4
Pedoman Penulisan Proposal Penelitian Kualitatif Bidang Kesehatan Masyarakat Disusun oleh: Dr Pande Januraga (PSIKM UNUD) I. Pendahuluan 1. Latar belakang Justifikasi mengapa studi perlu dilakukan, menunjukkan secara ringkas dan jelas: Deskripsi (what, who, when, where dan how big) masalah kesehatan masyarakat yang terkait dengan studi? apa yang sudah diketahui dari berbagai literature terkait masalah kesehatan tersebut? apa yang belum diketahui atau kesenjangan informasi yang perlu diketahui? Pada bagian ini penting untuk menjelaskan bahwa kesenjangan informasi tersebut perlu dijawab dengan penelitian kualitatif. apa kegunaan atau manfaat yang diperoleh jika kesenjangan informasi tersebut berhasil diketahui; bagi perorangan atau professional atau kelompok masyarakat atau akademik atau layanan atau kebijakan atau program atau bahkan perkembangan metodologi penelitian. 2. Pertanyaan penelitian. Dalam bidang kesehatan, penelitian kualitatif bertujuan untuk memperoleh informasi secara mendalam tentang suatu fenomena sosial (berhubungan dengan manusia) yang terkait dengan persepsi dan perilaku individu atau kelompok yang berhubungan resiko kesehatan, pemanfaatan dan pemberian layanan kesehatan termasuk di dalamnya kebijakan dan program kesehatan. Karenanya, berbeda dengan penelitian kuantitatif, pertanyaan penelitian kualitatif sebaiknya dibuat terbuka (open ended) dengan diawali kata tanya what dan atau how. Hal ini untuk menghindari adanya asumsi hubungan sebab-akibat atau cause-effect relationships sebagaimana sering dilakukan dalam penelitian kuantitatif (Creswell, 2008). Umumnya hanya terdapat satu pertanyaan penelitian yang bersifat sentral atau utama dan dapat disusun dengan memperhatikan poin-poin berikut: Mulailah dengan kata tanya “apa” atau “bagaimana” Ungkapkan fenomena apa yang akan diteliti Identifikasi partisipan dalam penelitian Sebut lokasi atau seting dimana studi akan dilakukan Contoh pertanyaan sentral dalam sebuah penelitian kualitatif bidang kesehatan adalah: Bagaimana proses yang ditempuh oleh ibu melahirkan dalam memutuskan tempat pertolongan persalinan di Desa A Bali? Dapat kita bayangkan, dengan model pertanyaan terbuka seperti di atas, berbagai kemungkinan proses dan peran beberapa actor dalam proses tersebut akan bisa dijawab. Jika dibutuhkan pertanyaan sentral dapat diikuti dengan beberapa pertanyaan khusus atau ikutan, biasanya dengan dua tujuan:

Pedoman Penulisan Proposal Penelitian Kualitatif

Embed Size (px)

DESCRIPTION

BAHAN UNTUK UMUM

Citation preview

Page 1: Pedoman Penulisan Proposal Penelitian Kualitatif

Pedoman Penulisan Proposal Penelitian Kualitatif Bidang Kesehatan Masyarakat

Disusun oleh: Dr Pande Januraga (PSIKM UNUD)

I. Pendahuluan

1. Latar belakang

Justifikasi mengapa studi perlu dilakukan, menunjukkan secara ringkas dan jelas:

Deskripsi (what, who, when, where dan how big) masalah kesehatan

masyarakat yang terkait dengan studi?

apa yang sudah diketahui dari berbagai literature terkait masalah kesehatan

tersebut?

apa yang belum diketahui atau kesenjangan informasi yang perlu diketahui?

Pada bagian ini penting untuk menjelaskan bahwa kesenjangan informasi

tersebut perlu dijawab dengan penelitian kualitatif.

apa kegunaan atau manfaat yang diperoleh jika kesenjangan informasi tersebut

berhasil diketahui; bagi perorangan atau professional atau kelompok

masyarakat atau akademik atau layanan atau kebijakan atau program atau

bahkan perkembangan metodologi penelitian.

