30
PEDOMAN PELAKSANAAN PEMBANGUNAN GEDUNG BALAI NIKAH DAN MANASIK HAJI MELALUI PEMBIAYAAN SBSN TAHUN ANGGARAN 2015 DITJEN BIMBINGAN MASYARAKAT ISLAM KEMENTERIAN AGAMA RI

pedoman pelaksanaan pembangunan gedung balai nikah dan

  • Upload
    lycong

  • View
    297

  • Download
    3

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: pedoman pelaksanaan pembangunan gedung balai nikah dan

PEDOMAN PELAKSANAANPEMBANGUNAN GEDUNG BALAI NIKAH

DAN MANASIK HAJIMELALUI PEMBIAYAAN SBSN

TAHUN ANGGARAN 2015

DITJEN BIMBINGAN MASYARAKAT ISLAMKEMENTERIAN AGAMA RI

Page 2: pedoman pelaksanaan pembangunan gedung balai nikah dan

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIANOMOR 44/PMK.08/2014

TENTANGTATA CARA PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORANPEMBIAYAAN PROYEK/KEGIATAN MELALUI PENERBITAN

SURAT BERHARGA SYARIAH NEGARA

DITJEN BIMBINGAN MASYARAKAT ISLAMKEMENTERIAN AGAMA RI

Page 3: pedoman pelaksanaan pembangunan gedung balai nikah dan
Page 4: pedoman pelaksanaan pembangunan gedung balai nikah dan
Page 5: pedoman pelaksanaan pembangunan gedung balai nikah dan
Page 6: pedoman pelaksanaan pembangunan gedung balai nikah dan
Page 7: pedoman pelaksanaan pembangunan gedung balai nikah dan
Page 8: pedoman pelaksanaan pembangunan gedung balai nikah dan
Page 9: pedoman pelaksanaan pembangunan gedung balai nikah dan
Page 10: pedoman pelaksanaan pembangunan gedung balai nikah dan
Page 11: pedoman pelaksanaan pembangunan gedung balai nikah dan
Page 12: pedoman pelaksanaan pembangunan gedung balai nikah dan
Page 13: pedoman pelaksanaan pembangunan gedung balai nikah dan
Page 14: pedoman pelaksanaan pembangunan gedung balai nikah dan
Page 15: pedoman pelaksanaan pembangunan gedung balai nikah dan
Page 16: pedoman pelaksanaan pembangunan gedung balai nikah dan
Page 17: pedoman pelaksanaan pembangunan gedung balai nikah dan
Page 18: pedoman pelaksanaan pembangunan gedung balai nikah dan

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIANOMOR 24/PMK.05/2014

TENTANGTATA CARA PELAKSANAAN PEMBAYARAN DAN

PENGGANTIAN DANA KEGIATANYANG DIBIAYAI MELALUI PENERBITANSURAT BERHARGA SYARIAH NEGARA

DITJEN BIMBINGAN MASYARAKAT ISLAMKEMENTERIAN AGAMA RI

Page 19: pedoman pelaksanaan pembangunan gedung balai nikah dan

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

SALINAN

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 24/PMK.05/2014

TENTANG

TATA CARA PELAKSANAAN PEMBAYARAN DAN PENGGANTIAN DANA KEGIATAN

YANG DIBIAYAI MELALUI PENERBITAN SURAT BERHARGA SYARIAH NEGARA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang : bahwa dalam rangka melaksanakan ketentuan Pasal 135 ayat (2)

Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2013 tentang Tata Cara Pelaksanaan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Negara dan

mengatur tata cara penggantian/pencairan dana kegiatan/proyek yang dibiayai melalui penerbitan Surat Berharga Syariah Negara,

perlu menetapkan Peraturan Menteri Keuangan tentang Pelaksanaan Pembayaran Dan Penggantian Dana Kegiatan Yang Dibiayai Melalui Penerbitan Surat Berharga Syariah Negara;

