Upload
andi-samyanugraha
View
272
Download
2
Embed Size (px)
Citation preview
Disiapkan Untuk: Sosialisasi JCM Indonesia – Jepang, Bali, 6 Desember 2013
Pasar Karbon & Mitigasi Perubahan Iklim
Pasar Karbon
1
• Pasar adalah kumpulan permintaan
• Pasar karbon adalah kumpulan permintaan terhadap hak atas emisi gas rumah kaca dalam satuan setara-ton-CO2
• Walaupun sulit, pasar dapat dibentuk
Tujuan Pembentukan Pasar Karbon
2
• Meningkatkan partisipasi berbagai unsur masyarakat dalam mitigasi perubahan iklim
• Mitigasi perubahan iklim secara lebih tepat biaya (cost effective)
Melakukan upaya mitigasi di
bagian ini mungkin terlalu
mahal bagi industri
bersangkutan dan membeli
penurunan emisi dari pasar
karbon menjadi alternatif
yang patut dipertimbangkan
Contoh Manfaat Pasar Karbon
3
• Dua industri (A & B) akan mengurangi emisi GRK-nya masing-masing sebanyak 180 dan 120 ton-setara-CO2 dengan struktur biaya sbb:
• Dari data tersebut, maka bila tidak ada opsi pasar karbon, Industri A harus mengeluarkan biaya sebesar Rp. 55.000.000. dan B sebesar Rp. 16.000.000. Total biaya pengurangan emisi adalah Rp. 71.000.000.
• Bila pasar karbon diterapkan, Industri A hanya akan melakukan sendiri penurunan emisi sebesar 100 ton dan membeli sisanya dari B. Dengan memperhitungkan laba perdagangan sebesar Rp. 50.000/ton, maka total biaya pengurangan emisi dengan pasar karbon adalah Rp. 55.000.000.
Contoh Manfaat Pasar Karbon (lanjutan)
4
Perhitungan biaya mitigasi dengan penerapan opsi pasar karbon:
Pembagian Jenis-Jenis Pasar Karbon:
5
Pasar karbon dapat dibagi berdasarkan:
• Dasar pembentukan
• Pasar karbon wajib
• Pasar karbon sukarela
• Mekanisme
• Trading (cap-and-trade)
• Crediting
• Lingkup geografis
• Multilateral
• Bilateral
• Nasional
• Subnasional
Berdasarkan Dasar Pembentukan:
6
• Pasar karbon wajib (compliance):
• Terbentuk karena adanya kewajiban penurunan/pembatasan emisi, contoh: Protokol Kyoto
• Volume pasar sangat tergantung pada kualitas kebijakan
• Contoh: EU ETS, NZ ETS, Tokyo Metropolitan ETS, dll
• Pasar karbon sukarela (voluntary):
• Terbentuk semata karena adanya keinginan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca
• Motivasi dari keinginan tersebut bermacam-macam
• Keinginan tersebut dapat digabungkan menjadi komitmen penurunan emisi secara kolektif
• Volume pasar relatif kecil dan sulit diprediksi
• Contoh: RGGI, CCX, VCS, ACR, dll
Wajib vs Sukarela
7
Wajib Sukarela
Volume pasar dapat dirancang Volume pasar kecil
Memerlukan kemauan politik yang
kuat untuk menetapkan kebijakan
penurunan/pembatasan emisi
Tidak perlu kebijakan khusus
Rentan terpengaruh kondisi makro Relatif lebih kuat tapi lambat tumbuh
Umumnya menggunakan
mekanisme cap-and-trade
Umumnya menggunakan
mekanisme crediting
Motivasi Porsi
Corporate Social Responsibility (CSR) 34%
Menunjukkan kepemimpinan dalam penanganan perubahan
iklim
26%
Antisipasi pra-kewajiban (pre-compliance) 19%
Public Relation/pencitraan 10%
Tujuan sosial-lingkungan/philantropi 9%
Compliance 99%
Voluntary 1%
Wajib vs Sukarela
8
64.0
135.1143.7
159.2
176.0
61.03.0
4.8
8.77.0
8.4
10.7
0
2
4
6
8
10
12
14
16
18
20
0
20
40
60
80
100
120
140
160
180
200
2007 2008 2009 2010 2011 2012
Vo
lum
e p
asar
(m
ilyar
ton
CO
2)
Nila
i pas
ar (
mily
arU
SD)
Nilai pasar Volume pasar
348.0
755.0
415.0 433.0
586.0
523.0
73.0
135.0
107.0131.0
97.0 101.0
0
50
100
150
200
250
300
0
100
200
300
400
500
600
700
800
2007 2008 2009 2010 2011 2012
Vo
lum
e p
asar
(ju
tato
nC
O2
)
Nila
i pas
ar (
USD
juta
)
Nilai pasar Volume pasar
Berdasarkan Mekanisme:
9
• Digolongkan dalam dua kategori besar: Crediting dan Trading
• Crediting umumnya berbasis proyek dan Kredit Karbon adalah selisih antara emisi sebelum dan sesudah adanya proyek. Kredit karbon diberikan setelah penurunan emisi terjadi (ex-post). Contoh: CDM.
