32
Gagal Jantung Kronis: Diagnosis & Penatalaksanaannya C3

PBL blok 19 PPT

Embed Size (px)

DESCRIPTION

gagal jantung kronis

Citation preview

Page 1: PBL blok 19 PPT

Gagal Jantung Kronis:

Diagnosis & Penatalaksanaannya

C3

Page 2: PBL blok 19 PPT

Laki2, 60 tahun datang diantar anaknya ke poli RS dgn keluhan sering sesak saat aktifitas, sejak 6 bulan yll.

Juga batuk kering, demam & nyeri dada tidak ada. Merasa nafasnya sering tersenggal2 t.u bila berjalan

agak jauh shgg sangat mengganggu kesehariannya namun saat istirahat sesaknya jauh berkurang.

Saat malam pasien merasa lebih enak bila tidur dengan bantal yang agak tinggi.

Selama 2 bulan ini kakinya sering bengkak. Didiagnosis menderita darah tinggi sejak usia 36th, &

DM pd usia 40th 2 th yll didiagnosis dr menderita PJK & menjalani CABG

RUMUSAN MASALAH Skenario 3

Page 3: PBL blok 19 PPT

-

Istilah yang Tidak Diketahui

Page 4: PBL blok 19 PPT

Mind Map

RM

AnamnesisPemeriksaa

n Fisik

Patofisiologi

penatalaksanaan

Etiologi

Gejala Klinis

Komplikasi

Working Diagnosis

Prognosis

Pemeriksaan Penunjang

Diferential diagnosis

Page 5: PBL blok 19 PPT

Pasien menderita gagal jantung kronik

Hipotesis

Page 6: PBL blok 19 PPT

• Indentitas pasien• Keluhan utama• Riwayat penyakit sekarang• Keluhan penyerta• Riwayat penyakit dahulu• Riwayat kesehatan keluarga

Anamnesis

Page 7: PBL blok 19 PPT

Keadaan Umum TTV• Inspeksi

Daerah ictus cordis (sela iga ke 5) sesuai dengan letak apex cordis.

• PalpasiPalpasi menyeluruh Palpasi ictus cordis (lokasi, diameter, dan denyutan)

Pemeriksaan Fisik

Page 8: PBL blok 19 PPT

Pulsasi Thrill Heaving Lift

Perkusi◦ Batas-batas jantung

Auskultasi◦ Katup pulmonal : lokasi linea sternalis sinistra sela iga 2◦ Katup mitral: lokasi di apex cordis, yaitu linea mid – clavicularis sinistra sela iga 4 – 5◦ Katup triskupidalis : lokasi linea sternalis dextra sela iga 4 – 5◦ Katup aorta : lokasi linea sternalis dextra sela iga 2.

Pemeriksaan Fisik

Page 9: PBL blok 19 PPT

Foto Toraks Menunjukkan kardiomegali (CTR >50%) tidak dapat menentukan gagal jantung pada

disfungsi siltolik

Pemeriksaan Penunjang

Page 10: PBL blok 19 PPT

• Elektrokardiogram (EKG)◦ Suatu alat pencatat grafis aktifitas listrik jantung◦ Hipertrofi Ventrikel Kiri (gagal jantung)

• Echocardiography▫ gambaran obyektif :struktur & fungsi jantung▫ mengidentifikasi gangguan fungsi sistolik, fungsi

diastolik, mengetahui adanya gangguan katup, serta mengetahui risiko emboli

Pemeriksaan Penunjang

Page 11: PBL blok 19 PPT
Page 12: PBL blok 19 PPT

Sebagai pompa darah angkut O2 & nutrien ke seluruh tubuh sirkulasi pulmonal & sistemik

Anatomi dan Fisiologi

Page 13: PBL blok 19 PPT

Sindrom Klinis “pompa yg lemah” Kerusakan sifat kontraktil jtg CO < N

Jtg ≠ mampu memompa darah ke slrh tubuh = GJ Kiri

Jtg ≠ mampu menerima aliran darah balik baik dari vena sistemik/pulmonal = GJ Kanan

Gagal Jantung (GJ)

Page 14: PBL blok 19 PPT

GJ = gejala perburukan penyakit bukan penyakit

E.c = Penyakit jantung miokard, hipertensi lama, atau kardiomiopati

Kelainan mekanis dari jantung sendiri seperti katup yang rusak (tidak sempurna), anemia dan defisiensi vitamin

Negara barat: PJK dan hipertensi Negara berkembang: kelainan katup & nutrisi kurang

Etiologi

Page 15: PBL blok 19 PPT

Hipertensi resistensi perifer sistemik > vasokonstriksi pemb. darah kerja LV >> u/ melawan resistensi spy stroke vol. tetap terpenuhi kompensasi LVH

Tek. Perifer ttp > kompensasi gagal kontraktilitas LV << ↓ CO&TD rgsg kompensasi neurohormonal

Sist. Saraf simpatis (NE) ↑ kontraktilitas jtg & vskons.

