Upload
al-amin99
View
352
Download
13
Embed Size (px)
DESCRIPTION
buku kecil pedoman penerus ahlak rasulullah ini semoga bermanfaat mengingat banyaknya ahli sujud yang hancur akhlaknya
Citation preview
0
0
PEDOMAN PENERUS AKHLAK
RASULULLAH
.
KATA PENGANTAR
Dengan mengucap Alhamdulillah atas rahmat dan nikmatnya telah tersusun buku kecil ini yang berjudul “ PEDOMAN AKHLAK RASULULLAH “ yang dihajadkan oleh Abah Rusli yang tercinta. Buku kecil ini menekankan betapa pentingnya pelajaran akhlak tersebut. Mengingat betapa banyaknya orang Islam berilmu yang hancur akhlaknya.
Kita sedih sekali melihat banyak ahli sujud dan ahli kitab yang tidak sesuai antara kata dan perbuatan.Harapan dari buku kecil ini adalah menghidupkan kembali akhlak Rasulullah, sehingga umat Islam tidak terpecah belah seperti keadaan sekarang ini.
Terbitnya buku kecil ini untuk memperingati lahirnya Nabi Muhammad atau turunnya Nur Muhammad dalam siklus 300 tahun yang bertepatan hari SENIN 12 RABBIUL AWAL 1422 H ( JUNI 2001 ) pada zaman milenium.
Buku kecil ini juga merupakan penjabaran dari perjalanan dan pemahaman ilmu yang lurus serta amaliahnya yang dilakukan oleh Abah Rusli, serta untuk membuka mata hati saudara kita yang mengaku Islam untuk berhenti jadi tukang fitnah.
Buku kecil ini diperuntukkan bagi keluarga serta saudara-saudara kita yang mau mengikuti. Dan apabila dalam buku kecil ini ada yang kurang sepaham, maka kita siap bermujakarah untuk mencari kebaikan.
Demikian kata pengantar ini kami sampaiakan, dan apabila dalam penyusunan buku ini terjadi kesalahan mohon dikoreksi serta mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Salam kasih dan sayang
Allahu Akbar
Samarinda, Loajanan, 9 Juli 2001
Yang Dhoif
Penyusun
Daftar Isi :
I. : AKHLAK
II. : TUGAS UTAMA RASULULLAH MUHAMMAD SAW
III. : TUGAS PENERUS AKHLAK RASULULLAH MUHAMMAD SAW
IV. : AKHLAK SEBAGAI LANDASAN KESEMPURNAAN ILMU SYARI’AT, TARIKAT,
HAKIKAT, MA’RIFAT.
V. : SYARI’AT ( TAUHID DAN FIQIH )
VI. : TARIKAT
VII. : HAKIKAT
VIII. : MA’RIFAT
IX. : PENJELASAN ( V S/D VIII )
X. : BAGAN ALUR
XI : PENUTUP
I. AKHLAK
Definisi akhlak ( pemakaian)
Adalah segala sesuatu yang dilakukan seseorang, apabila dinilai kebanyakan orang dalam kategori baik, maka seseorang tersebut berakhlak baik. Dan apabila dinilai kebanyakan orang jelek, maka seseorang tersebut dalam kategori berakhlak buruk.
Definisi akhlak ( teori / akademis )
Adalah perbuatan seseorang yang dilakukan secara spontan, tanpa difikir lebih
dahulu apakah perbuatan tersebut merugikan orang lain atau tidak.
Dari dua definisi tersebut berarti amat terkait dengan sifat atau watak seseorang.
Sifat/watak tersebut terbentuk dari sejak kecil, yang sangat dipengaruhi oleh
pendidikan di lingkungan keluarga, lingkungan masyarakat dan lain-lain. Seseorang
akan terbentuk sehingga memiliki sifat terpuji atau tercela. Sifat terpuji akan
membawa berakhlak baek.
Sifat terpuji adalah segala sesuatu yang kita lakukan setidak-tidaknya, tidak merugikan orang lain, melainkan malah menguntungkan atau menyenangkan orang lain.
Sifat tercela adalah segala sesuatu yang kita lakukan biasanya merugikan orang dan diri sendiri atau setidak-tidaknya menimbulkan perasaan orang lain menjadi tidak enak atau tidak senang.
Sifat ini merupakan bagian dari akhlak, dan akhlak menyangkut hubungan seseorang dengan orang lain. Maka penilaiannya tertuju pada adab perilakunya, adab perbuatannya, adab pembicaraannya dan adab-adab lainnya. Atau dalam bahasa agama menyangkut dengan Habluminannas. Dan Habluminannas harus dijalankan dengan aturan yang baik sebab menyangkut dengan hukum sebab akibat.
Apabila adab ini dipakai oleh manusisa dengan baik, maka manusia tersebut akan selamat dan peradabannya bagus. Dan adab ini akan mempengaruhi martabat seseorang karena menyangkut penguasaan ilmu pengetahuan dan cara pemakaian atau prakteknya. Tingakatan martabat ini akan membawa seseorang pada kemuliaan baik dimata Tuhan maupun manusia.
Untuk melengkapi kajian masalah akhlak tersebut, kita simak Al-Qur’an surat Al Zalzalah ayat 7-8 yang artinya : Barang siapa mengerjakan kebaikan seberat zarrahpun, niscaya dia akan melihat balasannya dan barang siapa mengerjakan kejahatan seberat zarrahpun niscaya dia akan melihat balasannya pula. Atau mudahnya bisa diartikan perbuatan baik dibalas baik dan perbuatan jahat dibalas jahat atau didalam bahasa mantiknya :
Bertanam jagung pasti hasil jagung, tidak mungkin bertanam jagung hasil padi.
Dalam pemakaian sehari-hari sebaiknya juga dipelajari soal budi pekerti dan sopan santun. Dan Al-Qur’an dalam Al-Isra’ ayat 23-24 telah mengatur bagaimana kita bersikap terhadap kedua orang tua kita.
Menurut Petuah orang kita dahulu ada tiga hal utama yang wajib kita hormati yaitu :
1. Kedua orang tua kita. 2. Kedua Mertua kita. 3. Para Guru-guru kita.
Artinya :
1. Kita tidak akan ada didunia, kalau tidak ada kedua orang tua kita. Kita tidak akan merasakan kenikmatan dan melangsungkan keturunan, apabila tidak ada anak mertua kita.
2. Kita tidak akan merasakan kenikmatan dan melangsungkan keturunan, apabila tidak ada anak mertua kita.
3. Kita tidak akan pintar apabila tidak ada Guru yang mengajari kita.
II. TUGAS UTAMA RASULULLAH MUHAMMAD SAW.
Hal ini berkaitan dengan turunnya Surat Muddatsir ayat 1-7 di Gua Khira yang
artinya : Hai orang yang berselimut, bangun dan berilah peringatan !
Besarkanlah nama ( Tuhanmu ), Bersihkanlah pakaianmu, jauhilah perbuatan ma’siat,
janganlah kamu memberi karena hendak memperoleh yang lebih banyak. Dan
hendaklah kamu bersabar untuk memenuhi perintah Tuhanmu.
Dapat disimpulkan tugas Muhammad Saw, agar mereka meninggalkan agama
berhala beralih kepada agama Tauhid yang tujuannya tidak lain adalah memperbaiki
dan menyempurnakan akhlak manusia, karena pada waktu itu akhlak manusia sudah
sangat bejat ( rusak ) dan jamannya terkenal dengan sebutan Jahiliyah.
Apa relevansinya tugas Rasulullah Saw dengan keadaan bangsa kita, yang mayoritas
penduduknya 80% beragama Islam. Banyaknya Pesantren,banyaknya para Ulama (
Kyai ). Tetapi sekarang ini, perbuatan yang betul-betul sangat tercela bisa kita jumpai
dimana-mana dan rata-rata pelakunya orang Islam. Hal ini pasti ada sebabnya, mari
kita cari sebab tersebut antara lain :
1. Apakah ajaran Islam yang telah ditinggal Muhammad Saw 14 abad lebih yang
silam telah terjadi penyimpangan ajaran atau pemahaman yang salah. Ingat
pesan Rasulullah Saw dalam sebuah hadits : Bahwa umatku akan terpecah
menjadi 73 golongan dan yang benar hanya satu.
2. Apakah terjadi krisis Akhlak para Ulamanya, yang kemungkinan hanya pandai
bicara tentang agama, tetapi tidak bisa memberi contoh nyata atau teladan
bagi umatnya.
3. Apakah kita sudah lupa pesan Rasulullah Saw setelah perang Badar, bahwa
masih ada perang yang lebih besar yaitu : Perang melawan hawa nafsu.
Mengingat sekarang ini zaman Millenium yang mana perlombaan mencari
materi menjadi patokan utama,sehingga derajad seseorang hanya di ukur
karena banyaknya materi yang diperoleh.
