan pedoman tata tulis sebagaimana dijelaskan pada sub bab 3.3.

2. Lembar catatan pembimbingan (lampiran 7) harus dilampirkan dalam Laporan Hasil Penelitian.

3. Laporan Hasil Penelitian diserahkan ke Sekretariat Prodi Arsitektur sesuai jadwal yang telah ditetapkan Keterlambatan pemasukan akan berakibat dijatuhkannya sanksi administratif sesuai ketentuan yang berlaku.

2.2.11. Sidang II: Seminar Hasil Penelitian

1. Pelaksanaan Sidang II yaitu Seminar Hasil Penelitian bersifat formal. Seminar Hasil Penelitian dilaksanakan pada masa UTS sesuai dengan jadwal yang ditetapkan dan dengan memperhatikan hasil rapat pleno para dosen pembimbing/ko-pembimbing/penguji skripsi mengenai tanggal pasti pelaksanaan sidang II untuk masing-masing kelompok sidang.

2. Sidang dilakukan bersama, antara dosen pembimbing, ko-pembimbing dan dosen-dosen penguji menjadi satu Tim penguji dalam masing-masing kelompok/KBI.

3. Tim pengarah skripsi terdiri dari 3 (tiga) orang yang susunannya adalah: a. dosen pembimbing (dan ko-pembimbing, jika ada) ditetapkan sebagai satu

penguji b. dan 2 (dua) orang dosen penguji (I & II)

4. Peserta skripsi diwajibkan mempersiapkan diri untuk mengikuti Seminar Hasil Penelitian dan mempresentasikan hasil studinya di depan tim pengarah, menjawab pertanyaan dari penguji serta menerima hasil masukan dan penilaian kelayakan studinya dari tim pengarah.

Page 26: Pedoman skripsi 2015

26

5. Penyelenggaraan Seminar Hasil Penelitian mengacu pada tata laksana sidang sebagaimana dijelaskan pada sub bab 2.3.2.

2.2.12. Pembimbingan Tahap Penulisan Skripsi

1. Setelah Seminar Hasil Penelitian, peserta melengkapi pembahasan skripsinya dengan fakta lapangan dari obyek bahasannya dan memperhatikan hasil masukan para penguji serta membahas dan mendapat bimbingan dari dosen pembimbing/ko-pembimbing (bab-bab berikutmya sampai kesimpulan)

2. Dalam tahap pembimbingan dan penulisan skripsi, peserta skripsi wajib melakukan asistensi kepada dosen pembimbing/ko-pembimbingnya, minimal 4 (empat) kali, dan 1 (satu) kali kepada masing-masing Dosen Penguji.

3. Peserta wajib mengasistensikan format tata tulis naskah skripsi minimal 2 (dua) kali kepada ko-pembimbing. Peserta yang tidak dibimbing oleh ko-pembimbing dapat mengasistensikan format tata tulis naskah skripsi kepada dosen yang diangkat sebagai ko-pembimbing yang ada dalam kelompok KBI yang diikutinya.

4. Seluruh proses asistensi dicatat di dalam kartu catatan pembimbingan (Lampiran 7) oleh Peserta dan ditandatangani sebagai tanda persetujuan oleh dosen pembimbing/ko-pembimbing.

5. Bagi peserta yang asistensinya kurang tidak diperbolehkan mengikuti Sidang Ujian Skripsi dan dinyatakan gugur (nilai E), dan dilaporkan kepada Koordinator Skripsi.

6. Apabila menurut pembimbing dan ko-pembimbing dinyatakan bahwa isi penulisan maupun tata tulis naskah skripsi sudah selesai, sesuai dengan pedoman dan layak diujikan, maka Pembimbing akan menandatangani lembar/halaman Persetujuan Kelayakan Ujian Skripsi (lampiran 11).

2.2.13. Pemasukan Draft Naskah Skripsi

1. Peserta skripsi menyerahkan draft naskah skripsi ke Sekretariat Prodi Arsitektur sesuai jadwal yang telah ditetapkan.

2. Penulisan draft naskah Skrpsi harus sesuai dengan ketentuan keluaran sebagaimana dijelaskan pada sub bab 2.5. dan pedoman tata tulis sebagaimana dijelaskan pada sub bab 3.4.

3. Pemasukkan draft naskah skripsi wajib dilampiri dengan: a. Seluruh bukti catatan pembimbingan/asistensi dalam satu semester yang

tercatat pada borang catatan pembimbingan (lampiran 7). Bagi peserta yang asistensinya kurang tidak diperbolehkan mengikuti Sidang Ujian Skripsi dan dinyatakan gugur (nilai E).

b. Lembar/halaman Persetujuan Kelayakan Ujian Skripsi (lampiran 11) yang sudah ditandatangani oleh Pembimbing dan Ko-Pembimbing (jika ada). Apabila Lembar/halaman Persetujuan Kelayakan Ujian Skripsi tidak ada

Page 27: Pedoman skripsi 2015

27

dan atau tidak terdapat tanda tangan Pembimbing dan Ko-Pembimbing, maka Peserta Skripsi dianggap tidak layak sidang dan dengan sendirinya akan digugurkan (nilai E).

c. Borang catatan pembimbingan dan Lembar/halaman Persetujuan Kelayakan Ujian Skripsi tidak perlu dijilid tetapi cukup diselipkan dalam naskah skripsi.

4. Peserta yang terlambat memasukkan draft naskah skripsi dinyatakan GUGUR dengan nilai E.

2.2.14. Sidang III: Ujian Skripsi

1. Pelaksanaan Sidang III atau Sidang Ujian Skripsi bersifat formal. Sidang Ujian Skripsi dilaksanakan pada masa UAS sesuai dengan jadwal yang ditetapkan dan dengan memperhatikan hasil rapat pleno para dosen pembimbing/ko-pembimbing/penguji skripsi mengenai tanggal pasti pelaksanaan sidang Ujian Skripsi untuk masing-masing kelompok sidang.

2. Sidang dilakukan bersama oleh Tim penguji pada masing-masing Kelompok Bidang Kajian/Laboratorium seperti waktu Seminar Hasil Penelitian.

3. Susunan Tim penguji skripsi terdiri dari 3 (tiga) orang adalah: a. dosen pembimbing (dan ko-pembimbing, jika ada), ditetapkan satu penguji. b. dan 2 (dua) orang dosen penguji (I & II)

4. Peserta skripsi diwajibkan mempersiapkan diri untuk mengikuti Sidang Ujian Skripsi. Mempresentasikan hasil studi lengkapnya di depan tim penguji; menjawab pertanyaan dari penguji serta menerima masukan dan penilaian final Ujian Skripsi-nya dari tim penguji.

5. Penyelenggaraan Sidang Ujian Skripsi mengacu pada tata laksana sidang sebagaimana dijelaskan pada sub bab 2.3.3.

2.2.15. Pemasukan Naskah Skripsi Final

1. Peserta skripsi memasukkan buku naskah skripsi final pada jadwal yang ditentukan ke sekretariat/tata usaha Prodi arsitektur.

2. Penulisan naskah Skripsi Final harus sudah sesuai pedoman sebagaimana dijelaskan pada sub bab 3.4. dan ketentuan keluaran dan penyerahan naskah skripsi sebagaimana dijelaskan pada sub bab 2.5.

3. Prodi akan melakukan pemeriksaan akhir terkait dengan format dan tampilan naskah skripsi final dalam forum pemeriksaan naskah skripsi bersama seluruh ko-pembimbing. Naskah skripsi final yang tidak memenuhi ketentuan tata tulis sesuai pedoman yang dimaksud akan dikembalikan lagi kepada Peserta ybs. untuk diperbaiki dan nilai akhir skripsi dari Peserta ybs. tidak akan dikeluarkan hingga selesainya perbaikan naskah skripsi tersebut.

Page 28: Pedoman skripsi 2015

28

4. Naskah Skripsi Final yang diserahkan harus telah disetujui dan ditandatangani oleh Dosen pembimbing dan Ko-pembimbing (jika ada). Format halaman pengesahan dapat dilihat pada lampiran 14,

5. Pada saat pemasukan naskah Skripsi Final disertakan pula: a. 1 buah Softcopy file naskah yang direkam dalam Cakram Digital (CD). b. 1 eksemplar Makalah Ilmiah yang merupakan ringkasan skripsi. Makalah

ilmiah terdiri dari ± 3000 s/d maksimum 5000 kata atau setara dengan 10 s/d maksimum 15 halaman. Penulisannya dan isi tulisan makalah dapat berkonsultasi kepada pembimbing/ko-pembimbing dan diserahkan bersama-sama dengan penyerahan naskah skripsi pada waktu sesuai dengan jadwal yang ditentukan ke Sekretariat Prodi. Penulisan Makalah Ilmiah harus memenuhi format makalah yang siap dipublikasikan dalam Jurnal Ilmiah.

c. Pemasukan tambahan Lembar Pengesahan Skripsi yang telah ditandatangani Dosen Pembimbing dan Ko-Pembimbing (jika ada) sebanyak 2 lembar (asli). Tambahan Lembar Pengesahan ini digunakan Prodi sebagai laporan untuk keperluan akreditasi

6. Peserta yang terlambat memasukkan dinyatakan GUGUR/Nilai E. 2.2.16. Pengumuman Nilai Akhir dan Acara Penutupan

1. Pengumuman Nilai Akhir Peserta Skripsi dilakukan oleh Koordinator Skripsi pada Jadwal yang telah ditentukan.

2. Setelah pelaksanaan pengumuman Nilai Akhir, dilanjutkan dengan acara penutupan oleh Ketua Prodi Arsitektur sebagai Penanggung Jawab Skripsi

3. Peserta Skripsi wajib menghadiri seluruh kegiatan ini

2.3. TATA LAKSANA SEMINAR DAN UJIAN SKRIPSI 2.3.1. Seminar Usulan Penelitian

Tata laksana atau aturan-aturan dalam pelaksanaan Seminar Usulan Penelitian adalah sebagai berikut: 1. Ketentuan Umum

a. Mahasiswa bertanggung jawab penuh terhadap karya ilmiah yang diajukan dan diseminarkan dalam Seminar Usulan.

b. Pada saat seminar, mahasiswa wajib memperhatikan dan mencatat saran-saran penguji dan pembimbing.

c. Mahasiswa yang usulannya dinilai tidak layak oleh Dewan Penguji, wajib membuat usulan baru.

