Author
astasia-sefiwardani
View
323
Download
10
Embed Size (px)
DESCRIPTION
hyryjgjhgjktgyjgjuj
1.1 Definisi Lesi Pigmentasi
Pigmentasi rongga mulut merupakan kondisi adanya pertambahan pihmen dalam lapisan sel-sel epitel mukosa mulut. Pigmentasi pada mukosa mulut dapat terjadi secara fisiologis dan patologis, serta berasal dari luar tubuh (eksogen) maupun dari dalam tubuh (endogen).
(Eversole, L.R. Pigmented Lesion of The Oral Mucosa. 2000.)
Lesi Pigmentasi Eksogen
- Amalgam Tattoo
Amalgam tattoo adalah suatu pigmentasi yang sering terjadi pada bagian mukosa rongga mulut.
Terkadang, sejumlah kecil amalgam terinkorporasi dalam jaringan setelah penempatan atau
restorasi tato. Bahannya menjadi tertanam dalam jaringan, memberikan gambaran area biru
kehitaman datar yang biasanya dekat dengan area restorasi. Lesi ini sama sekali tidak bergejala
dan tidak memiliki kepentingan klinis.
Gambar 1. Amalgam Tattoo
Etiologi› Adanya material dari restorasi amalgam yang terdeposisi secara
tidak sengaja ke dalam jaringan submukosa.› Amalgam terjebak di dalam luka jaringan lunk sepert soket
pencabutan gigi atau abrasi gusi karena bur yang sedang berputar dalam pembersihan amalgam.
Manifestasi klinis› Lesi biasanya kecil dan asimtomatik› Bentuknya makula berwarna lesinya abu-abu kebiru-biruan bahkan
hitam yang khas› Tidak menimbul dengan tepi yang tidak teratur› Pemeriksaan radiograf: logam asing di jaringan paradental
Lokasi› Lesi ditemukan di gingiva, mukosa alveolar, mukosa bukal, dan
dasar mulut.
Ciri-ciri› Lesi sering kali ditemukan di daerah sekeliling gigi dengan restorasi
amalgam yang besar atau gigi tiruan yang menggunakan amalgam› Sekitar daerah soket ekstraksi yang baru tertutup
DD› melanocytic nevus, focal melanosis, physical pigmentation, thrombosed,
varix, malignant melanoma and implanted exogenousmaterials. Insidensi
› Setelah remaja: belasan tahun hingga dewasa Pria = wanita (scully)
Pemeriksaan penunjang› Sinar-X disarankan untuk mengkonfirmasi kehadiran partikel logam
Treatment› Sebenarnya amalgam tattoo tidak berbahaya sehingga tidak diperlukan
pengobatan. Namun amalgam tattoo mengganggu estetik dari pasien sehingga pada beberapa kasus, dapat dilakukan pembedahan untuk menghilangan bagian yang terpigmentasi ini.
- Graphite Tattoo
Graphite tattoo adalah suatu fokal eksogen pigmentasi. Dimana biasanya graphite tattoo tampak pada palatum dan biasanya merupakan suatu traumatic implantasi dari partikel graphite dari sebuah pensil. Lesi ini biasanya sulit di bedakan dari amalgam tattoo. Biasanya lesi ini berupa macula abu abu atau hitam. Pengobatan tidak diperlukan namun kadang dilakukan hanya untuk mengembalikan fungsi estetik.
Gambar 2. Graphite tattoo
- Heavy Metal Pigmentation
Tingginya kadar sistemik beberapa logam berat, terutama timbale dan bismuth, menyebabkan
pigmentasi metalik disekitar batas gingival. Secara klinis, area ini terlihat sebagai area biru
kehitaman yang menyerang gingiva marginal. Pigmentasi tersebut biasanya bilateral dan
meliputi lengkung mandibula dan maksila secara seimbang. Walaupun area pigmentasi saja tidak
terlalu penting secara klinis, lesi ini penting untuk mendiagnosis toksisitas logam berat.