Kalau kita pikirkan dan sesuai dengan keadaan sekarang, maka tiga sebab
tersebut sudah nyata kita rasakan. Dan sebagian besar umat kita rupanya tidak tahu
caranya yang tepat untuk melawan hawa nafsu. Terutama tiga hal yang meruntuhkan
iman seseorang yaitu HARTA, TAHTA dan WANITA. Rupanya tugas Rasulullah Saw
masih harus kita perjuangkan untuk mengakhlakkan kembali umat Islam. Tugas ini
sebetulnya cukup berat karena sasarannya adalah seseorang yang pintar-pintar atau
mengaku pintar, karena sudah merasa Alim. Sehingga tidak mudah meluruskan
pemakaian ilmu, karena mereka sedang terdinding dengan ilmu yang dipakai.
III. TUGAS PENERUS AKHLAK RASULULLAH MUHAMMAD SAW.
Adalah menelusuri kembali ajaran yang benar dan pemakaian ilmu yang benar.
Ada pesan lain yang disampaikan Rasulullah Saw yaitu bahwa umatku ini seperti
segelas susu dan setelah setelah segelas susu di tumpah dan tinggal susu yang
tertinggal di dalam gelas itulah umatku yang benar. Berarti umat Muhammad Saw
yang benar hanya sedikit sekali. Dan ini kelihatannya sangat cocok pada zaman
Milenium ini, oleh karena itu kejayaan Islam dapat diperoleh lagi apabila tugas kita
bisa menjadikan satu dari 73 golongan yang terpecah.
Sebelum mengupas hal yang lebih lanjut, tentunya kita harus mencari jawaban
lebih dahulu penyebab terjadinya perpecahan dikalangan umat Islam yaitu :
1. Umat Islam mempunyai empat Imam yaitu : Imam Syafi’i,imam maliki,
Imam Hambali dan Imam Hanafi. Empat Imam tersebut walaupun satu
tujuan namun pemahamannya dan tata caranya ada perbedaan dalam
menjalankan ajaran Muhammad Rasulullah Saw. Hal ini sebetulnya sudah
terjadi sejak zaman para sahabat Nabi yang empat pula yaitu : Abu
Bakar,Umar,Usman dan Ali. Inti masalahnya, perbedaan ini disebabkan
oleh tingkat ilmu pengetahuan dan adat istiadat yang berbeda diantara
sahabat Nabi. Namun karena pada zaman itu Nabi masih hidup, maka
persoalan di antara para sahabat bisa dipecahkan dan ditanyakan langsung
kepada Nabi. Karena perkembangan zaman, Islam pun berkembang ke
berbagai penjuru dunia yang,tingkat pengetahuan (kecerdasan) dan adat
istiadatnya, rupanya perbedaan pemahaman ini semakin lebar dan meluas
sehingga Rasulullah mensinyalir bahwa umatnya akan terpecah menjadi 73
golongan.
2. Permintaan Iblis yang dikabulkan oleh Tuhan yaitu : Janji akan menggoda
dan menyesatkan anak cucu Adam sampai hari Kiamat.
3. Banyaknya fakta di lapangan yang kita jumpai pada saat sekarang yaitu :
a) Ulama berebut pengaruh terhadap Ulama lain dan merasa paling baik
dan benar ajarannya.
b) Banyaknya Masjid dan Langgar di bangun berdekatan dan saling
beradu kemegahan. Sehingga ajaran Agama yang mengatakan malu
adalah sebagian dari Iman sudah tidak terpakai lagi.
c) Banyak Ulama menciptakan amalan bacaan dan jimat untuk berbagai
keperluan dan tujuan.
Dari uraian tersebut, dapat ditarik satu kesimpulan bahwa penyebabnya adalah perbedaan tingkat pengetahuan ditambah misi Iblis berupa nafsu untuk menciptakan persaingan yang tidak baik. Karena sudah dapat disimpulkan, bahwa penyebabnya adalah dua hal yang mendasar, maka arah pemecahannya sudah jelas. Oleh sebab itu sebagai penerus Akhlak Rasulullah tugas kita adalah sebagai berikut :
1. Menstandarisasi Ilmu Pengetahuan
Hal ini sangatlah penting karena ternyata perpecahan umat akibat tingkat
penyerapan Ilmu Pengetahuan berbeda. Perbedaan tingkat pengetahuan
menyebabkan pertentangan antara pemahaman Ilmu Syari’at dengan Ilmu Hakikat.
Padahal yang benar adalah merupakan satu kesatuan, sehingga antara Ulama Fiqih
dengan Ulama Sufi tetap menyatu dalam satu garis edar. Sehingga bisa terangkat
dalam tingkat Ilmu Pengetahuan yang tidak ada lagi perbedaan yaitu Ilmu LADUNI.
Berfungsinya secara benar Akal, Pikir, Ilmu dengan landasan Akhlak mulia.
2. Mendudukkan nafsu pada tempat yang benar.
Karena nafsu adalah merupakan energi penggerak, tetapi sebaliknya juga merupakan
penghalang.
Ada tiga tingkat nafsu ialah :
1) Nafsu Amarah ( nafsu yang tak terkendali )
2) Nafsu Lauwamah ( nafsu yang mulai terkendali / terarah )
3) Nafsu Mutmainnah ( nafsu yang tenang / diam )
Nafsu Mutmainnah inilah yang kita cari, karena tidak lepas dari landasan akal dan
Akhlak yang baik. Sehingga tidak terjebak oleh tipu daya Iblis yang dahsyat.
PENJELASAN :
LADUNI.... LA dan DUNI artinya : Pelajaran Ilmu yang tidak ada di bumi. LA itu
langit dan DUNI itu Bumi. Jadi pemahamannya adalah pelajaran langit yang
diterapkan di Bumi yaitu terpakainya sifat QODRAT, IRADAT, ILMU ( Akal, Pikir, Ilmu )
dan Amalannya Cuma satu yaitu : BISMILAHIRRAHMANIRRAHIM.
Tetapi isinya bacaan, bukan bacaannya yang dibaca berulang-ulang.
Bismillahirrahmanirrahim dijabarkan menjadi dua yaitu : Pengasih itu sifat Tuhan dan
Penyayang itu sifat Manusia.
Dalam bahasa pemakaian : Pengasih / Pemberi itu pekerjaan Iman dan Penyayang itu
pekerjaan Nafsu.
Untuk mencapai Ilmu Laduni hanya bisa dicapai dengan perbuatan memberi
pada sesama yang hidup dan mendudukkan Nafsu pada Nafsu Mutmainnah. Dalam
praktek sehari-hari Iman akan berhantam dengan Nafsu, Iman hendak memberi dan
Nafsu hendak menahan ( jangan memberi ). Perbuatan memberi berdasarkan
AkuanNya, bukan Akuan Kita. Dapat diringkas menjadi perbuatan MEMBERI DENGAN
DIAM ( SIIM ). Dengan patokan sebuah Hadits : RAHASIA KU DI KAMU,dan RAHASIA
MU DI AKU. Banyak Pemahaman untuk mencapai Ilmu Laduni dengan cara hendak
menyatukan zat dengan sifat terus menerus dan melalui zikir yang dibaca terus
menerus mencapai ribuan kali yang intinya memuji Tuhan dengan amalan bebacaan.
Ciri khasnya biasanya orang mengamar, sehingga Habluminanas sudah pasti
ketinggalan, sedang pemahaman kita terbalik. Cari amalan agar supaya kita ini dipuji
Tuhan bukan kita memuji Tuhan, tetapi menuruti pekerjaan Tuhan yang Pengasih.
Kalau memuji Tuhan berarti Tuhan masih kurang hal ini tidak masuk akal. Jadi sebagai
penerus akhlak Rasulullah, kewajiban kita adalah mengamalkan dan menuruti akhlak
Tuhan. Dalam arti memperkuat pekerjaan Habluminanas sekaligus mengamalkan
Hablumminallah. Nyata sifat Tuhan Rahman dan Rahim yang kita pakai.
IV. AKHLAK SEBAGAI LANDASAN KESEMPURNAAN ILMU SYARI’AT, TARIKAT,
HAKIKAT, MA’RIFAT.
Di ibaratkan sebuah kendaraan, Akhlak merupakan supirnya ilmu Syari’at,
Tarikat, Hakikat, Ma’rifat. Apabila tidak ada supir tujuan tidak akan sampai. Supir
yang baik pasti harus mempunyai Tabi’at yang baik sehingga tujuan tidak sesat.
Kebanyakan pengamal ilmu-ilmu tersebut APABILA TIDAK DISERTAI DENGAN AKAL
DAN AKHLAK YANG BAIK. Kebanyakan TERJADI PENYIMPANGAN ( ingat peran iblis ) !!
Tujuan akhir pelajaran ilmu-ilmu tersebut bermuara pada dua Kalimat Syahadat.
V. SYARI’AT ( TAUHID DAN FIQIH )
Tergambar dalam rukun iman, dan untuk mengamalkan Rukun Iman ini
ditetapkan kewajiban-kewajiban yang disebut Rukun Islam yaitu :
1) Syahadhat
2) Sholat
3) Puasa Ramadhan
4) Zakat
5) Haji
Pada hakikatnya sifatnya PERINTAH yaitu mengenal dan memuji Tuhan Esa ( 1)
ISINYA : Takut Neraka dan Menuju Surga. Zikirnya : LAILAHA ILALLAH. Orang yang
menjalankan berpredikat TAQWA.
