36
PEDOMAN PENERUS AKHLAK RASULULLAH

Pedoman Penerus Akhlak Rasulullah

Embed Size (px)

DESCRIPTION

buku kecil pedoman penerus ahlak rasulullah ini semoga bermanfaat mengingat banyaknya ahli sujud yang hancur akhlaknya

Citation preview

Page 1: Pedoman Penerus Akhlak Rasulullah

0

0

PEDOMAN PENERUS AKHLAK

RASULULLAH

Page 2: Pedoman Penerus Akhlak Rasulullah

.

KATA PENGANTAR

Dengan mengucap Alhamdulillah atas rahmat dan nikmatnya telah tersusun buku kecil ini yang berjudul “ PEDOMAN AKHLAK RASULULLAH “ yang dihajadkan oleh Abah Rusli yang tercinta. Buku kecil ini menekankan betapa pentingnya pelajaran akhlak tersebut. Mengingat betapa banyaknya orang Islam berilmu yang hancur akhlaknya.

Kita sedih sekali melihat banyak ahli sujud dan ahli kitab yang tidak sesuai antara kata dan perbuatan.Harapan dari buku kecil ini adalah menghidupkan kembali akhlak Rasulullah, sehingga umat Islam tidak terpecah belah seperti keadaan sekarang ini.

Terbitnya buku kecil ini untuk memperingati lahirnya Nabi Muhammad atau turunnya Nur Muhammad dalam siklus 300 tahun yang bertepatan hari SENIN 12 RABBIUL AWAL 1422 H ( JUNI 2001 ) pada zaman milenium.

Buku kecil ini juga merupakan penjabaran dari perjalanan dan pemahaman ilmu yang lurus serta amaliahnya yang dilakukan oleh Abah Rusli, serta untuk membuka mata hati saudara kita yang mengaku Islam untuk berhenti jadi tukang fitnah.

Buku kecil ini diperuntukkan bagi keluarga serta saudara-saudara kita yang mau mengikuti. Dan apabila dalam buku kecil ini ada yang kurang sepaham, maka kita siap bermujakarah untuk mencari kebaikan.

Demikian kata pengantar ini kami sampaiakan, dan apabila dalam penyusunan buku ini terjadi kesalahan mohon dikoreksi serta mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Page 3: Pedoman Penerus Akhlak Rasulullah

Salam kasih dan sayang

Allahu Akbar

Samarinda, Loajanan, 9 Juli 2001

Yang Dhoif

Penyusun

Daftar Isi :

I. : AKHLAK

II. : TUGAS UTAMA RASULULLAH MUHAMMAD SAW

III. : TUGAS PENERUS AKHLAK RASULULLAH MUHAMMAD SAW

IV. : AKHLAK SEBAGAI LANDASAN KESEMPURNAAN ILMU SYARI’AT, TARIKAT,

HAKIKAT, MA’RIFAT.

V. : SYARI’AT ( TAUHID DAN FIQIH )

VI. : TARIKAT

VII. : HAKIKAT

VIII. : MA’RIFAT

IX. : PENJELASAN ( V S/D VIII )

X. : BAGAN ALUR

XI : PENUTUP

I. AKHLAK

Page 4: Pedoman Penerus Akhlak Rasulullah

Definisi akhlak ( pemakaian)

Adalah segala sesuatu yang dilakukan seseorang, apabila dinilai kebanyakan orang dalam kategori baik, maka seseorang tersebut berakhlak baik. Dan apabila dinilai kebanyakan orang jelek, maka seseorang tersebut dalam kategori berakhlak buruk.

Definisi akhlak ( teori / akademis )

Adalah perbuatan seseorang yang dilakukan secara spontan, tanpa difikir lebih

dahulu apakah perbuatan tersebut merugikan orang lain atau tidak.

Dari dua definisi tersebut berarti amat terkait dengan sifat atau watak seseorang.

Sifat/watak tersebut terbentuk dari sejak kecil, yang sangat dipengaruhi oleh

pendidikan di lingkungan keluarga, lingkungan masyarakat dan lain-lain. Seseorang

akan terbentuk sehingga memiliki sifat terpuji atau tercela. Sifat terpuji akan

membawa berakhlak baek.

Sifat terpuji adalah segala sesuatu yang kita lakukan setidak-tidaknya, tidak merugikan orang lain, melainkan malah menguntungkan atau menyenangkan orang lain.

Sifat tercela adalah segala sesuatu yang kita lakukan biasanya merugikan orang dan diri sendiri atau setidak-tidaknya menimbulkan perasaan orang lain menjadi tidak enak atau tidak senang.

Sifat ini merupakan bagian dari akhlak, dan akhlak menyangkut hubungan seseorang dengan orang lain. Maka penilaiannya tertuju pada adab perilakunya, adab perbuatannya, adab pembicaraannya dan adab-adab lainnya. Atau dalam bahasa agama menyangkut dengan Habluminannas. Dan Habluminannas harus dijalankan dengan aturan yang baik sebab menyangkut dengan hukum sebab akibat.

Page 5: Pedoman Penerus Akhlak Rasulullah

Apabila adab ini dipakai oleh manusisa dengan baik, maka manusia tersebut akan selamat dan peradabannya bagus. Dan adab ini akan mempengaruhi martabat seseorang karena menyangkut penguasaan ilmu pengetahuan dan cara pemakaian atau prakteknya. Tingakatan martabat ini akan membawa seseorang pada kemuliaan baik dimata Tuhan maupun manusia.

Untuk melengkapi kajian masalah akhlak tersebut, kita simak Al-Qur’an surat Al Zalzalah ayat 7-8 yang artinya : Barang siapa mengerjakan kebaikan seberat zarrahpun, niscaya dia akan melihat balasannya dan barang siapa mengerjakan kejahatan seberat zarrahpun niscaya dia akan melihat balasannya pula. Atau mudahnya bisa diartikan perbuatan baik dibalas baik dan perbuatan jahat dibalas jahat atau didalam bahasa mantiknya :

Bertanam jagung pasti hasil jagung, tidak mungkin bertanam jagung hasil padi.

Dalam pemakaian sehari-hari sebaiknya juga dipelajari soal budi pekerti dan sopan santun. Dan Al-Qur’an dalam Al-Isra’ ayat 23-24 telah mengatur bagaimana kita bersikap terhadap kedua orang tua kita.

Menurut Petuah orang kita dahulu ada tiga hal utama yang wajib kita hormati yaitu :

1. Kedua orang tua kita. 2. Kedua Mertua kita. 3. Para Guru-guru kita.

Artinya :

1. Kita tidak akan ada didunia, kalau tidak ada kedua orang tua kita. Kita tidak akan merasakan kenikmatan dan melangsungkan keturunan, apabila tidak ada anak mertua kita.

2. Kita tidak akan merasakan kenikmatan dan melangsungkan keturunan, apabila tidak ada anak mertua kita.

3. Kita tidak akan pintar apabila tidak ada Guru yang mengajari kita.

II. TUGAS UTAMA RASULULLAH MUHAMMAD SAW.

Hal ini berkaitan dengan turunnya Surat Muddatsir ayat 1-7 di Gua Khira yang

artinya : Hai orang yang berselimut, bangun dan berilah peringatan !

Page 6: Pedoman Penerus Akhlak Rasulullah

Besarkanlah nama ( Tuhanmu ), Bersihkanlah pakaianmu, jauhilah perbuatan ma’siat,

janganlah kamu memberi karena hendak memperoleh yang lebih banyak. Dan

hendaklah kamu bersabar untuk memenuhi perintah Tuhanmu.

Dapat disimpulkan tugas Muhammad Saw, agar mereka meninggalkan agama

berhala beralih kepada agama Tauhid yang tujuannya tidak lain adalah memperbaiki

dan menyempurnakan akhlak manusia, karena pada waktu itu akhlak manusia sudah

sangat bejat ( rusak ) dan jamannya terkenal dengan sebutan Jahiliyah.

Apa relevansinya tugas Rasulullah Saw dengan keadaan bangsa kita, yang mayoritas

penduduknya 80% beragama Islam. Banyaknya Pesantren,banyaknya para Ulama (

Kyai ). Tetapi sekarang ini, perbuatan yang betul-betul sangat tercela bisa kita jumpai

dimana-mana dan rata-rata pelakunya orang Islam. Hal ini pasti ada sebabnya, mari

kita cari sebab tersebut antara lain :

1. Apakah ajaran Islam yang telah ditinggal Muhammad Saw 14 abad lebih yang

silam telah terjadi penyimpangan ajaran atau pemahaman yang salah. Ingat

pesan Rasulullah Saw dalam sebuah hadits : Bahwa umatku akan terpecah

menjadi 73 golongan dan yang benar hanya satu.

2. Apakah terjadi krisis Akhlak para Ulamanya, yang kemungkinan hanya pandai

bicara tentang agama, tetapi tidak bisa memberi contoh nyata atau teladan

bagi umatnya.

3. Apakah kita sudah lupa pesan Rasulullah Saw setelah perang Badar, bahwa

masih ada perang yang lebih besar yaitu : Perang melawan hawa nafsu.

Mengingat sekarang ini zaman Millenium yang mana perlombaan mencari

materi menjadi patokan utama,sehingga derajad seseorang hanya di ukur

karena banyaknya materi yang diperoleh.

