Upload
nodyasiagian
View
335
Download
21
Embed Size (px)
DESCRIPTION
gagal jantung kronis
Citation preview
Gagal Jantung Kronis:
Diagnosis & Penatalaksanaannya
C3
Laki2, 60 tahun datang diantar anaknya ke poli RS dgn keluhan sering sesak saat aktifitas, sejak 6 bulan yll.
Juga batuk kering, demam & nyeri dada tidak ada. Merasa nafasnya sering tersenggal2 t.u bila berjalan
agak jauh shgg sangat mengganggu kesehariannya namun saat istirahat sesaknya jauh berkurang.
Saat malam pasien merasa lebih enak bila tidur dengan bantal yang agak tinggi.
Selama 2 bulan ini kakinya sering bengkak. Didiagnosis menderita darah tinggi sejak usia 36th, &
DM pd usia 40th 2 th yll didiagnosis dr menderita PJK & menjalani CABG
RUMUSAN MASALAH Skenario 3
-
Istilah yang Tidak Diketahui
Mind Map
RM
AnamnesisPemeriksaa
n Fisik
Patofisiologi
penatalaksanaan
Etiologi
Gejala Klinis
Komplikasi
Working Diagnosis
Prognosis
Pemeriksaan Penunjang
Diferential diagnosis
Pasien menderita gagal jantung kronik
Hipotesis
• Indentitas pasien• Keluhan utama• Riwayat penyakit sekarang• Keluhan penyerta• Riwayat penyakit dahulu• Riwayat kesehatan keluarga
Anamnesis
Keadaan Umum TTV• Inspeksi
Daerah ictus cordis (sela iga ke 5) sesuai dengan letak apex cordis.
• PalpasiPalpasi menyeluruh Palpasi ictus cordis (lokasi, diameter, dan denyutan)
Pemeriksaan Fisik
Pulsasi Thrill Heaving Lift
Perkusi◦ Batas-batas jantung
Auskultasi◦ Katup pulmonal : lokasi linea sternalis sinistra sela iga 2◦ Katup mitral: lokasi di apex cordis, yaitu linea mid – clavicularis sinistra sela iga 4 – 5◦ Katup triskupidalis : lokasi linea sternalis dextra sela iga 4 – 5◦ Katup aorta : lokasi linea sternalis dextra sela iga 2.
Pemeriksaan Fisik
Foto Toraks Menunjukkan kardiomegali (CTR >50%) tidak dapat menentukan gagal jantung pada
disfungsi siltolik
Pemeriksaan Penunjang
• Elektrokardiogram (EKG)◦ Suatu alat pencatat grafis aktifitas listrik jantung◦ Hipertrofi Ventrikel Kiri (gagal jantung)
• Echocardiography▫ gambaran obyektif :struktur & fungsi jantung▫ mengidentifikasi gangguan fungsi sistolik, fungsi
diastolik, mengetahui adanya gangguan katup, serta mengetahui risiko emboli
Pemeriksaan Penunjang
Sebagai pompa darah angkut O2 & nutrien ke seluruh tubuh sirkulasi pulmonal & sistemik
Anatomi dan Fisiologi
Sindrom Klinis “pompa yg lemah” Kerusakan sifat kontraktil jtg CO < N
Jtg ≠ mampu memompa darah ke slrh tubuh = GJ Kiri
Jtg ≠ mampu menerima aliran darah balik baik dari vena sistemik/pulmonal = GJ Kanan
Gagal Jantung (GJ)
GJ = gejala perburukan penyakit bukan penyakit
E.c = Penyakit jantung miokard, hipertensi lama, atau kardiomiopati
Kelainan mekanis dari jantung sendiri seperti katup yang rusak (tidak sempurna), anemia dan defisiensi vitamin
Negara barat: PJK dan hipertensi Negara berkembang: kelainan katup & nutrisi kurang
Etiologi
Hipertensi resistensi perifer sistemik > vasokonstriksi pemb. darah kerja LV >> u/ melawan resistensi spy stroke vol. tetap terpenuhi kompensasi LVH
Tek. Perifer ttp > kompensasi gagal kontraktilitas LV << ↓ CO&TD rgsg kompensasi neurohormonal
Sist. Saraf simpatis (NE) ↑ kontraktilitas jtg & vskons.