VI. TARIKAT
Yaitu Perjalanan Mencari Tuhan
Zikirnya : ALLAH-ALLAH.............
VII. HAKIKAT
Yaitu bertemu dengan sifat Tuhan yang tujuh (7) : Qodrat, Iradat, Ilmu,
Hayat, Samak, Bashar, Kalam.
sinya : Gerak dan diam itu Gerak ALLAH TA’ALA. Tetapi kita tidak
mempunyai apa-apa atau LAHAULAWALAQUWATA.
Zikirnya : HU-ALLAH.
VIII. MA’RIFAT
Karena sudah tahu gerak dan diam itu gerak Tuhan. Maka isi Ma’rifat
adalah LENYAP atau DIAM.
IX. PENJELASAN ( V s/d VIII )
Untuk bisa dipahami dan utamanya bisa diamalkan isinya ( bukan bacaannya )
mari kita bahas satu persatu dengan singkat. Syahadat yaitu penekannya adalah
Supaya Manusia Mempunyai Rasa Takut, Bahwa diatas Kita Ada Tuhan Yang Maha
Esa. Karena ada rasa takut atas perbuatan kita, maka akal kita disuruh memilih baik
dan buruk dan segala Konsekwensinya akibat perbuatan kita.
Sebagai acuannya : Perbuatan baik dibalas baik dan perbuatan buruk dibalas
buruk. Karena Tuhan itu Laisa ( meliputi seluruh alam ) maka perbuatan nyata
maupun tersembunyi akan selalu terkontrol dan pasti ada balasannya. Ingat AL-
QUR’AN surat AL-ZALZALAH ayat 7-8. Bagi yang mempelajari ilmu batiniyah Syahadat
dijabarkan menjadi SiQadim dan SiMuhadas.
Perbuatan Muhadas pasti terkontrol oleh SiQadim. Barang siapa menginginkan
Muhadas ditemui SiQadim atau SiMuhadas bisa bermesraan dengan SiQadim. Maka
Muhadas harus ddibersihkan lebih dahulu dengan amalan-amalan nyata seperti
perintah AL-QUR’AN dalam surat AL-MAAUN. Sedang syahadat yang dibawa Nabi
MUHAMAD RASULULLAH.
Shalat isinya : Perintah sifatnya. Dalilnya : Dirikanlah Shalat, sesungguhnya Shalat itu
dapat menjauhkan perbuatan Keji dan Munkar. Surat Al-Ankabut ayat 45.
Coba kita kaji kembali apa yang di pandang Allah Swt sehingga Nabi menjalani
peristiwa Isra’ Mi’raj, sedang beliau seorang Ummi ( Buta Huruf ). Ternyata sifat
beliau yang berakhlak mulia. Dan sejak umur 12 Tahun sudah kelihatan sekali
kejujurannya sewaktu diberi tugas mengembala kambing. Karena menyangkut Akhlak
berarti perbuatan Habluminanas punya peran yang sangat penting. Perintah Shalat
terjadi setelah Nabi Muhammad Saw menjalani Isra’ dan Mi’raj. Karena Fungsi Shalat
adalah Memperbaiki Akhlak manusia yang rusak. Seperti keadaan sekarang,
Shalatnya tidak pernah ketinggalan tetapi perbuatannya banyak yang menyimpang
berarti Shalatnya terbuang percuma. Seharusnya semakin Shalat perbuatannya
semakin baik. Kenapa justru banyak ahli sujud yang terbuang Shalatnya. Karena
pelajarannya salah dituju. Yaitu HENDAK SURGA TAKUT NERAKA. Bukan tujuan utama
Shalat yaitu memperbaiki Akhlak manusia. Shalat yang di wajibkan ( diperintahkan )
ada lima waktu. Dan pertanyaannya kenapa Shalat wajib 5 waktu itu, jadwal waktu
yang di tentukan saat mata kita dalam terjaga, kok bukannya ditentukan pada saat
kita banyak istirahat yaitu pada waktu malam hari. JAWABANNYA adalah apakah
perbuatan kita sesama manusia ( Habluminanas ) diingatkan dari waktu shalat yang
satu kewaktu shalat yang lain sudah dijalankan dengan baik.
Contoh :
Isya, dijadwalkan sebelum tidur. Artinya kita disuruh mengingat lagi apakah selama
siang hari ada perbuatan kita yang merugikan orang lain. Supaya kita dapat
memperbaiki perbuatan kita esok hari.
Subuh, dijadwalkan setelah bangun tidur pagi hari. Kita diingatkan kembali bahwa
kita segera memasuki kegiatan sehari-hari yang berhubungan dengan banyak
manusia. Apakah akan kepasar, kekantor, dan lain-lain. Kita diingatkan untuk
menjaga komunikasi dengan sesama manusia secara baik-baik ( ingat Syirot kita
adalah lidah dan mulut kita ).
Luhur/Dhuhur, kita diingatkan kembali pada waktu istirahat siang. Apakah pekerjaan
yang padat dan banyak berhubungan dengan sesama manusia itu bisa kerjakan
dengan baik, sehingga tidak merugikan orang lain.
Ashar, Sebelum pulang dari pasar atau kantor kita di ingatkan kembali apakah masih
ada pekerjaan yang menyangkut kepentingan orang lain misalnya janji dengan orang
lain ( Relasi Bisnis ), janji bayar utang dan lain-lain sehingga tidak mengecewakan
orang.
Mahgrib, kita diingatkan kembali apakah hasil jerih payah sehari yang berupa rezeki
yang kita bawa pulang untuk keluarga, kita peroleh dengan cara yang halal atau
haram.
Jadi : Isya, Subuh, Luhur, Ashar, Mahgrib ( disingkat menjadi ISLAM ) adalah perintah
menjalankan Akhlak Tuhan yaitu kasih dan sayang atau dalam bahasa yang pas
adalah Menuruti Akhlak Tuhan. Kita ingatkan bagi ahli sujud, jangan disamakan
Shalat dengan sembahyang, kalau sembahyang seolah-olah hanya menjalankan
Habluminallah, padahal Kalau Shalat Urgensinya Menyempurnakan Habluminanas
Dalam Koridor Habluminallah Atau di Bahasakan Pemakaian : perbuatan menuruti
tuntunan Tuhan. Sesuai dengan dalilnya apabila perilaku seseorang yang kasih sayang
otomatis jauh dari perbuatan keji dan munkar.
Rukun Shalat ada 13 yaitu :
1) Niat
2) Berdiri betul
3) Takbirratul ihram
4) Fatihah
5) Rukuk
6) I’tidal
7) Sujud
8) Duduk diantara dua sujud
9) Duduk Tahiyat
10) Tahiyat Akhir dan Salawat
11) Salam
12) Tertib
13) Tu’maninah ( artinya menetapkan suatu rukun pindah ke rukun lainnya )
Bagi shalatnya orang Hakikat : Niat shalat sudah dimulai saat mengambil air wudhu
untuk membersihkan Istinja lahir dan Istinja batin sehingga niat shalat ( ushali ) tidak
dibaca lagi langsung baca BISMILLAHIRRAHMANIRAHIM langsung Takbir.
1.Mengangkat tangan keatas adalah pekerjaan Syariat
2.Bacaan Allah adalah pekerjaan Tarikat
3.Bacaan Hu-Akbar adalah pekerjaan Hakikat
4.Sempurna ilmu : Ia puji bagiNya adalah pekerjaan Ma’rifat
Pembahasannya :
Bagi orang Hakikat niat tidak dibaca lagi saat sebelum angkat Takbir, supaya
pemahamannya tidak MENDUA artinya ada yang menyembah dan ada yang
disembah.
Puasa Ramadhan Masuk Dalam Kategori Ibadah. Hakikatnya Melatih Diri. Untuk
selalu melihat kebawah Fakir, Miskin, dan kaum serba kekurangan. Sehingga timbul
rasa Iba dan berlaku adil terhadap kaum yang keadaanya dibawah kita.
Caranya : Belajar memberi makan fakir miskin dan lain-lainnya yang membutuhkan.
Pekerjaan ini tidak lepas dari belajar Berakhlak.
Puasa orang Hakikat adalah menjaga penglihatan, menjaga pendengaran, dan
menjaga perkataan serta hal-hal yang menimbulkan Nafsu.
Puasanya orang Syari’at adalah tidak makan dan minum sejak Imshak sampai
terbenamnya matahari, dan tidak melakukan hal-hal yang membatalkan puasa.
Puasanya orang Hakikat dijalankan setiap hari sampai akhir hayat. Dan yang
dijalankan oleh Abah Rusli sesuai dengan perkataan Tuhan sebagai berikut :
1) IKHLAS dengan PENDENGARANKU
2) RIDHA dengan PENGLIHATANKU
3) SABAR dengan PERKATAANKU
4) SANGKA BAIK dengan KELAKUANKU
Bagi orang Hakikat yang benar : satu-satunya jalan yang cepat untuk
membersihkan Muhadas dengan jalan memberi makan dengan diam ( Siin ). Ada
alasan tersendiri mengapa memberi makan kok tidak memberi dalam bentuk lain.