Page 29: Pedoman skripsi 2015

29

d. Pemeriksaan perbaikan usulan skripsi serta pemberian persetujuan dilakukan oleh Pembimbing dan Penguji setelah mahasiswa melakukan perbaikan sesuai hasil keputusan sidang. Mahasiswa tidak diperkenankan melakukan penelitian lapangan apabila belum mendapat persetujuan dimaksud.

2. Tata Tertib Untuk Mahasiswa yang Diuji a. Harus hadir di sekitar ruang sidang minimal 15 menit sebelum sidang dimulai

dengan memenuhi ketentuan tata busana sesuai aturan dalam sub bab 2.6. b. Materi Usulan Penelitian harus disajikan dengan bentuk presentation file.

c. Menerima hasil keputusan dewan penguji. 2.3.2. Seminar Hasil Penelitian

Ketentuan dalam pelaksanaan Seminar Hasil Penelitian adalah sebagai berikut: 1. Ketentuan Umum

a. Mahasiswa bertanggung jawab penuh terhadap karya ilmiah yang diajukan dalam Seminar Hasil Penelitian.

b. Pada saat seminar, mahasiswa wajib memperhatikan dan mencatat saran-saran penguji dan pembimbing.

c. Mahasiswa yang hasil penelitiannya dinilai tidak layak oleh Dewan Penguji, wajib melakukan penelitian ulang.

d. Pengecekan perbaikan hasil penelitian skripsi serta pemberian persetujuan dilakukan oleh Pembimbing dan Penguji setelah mahasiswa melakukan perbaikan sesuai hasil keputusan sidang.

2. Tata Tertib Untuk Mahasiswa yang Diuji a. Harus hadir di sekitar ruang sidang minimal 15 menit sebelum sidang dimulai

dengan memenuhi ketentuan tata busana sesuai aturan dalam sub bab 2.6. b. Materi Usulan Penelitian harus disajikan dengan bentuk presentation file. c. Menerima hasil keputusan dewan penguji.

2.3.3. Sidang Ujian Skripsi

Ketentuan-ketentuan dalam pelaksanaan ujian skripsi dijabarkan dalam uraian berikut: 1. Ketentuan Umum

a. Mahasiswa bertanggung jawab penuh terhadap karya ilmiah yang diajukan dan disajikan dalam ujian skripsi.

b. Nilai akhir diputuskan oleh Dewan Penguji adalah bersifat mutlak/final. c. Mahasiswa dapat dinyatakan tidak lulus bila nilai akhir yang dicapainya tidak

memenuhi syarat kelulusan. d. Pengecekan perbaikan skripsi serta pemberian persetujuan akan dilakukan

oleh Pembimbing setelah mahasiswa melakukan perbaikan sesuai hasil keputusan sidang.

2. Tata Tertib Untuk Mahasiswa yang Diuji

Page 30: Pedoman skripsi 2015

30

a. Harus hadir di sekitar ruang sidang minimal 15 menit sebelum sidang dimulai dengan memenuhi ketentuan tata busana sesuai aturan dalam sub bab 2.6.

b. Menerima hasil keputusan dewan penguji secara mutlak. c. Materi Skripsi harus disajikan melalui presentation file.

2.4. PENILAIAN SEMINAR DAN UJIAN SKRIPSI 2.4.1. Komponen Nilai

Nilai skripsi adalah akumulasi penilaian dari prosentase nilai seminar usulan, seminar hasil penelitian dan ujian skripsi dengan rincian sebagai berikut:

Komponen Nilai Sidang I: Seminar Usulan Penelitian

Penyajian dan tanya jawab Isi usulan (rincian aspek penilaian lihat sub bab 2.4.2) Penguasaan materi Orisinalitas

Sidang II: Seminar Hasil Penelitian Penyajian dan tanya jawab Isi laporan hasil penelitian Penguasaan materi Orisinalitas

Sidang III: Ujian Skripsi Kesesuaian judul dan isi Kejelasan temuan Kesesuaian masalah, temuan, dan simpulan Sistematika dan tata cara penulisan Penguasaan materi Orisinalitas

2.4.2. Ketentuan Umum Penilaian

Seluruh penilai (Dosen Pembimbing dan Dosen Penguji) wajib menghadiri sidang dari pembukaan sampai akhir dan membuat catatan untuk masing-masing peserta sidang sebagai acuan penilaian. Apabila salah satu penilai berhalangan hadir, pelaksanaan sidang wajib ditunda atau yang bersangkutan menyerahkan keputusan penilaian kepada Ketua Sidang. Selisih nilai numerik yang diberikan oleh masing-masing penilai ditentukan tidak lebih dari 25 poin. Bila melebihi ketentuan tersebut, maka nilai akhir skripsi mahasiswa yang bersangkutan ditunda dan dijadwalkan sidang ulang yang akan dikoordinir oleh penyelenggara skripsi. Penetapan nilai sidang ujian peserta, memperhatikan semua penilaian aspek skripsi, keseriusan, komitmen dalam riwayat pembimbingan, menunjukkan adanya peningkatan

Page 31: Pedoman skripsi 2015

31

kemampuan dalam riwayat sidang-sidang skripsi, dapat diputuskan berdasarkan ‘kesepakatan bulat’ antar Dosen pembimbing dan dosen penguji dalam Sidang Tim Penguji dipimpin oleh Ketua Sidang Skripsi masing-masing Kelompok. Bila terjadi ketidaksepakatan, keputusan nilai akhir diperoleh dari hasil perhitungan ‘numerik’ oleh ketua sidang.

2.4.3. Penilaian Isi Usulan Penelitian

Aspek-aspek yang dinilai pada Isi Usulan Penelitian adalah: 1. Usulan Judul

Kesesuaian dan Fokus terhadap topik yang distudi. 2. Usulan Latar Belakang Studi:

a. Ada relevansinya dengan ilmu arsitektur. b. Lingkup penelitian memadai/setara sebagai studi untuk tingkat Tugas Skripsi

Sarjana (S1) Arsitektur. c. Merupakan bagian/keterkaitan dengan topik spesifik penelitian. d. Memahami dapat merumuskan permasalahan yang kritikal pada topik. e. Mempunyai kontribusi untuk ilmu arsitektur secara khusus, dan untuk

Indonesia secara umum 3. Usulan Sasaran Studi/Penelitian:

a. Relevan dengan topik, judul, dan latar belakang studi. b. Ada referensi Teoretik terhadap topik. (Teori dasar/prinsip dasar) c. Peserta sanggup memperoleh data dan pengamatan obyek arsitektural,

berupa obyek nyata yang dapat diobservasi secara langsung oleh peserta skripsi, mengidentifikasi, dan merumuskan dalam waktu jadwal skripsi.

2.4.4. Penilaian Isi Laporan Hasil Penelitian

Aspek yang dinilai pada Isi Laporan Hasil Penelitian adalah: 1. Isi materi:

a. Relevansinya dengan ilmu arsitektur. b. Kejelasan pemaparan fenomena, keluasan wawasan, kedalaman materi, c. Fokus dalam perumusan permasalahan atau hipotesa, d. Pernyataan tujuan dan manfaat studi, e. Skematik alur pemikiran, dasar referensi teoritis/studi literatur. f. Pemilihan metodologi, g. Sistematika penyajian.

2. Penulisan: a. Kerapihan dan kesesuaian dengan standar penulisan skripsi b. Penggunaan bahasa dan tata bahasa Indonesia yang baik dan benar.

3. Kinerja/Presentasi: a. Alir-urutan pemikiran

Page 32: Pedoman skripsi 2015

32

b. Kemampuan menyajikan, menjelaskan dan menjawab pertanyaan sidang c. Keseriusan, komitmen. d. Kesiapan bahan/materi penyajian yang informatif.

2.4.5. Penilaian Isi Naskah Skripsi

Skripsi yang ditulis oleh mahasiswa wajib dipertanggungjawabkan dalam sidang Ujian Skripsi. Aspek yang dinilai pada Sidang Ujian Skripsi adalah: 1. Isi materi:

Relevansinya dengan ilmu arsitektur, keluasan wawasan, kedalaman materi, fokus permasalahan, skematik alur pemikiran, rujukan/referensi teori dasar, metodologi, ketajaman analisis dan penyimpulan.

2. Penulisan: Kerapihan dan kesesuaian dengan standar penulisan skripsi termasuk penggunaan bahasa dan tata bahasa Indonesia yang baik dan benar.

3. Kinerja: Alir-urutan pemikiran kemampuan dan kesiapan menyajikan, menjelaskan dan menjawab pertanyaan dan sikap pada sidang, keseriusan, komitmen dalam pembimbingan.

2.4.5. Nilai Akhir Skripsi

Nilai akhir skripsi merupakan akumulasi dari keseluruhan komponen nilai yang diperoleh Peserta dalam setiap tahapannya. Proporsi nilai yang diberikan mengacu pada ketentuan berikut:

Nilai Akhir Skripsi = 40% Pembimbing (termasuk nilai proses selama bimbingan) + 30% Penguji I + 30% Penguji II

Bobot penilaian nilai akhir skripsi dapat berubah berdasarkan kesepakatan dalam rapat pleno penyelenggara skripsi atas pertimbangan-pertimbangan khusus. Hasil Penetapan nilai akhir bersifat ‘confidential’, ditandatangani oleh semua dosen pembimbing, penguji dan ketua sidang dalam masing-masing kelompok. Total nilai akhir di atas kemudian di konversi dengan pembobotan nilai menggunakan kriteria sebagai berikut:

No Nilai Angka Nilai Huruf Mutu 1 80 – 100 A 4,0 2 70 – 79 B 3,0 3 60 – 69 C 2,0 4 50 – 59 D 1,0 5 0 – 49 E 0,0

Page 33: Pedoman skripsi 2015

33

2.5. KETENTUAN KELUARAN & PENYERAHAN NASKAH SKRIPSI 2.5.1. Keluaran

Ketentuan keluaran untuk tahapan pengajuan Sinopsis/Usulan Penelitian sampai dengan Draft Naskah Skripsi adalah sebagai berikut:

No. Tahap Bentuk Keluaran Ketentuan

1 Sinopsis/ Pra-Usulan Penelitian

Hardcopy: ± 6-10 halaman 1 eksemplar

Dijilid lakban (tape) hitam, cover plastik mika warna kuning

2 Usulan Penelitian

Hardcopy: ± 20-30 halaman 3 atau 4 eksemplar jika ada

ko-pembimbing

3 Laporan Hasil Penelitian

Hardcopy: ± 40-60 halaman 3 atau 4 eksemplar jika ada

ko-pembimbing

4 Draft Naskah Skripsi

Hardcopy: ± 75-150 halaman 3 eksemplar atau 4

eksemplar jika ada ko-pembimbing

Format sudah mengacu pada ketentuan pada sub bab 2.5.2.

