25
Penyakit Yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I), Imunologi Dan Vaksin Program Imunisasi Disampaikan pada Management Imunisasi Provinsi Kepulauan Riau 20 s/d 25 Oktober 2011

PD3I Imunologi & Vaksin

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PD3I Imunologi & Vaksin

Penyakit Yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I), Imunologi Dan Vaksin Program Imunisasi

Disampaikan pada Management Imunisasi

Provinsi Kepulauan Riau

20 s/d 25 Oktober 2011

Page 2: PD3I Imunologi & Vaksin

• Menjelaskan jenis-jenis dan gejala penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I)

• Menjelaskan sistem kekebalan dan klasifikasi vaksin

• Menyebutkan dan menjelaskan indikasi setiap jenis vaksin program imunisasi

Tujuannya adalah

Page 3: PD3I Imunologi & Vaksin

Penyakit yg Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I)

Tuberculosis

Polio Tetanus

Pertusis

Campak

Difteri

Hepatitis B

Page 4: PD3I Imunologi & Vaksin

Tuberculosis

Polio

Difteri

Pertusis

Tetanus

Yang menjadi target program imunisasi di Indonesia ialah :

Campak

PD3I

Hepatitis B

Page 5: PD3I Imunologi & Vaksin

Gejala:

- -

Tuberkulosis

Gejala:- Badan lemah- Berat badan menurun- Demam- Berkeringat malam hari - Batuk terus menerus - Nyeri dada- Kadang – kadang batuk darah

Disebabkan Mycobacterium Tuberculosa

Page 6: PD3I Imunologi & Vaksin

P O L I O

Gejala:

- Lumpuh Layu akut - Pada anak berumur

< 15 Tahun

- Demam dan nyeri otot

- Kematian bisa terjadi karena kelumpuhan otot pernapasan

- Penyebaran melalui tinja yg terkontaminasi

Page 7: PD3I Imunologi & Vaksin

DIFTERI

Gejala:

- Radang tenggorokan,

- Hilang nafsu makan

- Demam ringan,

- Dalam 2-3 hari timbul selaput

putih kebiru - biruan pada tenggorokan dan tonsil

Disebabkan oleh bakteri Corynebacterium Diphtheriae

Page 8: PD3I Imunologi & Vaksin

Gejala :

- Pilek,

- Mata merah,

- Bersin,

- Demam dan kadang menggigil

- Batuk yang ringan yang lama-kelamaan menjadi batuk lama ( 100 Hari )

PERTUSIS

Disebabkan bakteri Corynebacterium Diphtheriae

Page 9: PD3I Imunologi & Vaksin

- Kaku otot perut, - Berkeringat dan demam- Pada bayi terdapat juga gejala tiba – tiba berhenti menetek (sucking) antara 3 s/d 28 hari setelah lahir- Gejala berikutnya adalah kejang hebat dan tubuh menjadi kaku

TETANUSDisebabkan oleh Clostridium Tetani

Gejala :- Kaku otot pd rahang, disertai kaku pd leher, - Kesulitan menelan,

Page 10: PD3I Imunologi & Vaksin

CAMPAK

Gejala :- Demam, - Bercak kemerahan , - Batuk, pilek, - Conjunctivitis (mata merah) - Selanjutnya timbul ruam pada muka dan leher, kemudian menyebar ketubuh dan tangan serta kaki.

Disebabkan oleh Virus Myxovirus Viridae Measles

Page 11: PD3I Imunologi & Vaksin

HEPATITIS B

Disebabkan oleh Virus Hepatitis B

Gejala :

- Demam, lemah, nafsu makan menurun

- Warna urine seperti teh pekat, kotoran menjadi pucat (dempul )

- Warna kuning bisa terlihat pula pada mata ataupun kulit.

