Upload
wildan-yoga
View
253
Download
4
Embed Size (px)
DESCRIPTION
panca indera
BERCAK MERAH & GATAL DI SELANGKANGAN
PBL B7Ketua : Wildan Yogawinata (1102011292)Sekretaris : Primadiar putra S.D (1102010218)Anggota : Metty Tusiana (1102012162)
Puspa Oktaviani (1102012214) Rahmat Handy Saputra (1102012223) Rifah Hazmar (1102012245)
Selly Famela Chasandra(1102012265) Nabillah (102010198)
Robiah Al Adawiyah (1102012256) Sulastri (1102012286)
BERCAK MERAH & GATAL DI SELANGKANGAN
rang wanita berusia 28 tahun datang ke Polikilinik dengan keluhan bercak merah & gatal terutama bila berkeringat di selangkangan sejak 1 minggu yang lalu.
Keluhan disertai dengan beruntus dan kulit yang menebal berwarna gelap. Kelainan ini hilang timbul selama 6 bulan,
hilang apabila diobati dan timbul saat menstruasi atau menggunakan celana berlapis. Riwayat keputihan disangkal.
Kelainan di rasakan setelah berat badan bertambah. Pada pemeriksaan generalis : dalam batas normal.Pada
pemeriksaan dermatologis : regioner, bilateral pada ke -2 sisi medial paha atas tampak lesi multiple, berbatas tegas, bentuk beraturan, ukuran bervariasi dari diameter 0,003 cm sp 0,1
cm, kering, permukaan halus dengan eflorosensi berupa plak eritem, sebagian likhenifikasi yang hiperpigmentasi, pada
bagian tengah tampak central healing dengan ditutupi skuama halus.Setelah mendapatkan terapi, penderita
diminta untuk control rutin dan menjaga serta memelihara kesehatan kulit sesuai tuntunan ajaran islam.
SASARAN BELAJAR Mampu memahami dan menjelaskan Anatomi kulit Mampu memahami dan menjelaskan Fisiologi kulit Mampu memahami dan menjelaskan Dermatomycosis
Definisi Etiologi Klasifikasi
Mampu memahami dan menjelaskan Dermatofitosis Definisi Epidemiologi Klasifikasi Etiologi Patofisiologi Manifestasi klinis Diagnosis dan diagnosis banding Tata laksana Prognosis Komplikasi Pencegahan
Mampu memahami dan menjelaskan menajaga kulit menurut pandangan Islam
LI 1. Mampu memahami dan menjelaskan Anatomi kulit
LI 2. Mampu memahami dan menjelaskan Fisiologi kulit Kulit berfungsi untuk :
1.Proteksi
2.Absorpsi
3.Eksresi
4.Persepsi
5.Pengaturan suhu tubuh
6.Pembentukan pigmen
7.Keratinisasi
8.Pembentukan vitamin D
9.Fungsi Ekspresi Emosi
LI 3. Mampu memahami dan menjelaskan Dermatomycosislo 1. Definisi
Penyakit pada kulit yang disebabkan oleh jamur. Penyakit jamur atau mikosis dibagi menjadi : mikosis profunda dan mikosis superfisialis.
Lo 2. etiologi
Menurut Petrus 2005 & Utama 2004 faktor yang mempengaruhi adalah udara yang lembab, lingkungan yang padat, sosial ekonomi yang rendah, adanya sumber penularan disekitarnya, obesitas, penyakit sistemik, penggunaan obat antibiotik, steroid, sitostatika yang tidak terkendali.
LO 3. klasifikasi
Mikosis profunda
MISETOMA
SPOROTRIKOSIS
KROMOMIKOSIS
ZIGOMIKOSIS, FIKOMIKOSIS, MUKORMIKOSIS
LI 4. Mampu memahami dan menjelaskan DermatofitosisLO 1.DefinisiSetiap infeksi fungal superfisial yang disebabkan oleh
dermatofit dan mengenai stratum korneum kulit, rambut dan kuku, termasuk onikomikosis dan berbagai macam bentuk tinea. Disebut juga epidermomycosis dan epidermophytosis. 4
LO 2. epidiomologi
Indonesia termasuk wilayah yang baik untuk pertumbuhan jamur, sehingga dapat ditemukan hampir di semua tempat. Menurut Adiguna MS, insidensi penyakit jamur yang terjadi di berbagai rumah sakit pendidikan di Indonesia bervariasi antara 2,93%-27,6%. Meskipun angka ini tidak menggambarkan populasi umum.
LO 3. Klasifikasi Tinea kruris, dermatofita pada daerah genitokrural, sekitar anus, bokong, dan
kadang-kadang sampai perut bagian bawah.
Tinea pedis et manum, dermatofitosis pada kaki dan tangan.
Tinea unguium, tinea pada kuku kaki dan tangan.
Tinea facialis, tinea yang meliputi bagian wajah
Tinea korporis, dermatofitosis pada bagian lain yang tidak termasuk 5 bentuk tinea diatas.