Kalau kita pikirkan dan sesuai dengan keadaan sekarang, maka tiga sebab

tersebut sudah nyata kita rasakan. Dan sebagian besar umat kita rupanya tidak tahu

caranya yang tepat untuk melawan hawa nafsu. Terutama tiga hal yang meruntuhkan

iman seseorang yaitu HARTA, TAHTA dan WANITA. Rupanya tugas Rasulullah Saw

masih harus kita perjuangkan untuk mengakhlakkan kembali umat Islam. Tugas ini

sebetulnya cukup berat karena sasarannya adalah seseorang yang pintar-pintar atau

mengaku pintar, karena sudah merasa Alim. Sehingga tidak mudah meluruskan

pemakaian ilmu, karena mereka sedang terdinding dengan ilmu yang dipakai.

Page 7: Pedoman Penerus Akhlak Rasulullah

III. TUGAS PENERUS AKHLAK RASULULLAH MUHAMMAD SAW.

Adalah menelusuri kembali ajaran yang benar dan pemakaian ilmu yang benar.

Ada pesan lain yang disampaikan Rasulullah Saw yaitu bahwa umatku ini seperti

segelas susu dan setelah setelah segelas susu di tumpah dan tinggal susu yang

tertinggal di dalam gelas itulah umatku yang benar. Berarti umat Muhammad Saw

yang benar hanya sedikit sekali. Dan ini kelihatannya sangat cocok pada zaman

Milenium ini, oleh karena itu kejayaan Islam dapat diperoleh lagi apabila tugas kita

bisa menjadikan satu dari 73 golongan yang terpecah.

Sebelum mengupas hal yang lebih lanjut, tentunya kita harus mencari jawaban

lebih dahulu penyebab terjadinya perpecahan dikalangan umat Islam yaitu :

1. Umat Islam mempunyai empat Imam yaitu : Imam Syafi’i,imam maliki,

Imam Hambali dan Imam Hanafi. Empat Imam tersebut walaupun satu

tujuan namun pemahamannya dan tata caranya ada perbedaan dalam

menjalankan ajaran Muhammad Rasulullah Saw. Hal ini sebetulnya sudah

terjadi sejak zaman para sahabat Nabi yang empat pula yaitu : Abu

Bakar,Umar,Usman dan Ali. Inti masalahnya, perbedaan ini disebabkan

oleh tingkat ilmu pengetahuan dan adat istiadat yang berbeda diantara

sahabat Nabi. Namun karena pada zaman itu Nabi masih hidup, maka

persoalan di antara para sahabat bisa dipecahkan dan ditanyakan langsung

kepada Nabi. Karena perkembangan zaman, Islam pun berkembang ke

berbagai penjuru dunia yang,tingkat pengetahuan (kecerdasan) dan adat

istiadatnya, rupanya perbedaan pemahaman ini semakin lebar dan meluas

sehingga Rasulullah mensinyalir bahwa umatnya akan terpecah menjadi 73

golongan.

2. Permintaan Iblis yang dikabulkan oleh Tuhan yaitu : Janji akan menggoda

dan menyesatkan anak cucu Adam sampai hari Kiamat.

3. Banyaknya fakta di lapangan yang kita jumpai pada saat sekarang yaitu :

a) Ulama berebut pengaruh terhadap Ulama lain dan merasa paling baik

dan benar ajarannya.

Page 8: Pedoman Penerus Akhlak Rasulullah

b) Banyaknya Masjid dan Langgar di bangun berdekatan dan saling

beradu kemegahan. Sehingga ajaran Agama yang mengatakan malu

adalah sebagian dari Iman sudah tidak terpakai lagi.

c) Banyak Ulama menciptakan amalan bacaan dan jimat untuk berbagai

keperluan dan tujuan.

Dari uraian tersebut, dapat ditarik satu kesimpulan bahwa penyebabnya adalah perbedaan tingkat pengetahuan ditambah misi Iblis berupa nafsu untuk menciptakan persaingan yang tidak baik. Karena sudah dapat disimpulkan, bahwa penyebabnya adalah dua hal yang mendasar, maka arah pemecahannya sudah jelas. Oleh sebab itu sebagai penerus Akhlak Rasulullah tugas kita adalah sebagai berikut :

1. Menstandarisasi Ilmu Pengetahuan

Hal ini sangatlah penting karena ternyata perpecahan umat akibat tingkat

penyerapan Ilmu Pengetahuan berbeda. Perbedaan tingkat pengetahuan

menyebabkan pertentangan antara pemahaman Ilmu Syari’at dengan Ilmu Hakikat.

Padahal yang benar adalah merupakan satu kesatuan, sehingga antara Ulama Fiqih

dengan Ulama Sufi tetap menyatu dalam satu garis edar. Sehingga bisa terangkat

dalam tingkat Ilmu Pengetahuan yang tidak ada lagi perbedaan yaitu Ilmu LADUNI.

Berfungsinya secara benar Akal, Pikir, Ilmu dengan landasan Akhlak mulia.

2. Mendudukkan nafsu pada tempat yang benar.

Karena nafsu adalah merupakan energi penggerak, tetapi sebaliknya juga merupakan

penghalang.

Ada tiga tingkat nafsu ialah :

1) Nafsu Amarah ( nafsu yang tak terkendali )

2) Nafsu Lauwamah ( nafsu yang mulai terkendali / terarah )

3) Nafsu Mutmainnah ( nafsu yang tenang / diam )

Nafsu Mutmainnah inilah yang kita cari, karena tidak lepas dari landasan akal dan

Akhlak yang baik. Sehingga tidak terjebak oleh tipu daya Iblis yang dahsyat.

Page 9: Pedoman Penerus Akhlak Rasulullah

PENJELASAN :

LADUNI.... LA dan DUNI artinya : Pelajaran Ilmu yang tidak ada di bumi. LA itu

langit dan DUNI itu Bumi. Jadi pemahamannya adalah pelajaran langit yang

diterapkan di Bumi yaitu terpakainya sifat QODRAT, IRADAT, ILMU ( Akal, Pikir, Ilmu )

dan Amalannya Cuma satu yaitu : BISMILAHIRRAHMANIRRAHIM.

Tetapi isinya bacaan, bukan bacaannya yang dibaca berulang-ulang.

Bismillahirrahmanirrahim dijabarkan menjadi dua yaitu : Pengasih itu sifat Tuhan dan

Penyayang itu sifat Manusia.

Dalam bahasa pemakaian : Pengasih / Pemberi itu pekerjaan Iman dan Penyayang itu

pekerjaan Nafsu.

Untuk mencapai Ilmu Laduni hanya bisa dicapai dengan perbuatan memberi

pada sesama yang hidup dan mendudukkan Nafsu pada Nafsu Mutmainnah. Dalam

praktek sehari-hari Iman akan berhantam dengan Nafsu, Iman hendak memberi dan

Nafsu hendak menahan ( jangan memberi ). Perbuatan memberi berdasarkan

AkuanNya, bukan Akuan Kita. Dapat diringkas menjadi perbuatan MEMBERI DENGAN

DIAM ( SIIM ). Dengan patokan sebuah Hadits : RAHASIA KU DI KAMU,dan RAHASIA

MU DI AKU. Banyak Pemahaman untuk mencapai Ilmu Laduni dengan cara hendak

menyatukan zat dengan sifat terus menerus dan melalui zikir yang dibaca terus

menerus mencapai ribuan kali yang intinya memuji Tuhan dengan amalan bebacaan.

Ciri khasnya biasanya orang mengamar, sehingga Habluminanas sudah pasti

ketinggalan, sedang pemahaman kita terbalik. Cari amalan agar supaya kita ini dipuji

Tuhan bukan kita memuji Tuhan, tetapi menuruti pekerjaan Tuhan yang Pengasih.

Kalau memuji Tuhan berarti Tuhan masih kurang hal ini tidak masuk akal. Jadi sebagai

penerus akhlak Rasulullah, kewajiban kita adalah mengamalkan dan menuruti akhlak

Tuhan. Dalam arti memperkuat pekerjaan Habluminanas sekaligus mengamalkan

Hablumminallah. Nyata sifat Tuhan Rahman dan Rahim yang kita pakai.

IV. AKHLAK SEBAGAI LANDASAN KESEMPURNAAN ILMU SYARI’AT, TARIKAT,

HAKIKAT, MA’RIFAT.

Page 10: Pedoman Penerus Akhlak Rasulullah

Di ibaratkan sebuah kendaraan, Akhlak merupakan supirnya ilmu Syari’at,

Tarikat, Hakikat, Ma’rifat. Apabila tidak ada supir tujuan tidak akan sampai. Supir

yang baik pasti harus mempunyai Tabi’at yang baik sehingga tujuan tidak sesat.

Kebanyakan pengamal ilmu-ilmu tersebut APABILA TIDAK DISERTAI DENGAN AKAL

DAN AKHLAK YANG BAIK. Kebanyakan TERJADI PENYIMPANGAN ( ingat peran iblis ) !!

Tujuan akhir pelajaran ilmu-ilmu tersebut bermuara pada dua Kalimat Syahadat.

V. SYARI’AT ( TAUHID DAN FIQIH )

Tergambar dalam rukun iman, dan untuk mengamalkan Rukun Iman ini

ditetapkan kewajiban-kewajiban yang disebut Rukun Islam yaitu :

1) Syahadhat

2) Sholat

3) Puasa Ramadhan

4) Zakat

5) Haji

Pada hakikatnya sifatnya PERINTAH yaitu mengenal dan memuji Tuhan Esa ( 1)

ISINYA : Takut Neraka dan Menuju Surga. Zikirnya : LAILAHA ILALLAH. Orang yang

menjalankan berpredikat TAQWA.