5 Skripsi Final

Bentuk keluaran dan ketentuan mengacu pada ketentuan pada sub bab 2.5.2.

2.5.2. Ketentuan Penyerahan Naskah Skripsi Final

Mahasiswa yang telah lulus ujian skripsi diwajibkan untuk menyerahkan berkas skripsi final sebagai bukti bahwa mahasiswa yang bersangkutan telah menyelesaikan studinya dan sebagai bentuk sumbangan mahasiswa dalam memperkaya khazanah keilmuan. Berkas skripsi yang harus diserahkan oleh mahasiswa dalam bentuk hardcopy (tercetak/terjilid) dan softcopy (berupa file yang disimpan dalam cakram digital).

1. Hardcopy (Cetakan/Terjilid)

Ketentuan tentang susunan naskah skripsi dan jumlah skripsi cetakan/terjilid yang harus diserahkan adalah sebagai berikut: a. Susunan Naskah Skripsi

Skripsi berbentuk cetakan, penjilidannya disusun dengan urutan sebagai berikut:

Page 34: Pedoman skripsi 2015

34

1. Cover luar (hard cover warna biru Fakultas Teknik Unpar) 2. Cover dalam (kertas kulit jeruk) 3. Halaman Pengesahan (kertas kulit jeruk) 4. Halaman Pernyataan Keaslian Tulisan (Declaration of Authorship) 5. Halaman Abstrak 6. Ucapan Terima Kasih 7. Daftar Isi 8. Daftar Gambar 9. Daftar Tabel 10. Daftar Lampiran (jika ada) 11. Isi Skripsi 12. Daftar Pustaka 13. Lampiran-Lampiran (jika ada)

b. Jumlah Naskah Skripsi Yang Diserahkan

Jumlah skripsi berbentuk cetakan yang harus diserahkan oleh peserta yang dinyatakan telah lulus dalam Ujian Skripsi adalah: 1. 1 eksemplar untuk Perpustakaan Prodi c.q. KBI (arsip). 2. 1 eksemplar untuk Pembimbing. 3. 1 eksemplar untuk ko-Pembimbing (jika ada) 4. 1 eksemplar untuk Perpustakaan Pusat Unpar (hanya untuk Skripsi

dengan nilai akhir A) ditambahkan setelah pengumuman nilai dan diserahkan selambat-lambatnya 1 minggu setelah pengumuman nilai. Jika peserta tidak memasukan tambahan 1 eksemplar naskah skripsi yang dimaksud maka peserta tersebut tidak dapat diyudisium.

2. Softcopy (File)

Selain yang berbentuk cetakan (hardcopy), skripsi yang diserahkan adalah juga yang berbentuk file (softcopy). Ketentuan tentang jenis dan format penamaan file serta jumlah skripsi dalam cakram digital yang harus diserahkan adalah sebagai berikut: a. Jenis File

1. File Utama (Naskah Skripsi) Skripsi berbentuk softcopy (file) dibuat dalam file PDF dan dicopy/disimpan ke dalam cakram digital (CD-R, CD-RW, DVD-R, atau DVD-RW). Jika terpaksa harus memecah file, hal ini diperbolehkan asalkan nama file mencerminkan isi dari file. Nama file dibuat dalam huruf

Page 35: Pedoman skripsi 2015

35

kecil dan spasinya diganti dengan garis bawah (”_”) (agar terbaca oleh cross browser dan cross server). Format penamaan file sebagai berikut: 1) Jika hanya terdiri dari satu file:

Periodeskripsi_tahunskripsi_ npm_namamhs[max_1kata]_

namafile[max_2kata].pdf

Contoh: Skripsi33_2012_2009420009_kenzo_arsitektur_posmo.pdf

2) Jika terdiri dari beberapa file:

Periodeskripsi_tahunskripsi_nomor urut file_ npm_namamhs[max_2kata]_namafile[max_4kata].pdf

Contoh: Skripsi33_2012_01_2009420009_ kenzo_pra_isi.pdf Skripsi33_2012_02_2009420009_kenzo_bab_i_pendahuluan.pdf Skripsi33_2012_03_2009420009_kenzo_bab_ii_teori.pdf Skripsi33_2012_04_2009420009_kenzo_bab_iii_metode.pdf Skripsi33_2012_05_2009420009_kenzo_bab_iv_hasil_bahasan.pdf Skripsi33_2012_06_2009420009_kenzo_bab_v_penutup.pdf Skripsi33_2012_07_2009420009_kenzo_daftar_pustaka.pdf Skripsi33_2012_08_2009420009_kenzo_lampiran.pdf

Selanjutnya seluruh file dimasukan dalam satu folder dengan sistem penamaan sebagai berikut:

Periodeskripsi_tahunskripsi_ npm_namamhs[max_1kata]_

namafile[max_2kata]

Contoh: Skripsi33_2012_2009420009_kenzo_arsitektur_posmo

2. File Peta Jika ada peta-peta dalam bentuk file atau hasil scan, letakkan peta-peta ini dalam folder/direktori “peta” pada cakram digital dimaksud. File yang diletakkan dalam folder “peta” diberi nama dengan huruf kecil sesuai nama petanya.

3. File Foto

Jika ada foto-foto dokumentasi penelitian dalam bentuk file atau hasil scan, letakkan foto-foto tersebut dalam folder/direktori “foto” pada cakram digital

Page 36: Pedoman skripsi 2015

36

dimaksud. File-file yang diletakkan dalam folder “foto” diberi nama dengan huruf kecil sesuai nama fotonya.

4. File Dokumen

Jika ada dokumen-dokumen dalam bentuk file atau hasil scan (misal: hasil scan SK Bupati, kronologis kejadian, dokumen berita acara kesepakatan, dokumen wawancara, dsb), letakkan dokumen-dokumen dimaksud dalam folder/direktori “dokumen” pada cakram digital dimaksud. File-file yang diletakkan dalam folder “dokumen” diberi nama dengan huruf kecil sesuai nama dokumennya.

b. Jumlah Cakram Digital yang Diserahkan

1. Jumlah cakram digital yang diserahkan adalah 1 (satu) buah. 2. Cakram digital harus diserahkan dengan cara dimasukan pada sampul CD. 3. CD yang telah dimasukan ke dalam sampulnya selanjutnya ditempelkan di

posisi tengah-tengah (centre) pada halaman bagian dalam cover belakang pada buku naskah asli skripsi yang dikumpulkan.

4. Sampul CD ditempelkan dengan menggunakan double tape yang ditempel mengelilingi sampul CD.

5. Format stiker label dapat dilihat pada lampiran 25. 2.5.3. Ketentuan Penyerahan Makalah Ilmiah

Makalah ilmiah merupakan rangkuman skripsi dikumpulkan dengan ketentuan sebagai berikut:

a. Format siap untuk dipublikasikan dalam Jurnal Ilmiah b. Naskah ditulis dalam bahasa Indonesia minimal 3000 kata dan maksimal 5000

kata (setara 10 s/d. maksimum 15 halaman) diketik 1.5 (satu setengah) spasi, times new romans 11 Ppt dan dicetak pada kertas putih ukuran A4 (210 mm x 297 mm) dengan margin minimal 25 mm dan nomor halaman pada kanan bawah.

c. Ketikan atau cetakan hanya pada satu sisi kertas, tidak timbal balik, dengan urutan : Halaman Judul, Abstrak, Teks/naskah (berisi laporan hasil penelitian: Latar Belakang, Pernyataan Penelitian/Hipotesa, Metode/Teori, Diskusi, Kesimpulan/Rekomendasi), Catatan atau Daftar Pustaka. Termasuk juga keterangan gambar dan Tabel/

d. Tercantum nama lengkap penulis. e. Abstrak ditulis tidak lebih dari 200 kata dalam bahasa Indonesia dan bahasa

Inggris. f. Ketentuan kutipan, catatan kaki dan daftar pustaka mengikuti format tata tulis

sesuai Pedoman Skripsi. g. Dijilid dengan cover mika warna kuning

Page 37: Pedoman skripsi 2015

37

h. Makalah dibuat juga dalam bentuk softcopy dalam file DOC dan disertakan menjadi satu dalam CD Naskah skripsi dengan sistem penamaan file sebagai berikut:

Periodeskripsi_tahunskripsi_ npm_namamhs[max_1kata]_ makalah_namafile[max_2kata].doc

Contoh: Skripsi32_2012_2009420009_kenzo_makalah_arsitektur_posmo.doc

2.6. TATA BUSANA ACARA/SEMINAR/UJIAN SKRIPSI Ketentuan tata busana untuk acara-acara pembukaan dan penutupan serta seluruh sidang seminar atau ujian skripsi adalah:

Ketentuan Tata Busana Peserta Laki-Laki Peserta Perempuan

Kemeja putih lengan panjang berdasi atau batik

Celana panjang hitam/gelap dengan sabuk pinggang

Sepatu formal

Blouse putih berlengan atau batik Rok warna hitam/gelap Sepatu formal

Ketua dan/atau anggota sidang berhak menolak Peserta Sidang jika pakaian yang dikenakan untuk sidang tidak sesuai tata busana dalam pedoman ini.

