36
II. DESKRIPSI KASUS PROYEK 2. 1. Pengertian Judul Proyek Penataan : Penyusunan Kembali (sumber: KBBI, Tim Primapena, Gitamediapress Jalarta, 2009 ) Kembali : Berbalik kearah semula (sumber: KBBI, Tim Primapena, Gitamediapress Jalarta, 2009 ) Pasar : Tempat orang berjual beli. : Kekuatan penawaran dan permintaan. : Tempat penjual yang ingin menukar barang atau jasa dengan uang dan pembeli yang ingin menukar uang dengan barang atau jasa. (Sumber : KBBI Edisi Ke Tiga, Balai Pustaka, Jakarta 2007) Tradisional : Sikap dan cara berfikir serta bertindak yang selalu berpegang teguh pada norma dan adat kebiasaan yang ada secara turun – temurun. (Sumber : KBBI Edisi Ke Tiga, Balai Pustaka, Jakarta 2007) Dan : Kata penghubung kalimat (sumber: KBBI, Tim Primapena, Gitamediapress Jakarta, 2009 ) Terminal : Tempat perhentian bus atau mobil angkutan, stasiun (sumber: KBBI, Tim Primapena, Gitamediapress Jakarta, 2009 ) Angkutan : Barang atau orang yang diangkut (sumber: , KBBI, Tim Primapena, Gitamediapress Jakarta, 2009 ) Kota : Wilayah pemukiman yang terdiri dari bangunan rumah tempat tinggal, pertokoan , jalan raya dan pusat perbelanjaan. (sumber: KBBI, Tim Primapena, Gitamediapress Jakarta, 2009 ) Di : Kata depan untuk menyatakan tempat : Kata depan untuk menyatakan waktu. (Sumber : KBBI Edisi Ke Tiga, Balai Pustaka, Jakarta 2007) 6

PASAR TRADISIONAL

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PASAR TRADISIONAL

II. DESKRIPSI KASUS PROYEK

2. 1. Pengertian Judul Proyek

Penataan : Penyusunan Kembali (sumber: KBBI, Tim Primapena, Gitamediapress

Jalarta, 2009 )

Kembali : Berbalik kearah semula (sumber: KBBI, Tim Primapena, Gitamediapress

Jalarta, 2009 )

Pasar : Tempat orang berjual beli.

: Kekuatan penawaran dan permintaan.

: Tempat penjual yang ingin menukar barang atau jasa dengan uang dan

pembeli yang ingin menukar uang dengan barang atau jasa.

(Sumber : KBBI Edisi Ke Tiga, Balai Pustaka, Jakarta 2007)

Tradisional : Sikap dan cara berfikir serta bertindak yang selalu berpegang teguh

pada norma dan adat kebiasaan yang ada secara turun – temurun.

(Sumber : KBBI Edisi Ke Tiga, Balai Pustaka, Jakarta 2007)

Dan : Kata penghubung kalimat (sumber: KBBI, Tim Primapena, Gitamediapress

Jakarta, 2009 )

Terminal : Tempat perhentian bus atau mobil angkutan, stasiun (sumber: KBBI, Tim

Primapena, Gitamediapress Jakarta, 2009 )

Angkutan : Barang atau orang yang diangkut (sumber: , KBBI, Tim Primapena,

Gitamediapress Jakarta, 2009 )

Kota : Wilayah pemukiman yang terdiri dari bangunan rumah tempat tinggal,

pertokoan , jalan raya dan pusat perbelanjaan. (sumber: KBBI, Tim

Primapena, Gitamediapress Jakarta, 2009 )

Di : Kata depan untuk menyatakan tempat

: Kata depan untuk menyatakan waktu.

(Sumber : KBBI Edisi Ke Tiga, Balai Pustaka, Jakarta 2007)

Pancur Batu : Nama Kota sebagai lokasi perencanaan . Yang terletak di Kabupaten

Deli Sedang Serdang yang memiliki luas 122.53 km² .

6

Page 2: PASAR TRADISIONAL

2.2. Tinjauan Terhadap Pasar Tradisional

2.2.1. Sejarah pasar dan perkembangan pasar

Sudah sejak zaman dahulu kota tidak akan pernah terlepas dari pusat kegiatan

komersil yang disebut dengan pasar. Sejarah pasar di awali pada zaman pra sejarah, dimana

didalam memenuhi kebutuhan manusia melakukan sistim barter yaitu suatu sistim yang di

terapkan antara dua individu dengan cara menukar barang yang satu dengan barang yang

lainnya dan akhirnya sistim barter ini berkembang secara luas. Proses penukaran barang

tersebut menimbulkan masalah akan tempat di mana tempat sendiri berkaitan dengan jarak

dan waktu tempuh. Semakin dekat jarak pertukaran semakin memudahkan memindahkan

barang-barang sehingga terbentuk sebuah pertukaran barang-barang yang tidak jauh dari

lingkungan kediaman mereka.

Tempat tukar menukar inilah disebut dengan pasar. Dan setelah manusia mengenal

mata uang sebagai alat tukar menukar yang menjadi dasar perhitungan bagi seluruh proses

pertukaran barang maka proses tersebut disebut dengan proses jual beli. Dengan

meningkatnya perkembangan penduduk, kehidupan sosial, ekonomi dan juga kemajuan

teknologi khususnya dibidang perdagangan timbullah sekelompok individu baru yang

bergerak dalam bidang pedagang. Pedagang-pedagang inilah yang membuat tempat-tempat

yang lebih permanen untuk berdagang. (sumber http://id.wikipedia.org/wiki/Pasar)

2.2.2. Pengertian pasar tradisional

Pasar tradisonal adalah tempat berjualan yang tradisional (turun temurun), tempat

bertemunya penjual dan pembeli dimana barang – barang yang diperjual belikan tergantung

kepada permintaan pembeli (konsumen), harga yang ditetapkan merupakan harga yang

disepakati melalui sutau proses tawar menawar, pedagang selaku produsen menawarkan harga

sedikit diatas harga standart. Pada umumnya pasar tradisional merupakan tempat penjualan

bahan – bahan kebutuhan pokok (sembako).