VI. TARIKAT

Yaitu Perjalanan Mencari Tuhan

Zikirnya : ALLAH-ALLAH.............

VII. HAKIKAT

Page 11: Pedoman Penerus Akhlak Rasulullah

Yaitu bertemu dengan sifat Tuhan yang tujuh (7) : Qodrat, Iradat, Ilmu,

Hayat, Samak, Bashar, Kalam.

sinya : Gerak dan diam itu Gerak ALLAH TA’ALA. Tetapi kita tidak

mempunyai apa-apa atau LAHAULAWALAQUWATA.

Zikirnya : HU-ALLAH.

VIII. MA’RIFAT

Karena sudah tahu gerak dan diam itu gerak Tuhan. Maka isi Ma’rifat

adalah LENYAP atau DIAM.

IX. PENJELASAN ( V s/d VIII )

Untuk bisa dipahami dan utamanya bisa diamalkan isinya ( bukan bacaannya )

mari kita bahas satu persatu dengan singkat. Syahadat yaitu penekannya adalah

Supaya Manusia Mempunyai Rasa Takut, Bahwa diatas Kita Ada Tuhan Yang Maha

Esa. Karena ada rasa takut atas perbuatan kita, maka akal kita disuruh memilih baik

dan buruk dan segala Konsekwensinya akibat perbuatan kita.

Sebagai acuannya : Perbuatan baik dibalas baik dan perbuatan buruk dibalas

buruk. Karena Tuhan itu Laisa ( meliputi seluruh alam ) maka perbuatan nyata

maupun tersembunyi akan selalu terkontrol dan pasti ada balasannya. Ingat AL-

QUR’AN surat AL-ZALZALAH ayat 7-8. Bagi yang mempelajari ilmu batiniyah Syahadat

dijabarkan menjadi SiQadim dan SiMuhadas.

Page 12: Pedoman Penerus Akhlak Rasulullah

Perbuatan Muhadas pasti terkontrol oleh SiQadim. Barang siapa menginginkan

Muhadas ditemui SiQadim atau SiMuhadas bisa bermesraan dengan SiQadim. Maka

Muhadas harus ddibersihkan lebih dahulu dengan amalan-amalan nyata seperti

perintah AL-QUR’AN dalam surat AL-MAAUN. Sedang syahadat yang dibawa Nabi

MUHAMAD RASULULLAH.

Shalat isinya : Perintah sifatnya. Dalilnya : Dirikanlah Shalat, sesungguhnya Shalat itu

dapat menjauhkan perbuatan Keji dan Munkar. Surat Al-Ankabut ayat 45.

Coba kita kaji kembali apa yang di pandang Allah Swt sehingga Nabi menjalani

peristiwa Isra’ Mi’raj, sedang beliau seorang Ummi ( Buta Huruf ). Ternyata sifat

beliau yang berakhlak mulia. Dan sejak umur 12 Tahun sudah kelihatan sekali

kejujurannya sewaktu diberi tugas mengembala kambing. Karena menyangkut Akhlak

berarti perbuatan Habluminanas punya peran yang sangat penting. Perintah Shalat

terjadi setelah Nabi Muhammad Saw menjalani Isra’ dan Mi’raj. Karena Fungsi Shalat

adalah Memperbaiki Akhlak manusia yang rusak. Seperti keadaan sekarang,

Shalatnya tidak pernah ketinggalan tetapi perbuatannya banyak yang menyimpang

berarti Shalatnya terbuang percuma. Seharusnya semakin Shalat perbuatannya

semakin baik. Kenapa justru banyak ahli sujud yang terbuang Shalatnya. Karena

pelajarannya salah dituju. Yaitu HENDAK SURGA TAKUT NERAKA. Bukan tujuan utama

Shalat yaitu memperbaiki Akhlak manusia. Shalat yang di wajibkan ( diperintahkan )

ada lima waktu. Dan pertanyaannya kenapa Shalat wajib 5 waktu itu, jadwal waktu

yang di tentukan saat mata kita dalam terjaga, kok bukannya ditentukan pada saat

kita banyak istirahat yaitu pada waktu malam hari. JAWABANNYA adalah apakah

perbuatan kita sesama manusia ( Habluminanas ) diingatkan dari waktu shalat yang

satu kewaktu shalat yang lain sudah dijalankan dengan baik.

Contoh :

Isya, dijadwalkan sebelum tidur. Artinya kita disuruh mengingat lagi apakah selama

siang hari ada perbuatan kita yang merugikan orang lain. Supaya kita dapat

memperbaiki perbuatan kita esok hari.

Subuh, dijadwalkan setelah bangun tidur pagi hari. Kita diingatkan kembali bahwa

kita segera memasuki kegiatan sehari-hari yang berhubungan dengan banyak

manusia. Apakah akan kepasar, kekantor, dan lain-lain. Kita diingatkan untuk

Page 13: Pedoman Penerus Akhlak Rasulullah

menjaga komunikasi dengan sesama manusia secara baik-baik ( ingat Syirot kita

adalah lidah dan mulut kita ).

Luhur/Dhuhur, kita diingatkan kembali pada waktu istirahat siang. Apakah pekerjaan

yang padat dan banyak berhubungan dengan sesama manusia itu bisa kerjakan

dengan baik, sehingga tidak merugikan orang lain.

Ashar, Sebelum pulang dari pasar atau kantor kita di ingatkan kembali apakah masih

ada pekerjaan yang menyangkut kepentingan orang lain misalnya janji dengan orang

lain ( Relasi Bisnis ), janji bayar utang dan lain-lain sehingga tidak mengecewakan

orang.

Mahgrib, kita diingatkan kembali apakah hasil jerih payah sehari yang berupa rezeki

yang kita bawa pulang untuk keluarga, kita peroleh dengan cara yang halal atau

haram.

Jadi : Isya, Subuh, Luhur, Ashar, Mahgrib ( disingkat menjadi ISLAM ) adalah perintah

menjalankan Akhlak Tuhan yaitu kasih dan sayang atau dalam bahasa yang pas

adalah Menuruti Akhlak Tuhan. Kita ingatkan bagi ahli sujud, jangan disamakan

Shalat dengan sembahyang, kalau sembahyang seolah-olah hanya menjalankan

Habluminallah, padahal Kalau Shalat Urgensinya Menyempurnakan Habluminanas

Dalam Koridor Habluminallah Atau di Bahasakan Pemakaian : perbuatan menuruti

tuntunan Tuhan. Sesuai dengan dalilnya apabila perilaku seseorang yang kasih sayang

otomatis jauh dari perbuatan keji dan munkar.

Rukun Shalat ada 13 yaitu :

1) Niat

2) Berdiri betul

3) Takbirratul ihram

4) Fatihah

5) Rukuk

6) I’tidal

7) Sujud

8) Duduk diantara dua sujud

9) Duduk Tahiyat

10) Tahiyat Akhir dan Salawat

Page 14: Pedoman Penerus Akhlak Rasulullah

11) Salam

12) Tertib

13) Tu’maninah ( artinya menetapkan suatu rukun pindah ke rukun lainnya )

Bagi shalatnya orang Hakikat : Niat shalat sudah dimulai saat mengambil air wudhu

untuk membersihkan Istinja lahir dan Istinja batin sehingga niat shalat ( ushali ) tidak

dibaca lagi langsung baca BISMILLAHIRRAHMANIRAHIM langsung Takbir.

1.Mengangkat tangan keatas adalah pekerjaan Syariat

2.Bacaan Allah adalah pekerjaan Tarikat

3.Bacaan Hu-Akbar adalah pekerjaan Hakikat

4.Sempurna ilmu : Ia puji bagiNya adalah pekerjaan Ma’rifat

Pembahasannya :

Bagi orang Hakikat niat tidak dibaca lagi saat sebelum angkat Takbir, supaya

pemahamannya tidak MENDUA artinya ada yang menyembah dan ada yang

disembah.

Puasa Ramadhan Masuk Dalam Kategori Ibadah. Hakikatnya Melatih Diri. Untuk

selalu melihat kebawah Fakir, Miskin, dan kaum serba kekurangan. Sehingga timbul

rasa Iba dan berlaku adil terhadap kaum yang keadaanya dibawah kita.

Caranya : Belajar memberi makan fakir miskin dan lain-lainnya yang membutuhkan.

Pekerjaan ini tidak lepas dari belajar Berakhlak.

Puasa orang Hakikat adalah menjaga penglihatan, menjaga pendengaran, dan

menjaga perkataan serta hal-hal yang menimbulkan Nafsu.

Puasanya orang Syari’at adalah tidak makan dan minum sejak Imshak sampai

terbenamnya matahari, dan tidak melakukan hal-hal yang membatalkan puasa.