Contoh : Ada seseorang sangat kelaparan ( hampir mati ) kemudian kita beri makan
dan dia bertahan hidup. Berarti kita menolong Si Hayat. Atau yang hidup menolong
yang hidup pula. Karena orang yang kelaparan tadi tertolong jiwanya. Maka orang
tadi walaupun tidak mengucapkan, hatinya pasti mendoakan yang memberi
pertolongan. Doanya inilah yang paling ampuh/cepat untuk membersihkan Muhadas
si penolong. Kami ingatkan kembali masalah soal memberi soal memberi makan,
kepada Ahli Sujud dan Ahli Kitab untuk mencermati dengan sungguh-sungguh
peringatan dalam AL-QUR’AN Surat AL-MAAUN dan Surat AL-BAALAD. Apabila anda
tidak melaksanakan, berarti anda masuk golongan yang tidak taat kepada Allah Swt
dan Rasullnya.
HAJI : Masuk golongan kategori Ibadah
Niat Haji menurut Abah Rusli adalah niatkan pada hati masing-masing yang
akan naik Haji, Mudah-mudahan setelah pulang menunaikan Ibadah Haji jadi orang
baik. Pulang Haji jadi orang baik berarti Makbrur apabila perilakunya tambah kacau
berarti Mardud. Hakikatnaya naik Haji adalah melihat bekas-bekas perjuangan
Rasulullah.
MEKAH. Dikota ini Rasulullah membangun kembali Ka’bah menempatkan batu
Hajar Aswad pada tempatnya. Kemudian menempatkan Kiblat umat Islam yang dulu
di arahkan ke Masjidil Aqsa dipindah ke Ka’bah Masjidil Haram. ( pemindahan kiblat
ini di abadikan adanya Majid Kiblatain yang mempunyai dua arah kiblat ) yang berada
di Madinnah
Pemindahan arah kiblat ini tentu ada alasan tertentu.Setalah ketemu dengan
Abah Rusli misteri ini baru terungkap, alasannya adalah bahwa di dalam Ka’bah
ternyata di semayamkannya jasad manusia pertama yaitu ADAM.AS. Dan bagi yang
tidak percaya, tidak ada paksaan untuk percaya !!!
Karena Adam As dalam kajian Ilmu Bathinniyah sebagai Bapak dari sekalian batang
tubuh. Dan Nur Muhammad ( bukan Nabi Muhammad ) adalah Bapak dari sekalian
Roh. Maka TAWAF, pada hakikatnya adalah tempat berkumpulnya sekalian batang
tubuh yang hidup. Dan kata Tuhan : Yang hidup itu hakikatnya tiada lain adalah aku
dengan kajian kita. Apabila kita Tawaf dan sampai pada bagian Buncu Ka’bah yang
ada garisnya kita disuruh Istilam. Yaitu mengangkat tangan keatas dan telapak
tangan diarahkan bagian buncu Ka’bah tersebut, kemudian setelah itu telapak tangan
kita sendiri kita cium.Hal ini mengisaratkan kepada kita seola-olah dapat dengan
Adam As, bahwa kita telah datang. Atau kalau kita Tawaf Wadak ( Tawaf perpisahan )
dianjurkan jalan kita mundur sampai pendakian hal ini seolah-olah kita pamitan.
BATU HAJAR ASWAD. Hal ini berkaitan dengan Siti Hawa kalau dilihat dari
bentuk anda pasti bisa menebak. Dan konon batu ini berasal dari Surga. Karena
orangnya memang dari Surga, jadi sudah klop anggapan tersebut.
Dilingkungan Ka’bah ada yang nama Hijil Ismail dimana bawahnya ada sumur yang
airnya disebut air Zam-Zam. Hal ini mengingatkan, Siti Hajar mencari air untuk Ismail
yang menangis kehausan. Dimana di gambarkan pada saat kita Sa’i dan Safa-Marwah,
yaitu perjuangan Siti Hajar mencari air dalam keadaan kebingungan. Kemudian Siti
Hajar kembali menemui anaknya ( Ismail ) ternyata bekas pijatan kaki Ismail sewaktu
menangis keluarlah air dan dinamakan SUMUR ZAM-ZAM.Di depan pintu Ka’bah ada
yang namanya Makam Ibrahim ( bekas injakan telapak kaki Nabi Ibrahim As ) yang
diabadikan. Ini adalah sebagai pertanda perjuangan Nabi Ibrahim mengantar Siti
Hajar dan Ismail sampai Kota Mekah dari Kota Palestina.
Konon menurut cerita, kita seolah-olah berkumpul dipadang MA’SAR.
I’tikatnya manusia diperlakukan sama dihadapan pengadilan Tuhan tidak akan lolos
seberat zarroh pun perbuatan baik atau buruk. Oleh karena itu di Arafah ini juga
diperlakukan sama, hanya memakai selembar kain Ihram dan selembar tikar untuk
istirahat. Walaupun di Negerinya mungkin sebagai seorang Raja, Presiden atau
sebagai Petani di Arafah diperlakukan sama. Oleh karena itu kalau bermunajat,
sebaiknya hanya satu tujuan yaitu supaya bisa menjadi manusia yang baik.
MUSDALIFAH. Tempat istirahat sebentar pada waktu malam, untuk mengambil
batu kerikil untuk keperluan pelontaran di Mina. Waktu mengambil batu, baca yang
sederhana saja AUDZUBILLAHIMINASSYAITANNIRROJIM.
MINA. Adalah tempat pelemparan/Jumratul Aqobah, Ula dan Wusto.
Pengertian bagi orang Syari’at adalah Tempat pelemparan Setan ( melempar setan ).
Bagi orang hakikat melempar ini dimaksud membuang perilaku Setan ( Buruk ) yang
biasa kita lakukan, sehingga semua perilaku buruk tersebut tidak lagi dilakukan
apabila setelah kembali menunaikan Ibadah Haji. Intinya perilaku buruk, terganti
dengan perilaku terpuji ( jadi Haji yang Makbrur karena akhlaknya berubah menjadi
baik ). Masalah potong rambut, baik setelah Sa’i atau setelah selesai melempar batu
adalah merupakan bentuk kesaksian kita.
Menurut Kisah Abah Rusli bahwa Mina ini tempat dijadikan Jin dan Setan, berkaitan
dengan peristiwa perlakuan yang kejam oleh Fir’aun terhadap Siti Masitah dan anak-
anaknya. Gara-gara Siti Masitah tetap bertahan dengan Agama Tauhid dan tidak mau
kembali ke Agama yang menyembah berhala.
Konon menurut cerita, anak pertama yang bernama Akobah dimasukkan kedalam
minyak mendidih hingga mati, ternyata Siti Masitah tidak berubah keyakinannya.
Maka anak yang bernama Ulo dimasukkan lagi kedalam minyak yang mendidih
hingga mati pula, ternyata Siti Masitah tetap teguh pendiriannya. Maka anak ketiga
yang bernama Wusto diperlakukan sama hingga mati tetap Siti Masitah tidak
bergeming. Karena Fir’aun jengkel dan marah besar maka Siti Masitah juga
dimasukkan dalam minyak yang mendidih hingga ajal. Dan menurut cerita karena
keteguhan dan keyakinannya terhadap Tuhan Allah Swt, jasad Siti Masitah berbau
harum.
Menurut Abah Rusli, Untuk melawan Iblis kita amalkan : Iklas kita, Ridha kita, Sabar
kita dan Sangka baik kita. Sehingga tidak ada lagi pintu masuk bagi Setan.
MADINAH. Bagi yang menunaikan Ibadah Haji di sunahkan Shalat Arbain 40
waktu. Mengingat kita,perjuangan Nabi berhijrah dari kota Mekah ke Madinah, serta
mengingatkan kita bahwa turunnya KALAMULLAH banyak dikota Madinah ini.
Sewaktu Nabi hijrah dari kota Mekah ke Madinah, Nabi disambut penduduk
setempat dengan senang hati. Para Saudagar kaya menawarkan kepada Nabi
penampungan untuk tinggal dirumahnya. Namun Nabi menolak tawaran baik
tersebut dan Nabi menjawab : Apabila keledai yang aku tumpangi tersebut berhenti
dengan sendirinya, maka disanalah aku akan tinggal. Ternyata keledai tersebut
berhenti sendiri tepat di muka rumah orang yang sangat miskin. Dan rumah inilah
yang ditinggali Nabi untuk menyebarluaskan ajaran Islam, yang dikenal sekarang
dengan Masjid Nabawi yang sangat megah.