Biasanya pasar tradisional beraktifitas dalam batas – batas waktu tertentu, seperti

pasar pagi, pasar sore, pasar pekan dan lain sebagainya. Pasar tradisional biasanya dikelola

oleh pemerintah maupun swasta, fasilitas yang tersedia biasanya merupakan bangsal –

bangsal, loods – loods, gudang, toko – toko, stand – stand/kios – kios, toilet umum pada

sekitar pasar tradisional. Pada pasar tradisional proses jual beli terjadi secara manusiawi dan

komunikasi dengan nilai – nilai kekeluargaan yang tinggi.

(sumber http://id.wikipedia.org/wiki/Pasar)

7

Page 3: PASAR TRADISIONAL

Menurut peraturan Presiden tentang pembangunan, penataan dan pembinaan pasar

tradisional, pusat perbelanjaan dan toko modern memutuskan bahwa :

Pasar Tradisional adalah pasar yang dibangun dan dikelola oleh Pemerintah,

Pemerintah Daerah, Swasta, Badan Usaha Milik Negara dan Badan Usaha Milik Daerah

termasuk kerjasama dengan swasta dengan tempat usaha berupa toko, kios, loods dan tenda

yang dimiliki/dikelola oleh pedagang kecil, menengah, swadaya masyarakat atau koperasi

dengan usaha skala kecil, modal kecil dan dengan proses jual beli barang dagangan melalui

tawar menawar

2.2.3. Pengertian pasar menurut Image masyarakat.

Pengertian pasar menurut image masyarakat pada umumnya adalah :

Pada dasarnya pasar adalah suatu tempat dimana masyarakat dapat

memperoleh/memenuhi kebutuhan ( dalam hal ini disebut dengan konsumen adalah

petani ).

Barang yang diperdagangkan adalah barang kebutuhan sehari-hari.

Barang yang diperdagangkan adalah bahan makanan ( hasil Pertanian) dan hasil

industri kerajinan rakyat.

Struktur bangunan yang dipergunakan didominasi oleh lods-lods terbuka di atas

suatu pelataran yang jelas dapat dibedakan dari kelompok pertokoan yang terdiri

dari bangunan-bangunan rumah perseorangan ( sering digunakan sebagai tempat

tinggal )

Jarak kepasar biasanya dapat ditempuh dengan jalan kaki lebih kurang lima

kilometer ( yang dapat di tempuh dengan jalan kaki sehari pulang pergi )

Umumnya dikenal hari-hari pasar tertentu. (sumber: LPEM – FEUI, Laporan Survey

Pasar DKI Jakarta,1976 hal.54. dalam Josua Moreno Sinaga, 2009)

2.2.4. Penggolongan jenis pasar

Pasar dapat digolongkan berdasarkan beberapa hal. Antara lain :

a. Pasar menurut kegiatannya yang dapat digolongkan dalam :

Pasar eceran yaitu pasar dimana terdapat permintaan dan penawaran barang

atau pemberian jasa secara eceran atau retail.

Pasar grosir, dimana terdapat permintaan dan penawaran barang dalam jumlah

besar.

Pasar induk, pasar yang merupakan pusat pengumpulan, pelelangan,

penyimpanan bahan – bahan pangan untuk disalurkan kepada grosir dan pusat

pembelian.

8

Page 4: PASAR TRADISIONAL

b. Pasar menurut lokasi dan kemampuan pelayanan

Pasar lingkungan

Pasar wilayah

Pasar kota

c. Pasar menurut waktu kegiatan digolongkan kedalam :

Pasar siang hari

Pasar malam hari

Pasar siang malam

d. Pasar menurut jenis barang dagangan digolongkan atas :

Pasar umum, mencakup berbagai jenis barang dagangan.

Pasar khusus, mencakup satu jenis barang dagangan tertentu.

(Sumber : Wijaya Rosli, 1999,)

2.2.5. Pembagian pasar secara umum

Terbagi atas 2 bagian yaitu :

a. Pasar Homogen, yaitu pasar yang menjual hanya satu jenis barang dagangan saja,

misalnya pasar buah dan pasar ikan.

b. Pasar Heterogen, yaitu pasar yang menjual lebih dari satu jenis barang dagangan,

seperti hasil pertanian dan kebutuhan sehari – hari.

2.2.6. Proses kegiatan pasar

a. Penyaluran langsung kepada pemakai

Diagram 2.1. Penyaluran langsung kepada pemakai (Sumber : Wijaya Rosli, 1999)

b. Penyaluran dengan jasa perantara

9

Produsen

Konsumen 1 Konsumen 2 Konsumen 3

Produsen

Perantara

Konsumen Konsumen Konsumen

Page 5: PASAR TRADISIONAL

Diagram 2.2. Penyaluran dengan jasa perantara(Sumber : Wijaya Rosli, 1999)

c. Penyaluran melalui pedagang eceran

Diagram 2.3. Penyaluran melalui pedagang eceran(Sumber : Wijaya Rosli , 1999)

d. Penyaluran melalui pedagang besar dan eceran

Diagram 2.4. Penyaluran melalui pedagang besar dan eceran(Sumber : Wijaya Rosli, 1999)

e. penyaluran melalui pedagang besar dengan menggunakan perantara

Diagram 2.5. Penyaluran melalui pedagang besar dengan menggunakan perantara(Sumber : Wijaya Rosli, 1999)

Keterangan

Hubungan Langsung

Hubungan Tidak Langsung

2.2.7. Bentuk dan pola pasar

a. Pola pasar yang homogen(Homogeneous freferences)

Menunjukkan suatu pasar dimana semua konsumen

yang dapat dikatakan mempunyai pola yang sama

10

Produsen

Pedagang Eceran

Konsumen Konsumen Konsumen

Konsumen

Konsumen

Konsumen

Produsen Pedagang Besar

Pedagang Eceran

Produsen

Perantara

Pedagang Besar Pedagang Eceran

Konsumen

Konsumen

Konsumen

Page 6: PASAR TRADISIONAL

( baik mengenai harga maupun kwalitasnya). Para

konsumen mempunyai kesukaan yang

sama terhadap merk yang ada.

