51
PARTISIPASI KELOMPOK WANITA CINTA BAHARI DALAM UPAYA KONSERVASI HUTAN MANGROVE DI LAMPUNG MANGROVE CENTER DESA MARGASARI KECAMATAN LABUHAN MARINGGAI KABUPATEN LAMPUNG TIMUR (Skripsi) Oleh DESY DESMANIA FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2017

PARTISIPASI KELOMPOK WANITA CINTA BAHARI …digilib.unila.ac.id/29092/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · C. Tingkat Kerusakan Ekosistem Hutan Mangrove ... Hutan mangrove merupakan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PARTISIPASI KELOMPOK WANITA CINTA BAHARI …digilib.unila.ac.id/29092/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · C. Tingkat Kerusakan Ekosistem Hutan Mangrove ... Hutan mangrove merupakan

PARTISIPASI KELOMPOK WANITA CINTA BAHARI DALAM UPAYAKONSERVASI HUTAN MANGROVE

DI LAMPUNG MANGROVE CENTER DESA MARGASARIKECAMATAN LABUHAN MARINGGAI

KABUPATEN LAMPUNG TIMUR

(Skripsi)

Oleh

DESY DESMANIA

FAKULTAS PERTANIANUNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG2017

Page 2: PARTISIPASI KELOMPOK WANITA CINTA BAHARI …digilib.unila.ac.id/29092/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · C. Tingkat Kerusakan Ekosistem Hutan Mangrove ... Hutan mangrove merupakan

ABSTRACT

GROUP OF WOMEN CINTA BAHARI PARTICIPATION ONMANGROVE FOREST CONSERVATION IN LAMPUNG MANGROVECENTER MARGASARI VILLAGE LABUHAN MARINGGAI DISTRICT

OF EAST LAMPUNG REGENCY

By

DESY DESMANIA

Most of area Margasari village was mangrove forests. Therefore, Group of

women Cinta Bahari, used mangrove forests as a source of life and their economic

income. Group of women Cinta Bahari used jeruju leaf (Acanthus Ilicifolius) and

pedada fruit (Sonneratia Caseolaris) become processed food ingredients. The

purpose of this research was to identify the activities which was undertaken by

Group’s of women Cinta Bahari of mangrove forest conservation. This research

was conducted on March-April 2017 at Lampung Mangrove Center, Margasari

Village, Labuhan Maringgai District, East Lampung regency by using purposive

sampling method. The number of respondents was 41 people. Based on the

result, the aspect of protection by Group of women Cinta Bahari was categorized

well (87,80%) which was supported by the activities of protected jeruju

(A. ilicifolius) and pedada fruit (S. caseolaris) from disturbance of animals and

Page 3: PARTISIPASI KELOMPOK WANITA CINTA BAHARI …digilib.unila.ac.id/29092/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · C. Tingkat Kerusakan Ekosistem Hutan Mangrove ... Hutan mangrove merupakan

Desy Desmania

human; preservation aspect was categorized well (53,65%) which was supported

by doing nursery activities of mangrove plants; utilization aspect was categorized

well (58,53%) which was supported by the utilization of mangrove forests as

processed foods, beverages and medicines.

Keywords : Group of women Cinta Bahari, Mangrove forest conservation,Margasari village.

Page 4: PARTISIPASI KELOMPOK WANITA CINTA BAHARI …digilib.unila.ac.id/29092/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · C. Tingkat Kerusakan Ekosistem Hutan Mangrove ... Hutan mangrove merupakan

ABSTRAK

PARTISIPASI KELOMPOK WANITA CINTA BAHARI DALAM UPAYAKONSERVASI HUTAN MANGROVE DI LAMPUNG MANGROVE

CENTER DESA MARGASARI KECAMATAN LABUHAN MARINGGAIKABUPATEN LAMPUNG TIMUR

Oleh

DESY DESMANIA

Desa Margasari adalah salah satu desa yang sebagian besar wilayahnya

adalah hutan mangrove. Oleh karena itu, Kelompok Wanita Cinta Bahari

menjadikan hutan mangrove sebagai sumber kehidupan dan pendapatan

ekonomi. Kelompok Wanita Cinta Bahari menjadikan tanaman jeruju (Acanthus

ilicifolius) dan tanaman buah pedada (Sonneratia caseolaris) untuk dijadikan

sebagai bahan olahan makanan. Tujuan Penelitian ini yaitu mengidentifikasi

kegiatan yang dilakukan kelompok wanita cinta bahari dalam upaya konservasi

hutan mangrove. Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret-April 2017 di

Lampung Mangrove Center, Desa Margasari, Kecamatan Labuhan Maringgai,

Kabupaten Lampung Timur menggunakan metode purposive sampling. Jumlah

responden sebanyak 41 orang. Berdasarkan hasil penelitian, aspek perlindungan

yang dilakukan oleh Kelompok Wanita Cinta Bahari masuk kategori baik (87,80

Page 5: PARTISIPASI KELOMPOK WANITA CINTA BAHARI …digilib.unila.ac.id/29092/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · C. Tingkat Kerusakan Ekosistem Hutan Mangrove ... Hutan mangrove merupakan

Desy Desmania

%) ditunjukkan dengan adanya kegiatan perlindungan tanaman jeruju (A.

ilicifolius) dan tanaman buah pedada (S. caseolaris) dari gangguan satwa dan

gangguan manusia; pada aspek pengawetan masuk kategori baik (53,65 %)

ditunjukkan dengan adanya kegiatan pembibitan tanaman mangrove; pada aspek

pemanfaatan masuk kategori baik (58,53 %) ditunjukkan dengan adanya

kegiatan pemanfaatan hutan mangrove sebagai bahan olahan makanan, minuman

dan obat-obatan.

Kata kunci: Desa Margasari, Kelompok Wanita Cinta Bahari, Konservasi HutanMangrove.

Page 6: PARTISIPASI KELOMPOK WANITA CINTA BAHARI …digilib.unila.ac.id/29092/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · C. Tingkat Kerusakan Ekosistem Hutan Mangrove ... Hutan mangrove merupakan

PARTISIPASI KELOMPOK WANITA CINTA BAHARI DALAM UPAYA

KONSERVASI HUTAN MANGROVE

DI LAMPUNG MANGROVE CENTER DESA MARGASARI

KECAMATAN LABUHAN MARINGGAI

KABUPATEN LAMPUNG TIMUR

Oleh

DESY DESMANIA

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar

SARJANA KEHUTANAN

pada

Jurusan Kehutanan

Fakultas Pertanian Universitas Lampung

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2017

Page 7: PARTISIPASI KELOMPOK WANITA CINTA BAHARI …digilib.unila.ac.id/29092/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · C. Tingkat Kerusakan Ekosistem Hutan Mangrove ... Hutan mangrove merupakan
Page 8: PARTISIPASI KELOMPOK WANITA CINTA BAHARI …digilib.unila.ac.id/29092/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · C. Tingkat Kerusakan Ekosistem Hutan Mangrove ... Hutan mangrove merupakan
Page 9: PARTISIPASI KELOMPOK WANITA CINTA BAHARI …digilib.unila.ac.id/29092/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · C. Tingkat Kerusakan Ekosistem Hutan Mangrove ... Hutan mangrove merupakan

RIWAYAT HIDUP

Penulis Desy Desmania dilahirkan di Kalianda pada

tanggal 07 Oktober 1994. Penulis merupakan anak

kedua dari tiga bersaudara, pasangan ayahanda Getun

Suswanto dan Ibunda Mursilah. Penulis memulai

pendidikan di Taman Kanak-kanak Utama Bakti pada

tahun 1999 - 2001, Sekolah Dasar (SD) Negeri 1

Baktirasa pada tahun 2001 - 2007, Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 2

Sragi pada tahun 2007 - 2010 dan Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 2

Kalianda dan menyelesaikannya pada tahun 2013.

Tahun 2013 penulis terdaftar sebagai mahasiswa Jurusan Kehutanan Fakultas

Pertanian Universitas Lampung. Selama menjadi mahasiswa Penulis pernah

menjadi asisten dosen pada mata kuliah Kewirausahaan dan mata kuliah

Pengantar Ekonomi Kehutanan. Selama menjadi mahasiswa penulis mengikuti

organisasi Himpunan Mahasiswa Kehutanan (HIMASYLVA) sebagai anggota

utama.

Pada tahun 2014 penulis melakukan Kuliah Lapangan Kehutanan di Kementrian

Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya

Bogor, Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan, dan Center for

Page 10: PARTISIPASI KELOMPOK WANITA CINTA BAHARI …digilib.unila.ac.id/29092/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · C. Tingkat Kerusakan Ekosistem Hutan Mangrove ... Hutan mangrove merupakan

International Forestry Research (CIFOR). Tahun 2016 penulis melaksanakan

Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Sidomakmur, Kecamatan Penawar Tama,

Kabupaten Tulang Bawang, Provinsi Lampung. Kemudian pada tahun 2016,

penulis melakukan Praktek Umum selama 40 hari di BKPH Gombong Selatan

KPH Kedu Selatan Perum Perhutani Divisi Regional Jawa Tengah.

Page 11: PARTISIPASI KELOMPOK WANITA CINTA BAHARI …digilib.unila.ac.id/29092/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · C. Tingkat Kerusakan Ekosistem Hutan Mangrove ... Hutan mangrove merupakan

Ku persembahkan karya ini untuk Ayahku Getun Suswanto, Ibundaku

Mursilah, Kedua saudara perempuanku Dewi Dalena dan Nur Fitri

Isnaini, terima kasih banyak telah memberikan do’a, kasih sayang,

semangat, bimbingan dan dukungannya untuk sebuah cerita perjalanan

hidupku.

Page 12: PARTISIPASI KELOMPOK WANITA CINTA BAHARI …digilib.unila.ac.id/29092/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · C. Tingkat Kerusakan Ekosistem Hutan Mangrove ... Hutan mangrove merupakan

SANWACANA

Assalamu’alaikum wr. wb.

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena penulis dapat

menyelesaikan skripsi yang berjudul “Partisipasi Kelompok Wanita Cinta

Bahari Dalam Upaya Konservasi Hutan Mangrove Di Lampung Mangrove

Center Desa Margasari Kecamatan Labuhan Maringgai Kabupaten

Lampung Timur”, sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana

Kehutanan, Universitas Lampung. Shalawat dan salam kepada junjungan

Rasulullah Muhammad SAW, dengan harapan di hari akhir akan mendapatkan

syafaatnya.

