Upload
jefry-hanensi
View
53
Download
1
Embed Size (px)
DESCRIPTION
pbl
Artritis Gout (Pirai)
ARTRITIS PIRAI (ARTRITIS GOUT)Ade Frima Segara Manurung
Fakultas Kedokteran
Universitas Kristen Krida Wacana
Jl. Arjuna Utara no. 6, Jakarta Barat 11470
PENDAHULUAN
Gout adalah kelompok penyakit heterogen yang terjadi akibat deposisi kristal
monosodium urat pada jaringan atau akibat supersaturasi asam urat pada cairan
ekstraselular.Dasar gangguan metabolit Gout adalah hiperurisemia yaitu kadar asam urat
(menurut Council For InternationalbOrganisation of Medical Sciences/CIOMS) untuk pria >
7 mg/dL dan wanita 6 mg/dL;sedangkan Roche mengatakan kadar normal untuk pria berkisar
3,4-7,0mg/dL dan wanita2,4-5,7 mg/dL.
Penyakit ini menyerang dewasa muda,terutama pada pria. Pada wanita insiden
menjadi sama setelah menopause.Prevalensi cenderung makin meningkat akibat peningkatan
standar hidup/perubahan gaya hidup. Prevalensi bervariasi diseluruh dunia, pada 1986 di
USA diperkirakan mencapai 2% dengan proporsi 13,6/1000 pria dan 6,4/1000
wanita;Spanyol 7% dan Prancis 17%.Sedangkan di Indonesia belum ada angka resmi tapi
pada beberapa daerah dilaporkan Sinjai (Sulawesi Selatan) pria 10% dan wanita 4%,
Minahasa ( Sulawesi Utara) pria 34,3% dan wanita 23,31% dan Bandungan ( Jawa Tengah)
pria 24,3% dan 11,7% pada wanita.
Manifestasi klinik gout mencakup 1.Artritis gout bisa disertai tophus,2.Batu asam
urat,3.Nefropati gout.1
DEFINISI
Gout timbul berupa sendi yang sangat nyeri dan meradang akibat deposisi kristal urat. Sendi
yang paling sering terkena adalah sendi metatarsofalang pertama tetapi sendi lain seperti lutut
dan pergelangan kaki juga bisa terkena.Prevalensinya 0,1%.4
Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida WacanaTlp: 085249015809 e-mail : [email protected]
1
Artritis Gout (Pirai)
Artritis gout adalah suatu sindrom klinis yang mempunyai gambaran khusus,yaitu artritis
akut.Artritis gout lebih banyak terdapat pada pria dan wanita.Pada pria sering mengenai usia
pertengahan,sedangkan pada wanita mendekati masa menopause.3
PATOFISIOLOGI
Asam urat merupakan produk akhir degradasi purin.Kelarutan MSU pada plasma
sekitar 6,8 mg/dL pada suhu 370C. Pada manusia, Gout merupakan konsekuensi kekurangan
enzim uric acid oxidase atau uricase yang dapat mengoxidase asam urat menjadi senyawa
yang larut air,allantoin.
Hiperurisemia merupakan akibat peningkatan produksi asam urat, penurunan ekskresi
asam urat atau kombinasi keduanya. Sebagian besar disebabkan oleh penurunan ekskresi
asam urat Faktor predisposisi yang berperan adalah faktor genetik (defiensi enzim
HGPRT(hipoxantin guanin fosforibosil transferase) dan peningkatan aktivitas PRPP (5-
fosforibosil-1-pirofosfat) synthetase),diet yang kaya protein dan fruktosa,penggunaan obat
dan alkohol dan akibat penyakit lain (gagal ginjal, penyakit hematologi,psoriasis,malignansi,
hipertensi dan obesitas.1
Asam urat didalam tubuh bisa berasal dari luar yaitu diet tinggi purin dan dari dalam
yaitu dari hasil metanolisme purin.Sumber asam urat yang berasal dari luar mempunyai peran
yang sangat kecil dalam menimbulkan hiperurisemia. Hal ini dapat dilihat pengaruh diet
rendah purin hanya menurunkan 1mg/dL kadar asam urat dalam darah.
Dalam keadaan normal kadar asam urat dalam darah 5,1+ 1,0mg/dL.Eksresinya
sebagian besar melalui ginjal dan hanya sepertiga dieksresi melalui usus.Eksresi normal
melali ginjal sekitar 425 + 80 mg/hari.