Amalan Siti Hajar yang disampaikan kepada Abah Rusli, apabila ada seseorang
berkeinginan naik Haji dan mudah-mudahan tidak di matikan sebelum terlaksana
menunaikan Ibadah Haji adalah sebagai berikut :
1) Lailaha ilallah Adam Baitullah
2) Lailaha ilallah Arbain Kalammuliah
3) Lailaha ilallah Araffah Allah Allah Allah
4) Lailaha ilallah Mina Jin Ciptaan Allah
TARIKAT. Adalah perjalanan mencari Tuhan, Zikirnya : ALLAH-ALLAH. Diawali
dengan hukum akal :
1) Setiap ada nama pasti ada bendanya.
2) Setiap ada nama pasti ada orangnya.
Kita mengambil jalan kedua, yaitu siapa orangnya yang bernama Tuhan Allah
tersebut. Dalam Kitab Tasawuf disebutkan ada yang nama 99 Tuhan, dan masih ada
satu lagi yang dirahasiakan untuk menggenapkan menjadi 100 Nama Tuhan.
Jalan pendekatannya dengan Dalil AL Insanu Sirri, Wasirri Wasifati, Wasifati Laghoiri.
Artinya : ( kata Tuhan ) Insan itu adalah rahasiaku, dan rahasia itu adalah sifatku, dan
sifat itu tiada lain adalah aku jua.
Dengan penjelasan tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa : satu nama yang
dicari sebagai penggenap 100 nama Tuhan adalah INSAN. Karena disandarkan Sifat
Tuhan kepada makhluk yang bermuka/berwajah, maka tiada lain yang dimaksud
adalah MANUSIA. Dan sebutan manusia dalam ilmu adalah MUHAMMAD.
Keterangan : ( bukan Nabi Muhammad Saw yang di kubur di Madinah yang
dimaksud). Jadi manusia bernama Muhammad Saw itu ( dalam ilmu ) adalah perilaku
dari 99 Nama Tuhan ( ASMA UL HUSNA ). Perlu di ketahui bahwa Di Ciptakan Bumi
Dan Langit, Jin Dan Manusia, Baik Dan Buruk. Maka peranan akal menjadi sangat
penting untuk menimbang perbuatan baik dan buruk.
Menurut Ilmu Batiniyah, manusia di ciptakan dari Api, Angin, Air dan Tanah.
Karena Api merupakan sifat Jin/Iblis yang pada dasarnya berakhlak buruk, maka
pengamal Tarikat harus hati-hati. Jangan sampai kita di tumpangi, karena sifatnya
sangat halus kadang-kadang tak terasa bahwa kita telah di tumpangi. Kalau tidak
hati-hati pengamal Tarikat bisa menjadi gila karena lepas dari akal sehat dan akhlak
yang baik. Dan kenyataan sudah kita jumpai pengamal AURIYAH-TAMBUNIYAH, yang
menurut Abah Rusli mereka secara tak sengaja ditemani oleh empat sahabat Jin, dan
kalau di Foto, empat sahabat tersebut berkepala ular. Orang tersebut akan kelihatan
sakti dan bisa berjalan kemana-mana, sehingga kdang-kadang manusia tertipu oleh
tipu daya Jin dan menyebut, orang tersebut seorang Wali karena kehebatannya. Ciri-
ciri orang tersebut biasanya minumannya kopi pahit. Oleh karena itu kita ingatkan
harus hati-hati sebagai penerus ajaran Rasulullah yang benar, jangan sampai tertipu
oleh tipu daya Jin/Iblis. Ciri-ciri lain pengamal Tarikat yang sesat yaitu suka mimpi-
mimpi dan suka merasa-rasa seperti ketemu datuk penguasa gunung atau hutan dll.
Kata kunci : Bagi pengamal Tarikat supaya tidak sesat adalah dengan akal sehat
disertai Akhlak yang baik.
HAKIKAT. Zikirnya Hu-Allah. Hakikat adalah pemahaman yang menggambarkan
isi yang tersirat. Inti pemahaman Hakikat dalam Ilmu Batiniyah adalah bahwa gerak
dan diam itu adalah gerak Tuhan. Dalilnya : Dimana kamu menghadap disitu ada aku.
Rata-rata pemakaian Ilmu Batiniyah yang telah lewat hendak menyatukan Muhadas
dengan si Qadim lewat bacaan HU-ALLAH sebanyak-banyaknya.
Dan parahnya menurut pemahaman mereka bahwa pekerjaan Muhadas merupakan
pekerjaan Si Qadim juga. Atau yang diluar sama di dalam. Dikenal dengan paham
Ilmu sebuku sehingga orangnya ter Aku Tuhan. Sehingga pekerjaan apa saja baik atau
buruk adalah sama saja, karena pemahamannya merupakan pekerjaan Tuhan juga
akibat pemahaman ini timbul seperti harta orang harta kita, istri orang istri kita,
berbuat jinah dan perbuatan Amoral lainnya pun dianggap tidak ada dosa atau
balasan. Atau istilah orang Banjar sudah barani balapas.
Kesalahan pemahaman tersebut diatas, jelas nyata-nyata kehilangan kehilangan akal
sehat dan Akhlak yang baik sebagai manusia. Sehingga tidak ada bedanya
perbuatannya seperti Binatang, karena tidak kenal lagi hak-hak orang lain maka
martabatnya sama dengan hewan.
Menurut Abah Rusli : Pemahaman Hakikat adalah Bertemu dengan sifat Tuhan yang
(7) Yaitu Qodrat, Iradat, Ilmu, Hayat, Samak, Bashar, Kalam, disandarkan kepada
kita. Tetapi kita tidak mempunyai apa-apa atau kosong ( La Haulawalaquwata ) atau
dalam Tasawuf bahwa kita sudah mati lama atau mati dalam pandangan Ilmu Hakikat
Antal Mautu Qablamaut.
Penjabarannya :
7 Sifat Tuhan : Qodrat, Iradat, Ilmu, Hayat, Samak, Bashar, Kalam.
5 Sifat Hamba : Hina/Fakir, Bodoh, Tuli, Buta, Bisu.
Tujuh Sifat Tuhan itu tergantung di Hayat. Apabila hayat ini kembali, maka 6 Sifat
Tuhan lainnya mengikuti. Atau badan Wadak itu sebagai kurungan 7 Sifat Tuhan. 7
Sifat Tuhan itu hanya disandarkan saja pada kita. Bukan diberi, Tolong dipahami
betul-betul supaya tidak salah tafsir. Sedang pada hewan disandarkan 4 Sifat saja
yaitu : Hayat, Samak,Bashar, Kalam, dan yang membedakan dengan kita ( Manusia )
adalah Sifat Qodrat, Irodat, Ilmu atau dalam bahasa pemakaian AKAL, FIKIR, Dan
ILMU. Jadi sudah jelas bahwa kekeliruan paham sebuku adalah hendak menyatukan
terus antara zat dengan sifat. Atau dalam tingkatan Ilmu hendak bermain diatas
terus dan tidak mau cepat-cepat turun kebawah. Karena Tuhan itu berakhlak Rahman
dan Rahim, maka cepat-cepat diperbaiki perilaku Muhadas supaya sama Akhlaknya
dengan Tuhan ( Si Qadim ).
Ada pertanyaan kenapa posisi Hayat ditengah, kok tidak diatasnya Qadrat sedang
Hayat ( hidup ) itu lebih dahulu.
Jawabannya : Karena Tuhan selalu berbuat adil terhadap siapapun. Pemakaian Ilmu
Hakikat menurut Abah Rusli sebagai berikut : ( pandangan didalam ) :
1) HU – itu Aku
2) ALLAH - Adalah Nama Ku
3) NAIK TURUNNYA NAFAS - Adalah Zat Ku
4) YANG INGAT,KUASA- BERILMU itu Aku. Sedangkan Kamu ( Kita ) itu Pelupa,
Hina, Bodoh. Karena Kamu ( Kita ) Lahaulawalaquwata ( tidak punya daya apa-
apa)
5) 5AHMAD – itu adalah Orangnya yang berlaku memerintah kepada Si Muhadas
Maka berlakulah Syahadat ADAM yang dikatakan Abah Rusli yaitu :
LAILAHA ILALLAH AHMAD KALAMMUALLAH
ILALLAH MUHAMMAD RASULULLAH
Cerita Nabi Adam As Kepada Abah Rusli tentang kejadian alam adalah sebagai
berikut : Semula Alam itu Kosong, kemudian baru ada Angin, setelah ada Angin baru
ada Air, setelah ada Air baru ada Tanah, setelah ada Tanah baru diciptakan ADAM.
Setelah ada ADAM baru ada nama ALLAH. Karena Jin/Iblis tercipta lebih dahulu yaitu
API. Maka permintaan Iblis kepada Tuhan, bahwa akan menggoda ADAM berserta
anak cucunya dikabulkan. Maka komplitlah dalam diri ADAM terdiri dari API, ANGIN,
AIR, dan TANAH.
MA’RIFAT. Isinya Lenyap atau Diam
Untuk mengkaji isi ma’rifat sebaiknya kita simak beberapa dalil yaitu :
a. Awalludin Ma’rifatullah = Awal Agama mengenal Allah
b. Barang siapa tidak mengenal diri, maka tidak akan mengenal Tuhannya
c. Gerak dan Diam adalah tiada lain gerak dari Allah Swt
Karena sudah kita bahas dan tahu perjalanan akan Ilmunya dari Syari’at, Tarikat,
sampai Hakikat, maka isi daripada Ma’rifat adalah Lenyap atau Diam.