Terwujudnya skripsi ini tidak terlepas dari bantuan dan saran berbagai pihak,

untuk itu penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada;

1. Bapak Prof. Dr. Ir. H. Sugeng P. Harianto, M.S. sebagai dosen pembimbing

pertama atas saran dan kritik yang telah diberikan sehingga selesainya

penulisan skripsi ini.

2. Ibu Susni Herwanti, S. Hut, M.Si. sebagai dosen pembimbing kedua dan

pembimbing akademik penulis atas kesediaan membimbing penulis.

3. Ibu Dr. Hj. Bainah Sari Dewi, S.Hut.,M.P. dosen penguji atas saran dan kritik

yang telah diberikan sehingga selesainya penulisan skripsi ini.

Page 13: PARTISIPASI KELOMPOK WANITA CINTA BAHARI …digilib.unila.ac.id/29092/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · C. Tingkat Kerusakan Ekosistem Hutan Mangrove ... Hutan mangrove merupakan

iii

4. Ibu Dr. Melya Riniarti, S.P., M.Si. selaku Ketua Jurusan Kehutanan Fakultas

Pertanian Universitas Lampung.

5. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Kehutanan Fakultas Pertanian Universitas

Lampung atas ilmu yang telah diberikan.

6. Bapak Prof. Dr. Ir. Irwan Sukri Banuwa selaku Dekan Fakultas Pertanian

Universitas Lampung.

7. Ayah dan Ibu sebagai inspirasi dan penyemangat hidupku yang telah

memberikan do’a, kasih sayang, semangat, bimbingan dan dukungannya

untuk sebuah cerita perjalanan hidup.

8. Kakak dan adikku yang telah memberikan doa, kasih sayang dan

dukungannya.

9. Ibu Yayah Lamsiah, Ibu Sudarlis dan seluruh anggota Kelompok Wanita

Cinta Bahari yang telah membimbing dan membantu penulis selama

melaksanakan penelitian.

10. Esanur Octarin, Deni Apri Isnaendi, Rizki Bahagia Utama, Dwi Syafitri,

Dian Apriansyah dan Andreas Kusuma yang selalu memberikan semangat,

doa dan dukungan serta telah membantu penulis dalam melaksanakan

penelitian

11. Keluargaku kehutanan 2013 Fakultas Pertanian Universitas Lampung.

Terima kasih banyak untuk, semangat, kebersamaan dan keikhlasan hati

dalam membantu mencapai gelar sarjana ini.

12. Keluargaku HIMASYLVA Universitas Lampung, terima kasih untuk semua

cerita selama di kehutanan, tetap berjuang untuk kehutanan yang menjadi

lebih baik.

Page 14: PARTISIPASI KELOMPOK WANITA CINTA BAHARI …digilib.unila.ac.id/29092/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · C. Tingkat Kerusakan Ekosistem Hutan Mangrove ... Hutan mangrove merupakan

iv

Penulis berharap kritik dan saran yang membangun untuk kesempurnaan skripsi

ini. Mudah-mudahan skripsi ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.

Wassalamu’alaikum wr. wb.

Bandar Lampung, 15 September 2017

Desy Desmania

Page 15: PARTISIPASI KELOMPOK WANITA CINTA BAHARI …digilib.unila.ac.id/29092/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · C. Tingkat Kerusakan Ekosistem Hutan Mangrove ... Hutan mangrove merupakan

DAFTAR ISI

HalamanDAFTAR TABEL .................................................................................... vii

DAFTAR GAMBAR ................................................................................ viii

I. PENDAHULUAN ............................................................................. 1A. Latar Belakang .............................................................................. 1B. Rumusan Masalah ......................................................................... 2C. Tujuan Penelitian ........................................................................... 3D. Manfaat Penelitian ........................................................................ 3E. Kerangka Pemikiran ...................................................................... 5

II. TINJAUAN PUSTAKA ................................................................... 6A. Hutan Mangrove ............................................................................ 6B. Fungsi dan Manfaat Hutan Mangrove .......................................... 8C. Tingkat Kerusakan Ekosistem Hutan Mangrove .......................... 8D. Pengertian Partisipasi ................................................................... 9E. Kelompok Wanita ......................................................................... 9

III. METODE PENELITIAN.................................................................. 12A. Waktu dan Lokasi Penelitian ........................................................ 12B. Alat dan Bahan ............................................................................. 17C. Batasan Penelitian.......................................................................... 18D. Metode Pengumpulan Data .......................................................... 18E. Teknik Penentuan Responden Penelitian ..................................... 19F. Analisis Data ................................................................................. 20

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................ 24A. Hasil Penelitian ............................................................................. 24

1. Gambaran Umum Kelompok Wanita Cinta Bahari ................. 24B. Karakteristik Responden ............................................................... 27C. Partisipasi Kelompok Wanita Cinta Bahari Dalam Upaya

Konservasi Hutan Mangrove1. Partisipasi Kelompok Wanita Cinta Bahari dalam

perlindungan tanaman buah pedada (S. caseolaris)dan tanaman jeruju (A. ilicifolius)............................................. 33

Page 16: PARTISIPASI KELOMPOK WANITA CINTA BAHARI …digilib.unila.ac.id/29092/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · C. Tingkat Kerusakan Ekosistem Hutan Mangrove ... Hutan mangrove merupakan

vi

2. Partisipasi Kelompok Wanita Cinta Bahari dalampengawetan tanaman buah pedada (S. caseolaris)dan tanaman jeruju (A. ilicifolius) ............................................ 41

3. Partisipasi Kelompok Wanita Cinta Bahari dalampemanfaatan tanaman buah pedada (S. caseolaris)dan tanaman jeruju (A. ilicifolius)............................................. 47

V. SIMPULAN DAN SARAN ................................................................. 58A. Simpulan ......................................................................................... 58B. Saran ............................................................................................... 59

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 61

LAMPIRAN .............................................................................................. 67

Gambar 3-14 ............................................................................................... 67Struktur Organisasi Kelompok Wanita Cinta Bahari ................................ 73Lampiran Karakteristik Responden ............................................................ 74Lampiran Jawaban Responden Pada Aspek Perlindungan ........................ 76Lampiran Jawaban Responden Pada Aspek Pengawetan .......................... 77Lampiran Jawaban Responden Pada Aspek Pemanfaatan ......................... 78

Halaman

Page 17: PARTISIPASI KELOMPOK WANITA CINTA BAHARI …digilib.unila.ac.id/29092/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · C. Tingkat Kerusakan Ekosistem Hutan Mangrove ... Hutan mangrove merupakan

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Pembagian luas Desa Margasari menurut tata guna lahan .................. 14

2. Jumlah guru dan sarana pendidikan .................................................... 15

3. Perubahan tutupan hutan mangrove di Kecamatan Labuhan MaringgaiKabupaten Lampung Timur pada tahun 1973-2013 ........................... 16

4. Persentase umur responden.................................................................. 30

5. Persentase tingkat pendidikan responden ............................................ 31

6. Jumlah anggota keluarga responden .................................................... 32

7. Tingkat pekerjaan responden ............................................................... 33

8. Partisipasi Kelompok Wanita Cinta Bahari dalam perlindungantanaman buah pedada (S. caseolaris) dan tanaman jeruju(A. ilicifolius) ....................................................................................... 33

9. Partisipasi Kelompok Wanita Cinta Bahari dalam pengawetantanaman buah pedada (S. caseolaris) dan tanaman jeruju(A. ilicifolius) ...................................................................................... 41

10. Partisipasi Kelompok Wanita Cinta Bahari dalam pemanfaatantanaman buah pedada (S. caseolaris) dan tanaman jeruju(A. ilicifolius) ....................................................................................... 48

Page 18: PARTISIPASI KELOMPOK WANITA CINTA BAHARI …digilib.unila.ac.id/29092/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · C. Tingkat Kerusakan Ekosistem Hutan Mangrove ... Hutan mangrove merupakan

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Diagram alir kerangka pemikiran penelitian ....................................... 5

2. Peta lokasi penelitian di Desa Margasari, Kecamatan LabuhanMaringgai, Kabupaten Lampung Timur ............................................. 12

3. Tanaman buah pedada (S. caseolaris) ................................................. 67

4. Tanaman jeruju (A. ilicifolius) . ........................................................... 67

5. Diskusi dengan ketua kelompok Wanita Cinta Bahari ....................... 68

6. Pelatihan pengembangan sentra UMKM yang pernah diikuti olehkelompok Wanita Cinta Bahari pada tahun 2016 ............................... 68

7. Kegiatan pengolahan tanaman jeruju (A. ilicifolius)dan buah pedada (S. caseolaris) .......................................................... 69

8. Label kemasan sirop buah pedada (S. caseolaris) .............................. 69

9. Kegiatan pembibitan yang pernah dilakukan oleh Kelompok WanitaCinta Bahari ........................................................................................ 70

10. Kegiatan penyulaman mangrove ......................................................... 70

11. Kegiatan pengisian angket/kuisioner bersama responden .................. 71

12. Kegiatan penanaman mangrove ........................................................... 72

13. Kegiatan pengisian angket/kuisioner bersama responden ................... 72

Page 19: PARTISIPASI KELOMPOK WANITA CINTA BAHARI …digilib.unila.ac.id/29092/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · C. Tingkat Kerusakan Ekosistem Hutan Mangrove ... Hutan mangrove merupakan

1

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Hutan mangrove merupakan ekosistem khas di wilayah pesisir yang dipengaruhi

pasang surut air laut. Hutan mangrove bagi masyarakat pesisir, memiliki fungsi

ekologi, sosial dan ekonomi (Sofian dkk, 2012). Hutan mangrove memiliki

manfaat langsung seperti kayu bakar, penangkapan ikan, kepiting dan ekowisata

(Ariftia dkk, 2014). Hutan mangrove mempunyai karakteristik yang unik

dibandingkan dengan formasi hutan lain. Hutan mangrove tumbuh pada tipe tanah

dengan substrat yang didominasi lempung berpasir (Al Fajar dkk, 2013). Hutan

mangrove memiliki keunikan yaitu keanekaragaman flora fauna yang mampu

bertahan hidup disalinitas air laut (Kustanti, 2011). Tumbuhan mangrove

merupakan gabungan dari ciri-ciri tumbuhan yang hidup di darat dan di laut

(Mulyani dan Fitriani, 2013).