Page 38: Pedoman skripsi 2015

38

3

TATA TULIS S K R I P S I

Page 39: Pedoman skripsi 2015

39

3.1. SISTEMATIKA PENULISAN Bagian ini membahas tentang Sistematika pembahasan dalam setiap jenis keluaran dalam setiap tahapan penulisan Skripsi yang terdiri dari penulisan sinopsis/pra-usulannya, usulan penelitian, laporan hasil penelitian dan penulisan naskah skripsi final. 3.1.1. Sinopsis/Pra-Usulan Penelitian Sistematika penulisan Sinopsis Penelitian yang diajukan adalah sebagai berikut: 1. Judul 2. Latar Belakang 3. Perumusan Masalah 4. Alasan Memilih Judul 5. Pertanyaan Penelitian / Hipotesis 6. Kerangka Dasar Teori (ringkas, 2-4 halaman) Penjelasan dari sistematika sinopsis sebagaimana disebutkan di atas adalah sebagai berikut: 1. Sinopsis diketik dengan spasi tunggal (satu spasi). 2. Judul penelitian dibuat singkat, jelas dan tepat. 3. Latar Belakang Masalah; pembahasan dimulai dengan uraian secara umum tentang hal-hal

yang berkaitan dengan variable penelitian, menjurus kepada hal-hal yang sifatnya spesifik khususnya yang berkaitan dengan fenomena atau permasalahan yang timbul di obyek penelitian, yang kemudian mengarah kepada arti pentingnya penelitian tersebut dilakukan.

4. Perumusan Masalah merupakan rumusan masalah dalam bentuk pertanyaan yang dapat diteliti secara jelas dan diuji melalui pengumpulan dan analisis data. Batasan atau asumsi yang digunakan dalam penelitian dikemukakan di bagian ini. Rumusan masalah hendaknya bersifat spesifik dan tidak terlalu umum. Misalnya, “material bangunan” (terlalu umum), lebih tepat jika menggunakan “material bambu untuk bangunan” (lebih terfokus).

5. Alasan Memilih Judul berisi tentang alasan dari mahasiswa mengapa penelitian dengan judul tersebut menarik untuk dilakukan atau permasalahan dalam penelitian itu menarik untuk diteliti.

6. Hipotesis atau Argumen Ilmiah. Hipotesis adalah jawaban sementara dari permasalahan yang diteliti, yang kebenarannya perlu diuji secara empiris. Hipotesis diperlukan untuk penelitian korelasional, kausal komparatif, eksperimental dan sebagian deskriptif. Argument Ilmiah adalah argumen atau pernyataan ilmiah sementara dalam penelitian yang dilakukan yang kebenarannya perlu dibuktikan dalam penelitian lapangan. Argumen Ilmiah untuk penelitian kuantitatif sama dengan Hipotesis, sementara Argumen Ilmiah untuk penelitian kualitatif bisa sama atau kurang lebih sama dengan Hipotesis namun pembuktiannya dilakukan secara kualitatif.

Page 40: Pedoman skripsi 2015

40

7. Kerangka Dasar Teori berisi kerangka teori, konsep, definisi ataupun preposisi yang ada hubungannya dengan variable-variabel penelitian. Pembahasan bagian ini difokuskan pada satu atau lebih teori. Kerangka teoritis ini dibuat untuk memecahkan masalah penelitian dengan menggambarkan variabel dan hubungan antar variabel penelitian. Disamping itu, kerangka teoritis dimaksud juga ditujukan untuk menjadi landasan dalam pengembangan model penelitian dan perumusan hipotesis. Dalam pra-usulan, Kerangka Dasar Teori dibuat singkat yang memuat poin-poin atau hal-hal penting saja.

Setelah sinopsis penelitian diajukan, maka hasil penilaiannya akan disampaikan ke mahasiswa yang bersangkutan. Status sinopsis yang diajukan bisa sebagai berikut: 1. Disetujui; sinopsis yang telah disetujui akan mendapatkan dosen pembimbing skripsi.

Selanjutnya, mahasiswa yang bersangkutan mulai menyusun usulan di bawah bimbingan dosen Pembimbing atau bersama Dosen Ko-Pembimbing.

2. Dipertimbangkan; mahasiswa dengan pra-usulan ini harus menghadap ke Ketua KBI atau Pembimbing yang ditunjuk untuk melakukan proses bimbingan atau revisi sinopsis. Bimbingan teknis ini dilaksanakan dalam rangka penyempurnaan penulisan usulan sampai dengan mendapat status disetujui.

3. Ditolak; mahasiswa harus memilih judul dan menyusun sinopsis kembali. Untuk mengantisipasi kemungkinan ditolaknya suatu judul/topik penelitian dalam sinopsis yang diajukan karena tidak memenuhis syarat secara substansial, maka mahasiswa calon peserta skripsi diwajibkan mengajukan minimal 2 alternatif judul/topik penelitian lengkap dengan sinosisnya masing-masing.

3.1.2. Usulan Penelitian Penulisan usulan dapat dilakukan oleh mahasiswa apabila: 1. Pengajuan Judul skripsi yang dilengkapi dengan sinopsis penelitian telah disetujui oleh

Penanggung Jawab Skripsi. 2. Telah memperoleh Pembimbing dan bersama Ko-Pembimbing (jika ada). Sistematika Usulan Penelitian terdiri dari tiga bagian utama (Bab), yakni Pendahuluan, Kerangka Dasar Teori, dan Metodologi Penelitian. a. Bab Pendahuluan terdiri dari Latar Belakang Masalah, Perumusan Masalah, Tujuan

Penelitian, dan Kegunaan Penelitian. b. Bab Kerangka Dasar Teori, terdiri dari Teori dan Konsep (yang mendukung variabel

penelitian), Hipotesis (untuk Penelitian kuantitatif), Definisi Konsepsional, Definisi Operasional/Fokus Penelitian, dan (rincian) data yang diperlukan.

c. Bab Metodologi Penelitian terdiri dari Jenis Penelitian, Tempat dan Waktu Penelitian, Populasi dan Sampel/Sumber Data, Teknik Pengumpulan Data, Alat Pengukur Data (untuk

Page 41: Pedoman skripsi 2015

41

penelitian kuantitatif), dan Teknik Analisis Data. Bab Metodologi Penelitian dapat dipisah menjadi bab tersendiri atau dapat disatukan dalam Bab Pendahuluan.

Penjelasan masing-masing poin tersebut di atas bisa dilihat dalam penjelasan tentang Batang Tubuh Skripsi (lihat sub bab 3.1.3.) karena pada dasarnya Bab-Bab yang ada dalam Usulan Skripsi akan menjadi Bab-Bab dalam Skripsi yang dibuat oleh mahasiswa yang bersangkutan. 3.1.3. Laporan Hasil Kemajuan Penelitian Penulisan Laporan Hasil Kemajuan Penelitian dapat dilakukan Peserta Skripsi apabila: 1. Usulan skripsi sudah diseminarkan. 2. Revisi Usulan Skripsi sudah mendapatkan persetujuan pembimbing dan penguji. 3. Sudah melakukan penelitian lapangan. Sistematika laporan Hasil Penelitian terdiri dari sekurang-kurangnya empat bagian utama (Bab), yakni: a. Bab Pendahuluan terdiri dari Latar Belakang Masalah, Perumusan Masalah, Tujuan

Penelitian, dan Kegunaan Penelitian. b. Bab Kerangka Dasar Teori, terdiri dari Teori dan Konsep (yang mendukung variabel

penelitian), Hipotesis (untuk Penelitian kuantitatif), Definisi Konsepsional, Definisi Operasional/Fokus Penelitian, dan (rincian) data yang diperlukan.

c. Bab Metodologi Penelitian terdiri dari Jenis Penelitian, Tempat dan Waktu Penelitian, Populasi dan Sampel/Sumber Data, Teknik Pengumpulan Data, Alat Pengukur Data (untuk penelitian kuantitatif), dan Teknik Analisis Data. Bila diperlukan Bab Metodologi Penelitian dapat disatukan dalam Bab Pendahuluan.

d. Bab Hasil Pengamatan: untuk analisis kuantitatif, terdiri dari Gambaran Umum, Karakteristik Responden, Pemaparan Variabel dan Sub-Variabel; sedangkan untuk analisis kualitatif, terdiri dari Gambaran Umum dan pemaparan data terolah yang judul pokok bahasannya (sub-judul) disesuaikan dengan fokus penelitian.

Penjelasan masing-masing butir tersebut di atas bisa dilihat dalam penjelasan tentang Batang Tubuh Skripsi (lihat sub bab 3.1.4.) karena pada dasarnya Bab-Bab yang ada dalam Laporan Hasil Penelitian akan menjadi Bab-Bab dalam Skripsi yang dibuat oleh mahasiswa yang bersangkutan. 3.1.4. Naskah Skripsi Sebagai karya ilmiah tertinggi pada jenjang pendidikan program S1, skripsi memiliki batang tubuh tertentu. Secara umum skripsi terdiri atas tiga bagian, yakni Bagian Awal, Bagian Isi, dan Bagian

Page 42: Pedoman skripsi 2015

42

Akhir. Penjelasan berikut memuat uraian tentang poin-poin penting dan tata cara penulisannya untuk setiap bagian skripsi tersebut. a. Batang Tubuh

1. Bagian Awal, terdiri dari: a. Halaman Judul (Sampul Dalam) b. Halaman Pengesahan c. Halaman Pernyataan Keaslian Tulisan Skripsi d. Abstrak e. Abstract f. Pedoman Penggunaan Skripsi g. Ucapan Terima Kasih h. Daftar Isi i. Daftar Gambar j. Daftar Tabel (jika ada) k. Daftar Lampiran (jika ada)

2. Bagian Isi, terdiri dari:

a. Pendahuluan, yang memuat latar belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan penelitian serta kegunaan penelitian.

b. Kerangka Dasar Teori terdiri dari Teori dan Konsep, Hipotesis (penelitian kuantitatif), Definisi Konsepsional, Definisi Operasional/Fokus Penelitian, dan (rincian) Data Yang Diperlukan.

c. Metodologi Penelitian, terdiri dari Jenis Penelitian, Tempat dan Waktu Penelitian, Populasi dan Sampel/Sumber Data, Teknik Pengambilan Data, Alat Pengukur Data dan Teknik Analisis Data.

d. Hasil Pengamatan dan Pembahasan: untuk analisis kuantitatif, terdiri dari Gambaran Umum, Karakteristik Responden, Analisis Variabel dan Sub-Variabel, dan Pengujian Hipotesis; untuk analisis kualitatif, terdiri dari Gambaran Umum dan pembahasan data/hasil penelitian yang judul pokok bahasannya (sub-judul) disesuaikan dengan fokus penelitian. Penulisan bagian ini dapat disesuaikan dengan membagi penyajian menjadi Bab Hasil Pengamatan (Data Objek Studi) dan Bab Pembahasan (Analisa).

e. Penutup, terdiri atas kesimpulan dan rekomendasi.