Etiologi› Beberapa logam berat:
1. Bismuth2. Plumbum/lead/timah3. Merkuri4. Perak
1. BismuthDahulu digunakan secara luas dalam pengobatan untuk sifilis, namun telah digantikan kegunaannya dengan antibiotic. Logam ini masih umum digunakan untuk mengobati beberapa penyakit dermatologi tertentu dan juga penyakit-penyakit lainnya. Sehingga gambaran pada oral terkadang masih dijumpai.Gambaran klinisnya: pigmentasi terlihat sebagai ‘bismuth line’, garis tipis berwarna hitam kebiruan pada margin gingiva dan terkadang terdapat pada papilla gingiva. Pigmentasi yang serupa juga dapat ditemukan pada mukosa bukal, bibir, permukaan ventral lidah atau daerah manapun yang terjadi peradangan local. Terkadang juga muncul rasa panas seperti terbakar pada mukosa mulut dan terdapat rasa logam dalam mulut.
2. Plumbum/lead/timahKeracunan timah terjadi terutama sebagai bahaya akibat pekerjaan, namun kadang dapat terjadi karena tidak sengaja terpapar.Etiologi: pada orang dewasa keracunan dapat melalui inhalasi dari uap timah ataupun debu timah. Pada anak kecil di kebanyakan kasus dikarenakan memasukkan benda-benda yang dicat menggunakan bahan mengandung timah dimasukkan ke dalam mulut.Gambaran klinis: secara umum, adanya gangguan pada gastrointestinal, terdapat garis ‘lead line/burtonian line’ yang menyerupai bismuth line namun lebih diffuse dari bismuth line, saliva berlebihan dan mulut terasa seperti logam.
3. Merkuri/hidrogorumKeracunan merkuri dapat terjadi secara kronis atau akut, namun reaks sistemik pada akut sangat serius sehingga gambaran pada oral tidak bias disepelekan.Gambaran klinis umum: gangguan pada gastric, diare, insomnia, sakit kepala, dan mental depresi.Gambaran klinis oral: ptyalism (hipersalivasi), rasa logam pada mulut, kelenjar saliva membengkak, lidah membesar dan terasa nyeri, gingiva hiperemi dan bengkak, mukosa mulut cenderung terjadi ulserasi pada gingiva, palatum dan lidah, gigi goyang bahkan sampai lepas.
4. Perak Eksposur kronik terhadap perak mungkin terjadi sebagai sebuah resiko dari pekerjaan atau hasil dari pengobatan menggunakan perak.Etiologi: pigmentasi jaringan terjadi karena reduksi senyawa perak dijaringan.Gambaran klinis: tampak abu-abu kebiruan, difus tersebar di seluruh rongga mulut, biasanya terdapa tanda/gejala baik local maupun sistemik, berhubungan dengan argyria.
- Drug-Induced Oral Pigmentation
Drug-Induced Oral Pigmentation berhubungan dengan kondisi terjadinya peningkatan produksi melanin atau hasil sisa metabolism yang tersimpan di mukosa oral. Banyak jnis obat tertentu yang dapat mempengaruhi pigmentasi melanin pada rongga mulut, diantaranya:1. Minocycline2. Doxorubicin3. Clofazimine4. Ketoconazole5. Pyrimethamine6. Zidovudine7. Kloroquin, dll.
Gambaran klinis: pengaruh hiperpigmentasi dari minocycline tidak hanya mempengaruhi gigi tetapi mengenai seluruh jaringan lunak rongga mulut dan juga kulit serta kuku, akan menyebabkan perubahan warna kehijauan, kebiruan bahkan kehitaman.
- Hairy Tongue
Tidak jarang, papilla permukaan dorsal lidah menjadi berubah warnanya. Walaupun secara
klasik kondisi ini disebut sebagai black hairy tongue (lidah hitam berbulu), pigmentasi papilla ini
bisa berwarna putih, kuning, coklat, ataupun hijau. Black hairy tongue diperkirakan disebabkan
oleh konsumsi antibiotik, yang mengakibatkan proliferasi dari bakteri melanogenik. Sumber
lainnya termasuk merokok pipa, perokok berat, beberapa jenis makanan tertentu, dan infeksi
jamur. Hyperplasia papilla filiformis dapat terjadi secara simultan. Hal ini berujung pada
gambaran lidah yang seperti berbulu karena pertumbuhannya yang berlebihan. Kadang-kadang,
glosodinia dapat terlihat. Eliminasi sumber pigmentasinya biasanya akan mengembalikan lidah
ke kondisi awal.
Gambar 3. Black Hairy Tongue
(Greenberg, et al. 2008. Burket’s Oral Medicine 11th ed. BC Decker Inc: India.)