Hutan mangrove di Lampung berada di sepanjang 896 km dari total panjang

pantai sepanjang 1.105 km (Priyanto, 2012). Keberadaan hutan mangrove

yang menutupi sekitar 81% pantai Lampung ini dapat memberikan berbagai

manfaat, yaitu sebagai stabilitator kondisi pantai, mencegah terjadinya abrasi dan

intrusi air laut, sebagai sumber keanekaragaman biota akuatik dan non akuatik,

sebagai sumber bahan yang dapat dikonsumsi masyarakat (Priyanto, 2012).

Page 20: PARTISIPASI KELOMPOK WANITA CINTA BAHARI …digilib.unila.ac.id/29092/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · C. Tingkat Kerusakan Ekosistem Hutan Mangrove ... Hutan mangrove merupakan

2

Hutan mangrove juga berfungsi sebagai peredam ombak (Petra, 2012).

Masyarakat Desa Margasari sebagian besar menjadikan hutan mangrove sebagai

sumber pendapatan dan pemanfaatan yaitu dari hasil rajungan, udang, kepiting,

daun jeruju dan buah pidada (Ariftia, 2013). Hutan mangrove di Lampung

Mangrove Center Desa Margasari Kecamatan Labuhan Maringgai Kabupaten

Lampung Timur Provinsi Lampung pada tahun 2005 memiliki luas 700 ha

(Kustanti dkk, 2014). Luas hutan mangrove sekarang adalah 817,59 ha (Cesario,

2015).

Sebagian besar wilayah Desa Margasari didominasi hutan mangrove, sehingga

banyak masyarakat di Desa tersebut yang melakukan kegiatan pengolahan dan

pemanfaatan hasil hutan mangrove non kayu yaitu daun jeruju (A. ilicifolius) dan

buah pedada (S. caseolaris) untuk dijadikan sebagai bahan olahan makanan dan

minuman. Masyarakat yang dimaksud adalah Kelompok Wanita Cinta Bahari.

Jika kegiatan pengolahan dan pemanfaatan hutan mangrove dilakukan secara terus

menerus, akan berdampak negatif bagi keberlangsungan ekosistem hutan

mangrove. Oleh karena itu, kajian mengenai partisipasi Kelompok Wanita Cinta

Bahari perlu dilakukan untuk mengetahui upaya konservasi hutan mangrove di

Desa Margasari, Kecamatan Labuhan Maringgai, Kabupaten Lampung Timur

Provinsi Lampung.

B. Rumusan Masalah

Apa saja kegiatan yang dilakukan Kelompok Wanita Cinta Bahari dalam upaya

konservasi hutan mangrove di Lampung Mangrove Center, Desa Margasari,

Kecamatan Labuhan Maringgai, Kabupaten Lampung Timur?

Page 21: PARTISIPASI KELOMPOK WANITA CINTA BAHARI …digilib.unila.ac.id/29092/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · C. Tingkat Kerusakan Ekosistem Hutan Mangrove ... Hutan mangrove merupakan

3

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kegiatan yang dilakukan

Kelompok Wanita Cinta Bahari dalam upaya konservasi hutan mangrove di

Lampung Mangrove Center, Desa Margasari, Kecamatan Labuhan Maringgai,

Kabupaten Lampung Timur.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat dalam penelitian adalah sebagai berikut.

1. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada masyarakat

Desa Margasari, Kecamatan Labuhan Maringgai, Kabupaten Lampung

Timur terkait keberadaan hutan mangrove yang dapat meningkatkan

perekonomian masyarakat.

2. Menjadi bahan pertimbangan masyarakat khususnya kelompok wanita tani

cinta bahari agar tetap menjaga kelestarian mangrove agar sumberdaya

yang dimanfaatkan tetap berjalan secara berkelanjutan tanpa adanya

gangguan.

3. Menginspirasi daerah lain yang memiliki ekosistem hutan mangrove agar

dapat memanfaatakan sumberdaya alam tersebut secara bijaksana

(dimanfaatkan sesuai dengan kebutuhan).

E. Kerangka Pemikiran

Desa Margasari merupakan salah satu desa di Kabupaten Lampung Timur yang

sebagian besar wilayahnya didominasi hutan mangrove, sehingga banyak

penduduk di desa tersebut yang melakukan kegiatan pengolahan dan pemanfaatan

hasil hutan mangrove non kayu yaitu daun jeruju (A. ilicifolius) dan buah pedada

Page 22: PARTISIPASI KELOMPOK WANITA CINTA BAHARI …digilib.unila.ac.id/29092/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · C. Tingkat Kerusakan Ekosistem Hutan Mangrove ... Hutan mangrove merupakan

4

(S. caseolaris) untuk dijadikan sebagai bahan olahan makanan dan minuman.

Penduduk yang dimaksud adalah Kelompok Wanita Cinta Bahari. Jika kegiatan

tersebut dilakukan secara terus menerus tanpa ada upaya konservasi, akan

berdampak negatif bagi keberlangsungan ekosistem hutan mangrove. Upaya

konservasi berdasarkan Undang-Undang no. 5 tahun 1990 tentang Konservasi

Sumberdaya Alam Hayati dan Ekosistemnya terbagi menjadi 3 aspek yaitu aspek

perlindungan sistem penyangga kehidupan, aspek pengawetan keanekaragaman

tumbuhan dan satwa beserta ekosistemnya dan aspek pemanfaatansumber daya

alam beserta ekosistemnya (Departemen Kehutanan, 1990). Kegiatan upaya

konservasi dalam penelitian ini melibatkan masyarakat khususnya Kelompok

Wanita Cinta Bahari.

Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan observasi (pengamatan

langsung terhadap objek yang akan diteliti), wawancara dan study literatur.

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis

deskriptif kualitatif. Setelah dilakukan analisis, diperoleh hasil kegiatan yang

dilakukan oleh Kelompok Wanita Cinta Bahari dalam upaya konservasi hutan

mangrove di Desa Margasari, Kecamatan Labuhan Maringgai, Kabupaten

Lampung Timur Provinsi Lampung. Bagan alir kerangka pemikiran dapat dilihat

pada Gambar 1.

Page 23: PARTISIPASI KELOMPOK WANITA CINTA BAHARI …digilib.unila.ac.id/29092/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · C. Tingkat Kerusakan Ekosistem Hutan Mangrove ... Hutan mangrove merupakan

5

Gambar 1. Bagan Alir Kerangka Pemikiran.

Lampung Mangrove Center(Desa Margasari, Kecamatan Labuhan Maringgai, Kabupaten Lampung Timur)

Perlindungan(Sistem Penyangga

Kehidupan)

Pemanfaatan(Sumber Daya Alamdan Ekosistemnya)

Upaya Konservasi(Undang-Undang no. 5 tahun 1990 tentang Konservasi

Sumberdaya Alam Hayati dan Ekosistemnya.

Keterlibatan Masyarakat(Kelompok Wanita Cinta Bahari)

PARTISIPASI KELOMPOK WANITA CINTA BAHARI DALAMUPAYA KONSERVASI HUTAN MANGROVE

DI LAMPUNG MANGROVE CENTER DESA MARGASARIKECAMATAN LABUHAN MARINGGAI

KABUPATEN LAMPUNG TIMUR

Metode Pengumpulan Data

Tabulasi Data Kuisioner

Analisis Deskriptif

Pengawetan(Keanekaragaman

Tumbuhan dan SatwaBeserta Ekosistemnya)

Observasi Study LiteraturWawancara

Page 24: PARTISIPASI KELOMPOK WANITA CINTA BAHARI …digilib.unila.ac.id/29092/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · C. Tingkat Kerusakan Ekosistem Hutan Mangrove ... Hutan mangrove merupakan

6

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Hutan Mangrove

Hutan mangrove umumnya terdapat di seluruh pantai Indonesia dan tumbuh pada

lokasi yang mempunyai hubungan pengaruh pasang surut yang merembes pada

aliran sungai yang terdapat di sepanjang pesisir pantai (Tarigan, 2008). Hutan

mangrove merupakan tipe hutan yang tumbuh pada daerah pasang surut air

laut (Setiawan, 2013). Hutan mangrove terdiri dari Avicennia (api- api),

Sonneratia, Rhyzophora, bruguiera, Ceriops, Xylocarpus, Lumnitzera,

Languncularia, Aegiceras, Aegiatilis, Snaeda, dan Conocarpus (Bengen, 2002).

Menurut Hades (2007), hutan mangrove terdiri dari Avicenniaceae Combretaceae

(teruntum), Arecaceae (palem rawa), Rhizophoraceae (bakau) dan Lythraceae

(sonneratia). Hutan mangrove di sepanjang pesisir pantai dan sungai secara

umum menyediakan habitat bagi berbagai jenis fauna (Walters dkk, 2008).

Fauna ekosistem hutan mangrove terdiri dari ikan, burung, amphibia, ular ,

crustacea, moluska (siput, keong), dan hewan invertebrata lainnya seperti cacing,

anemon dan koral.