3. Bagian Akhir, terdiri dari: a. Glosarium (jika ada) b. Daftar Pustaka c. Lampiran

Page 43: Pedoman skripsi 2015

43

b. Penjelasan tentang Naskah Skripsi Ketentuan umum tentang tata cara penulisan yang harus diperhatikan untuk setiap bagian skripsi adalah sebagai berikut: 1. Bagian Awal

a. Halaman Judul, terdiri dari halaman judul bagian luar (hardcover) (lihat Lampiran 12) dan halaman judul bagian dalam (lihat Lampiran 13). Halaman judul memuat:

1. Angkatan skripsi. 2. Judul penelitian yang dibuat singkat, jelas dan tepat. 3. Nama mahasiswa disajikan dengan lengkap tanpa singkatan. Di bawah nama

diketik NPM. 4. Lambang Universitas Katolik Parahyangan dengan ukuran 4 cm x 4 cm dan titik

tengahnya terletak diantara Judul Skripsi dan Nama mahasiswa. 5. Nama Pembimbing dan ko-Pembimbing (Jika ada) 6. Nama Lembaga. 7. Bulan dan Tahun penulisan adalah tahun lulus Ujian Skripsi.

b. Halaman Pengesahan berisi Judul, Nama, NIM, Nama Universitas, serta tanggal persetujuan (diisikan tanggal Sidang Ujian Skripsi), nama dan tandatangan dari Pembimbing Skripsi (dan Ko-Pembimbing jika ada) dan dituliskan nama-nama pengujinya (lihat Lampiran 14).

c. Halaman Pernyataan Keaslian Tulisan Skripsi (Declaration of authorship) merupakan halaman yang berisi pernyataan bahwa penulisan skripsi tersebut merupakan hasil karya sendiri bukan hasil penjiplakan hasil karya orang lain. (lihat Lampiran 15).

d. Abstrak merupakan bagian dari laporan penelitian. Abstrak ditulis dengan spasi tunggal (satu spasi) menggunakan Bahasa Inggris dan Indonesia. Jumlah kata antara 150-250 kata dan dalam satu halaman.Penulisan abstrak diikuti 3-5 kata kunci (keywords) untuk memudahkan penulisan bibliografi atau abstract database (lihat Lampiran 16). Abstrak terdiri dari: 1. Paragraf pertama memberikan informasi umum dan ringkas tentang tema/topik

penelitian, tujuan utama penelitian, dan (jika memungkinkan) alasan utama mengapa penelitian dimaksud penting untuk dilakukan.

2. Paragraf kedua memberikan informasi mengenai metodologi penelitian (tempat penelitian, pemilihan sampel/responden/informan, dan pengumpulan serta analisis data).

3. Paragraf ketiga memberikan informasi tentang hasil temuan atau kesimpulan yang disusun berdasarkan analisis dan pembahasan terhadap data yang diperoleh.

e. Pedoman Penggunaan Skripsi, berisi uraian singkat tentang tata cara penggunaan Skripsi yang menyatakan bahwasannya Skripsi ini tidak dipublikasikan, terdaftar dan tersedia di Perpustakaan Universitas Katolik Parahyangan, dan terbuka untuk umum

Page 44: Pedoman skripsi 2015

44

dengan ketentuan bahwa hak cipta ada pada pengarang dengan mengikuti aturan HaKI dan yang berlaku di Universitas Katolik Parahyangan. Referensi kepustakaan diperkenankan dicatat, tetapi pengutipan atau peringkasan hanya dapat dilakukan seizin pengarang dan harus disertai dengan kebiasaan ilmiah untuk menyebutkan sumbernya. Memperbanyak atau menerbitkan sebagian atau seluruh disertasi haruslah seijin Rektor Universitas Katolik Parahyangan (lihat Lampiran 17).

f. Ucapan Terima Kasih, berisi uraian singkat tentang maksud penulisan skripsi dan ucapan terima kasih serta penghargaan kepada pihak yang secara langsung telah membantu dalam penyelesaian skripsi. Ucapan Terima Kasih ditulis dengan singkat, jelas, dan bersifat formal akademis (lihat Lampiran 18).

g. Daftar Isi, memberikan gambaran secara menyeluruh mengenai isi skripsi dan bertujuan untuk memudahkan pembaca mengerti alur isi skripsi serta memudahkan pembaca mengetahui/mencari dengan cepat letak suatu pokok bahasan/bab/sub bab. Daftar isi memuat: urutan bab dan sub bab disertai nomor halamannya masing-masing dan kerangka dari keseluruhan skripsi. (lihat Lampiran 19).

h. Daftar Gambar, merupakan daftar yang memuat nomor dan judul gambar beserta nomor halamannya secara teratur berdasarkan urutan nomor gambar. (lihat Lampiran 20).

i. Daftar Tabel, merupakan daftar yang memuat nomor dan judul tabel beserta nomor halamannya secara teratur berdasarkan urutan nomor tabel. (lihat Lampiran 21).

j. Daftar Lampiran (jika ada), merupakan daftar yang memuat nomor dan judul lampiran secara teratur berdasarkan urutan nomor lampiran. (lihat Lampiran 22).

2. Bagian Isi Sistematika pembahasan bagian isi dari naskah skripsi, sepanjang tidak ditentukan lain oleh Pembimbing karena alasan substansial dan metodologis yang sangat spesifik, maka sistematika pembahasan bagian isi skripsi secara umum mengacu pada ketentuan sebagai berikut: a. Pendahuluan, sekurang-kurangnya terdiri dari:

1. Latar Belakang Penelitian, pembahasan dimulai dengan uraian secara umum tentang hal-hal yang berkaitan dengan variable penelitian, menjurus kepada hal-hal yang sifatnya spesifik, khususnya yang berkaitan dengan fenomena atau permasalahan yang timbul di obyek penelitian, yang kemudian mengarah kepada arti pentingnya penelitian tersebut dilakukan.

2. Perumusan Masalah Penelitian, merupakan rumusan masalah dalam bentuk pertanyaan yang dapat diteliti secara jelas dan diuji melalui pengumpulan dan analisis data. Rumusan masalah: “motivasi” (terlalu umum), lebih tepat jika menggunakan “motivasi kerja” (lebih fokus).

3. Tujuan Penelitian, disesuaikan dengan masalah penelitian yang dirumuskan. Di sini dijelaskan tentang tujuan yang hendak di capai dalam melakukan penelitian.

Page 45: Pedoman skripsi 2015

45

4. Kegunaan Penelitian, menguraikan tentang kegunaan atau kontribusi apa yang diberikan dari hasil penelitian tersebut, baik dari aspek teoritis maupun aspek praktisnya.

b. Kerangka Dasar Teori, terdiri dari:

a. Kerangka teori, konsep, definisi ataupun preposisi yang ada hubungannya dengan variable-variabel penelitian. Pembahasan bagian ini difokuskan pada satu atau lebih teori. Kerangka teoritis dibuat untuk memecahkan masalah penelitian dengan menggambarkan variabel dan hubungan antar variabel penelitian. Kerangka teoritis juga ditujukan untuk menjadi landasan dalam pengembangan model penelitian dan perumusan hipotesis.

3. Definisi Konsepsional, berisi formulasi atau pengertian tentang variabel penelitian, yang didasarkan pada berbagai teori, konsep,definisi maupun preposisi yang dikutip sebelumnya dalam sub-bab Teori dan Konsep.

4. Definisi Operasional (untuk penelitian Kuantitatif) atau Fokus Penelitian (untuk penelitian Kualitatif), berisi indikator-indikator penelitian, yang digunakan untuk memudahkan melakukan pengukuran terhadap gejala/permasalahan yang berkaitan dengan variabel penelitian.

5. Data yang Diperlukan, berisi rincian data yang dicari dalam penelitian lapangan, yang terdiri dari data-data Umum (misal: sejarah desa, geografi desa, demografi, sarana prasarana, pemerintahan desa, dsb) dan data-data Khusus yang terdiri dari identitas responden (misal: menurut umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan, dsb) 3 dan indikator-indikator penelitian (sebagaimana yang termuat dalam Definisi Operasional atau Fokus Penelitian).

c. Metodologi Penelitian, terdiri dari: 1. Jenis penelitian, menjelaskan tentang desain yang digunakan dalam penelitian apakah

kuantitatif atau kualitatif atau metoda kombinasi. Adapun contoh desain dalam penelitian kuantitatif adalah experimental research, ex-post facto, causal comparative,

correlation study, case study dan sebagainya. Sedangkan jenis penelitian kualitatif adalah single case study, multicase study, grounded research, textual analysis,

historical analysis, ethnography dan sebagainya, serta penjelasan ciri-ciri utama jenis penelitian yang dipilih untuk menjawab pertanyaan penelitian.

2. Tempat dan Waktu Penelitian, berisi lokasi penelitian dan periode penelitian. 3. Populasi dan sampel atau sumber data, berisi tentang teknik yang digunakan dalam

pemilihan sampel atau narasumber, disertai dengan penjelasan tentang proses pengambilan sampel tersebut, yang didasarkan dengan berbagai teknik pengambilan sampel.

4. Teknik pengumpulan data, berisi uraian data yang digunakan yang terdiri dari data primer dan atau data sekunder serta penjelasan tentang dimana sumber data dan

Page 46: Pedoman skripsi 2015

46

bagaimana cara memperoleh data tersebut. Secara umum, dalam penelitian kuantitatif jenis-jenis teknik pengumpulan data adalah melalui observation, document analysis,

survey atau experiment. Peneliti bisa memilih salah satu diantaranya yang sesuai dengan metode penelitian yang digunakan. Beberapa alat yang bisa digunakan untuk mengumpulkan data adalah seperti rating scale, interview guide, tally sheet, flowchart,

performance checklist, questionnaires, personality inventories, achievement/aptitude

test, projective devices, attitude scales dan sebagainya. Dalam kontek penelitian kualitatif, jenis pengumpulan data diantaranya adalah observation, document analysis

dan interview. Peneliti harus menentukan metode yang sesuai dengan penelitian seperti: rating scale, interview guide, tally sheet, flowchart, performance

checklist,questionnaires, personality inventories, projective devices, attitude scales dan sebagainya. Namun, instrumen utama dalam penelitian kualitatif adalah peneliti itu sendiri.