Dalam keadaan normal terjadi keseimbangan antara pembentukan dan degradasi purin
serta kemampuan ginjal dalam mengeksresikan asam urat.Bila keseimbangan ini terganggu,
maka akan terjadi hiperurisemia.
Bila kadar asam urat di dalam plasma melampaui batas kejenuhannya,maka asam urat
dapat mengendap di jaringan. Jika pengendapan terjadi di sinovia maka terjadi gout artritis
karena kristal monosodium urat di dalam intraartikuler difagositosis oleh sel PMN yang
akhirnya terjadi pelepasan mediator dan reaksi inflamasi. Pada gout kronis inflamasi tidak
hanya terbatas sinovia,tetapi meliputi rawan sendi yang akhirnya menimbulkan erosi tulang.5
Peningkatan kadar asam urat serum dapat terjadi karena pembentukan berlebihan atau
penurunan eksresi asam urat ,atau keduanya.Untuk memahami mekanisme yang mendasari
2
Artritis Gout (Pirai)
gangguan pembentukan dan eksresi asam urat,kita perlu membahas secara singkat sintesis
dan eksresi normal asam urat.
Asam urat adalah produk akhir metabolisme purin.Peningkatan sintesis asam
urat,suatu gambaran yang sering terjadi pada gout primer,terjadi karena adanya abnormalitas
pada pembentukan nukleotida purin.Sintesis nukleotida purin terjadi melali dua jalur,yang
disebut jalur de novo dan jalur penghematan.
Jalur denovo melibatkan sintesis purin dan kemudian asam urat dari prekusor non purin .
Substrat awal untuk jalur ini adalah ribosa-5-fosfat,yang diubah melalui serangkaian zat
antara menjadi nukleotida purin (asam inosinat,asam guanilat,dan asam adenilat).Jalur ini
dikendalikan oleh serangkaian mekanisme regulasi yang kompleks. Yang penting dalam
pembahasan kita adalah pengembalian umpan balik negatif enzim
amidofosforibosiltransferase (amido-PRT) dan 5-fosforibosil-1-pirofosfat (PRPP) sintetase
oleh nukleotida purin dan pengaktifan amido-PRT oleh substratnya, PRPP.
Jalur penghematan mencerminkan suatu mekanisme basa purin bebasnya, yang berasal dari
katabolisme nukleotida purin, pemecahan asam nukleat,dan asupan makanan,digunakan
untuk membentuk nukleotida purin. Hal ini terjadi dalam reaksi satu tahap;basa purin bebas
(hipoxantin,guanin,dan adenin)berkondensasi dengan PRPP untuk membentuk prekursor
nukleotida purin dari asam urat (setiap asam inosinat,asam guanilat dan asam adenilat).
Reaksi ini dikatalisis oleh dua transferase:hipoxantin guanin fosforibosiltransferase (HGPRT)
dan adenin fosforibosiltransferase (APRT)7
3
Artritis Gout (Pirai)
Metabolisme purin.Perubahan PRPP menjadi nukleotida purin dikatalisis oleh amido-PRT pada jalur de novo
dan APRT serta HGPRT di jalur penghematan.APRT,adenosin fosforibosiltransferase;HGPRT,hipoxantin
guanin fosforibosiltransferase,PRPP.5-fosforibosil-1-pirofosfat;PRT,fosforibosiltransferase
Asam urat dalam darah difiltrasi secara bebas oleh glomerulus dan hampir seluruhnya
diresorpsi dalam tubulus proksimal ginjal.Sebagian kecil asam urat yang diresorpsi kemudian
disekresikan di nefron distal dan dieksresikan melalui urin.
Seperti telah dinyatakan,hiperurisemia dapat disebabkan oleh pembentukan berlebih
atau ekskresi yang kurang dari asam urat atau kombinasi kedua proses ini. Sebagian besar
kasus gout ditandai dengan pembentukan berlebihan asam urat,dengan atau tanpa
peningkatan ekskresi asam urat;pada kebanyakan kasus ini,penyebab pembentukan
berlebihan tersebut tidak diketahui.Meskipun jarang,dapat terjadi hiperurisemia walaupun
laju pembentukan asam urat normal,karena eksresi asam urat oleh ginjal berkurang. Penyebab
biosintesis berlebihan asam urat tidak diketahui pada kebanyakan kasus,tetapi beberapa
pasien dengan defek enzim tertentu memberi petunjuk mengenai regulasi biosintesis asam
urat. Hal inidiambarkan oleh pasien dengan defisiensi herediter enzim HGPRT.