Mengingat : 1. Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2013 tentang Tata

Cara Pelaksanaan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 103, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5243);

2. Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2011 tentang

Pembiayaan Kegiatan Melalui Penerbitan Surat Berharga Syariah Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 137, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 5265);

3. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 190/PMK.05/2012

tentang Tata Cara Pembayaran Dalam Rangka Pelaksanaan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Negara;

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN MENTERI KEUANGAN TENTANG TATA CARA

PELAKSANAAN PEMBAYARAN DAN PENGGANTIAN DANA KEGIATAN YANG DIBIAYAI MELALUI PENERBITAN SURAT BERHARGA SYARIAH NEGARA.

Page 20: pedoman pelaksanaan pembangunan gedung balai nikah dan

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan:

1. Surat Berharga Syariah Negara yang selanjutnya disingkat

SBSN atau dapat disebut Sukuk Negara adalah surat berharga negara yang diterbitkan berdasarkan prinsip syariah, sebagai

bukti atas bagian penyertaan terhadap aset SBSN, baik dalam mata uang rupiah maupun valuta asing.

2. Surat Berharga Syariah Negara Berbasis Proyek (Project Based

Sukuk) yang selanjutnya disingkat SBSN PBS adalah sumber

pendanaan melalui penerbitan SBSN untuk membiayai kegiatan tertentu yang dilaksanakan oleh Kementerian

Negara/Lembaga.

3. Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara yang selanjutnya

disingkat APBN adalah rencana keuangan tahunan pemerintahan negara yang disetujui oleh Dewan Perwakilan

Rakyat.

4. Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran yang selanjutnya disingkat

DIPA adalah dokumen pelaksanaan anggaran yang digunakan sebagai acuan pengguna anggaran dalam melaksanakan

kegiatan pemerintahan sebagai pelaksanaan APBN.

5. Pengguna Anggaran yang selanjutnya disingkat PA adalah

pejabat pemegang kewenangan penggunaan anggaran kementerian negara/lembaga.

6. Kuasa Pengguna Anggaran yang selanjutnya disingkat KPA

adalah pejabat yang memperoleh kuasa dari PA untuk melaksanakan sebagian kewenangan dan tanggung jawab penggunaan anggaran pada kementerian negara/lembaga yang

bersangkutan.

7. Surat Perintah Membayar yang selanjutnya disingkat SPM

adalah dokumen yang diterbitkan oleh pejabat penandatangan SPM untuk mencairkan dana yang bersumber dari DIPA.

8. Surat Permintaan Pembayaran yang selanjutnya disingkat SPP

adalah dokumen yang diterbitkan oleh Pejabat Pembuat Komitmen yang berisi permintaan pembayaran tagihan kepada negara.

9. Surat Perintah Pencairan Dana yang selanjutnya disingkat

SP2D adalah surat perintah yang diterbitkan oleh Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara selaku Kuasa Bendahara Umum Negara untuk pelaksanaan pengeluaran atas beban

APBN berdasarkan SPM.

10. Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara yang selanjutnya

disingkat KPPN adalah instansi vertikal Direktorat Jenderal Perbendaharaan yang memperoleh kuasa dari Bendahara

Umum Negara untuk melaksanakan fungsi Kuasa Bendahara Umum Negara.

Page 21: pedoman pelaksanaan pembangunan gedung balai nikah dan

11. Surat Pemberitahuan Pembebanan SBSN PBS yang selanjutnya disebut SPB SBSN adalah surat pemberitahuan

telah dibebankan belanja pada rupiah murni yang akan diganti dengan penerbitan SBSN yang diterbitkan KPPN

berdasarkan SP2D atas belanja yang sumber dananya berasal dari SBSN PBS.

12. Periode Akhir Tahun Anggaran yang selanjutnya disebut

Periode Akhir TA adalah waktu penyediaan dana untuk

penggantian beban APBN yang dibiayai melalui SBSN yang dilakukan setelah berakhirnya jadwal waktu penerbitan (lelang SBSN) pada setiap tahun.