↓ perfusi darah ke ginjal filtrasi ↓, reabsorp ↑, sel2 juxtaglomerulus sekresi renin aktivasi RAAS ↑ retensi Na+ ↑ aliran darah balik ke jantung
Patofisiologis
GJ Kanan cenderung membuat darah berkumpul di bag. Kanan jtg aliran balik ≠ lancar pembengkakan di tungkai bawah, hepar & perut (Asites)
GJ Kiri khas berujung pd penumpukan cairan di paru (udem pulmoner) sesak napas hebat
Kriteria menurut Framingham
Kriteria Major : Paroksismal nokturnal dispnea Distensi vena leher Ronki paru Kardiomegali Edema paru akut Gallop S3 Peninggian tekanan vena
jugularis Refluks hepatojugular
Kriteria Minor : Edema ekstremitas Batuk Dispnea d’effort Hepatomegali Efusi pleura Penurunan kapasitas vital 1/3
dari normal Takikardia (>120/menit)
KriteriaGagal Jantung
Kronik
KRITERIA D/: Anamnesis
Simptom khas: sesak nafas khas (saat aktivitas/berbaring terlentang)
Tanda khas: retensi air (udem pulmoner, udem tungkai)
KU & Kesadaran TTV: suhu, TD, frekuensi nadi (lemah & cepat) & nafas
(asidosis metabolik)
Inspeksi: melihat tanda sianosis/anemi, tipe pernafasan, cara bernafas, bekas luka operasi, ictus cordis
Palpasi : getaran jantung (thrill), ictus cordis (bergeser), palpasi hepar, udem di tungkai
Perkusi: batas jantung (kardiomegali), shifting dullness (asites), batas hati (hepatomegali)
Auskultasi: Suara jantung abN (murmur/gallop), paru (ronki basah)
KRITERIA D/: Pemeriksaan Fisik
Rongent (Foto thorax PA) Dapat menunjukkan pembesaran jantung, bayangan mencerminkan hipertrofi ventrikel / perubahan pemb. darah abN.
Elektrokardiogram (EKG) menentukan tipe defek, ≠ u/ D/ GJ
Ekokardiografi mengetahui pembesaran rongga jtg
Kateterisasi jantung Untuk melihat tekanan ruang jantung
KRITERIA D/: Pemeriksaan Penunjang
Klasifikasi Heart FailureKlasifikasi
EKG
Normal:
Skenario:
Working DiagnosisCongestive Heart Failure et cause Hipertensi Kronis
Differential Diagnosis1. Gagal Jantung Akut2. Penyakit Paru Obstruktif Kronis3. Gagal Ginjal Kronik
Working & Differential Diagnosis
Gagal Jantung AkutGJ terjadi secara cepat kompensasi o/ sist. saraf
simpatis tidak efektif udem pulmoner & sirkulasi kolaps secara cepat
Differential Diagnosis - 1
Gagal Ginjal Kronik Gagal ginjal menyebabkan penurunan GFR
(Glomerulus Filtration Rate) Tekanan darah jadi meningkat Retensi cairan meningkat Oedem pada perifer dan paru Terjadi gejala kongesti paru Terdapat protein di urine dan pembentukan
urine menurun (oligouria)
Differential Diagnosis - 2
PPOK Menyebabkan sesak nafas Biasa memiliki riwayat merokok Sesak dapat terjadi karena alergen luar Sesak juga bisa terjadi bila melakukan aktifitas
yang berat Sesak hilang saat istirahat atau menggunakan
inhaler Jantung tidak mengalami kelainan
Differential Diagnosis - 3
Medica Mentosa:1. ACE Inhibitor (DOC) = vasodilator & venodilator2. Diuretic (Thiazide) bila ada oedem (<< preload)3. Beta Bloker (bisoprolol, karvedilol, metoprolol)4. Antagonis Reseptor Aldosteron5. Antagonis Penyekat Reseptor Angiotensin II
(ARB)6. Glikosida Jantung (Digitalis) = ↑ kontraktilitas jtg7. Nitrat (Vasodilator)8. Anti koagulan9. Anti aritmia
Penatalaksanaan
Non Medica Mentosa - Bedah: Operasi katup Pacu jantung Heart transplantation – Paling Utama
Penatalaksanaan
Non Medica Mentosa (suportif): Edukasi penyakit Istirahat dgn posisi setengah duduk, olahraga,
aktivitas sehari-hari Edukasi pola diet, kontrol asupan garam, air dan
hilangkan kebiasaan alkohol Monitor berat badan Mengurangi berat badan pada pasien dengan
obesitas Hentikan kebiasaan merokok
Penatalaksanaan
Pasien dgn gejala2 tsb diduga menderita gagal jantung kongestif (GJ kanan & kiri) yg disebabkan o/ hipertensi kronik
Pasien dgn faktor resiko lebih mudah mengalami gagal jantung.
Kesimpulan