Gbr. 2.1. Pola pasar yang homogen (Sumber : Wijaya Rosli, 1999)

b. Pola pasar yang menyebar(Diffused Freferences)

Menunjukkan konsumen yang mempunyai sudut

pandang yang berbeda – beda tentang apa yang

mereka inginkan.

Gbr. 2.2. Pola pasar yang menyebar(Sumber : Wijaya, 1999)

c. Pola pasar yang menyebar secara terkoordinir(Berkelompok)

Menunjukkan kemungkinan yang lain, yaitu pola

yang mengelompok didalam suatu product space

atau disebut juga dengan pasar tradisional.

Gbr.2.3. Pola pasar yeng menyebar secara terkoordinir (Sumber : Wijaya, 1999)

2.2.8. Unsur – unsur penunjang pasar

Unsur – unsur penunjang pasar yaitu pihak – pihak yang berwenang dan berperan

dalam berjalannya aktifitas dan kegiatan perdagangan pada suatu pasar. Unsur – unsur pasar

ini meliputi :

1. Pemerintah

11

Page 7: PASAR TRADISIONAL

Dalam hal ini pemerintah wajib menjaga dan mengatur kestabilan perekonomian serta

kelanjutan ekonomi pembangunan, salah satunya adalah dengan menguasai sektor perpasaran

dengan mengelola, menentukan klasifikasi pasar, membuat pajak pasar pada lingkup wilayah

pengawasannya. Pembangunan bentuk fisik pasar biasanya dilakukan dengan menggunakan

Anggaran Daerah atau Inpres.

Diagram 2.6. Pengaturan Kegiatan /Aktifitas Pasar (Sumber : Wijaya Rosli, 1999)

2. Bank

Dalam hal ini bank berperan untuk membantu dalam pembiayaan bangunan dan

memberikan modal untuk para pedagang, contohnya palaksanaan pembangunan pasar inpres,

yang dibiayai melalui bank pemerintah, memberikan pinjaman kredit bagi para pedagang

kecil yang disalurkan melalui bank pemerintah seperti BNI, BRI dan lain – lain.

3. Swasta

Dalam hal ini swasta adalah merupakan para pedagang itu sendiri atau pelaksana

(kontraktor) yang membiayai pembangunan pasar, dengan prinsip pembangunan fasilitas

pasar dibiayai oleh dana dari masyarakat dan akan dikembalikan kepada masyarakat kedalam

bentuk lain.

12

Pemerintah

Jawatan atau Dinas Pasar

Pengelola Pasar

Perusahaan Daerah

Dinas pasar

Pasar sebagai pusat perdagangan

Perusahaan Daerah

Perusahaan Daerah

Perusahaan yang memberikan otorita untuk mengelola pasar

Page 8: PASAR TRADISIONAL

2.2.9. Sistem pengelola dan operasional pasar tradisional Pancur Batu

Pasar tradisional Pancur Batu merupakan pasar tradisional yang dikelola oleh

pemerintah. Dan sistem operasional pasar otomatis juga dikelola oleh dinas pasar pada

Pemerintahan Kabupaten Deli Serdang. Kios dan loods yang ada pada pasar menggunakan

sistem sewa. Dimana kios dan loods disewakan kepada pedagang dan dibayar setiap hari

kepada pengelola pasar atau dinas pasar Kabupaten Deli Serdang.

2.2.10. Fungsi pasar tradisional

a. Sebagai wadah atau tempat yang layak dan nyaman bagi pedagang untuk

mendagangkan dagangannya kepada calon pembeli atau masyarakat yang

membutuhkan atau yang memerlukan kebutuhan sehari – hari dan kebututan

berkala atau kebutuhan sandang dan pangan.

b. Sebagai sarana penunjang kemajuan perekonomian Kabupaten Deli Serdang

khususnya Kecamatan Pancur Batu.

2.2.11. Syarat – syarat pasar tradisional

Menurut peraturan Presiden Republik Indonesia nomor 112 tahun 2007, tentang

pembangunan, penataan dan pembinaan pasar tradisional

a. Aksesibilitas, yaitu kemungkinan pencapaian dari dan ke kawasan, Dalam

kenyataanya ini berwujud jalan dan transportasi atau Pengaturan Lalulintas.

b. Kompatibilitas, yaitu keserasian dan keterpaduan antara kawasan yang menjadi

lingkungannya.

c. Fleksibilitas, yaitu kemungkinan pertumbuhan fisik atau pemekaran kawasan pasar

dikaitkan dengan kondisi fisik lingkungan dan keterpaduan prasarana.

d. Ekologis, yaitu keterpaduan antara tatanan kegiatan alam yang mewadahinya.

2.3. Uraian Jenis dan Fungsi Ruang dalam Pasar Tradisional

Ruang – ruang yang dibutuhkan untuk melakukan atau melangsungkan kegiatan

pada perencanaan pasar tradisional Pancur Batu, antara lain :

1. Kios dan Lods : Untuk melakukan kegiatan perdagangan, antara lain

memerlukan kios, lods. Kios dan lods dibagi menjadi tiga bagian yaitu :

13

Page 9: PASAR TRADISIONAL

untuk perbelanjaan basah, semi basah dan perbelanjaan kering. Berfungsi

sebagai tempat kegiatan memajang dan menggelar barang dagangan bagii

para pedagang dan sebagai tempat terjadinya transaksi antara padagang dan

pengunjung atau pembeli.

2. Kantor Pasar atau Ruang Pengelola : Untuk melakukan kegiatan

pengelolaan pasar, memerlukan ruangan untuk para pegawai pengelola

pasar. Berfungsi sebagai ruang atau wadah bagi pengelola pasar untuk

menampung atau mendukung kinerja pengelola pasar.

3. Fasilitas Umum : Untuk mendukung kegiatan pasar, penyediaan fasilitas

pendukung antara lain disediakan, area parkir, pos satpam, klinik, toilet,

bongkar muat, gudang, depot es, terminal angkutan kota. Berfungsi untuk

mendukung atau membantu pengelola, pedagang dan pembeli dalam

melakukan kegiatan didalam pasar.

2.3.1. Program kegiatan

Ada 4 kelompok kegiatan pokok di dalam perencanaan Pasar Tradisional Pancur Batu

Yaitu :

a. Kegiatan perdagangan.

