40
GANGGUAN SIKLUS HAID Disusun untuk memenuhi salah satu Tugas Kepaniteraan Klinik Senior Bagian Ilmu Kebidanan dan Kandungan RSU Haji Mina Medan Disusun oleh: Muhammad Natsir Ilvira 1008260053 Pembimbing: dr. Ahmad Khuwailid, Sp. OG SMF ILMU KEBIDANAN DAN KANDUNGAN 1

Paper Gangguan Haid Dan Siklus Haid

Embed Size (px)

DESCRIPTION

ggghjvhj

Citation preview

Page 1: Paper Gangguan Haid Dan Siklus Haid

GANGGUAN SIKLUS HAID

Disusun untuk memenuhi salah satu Tugas Kepaniteraan Klinik Senior Bagian Ilmu Kebidanan dan Kandungan RSU Haji Mina

Medan

Disusun oleh:

Muhammad Natsir Ilvira

1008260053

Pembimbing:

dr. Ahmad Khuwailid, Sp. OG

SMF ILMU KEBIDANAN DAN KANDUNGAN

RSU HAJI MINA MEDAN

2014

1

Page 2: Paper Gangguan Haid Dan Siklus Haid

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas Rahmat dan Ridho-

Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas ini sesuai dengan waktunya.

Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada dr.

Ahmad Khuwailid, Sp.OG, selaku pembimbing dalam penyelesaian tugas ini

serta kesempatan yang telah diberikan kepada penulis sehingga tugas ini dapat

diselesaikan dengan baik.

Semoga paper ini dapat menambah wawasan kita dalam dunia kesehatan

kebidanan dan kandungan, pada kesempatan ini penulis membahas materi dengan

judul ”GANGGUAN SIKLUS HAID”.

Penulis menyadari bahwa tulisan ini jauh dari sempurna, karena itu penulis

mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak, semoga

bermanfaat.

Medan, November 2014

Penulis

2

Page 3: Paper Gangguan Haid Dan Siklus Haid

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Masalah yang paling banyak berkaitan dengan siklus menstruasi, yakni

infertilitas, kehamilan yang tidak di inginkan, akibat jangka panjang

trauma lahir, dan kesulitan Selama periode klimakterium dan periode

pasca klimakterik, yang terkait dengan perubahan normal dengan sistem

reproduksi. Pada makalah ini akan membahas kelainan menstruasi yang

normal terjadi maupun yang abnormal dan disertai dengan penanganan.

1.2 Tujuan

Tujuan dibuatnya makalah ini adalah agar pembaca mengetahui apa saja

kelainan pada menstruasi maupun pada siklus menstruasi dan bagaimana

cara penanganannya.

3

Page 4: Paper Gangguan Haid Dan Siklus Haid

BAB 2

GANGGUAN SIKLUS HAID

Terjadinya menstruasi atau haid merupakan perpaduan antara kesehatan

alat genetalia dan rangsangan hormonal yang kompleks yang berasal dari mata

rantai aksis hipotalamus-hipofisis-ovarium. Oleh karena itu gangguan haid dan

gangguan siklus haid dapat terjadi dari kelainan 2 faktor tersebut. Beberapa

bentuk kelainan haid dan siklus haid masa reproduksi aktif sebagai berikut:

2.1 Kelainan tentang banyak dan lama pendarahan

Hipermenorea (menoragia)

Jadwal siklus haid tetap , tetapi kelainan terletak pada jumlah

pendarahan lebih banyak dan dapat disertai gumpalan darah dan

lamanya pendarahan lebih dari 8 hari. Terjadinya hipermenorea

berkaitan dengan kelainan pada rahim,yaitu mioma uteri, polip

endomentrium, dan gangguan perlepasan endomentrium.

Penyebab:

Hypopasia uteri

Menurut beratnya hypopsia dapat mengakibatkan:

- Amenorrhoe (uterus sangat kecil)

- Hypermenorrhoe

- Menorrhagia karena tonus otot rahim kurang

Ashteni

Menoragia terjadi karena tonus otot kurang

Selama atau sesudah menderita suatu penyakit atau karena

terlalu lelah juga kerena tonus otot kurang

Myoma uteri

Disebabkan oleh:

- Kontraksi otot rahim kurang

- Cavum uteri luas

- Bendungan pembuluh darah balik

Hypertensi

4

Page 5: Paper Gangguan Haid Dan Siklus Haid

Decompensatio cordis

Infeksi : endomentritis, salpingitis

Retrofleksio uteri

Karena bendungan darah balik

Penyakit darah : hemofili.