13. Pembiayaan Pendahuluan atas Kegiatan Yang Dibiayai Dengan

SBSN PBS yang selanjutnya disebut Pembiayaan Pendahuluan adalah pembayaran atas beban Rupiah Murni pada Rekening Bendahara Umum Negara/Rekening Kas Umum Negara atau

rekening yang ditunjuk, yang dilakukan terlebih dahulu dalam rangka pelaksanaan kegiatan/proyek yang dibiayai melalui

SBSN PBS sebelum diterbitkan SBSN.

14. Reklasifikasi adalah proses pengelompokkan kembali satu

transaksi keuangan baik penerimaan maupun pengeluaran dari satu kodefikasi akun ke dalam kodefikasi akun lain yang

sesuai untuk tujuan keakuratan data laporan.

15. Menteri adalah Menteri Keuangan Republik Indonesia.

Pasal 2

Ruang Lingkup yang diatur dalam Peraturan Menteri ini meliputi

tata cara:

a. pelaksanaan pembayaran untuk kegiatan yang dibiayai dengan

SBSN PBS.

b. penggantian dana Pembiayaan Pendahuluan untuk kegiatan

yang dibiayai dengan SBSN PBS.

c. penghentian pembayaran.

BAB II

TATA CARA PELAKSANAAN PEMBAYARAN UNTUK KEGIATAN YANG

DIBIAYAI DENGAN SBSN PBS

Pasal 3

(1) Pembayaran atas beban APBN kepada penyedia barang/jasa

untuk kegiatan yang dibiayai dengan SBSN PBS dilakukan

dengan mekanisme pembayaran langsung atau dapat dilakukan dengan Pembiayaan Pendahuluan.

(2) Untuk mekanisme pembayaran langsung sebagaimana

dimaksud pada ayat (1), dilakukan melalui Penerbitan SPP dan

SPM yang berpedoman pada Peraturan Menteri Keuangan mengenai tata cara pembayaran dalam rangka pelaksanaan APBN.

Page 22: pedoman pelaksanaan pembangunan gedung balai nikah dan

(3) Terhadap SPM sebagaimana dimaksud pada ayat (2), dicantumkan kode sumber dana/cara penarikan

“SBSN/Rupiah Murni”.

(4) Penerbitan SP2D dalam rangka mekanisme pembayaran

langsung sebagaimana dimaksud pada ayat (1), berpedoman pada Peraturan Menteri Keuangan mengenai tata cara

pembayaran dalam rangka pelaksanaan APBN.

BAB III

PEMBIAYAAN PENDAHULUAN

DAN TATA CARA PENGGANTIAN DANA PEMBIAYAAN PENDAHULUAN

UNTUK KEGIATAN YANG DIBIAYAI DENGAN SBSN PBS

Pasal 4

Pembiayaan Pendahuluan sebagaimana dimaksud pada Pasal 3

ayat (1), merupakan pembayaran yang dilakukan terlebih dahulu

atas beban APBN kepada penyedia barang/jasa untuk kegiatan yang dibiayai dengan SBSN PBS sebelum dilakukan penerbitan SBSN.

Pasal 5

Terhadap pembayaran atas beban APBN kepada penyedia

barang/jasa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4, dilakukan penggantian dana melalui penerbitan SBSN.

Pasal 6

Penggantian dana melalui penerbitan SBSN sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 5, dilakukan dengan mekanisme berikut:

(1) Terhadap penerbitan SP2D atas belanja yang sumber dananya berasal dari SBSN PBS, KPPN:

a. menerbitkan SPB SBSN sebesar jumlah pengeluaran yang

tercantum dalam SPM belanja yang sumber dananya berasal dari SBSN PBS yang bersangkutan, dengan format sebagaimana tercantum dalam Lampiran I yang merupakan

bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini; dan

b. menyampaikan SPB SBSN kepada Direktorat Pengelolaan

Kas Negara (Direktorat PKN) Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPB) dengan dilampiri copy SP2D yang

bersangkutan, paling lambat hari kerja berikutnya dengan menggunakan sarana faksimil dan/atau surat elektronik (e-mail).