Ketiadaan total HGPRT menimbulkan syndrom Lesch Nyhan. Gangguan genetik
terkait X ini,yang hanya ditemukan pada laki-laki ditandai dengan ekskresi berlebihan asam
urat,kelainan neurologis berat disertai retardansi mental,dan mutilasi diri. Karena HGPRT
hampir sama sekali tidak ada,sintesis nukleotida purin melalui jalur penghematan terhambat.
Hal ini menimbulkan dua efek,penimbunan PRPP,suatu substrak kunci jalur de Novo dan
peningkatan enzim amido-PRT,yaitu hasil efek ganda pengaktifan alosterik yang ditimbulkan
oleh PRPP dan penurunan inhibisi umpan balik karena berkurangnya nukleotida purin.
Keduanya menimbulkan efek memperkuat biosintesis purin melalui jalur de novo sehingga
akhirnya terjadi penumpukan produk akhir asam urat.Perlu diketahui bahwa artritis gout
tipikal jarang terjadi dan bukan merupakan gambaran klinisutama pada penyakit ini.
Defisiensi enzim ini yang lebih ringan (dikenal sebagai defisiensi HGPRT parsial)
dapat terjadi,dan para pasien secara klinis mempunyai gejala sebagai artritis gout yang
parah,yang dimulai pada masa remaja dan kelainan neurologis ringan pada beberapa kasus.
Pada gout sekunder,hiperurisemia dapat disebabkan oleh meningkatnya produksi
asam urat (misal,lisis sel yang secara cepat selama pengobatan limfoma atau leukimia) atau
menurunnnya ekskresi (insufiensi ginjal kronis),atau kombinasi keduanya.Penurunan ekskresi
injal juga dapat disebabkan ole obat, misalnya diuretik tiazid,mungkin melalui efek pada
transport asam urat di tubulus ginjal.
4
Artritis Gout (Pirai)
Apapun penyebabnya,peningkatan kadar asam urat dalam darah dan cairan
tubuh,misal sinovium) menyebabkan pengendapan kristam mononatrium urat. Pengendapan
kristal pada gilirannya memicu serangkaian kejadian yang berpuncak pada cedera sendi.
Kristal yang dibebaskan bersifat kemotaktik dan juga mengaktifkan komplemen,dengan
pembentukan C3a dan C5a yang menyebabkan penimbunan neutofil dan makrofag di sendi
dan membran sinovium.Fagositosis terhadap kristal memicu pengeluaran radikal bebas toksik
dan leukotrien terutama Leukotrien B.Kematian neutrofil menyebabkan keluarnya enzim
lisosom yang destruktif.Makrofag juga ikut serta dalam cedera sendi ini. Setelah menelan
kristal urat,sel ini mengeluarkan berbagai mediator proinflamasi ,seperti IL1,IL6 dan IL8 dan
TNF.Mediator ini disatu pihak memperkuat respon peradangan dan dipihak lain
mengaktifkan sinovium dan sel tulang rawan untuk mengeluarkan protease (misalnya
colagenase) yang menyebabkan cedera jaringan. Oleh karena itu terjadi artritis akut,yang
biasanya mereda (dalam beberapa hari hingga minggu)meskipun tidak diobati.7
Patogenesis artritis gout akut
5
Artritis Gout (Pirai)
Tabel klasifikasi gout
Kategori Klinis Defek Metabolik
Gout Primer (90% kasus)
Defek enzim tidak diketahui Pembentukan berlebihan asam urat
(85% sampai 90% dari gout Ekskresi normal (mayoritas)
Primer) Ekskresi memingkat (minoritas
Penurunan eksresi asam urat
dengan produksi normal
Defek enzim diketahui Pembentukan berlebihan asam urat
(misal defiensi HGPRT
Parsial panjang)
Gout Sekunder (10% kasus)
Berkaitan dengan peningkatan Pembentukan berlebihan asam urat
dan pertukaran asam nukleat disertai peningkatan ekskresi
(misal leukimia) melalui urin
Penyakit ginjal kronis Penurunan ekskresi asam asam urat
dengan produksi normal
Kelainan metabolisme Pembenrukan berlebihan asam urat