5. Alat Pengukur Data, berisi alat/cara yang dipakai mengukur data. Misalnya cara penentuan skor (pembobotan, scoring), dan lain sebagainya (untuk analisis kuantitatif).

6. Teknik Analisis Data, berisi tentang metode, teknik, serta prosedur yang digunakan untuk penyederhanaan, pengelompokan, perbandingan, dan penyajian data yang diperoleh. Selanjutnya proses interpretasi terhadap temuan dapat dilakukan. Beberapa teknik analisis data seperti: a. Analisis kualitatif, dengan menganalisis secara kualitatif baik data-data kualitatif

maupun data-data kuantitatif. b. Analisis kuantitatif, dengan menggunakan statistik inferensial (parametrik atau

non-parametrik) untuk menganalisis data-data kuantitatif atau data-data yang telah dikuantifikasi.

d. Pemilihan alat uji statistik dipengaruhi oleh tujuan penelitian, jenis data dan skala pengukuran variabel yang digunakan.

d. Hasil Pengamatan dan Pembahasan, bagian ini terdiri dari:

1. Hasil Pengamatan (Data Objek Studi) Bagian ini menyajikan olahan data yang diperoleh. Bagian ini bisa berisi kategori, jenis, pola, tema dan model yang disajikan berdasarkan data yang ada.

2. Pembahasan Hasil dan Pembahasan, berisi gambaran umum, data yang berkaitan dengan obyek penelitian, baik berupa data primer maupun data sekunder. Data yang diperoleh di lapangan,disajikan baik dalam bentuk tabel, atau kutipan yang berupa pernyataan dari responden. Data yang disajikan tersebut kemudian dibahas. Sebagaimana disebutkan di depan, bab “Hasil dan Pembahasan” untuk Analisis Kuantitatif terdiri dari gambaran umum, karakteristik responden, analisis variabel dan sub-variabel, dan pengujian hipotesis; sementara bab “Hasil dan Pembahasan” untuk Analisis Kualitatif terdiri dari gambaran umum dan pembahasan hasil penelitian yang pokok bahasannya (sub-judul)

Page 47: Pedoman skripsi 2015

47

disesuaikan dengan fokus penelitian. Tujuan pembahasan adalah menjawab pertanyaan penelitian/rumusan masalah, memberikan interpretasi atau makna temuan penelitian yang dikaitkan dengan kajian teori. Pada bagian ini dijelaskan apakah temuan penelitian yang disajikan dalam sub-bab sebelumnya mendukung, menolak atau memperkaya temuan penelitian terdahulu.

3. Bagian Penutup

Bagian ini berisi Kesimpulan dan Rekomendasi. Kesimpulan memuat rangkuman hasil analisis dan pembahasan yang pada dasarnya merupakan jawaban atas permasalahan yang diajukan sebelumnya. a. Rekomendasi berisi masukan atau saran berkenaan dengan kesimpulan yang

diperoleh, khususnya bagi pembuat kebijakan dalam penentuan atau pengambilan tindakan yang bertujuan untuk memperbaiki keadaan, menyempurnakan prosedur kerja, dan lain sebagainya. Rekomendasi juga bisa berisi masukan atau saran untuk peneliti lain yang sedang atau akan melakukan penelitian dengan topik penelitian sejenis.

4. Bagian Akhir

Bagian ini berisi semua informasi yang terkait dan mendukung bagian isi yang ada dalam skripsi. Bagian ini terbagi menjadi 3 yaitu: a. Glosarium (jika ada), merupakan daftar yang memuat pengertian singkatan-singkatan

atau istilah-istilah khusus atau hanya dipahami dalam bidang ilmu tertentu berikut penjelasannya yang digunakan dalam naskah skripsi (lihat Lampiran 22).

b. Daftar Pustaka, memuat referensi yang diacu dan dibaca langsung dalam menyusun penelitian dan disajikan sesuai dengan ketentuan penulisan daftar pustaka pada sub bab 3.2. dan contoh format sesuai lampiran 23.

c. Lampiran, berisi lampiran-lampiran baik berupa tabel, gambar, struktur, dan lain sebagainya, yang bertujuan untuk melengkapi penjelasan hasil penelitian.

3.2. STANDAR TEKNIS PENULISAN Peserta skripsi wajib mematuhi ketentuan-ketentuan dalam standar teknis penulisan untuk naskah draft skripsi dan skripsi final. Hal ini dimaksudkan untuk penyeragaman format naskah skripsi arsiktetur. Koordinator berhak mengembalikan dan meminta peserta untuk memperbaiki naskah skripsi final yang telah dikumpulkan namun masih terdapat sebagian atau keseluruhan bagian naskah yang belum atu tidak sesuai dengan standar teknis dan format penulisan sebagaimana diatur dalam pedoman ini. Nilai akhir Peserta yang bersangkutan akan diumumkan setelah peserta memperbaiki format naskah skripsinya dan diterima oleh Prodi. Ketentuan umum

Page 48: Pedoman skripsi 2015

48

yang harus dipenuhi oleh setiap peserta dalam menulis skripsi terkait dengan format penulisan dan format penyajian, adalah: 1. Tebal Naskah Skripsi. Tebal skripsi minimal 75 halaman dan maksimal 150 halaman (termasuk lampiran-

lampiran). 2. Penggunaan Bahasa

a. Bahasa yang dipakai adalah bahasa Indonesia baku dengan gaya bahasa ilmiah yang bercirikan antara lain:

Berpedoman pada pedoman umum ejaan bahasa Indonesia yang disempurnakan (EYD) dan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).

Penulisan skripsi harus menggunakan bahasa baku (formal) yaitu tata bahasa Indonesia yang baik dan benar (ada subjek, predikat dan objek/keterangan).

Penggunaan kata dan istilah harus mengacu pada Kamus Umum Bahasa Indonesia atau kamus lain yang relevan dan otoritatif.

Kalimat dan paragraf tidak terlalu panjang dan langsung pada pernyataan pokok bahasan, sistematis, logis serta mudah dapat dipahami.

Format dan tata cara penulisan harus konsisten.

Penulisan nama, kata atau kalimat yang berasal dari bahasa Asing yang belum diadopsi dalam bahasa Indonesia harus berpedoman pada sistem transliterasi yang berlaku.

Tanda baca seperti titik, koma, titik dua, tanda seru, tanda tanya, tanda persen, tanda penghubung, garis miring dan lainnya harus mengikuti pedoman ejaan bahasa Indonesia yang disempurnakan.

b. Kalimat-kalimat tidak boleh menampilkan orang pertama atau orang kedua (saya, kita, engkau, dan lainnya), tetapi dibuat berbentuk pasif. Penyajian ucapan terima kasih pada prakata, kata saya diganti penulis.

c. Istilah

Istilah yang dipakai ialah istilah Indonesia atau sudah di-Indonesia-kan.

Istilah asing ditulis miring atau diberi garis bawah. d. Kesalahan yang sering terjadi:

Kata penghubung, seperti, sehingga, dan, sedangkan, tidak boleh untuk memulai suatu kata.

Kata depan misalnya pada, sering dipakai tidak pada tempatnya, misalnya diletakkan di depan subyek (akan merusak susunan kalimat).

Kata di mana dan dari, sering kurang tepat pemakaiannya, seperti kata where dan of dalam bahasa Inggris. Dalam bahasa Indonesia bentuk yang demikian tidak baku dan tidak boleh digunakan.

Page 49: Pedoman skripsi 2015

49

Awalan ke dan di harus dibedakan sebagai awalan kata kerja atau kata depan (ke dan di untuk kata depan harus dipisahkan dari kata dasarnya).

Tanda baca harus dipergunakan dengan tepat. 3. Cover luar dibuat dari kertas tebal (hard cover) dengan warna biru tua (Navy Blue)

dengan format sesuai Lampiran 12 4. Cover dalam dibuat dari kertas kulit jeruk dengan format sesuai Lampiran 13. 5. Lembar pengesahan dibuat dari kertas kulit jeruk dengan format sesuai Lampiran 14. 6. Kertas yang digunakan untuk pengetikan menggunakan kertas putih jenis HVS 80 gram

ukuran A4 (210 mm x 297 mm). 7. Jenis huruf yang digunakan Times New Roman dengan ukuran huruf (frontsize) 11.

Khusus untuk penulisan Bab ditulis dengan huruf Kapital tebal (Bold), dan diletakkan di tengah-tengah kertas (aligment center). Sedangkan untuk Sub bab ditulis sebagaimana menulis kalimat dengan huruf tebal (Bold), dan diletakkan di tepi Kiri.

8. Batas pengetikan (Margins) a. Batas Atas/Top Margin = 4 cm. b. Batas Bawah/Bottom Margin = 3 cm. c. Batas Kiri/Left Margin = 4 cm. d. Batas Kanan/Right Margin = 3 cm. e. Batas Footer (untuk penulisan nomor halaman) = 2 cm.

9. Spasi dan Paragraf a. Penulisan skripsi dari Bab I dan Bab V adalah 1 ½ spasi. b. Abstrak ditulis dengan 1 spasi, tidak lebih dari satu halaman dan memuat secara

singkat latar belakang, rumusan masalah tujuan penelitian, metodologi penelitian, dan temuan penelitian.

c. Kata Pengantar skripsi ditulis 1 ½ spasi. d. Awal Paragaraf (paragraph ideantation) atau alenia baru diketik menjorok = 1 tab

atau 7 ketukan dari kiri.

10. Penomoran Halaman (Page Numbers) a. Penomoran halaman bagian awal skripsi diletakkan di bagian bawah tengah

(buttom-centre) dengan menggunakan angka Romawi kecil (i, ii, iii, iv, dan seterusnya).

b. Penomoran halaman bagian isi dan bagian akhir skripsi diletakkan di bagian bawah kanan (bottom-right) dengan angka 1, 2, 3 dan seterusnya, kecuali pada setiap halaman pertama Bab. Penomeran pada halaman pertama/awal setiap Bab diletakkan di bagian bawah tengah (bottom-centre).