Keadaan psikologinya adalah stress dan penggunaan obat-

obatan terlarang

Menghadapi keadaan tersebut bidan dapat meakukan di

antaranya :

Memberikan pengobatan engometrin tablet /suntikan

KIEM agar melanjutkan pemeriksaan

Melakukan konsultasi ke dokter puskesmas, merujuk

penderita ke dokter ahli kandungan, merujuk penderita ke

rumah sakit

Pemeriksaan laboratorium hematinalkalin

Pemeriksaan laboratorium hemoglobin dan hematokrit

Hipomenorea

Siklus menstruasi (haid) tetap tetapi lama pendarahan memendek

kurang dari 3 hari. Hipomenorea dapat disebabkan kesuburan

endomentrium kurang karena keadaan gizi penderita rendah,

penyakit menahun, dan gangguan hormonal. Menghadapi keadaan

demikian, bidan dapat melakukan konsultasi ke puskesmas atau

merujuk ke dokter ahli.

2.2 Kelainan siklus haid

Polimenorea

Terdapat siklus menstruasi yang memendek dari biasanya yaitu

kurang dari 21 hari, sedangkan jumlah pendarahan relatif tetap.

Polimenorea merupakan gangguan hormonal denagn umur korpus

luteum memendek, sehingga siklus menstruasi pun lebih pendek.

Ada 2 macam polimenorea:

1) Siklus pendek tapi teratur, kemungkinannya:

- Stadium proliferasi pendek

5

Page 6: Paper Gangguan Haid Dan Siklus Haid

- Stadium sekresi pendek

- Kedua siklus pendek

Yang paling sering di jumpai adalah pemendekan siklus

proliferasi. Kalau siklus lebih pendek dari 21 hari maka

kemungkinan besar stadium sekresinya pendek. Hal ini

menyebabkan infertilitas.

2) Siklus yang tadinya normal jadi pendek

Gejalanya disebabkan oleh emendekan stadiu sekresi karena

corpus luteum cepat mati. Ini sering terjadi karena disfungsi

ovarium pada:

-klimeterium

-pubertas

-penyakit (tbc)

Penanganan : stadium proliferasi data di perpanjang dengan

esterogen dan stadium sekresi dengan kombinasi esterogen dan

progesterone.

Oligomenorea

Siklus memanjang menjadi 35 hari, sedangkan jumlah perdarahan

tetap sama. Oligomenorea disebabkan oleh gangguan hormonal.

Bila oligomenorea berkelanjutan selama 3 bulan berturut-turut di

sebut amenorea. Oligomenorea yang menetap dapat terjadi akibat

dari:

- Perpanjangan stadium folikuler

- Perpanjangan stadium luteal

- Kedua stadium mengalamiperpanjangan

Kalau siklus menjadi panjang maka dapat di sebabkan:

- pengaruh psikis

- pengaruh penyakit : tbc.

Pada umumnya oligomenore yang ovulatoar tidak memerlukan

terapi. kalau mendekati amenorrea maka dapat diusahakan

6

Page 7: Paper Gangguan Haid Dan Siklus Haid

mengadakan ovulasi. Penanganan untuk haid yang datang tidak

teratur atau oligomenore tergantung dari penyebabnya. Pada

remaja & wanita yang memasuki usia menopause biasanya tidak

memerlukan terapi apapun, karena hal tersebut akan hilang dengan

sendirinya. Untuk atlet wanita, perubahan rutinitas latihan &

kebiasaan makan cukup dapat mengembalikan siklus menstruasi

menjadi kembali normal.

Kebanyakan pasien yang mengalami oligomenore diterapi dengan

menggunakan pil KB. Ketika oligomenore terjadi karena kelainan

pola makan atau seperti pada “the female athlete triad”, maka

penyebab utama masalahnya harus ditangani terlebih dahulu.

Konsultasikan dengan psychiatrist dan nutritionist untuk mengatasi

masalah kebiasaan makan. Pada atlet wanita dapat juga

membutuhkan terapi fisik ataupun rehabilitasi.

Selain itu ada juga beberapa faktor yang dapat menyebabkan haid

menjadi tidak teratur pada wanita, yaitu:

Stres emosional.

Sakit kronis.

Nutrisi yang kurang.

Adanya kelainan makan seperti pada penderita anorexia

nervosa.

Latihan fisik yang berlebih.

Adanya tumor yang mempengaruhi pengeluaran

hormon estrogen.

Penggunaan terlarang obat anabolik steroid untuk

mendongkrak kemampuan atletis.