Bawaab (misal defisiensi dengan peningkatan ekskresi di
HGPRT sempurna - urin
[Syndrom Lesch Nyhan])
HGPRT,hipoxantin guanin fosforibosiltransferase
EPIDEMIOLOGI
Prevalensi diseluruh dunia bervariasi, di Eropa 0,3%,Amerika Serikat 0,27% adalah usia
pasien rerata 44 tahun.Prevalensi yang jauh lebih tinggi ditemukan pada penduduk Pulau
Mariana dan suku Maori di Selandia Baru.Pada suku Maori prevalensi pada pria 10,3% dan
wanita 4,3%. Lebih dari 90% pasien gout primer adalah pria. Kelompok umur dengan
6
Artritis Gout (Pirai)
insidens tertinggi pada pria lebih rendah daripada wanita. Wanita jarang menderita gout
sebelum menopause. Terdapat pula kecenderungan familial. Peneliti Inggris menemukan
riwayat gout pada anggota keluarga sebanyak 38-81%,sedangkan di Amerika Serikat angka
ini berkisar antara 6-18%.2
ETIOLOGI
Gejala artritis akut disebabkan oleh reaksi inflamasi jaringan terhadap pembentukan kristal
monosodium urat monohidrat.Karena itu,dilihat dari penyebabnya,penyakit ini termasuk
dalam golongan kelainan metabolik.Kelainan ini berhubungan dengan gangguan kinetik asam
urat yaitu hiperurisemia.Hiperurisemia pada penyakit ini terjadi karena:3
1.Pembentukan asam urat yang berlebih
a. Gout primer metabolik,disebabkan sintesis langsung yang bertambah
b. Gout sekunder metabolik,disebabkan pembentukan asam urat berlebihan karena
penyakit lain seperti leukimia,terutama bila diobati dengan
sitostatika,psoriasis,polisitemiavera,dan mielofibrosis.
2.Kurangnya asam urat melalui ginjal
a. Gout primer renal,terjadi karena gangguan ekskresi asam urat ditubuli distal ginjal
yang sehat. Penyebabnya tidak diketahui
b. Gout sekunder renal,disebabkan oleh kerusakan ginjal,misalnya pada
glomerulonefritis kronik atau gagal ginjal kronik.
c. Perombakan dalam usus yang berkurang.Namun secara klinis hal ini tidak penting.
PEMERIKSAAN
Anamnesis 4
o Pasien akan datang dengan keluhan sendi kemerahan disertai nyeri akut sering kali
pada ibu/tuan jari kaki.
o Berjalan mungkin sulit karena nyeri atau bahkan jika seprai menyentuh kaki
o Episode biasanya berlangsung mulai dari beberapa hari sampai beberapa minggu
o Adakah gejala sistemik (misalnya demam)? Jika menggigil harus dipertimbangkan
artritis septik.
o Gout lebih banyak mengenai pria daripada wanita (10:1) dan paling sering pada usia
tengah baya.
o Onset dini menunjukkan adanya penyakit ginjal dan/atau gangguan enzimatik
7
Artritis Gout (Pirai)
Riwayat penyakit dahulu
o Adakah riwayat serangan sebelumnya atau penyakit
mieloproliferasi/limfoproliferatif?
o Tanyakan riwayat kerusakan ginjal atau batu ginjal
Obat-obatan
o Adakah pasien menggunakan allopurinol,OAINS,atau kolkisin untuk terapi?
o Sebagian obat berhubungan dengan peningkatan insidensi gout (misalnya
siklosporin,diuretic)
Riwayat keluarga
o Adakah riwayat gout turunan pada keluarga yang jarang ditemukan?
Pemeriksaan fisik 4
o Apakah pasien memiliki sendi yang nyeri,meradang dan kemerahan?
o Jarang ada tofi gout,khususnya pada telinga pasien
Tofi
Pemeriksaan Penunjang 5
Pemeriksaan laboratorium
o Pemeriksaan LED
o Pemeriksaan urinalisis
o Pemeriksaan eksresi asam urat/24 jam
o Pemeriksaan serum kreatinin
o Pemeriksaan kadar asam urat dalam darah
o Analisis cairan sendi biasanya ditandai oleh inflamasi sendi:
Leukosit>2000mm3,dengan PMN>75%
8
Artritis Gout (Pirai)
o Pemeriksaan mikroskop polarisasi: didapatkannya kristal monosodium urat.