Merupakan kegiatan utama dalam perencanaan Pasar Tradisional Pancur Batu

ini, sehingga menciptakan unit-unit kios dan lods dengan berbagai type.

b. Kegiatan pendukung.

Kegiatan pendukung berupa : Terminal angkutan kota, area parkir, pos satpam,

klinik, dan toilet.

c. Kegiatan pengelolaan.

Merupakan kegiatan pengelolaan dari suatu Perencanaan Pasar Tradisional yang

disesuaikan dengan struktur pengelolaan.

d. Kegiatan service

Kegiatan-kegiatan yang diperlukan demi lancarnya kegiatan-kegiatan yang

tersebut diatas.

2.3.2. Tujuan penataan kembali pasar tradisional Pancur Batu

1. Menciptakan kembali atau memberikan kemudahan dan kenyamanan bagi

masyarakat Kecamatan Pancur Batu dalam memperoleh kebutuhan sehari -

hari dalam bentuk sandang dan pangan dalam sebuah pasar yang tertata

dengan baik.

14

Page 10: PASAR TRADISIONAL

2. Menata atau merapikan kembali stuktur fisik bangunan pasar tradisional

Pancur Batu agar kelancaran dalam bidang perdagangan pada pasar dapat

berjalan dengan baik dan nyaman.

2.3.3. Latar belakang penataan pasar tradisional Pancur Batu

Hal yang melatarbelakangi penataan kembali pasar tradisional pancur batu ini adalah

dimana pada saat ini pasar tradisional Pancur Batu sudah sangat jauh dari kesempurna atau

kelayakan sebagai tempat atau wadah untuk menjalankan kegiatan perdagangan atau jual beli.

Selain kondisi fisik bangunan yang telah tidak memungkinkan, keberadaan pasar Pancur Batu

yang berdiri sekarang juga telah menjadi pemicu, bahkan telah menjadi penyebab kemacetan

lalu – lintas. Untuk menanggulangi hal tersebut maka dalam penataan pasar tradisional Pancur

Batu ini, penataan juga di arahkan kepada terminal angkutan kota, agar pasar tradisional

Pancur Batu ini nantinya bisa berjalan dengan baik maka dengan itu, terminal angkutan kota

juga harus ditata dengan baik dan layak sebagai salah satu sarana pendukung pasar ini

nantinya.

2.3.4. Ruang pada pasar tradisional Pancur Batu

Setelah mengadakan survey atau pengumpulan data baik di lapangan maupun dari

Dinas Pasar Kabupaten Deli Serdang dan Dinas Pengelola Pasar tradisional Pancur Batu maka

didapat data ruang pada pasar tradisional Pancur Batu sebagai berikut :

No Kios/Loods Jumlah Ukuran Buka Tutup

1 Kios impres 42 2,3 x 3 m 35 7

2 Kios impres 11 3 x 5 m 9 2

3 Kios Bertingkat 46 2 x 2 m 39 7

4 Kios Swadaya 33 2,5 x 3 m 7 26

5 Kios APBD 26 2 x 2 m 18 8

No Kios / Lods Jumlah Ukuran Buka Tutup

6 Kios Swadaya 14 2 x 2 m 11 3

7 Kios Layang APBD 151 1,5 x 1,5 m 56 95

8 Loods APBD 1,2,3 198 2 x 2 m 100 98

15

Page 11: PASAR TRADISIONAL

9 Kaki Lima 120 _ 120 _

10 Kios Layang Swadaya 15 1,5 x 1,5 m 13 2

1 Loods Impres Mingguan 1,2 80 2 x 2 m 40 40

2 Kios Layang Mingguan 21 1,5 x 1,5 m 21 _

3 Kaki Lima Mingguan 300 _ _ _

4 Loods APBD Baru 56 2 x 2 m 50 6

Tabel 2.1. Data – data jumlah sarana kios/loods tahun 2009 sampai sekarang di pasar Pancur Batu Sumber : Pemerintah Kabupaten Deli Serdang, Dinas Pasar Pancur Batu

I. Inventaris Pasar Pancur Batua. Tanah Seluas : ± 6522 M² Pada Tahun 1940

: ± 799,25 M² Pada Tahun 1980

b. Kantor : 1 (satu) ukuran 4 x 4 Meter

c. Mobiler : -

d. Kamar Mandi : 2 (dua) ukuran 1,5 x 1,5 Meter

II. Data Pedagang

No Kios Loods Buka Tutup Jumlah

1 - APBD 2 - 22 SWADAYA - 5 26- 313 LAYANG - 16 - 164 INPRES - - - -5 LAYANG APBD - 56 95 1516 - INPRES 2 - 27 APBD Th 2006 - 1 Mingguan 1

Tabel 2.2. Data – data jumlah Pedagang tahun 2009 sampai sekarang di pasar Pancur BatuSumber : Pemerintah Kabupaten Deli Serdang, Dinas Pasar Pancur Batu

III. PengintensifanMengimbau para pedagang agar mematuhi kewajibannya untuk membayar restribusi

pasar maupun restribusi sampah dan menpati sarana yang ada.

IV. Penertiban Pedagang

Menghimbau para pedagang agar tidak berjualan di pinggir jalan dan menempati

kios, loods yang ada dilokasi dan memenuhi kewajiban pasar dan restribusi sampah serta

tidak dibenarkan merubah bangunan tanpa seizin dari Dinas Pasar Kabupaten Deli Serdang.

V. Kebersihan Pasar

16

Page 12: PASAR TRADISIONAL

Menghimbau agar para pedagang membuang sampah pada tempat yang telah

disediakan dan ikut menjaga kebersihan pasar dan wajib membayar restribusi sampah sesuai

dengan Perda No. 5 Tahun 2003. (Sumber : Pemerintah Kabupaten Deli Serdang, Dinas Pasar Pancur

Batu)

Data berupa beberapa foto pasar tradisional dan terminal angkutan kota Pancur Batu

pada saat ini. Dari data foto yang diambil atau yang didapat pada lokasi pasar tradisional dan

terminal angkutan kota pada saat ini dapat kita simpulkan bahwa pasar tradisional sudah

sangat layak untuk ditata kembali. (sumber : hasil survey 2010)

17

Mahkota bangunan atau stuktur atap telah mengalami kerusakan yang sangat serius, maka penataan kembali sangat diharapkan, karena atap merupakan bagian dari bangunan yang sangat penting atau vital.

