Upload
ichamekeng
View
29
Download
2
Embed Size (px)
DESCRIPTION
ppt blok 5
MEKANISME KERJA SISTEM MUSKULOSKELETAL EKSTREMITAS INFERIOR
Rinaldi Hartanto102014116
Anggela Trivenna Yordani102014002
Marry Salvatrix Mekeng102013065
Reinaldo Lim102013181
Torda Febriantika102014065
Evalusty Karunia102014093
Maria Rosaria Angelina102014154
Jean Tahapary102014244
SKENARIO 5
“Seorang laki-laki berusia 29 tahun dibawa ke klinik dengan keluhan nyeri
pada pergelangan kaki kanan. Dari anamnesa diketahui bahwa pasien
tersebut mengalami cedera kaki pada waktu menjalani pertandingan tenis.
”
IDENTIFIKASI ISTILAH YANG TIDAK DI KETAHUI
TIDAK ADA
Rumusan Masalah
- Laki-laki berusia 29 tahun dibawa ke klinik dengan keluhan nyeri pada pergelangan kaki kanan.
Hipotesis
Nyeri pada pergelangan kaki kanan disebabkan oleh gangguan mekanisme kerja sistem muskuloskeletal ekstremitas inferior.
Sasaran Pembelajaran
1. Mahasiswa/i mengetahui dan memahami mengenai struktur
tulang (ekstremitas inferior) secara anatomis.
2. Mahasiswa/i mengetahui dan memahami mengenai struktur otot
(ekstremitas inferior) secara anatomis.
3. Mahasiswa/i mengetahui dan memahami mengenai persendian.
4. Mahasiswa/i mengetahui dan memahami mengenai histologi
jaringan otot.
5. Mahasiswa/i mengetahui dan memahami mekanisme kerja otot.
6. Mahasiswa/i mengetahui dan memahami mekanisme kontraksi
dan relaksasi pada otot.
7. Mahasiswa/i mengetahui dan memahami faktor-faktor kelelahan
pada otot.
PEMBAHASAN KASUS
RM Fisiolo
gi
Mekanisme Kerja Otot
Anatomi
Faktor-faktor Kelelahan
Otot
Histologi Jaringan Otot
Ekstremitas Inferior
Tulang Otot
PENDAHULUAN
Sistem muskuloskeletal merupakan penunjang bentuk tubuh dan bertanggung jawab
terhadap pergerakan.
Sistem ini terdiri dari tulang, sendi, otot, tendon, ligamen, bursa dan jaringan-jaringan
khusus yang menghubungkan.
AXIALE
80 TULANG
APPENDICULARE
126 TULANG
PENDAHULUAN
Susunan kerangka terdiri dari susunan berbagai macam tulang-tulang yang banyaknya
kira-kira 206 buah tulang yang satu sama lainnya saling berhubungan.
Ossa axiale terdiri dari cranium, columna vertebralis, costae dan strenum. Sedangkan pada appendiculare terdiri dari tulang-tulang ekstremitas superior dan
ekstremitas inferior serta pelvis. Masing-masing tersusun atas tulang rawan dan tulang.
EXTREMITAS INFERIOR PERGELANGAN KAKI DAN KAKI
EKSTREMITAS INFERIOR
Pergelanggan kaki dan kaki tersusun
dari 26 tulang yang diatur dalam tiga
rangkaian. Pergelangan kaki terdiri dari
ujung-ujung tulang kering serta tulang
betis dan tumit. Tulang-tulang itu
disatukan oleh ligamen yang kuat
sehingga membentuk sendi.
EKSTREMITAS INFERIOR
www.wikipedia.com
SINARTOSIS
PERSENDIAN
DIARTORSIS
Persendian atau artikulasi terjadi saat permukaan dari dua tulang bertemu. Menurut strukturnya sendi terbagi atas persendian fibrosa, persendian kartilago dan persendian sinovial. Menurut fungsinya sendi terbagi atas sendi sinartosis,
sendi amfiartrosis dan sendi diartosis.
Sendi sinartrosis atau sendi mati dihubungkan dengan jaringan ikat fibrosa rapat
dan hanya ditemukan pada tulang tengkorak.
Diartorsis adalah sendi yang dapat bergerak bebas, disebut juga sendi sinovial.
PERSENDIAN PADA PERGELANGAN KAKI
• Articulatio Talocruralis (Sendi Loncat Bagian Atas). Articulatio talocruralis dibentuk oleh ujung distal tulang tibia dan fibula serta bagian atas dari talus
• Articulatio Subtalaris (Sendi Loncat Bagian Bawah). Sendi ini dibentuk oleh talus dan calcaneus
• Articulatio Tibiofibularis Distal. Sendi ketiga yang membentuk pergelangan kaki ini merupakan pertemuan tibia dan fibula yang merupakan syndesmosis sehingga pergerakannya terbatas.
HISTOLOGI JARINGAN OTOT
Kemampuan untuk bergerak dipengaruhi oleh sel-sel yang telah
berdiferensiasi menjadi sel khusus yang berfungsi secara khusus
pada saat kontraksi.