Dalam mengamalkan Ma’rifat terpecah menjadi dua jalan yaitu :
1. Hendak menyatukan Sifat dengan Zat. Lewat Zikir dan biasanya
pengamalnya melakukan dengan mengamar ( Mahaluat ) sehingga
pekerjaan Habluminanas di tinggal.
2. Memperkuat Habluminanas, memperbaiki Akhlak si Muhadas menuruti
Akhlak Tuhan dengan melewati Pintu Hayat. Dengan tujuan Si Qadim
menemui Si Muhadas atau kejadian Aku bertemu Aku atau istilah lain
diri bertemu dengan sebenar-benarnya diri, dalam pandangan Ilmu
Batiniyah.
PENJELASAN JALAN PERTAMA ( 1 ) :
Hendak menyatukan sifat dengan zat lewat Zikir dan biasanya Pengamal mengamar (
Mahaluat ) karena membaca Zikir ribuan kali. Jalan ini termasuk Golongan yang salah
tafsir mengenai DIAM. Pengertian diam ini ditindak lanjuti dengan Mengamar,
melakukan zikir beribu kali tujuannya hendak menyatukan sifat dengan zat. Karena
mengamar terus berarti pekerjaan Habluminanas ditinggalkan, otomatis pekerjaan
Ahklak sebagai manusia ditinggalkan.
Dan disinilah Iblis melihat celah-celah sebagai kelemahannya, sehingga Iblis masuk
dalam Alam fikiran pengamal secara tidak sadar. Dan menafsirkan gerak dan diam
itu tiada lain adalah gerak Tuhan. Dijadikan pengertian secara mentah : Gerak Tuhan
sama dengan gerak kita sehingga pengertiannya, menjadikan perbuatan kita
merupakan perbuatan Tuhan, akuan kita sama dengan akuanNya. Dan dikenal
sebagai ILMU SEBUKU dan pengamalnya berpegang pada AURIYAH TAMBUNIYAH.
Akibat pengamal ini :
1. Apabila akalnya hilang, karena tidak tercapai menyatukan Sifat dengan Zat
maka yang kita temui menjadi GILA
2. Apabila akalnya tidak hilang, pengamal tidak terasa ditumpangi pekerjaan
Iblis, Setan, Dan Jin. Maka perilaku pengamal ini betul-betul menjadi Iblis
yang Maujud. Karena perbuatan kita juga perbuatanNya. Sampai timbul
anggapan bahwa Harta orang Harta Kita Istri orang Istri Kita, pekerjaan baik
dan buruk sama saja. Sehingga yang mengmalkan kehilangan ADAB dan
MARTABAT. Yang tak lain Bermartabat Binatang karena sudah tidak bisa
membedakan Halal dan Haram, Baik dan Buruk, tidak kenal Dosa serta
balasannya.
3. Ma’rifatNya jadi SESAT, karena diiringi sahabat Empat ( 4 ) seperti IBLIS,
SETAN, JIN ISLAM, JIN KAFIR. Pengamal Auriyah Tambuniyah hebat juga
dengan diiringi Empat sahabat tersebut. Inilah tipu daya Setan yang tidak
difikirkan oleh pengamal. Pengamal ini juga akan bisa jalan kemana-mana
seperti Ke Mekah, Sakti, Dengan tenaga dalamnya, Tahu rahasia orang yang
minta tolong, dsb. Sehingga orang yang melihatnya terjebak dengan tipu
daya Iblis dan kadang-kadang berani disebut sebagai WALI.
PENJELASAN JALAN KEDUA ( 2 ) :
Dasar pemikirannya adalah bahwa gerak dan diam Muhadas itu tergantung pada 7
SIFAT TUHAN yang disandarkan. Apabila 7 sifat Tuhan kembali kepada yang memilki
sifat, yaitu Zat Tuhan yang Qadim Artinya Kekal tiada rusak selamanya.
Maka Simuhadas ini tamat riwayatnya alias mati. Atau dalam ilmu Hakikat dikenal
mati Ma’nawiyah atau sebutannya Lahaulawalaquwata artinya tiada punya daya
apa-apa alias tidak kekal, rusak dan kosong sifanya.
Pengertian Muhadas dalam Ilmu adalah menyangkut perbuatan nyata yang
dilakukan jasad di Alam dunia ini, oleh karena itu jasad dikenal tidak kekal, rusak atau
mati.
Dan yang membuat rusak martabat jasad atau jasmani itu karena perbuatan
Buruk yang dilakukan secara nyata. Supaya jasad ini bisa terangkat martabatnya atau
dalam bahasa ilmu supaya perbuatan Muhadas ini berakhlak baik diperlukan upaya
untuk melakukan perbaikan. Ingat sebuah Hadits : Mulanya ADAM itu berdosa.
( karena ada sifat Api ) karena kita hidup di Alam nyata maka caranya perbaikan
dengan Amalan nyata pula bukan dengan cara mengamar ( Mahaluat ). Karena
Amalan nyata ini ditujukan untuk sesama manusia, maka pekerjaan Habluminanas
jadi sangat penting, karena menyangkut AKHLAK !!!
Untuk memperbaiki Akhlak Muhadas ini hanya ada satu jalan Amalannya yaitu
BISMILLAHIRAHMANNIRRAHIM tapi isinya, bukan bacaanya. Karena isinya Rahman
dan Rahim, maka caranya dengan jalan memberi ( Khususnya memberi makan )
dengan Diam/Rahasia. Karena yang dijalankan dalam koridor ilmu Ma’rifat, maka
jalannya secara rahasia pula, supaya tidak terjadi pujian orang yang bisa
menggugurkan kembali amalan kita.
Amalan memberi dengan Diam supaya hasilnya sempurna, menurut Abah Rusli lewat
: IHKLAS KU RIDHA KU, SABAR KU, SANGKA BAIK KU.
Maka amalan memberi ini berdasarkan AkuanNya, bukan Akuan kita karena kita
Lahaulawalaquwata. Abah Rusli berpesan dalam bahasa mantik : antara kucing
dengan tikus. Kalau kucing ingin bertemu dengan tikus, selama kucing ini belum jadi
tikus menurut pandangan si tikus, maka si tikus tidak akan keluar dari lobang tikus.
Apabila kucing ini menurut pandangan tikus sudah seperti dirinya ( tikus ). Maka tikus
tersebut akan keluar menemui si kucing yang kelihatan jadi tikus. Inilah puncak
amalan sehingga : AKU BERTEMU AKU. Serasi antara si Qadim dengan si Muhadas.
Amalan Abah Rusli selama 16 Tahun ini dilakukan lewat pintu hayat yaitu dengan
jalan memberi makan dengan Diam. Karena sangat rahasianya beliau istri dan
anaknya tidak tahu. Setelah kejadian 1 Syawal 1999, memberi makan di rumahnya di
contohkan oleh beliau sebagai pelajaran yang mau mengikuti. Pelajaran ini pun masih
ada yang mengatakan Riya’ dan Fitnahpun masih banyak terjadi seperti menyembelih
sapi yang dibagikan kepada warga setempat, Rupanya setelah kita pelajari ada unsur
Iri dan memang merasa pintar. Memberi yang dinyatakan memang bisa menjadi Riya’
apabila memberi berdasarkan akuan kita, tetapi apabila memberi makan berdasarkan
akuanNya tidak menjadi masalah ( malah menjadi baik ).
Ada pertanyaan, kenapa dalam 7 sifat Tuhan kedudukan hayat di tengah, padahal
hayat itu bobotnya lebih tinggi daripada Qodrat. Kenapa duduknya hayat tidak di atas
Qodrat.
Jawabannya mudah : yaitu Karena Tuhan itu bersifat Adil dan kasih sayang. Coba kita
fikir apabila kedudukan hayat diatas Qodrat, maka anak kecil, orang bodoh tidak akan
bisa mengamalkan kebaikan. Karena syaratnya orang tersebut harus berilmu terlebih
dahulu. Karena Tuhan itu Adil, maka kedudukan hayat di tengah, sehingga orang
yang buta huruf ( UMMI ) pun seperti Nabi Muhammad bisa mengamalkan amal
kebajikan sehingga akhlaknya sempurna sampai Tuhan menjalankan Muhammad
untuk ber Isra’ dan Mi’raj.
Setelah sampai di Sidratul Munthaha Muhammad tidk melihat apa-apa. Dan beliau
berfikir barang kali aku ini Tuhan. Dan saat itulah Tuhan menjawab HU ( AKU ) maka
taubatlah Muhammad dengan mengucapkan Ashadhualla ilahailallah ( HU )
Waashadhu anna Muhammad Rasulullah. Disinilah pengertian yang benar bahwa
sesungguhnya Muhammad ( ITU ) pesuruh Allah. Bagi yang mengkaji ilmu Batiniyah
yang benar, bahwa yang dimaksud Muhammad Rasulullah itu tiada lain adalah Nur
Muhammad. Oleh karena itu Syahadat bagi orang Hakikat adalah Ashadhualla
ilahailallah ( HU ) Waashadu anna Muhammad Rasululah. Dengan pengertian Antara
yang Empu Nya perintah dengan yang diperintah tidak terpisah.
