40
li^ I •} PEDOMAN PENULISAN USULAN PENELITIAN TESIS PROGRAM STUDl MAGISTER KENOTARIATAN PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2012

Pedoman Penulisan Proposal Dan Tesis

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Pedoman Penulisan Proposal Dan Tesis

Citation preview

  • li^I }

    PEDOMAN PENULISAN

    USULAN PENELITIAN

    TESIS

    PROGRAM STUDl MAGISTER KENOTARIATANPROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS DIPONEGORO

    SEMARANG 2012

  • PRAKATA

    Pada dasarnya setlap lulusan Program Pasca Sarjana, termasukProgram Studi Magister Kenotariatan dituntut untuk mampu menulis karyailmiah secara benar, baik berwujud usulan peneiitian ataupun tesis. Penuiisankarya ilmiah yang baik tidak saja menyangkut substansi tetapi jugamenyangkut hal-hai yang berkaitan dengan tata cara penuiisan karya ilmiahtersebut. Memang dimakiumi bahwa cara penuiisan karya ilmiah khususnyausuian peneiitian dan tesis, yang digunakan universitas yang satu denganuniversltas yang lain tidak persis sama, bahkan di bidang ilmu yang satudengan bidang ilmuyang lain juga tidak sama. Oieh karena itu dibutuhkansebuah buku panduan yang dapat digunakan mahasiswa untuk menulis karyailmiah baik berupa usulan peneiitian ataupun tesis.

    Buku pedoman penuiisan usulan peneiitian dan Tesis ini dibuat dalamrangka untuk memberikan petunjuk yang sifatnya umum pada mahasiswaProgram Studi Magister Kenotariatan dalam rangka menulis karya ilmiahberupa usulan peneiitian dan tesis dengan harapan akan memberikankemudahan dalam menata cara berfikir untuk selanjutnya dituangkan dalambentuk tulisan baik berupa usulan peneiitian atau tesis. Dengan demikiandiharapkan terdapat keseragaman bentuk penuiisan, baik untuk usulanpeneiitian ataupun tesis.

    Bukupedoman penuiisan usulan peneiitian dan tesis inidibuat mengacupada pedoman penuiisan usulan peneiitian dan tesis dari Program PascaSarjana Universitas Diponegoro dengan beberapa penyesuaian bidangkeilmuan pada Program Magister Kenotariatan. Di samping itu, buku inijugamengacu pada buku pedoman penuiisan usulan peneiitian dan tesis yangdiberiakukan di Magister Ilmu Hul^m Universitas Diponegoro dengan beberapaperubahan.

    Dengan selesainya penuiisan buku pedoman ini, diucapkan banyakterimakasih kepada Prof. Dr. BudiSantoso, SH. MS,dan Prof. Dr. Suteki, SH.MHum., yang telah meluangkan waktu untuk menyiapkan naskah sertamelakukan koreksi.

    Akhirnya, diharapkan buku pedoman penuiisan usulan peneiitian dantesis ini dapat membantu para mahasiswa pada saat menyiapkan usulanpeneiitian dan dilanjutkan dengan penuiisan tesis.

    Semarang, September 2012Ketua Program Studi Magister Kenotariatan

    H.Kashadi,SH. MHNIP 19540624198203 1 001

  • DAFTAR ISI

    PRAKATA iDAFTAR ISI iiiKATA PENGANTAR v

    I. USULAN PENELITIAN (PROPOSAL)

    A. Bagian Awai1. Halaman judul 12. Halaman persetujuan 2

    B. Bagian Utama1. Latar Belakang 22. Perumusan Masalah 23. Tujuan Penelltian 34. Manfaat Penelltlan 45. Kerangka Pemiklran 46. Metode Penelltian 57. Jadwal Penelltlan 78. SIstematlka Penullsan 7

    C. Bagian Akhir1. Daftar Pustaka 72. Lampiran : 8

    II. TESIS

    A. Bagian Awai1. Halaman Sampul Depan 92 Halaman Judul 93. Halaman Pengesahan 94. Kata Pengantar 105 Abstrak 106. Abstract 107. Daftar Isl 108. Daftar label 109. Daftar Gambar 1110. Daftar Lampiran 11

    III

  • B. Bagian Utama

    Bab I PENDAHULUAN 11

    A. Latar Belakang 11B. Perumusan Masalah 11CTujuan Penelitian 12D. Manfaat Penelttian 13E. Kerangka Pemiklran 13R Metode Penelitian 14

    Bab II TINJAUAN PUSTAKA 16

    Bab III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 16

    Bab IV P E N U T U P 17

    A. Simpulan 17B. Saran 17

    C. Bagian Akhir

    1. Daftar pustaka 182. Lamplran 18

    III TATACARA PENULISAN

    A. Bahan dan Ukuran

    1. Naskah 192. Sampul 193. Warna Sampul 194. Ukuran 19

    IV

  • B. Pengetikan

    1. Jenis Huruf 192. Bilangan dan Satuan 203 Batas tepi 204. Pengisian ruangan 205. Alinea Baru 206. Permulaan kalimat 217. Judul, Sub Judul, Anak Sub Judul dan Iain-Iain 218. Rincian ke bawah 219. Letak Simetris 2210. Penulisan Angka dalam Kalimat 22

    C. Penomoran

    1. Halaman 232. Tabei (daftar) 233. Gambar 234. Persamaan 23

    D. Tabel (daftar dan gambar)

    1. Tabel (daftar) 232. Gambar 24

    E. BAHASA 24

    F. PENULISAN CATATAN KAKI (FOOTNOTE )

    a. Nama Penulisan yang Diacu Daiam Uraian 25b. Penghematan / Penyingkatan 25c. Nama Penuiis yang Diacu daiam Daftar Pustaka 26

    DAFTAR LAMPIRAN 27

  • KATAPENGANTAR

    Tesis merupakan karya tulis ilmiah hasil penelitlan mandiri untukmemenuhi sebagian persyaratan memperoleh derajat kesarjanaan MagisterKenotariatan pada Program Studi Magister Kenotariatan, ProgramPascasarjana Unlversltas Diponegoro. Sebelum membuat tesis, mahasiswadiwajibkan membuat usulan penelitian yang dikonsultasikan denganpembimbing untuk selanjutnya setelah pembimbing menyetujui usulanpenelitlan, dilakukan reviewoleh beberapa reviewer. Setelah usulan penelitiandilakukan review mahasiswa wajib melakukan penelitian untuk selanjutnyahasilnya disusun menjadi tesis.

    Untuk memperoleh keseragaman dalam penulisan, maka adanya PetunjukPenulisan Usulan Penelitian dan Tesis sangat diperlukan. Dalam buku inidisajikan garis-garis besar cara penulisan usulan penelitian dan tesis. Disamping itu juga diberikan tata cara penulisan dan beberapa contoh.

    Isi buku petunjuk ini dibagi menjadi 4 bagian, yaitu;1. Usulan Penelitlan;2. Tesis;3. Tata Cara Penulisan, dan4. Lampiran yang memuat contoh-contoh.