Puasanya orang Hakikat dijalankan setiap hari sampai akhir hayat. Dan yang

dijalankan oleh Abah Rusli sesuai dengan perkataan Tuhan sebagai berikut :

Page 15: Pedoman Penerus Akhlak Rasulullah

1) IKHLAS dengan PENDENGARANKU

2) RIDHA dengan PENGLIHATANKU

3) SABAR dengan PERKATAANKU

4) SANGKA BAIK dengan KELAKUANKU

Bagi orang Hakikat yang benar : satu-satunya jalan yang cepat untuk

membersihkan Muhadas dengan jalan memberi makan dengan diam ( Siin ). Ada

alasan tersendiri mengapa memberi makan kok tidak memberi dalam bentuk lain.

Contoh : Ada seseorang sangat kelaparan ( hampir mati ) kemudian kita beri makan

dan dia bertahan hidup. Berarti kita menolong Si Hayat. Atau yang hidup menolong

yang hidup pula. Karena orang yang kelaparan tadi tertolong jiwanya. Maka orang

tadi walaupun tidak mengucapkan, hatinya pasti mendoakan yang memberi

pertolongan. Doanya inilah yang paling ampuh/cepat untuk membersihkan Muhadas

si penolong. Kami ingatkan kembali masalah soal memberi soal memberi makan,

kepada Ahli Sujud dan Ahli Kitab untuk mencermati dengan sungguh-sungguh

peringatan dalam AL-QUR’AN Surat AL-MAAUN dan Surat AL-BAALAD. Apabila anda

tidak melaksanakan, berarti anda masuk golongan yang tidak taat kepada Allah Swt

dan Rasullnya.

HAJI : Masuk golongan kategori Ibadah

Niat Haji menurut Abah Rusli adalah niatkan pada hati masing-masing yang

akan naik Haji, Mudah-mudahan setelah pulang menunaikan Ibadah Haji jadi orang

baik. Pulang Haji jadi orang baik berarti Makbrur apabila perilakunya tambah kacau

berarti Mardud. Hakikatnaya naik Haji adalah melihat bekas-bekas perjuangan

Rasulullah.

MEKAH. Dikota ini Rasulullah membangun kembali Ka’bah menempatkan batu

Hajar Aswad pada tempatnya. Kemudian menempatkan Kiblat umat Islam yang dulu

di arahkan ke Masjidil Aqsa dipindah ke Ka’bah Masjidil Haram. ( pemindahan kiblat

Page 16: Pedoman Penerus Akhlak Rasulullah

ini di abadikan adanya Majid Kiblatain yang mempunyai dua arah kiblat ) yang berada

di Madinnah

Pemindahan arah kiblat ini tentu ada alasan tertentu.Setalah ketemu dengan

Abah Rusli misteri ini baru terungkap, alasannya adalah bahwa di dalam Ka’bah

ternyata di semayamkannya jasad manusia pertama yaitu ADAM.AS. Dan bagi yang

tidak percaya, tidak ada paksaan untuk percaya !!!

Karena Adam As dalam kajian Ilmu Bathinniyah sebagai Bapak dari sekalian batang

tubuh. Dan Nur Muhammad ( bukan Nabi Muhammad ) adalah Bapak dari sekalian

Roh. Maka TAWAF, pada hakikatnya adalah tempat berkumpulnya sekalian batang

tubuh yang hidup. Dan kata Tuhan : Yang hidup itu hakikatnya tiada lain adalah aku

dengan kajian kita. Apabila kita Tawaf dan sampai pada bagian Buncu Ka’bah yang

ada garisnya kita disuruh Istilam. Yaitu mengangkat tangan keatas dan telapak

tangan diarahkan bagian buncu Ka’bah tersebut, kemudian setelah itu telapak tangan

kita sendiri kita cium.Hal ini mengisaratkan kepada kita seola-olah dapat dengan

Adam As, bahwa kita telah datang. Atau kalau kita Tawaf Wadak ( Tawaf perpisahan )

dianjurkan jalan kita mundur sampai pendakian hal ini seolah-olah kita pamitan.

BATU HAJAR ASWAD. Hal ini berkaitan dengan Siti Hawa kalau dilihat dari

bentuk anda pasti bisa menebak. Dan konon batu ini berasal dari Surga. Karena

orangnya memang dari Surga, jadi sudah klop anggapan tersebut.

Dilingkungan Ka’bah ada yang nama Hijil Ismail dimana bawahnya ada sumur yang

airnya disebut air Zam-Zam. Hal ini mengingatkan, Siti Hajar mencari air untuk Ismail

yang menangis kehausan. Dimana di gambarkan pada saat kita Sa’i dan Safa-Marwah,

yaitu perjuangan Siti Hajar mencari air dalam keadaan kebingungan. Kemudian Siti

Hajar kembali menemui anaknya ( Ismail ) ternyata bekas pijatan kaki Ismail sewaktu

menangis keluarlah air dan dinamakan SUMUR ZAM-ZAM.Di depan pintu Ka’bah ada

yang namanya Makam Ibrahim ( bekas injakan telapak kaki Nabi Ibrahim As ) yang

diabadikan. Ini adalah sebagai pertanda perjuangan Nabi Ibrahim mengantar Siti

Hajar dan Ismail sampai Kota Mekah dari Kota Palestina.

Page 17: Pedoman Penerus Akhlak Rasulullah

Konon menurut cerita, kita seolah-olah berkumpul dipadang MA’SAR.

I’tikatnya manusia diperlakukan sama dihadapan pengadilan Tuhan tidak akan lolos

seberat zarroh pun perbuatan baik atau buruk. Oleh karena itu di Arafah ini juga

diperlakukan sama, hanya memakai selembar kain Ihram dan selembar tikar untuk

istirahat. Walaupun di Negerinya mungkin sebagai seorang Raja, Presiden atau

sebagai Petani di Arafah diperlakukan sama. Oleh karena itu kalau bermunajat,

sebaiknya hanya satu tujuan yaitu supaya bisa menjadi manusia yang baik.

MUSDALIFAH. Tempat istirahat sebentar pada waktu malam, untuk mengambil

batu kerikil untuk keperluan pelontaran di Mina. Waktu mengambil batu, baca yang

sederhana saja AUDZUBILLAHIMINASSYAITANNIRROJIM.

MINA. Adalah tempat pelemparan/Jumratul Aqobah, Ula dan Wusto.

Pengertian bagi orang Syari’at adalah Tempat pelemparan Setan ( melempar setan ).

Bagi orang hakikat melempar ini dimaksud membuang perilaku Setan ( Buruk ) yang

biasa kita lakukan, sehingga semua perilaku buruk tersebut tidak lagi dilakukan

apabila setelah kembali menunaikan Ibadah Haji. Intinya perilaku buruk, terganti

dengan perilaku terpuji ( jadi Haji yang Makbrur karena akhlaknya berubah menjadi

baik ). Masalah potong rambut, baik setelah Sa’i atau setelah selesai melempar batu

adalah merupakan bentuk kesaksian kita.

Menurut Kisah Abah Rusli bahwa Mina ini tempat dijadikan Jin dan Setan, berkaitan

dengan peristiwa perlakuan yang kejam oleh Fir’aun terhadap Siti Masitah dan anak-

anaknya. Gara-gara Siti Masitah tetap bertahan dengan Agama Tauhid dan tidak mau

kembali ke Agama yang menyembah berhala.

Konon menurut cerita, anak pertama yang bernama Akobah dimasukkan kedalam

minyak mendidih hingga mati, ternyata Siti Masitah tidak berubah keyakinannya.

Maka anak yang bernama Ulo dimasukkan lagi kedalam minyak yang mendidih

hingga mati pula, ternyata Siti Masitah tetap teguh pendiriannya. Maka anak ketiga

yang bernama Wusto diperlakukan sama hingga mati tetap Siti Masitah tidak

Page 18: Pedoman Penerus Akhlak Rasulullah

bergeming. Karena Fir’aun jengkel dan marah besar maka Siti Masitah juga

dimasukkan dalam minyak yang mendidih hingga ajal. Dan menurut cerita karena

keteguhan dan keyakinannya terhadap Tuhan Allah Swt, jasad Siti Masitah berbau

harum.

Menurut Abah Rusli, Untuk melawan Iblis kita amalkan : Iklas kita, Ridha kita, Sabar

kita dan Sangka baik kita. Sehingga tidak ada lagi pintu masuk bagi Setan.

MADINAH. Bagi yang menunaikan Ibadah Haji di sunahkan Shalat Arbain 40

waktu. Mengingat kita,perjuangan Nabi berhijrah dari kota Mekah ke Madinah, serta

mengingatkan kita bahwa turunnya KALAMULLAH banyak dikota Madinah ini.

Sewaktu Nabi hijrah dari kota Mekah ke Madinah, Nabi disambut penduduk

setempat dengan senang hati. Para Saudagar kaya menawarkan kepada Nabi

penampungan untuk tinggal dirumahnya. Namun Nabi menolak tawaran baik

tersebut dan Nabi menjawab : Apabila keledai yang aku tumpangi tersebut berhenti

dengan sendirinya, maka disanalah aku akan tinggal. Ternyata keledai tersebut

berhenti sendiri tepat di muka rumah orang yang sangat miskin. Dan rumah inilah

yang ditinggali Nabi untuk menyebarluaskan ajaran Islam, yang dikenal sekarang

dengan Masjid Nabawi yang sangat megah.