• Trading memperdagangkan selisih antara kuota emisi yang diberikan dengan emisi aktual yang dilepaskan. Kuota diberikan di awal periode (ex-ante). Contoh: European Union Emission Trading System (EU ETS).
Crediting Trading
Crediting vs Trading
10
Crediting Trading
Tidak memerlukan persiapan yang
rumit
Perlu persiapan yang komprehensif
untuk dapat menentukan kuota
emisi dengan baik
Memerlukan banyak metodologi
perhitungan penurunan emisi
Hanya perlu perhitungan emisi di
level organisasi/instalasi
Penerapan mekanismenya
cenderung rumit
Penerapannya relatif mudah
Umumnya bersifat keikutsertaan
terbuka
Keikutsertaan terbatas, hanya untuk
yang mendapat cap saja
Berdasarkan Lingkup Geografis:
11
• Termasuk kategori baru yang mengemuka pasca Protokol Kyoto jilid-I:
• Multilateral, contoh: EU ETS
• Bilateral, contoh: Joint Crediting Mechanism Indonesia - Jepang
• Nasional, contoh: NZ ETS
• Subnasional, contoh: Tokyo ETS, California ETS, pilot ETS di 7 provinsi China
• Pemilihan lingkup geografis ini sangat tergantung kondisi masing-masing negara/daerah namun harus cukup besar untuk membuat pasar bisa sustain
Berdasarkan Lingkup Geografis:
12
• ETS (umumnya pasar karbon wajib) beroperasi dalam lingkup geografis yang terbatas
• Crediting (umumnya pasar karbon sukarela) bisa beroperasi lintas batas
Beberapa Contoh Pasar Karbon
13
European Union Emission Trading System (EU ETS)
• Trading; Compliance
• Dibentuk pada tahun 2003, mencakup >11.500 instalasi pengguna energi yang emisinya ~2 milyar ton CO2/tahun (~45% emisi EU)
Clean Development Mechanism (CDM)
• Crediting; Compliance/Voluntary
• Salah satu mekanisme Protokol Kyoto, telah menerbitkan kredit karbon setara ~1,4 milyar tonCO2 dari 7240 proyek terdaftar
• 33 proyek Indonesia telah mendapatkan kredit karbon CDM ~9,2 juta tonCO2
Beberapa Contoh Pasar Karbon
14
Verified Carbon Standard (VCS)
• Crediting; Voluntary
• Dibentuk pada tahun 2006; mengadopsi seluruh metodologi CDM + memperbolehkan proyek REDD
• Telah menerbitkan kredit karbon ~131 juta tonCO2 dari 823 proyek
Japan Voluntary Emission Trading System (JVETS)
• Trading; Voluntary
• Dibentuk tahun 2005; diikuti oleh 303 perusahaan
• Telah menghasilkan pengurangan emisi ~2 juta tonCO2, melebihi komitmen awal sebesar 0,96 juta tonCO2
Chicago Climate Exchange (CCX)
• Trading; Voluntary
• Beroperasi 2003-2010; diikuti oleh perusahaan-perusahaan dengan total emisi ~700 juta tonCO2
Beberapa Contoh Pasar Karbon
15
Joint Crediting Mechanism (JCM)
• Crediting; Voluntary/Compliance
• Bersifat bilateral antara Jepang dan Indonesia, disepakati pada Agustus 2013
• Dioperasikan oleh Joint Committee yang terdiri dari perwakilan kedua negara
• Kredit tidak diperdagangkan; dibagi secara proporsional/sesuai kesepakatan; dan dapat digunakan untuk memenuhi target/kewajiban penurunan emisi di bawah UNFCCC
Skema Karbon Nusantara (SKN)
• Crediting; Voluntary
• Program sertifikasi dan registrasi penurunan emisi GRK yang dalam tahap pengembangan oleh DNPI
• Berfokus pada pengembangan pasar karbon sukarela domestik
Publikasi DNPI tentang Pasar Karbon
16
Segera tersedia di website
DNPI.
Check our website
regularly:
www.dnpi.go.id
17
Terimakasih!
Andi Samyanugraha Divisi Mekanisme Perdagangan Karbon
Dewan Nasional Perubahan Iklim T: 021-3511400; F: 021-3511403