B. Fungsi Hutan Mangrove

Fungsi hutan mangrove dapat digolongkan menjadi tiga macam yaitu fungsi fisik,

fungsi ekologis dan fungsi ekonomis (Rahmawati, 2006). Hutan mangrove

secara ekologis berfungsi sebagai tempat mencari makan (feeding-ground),

Page 25: PARTISIPASI KELOMPOK WANITA CINTA BAHARI …digilib.unila.ac.id/29092/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · C. Tingkat Kerusakan Ekosistem Hutan Mangrove ... Hutan mangrove merupakan

7

tempat memijah (spawning ground), tempat berkembang biak (nursery ground)

berbagai jenis ikan, udang, kerang dan biota laut, tempat bersarang berbagai

jenis satwa liar terutama burung dan reptil. Peranan terpenting ekologi mangrove

terhadap ekosistem perairan pantai adalah lewat luruhan daunnya yang gugur

berjatuhan ke dalam air. Luruhan daun mangrove ini merupakan sumber bahan

organic yang penting dalam rantai pakan (food chain). Kesuburan perairan sekitar

kawasan mangrove kuncinya terletak pada masukan bahan organik yang berasal

dari luruhan guguran daun ini. Sementara daun mangrove segar merupakan pakan

yang digemari kambing dan sapi/kerbau. Daun yang gugur ke dalam air menjadi

bahan makanan bagi berbagai jenis hewan air yang dihancurkan terlebih dahulu

oleh kegiatan bakteri dan jamur (fungi). Hancuran bahan-bahan organic(detritus)

kemudian menjadi bahan makanan penting bagi cacing, krustacea, dan hewan-

hewan lain. Pada tingkat berikutnya hewan-hewan inipun menjadi makanan bagi

hewan-hewan lainnya yang lebih besar dan seterusnya. Pada ekologi hutan

mangrove yang cukup tebal dapat pula dikembangkan budidaya lebah madu

bakau yang khasiatnya sangat baik (Muharam, 2014).

Hutan mangrove secara fisik berfungsi menyerap polutan, melindungi pantai dari

abrasi, meredam ombak, menahan sedimen, meredam air pasang yang

mengakibatkan banjir dan sebagai tempat berkembang biaknya biota laut

(Nybakken, 1988; Nababan, 2016). Fungsi hutan mangrove secara sosial

ekonomi meliputi kayu bangunan, kayu bakar, kayu untuk mebel, kerajinan

tangan,bahan obat, serta memiliki fungsi sosial-budaya sebagai areal konservasi,

pendidikan, ekoturisme dan identitas budaya (Setyawan, 2002). Menurut

Departemen Kehutanan (1996), fungsi ekonomi mangrove sebagai tempat

Page 26: PARTISIPASI KELOMPOK WANITA CINTA BAHARI …digilib.unila.ac.id/29092/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · C. Tingkat Kerusakan Ekosistem Hutan Mangrove ... Hutan mangrove merupakan

8

pembuatan lading garam, dan tempat rekreasi. Hutan mangrove dalam kehidupan

manusia digunakan sebagai sumber pendapatan masyarakat Secara sosial, hutan

mangrove memiliki keterkaitan antara hubungan masyarakat, karena mangrove

dibutuhkan sebagai tempat mencari ikan, kepiting, udang, mendapatkan kayu dan

bahan obat-obatan (Wiyono, 2009). Fungsi fisik hutan mangrove yaitu menjaga

garis pantai agar tetap stabil, melindungi pantai dan tebing sungai dari proses

erosi atau abrasi, serta menahan atau menyerap tiupan angin kencang dari laut ke

darat (Arief, 2007; Nababan, 2016).

C. Tingkat Kerusakan Ekosistem Hutan Mangrove

Hutan mangrove merupakan ekosistem yang unik dan berfungsi ganda dalam

lingkungan hidup. Hutan mangrove tergolong salah satu sumber daya alam yang

dapat diperbarui dan terdapat hampir diseluruh perairan Indonesia yang berpantai

landai. Hutan mangrove merupakan sumber daya alam yang potensial. Meskipun

demikian, hutan mangrove merupakan ekosistem yang sangat mudah rusak jika

terjadi perubahan pada salah satu unsur pembentuknya (Arief, 2007).

Tingkat kerusakan ekosistem mangrove dunia, termasuk Indonesia, sangat cepat

dan dramatis. Ancaman utama kelestarian ekosistem mangrove adalah kegiatan

manusia, seperti pembuatan tambak (ikan dan garam), penebangan hutan, dan

pencemaran lingkungan. Ancaman kelestarian ekosistem mangrove lainnya yaitu

reklamasi, sedimentasi, pertambangan dan bencana alam seperti badai. Restorasi

hutan mangrove mendapat perhatian secara luas mengingat tingginya nilai sosial-

ekonomi dan ekologi (Arief, 2007; Nababan, 2016). Restorasi berpotensi besar

menaikkan nilai sumber daya hayati mangrove, memberi mata pencaharian

Page 27: PARTISIPASI KELOMPOK WANITA CINTA BAHARI …digilib.unila.ac.id/29092/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · C. Tingkat Kerusakan Ekosistem Hutan Mangrove ... Hutan mangrove merupakan

9

penduduk, mencegah kerusakan pantai, menjaga biodiversitas, produksi

perikanan, dan lain-lain (Setyawan, 2005).

D. Pengertian Partisipasi

Partisipasi adalah peran serta seseorang atau kelompok masyarakat dalam proses

pembangunan baik dalam bentuk pernyataan maupun dalam bentuk kegiatan

dengan memberi masukan pikiran, tenaga, waktu, keahlian,modal dan atau materi,

serta ikut memanfaatkan dan menikmati hasil-hasilpembangunan (Sumaryadi,

2010). Partisipasi masyarakat adalah keikutsertaan masyarakat dalam proses

pengidentifikasian masalah dan potensi yang ada di masyarakat, pemilihan dan

pengambilan keputusan tentang alternatif solusi untuk menangani masalah,

pelaksanaan upaya mengatasi masalah, dan keterlibatan masyarakat dalam

proses mengevaluasi perubahan yang terjadi (Andreeyan, 2014)

E. Kelompok wanita

Kelompok wanita merupakan salah satu wadah yang dapat menjadi harapan bagi

keluarga tani karena sumber daya manusia yang ada di dalamnya dapat

dimanfaatkan. Sebagai organisasi yang memadahi kaum wanita dalam upaya

pemberdayaan keluarga, peranan kelompok wanita perdesaan sangatlah

diharapkan sehingga keluarga tani yang terlibat dalam kelompok tersebut dapat

diberdayakan dengan menggali berbagai potensi yang dimiliki oleh kaum wanita

(Vivin dkk, 2015). Indonesia terutama di perdesaan sebagai sumber daya

manusia cukup nyata partisipasinya khususnya dalam memenuhi fungsi keluarga

dan rumah tangga bersama pria. Hasil penelitian Mahdalia (2012), menunjukkan

bahwa peran serta wanita dalam berbagai industri di beberapa daerah cukup besar

Page 28: PARTISIPASI KELOMPOK WANITA CINTA BAHARI …digilib.unila.ac.id/29092/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · C. Tingkat Kerusakan Ekosistem Hutan Mangrove ... Hutan mangrove merupakan

10

dan menentukan, dengan pengelolaan usaha yang bersifat mandiri. Analisis

gender memberikan gambaran bahwa status dan peranan wanita dalam

keluarga berbeda dengan pria. Perilaku individu dalam suatu kelompok

masyarakat dapat ditemukan melalui kegiatan anggota yang dapat dicapai melalui

sistem posisi dan peranan. Wanita memiliki harapan-harapan, kebutuhan-

kebutuhan, minat-minat dan potensi pada dirinya sendiri (Mahdalia, 2012).

Merujuk pada pandangan psikologi humanistik yang menekan pada nilai positif

manusia, wanita butuh mengaktualisasikan dirinya secara optimal guna

mengembangkan kualitas diri. Aktualisasi tersebut akan membawa dampak

positif pada pengembangan umat manusia secara umum (Ihromi, 1995).

Hambatan ini berkaitan dengan struktur pekerjaan dan ekonomi, serta ideologi-

ideologi gender yang semakin meluas.

Terdapat perbedaan signifikan dalam kesempatan untuk mendapatkan pendidikan

dan karir karena adanya stratifikasi kelas dan perbedaan ras. Laki-laki yang ingin

merawat anak-anak mereka dan bertindak selaku partner yang setara di rumah

sering dihadapkan dengan hambatan-hambatan besar seperti keharusan untuk

bekerja dengan jam kerja yang panjang di tempat kerja. Sedangkan wanita yang

bekerja di luar rumah masih harus memikul pekerjaan-pekerjaan di dalam rumah.

Wanita selalu diminta berpartisipasi dalam pembangunan dan dituntut harus

pandai membagi diri dan waktu agar pekerjaan di dalam dan di luar rumah

terkendali sehingga nantinya tidak menimbulkan konflik (Rian, 2008). Peranan

wanita sangat besar dalam memberikan kontribusi terhadap keluarga. Wanita

dalam konteks ini berkontribusi sebagai penunjang bahkan sebagian besar

menjadi tulang punggung keluarga dalam memenuhi kebutuhan ekonomi dan

Page 29: PARTISIPASI KELOMPOK WANITA CINTA BAHARI …digilib.unila.ac.id/29092/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · C. Tingkat Kerusakan Ekosistem Hutan Mangrove ... Hutan mangrove merupakan

11

tugasnya sebagai ibu rumah tangga. Kondisi ini menjadi pendorong kearah peran

aktif wanita memiliki keberdayaan, kemandirian dan keswadayaan dalam upaya

membantu suami meningkatkan taraf hidup (Vivin dkk, 2015). Kebutuhan di

dalam rumah tangga baik itu pendidikan anak dan kesehatan tidak bisa

dihentikan. Wanita kini mulai berperan di berbagai bidang usaha, sehingga

dapat dikatakan sebagian besar tanggung jawab kelangsungan hidup sehari-

hari (Dewi dan Meira, 2011). Davran dan Muge (2004) mengungkapkan bahwa

wanita yang berpartisipasi dalam berbagai kegiatan bertujuan untuk menjaga

stabilitas ekonomi dan meningkatkan satatus mereka.

Page 30: PARTISIPASI KELOMPOK WANITA CINTA BAHARI …digilib.unila.ac.id/29092/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · C. Tingkat Kerusakan Ekosistem Hutan Mangrove ... Hutan mangrove merupakan

12

III. METODE PENELITIAN

A. Waktu dan Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret-April 2017, di Lampung Mangrove

Center, Desa Margasari, Kecamatan Labuhan Maringgai, Kabupaten Lampung

Timur, Provinsi Lampung. Lokasi penelitian dapat dilihat pada Gambar 2.

Gambar 2. Peta lokasi penelitian di Desa Margasari, Kecamatan LabuhanMaringgai, Kabupaten Lampung Timur, Provinsi Lampung denganskala 1:30.000.