Para wanita penari balet profesional, pesenam & pemain ice

skating, mereka yang beresiko tinggi untuk mengalami

oligomenore, karena mereka mengkombinasikan latihan

7

Page 8: Paper Gangguan Haid Dan Siklus Haid

fisik yang berat dengan diet ketat untuk menjaga supaya

berat tubuhnya tidak naik.

Gejala dari oligomenore meliputi:

Periode siklus menstruasi yang lebih dari 35 hari sekali.

Haid yang tidak teratur dengan jumlah yang tidak tentu.

Pada beberapa wanita yang mengalami oligomenore terkadang

juga mengalami kesulitan untuk hamil.

Oligomenore yang terjadi pada remaja, seringkali disebabkan

karena kurangnya sinkronisasi antara hipotalamus, kelenjar pituari

& indung telur. Hipotalamus merupakan bagian otak yang

mengatur suhu tubuh, metabolisme sel & fungsi dasar seperti

makan, tidur & reproduksi. Hipotalamus mengatur pengeluaran

hormon yang mengatur kelenjar pituari. Kemudian kelenjar pituari

akan merangsang produksi hormon yang mempengaruhi

pertumbuhan & reproduksi. Pada awal & akhir masa reproduksi

wanita, beberapa hormon tersebut dapat menjadi kurang

tersinkronisasi, sehingga akan menyebabkan terjadinya haid yang

tidak teratur.

Amenorea

Amenroea adalah keadaan tidak datangnya haid selama 3 bulan

beturut-turut. Terdapat 2 bentuk amenorea, yaitu:

1) Amenorea primer: bila tidak datang bulan sejak bayi

sampai mencapai umur 18 tahun atau lebih

2) Amenorea sekunder: pernah mendapat haid tapi berhenti

berturut-turut sela 3 bulan

Tanda dan gejala dari amenore yaitu :

Tidak mengalami menstruasi saat tiba waktu

menstruasi

8

Page 9: Paper Gangguan Haid Dan Siklus Haid

Menstruasi tidak teratur dan siklusnya tidak seperti

biasanya

Penyebab amenorea cukup yang banyak berkaitan dengan:

1) Keadaan fisiologis

Sebelum menarche

Hamil dan laktasi amenorea

Menopause

2) Gangguan pada aksis hipotamus-hipofisis- ovarium

pada

Ovarium

Hipofisis

hipotalamus

3) Kelainan congenital

4) Ganggun sistem hormonal

Menstruasi merupakan hasil kerjasama kelenjar

endokrin yang kompleks. Karena itu bila terjadi

gangguan system hormonal dapat teradi amenorea.

Dalam menghadapi keadaan amenorea, kecuali fisiologis, sebaiknya bidan

melakukan konsultasi dan merujuk penderita sehingga mendapatkan pemeriksaan

dan pengobatan yang adekuat.

Cara penanganan amenore :

Dengan memulai tindakan yag dikenal dengan

progesterone challenge. Tujuannya untuk mengkaji

adanya estrogen endogen, yang diperlukan untuk

perkembangan jaringan endometrium yang sehat, dan

untuk mengkaji kepatenan saluran keluar genital(uterus

dan vagina).

Komplikasi pada amenore :

9

Page 10: Paper Gangguan Haid Dan Siklus Haid

Setelah 2 hari terapi selesai, dapat terjadi perdarahan

sehingga estrogen endrogen dan kepatenan saluran

keluar.

Keadaan psikologi pada wanita yang terjadi amenore adalah stress dan

kadang berfikir negative tentang apa yang telah menimpanya.

2.3 Pendarahan diluar haid:

Metroragia

Metrorargia merupakan pendarahan yang terjadi di luar haid

dengan penyebab kelainan hormonal atau kelainan organ genitalia.

Pengobatan dengan cara memberikan antibiotic .

Penyebab dari metroragi adalah

Penggunaan kontrasepsi farmasi atau terapi hormon

Efek samping dari obat-obatan

Kelainan aksis HPO

Perdarahan bukan haid

Perdarahan bukan haid digolongkan sebagai pendarahan yang tidak

ada hubungannya dengan haid dan dapat disebabkan kelainan

organic dan kelainan hormonal.

Bentuk pendarahan bukan haid dapat berupa kontk berdarah,

spotting di luar haid, pendarahan disfungsional.

1) Penyebab organic pendarahan bukan haid

Vagina : varises pecah, metastase-korio karsinoma,

keganasan vagina.

Serviks : karsinoma portio,perlukaan serviks, polip

serviks

Rahim : polip endomentrium, karsinoma korpus

uteri, submukosa mioma uteri

Tuba falopii : karsinoma tuba, hamil ektopik tuba.