(2) Berdasarkan SPB SBSN dan copy SP2D yang diperoleh

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b, DJPB c.q.

Direktorat PKN membuat dan menyampaikan surat permintaan penggantian dana kepada Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang (DJPU) c.q. Direktorat Pembiayaan Syariah

(Direktorat PS), paling sedikit 1 (satu) kali dalam sebulan

Page 23: pedoman pelaksanaan pembangunan gedung balai nikah dan

sebagai dasar penerbitan SBSN.

(3) Berdasarkan surat permintaan penggantian dana sebagaimana

dimaksud pada ayat (2), DJPU c.q. Direktorat PS menerbitkan SBSN sesuai dengan jadwal penerbitan berikutnya:

a. setelah menerima surat permintaan penggantian dana; atau

b. waktu lain sesuai dengan permintaan Direktorat PKN.

(4) Direktorat PS menyampaikan informasi hasil penerbitan SBSN

ke Direktorat Evaluasi Akuntansi dan Setelmen (Direktorat

EAS) DJPU sebagai dasar dilakukannya pembukuan hasil penerbitan SBSN.

(5) DJPU c.q. Direktorat EAS menyampaikan pemberitahuan

penggantian dana kepada DJPB c.q. Direktorat PKN sebagai

bagian dari permintaan pembukuan hasil penerbitan SBSN.

(6) DJPB c.q. Direktorat PKN mencatat penerimaan pembiayaan

atas penggantian dana pada saat arus kas masuk ke Rekening Kas Umum Negara (RKUN).

Pasal 7

Penggantian dana melalui penerbitan SBSN sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 6 pada Periode Akhir TA dilakukan melalui

mekanisme berikut:

a. Berdasarkan SPB SBSN dan copy SP2D yang diperoleh

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (2), DJPB c.q.

Direktorat PKN membuat dan menyampaikan surat permintaan penggantian dana kepada DJPU c.q. Direktorat PS paling lambat hari kerja terakhir tahun anggaran berjalan.

b. Berdasarkan surat permintaan penggantian dana sebagaimana

dimaksud huruf a, DJPU c.q Direktorat EAS menyampaikan kepada DJPB c.q. Direktorat PKN surat permintaan Reklasifikasi penerimaan SBSN menjadi SBSN PBS sebesar

nilai dalam surat permintaan penggantian dana.

c. DJPB c.q. Direktorat PKN melakukan Reklasifikasi penerimaan

SBSN menjadi penerimaan SBSN PBS sebagai penerimaan pembiayaan atas penggantian dana.

d. DJPB c.q. Direktorat PKN menyampaikan informasi kepada

DJPU atas telah dilakukannya Reklasifikasi sebagaimana dimaksud pada huruf c.

Pasal 8

(1) Atas pelaksanaan kegiatan yang dibiayai dengan SBSN PBS,

KPA membuat daftar rekapitulasi realisasi pembayaran

tagihan kepada penyedia barang/jasa dengan dilampiri:

a. kontrak pengadaan barang/jasa; dan

b. bukti tagihan dari rekanan untuk disampaikan kepada PA

atau pejabat yang ditunjuk oleh PA

(2) Berdasarkan daftar rekapitulasi sebagaimana dimaksud pada

Page 24: pedoman pelaksanaan pembangunan gedung balai nikah dan

ayat (1), PA atau pejabat yang ditunjuk membuat surat pernyataan pelaksanaan kegiatan yang dibiayai dengan SBSN PBS (surat pernyataan), dengan format sebagaimana

tercantum dalam Lampiran II yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.