1. Letak Geografis dan Luas

Kabupaten Lampung Timur dibentuk berdasarkan Undang-Undang No. 12 tahun

1999 dan diresmikan pada tanggal 27 April 1999, pusat pemerintahan berada di

Page 31: PARTISIPASI KELOMPOK WANITA CINTA BAHARI …digilib.unila.ac.id/29092/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · C. Tingkat Kerusakan Ekosistem Hutan Mangrove ... Hutan mangrove merupakan

13

Sukadana. Secara geografis berada pada 1050 14’-1050 55’ BT dan 40 45’-50 39

LS. Saat ini terdiri atas 24 kecamatan dan 246 desa dengan luas wilayah sekitar

5.325,03 km2, atau 15 % dari total wilayah Provinsi Lampung. Dua diantara 24

kecamatan tersebut merupakan daerah pesisir, yaitu Kecamatan Labuhan

Maringgai dan Kecamatan Pasir Sakti (Monografi Desa Margasari, 2012).

Desa Margasari terletak di Kecamatan Labuhan Maringgai dengan luas 1.002 ha.

Desa Margasari memiliki 12 dusun yang berbatasan langsung dengan wilayah-

wilayah sebagai berikut.

a. Sebelah Timur : Laut Jawa

b. Sebelah Selatan : Desa Sriminosari

c. Sebelah Barat : Desa Sriganding

d. Sebelah Utara : Desa Suko Rahayu

Desa Margasari berada pada ketinggian 1,5 mdpl ini memiliki suhu rata-rata

harian 28-400C dengan bentang wilayah yang memiliki kemiringan 900. Desa

Margasari merupakan salah satu desa yang memiliki pantai dengan tekstur tanah

pasiran yang didominasi oleh tanah bewarna hitam (Monografi Desa Margasari,

2012).

2. Keadaan Fisik Lokasi Penelitian

Desa Margasari mempunyai tipologi pesisir yaitu desa yang berdekatan dengan

laut. Desa Margasari memiliki bentang wilayah yang datar berada pada

ketinggian 1,5 meter di atas permukaan laut. Desa Margasari memiliki bentuk

tekstur tanah pasiran, dengan warna tanah sebagian besar adalah hitam. Desa

yang berada di daratan rendah dan pantai memiliki suhu rata-rata harian 28-40ºC.

Page 32: PARTISIPASI KELOMPOK WANITA CINTA BAHARI …digilib.unila.ac.id/29092/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · C. Tingkat Kerusakan Ekosistem Hutan Mangrove ... Hutan mangrove merupakan

14

Rata-rata curah hujan di Desa Margasari berkisar 2.500 mm per tahun dengan

jumlah hujan rata-rata 12 hari per bulan. Jumlah bulan hujan selama ± 6 bulan

yang terjadi antara bulan November hingga bulan Maret, sedangkan bulan kering

terjadi antara bulan April hingga bulan Oktober (Monografi Desa Margasari,

2012).

3. Jumlah Penduduk

Jumlah penduduk Desa Margasari pada tahun 2012 adalah 7.537 orang.

Penduduk Desa Margasari terdiri dari laki-laki sebanyak 3.824 orang dan

perempuan sebanyak 3.713 orang. Jumlah kepala keluarga pada Desa Margasari

sebanyak 1.863 orang. Penduduk Desa Margasari terdiri dari laki-laki sebanyak

4.651 orang dan perempuan sebanyak 4.345 orang (Monografi Desa Margasari,

2012).

4. Pembagian Luas Desa Margasari Menurut Tata Guna Lahan

Berdasarkan pembagian luas Desa Margasari menurut tata guna lahannya terdiri

dari jalan, sawah dan ladang, bangunan umum, empang, pemukiman/perumahan,

jalur hijau dan pemakaman. Pembagian luas desa menurut tata guna lahannya

dapat dilihat pada Tabel 5.

Tabel 5. Pembagian Luas Desa Margasari Menurut Tata Guna Lahan.No Macam Pengguna Lahan Luas (hektar/m2)

1 Perkebunan 8,5

2 Sawah irigasi hujan 4,5

3 Sawah tadah hujan 4,5

4 Ladang 75

5 Fasilitas umum 50.126

6 Empang 180

7 Pemukiman/Perumahan 230

Page 33: PARTISIPASI KELOMPOK WANITA CINTA BAHARI …digilib.unila.ac.id/29092/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · C. Tingkat Kerusakan Ekosistem Hutan Mangrove ... Hutan mangrove merupakan

15

No Macam Penggunaan Lahan Luas (hektar/m2)

8 Tanah hutan kering 420,5

9 Tanah yang belum dikelolaa) Hutan (jalur hijau)b) Rawa

70080

Sumber: Monografi Desa Margasari, 2012.

Penggunaan lahan untuk fasilitas umum terdiri dari kas kelurahan seluas 2,5

hektar per m², tempat pemakaman umum seluas 1,5 hektar per m², bangunan

sekolah seluas 3,5 hektar per m², fasilitas pasar seluas 1,5 hektar per m², usaha

perikanan seluas 2 hektar per m², jalan seluas 15 hektar per m² dan daerah

tangkapan air seluas 50.000 hektar per m². Penggunaan lahan paling kecil adalah

sawah tadah hujan yaitu 4,5 hektar per m².

4. Jumlah Guru dan Sarana Pendidikan Di Desa Margasari

Desa Margasari memiliki sarana pendidikan yang kurang memadai dimana pada

desa ini untuk gedung pendidikan masih sedikit yang tersedia. Jumlah guru dan

sarana pendidikan dapat dilihat pada Tabel 6.

Tabel 6. Jumlah Guru dan Sarana Pendidikan.No Sarana pendidikan Jumlah Unit Guru (orang)

1 Taman Kanak-kanak 3 12

2 Sekolah Dasar 4 24

3 SMP 1 11

4 Madrasah 1 12

5 TPA 3 16

Sumber : Monografi Desa Margasari Tahun 2012.

Tabel 5. Lanjutan

Page 34: PARTISIPASI KELOMPOK WANITA CINTA BAHARI …digilib.unila.ac.id/29092/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · C. Tingkat Kerusakan Ekosistem Hutan Mangrove ... Hutan mangrove merupakan

16

5. Kondisi Hutan Mangrove

Data mengenai perubahan luasan tutupan hutan mangrove di Kecamatan Labuhan

Maringgai, Kabupaten Lampung Timur pada Tahun 1973-2013 dapat dilihat pada

Tabel 7.

Tabel 7. Perubahan Tutupan Hutan Mangrove di Kecamatan LabuhanMaringgai, Kabupaten Lampung Timur pada Tahun 1973-2013.

No Tahun Luas Tutupan Hutan Mangrove Besar Perubahan (%)

1 1973 2.373,92 -

2 1983 1.826,48 -23,04

3 1994 626,67 -65,69

4 2004 719,35 +14,79

5 2013 1.166,21 +62,12

Sumber: (Yuliasamaya, 2014).

Hutan mangrove Desa Margasari memiliki luas ± 700 hektar dengan ketebalan

mencapai 2 kilometer. Status kawasan hutan mangrove Desa Margasari

merupakan hutan negara yang dalam pengelolaannya diserahkan kepada beberapa

pihak yaitu Pemerintah/BKSDA dibawah Taman Nasional Way Kambas, Swasta

(hutan produksi tetap dan tambak), masyarakat berupa hutan produksi yang dapat

dikonversi dan Perguruan Tinggi Negeri yaitu Universitas Lampung (Kustanti,

2011). Pada Tahun 2014 luas hutan mangrove di Desa Margasari sudah mencapai

817,59 ha (Putra dkk, 2015).

6. Keadaan Fisik Hutan Mangrove

Hutan mangrove di Desa Margasari adalah hutan mangrove sekunder. Hutan

mangrove ini sebelum Tahun 1977 berupa jalur hijau (green belt), kemudian

dilakukan penebangan atau pembukaan hutan mangrove pada Tahun 1977 untuk

pertambakan udang tradisional; pertambakan udang dilaksanakan pada tahun

Page 35: PARTISIPASI KELOMPOK WANITA CINTA BAHARI …digilib.unila.ac.id/29092/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · C. Tingkat Kerusakan Ekosistem Hutan Mangrove ... Hutan mangrove merupakan

17

1978-1989; pada Tahun 1990 terjadi abrasi pada lahan-lahan tambak yang telah

bersertifikat dan menghancurkan infrastruktur desa; pada Tahun 1995 dan 1997

telah dilakukan upaya rehabilitasi hutan mangrove oleh Dinas Kehutanan

Lampung, LSM, dan ABRI Manunggal. Upaya rehabilitasi tersebut berhasil

dilaksanakan dan hutan mangrove meluas sampai 700 ha pada Tahun 2005

(Kustanti dkk, 2014).

Jenis vegetasi yang mendominasi hutan mangrove Desa Margasari adalah api-api

(Avicennia marina) (Kustanti, 2014). Adapun fauna yang ditemukan di hutan

mangrove tersebut diantaranya kelas mamalia, aves, pisces, insekta dan reptilia.

Fauna mamalia yang ditemukan di hutan mangrove salah satunya adalah monyet

ekor panjang (Macaca fascicularis). Sedangkan jenis burung yang dijumpai

antara lain burung kuntul kerbau (Bulbucus ibis), burung belibis (Dendrocygna

arcuata), burung bangau (Ciconiidae sp.), burung elang laut (Fregata ariel),

burung raja udang biru (Alcedo caerulescens) dan burung blekok sawah (Ardeola

speciosa) (Kustanti dkk, 2014).

B. Alat dan Bahan

Alat yang digunakan dalam penelitian ini meliputi alat tulis, kamera DSLR,

angket/kuisioner, GPS, dan laptop. Sedangkan objek yang digunakan pada

penelitian ini yaitu seluruh Kelompok Wanita Cinta Bahari bahari di Lampung

Mangrove Center, Desa Margasari, Kecamatan Labuhan Maringgai, Kabupaten

Lampung Timur, Provinsi Lampung.

Page 36: PARTISIPASI KELOMPOK WANITA CINTA BAHARI …digilib.unila.ac.id/29092/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · C. Tingkat Kerusakan Ekosistem Hutan Mangrove ... Hutan mangrove merupakan

18

C. Batasan Penelitian

Batasan dalam penelitian ini yaitu.