Ovarium : radang ovarium, tumor ovarium

2) Penyebab pendarahan disfungsional

10

Page 11: Paper Gangguan Haid Dan Siklus Haid

Pendarahan disfungsional adalah pendarahan tanpa di

jumpai kelainan organik alat genetalia, tapi gangguan mata

rantai hormonl aksis

hipotalamus-hipofisis dan ovarium. Pendarahan

disfungsional mempunyai 2 bentuk:

Perdarahan disfungsional dengan ovulasi (ovutatior

disfungtional bleeding)

Perdaraha disfugsional tanpa ovulasi (anovutatior

disfungtional bleeding)

2.4 Keadaan lain yang berkaitan dengan haid

Ketegangan pra-haid

Keluhan pre-menstruasi terjadi sekitar beberapa hari sebelum

bahkan sampai saat menstruasi berlangsung. Gejala ini di jumpai

pada wanita umur 30-45 tahun. Penyebab yang jelas tidak di

ketahui tetapi terdapat dugaan bahwa ketidakseimbangan hormone

esterogen dan progesteron. Dikemukakan bahwa dominasi

“estrogen” merupakan penyebab dengan defisiensi fase luteal dan

kekurangan produksi progesterone.akibat dominasi esterogen

terjadi retensi air dan garam, dan edema pada beberapa tempat.

Gejala kliniknya dalam bentuk:

Gangguan emosionl-mudah tersinggung

Sukar tidur, gelisah, sakit kepala

Perut kembung, mual, sampai muntah

Payudara terasa tegang dan sakit

Pada kasus yang lebih berat sering merasa tertekan

Dalam menghadapi ketegangan pre-menstrusi,

penangananya yaitu dengan

Olahraga, perubahan diet (tanpa garam, kopi dan alkohol);

mengurangi stress; konsumsi antidepressan bila perlu; menekan

fungsi ovulasi dengan kontrasepsi oral, progestin; konsultasi

dengan tenaga ahli, KIEM untuk pemeriksaan lebih lanjut.

11

Page 12: Paper Gangguan Haid Dan Siklus Haid

Mastodinia

Rasa tegang dan nyeri pada payudara menjelang haid disebut

matodinia atau mastalgia. Mastalgia di sebabkan dominasi

hormone esterogen, sehingga terjadi retensi air dan garam disertai

hiperemia di daerah payudara. Segera setelah menstruasi, mastalgia

akan hilang dengan sendirinya.

Pendarahan ovulasi (mittelschmer)

Dengan kesibukannya wanita jarang merasakan terjadi rasa nyeri

ketika ovulasi (pelpasan ovum) yang dapat berlangsung beberapa

jam atau beberapa hari pada pertengahan siklus menstruasi di sebut

mittelschmer. Mittelschmer penting di perhatikan agar dapat

menasehati mereka yang infertilitas agar mempergunakannya

untuk kehamilan. Kadang-kadang mittelschmer di ikuti oleh

perdarahan yang berasal dari proses ovulasi dengan gejala klinis

seperti hamil ektopik yang pecah.

Dismenorea

Merupakan rasa nyeri saat menstruasi yang menggangu kehidupan

sehari-hari wanita dan mendorong penderita untuk melakukan

pemeriksaan ke bidan, dokter atau puskesmas.

Tanda dan gejala pada wanita yang dismenore adalah nyeri

perut bagian bawah serta punggung terasa seperti kram.

Di kenal 2 bentuk dismenorea, yaitu:

1) Dismenorea primer : tidak terdapat kelainan organ

di mana rahim dalam batas normal.

2) Dismenorea sekunder : bila terjadi kelainan organic

seperti mioma, polip endomentrium, dan

endometriosis.

Gejala klinis dismenorea:

Nyeri abdomen bagian bawah

Menjalar ke daerah pinggang dan paha

12

Page 13: Paper Gangguan Haid Dan Siklus Haid

Di serti keluhan mual muntah; saki kepala;diare;

mudah tersinggung

Cara penanganan dari dismenorea adalah :

Menggunakan metode akupuntur

Teknik relaksasi

Masase

Olah raga

Aromaterapi

2.5 Masalah menopause

Sebagian besar wanita telah siap menghadapi mati haid, karena itu

dapat melewati dengan tenang dan aman. Hanya sekitar 25%

wanita yang memerlukan pertolongan medis untuk menghadapi

masalah klimaktarium dengan tambahan terapi hormonal.

Konsep pengobatan hormonal berpegang atas dasar :

1) Pemberian hormone pengganti dengan dosis yang rendah.

2) Mengurangi rangsangan terus-menerus hormone esterogen.