Disinilah banyak ahli ilmu batiniyah salah tafsir, karena yang menjalani Isra’ dan
Mi’raj kebetulan juga bernama Muhammad, maka dikira bahwa Nabi Muhammad (
Yang Zahir ) inilah yang dimaksud Muhammad Rasulullah.
Salah tafsir inilah menimbulkan kajian ilmu batiniyah yang salah, seperti kajian ilmu
sebuku. Sehingga pengertiannya menganggap bahwa yang diluar sama yang didalam,
atau perbuatan Muhadas sama dengan perbuatan Qadim. Akibatnya fungsi akal jadi
hilang, padahal akal inilah kunci untuk menimbang perbuatan baik dan pebuatan
buruk, sehingga manusia mempunyai Akhlak yang baik.
Apabila manusia sudah kehilangan akal dan Akhlak yang baik, sudah bisa dipastikan
manusia tersebut kehilangan ADAB dan perilakunya, kurang lebih seperti binatang.
Kesimpulan :
Tidak akan pernah sempurna pekerjaan Hablumminallah apabila tidak
melakukan pekerjaan Habluminanas dengan baik.
Tidak akan sempurna ilmu atau iman seseorang apabia tidak diperbaiki akhlak
seseorang lebih dahulu.
Ada tujuh jalan untuk membersihkan Muhadas dengan cepat melalui dengan
AkuanNya ( memberi dengan diam ) sebagai berikut :
1. Memberi kepada orang-orang yang memang sudah menjadi kewajibannya
seperti istri, anak dan orang lain menjadi tanggungannya.
2. Memberi dengan diam kepada orang yang menderita kelaparan
3. Memberi dengan diam kepada anak yatim piatu dan fakir miskin
4. Memberi dengan diam kepada janda-janda tua yang melarat
5. Memberi dengan diam kepada orang yang melahirkan, sebab yang lahir itu
tiada lain adalah Ahmad
6. Memberi dengan diammkepada musafir kehabisan bekal
7. Memberi dengan diam kepada mualaf dan orang-orang yang benar-benar
berjalan di jalan Allah (IBNU SABIL)
Dalam soal memberi, ditekankan pula tidak memandang suku, ras dan agama karena
yang di pandang hanya pada sifat HAYAT. Masalah keyakinan itu yang menanggung
adalah masing-masing penganutnya.
Hal-hal tersebut diatas relevan dengan peringatan AL-Qur’an surat Al-Maa’un dan Al-
Balad, tolong yang merasa ahli sujud dan ahli kitab dikaji surat tersebut, dan rasakan
serta fikirkan apakah anda itu ISLAM sebenarnya.
Pada zaman Nabi Muhammad pemberian yang iklas itu hanya di isyaratkan tangan
kanan memberi, tangan kiri tidak tahu, belum tahu cara memberi.
Adapun cara memberi menurut Abah Rusli adalah sebagai berikut :
Apabila Si A akan memberi kepada Si C, maka Si A memberi Si C lewat tangan Si
B. Dan pesan Si A kepada Si B, apabila Si C bertanya dari siapa barang tersebut maka
Si B menjawab barang tersebut titipan orang. Dan yang paling bagus adalah Si A
memberi lewat Si B, dan Si A tidak tahu siapa saja yang diberi oleh Si B. Sehingga Si A
dengan orang yang diberi tidak tahu ( sama-sama tidak tahu ) sehingga pujian dari
orang yang diberi tidak menggugurkan amalan kebajikan Si A, inilah jalan yang paling
iklas. Apabila ada kalanya yang harus kita berikan lewat tangan kita sendiri, maka kita
ucapkan titipan orang. Misalnya memberi Masjid.
Amalan ini telah di jalankan Abah Rusli selama 16 tahun, sebelum kejadian
1Syawal 1999. Sampai-sampai istri dan anak-anaknya tidak tahu karena sangat
rahasianya Abah Rusli. Delapan tahun pertama, tepatnya malam ke 21 ± jam satu
malam bulan Ramadhan tahun 1991 beliau bertemu Lailatulqodar dengan di tandai
melihat Nur yang membelah dari utara ke selatan di langit.
Pada saat itu antara Qadim dengan Muhadas maih terpisah, karena waktu terangkat
ke atas Abah Rusli melihat jasadnya ketinggalan dan sajadah yang dipakai waktu
shalat hilang sampai sekarang. Dan pada waktu itu beliau berdoa : YA ALLAH,
KUATKANLAH IKLASKU, RIDHAKU, SABARKU, DAN SANGKA BAIKKU SEHINGGA AKU
BERTEMU AKU. Amalan memberi ini rupanya puncaknya tahun 1997, dimana negara
mulai terjadi krisis moneter dan khususnya di Kaltim terjadi krisis pangan yang luar
biasa.
Sehingga beras dari dolog dibagi dengan jatah lewat lurah-lurah. Pada saat itu
beliau membeli beras kira-kira 3 ton, dan di bagikan sebagian besar ke tanah hulu,
600 kg lewat mobil bataliyon yang kebetulan ikut operasi beras, dan sebagian lagi di
bagi untuk keluarga, tetangga dan daerah kita sampai Loa-janan. Inilah puncak
amalan surat Al-Balad. Rupanya Tuhan selalu memperhatikan perbuatan Abah Rusli,
sehingga menjelang hari Raya Idul Fitri tahun 1999 beiau membagikan Zakat Fitrah
dan Sedekah lainnya, pada malam harinya kira-kira jam 1 malam beliau di jalankan
layaknya Isra’ yaitu dari rumah ke Masjidil Haram melakukan tawaf dan sa’i
kemudian ke Arafah, diteruskan ke Musdalifah mengambil batu kemudian ke Mina
melempar batu setelah itu potong rambut. Dari Mina jalan lagi ke Masjidil Aqsa baru
pulang kerumah. Pada pagi harinya beliau akan berangkat ke Masjid Bataliyon untuk
shalat Id, tetapi karena badan beliau rasanya lelah sekali beliau tidak jadi berangkat.
Dan tepat Khotib naik mimbar karena dari rumah beliau kedengaran suara mic, dan
Khotib membacakan Alhamdulillah, Alhamdulillah pecahlah seperti swara guntur
bertepatan dengan terbukanya Hijab Abah Rusli sehingga AKU BERTEMU AKU Dan
saat itu Abah Rusli mengucapkan Subhanallah, Alhamdulillah, Allahu Akbar pada saat
itu terbuka Hijab dalam dua menit, rasanya di alam Ahmad, Rahmat dan Nikmat
seperti dua tahun.
1 Syawal 1999, sebagai sejarah kehidupan beliau dalam Mengamalkan ilmu
dan Amaliyahnya telah lulus. Kalau di hitung-hitung kenikmatan di alam Ahmad
Rahmat dan Nikmat adalah 99 %, sedang di dunia hanya 1% sehingga tidak bisa di
bayangkan. Pada saat terbuka Hijab seperti ada perintah unuk memberi tahu istrinya
untuk melihat ada orang Duduk Tahiyat di atas langit berjubah hijau dan bersurban
kuning menembus awan, dan di saksikan sebagian tetangganya. Setelah kejadian itu
ada peristiwa lain yang ganjil yaitu satu orang ( orangnya ) di rumah tetapi foto copy
nya berhamburan di mana-mana. Dan menurut ilmu, satu orang aslinya, 99 foto copy
nya sehingga genap ( 100 ). Dan 99 itu dari Asmaul Husna Rupanya inilah yang
membuat gempar hingga hari ke 13 mulai banyak orang berdatangan sampai puluhan
ribu orang. Setelah hari ke 41, layaknya seperti orang sekolah ada acara wisuda.
Dimana acara tersebut dibuka oleh Nabi Ibrahim dan di tutup oleh Nabi Muhammad.
Pada waktu itu dihadiri 25 Nabi dn Aulia-aulia penerus Nabi. Pada saat itu di serahkan
2.000.000 jubah awal kita dan sekarang perebutkan oleh orang-orang yang sudah
mati dan masih hidup, tentunya ada pertimbangan khusus bagi yang layak
menerimanya. Yang jelas jubah tersebut diberikan untuk menyelamatkan umat, dan
sekarang kuncinya ditangan Abah Rusli.
Keterangan masalah jubah sebagi berikut :
Jubah berwarna hijau itu adalah pembungkus awal kita yaitu tambuni di dalam
rahim ibu.
Surban kuning/selendang kuning itu tali pusat kita.
Jubah tersebut berkancing tujuh, artinya pemahaman dan amaliyahnya
tercapai kesempurnaan dalam pemakaian bertemu dengan tujuh sifat Tuhan
mulai : Qodrat, Irodat, Ilmu,Hayat, Samak, Bashar, Kalam, dengan kita yang
Lahaulawalaquwata. Yang brmuara pada AKU BERTEMU AKU.