↓ perfusi darah ke ginjal filtrasi ↓, reabsorp ↑, sel2 juxtaglomerulus sekresi renin aktivasi RAAS ↑ retensi Na+ ↑ aliran darah balik ke jantung

Patofisiologis

Page 16: PBL blok 19 PPT
Page 17: PBL blok 19 PPT

GJ Kanan cenderung membuat darah berkumpul di bag. Kanan jtg aliran balik ≠ lancar pembengkakan di tungkai bawah, hepar & perut (Asites)

GJ Kiri khas berujung pd penumpukan cairan di paru (udem pulmoner) sesak napas hebat

Page 18: PBL blok 19 PPT

Kriteria menurut Framingham

Kriteria Major : Paroksismal nokturnal dispnea Distensi vena leher Ronki paru Kardiomegali Edema paru akut Gallop S3 Peninggian tekanan vena

jugularis Refluks hepatojugular

Kriteria Minor : Edema ekstremitas Batuk Dispnea d’effort Hepatomegali Efusi pleura Penurunan kapasitas vital 1/3

dari normal Takikardia (>120/menit)

KriteriaGagal Jantung

Kronik

Page 19: PBL blok 19 PPT

KRITERIA D/: Anamnesis

Simptom khas: sesak nafas khas (saat aktivitas/berbaring terlentang)

Tanda khas: retensi air (udem pulmoner, udem tungkai)

Page 20: PBL blok 19 PPT

KU & Kesadaran TTV: suhu, TD, frekuensi nadi (lemah & cepat) & nafas

(asidosis metabolik)

Inspeksi: melihat tanda sianosis/anemi, tipe pernafasan, cara bernafas, bekas luka operasi, ictus cordis

Palpasi : getaran jantung (thrill), ictus cordis (bergeser), palpasi hepar, udem di tungkai

Perkusi: batas jantung (kardiomegali), shifting dullness (asites), batas hati (hepatomegali)

Auskultasi: Suara jantung abN (murmur/gallop), paru (ronki basah)

KRITERIA D/: Pemeriksaan Fisik

Page 21: PBL blok 19 PPT

Rongent (Foto thorax PA) Dapat menunjukkan pembesaran jantung, bayangan mencerminkan hipertrofi ventrikel / perubahan pemb. darah abN.

Elektrokardiogram (EKG) menentukan tipe defek, ≠ u/ D/ GJ

Ekokardiografi mengetahui pembesaran rongga jtg

Kateterisasi jantung Untuk melihat tekanan ruang jantung

KRITERIA D/: Pemeriksaan Penunjang

Page 22: PBL blok 19 PPT

Klasifikasi Heart FailureKlasifikasi

Page 23: PBL blok 19 PPT
Page 24: PBL blok 19 PPT

EKG

Normal:

Skenario:

Page 25: PBL blok 19 PPT

Working DiagnosisCongestive Heart Failure et cause Hipertensi Kronis

Differential Diagnosis1. Gagal Jantung Akut2. Penyakit Paru Obstruktif Kronis3. Gagal Ginjal Kronik

Working & Differential Diagnosis

Page 26: PBL blok 19 PPT

Gagal Jantung AkutGJ terjadi secara cepat kompensasi o/ sist. saraf

simpatis tidak efektif udem pulmoner & sirkulasi kolaps secara cepat

Differential Diagnosis - 1

Page 27: PBL blok 19 PPT

Gagal Ginjal Kronik Gagal ginjal menyebabkan penurunan GFR

(Glomerulus Filtration Rate) Tekanan darah jadi meningkat Retensi cairan meningkat Oedem pada perifer dan paru Terjadi gejala kongesti paru Terdapat protein di urine dan pembentukan

urine menurun (oligouria)

Differential Diagnosis - 2

Page 28: PBL blok 19 PPT

PPOK Menyebabkan sesak nafas Biasa memiliki riwayat merokok Sesak dapat terjadi karena alergen luar Sesak juga bisa terjadi bila melakukan aktifitas

yang berat Sesak hilang saat istirahat atau menggunakan

inhaler Jantung tidak mengalami kelainan

Differential Diagnosis - 3

Page 29: PBL blok 19 PPT

Medica Mentosa:1. ACE Inhibitor (DOC) = vasodilator & venodilator2. Diuretic (Thiazide) bila ada oedem (<< preload)3. Beta Bloker (bisoprolol, karvedilol, metoprolol)4. Antagonis Reseptor Aldosteron5. Antagonis Penyekat Reseptor Angiotensin II

(ARB)6. Glikosida Jantung (Digitalis) = ↑ kontraktilitas jtg7. Nitrat (Vasodilator)8. Anti koagulan9. Anti aritmia

Penatalaksanaan

Page 30: PBL blok 19 PPT

Non Medica Mentosa - Bedah: Operasi katup Pacu jantung Heart transplantation – Paling Utama

Penatalaksanaan

Page 31: PBL blok 19 PPT

Non Medica Mentosa (suportif): Edukasi penyakit Istirahat dgn posisi setengah duduk, olahraga,

aktivitas sehari-hari Edukasi pola diet, kontrol asupan garam, air dan

hilangkan kebiasaan alkohol Monitor berat badan Mengurangi berat badan pada pasien dengan

obesitas Hentikan kebiasaan merokok

Penatalaksanaan

Page 32: PBL blok 19 PPT

Pasien dgn gejala2 tsb diduga menderita gagal jantung kongestif (GJ kanan & kiri) yg disebabkan o/ hipertensi kronik

Pasien dgn faktor resiko lebih mudah mengalami gagal jantung.

Kesimpulan