Amalan Siti Hajar yang disampaikan kepada Abah Rusli, apabila ada seseorang

berkeinginan naik Haji dan mudah-mudahan tidak di matikan sebelum terlaksana

menunaikan Ibadah Haji adalah sebagai berikut :

1) Lailaha ilallah Adam Baitullah

2) Lailaha ilallah Arbain Kalammuliah

3) Lailaha ilallah Araffah Allah Allah Allah

4) Lailaha ilallah Mina Jin Ciptaan Allah

TARIKAT. Adalah perjalanan mencari Tuhan, Zikirnya : ALLAH-ALLAH. Diawali

dengan hukum akal :

1) Setiap ada nama pasti ada bendanya.

2) Setiap ada nama pasti ada orangnya.

Page 19: Pedoman Penerus Akhlak Rasulullah

Kita mengambil jalan kedua, yaitu siapa orangnya yang bernama Tuhan Allah

tersebut. Dalam Kitab Tasawuf disebutkan ada yang nama 99 Tuhan, dan masih ada

satu lagi yang dirahasiakan untuk menggenapkan menjadi 100 Nama Tuhan.

Jalan pendekatannya dengan Dalil AL Insanu Sirri, Wasirri Wasifati, Wasifati Laghoiri.

Artinya : ( kata Tuhan ) Insan itu adalah rahasiaku, dan rahasia itu adalah sifatku, dan

sifat itu tiada lain adalah aku jua.

Dengan penjelasan tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa : satu nama yang

dicari sebagai penggenap 100 nama Tuhan adalah INSAN. Karena disandarkan Sifat

Tuhan kepada makhluk yang bermuka/berwajah, maka tiada lain yang dimaksud

adalah MANUSIA. Dan sebutan manusia dalam ilmu adalah MUHAMMAD.

Keterangan : ( bukan Nabi Muhammad Saw yang di kubur di Madinah yang

dimaksud). Jadi manusia bernama Muhammad Saw itu ( dalam ilmu ) adalah perilaku

dari 99 Nama Tuhan ( ASMA UL HUSNA ). Perlu di ketahui bahwa Di Ciptakan Bumi

Dan Langit, Jin Dan Manusia, Baik Dan Buruk. Maka peranan akal menjadi sangat

penting untuk menimbang perbuatan baik dan buruk.

Menurut Ilmu Batiniyah, manusia di ciptakan dari Api, Angin, Air dan Tanah.

Karena Api merupakan sifat Jin/Iblis yang pada dasarnya berakhlak buruk, maka

pengamal Tarikat harus hati-hati. Jangan sampai kita di tumpangi, karena sifatnya

sangat halus kadang-kadang tak terasa bahwa kita telah di tumpangi. Kalau tidak

hati-hati pengamal Tarikat bisa menjadi gila karena lepas dari akal sehat dan akhlak

yang baik. Dan kenyataan sudah kita jumpai pengamal AURIYAH-TAMBUNIYAH, yang

menurut Abah Rusli mereka secara tak sengaja ditemani oleh empat sahabat Jin, dan

kalau di Foto, empat sahabat tersebut berkepala ular. Orang tersebut akan kelihatan

sakti dan bisa berjalan kemana-mana, sehingga kdang-kadang manusia tertipu oleh

tipu daya Jin dan menyebut, orang tersebut seorang Wali karena kehebatannya. Ciri-

ciri orang tersebut biasanya minumannya kopi pahit. Oleh karena itu kita ingatkan

harus hati-hati sebagai penerus ajaran Rasulullah yang benar, jangan sampai tertipu

oleh tipu daya Jin/Iblis. Ciri-ciri lain pengamal Tarikat yang sesat yaitu suka mimpi-

mimpi dan suka merasa-rasa seperti ketemu datuk penguasa gunung atau hutan dll.

Page 20: Pedoman Penerus Akhlak Rasulullah

Kata kunci : Bagi pengamal Tarikat supaya tidak sesat adalah dengan akal sehat

disertai Akhlak yang baik.

HAKIKAT. Zikirnya Hu-Allah. Hakikat adalah pemahaman yang menggambarkan

isi yang tersirat. Inti pemahaman Hakikat dalam Ilmu Batiniyah adalah bahwa gerak

dan diam itu adalah gerak Tuhan. Dalilnya : Dimana kamu menghadap disitu ada aku.

Rata-rata pemakaian Ilmu Batiniyah yang telah lewat hendak menyatukan Muhadas

dengan si Qadim lewat bacaan HU-ALLAH sebanyak-banyaknya.

Dan parahnya menurut pemahaman mereka bahwa pekerjaan Muhadas merupakan

pekerjaan Si Qadim juga. Atau yang diluar sama di dalam. Dikenal dengan paham

Ilmu sebuku sehingga orangnya ter Aku Tuhan. Sehingga pekerjaan apa saja baik atau

buruk adalah sama saja, karena pemahamannya merupakan pekerjaan Tuhan juga

akibat pemahaman ini timbul seperti harta orang harta kita, istri orang istri kita,

berbuat jinah dan perbuatan Amoral lainnya pun dianggap tidak ada dosa atau

balasan. Atau istilah orang Banjar sudah barani balapas.

Kesalahan pemahaman tersebut diatas, jelas nyata-nyata kehilangan kehilangan akal

sehat dan Akhlak yang baik sebagai manusia. Sehingga tidak ada bedanya

perbuatannya seperti Binatang, karena tidak kenal lagi hak-hak orang lain maka

martabatnya sama dengan hewan.

Menurut Abah Rusli : Pemahaman Hakikat adalah Bertemu dengan sifat Tuhan yang

(7) Yaitu Qodrat, Iradat, Ilmu, Hayat, Samak, Bashar, Kalam, disandarkan kepada

kita. Tetapi kita tidak mempunyai apa-apa atau kosong ( La Haulawalaquwata ) atau

dalam Tasawuf bahwa kita sudah mati lama atau mati dalam pandangan Ilmu Hakikat

Antal Mautu Qablamaut.

Penjabarannya :

7 Sifat Tuhan : Qodrat, Iradat, Ilmu, Hayat, Samak, Bashar, Kalam.

5 Sifat Hamba : Hina/Fakir, Bodoh, Tuli, Buta, Bisu.

Tujuh Sifat Tuhan itu tergantung di Hayat. Apabila hayat ini kembali, maka 6 Sifat

Tuhan lainnya mengikuti. Atau badan Wadak itu sebagai kurungan 7 Sifat Tuhan. 7

Sifat Tuhan itu hanya disandarkan saja pada kita. Bukan diberi, Tolong dipahami

betul-betul supaya tidak salah tafsir. Sedang pada hewan disandarkan 4 Sifat saja

Page 21: Pedoman Penerus Akhlak Rasulullah

yaitu : Hayat, Samak,Bashar, Kalam, dan yang membedakan dengan kita ( Manusia )

adalah Sifat Qodrat, Irodat, Ilmu atau dalam bahasa pemakaian AKAL, FIKIR, Dan

ILMU. Jadi sudah jelas bahwa kekeliruan paham sebuku adalah hendak menyatukan

terus antara zat dengan sifat. Atau dalam tingkatan Ilmu hendak bermain diatas

terus dan tidak mau cepat-cepat turun kebawah. Karena Tuhan itu berakhlak Rahman

dan Rahim, maka cepat-cepat diperbaiki perilaku Muhadas supaya sama Akhlaknya

dengan Tuhan ( Si Qadim ).

Ada pertanyaan kenapa posisi Hayat ditengah, kok tidak diatasnya Qadrat sedang

Hayat ( hidup ) itu lebih dahulu.

Jawabannya : Karena Tuhan selalu berbuat adil terhadap siapapun. Pemakaian Ilmu

Hakikat menurut Abah Rusli sebagai berikut : ( pandangan didalam ) :

1) HU – itu Aku

2) ALLAH - Adalah Nama Ku

3) NAIK TURUNNYA NAFAS - Adalah Zat Ku

4) YANG INGAT,KUASA- BERILMU itu Aku. Sedangkan Kamu ( Kita ) itu Pelupa,

Hina, Bodoh. Karena Kamu ( Kita ) Lahaulawalaquwata ( tidak punya daya apa-

apa)

5) 5AHMAD – itu adalah Orangnya yang berlaku memerintah kepada Si Muhadas

Maka berlakulah Syahadat ADAM yang dikatakan Abah Rusli yaitu :

LAILAHA ILALLAH AHMAD KALAMMUALLAH

ILALLAH MUHAMMAD RASULULLAH

Cerita Nabi Adam As Kepada Abah Rusli tentang kejadian alam adalah sebagai

berikut : Semula Alam itu Kosong, kemudian baru ada Angin, setelah ada Angin baru

ada Air, setelah ada Air baru ada Tanah, setelah ada Tanah baru diciptakan ADAM.

Setelah ada ADAM baru ada nama ALLAH. Karena Jin/Iblis tercipta lebih dahulu yaitu

API. Maka permintaan Iblis kepada Tuhan, bahwa akan menggoda ADAM berserta

anak cucunya dikabulkan. Maka komplitlah dalam diri ADAM terdiri dari API, ANGIN,

AIR, dan TANAH.

MA’RIFAT. Isinya Lenyap atau Diam

Page 22: Pedoman Penerus Akhlak Rasulullah

Untuk mengkaji isi ma’rifat sebaiknya kita simak beberapa dalil yaitu :

a. Awalludin Ma’rifatullah = Awal Agama mengenal Allah

b. Barang siapa tidak mengenal diri, maka tidak akan mengenal Tuhannya

c. Gerak dan Diam adalah tiada lain gerak dari Allah Swt

Karena sudah kita bahas dan tahu perjalanan akan Ilmunya dari Syari’at, Tarikat,

sampai Hakikat, maka isi daripada Ma’rifat adalah Lenyap atau Diam.