    Semarang, September 2012Ketua Program Studi Magister Kenotariatan

    Universitas Diponegoro

    H. Kashadi, SH. MHNIP 19540624198203 1 001

    VII

  • "Pedtutteut PencdUeut dan '7eai4. 'Hotetniai

    LUSULANPENELTTIAN

    Usulan penelitian tesis terdiri atas: Bagian Awal, Bagian Utama, dan BagianAkhir.

    A. BAGIAN AWAL

    Bagian Awal mencakup haiaman judul dan halaman persetujuan.

    1. Halaman Judul

    Halaman judul memuat logo UNDIP, judul, maksud usulan penelitian,nama dan nomor peserta Program Pascasaijana Magister KenotariatanUndip, pemblmbing.

    a. Judul penelitian secara hakiki merupakan abstraksi permasalahandan tujuan penelitian, di dalamnya paling tidak mencermlnkanhubungan antara dua variabelatau iebihyang dirumuskan sesingkat-singkatnya, tetapi jelas dan menunjukkan dengan tepat masalahyang hendakditeliti, serta tidak membuka peluang penafsiran yangberaneka ragam. Di samping itu bahasa yang digunakan hendaknyabahasa ilmiahyang memenuhi standar tertentu dan mudah dipahamioleh orang lain. Sebagai pedoman dapatlah dikemukakan bahwasemakin sedikit keterangan yang dicantumkan dalam judul, semakinluas cakupannya, demikian pula sebaliknya.

    b. Maksud usulan penelitian iaiah untuk menyusun tesis S2 ProgramStudi Magister Kenotariatan pada Program Pascasarjana UniversitasDiponegoro.

    c. Nama peserta program pascasarjana ditulis dengan lengkap, tidakboleh disingkat dan tanpa derajat kesaijanaan. Di bawah namadicantumkan nomor peserta program pasca sarjana.

    Contoh halamanjudulUsulanPenelitian dapatdlllhatpada lamplran 2.

  • 'Su&ct "pedMUUi "PewdiA^ pioftoA^ Uut ^caca 'Hota/Uat

    2. Halaman Persetujuan

    Halaman inl berisi persetujuan Pembimbing Utama dan PembimbingPendamping (jika ada), mengetahui Ketua Program, lengkap dengantandatangan dan tanggal.

    Contoh halaman persetujuan pada lampiran 3.

    a BAGIAN UTAMA

    Bagian utama usulan penelitian memuat: Latar Belakang, PerumusanMasalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, Kerangka Pemikiran(Kerangka Teoretik), Metode Penelitian, dan Sistematika Penulisan.

    1. Latar Belakang

    Latarbelakangmenyajikan pokok-pokok pikiran tentang pent'ngnya studiterhadap masalah-masalah hukum yang menjadi permasalahan dantujuan penelitian. Sajian iatar belakang dikemukakan dalam satu teknispenyajiandengan modelalinea, sajian bermula dari hai-haiyang bersifatumum menuju hai-hai yang bersifat khusus, atau sebaliknya dari haiyang bersifat khusus (bisa berupa data, kasus, fakta) ke umum danpada akhirnya bermuara pada masaiah besaryang nantinya dijabarkandalam permasalahan dan tujuan penelitian. Didalam sajian inisecarasubstansiai dikemukakan apa yang seharusnya {das Sol/en) dan apayang secara aktual terjadi {dasSein). Kesenjangan antara "^dasSoiierfdan ^^dasSeirf memuncuikan masaiah peneiitian.

    2. Perumusan Masaiah

    Perumusan masaiah memuat uraian ringkas fokus masaiah yang akanditeliti berdasarkan iatar belakang. Rumusan Masaiah diusahakantajam, terfokus, terukur, ada hubungan logis antara masaiah satudengan masaiah yang lain. Rumusan Masaiah diusahakanmencerminkansifat penelitianyang akan diiakukan (deskriptif, deskriptifanalitis, inferensial). Rumusan Masaiah pada dasarnya tidak harusdirumuskan atau disajikan dalam bentuk kalimat pertanyaan, namundemikian biasanya dirumuskan dalam kalimat pertanyaan. Daiampermasalahan dikemukakan uraian tentang masaiah yang menarik

    fseer--?sCT BgrT'-ZH

  • Sci&u "PedotMut PcHcdUcui pwfioMC deut Vc*!^ 'Hotaniat

    minat dan mendesak untuk diteliti. Untuk itu arah pemecahan masalahpaling tidak dapat berguna bag! kepentingan negara/ masyarakat/pembangunan (segi praktis) dan memberikan sumbangan bag! ilmupengetahuan (segi teoritis)

    3. Tujuan Penelitian

    Dalam bagian in! disebutkan secara spesifik tujuan yang ingindicapai,sesuai dengan sifat penelitian deskriptif, deskriptif analitis, inferensial.Tujuan penelitiandiselaraskan dengan perumusan masalah, penelitiandilakukan dalam rangka menjawab permasalahan penelitian. Bilaperumusan masalah dan tujuan penelitianberbeda, maka sudah barangtentu penelitianyang dilakukan tidak akan dapat menjawab permaslahanyang dirumuskan. Untuk itu, logikanya antara perumusan masalah,tujuan penelitian,dan keslmpulan haruslah sinkron. Dengandemikianjika masalah dirinci menjadi tiga hal, maka tujuan penelitian harusmeliputi ketiga hal tersebut, dan melalui pengujian hipotesis (jikaada)dariketiga haltersebut akandiperoleh kesimpulan yangmeliputi ketigahal tersebut.

    Tujuan penelitian bersifatdeskriptif, bilapenelitian itudilakukanuntukmencandra atau memerikan masalah hukum yang menjadi fokuspenelitian. Penelitiandengan sifat demikianakan terarah pada upayapemaparan dan penyajian secara lengkap hal ikhwalyang berkaitandengan masalah hukum yang terjadi.

    Tujuan penelitian bersifat deskriptif analitis, bila penelitian itudilakukan untuk mencandra atau memerikanmas3\ah hukum tertentu,dan berusaha memahami secara lebihmendalam dengan kajian-kajianterhadap masalah hukumdan hal-hal yang melatarbelakangi terjadinyamasalah hukum itu di masyarakat. Hasil kajian akan melahirkanpemikiran prospektif dalam kerangka pembaharuan hukum berkaitandengan masalah hukum yang menjadi fokus penelitian.

    Tujuan Penelitianbersifat inferensial, bilapenelitian itudilakukanuntukmencandraataumemenkanrr\a^\ah hukum seraya mengidentifikasikanfaktor-faktor yang melatar bela kangi teijadinya masalah hukum dimasyarakat. Kajiannya lazlmnya bersifat korelasional atau regresionalyang mencari keterkaitanantara variabelhukumdengan variabelhukum

    . t^g-sBa -

  • Su&u. "PedotHM pMcdiAOM eUut le^iA 'HotwUeU

    maupun nonhukum, menghasilkan pemahaman mendalam tentangmasalah-masalah hukum yang menjadi fokus penelitian baik secaranormatif maupun sosiologis, sehingga penelitian ini berakhir padapenarikan simpulan berdasarkan proses pengujian hipotesisyang ada.