Page 12: PD3I Imunologi & Vaksin

IMUNOLOGI PD3I

• SISTEM KEKEBALAN

• KLASIFIKASI VAKSIN

Page 13: PD3I Imunologi & Vaksin

SISTEM KEKEBALAN

Perlindungan thdp penyakit infeksi kekebalan, ada 2 macam:

• Kekebalan aktif : perlindungan yg dihasilkan oleh sistem kekebalan seseorang sendiri

(biasanya menetap seumur hidup)

• Kekebalan pasif : perlindungan thd bbrp infeksi bersifat sementara

Page 14: PD3I Imunologi & Vaksin

KLASIFIKASI VAKSIN(1)

2 jenis vaksin :

• Live attenuated : vaksin dibuat dgn modifikasi virus/bakteri penyebab penyakit di lab

• Inactivated : dibuat dari seluruh/sebagian virus/bakteri (dlm media kultur, diinaktifkan dgn pemanasan/kimiawi)

Page 15: PD3I Imunologi & Vaksin

KLASIFIKASI VAKSIN(2)

KAIDAH UMUM :

Semakin mirip suatu vaksin dengan sifat asli penyakitnya semakin baik respon imunologi yang dihasilkan oleh vaksin

Page 16: PD3I Imunologi & Vaksin

KLASIFIKASI VAKSIN(3)

Contoh vaksin hidup (live attenuated)

• Virus : campak, polio

• Bakteri : BCG

Page 17: PD3I Imunologi & Vaksin

KLASIFIKASI VAKSIN(4)

Contoh vaksin inaktif :

• Dari sel virus utuh:, polio, rabies

• Dari bakteri inaktif utuh : pertussis

VAKSIN INAKTIF SELALU MEMERLUKAN DOSIS ULANG

Page 18: PD3I Imunologi & Vaksin

VAKSIN BCG

Indikasi :Untuk pemberian kekebalan aktif terhadap tuberkulosa

Page 19: PD3I Imunologi & Vaksin

VAKSIN TT

Indikasi : Untuk pemberian Kekebalan aktif terhadap tetanus

Vaksin yg mengandung Toxoid Tetanus yg telah dimurnikan dan terabsorbsi kedalam 3 mg/ml aluminium fosfat. Thimerosal 0,1 mg/ml digunakan sebagai pengawet.

Page 20: PD3I Imunologi & Vaksin

VAKSIN DT

Indikasi :

Untuk pemberian kekebalan simultan terhadap difteri dan tetanus

Vaksin yang mengandung toxoid difteri dan tetanus yg telah dimurnikan

Page 21: PD3I Imunologi & Vaksin

VAKSIN POLIO

Indikasi :

Untuk pemberian kekebalan aktif terhadap poliomyelitis

Vaksin Polio Trivalent yg terdiri dari suspensi virus poliomyelitis tipe 1,2 dan 3 (strain sabin) yg sudah dilemahkan.

Page 22: PD3I Imunologi & Vaksin

VAKSIN CAMPAK

Indikasi :

Untuk pemberian kekebalan aktif terhadap penyakit campak

Vaksin virus hidup yang dilemahkan, setiap dosis mengandung tidak kurang dari 1000 infectife unit virus strain CAM 70 dan tdk lebih dari 100 mcg residu kanamycin dan 30 mcg residu erythromycin.

Page 23: PD3I Imunologi & Vaksin

VAKSIN HEPATITIS B

Indikasi :

Untuk pemberian kekebalan aktif terhadap infeksi yang disebabkan oleh virus hepatitis B.

Vaksin Virus recombinanyg telah diinaktivasikan dan bersifat non – infecious berasal dari HBsAg yang dihasilkan dalam sel ragi.

Page 24: PD3I Imunologi & Vaksin

Indikasi :

Untuk pemberian kekebalan aktif terhadap penyakit difteri, tetanus, pertusis dan hepatitis B

VAKSIN DPT/HB

Vaksin mengandung DPT berupa Toxoid Difteri dan Toxoid Tetanus yang dimurnikan dan pertusis yang inaktifasi serta vaksin Hepatitis B yg merupakan sub unit vaksin virus yg mengandung HBsAg murni dan bersifat non infectious

Page 25: PD3I Imunologi & Vaksin

TERIMA KASIH