Pintu kios masih terbuat dari bahan yang sederhana dan telah mengalami kerusakan yang dapat merugikan bagi pedagang dalam hal keamanan

Loosd telah mengalami kerusakan yang sangat butuh penataan kembali, dan sudah tidak nyaman digunakan untuk menggelar dagangan sehari – harinya.

Sirkulasi pejalan kaki yang tidak memadai pada pasar saat ini, membuat pedagang dan pembeli merasa kurang nyaman, karena sempitnya ruang yang disediakan.

Page 13: PASAR TRADISIONAL

2.3.5. Faktor - faktor yang mempengaruhi penataan

Faktor kenyamanan

1. Faktor – faktor yang dapat mempengaruhinya adalah :

Radiasi matahari

Kesilauan

Temperatur dan perubahan temperatur

18

Sanitasi pada pasar tidak berfungsi dengan baik, lahan parkir yang kurang tertata sebagai mana mestinya membuat pasar semakin semrawut dan sangat kurang nyaman. Pada lahan parkir yang ada saat ini, parkir kendaraan roda dua disatukan dengan parkir kendaraan roda tiga (becak)

Pada terminal angkutan kota, kesembrawutan juga sangat tinggi, dimana lahan untuk terminal dijadikan sebagai lahan untuk berdagang para pedagang kaki lima, padahal peringatan untuk hal itu telah dibuat, namun tidak berlaku bagi pedagang. Lahan terminal semakin hari – semakin berkurang, karena jumlah pedagang kaki lima semakin hari semakin bertambah. gambar 2.4. data berupa foto –foto keadaan pasar dan terminal angkutan kota Pancur Batu pada saat ini. (sumber : hasil survey)

Page 14: PASAR TRADISIONAL

Repisitasi (curah hujan)

Kelembaban udara

Orientasi angin

Pencemaran udara

Kebisingan dan Debu Jalan

2. Syarat – syarat kenyamanan :

Kesesuaian kelembaban udara

Kelembaban udara yang sesuai

Keselarasan temperatur radiasi rata-rata dari dinding dan atap

Kecepatan gerak udara

Tingkat pencahayaan dan distribusi cahaya pada dinding pandangan

Menurut peraturan Presiden Republik Indonesia nomor 112 tahun 2007, tentang

pembangunan, penataan dan pembinaan pasar tradisional. Maka dalam penataan pasar

tradisional mempunyai persyaratan – persyaratan yang harus diterapkan dalam pembangunan

atau perencanaan , adapun persyaratannya antara lain :

2.4. Peraturan Pemerintah tentang pasar tradisional

Keamanan

Bangunan adalah wadah tempat penggunanya melakukan aktivitas. Desain

bangunan dikatakan berhasil apabila bangunan tersebut benar-benar dapat mewadahi aktivitas

dari fungsi-fungsi yang sesuai dengan yang direncanakan.

Kesehatan

a. Kamar mandi dan WC beserta saluran pembuangan dan pengelolaannya

sebagai sarana melakukan aktivitas buang air kecil, mandi, buang air besar.

b. Saluran pembuangan air hujan sebagai sarana penyaluran pembuangan air

hujan. Dapat menghindari terjadinya genangan air hujan disekitar bangunan

yang memancing pengembang biakan nyamuk.

c. Tempat penimbunan atau penampungan sampah sementara.

Kenyamanan

Kenyamanan thermal adalah kenyamanan yang terkait dengan suhu udara. Setiap

daerah mempunyai iklim dan suhu udara yang berbeda-beda. Begitu pula dengan kemampuan

adaptasi dari masyarakatnya.

Keindahan

Aspek ini terkait dengan perwujudan Pasar Tradisional Pancur Batu untuk

memenuhi kebutuhan akan penghargaan, pengakuan akan eksistensi diri, serta kebutuhan

untuk dapat menikmati keindahan.

Persyaratan Teknis Ruangan

Semua ruang yang dipergunakan untuk kegiatan sehari-hari harus mempunyai

hubungan langsung maupun tidak langsung dengan udara luar dan pencahayaan dalam jumlah

19

Page 15: PASAR TRADISIONAL

yang cukup. Apabila hubungan langsung maupun tidak langsung dengan udara luar dan

pencahayaan langsung maupun tidak langsung dengan pencahayaan alami tidak dapat

dipenuhi maka harus diusahakan adanya pertukaran udara dan cahaya buatan yang dapat

bekerja terus menerus selama ruangan tersebut digunakan.

Persyaratan Elemen BangunanAtap

Atap adalah bagian bangunan yang merupakan “mahkota” yang mempunyai fungsi

untuk menambah keindahan dan sebagai pelindung bangunan dari panas dan hujan. Beberapa

syarat yang harus dipenuhi untuk perencanaan pekerjaan atap :

- Harus sesuai dengan bentuk bangunannya sehingga dapat menambah

keindahan dari bangunan.

- Dibuat dengan kemiringan tertentu sehingga air hujan dapat cepat mengalir

pada atap bangunan.

- Harus dibuat dari bahan yang tahan dan tidak mudah rusak oleh pengaruh

cuaca, panas dan hujan.

- Dapat memberikan kenyamanan.

Rangka Bangunan

Rangka bangunan harus dibuat dengan beberapa syarat yang antara lain sebagai berikut :

- Mempunyai kekuatan dan kestabilan yang sempurna untuk memberikan

bentuk yang permanent dan mampu mendukung konstruksi atapnya.

- Dapat memberikan keindahan yang agung dan artistik.

- Dibuat dengan bentuk sedemikian sehingga dapat memberikan kenyamanan

tinggal bagi penghuninya.

- Sedapat mungkin menggunakan bahan yang banyak terdapat dilokasi

pekerjaan agar harga bangunan menjadi murah.

Plafond

Plafond adalah lapisan yang membatasi antara rangka bangunan dan atap.