2. Pertanyaan penelitian.

Dalam bidang kesehatan, penelitian kualitatif bertujuan untuk memperoleh informasi

secara mendalam tentang suatu fenomena sosial (berhubungan dengan manusia) yang

terkait dengan persepsi dan perilaku individu atau kelompok yang berhubungan resiko

kesehatan, pemanfaatan dan pemberian layanan kesehatan termasuk di dalamnya

kebijakan dan program kesehatan. Karenanya, berbeda dengan penelitian kuantitatif,

pertanyaan penelitian kualitatif sebaiknya dibuat terbuka (open ended) dengan diawali

kata tanya what dan atau how. Hal ini untuk menghindari adanya asumsi hubungan

sebab-akibat atau cause-effect relationships sebagaimana sering dilakukan dalam

penelitian kuantitatif (Creswell, 2008). Umumnya hanya terdapat satu pertanyaan

penelitian yang bersifat sentral atau utama dan dapat disusun dengan memperhatikan

poin-poin berikut:

Mulailah dengan kata tanya “apa” atau “bagaimana”

Ungkapkan fenomena apa yang akan diteliti

Identifikasi partisipan dalam penelitian

Sebut lokasi atau seting dimana studi akan dilakukan

Contoh pertanyaan sentral dalam sebuah penelitian kualitatif bidang kesehatan adalah:

Bagaimana proses yang ditempuh oleh ibu melahirkan dalam memutuskan

tempat pertolongan persalinan di Desa A Bali?

Dapat kita bayangkan, dengan model pertanyaan terbuka seperti di atas, berbagai

kemungkinan proses dan peran beberapa actor dalam proses tersebut akan bisa

dijawab.

Jika dibutuhkan pertanyaan sentral dapat diikuti dengan beberapa pertanyaan khusus

atau ikutan, biasanya dengan dua tujuan:

Page 2: Pedoman Penulisan Proposal Penelitian Kualitatif

1) Membagi pertanyaan sentral menjadi pertanyaan-pertanyaan yang lebih

spesifik

2) Membagi pertanyaan sentral menjadi langkah-langkah atau tahapan

pengumpulan data

Contoh pertanyaan penelitian ikutan dari pertanyaan sentral di atas adalah:

1) Bagaimanakah proses pengambilan keputusan tempat pertolongan persalinan

diambil?

2) Apa peran orang-orang yang terlibat dalam pengambilan keputusan tersebut?

3) Apa yang terjadi selama proses pengambilan keputusan tersebut?

4) Apa yang diputuskan terkait tempat pertolongan persalinan?

3. Tujuan penelitian

Penting untuk menggunakan kata kerja yang tujuannya menjelaskan atau menggali

informasi (exploratory verbs), hindari penggunaan kata kerja yang mengarahkan suatu

hubungan sebagaimana sering dilakukan dalam penelitian kuantitatif. Contoh

exploratory verbs yang sering digunakan adalah:

Melaporkan atau membuat refleksi suatu peristiwa (dalam penelitian naratif)

Mendeskripsikan, menggambarkan atau menjelaskan (describe) suatu

pengalaman (dalam penelitian fenomenologi)

Mengungkap (dalam penelitian grounded)

Mengerti atau memahami (dalam etnografi)

Mengeksplorasi atau menggali atau menelusuri sebuah proses (dalam studi

kasus)

II. Tinjauan pustaka

Secara umum terdapat empat hal yang harus dikaji di dalam bagian ini:

1. Kajian terhadap perspektif atau paradigma dari penelitian yang akan dilakukan. Dalam

penelitian kesehatan masyarakat di Indonesia hal ini relatif jarang dilakukan, tetapi

sangat umum dipraktekkan dalam tesis kualitatif di negara lain yang memiliki tradisi

kuat dalam debat perspektif positivism vs constructivism (Liamputtong, 2009; Creswell,

2012), lebih lanjut dalam bagian ini peneliti kualitatif akan menjelaskan mengapa ia

memilih menggunakan pendekatan constructivism atau interpretivism dalam menjawab

pertanyaan penelitiannya.

2. Kajian terhadap metodologi yang digunakan, ingat metodologi tidak sama dengan

metode penelitian. Kajian metodologi lebih luas karena mencakup argumen terkait

bagaimana metode yang akan digunakan dapat menemukan “kebenaran” dari jawaban

terhadap pertanyaan penelitian termasuk aspek validitas, reliabilitas, objektivitas, dan

generalibilitas. Ini juga jarang ditemukan dalam kajian kepustakaan penelitian kualitatif

di Indonesia.