    4. Manfaat Penelitian

    Manfaat atau kegunaan penelitian (signifikansi penelitian)menggambarkan manfaat dilakukan studi tertentuyang diarahkan padamanfaat praktis, antara lain hasil penelitian itu diharapkan berfaedahbagi kepentingan negara, masyarakat, pembangunan atau manfaatakademis/teoritis (untuk pengembangan ilmu pengetahuan bidanghukum tertentu).

    5. Kerangka Pemikiran

    Kerangka Pemikiran pada hakikatnya merupakan sajian yangmengetengahkan kerangka konseptual dan kerangka teoretik.

    Kerangka Konseptual merupakan konsep-konsep dasar yangberkaitan dengan konsep-konsep yang terkandung dalam judul penelitianyang dijabarkan ke dalam permasalahan dantujuan penelitian. Konsep-konsep dasar menjadi pedoman peneliti dalam rangka upayanyamengumpulkan data dan bahan-bahan hukum yang dibutuhkan olehpeneliti dalam rangka menjawab permasalahan dan tujuan penelitian.Konsep-konsep dasar menjadi dasar dan diterjemahkan kedalam upayapencarian data dan bahan-bahan hukum yang dibutuhkan oleh peneliti.Konsep-konsep dasar lazimnya diperoleh setelah peneliti melakukanpenelusuran bahan-bahan pustaka yang menyangkut permasalahan dantujuan penelitiannya. Pengertian konsep adalah unsur-unsur abstrakyang mewakili kelas-kelas fenomena dalam satu bidang studi dengandemikian merupakan penjabaran abstrak dari teori. Secara singkatdapaat dikemukakan bahwa kerangka konseptual adalah kerangkaberpikiryang bersifat konseptual mengenai masalah yang akan diteliti.Kerangka konseptual disusun sebagai perkiraan teoritisdari hasil yangakan dicapai dari suatu penelitian.

    Kerangka Teoretik, pada hakikatnya merupakan kerangka pikiryangintinya mencerminkan seperangkat proposisi yang berisi konstruksi pikir

    ^ ^ . .gasr--^ ;

  • ^cc&u. "PedotMUt petttdCM*t pioficMldeut "HotofUat

    ketersalinghubunganatau kerangka pikiryang mencerminkanhubunganantar variabel penelitian. Seperti halnya kerangka konseptual, kerangkateori diperoleh peneliti setelah melakukan penelusuran bahan-bahanpustaka yang berkaitan dengan permasalahan dan tujuan penelitian.Baik kerangka konseptual maupun kerangka teoritik adalah basilkontemplatif peneliti setelah melakukan penelusuran bahan-bahanpustaka dan atas pertimbangan pikirnyaditetapkanlah konsep-konsepdasar dan teori-teori yang dianggap relevan dengan penelitiannya.

    6. Metode Penelitian

    Metode Penelitian, pada dasamya merupakan fungsi dari permasalahandan tujuan penelitian. Oleh karena itu pembicaraan dalam metodepenelitian tidak dapat lepas bahkan harus selalu berkaitan erat denganpermasalahan dan tujuan penelitian. Sajian metode penelitianseyogyanya disistematisasikandalam satu format: Pendekatan Masalah,Spesifikasi Penelitian, Populasi dan Sampel (kalau ada), Sumber danJenis Data, TeknikPengumpulan Data danTeknik Analisis Data, TeknikValidasi Data, Lokasi Penelitian/Kasus (jika ada).

    a. Metode Pendekatan, dalam sajian inidiketengahkan pendekatanapakah yang akan diterapkan oleh peneliti dalam rangka upayanyamenjawab permasalahan dan tujuan penelitiannya. Secara garis besarpendekatan masalah terdiri dari dua model pendekatan, pendekatanyuridis normatif/doktrinal atau pendekatan yuridis empiris/sosiologis.Pendekatan yuridis normatif meneliti bahan kepustakaan (datasekunder) yang mencakup penelitian: asas-asas hukum, sistematikahukum, sinkronisasi vertikal dan horisontal, perbandingan hukum dansejarah hukum. Penelitianjenis ini hanya berhenti pada lingkup konsepsihukum, asas hukum dan kaidah peraturan saja, tidak sampai padaperilaku manusia. Sedangkan pendekatan yuridis empiris tidak hanyameneliti normanya saja tetapi juga meneliti penerapan hukum(bekerjanyahukum) di masyarakat,sehingga tidakhanya meneliti bahankepustakaan (data sekunder) yang berupa bahan-bahan hukum, tetapijuga mengamati perilaku manusia dalam melaksanakan hukum.Konsekuensi yang harus diingat bahwa model pendekatan yangdigunakan mempunyai kaitan erat dengan pilihan kerangka konseptualdan kerangka teori yang dipakaipenelitisebagai kerangka acuan analisispenelitiannya.

  • '^ eeUMtOM' "PwfioMt
  • "Pedeufitut "PettaU&eui 'Pio^io4aC cteut leotA Hotmiat

    f. Teknik Analisis Data, metode ini berkaitan erat dengan pendekatanmasalah, spesifikasi penelitian dan jenis data yang dikumpulkan dalampenelitian bersangkutan. Secara sederhana dapat dikatakan metodeanalisis data, dapat bersifat analisis data kualitatif normatif (bilapenelitian yuridis normatif/doktrinal), analisis data kuantitatifatau analisisdata kualitatif (bila penelitian yuridis empiris/sosiologis). Kedua jenisanalisis tersebut tidak harus dipisahkan sama sekali, tetapi dapatdigunakan secara bersamaan, bahkan apabila digunakan dengan tepat,sepanjang hal itu memungkinkan justru dapat saling menunjang.

    7. Jadwal Penelitian

    Dalamjadwal penelitian ditunjukkan tentang tahap-tahap dengan rinciansetiap kegiatan dan jangka waktunya,

    8. Sistematika Penulisan

    Sistematika penulisan atau sering juga dipakai istilah sistematikapenyajian, berisi sajian tentang sistematika pikiryang diterapkan olehpeneliti dalam rangka menyusun dan merumuskan hasil penelitiannyadalam bentuk tesis. Sistematika penulisan pada hakikatnya identikdengan rencana daftar isi dari tesis, tetapi sajian rencana daftar isi inidituangkan dalam bentuk narasi tiap bab diketengahkan dalam bentukper-alinea.