Page 50: Pedoman skripsi 2015

50

11. Penomoran Bab, Sub bab dan sub dari sub bab. a. Penomoran Bab menggunakan angka Romawi besar (I, II, III, dst). b. Penomoran sub bab menggunakan angka dua digit. Angka perrtama menunjukkan

bab dan angka kedua menunjukaan nomor sub bab. Setiap nomor diakhiri dengan tanda titik (1.1., 1.2., dst).

c. Penomoran sub dari sub bab menggunakan angka tiga digit. Angka perrtama menunjukkan bab dan angka kedua menunjukaan nomor sub bab dan angka ketiga menunjukkan nomor sub dari sub bab. Setiap nomor diakhiri dengan tanda titik (1.1.1., 1.1.2., dst).

d. Jika di dalam sub dari sub bab masih terdapat perincian, penomoran menggunakan huruf latin kecil (a, b, c, dst).

e. Apabila di dalam perincian tersebut masih terdapat perincian, penomoran menggunakan angka yang diberi tanda kurung tutup 1). 2), 3), dst.

f. Secara lebih detail penjelasan penomoran Bab, sub bab, dan sub dari sub bab dapat dilihat pada contoh di bawah ini:

Contoh Penomoran

Contoh Pengetikan Naskah

12. Huruf Tebal dan Huruf Miring

Penulisan huruf tebal digunakan untuk menuliskan bab, judul bab dan sub bab.

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Sub Bab

1.1.1. Sub dari sub bab

a. Rincian sub dari sub bab

1) ………..

(a) ………..

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang penelitian

Penelitian ini mengangkat topik tentang teritorialitas domestik.

Teritorialitas didefinisikan sebagai gagasan pengorganisasian ruang dari

suatu lingkungan tinggal binaan melalui suatu mekanisme perilaku

pembedaan ruang dan pengontrolan batas-batasnya. (dst).

Page 51: Pedoman skripsi 2015

51

13. Huruf Kapital (besar) Penulisan huruf kapital (besar) ditulis pada setiap: a. Bab dan judul bab. b. Setiap huruf awal dalam kalimat pada sub bab, kecuali “dan” dan “yang”. c. Setiap huruf awal dalam kalimat pada judul tabel, judul gambar, dan judul lampiran,

kecuali “dan” dan “yang”. d. Serta nama-nama lain yang dianggap penting, seperti nama orang dan kota

12. Kutipan Kutipan adalah pencantuman sebagian atau keseluruhan pernyataan yang berkaitan dengan tema/topik yang ditulis dalam skripsi. a. Aturan dasar perujukan atau pengutipan.

1. Penulisan rujukan/kutipan diawali atau diakhiri dengan nama akhir pengarang diikuti tahun dan halaman dalam tanda kurung.

2. Jika buku ditulis oleh dua orang, penulisan rujukan/kutipan dilakukan dengan menyebutkan nama akhir dua pengarang diikuti tahun dan halaman dalam tanda kurung.

3. Jika buku ditulis oleh lebih dari dua orang, penulisan rujukan/kutipan dilakukan dengan menyebutkan nama akhir pengarang yang disebutkan pertama, diikuti dengan et al. tahun dan halaman dalam tanda kurung.

4. Jika nama pengarang tidak disebutkan (tidak ada), penulisan rujukan/kutipan dilakukan dengan mencantumkan nama lembaga yang menerbitkan, nama dokumen yang diterbitkan, atau nama koran/majalah.

5. Jika buku berupa karya terjemahan, penulisan rujukan/kutipan dilakukan dengan menyebutkan nama akhir pengarang aslinya, kemudian diikuti tahun dan halaman dalam tanda kurung.

6. Jika rujukan bersumber lebih dari dua buku dari pengarang yang berbeda, disebutkan dalam satu tanda kurung, dengan tanda titik koma sebagai pemisahnya.

b. Kutipan Langsung.

1. Kutipan kurang dari 40 kata Apabila isi kutipan kurang dari 40 kata, penulisannya dilakukan secara integratif (tidak dipisahkan) dalam satu paragraf. Cara penandaan kutipan: a. isi pernyataan kutipan ditulis di antara dua tanda kutip (“...“). b. apabila dalam pernyataan terdapat tanda kutip, tanda tersebut diganti

dengan tanda kutip tunggal (‘...’). c. nama pengarang buku yang dikutip, tahun penerbitan, dan nomor

halaman dapat disebutkan sebelum atau sesudah kutipan. Contoh:

Page 52: Pedoman skripsi 2015

52

Nama Penulis disebut dalam teks secara terpadu

Berlage (1908: 117) menyatakan bahwa “Sasaran arsitektur

adalah menciptakan ruang dan oleh karenanya arsitektur juga

harus berawal dari ruang.”

Nama Penulis disebut dan diletakan di belakang teks

“Sasaran arsitektur adalah menciptakan ruang dan oleh

karenanya arsitektur juga harus berawal dari ruang.” (Berlage,

1908: 117).

2. Kutipan 40 kata atau lebih

Apabila isi kutipan terdiri dari 40 kata atau lebih, penulisannya dilakukan secara terpisah dari suatu paragraf. Cara penandaan kutipan dilakukan dengan cara: a. isi pernyataan kutipan tidak ditulis dalam tanda kutip, b. ditulis 1,2 cm atau 7 ketukan dari tepi kiri dan kanan, spasi tunggal, c. apabila dalam pernyataan yang dikutip terdapat tanda kutip, tanda

tersebut diganti dengan tanda kutip tunggal (‘...’), dan d. nama pengarang buku yang dikutip, tahun penerbitan, dan nomor

halaman disebutkan sebelum kutipan. Contoh:

“Arsitektur merupakan satu-satunya ekspresi ruang yang mampu diraba oleh jiwa manusia. Arsitektur mengenai ruang, mencakup ruang dan ruang itu sendiri. Dari ketidakterbatasan tiga dimensional dari ruang universal –yang berada di luar jangkauan konsepsi manusia- dengan delimitasi spasialnya, arsitektur membawa kita menuju konsep room atau bagiannya yang terbesar.” (Mendelsohn, 1924: 3)

3. Kutipan yang sebagian dihilangkan

Apabila dalam pengutipan (melalui pertimbangan efisiensi dan keefektifan) ada beberapa bagian (kata/frasa/kalimat) yang akan dihilangkan, penulisan bagian tersebut diganti dengan tanda tiga titik (...). Contoh:

Scott (1929: 168) menjelaskan “…mengenai ruang, …arsitektur

memberi kita ruang tempat berpijak dan di sinilah pusat dari seni

arsitektur. Arsitektur sajalah yang dari antara segala jenis seni

yang memberikan nilai ruang yang sejati…”

c. Kutipan Tidak Langsung

Page 53: Pedoman skripsi 2015

53

Kutipan tidak langsung ialah bentuk pengutipan yang dikemukakan dengan bahasa penulis sendiri berdasarkan isi bacaan yang telah dibacanya. Cara penandaan kutipan jenis ini, yakni: 1. isi pernyataan kutipan tidak ditulis dengan tanda kutip, 2. ditulis secara integratif (tidak dipisahkan) dalam suatu paragraf, dan 3. nama pengarang buku yang dikutip, tahun penerbitan, dan nomor halaman

dapat disebutkan sebelum atau sesudah kutipan. Contoh:

Hubungan yang benar di antara massa-massa bangunan dan

kekosongan-kekosongan yang dilingkupi merupakan hal yang

hakiki dalam arsitektur (Gropius, 1947).

d. Kutipan yang telah dikutip

Kutipan yang telah dikutip dapat dilakukan dalam keadaan darurat, yaitu benar-benar tidak didapat sumber aslinya. Pada prinsipnya penulisan kutipan yang telah dikutip sama dengan penulisan kutipan asli. Perbedaannya terletak pada penulisan rujukan.

Contoh:

Lao Tzu (dikutip dalam Ven, 1991: 285) mengatakan bahwa

realitas dari bangunan tidak terdiri dari dinding-dinding dan atap

melainkan pada ruang yang ditempati tersebut.

e. Kutipan dari Internet

Kutipan dari sumber online yang berbentuk Word, Excel, PDF dan yang semacamnya yang memiliki nomor halaman, maka penulisan kutipan pada dasarnya sama dengan kutipan lain dengan menuliskan nomor halamannya (h.)

Contoh:

Riegl (2009: 202) mengungkapkan perasaan jiwanya saat ia

mengatakan bahwa ruang merupakan hasrat batin dari jiwa

manusia.

Adapun kutipan dari sumber online yang tidak memiliki nomor per halaman (no page numbers) seperti halnya HTML based document, maka dalam kutipan diharuskan menuliskan nomor paragraph (para.)

Contoh:

Taut (1923, para. 2) mengemukakan bahwa dalam Modern

Architecture, keindahan arsitektural dihasilkan dengan mengikuti

kegunaan terbesar yang mungkin dicapai.

Page 54: Pedoman skripsi 2015

54

13. Ketentuan Penyajian Tabel: a. Nomor dan judul ditulis di atas tengah atas tabel, simetris dengan tabel tersebut.

Ketentuannya adalah nomor (bab, kemudian nomor urut), titik, judul tabel. b. Untuk penomoran tabel, disesuaikan dengan pada bab berapa tabel tersebut

berada dan ditulis secara berurutan, misal: Tabel.2.5. artinya tabel ke 5 di Bab 2. c. Apabila judul tabel lebih dari satu baris, maka baris kedua ditulis sejajar dengan

judul tabel tersebut, di mana spasi antara baris pertama dengan baris kedua adalah 1 spasi.

d. Apabila terdapat sumber tabel, maka sumber tabel tersebut ditulis di bagian bawah tabel sejajar dengan tabel dari sebelah kiri.

e. Setiap awal kata pada judul tabel ditulis dengan huruf besar.