Adapun beberapa syarat harus dipenuhi antara lain adalah :

- Tinggi plafond diukur dari permukaan lantai yang ada di bawahnya.

- Untuk daerah tropis ketinggian plafond sebaiknya diatas 3 meter agar

sirkulasi udara menjadi lancar.

20

Page 16: PASAR TRADISIONAL

Lantai

Lantai adalah lapis penutup tanah dalam ruangan untuk berpijak penghuni.

Adapun syarat yang harus dipenuhi dalam pekerjaan lantai adalah :

- Lantai bangunan harus tinggi dari tanah untuk mnecegah air hujan masuk ke

dalam bangunan.

- Permukaan lantai pada ruang utama dijadikan pedoman untuk mengukur

ketinggian bangunan.

- Lantai kamar mandi atau toilet dibuat lebih rendah dari ruang utama agar air

tidak masuk ke ruangan lain.

Pondasi

Pondasi adalah bagian bangunan yang berfungsi mendukung seluruh berat dari

bangunan dan meneruskannya ke tanah di bawahnya. Beberapa syarat yang harus

diperhatikan dalam pekerjaan pondasi antara lain adalah :

- Dasar pondasi harus mempunyai lebar yang cukup dan harus diletakan pada

lapisan tanah lembek.

- Harus dihindarkan pemasangan pondasi sebagian pada tanah keras dan

sebagian lagi pada tanah lembek.

- Pondasi harus dipasang menerus di bawah seluruh dinding bangunan dan

dibawah kolom-kolom pendukung yang berdiri bebas.

- Apabila digunakan pondasi setempat, pondasi-pondasi tersebut harus

dirangkai satu dan lainnya dengan balok pengikat (balok sloof).

- Pondasi harus dibuat dari bahan yang awet berada didalam tanah dan kuat

menahan gaya-gaya yang bekerja padanya terutama gaya desak (tolak-

menolak).

- Apabila lapisan tanah keras tidak sama di dalamnya, tapi untuk seluruh

panjang pondasi dasarnya harus tetap diletakan pada kedalaman yang sama.

Sumber : (www.bpkp.go.id. Com “peraturan Presiden Republik Indonesia nomor 112 tahun 2007

tentang pembangunan penataan dan pembinaan pasar tradisional” dan Perda Kabupaten Deli Serdang.)

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIANOMOR 112 TAHUN 2007

TENTANGPEMBANGUNAN PENATAAN DAN PEMBINAAN PASAR TRADISIONAL

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESAPRESIDEN REPUBLIK INDONESIA.

Menimbang:

21

Page 17: PASAR TRADISIONAL

a. Bahwa dengan semakin berkembangnya usaha perdagangan eceran dalam skala kecil

dan menengah, usaha perdagangan eceran modern dalam skala besar, maka pasar tradisional

perlu diberdayakan agar dapat tumbuh dan berkembang serasi, saling memerlukan, saling

memperkuat serta saling menguntungkan.

b. Bahwa untuk membina pengembangan industri dan perdagangan barang dalam negeri

serta kelancaran distribusi barang, perlu memberikan pedoman bagi penyelenggaraan pasar

tradisional, pusat perbelanjaan dan toko modern, serta norma-norma keadilan, saling

menguntungkan dan tanpa tekanan dalam hubungan antara pemasok barang dengan toko

modern serta pengembangan kemitraan dengan usaha kecil, sehingga tercipta tertib

persaingan dan keseimbangan kepentingan produsen, pemasok, took modern dan konsumen.

c. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b,

perlu menetapkan Peraturan Presiden Republik Indonesia tentang Penataan dan Pembinaan

Pasar Tradisional, Pusat Perbelanjaan dan Toko Modern.

PERATURAN PRESIDEN TENTANG PEMBANGUNAN PENATAAN

DAN PEMBINAAN PASAR TRADISIONAL

Memutuskan :

Dalam Peraturan Presiden ini yang dimaksud dengan:

1. Pasar Tradisional adalah pasar yang dibangun dan dikelola oleh Pemerintah,

Pemerintah Daerah, Swasta, Badan Usaha Milik Negara dan Badan Usaha Milik Daerah

termasuk kerjasama dengan swasta dengan tempat usaha berupa toko, kios, los dan tenda yang

dimiliki/dikelola oleh pedagang kecil, menengah, swadaya masyarakat atau koperasi dengan

usaha skala kecil, modal kecil dan dengan proses

jual beli barang dagangan melalui tawar menawar.

Pemerintah Nomor 44 Tahun 1997 tentang Kemitraan.

Peraturan Presiden ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Ditetapkan di Jakarta, pada

tanggal 27 Desember 2007

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

ttd.

DR H. SUSILO BAMBANG YUDHOYONO

(Sumber : www.bpkp.go.id. Com)2.5. Studi Banding

Dalam penataan kembali pasar tradisional Pancur Batu, maka membuat suatu

perbandingan terhadap pasar tradisional yang telah ada sangat perlu dilakukan. Hal ini sangat

berguna untuk menjadi contoh atau cermin dalam menata pasar tradisional pancur batu

nantinya. Untuk menentukan studi banding terpilih maka perlu dilakukan analisa terhadap

22

Page 18: PASAR TRADISIONAL

masing – masing studi banding, agar dapat memilih atau menentukan studi banding terpilih

nantinya.Adapun studi banding untuk penataan pasar tradisional pancur batu adalah :

2.5.1. Pasar bumi serpong di Tangerang

Gambar 2.5 : Pasar Tradisional Bumi Serpong Damai (BSD) Tangerang. (Sumber : http :// WWW. Nova.Id.Com)

Pasar buka pukul 05.00 dan tutup pukul 14.00.

Keadaan atau situasi pasar : Bersih dan rapi

Fasilitas : 320 kios dengan ukuran 3 x 5 meter

: 300 loods ukuran 2 x 2 meter,

: Ruang Pengelola

: service

: Mobiler (area bongkar muat)

Gambar 2.6 : interior Pasar Trdisional Bumi Serpong di Tangerang.(Sumber : http :// WWW. Nova.id Com)

Kelebihan Pasar Tradisional Bumi Serpong Damai

: Menggunakan lantai keramik

: Keamanan 24 jam

: mempunyai jalur sirkulasi yang baik ( 3 – 3.5 meter)

: Mempunyai tata tertip yang harus dipatuhi para pedagang yaitu :

23

Page 19: PASAR TRADISIONAL

“para pedagang dilarang meletakkan barang dagangan dilorong atau dijalur sirkulasi.