    C. BAGIANAKHIR

    Bagian akhir terdiri atas daftar pustaka dan lampiran (kalau ada)

    1. Daftar Pustaka

    Daftar pustaka hanya memuat pustaka yang diacu dalam usulanpenelitian dan disusun ke bawah menurut abjad nama akhir penulispertama. Bukudan majalah tidak dibedakan, kecuali penyusunannyake kanan, yaitu sebagai berikut:

    lasF "?!gi sBEZzsia

  • T^edomeut "PctttdUiut "Pi&ftcMl eUut leAiA 'Hotaniat

    a. Buku : nama penulis, tahun terbit, judul buku, jilid, terbitan ke,nomor halaman yang diacu (kecuali kalau seluruh buku), namapenerbit, dan kotanya.

    Contoh:

    Arikunto, Suharsini, 1983, Prosedur PeneHtian, Suatu PendekatanPraktik, BinaAksara, Jakarta.

    Bailey, Kenneth D., 1982, Methods ofSocial Research, 2 ed., TheFree Press, London.

    Koentjaraningrat, 1986, Metode-metode PenelltlanMasyarakat, PT.Gramedia, Jakarta.

    Soemltro, RonnyHanitijo, 1988, MetodologiPenelltlan Hukum danJurimetri, Ghalia Indonesia, Jakarta.

    Wallace, Walter L., 1973, The LogicofScience InSociology, 3 ed.,Aldine Publishing Company, Chicago

    (Penulisan nama harus konslsten nama boleh dibailk, atau tidakdibailk)

    b. Majalah : nama penulis, tahun terbit, judul tulisan, nama majalahdengan singkatan resminya, jilid,dan nomor halaman yang diacu.

    c. Internet: nama penulis, tahun terbit, judul tulisan, nama website.Antarapelbagai bidangilmu ada perbedaan kecil dalam cara penulisan,misalnya dalam penggunaan tanda baca, tetapi garis besarnya tetapsama. Sebab itu, perbedaan yang kecil-kecil tetap diperkenankan,asalkan taat asas untuk seluruh penulisan.

    2. Lampiran

    Dalam lampiran jika ada, terdapat keterangan atau informasi yangdiperlukan pada pelaksanaan penelitian, misalnya kuesioner, pedomanwawancara dan sifatnya melengkapi usulan penelitian.

    BSCsa

    8

  • "PedatKM. pMuU&
  • ^ct&ec "Pedcwott "PMcdCaeut 'PwftoMi eCcut 1e4
  • "pedMtOK "PetudiMitt PiopoMl tCeut ^cAiA 'Hotwuat

    9. Daftargambar

    Daftargambar berisi urutan judul gambar dan nomor halamannya.Perlu tidaknya suatu daftar gambar tersendiri, sama persyaratannyadengandaftartabel. Apabila dalam satu tesisjuga terdapat beberapabentuk ragaan, bagan, ada baiknya juga dibuat daftar ragaan ataubagan.

    10. Daftar Lampiran

    Sama halnya dengan daftar tabel dan daftargambar, daftar lampirandibuat bila tesis dilengkapi dengan lampiran yang banyak dan isinyaiaiah urutan judul lampiran dan nomor halamannya.

    a BAGIANUTAMA

    Bab I PENDAHULUAN

    Pendahuluan mengandung subbab-subbab: Latar Belakang, PerumusanMasalah, Tujuan Penelitian, Manfeat Penelitian, Kerangka Pemikiran,Metode Penelitian dan Sistematika Penulisan.

    a. Latar Belakang

    Latarbelakang menyajikan pokok-pokok pikiran tentang pentingnya studiterhadap masalah-masalah hukum yang menjadi permasalahan dantujuan penelitian. Sajian latar belakang dikemukakan dalam satu teknispenyajian denganmodel alinea, sajianbermula dari hal-hal yang bersifatumum menuju hal-hal yang bersifat khusus, atau sebaliknya dari halyang bersifat khusus (bisa berupa data, kasus, fakta, dst) ke umumdan pada akhirnya bermuara pada masalah besar yang nantinyadijabarkan dalam permasalahan dan tujuan penelitian. Di dalam sajianini secarasubstansial dikemukakan apa yang seharusnya (dasSoiien)dan apa yang secara aktual terjadi {das Sein). Kesenjangan antara"dasSoiierf dan "dasSeirf' memunculkan masalahpenelitian.

    b. Perumusan Masalah

    Perumusan masalah memuat uraianringkasfokusmasalah yang akanditeliti berdasarkan latar belakang. Rumusan Masalah diusahakan

    11

  • "PedotKOH. pewdiaatt. P'Mfia^ eUui *7eAtA ItotwUat

    tajam, terfokus, terukur, ada hubungan logis antara masalah satudengan masalah yang lain. Rumusan Masalah diusahakan mencerminkan sifat penelitian yang akan dilakukan (deskriptif, deskriptif analitis,inferensial). Rumusan Masalah pada dasarnya tidak harus disajikandalam bentuk kalimat pertanyaan, namun blasanya memangdirumuskan dalam kalimat pertanyaan. Dalam permasalahandikemukakan uraiantentang masalah yang menarikminatdan mendesakuntuk diteliti. Untuk itu arah pemecahan masalah paling tidak dapatberguna bagi kepentingan negara/masyarakat/pembangunan (segipraktis) dan memberikan sumbangan bagi ilmu pengetahuan (segiteoritis)

    c. Tujuan Penelitian

    Dalam bagian ini disebutkan secara spesifik tujuan yang ingin dicapai,sesuai dengan sifat penelitian deskriptif, deskriptif analitis, atauinferensial. Tujuan penelitian diselaraskan dengan perumusan masalah,penelitian dilakukan dalam rangka menjawab permasalahan penelitian.Bila perumusan masalah dan tujuan penelitian berbeda, maka sudahbarang tentu penelitian yang dila kukan tidak akan dapat menjawabpermasa lahan yang dirumuskan.

    Tujuan penelitian bersifat deskriptif, bila penelitian itu dilakukan untukmencandra atau memerikan masalah hukum yang menjadi fokuspenelitian. Penelitian dengan sifat demikian akan terarah pada upayapemaparan dan penyajian secara lengkap hal-ikhwal yang berkaitandengan masalah hukum yang tetjadi.

    Tujuan penelitian bersifat deskriptif analitis, bila penelitian itudilakukan untuk mencandra atau memerikan masalah hukum tertentu,dan berusaha memahami secara lebih mendalam dengan kajian-kajianterhadap masalah hukum dan hal-hal yang melatarbelakangi terjadinyamasalah hukum itu di masyarakat, Hasil kajian akan melahirkanpemikiran prospektif dalam kerangka pembaharuan hukum berkaitandengan masalah hukum yang menjadi fokus penelitian.