3) Perlu membebaskan rangsangan esterogen dengan jalan:

Memberikan selingan homon progesterone, profertil,

mestronal

Membebaskan pembeian esterogen 1-2 minggu

Klimakterium merupakan peralihan dari masa reproduksi aktif

menjadi senium, di mana terdapat keseimbangan baru hormonal

sehingga tidak terjadi geggun vgetatif maupun gangguan psikologi.

Dengn demikian masa klimkterium dapat di bagi :

1) Pre-menopause

Penurunan tajam esterogen

Meningkatnya hormone gonadotropin

13

Page 14: Paper Gangguan Haid Dan Siklus Haid

Gangguan keseimbangan hormone : menstruasi tidk

teratur, menstruasi anovulatoir (haid tanpa paksaan

ovulasi), hanya terdapat rangsangan esterogen.

Menimbulkan gejala klinis : psokologis (takut tua; takut

tidak menarik; emosi labil, cepat marah;sering bersedih;

sukar tidur) dan kardiovaskular (hot flushes, terasa

panas pada pipi, muka, dan tengkuk;sering brdebar-

debar;kulit terasa kering-panas)

2) Menopause

Haid terakhir atau saat menstruasi terakhir

Tenggang waktu sekitar 1-2 bulan

3) Pascamenopause

Masih terjadi kegoncangan hormonal

Masih ada gejala klinik berkelanjutan dari pre-

menopause

4) Senium

Keadaan kesimbangan hormonal tercapai sehingga

wanita tidk mengaami kegoncangan psikologi

Gangguan organic dapat trjadi kulit tersa kering, epitel

vagina tipis yang menimbulkan dispareunia, mudah

infeksi sistitis senilis dan vaginitis senilis.

Tulang mengalami osteoporosis sehingga mudah patah

Proses klimakterium dapat menimbulkan bebrapa perubahan, yaitu:

1) Gangguan jadwal menopause

a. Menopause premature

Terhentinya haid pada umur 40 tahun

Terjadinya gejala pre-menopause seperti hot

flushes, kenaikan gondotropin.

b. Menopause terlambat

Berhentinya haid setelah umur 55 tahun

Terdapat gejala menopause

14

Page 15: Paper Gangguan Haid Dan Siklus Haid

2) Kelainan organic pada masa menopause

Dengan rangsangan esterogen terus-menerus tanpa selingan

progesterone memberikan peluang terjadinya kedaan patologis

organ tujuan esterogen dalam bentuk:

a. Perdarahan disfungsional meningkat

b. Terjadinya perubahan alat genetalia menjadi tumor

jinak;mioma uteri;polip endometrial, polip servikal

c. Karsinoma korpus uteri

d. Keganasan payudara

Bagaimana bidan menghadapi masalah klimakterium di tengah

masyarakat. Seperti di kemukakan bahwa sekitar 25% wanita

mengeluh karene terjadi penurunan esterogen tubuh dan meerlukan

tambahan hormone sebagai substitusi. Pemberian substitusi

hormone tanpa di ikuti pengawasan ketat adalah berbahaya, keren

itu bidan bias mengambil langkah:

1) Meakukan KIEM sehingga wanita dengan keluhan menopause

dapat memerikasakan dirinya ke dokter pusesmas

2) Bidan berkonsutasi ke dokter puskesmas atau dokter ahli

3) Setelah pengobatan, bidan melakukan pengawasan

4) Merujuk penderita ke rumah sakit

15

Page 16: Paper Gangguan Haid Dan Siklus Haid

BAB 3

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Ada banyak kelainan menstruasi di antaranya:

1. Kelainan tentang banyak dan lama perdarahan

- Hipermenorea : Jadwal siklus haid tetap , tetapi kelainan

terletak pada jumlah pendarahan lebih banyak dan dapat

disertai gumpalan darah dan lamanya pendarahan lebih dari

8 hari.

- Hipomenorea : Siklus menstrualsi (haid) tetap tetapi lama pendarahan memendek kurang dari 3 hari.

2. Kelainan siklus haid

- Polimenorea : Terdapat siklus menstruasi yang memendek dari biasanya yaiutu kurng dari 21 hari,.

- Oligomenorea : Siklus memnjang menjadi 35 hari, sedangkan jumlah pendarahan tetap sama.

- Amenorea : keadaan tidak datangnya haid selama 3 bulan beturut-turut.

3. Perdarahan di luar haid

- metroragia : pendarahan yang terjadi di luar haid dengan

penyebab kelainan hormonal atau kelainan organ genitalia.