1. Kelompok wanita tani yang dimaksud adalah seluruh anggota Kelompok

Wanita Cinta Bahari bahari yang terdapat di Lampung Mangrove Center, Desa

Margasari, Kecamatan Labuhan Maringgai, Kabupaten Lampung Timur,

Provinsi Lampung.

2. Partisipasi dalam upaya konservasi hutan mangrove yang dimaksud adalah

bentuk keikutsertaan Kelompok Wanita Cinta Bahari bahari dalam kegiatan

perlindungan, pemanfaatan, pengawetan berdasarkan Undang-Undang Nomor

5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumberdaya Alam Hayati dan Ekosistemnya.

D. Metode Pengumpulan Data

1. Jenis data yang dikumpulkan

a. Data Primer

Data primer merupakan data yang belum tersedia dan dapat diperoleh langsung di

lapangan meliputi nama, umur, tingkat pendidikan, jumlah anggota keluarga,

pekerjaan, pendapatan, dan kegiatan yang dilakukan oleh kelompok wanita tani

dalam upaya konservasi hutan mangrove di Lampung Mangrove Center, Desa

Margasari, Kecamatan Labuhan Maringgai, Lampung Timur, Provinsi Lampung.

b. Data Sekunder

Data sekunder merupakan data yang diperoleh dari study literature. Data

sekunder meliputi peta lokasi penelitian, data monografi di Lampung Mangrove

Center, Desa Margasari, Kecamatan Labuhan Maringgai, Lampung Timur,

Provinsi Lampung.

Page 37: PARTISIPASI KELOMPOK WANITA CINTA BAHARI …digilib.unila.ac.id/29092/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · C. Tingkat Kerusakan Ekosistem Hutan Mangrove ... Hutan mangrove merupakan

19

2. Metode pengumpulan data

Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara sebagai berikut.

a. Teknik Observasi

Teknik observasi dilakukan dengan pengamatan langsung terhadap objek yang

akan diteliti. Dalam penelitian ini penulis langsung terjun ke lapangan untuk

mendapatkan data dan informasi yang berkaitan dengan fokus penelitian. Teknik

observasi ini bertujuan untuk mendukung data primer.

b. Teknik Wawancara

Teknik wawancara dilakukan dengan tanya jawab secara langsung terhadap

responden dengan menggunakan kuisioner. Teknik wawancara ini bertujuan

untuk mengumpulkan data primer. Kuesioner adalah daftar pertanyaan yang

diberikan kepada orang yang bersedia memberikan respons (responden) sesuai

dengan permintaan peneliti. Tujuan penyebaran angket ialah mencari

informasi yang lengkap mengenai suatu masalah dari responden (Riduwan,

2011). Angket/kuesioner ini ditujukan kepada Kelompok Wanita Cinta

Bahari bahari untuk memperoleh data mengenai kegiatan apa saja yang

dilakukan dalam upaya konservasi hutan mangrove di Desa Margasari,

Kecamatan Labuhan Maringgai, Kabupaten Lampung Timur.

c. Studi Literatur

Studi literatur dilakukan dengan mengumpulkan data-data penunjang penelitian

yang diperoleh dari berbagai sumber.

E. Teknik Penentuan Responden Penelitian

Penentuan responden dalam penelitian ini diambil secara purposive sampling.

Page 38: PARTISIPASI KELOMPOK WANITA CINTA BAHARI …digilib.unila.ac.id/29092/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · C. Tingkat Kerusakan Ekosistem Hutan Mangrove ... Hutan mangrove merupakan

20

Purposive sampling yaitu pengambilan responden secara sengaja yang

disesuaikan dengan tujuan atau masalah penelitian dengan pertimbangan-

pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2010). Jumlah Kelompok Wanita Cinta

Bahari bahari yaitu 41 orang. Responden adalah seseorang yang diminta untuk

memberikan respon terhadap pertanyaan-pertanyaan (langsung atau tidak

langsung, lisan atau tertulis ataupun berupa perbuatan yang diajukan oleh

peneliti (Subliyanto, 2010).

F. Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis

deskriptif kualitatif yaitu peneliti menjelaskan fakta yang diperoleh peneliti dalam

menyusun skripsi. Penggunaan teknik analisis kualitatif meliputi deskripsi data

sampai pada kesimpulan (Sugiyono, 2015). Pada umumnya alasan menggunakan

metode analisis deksriptif kualitatif karena permasalahan belum jelas sehingga

peneliti dapat memahami situasi sosial secara mendalam, menemukan pola,

situasi, hipotesis dan teori (Sugiyono, 2015). Analisis deskriptif yang digunakan

dalam penelitian ini digunakan untuk mengidentifikasi kegiatan apa saja yang

dilakukan Kelompok Wanita Cinta Bahari bahari dalam upaya konservasi hutan

mangrove. Upaya konservasi berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990

tentang Konservasi Sumberdaya Alam Hayati dan Ekosistemnya meliputi.

1. Perlindungan Sistem Penyangga Kehidupan

Perlindungan sistem penyangga kehidupan ditunjukkan bagi terpeliharanya

proses ekologis yang menunjang kelangsungan kehidupan untuk meningkatkan

kesejahteraan masyarakat dan mutu kehidupan manusia.

Page 39: PARTISIPASI KELOMPOK WANITA CINTA BAHARI …digilib.unila.ac.id/29092/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · C. Tingkat Kerusakan Ekosistem Hutan Mangrove ... Hutan mangrove merupakan

21

2. Pengawetan Keanekaragaman Jenis Tumbuhan dan Satwa BesertaEkosistemnya

Pengawetan keanekaragaman jenis tumbuhan dan satwa beserta ekosistemnya

bertujuan untuk menghindarkan jenis tumbuhan dan satwa dari bahaya

kepunahan, menjaga kemurnian genetik dan keanekaragaman jenis tumbuhan

dan satwa, memelihara keseimbangan dan kemantapan ekosistem yang ada

agar dapat dimanfaatan bagi kesejahteraan manusia secara berkelanjutan.

Pengawetan ini dilakukan dengan upaya penetapan dan penggolongan yang

dilindungi dan tidak dilindungi, pengelolaan jenis tumbuhan dan satwa serta

habitatnya, pemeliharaan dan pengembangbiakan.

3. Pemanfaatan Secara Lestari Sumber Daya Alam Hayati Dan Ekosistemnya

Pemanfaatan secara lestari sumber daya alam hayati dan ekosistemnya

dilakukan dengan kegiatan pemanfaatan tumbuhan dan satwa, pemanfaatan

kondisi lingkungan kawasan pelestarian alam yaitu potensi kawasan berupa

ekosistem, keadaan iklim, fenomena alam, kekhasan tumbuhan dan satwa dan

peninggalan budaya yang berada dalam kawasan tersebut.

Analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan menghitung frekuensi dan

membuat persentase jawaban responden pada pertanyaan kuisioner yang diajukan

dengan menggunakan rumus (Sugiyono, 2010).

Keterangan :

P = Persentase n = Jumlah sampel f = Frekuensi

Penentuan kategori sikap dan perilaku/partisipasi Kelompok Wanita Cinta

P = f x 100 %n

Page 40: PARTISIPASI KELOMPOK WANITA CINTA BAHARI …digilib.unila.ac.id/29092/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · C. Tingkat Kerusakan Ekosistem Hutan Mangrove ... Hutan mangrove merupakan

22

Bahari dalam upaya konservasi hutan mangrove dilakukan dengan

menggunakan rumus interval menurut (Sugiyono, 2010).

I = NT – NRK

Keterangan :

NT = Nilai Tertinggi K = Kategori

I = Interval NR = Nilai Terendah

Tingkat partisipasi Kelompok Wanita Cinta Bahari bahari dalam upaya

konservasi hutan mangrove pada aspek perlindungan sistem penyangga kehidupan

sebanyak dua belas pertanyaan. Aspek pengawetan keanekaragaman jenis

tumbuhan dan satwa beserta ekosistemnya sebanyak tujuh pertanyaan.

Sedangkan aspek pemanfaatan secara lestari sumber daya alam hayati dan

ekosistemnya sebanyak delapan pertanyaan. Interval dalam tingkat partisipasi

adalah sebagai berikut.

a. Partisipasi Kelompok Wanita Cinta Bahari bahari dalam aspek perlindungan

sistem penyangga kehidupan.

Kategori rendah : 0 - 40

Kategori sedang : 41 - 80

Kategori tinggi : 81 - 120

b. Partisipasi Kelompok Wanita Cinta Bahari bahari dalam aspek pengawetan

keanekaragaman jenis tumbuhan dan satwa beserta ekosistemnya

Kategori rendah : 0 – 23.33

Kategori sedang : 24 – 47.33

Kategori tinggi : 48 - 70

Page 41: PARTISIPASI KELOMPOK WANITA CINTA BAHARI …digilib.unila.ac.id/29092/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · C. Tingkat Kerusakan Ekosistem Hutan Mangrove ... Hutan mangrove merupakan

23

c. Partisipasi Kelompok Wanita Cinta Bahari bahari dalam aspek pemanfaatan

secara lestari sumber daya alam hayati dan ekosistemnya.

Kategori rendah : 0 – 26,6

Kategori sedang : 27 – 53,6

Kategori tinggi : 54 - 80

Page 42: PARTISIPASI KELOMPOK WANITA CINTA BAHARI …digilib.unila.ac.id/29092/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · C. Tingkat Kerusakan Ekosistem Hutan Mangrove ... Hutan mangrove merupakan

58

V. SIMPULAN DAN SARAN

5.1. Simpulan

Berdasarkan penelitian yang telah telah dilaksanakan, dapat disimpulkan bahwa

kegiatan yang dilakukan Kelompok Wanita Cinta Bahari dalam upaya konservasi

hutan mangrove di Lampung Mangrove Center, Desa Margasari, Kecamatan

Labuhan Maringgai, Kabupaten Lampung Timur yaitu.