Alam perjalanan ada tujuh juga yaitu : Alam Dunia, Alam Kubur, Alam Barzah,
Alam Nurjanah, Alam Ahmad, Alam Rahmat, dan Alam Nikmat. Dari tiga
tingkatan yang diatas yaitu Alam Ahmad itu Alam orang Sabar, Alam Rahmat
itu Alam orang Ridha dan Alam Nikmat itu Alam orang Ihklas.
Orang yang duduknya di alam Ahmad, orang tersebut sudah bisa jalan kemana-
mana. Untuk melengkapi buku ini dan untuk memperingati hari lahirnya Nabi kita
Muhammad, yang jatuh tepat hari Senin, 12 Rabiul Awal 1422 H. Tanggal 4 Juni
2001. Dengan Shalat hajat Nur Muhammad Shalat ini hanya di lakukan oleh para
Aulia-Alia di Masjidil Aqsa. Sedang yang kita laksanakan Shalat Hajat Nur Muhammad
( HU ). ( Ada tambahan HU ) jadi pengertiannya lebih tinggi ( kita pengamal duduk di
hakikat ).
Rakam niat : Ushali Sunnatan Hajati Nur Muhammad HU Arbaa Rakataini
Mustakbilal Kiblati Adaan Imaman Lillahitaala.
Rakaat I : Baca Fatihah, Qulhu, Falaq, Annas
Rakkat II : Baca Fatihah, Qulhu, Falaq, Annas tanpa Tahiyat
Rakaat III : Baca Fatihah
Rakaat IV : Baca Fatihah
Bacaan di Tahiyat hanya syahadat Adam di lanjutkan syahadat Muhammad lalu
salam. Salam kekanan mendoakan umat supaya selamat dan salam kekiri mendoakan
untuk di jauhkan dari bala.
Kesimpulan :
Kenapa niatnya bukan makmuman tetapi imaman, karena kita ini hakikatnya imam
semua di dunia ini.
Memperingati hari lahirnya Muhammad, Sama memperingati turunnya Nur
Muhammad.
Setiap anak cucu Adam pasti ada Nur Muhammad maing-masing.
Satu minggu sebelum Rasulullah meninggal, Fatimah pernah bertanya kepada
Rasulullah, Ya Rasulullah bagaimana caranya supaya aku dapat beriman seperti
engkau. Jawab Rasulullah : Hai Fatimah apabila kamu ingin tetap dalam keadaan
beriman, maka lihatlah selalu dibawah engkau. Artinya selalu melihat keadaan orang
yang hidupnya dibawah kita.
Shalat Sunat : Lailatul Qadar :
Banyaknya 2 Rakaat, di lakukan pada malam ganjil Bulan Ramadhan ± jam 1
malam
Caranya mirip Shalat Jenazah
Intinya : menghadapkan tiga Nur , Yaitu :
1. Nur ManiAllah, Nur Ma’ripatullah = Bumi
2. Nur Fah=langit........................................... Kepada Nur Zat
3. Nur Muhammad=kita................................
Ada beberapa peristiwa apabila turunnya Nur Muhammad Bertepatan Hari
Senin 12 Rabbiul Awal dalam siklus 300 Tahun :
1. 300 Tahun pertama Nabi lahir, berhala yang mengelilingi Ka’bah hancur,
setelah itu terjadi perang Gajah lawan Burung Ababil, kemudian terjadi
perang Badar
2. 300 tahun kemudian, terjadi perang orang Islam lawan orang Islam/Bani
Abas lawan Bani Umayah
3. 300 tahun kemudian, terjadi perang Salib ( prebutan kota Roma oleh
kaum Kristen, hingga Masjid di jadikan Gereja )
4. 300 tahun kemudian, terjadi perang dunia pertama
5. Abad 14 menuju Abad 15 tepatnya hari Senin, 12 Rabiul Awal 1420 H,
terjadi perebutan kekuasaan antar umat Islam khususnya di Indonesia.
Dan belum ada seorang Raja atau Presiden yang di pimpin oleh Buta
kecuali negara kita ( Indonesia ).
X. BAGAN ALUR
ILMU SEBUKU/AURIYAH TAMBUNIYAH
KODRAT KODRAT
IRADAT IRADAT
ILMU ILMU
HAYAT HAYAT
7 SIFAT TUHAN
MUHAMMAD
SAMAK
BASHAR
KALAM
TAHAP I
ZIKIR: HU-ALLAH
DIA YANG DI DALAM
DIA YANG DI LUAR
NAFSU
AMARAH
LUWAMAH
MUTMAINAH
TAHAP II
ZIKIR : HU – HU
YANG DI LUAR DAN
YANG DI DALAM SAMA
MUHAMMAD
SAMAK
BASHAR
KALAM
NAFSU
AMARAH
LUWAMAH
TAHAP I AURIYAH TAMBUNIYAH
YANG DUDUK DI ALIF BERILMU”LADUNI”SESAT/SATU KATA: HAK2
AKAL ZIKIR : AKAL DIIRINGI IBLIS
BERILMU SEMU
FIKIR IMAN HANCUR FIKIR DIIRINGI SETAN ASAL DARI API
ILMU ILMU DIIRINGI JIN ISLAM
HAYAT DIIRINGI JIN KAFIR
TUMPUKAN SEGALA
NAFSU MARTABAT HEWAN
( AKHLAK HANCUR SEHINGGA
AKHLAK HANCUR AKHLAK HANCUR ADAB HANCUR )
HABLUMINANAS AMALAN : 3 TA JADI
HANCUR WALI SETAN ( DUKUN )
TENAGA DALAM
3 TA : HARTA,TAHTA,WANITA
KESIMPULAN : ILMU SEBUKU tujuannya hanya SATU KATA ( HAK UL HAK )
KESALAHAN :
1. MERAMPAS HAK TUHAN karena Ter AKU TUHAN.
2. AKHLAK HANCUR, karena satu kata Hak orang HAK KITA = SIFAT BINATANG.
MUHAMMAD
SAMAK
BASHAR
KALAM
TAHAP III
TINGGAL NAFSU
AMARAH
MUHAMMAD
HAYAT
SAMAK
BASHAR
KALAM
TAHAP IV
3. Pengamalan tidak hati-hati sehingga tertumpangi AKHLAK IBLIS, karena masuknya seperti angin
sangat halus dan tidak terasa.
PERJALANAN PEMAKAIAN, BERTEMU 7 SIFAT TUHAN PADA ILMU HAKIKAT
KODRAT
IRADAT
ILMU DIBERSIHKAN DENGAN
MEMBERI DENGAN DIAM
HAYAT DENGAN JALAN
NAFSU
SALBIYAH
HEWAN
HAYAT
SAMAK
BASHAR
KALAM
7 SIFAT TUHAN
MUHAMMAD
SAMAK
BASHAR
KALAM
NAFSU
AMARAH
LUWAMAH
MUTMAINAH
TAHAP I
PERJALANAN AHKLAK
-IHKLASKU
-RIDHAKU
SANGKA BAIKU IMAN
NAFSU
MUTMA
INAH
IKHLAS DENGAN PENDENGARANKURIDHA DENGAN
PENGLIHATANKU SABAR DENGAN PERKATAANKUSANGKA BAEK
DENGAN KELAKUANKU
PENUTUP JALAN SETAN
AKHLAK MULIA 7 SIFAT TUHAN
MENGAMALKAN YANG “ KAMIL MUKAMIL “
AKAL
FIKIR BERILMU
ILMU
HAYAT
SAMAK
BERAKHLAK MULIA
BASHAR
KALAM
TAHAP II
ISI : “BISMILAHIRROHMANIRROHIM”
SEMPURNA :
- IKHLAS KU
- RIDHA KU
- SABAR KU
- SANGKA BAIK KU
TIMBUL SIFAT
RAHMAN DAN RAHIM
NAFSU KOSONG
KALAH DENGAN IMAN
TAHAP III
MUHAMMAD
AKAL DI IRINGI JIBRIL - BUMI SYAHADAT
FIKIR DI IRINGI MIKAIL - AIR ADAM
ILMU DI IRINGI IJROIL - API
PERJALANAN : ALAM DUNIA ALAM KUBUR ALAM BARZAH ALAM NURZANAH
XI. PENUTUP
Demikian buku Pedoman Penerus Ahklak Rasulullah dalam format ebook.mohon
koreksi apabila ada kesalan dalam penulisan.untuk melengkapi buku ini baca juga :
TAHAP IV
MUHAMMAD
HAYAT
SAMAK
BASHAR
KALAM
- LAILAHAILALLAH AHMAD KALAMULLAH
- LAILAHAILALLAH MUHAMMAD RASULULLAH
ALAM JALAN
ALAM
AHMAD
ALAM
SABAR
ALAM
RAHMAT
ALAM
NIKMAT
ALAM IKHLAS ALAM RIDHA
A. Kunci Pedoman Penerus Ahklak Rasulullah
B. Perjalanan Hayat.
Untuk pertanyaan dan info: [email protected]