4. Kelainan lain yang berkaitan dengan haid

- Ketegangan pra-menstruasi

- Mastodinia : Rasa tegang dan nyeri pada payudara menjelang haid

- Perdarahan ovulasi

- Dismenorea : Merupakan rasa nyeri saat menstruasi yang

menggangu kehidupn sehari-hari wanita dan mendorong

16

Page 17: Paper Gangguan Haid Dan Siklus Haid

penderita untuk melakukan pemeriksaan ke bidan, dokter

atau puskesmas.

3.2 Saran

Semoga makalah ini bermanfaat bagi para pembaca. Bisa menambah ilmu

pengetahuan tentang kelainan pada menstruasi dan penanganannya. Jika ada

keadaan abnormal terjadi di anjurkan untuk berkonsultasi ke tenaga kesehatan.

17

Page 18: Paper Gangguan Haid Dan Siklus Haid

DAFTAR PUSTAKA

Varney, Hellen. 2006. Buku Ajar Asuhan Kebidanan. Jakarta: EGC

Sastrawinata, Sulaiman. 1980. Ginekologi. Bandung: ELSTAR OFFSET

Manuaba, Ida Bagus Gde. 1998. Ilmu Kebidanan,Penyakit Kandungan dan

Keluarga Berencana untuk Pendidikan Bidan. Jakarta:EGC

18

Page 19: Paper Gangguan Haid Dan Siklus Haid

LAPORAN KASUS

MYOMA UTERI

I. IDENTITAS

Nama : Ny. L

Usia : 42 tahun

Agama : Islam

Pendidikan : SMP

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

Suku : Jawa

Alamat : Jln. Pukat banting, Medan Tembung

Nama Suami : Tn. K

Usia : 42 tahun

Pendidikan : SMP

Pekerjaan : Wiraswasta

Alamat : Jln. Pukat banting, Medan Tembung

MRS : 16/10/2014

Pukul : 13.10 WIB

II. ANAMNESA

19

Page 20: Paper Gangguan Haid Dan Siklus Haid

Ny.S, 42 tahun, P1A0, i/d Tn.R, 42 tahun datang ke RS Haji Medan pada

tanggal 16/10/2014 pukul 13.10 WIB dengan :

KU : Perut bagian bawah terasa ada benjolan

Telaah :

Pasien merupakan pasien kiriman dari poli kebidanan RS Haji Medan dengan

diagnosa mioma uteri. Pasien mengeluhkan terasa ada benjolan diperut bagian

bawah yang tidak nyeri sejak ± 1 – 2 bulan ini. Pasien juga mengeluhkan

keluar darah pervaginam yang banyak saat menstruasi sejak 1 bulan terakhir

dan nyeri selama menstruasi. Darah yang keluar bergumpal dan haid yang

dialami lama, lebih dari 7 hari. Pasien juga mengaku haidnya teratur. Pasien

juga mengeluh susah BAK. Riwayat dikusuk(-), riwayat campur berdarah (-),

keputihan (-) , BAB dan BAK normal.

Riwayat Penyakit Dahulu :

Hipertensi (-)

Diabetes mellitus (-)

Asma(-)

Riwayat Penyakit Keluarga :

Menurut pasien di keluarga pasien tidak ada yang memiliki keluhan seperti

pasien. Riwayat penyakit hipertensi, diabetes mellitus, dan asma disangkal.

Riwayat Haid :

Menarche usia 13 tahun

Siklus haid teratur

Lama haid 5-7 hari dengan 2-3 kali ganti pembalut

Dismenorea (+)

Riwayat Perkawinan : suami ke 1, menikah 1x usia 25 tahun

Riwayat Kontrasepsi : -

Riwayat persalinan :

20

Page 21: Paper Gangguan Haid Dan Siklus Haid

1. Anak laki-laki, premature, BBL 1.900 gram, cara Persalinan Spontan

Pervaginam, ditolong oleh bidan, umur sekarang 15 tahun, hidup.

III. PEMERIKSAAN FISIK

A. Status PresentSens : CM Anemis : (-/-)

TD : 120/70 mmHg Ikterik : (-/-)

HR : 88 x/i Dyspnoe : (-)

RR : 20 x/i Sianosis : (-)

T : 36,50 C Oedem : (-)

TB : 157 cm BB : 65 kg

B. Status Generalisata

Kepala : Dalam Batas Normal

Mata : Anemis -/-, ikterus -/-

Leher : KGB tidak teraba, TVJ normal

Thorax : Cor : Bunyi Jantung normal, reguler,Bunyi Jantung Tambahan (-)

Pulmo : Suara pernapasan vesikuler, suara tambahan (-)

Abdomen : Soepel, peristaltik (+) N, teraba massa padat, immobile,

kenyal, permukaan rata, nyeri tekan (-), dengan ukuran benjolan sebesar

kepalan tangan orang dewasa, dengan pole 1 jari dibawah pusat, pole

bawah setentang simphisis pubis .