(3) Surat pernyataan sebagaimana dimaksud pada ayat (2)

disampaikan kepada DJPU c.q. Direktorat PS paling sedikit 1

(satu) kali dalam sebulan.

(4) Penyampaian surat pernyataan sebagaimana dimaksud pada

ayat (2) oleh PA atau pejabat yang ditunjuk, dilakukan:

a. paling lambat setiap tanggal 10 (sepuluh) pada bulan

berikutnya; atau

b. pada hari kerja berikutnya apabila tanggal 10 (sepuluh) adalah hari libur atau hari yang diliburkan.

Pasal 9

Surat pernyataan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (2),

dijadikan sebagai data pembanding oleh DJPU c.q. Direktorat PS dalam rangka penggantian dana dengan penerbitan SBSN.

BAB IV

TATA CARA PENGHENTIAN PEMBAYARAN

Pasal 10

Kementerian Keuangan melakukan monitoring dan evaluasi

(monev) dan pelaporan mengenai realisasi penyerapan serta aspek keuangan lainnya atas kegiatan yang dibiayai dengan SBSN.

Pasal 11

(1) Hasil monev dan pelaporan mengenai realisasi penyerapan

serta aspek keuangan lainnya sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 10, dikoordinasikan Menteri dengan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Menteri PPN/Kepala

Bappenas).

(2) Berdasarkan hasil koordinasi sebagaimana dimaksud pada

ayat (1), Menteri dan Menteri PPN/Kepala Bappenas dapat melakukan penghentian pembiayaan kegiatan yang sumber

dananya berasal dari SBSN PBS (penghentian pembiayaan) apabila:

a. penyerapan anggaran rendah; dan/atau

b. penggunaan anggaran tidak sesuai dengan ketentuan/peraturan perundang-undangan.

(3) Dalam hal Menteri melakukan penghentian pembiayaan

sebagaimana dimaksud pada ayat (2), DJPU c.q. Direktorat PS menyampaikan Surat Permintaan Penghentian Pembayaran (SPPP) kepada DJPB c.q. Direktorat PKN dengan sekurang-

Page 25: pedoman pelaksanaan pembangunan gedung balai nikah dan

kurangnya memuat:

a. nomenklatur kegiatan;

b. kode kegiatan;

c. kode register SBSN;

d. nama satuan kerja;

e. kode kantor bayar;

f. kode satuan kerja;

g. lokasi kegiatan; dan

h. tanggal efektif penghentian pembayaran.

(4) SPPP sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diterima paling

lambat 5 (lima) hari kerja sebelum tanggal efektif penghentian pembayaran.

(5) Berdasarkan SPPP sebagaimana dimaksud pada ayat (3), DJPB c.q. Direktorat PKN menerbitkan Surat Penghentian

Pembayaran sebagai dasar KPPN untuk menghentikan penerbitan SP2D untuk kegiatan yang dibiayai dengan SBSN

PBS.

BAB V

AKUNTANSI DAN PELAPORAN

Pasal 12

Penerimaan pembiayaan atas penggantian dana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (6) diberikan kodefikasi akun

tersendiri yang berbeda dengan kodefikasi akun penerimaan penerbitan/penjualan SBSN.

Pasal 13

Akuntansi dan pelaporan atas pelaksanaan belanja dan

penggantian dana melalui penerbitan SBSN dilakukan sesuai

ketentuan peraturan perundang-undangan.

BAB VI

KETENTUAN PERALIHAN

Pasal 14

(1) Pembayaran atas beban APBN kepada penyedia barang/jasa untuk kegiatan yang dibiayai dengan SBSN PBS yang

dilaksanakan sebelum Peraturan Menteri ini berlaku, dapat dimintakan penggantian dana Pembiayaan Pendahuluan.

(2) Dalam rangka penggantian Pembiayaan Pendahuluan

sebagaimana dimaksud pada ayat (1), KPPN menerbitkan SPB SBSN sebesar jumlah pengeluaran yang tercantum dalam SPM belanja yang sumber dananya berasal dari SBSN PBS yang

Page 26: pedoman pelaksanaan pembangunan gedung balai nikah dan

telah diterbitkan SP2D.