1. Pada aspek perlindungan masuk dalam kategori baik dengan besar

persentase yaitu 87,80 % yang didukung oleh kegiatan perlindungan

tanaman jeruju (A. ilicifolius) dan buah pedada (S. caseolaris) dari

gangguan hama/penyakit, gangguan satwa, gangguan manusia, gangguan

bencana alam, perlindungan terhadap satwa yang hidup di hutan

mangrove, partisipasi dalam melakukan kontroling/pengawasan bagi

seseorang yang keluar masuk kawasan hutan mangrove, partisipasi dalam

melakukan pendampingan kepada seseorang yang masuk kawasan hutan

mangrove, partisipasi dalam kegiatan penyuluhan dari PPL/Dishut/LSM/

lembaga terkait lainnya mengenai perlindungan/pengawetan/pemanfaatan

hutan mangrove.

2. Pada aspek pengawetan masuk dalam kategori baik dengan besar

persentase yaitu 53,65 % yang didukung oleh kegiatan penyulaman

tanaman mangrove yang mati, pembibitan mangrove, pemupukan,

Page 43: PARTISIPASI KELOMPOK WANITA CINTA BAHARI …digilib.unila.ac.id/29092/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · C. Tingkat Kerusakan Ekosistem Hutan Mangrove ... Hutan mangrove merupakan

59

menjaga satwa yang terdapat di kawasan hutan mangrove, dan penanaman

hutan mangrove.

3. Pada aspek pemanfaatan masuk dalam kategori baik dengan besar

persentase yaitu 58,53 % yang didukung oleh kegiatan pemanfaatan hutan

mangrove kayu/non kayu, pemanfaatan hutan mangrove untuk dijadikan

sebagai bahan obat-obatan, dan pemanfaatan mangrove secara bijaksana.

5.2. Saran

Adapun saran dari penulis yang dapat menjadi masukan untuk Kelompok Wanita

Cinta Bahari di Lampung Mangrove Center, Desa Margasari, Kecamatan Labuhan

Maringgai, Kabupaten Lampung Timur yaitu.

1. Kelompok Wanita Cinta Bahari harus lebih meningkatkan koordinasi dan

kerjasama, baik internal maupun eksternal sehingga saat melaksanakan

kegiatan yang berkaitan dengan pemanfaatan sumber daya mangrove dapat

berjalan sesuai dengan aturan yang sudah di tetapkan.

2. Perlu dilakukannya penyuluhan atau pendampingan dari Dinas Kehutanan

atau Pemerintah Daerah setempat tekait pengelolaan hutan mangrove agar

kegiatan dalam pemanfaatan hutan mangrove dapat berjalan dengan baik

dan optimal.

3. Aspek-aspek yang berkaitan secara langsung seperti kualitas sumberdaya

manusia serta peminjaman teknologi yang digunakan dalam pengolahan

daun jeruju (A. ilicifolius) dan buah pedada (S. caseolaris) merupakan

faktor utama yang harus diperhatikan mengingat kurangnya ketersediaan

peralatan dalam pengolahan bahan baku tersebut. Aspek tersebut harus

Page 44: PARTISIPASI KELOMPOK WANITA CINTA BAHARI …digilib.unila.ac.id/29092/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · C. Tingkat Kerusakan Ekosistem Hutan Mangrove ... Hutan mangrove merupakan

60

lebih diperhatikan agar dapat mendukung pelaksanaan kegiatan

pemanfaatan daun jeruju dan buah pedada untuk lebih baik lagi.

4. Untuk meningkatkan kualitas dan mengoptimalkan sumberdaya manusia

sekaligus sumberdaya alam yang ada di Desa Margasari perlu diadakan

pelatihan-pelatihan yang lebih beragam.

5. Kelompok Wanita Cinta Bahari Desa Margasari perlu memperluas

jaringan kerja sama dengan sesama kelompok wanita baik dalam satu

kecamatan maupun ke luar daerah.

6. Kontribusi tokoh masyarakat terkait aktualisasi wanita melalui kelompok

wanita Desa Margasari perlu ditingkatkan.

Page 45: PARTISIPASI KELOMPOK WANITA CINTA BAHARI …digilib.unila.ac.id/29092/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · C. Tingkat Kerusakan Ekosistem Hutan Mangrove ... Hutan mangrove merupakan

DAFTAR PUSTAKA

Page 46: PARTISIPASI KELOMPOK WANITA CINTA BAHARI …digilib.unila.ac.id/29092/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · C. Tingkat Kerusakan Ekosistem Hutan Mangrove ... Hutan mangrove merupakan

61

DAFTAR PUSTAKA

Al Fajar., D. Oetama., dan A. Afu. 2013. Studi kesesuaian jenis untukperencanaan rehabilitasi ekosistem mangrove di Desa Wawatu KecamatanMoramo Utara Kabupaten Konawe Selatan. Jurnal Mina Laut Indonesia.3(12): 164-176.

Amba dan Martha. 1998. Faktor-faktor yang Mempengaruhi PartisipasiMasyarakat dalam Pelestarian Hutan Mangrove (Studi Kasus diKecamatan Teluk Ambon Baguala, Kotamadya Ambon, Maluku). Tesis.Program Pascasarjana. Institut Pertanian Bogor. Bogor. 50 p.

Andreeyan, R. 2014. Partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan pembangunanDi Kecamatan Sambutan, Kota Samarinda. Jurnal Administrasi Negara.2(4): 1938-1951.

Arief, A. 2007. Hutan Mangrove Fungsi dan Manfaatnya. Buku. Kanisius.Yogyakarta. 48 p.

Ariftia, R. 2013. Nilai Ekonomi Total Hutan Mangrove Desa MargasariKecamatan Labuhan Maringgai Kabupaten Lampung Timur. Skripsi.Universitas Lampung. Bandar Lampung. 52 p.

Bao, T.Q. 2011. Effect mangrove forest structures on wave attenuation in CoasalVietnam. Jurnal Oceanologia. 5(3): 807-808.

Anwar, C dan Gunawan, H. 2007. Peranan ekologis dan sosial ekonomis hutanmangrove dalam mendukung pembangunan wilayah pesisir. ProsidingEkspose Hasil-Hasil Hutan Penelitian: Konservasi dan RehabilitasiSumberdaya Hutan. Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan danKonservasi Alam, 20 September 2007. Bogor. 23-34 p.

Cesario, A,E., Yuwono, S,B., dan Qurniati, R. 2015. Partisipasi kelompokmasyarakat dalam pelestarian hutan mangrove di Desa MargasariKecamatan Labuhan Maringgai Kabupaten Lampung Timur. Jurnal SylvaLestari. 3(2): 21-30 p.

Page 47: PARTISIPASI KELOMPOK WANITA CINTA BAHARI …digilib.unila.ac.id/29092/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · C. Tingkat Kerusakan Ekosistem Hutan Mangrove ... Hutan mangrove merupakan

62

Cie, Y., Wisudo, S. H., dan Purbayanto, A. 2010. Partisipasi MasyarakatNelayan Dalam Pemanfaatan Kawasan Mangrove Untuk PerikananTangkap Di Halmahera Utara. http://www.repository.ipb.ac.id. Diaksespada tanggal 20 Maret 2017.

Dahuri. 2003. Keanekaragaman Hayati: Aset Pembangunan BerkelanjutanIndonesia. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. 240 p.

Davran dan Muge. 2004. Participation of Women Farmer and WomenAgricultural Engineer to Water Management in Turkey From the GenderPoint of View: Threads and Opportunities. Diakses pada Tanggal 23Januari 2017, Pukul 13.00 WIB. http://www.fao.org.

Dephut Kehutanan. 1990. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 TentangKonservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya. Jakarta.

Dewi, P.D.P., Sukerti, N.W., Ekayani, I.A.P.H. 2014. Pemanfaatan tepung buahmangrove jenis lindur (Bruguiera gymnorrizha) menjadi kue kering putrisalju. Jurnal Bosaparis. (2)1: 1-10.

Dewi dan Meira, N.A.F. 2011. Pengaruh Usaha Kelompok Wanita Tani“Mekar Usaha” Terhadap Pendapatan Keluarga Di Banjar Dinas SarenKauh, Desa Budakeling, Kecamatan Bebandem, Kabupaten Karangasem.Diakses pada Tanggal 2 Februari 2017, Pukul 14.30 WIB.https://media.neliti.com.

Fredlina. 2009. Mengapa Perempuan Bekerja. Diakses pada tanggal 17 April2017, Pukul 16.00 WIB. http://www.sangcerpenisbercerita.co.id.

Habibi. 2008. Teori Kebutuhan Maslow. Diakses pada tanggal 5 maret 2017http://www.motivasibelajardanteorikebutuhan(maslow).co.id.

Hades, F. 2007. Selamatkan mangrove. Diakses tanggal 21 Desember 2016.http://fertobhades.wordpress.com/2007/10/15/selamatkan-mangrove//.

Hamsah. 2013. Karakterisasi Sifat Fisikokimia Tepung Buah Pedada(S. caseolaris ). Skripsi. Universitas Hasanuddin. Makasar. 53 p.

Haris, R. 2014. Keanekaragaman vegetasi dan satwa liar hutan mangrove.Jurnal Bionature. 15(2): 117-122.

Hasyim, H. 2006. Analisis karakteristik petani kopi terhadap pendapatan (studikasus: Desa Dolok Saribu Kecamatan Paguran Tapanuli Utara). JurnalKomunikasi Penelitian. 1(2): 22-27.

Ihromi T.O. 1995. Kajian Wanita Dalam Pembangunan. Buku. Yayasan OborIndonesia. Jakarta. 60 p.

Page 48: PARTISIPASI KELOMPOK WANITA CINTA BAHARI …digilib.unila.ac.id/29092/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · C. Tingkat Kerusakan Ekosistem Hutan Mangrove ... Hutan mangrove merupakan

63

Islam, S. N. 2011. Water salinity investigation in the sundarbans rivers inBangladesh. International Journal Of Water. 1(6): 74-91.

Irawanto R. 2014. Jeruju (A. ilicifolius): biji perkecambahan dan potensinya.Jurnal Biodeversitas. 1(5): 1011-1018.

Irwanto. 2008. Manfaat hutan mangrove. Diakses tanggal 21 Desember 2016.http://indonesiaforest.webs.com/manfaat_hutan_mangrove. pdf. 2 p.

Julia, D. 2016. Studi tentang pengawasan hutan mangrove oleh Dinas KehutananDi Kota Tarakan. Jurnal Pemerintahan Integratif. 4(2): 155-165 .