Ekstremitas: Akral hangat (-), edema (-/-)

IV. STATUS GINEKOLOGI

Pemeriksaan Inspekulo :

Portio : tampak licin, erosi (-), darah (-), keputihan (-), flour albus (-), massa

(-)

Vagina : dinding vagina normal, tanda – tanda peradangan (-), sekret (-),

massa (-)

21

Page 22: Paper Gangguan Haid Dan Siklus Haid

Pemeriksaan Dalam (VT) :

Uterus : uterus anteflexi lebih besar dari biasanya, teraba

massa sebesar kepalan tangan orang dewasa, terasa kenyal, permukaan

rata, immobile.

Parametrium : parametrium kanan dan kiri lemas, tidak teraba

massa.

Adnexa : adnexa kanan dan kiri tidak teraba massa.

Cavum douglas : tidak menonjol

V. PEMERIKSAAN PENUNJANG

Ultrasonografi (USG) Abdomen :

Uterus antefleksi dengan ukuran lebih besar dari biasa

Tampak gambaran echoic seperti kumparan

Adnexa kanan dan kiri dalam batas normal

VI. DIAGNOSA

Mioma uteri

VII. RENCANA TINDAKAN

Observasi keadaan umum dan vital sign pasien

Cek Darah rutin, fungsi ginjal, fungsi hepar dan gula darah, foto

thorax, EKG

Lakukan tindakan TAH-BSO pada tanggal 18 Oktober 2014

Pemeriksaan Laboratorium tanggal 17 Oktober 2014

Hematologi Nilai Rujukan

Hb : 15,0 g% 12-16 g/dL

Eritrosit : 3,6.10^6 3,9-5,6^6

Ht : 42,7% 36-47 %

Trombosit : 217.000/uL 150.000-450.000/ uL

MCV : 90,1 fL 80-96 fL

22

Page 23: Paper Gangguan Haid Dan Siklus Haid

MCH : 31,6 pg 27-31 pg

MCHC : 35,1% 30-34 %

LED : 42 mm/jam 0-20 mm/jam

KGDS : 97 mg/dL <140 mg/dL

Fungsi Hepar Nilai rujukan

Alkali phospate : 210 mg/dL 15-70 mg/dL

Bilirubin total : 0,70 mg/dL 0,3-1 mg/dL

Bilirubin direct : 0,25 mg/dL <0,25 mg/dL

SGOT : 18 U/I <40 U/I

SGPT : 20 U/I <40 U/I

Fungsi Ginjal

Ureum : 31 mg/dL 20-40 g/dL

Creatinin : 0,19 mg/dL 0,6-1 g/dL

Foto Thorax : Dalam Batas Normal

EKG : Dalam Batas Normal

VIII. LAPORAN OPERASI

Operator: Dr. Muslich P, SpOG

- Tanggal: 18/10/2014

- Ibu dibaringkan di meja operasi dengan kateter dan infuse terpasang baik.

- Dilakukan spinal anestesi, dilakukan tindakan antiseptic dan aseptic

kemudian abdomen ditutup dengan duck steril kecuali lapangan operasi.

- Dilakukan insisi pfanenstel mulai dari kutis, sub kutis, fascia digunting

kekanan dan kekiri, otot dikuakkan secara tumpul, peritoneum dijepit

23

Page 24: Paper Gangguan Haid Dan Siklus Haid

dengan pinset anatomis dan di insisi kemudian dilebarkan keatas dan

kebawah, evaluasi cavum abdomen tampak uterus lebih besar dari biasa.

- Kemudian diputuskan untuk dilakukan TAH BSO, ligamentum rotundum

dicleim dan digunting, kemudian diikat, identifikasi ligamentum

infundibulo pelvikum dikleim, diinsisi dan diikat.

- Kedua arteri uterine dikleim dan di insisi dengan electrocauter dan dijahit.

Ligamentum sacrouterina dkleim dan di insisi dengan electrocauter

kemudian diikat, evaluasi perdarahan.

- Puncak vagina dijahit dengan vicryl no. 1 dan evaluasi perdarahan

- Dilakukan pencucian pada cavum abdomen, kemudian cavum abdomen

ditutup lapis demi lapis.