Apabila melanggar, barang dagangan diambil atau dibawa ke kantor pengelola. Jika dua kali

melakukan pelanggaran, akan dapat sanksi pemutusan perjanjian sewa secara sepihak,"Aturan

lain” pedagang tidak diperbolehkan membiarkan sampah berceceran. Sampah harus

dimasukkan ke dalam kantong plastik dan meletakkan di areal yang ditentutan, sampai

petugas kebersihan mengambilnya pada jam tertentu. "Para pedagang juga harus menata dan

mengatur dagangannya hingga terlihat menarik.”

2.5.2. Pasar Tradisional Simpang Limun Medan

Gambar 2.7: Pasar Tradisional Simpang LimunSumber : hasil survey

Pasar Tradisional Simpang Limun terletak di jalan Sisingamangaraja Medan, pasar

tradisional simpang limun merupakan pasar yang dalam masa peremajaan dimana

pembangunan kios – kios sebagian sedang masa pembangunan.

Pasar buka pukul 05.00 dan tutup pukul 17.00.

Keadaan atau situasi pasar : Kumuh dan terlihat kurang rapi

Fasilitas : 110 kios dengan ukuran 2 x 2.5 meter

: 98 loods ukuran 1.5 x 2 meter

: Ruang Pengelola

Hingga saat ini tempat pembuangan sampah sementara pada pasar sangat sulit di

dapati pada pasar. Pasar tradisional simpang limun belum mempunyai area bongkar muat

yang tetap dan terencana dengan baik. Jalur sirkulasi tidak memadai untuk sebuah paxsar

tradisional.

24

Page 20: PASAR TRADISIONAL

Gambar 2.8 : Sirkulasi Pasar Tradisional Simpang Limun(Sumber : hasil survey)

Sirkulasi pada Pasar Tradisional Simpang Limun tidak memadai, baik pada sirkulasii

pedagang kering maupun semi basah, sehingga membuat pedagang maupun pembeli kurang

nyaman dalam melakukan aktifitas di dalam pasar.

Gambar 2.9 : Keadaan area pedagang basah dan parkir roda empat pada pasar tradisional Simpang Limun Medan (Sumber : hasil survey)

Keadaan area pedagang basah yang terlihat jorok, becek dan sama sekali tidak

menggunaklan lantai sehingga membuat pasar semakin kotor dan kumuh, dan apabila hujan

turun membuat kenyamanan pada pasar menjadi semakin meningkat. Parkir kendaraan roda

empat belum terencana dengan maksimal, dimana parkir kendaraan roda empat berada tepat

disekitar loods maupun kios pedagang.

2.5.3. Studi banding terpiih

Setelah melakukan analisa atau mengetahui keadaan pasar terhadap studi banding

pasar tradisional yang diangkat, maka studi banding terpilih adalah pasar tradisional Bumi

Serpong di Tangerang. Pilihan ini sangat tepat melihat dari fasilitas dan kelebihan yang

dimiliki oleh pasar tradisional Bumi Serpong. Perbandingan antara pasar tradisional Bumi

Serpong terhadap pasar tradisional Simpang Limun yaitu ± 30 : 70.

25

Page 21: PASAR TRADISIONAL

2.6. Pengertian Terminal

Berdasarkan beberapa literatur, yang dimaksud dengan terminal adalah sebagai berikut :

a. Prasarana untuk kepentingan angkutan jalan raya, guna mengatur kedatangan,

keberangkatan dan berpangkalnya kendaraan umum, serta memuat dan menurunkan

orang atau barang.

b. Titik simpul tempat terjadinya putus arus yang merupakan sarana angkutan, tempat

kendaraan umum menaikkan dan menurunkan penumpang atau barang, tempat

perpindahan penumpang atau barang baik dalam maupun antar transportasi yang

terjadi sebagai akibat adanya arus pergerakan manusia dan barang serta tuntutan

efisiensi transportasi.

c. Prasarana angkutan dan merupakan bagian dari sistem transportasi untuk melancarkan

arus angkutan penumpang atau barang.

2.6.1. Fungsi terminal

Secara umum, terminal angkutan kota berfungsi sebagai tempat pemberhentian

atau keluar masuknya mobil angkutan dengan objek yaitu penumpang yang akan berangkat

menuju kesuatu tempat. Seperti halnya pada terminal yang lain. Terminal angkutan kota juga

menyediakan tempat untuk menunggu sebelum keberangkatan. Terminal angkutan kota juga

harus menyediakan fasilitas yang lengkap, fasilitas yang cukup demi kenyamanan dan mudah

demi menjawab kebutuhan pengguna jasa angkutan.

Terminal angkutan kota juga berfungsi sebagai tempat penyediaan fasilitas masuk

dan keluar dari objek – objek yang akan diangkut. Terminal angkutan kota juga berfungsi

sebagai tempat penyediaan fasilitas masuk dan keluar dari objek – objek yang kan diangkut.

Pada objek terminal angkutan kota ini secara umum fungsinya terbagi beberapa fungsi ,

yaitu :

a. Tempat pemusatan lalu lintas (Traffic Concentration), yaitu tempat

orang/penumpang dan calon penumpang, barang dan model

transportasi bertemu.

b. Tempat pemprosesan (processing), yaitu tempat pemprosesan orang

atau barang yang datang diterminal sampai di berangkatkan atau

disimpan.