Dalam mengamalkan Ma’rifat terpecah menjadi dua jalan yaitu :

1. Hendak menyatukan Sifat dengan Zat. Lewat Zikir dan biasanya

pengamalnya melakukan dengan mengamar ( Mahaluat ) sehingga

pekerjaan Habluminanas di tinggal.

2. Memperkuat Habluminanas, memperbaiki Akhlak si Muhadas menuruti

Akhlak Tuhan dengan melewati Pintu Hayat. Dengan tujuan Si Qadim

menemui Si Muhadas atau kejadian Aku bertemu Aku atau istilah lain

diri bertemu dengan sebenar-benarnya diri, dalam pandangan Ilmu

Batiniyah.

PENJELASAN JALAN PERTAMA ( 1 ) :

Hendak menyatukan sifat dengan zat lewat Zikir dan biasanya Pengamal mengamar (

Mahaluat ) karena membaca Zikir ribuan kali. Jalan ini termasuk Golongan yang salah

tafsir mengenai DIAM. Pengertian diam ini ditindak lanjuti dengan Mengamar,

melakukan zikir beribu kali tujuannya hendak menyatukan sifat dengan zat. Karena

mengamar terus berarti pekerjaan Habluminanas ditinggalkan, otomatis pekerjaan

Ahklak sebagai manusia ditinggalkan.

Dan disinilah Iblis melihat celah-celah sebagai kelemahannya, sehingga Iblis masuk

dalam Alam fikiran pengamal secara tidak sadar. Dan menafsirkan gerak dan diam

itu tiada lain adalah gerak Tuhan. Dijadikan pengertian secara mentah : Gerak Tuhan

sama dengan gerak kita sehingga pengertiannya, menjadikan perbuatan kita

merupakan perbuatan Tuhan, akuan kita sama dengan akuanNya. Dan dikenal

sebagai ILMU SEBUKU dan pengamalnya berpegang pada AURIYAH TAMBUNIYAH.

Page 23: Pedoman Penerus Akhlak Rasulullah

Akibat pengamal ini :

1. Apabila akalnya hilang, karena tidak tercapai menyatukan Sifat dengan Zat

maka yang kita temui menjadi GILA

2. Apabila akalnya tidak hilang, pengamal tidak terasa ditumpangi pekerjaan

Iblis, Setan, Dan Jin. Maka perilaku pengamal ini betul-betul menjadi Iblis

yang Maujud. Karena perbuatan kita juga perbuatanNya. Sampai timbul

anggapan bahwa Harta orang Harta Kita Istri orang Istri Kita, pekerjaan baik

dan buruk sama saja. Sehingga yang mengmalkan kehilangan ADAB dan

MARTABAT. Yang tak lain Bermartabat Binatang karena sudah tidak bisa

membedakan Halal dan Haram, Baik dan Buruk, tidak kenal Dosa serta

balasannya.

3. Ma’rifatNya jadi SESAT, karena diiringi sahabat Empat ( 4 ) seperti IBLIS,

SETAN, JIN ISLAM, JIN KAFIR. Pengamal Auriyah Tambuniyah hebat juga

dengan diiringi Empat sahabat tersebut. Inilah tipu daya Setan yang tidak

difikirkan oleh pengamal. Pengamal ini juga akan bisa jalan kemana-mana

seperti Ke Mekah, Sakti, Dengan tenaga dalamnya, Tahu rahasia orang yang

minta tolong, dsb. Sehingga orang yang melihatnya terjebak dengan tipu

daya Iblis dan kadang-kadang berani disebut sebagai WALI.

PENJELASAN JALAN KEDUA ( 2 ) :

Dasar pemikirannya adalah bahwa gerak dan diam Muhadas itu tergantung pada 7

SIFAT TUHAN yang disandarkan. Apabila 7 sifat Tuhan kembali kepada yang memilki

sifat, yaitu Zat Tuhan yang Qadim Artinya Kekal tiada rusak selamanya.

Maka Simuhadas ini tamat riwayatnya alias mati. Atau dalam ilmu Hakikat dikenal

mati Ma’nawiyah atau sebutannya Lahaulawalaquwata artinya tiada punya daya

apa-apa alias tidak kekal, rusak dan kosong sifanya.

Pengertian Muhadas dalam Ilmu adalah menyangkut perbuatan nyata yang

dilakukan jasad di Alam dunia ini, oleh karena itu jasad dikenal tidak kekal, rusak atau

mati.

Page 24: Pedoman Penerus Akhlak Rasulullah

Dan yang membuat rusak martabat jasad atau jasmani itu karena perbuatan

Buruk yang dilakukan secara nyata. Supaya jasad ini bisa terangkat martabatnya atau

dalam bahasa ilmu supaya perbuatan Muhadas ini berakhlak baik diperlukan upaya

untuk melakukan perbaikan. Ingat sebuah Hadits : Mulanya ADAM itu berdosa.

( karena ada sifat Api ) karena kita hidup di Alam nyata maka caranya perbaikan

dengan Amalan nyata pula bukan dengan cara mengamar ( Mahaluat ). Karena

Amalan nyata ini ditujukan untuk sesama manusia, maka pekerjaan Habluminanas

jadi sangat penting, karena menyangkut AKHLAK !!!

Untuk memperbaiki Akhlak Muhadas ini hanya ada satu jalan Amalannya yaitu

BISMILLAHIRAHMANNIRRAHIM tapi isinya, bukan bacaanya. Karena isinya Rahman

dan Rahim, maka caranya dengan jalan memberi ( Khususnya memberi makan )

dengan Diam/Rahasia. Karena yang dijalankan dalam koridor ilmu Ma’rifat, maka

jalannya secara rahasia pula, supaya tidak terjadi pujian orang yang bisa

menggugurkan kembali amalan kita.

Amalan memberi dengan Diam supaya hasilnya sempurna, menurut Abah Rusli lewat

: IHKLAS KU RIDHA KU, SABAR KU, SANGKA BAIK KU.

Maka amalan memberi ini berdasarkan AkuanNya, bukan Akuan kita karena kita

Lahaulawalaquwata. Abah Rusli berpesan dalam bahasa mantik : antara kucing

dengan tikus. Kalau kucing ingin bertemu dengan tikus, selama kucing ini belum jadi

tikus menurut pandangan si tikus, maka si tikus tidak akan keluar dari lobang tikus.

Apabila kucing ini menurut pandangan tikus sudah seperti dirinya ( tikus ). Maka tikus

tersebut akan keluar menemui si kucing yang kelihatan jadi tikus. Inilah puncak

amalan sehingga : AKU BERTEMU AKU. Serasi antara si Qadim dengan si Muhadas.

Amalan Abah Rusli selama 16 Tahun ini dilakukan lewat pintu hayat yaitu dengan

jalan memberi makan dengan Diam. Karena sangat rahasianya beliau istri dan

anaknya tidak tahu. Setelah kejadian 1 Syawal 1999, memberi makan di rumahnya di

contohkan oleh beliau sebagai pelajaran yang mau mengikuti. Pelajaran ini pun masih

ada yang mengatakan Riya’ dan Fitnahpun masih banyak terjadi seperti menyembelih

sapi yang dibagikan kepada warga setempat, Rupanya setelah kita pelajari ada unsur

Iri dan memang merasa pintar. Memberi yang dinyatakan memang bisa menjadi Riya’

apabila memberi berdasarkan akuan kita, tetapi apabila memberi makan berdasarkan

akuanNya tidak menjadi masalah ( malah menjadi baik ).

Page 25: Pedoman Penerus Akhlak Rasulullah

Ada pertanyaan, kenapa dalam 7 sifat Tuhan kedudukan hayat di tengah, padahal

hayat itu bobotnya lebih tinggi daripada Qodrat. Kenapa duduknya hayat tidak di atas

Qodrat.

Jawabannya mudah : yaitu Karena Tuhan itu bersifat Adil dan kasih sayang. Coba kita

fikir apabila kedudukan hayat diatas Qodrat, maka anak kecil, orang bodoh tidak akan

bisa mengamalkan kebaikan. Karena syaratnya orang tersebut harus berilmu terlebih

dahulu. Karena Tuhan itu Adil, maka kedudukan hayat di tengah, sehingga orang

yang buta huruf ( UMMI ) pun seperti Nabi Muhammad bisa mengamalkan amal

kebajikan sehingga akhlaknya sempurna sampai Tuhan menjalankan Muhammad

untuk ber Isra’ dan Mi’raj.

Setelah sampai di Sidratul Munthaha Muhammad tidk melihat apa-apa. Dan beliau

berfikir barang kali aku ini Tuhan. Dan saat itulah Tuhan menjawab HU ( AKU ) maka

taubatlah Muhammad dengan mengucapkan Ashadhualla ilahailallah ( HU )

Waashadhu anna Muhammad Rasulullah. Disinilah pengertian yang benar bahwa

sesungguhnya Muhammad ( ITU ) pesuruh Allah. Bagi yang mengkaji ilmu Batiniyah

yang benar, bahwa yang dimaksud Muhammad Rasulullah itu tiada lain adalah Nur

Muhammad. Oleh karena itu Syahadat bagi orang Hakikat adalah Ashadhualla

ilahailallah ( HU ) Waashadu anna Muhammad Rasululah. Dengan pengertian Antara

yang Empu Nya perintah dengan yang diperintah tidak terpisah.