    Tujuan Penelitian bersifat inferensial, bila penelitian itu dilakukan untukmencandra atau memerikan masalah hukum seraya mengidentifikasikanfaktor-faktor yang melatarbelakangi teijadinya masalah hukum di

    12

  • S&iC "PedMUUi "PewdUtut etcut "Hotaniat

    masyarakat. Kajiannya lazlmnya bersifat korelasional atau regresionalyang mencari keterkaitanantsra variabelhukum dengan variabel hukummaupun nonhukum, menghasilkan pemahaman mendalam tentangmasalah-masalah hukum yang menjadi fokus penelitian baik secaranormatif maupun sosiologis, sehingga penelitian ini berakhir padapenarikan simpulan berdasarkan proses pengujian hipotesisyang ada.

    d. Manfaat Penelitian

    Manfaat atau kegunaan penelitian (signifikansi penelitian)menggambarkan manfaat dilakukan studi tertentu yang diarahkan padamanfaat praktis, seperti halnya berfaedah bagi negara, masyarakat,atau pembangunan (untuk penentu kebijakan) atau manfaat akademis(untuk pengembangan ilmu pengetahuan bidang hukum tertentu).

    e. Kerangka Pemikiran

    Kerangka Pemikiran pada hakikatnya merupakan sajian yangmengetengahkan kerangka konseptual dan kerangka teoretik.

    Kerangka Konseptual merupakan konsep-konsep dasar yangberkaitan dengan konsep-konsep yang terkandung dalam judul penelitianyang dijabarkan ke dalam permasalahan dantujuan penelitian. Konsep-konsep dasar menjadi pedoman peneliti dalam rangka upayanyamengumpulkan data dan bahan-bahan hukum yang dibutuhkan olehpeneliti dalam rangka menjawab permasalahan dan tujuan penelitian.Konsep-konsepdasar menjadi dasar dan diterjemahkan kedalam upayapencarian data dan bahan-bahan hukum yang dibutuhkan oleh peneliti.Konsep-konsep dasar lazimnya diperoleh setelah peneliti melakukanpenelusuran bahan-bahan pustaka yang menyangkut permasalahan dantujuan penelitiannya. Pengertian konsep adalah unsur-unsur abstrakyang mewakili kelas-kelas fenomena dalam satu bidang studi dengandemikian merupakan penjabaran abstrak dari teori. Secara singkatdapaat dikemukakan bahwa kerangka konseptual adalah kerangkaberpikir yang bersifat konseptual mengenai masalah yang akan diteliti.Kerangka konseptual disusun sebagai perkiraan teoritis dari hasil yangakan dicapai dari suatu penelitian.

    13

  • ^edatKCM 'PettcUcAeut Pn^oMi tiott 'Hotatiat

    Kerangka Teoretik, pada hakikatnya merupakan kerangka pikir yangintinya mencerminkan seperangkat proposisi yang berisi konstruksi pikirketersalinghubungan atau kerangka pikir yang mencerminkan hubunganantar variabel penelitian. Seperti halnya kerangka konseptual, kerangkateori diperoleh peneliti setelah melakukan penelusuranbahan-bahanpustaka yang berkaitandengan permasalahan dan tujuan penelitian.Baik kerangka konseptual maupun kerangka teoritik adalah hasilkontemplasi peneliti setelah melakukan penelusuran bahan-bahanpustakadan atas pertimbangan pikirnya ditetapkanlah konsep-konsepdasar dan teori-teori yang dianggap relevandengan penelitiannya.

    f. Metode Penelitian

    Metode Penelitian, pada dasarnya adalah merupakan fungsi daripermasalahan dan tujuan penelitian, oleh karena itu pembicaraandalam metode penelitianb'dakdapat lepas bahkan harus selalu berkaitanerat dengan permasalahan dan tujuan penelitian. Sajian MetodePenelitian seyogyanya disistematisasikandalam satu format: PendekatanMasalah, Spesifikasi Penelitian, Sumber dan Jenis Data, TeknikPengumpulan Data dan TeknikAnalisis Data.

    1. Metode Pendekatan, dalam sajian ini diketengahkan pendekatanapakah yang akan diterap kan oleh peneliti dalam rangka upayanyamenjawab permasalahan dan tujuan penelitiannya. Secara garisbesar pendekatan masalah terdiri dari dua model pendekatan,pendekatan yuridisnormatif/doktrinalatau pendekatan yuridisempiris/sosiologis. Konsekuensi yang harus diingat bahwa model pendekatanyang digunakan mempunyai kaitan erat dengan pilihan kerangkakonseptual dan kerangka teori yang dipakai peneliti sebagai kerangkaacuan analisis penelitiannya.

    2. Spesifikasi Penelitian, dalam sajian inidiketengahkan tipe penelitianyang akan dilakukan oleh peneliti. Spesifikasi penelitian dapat berupapenelitian deskriptif, deskriptif analitis, atau penelitian inferensial.Pada umumnya penelitian hukum terarah pada tipe penelitiandeskriptif analitis, yakni suatu penelitian yang berusahamenggambarkan masalah hukum, sistem hukum dan mengkajinyaatau menganalisisnya sesuai dengan kebutuhan dari penelitianbersangkutan. Penelitian inferensial lazimnya diterapkan dalam upaya

    ra^--

    14

  • 'Pedoman "PeHtdiaott "PnopoMl deut, Ttofanieit

    peneliti berusaha menelusurl variabel-variabel dan hubungan antarvariabel yang diperkirakan terjadi sehubungan dengan permasalahandan tujuan penelltlannya.

    3. Populasi dan Sampel, populasi merupakan keselumhan dari obyekyang akan diteliti, sedangkan sampel merupakan bagian dari populasiyang dianggap mewakill populasi dari penelltian. Populasi dansampelbiasanya digunaan dalam penelltian empiris. Namun pada penelltiannormatifdanpenelltian studi kasus biasanya tldakdlperlukan populasidansampel tetapi menggunakan subjekdanobjekpenelltian.

    4. Sumber dan Jenis Data, secara umum jenisdatayang diperlukandalam suatu penelitian hukum terarah pada penelitian data sekunderdan data primer. Data sekunderdapat berupa bahan-bahan hukumdandokumen-dokumen hukum termasuk kasus-kasus hukum yangmenjadi pijakan dasar peneliti dalam rangka menjawah permasalahandan tujuan penelltlannya. Data primer lazimnya digunakan dalampenelitian hukum yang berslfatempiris/sosiologis, penelitian biasanyaberupaya mengkaitkan kondisi-kondisisosial denganmasalah-masalahhukum yang tetjadi di masyarakat.

    5. Teknik Pengumpulan Data, Metode pengumpulan datatergantungpada jenis data yang diperlukan oleh peneliti. Apabila penelitibersandar pada data sekunder, maka metode pengumpulan datalazimnya dilakukan dengan cara studi pustaka dan studi dokumenter.Apabila peneliti bersandar pada data primer, maka metodepengumpulan data dapat berupa penyebaran: kuesioner,. angket,wawancara dengan pedoman wawancara, pengamatan balkpengamatan sesaat maupun pengamatan terlibat, tergantung padatingkat kedalaman permasalahan dan tujuan penelitian bersangkutan.

    6. Teknik Anaiisis Data, Metode ini berkaitan erat denganPendekatanMasalah, Spesifikasi Penelitian danJenisData yang dikumpulkan dalampenelitianbersangkutan. Secara sederhana dapat dikatakan metodeanaiisis data, dapat bersifat anaiisis data kualitatif normatif(bilapenelitian yuridis normatif/doktrinal), anaiisis data kuantitatif atauanaiisis data kualitatif (bila penelitian yuridis empiris/sosiologis).