Selain 6 bentuk tinea di atas masih dikenal istilah yang mempunyai arti khusus, yaitu:
Tinea imbrikata: dermatofitosis dengan susunan skuama yang kosentris dan disebabkan oleh tricophyton concentricum.
Tinea favosa atau favus: dermatofitosis yang terutama disebabkan oleh tricophyton schoenleini: secara klinis antara lain berbentuk skutula dan berbau seperti tikus (mousy odor).
Tinea sirsinata, arkuata yang merupakan penamaan deskriptif dari morfologinya.
Tinea incognito: dermatofitosis dengan bentuk klinis tidak khas oleh karena telah diobati dengan steroid topical kuat.
LO 4. etiologi 1 Microsporum
2 Epidermophyton
3 Tricophyton
LO 5. patofisiologi
Cara penularan jamur dapat secara langsung maupun tidak langsung. Penularan langsung dapat secara fomitis, epitel, rambut yang mengandung jamur baik dari manusia, binatang, atau tanah. Penularan tidak langsung dapat melalui tanaman, kayu yang dihinggapi jamur, pakaian debu. Agen penyebab juga dapat ditularkan melalui kontaminasi dengan pakaian, handuk atau sprei penderita atau autoinokulasi dari tinea pedis, tinea inguium, dan tinea manum.
LO 6. manifestasi klinis Tinea Pedis
transmisi bisa terjadi dengan kontak tidak langsung lama setelah infeksi terjadi.Bahan seperti karpet yang kontak dengan kulit vektor sempurna. Begitu, transmisi dermatophytes suka Trichophyton rubrum, T. interdigitale dan Epidermophyton floccosum yang biasnya pada kaki. infeksi di sini sering kronis dan tidak menimbulkan keluhan selama beberapa tahun dan hanya ketika menyebar kebagian lain, biasanya di kulit.
Tinea unguium (dermatophytic onycomicosis, ringworm of the nail)
jenis unguium digolongkan menjadi dua bagian utama: (1). Superficial white-onycomycosis yang menempel atau membuat lubang pada permukaan kuku. (2). Invasif, subungual dermatofita yang lateral dari proximal atau pun distal. Diikuti dengan menetapnya infeksi pada dasar kuku.
Tinea kruris (eczema marginatum, dhobie itch, ringworm of the groin)
Kelainan kulit yang tampak pada sela paha merupakan lesi berbatas tegas. Peradangan pada tepi lebih nyata daripada daerah di tengahnya. Fluoresensi terdiri atas bermacam-macam bentuk yang primer dan sekunder (polimorfik). Bila menahun dapat disertai bercak hitam dan bersisik. Erosi dan keluarnya cairan terjadi akibat garukan. Dan tinea kruris merupakan bentuk klinis tersering di Indonesia.
Tinea kapitis
Tinea kapitis adalah kelainan pada kulit dan rambut kepala yang disebabkan oleh spesies dermatofita. Kelainan ini dapat ditandai dengan lesi bersisik, kemerahan, alopesia dan kadang-kadang terjadi gambaran klinis yang lebih berat, yang disebut kerion.
LO 7. diagnosis dan diagnosis banding
Pemeriksaan Lampu Wood
Pemeriksaan KOH
Diagnosis Banding
Psoriasis :
Bercak-bercak eritema berbatas tegas
Skuama kasar berlapis-lapis
Gatal
Keratoderma palmaris
Pembentukan keratin yang berlebihan pada telapak tangan
Dermatitis
Batasnya tidak tegas
Bagian tepi tidak lebih aktif dari bagian tengah
Adanya vesikel-vesikel steril pada jari-jari kaki dan tangan
LO 10. prognosisDUBIA AD BONAM, bila penatalaksaan dilakukan
dengan rutin dan tepat maka dermatofitosis dapat sembuh total.
LO 11. komplikasi
Bisa terjadi infeksi sekunder oleh bakteri atau candida
Hiperpigmentasi karena infeksi jamur kronik
Efek samping pemakaian obat steroid topikal dapat mengakibatkan eksaserbasi penyakit
Allopecia permanen &kerion (tinea capitis)
Onychomycosis (tinea manus/pedis)
LO 12. pencegahan Tinea capitis
Jaga kebersihan diri, terutama terhadap lembab
Jaga imun tubuh dengan konsumsi makanan bergizi dan hidup sehat
Hindari kontak dengan pernderita/hewan piaraan.
Tinea Cruris
Menjaga berat badan ideal
Mengeringkan badan setelah mandi
Hindari memakai pakaian yang terlalu ketat
Bedak antijamur untuk mengurangi resiko berulang
Tinea Manus
Menjaga kebersihan tangan dan kaki dengan sering mencucinya
Menjaga kaki agar tetap kering, dan tidak lembab
5.Mampu memahami dan menjelaskan menajaga kulit menurut pandangan Islam Perintah menutup aurat
1. Aurat Ketika Sembahyang2. Aurat Ketika Sendirian3. Aurat Ketika Bersama Mahram
Berwudhu