26

Page 22: PASAR TRADISIONAL

c. Penggolongan dan tujuan (Classification adan Sorting), penumpang

dan barang yang datang atau berangkat dapat digolongkan dalam

beberapa kelompok sesuai dengan tujuan pengirimannya dan jenis

barang.

d. Bongkar muat (Loading and Unloading), terminal merupakan tempat

untuk menaikkan dan menurunkan penumpang dan barang.

e. Penyimpanan (Storage), fasilitas yang tersedia di terminal

memungkinkan untuk penyimpanan jangka pendek seperti ruang

tunggu penumpang dan gudang sementara.

f. Pergantian lalu lintas (Traffic Interchange), penumpang dan barang

yang datang di terminal biasanya mempunyai tujuan dan tempat lain

dan atau pergantian dengan model transportasi lainnya untuk

menyelesaikan perjalanannya.

g. Perawatan dan perbaikan (Service Availability), terminal juga

berfungsi sebagai penghubung antara penumpang dan barang dengan

model transportasi lainnya untuk menyelesaikan perjalanan.

h. Perawatan dan perbaikan (Maintenance and Servicing), terminal juga

berfungsi sebagai tempat pengisian bahan bakar, pembersihan model

tansportasi, pemeriksaan kendaraan dan perbaikan. (Sumber : wikipedia

indonesia, dalam, Ahmad Yani Nasution 2009)

2.6.2. Skala pelayanan

Terminal angkutan kota berfungsi melayani kendaraan umum untuk angkutan

kota. Skala pelayanan pada terminal angkutan kota yang ada di Kecamatan Pancur Batu yang

akan ditata kembali mempunyai atau memiliki dua jalur atau jurusan yaitu jurusan Pancur

Batu – Bandar Baru dan Pancur Batu – Tuntungan.

2.6.3. Tujuan penataan kembali terminal angkutan umum Pancur Batu

27

Page 23: PASAR TRADISIONAL

Adapun tujuan dari penataan kembali terminal angkutan kota Pancur Batu adalah

sebagai berikut :

1. Menciptakan kembali kelancaran transportasi dalam terminal dan

membangun kembali kenyamanan dan keindahan pada terminal, agar

terminal bisa beroperasi dengan baik dan benar.

2. Menciptakan kembali suasana terminal yang layak dan untuk dioperasikan.

Karena pada saat ini terminal sudah menjadi lapak bagi pedagang kaki lima

untuk menjajakan atau menjual dagangannya.

2.6.4. Program kegiatan

Terminal angkutan kota merupakan suatu tempat pertemuan berbagai unsur

dengan berbagai keperluan, sehingga diperlukan pelayanan dan pengelolaan yaitu :

a. Kegiatan operasional terminal

Penataan pelataran terminal menurut rute dan jurusan

Penataan fasilitas penumpang

Penataan fasilitas penunjang terminal

Penataan arus lalu lintas didaerah pengawasan terminal

b. Kegiatan pelaksanaan operasional terminal

Pengaturan tempat tunggu dan arus kendaraan umum didalam

terminal

Pengaturan kedatangan dan keberangkatan kendaraan menurut

jadwal yang telah ditetapkan.

Mendata jumlah kendaraan dan penumpang yang datang dan yang

akan berangkat

c. Kegiatan pengawasan operasional terminal

Tarif angkutan

Kelayakan jalan kendaraan yang dioperasikan

28

Page 24: PASAR TRADISIONAL

Kapasitas muatan yang diizinkan

Pelayanan yang diberikan oleh penyedia jasa angkutan

Pemanfaatan terminal serta fasilitas penunjang sesuai dengan

peruntukannya

2.6.5. Pengguna

Masyarakat umum yang memerlukan atau yang membutuhkan jasa angkutan,

khususnya masyarakat yang ingin atau hendak belanja dan berjualan atau berdagang ke pasar

tradisional Pancur Batu.

2.6.6. Kepemilikan dan pengelolaan

Kepemilikan terminal dipegang oleh Pemerintah Daerah, pengelolannya diatur

oleh dinas Perhubungan dan diserahkan pada pihak – pihak yang terkait. Pada terminal

angkutan kota Pancur Batu, perusahaan angkutan yang menyediakan mobil angkutan adalah

perusahaan angkutan Rajawali. Jumlah kendaraan angkutan kota yang disediakan perusahaan

angkutan rajawali berjumlah 15 unit.

2.6.7. Jenis terminal

Terminal penumpang dapat dikelompokan atas dasar tingkat penggunaan terminal

kedalam tiga tipe sebagai berikut : (Sumber : wikipedia indonesia, dalam, Ahmad Yani Nasution 2009)

1. Terminal penumpang tipe A berfungsi melayani kendaraan umum untuk

angkutan antar kota antar propinsi dan/atau angkutan lintas batas negara,

angkutan antar kota dalam propinsi, angkutan kota dan angkutan pedesaan.

2. Terminal penumpang tipe B berfungsi melayani kendaraan umum untuk

angkutan antar kota dalam propinsi, angkutan kota dan/atau angkutan

pedesaan.

3. Terminal penumpang tipe C berfungsi melayani kendaraan umum untuk

angkutan pedesaan

Dari beberapa tipe terminal diatas, maka tipe terminal yang akan ditata kembali

pada terminal di Kecamatan Pancur Batu adalah terminal dengan tipe terminal penumpang

tipe B.

29

Page 25: PASAR TRADISIONAL

2.6.8. Fasilitas Terminal

Fasilitas terminal dapat dikelompokkan atas fasilitas utama dan fasilitas

pendukung, semakin besar suatu terminal semakin banyak fasilitas yang bisa disediakan.

a. Fasilitas Utama

jalur pemberangkatan kendaraan angkutan umum

jalur kedatangan kendaraan angkutan umum

tempat parkir kendaraan angkutan umum selama menunggu

keberangkatan, termasuk di dalamnya tempat tunggu dan tempat

istirahat kendaraan umum

bangunan kantor terminal

tempat tunggu penumpang dan/atau pengantar

menara pengawas, loket penjualan karcis

rambu-rambu dan papan informasi, yang sekurang-kurangnya

memuat petunjuk jurusan, tarif dan jadwal perjalanan

b. Fasilitas penunjang

kamar kecil/toilet.

musholla.

kios/kantin.

ruang pengobatan.

ruang informasi dan pengaduan.

wartel.

30

Page 26: PASAR TRADISIONAL

tempat penitipan barang.

taman.

(Sumber : wikipedia indonesia, dalam, Ahmad Yani Nasution 2009)

31