    15

  • Su&u, 'Pedawott PetttdiMti Pn/opMed cUk ^eaia. 'Hot
  • "Pedcmott "PettcdiMtt "ptofioMl cUut '7e^ "HotunieU

    memungkinkan untuk itu. Dalam hal data-data yang diperoleh tidakmemungkinkan disajikan dalam bentuk matriks atautabel-tabel, makapaparan data deskripsidapat disajikan dalam uraian naratif kualitatifyang berpusat pada upaya pemaparan peneliti dalam rangka menjawabpermasalahan dan tujuan penelitian.

    b) Pembahasan, makna dari pembahasan adalah upaya "pembenturan"datayang diperoleh dengan kerangka konseptual dan kerangka teoriyang telahditetapkan oleh peneliti dan tertuang dalam pokok bahasankerangkg pemikiran (bab I)dan tinjauan pustaka (bab II). Pembahasanseperti halnya Hasil Penelitian dapat disajikan dalam pokok-pokokbahasan yang tertuang dalam subbab-subbab sdsuai urutan yangterumuskan dalam masalah dantujuan penelitian. Pembahasan dapatdilakukan sekaligus setelah pemaparan hasil penelitian, sehinggatampak jelasketerkaitan data hasil penelitian dengan pembahasannya.Dalam hal tertentu dapat pula pembahasan dilakukan secara terpisah,hasil penelitian disajikan sendiri, pembahasan disajikan sendiri, sejauhpenelitian tesis tertentu memerlukan pembahasan tersendiri.

    BablVPENimjP

    1. Simpulan

    Simpulan merupakan pernyataan singkat dan tepat yangdigeneralisasikan dari Hasil Penelitian dan Pembahasan. Agar tampakada keterkaitan antara simpulan dengan permasalahan danpembahasan, maka sebaiknya simpulan disajikan dalam pokok-pokokbahasan urutsesuai dengan apayang dirumuskan dalam permasalahandan tujuan penelitian.

    2. Saran

    Sarandibuatberdasarkan simpulan dan pemikiran prospektif peneliti,yang arahnya pada saran-saran yang bersifat praktis dan akademik.Saran praktis dapat ditujukan pada para praktisi hukum sementarasaran akademik diarahkan untuk pengayaan (enrichment) keilmuanyang menjadi lingkup penelitian dari tesis bersangkutan.

    tsSSSr-:-^ .17

  • "PedMton "PetuUiMK tUutleAiA "HotwUeit

    C BAGIANAKHIR

    Bagian akhir mengandung daftar puscaka dan lampiran.

    1. Daftar pustaka

    Daftar pustaka disusun seperti pada usuian peneiitian.

    2. Lampiran

    Lampiran dipakai untuk menempatkan data atau keterangan penunjangyang berkaitan dengan upaya penjelasan hal-hal yang dituangkan dalamBab III; Hasil dan Pembahasan. Lampiran biasanya terdiri dari (a)Tabel-tabel Data, (b) Putusan Pengadilan, (c) Peraturan Perundang-undangan. Disamping itu dalam ha! diperlukan dilampirkan pula SuratIjin Peneiitian, Daftar Pertanyaan, dan Iain-Iain.

    18

  • "PecUmM "PetMiiMtt eUut '7eiiA *HotwUat

    III. TATA CARA PENULISAN

    Tata cara penulisan, meliputi: bahan dan ukuran, pengetikan, penomoran,daftar dan gambar, dan penulisan nama.

    A. BAHAN DAN UKURAN

    Bahan dan ukuran mencakup: naskah, sampul, warna sampul, tulisan padasampul, dan ukuran.

    1. Naskah

    Naskah dibuat di atas kertas HVS 80g/m2 dantidak bolak-balik.

    2. Sampul

    Sampul dibuat dari kertas buffalo atau yang sejenis, dan sedapat-dapatnya diperkuatdengan kartondan dilaplsl dengan plastik (hardcover). Tulisan yangtercetak padasampul sama denganyang terdapatpada halaman judul.

    3. Wama Sampul

    Warna sampul Program Studi Magister Kenotariatan berwarna merahtua.

    4. Ukuran

    Ukurannaskah iaiah : 21 cm x 28 cm (A4)

    B. PENGETDCAN

    Pada pengetikan disajikan:jenis huruf, bilangandan satuan, jarak baris,batas tepi, pengisian ruangan, alinea baru, permulaan kalimatjudul dansub judul, perincian ke bawah, dan letak simetris.

    1. Jenls huruf

    a. Naskah diketik dengan huruf Arlal 12, dan untuk seluruh naskahharus dipakai jenishuruf yang sama.Penggunaan huruf tebal{bold),

    igg ^

    19

  • "PedoHtOM. Pe*tu(iM*t pnafiMai dcut 'Hotaniatmiring (/te//c), tidak diperkenankan kecuali untuk Judul Bukudalamfootnote {bold), dan kata-kata asing {Italic), Yang perlu adakonsistenitas dalam sajiannya.

    b. Huruf miring untuk tujuan tertentu dinyatakan dengan pemberiangaris bawah.

    c. Lambang, hurufYunani, atau tanda-tanda yang tidak dapat diketik,harus dituiis dengan rapi memakai tinta hitam.

    2. Bilangan dan Satuan

    a. Bilangan diketik dengan angka, kecuali pada permulaan kalimatmisalnya, 10 g bahan.

    b. Bilangan desimal ditandai dengan koma, bukan dengan titik, misalnyaberattelur50,5g.

    c. Satuan dinyatakan dengan singkatan resminya tanpa titik dibelakangnya, misalnya mg, kg, cal.

    3. BatasTepi

    Batas-batas pengetikan, ditinjau dari tepi kertas, diatur sebagai berikut:a) tepi atas : 4 cm,b) tepi bawah : 3 cm,c) tepi kiri : 4 cm, dan

    d) tepikanan : 3 cm.

    4. Pengisian Ruangan

    Ruangan yang terdapatpada haiaman naskah harus diisipenuh, artinyapengetikan harus dari batas tepi kirisampai ke batas tepi kanan, danjangan sampai ada ruangan yang terbuang-buang, kecuali kalau akanmulai dengan alinea baru, persamaan daftar, gambar, sub judul, atauhal-hal yang khusus.

    5. Alinea Baru

    Alinea baru dimulai pada jarak 6 (enam) karakter dari batas tepi kiri.

    20

  • "Ped/Muut 'PeHe(UA
  • 'Pedomcut pMtdiMM. Pnofiodal dcut leiiA'Hatt^Uai

    a. Angka Romawibesar (Bab)b. Huruf besarc. Angka Arabd. Huruf kecile. Angka Arabdengan satu tanda kurung, misalnya 1)., 5)., 24). dst.f. Huruf kecil dengan satu tanda kurung, misalnya a)., b)., c). dst.g. Angka Arabdiantara dua tanda kurung, misalnya (1), (2), (3), dst.h. Huruf kecil diantara dua tanda kurung (a), (b), (c), dst.i. Angka Romawi kecil diantara dua tanda kurung (i), (ii), (lii), dst.