14. Ketentuan penyajian gambar

a. Nomor dan judul ditulis di atas, tengah, simetris (justify) dengan gambar tersebut. Ketentuannya adalah nomor (bab, kemudian nomor urut), titik, kemudian judul gambar.

b. Untuk penomoran gambar, disesuaikan dengan pada bab berapa gambar tersebut berada dan ditulis secara berurutan, misalnya gambar ke 12 di Bab 4

c. Apabila judul gambar lebih dari satu baris, maka baris kedua ditulis sejajar judul gambar tersebut, spasi antara baris pertama dengan baris kedua adalah 1 spasi.

d. Apabila terdapat sumber gambar, maka ditulis setelah judul gambar. e. Setiap awal kata pada judul gambar ditulis dengan huruf besar. f. Bidang gambar diberi kotak batas (shape outline warna hitam dengan tebal

garis/weight = ¼ pt).

Tabel 2.5. Jumlah dan Kepadatan Penduduk Per Kelurahan

(Sumber : Jakarta Selatan Dalam Angka Tahun 2007)

Page 55: Pedoman skripsi 2015

55

Gambar 4.12 Batas-Batas Lokasi Penelitian (Sumber: Google Earth,2012)

15. Ketentuan penyajian lampiran:

a. Nomor dan judul ditulis di atas lampiran di sebelah kiri, sejajar dengan lampiran tersebut. Ketentuannya adalah nomor (bab, kemudian nomor urut), titik, kemudian judul lampiran.

b. Khusus untuk nomor lampiran, ditulis secara berurutan tanpa nomor bab, misalnya:

Lampiran 9: Jumlah Mahasiswa Unpar Setiap Prodi

c. Apabila judul lampiran lebih dari satu baris, maka baris kedua ditulis sejajar dengan judul lampiran tersebut, di mana spasi antara baris pertama dengan baris kedua adalah 1 spasi.

d. Setiap awal kata pada judul lampiran ditulis dengan huruf besar. 16. Penulisan Daftar Pustaka

a. Daftar pustaka diurut berdasarkan huruf abjad nama pengarang. b. Untuk setiap huruf abjad yang sama, diurutkan lagi berdasarkan huruf kedua dari

huruf pertama nama pengarang. c. Nama pengarang dari luar negeri, ketentuannya adalah; nama belakangnya

(biasanya family name) ditulis di depan, kemudian nama depannya. Jika buku tersebut dikarang oleh lebih dari satu orang, maka untuk nama pengarang selanjutnya ditulis seperti adanya.

d. Khusus untuk pengarang dari dalam negeri, jika nama belakang pengarang tersebut sudah pasti adalah nama marga, maka ketentuannya sama dengan ketentuan pada penulisan nama pengarang dari luar negeri.

Page 56: Pedoman skripsi 2015

56

e. Jarak antara baris pertama dengan baris kedua jika satu buku kutipan lebih dari satu baris, berjarak 1 spasi.

f. Baris kedua dimulai pada ketukan ke-7 g. Jarak antara satu judul buku dengan judul buku lainnya adalah 2 spasi. h. Setiap huruf awal dari seluruh kalimat pada daftar pustaka ditulis dengan huruf

kapital (huruf besar). i. Daftar Pustaka merupakan rangkuman sumber-sumber bacaan yang digunakan

dalam suatu tulisan. Sumber kepustakaan diupayakan bersumber pada buku-buku edisi terakhir, kecuali ditentukan lain oleh pembimbing dan dapat pula berupa jurnal, hasil penelitian, dan laporan/dokumen lain yang relevan.

j. Aturan penulisan daftar pustaka mengacu pada sistem full referencing dengan format Harvard Style-APA (American Psychological Association). Contoh tata cara penulisan daftar pustaka berdasarkan jenis rujukan dan urutan penulisannya :

1 Rujukan dari buku

Urutan penulisannya:

nama penulis (nama akhir disebutkan terlebih dahulu). tahun penerbitan (dalam tanda kurung). judul buku (dicetak miring dan menggunakan huruf besar pada kata pertama). tempat penerbitan: nama penerbit (dipisah dengan tanda titik dua). Jika terdiri dari 2 baris atau lebih maka jarak yang digunakan adalah 1 spasi dengan baris kedua menjorok ke dalam 5 ketukan. Sedangkan jarak antar daftar rujukan menggunakan spasi 1,5. Contoh:

Beiley, E.P. (1984). Writing Clearly: A Contemporary Approach. Columbus, OH: Charless Merrill.

Glesne, C. & Peshkin, A. (1992). Becoming Qualitative Researcher: An

Introduction. White Plains, NY: Longman. Shadish, W.R., Cook, T.D., & Campbell, D.T. (2001). Experimental and

Quasi-experimental Design for Generalized Causal Inference. Boston: Houghton Mifflin.

2 Rujukan dari buku berisi kumpulan artikel

Urutan penulisannya:

nama penulis (nama akhir disebutkan terlebih dahulu). diselipkan (Ed.) jika editornya satu orang atau (Eds.) jika editornya lebih dari satu orang. tahun penerbitan (dalam tanda kurung). judul buku (dicetak miring dan menggunakan huruf besar pada awal kata kecuali kata hubung), tempat penerbitan: nama penerbit (dipisah dengan tanda titik dua).

Page 57: Pedoman skripsi 2015

57

Contoh:

Flinders, D.J. & Mills, G.E. (Eds.). (1993). Theory and Concept in Qualitative Research: Perspectives from the Field. New York: Columbia University, Teachers College Press.

3 Rujukan dari jurnal, majalah, buletin & penerbitan berkala

Urutan penulisannya: nama penulis (nama akhir disebutkan terlebih dahulu. tahun penerbitan (pada sampul, ditulis dalam tanda kurung). judul artikel (dicetak biasa dan menggunakan huruf besar pada awal kata kecuali kata hubung). nama jurnal (dicetak miring dan menggunakan huruf besar pada kata pertama). identitas jurnal (jurnal tahun ke berapa atau nomor berapa), nomor halaman artikel. Contoh:

Chambell, D.T. & Fiske, D. (1959). Convergent and discriminant validation by the multimethod matrix. Psychological Buletin, 56, 81-105

Kahn, L. (1957). Architecture is the thoughtful making of spaces. The

continual renewal of architecture comes for changing concept of space. Journal of Perspecta, IV, 23-24.

4 Rujukan dari surat kabar Bila tidak dicantumkan nama penulisnya, urutan penulisannya:

nama majalah atau surat kabar (dicetak miring). tanggal bulan tahun (ditulis dalam tanda kurung). judul artikel. nomor halaman tempat artikel itu dimuat. Contoh:

Washington Post. (15 Juli 1993). Changing ideals in Modern Architecture. h. 12.

Bila dicantumkan nama penulisnya, urutan penulisannya: nama penulis (nama akhir disebutkan terlebih dahulu). tahun, tanggal dan bulan (jika ada, dan ditulis dalam tanda kurung). judul artikel (dicetak biasa dan menggunakan huruf besar pada kata pertama). nama majalah/surat kabar (dicetak miring dan menggunakan huruf besar pada awal kata kecuali kata hubung), nomor halaman tempat artikel itu dimuat.. Contoh:

Henry, W.A., III. (1990, April 9). Beyond the melting pot. Time, 135, h. 28-31.

5 Rujukan dari laporan ilmiah, skripsi, tesis atau disertasi Urutan penulisannya:

nama penyusun, tahun yang tercantum pada sampul (ditulis dalam tanda kurung), judul skripsi, tesis atau disertasi dicetak diikuti pernyataan tidak

diterbitkan, nama kota tempat perguruan tinggi, dan nama perguruan tinggi.

Page 58: Pedoman skripsi 2015

58

Contoh:

Tange, K. (2006). Tatanan Spasial Rumah di Permukiman Kampung Kota. Disertasi tidak diterbitkan. Bandung: Universitas Katolik Parahyangan.

6 Rujukan dari karya terjemahan

Urutan penulisannya:

nama pengarang asli. tahun penerbitan karya asli (ditulis dalam tanda kurung). judul terjemahan (dicetak miring dan menggunakan huruf besar pada kata pertama). nama penerjemah (ditulis dalam tanda kurung dan didahului oleh pernyataan diterjemahkan oleh). nama tempat penerbitan. nama penerbit terjemahan (ditulis dalam tanda kurung). Apabila tahun penerbitan buku asli tidak dicantumkan, ditulis dengan kata no date.

Contoh:

Laplace, P.S. (1951). A philosophical essay on probablities (diterjemahkan oleh F.W. Truscott & F.L. Emory) New York: Dover. (Original work publisher, 1814).

Robinson, D.N. (n.d.) Social discourse and moral judgement. (diterjemahkan oleh Scott, D.S). San Diego, CA: Academic Press.

7 Rujukan dari makalah dalam seminar Urutan penulisannya:

nama penulis. Tahun penerbitan (ditulis dalam tanda kurung). judul makalah (ditulis dengan cetak miring, kemudian diikuti pernyataan Makalah tidak diterbitkan disajikan pada….(cetak tegak) nama pertemuan. lembaga penyelenggara, tempat penyelenggaraan. Contoh:

Guba, E. G., & Lincoln, Y.S. (1982). Causality vs. Plausability: Alternative stances for inquiry into human behavior. Makalah tidak dipublikasikan dan disajikan pada the Annual Meeting of the American Educational Research Association, New York, NY.

8 Rujukan dari Internet Urutan penulisannya:

nama penulis. Tahun (ditulis dalam tanda kurung), judul artikel, nama jurnal (dicetak miring), volume dan nomor, diakhiri dengan alamat sumber rujukan dengan keterangan kapan diakses, di antara tanda kurung. Contoh: a. Dokumen dari website/situs web (www)

Dawson, J., Smith, L., Deubert, K., & Grey-Smith, S. (2002). ‘S’ Trek 6: Referencing, not plagiarism. Retrieved October 31, 2002, from http://studytrekk.lis.curtin.edu.au/

Page 59: Pedoman skripsi 2015

59

b. Dokumen dari website/situs web (www) dengan tanpa nama pengarang

Green Architecture and Blue Architecture (2001). Retrieved November

13, 2002, from http://www.windspeed.net.au/~jenny/seadragons/

c. Dokumen dari website/situs web (www) dengan tanpa tanggal

Royal Institute of British Architects (n.d.). Shaping the future: Careers in architecture. Retrieved May 31, 2005, from http://www.careersinarchitecture.net.

Page 60: Pedoman skripsi 2015

60

L A M P I R A N

4