(3) Proses penggantian dana Pembiayaan Pendahuluan

sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dapat dilaksanakan sejak Peraturan Menteri ini berlaku.

(4) Penerbitan SBSN dalam rangka pembiayaan kegiatan yang dibiayai dengan SBSN PBS yang dilaksanakan sebelum

Peraturan Menteri ini berlaku, diakui sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan.

BAB VII

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 15

Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan

Peraturan Menteri ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia.

Ditetapkan di Jakarta

pada tanggal 3 Februari 2014

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK

INDONESIA,

ttd.

MUHAMAD CHATIB BASRI

Diundangkan di Jakarta

pada tanggal 4 Februari 2014

MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

REPUBLIK INDONESIA,

ttd.

AMIR SYAMSUDIN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2014 NOMOR 163

Lampiran......................................

Page 27: pedoman pelaksanaan pembangunan gedung balai nikah dan

MENTERI f(EUANGAN

REPUBLIK INDONESIA

KOP KPPN

LAMPIRAN I

PERATURAN MENTER! KEUANGAN

NOMOR 24/PMK.OS/2014 TENTANG PELAKSANAAN PEMBAYARAN

DAN PENGGANTIAN DANA KEGIATAN

YANG DIBIAYAI MELALUI PENERBITAN

SURAT BERHARGA SYARIAH NEGARA

SURAT PEMBERITAHUAN PEMBEBANAN SBSN NOMOR .... . ..... ..... .. . .. ...... . . .. ....... (1)

Yth. Direktur Pengelolaan Kas Negara Di Jakarta

Surat Pemberitahuan Pembebanan SBSN ini untuk penyelesaian penggantian atas belanja dari : Nomor SP2D /Tanggal SP2D . .. .. . .. .. .. . .. . . . .. . .. .. . . . .. . .. . .. ... .. . .. . .. . . .. . . . . . . . . ... (2) Nilai SP2D . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (3)

*** dengan huruf atas nilai angka (3)*** . . .. .. . .. .. . .. . . . .. ... .. . .. . .. . . .. . .. . . .. ... . . . . . (4)

Nama Rekanan/Bendahara NamaKPPN Kode KPPN

Tembusah:

. . . .. .. . . . .. . .. .. . .. .. . .. .. . .. .. . .. . .. . .. . .. . . . . .. . .. . . .. . .. . . (5) (6) (7)

. .. . .. . . . . . . .. . .. . .. . . . . . .. . .. . . .. . (8) Kepala Seksi Pencairan Dana/ Kepala Seksi PPHLN

........ ..... . ..... ............ . .... ( 9 ) NIP . ........ ...... . .. . . . . . .... . . . (10)

1. Kepala KPPN.... . ........... ( 11)

Page 28: pedoman pelaksanaan pembangunan gedung balai nikah dan

NOMOR ( 1) (2) (3) (4)

(5) (6) (7) (8)

. (9) (10) ( 11)

GIA NIP 1

MENTER! KEUANGAN. REPUBLIK INDONESIA

- 2 -

PETUNJUK PENGISIAN SURAT PEMBERITAHUAN PEMBEBANAN SBSN

URAIAN lSI Diisi nomor Diisi nomor dan tanggal SP2D Diisi nilai SP2D Diisi huruf atas jumlah rupiah murn1 yang akan

penggantian Diisi nama peneriman pembayaran Diisi nama KPPN penerbit SP2D Diisi kode KPPN penerbit SP2D Diisi kota, tanggal, bulan, dan tahun Diisi nama Kepala Seksi Pencairan Dana KPPN Diisi NIP Kepala Seksi Pencairan Dana KPPN Diisi nama KPPN berkenaan

dimintakan

MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

ttd. '