Proses kontraksi dilakukan oleh makhluk hidup baik secara sadar
maupun tidak sadar. Untuk memenuhi kebutuhan kontraksi yang
bermacam-macam, otot-otot tersebut terbagi menjadi tiga, OTOT POLOS
OTOT LURIK
OTOT JANTUN
G
HISTOLOGI JARINGAN OTOT
Otot secara embriologik berasal dari mesoderm dan mengandung sejumlah
mitokondria untuk mengakomodasi kebutuhan energi yang tinggi.
Terdapat unsur-unsur kontraktil yaitu mikrofilamen, dalam bentuk aktin dan
miosin.
Mikrofilamen otot jantung dan otot skelet tersusun seperti serat-serat
melintang sehingga disebut dengan otot lurik.
HISTOLOGI JARINGAN OTOT
Membran sel pada otot disebut dengan sarkolema.
Sitoplasmanya disebut sarkoplasma.
Mitokondrianya disebut sarkosom.
Retikulum endoplasmanya disebut dengan retikulum sarkoplasmik.
HISTOLOGI JARINGAN OTOT
Otot skelet dikelilingi oleh jaringan ikat padat kolagen yang disebut episium.
Bagian otot terbagi-bagi menjadi beberapa fasikulus yang dikelilingi oleh jaringan
ikat longgar yang disebut perimisium.
Masing-masing serat otot yang terdapat dalam fasikulus diselimuti oleh serat-serat
retikulin yang halus yang disebut dengan endomisium.
MEKANISME KERJA OTOT
Mekanisme penghantaran impuls ada yang dibagi melalui sel saraf dan melalui
sinapsis. Mekanisme penghantaran impuls yang melalui sel saraf lebih dikenal dengan
potensial membran.
Penghantaran impuls baik yang berupa rangsangan ataupun tanggapan melalui
serabut saraf (akson) dapat terjadi karena adanya perbedaan potensial listrik antara
bagian luar dan bagian dalam sel.
Pada saat potensial membran istirahat, kutub positif berada di luar sel sedangkan
kutub negatif berada di dalam sel.
MEKANISME KERJA OTOT
Jika serabut saraf cukup terstimulasi, maka gerbang Na+ akan terbuka yang
menyebabkan ion-ion positif bergerak masuk ke dalam sel yang mengubah potensial
membran istirahat (polarisasi) menjadi potensial aksi (depolarisasi).
Depolarisasi juga menyebabkan terbukanya lebih banyak gerbang Natrium sehingga
mempercepat respons dalam siklus umpan balik positif.
Hingga akhirnya akan terjadi repolarisasi dimana repolarisasi adalah pemulihan daya
potensial untuk kembali ke keadaan istirahat.
Rangsangan
Asetil Kolin
AKTIN x MIOSIN
KONTRAKSI
Mengangkut
troponin dan tropomiosin
MEKANISME KONTRAKSI& RELAKSASI
Ion Ca2+ bebas
Masuk ke otot
Sel saraf keluarin asetil kolin (ester
asetil dari kolin)
Ca2+ masuk
Ke plasma darah
AKTIN x MIOSIN
LEPAS
RELAKSASI
MEKANISME KONTRAKSI& RELAKSASI
Ikatan
Troponin x Ca
LEPAS
KELELAHAN OTOT
- Penumpukan asam laktat
- Kosongnya cadangan ATP
- Kosongnya cadangan glikogen otot
KELELAHAN OTOT
Asam laktat merupakan zat sisa dari hasil metabolisme otot setelah melakukan kontraksi.
Asam laktat merupakan penghalang otot untuk melakukan kontraksi.
Meningkatnya asam laktat, konsentrasi H meningkat, dan pH menurun. Peningkatan konsentrasi ion H juga menghambat kegiatan fosfofruktokinase,
enzim kunci yang terlibat di dalam anaerob glikolisis. Demikian lambatnya hambatan glikolisis, mengurangi penyediaan ATP untuk energi.
KELELAHAN OTOT
Kosongnya cadangan ATP dan glikogen diamana ATP merupakan sumber energi langsung bagi otot. Kosongnya cadangan ATP membuat otot tidak memiiki
sumber energi langsung sehingga memerlukan waktu pemulihan agar ATP dapat diproduksi kembali.
Sedangkan glikogen merupakan cadangan nutrisi bagi otot agar dapat selalu bergerak. Jika terdapat kekosongan glikogen dalam otot maka ATP tidak akan terbentuk dan tidak ada suplai energi secara langsung terhadap otot sehingga
otot tidak dapat melakukan relaksasi.
Gerak tubuh manusia dihasilkan karena adanya kerja sama antara rangka dan otot
dengan dibantu oleh sistem persendian
Mekanisme kerja sistem muskuloskeletal ekstremitas inferior tentunya memiliki
mekanisme yang kompleks dalam melakukan suatu fungsi berupa gerak.
Sistem ini terdiri atas sistem otot, sistem rangka dan persendian yang mempunyai
fungsi penting dalam melaksanakan sebuah tugas, jika terjadi gangguan dalam salah
satu penyusun sistem maka sistem tidak dapat menjalankan tugas/fungsinya dengan
baik
sebagai contohnya akan terjadi kram otot, keseleo atau cedera lainnya sehingga organ
tidak dapat digerakkan dengan baik.
KESIMPULAN
Being Transformed To WIN the future
THANKS