Gambar Kristal monosodium urat berbentuk seperti jarum
Pemeriksaan radiologi
o Pada fase awal hanya didapatkan pembengkakan jaringan lunak sedangkan pada fase
kronis didapatkan erosi sendi,gambaran khas sering disebut erosi “Punched-out”.
Gambar erosi “Punched out”
MANIFESTASI KLINIS
Secara klinis ditandai dengan adanya arthritis,tofi dan batu ginjal.Yang penting diketahui
bahwa asam urat sendiri tidak mengakibatkan apa-apa. Yang menimbulkan rasa sakit adalah
terbentuk dan mengendapnya kristal monosodiun urat. Pengendapannya dipengaruhi suhu
dan tekanan.Oleh sebab itu,sering terbentuk tofi pada daerah-daerah telinga, siku, lutut dan
dorsum pedis,dekat tendo achilles pada metatarsofalangeal digiti I, dan sebagainya.
9
Artritis Gout (Pirai)
Pada telinga misalnya, karena permukaannya yang lebar dan tipis serta mudah
tertiupangin,kristal-kristal tersebut mudah mengendap dan menjadi tofi.Demikian pula di
dorsum pedis,kalkaneus,dan sebagainya karena sering tertekan oleh sepatu.Tofi itu sendiri
terdiri dari kristal-kristal urat yang dikelilingi oleh benda-benda asing yang
meradang,termasuk sel-sel raksasa.
Serangan sering kali terjadi pada malam hari.Biasanya sehari sebelumnya pasien
tampak segar bugar tanpa keluhan.Tiba-tiba tengah malam terbangun oleh rasa sakit yang
hebat sekali.
Daerah khas yang sering mendapat serangan adalah pangkal ibu jari kaki sebelah
dalam,disebut podagra.Bagian ini tampak membengkak,kemerahan,dan nyeri sekali bila
disentuh.Rasa nyeri berlangsung beberapa hari sampai satu minggu,lalu
menghilang.Sedangkan tofi itu sendiri tidak sakit,tapi dapat merusak tulang.Sendi lutut juga
merupakan tempat predileksi kedua untuk serangan ini.
Tofi merupakan penimbunan asam urat yang dikelilingi reaksi radang pada
sinovia,tulang rawan,bursa,dan jaringan lunak.Sering timbul di tulang rawan,bursa,dan
jaringan lunak.Sering timbul di tulang rawan telinga sebagai benjolan keras.Tofi ini
merupakan manifestasi lanjut dari gout yang timbul 5-10tahun setelah serangan artitis akut
pertama.
Pada ginjal timbul sebagai berikut:
1. Mikrotofi,dapat terjadi di tubuli ginjal dan menimbulkan nefrosis
2. Neftrolitiasis karena endapan asam urat
3. Pielonefritis kronis
4. Tanda-tanda aterosklerosis dan hipertensi
Tidak jarang ditemukan pasien dengan kadar asam urat tinggi dalam darah tanpa
adanya riwayat gout,yang disebut hiperurisemia asimptomatik. Pasien demikian sebaiknya
dianjurkan mengurangi kaar asam uratnya karena terjadi faktor resiko di kemudian hari dan
kemungkinan terbentuknya batu urat di ginjal.3
DIAGNOSIS
Working Diagnosis
Perjalanan gout dapat dibagi dalam 3 stadium yaitu:
1. Hiperurisemia asimptomatik
2. Gout akut dan kritikal
3. Gout kronik
10
Artritis Gout (Pirai)
Hiperurisemia asimptomatik hanya ditandai dengan adanya hiperurisemia tanpa ada
gejala klinik. Fase ini berakhir dengan adanya serangan akut untuk pertama kalinya. Serangan
akut gout ditegakkan dengan berdasarkan kriteria American College of Reumatology ( tabel
1).
Gejala sistemik yang sering menyertai adalah demam,menggigil,dan
malaise.Perjalanan alami gout akut tanpa terapi dapat dari nyeri ringan yang menghilang
dalam beberapa jam sampai nyeri berat yang berlangsung 1-2 minggu.Prediksi sendi yang
terkena adlah MTP I(>90%),lutut,pergelangan tangan/kaki,siku dan lain-lain.