3. Kajian terhadap teori atau kerangka kerja yang akan digunakan untuk menjelaskan

temuan penelitian, ini harus dilakukan secara baik untuk menunjukkan pemahaman

peneliti tentang apa yang akan dilakukan untuk menginterpretasikan data yang akan

diperoleh.

4. Kajian substantive terhadap hasil penelitian relevan, kebijakan, laporan evaluasi dan

dokumentasi lainnya yang berkaitan dengan fokus studi. Ini akan memberi sumbangan

yang besar terhadap pembahasan hasil penelitian dan penulisan rekomendasi.

Page 3: Pedoman Penulisan Proposal Penelitian Kualitatif

Bagaimana porsi keempat kajian tersebut sangat bervariasi tergantung kebutuhan, secara

umum kajian paradigma dan metodologi menempati porsi lebih kecil dibandingkan dengan

kedua kajian lainnya. Bagaimana penyusunan sub-bab dari keempat kajian tersebut sangat

tergantung pada kreativitas peneliti, tidak harus terpisah secara tegas, dapat saling terkait dan

juga sesuai dengan topik penelitian.

III. Metodologi

1. Rancangan atau design penelitian

Bagian ini menjelaskan mengapa peneliti memilih jenis rancangan penelitian kualitatif

tertentu:

Studi naratif

Studi kasus

Fenomenologi

Etnografi

Grounded study

Participatory action research

2. Penjelasan mengenai metode atau teknik pengumpulan data

Bagian ini menjelaskan tiga hal pokok:

1) yang pertama adalah bagaimana data akan diperoleh, dengan cara apa?

Wawancara mendalam

FGD

Observasi dan catatan lapangan

Analisis dokumen

Dll

2) Yang kedua adalah bagaimana partisipan akan direkrut? Apakah probability atau

non-probability sampling? Bagaimana kriteria inklusi dan eksklusi?

3) Yang ketiga, data atau informasi apa saja yang akan digali dari partisipan

penelitian.

3. Prosedur analisis

Ini adalah bagian yang cukup kompleks untuk rancangan penelitian kualitatif, sangat

sering peneliti mengabaikan untuk memberikan penjelasan yang tepat karena

menganggap teknik analisis penelitian kualitatif sederhana, mudah dan “sama saja”,

tidak benar demikian karena ada banyak variasi teknik analisis, sama seperti penelitian

kuantitatif ada banyak teknik statistik untuk menganalisis data tergantung rancangan

dan tujuan penelitian. Beberapa teknik yang umum digunakan adalah (bisa satu atau

dikombinasikan):

Content analysis

Thematic analysis

Grounded theory

Network analysis

Narrative analysis

Discourse analysis

Semiotic analysis

Proses transkripsi, coding, re-coding, pengembangan tema, dan interpretasi hasil sangat

tergantung dari teknik analisis yang dipilih (Liamputtong, 2009). Sama halnya dengan

Page 4: Pedoman Penulisan Proposal Penelitian Kualitatif

rancangan kuantitatif, peneliti kualitatif harus mampu menjelaskan rasional dari

pemilihan teknik tertentu dan bagaimana teknik tersebut akan dilakukan. Perlu juga

dijelaskan bagaimana peran peneliti dalam analisis; bagaimana objektivitas dan validitas

bisa dicapai, atau apakah ada tempat untuk subjektivitas dalam analisis yang akan

dilakukan, jika ya, sejauh mana?

4. Etika penelitian

Bagian ini membahas secara detail bagaimana menjaga etika penelitian, bagaimana

penelitian tidak do harm dan justru memberikan manfaat pada partisipan. Prosedur

memperoleh persetujuan etik juga harus dijelaskan.

Rujukan

Creswell JW. (2008) Research design: Qualitative, quantitative, and mixed methods approaches: Sage Publications, Incorporated.

Creswell JW. (2012) Qualitative inquiry and research design: Choosing among five approaches: Sage. Liamputtong P. (2009) Qualitative research methods: Oxford University Press.