Karminarsih. E. 2007. Pemanfaatan ekosistem mangrove bagi minimasi dampakbencana di wilayah pesisir. Jurnal Manajemen Hutan. 13(3): 182-187.

Kusmana, C. 2010. Nilai ekologis ekosistem hutan mangrove. JurnalMedia Konservasi. 5(1): 17-24.

Kustanti, A. 2011. Manajemen Hutan Mangrove. Buku. IPB Press. Bogor. 248p.

Kustanti. A., Nugroho, B., Nurrochmat D. R dan Yosuke, O. 2014. Evolusi hakkepemilikan dalam pengelolaan ekosistem hutan mangrove di lampungmangrove center. Jurnal Kebijakan Pertanian dan Lingkungan. 1(3): 143-158.

Mahdalia, A. 2012. Kontribusi Curahan Waktu Kerja Perempuan TerhadapTotal Curahan Waktu Kerja Pada Usaha Peternakan Sapi Potong DiPerdesaan (Studi Kasus, Kelompok Tani Ternak Lonrae KelurahanSamaenre Kecamatan Sinjai Tengah Kabupaten Sinjai). Skripsi.Universitas Hasanuddin. Makassar. 52 p.

Manalu, R.D.E., Salamah, E, Retiaty, F., Kurniawati, N. 2013. Kandungan zatgizi makro dan vitamin produk buah pidada (S. Caseolaris). JurnalPenelitian Gizi dan Makanan. 3(2): 135-140.

Monografi Desa Margasari. 2012. Potensi Desa, Kecamatan Labuhan Maringgai,Kabupaten Lampung Timur, Provinsi Lampung. Lampung. 15p.

Muharam. 2014. Penanaman mangrove sebagai salah satu upaya rehabilitasilahan dan lingkungan di kawasan pesisir pantai utara Kabupaten Karawang.Jurnal Ilmiah Solusi. 1(1): 1-14.

Mulyadi,E., Hendriyanto, O., dan Fitriani, N . 2010. Konservasi hutanmangrove sebagai ekowisata. Jurnal Ilmiah Teknik Lingkungan. 2(1): 51-57.

Page 49: PARTISIPASI KELOMPOK WANITA CINTA BAHARI …digilib.unila.ac.id/29092/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · C. Tingkat Kerusakan Ekosistem Hutan Mangrove ... Hutan mangrove merupakan

64

Mulyani, S. 2009. Studi Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Probabilitas IbuRumah Tangga untuk Bekerja (Studi Kasus Ibu Rumah Tangga diKecamatan Purworejo, Kabupaten Klaten, Jateng). Skripsi. UniversitasSurakarta. Jawa Tengah. 60 p.

Mulyani, E dan Fitriani, N. 2013. Konservasi hutan mangrove sebagaiekowisata. Jurnal Ilmiah Teknik Lingkungan. 2(2): 11-18.

Nababan, E,J,K. 2016. Modal Sosial Pada Pengelolaan Dan Pelestarian HutanMangrove Di Kecamatan Labuhan Maringgai Kabupaten Lampung Timur.Skripsi. Universitas Lampung. Bandar Lampung. 74 p.

Nybakhen. 1988. Biologi Laut Suatu Pendekatan Ekologis. Buku. Gramedia.Jakarta. 459 p.

Petra, J,L.,Sastra, W., Riyantini, I. 2012. Pengaruh kerapatan mangrove terhadaplaju sedimen transpor di Pantai Karangsong Kabupaten Indramayu. JurnalPerikanan dan Kelautan. 3(3): 329-337.

Peraturan Daerah Kota Tarakan Nomor 4 Tahun 2002 Tentang Pengawasan HutanMangrove di Kota Tarakan.

Piyanto. 2012. Dalam berita Harian Lampung Post: 48% Hutan Mangrove DiLampung Rusak. Diakses tanggal 21 Desember 2016, pukul 11:14 WIB.http://watala.org/new/?p=156. 1 p.

Pujdiwati. 1983. Peranan Perempuan dalam Perkembangan Masyarakat diDesa. Buku. CV Rajawali. Jakarta. 255 p.

Purnobasuki, H. 2010. Ancaman terhadap hutan mangrove di Indonesia danlangkah strategis pencegahannya. Jurnal Biologi. 3(1): 121-132.

Putra, A. K., Bakri, S. dan Kurniawan, B. 2015. Peranan ekosistem hutanmangrove pada imunitas terhadap malaria: studi Di Kecamatan LabuhanMaringgai Kabupaten Lampung Timur. Jurnal Sylva Lestari. 3(2): 67-78 .

Rahmawati. 2006. Upaya Pelestarian Mangrove Berdasarkan PendekatanMasyarakat. Skripsi. Universitas Sumatera Utara. 60 p.

Rian, N. 2008. Gender dan Adminstars Publik. Buku. Pustaka Pelajar.Yogyakarta. 314 p.

Riduwan. 2011. Dasar-Dasar Statistika. Buku. Alfabeta. Bandung. 273 p.

Ritohardoyo. 2006. Bahan Ajar Ekologi Manusia. Program MagisterPengelolaan Lingkungan. Program Pascasarjana. Universitas GajahMada. Buku. Pustaka. Yogyakarta. 250 p.

Page 50: PARTISIPASI KELOMPOK WANITA CINTA BAHARI …digilib.unila.ac.id/29092/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · C. Tingkat Kerusakan Ekosistem Hutan Mangrove ... Hutan mangrove merupakan

65

Romimotarto, K. 2001. Biologi Laut: Ilmu Pengetahuan Tentang Biota Laut.Buku. Djambatan. Jakarta. 540 p.

Sadono, Y. 2013. Peran serta masyarakat dalam pengelolaan Taman NasionalGunung Merbabu di Desa Jeruk Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali.Jurnal Pembangunan Wilayah dan Kota. 9(1): 53‐64.

Sarno, Marisa, H dan Sadiah, S. 2013. Beberapa jenis mangrove tumbuhan obattradisional di Taman Nasional Sembilang, Banyuasin, Sumatera Selatan.Jurnal Penelitian Sains. 16(3): 1-7.

Setyawan, A. 2002. Ekosistem mangrove sebagai kawasan peralihan ekosistemperairan tawar dan perairan laut. Jurnal Enviro. 2(1): 25-40.

Setyawan, A. 2005. Pemanfaatan langsung ekosistem mangrove di Jawa Tengahdan penggunaan lahan di sekitarnya; kerusakan dan upaya restorasinya. JurnalBiodiversitas. 7(3): 282-291.

Setiawan. H. 2013. Status ekologi hutan mangrove pada berbagai tingkatketebalan. Jurnal Penelitian Kehutanan Wallacea. 2(2): 104-120.

Soetrisno. 1995. Menuju Masyarakat Partisipatif. Buku. Karnisius. Yogyakarta.260 p.

Sofian, A., Harahab, N., dan Marsoedi. 2012. Kondisi dan manfaat langsungekosistem hutan mangrove Desa Penunggul, Kecamatan Nguling,Kabupaten Pasuruan. Jurnal Kondisi dan Manfaat Langsung Ekosistem.2(2): 56-63.

Subliyanto. 2010. Subyek Penelitian dan Responden. Diakses Tanggal 6Februari 2017. http://subliyanto.co.id/2010/06/subyek-penelitian-dan-responden.html.

Suchewaboripont. 2011. Zonal variation in leaf litter decomposition in asecondary mangrove forest. Jurnal Tropics. 20(2): 1-10.

Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,Kualitatif, dan R & D. Buku. Alfabeta. Bandung. 380 p.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif dan R & D. Buku.Alfabeta. Bandung. 334 p.

Sugiyono. 2015. Memahami Penelitian Kualitatif. Buku. Alfabeta. Bandung.234 p.

Page 51: PARTISIPASI KELOMPOK WANITA CINTA BAHARI …digilib.unila.ac.id/29092/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · C. Tingkat Kerusakan Ekosistem Hutan Mangrove ... Hutan mangrove merupakan

66

Sukmawan, D. 2004. Penilaian Ekonomi Manfaat Hutan Mangrove Di DesaKarangjaladri, Kecamatan Parigi Kabupaten Ciamis, Propinsi Jawa Barat.Skripsi. Institut Pertanian Bogor. Bogor. 72 p.

Sumaryadi, dan Nyoman, I. 2010. Sosiologi Pemerintahan. Dari PerspektifPelayanan, Pemberdayaan, Interaksi, dan Sistem KepemimpinanPemerintahan Indonesia. Buku. Ghalia Indonesia. Jakarta. 270 p.

Sunito, S. 2012. Peran serta masyarakat pedesaan dalam rehabilitasi hutanmangrove. Jurnal Sosiologi Pedesaan. 3(1): 24-35.

Tarigan, M. S. 2008. Sebaran dan luas hutan mangrove di Wilayah Pesisir TelukPising Utara Pulau Kabaena Provinsi Sulawesi Tenggara. Jurnal MakaraSains. 12(2): 108-112.

Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997 Tentang Pengelolaan LingkunganHidup.

Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 Tentang Konservasi Sumberdaya AlamHayati dan Ekosistemnya.

Utami, D. 2010. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Probabilitas IbuRumah Tangga Untuk Bekerja Di Kecamatan Purworejo KabupatenPurworejo. Skripsi. Universitas Sebelas Maret. Surakarta. 71 p.

Vivin, Fatmawati dan Endang. 2015. Peranan kelompok wanita tani pedesaandalam menunjang pendapatan keluarga. Jurnal Tesis PMIS –UNTAN-PSS2015. 2(1): 1-17.

Walters, B.B., Ronnback, P., Kovacs, J.M., Crona, B., Hussain, S. A., Badola,R., Primavera, J.H., Barbier, E., dan Guebas, F.D. 2008. Ethnobiology,socio-economic and management of mangrove forests: a review. JurnalAquatic Botany. 89(2): 220-236.

Wiyono, M. 2009. Pengelolaan hutan mangrove dan daya tariknya sebagai objekwisata di Kota Probolinggo. Jurnal Aplikasi Manajemen. 7(2): 1-9.

Yuliasamaya., Darmawan, A. dan Hilmanto, R. 2014. Perubahan tutupanhutan mangrove di Pesisir Kabupaten Lampung Timur. Jurnal SylvaLestari. 2(3): 111-124.