Gout kronik biasanya terjadi setelah kurang lebih 10 tahun menderita gout intermiten.
Transisi dari gout intermiten ke fase ini bila fase interkritikal tidak lagi bebas nyeri.Sendi
yang terkena menjadi bengkak dan terasa tidak nyaman secara persisten,walau intensitasnya
lebih kurang dari serangan akut. Terjadinya MSU pada tophus merupakan fungsi dari
lamanya dan beratnya hiperurisemia. Tophus dapat ditemukan dimana saja,tersering pada
jari,siku,telinga, lutut,bursa olekranon dan tempat dengan tekanan ulnar lengan atas, tendon
achiles.1
Tabel 1. Kriteria diagnosis artriris gout
Kriteria klasifikasi artritis gout
A. Adanya kristal asam urat yang khas di cairan sendi,atau tophus dan atau
B. Adanya 6 dari 12 tanda klinis, laboratorium, dan gambaran radiologi:
1. Lebih dari satu kali serangan akut
2. Inflamasi maksimal yang berkembang dalam satu hari
3. Serangan monoartritis
4. Sendi yang terkena berwarna kemerahan
5. Nyeri atau bengkak sendi pada sendi pertama metatarsofalangeal
6. Inflamasi unilateral yang mengenai sendi pertama metatarsofalangeal
7. Serangan pada sendi tarsal unilateral
8. Tophi
9. Hiperurisemia
10. Pembengkakan sendi asimetris yang tampak dengan pemeriksaan rontgen
11. Kista subkortikal tanpa erosi pada pemeriksaan rontgen
12. Kultur bakteri cairan sendi negarif8
11
Artritis Gout (Pirai)
Diagnosis Banding 5
o Pseudogout6
Merupakan sinovitis mikrokristalin yang dipicu oleh penimbunan kristal CPPD
(calcium phyrophosphate dehidrogenase chrystal),dan dihubungkan dengan kalsifikasi
hyalin serta fibrokartilago.Ditandai dengan gambaran radiologis berupa kalsifikasi
rawan sendi dimana sendi lutut dan sendi-sendi besar lainnya merupakan predileksi
untuk terkena radang.
o Osteoartritis
Disebut juga penyakit sendi degenerative atau arthritis hipertrofi. Penyakit ini
merupakan penyakit kerusakan tulang rawan sendi yang berkembang lambat dan
berhubungan dengan usia lanjut. Secara klinis ditandai dengan
nyeri,deformitas,pembesaran sendi dan hambatan gerak pada sendi-sendi tangan dan
sendi besar yang menanggung beban. Sering kali berhubungan dengan trauma atau
mikrotrauma yang berulang-ulang,obesitas,stress oleh beban tubuh dan penyakit-
penyakit sendi lainnya.3
o Reumatoid artritis
Adalah penyakit suatu penyakit inflamasi autoimun sistemik kronik dengan
manifestasi utama poliartritis progresif dan melibatkan seluruh organ
tubuh.Terlibatnya sendi pada pasien-pasien arthritis rematoid terjadi setelah penyakit
ini berkembang lebih lanjut sesuai dengan sifat progresivitasnya.Pasien dapat pula
menunjukkan gejala kontitusional berupa kelemahan umum,cepat lelah atau gangguan
non artikular lain.3,5
PENATALAKSANAAN5
Medika mentosa
1.Kolkisin dosis:0,5 mg x 1-2 kali/hari dan diberikan sampai tanda inflamasi
berkurang.Peran kolkisin dalam terapi gout adalah menghambat fagositosis Kristal
monosodium asam urat oleh neutrofil. ES:nyeri perut,diare,mual,muntah. Bila ada ES
obat segera dihentikan.Dosis harus dikurangi pada pasien tua dengan gangguan fungsi
ginjal/hati.
2.NSAID: Natrium diklofenac,ketoprofen,ibuprofen,endometasin,steroid.
3.Steroid: penggunaan steroid bila NSAID atau kolkisisin ada kontra
indikasi,misalnya pada penderita insufisiensi renal,penderita tua atau kongestif.