Disinilah banyak ahli ilmu batiniyah salah tafsir, karena yang menjalani Isra’ dan

Mi’raj kebetulan juga bernama Muhammad, maka dikira bahwa Nabi Muhammad (

Yang Zahir ) inilah yang dimaksud Muhammad Rasulullah.

Salah tafsir inilah menimbulkan kajian ilmu batiniyah yang salah, seperti kajian ilmu

sebuku. Sehingga pengertiannya menganggap bahwa yang diluar sama yang didalam,

atau perbuatan Muhadas sama dengan perbuatan Qadim. Akibatnya fungsi akal jadi

hilang, padahal akal inilah kunci untuk menimbang perbuatan baik dan pebuatan

buruk, sehingga manusia mempunyai Akhlak yang baik.

Apabila manusia sudah kehilangan akal dan Akhlak yang baik, sudah bisa dipastikan

manusia tersebut kehilangan ADAB dan perilakunya, kurang lebih seperti binatang.

Kesimpulan :

Tidak akan pernah sempurna pekerjaan Hablumminallah apabila tidak

melakukan pekerjaan Habluminanas dengan baik.

Page 26: Pedoman Penerus Akhlak Rasulullah

Tidak akan sempurna ilmu atau iman seseorang apabia tidak diperbaiki akhlak

seseorang lebih dahulu.

Ada tujuh jalan untuk membersihkan Muhadas dengan cepat melalui dengan

AkuanNya ( memberi dengan diam ) sebagai berikut :

1. Memberi kepada orang-orang yang memang sudah menjadi kewajibannya

seperti istri, anak dan orang lain menjadi tanggungannya.

2. Memberi dengan diam kepada orang yang menderita kelaparan

3. Memberi dengan diam kepada anak yatim piatu dan fakir miskin

4. Memberi dengan diam kepada janda-janda tua yang melarat

5. Memberi dengan diam kepada orang yang melahirkan, sebab yang lahir itu

tiada lain adalah Ahmad

6. Memberi dengan diammkepada musafir kehabisan bekal

7. Memberi dengan diam kepada mualaf dan orang-orang yang benar-benar

berjalan di jalan Allah (IBNU SABIL)

Dalam soal memberi, ditekankan pula tidak memandang suku, ras dan agama karena

yang di pandang hanya pada sifat HAYAT. Masalah keyakinan itu yang menanggung

adalah masing-masing penganutnya.

Hal-hal tersebut diatas relevan dengan peringatan AL-Qur’an surat Al-Maa’un dan Al-

Balad, tolong yang merasa ahli sujud dan ahli kitab dikaji surat tersebut, dan rasakan

serta fikirkan apakah anda itu ISLAM sebenarnya.

Pada zaman Nabi Muhammad pemberian yang iklas itu hanya di isyaratkan tangan

kanan memberi, tangan kiri tidak tahu, belum tahu cara memberi.

Adapun cara memberi menurut Abah Rusli adalah sebagai berikut :

Apabila Si A akan memberi kepada Si C, maka Si A memberi Si C lewat tangan Si

B. Dan pesan Si A kepada Si B, apabila Si C bertanya dari siapa barang tersebut maka

Si B menjawab barang tersebut titipan orang. Dan yang paling bagus adalah Si A

memberi lewat Si B, dan Si A tidak tahu siapa saja yang diberi oleh Si B. Sehingga Si A

dengan orang yang diberi tidak tahu ( sama-sama tidak tahu ) sehingga pujian dari

Page 27: Pedoman Penerus Akhlak Rasulullah

orang yang diberi tidak menggugurkan amalan kebajikan Si A, inilah jalan yang paling

iklas. Apabila ada kalanya yang harus kita berikan lewat tangan kita sendiri, maka kita

ucapkan titipan orang. Misalnya memberi Masjid.

Amalan ini telah di jalankan Abah Rusli selama 16 tahun, sebelum kejadian

1Syawal 1999. Sampai-sampai istri dan anak-anaknya tidak tahu karena sangat

rahasianya Abah Rusli. Delapan tahun pertama, tepatnya malam ke 21 ± jam satu

malam bulan Ramadhan tahun 1991 beliau bertemu Lailatulqodar dengan di tandai

melihat Nur yang membelah dari utara ke selatan di langit.

Pada saat itu antara Qadim dengan Muhadas maih terpisah, karena waktu terangkat

ke atas Abah Rusli melihat jasadnya ketinggalan dan sajadah yang dipakai waktu

shalat hilang sampai sekarang. Dan pada waktu itu beliau berdoa : YA ALLAH,

KUATKANLAH IKLASKU, RIDHAKU, SABARKU, DAN SANGKA BAIKKU SEHINGGA AKU

BERTEMU AKU. Amalan memberi ini rupanya puncaknya tahun 1997, dimana negara

mulai terjadi krisis moneter dan khususnya di Kaltim terjadi krisis pangan yang luar

biasa.

Sehingga beras dari dolog dibagi dengan jatah lewat lurah-lurah. Pada saat itu

beliau membeli beras kira-kira 3 ton, dan di bagikan sebagian besar ke tanah hulu,

600 kg lewat mobil bataliyon yang kebetulan ikut operasi beras, dan sebagian lagi di

bagi untuk keluarga, tetangga dan daerah kita sampai Loa-janan. Inilah puncak

amalan surat Al-Balad. Rupanya Tuhan selalu memperhatikan perbuatan Abah Rusli,

sehingga menjelang hari Raya Idul Fitri tahun 1999 beiau membagikan Zakat Fitrah

dan Sedekah lainnya, pada malam harinya kira-kira jam 1 malam beliau di jalankan

layaknya Isra’ yaitu dari rumah ke Masjidil Haram melakukan tawaf dan sa’i

kemudian ke Arafah, diteruskan ke Musdalifah mengambil batu kemudian ke Mina

melempar batu setelah itu potong rambut. Dari Mina jalan lagi ke Masjidil Aqsa baru

pulang kerumah. Pada pagi harinya beliau akan berangkat ke Masjid Bataliyon untuk

shalat Id, tetapi karena badan beliau rasanya lelah sekali beliau tidak jadi berangkat.

Dan tepat Khotib naik mimbar karena dari rumah beliau kedengaran suara mic, dan

Khotib membacakan Alhamdulillah, Alhamdulillah pecahlah seperti swara guntur

bertepatan dengan terbukanya Hijab Abah Rusli sehingga AKU BERTEMU AKU Dan

saat itu Abah Rusli mengucapkan Subhanallah, Alhamdulillah, Allahu Akbar pada saat

Page 28: Pedoman Penerus Akhlak Rasulullah

itu terbuka Hijab dalam dua menit, rasanya di alam Ahmad, Rahmat dan Nikmat

seperti dua tahun.

1 Syawal 1999, sebagai sejarah kehidupan beliau dalam Mengamalkan ilmu

dan Amaliyahnya telah lulus. Kalau di hitung-hitung kenikmatan di alam Ahmad

Rahmat dan Nikmat adalah 99 %, sedang di dunia hanya 1% sehingga tidak bisa di

bayangkan. Pada saat terbuka Hijab seperti ada perintah unuk memberi tahu istrinya

untuk melihat ada orang Duduk Tahiyat di atas langit berjubah hijau dan bersurban

kuning menembus awan, dan di saksikan sebagian tetangganya. Setelah kejadian itu

ada peristiwa lain yang ganjil yaitu satu orang ( orangnya ) di rumah tetapi foto copy

nya berhamburan di mana-mana. Dan menurut ilmu, satu orang aslinya, 99 foto copy

nya sehingga genap ( 100 ). Dan 99 itu dari Asmaul Husna Rupanya inilah yang

membuat gempar hingga hari ke 13 mulai banyak orang berdatangan sampai puluhan

ribu orang. Setelah hari ke 41, layaknya seperti orang sekolah ada acara wisuda.

Dimana acara tersebut dibuka oleh Nabi Ibrahim dan di tutup oleh Nabi Muhammad.

Pada waktu itu dihadiri 25 Nabi dn Aulia-aulia penerus Nabi. Pada saat itu di serahkan

2.000.000 jubah awal kita dan sekarang perebutkan oleh orang-orang yang sudah

mati dan masih hidup, tentunya ada pertimbangan khusus bagi yang layak

menerimanya. Yang jelas jubah tersebut diberikan untuk menyelamatkan umat, dan

sekarang kuncinya ditangan Abah Rusli.

Keterangan masalah jubah sebagi berikut :

Jubah berwarna hijau itu adalah pembungkus awal kita yaitu tambuni di dalam

rahim ibu.

Surban kuning/selendang kuning itu tali pusat kita.

Jubah tersebut berkancing tujuh, artinya pemahaman dan amaliyahnya

tercapai kesempurnaan dalam pemakaian bertemu dengan tujuh sifat Tuhan

mulai : Qodrat, Irodat, Ilmu,Hayat, Samak, Bashar, Kalam, dengan kita yang

Lahaulawalaquwata. Yang brmuara pada AKU BERTEMU AKU.