MUHAMAD CHATIB BASRI

EMENTERIAN

Page 29: pedoman pelaksanaan pembangunan gedung balai nikah dan

MENTERI I<EUANGAN REPUBLII< INDONESIA

KOP SURAT

LAMPIRAN II

PERATURAN MENTER! KEUANGAN

NOMOR 24/PMK.OS/2014 TENTANG PELAKSANAAN PEMBAYARAN

DAN PENGGANTIAN DANA KEGIATAN

YANG DIBIAYAI MELALUI PENERBITAN

SURAT BERHARGA SYARIAH NEGARA

Surat Pernyataan Pelaksanaan Kegiatan yang Dibiayai dengan Surat Berharga Syariah Negara

Nomor

Berdasarkan Dokumen Ketetapan Pembiayaan no ..... (1) ... , Satuan Kerja ... (2) .. pada Kementerian /Lembaga .. (3) ... , mendapatkan pendanaan dari SBSN untuk ... .. (4) ..... .

Satuap. Kerja . (5) .. pada KementerianjLembaga .. (6) ... telah melakukan pembayaran menggunakan sumber dana dari SBSN PBS sebagai berilrut:

1. Periode Penggunaan : . . . . ( .7) . . . . . . 2. Jumlah SP2D yang diterbitkan yang sumber dananya dari SBSN PBS : .. (8) .... 3. Total jumlah pengeluaran atas beban SBSN PBS : .. (9) .... 4. Yang dimintakan penggantianjpertanggungjawaban dengan penerbitan SBSN: ... (10) ....

Kami dengan ini menyatakan bahwa terhadap pengeluaran terse but diatas:

a. Benar -benar digunakan untuk membayar pengeluaran yang berhubungan dengan pekerjaan .. (11) .. , pada satuan kerja .... (12) ... , pada KementerianjLembaga (13) ..... ;

b. Pembayaran kepada pihak ketiga dilalrukan melalui mekanisme pembayaran dalam rangka pelaksanaan APBN dibuktikan dengan adanya SP2D yang diterbitkan oleh KPPN;

c. layalc untuk dimintakan penggantian melalui penerbitan SBSN.

Keseluruhan copy SP2D disimpan dan ditatausahakan pada satuan kerja ... (14) ...

Demikian surat pemyataan ini dibuat dengan sebenarnya .

............ , ............ 20XX ... (15)

. . . . . . . · · · · · · · · · · · · · · · · · · · ......... ... (16)

NIP ............................... (17)

Page 30: pedoman pelaksanaan pembangunan gedung balai nikah dan

No

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

- 2 -

Petunjuk Pengisian Surat Pernyataan Pelaksanaan Kegiatan yang Dibiayai dengan SBSN PBS

' Uraian lsi

Diisi Nomor Dokumen Ketetapan Pembiayaan

Diisi dengan uraian nama satuan kerja

Diisi uraian nama KementerianjLembaga

Diisi nama kegiatan sebagaimana tertuang dalam DIPA

Diisi dengan uraian nama satuan kerja

Diisi uraian nama Kementerian/ Lembaga

Diisi bulan periode penggunaan

Diisi dengan angka jumlah lembar SP2D yang diterbitkan yang sumber dananya SBSN PBS

Diisi dengan angka dan huruf jumlah pengeluaran atas beban SBSN PBS

Diisi dengan angka dan huruf jumlah penggantian yang diminta

Diisi nama kegiatan sebagaimana tertuang dalam DIPA

Diisi dengan uraian nama satuan kerja '

Diisi uraian nama Kementerian/Lembaga

Diisi dengan uraian nama satuan kerja

Diisi kota, tanggal, bulan, dan tahun

Diisi dengan nama PA atau pejabat yang ditunjuk

Diisi dengan NIP pejabat yang ditunjuk

MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

ttd.

MUHAMAD CHATIB BASRI

Salinan sesuai dengan aslinya KEPALA