    Contoh:BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    A. Pengaturan HakKekayaan Intelektual1. Pengaturan DalamHukum Nasional

    a. Piriode Sebelum kemerdekaan1). Masa Koioniai s/d Kemerdekaan

    a) dst.

    9. LetakSimetris

    Gambar, tabel (daftar), persamaan, judul, dan subjudui ditulissimetristerhadap tepi kiri dan kanan pengetikan.

    10. Penulisan Angka dalam Kallmat

    a. Angka di bawah sepuiuh ditulispenuh dengan huruf,misainya dua,tiga, sembilan bukan 2, 3,9. Contoh: ...meninggalkan dua orangahli waris.

    b. Angka di atas sepuiuh ditulisdengan angka iatin, misalnya 14,45,436. Contoh: Notaris di wilayah Jepara betjumlah 26 orang.

    c. Angka di awal kaiimatdituiiskan dengan huruf penuh. Contoh:Duapuluh Notaris /PPAT masih menunggu kejeiasan tentang prosespemanggilan oleh penyidik, terkait dengan jabatannya.

    d. Angka persen, nomor rumah, nomortelepon, tanggal, jumlah uang,angkadesimal, danangkayangdisertai singkatan selalu ditulis denganangka, bukan huruf. Misalnya, 50%, JI. Mars No. 43, Telp.(024)8446390,31 Januari 2001, Rp. 5000,-

    gggr--Tgg. - . .- ^111-351

    22

  • "PeeliMuM. PctudiAiut PKxftaMl
  • "^e^iA Itot^nMi

    d. Kalau tabel (daftar) lebih lebar dari ukuran lebar kertas, sehinggaharus dibuat memanjang kertas, maka bagian atas tabel hamsdlletakkan di sebelah kiri kertas.

    e. Di atas dan di bawah tabel (daftar) dipasang garis batas, agarterpisah dan diuraikan pokokdalam makalah.

    f. Tabel (daftar) diketik simetris,g. Tabel (daftar) yang lebih dan 2 halaman atau yang harusdilipat,

    ditempatkan pada lampiran.

    2. Gambar

    a. Bagan, grafik, peta, dan foto semuanya disebut gambar (tidakdibedakan)

    b. Nomor gambaryangdiikuti denganjudulnya diletakkan simetris dibawah gambar tanpa diakhiri dengan titik,

    c. Gambar tidak boleh dipenggald. Keterangan gambardituliskan pada tempat-tempatyang lowong di

    dalam gambar dan jangan pada halaman laine. Bila gambar dilukis melebarsepanjang tinggi kertas, maka bagian

    atas gambar harus diletakkansebelah kinkertas.f. Ukuran gambar (lebar dan tingginya) diusahakan supaya sewajar-

    wajarnya (jangan terlalu kurus atau terlalu gemuk)g. Skala pada grafik harus dibuat agar mudah dipakai untuk

    mengadakan interpolasiatau ekstrapolasi.h. Bagandan grafikdibuat dengan tinta hitam yang tidak larut dalam

    air dan garis lengkung grafikdibuat dengan bantuan KurvePrancis(French Curve).

    i. Letak gambar diatur supaya simetris.

    E BAHASA

    1. Bahasa yang dipakaiBahasa yang dipakaiadalah Bahasa Indonesia yang baku (ada subyekdan predikat,dan supaya lebih sempurna ditambah dengan obyek danketerangan).

    2. Kalimat-kalimat tidak boleh menampilkan orang pertama orangkedua {saya, aku, kita, engkau, dst), tetapidibuatdalam bentukkalimatpasif. Pada penyajian ucapan terima kasih pada prakata, kata sayadiganti dengan penulis.

    24

  • 'Su&u "PedottMH 'PemdiAati "PtopaMl deut 'HotwUa.t

    Istilaha. Istilah yang dipakai adalah istilah Indonesia atau yang sudah di-

    Indonesiakan;b. Jika terpaksa hams memakai istilah asing, buatlah dalam kalimat

    miring;Kesalahan yang sering terjadia. Kata penghubung, seperti sehingga, sedangkan, tidak boleh

    digunakan untukmemulai suatau kalimat;b. Kata depan, misalnya pada, sering dipakai tidak pada tempatnya,

    misalnya diletakkan di depan subyek (merusak susunan kalimat);c. Kata dimana dan dar/) acapkali kurang tepat pemakaiannya dan

    diperlakukan tepat seperti kata '^wherd^ dan "o/" dalam BahasaInggris. DalamBahasa Indonesia bentuk yang demikian tidaklah bakudan sebaiknya tidak digunakan.

    d. Awalan ke dan di hams dibedakan dengan kata depan ke dan di;e. Tanda baca harus digunakan dengan tepat.

    F PENUUSANCATATANKAKI (FOOTNOTE)

    Penulisan nama mencakup beberapa hal, yaitu: nama penulis yang diacudalam uraian, nama penulis dalam daftar pustaka.

    a. Nama Penulis yang Diacu Dalam Uraian

    Nama penulis yang diacu dalam uraian dapatdilakukan dengan caramembuat catatan kaki (^footnote) Pada dasarnya pembuatan catatankaki dapat terjadi karena kutipan langsung atau kutipan tidak langsung/paraphrasa. Kutipan langsung adalah kutipan yang sama persiskalimatnya dengan sumbernya, sedangkan kutipan tidak langsungdengan menggunakan kalimat sendiri tanpa mengurangi atau mengubahisi/arti sumber yang dikutip.Syaratumum pembuatan kutipan adalah;1) Catatan kaki dibuat pada bagian bawah dari halaman naskah;2) Setiap catatan kaki diberi nomor angka arab (dapat berlanjut 1,2,

    3 seterusnya sampai dengan bab akhir atau dimulai angka 1 setiapbabnya);

    3) Catatan kaki dibuat dalam satu spasi, sedang jarak satu denganyang lain satu setengah spasi;

    4) Nama penulis, diakhiri dengan koma;

    25

  • "PetttUtAeut dtut "TtotMiai

    5) Gelar kesarjanaan tidak perlu ditulis;6) Judul buku, makalah, artikel, dicetak miring;7) Tempat (Kota) penerbit, nama penerbit, tahun terbitan ditulis dalam

    kurung (tetapi bisa tidak);8) Nomor halaman buku yang dikutip secara iangsung.Contoh:

    SoeijonoSoekanto,PengantarPeneHtian Hukum (Jakarta : Ul-Pres,1981), him. 25

    L. Wilardjo, Tanggung jawab Sosiaf Seorang Ilmuwan, PustakaNo.3Th.III, 1979, him.6

    b. Penghematan/PenyingkatanPenulisan Catalan kakibisa juga dilakukan dengan cara penghematanatau penyingkatan dengan menggunakan istilah; Ibid, Op.Cit, danLoc.Cit.Ibid, merupakan singkatan dari ibidem, artinya di tempat yang sama.Jika suatu pustaka baru saja dikutip (belum di selang) akan dikutiplagi, maka cukup ditulis ibid, him. 100; maksudnya bahwa halaman100 itu bukan halaman yang telah dirujukoleh catatan kakisebelumnya.Jika merujuk pada halaman yang sama dengan karangan sebelumnyamaka harus menggunakan LocCitLocCit, singkatan dari Loco Citato, artinya dikutip dari tempat yangsama. Jika hendak mengutip halaman yang sama dari karangan yangbaru saja dikutip (belum berselang), maka harus ditulis Loc.Cit.Op.Cit^ singkatan dari Opere Citato, artinya telah dikutip. Jika sumbertelah dikutip dalam catatan kaki dan telah diselang satu atau beberapasumber lainakan dikutiplagi, maka penulisannya dapat disingkat denganhanya pengarangnya saja diikuti Op.Cit.

    c. Nama Penulis yang Diacu Dalam Daftar Pustaka

    Dalam daftar pustaka nama penulis harus dicantumkan semuanya, bilalebih dari satu orang penulis maka tidak boleh hanya dicantumkan namapenulis pertama, tetapi harus semua penulis disebutkan namanya.Contoh:Soejono Soekanto dan Sri Mamudji, 1976,

    Untuk selanjutnya tata cara penulisan daftar pustaka dapat dilihat padapembahasan usulan penelitian.

    26

  • Sc(&ti "Pe^ofMut PewdiMtt deut leAia. ^Kotaniat

    DAFTARLAMPIRAN

    Lampiran 1 Format AlurPenulisanTesisLampiran 2 Cover Usulan Penelitian (Proposal) TesisLampiran 3 Cover Daiam Usulan Penelitian (Proposal) TesisLampiran 4 Cover TesisLampiran 5 Cover dalam Tesis sebelum diujiLampiran 6 Cover dalam setelah diuji

    ^

    27

  • "Pedomcut Pettcdciott piofioaaC dott HcdiA 'HUat

    Lamplran 1

    28

    FORMAT ALUR PENULISAN TESIS

    Vis,

    (t \NKetua Program

    \s

    Mahasiswa

    Dosenvv dJ

    iK

    Proposal

    T(7'

    Ujian Proposal

    Vis.

    ff''

    TPembimbing

    ~T"Ujian Tesis

    ia?w"" ' *"^1

    1. Ketua & Sek.Akad2. Pembimbing3. DosenPenguji

    Vis=

    1. Ketua & Sek.Akad2. Pembimbing3. DosenPenguji

  • 'Ped(mciH "PetudiMtt "Ptofia^al cUut leAiA *Hot^iniat

    Lampiran 2

    COVER USULANPENULISAN (PROPOSAL) TESIS

    WARNA COWR: MERAH

    PERTANGGUNG3AWABAN NOTARISYANGTELAH PENSIONBERDASARKAN UU NO.30TAHUN 2004

    TENTANG JABATAN NOTARIS

    USULAN PENULISANTESIS

    DisusunDalam Rangka Menyusun Tesis S2

    Program Studi MagisterKenotariatan

    Oleh:JokoSlamet

    NIMB4A009067

    PEMBIMBING:Prof. Dr. Budi Santoso, SH.MS

    PROGRAM STUDI MAGISTER KENOTARIATAN

    PROGRAM PASCASARJANA

    UNIVERSrrASDIPONEGORO

    SEMARANG

    2012

    . -

    29

  • ^Ct&U '^ CftuicACUt ^CfAlA

    LAMPIRAN 3

    Cover Daiam Usulan Penelitian (Proposal) Tesis

    PERTANGGUNGJAWABAN NOTARIS YANG TELAH PENSIUNBERDASARKAN UU NO.30 TAHUN 2004

    TENTANG JABATAN NOTARIS

    USULAN PENELITIAN TESIS

    Disusun

    Dalam Rangka Menyusun Tesis S2Program Stud! Magister Kenotariatan

    MengetahuiPembimbing Peneliti,

    Prof. Dr. BudiSantoso, SH. MSNIP. 19611005 198603 1 002

    Joko Slamet

    NIM B4A009 067

    30

    MengetahuiKetua Program Studi Magister Kenotariatan

    Universitas Diponegoro

    H. K^hadi/SH. MHNIP 19540624198203 1 001

    .

  • "PedoiMM PettediAiUt PiopoMi deut leAcA "Ttotaniat

    LAMPIRAN 4

    ^ CoverTesisWARNA COVER: MERAH

    PERTANGGUNGJAWABAN NOTARIS YANG TELAH PENSIUNBERDASARKAN UU NO.30TAHUN 2004

    TENTANG JABATAN NOTARIS

    TESIS

    Disusun Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Derajat S2Program Studi Magister Kenotariatan

    Oleh:

    Joke Slamet

    B4A009 067

    PEMBIMBING:

    Prof. Dr. Suteki, SH. MHum

    PROGRAM STUDI MAGISTER KENOTARIATANPROGRAM PASCASARJANAUNIVERSTTASDIPONEGORO

    SEMARANG2012

    31

  • ^C(&Ci ^CciotfPM' ^CtttUiACUt ^CAtA

    LAMP1RAN5COVER DALAMSEBELUM DIUJI

    PERTANGGUNGJAWABAN NOTARIS YANG TELAH PENSIONBERDASARKANUU NO.30TAHUN 2004

    TENTANG JABATAN NOTARIS

    Disusun Oleh;

    Joko SlametB4A009067

    Disusun

    Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Derajat S2Program Studi Magister Kenotariatan

    Pembimbing,

    Prof. Dr. BudiSantoso, SH. MSNIP. 19611005 198603 1 002

    [g=gr- -sai ' gag-55! . .

    32

    'i

    K

  • sSu&u "PeidatMUi "PewdiACUt PtcfioMleCcut leAiA 'Tfotaniett

    LAMPIRAN6

    COVER DALAMSESUDAH DIUJI

    PERTANGGUNGJAWABAN NOTARIS YANG TELAH PENSIONBERDASARKANUU NO.30 TAHUN 2004

    TENTANG JABATAN NOTARIS

    Disusun Oleh :

    Joko Slamet

    B4A 009 067

    Dipertahankan di depan Dewan PengujiPada tanggal

    Tesis Ini telah diterimaSebagal persyaratan untuk memperoleh gelar

    Magister Kenotariatan

    Pembimbing, MengetahuiKetua Program

    Magister KenotariatanUniversitas Diponegoro

    Prof. Dr. BudiSantoso, SH. MSNIP. 19611005 198603 1 002

    H. Kashadi, SH. MHNIP 19540624198203 1 001

    33

  • 1pf

    ) . .J

    rlc

    %

    ',fv