Alam perjalanan ada tujuh juga yaitu : Alam Dunia, Alam Kubur, Alam Barzah,

Alam Nurjanah, Alam Ahmad, Alam Rahmat, dan Alam Nikmat. Dari tiga

tingkatan yang diatas yaitu Alam Ahmad itu Alam orang Sabar, Alam Rahmat

itu Alam orang Ridha dan Alam Nikmat itu Alam orang Ihklas.

Page 29: Pedoman Penerus Akhlak Rasulullah

Orang yang duduknya di alam Ahmad, orang tersebut sudah bisa jalan kemana-

mana. Untuk melengkapi buku ini dan untuk memperingati hari lahirnya Nabi kita

Muhammad, yang jatuh tepat hari Senin, 12 Rabiul Awal 1422 H. Tanggal 4 Juni

2001. Dengan Shalat hajat Nur Muhammad Shalat ini hanya di lakukan oleh para

Aulia-Alia di Masjidil Aqsa. Sedang yang kita laksanakan Shalat Hajat Nur Muhammad

( HU ). ( Ada tambahan HU ) jadi pengertiannya lebih tinggi ( kita pengamal duduk di

hakikat ).

Rakam niat : Ushali Sunnatan Hajati Nur Muhammad HU Arbaa Rakataini

Mustakbilal Kiblati Adaan Imaman Lillahitaala.

Rakaat I : Baca Fatihah, Qulhu, Falaq, Annas

Rakkat II : Baca Fatihah, Qulhu, Falaq, Annas tanpa Tahiyat

Rakaat III : Baca Fatihah

Rakaat IV : Baca Fatihah

Bacaan di Tahiyat hanya syahadat Adam di lanjutkan syahadat Muhammad lalu

salam. Salam kekanan mendoakan umat supaya selamat dan salam kekiri mendoakan

untuk di jauhkan dari bala.

Kesimpulan :

Kenapa niatnya bukan makmuman tetapi imaman, karena kita ini hakikatnya imam

semua di dunia ini.

Memperingati hari lahirnya Muhammad, Sama memperingati turunnya Nur

Muhammad.

Setiap anak cucu Adam pasti ada Nur Muhammad maing-masing.

Satu minggu sebelum Rasulullah meninggal, Fatimah pernah bertanya kepada

Rasulullah, Ya Rasulullah bagaimana caranya supaya aku dapat beriman seperti

engkau. Jawab Rasulullah : Hai Fatimah apabila kamu ingin tetap dalam keadaan

Page 30: Pedoman Penerus Akhlak Rasulullah

beriman, maka lihatlah selalu dibawah engkau. Artinya selalu melihat keadaan orang

yang hidupnya dibawah kita.

Shalat Sunat : Lailatul Qadar :

Banyaknya 2 Rakaat, di lakukan pada malam ganjil Bulan Ramadhan ± jam 1

malam

Caranya mirip Shalat Jenazah

Intinya : menghadapkan tiga Nur , Yaitu :

1. Nur ManiAllah, Nur Ma’ripatullah = Bumi

2. Nur Fah=langit........................................... Kepada Nur Zat

3. Nur Muhammad=kita................................

Ada beberapa peristiwa apabila turunnya Nur Muhammad Bertepatan Hari

Senin 12 Rabbiul Awal dalam siklus 300 Tahun :

1. 300 Tahun pertama Nabi lahir, berhala yang mengelilingi Ka’bah hancur,

setelah itu terjadi perang Gajah lawan Burung Ababil, kemudian terjadi

perang Badar

2. 300 tahun kemudian, terjadi perang orang Islam lawan orang Islam/Bani

Abas lawan Bani Umayah

3. 300 tahun kemudian, terjadi perang Salib ( prebutan kota Roma oleh

kaum Kristen, hingga Masjid di jadikan Gereja )

4. 300 tahun kemudian, terjadi perang dunia pertama

5. Abad 14 menuju Abad 15 tepatnya hari Senin, 12 Rabiul Awal 1420 H,

terjadi perebutan kekuasaan antar umat Islam khususnya di Indonesia.

Dan belum ada seorang Raja atau Presiden yang di pimpin oleh Buta

kecuali negara kita ( Indonesia ).

X. BAGAN ALUR

Page 31: Pedoman Penerus Akhlak Rasulullah

ILMU SEBUKU/AURIYAH TAMBUNIYAH

KODRAT KODRAT

IRADAT IRADAT

ILMU ILMU

HAYAT HAYAT

7 SIFAT TUHAN

MUHAMMAD

SAMAK

BASHAR

KALAM

TAHAP I

ZIKIR: HU-ALLAH

DIA YANG DI DALAM

DIA YANG DI LUAR

NAFSU

AMARAH

LUWAMAH

MUTMAINAH

TAHAP II

ZIKIR : HU – HU

YANG DI LUAR DAN

YANG DI DALAM SAMA

MUHAMMAD

SAMAK

BASHAR

KALAM

NAFSU

AMARAH

LUWAMAH

Page 32: Pedoman Penerus Akhlak Rasulullah

TAHAP I AURIYAH TAMBUNIYAH

YANG DUDUK DI ALIF BERILMU”LADUNI”SESAT/SATU KATA: HAK2

AKAL ZIKIR : AKAL DIIRINGI IBLIS

BERILMU SEMU

FIKIR IMAN HANCUR FIKIR DIIRINGI SETAN ASAL DARI API

ILMU ILMU DIIRINGI JIN ISLAM

HAYAT DIIRINGI JIN KAFIR

TUMPUKAN SEGALA

NAFSU MARTABAT HEWAN

( AKHLAK HANCUR SEHINGGA

AKHLAK HANCUR AKHLAK HANCUR ADAB HANCUR )

HABLUMINANAS AMALAN : 3 TA JADI

HANCUR WALI SETAN ( DUKUN )

TENAGA DALAM

3 TA : HARTA,TAHTA,WANITA

KESIMPULAN : ILMU SEBUKU tujuannya hanya SATU KATA ( HAK UL HAK )

KESALAHAN :

1. MERAMPAS HAK TUHAN karena Ter AKU TUHAN.

2. AKHLAK HANCUR, karena satu kata Hak orang HAK KITA = SIFAT BINATANG.

MUHAMMAD

SAMAK

BASHAR

KALAM

TAHAP III

TINGGAL NAFSU

AMARAH

MUHAMMAD

HAYAT

SAMAK

BASHAR

KALAM

TAHAP IV

Page 33: Pedoman Penerus Akhlak Rasulullah

3. Pengamalan tidak hati-hati sehingga tertumpangi AKHLAK IBLIS, karena masuknya seperti angin

sangat halus dan tidak terasa.

PERJALANAN PEMAKAIAN, BERTEMU 7 SIFAT TUHAN PADA ILMU HAKIKAT

KODRAT

IRADAT

ILMU DIBERSIHKAN DENGAN

MEMBERI DENGAN DIAM

HAYAT DENGAN JALAN

NAFSU

SALBIYAH

HEWAN

HAYAT

SAMAK

BASHAR

KALAM

7 SIFAT TUHAN

MUHAMMAD

SAMAK

BASHAR

KALAM

NAFSU

AMARAH

LUWAMAH

MUTMAINAH

TAHAP I

PERJALANAN AHKLAK

-IHKLASKU

-RIDHAKU

SANGKA BAIKU IMAN

NAFSU

MUTMA

INAH

IKHLAS DENGAN PENDENGARANKURIDHA DENGAN

PENGLIHATANKU SABAR DENGAN PERKATAANKUSANGKA BAEK

DENGAN KELAKUANKU

PENUTUP JALAN SETAN

Page 34: Pedoman Penerus Akhlak Rasulullah

AKHLAK MULIA 7 SIFAT TUHAN

MENGAMALKAN YANG “ KAMIL MUKAMIL “

AKAL

FIKIR BERILMU

ILMU

HAYAT

SAMAK

BERAKHLAK MULIA

BASHAR

KALAM

TAHAP II

ISI : “BISMILAHIRROHMANIRROHIM”

SEMPURNA :

- IKHLAS KU

- RIDHA KU

- SABAR KU

- SANGKA BAIK KU

TIMBUL SIFAT

RAHMAN DAN RAHIM

NAFSU KOSONG

KALAH DENGAN IMAN

TAHAP III

MUHAMMAD

Page 35: Pedoman Penerus Akhlak Rasulullah

AKAL DI IRINGI JIBRIL - BUMI SYAHADAT

FIKIR DI IRINGI MIKAIL - AIR ADAM

ILMU DI IRINGI IJROIL - API

PERJALANAN : ALAM DUNIA ALAM KUBUR ALAM BARZAH ALAM NURZANAH

XI. PENUTUP

Demikian buku Pedoman Penerus Ahklak Rasulullah dalam format ebook.mohon

koreksi apabila ada kesalan dalam penulisan.untuk melengkapi buku ini baca juga :

TAHAP IV

MUHAMMAD

HAYAT

SAMAK

BASHAR

KALAM

- LAILAHAILALLAH AHMAD KALAMULLAH

- LAILAHAILALLAH MUHAMMAD RASULULLAH

ALAM JALAN

ALAM

AHMAD

ALAM

SABAR

ALAM

RAHMAT

ALAM

NIKMAT

ALAM IKHLAS ALAM RIDHA

Page 36: Pedoman Penerus Akhlak Rasulullah

A. Kunci Pedoman Penerus Ahklak Rasulullah

B. Perjalanan Hayat.

Untuk pertanyaan dan info: [email protected]