12
Artritis Gout (Pirai)
Diberikan local atau sistemik dengan aturan yang ketat karena efek samping
kortikosteroid yang besar.Dosis oral prednisone 0,5mg/kgBB/hari dan ditapering 10
mg/minggu
4.Jangan memberikan allupurinol/probenesid pada serangan akut kecuali penderita
telah mengkonsumsi sebelumnya.
5.Pengobatan hiperurisemia
-Diet rendah purin
-Penghambat xantinoksidase : allupurinol dimulai dengan dosis 100 mg per
oral sampai mencapai dosis antara200-300mg/hari dosis maksimum 800 mg
(dosis disesuaikan dengan fungsi ginjal).Peningkatan dosis sebaiknya
perlahan-lahan untuk menghindari penurunan asam urat yang mendadak,yang
mana hal ini dapat mencetuskan serangan gout artritis akut.Kadar serum asam
urat dipertahankan <6,4mg/dL yaitu kadar di bawah titik saturasi asam urat di
dalam darah. Indikasi batu ginjal,tophus,eksresi asam urat dalam urin > 800-
1000/hari,alergi urikosurik.ES: demam,Steven Johnson Syndrome,depresi
sumsum tulang,vaskulitis dan hepatitis.
-Urikosurik : probenesid dosis 1-2g/hari, sulfinpirazone dosis
2x50-400mg/hari
Non medika mentosa
1.Diet rendah purin
2.Menurunkan berat badan
3.Menghindari alcohol
4.Olah raga ringan dan teratur
5.Hindari stress
Tabel Bahan-bahan rendah purin dan tinggi purin
Rendah Tinggi purin
Sereal,beras,roti
putih,sagu,tapioka
Daging,jeroan,bebek,daging
awetan,ikan/hewan
laut,sarden,kepiting,kerang,udang
Susu,telur,margarin,mentega,
buah,kacang(dalam jumlah
sedikit)
Ragi,bir,minuman alkohol
13
Artritis Gout (Pirai)
Kubis, sayur hijau Kedelai,bayam,asparagus,bunga
kol,jamur,emping
iinuman bikarbon9
PROGNOSIS3
Tanpa terapi yang adekuat,serangan dapat berlangsung berhari-hari bahkan beberapa
minggu.Periode asimtomatik akan memendek apabila penyakit menjadi progresif. Semakin
muda usia pasien pada saat mulainya penyakit,maka semakin besar kemungkinan menjadi
progresif.Artritis tofi kronik terjadi setelah serangan akut berulang tanpa terapi yang
adekuat.Pada pasien gout ditemukan peningkatan insidens hipertensi,penyakit ginjal,diabetes
melitus,hipertrigliseridemia dan aterosklerosis. Penyebabnya belum diketahui.
DAFTAR PUSTAKA
1. Setyohadi B,Kasjmir YI.Kumpulam makalah temu ilmiah reumatologi 2009.Perhimpunan
rematologi indonesia,Jakarta,2009
2. AlwiI,Setiati S,Kasjmir YI,et all.Naskah lengkap penyakit dalam.1sted.Pusat informasi dan
penerbitan bagian ilmu penyakit dalam FKUI,Jakarta,2002
3. Mansjoer A,Triyanti K, Savitri R,et all.Kapita selekta kedokteran.3rded.Media
aesculapius,2009
4. Safitri A.At a glance anamnesis dan pemeriksaan fisik.1sted.Penerbit erlangga,Jakarta,2007
5. Tjokroprawiro A,Setiawan PB,Santoso D,et all.Buku ajar ilmu penyakit
dalam.1sted.Airlangga University Press,Surabaya,2007
6. Sudoyo AW,et all.Buku ajar ilmu penyakit dalam.4thed.Pusat penerbitan ilmu penyakit dalam
FKUI,Jakarta,2009
7. Hartanto H,Darmaniah N,Wulandari N.Buku ajar patologi robbins.1sted.Penerbit buku
kedokteran EGC,Jakarta,2007
8. Wallace SL,Robinson H,Masi AT et al. Preliminary criteria for the classification of acute
arthritis of primary gout.Arthritis Rheum 1977;20:895-9
9. TjokroprawiroA,Setiawan PB,Santoso D,et all.Buku ajar ilmu penyakit dalam.Fakultas
kedokteran universitas airlangga Rumah Sakit Pendidikan Dr.Soetomo.Surabaya.Page245.
14