- KU ibu post TAH + BSO stabil

IX. POST OPERASI

Tindakan Operasi : Total Abdominal Histerektomi (TAH) + BSO

Penemuan Intra Operasi :

Uterus ukuran 8 x 8 x 9 cm

Perdarahan ± 200 cc

Instruksi Post Operasi :

Pemeriksaan laboratorium post-operatif

IVFD RL 20 gtt/i

Injeksi Cefotaxime 1 g/12 jam

Injeksi Ketorolac 30 mg/12 jam

Injeksi As. Traneksamat/12 jam

Injeksi Metronidazol/12 jam

Observasi tanda vital dan keluhan pasien

Follow up tanggal 19/10/2014

S : nyeri luka operasi

O : sens : compos mentis anemis : -/-

TD : 120/60 mmHg ikterik : -/-

24

Page 25: Paper Gangguan Haid Dan Siklus Haid

HR : 73 x/I sianosis : -

RR : 20 x/I dyspnoe : -

T : 370C oedem : -

SL : Abdomen : soepel, peristaltic (+)

P/V : (-)

L/O : tertutup verban, kesan kering

BAB : (-)

BAK : (+) via kateter 400 cc

Flatus : (+)

Diagnosa : Post TAH + BSO a/i mioma uteri + H1

Terapi : -IVFD RL 20 gtt/i

-Injeksi Cefotaxime 1 g/12 jam

-Injeksi Metronidazol/12 jam

-Injeksi Ketorolac 30 mg/8 jam

-Injeksi As.Traneksamat/12 jam

Follow up tanggal 20/10/2014

S : nyeri luka operasi

O : sens : compos mentis anemis : -/-

TD : 110/80 mmHg ikterik : -/-

HR : 80 x/i sianosis : -

RR : 20 x/i dyspnoe : -

T : 36,50C oedem : -

SL : Abdomen : soepel, peristaltic (+)

P/V : (-)

L/O : tertutup verban, kesan kering

25

Page 26: Paper Gangguan Haid Dan Siklus Haid

BAB : (-)

BAK : (+) via kateter 500 cc

Flatus : (+)

Diagnosa : Post TAH + BSO a/i mioma uteri + H2

Terapi : -IVFD RL 20 gtt/i

-Injeksi Cefotaxime 1 g/12jam

-Injeksi Metronidazol/12 jam

-Injeksi Ketorolac 30 mg/12jam

-Injeksi As.Traneksamat /12 jam

Follow up tanggal 21/10/2014

S : -

O : sens : compos mentis anemis : -

TD : 110/70 mmHg ikterik : -/-

HR : 80 x/i sianosis : -

RR : 20 x/i dyspnoe : -

T : 36,50C oedem : -

SL : Abdomen : soepel, peristaltic (+)

P/V : (-)

L/O : tertutup verban, kesan kering

BAB : (-)

BAK : (+) via kateter 850 cc

Flatus : (+)

Diagnosa : Post TAH + BSO a/i mioma uteri + H3

26

Page 27: Paper Gangguan Haid Dan Siklus Haid

Terapi :-IVFD RL 20 gtt/i

-Injeksi Cefotaxime 1 g/8 jam

-Injeksi Metronidazol/12 jam

-Injeksi Ketorolac 30 mg/8 jam

-Injeksi As.Traneksamat/12 jam

R/Aff kateter

Follow up tanggal 22/10/2014

S : -

O : sens : compos mentis anemis : -/-

TD : 100/80 mmHg ikterik : -/-

HR : 96 x/i sianosis : -

RR : 20 x/i dyspnoe : -

T : 36,50C oedem : -

SL : Abdomen : soepel, peristaltic (+)

P/V : (-)

L/O : tertutup verban, kesan kering

BAB : (+)

BAK : (+)

Flatus : (+)

Diagnosa : Post TAH + BSO a/i mioma uteri + H4

Terapi :-IVFD RL 20 gtt/i

-Cefadroxil 2x500mg

-Asam mefenamat 3x500mg

27

Page 28: Paper Gangguan Haid Dan Siklus Haid

R/ Aff Infus

Follow up tanggal 23/10/2014

S : -

O : sens : compos mentis anemis : -/-

TD : 120/80 mmHg ikterik : -/-

HR : 96 x/i sianosis : -

RR : 20 x/i dyspnoe : -

T : 36,30C oedem : -

SL : Abdomen : soepel, peristaltic (+)

P/V : (-)

L/O : tertutup verban, kesan kering

BAB : (+)

BAK : (+)

Flatus : (+)

Diagnosa : Post TAH + BSO a/i mioma uteri + H5

Terapi : -Cefadroxil 2x500mg

- Asam mefenamat 3x500mg

- Grahabion 2x1

R/ PBJ tanggal 23 Oktober 2014

28

Page 29: Paper Gangguan Haid Dan Siklus Haid

29